Repositori Universitas Hasanuddin Alamat jurnal: http://repository.unhas.ac.id
Pemilihan Peubah Tunggal pada Indikator Ekonomi Indonesia terhadap Impor F.M. Nasution, Afriansyah, A.E. Mulyati, R. Mandasari, U. Hidayatullah Mahasiswa Pascasarjana Program Studi Statistika Terapan, Institut Pertanian Bogor, Bogor, Indonesia INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Sejarah artikel : Diterbitkan 3 Januari 2016
Import is one of the indicators that determine the development progress of a country. Identification of Indonesia's best economic indicators such as GDP, average inflation, the dollar exchange rate, and populations against imports become very important to be studied. The relationship between economic indicators of Indonesia as well as choosing a single indicator variable which affect import using simple linear regression analysis. Only two Indonesian economic indicators that affect imports, namely GDP and population. After the comparison between GDP and population based MSE smallest, the largest coefficient of determination, and a p-value less than Ξ± = 0,05 as the population obtained the best economic indicators of Indonesia's imports in the simple linear regression model.
Kata Kunci: Regresi linear sederhana Indikator Ekonomi Indonesia Impor
1. Pendahuluan Bank Dunia mengelompokkan negara-negara di dunia ini berdasarkan pendapatan perkapita. Negara yang memiliki pendapatan per kapita kurang dari US$ 675 termasuk negara yang berpendapatan rendah. Pendapatan perkapita US$ 675 β 2.695 termasuk negara yang berpendapatan menengah bawah, Negara dengan pendapatan perkapita US$ 2.696-8.335 termasuk dalam kelompok Negara dengan pendapatan menengah ke atas.Negara dengan pendapatan tinggi memiliki pendapatan perkapita lebih besar dari US$ 8.336 [1]. Indonesia berdasarkan Internatonal Monetary Fund (IMF) pada tahun 2009 dikelompokkan dalam negara berkembang [3]. Hal itu terjadi karena dipengaruhi oleh indikator-indikator dalam bidang perekonomian. Sebagai dasar indikator-indikator yang akan dibahas pada penelitian ini, disesuiakan dengan penelitian yang telah ada, diantaranya Prasetyo (2010) [4], Ida Bagus (2014), Anak Agung (2014) [2]. * *
Penanggung Jawab : +6289643812830
Impor adalah salah satu indikator yang menentukan kemajuan suatu negara, dimana impor sebagai proses transportasi barang dari suatu negara ke negara lain secara legal. Impor dapat dipengaruhi oleh beberapa indikator ekonomi seperti PDB, tingkat inflasi, nilai tukar dolar, jumlah penduduk, ketiadaan bahan baku, pelaku usaha, rantai pasok yang kacau, dan indikator lainnya. Namun pada penelitian ini indikator ekonomi Indonesia yang menjadi peubah penjelas dibatasi pada PDB, tingkat inflasi, nilai tukar dolar, dan jumlah penduduk. Identifikasi indikator terbaik pada indikator ekonomi Indonesia yang telah ada menjadi sangat penting dalam penelitian ini. Penentuan indikator ini dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya penentuan korelasi dan koefesien determinasi pada masing-masing indikator ekonomi Indonesia terhadap impor. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perlu dilakukan analisis untuk memilih peubah tunggal pada indikator ekonomi Indonesia terhadap impor. Alamat email :
[email protected]
2. Tinjauan Pustaka Impor
Impor adalah salah satu indikator yang menentukan kemajuan suatu negara, dimana impor sebagai proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal [5]. Impor dapat dipengaruhi oleh beberapa indikator ekonomi seperti PDB, tingkat inflasi, nilai tukar dolar, jumlah penduduk, ketiadaan bahan baku, pelaku usaha, , dan indikator lainnya. Indonesia sekarang masih sangat bergantung pada kebutuhan impor. Terdapat beberapa komoditi yang sebenarnya bisa dihasilkan sendiri di dalam negeri, namun dikarenakan sumber daya manusia-nya yang masih kurang, akhirnya Indonesia harus meng-impor barang yang seharusnya bisa dibuat sendiri. Contohnya adalah garam. Indonesia memiliki garis pantai sepanjang 95.181 kilometer (km). Garis Pantai Indonesia termasuk yang terpanjang di dunia. Namun, potensi garis pantai Indonesia belum dimanfaatkan secara maksimal. Indonesia masih hobi impor garam, salah satu yang terbesar berasal dari Australia. Sedangkan untuk komoditi lain yang di impor memang disebabkan tidak adanya bahan atau sumber daya alam untuk komoditi tersebut [6]. Produk domestik bruto
Produk domestik bruto (PDB) merupakan indikator ekonomi untuk mengukur total nilai produksi yang dihasilkan oleh semua orang dan perusahaan (baik lokal maupun asing) dalam suatu negara. ππ·π΅ = ππππ π’ππ π + πππ£ππ π‘ππ π + (πππ πππ β πππππ) +πππππππ’ππππ ππππππππ‘πβ (1) Inflasi
Inflasi adalah suatu proses meningkatnya hargaharga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar dan salaing mempengaruhi. Inflasi sedang antara 10%β30% setahun; berat antara 30%β100% setahun; dan hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100% setahun.
