Ingin Menjaga Ketahanan Energi? “Gunakan BBM Non-Subsidi” Pemanfaatan Energi dengan Teknologi Gas-To-Liquid (GTL)
Pengendalian Penggunaan BBM dengan
Konversi ke BBG
re n
en
n
r
n
i
n
Kr
v
Pembaca yang kami hormati, Sejak beberapa dasawarsa terakhir, masalah ketahanan energi telah menjadi isu internasional. Ketersediaan cadangan energi, dalam berbagai bentuknya, senantiasa mendapat perhatian penuh dari seluruh umat manusia di berbagai penjuru dunia. Ketahanan energi menjadi topik hangat yang terus diperbincangkan dan juga didiskusikan oleh seluruh pihak yang berkepentingan, termasuk salah satunya Indonesia yang sudah sejak lama memberi perhatian khusus terhadap masalah ini. Energi merupakan salah satu pilar penopang hajat hidup seluruh bangsa Indonesia dalam berbagai skala aktivitas yang beragam. Oleh karenanya, berbagai informasi terkait masalah ini perlu diketahui oleh masyarakat secara luas. Upaya sosialisasi ragam informasi ini dirasakan penting untuk memberikan pandangan yang lebih jelas sekaligus menyejajarkan ragam perspektif yang terkait dengan berbagai kebijakan, program, wacana, implementasi, terobosan dan juga laporan yang telah dilakukan oleh Pemerintah. Oleh karenanya, untuk meningkatkan efektifitas penyampaian informasi tersebut, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menerbitkan sebuah majalah bernama ESDM Mag. Kehadiran majalah ini diharapkan mampu hadir sebagai jembatan emas yang mampu menginf menginformasikan derap langkah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral beserta seluruh perangkat dalam koordinasinya dalam menjalankan amanah penting untuk mengelola energi dan sumber daya mineral di tanah air demi kepentingan bangsa Indonesia secara menyeluruh.
Consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna aliquam erat volutpat. Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorperzsuscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat.
Besar harapan kami bahwa majalah ini akan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kalangan internal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral maupun bagi seluruh pihak yang berkepentingan, terutama masyarakat Indonesia. Tentu saja untuk mewujudkan harapan tersebut, kami menantikan kontribusi positif dari semua pihak untuk bersama-sama mengelola dan menempatkan majalah ini sesuai tujuan utamanya. Akhir kata, Selamat atas terbitnya Majalah ESDM Magazine. Semoga kehadirannya dapat memberikan manfaat yang optimal demi kemajuan bidang energi dan sumber daya mineral di Indonesia. Hormat kami,
Jero Wacik Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
3
contents
16
70 r .FOUFSJ&4%.)BEJS%BMBN%JBMPH )PU*TTVF r 1FSFTNJBO0QFSBTJ1-565BOKVOH +BUJ#6OJU r 1FNFSJOUBIBLBO.FNCFSMBLVLBO Feed In Tariff r 3BQBU%FOHBS1FOEBQBU.FNCBIBT 1FOHBUVSBO##.#FSTVCTJEJ r &OFSHJ%BO4VNCFS%BZB.JOFSBM VOUVL3BLZBU r .FOUFSJ&4%..FMBOUJL,PNJUF#1) .JHBT.BTB+BCBUBOm r *OEVTUSJ&OFSHJ%JIJNCBV .FOHHVOBLBO1SPEVL%BMBN/FHFSJ r .FOUFSJ&4%.)BEJS%BMBN"DBSB 4PFHFOH4BSKBEJ'PSVN r 1FNFSJOUBI.FOHVUBNBLBO 1FOHFNCBOHBO4FCBHBJ4VBUV 4VNCFS&OFSHJ r .FOEVLVOH1-/.FNQFSPMFI(BT r 5BSHFU)JOHHB ,BQBTJUBT1-56 #FSUBNCBI.8
4
3
sambutan .FOUFSJ&4%.+FSP8BDJL
6 7
editorial
8
lensa r 1FOHBOVHFSBIBO1BODBEBUV #BMJQVUSB6UUBNB
kolom Good Bye##.
12 sajian utama r 1FOHFOEBMJBO1FOHHVOBBO##. EFOHBO,POWFSTJLF##( r 4JEBOH1BSJQVSOB%&/1FSUBNB #BIBT,FCJKBLBO&OFSHJ/BTJPOBM 20 sosok +&308"$*, #FSQJLJS1PTJUJG 24 lingkungan $$45VSVU)JKBVLBO#VNJ
74 28 energi mix Coal Bed Methane $#.
&OFSHJ"MUFSOBUJGEJ*OEPOFTJB 30 wacana *OHJO.FOKBHB,FUBIBOBO&OFSHJ i(VOBLBO##./PO4VCTJEJu 34 regulasi ,POWFSTJ##.,F##( 36 MIGAS r 1SPHSBN,POWFSTJ##.LF##( r ,FCJKBLBO1FOHFOEBMJBO,POTVNTJ ##.#BHJ,FUBIBO&OFSHJ/BTJPOBM r #BOHVO+BSJOHBO(BT,PUB 1FNFSJOUBI"OHHBSLBO3Q.JMZBS r .FOHFNCBOHLBO$#.EJ*OEPOFTJB r *OWFTUPS.FOHBKVLBOJoint Study Shale Gas r 1SJPSJUBT%JSFLUPSBU+FOEFSBM.JHBT EJ5BIVO r 1JOKBNBO-VOBLEBSJ1FNFSJOUBI 6OUVL#BOHVO41# 40 LPE r %JSKFO4BNCVU#BJL1FSBMBUBO%BMBN /FHFSJVOUVL1FNCBOHLJU-JTUSJL r %JSKFO,FUFOBHBMJTUSJLBO1BQBSLBO ,FCJKBLBOEBO1SPHSBN r %JSKFO,FUFOBHBMJTUSJLBO(FMBS 4PTJBMJTBTJ115BIVOEBO 3615- r 3BTJP&MFLUSJñLBTJ$BQBJ
20 r ,VOKVOHBO,FSKB%JSKFO,FUFOBHB MJTUSJLBOLF1-51-BIFOEPOH6OJU EBO1-564VMVU"NVSBOH r .8%JUBSHFULBO.BTVL4JTUFN EJ5BIVO r ,VOKVOHBO,FSKB%JSKFO,FUFOBHB MJTUSJLBOLF1-56+BUFOH 3FNCBOH Y.8
44 MINERBA r Coffee Morning%JSKFO.JOFSCB r %VLVOHBO5FSIBEBQ1FOHIFOUJBO 4FNFOUBSB<QMPSBTJ154./ r 3FOFHPTJBTJ,POUSBL,BSZB 1FSUBNCBOHBO r 4FCBOZBL1FSVTBIBBO %JOZBUBLBO$/$ r ,VPUBDomestic Market Obligation 5BIVO5FMBI5FSQFOVIJ r .FOUFSJ&4%..FOHBKBL1FSVTBIBBO 5BNCBOH.FNCBOHVO4NFMUFS r 1SPHSFTT3FOFHPTJBTJ,POUSBL,BSZB EBO1FSKBOKJBO,BSZB1FSUBNCBOHBO 48 EBT r *OEPOFTJB1FSMV1BSBEJHNB#BSV &OFSHJ r 1FSMV,FCFSQJIBLBOEBMBN 1FOHFNCBOHBO/ r 3BQBU,FSKB,& r 1FOHFNCBOHBO1FSMV6QBZB ,FSBT r 1FNFSJOUBI"LBO#FSMBLVLBOFeed In Tariff
r *OEPOFTJB64"#FSUVLBS*OGPSNBTJ 4PBM5FLOPMPHJ&OFSHJ#BSV r 1FSUBNJOB%JNJOUB0QUJNBMLBO 1FNBOGBBUBO##/ r 1FNFSJOUBI"KBL1FSCBOLBO/BTJPOBM EBMBN1FOHFNCBOHBO r ,&4%.(BOEFOH,FNFOLPQEBO ,FNFOQFSB r 1FNFSJOUBI0QUJNJT5FSIBEBQ.BTB %FQBO 54 ITJEN r .FOUFSJ&4%..JOUB1FOZFMFTBJBO 1SPZFL#BOZV6SJQ%JQFSDFQBU r 1FSBO*UKFOEBMBN1SPHSBN,POWFSTJ .JOZBL5BOBI,F-QH,H 56 BADAN GEOLOGI r 1FOHJSJNBO5JN5BOHHBQ%BSVSBU 17/#(,F(VOVOH(BMVOHHVOH r .VTFVN(FPMPHJ.FOZFMFOHHBSBLBO 1FOZVMVIBO#BHJ(VSV r )VKBO.FUFPSEJ"XBM5BIVO r #BEBO(FPMPHJ5FMJUJ4BNQFM-VNQVS 1BNFLBTBO r 4UBUVT(VOVOH*KFO5VSVO%BSJ4JBHB .FOKBEJ8BTQBEB r (VOVOH.BSBQJ,FNCBMJ .FZFNCVSLBO"CV7VMLBOJL r .FOVSVOOZB"LUJWJUBT(VOVOH"QJ *MF-FXPUPMP 60 BALITBANG r 1SFTFOUBTJ,FCJKBLBOEBO1SPHSBN ,FNFOUFSJBO&4%.
r 1SFTFOUBTJ,FHJBUBO&TFMPO**5BIVO EJ-JOHLVOHBO,&4%. r ,VOKVOHBO6/%1EBO#115LF#BEBO -JUCBOH&4%. r 'PSVN4DJFOUJñD#PBSE#BEBO-JUCBOH &4%. 64 PENDIDIKAN & PELATIHAN r %JLMBU"QBSBUVS%JCVLB r ,FHJBUBO4FSUJñLBTJ r 1FNCVLBBO%JLMBU1FOFSBQBO6,- 61-EBO%JLMBU#BTJD'JSF'JHIUJOH r 1FOHBOUBS,FHJBUBO0QFSBTJ -BQBOHBO.JHBT r 5BTZBLVSBO)65,F 1VTEJLMBU .JHBT r 1FNCVLBBO%JLMBU0MFI,BQVTEJLMBU .JHBT 70 teknologi r 1FNBOGBBUBO&OFSHJEFOHBO 5FLOPMPHJGas-To-Liquid (5-
70 potensi r 1BOBT#VNJTFCBHBJJOWFTUBTJFOFSHJ .BTB%FQBO*OEPOFTJB 72 keselamatan r 1FSBMBUBO,FTFMBNBUBO:BOH8BKJC 6OUVL1FLFSKB5BNCBOH#BXBI5BOBI 75 GLOSSARY
5
en Memasuki awal tahun 2012, wacana penyesuaian harga BBM bersubsidi telah ramai diperbincangkan. Diberbagai tataran masyarakat, terjadi banyak diskusi dengan perspektif yang sangat beragam, mulai dari yang pro hingga kontra. Kondisi ini cukup menarik untuk ditelaah lebih dalam. Terlebih, pada kenyataannya tidak semua pihak memiliki pemahaman yang selaras dengan kebijakan pemerintah, yang dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sebagai instasi yang memiliki tanggung jawab pada sektor ini. Untuk itu, mengawali terbitnya ESDM Mag, redaksi mengulas wacana penyesuaian harga BBM bersubsidi. Pada rubrik Sajian Utama, redaksi mencoba mengurai benang merah yang menjadi latarbelakang sekaligus landasan rancangan kebijakan tersebut, diantaranya mengenai isu kelangkaan cadangan minyak dunia, pemberian subsidi yang tepat sasaran, kenaikan harga minyak dunia ‒ termasuk ICP, dan juga wacana penggunaan BBG maupun energi alternatif lainnya. Kesemuanya terangkum dalam sebuah artikel yang komprehensif dan layak untuk dijadikan sandaran bagi kita semua dalam menyikapi kondisi dinamis yang hadir sebagai dampak dari lahirnya wacana tersebut. Mengiringi hal tersebut, sebagai media yang hendak menyampaikan informasi-informasi seputar gerak langkah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, utamanya, kami menyajikan berbagai rubrik yang membedah ragam kegiatan maupun informasi penting dari berbagai direktorat dalam lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Paralel, redaksi pun menghadirkan beberapa artikel menarik lainnya, seperti yang dapat pembaca simak dalam rubrik sosok, teknologi, lingkungan, regulasi, keselamatan dan lain sebagainya. Tak lupa, redaksi menyuguhkan berbagai pemikiran seputar masalah energi dari berbagai narasumber yang pakar dalam bidangnya masing-masing. Besar harapan, bahwa apa yang redaksi hadirkan dalam ESDM Mag ini dapat memenuhi kebutuhan masyarakat luas pada umumnya, dan para pembaca pada khususnya, terhadap ragam informasi mengenai gerak langkah, kebijakan maupun kinerja Kementerian Energi Sumber Daya Mineral. Tentu saja kontribusi positif dari seluruh pihak sangatlah diharapkan. Terutama agar sa sajian kami dapat terus bertumbuh dan berkembang, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas. Akhir kata, redaksi haturkan selamat membaca. Semoga ragam informasi dalam edisi perdana ini dapat memberikan manfaat yang seluas-luasnya bagi Anda semua. Salam redaksi
KESDM
6
Penanggung Jawab Sekretaris Jenderal Pengarah Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Keuangan, Staf Ahli Menteri Bidang Komunikasi dan Sosial Kemasyarakatan, Kepala Biro Hukum dan Humas Redaktur Kepala Bagian Hubungan Masyarakat, Kepala Bagian Penelaahan Hukum, Kepala Bagian Bantuan Hukum, Kepala Bagian Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan, Kepala Sub Bagian Peliputan dan Hubungan Media Editor Indra Tauhid Cahyandaru, Dian Eka Puspitasari, Vagunaldi, Dian Lorinsa, Arid Riza Abadi, Laksono Nur Brahmantyo Desainer Grafis Bambang Wijiatmoko, Pandu Satria Jati Fotografer Judhi Purdhiyanto, Arief Suryadi, Tursilowulan Wahyu Hastuti Sekretariat Hari Budiono, Lufti Ekaputra Setiadi, Bunga Adi Mirayanti, Subhana Nurhidayat, Safii, Khoiria Oktaviani Alamat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral - Jl. Medan Merdeka Selatan No.18, Jakarta 10110, Tromol Pos : 1344/JKT 10013, Tel. / Faks. (021) 344 0649 , email.
[email protected]
Good Bye BBM... “Kita harus good bye sama BBM, harus kita tinggalkan! Minyak itu mahal dan makin langka…” Pernyataan semacam ini belakangan sering diungkapkan Jero Wacik, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dalam berbagai kesempatan. Apa yang dikatakan sang menteri memang benar adanya, ketergantungan yang tinggi terhadap Bahan Bakar Minyak (BBM) harus secepatnya ditangani dengan bijak. Pengembangan dan pemanfaatan sumber-sumber energi alternatif juga harus dilakukan secara secara cepat.
B
ermula dari melesetnya asumsi harga minyak dunia dalam APBN 2012, menjadi pemicu rencana kenaikan harga BBM. Ini semua tak lepas dari ketergantungan negeri ini pada pasokan minyak dunia, seperti diketahui sejak tahun 2003 Indonesia telah menjadi salah satu negara net importir minyak bumi. Berdasarkan data US Energy Information Administration, produksi minyak nasional baru mencapai 78,6 persen dari kebutuhan nasional (1,33 juta barel/hari). Selama produksi nasional belum mampu memenuhi kebutuhan BBM dalam negeri, kenaikan harga BBM akan tetap menjadi hantu yang tidak saja mengganggu perekonomian nasional, tetapi juga dapat mengganggu stabilitas politik yang juga berdampak pada pembangunan di negeri yang kita cintai ini. Jadi masalahnya adalah bagaimana dapat membangun kemandirian energi tanpa tidak menggantungkan hanya pada sumber energi berbahan dasar fosil? Secara global, dunia juga dihadapkan pada fluktuasi kenaikan harga minyak dunia akibat menipisnya cadangan minyak bumi. Ancaman krisis energi ini
seolah membuktikan hipotesis Marion King Hubarts (1903-1989) bahwa produksi minyak bumi akan mencapai titik klimaks dan diikuti menurunnya pasokan energi. Hubarts memprediksi, dunia akan mengalami puncak produksi BBM pada 2010-2020, namun pada tahun 2050 menurun menjadi 50 persen dan di tahun 2100 tinggal tersisa 20 persen. Meningkatnya kebutuhan BBM dan menipisnya cadangan minyak dunia yang juga terjadi di Indonesia tentu perlu diantisipasi. Seperti diketahui total subsidi BBM hingga kini diperkirakan sebesar Rp 137 triliun satu tahun, subsidi listrik bahkan sudah menginjak Rp 93 trilun satu tahun. Menurut Menteri ESDM, Ini angka yang sangat besar dan tidak bisa dibiarkan begitu saja karena bisa membebani keungan Negara. Itu artinya diversifikasi energi menjadi harga mati! Pemerintah memang sudah mentargetkan mengurangi porsi minyak menjadi kurang dari 26% dari bauran energi tahun 2030, pemanfaatan shale gas akan lebih dari 27%, 3% CBM dan batubara 30% pada BEN (Bauran Energi Nasional). Bahkan potensi energi yang
lain seperti panas bumi, air, bahan bakar nabati (BBN), dan sebagainya sedang terus dikembangkan. Dari sebuah catatan diketahui cadangan gas negeri ini terbukti lima kali lebih besar dari cadangan minyak bumi begitu juga dengan batubara yang konon sepuluh kali lebih besar. Sementera itu, potensi panas bumi Indonesia juga terbesar di dunia yaitu 29 gigawatt (GW), potensi airnya 76 GW dan potensi biomassa 50 GW. Sayangnya, hingga saat ini masih banyak pembangkit yang menggunakan BBM. Sementara dari sisi transportasi kita harus merepons positif keinginan kuat pemerintah untuk menggulirkan program pengendalian BBM Bersubsidi dan konversi bahan bakar kendaraan dari BBM ke BBG (Bahan Bakar Gas), semua ini diharapkan bisa menjadi solusi dari jerat makin tingginya harga minyak dunia. Kini saatnya semua elemen bangsa ini turut mendorong pemerintah agar tidak menjadikan program yang ada hanya sekadar menjadi wacana dan pencitraan semata! Ketergantungan yang berlebihan terhadap minyak adalah suatu bentuk ketidakmandirian. Tak menggunakan energi yang kita miliki secara optimal adalah sesuatu yang sangat tidak bijaksana. Dengan cara seperti ini Indonesia pasti akan mempunyai dana lebih banyak yang bisa dipakai untuk memajukan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dengan mengurangi ketergantungan kepada BBM, Indonesia akan secepatnya mencapai kemandirian energi!
