SOSIALISASI Tentang REPOSITORI DAN DEPOSITORI ILMIAH Sri Hartinah Sri Hartinah
1
The research data repository lifecycle Research Data Repositories: The What, When, Why, and How by Ray Uzwyshyn. Computers Libraries. Vol 36 No. 3 — April 2016
Sri Hartinah
2
PERTIMBANGAN PENTING
Sri Hartinah
3
Latar Belakang Karya ilmiah dan data primer hasil penelitian merupakan aset penting dalam peningkatan kualitas penelitian di di Indonesia sehingga harus tersedia untuk jangka panjang; Menjamin ketersediaan karya ilmiah dan data primer untuk jangka panjang, perlu sistem dan regulasi tentang repositori karya ilmiah dan depositori data primer
Sri Hartinah
4
BATASAN • REPOSITORI ILMIAH: Sistem penyimpanan dan akses karya ilmiah yang dihasilkan dari hasil Litbang
• DEPOSITORI ILMIAH: Sistem penyimpanan data ilmiah primer yang dihasilkan dari Litbang
• REPOSITORI INSTITUSI Sistem penyimpanan dan akses ke karya tulis ilmiah yang dihasilkan dari Sri Hartinah
5
Karya tulis ilmiah: Keluaran akhir dari hasi litbang dalam bentuk karya tulis baik yang diterbitkan maupun tidak → arkel jurnal, buku, TA, tesis, disertasi, naskah orasi, laporan penelian
Data primer ilmiah = ‘data mentah’ kegiatan litbang: Kumpulan informasi dalam berbagai bentuk sebagai dasar fakta empiris dalam kegiatan litbang → data hasil pengukuran, survei, foto, suara, video, grak, gambar, ... Sri Hartinah 6
https://en.wikipedia.org/wiki/Institutional_ repository
An institutional repository (IR) is an online archive for collecting, preserving, and disseminating digital copies of the intellectual output of an institution, particularly a research institution. The majority of research scholars do not provide free access to their research output to their colleagues in an organization Sri Hartinah
7
Some of the main objectives for having an institutional repository are to provide open access to Institutional research output by self-archiving it, to create global visibility for an institution’s scholarly research, and to store and preserve other institutioal digital assets, including unpublished or otherwise easily lost (Grey) literature (thesis, working paper or technical reports. Sri Hartinah
8
Tujuan • Menyimpan dan melestarikan Data primer dan Karya Ilmiah;
• Menjamin ketersediaan, akses, dan mendorong peningkatan pemanfaatan Karya Ilmiah untuk jangka panjang; dan • Menjamin ketersediaan, akses, dan peningkatan pemanfaatan Data Primer untuk jangka panjang oleh pemilik.
Sri Hartinah
9
Karya Ilmiah Terdiri atas: • Publikasi Ilmiah, a.l. artikel jurnal, makalah prosiding, buku • Literatur Kelabu a.l. laporan penelitian, dokumen rekomendasi, makalah kebijakan (Policy paper, dan policy brief), program penelitian, pengkajian atau pengembangan • Dokumen HKI a.l. paten, hak cipta, desain industri, merk dagang, prototipe, dan perlindungan varietas tanaman
Sri Hartinah
10
• Setiap Pelaku Litbang wajib menyimpan Karya Ilmiah pada Repositori Ilmiah Nasional. • Karya Ilmiah LIPI wajib simpan diunggah dan/atau diserahkan kepada PDII dalam bentuk elektronik dan/atau cetak apabila tidak tersedia dalam versi elektronik. • Karya Ilmiah dalam bentuk cetak dibuat format digital oleh PDII. Sri Hartinah
11
Penyimpanan Karya Ilmiah memperhatikan standar metadata, format, hak cipta peneliti, lembaga, penerbit, dan pemberi dana. Ketentuan lebih lanjut tentang Tata Cara Penyimpanan Karya Ilmiah diatur dalam Panduan Repositori LIPI/Nasional. Sri Hartinah
12
PEMANFAATAN Pemanfaatan data Repositori Ilmiah Nasional antara lain berbentuk:
Sitasi Pengindeksan Visualisasi Data Relasi Data Pemeringkatan Sri Hartinah
13
• Data Primer harus diunggah dan/atau diserahkan kepada PDII dalam bentuk elektronik dan/atau cetak apabila tidak tersedia dalam versi elektronik.