Nilai tukar dolar
Nilai tukar dolar merupakan sebuah perjanjian yang dikenal sebagai nilai tukar mata uang umum terhadap pembayaran saat kini atau di kemudian hari, antara dua mata uang masing-masing negara atau wilayah. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar, diantaranya tingkat inflasi, aktifitas neraca pembayaran, perbedaan suku bunga di berbagi negara, tingkat pendapatan relatif, kontrol pemerintah, dan harapan. Penduduk
Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik Indonesia selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan untuk menetap. Korelasi
Korelasi merupakan teknik analisis yang termasuk dalam salah satu teknik pengukuran asosiasi/hubungan (measures of association). Pengukuran asosiasi merupakan istilah umum yang mengacu pada sekelompok teknik dalam statistik bivariat yang digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel. Diantara sekian banyak teknik-teknik pengukuran asosiasi, terdapat dua teknik korelasi yang sangat populer sampai sekarang, yaitu korelasi Pearson produk momen dan korelasi rank Spearman. Pengukuran asosiasi mengenakan nilai numerik untuk mengetahui tingkatan asosiasi atau kekuatan hubungan antara variabel. Dua variabel dikatakan berasosiasi jika perilaku variabel yang satu mempengaruhi variabel yang lain. Jika tidak terjadi pengaruh, maka kedua variabel tersebut disebut independen. Korelasi bermanfaat untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel (kadang lebih dari dua variabel) dengan skala-skala tertentu, misalnya Pearson data harus berskala interval atau rasio; Spearman dan Kendal menggunakan skala ordinal.Kuat lemah hubungan diukur menggunakan jarak (range) 0 sampai dengan 1. Korelasi mempunyai kemungkinan pengujian hipotesis dua arah (two tailed). Korelasi searah jika nilai koefesien korelasi diketemukan positif; sebaliknya jika nilai 2
koefesien korelasi negatif, korelasi disebut tidak searah. Koefesien korelasi adalah suatu pengukuran statistik kovariasi atau asosiasi antara dua variabel. Jika koefesien korelasi diketemukan tidak sama dengan nol (0), maka terdapat hubungan antara dua variabel tersebut. Jika koefesien korelasi diketemukan +1. maka hubungan tersebut disebut sebagai korelasi sempurna atau hubungan linear sempurna dengan kemiringan (slope) positif. Sebaliknya.jika koefesien korelasi diketemukan -1. maka hubungan tersebut disebut sebagai korelasi sempurna atau hubungan linear sempurna dengan kemiringan (slope) negatif. Dalam korelasi sempurna tidak diperlukan lagi pengujian hipotesis mengenai signifikansi antar variabel yang dikorelasikan, karena kedua variabel mempunyai hubungan linear yang sempurna, artinya variabel X mempunyai hubungan sangat kuat dengan variabel Y. Jika korelasi sama dengan nol (0), mustahil terdapat hubungan antara kedua variabel tersebut. Regeresi linear Sederhana
Analisis regresi merupakan salah satu teknik analisis statistika yang paling banyak digunakan.Pada kejadian sehari-hari terdapat hubungan peubah penjelas dan respon yang muncul, baik yang terjadi pada bidang sains, sosial, industri maupun bisnis. Kejadian-kejadian tersebut dapat dimodelkan dalam bentuk fungsi regresi. Adapun model umum dari suatu regresi linear sederhana dituliskan sebagai berikut: ππ = π½0 + π½1 ππ + ο₯, π = 1, 2, β¦ , π (2) dimana ππ adalah respon, π½0 adalah konstanta, π½1 adalah kemiringan dari garis, ππ adalah peubah penjelas, dan ο₯ adalah galat. Pengaruh peubah penjelas terhadap respon
Dalam analisis regresi sederhana, ada tidaknya pengaruh peubah penjelas terhadap respon dapat dilakukan menggunakan statistik uji F atau statistik uji t. Statistik uji F digunakan untuk melihat pengaruh peubah penjelas secara bersama-sama terhadap respon, sedangkan statistik uji t digunakan untuk melihat pengaruh masing-masing peubah penjelas terhadap respon.