7
lensa
Penganugerahan Pancadatu Baliputra Uttama "TPTJBTJ*OEVTUSJ1BSJXJTBUB*OEPOFTJB (*1* 1SPWJOTJ #BMJNFOHBOVHFSBILBOi1BODBEBUV#BMJQVUSB6UUBNBu LFQBEB.FOUFSJ&4%. +FSP8BDJL Penghargaan ini diberikan atas kontribusi yang dilakukan Menteri ESDM dalam upaya meningkatkan serta memajukan sektor pariwisata khususnya di Bali. Penghargaan yang berlangsung di Denpasar, Bali ini diserahkan oleh Ketua GIPI Bali, Ngurah Wijaya kepada Jero Wacik. (24/02/2012).
%BMBNVTBIBVOUVLNFOEPSPOHQFOHFNCBOHBO FOFSHJCBSVUFSCBSVLBO 1FNFSJOUBIBLBO NFNCFSJLBOTVBUVJOTFOUJG*OTFOUJGUFSTFCVUCFSVQB QFOFSBQBONFLBOJTNFGFFEJOUBSJíEBMBNQSPTFTKVBM CFMJMJTUSJLBOUBSBQFOHFNCBOHEFOHBOLPOTVNFO
Pancadatu Baliputra Uttama merupakan anugerah utama yang diberikan kepada putra Bali yang memiliki prestasi utama tingkat nasional atau internasional yang memiliki makna dan dampak signifikan pada kehidupan masyarakat dan pembangunan di Bali.
Peresmian Operasi PLTU Tanjung Jati B Unit 4 .FOUFSJ&4%.+FSP8BDJLNFSFTNJLBOCFSPQFSBTJOZB 1-565BOKVOH+BUJ#6OJUZBOHCFSMPLBTJEJ%FTB 5VCBOBO ,FDBNBUBO,FNCBOH ,BCVQBUFO+FQBSB Dengan diresmikannya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Jati B Unit 4, Jepara, berkapasitas 660 MW, maka total kapasitas PLTU Tanjung Jati B dari 4 unit mesin pembangkit mencapai sekitar 2.640 MW.
Menteri ESDM Hadir Dalam Dialog Hot Issue "EBCFCFSBQBPQTJEBMBNNFOHFOEBMJLBO LPOTVNTJ##.CFSTVCTJEJBHBSUFQBUWPMVNF TFSUBTBTBSBO Opsi tersebut antara lain konversi ke gas, pengalihan bahan bakar premium ke pertamax ataupun menaikkan harga premium, demikian penuturan Menteri ESDM, Jero Wacik dalam acara dialog Hot Issue di Metro TV. Ditambahkan pula jika semua opsi-opsi yang diajukan oleh Pemerintah ini tentunya dengan persetujuan DPR RI. (15/02/2012.
8
Pemerintah akan Memberlakukan Feed In Tariff
Sebelum acara peresmian, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik dan rombongan berkesempatan singgah di pendopo yang pernah menemani masa kecil pahlawan emansipasi wanita, Raden Adjeng (RA) Kartini. Kedatangan Menteri ESDM di pendopo Kota Ukir, Jepara tersebut disambut dengan gendhing Prau Layar yang dilantunkan oleh para siswa-siswi Sekolah Dasar. (6/02/2012).
Demikian penjelasan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik dalam acara Pemaparan 100 Hari Kinerja Menteri ESDM, di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta. Menurut Mentri ESDM, mekanisme feed in tariff tersebut akan tertuang dalam revisi peraturan Menteri ESDM No.31/2009 tentang Harga pembelian tenaga listrik oleh PT PLN (persero) dari pembangkit tenaga listrik yang menggunakan energi terbarukan skala kecil dan menengah atau kelebihan tenaga listrik. (31/01/2012).
Rapat Dengar Pendapat Membahas Pengaturan BBM Bersubsidi .FOUFSJ&4%.+FSP8BDJLIBEJSEBMBN3BQBU %FOHBS1FOEBQBUEFOHBO,PNJTJ7**%133* ZBOHNFNCBIBTQFOHBUVSBOQFNCBUBTBO##. CFSTVCTJEJUBIVO Dalam kesempatan ini Menteri ESDM menyampaikan jika Pemerintah tetap berkomitmen untuk menjalankan amanah UU APBN 2012, dimana pengendalian anggaran subsidi BBM dilakukan melalui 2 kebijakan, yaitu pengalokasian BBM bersubsidi agar lebih tepat sasaran dan kebijakan pengendalian konsumsi BBM bersubsidi. (31/01/2012).
Energi Dan Sumber Daya Mineral untuk Rakyat .FOUFSJ&4%.+FSP8BDJLNFOFHBTLBOKJLBTFNVB #6./EJMJOHLVOHBO&4%.IBSVTCFSPSJFOUBTJLFQBEB LFTFKBIUFSBBOSBLZBU LBSFOBLBMBVUJEBL NBLBLJUB BLBONFOVBJLFLFDFXBBOSBLZBU Hal tersebut dikatakan Menteri ESDM saat membuka Rapat Pimpinan PT Antam. Menteri ESDM juga meminta semua stakeholder sektor energi dan sumber daya mineral untuk berorientasi kepada kepentingan rakyat. (27/02/2012).
9
lensa
Menteri ESDM Melantik Komite BPH Migas Masa Jabatan 2011 ‒ 2015
Pemerintah Mengutamakan Pengembangan EBT Sebagai Sumber Energi %BMBNDFSBNBIVNVNEJLBNQVT*5# .FOUFSJ&4%.+FSP8BDJL NFOKFMBTLBOCFUBQBQFOUJOHOZBNFOKBHBLFUBIBOBOFOFSHJOBTJPOBM EFOHBONFOHPQUJNBMLBOQFNBOGBBUBOFOFSHJCBSVUFSCBSVLBO ZBOH UFSCVLUJQPUFOTJOZBTBOHBUCFTBSEJ*OEPOFTJB
.FOUFSJ&4%.+FSP8BDJLNFMBOUJL,PNJUF#1).JHBT .BTB+BCBUBO"DBSBJOJCFSMBOHTVOHEJBVMB 4FLSFUBSJBU+FOEFSBM,FNFOUFSJBO&4%.EJ+BLBSUB Keanggotaan Komite Badan Pengatur Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan Usaha
Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa masa jabatan 20112015 telah terbentuk dan dilantik melalui Keputusan Presiden Nomor 78/P Tahun 2011. Komite yang beranggotakan 9 orang ini terdiri dari berbagai unsur, mulai dari akademisi, mantan komisaris PGN, mantan Wakapolda, hingga kalangan swasta. (11/01/2012)
Industri Energi Dihimbau Menggunakan Produk Dalam Negeri
Anugerah Cinta Karya Bangsa merupakan penghargaan yang diberikan kepada Instansi Pemerintah dan BUMN/ BUMD yang secara terus menerus melakukan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri dalam Pengadaan Barang/Jasa, sehingga mendorong pengusaha meningkatkan produksinya dan percepatan pengembangan pasar dalam negeri maupun ekspor. (05/01/2012)
10
jika semua jadi kira-kira akan menghasilkan 7000 Mw, kalau ini semuanya masuk ke PLN akan dapat dapat mengurangi subsidi yang sangat besar, tutur Menteri Jero Wacik. Saat ini lanjut Menteri, harga energi itu mahal, karena masih dominan menggunakan bahan bakar minyak. Dikatakan oleh Menteri ESDM bahwa arah pemerintah untuk mengutamakan pengembangan energi baru terbarukan sebagai sumber energi sudah benar. Untuk kedepannya, siapapun menteri energinya harus bekerja keras untuk mengembangkan energi baru terbarukan untuk mengurangi konsumsi bahan bakar minyak sebagai bahan bakar pembangkit.
Mendukung PLN Memperoleh Gas .FOUFSJ&OFSHJEBO4VNCFS%BZB.JOFSBM +FSP8BDJL EJEFQBOQFTFSUB SBQBULFSKB1-/LFNCBMJNFOFLBOLBOEVLVOHBOOZBLFQBEB1-/BHBS NFOEBQBULBOHBTVOUVLNFNFOVIJLFCVUVIBOCBIBOCBLBSQFNCBOHLJU TFIJOHHBEBQBUNFOVSVOLBOTVCTJEJMJTUSJL
%FNJLJBOIJNQBVBO.FOUFSJ&4%.+FSP8BDJLVTBJ NFOFSJNBQFOHIBSHBBO"OVHFSBI$JOUB,BSZB#BOHTB EBSJ1SFTJEFO3*1FOHIBSHBBOJOJEJSBJIBUBTLFCFSIBTJMBO ,FNFOUFSJBO&4%.LBSFOBQBMJOHCBOZBLNFOHHVOBLBO QSPEVLEBMBNOFHFSJVOUVLUJOHLBULFNFOUFSJBO Menurut Menteri ESDM dengan menggunakan produk dalam negeri maka pro-growth akan terjadi, yang secara otomatis akan turut menciptakan lapangan kerja (pro-job) yang akan diikuti oleh propoor.
Cadangan minyak kita jumlahnya semakin sedikit dan makin mahal, gas kita naik, kemudian batubara kita besar. Potensi energi baru terbarukan yang besar sekali. Indonesia kaya sekali dengan sumber-sumber energi alternatif seperti geothermal, dan sekarang harga energi dari energi baru terbarukan sudah lebih baik. Baru-baru ini saya menandatangani 4X100 Mw, masing-masing 2X100 Mw di PLTP Rajabasa dan Meulaboh dan kedepan akan ada 28 titik lagi yang akan terus saya dorong terus setiap hari. Dan
Menurut Menteri ESDM salah satu tugasnya adalah mencari gas untuk diberikan kepada PLN agar dapat menekan subsidi. Menteri ESDM juga meminta jajaran PLN untuk rajin berkomunikasi dengan masyarakat agar tercapai kesepahaman tentang bisnis proses kelistrikan.(09/01/2012)
Menteri ESDM Hadir Dalam Acara Soegeng Sarjadi Forum *OEPOFTJBEJNBTBNFOEBUBOHEJNVOHLJOLBO VOUVLNFOKBEJ/FHBSBBEJEBZBFOFSHJ EFNJLJBO EJLBUBLBOPMFI.FOUFSJ&4%.+FSP8BDJLZBOHIBEJS TFCBHBJQFNCJDBSBEBMBNBDBSB4PFHFOH4BSKBEJ 'PSVNEJ573* Menurut Menteri ESDM Indonesia memiliki hampir semua sumber energi, mulai dari minyak, gas hingga batubara. Selain potensi sumber daya alam, potensi sumber daya manusia yang dimiliki Indonesia juga sangat banyak. (09/01/2012)
Target Hingga 2014, Kapasitas PLTU Bertambah 9.911 MW )JOHHBUBIVONFOEBUBOH1FNFSJOUBINFOBSHFULBOQFOBNCBIBOLBQBTJUBT 1FNCBOHLJU-JTUSJL5FOBHB6BQ 1-56 TFCFTBS.8 EBSJ1SPHSBN1FSDFQBUBO .8UBIBQ*%FNJLJBOEJTBNQBJLBO.FOUFSJ.FOUFSJ&OFSHJEBO4VNCFS%BZB .JOFSBM &4%. +FSP8BDJLQBEB3BQBU,FSKBEFOHBO,PNJTJ7**%133*EJ+BLBSUB Jero Wacik menuturkan, selama menjabat Menteri ESDM, ia telah meresmikan beroperasinya PLTU Cilacap dengan kapasitas 3.160 MW dan PLTU Tanjungjati unit B 660 MW. Dalam waktu dekat akan segera menyusul PLTU Paiton yang berkapasitas 660 MW, ujarnya. Di tahun 2012 ini menurut Menteri ESDM, ditargetkan akan diresmikan pembangkit tenaga uap dengan total kapasitas
mencapai 2.929 MW. Dan untuk tahun 2013 mendatang diharapkan dapat diresmikan 3.824 MW, termasuk di Rembang, Paiton, dan Lahendong. Dijelaskan oleh Menteri ESDM bahwa kenaikan subsidi tahun ini antara lain disebabkan kenaikan BPP listrik karena penyesuaian Commercial Operation Date (COD) PLTU batubara, keterlambatan pengoperasian Floating Storage Regasification Unit (FSRU), kenaikan harga batubara, dan penurunan pasokan gas untuk pembangkit listrik.
11
v
re
Pengendalian Penggunaan BBM dengan
Konversi ke BBG 8BDBOB QFOZFTVBJBO IBSHB ##. CFSTVCTJEJ UFSVT CFSLFNCBOH -BOHLBI JOJ NFSVQBLBO TUSBUFHJ CFSEBTBSLBO CFSCBHBJ QFSUJNCBOHBO EBO QFNJLJSBO ZBOH IBSVT EJUFNQVI HVOB NFNQFSUBIBOLBO LFUBIBOBO FOFSHJ EBO KVHB QFSFLPOPNJBOOBTJPOBM
S
etidaknya ada beberapa fakta fundamental yang melatarbelakangi wacana penyesuaian harga BBM bersubsidi. Beberapa diantaranya adalah fakta bahwa Indonesia saat ini telah menjadi Net Importir BBM. Hal ini merupakan konsekuensi logis untuk mengatasi gap yang terjadi antara produksi minyak mentah Indonesia terhadap kebutuhan BBM yang dari waktu ke waktu meningkat secara dinamis seiring dengan membaiknya perekonomian nasional. Disisi lain perekonomian dunia yang dipengaruhi kondisi politik global, turut menentukan tingkat harga minyak dunia. Hal ini, baik secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi harga jual minyak bumi ditingkat Internasional, dimana dampaknya cukup kuat terhadap perekonomian Indonesia. Selain itu, dalam beberapa kajian, tersirat bahwa
12
Penurunan Cadangan Minyak Indonesia Pada awal tahun 2012, ditengarai pula bahwa cadangan minyak di Indonesia diperkirakan hanya berkisar 3,9 miliar barel. Dengan produksi hampir kurang lebih 900 ribu barel/hari yang setara dengan 300 juta barel/tahun. Jumlah tersebut diperkirakan cukup sampai 12 tahun mendatang. penyaluran subsidi BBM tidak secara efektif diterima oleh warga negara Indonesia yang berhak. Belum lagi BBM bersubsidi seringkali dijadikan ajang untuk mencari keuntungan sepihak melalui penyelundupan, baik ditingkat domestik maupun internasional. Wacana penyesuaian harga BBM bersubsidi ini tentu telah melalui proses perencanaan, perhitungan dan pengkajian yang dilakukan secara intensif oleh segenap pihak dengan kompetensi yang tidak diragukan lagi. Hal tersebut meliputi pula persiapan upaya-upaya pendukung agar wacana ini dapat bergulir sesuai rencana dan dapat meminimalisir dampaknya secara signifikan. Salah satunya adalah dengan menggagas konversi penggunaan BBM ke BBG. Dimana pilihan ini dirasakan cukup tepat dan selaras dengan kondisi Indonesia yang memiliki potensi gas alam yang mumpuni.
Untuk meningkatkan cadangan minyak tersebut, pemerintah akan terus memperbanyak sumur baru yang pada tahun ini ditambah sekitar 237 sumur lagi. Saat ini Indonesia memiliki sekitar 60.000 sumur minyak yang tersebar di pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Namun sekitar 28 anggota KKKS-nya yang saat ini statusnya sudah produksi belum menghasilkan lifting minyak. Selain itu ada sekitar ratusan KKKS lainnya yang juga belum berproduksi dan masih dalam tahap eksplorasi atau dalam tahap pencarian minyak. Disisi lain tingkat pengurasan cadangan minyak di negara ini delapan kali lipat lebih cepat dari negara-negara penghasil minyak terbesar di dunia, seperti Arab Saudi dan Libya. Hal ini disebabkan oleh peningkatan kualitas perekonomian nasional yang terus bertumbuh membaik.