• Data primer dalam bentuk cetak dibuat format digital oleh PDII.
Sri Hartinah
14
Prosedur Penyimpanan Data primer Peneliti atau Satuan Kerja melakukan registrasi dalam situs web Depositori LIPI; Peneliti atau Satuan Kerja mengisi Berita Acara Serah Terima (BAST) yang sudah disediakan; Peneliti atau Satuan Kerja mengunggah Data primer; Peneliti atau Satuan Kerja mendapatkan nomor identifikasi unik . Penyimpanan Data Primer memperhatikan standar metadata, format, serta hak cipta peneliti, lembaga, dan pemberi dana. Ketentuan lebih lanjut tentang Tata Cara Penyimpanan Data Primer diatur dalam PanduanTeknis
Sri Hartinah
15
KEBIJAKAN AKSES • Seluruh metadata/Katalog dapat diakses oleh publik; • teks lengkap publikasi ilmiah dapat diakses oleh publik secara terbuka untuk artikel berakses terbuka atau setelah masa embargo berakhir; • teks lengkap Karya Ilmiah lainnya dapat diakses berdasarkan kebijakan akses terkontrol dengan memperhatikan hak cipta peneliti, lembaga, penerbit, dan pemberi dana; • pengunduhan teks lengkap tidak boleh dilakukan secara masif; • beberapa teks lengkap adalah milik individu dengan hak yang berbeda; • penggunaan jenis dokumen harus menghubungi dan seizin pemilik Karya Ilmiah; dan • Pembukaan akses ke setiap Data Ilmiah menjadi tanggung jawab pemilik Data Ilmiah. Sri Hartinah
16
KEWAJIBAN DAN HAK PDII
Dalam mengelola Repositori, PDII berkewajiban: • menyimpan dan melestarikan Karya Ilmiah; • menjamin perlindungan terhadap kepemilikan dan hak cipta bagi peneliti, lembaga, penerbit, dan pemberi dana; • mengelola Karya Ilmiah untuk dapat digunakan atau diakses sesuai dengan kebijakan akses yang ditetapkan untuk setiap isi; • menerbitkan katalog digital Karya Ilmiah; dan • mengadakan sosialisasi dan pelatihan bagi peneliti dalam penyimpanan dan pemanfaatan Karya Ilmiah
Sri Hartinah
17
Dalam mengelola Depositori, PDII berkewajiban: • menyimpan dan melestarikan Data Primer; • menjamin perlindungan terhadap kepemilikan dan hak cipta bagi peneliti, lembaga, dan pemberi dana; • mengelola Data Primer untuk dapat digunakan atau diakses sesuai dengan kebijakan akses yang ditetapkan untuk setiap isi; • menerbitkan katalog digital Data primer; dan • mengadakan sosialisasi dan pelatihan bagi Peneliti dalam penyimpanan dan pemanfaatan Data Primer.
Sri Hartinah
18
Dalam pengelolaan Repositori dan Depositori Ilmiah, PDII berkewajiban melakukan pemeliharaan kelestarian dan akses jangka panjang dengan: konversi atau migrasi format sesuai dengan perkembangan teknologi; dan melakukan back up secara regular. Dalam mengelola Repositori dan Depositori, PDII berhak: mengolah dan menganalisis seluruh metadata; dan mengolah, menganalisis, dan mengemas teks lengkap Karya Ilmiah untuk tujuan diseminasi informasi. PDII tidak berhak untuk mengakses Data Primer untuk tujuan apapun. Sri Hartinah
19
PENUTU P 1. LIPI SEBAGAI PEMBINA PENELITI DAN PENELITIAN DI INDONESIA BERPERAN DALAM MENGELOLA DAN MENJAMIN PRESERVASI DATA RISET DAN KARYA ILMIAH SECARA NASIONAL 2. DATA PRIMER TIDAK DIBUKA UNTUK PUBLIK, KECUALI PEMILIK DATA SENDIRI YANG MEMBUKANYA. UNTUK KARYAILMIAH DAPAT DIBUKA DENGAN MEMPERTIMBANGKAN CREATIVE COMMON YANG MENJADI KESEPAKATAN ANTARA PEMILIK DAN PENGELOLA . Sri Hartinah
20
Terima kasih
Sri Hartinah
21