Dalam analisis regresi linear sederhana, peubah penjelas yang digunakan hanya satu oleh karena itu makna penggunaan statistik uji F dan uji T sama dengan pedoman dasar penggunaan uji statistik pada tabel analisis ragam. Hipotesis pada statistik uji F adalah : π»0 : π½1 = 0, peubah penjelas tidak berpengaruh terhadap respon π»1 : π½1 β 0, peubah penjelas berpengaruh terhadap respon Kriteria uji, jika πΉβππ‘π’ππ > πΉπ‘ππππ = πΉ(1,πβ2) maka π»0 ditolak, degan kata lain peubah penjelas berpengaruh terhadap respon, namun jika πΉβππ‘π’ππ < πΉπ‘ππππ = πΉ(1,πβ2) , maka tidak cukup bukti untuk mengatakan menolak π»0 , dengan kata lain tidak cukup bukti untuk mengatakan peubah penjelas berpengaruh terhadap respon. Pengujian parameter untuk π½0 dengan menggunakan uji t, yaitu: π‘=
π0β π½ 0 ππ 0
, ππ0 = ππ πππ , ππ =
ππ2 πβπβ1
(3)
dimana πππ = entri dari baris ke-I dan kolom ke-j matriks (πβ²π)β1 , yaitu ππ = ππ‘ β (π0 + π1 π₯1π‘ + β¦ + ππ π₯ππ‘ ) (4) dengan hipotesis adalah: π»0 : π½0 = 0, konstanta tidak masuk ke dalam model π»1 : π½0 β 0, konstanta masuk ke dalam model Kriteria uji, jika π‘βππ‘π’ππ > π‘π‘ππππ maka π»0 ditolak, dengan kata lain konstanta masuk ke dalam model, namun jika π‘βππ‘π’ππ < π‘π‘ππππ maka tidak cukup bukti untuk menolak π»0 , dengan kata lain tidak cukp bukti untuk mengatakan konstanta masuk ke dalam model. Pengujian π½1 bertujuan untuk menentukan signifikasi peubah penjelas dalam model. Pengujian parameter untuk π½1 dengan menggunakan uji t, yaitu: π‘βππ‘π’ππ =
π1
π£ππ (π1 )
(5)
dimana π1 adalah penduga bagi π½1 dan dan π£ππ (π1 ) adalah ragam dari π1 .Hipotesis yang dapat dibentuk : π»0 : π½1 = 0, peubah penjelas tidak masuk ke dalam model π»1 : π½1 β 0, peubah penjelas masuk ke dalam model 3
Kriteria uji, jika π‘βππ‘π’ππ > π‘π‘ππππ maka π»0 ditolak, dengan kata lain konstanta masuk ke dalam model, namun jika π‘βππ‘π’ππ < π‘π‘ππππ maka tidak cukup bukti untuk menolak π»0 , dengan kata lain tidak cukp bukti untuk mengatakan konstanta masuk ke dalam model.