Produksi minyak Indonesia saat ini sebanyak 329 juta barel, 132 juta barel di antaranya diekspor. Pada tahun 2011 Indonesia mengimpor minyak mentah sebanyak 99 juta barel dan BBM 182 juta barel. Sementara itu, konsumsi BBM masyarakat Indonesia mencapai 479 juta barel. Oleh karenanya, sebagai upaya mengantisipasi pemenuhan kebutuhan BBM, Indonesia sejak beberapa tahun lalu telah menjadi Net Importer BBM. Dengan demikian, besaran subsidi BBM yang diimplementasikan pemerintah sangat tergantung pada tingkat harga minyak bumi dunia. Siapa Penikmat Subsidi? Berdasarkan survei Bappenas hanya 20 persen penikmat subsidi pemerintah yang benar-benar orang miskin yang berhak dan patut menerimanya. Berlatar pada hasil survei tersebut, dapat disimpulkan bawa subsidi BBM pemerintah sebesar Rp 123 triliun, turut dinikmati oleh masyarakat kelas menengah maupun mereka yang termasuk golongan orangorang mampu dan berkecukupan. Subsidi yang diberikan pada implementasinya tidak mencapai sasaran dan pada kenyataannya penikmat subsidi adalah masyarakat golongan menengah keatas (pemilik kendaraan bermotor) sementara golongan masyarakat kebanyakan justru tidak mendapatkan subsidi yang diperuntukan. Ratusan triliun subsidi itu, 70 persen itu dinikmati golongan mampu dan golongan kaya dan bukan oleh kalangan berpenghasilan rendah, ujar Presiden SBY dalam sebuah kesempatan. Menurutnya,
tentu tidak adil kalau golongan mampu dan golongan kaya tidak keluar dari comfort zone-nya. Sebenarnya mereka bisa untuk tidak membebani negara. Pemerintah tetap mempertahankan subsidi yang tepat. Misalnya subsidi untuk rakyat miskin, paparnya. Paralel dengan hal tersebut, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik dalam sebuah kesempatan menyebutkan bahwa dewasa ini masih banyak para pengguna kendaraan mewah yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium yang disubsidi pemerintah. Naik mobil mewah terus mampir ke pom bensin yang premium itu, kan ya mestinya malu, ucap beliau. Menteri 62 tahun ini menyebut, premium yang disubsidi pemerintah seharusnya dinikmati golongan tidak mampu, bukan kalangan menegah ke atas. Jero menyebut, persentasenya sampai 70 persen. Artinya, ratusan triliun subsidi pemerintah jatuh ke tangan golongan yang mampu. Disisi lain, selisih harga yang jauh antara bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan BBM industri kian menyemarakkan penyelundupan BBM bersubsidi. Bahkan, sebagai contoh, hitungan Komite Badan Pelaksana Kegiatan Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas), penyelundupan BBM bersubsidi ini mencapai sekitar 10-15 persen dari penjualan BBM bersubsidi Januari-April 2011. Empat bulan pertama tahun 2011 lalu, penjualan BBM bersubsidi mencapai
12,34 juta kiloliter (kl). Jadi, minimal BBM yang diselundupkan 1,23 juta kl. Apabila subsidi untuk satu liter BBM adalah sebesar Rp 2.000. Maka total subsidi yang dinikmati pengguna BBM selundupan adalah sebesar Rp 3,5 triliun. Temuan BPH Migas, aksi penyelundupan ini mayoritas dilakukan stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU), terutama SPBU di dekat kawasan industri Yang pasti, akibat penyelewengan tersebut, konsumsi BBM bersubsidi dapat terus melonjak pesat. Merujuk data Pertamina, penjualan premium pada kuartal I-2011 menyentuh 5,88 juta kl, atau 1,6 persen lebih tinggi daripada kuota APBN. Penjualan solar pada periode yang sama 3,32 juta kl, atau 2,4 persen di atas kuota. Over quota tersebut kebanyakan terjadi di wilayah yang ada banyak pertambangan. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik menegaskan, bahwa salah satu penyebab jebolnya kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dikarenakan maraknya penyelundupan yang dilakukan ditengah laut. Khususnya pada tahun 2011 lalu penyelundupan dilakukan secara besar-besaran di negeri ini. Dengan maraknya praktik penyelundupan BBM bersubsidi ini, maka rakyatlah yang selalu jadi korbannya. Negara telah bekerja maksimal dengan mengeluarkan uang triliunan rupiah untuk mensubsidi BBM dengan tujuan agar masayarakat Indonesia dapat hidup sejahtera. Namun sayangnya, kebijakan tersebut disalah gunakan oleh beberapa oknum yang tidak bertanggungjawab.
13
sajian utama
Opportunity cost Namun yang terpenting lagi dengan kebijakan distribusi BBM bersubsidi tepat sasaran ini sesungguhnya terletak pada komitmen masyarakat mampu untuk secara sadar diri beralih menggunakan BBM non subsidi seperti pertamax. Tampaknya, kesadaran diri serta komitmen inilah yang belum tumbuh di kalangan masyarakat mampu. Sebab sebenarnya, Pertamina sudah mengatur antara SPBU-SPBU yang melayani BBM bersubsdi dan BBM untuk kalangan industri, serta golongan masyarakat mampu. Kalau komitmen ini tumbuh, niscaya kebijakan BBM bersubsdi tepat sasaran akan terealisasi. Yang perlu menjadi kesadaran bersama, sesungguhnya subsidi hanya akan menciptakan adanya opportunity cost,
triliun. Kalau dikelola dengan baik maka untuk the poor bisa untuk yang lain, bisa perbaiki infrastruktur, tandasnya. Konversi BBM Ke BBG Menjadi Solusi Konversi ke BBG muncul ketika awal Januari 2012, dalam sidang kabinet, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan akan menjalankan kebijakan mix-energy yang menggabungkan pemenuhan kebutuhan energi dengan kelestarian lingkungan. Bahan Bakar Gas disebutkan merupakan alternatif yang dipilih karena ramah lingkungan dan tersedia di dalam negeri. Pemerintah juga berencana akan membagikan 250.000 konverter kit untuk transportasi, dan menyarankan pemilik kendaraan untuk mengalihkan konsumsi BBM ke gas alam jenis
akan bertahap. Satu April mungkin Jabotabek dulu. Ini sedang dihitung (ketersediaannya), sehingga yang lain bulan-bulan berikutnya, kata Menteri ESDM Jero Wacik Sebagian converter kit yang akan digunakan merupakan produksi dalam negeri yaitu diproduksi oleh PT Dirgantara Indonesia dan telah lulus SNI. Namun demikian, BUMN tersebut belum sanggup memproduksi dalam jumlah besar sehingga pembagian converter kit akan dilakukan secara bertahap. Selain mempersiapkan converter kit, pemerintah juga harus mempersiapkan peralatan lain seperti dispenser untuk SPBG. Saat ini total kendaraan roda empat pribadi di Indonesia sekitar 8 juta unit. Dari jumlah tersebut, sekitar 5 juta
“Kalau mau memilih, saya lebih memilih CNG bukan LGV, karena LGV pasti lebih mahal dan kemungkinan besar masih harus impor,” ujar Widjajono. yaitu kesempatan yang hilang karena dananya dialihkan untuk kegiatan lain. Menteri Keuangan Agus DW Martowardojo mengatakan, sebenarnya banyak pembangunan yang akan bermanfaat bagi masyarakat jika subsidi tersebut dikurangi. Dengan subsidi dikurangi APBN bisa dirasakan lebih optimal untuk orang tidak mampu. Misalnya subsidi BBM sebesar Rp 95 triliun, itu sama dengan 95 ribu Sekolah Dasar, SMP, SMA yang seharusnya bisa dibangun tapi tak bisa dibangun karena dibakar kendaraan. Itu sama dengan 95 juta siswa yang seharusnya bisa sekolah jadi tak bisa bersekolah. Jadi harus berpikir opportunity cost. Subsidi BBM itu kan habis terbakar, jelas Agus. Ia menambahkan, Anggaran untuk masyarakat tak mampu dalam APBN sebesar Rp 108 triliun, tapi hanya karena subsidi seperti ini kita sudah keluarkan Rp 95,9
14
Compressed Natural Gas/CNG) dan ViGas (Liquified Gas Vehicle).
menggunakan BBM bersubsidi, terdiri dari premium dan solar.
Dalam rapat dengan DPR Senin (30/1), Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM, Jero Wacik mengatakan penyediaan konverter kit dapat dilakukan sebanyak 250.000 sampai tahun 2014, dan tiap bulannya Kementrian Perindustrian mampu menyediakan 2.500 buah konverter kit yang berasal dari produksi dalam negeri dan impor.
Kendati LGV lebih popular, namun sebenarnya untuk daerah-daerah tertentu terutama yang dekat dengan sumber gas, jenis CNG dinilai lebih potensial sebagai bahan bakar alternatif transportasi. Hal ini disebabkan karena produksi CNG di Indonesia masih terbesar di Asia.
Kebutuhan converter kit untuk program pengalihan BBM ke BBG pada tahun ini diperkirakan sekitar 250.000 unit. Namun jika pada April mendatang belum dapat disediakan seluruhnya, pada tahap awal kebijakan ini akan diberlakukan untuk wilayah Jabotabek.
Produk CNG yang dihasilkan tidak kurang dari delapan BCFD. Sedangkan untuk LGV, produksinya masih terbatas, sehingga masih diperlukan impor untuk memenuhi ketersediaan pasokan. Dari segi harga, CNG juga relatif lebih murah karena tanpa subsidi saja harganya jauh murah dibandingkan dengan BBM dan LGV.
Kalau nanti persediaan converter kit belum bisa semuanya, mungkin
LGV tanpa di subsidi harganya sudah Rp 6.000 di pasar, sementara
CNG itu harganya masih dikisaran Rp 4.000. Dengan memanfaatkan CNG sebagai BBG, akan ada potensi untuk pengembangan infrastruktur pipeless melalui penyediaan mother atau daughter station. Dengan begitu dipastikan dapat menjangkau wilayah yang jauh dari fasilitas jaringan pipa. Hal senda juga dikatakan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Widjajono Partowidagdo yang lebih memilih CNG dari pada LGV karena untuk pemenuhan permintaan hingga saaat ini LGV kemungkinan masih impor. Kalau mau memilih, saya lebih memilih CNG bukan LGV, karena LGV pasti lebih mahal dan kemungkinan besar masih harus impor, ujar Widjajono. Menurutnya, saat ini Indonesia mempunyai potensi CNG yang besar sehingga cukup untuk memenuhi sektor transportasi di Indonesia. Jadi untuk masa depan lebih baik menggunakan CNG, tegasnya. Apalagi ia menambahkan saat ini sudah dibangun Floating Storage Regasification Unit (FSRU) sehingga pasokannya akan tetap aman. Kebijakan semacam ini dinilainya amat urgent untuk dilakukan sehingga pihak yang berkaitan dengan implementasinya bisa bekerja optimal, di samping memiliki landasan hukum yang kuat. Makanya, implementasi kebijakannya mesti definitif dan jelas, serta jangan hanya didengung-dengungkan saja. Untuk itu agar program ini dapat berjalan dengan baik, maka perlu dicari solusi agar harga konverter tidak terlalu mahal sehingga masyarakat bisa menggunakan bahan bakar Gas. Selanjutnya, pemerintah wajib menjaga standarisasi converter terutama dari segi keamanannya. Yang terakhir adalah memperbanyak infrastruktur stasiun pengisian bahan bakar gas segera di bangun, sehingga supply bahan bakar gas terjamin. Pembagian Converter Kit Terkait peningkatan penggunaan bahan bakar gas (BBG) untuk transportasi, pemerintah telah membagikan 200
converter kit untuk angkutan kota dan taksi di Kota Palembang, beberapa waktu lalu. Bahkan untuk mempermudah pengemudi, pemerintah berjanji akan memberikan perawatan gratis selama lima tahun. Dengan disediakannya bengkel perawatan converter kit diharapkan akan mempermudah para pengemudi terutama para supir transportasi umum untuk memeriksa jika mengalami masalah pada converter kit-nya. Ini juga menghindari agar para sopir melakukan pengecekan converter kit-nya sendiri. Karena dari beberapa kasus, ledakan tabung terjadi lantaran sopir merubah standar sendiri converter kit-nya sehingga terjadi kebocoran. Infrastruktur CNG Untuk mempercepat program konversi ini, PT Pertamina (Persero) telah menyiapkan infrastruktur untuk distribusi gas alam terkompresi untuk kendaraan bermotor. Hal ini terkait upaya untuk menyukseskan pelaksanaan program pengalihan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) bagi kendaraan bermotor. Untuk itu, Pertamina mengalokasikan dana investasi sekitar Rp 2 triliun pada 2012 ini. Dana investasi itu untuk mendanai pembangunan enam stasiun induk (mother station) dan 21 stasiun kecil (daughter station) serta infrastruktur pendukung lainnya, termasuk untuk membangun kembali enam stasiun pengisian bahan-bakar gas (SPBBG) dan SPBBG secara elektronik (online). Menurut Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan, infrastruktur CNG akan dibangun di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi (Jabodetabek), serta wilayah Banten, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Perkiraannya untuk membangun satu unit mother station membutuhkan investasi sebesar Rp 87 miliar, katanya. Sedangkan untuk pembangunan 1 unit daughter station ivestasinya sebesar hampir Rp 50 miliar. Rencananya, infrastruktur gas yang akan dibangun di wilayah Jawa Barat
terdiri dari tiga unit mother station dan 4 unit daughter station. Sedangkan di Banten satu unit mother station dan dua unit daughter station, dan Jawa Timur satu unit mother station dan lima unit daughter station. Sedangkan di wilayah DKI Jakarta akan dibangun 10 unit daughter station. Karen juga mengatakan, total biaya untuk revitalisasi enam SPBBG itu akan membutuhkan investasi sebanyak Rp 91 miliar atau dengan investasi satu SPBBG sebesar Rp 15,3 miliar. Sementara untuk pembangunan SPBG online membutuhkan investasi Rp 20 miliar. Selain itu, Pertamina juga akan membangun puluhan CNG tube trailer, yakni pembangunan sebanyak 84 CNG tube trailer dengan total investasi Rp 339 miliar atau sekitar Rp 4 miliar untuk satu unitnya. Pemanfaatan gas bumi untuk BBG untuk transportasi juga diutamakan pada kota/kabupaten yang memiliki sumber gas bumi atau dilalui jaraingan transmisi/distribusi gas bumi atau kota/kabupaten yang mempunyai tingkat pertumbuhan kendaraan atau emisi gas buang yang tinggi. Untuk diketahui, dalam Permen yang ditetapkan tanggal 13 Desember 2010 itu, dinyatakan bahwa pengaturan pemanfaatan gas bumi untuk BBG yang digunakan untuk transportasi, meliputi kewajiban KKKS dan badan usaha, rencana alokasi gas bumi untuk BBG, pemanfaatan gas bumi, harga jual BBG dan spesifikasi BBG. Ditetapkan pula bawa KKKS wajib mengalokasikan sebesar 40% dari Domestic Market Obligation (DMO) untuk memenuhi kebutuhan BBG untuk transportasi. Selain itu, dalam kegiatan usaha hilir, badan usaha wajib mengalokasikan sebesar 25% dari total gas bumi yang diniagakan untuk memenuhi kebutuhan BBG untuk transportasi. Semoga sasaran penghematan energi ini tercapai di negeri ini, dan arah subsidi tepat sasaran untuk kesejahteraan masyarakat indonesia.
15
sajian utama
Sidang Paripurna DEN Pertama,
Bahas Kebijakan Energi Nasional Kebijakan jangka pendek sampai tahun 2014, pemerintah akan mengarah pada keberagaman penggunaan energi. Pemerintah akan mempercepat kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan pemanfataan panas bumi (geotermal) dan gas bumi.
16
P
residen Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memimpin Sidang Paripurna Pertama Dewan Energi Nasional (DEN), Rabu 7 Maret 2012. Sidang yang berlangsung di Auditorium Gedung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tersebut merumuskan tiga kontesks yang harus dilakukan dalam rangka pengambilan keputusan rancangan kebijakan energi nasional.
Dalam sambutannya, Presiden mengungkapkan ada tiga konteks Dewan Energi Nasional (DEN) yang telah tertuang secara eksplisit oleh UU 30 tahun 2007 tentang energi yang sudah ditetapkan. Tiga konteks itu antara lain perkembangan global, nasional, dan harga minyak dunia. Konteks pertama dalam penjelasannya, yaitu secara global, Presiden mengetengahkan fakta bahwa pada tahun 2045 jumlah penduduk dunia diperkirakan mencapai 9 miliar jiwa. Dari konsumsi energi diperlukan tambahan sekitar 60-70 persen dari energi yang dihasilkan oleh dunia sekarang ini karena adanya pertumbuhan permintaan (rising
demands) pada bangsa-bangsa seluruh dunia, ujar Presiden SBY.
di
Di masa depan, lanjut Presiden SBY, energi berpotensi menjadi sumber konflik. Oleh karena itu Indonesia harus mengembangkan kebijakan energi dan terkoordinasi dengan negara-negara lain untuk menghindari perang terbuka memperebutkan sumber-sumber energi. Selain itu, Presiden juga meminta agar kebijakan energi harus mempertimbangkan faktor pemanasan global dan kelestarian lingkungan. Sedangkan dalam konteks nasional, Presiden mengatakan bahwa tahuntahun terakhir ini permintaan energi di dalam negeri terus meningkat.
Dari konsumsi energi diperlukan tambahan sekitar 60-70 persen dari energi yang dihasilkan oleh dunia sekarang ini karena adanya pertumbuhan permintaan (rising demands) pada bangsa-bangsa di seluruh dunia.”
17
sajian utama
pemanfataan panas bumi (geotermal) dan gas bumi. Untuk batubara ada catatan-catatan bahwa dikhawatirkan batubara itu akan merusak lingkungan. Ini tentu harus menjadi pertimbangan penting karena salah satu anggota DEN adalah Menteri Lingkungan Hidup, Jero Wacik menjelaskan. Untuk kendaraan bermotor, pemerintah akan lebih mendorong pada penggunaan gas, sebagaimana telah disosialisasikan pemerintah dewasa ini. Karena gasnya banyak, mobil dan semua kendaraan bermotor akan pindah ke gas. Itu salah satu kebijakan yang menyertai kenaikan harga BBM yang sedang kami usulkan, kata Jero Wacik. Jadi BBM-nya naik, nanti akan pindah ke gas, ke BBG, yang harganya jauh lebih murah, Menteri ESDM menambahkan.
Pemerintah harus mengukur dan mengelola potensi energi dan kebutuhan yang riil. Lebih lanjut ia menjelaskan, ada tiga aspek yang harus diperhatikan, pertama menumbuhkan gaya hidup (life style) masyarakat dan bangsa yang efisien. Kedua, intervensi teknologi untuk mengatasi permasalahan ini. Dan, last but not least. juga policy atau kebijakan yang sering menjadi penting. Sedangkan konteks ketiga berkaitan dengan meningkatnya harga minyak di pasar global dan bagaimana dampaknya terhadap kesehatan fiskal dan APBN. Masalah ini tentu juga harus kita kelola, kita carikan opsi dan pilihan yang paling baik, yang paling tepat. Sementara itu urusan jangka pendek ini pun tidak hanya berkaitan dengan sisi ekonomi dan sisi fiskal dari dampak kenaikan harga minyak dunia tapi sebagaimana kita ketahui ada pula aspek politik, aspek sosial, dan aspek keamanan, Presiden memberikan pandangannya.
18
Di akhir pengantarnya, Presiden menekankan agar kebijakan yang dibuat DEN tidak setengah-setengah. Mari kita melihat masalah secara utuh, pilih opsi atau solusi yang tepat terlebih minggu-minggu terakhir harga minyak dunia kembali meroket, tentu memiliki pengaruh dan dampak yang penting bagi kesehatan APBN, subsidi, fiskal, dan lain-lain. Oleh karena itu masalah ini harus kita kelola, carikan opsi paling baik, paling tepat, katanya. Itu sebabnya menurut dia, hendaknya semua pihak tidak terjebak dengan urusan jangka pendek saja. Menurutnya, urusan jangka panjang juga perlu diperhatikan utamanya yang berkaitan dengan kebijakan jangka pendek sampai tahun 2014, pemerintah akan mengarah pada keberagaman penggunaan energi. Pemerintah akan mempercepat kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan pemanfaatan panas bumi (geotermal) dan gas bumi. politik, sosial, dan keamanan. Jadi mari kita lihat masalah secara utuh, agar ketika
memilih opsi, itu bisa menjadi tepat, pungkasnya. Sementara itu dalam rangka kebijakan energi nasional Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan, peran minyak bumi akan dikurangi dan digantikan dengan gas bumi, batubara, dan sumbersumber energi baru dan terbarukan yang lain. Untuk itu pemerintah akan terus mendorong penggunaan gas untuk mobil dan semua kendaraan bermotor.
Seperti diketahui DEN dibentuk berdasarkan UU No.30 Tahun 2007, dan bertugas merancang dan merumuskan kebijakan energi nasional untuk ditetapkan oleh pemerintah dengan persetujuan DPR. Kemudian menetapkan langkah-langkah penanggulangan kondisi krisis dan darurat energi, serta mengawasi pelaksanaan kebijakan di bidang energi yang bersifat lintas sektoral. Sebelum ada DEN, pada tahun 1981 pemerintah membentuk Badan Koordinasi Energi Nasional (Bakoren)
yang diketuai Menteri ESDM. Anggota Bakoren ketika itu adalah Menteri Perindustrian, Menteri Perhubungan, Menteri Keuangan, Menteri Negara Lingkungan Hidup, Menteri Negara Riset dan Teknologi, Menteri Negara Perencanan Pembangunan Nasional (Kepala Bappenas), dan Kepala BATAN. Kini DEN dipimpin langsung oleh Presiden dan Wakil Presiden. Menteri ESDM sebagai Ketua Harian. Anggotanya terdiri atas unsur pemerintah dan pemangku kepentingan energi nasional.
Dalam Sidang DEN pertama ini, hadir antara lain Presiden RI yang juga selaku Ketua Umum DEN, wakil ketua DEN yang juga wakil presiden RI Boediono, ketua harian DEN yang juga merupakan para anggota DEN, seperti Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Kesra Agung Laksono, Menteri ESDM Jero Wacik, dan Menteri Keuangan Agus Martowardoyo, serta jajaran pejabat eselon satu ESDM.
Kita harus bersyukur memiliki kekayaan energi yang luar biasa, sehingga energi baru dan terbarukan itu banyak sekali kita punya. Barangkali tidak ada negara lain yang sekaya kita, semua ada, hampir semua sumber energi kita punya, ujarnya. Kebijakan jangka pendek, sampai tahun 2014, lanjut Menteri ESDM, pemerintah akan mengarah pada keberagaman penggunaan energi. Pemerintah akan mempercepat kebijakankebijakan yang berhubungan dengan
19
v v
JERO WACIK
Berpikir
Positif
Membiasakan diri berpikir positif membuat kita selalu menjadi selalu optimistis. Dan oleh seorang Jero Wacik kebiasaan berpikir positif ini selalu diterapkannya didalam segala hal. Menurut pria murah senyum ini, sejak kecil dia tidak pernah memandang teman dari sisi negatifnya namun yang selalu dilihatnya adalah sisi positifnya.
20
S
aya tidak senang berkelahi, selalu mencari damai. Ini membuat saya punya banyak sahabat dan rasanya jarang orang benci saya. Sebab, saya tidak pernah mencari kejelekan orang lain, tutur Jero Wacik. Pria asal Bali ini optimistis jika budaya berpikir positif diterapkan dalam konteks kehidupan bernegara, maka negeri ini
tentu akan maju pesat di segala bidang. Ditambah lagi dengan Indonesia yang mempunyai modal dasar berupa sumber daya manusia dan sumber daya alam melimpah. Orang yang berpikir positif akan selalu mencari kebaikan. Dan Jika kebaikan yang dicari, maka yang terbina adalah kerja sama, gotong-royong, dan maju bersama, tuturnya. Jero Wacik lahir di Singaraja, Bali pada tanggal 24 April 1949. Ayah dari tiga putri dan satu putra ini merupakan lulusan Teknik Mesin ITB dan sarjana Fakultas Ekonomi UI. Dalam pendidikan Jero Wacik sejak kecil memang dikenal sebagai anak yang pintar dan berprestasi. Hal itu tentu menjadi modal berharga untuk meraih kesuksesan selain dari kemauan kuat yang ada dalam diri Jero Wacik. Dengan modal tersebut seorang Jero Wacik berhasil mengenyam pendidikan di ITB. Namun tidak itu saja, keinginannyanya untuk masuk ITB juga dimotivasi atas kekagumannya terhadap Ir.Sukarno, Presiden pertama Indonesia yang juga merupakan lulusan ITB.
21
sosok
Services Manager. Di perusahaan Astra Group ini, karirnya terus menunjukkan grafik peningkatan. Beberapa posisi jabatan pernah dipegangnya, mulai dari Asisten Services Manager, Jakarta Branch Service Manager, Sales Manager of Reconditioned Machines hingga Goverment Sales Manager. Tidak itu saja, Jero Wacik juga memanfaatkan kesempatan melalangbuana hingga ke sejumlah negara di Asia dan Eropa dalam rangka mengikuti kursus dan seminar-seminar.
Namun ketika masuk ITB Jero Wacik muda dihadapkan dengan masalah biaya kuliah serta biaya hidup seharihari. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut Jero Wacik mengerjakan banyak hal, diantaranya memberikan les privat, mengajar di bimbingan belajar, asisten jurusan Fluid Mechanics
Himpunan Mahasiswa Mesin kala itu, Jero Wacik pernah memberikan ceramah kepada para mahasiswa mesin angkatan 1973. Didalam ceramah tersebut diperkenalkan konsep Trilogi Sukses ala Jero Wacik yang merupakan murni muncul dari pengalaman beliau sendiri, yaitu kemauan keras (will), bakat
Disela-sela kesibukannya bekerja di PT. United Tractors ini, Jero Wacik masih menyempatkan untuk menimba ilmu. Kali ini beliau mengambil kuliah di Fakultas Ekonomi UI. Pendidikan ini pun diselesaikan dengan baik oleh beliau. Di tahun 1990 Jero Wacik memutuskan meninggalkan tempatnya berkarir selama kurun waktu 16 tahun, PT. United Tractors, dan memilih untuk menjadi wiraswasta yang bergerak di bidang industri terkait pariwisata. Seiring bergulirnya waktu Jero Wacik berhasil memiliki 3 perusahaan yang berada di Jakarta dan Bali, dua perusahaan (PT Griya Batu Bersinar, dan PT Pesona Boga Suara) bergerak di bidang hotel, biro perjalanan wisata, sedangkan satu perusahaan (PT Puri Ayu) bergerak di bidang interior dan disain tekstil.
Orang yang berpikir positif akan selalu mencari kebaikan. Dan Jika kebaikan yang dicari, maka yang terbina adalah kerja sama, gotong-royong, dan maju bersama.” Jero Wacik
and Thermodynamics Mechanical Enggineering, di ITB hingga dipercaya sebagai tim peneliti oleh beberapa perusahaan tekstil di Bandung. Keuletan, kemauan serta kerja keras yang membuat Jero Wacik mampu mengatasi semua rintangan tersebut. Semasa kuliah Jero Wacik juga seorang mahasiswa yang aktif dalam berorganisasi, diantaranya menjadi Ketua Himpunan Mahasiswa Mesin ITB tahun 1973 serta tercatat sebagai pendiri dan ketua Maha Gotra Ganesha ITB yang merupakan unit kebudayaan Bali. Ketika menjabat sebagai Ketua
22
(skill) serta dana. Dengan banyaknya hal-hal positif yang beliau lakukan membuatnya banyak dikenal orang. Selain itu dengan seabrek kegiatan yang dilakukan membuat kemampuan softskill seperti leadership maupun public speaking beliau menjadi semakin terasah. Kemampuan ini tentunya sangat berguna dalam menata karir beliau hingga sekarang. Meniti Karir Setelah selesai menyelesaikan pendidikan di ITB, Jero Wacik kemudian bekerja di salah satu grup Astra Internasional yaitu PT. United Tractors sebagai Asistant
Didalam sosok pria yang murah senyum ini juga peduli terhadap dunia pendidikan. Selain sebagai dosen pengajar mata kuliah pemasaran dan kewirausahaan di Fakultas Ekonomi UI, Jero Wacik juga menyempatkan menulis buku antara lain, Cara Mudah Menjadi Wirausaha yang diterbitkan Lembaga Penerbit UI (LP UI) pada 1998, Fisika untuk SMA dan Matematika untuk SMA yang diterbitkan Ganesha Exact Bandung (1979). Masuk Dalam Kabinet Sebagai Menteri Dalam era pemerintahan Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono, putra kelahiran Bali ini dipercaya untuk menjabat Menteri Kebudayaan dan Pariwisata. Di era kepemimpinannya, Jero Wacik mencetuskan program Visit Indonesia Year 2008. Tidak itu saja, pada tahun 2008 tersebut terdapat tiga rekor prestasi berhasil diukir yang tentunya ikut dibangun berkat kepemimpinannya. Yang pertama kunjungan wisatawan terbanyak dalam setahun 2008 mencapai 6.5 juta kunjungan, kedua pertumbuhan jumlah kunjungan mencapai 13% dan ketiga perolehan devisa mencapai US$7.5 juta. Banyak orang berpendapat selama menjadi Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jero Wacik berhasil menciptakan iklim kerja sama dan persatuan yang erat diantara pelaku industri pariwisata. Sejumlah faktor menjadi kunci bagi Jero Wacik dalam mendukung kinerjanya. Ia selain memiliki competency dan capability dalam
arti kemampuan, concern terhadap eksistensi pariwisata Indonesia, juga care and critical (peduli dan kritis) terhadap berbagai persoalan yang dihadapi pariwisata Indonesia. Beliau juga sangat kreatif dalam arti gencar melakukan diversifikasi terhadap keanekaragaman produk wisata Indonesia serta charming (ramah dan murah senyum) dalam menghadapi tourism stakeholder, baik di dalam maupun luar negeri. Kemampuan semacam ini tentunya tidak dimiliki oleh semua orang. Dan pada tanggal 18 Oktober 2011, berkaitan dengan reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu II, Jero Wacik dipindahtugaskan sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia menggantikan Darwin Zahedy Saleh. Dalam acara serah terima jabatan dengan mantan menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh, Jero Wacik mengatakan bahwa dalam tiga tahun kedepan dia akan berjuang agar
sektor ESDM memberikan lebih banyak kontribusi untuk kesejahteraan rakyat. Pergantian ini disambut baik oleh ketua BPMigas, R.Priyono. Saya melihat Bapak Jero Wacik sebagai sosok yang dapat menyatukan visi kita bersama, membangun percaya diri bagi kita semua, yang beliau sebut sebagai confident building, untuk secara berupaya mencapai tujuan yang kita inginkan, ujar Priyono. Sebagai sosok yang kreatif, inovatif serta pekerja keras merupakan gambaran dari seorang Jero Wacik. Tidak heran jika banyak prestasi dan penghargaan yang telah diterima oleh pria kelahiran Bali ini, diantaranya, penganugerahan Cinta Karya Bangsa yang diserahkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara dan anugerah Pancadatu Bali Putra Uttama yang diberikan oleh Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali.
23
r
CCS
Turut Hijaukan Bumi
1PMVTJEBOFNJTJNFOZFCBCLBO LFOBJLBOTVIVCVNJ6QBZBNFOHVSBOHJ FNJTJIBSVTEJHJBULBOCBJLEFOHBO QFOBOBNBOQFQPIPOBOEBOKVHB BQMJLBTJUFLOPMPHJZBOHKVHBNFSFEVLTJ CVBOHBO$0TFQFSUJ$$4(Carbon Capture Storage).
P
emanasan global menjadi permasalahan dunia yang paling prioritaskan untuk dipecahkan. Karena pemanasan yang terus meningkat dan berlangsung akan menyebabkan perubahan iklim, cuaca secara ekstrem dan lebih jauh mengancam kehidupan.
Pemanasan yang dialami oleh bumi diakibatkan oleh tinginya emisi akibat gas rumah kaca (Green House Effect). Gas rumah
24
dan Amerika sejak 1990 untuk keperluan lain seperti Enchanced Oil Recovery (EOR), injeksi gas asam, penyimpanan gas alam dan sebagainya. Nantinya CCS diharapkan menjadi upaya memitigasi CO2 dalam mengurangi pemanasan global. CCS merupakan teknologi untuk memisahkan karbon dioksida yang dilepaskan oleh stasiun pembangkit energi (power stations) atau proses industri. Selanjutnya ditangkap dan ditransportasikan serta disimpan pada tempat tertentu.
kaca menyebabkan refleksi matahari terjebak dalam lapisan atmosfer bumi. Sehingga enerji itu kembali memanasi bumi, dan menyebabkan peningkatan suhu. Keteraturan alam menjadi terganggu bukan hanya karena perubahan suhu yang diprediksi mencapai 6o C akan menyebabkan cairnya es di kutub bumi. Apabila ini terjadi maka volume air laut akan meningkat, yang menyebabkan abrasi pantai yang nota bene bagian daratan. Perubahan suhu dan kenaikan air laut juga mengancam spesies tertentu yang tidak dapat beradaptasi dengan perubahan tersebut. Daftar gangguan ekosistem akibat perubahan suhu masih akan bertambah dengan ancaman bencana seperti banjir, kekeringan, cuaca ekstrim, angin topan dan gangguan kesehatan, termasuk gempa bumi. Zat emisi yang paling mendominasi gas rumah kaca adalah CO2 (carbon dioksida), metana (CH4), dinitrooksida (N2O) dan CFC. Pertumbuhan emisi gas CO2 di atmosfer telah mencapai angka 28 Gt (gigaton)/ tahun. Konsentrasi CO2 di udara kini tercatat sekitar 380 ppm, pada kadar CO2 sebesar 450 ppm akan emnyebakan kenaikan suhu
sebesar 4o C. Apabila angka ini masih terus meningkat dikuatirkan akan tercapai konsentrasi sebesar 600 ppm pada 2050 dan meningkat tajam menajdi 750 ppm pada 2100 yang menyebabkan kenaikan suhu hingga 6o C. Upaya Mereduksi Emisi Harus dilakukan upaya untuk mengurangi tingkat polusi yang memicu tingginya emisi. Tentu cara-cara seperti pengurangan aktivitas pemanasan, pembakaran, melakukan penanaman, melakukan daur ulang, penghematan enerji yang mengurangi pemanasan, pemakain enerji alternatif yang lebih ramah lingkungan.