Hubungan antara PDB dengan total impor Hubungan antara PDB dengan total impor dapat dilihat pada Gambar 1. Scatterplot of Total Import (Y) vs PDB (milyar) (X1) 160000 140000
π
2 =
π½2
π π=1
π π=1
π π βπ ππ βπ 2
2
=
π½πΎπΊ π½πΎπ
(6)
dimana JKG adalah jumlah kuadrat galat dan JKT adalah jumlah kuadrat total. Karena JKG didefinisikan sebagai seberapa besar respon (Y) yang dapat dijelaskan oleh peubah penjelas (X), maka koefisien determinasi dikali 100%, atau dapat diartikan R 2 sebagai seberapa baik model regresi dapat menjelaskan keragaman data. c. Kuadrat tengah galat Untuk setiap persamaan dilihat kuadrat tengah galat (KTG) terkecil. Karena model yang memiliki nilai dugaan bagi ragam sisanya kecil akan menghasilkan nilai dugaan bagi ο³ 2 (nilai dugaan terbaik bagi ο³ 2 ).
3. Hasil dan Pembahasan Berdasarkan data pada Lampiran 1, dapat dilakukan identifikasi hubungan antara PDB dengan impor, rata-rata inflasi dengan impor, nilai tukar dolar dengan impor, populasi dengan impor, serta pemilihan peubah tunggal indikator ekonomi Indonesia (PDB, rata-rata inflasi, nilai tukar dolar, atau populasi) yang memiliki hubungan yang nyata (signifikan) serta mampu menampilkan model regresi linear sederhana dengan peubah tunggal terbaik berdasarkan koefesien determinasi terbesar dan kuadrat tengah galat terkecil.
120000 100000 80000 60000 40000 20000 500000
1000000 1500000 PDB (milyar) (X1)
2000000
2500000
Gambar 1. Diagram pencar antara PDB terhadap impor
Berdasarkan Gambar 1, dapat dilihat bahwa titiktitik pengamatan cenderung membentuk garis lurus. Artinya ada kecenderungan bahwa ketika PDB meningkat maka total impor juga meningkat.
Gambar 2. Korelasi Pearson antara PDB terhadap impor
Berdasarkan Gambar 2, hubungan antara peubah PDB dengan total impor juga dapat dilihat dari nilai korelasi yaitu 0.691 dan p-value= 0,009 > πΌ = 0.05 yang artinya adanya hubungan linier positif yang kuat (signifikan) antara PDB terhadap total impor. Hubungan antara rata-rata inflasi dengan total impor Hubungan antara rata-rata inflasi dengan total impor dapat dilihat pada Gambar 3. Scatterplot of Total Import (Y) vs Rata-rata Inflasi (X2) 160000 140000
Total Import (Y)
Secara umum model terbaik dapat diartikan sebagian model yang memiliki faktor gangguan paling kecil (galat minimum). Pemilihan model terbaik ada beberapa kriteria, diantaranya: a. Evaluasi pola-pola yang teramati. b. Berdasarkan nilai koefisien determinasi (π
2 ) yang diperoleh dari
Total Import (Y)
Model Terbaik
120000 100000 80000 60000 40000 20000 5.0
7.5 10.0 Rata-rata Inflasi (X2)
12.5
15.0
Gambar 3. Diagram pencar antara inflasi terhadap impor
4
Berdasarkan Gambar 3, dapat dilihat bahwa tidak ada pola sebaran yang linier pada titik-titik pengamatan.