Kementrian ESDM juga telah memberi sinyal positif dengan akan diatur regulasi CCS. Pembahsan mengenai regulasi CCS telah dilakukan antara pemerintah Indonesia dengan IEA (Intrenational Energy Agency). CCS diharapkan dapat berperan penting untuk mencapai target pengurangan emisi 26% pada tahun 2020. Dalam sebuah seminar, Dr. Sean McCoy dari IEA, Kaka Mulqueeny dari ADB serta wakil dari Kementerian Energi dan Perubahan Iklim Perancis. Mengiangatkan pentingnya pembahasan regulasi juga memasukan opsi pemberian insentif untuk pengembangan proyek CCS ini.
Penataan ruang kota, cadangan paru-paru dunia pada hutan, gerakan menanam, dan tentu aplikasi teknologi yang lebih ramah lingkungan. Demikian pula pada lokallokal penghasil emisi besar seperti pabrik, industri dan pertambangan harus dilakukan upaya meminimalisir emisi. Salah satunya dengan aplikasi teknologi CCS (Carbon Capture Storage).
Teknologi CCS bertumpu pada upaya penangkapan CO2 yang kemudian dilakukan pemisahan CO2 dengan beberapa metode antara lain Postcombustion dan Pre-combustion. Metode pertama dilakukan pada pembangkit konvensional dengan melakukan penangkapan karbon dioksida setelah proses pembakaran. Asap yang keluar dari cerobong akan dipisahkan menggunakan scrubing sehinga dihasilkan gas karbon dioksida murni.
Teknologi CCS sendiri bukanlah satu pendekatan baru, secara teknis beberapa komponen dari CCS yaitu penangkapan, transportasi, dan penyimpanan, telah digunakan dalam industri Migas di Kanada
Metode kedua, Pre-Combustion dilakukan dengan cara menangkap karbon dioksida sebelum proses pembakaran. Pilihan Pre-Combustion mengharuskan keterlibatan proses lain
25
r
penyimpanan dalam lautan CO2 akan di transportasikan melalui kapal dan di injeksi melalui sistem perpipaan kedalam laut pada kedalamam lebih dari 1000 meter. Sedangkan pada metode penyimpanan berbentuk mineral, CO2 direaksikan dengan magnesium (Mg) dan kalsium (Ca) sehingga membentuk karbonat dan dapat disimpan secara aman dalam bentuk padatan. Supervisi dan Alternatif Beberapa penelitian untuk pengembangan CCS terus di lakukan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi beberapa kelemahan CCS, misalnya upaya pengendalian kebocoran. Kekurangan lainnya dari teknologi CCS adalag reaksi yang lambat pada CO2 dengan magnesium atau kalsium sehingga di butuhkan penelitian yang lebih segar dalam kecepatan reaksi. Alternatif lain dalam mengurangi emisi adalah dengan mengembangkan CCS biologi menggunakan mikroalga. Jenis tumbuhan ini dapat dengan mudah ditemukan dalam lokal pembuangan limbah-limbah dan kolam. Meski mikroalga yang diteliti oleh BBPT perlu
seperti gasification. Reaktor gasifikasi akan memisahkan karbon dioksida dan bahan bakar lain seperti hidrogen (H2), methana (CH4) maupun karbon monoksida (CO). Metode lain seperti oxyfuel dan Chemical Looping Combustion (CLC) masih terus dikembangkan untuk menghasilkan metode yang efektif dan efisien. Selanjutnya adalah CO2 ditransmisikan ke tempat penyimpanan (storage) dan
26
dilakukan penyimpanan. Pada tahap ini CO2 bisa memiliki tiga bentuk yaitu padat, cair dan gas, tergantung tujuan dan area yang akan di jadikan tempat penyimpanan. Metode Penyimpanan Beberapa pilihan metode penyimpanan CO2 yang telah dilakukan adalah penyimpanan bawah tanah (geosequestration), penyimpanan di lautan (ocean storage), penyimpanan formasi
dipilih untuk kemudian dikultur baik dengan cara fotobioreactor atupun kolam kultur. Budidaya mikroalga ini, dapat mereduksi kadar CO2 yang diemisikan dari aktifitas industri. Pada skala laboratorium, mikroalga terbukti dapat menyerap karbondioksida sekitar 60.000 ppm per hari. Hasil tersebut sudah jelas membuktikan bahwa pengembangbiakan mikroalga potensial dalam mengurangi emisi. Selain itu juga merupakan jenis teknologi berdaya investasi murah. Alternatif lainnya adalah opsi penggunaan sumber energi yang menghasilkan minus CO2. Karena pada dasarnya aplikasi CCS yang dilakukan di akhir proses atau end pipe, tetap mempunyai keterbatasan penyerapan. Tetap saja karbondioksida yang terbuang lebih banyak daripada yang mampu diserap. Pengembangan nuklir untuk energi alternatif adalah salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pemanasan global, hal ini dikarenakan nuklir tidak menghasilkan CO2.
mineral (mineral storage) berbentuk padatan. Pada metode penyimpanan bawah tanah, CO2 diinjeksikan pada lapisan geologis bawah tanah dalam bentuk cair. Awalnya gas hasil penangkapan akan ditekan pada tekanan tinggi sehingga akan berubah bentuk dari gas ke cair. Selanjutnya akan di transportasikan dengan injeksi kedalam lapisan bawah tanah. Sementara itu pada metode
27
Bangun Jaringan Gas Kota Pemerintah Anggarkan Rp 230 Milyar UNTUK TAHUN 2012 INI, PEMERINTAH MENTARGETKAN 16.000 SAMBUNGAN RUMAH TANGGA DI LIMA WILAYAH DENGAN TARGET SEKITAR 30004000 SAMBUNGAN PER KELURAHAN
Di tahun 2012 ini Pemerintah m e l a l u i Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi menganggarkan Rp 230 milyar untuk pembangunan jaringan gas kota untuk rumah di lima wilayah (PrabumulihSumatera Selatan, Jambi, Cibinong dan Cirebon-Jawa Barat serta Kalidawir- Jawa Timur). Jaringan gas bumi untuk rumah tangga merupakan program nasional yang harus disukseskan bersama. Program ini bertujuan untuk mencapai kemandirian energi daerah didalam penyediaan energinya sendiri, kata Direktur Jenderal Migas, Evita Herawati Legowo dalam acara Rapat Kerja melalui video conference dengan Walikota Palembang, Surabaya dan Tarakan.
Program penyediaan gas bumi untuk rumah tangga merupakan program nasional sesuai dengan Perpres No. 19 Tahun 2010, imbuh Evita. Setiap tahun Pemerintah mentargetkan sekitar empat Desa di dua wilayah kota atau dua Kabupaten dengan maksimum sekitar 4000 sambungan rumah tangga. Untuk tahun 2012 ini, Pemerintah mentargetkan 16.000 sambungan rumah tangga di lima wilayah dengan target sekitar 3000-4000 sambungan per kelurahan. Kebutuhan investasi untuk pembangunan jaringan gas kota di lima wilayah tersebut sebesar Rp 230 milyar atau sekitar 40-50 milyar per kota (dua kelurahan), tutur Dirjen Migas.
Pembangunan jaringan distribusi gas bumi untuk kebutuhan rumah tangga merupakan salah satu program prioritas nasional dalam rangka penyediaan infrastruktur jaringan gas bumi untuk rumah tangga. Pemanfaatan gas bumi sebagai bahan bakar di sisi Pemerintah dapat menghemat anggaran Negara untuk BBM. Sementara itu disisi masyarakat akan mendapatkan bahan bakar yang lebih bersih, lebih sehat, lebih murah dan tentunya lebih aman karena tekanan gas bumi ini sangat rendah.
!"#$$%& • !"#$#%%&'%%(%%)&')
EDIT___ESDM Magazine.indd 37
37
5/12/12 5:33 PM
Mengembangkan CBM di Indonesia 5 tahun. PLN akan menggunakan gas tersebut sebagai bahan bakar untuk tenaga listrik dan akan didistribusikan bagi desa-desa yang terletak di dalam atau sekitar wilayah kerja itu.
BERDASARKAN ROAD MAP PENGEMBANGAN CBM DI INDONESIA, TARGET PADA TAHUN 2015 DIHARAPKAN DAPAT MENGHASILKAN LISTRIK DARI CBM SEBESAR 500 MMSCFD.
di gedung KNPI, Jakarta mengatakan, CBM salah satu kebanggaan kami. Di Indonesia sedang dikembangkan. Bahkan tahun 2011, sudah menghasilkan listrik dari CBM, meskipun kecil .
Indonesia telah memulai mengembangkan gas metana batubara (Coal Bed Methane/ CBM) sejak tahun 2008. Dan sampai saat ini tercatat 39 kontrak kerja sama telah ditandatangani dan telah menghasilkan listrik. Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo dalam sebuah seminar
CBM yang telah menghasilkan listrik tersebut berada di lokasi Wilayah Kerja Sanga-Sanga, Kalimantan Timur yang dikelola Virginia Indonesia Co. CBM Limited (VICO). KKKS tersebut akan memasok CBM untuk PT PLN sebesar 0,5 MMSCFD untuk jangka waktu minimal
Berdasarkan Road Map Pengembangan CBM di Indonesia, target pada tahun 2015 diharapkan dapat menghasilkan listrik dari CBM sebesar 500 MMSCFD. Dan pada tahun 2020, diharapkan meningkat menjadi 1.000 MMSCFD serta 1.500 MMSCFD di tahun 2025 yang akan datang. Cadangan CBM Indonesia tersebar dalam 11 cekungan. Dengan cadangan 453,3 TCF, Indonesia termasuk nomor 6 di dunia, berdasarkan evaluasi yang dilakukan Advanced Resources International, Inc (ARI) tahun 2003. Cadangan CBM Indonesia terutama berada di Sumatera Selatan sebesar 183 TCF, Barito 101,6 TCF, Kutai 80,4 TCF dan Sumatera Tengah 52,5 TCF.
15 Investor
Mengajukan Joint Study
Shale Gas
POTENSI SHALE GAS INDONESIA DIPERKIRAKAN SEKITAR 574 TSCF. JUMLAH INI LEBIH BESAR DIBANDINGKAN CBM YANG SEKITAR 453,3 TSCF SERTA GAS BUMI 334,5 TSCF.
Para investor menyambut baik pengembangan gas unconventional shale gas. Hingga saat ini sebanyak 15 investor telah mengajukan permintaan joint study. Salah satu perusahaan yang telah mengajukan permintaan joint study adalah ExxonMobil. Perusahaan tersebut akan bekerja sama dengan perusahaan nasional dengan membentuk sebuah konsorsium. Aturan hukum mengenai shale gas ini diharapkan selesai tahun ini, bersamaan akan mulai dilakukannya joint study shale gas, papar Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo disela-sela acara The 2nd Indonesia - US Energy Investment Roundtable di Hotel Four
38
EDIT___ESDM Magazine.indd 38
Seasons, Jakarta. Seharusnya regulasi tersebut bias selesai di tahun 2011. Namun ada sedikit delay, sehingga selesai di tahun 2012 ini, sekaligus joint study, imbuhnya. Setelah joint study yang lamanya diperkirakan sekitar 6 bulan, Pemerintah selanjutnya akan menentukan wilayah kerja tersebut akan ditenderkan atau dilakukan pilot project. Proses ini sama seperti yang pernah dilakukan terhadap gas metana batubara (CBM). Potensi shale gas Indonesia diperkirakan sekitar 574 TSCF. Jumlah ini lebih besar dibandingkan CBM yang sekitar 453,3 TSCF serta gas bumi 334,5 TSCF. Shale gas adalah gas yang diperoleh dari serpihan batuan shale atau tempat terbentuknya gas bumi. Diperlukan waktu 5 tahun untuk proses mengubah batuan shale menjadi gas.
•
5/12/12 5:33 PM
Prioritas Direktorat Jenderal Migas di Tahun 2012 Pengaturan Bahan Bakar Minyak (BBM), konversi BBM ke Bahan Bakar Gas (BBG)serta dari sisi hulu menyelesaikan proyek-proyek di Natuna dan Mahakam. Semua itu merupakan prioritas Direktorat Jenderal Migas, demikian dikatakan Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo usai menyaksikan penyerahan SK Penugasan BBM PSO di Jakarta. Semua prioritas tersebut tentunya akan menita konsentrasi kita di tahun 2012 ini, ujar Evita H. Legowo.
TERKAIT DENGAN RENCANA TERSEBUT DI TAHUN 2012 INI PEMERINTAH AKAN MEMBANGUN 4 SPBG DI WILAYAH SURABAYA, GRESIK DAN SIDOARJO.
Untuk program pengaturan BBM dan pengalihan BBM ke BBG akan memberikan opsi kepada pengguna kendaraan yang sebelumnya menggunakan premium kini harus beralih ke pertamax. Ini semua akan dilaksanakan mulai 1 April mendatang. Dan terkait dengan rencana tersebut di tahun 2012 ini pemerintah akan membangun 4 SPBG di wilayah Surabaya, Gresik dan Sidoarjo. Tidak itu saja, pemerintah juga akan membagikan 1000 buah converter kit. Sementara itu di tahun 2011 pemerintah telah membangun 4 SPBG di wilayah Palembang serta membagikan 500 buah converter kit di DKI Jakarta dan Palembang.
Meski begitu menurut Dirjen Migas tidak menutup kemungkinan jumlah converter kit yang akan dibagikan pada tahun 2012 ini jumlahnya lebih dari 1000 buah. Kami sedang mengupayakan adanya penugasan khusus ke salah satu badan usaha, sehingga nantinya converter kit yang akan dibagikan melebihi jumlah tersebut," pungkas Evita.
Pinjaman Lunak Dari Pemerintah Untuk Bangun SPB Dalam rangka mempercepat pembangunan 295 SPBU Pertamax di wilayah Jawa-Bali, Pemerintah akan memberikan pinjaman lunak sebesar Rp 500 miliar. Menurut Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo, mekanisme pinjaman lunak itu sedang digodok oleh Kementerian Keuangan. Sedangkan untuk anggaran sebesar Rp 500 Miliar tersebut berasal dari APBN-P tahun 2012.
PERCEPATAN PEMBANGUNAN SPBU PERTAMAX INI MERUPAKAN BAGIAN DARI RENCANA PENGENDALIAN PENGGUNAAN BBM BERSUBSIDI.
datang para pemilik kendaraan pribadi roda 4 tidak diperbolehkan menggunakan BBM bersubsidi. Para pemilik kendaraan pribadi roda 4 tersebut harus menggunakan BBM non subsidi (pertamax) ataupun beralih menggunakan LGV. Sementara itu untuk kendaraan umum akan dikonversi menggunakan CNG.
Berdasarkan data Kementerian ESDM, untuk wilayah Jabodetabek masih dibutuhkan 41 SPBU Pertamax, Jabar dan Banten 148 unit, Jateng dan DIY 66 unit serta Jatim dan Bali 40 unit. Sedangkan total untuk wilayah Jawa-Bali telah tersedia 2080 SPBU Pertamax, sedangkan 687 SPBU sedang dalam proses switching. Percepatan pembangunan SPBU Pertamax ini merupakan bagian dari rencana pengendalian penggunaan BBM bersubsidi yang rencanaya akan dilaksanakan 1 April mendatang secara bertahap. Di masa
•
EDIT___ESDM Magazine.indd 39
39
5/12/12 5:33 PM
!"#
Dirjen Sambut Baik Peralatan Dalam Negeri untuk Pembangkit Listrik PEMERINTAH AKAN LEBIH MENYELEKSI IMPOR KOMPONEN UTAMA DAN PENDUKUNG KETENAGALISTRIKAN. Pada tanggal 10 Januari lalu, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Ir. Jarman M.Sc., membuka pelepasan Boiler PLTU Sanggau (2x7 MW) yang diproduksi PT. Zug Industry Indonesia. Perusahaan dalam negeri ini mampu memproduksi peralatan boiler dalam negeri dan berkontribusi dalam kegiatan pembangunan infrastruktur di sektor ketenagalistrikan. Saat ini, peluang pasar untuk industri boiler (tungku pembakar PLTU) untuk proyek-proyek ketenagalistrikan sangat besar. Oleh karena itu Dirjen mendukung baik apabila ada perusahaan dalam negeri yang mampu bersaing dengan perusahaan asing dalam memproduksi alatalat di sektor ketenagalistrikan. Dengan pertumbuhan kebutuhan energi listrik yang seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan industri, pemerintah akan lebih menyeleksi
untuk berkompetisi dalam memproduksi peralatan-peralatan tenaga listrik. Menurut Dirjen, saat ini proyek-proyek percepatan pembangkit tenaga listrik 10.000 MW tahap II banyak yang berbasis PLTU. Hal ini merupakan prospek yang cerah untuk industri bolier, tutur Dirjen Ketenagalistrikan.
impor komponen utama dan pendukung ketenagalistrikan. Dalam sambutannya, Dirjen mendukung kebijakan Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam negeri (P3DN) yang dikeluarkan oleh Kementerian Perindustrian. Ditjen Ketenagalistrikan selaku intansi teknis yang berkaitan dengan pembangunan sektor ketenagalistrikan mendukung produk-produk dalam negeri
Pemerintah terus berupaya meningkatkan penyediaan tenaga listrik nasional melalui pelaksanaan program percepatan pembangunan pembangkit tenaga listrik tahap I dan II. Tahap II sendiri hingga awal 2012 ini masih dalam tahap pelelangan dan diharapkan selesai hingga akhir tahun ini. Dalam tahap II nanti, 21 pembangkit akan dibangun oleh PT PLN (Persero) sedangkan 72 pembangkit akan dibangun oleh swasta. Hingga tahun 2014 nanti pemerintah akan fokus pada penyediaan pasokan 4000 MW.