linier sehingga tidak perlu dibentuk persamaan regresi linear sederhana. Hubungan antara populasi dengan total impor Hubungan antara populasi dengan total impor dapat dilihat pada Gambar 7. Scatterplot of Total Import (Y) vs Populasi (X4) 160000
Gambar 4. Korelasi Pearson antara PDB terhadap impor
Berdasarkan Gambar 4, hubungan antara peubah rata-rata inflasi dengan total impor juga dapat dilihat dari nilai korelasi yaitu -0.418 dan p-value= 0,155 < πΌ = 0.05 yang artinya adanya tidak ada hubungan linier sehingga tidak perlu dibentuk persamaan regresi linear sederhana. Hubungan antara nilai tukar dolar dengan total impor Hubungan antara nilai tukar dolar dengan total impor dapat dilihat pada Gambar 5. Scatterplot of Total Import (Y) vs Kurs Dollar (X3) 160000
Total Import (Y)
140000
Total Import (Y)
140000 120000 100000 80000 60000 40000 20000 210000000
215000000
220000000
225000000
230000000
Populasi (X4)
235000000
240000000
245000000
Gambar 7. Diagram pencar antara populasi terhadap impor
Berdasarkan Gambar 7, dapat dilihat bahwa titiktitik pengamatan cenderung membentuk garis lurus. Artinya ada kecenderungan bahwa ketika populasi meningkat maka total impor juga meningkat.
120000 100000 80000 60000
Gambar 8. Korelasi Pearson antara PDB terhadap impor
40000
Berdasarkan Gambar 8, hubungan antara peubah PDB dengan total impor juga dapat dilihat dari nilai korelasi Pearson yaitu 0.917 dan p-value = 0,000 > πΌ = 0.05 yang artinya adanya hubungan linier positif yang kuat (signifikan) antara PDB terhadap total impor.
20000 7000
7500
8000
8500 9000 Kurs Dollar (X3)
9500
10000
10500
Gambar 5. Diagram pencar antara nilai tukar dolar terhadap impor
Berdasarkan Gambar 5, dapat dilihat bahwa tidak ada pola sebaran yang linier pada titik-titik pengamatan.
Gambar 6. Korelasi Pearson antara nilai tukar dolar terhadap impor
Regresi linear sederhana indikator signifikan Pemodel analisis regresi linear sederhana bisa dilakukan jika peubah penjelas memiliki hubungan yang linear terhadap respon. Sehingga dari empat indikator ekonomi Indonesia hanya peubah PDB dan populasi yang memiliki pengaruh terhadap total impor. Dari dua indikator ekonomi Indonesia yang memiliki hubungan
Berdasarkan Gambar 6, hubungan antara peubah rata-rata inflasi dengan total impor juga dapat dilihat dari nilai korelasi yaitu 0.167 dan p-value= 0,585 < πΌ = 0.05 yang artinya adanya tidak ada hubungan
yang nyata (signifikan) inilah yang akan ditampilkan persamaan regresi linear sederhana dengan peubah tunggal terbaik berdasarkan koefesien determinasi terbesar dan kuadrat tengah galat terkecil. 5
Berdasarkan Gambar 9, hasil uji t menunjukkan bahwa populasi berpengaruh signifikan terhadap total impor. Ini artinya setiap kenaikan satu satuan populasi (satu orang) maka akan meningkatkan total impor Indonesia periode 1999-2011 sebesar 0.00403. Nilai koefisien determinansi yaitu 84% artinya keragaman total impor di Indonesia mampu dijelaskan keragaman oleh populasi dan sisanya yaitu sebesar 16% dijelaskan peubah lain diluar model regresi linear sederhana tersebut. Gambar 8. Analisis regresi antara PDB terhadap impor
Berdasarkan Gambar 8, hasil uji t peubah PDB menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap total import. Ini artinya setiap kenaikan PDB satu milyar akan meningkatkan total impor Indonesia periode 1999-2011 sebesar 0.0645 satuan. Nilai koefisien determinansi yaitu 47.7% artinya keragaman total import di Indonesia mampu dijelaskan keragaman peubah PDB dan sisanya yaitu sebesar 52.3% dijelaskan peubah lain diluar model regresi linear sederhana tersebut. Hasil ini juga menjelaskan bahwa ketika terjadi kenaikan PDB maka daya beli masyarakat akan meningkat menunjukkan bahwa pendapatan masyarakat meningkat, namun ketika pasar dalam negeri tidak mampu menyediakan suply barang dalam negeri dan ketika demand lebih besar daripada suply, maka untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri pemerintah akan mengimpor barang baik konsumsi maupun bahan baku untuk meningkatkan produksi dan kebutuhan barang/jasa dalam negeri.
Inflasi ini merupakan peubah yang negatif, sehingga jika terjadi peningkatan inflasi, hal itu menggambarkan sebuah negara tidak mampu mengendalikan harga barang. Seharusnya dengan banyaknya populasi yang ada di Indonesia mampu menekan inflasi jika semua orang di Indonesia mampu produksi barang/jasa serta dapat dengan efektif melakukan transaksi ekonomi di dalam negeri dan menggunakan rupiah sebagai alat tukar. Pemilihan peubah tunggal terbaik indikator ekonomi Indonesia Pemilihan model terbaik bisa dilakukan jika peubah penjelas tersebut memiliki hubungan yang linear. Dari
dua indikator ekonomi Indonesia yang memiliki pengaruh yang nyata, akan dipilih model yang terbaik. Perbandingan antara dua indikator ekonomi ini, akan dibandingkan ragam minimum, koefesien determinasi terbesar, serta p-value<πΌ = 0,05. Tabel 1. Pemilihan model terbaik Peubah JKG PDB vs impor Populasi vs impor
πΉπ
p-value
1170429021
47.7%
0.009
357807599
84.0%
0.000
Berdasarkan Tabel 1, diperoleh peubah terbaik yang dapat diperoleh peubah populasi. Sehingga persamaan regresi linear sederhana terbaik indikator ekonomi Indonesia terhadap impor adalah πΌππππ = β843383 + 0,00403 ππππ’πππ π
Gambar 9. Analisis regresi antara PDB terhadap impor
(7)
dimana bahwa setiap kenaikan populasi satu satuan (orang) maka menaikkan rataan impor sebesar 0,00403. 6
4. Penutup Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah disebutkan maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa hanya terdapat dua indikator ekonomi Indonesia yang berpengaruh terhadap impor yaitu PDB dan populasi. Setelah dilakukan pembandingan antara PDB dan populasi berdasarkan KTG terkecil, koefesien determinasi terbesar, dan p-value yang lebih kecil dari πΌ = 0.05 diperoleh populasi sebagai indikator ekonomi terbaik Indonesia terhadap impor pada model regresi linear sederhana. Saran Perlu dilakukan pengembangan analisis lebih lanjut seperti mengganti respon menjadi PDB, ratarata inflasi, nilai tukar dolar, atau populasi. Analisis regresi berganda ataupun analisis peubah ganda juga perlu dipertimbangan untuk melihat pengaruh beberapa indikator ekonomi Indonesia secara sekaligus terhadap impor. Pertimbangan waktu juga menjadi hal yang menarik terhadap perubahan masing-masing indikator ekonomi Indonesia sehingga dimungkinkan untuk dilakukan analisis deret waktu.
[5]
[6]
Adjusment Model (Pam). Yogyakarta: FE Universitas Atma Jaya. Wikipedia. 2016. Impor. https://id.wikipedia.org/wiki/Impor. Diunduh Tanggal 2 Maret 2016. Qudratullah, Moh. Farhan. 2012. Analisis Regresi Terapan, Yogyakarta.
Daftar Pustaka [1] Hadi, A. 2014. Negara Maju dan Negara Berkembang
[2]
[3]
[4]
.http://www.softilmu.com/2013/12/ pengertian-negaramaju-dan-berkembang.html. Diunduh Tanggal 2 Maret 2016. Ida Bagus Wira Satrya Wiguna dan Anak Agung Ayu Suresmiathi D. 2014. Pengaruh Devisa, Kurs Dollar As, PDB dan Inflasi Terhadap Impor Mesin Kompressor Dari China.E-Jurnal EP Unud.vol 173-181. International Monetary Fund. 2009. World Economic and Financial Surveys World Economic Outlook DatabaseβWEO Groups and Aggregates Information April 2009. http://www.imf.org/external/pubs/ft/weo/ 2009/01/weodata /groups. htm#ae. Diunduh Tanggal 2 Maret 2016. Prasetyo, D. 2010. Pengaruh Produk Domestik Bruto, Kurs, Cadangan Devisa, Tingkat Suku Bunga Riil, dan Volatilitas Kurs Terhadap Permintaan Impor Di Indonesia Tahun 1990-2008 Pendekatan Partial
7