Dirjen Ketenagalistrikan Paparkan Kebijakan dan Program 2013 TUJUH PROGRAM PRIORITAS YANG DIJABARKAN MENJADI BERBAGAI KEGIATAN TAHUN 2013
Dirjen Ketenagalistrikan, Ir Jarman M.Sc
Pada tanggal 21 Februari lalu, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Ir Jarman M.Sc. memaparkan presentasi mengenai Kebijakan dan Program Sub Sektor Ketenagalistrikan Tahun 2013 dalam acara Presentasi Kebijakan dan Program Kementerian ESDM 2013 di gedung Sekretariat Jenderal KESDM yang dibuka oleh Wakil Menteri ESDM, Widjajono Partowidagdo. Acara ini turut dihadiri pula oleh segenap pejabat eselon I dan II di lingkungan Kementerian ESDM, Dewan Energi Nasional, BPMigas dan BPH Migas, serta stakeholder terkait.
Dirjen mengetengahkan prioritas penting mengenai program pembangunan Pemerintah di Sektor Ketenagalistrikan, di antaranya menyediakan tenaga listrik dalam jumlah yang cukup, kualitas yang baik dan harga yang wajar untuk dapat meningkatkan kesejahteraan
40
dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata. Dikarenakan permintaan kebutuhan listrik yang besar, maka diperlukan pendanaan yang besar pula untuk pengembangan dan perluasan infrastruktur penyediaan tenaga listrik (pembangkit, transmisi dan distribusi tenaga listrik). Tujuh program prioritas yang dijabarkan menjadi berbagai kegiatan tahun 2013, antara lain pembangunan infrakstruktur ketenagalistrikan, peningkatan rasio elektrifikasi, peningkatan efisiensi penyediaan tenaga listrik, optimalisasi pelayanan di bidang ketenagalistrikan, penerapan keselamatan dan lindungan lingkungan ketenagalistrikan, peningkatan penggunaan produk dan jasa dalam negeri, serta penyusunan regulasi sub sektor ketenagalistrikan, Beberapa sasaran penting yang akan dicapai di tahun 2013 di antaranya peningkatan rasio elektrifikasi menjadi sebesar 77,6%, penambahan kapasitas pembangkit sebesar 4.900 MW, penambahan jaringan transmisi sepanjang 4.314 kms dan gardu induk dengan total kapasitas 5.010 MVA melalui pendanaan APBN, serta penambahan jaringan distribusi sepanjang 17.000 kms dan gardu distribusi dengan total kapasitas 330 MVA melalui pendanaan APBN.
!"#$$%& • #$%&%''()''*''+()+
EDIT___ESDM Magazine.indd 40
5/12/12 5:33 PM
Dirjen Ketenagalistrikan Gelar Sosialisasi PP 14 Tahun 2012 dan RUPTL 2011-2020 DENGAN TERBITNYA PERATURAN PEMERINTAH INI DAPAT MEMBERIKAN KEPASTIAN TERHADAP PARA PELAKU USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK Pada 24 Februari lalu, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan menggelar coffe morning kedua di tahun 2012, yang bertempat di ruang Samaun Samadikun. Acara yang dihadiri oleh para pelaku kepentingan di bidang ketenagalistrikan ini, dibuka oleh Dirjen Ketenagalistrikan, Ir. Jarman M.Sc., sekaligus menyampaikan sambutan bahwa kegiatan minum kopi pagi ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi kepada para pelaku kepentingan mengenai informasi terkini terkait sub sektor ketenagalistrikan. Selanjutnya, Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan, Satya Zulfanitra, menyampaikan paparannya mengenai sos-
ialisasi Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik. Dirjen Ketenagalistrikan berharap dengan terbitnya Peraturan Pemerintah ini dapat memberikan kepastian terhadap para pelaku usaha penyediaan tenaga listrik. Terkait dengan harga Batubara Mulut Tambang, Dirjen Ketenagalistrikan juga melaporkan bahwa Ia telah duduk bersama dengan Dirjen Minerba, Staf Ahli Menteri dan Direksi PLN untuk membahas masalah-masalah yang muncul seputar harga batubara untuk pembangkit listrik. Pada topik kedua, Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan, Agoes Triboesono
mempresentasikan mengenai aturan-aturan baru yang berlaku dalam hal rencana impor barang untuk alat-alat ketenagalistrikan. Menurutnya, Kementerian ESDM hanya mengatur mekanisme apa saja yang harus dilengkapi supaya mendapat izin pembebasan bea masuk pada Rencana Impor Barang (RIB). Dan, mengenai siapa saja yang mendapat izin dan besarannya diatur oleh Kementerian Keuangan. Direktur Perencanaan dan Manajemen Risiko PT PLN (Persero), Murtaqi Syamsuddin, menyampaikan hal terakhir yang disosialisasikan, yaitu mengenai Rencana Umum Pengembangan Tenaga Listrik (RUPTL) 2011-2020 milik PT PLN (Persero) yang disahkan oleh Menteri ESDM pada 30 Desember 2011 lalu.
Rasio Elektrifikasi 2011 Capai 72,95% keras pemerintah dan PT PLN (Persero) untuk melistriki daerah-daerah yang selama ini mengalami krisis listrik. Dengan gerakan setuja sambungan dari PLN, program listrik pedesaan yang membangun jaringan transmisi dan distribusi melalui pendanaan APBN, serta beroperasinya pembangkit-pembangkit baru membuat tahun 2011 terjadi peningkatan RE yang cukup signifikan.
DASAR PENGHITUNGAN RE INI ADALAH PERBANDINGAN ANTARA JUMLAH RUMAH TANGGA YANG TELAH BERLISTRIK DENGAN JUMLAH RUMAH TANGGA KESELURUHAN DI INDONESIA
Akhir 2011 sesuai dengan hasil rekonsiliasi Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan dengan PT PLN (Persero) dan Badan Pusat Statistik (BPS) tercapai penghitungan Rasio Elektrifikasi (RE) Nasional sebesar 72,95%. Angka ini meningkat 6,3% dari akhir tahun sebelumnya, dimana RE mencapai 66,65% di akhir tahun 2010. Peningkatan ini tidak terlepas dari kerja
Dasar penghitungan RE ini adalah perbandingan antara jumlah rumah tangga yang telah berlistrik dengan jumlah rumah tangga keseluruhan di Indonesia. Basenya adalah rumah tangga berdasarkan hasil sensus 2010, ujar Dirjen Ketenagalistrikan, Ir. Jarman M.Sc. dalam sambutannya pada saat Coffe Morning Ditjen Ketenagalistrikan, 24 Februari lalu. Dengan diketahuinya jumlah penduduk di dalam sensus penduduk 2010, BPS membuat perkiraan jumlah penduduk dan jumlah rumah tangga 2011 dengan rata-rata satu rumah terdapat 3,85 jiwa. Dirjen menyampaikan, Dari 72,95 % RE ini, 70% dilistriki oleh PLN sedangkan sisanya dari listrik swasta atau koperasi. Dengan sekitar 27,05% atau 16,8 juta rumah tangga yang belum terlistriki, Pemerintah melalui Kementerian ESDM terus mengupayakan berbagai cara untuk meningkatkan rasio elektrifikasi. Dan, target RE pemerintah tahun 2014 mendatang adalah 80%, sambungnya.
!"#$$%& • !"#$#%%&'%%(%%)&')
ESDM Magazine_REV.indd 41
41
11/05/2012 11:53:32
!"#
Kunjungan Kerja Dirjen Ketenagalistrikan ke PLTP Lahendong Unit 4 dan PLTU 2 Sulut-Amurang Dalam rangka pelaksanaan tugas monitoring perkembangan kesiapan pembangunan pembangkit baik regular maupun program 10.000 MW Tahap I, pada tanggal 8-9 Februari 2012, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Ir. Jarman, M.Sc. melakukan kunjungan kerja untuk memantau kemajuan kesiapan pembangunan PLTP Lahendong Unit 4 (20 MW) dan PLTU 2 Sulut- Amurang Unit 2 (25 MW).
DIRJEN KETENAGALISTRIKAN BERHARAP SISTEM KETENAGALISTRIKAN DI SULAWESI UTARA LEBIH BAIK LAGI
Pada saat peninjauan ke lapangan, PLTP Lahendong unit 4 sedang beroperasi dengan pembebanan sebesar 19,1 MW. Dengan telah berhasilnya PLTP Lahendong unit 4 ini, Dirjen Ketenagalistrikan berharap sistem ketenagalistrikan di Sulawesi Utara lebih baik lagi, sekaligus untuk menunjang PLTP Lahendong Unit 3 yang sementara tidak beroperasi karena adanya kendala suplai uap dari cluster 5 sumur-sumur
42
produksi Pertamina Geothermal Energy. Dalam kesempatan ini, Dirjen Ketenagalistrikan juga memantau operasional PLTP Lahendong Unit 1 dan 2 yang sedang beroperasi normal. PLTP Lahendong Unit 4 ini dikerjakan oleh kontraktor Sumitomo Corporation, dan pertama kali sinkron pada 23 Juli 2011 serta telah melewati serangkaian pengujian, seperti Load Operation Test (4-9 Nopember 2011), Performance Test (14 Nop ‒ 6 Des 2011) serta Realibility Run Test (13 Nop ‒ 30 Jan 2012), dan saat ini sudah mendapatkan Sertifikat Laik Operasi. Selain itu, Dirjen juga melakukan peninjauan langsung ke lokasi PLTU 2 Sulut- Amurang, yang menempuh waktu perjalan lebih kurang 2,5 jam dari Manado ke Amurang. Untuk PLTU 2 Sulut unit 1 telah sinkron per 30 Juni 2011, sedangkan unit 2 masih mengalami beberapa kendala teknis. Menanggapi hal ini, Dirjen yakin dengan komposisi pegawai UIP KIT SULMAPA yang masih muda-muda dan didukung dengan skill mumpuni akan mampu mengatasi kendala teknis yang ada.
!"#$$%& • #$%&%''()''*''+()+
EDIT___ESDM Magazine.indd 42
5/12/12 5:33 PM
5000 MW Ditargerkan Masuk Sistem di Tahun 2012 Kebutuhan listrik saat ini meningkat sangat pesat. Kebutuhan listrik ini mempengaruhi dan dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi yang pesat dan stabil. Naiknya pertumbuhan ekonomi mendongkrak tingkat kebutuhan listrik masyarakat. Oleh karenanya, tahun ini pemerintah menargetkan tambahan kapasitas sekitar 5.000 megawatt mengalir ke sistem jaringan listrik nasional. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Ir. Jarman M.Sc. pada 17 Februari lalu.
RATA-RATA PERTUMBUHAN EKONOMI SAAT INI YANG MENCAPAI 6,5 PERSEN DAN TURUT MENDONGKRAK KEBUTUHAN PASOKAN LISTRIK NASIONAL
Tambahan pasokan listrik di tahun 2012 akan mengalir melalui PLTU Paiton sekitar 800 megawatt, PLTU Tanjung B unit 4 sekitar 660 megawatt, dan PLTU Cirebon 660 megawatt, sehingga total mencapai 2.120 megawatt. Selain itu masih ada tambahan lagi aliran listrik dari program 10.000 megawatt sekitar 3.000 megawatt yang akan mengalir tahun ini. Dirjen menambahkan, rata-rata pertumbuhan ekonomi saat ini yang mencapai 6,5 persen dan turut mendongkrak kebutuhan pasokan listrik nasional. Dan menurutnya, capaian pertumbuhan ini memicu tambahan pasokan listrik sekitar 9,8 persen per tahun. "Kami menghitung kalau dalam bentuk pembangkit listrik butuh sekitar 4.000 megawatt sampai 5.000 megawatt tambahan kapasitas per tahun, imbuhnya.
Kunjungan Kerja Dirjen Ketenagalistrikan ke PLTU 1 Jateng - Rembang (2 x 315 MW) Pada 13 Januari 2012 lalu, KEDUA UNIT PEMBANGKIT Direktur Jenderal KetenagaTELAH MEMASOK TENAGA listrikan Ir. Jarman, M.Sc. LISTRIK KE SISTEM, DAN PADA SAAT PENINJAUAN KE beserta Staf Ahli Menteri LAPANGAN PLTU SEDANG ESDM Bidang Komunikasi dan BEROPERASI DENGAN BEBAN Sosial Kemasyarakatan dan SEBESAR 265 MW DAN 255 MW Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan, melakukan kunjungan kerja untuk memantau kemajuan pembangunan PLTU 1 Jateng-Rembang (2x315 MW) yang berlokasi di Jalan Raya Semarang ‒ Surabaya Km. 130 Kecamatan Sluke, Kab. Rembang. Dalam pertemuannya dengan Dirjen, Manajer Proyek PLTU 1 Jateng-Rembang menyampaikan bahwa unit 1 dan unit 2 telah mendapat Sertifikat Laik Operasi pada tanggal 19 Desember 2011, dan saat ini masih menyelesaikan pending item serta recovery peralatan-peralatan yang mengalami gangguan kecil, sedangkan penerbitan Commercial Operation Date (COD) dan Taking Over Certificate (TOC) masih dalam proses. Selain itu, persentase untuk Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) proyek PLTU ini sebesar 41% yang terdiri dari Barang (25%) dan Jasa (16%), dimana persentase ini lebih tinggi dari target TKDN (40%), serta penyerapan tenaga kerja dalam pelaksanaan pembangunan PLTU ini mencapai 4.717 orang. Memperhatikan kesiapan pembangunan PLTU dan mengingat lokasi PLTU sangat berdekatan dengan pemukiman, maka Dirjen
berpesan agar pengelola PLTU terus menjaga kondisi lingkungan sesuai standar dan merealisasikan Corporate Social Responsibility (CSR) yang tepat sasaran. Berdasarkan informasi dari Manajer Proyek PLTU 1 Jateng-Rembang bahwa sampai dengan saat ini, kedua unit pembangkit telah memasok tenaga listrik ke sistem, dan pada saat peninjauan ke lapangan PLTU sedang beroperasi dengan beban sebesar 265 MW (unit 1) dan 255 MW (unit 2). Dengan memperhatikan hal ini, Dirjen Ketenagalistrikan juga mengharapkan agar keberlangsungan performance PLTU ini dapat berjalan dengan baik, sehingga penggunaan Bahan Bakar Minyak yang masuk ke dalam sistem Jamali dapat dikurangi.
!"#$$%& • !"#$#%%&'%%(%%)&')
EDIT___ESDM Magazine.indd 43
43
5/12/12 5:33 PM
Coffee Morning Dirjen Minerba DIRJEN MINERBA MENGAJAK SEMUA STAKEHOLDER DAN INSTANSI TERKAIT UNTUK MENGINGAT KEMBALI PERAN SEKTOR PERTAMBANGAN DALAM MENDUKUNG FOUR TRACK STRATEGY Pada tanggal 28 Februari 2012 lalu Direktur Jenderal Mineral dan Batubara beekesempatan kembali melaksanakan coffe morning. Acara untuk kali ketiga ini digelar untuk berbagi informasi dan sumbang pemikiran tentang isu-isu terkini pertambangan. Hadir dalam acara ini para Direksi perusahaan pertambangan, Ketua aosiasi pertambangan dan para stakeholder. Tidak itu saja, Dr.Ir. Simon F Sembiring dan Dr. Alexander Sony Keraf serta Prof. Dr.Ir Hikmahanto Juwana (pakar Hukum Internasional Fakultas Hukum Universitas Indonesia) juga turut hadir di acara ini.
Di kesempatan ini Dirjen Minerba mengajak semua stakeholder dan instansi terkait untuk mengingat kembali peran sektor pertambangan dalam mendukung Four Track Strategy, yaitu: Pro Job, Pro Poor, Pro Growth, Pro Environtment, (sesuai amanat Presiden yang dilanjutkan oleh Menteri ESDM) dengan kata lain Bersama Untuk Berbagi . Selain itu dengan pemaparan oleh Dirjen Minerba diharapkan dapat menepis berita negatif mengenai pertambangan, terutama mengenai isu-isu strategis sub sektor mineral dan batubara yang berkembang saat ini.
Dukungan Terhadap Penghentian Sementara Eksplorasi PT SMN JIKA LOKASINYA ADA DI KABUPATEN, YANG BERWENANG MEMBERIKAN DAN MENCABUT IZIN ADALAH BUPATI Untuk meredam siatuasi yang sedang berkembang di kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Pemerintah bersama DPD mendukung adanya pemberhentian sementara proses eksplorasi selama satu tahun PT Sumber Mineral Nusantara (SMN). Ini merupakan hasil kesimpulan dari rapat yang membahas permasalahan Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Kabupaten Bima, NTB. Rapat antara Pemerintah dengan DPD ini berlangsung di Gedung DPR RI Jakarta. Hadir pada rapat tersebut Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM Thamrin Sihite, GM PT SMN Sucipto Maridjan, Perwakilan Komisi I dan II DPR RI serta Anggota DPD Provinsi NTB. Dalam penjelasannya terkait hal ini Dirjen Minerba Thamrin Sihite mengatakan, sejak adanya pembagian kewenangan yang telah ditetapkan (otonomi daerah) maka jika IUP ada di daerah .
44
EDIT___ESDM Magazine.indd 44
Ada pembagian kewenangan. Jika lokasinya ada di kabupaten, yang berwenang memberikan dan mencabut izin adalah Bupati, sementara Pemerintah Pusat bertanggungjawab mengatur yang terkait dengan standar, prosedur, norma dan kriteria", jelas Thamrin Sihite.
•
5/12/12 5:33 PM
Renegosiasi Kontrak
Karya Pertambangan Menurut Menteri ESDM tujuan renegosiasi ini adalah untuk mencapai keadilan bagi kedua belah pihak, baik investor ataupun pemerintah. Kami meminta semua pihak sabar menunggu, karena renegosiasi kontrak karya memerlukan waktu yang panjang, ujarnya.
PEMERINTAH TELAH BEKERJA SERIUS DALAM MELAKUKAN RENEGOSIASI KONTRAK KARYA PERTAMBANGAN.SALAH SATUNYA DENGAN MEMBUAT TIM RENEGOSIASI KONTRAK YANG DILINDUNGI KEPPRES NOMOR 3 TAHUN 2012 Pemerintah terus mendorong perusahaan tambang dalam upaya melakukan renegosiasi kontrak karya pertambangan mereka. Termasuk renegosiasi dengan dua perusahaan tambang terbesar di Indonesia, PT Freeport Indonesia dan PT Newmont Nusa Tenggara. Menteri Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM) Jero Wacik mengatakan, untuk tahap awal ini beberapa perusahaan termasuk Freeport dan Newmont mengungkapkan kesediannya duduk bersama dan melakukan renegosiasi .
Dijelakan oleh Menteri ESDM jika kontrak perusahaan tambang sebagian besar memiliki rentang waktu 20 ‒ 30 tahun. Sedangkan dalam perkembangannya terjadi beberapa perubahan yang signifikan pada beragam aspek kehidupan. Menurut Menteri ESDM, pemerintah telah bekerja serius dalam melakukan
renegosiasi kontrak karya pertambangan. Salah satunya dengan membuat tim renegosiasi kontrak yang dilindungi Keppres Nomor 3 Tahun 2012 tentang Tim Evaluasi untuk Penyesuaian Kontrak Karya dan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B), dimana Menteri ESDM bertindak sebagai Ketua Harian.
! ebanyak 373 Perusahaan S Dinyatakan CNC SEMUA PERUSAHAAN TERSEBUT TELAH MEMENUHI PERSYARATAN SESUAI DENGAN UNDANG-UNDANG 4 TAHUN 2009 DAN PP NOMOR 23 TAHUN 2010 Belum lama ini Direktorat Jenderal Mineral Dan Batubara Kementerian ESDM mengumumkan jika sebanyak 373 perusahaan pertambangan dinyatakan Clear and Clean (CNC). Semua perusahaan tersebut telah memenuhi persyaratan sesuai dengan Undang-Undang 4 Tahun 2009 dan PP Nomor 23 Tahun 2010, yang terkait dengan wilayahnya tidak tumpang tindih dengan IUP/KK/PKP2B serta dokumen SK IUP sesuai ketentuan yang berlaku. Direktur Jenderal Mineral dan Batubara, Thamrin Sihite, mengatakan, bagi IUP yang diumumkan pada hari ini dan IUP yang telah diumumkan pada tanggal 1 Juli 2011, dalam waktu paling lambat 60 hari setelah pengumuman ini, bagi pemegang IUP
Eksplorasi wajib menyampaikan bukti setor iuran tetap sampai dengan tahun terakhir dan pemegang IUP Operasi Produksi wajib menyampaikan, laporan eksplorasi lengkap dan studi kelayakan, dokumen lingkungan yang telah disetujui dan disahkan oleh pejabat yang berwenang serta bukti setor pembayaran iuran tetap dan iuran produksi (royalti) sampai dengan tahun terakhir . Tahap selanjutnya, untuk pemegang IUP yang telah menyampaikan dokumen
akan diberikan sertifikat CNC dan bagi yang belum akan diumumkan secara berkala setelah memenuhi syarat berdasarkan verifikasi dan evaluasi. "Status CNC ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila terdapat kekeliruan dalam pengumuman ini, akan dilakukan perbaikan dan ralat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,"pungkas Thamrin Sihite.
!"#$$%& • !"#$#%%&'%%(%%)&')
EDIT___ESDM Magazine.indd 45
45
5/12/12 5:33 PM
!"#$%&'
Kuota Domestic Market Obligation Tahun 2011 Telah Terpenuhi UNTUK TAHUN 2012 KEMENTERIAN ESDM MENARGETKAN PRODUKSI BATUBARA NASIONAL MENCAPAI 332 JUTA TON
Demikian dikatakan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM Thamrin Sihite usai rapat dengan DPD di gedung DPR RI Jakarta. "Ada beberapa perusahaan yang kelebihan DMO, namun ada juga yang masih belum bisa memenuhi kuota DMO-nya, namun secara nasional kuota DMO telah terpenuhi,"ujar Thamrin Sihite. Bagi perusahaan yang belum dapat memenuhi kewajiban DMO, dapat melakukan transfer kuota secara "B to B". "Silakan dibahas di tingkat B to B atau dalam asosiasi agar semuanya dapat memenuhi kewajiban dan tidak terkena sanksi,"ujarnya. Untuk tahun 2012 Kementerian ESDM menargetkan produksi batubara nasional mencapai 332 juta ton. Jumlah tersebut naik sebesar 1.52% dari prediksi tahun 2011 sebesar 327 juta ton. "Per 30 Desember 2011 realisasi produksi batubara PKP2B mencapai 293 juta ton, angka
46
tersebut belum termasuk produksi IUP-IUP di daerah," ungkap Dirjen Minerba. Setelah terbitnya UU 4/2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara tentang kewajiban Domestic Market Obligation (DMO) seperti yang tertera pada pasal 5 ayat (1) dikatakan "untuk kepentingan nasional, Pemerintah setelah berkonsultasi dengan Dewan Perwakilan rakyat Republik Indonesia dapat menetapkan kebijakan Pengutamaan Mineral dan/ atau batubara untuk kepentingan dalam negeri". Selain itu dalam pasal 84 ayat (1) Peraturan Pemerintah No 23/2010 juga dijelasakan bahwa "Pemegang IUP Operasi Produksi dan IUPK Operasi Produksi harus mengutamakan kebutuhan mineral dan/atau batubara untuk kepentingan dalam negeri". Tidak itu saja, setiap tahun Pemerintah juga akan mengeluarkan Keputusan Menteri yang berisikan tentang penetapan kebutuhan dan persentase minimal penjualan batubara untuk kepentingan dalam negeri.
!"#$$%& • $(")"**+,**-**.+,.
EDIT___ESDM Magazine.indd 46
5/12/12 5:33 PM
Menteri ESDM Mengajak Perusahaan Tambang Membangun Smelter MENTERI ESDM JUGA MEMINTA PERUSAHAN TAMBANG UNTUK BERBAGI KUNTUNGAN DENGAN MASYARAKAT SETEMPAT MELALUI CSR. SEMUA ITU DILAKUKAN UNTUK MENGHINDARI KONFLIK DI LINGKAR TAMBANG Sesuai UU Minerba tahun 2009 pada tahun 2014 yang akan datang, bahan tambang tidak lagi diekspor dalam bentuk bahan mentah (raw material). Terkait hal tersebut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengajak perusahaan tambang untuk segera mendirikan pabrik pengolahan (smelter). Dalam sebuah acara temu wartawan di Kantor Pusat Kementrian ESDM Jero Wacik mengatakan, Kami masih menunggu perusahaan tambang
mengajukan proposal agar sesuai kriteria UU Minerba, kami minta yang belum untuk segera mengajukannya ke Dirjen Minerba . Selain itu Menteri ESDM juga meminta perusahan tambang untuk berbagi kuntungan dengan masyarakat setempat melalui CSR. Semua itu dilakukan untuk menghindari konflik di lingkar tambang. Menurut Menteri ESDM, kegiatan pertambangan biasanya berlokasi di antara pedesaan yang kurang makmur, sehingga dengan memberikan dana CSR masyarakat pun akan bersama-sama menjaga keamanan lingkar tambang. Terkait masalah di lingkar tambang Kementerian ESDM tengah menangani beberapa konflik di lingkar tambang yang belakangan ini marak terjadi. "Mudah-mudahan kedepan konflik di lingkar tambang dapat diminimalisir, harap Jero Wacik.
Progress Renegosiasi Kontrak Karya dan Perjanjian Karya Pertambangan SECARA PRINSIP, TELAH ADA SEMBILAN YANG SETUJU SELURUH POIN RENEGOSIASI Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara mencatat sembilan kontrak karya serta 60 perjanjian karya pengusahaan pertambangan batubara (PKP2B) telah menyetujui seluruh poin renegosiasi. Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Thamrin Sihite mengatakan, proses renegosiasi kontrak karya dan perjanjian karya pertambangan telah mengalami kemajuan . Dijelaskannya di sela acara coffe morning di Kantor Ditjen Minerba, sejak Agustus 2010 renegosiasi kontrak karya pertambangan dilakukan pada 37 perusahaan KK dan 74 perusahaan PKP2B. Secara prinsip, telah ada sembilan yang setuju seluruh poin renegosiasi, 23 KK yang menyetujui sebagian poin renegosiasi, dan lima KK yang belum menyetujui seluruh poin, ujarnya. Sementara itu untuk PKP2B, saat ini ada 60 KK yang telah menyetujui seluruh poin-poin renegosiasi serta 14 PKP2B menyetujui sebagian poin renegosiasi. Terkai hal ini Menteri ESDM selaku ketua harian Tim Evaluasi telah melakukan pembicaraan secara intensif dengan beberapa perusahaan besar pertambangan mineral dan batu bara untuk mendapatkan kesediaan mereka merenegosiasi.
Seperti diketahui, Presiden telah menerbitkan Keputusan Presiden Nomor 3 Tahun 2012 tanggal 10 Januari 2012 tentang Tim Evaluasi untuk Penyesuaian Kontrak Karya dan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu Bara.
!"#$$%& • !"#$#%%&'%%(%%)&')
EDIT___ESDM Magazine.indd 47
47
5/12/12 5:33 PM
!"#
Indonesia Perlu Paradigma Baru Energi PERTUMBUHAN KONSUMSI NASIONAL SAAT INI MENCAPAI 7% PER TAHUN.
Indonesia perlu melakukan transformasi paradigma dalam manajemen energi. Meskipun saat ini cadangan sumber daya energi cukup signifikan dan terdistribusikan ke sejumlah wilayah, namun transformasi juga diperlukan demi kelangsungan energi yang berkelanjutan. Sekretaris Direktur Jenderal Energi Terbarukan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Djajang Sukarna, mengatakan pertumbuhan konsumsi nasional saat ini mencapai 7% per tahun. Kondisi ini tidak seimbang dengan kebutuhan energi yang masih didominasi bahan bakar fosil bersubsidi, karbon rendah meanwhile, dan sumber daya energi terbarukan yang belum banyak dimanfaatkan. Oleh karena itu, Indonesia perlu sebuah transformasi penggunaan energi, papar Djajang ketika berbicara dalam forum Hitachi Young Leaders Initiative (HYLI) ke-11, yang berlangsung tanggal 9-13 Januari 2012 di Hanoi, Vietnam. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/ CSR) Hitachi. Djajang menjelaskan, melalui konservasi, diversifikasi, dan transformasi manajemen, pemakaian energi terbarukan dapat mencapai 25% pada 2025. Adapun energi terbarukan tersebut, di antaranya panas bumi, hidro, bioenergi,matahari, angin,dan arus laut. Di Indonesia, salah satu potensi yang bisa dikembangkan adalah penggunaan biogas. Contohnya, di Nusa Tenggara Barat (NTB) pemanfaatan energinya cukup baik. Daerah lain yang memanfaatkan energi ini, yaitu Lampung dan Boyolali. Djajang mengakui, untuk mewujudkan penggunaan energi
terbarukan bukan hal mudah, karena kendala terletak pada pemahaman masyarakat. Dan salah satu yang menjadi masalah adalah sosialisasi, sehingga harus terus diberikan pemahaman melalui guru-guru di sekolah, serta pihak-pihak terkait. Kegiatan HYLI ke-11 ini, juga diikuti oleh empat mahasiswa Indonesia, yakni Dzulfian Syafrian dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI); Megasari Marsela dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM); Marsha Faradina dari Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Hartini Mulyawan dari Fakultas Pendidikan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta. Keempat mahasiswa tersebut berhasil lolos seleksi dari puluhan permohonan dalam program bertema Tahap Baru untuk Asia-Perspektif Asia tentang Pembangunan Berkelanjutan Mengelola dan Integrasi Ekonomi . Selain Indonesia, forum ini diikuti pula oleh 24 mahasiswa dari enam negara lain, yaitu Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Jepang. Senior Vice President dan Executive Officer Hitachi, Ltd., Toshiaki Kuzuoka, merasa bangga dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat dengan melahirkan pemimpin muda Asia. Dan diharapkan, forum ini bisa menjadi ajang untuk bertukar ide tentang persoalan penting di era global, sekaligus mempromosikan pemahaman lintas budaya antarnegara di Asia.
Perlu Keberpihakan dalam Pengembangan EBT INDONESIA MEMILIKI POTENSI BIO MASSA SANGAT BESAR
Setelah menaikkan harga jual listrik berbasis biomassa, biogas dan sampah kota, pemerintah mengkaji kembali harga jual listrik dari jenis energi baru terbarukan lain, seperti angin, surya, panas bumi dan mikrohidro. Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE), Kardaya Warnika mengatakan, rencananya pemerintah akan menetapkan harga jual fix untuk listrik dari energi baru terbarukan. Rencananya, setelah di-review nanti semua harga jual listrik dari energi baru terbarukan fix, tidak renegosiable," ujarnya pada 16 Februari 2012 lalu. Sebenarnya, Indonesia sudah sangat tertinggal dari negara-negara lain dalam mengembangkan energi baru terbarukan, contohnya China, dimana perkembangan pembangkit listrik tenaga anginnya (PLTB) sangat pesat bahkan kapasitas terpasangnya lebih besar dibandingkan kapasitas listrik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN persero). Guna mendorong pengembangan energi baru terbarukan, Indonesia harus mengejar dan ini juga perlu dukungan dan keberpihakan dari semua pihak baik pemerintah, stakeholder maupun masyarakat.
48
Kardaya mengatakan, "Harus ada keberpihakan untuk energi baru terbarukan karena ini untuk masa depan. Energi terbarukan diminta menggantikan minyak fosil, tetapi justru BBM yang masih disubsidi. Indonesia memiliki potensi bio massa sangat besar mengingat pertumbuhan industri kelapa sawit di tanah air mengalami perkembangan yang pesat. "Kita lihat dari Sumatera paling ujung sana, Aceh sampai Lampung banyak kelapa sawit, belum lagi di Kalimantan dan Papua itu kadar kalorinya tinggi untuk bisa dijadikan bahan bakar listrik. Dengan potensi sebesar ini, pihaknya menargetkan sampah cangkang tersebut dapat dikembangkan menjadi listrik lebih dari ratusan unit, terangnya.
!"#$$%& • !$%&%''()''*''+()+
EDIT___ESDM Magazine.indd 48
5/12/12 5:33 PM
Rapat Kerja EBTKE RAKER INI BERTUJUAN UNTUK MENJALIN SILATURAHMI SELURUH UNIT DI DIREKTORAT EBTKE
Pada tanggal 09 Februari 2012, bertempat di Auditorium Bina Karna, Bidakara, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE), Kardaya Warnika, melaksanakan Rapat Kerja (Raker) unit Ditjen EBTKE yang mengangkat tema Dengan visi 25/25 Kita Optimalkan Kinerja dan Komitmen Pengembangan EBT . Dalam sambutannya, Ditjen EBTKE mengatakan, Raker ini bertujuan untuk menjalin silaturahmi seluruh unit di direktorat EBTKE dalam arti pekerjaan. Peningkatan peranan EBT dalam bauran energi nasional sudah lama dirasakan urgensinya. Berbagai kebijakan telah dikeluarkan untuk mendorong
pengembangan EBT ini. Pembentukan Ditjen EBTKE merupakan salah satu terobosan penting, karena selama ini ditangani terpisah-pisah di beberapa Ditjen dalam lingkungan Kementerian ESDM. Secara umum, bidang EBTKE ditangani oleh salah satu direktorat di Ditjen Listrik dan Pemanfaatan Energi, yaitu Diresktorat Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi. Untuk jenis EBT secara spesifik ditangani terpisah oleh Direktorat Jenderal lainnya. Misalnya, Panas Bumi dan Pengelolaan Air Tanah di Ditjen Mineral Batu Bara dan Panas Bumi, sedangkan yang terkait Bahan Bakar Nabati, kebijakan niaga ditangani oleh Ditjen MIGAS. Seiring semakin pentingnya peranan EBTKE, dirasakan perlu dibentuk organisasi Pemerintah pada level Eselon I. Dengan
demikian, diharapkan sinergi pengelolaan bidang EBTKE dapat lebih terjalin antar stakeholder, sehingga peranan EBTKE sebagaimana ditargetkan dalam Perpres No. 5 tahun 2006 sebesar 17% dan eleastisitas energi kurang dari 1 dapat tercapai.
Pengembangan EBT Perlu Upaya Keras Indonesia harus serius dalam pengembangan energi baru terbarukan (EBT) sebagai upaya untuk menghilangkan ketergantungan pada energi fosil khususnya minyak bumi. Hal itu dikatakan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (MESDM) Jero Wacik dalam konferensi pers seusai Sidang Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Ke-7 di Gedung Kementerian ESDM, pada 11 Januari 2012.
MASIH BANYAK POTENSI EBT YANG DAPAT DIKEMBANGKAN MENJADI ENERGI LISTRIK, DI ANTARANYA ENERGI AIR, MATAHARI, ANGIN, SERTA SISA-SISA AMPAS TEBU, CANGKANG KELAPA YANG BISA DIKEMBANGKAN MENJADI ENERGI BIOMASSA
Selain dengan mengembangkan EBT sebagai alternatif menggantikan minyak bumi, pihaknya juga mendorong konsumsi gas, dan batu bara. Hanya saja, untuk batu bara, agar tidak mengotori lingkungan perlu dilakukan teknologi green coal. Energi lain yang dapat dikembangkan dan menjadi prioritas pemerintah untuk dikembangkan yaitu panas bumi, mengingat potensinya yang cukup besar. Bukan hanya itu, masih banyak potensi EBT yang dapat dikembangkan menjadi energi listrik, di antaranya energi air, matahari, dan juga angin, serta sisa-sisa ampas tebu, cangkang kelapa yang bisa dikembangkan menjadi energi biomassa.
Terkait nuklir, pemerintah masih menjadikannya opsi terakhir untuk dikembangkan. Sebab, selain masih menjadi kontroversi juga lebih mengutamakan pemanfaatan energi baru terbarukan lainnya. Saat ini, nuklir sedang dikaji oleh DEN, namun masih menjadi opsi terakhir jika memang sudah terpaksa jenis energi terbarukan lain tidak bisa dikembangkan.
!"#$$%& • !"#$#%%&'%%(%%)&')
EDIT___ESDM Magazine.indd 49
49
5/12/12 5:33 PM
!"#
Pemerintah Akan Berlakukan Feed In Tariff MEKANISME FEED IN TARIFF TERSEBUT AKAN TERTUANG DALAM REVISI PERATURAN MENTERI ESDM NO.31/2009 TENTANG HARGA PEMBELIAN TENAGA LISTRIK OLEH PT PLN (PERSERO) DARI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK YANG MENGGUNAKAN ENERGI TERBARUKAN SKALA KECIL DAN MENENGAH ATAU KELEBIHAN TENAGA LISTRIK Dalam pemaparan 100 Hari Kinerja Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang diadakan di Gedung Kementerian ESDM, pada tanggal 26 Januari 2012 lalu, Menteri ESDM, Jero Wacik mengatakan, bahwa Pemerintah akan memberikan insentif guna mendorong pengembangan energi baru terbarukan (EBT). Insentif tersebut berupa penerapan mekanisme feed in tariff dalam proses jual beli listrik antara pengembang dengan konsumen. Dijelaskan bahwasannya mekanisme feed in tariff tersebut akan tertuang dalam revisi peraturan menteri ESDM No.31/2009 tentang Harga pembelian tenaga listrik oleh PT PLN (persero) dari pembangkit tenaga listrik yang menggunakan energi terbarukan skala kecil dan menengah atau kelebihan tenaga listrik. Harga jual listrik biomassa sebelumnya dipatok sebesar Rp 656 per kilowatt hour (kWh), sementara harga baru yang ditetapkan pemerintah atas kesepakatan dengan pengusaha adalah Rp 975 per kWh. Sedangkan, harga jual listrik untuk biomassa dan biogas dipatok sebesar Rp 975 per kWh, listrik dari sampah kota tanpa sisa sampah (zero waste) Rp 1.050 per kWh, dan model pembangkit sampah yang masih menyisakan sampah (landfill) menjadi Rp 850 per kWh. Sementara untuk Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Nusa Tenggara Barat (NTB), harga jual listrik biomassa dan biogas sebesar Rp 1.170 per kWh, sampah kota (zero waste) Rp 1.260 per kWh, dan sampah kota (landfill) Rp 1.020/kWh. Kemudian untuk Maluku dan Papua, feed in tariff biomassa dan biogas Rp 1.267,5 per kWh, sampah kota (zero waste) Rp 1.365/ kWh, dan sampah kota (landfill) Rp 1.105 per kWh.
50
Harga jual sebelumnya seperti dalam Permen 31/2009 Pasal 2, untuk seluruh jenis pembangkit energi baru dipatok sebesar Rp 656 per kWh untuk tegangan menengah dan Rp 1.004 per kWh untuk tegangan tinggi di Jawa Bali. Kemudian, harga jual listrik di Sumatera dan Sulawesi Rp 787,2/kWh dan Rp 1.204,8 per kWh; untuk wilayah Kalimantan, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat Rp 852,8 per kWh dan Rp 1.305,2 per kWh, serta wilayah Maluku dan Papua sebesar Rp 984 per kWh dan Rp 1.506 per kWh. Sebagai bukti pemerintah serius mendorong pengembangan energi baru terbarukan, dalam proyek percepatan 10000 Megawatt (MW) tahap kedua, di dominasi oleh pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP). Dan masalah perijinan dari Kementerian Kehutanan (Kemenhut) sudah diatasi melalui MoU pada 19 Desember 2011 lalu. Selain panas bumi, mulai tahun ini juga akan fokus dalam mengembangkan energi surya. Sehingga, desa-desa terpencil yang masih menggunakan diesel, dan harganya mahal, mulai tahun ini akan didorong untuk memanfaatkan energi surya. Kendati investasi awalnya cukup mahal, namun selanjutnya justru menjadi lebih murah. Terkait revisi Permen 31/2009, Sekretaris Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE), Djajang Sukarna, menjelaskan revisi permen tersebut sudah tinggal menunggu tanda tangan Menteri ESDM. Khusus panas bumi, pemerintah juga tengah mengkaji kembali ceiling price tarif panas bumi yang sebesar US$9,70 sen US$/kWh dengan menggandeng konsultan, Castlerock. Disamping itu, untuk pricing policy, harga panas bumi mendapat bantuan dari World Bank.
!"#$$%& • !$%&%''()''*''+()+
EDIT___ESDM Magazine.indd 50
5/12/12 5:33 PM
Indonesia-USA Bertukar Informasi Soal Teknologi Energi Baru DALAM KUNJUNGANNYA KE INDONESIA, DAVID SANDALOW MEMBAGI PENGALAMAN TERKAIT BAGAIMANA TEKNOLOGI AS TELAH MEMPERKUAT KETAHANAN ENERGI Pada 06 Februari lalu, Indonesia dan Amerika Serikat (AS) melakukan pembicaraan dan pertukaran informasi dalam teknologi pengembangan gas berbasis non konvensional dalam forum Indonesia-United States (US) Energy Investment Roundtable on Unconventional Gas, yang berlangsung di Hotel Four Season. Acara ini dihadiri oleh Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Widjajono Partowidagdo; Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Evita Herawati Legowo; Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE), Kardaya Warnika, serta dari Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) dan para stakeholder (pemangku kepentingan). Dirjen Migas, Evita Herawati Legowo mengatakan pemerintah saat ini fokus pada pengembangan sumber-sumber gas baru non konvensional seperti shale gas. Pada shale gas, proses yang diperlukan untuk mengubah batuan shale menjadi gas membutuhkan waktu sekitar 5 tahun. Selain itu, tahun ini turut pula dilakukan kerjasama penelitian (joint study) dan ditargetkan minimal satu joint study bisa selesai, dan saat ini sudah ada 15 yang mengajukan untuk ikut joint study. Investor yang berminat ini, nantinya akan bekerjasama dengan perguruan tinggi, di antaranya Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Trisakti, dan Universitas Padjajaran.
Wakil Menteri Energi untuk Kebijakan dan Hubungan Internasional, David Sandalow
Sementara dari pihak AS, diwakili oleh Wakil Menteri Energi untuk Kebijakan dan Hubungan Internasional, David Sandalow; Duta Besar AS untuk Indonesia, Scot Marciel; Deputi Wakil Menteri Luar Negeri untuk Bidang Sumber Energi, Robert F. Cekuta; serta Phyllis Yoshida, Deputi Wakil Menteri Energi untuk wilayah Asia, Eropa dan Amerika, Dalam kunjungannya ke Indonesia, Wakil Menteri Energi untuk Kebijakan dan Hubungan Internasional, David Sandalow membagi pengalaman terkait bagaimana teknologi AS telah memperkuat ketahanan energi di Amerika.
Pertamina Diminta Optimalkan Pemanfaatan BBN SEJAK TAHUN 2008 SILAM PEMERINTAH MENGELUARKAN MANDATORY PEMANFAATAN BBN YANG DIATUR DALAM PERATURAN MENTERI ESDM NO.32/2008
Pemerintah melalui Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE), telah mengirimkan surat kepada PT Pertamina (persero) untuk meningkatkan prosentase penyampuran Bahan Bakar Nabati (BBN) jenis biodiesel dalam bahan bakar minyak bersubsidi (PSO) dari 5 persen menjadi 7,5 persen pada tahun ini. Dirjen EBTKE, Kardaya Warnika, mengatakan peningkatan prosentase campuran tersebut harus sudah mulai diberlakukan pada 01 Februari mendatang. Kami sudah mengirimkan surat kepada Pertamina untuk mandatory tahun ini, pencampuran BBN ditingkatkan menjadi 7,5 persen, terangnya dalam Rapat dengan badan usaha pemegang izin usaha niaga BBM, Aprobi, beserta BPH Migas di Kantor Ditjen EBTKE, pada 24 Januari 2012. Menurutnya, tujuan pemerintah menerapkan kewajiban (mandatory) penggunaan BBN bertujuan sebagai salah satu upaya mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan guna mencapai visi 25/25 pada tahun 2025. Kebutuhan energi ke depan, akan sangat besar dan peningkatannya juga cepat, dan jika tidak mengandalkan EBT pesimis kebutuhan energi nasional akan terpenuhi. Padahal, tanpa
adanya pasokan energi kegiatan perekonomian dan lainnya tidak akan bisa berjalan. Inilah yang menjadi persoalan yang harus diatasi. Seperti diketahui, sejak tahun 2008 silam pemerintah mengeluarkan mandatory pemanfaatan BBN yang diatur dalam Peraturan Menteri ESDM No.32/2008 tentang Penyediaan, Pemanfaatan dan Tata Niaga BBN. Untuk jenis biodiesel, pada 2008 yang existing 1 persen, 2009 prosentase mandatorynya 1 persen, 2012 (2,5 persen), 2015 (5 persen), 2020 (10 persen) dan 2025 (20 persen). Sementara untuk non subsidi, 2009 (1 persen), 2010 (3 persen), 2015 (7 persen), 2020 (10 persen) dan 2025 (20 persen). Sedangkan untuk jenis bioethanol, untuk pencampuran pada BBM subsidi pada 2008 yang existing 3 persen, 2009 (1 persen), 2010 (3 persen), 2015 (5 persen), 2020 (10 persen) dan 2025 (15 persen). Kemudian untuk BBM non subsidi 2008 existing (5 persen), 2009 (5 persen), 2010 (7 persen), 2015 (10 persen), 2020 (12 persen) dan 2025 (15 persen).
•
EDIT___ESDM Magazine.indd 51
51
5/12/12 5:33 PM
!"#
Pemerintah Ajak Perbankan Nasional Dalam Pengembangan EBT Sekretaris Direktorat BERBAGAI UPAYA DILAKUKAN PEMERINTAH UNTUK Jenderal Energi Baru TERUS MENGOPTIMALKAN PENGEMBANGAN ENERGI Terbarukan dan BARU TERBARUKAN, TERMASUK MENGGANDENG Konservasi Energi PERBANKAN NASIONAL. (Sesditjen EBTKE) Djajang Sukarna mengatakan dengan pamor energi baru terbarukan yang tengah naik daun diharapkan sektor perbankan nasional berminat investasi di sektor energi nasional khususnya energi baru terbarukan untuk kelistrikan. "Harapan kami kalangan perbankan tidak hanya melirik tetapi juga mau berkecimpung dalam sektor energi nasional khususnya masalah kelistrikan,"ujar dia dalam Sambutan Workshop Sehari Potensi Pembiayaan Small Hydro (1-10 MW), mewakili Dirjen EBTKE Kardaya Warnika di Gedung Plaza Mandiri, Jakarta, beberapa waktu lalu. Menurut dia, dengan adanya peran serta perbankan nasional berkontribusi dalam pengembangan energi baru terbarukan akan mempercepat pengembangan energi baru terbarukan di Indonesia khususnya mikrohidro. Kalau perbankan masuk atau sudah ada yang berpartisipasi dalam investasi energi baru terbarukan maka bisa mempercepat pengembangan renewable energi di Indonesia dan juga akan menggiatkan perekonomian nasional, tegas Djajdjang. Djadjang menjelaskan, sektor energi baru terbarukan dalam pengembangannya
ke-depan akan seratus persen akan menggunakan tingkat komponen dalam negeri (TKDN), sebagai contoh pada 2014 untuk solar panel sudah menggunakan produk dalam negeri. Ini tantangan untuk perbankan dalam negeri, tuturnya Saat ini, sambungnya, rasio elektrifikasi Indonesia masih sekitar 72,9 persen dan pengembangan infrastruktur energi daerah pedesaan/terpencil dan pulaupulau terluar pada umumnya belum mendapat akses energi. "Oleh karena itu,
pemerintah berkomitmen untuk berupaya melakukan program pembangunan infrastruktur penyediaan tenaga listrik, khususnya berbasis energi terbarukan untuk mendukung realisasi target rasio elektrifikasi yang telah ditetapkan yaitu sebesar 80 persen pada akhir tahun 2014,"katanya. Berkaitan dengan ketenagalistrikan, lebih lanjut Djadjang memaparkan, pada saat ini energi primer yang digunakan juga masih didominasi oleh energi fosil. Produksi listrik yang berasal dari energi fosil masih mencapai sekitar 88 persen sedangkan konsumsi sumber energi lainnya hanya 12 persen."Makanya ketika harga minyak bumi mengalami kenaikan maka pemerintah harus memberikan subsidi yang besar,"papar Djadjang. Sebagai gambaran, pada tahun 2011 subsidi untuk listrik sebesar 64,97 triliun rupiah dan dalam APBNP 2012 dianggarkan sebesar 93,052 triliun rupiah. Padahal, lanjutnya, Indonesia memiliki potensi energi baru terbarukan yang cukup besar yaitu sebesar 160 gigawatt (GW) sedangkan yang baru dimanfaatkan hanya 9 GW."Begitu besarnya potensi yang kita miliki tetapi pemanfaatannya masih minim,"tutur Djadjang. Pada Kesempatan yang sama, SVP Institusional Banking Group Budi Siahaan mengungkapkan sebagai tahap awal manajemen akan mendalami terlebih dahulu terkait pendanaan untuk energi baru terbarukan. Kita sedang mendalami karena ini juga kan merupakan untuk mendukung program pemerintah dalam mengembangkan energi bersih dan mengurangi emisi gas rumah kaca, pungkasnya.
52
!"#$$%& • !$%&%''()''*''+()+
EDIT___ESDM Magazine.indd 52
5/12/12 5:33 PM
KESDM Gandeng Kemenkop Dan Kemenpera
galakan dari awal perumahan dibangun menggunakan panel surya,"tutur Kardaya.
DALAM SEKTOR ENERGI PADA MASA MENDATANG DIHADAPKAN PADA DUA TANTANGAN YAITU PERSOALAN ENERGI ITU SENDIRI DAN JUGA PERSOALAN ENERGI YANG TERKAIT DENGAN LINGKUNGAN. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) cq Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) berencana menggandeng Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) serta Kementerian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) dalam menggunakan energi baru terbarukan (EBT). Hal itu dikatakan oleh Dirjen EBTKE, Kardaya Warnika di Jakarta, baru-baru ini."Belum lama ini saya bertemu dengan Menpera, kita sudah bicarakan pemanfaatan EBT dan upaya konservasi untuk perumahan, asrama, rumah susun, pesantren dan sebagainya,"katanya.
Kedepan, lanjut Kardaya, pihaknya akan menggalakan penggunaan listrik berasal dari energi surya untuk perumahan baru yang dikembangkan."Kita akan
Pemerintah Optimis Terhadap Masa Depan Pemerintah optimis energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia dapat berkembang lebih pesat lagi pada masa mendatang. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Wamen ESDM) Widjajono Partowidagdo mengatakan faktor yang membuat pamor serta pertumbuhan energi baru terbarukan di Indonesia berkembang pesat salah satunya adalah karena harga energi fosil semakin tinggi. Kami optimis bahwa energi baru terbarukan Indonesia akan dapat berkembang lebih banyak lagi kedepannya, ujar dia saat memberikan sambutan serah terima pengurus Masyarakat Energi Baru Terbarukan (METI) periode 2012-2015. Guna mewujudkan hal tersebut, lanjut Widjajono dibutuhkan hubungan yang lebih erat antar stakeholders bidang energi, yang mewakili semua unsur baik dari dunia akademisi, bisnis, pemerintah, masyarakat umum dan media sehingga
dapat terjalin kerjasama berkelanjutan dalam pembangunan proyek-proyek energi terbarukan Indonesia. Sementara itu, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE), Kardaya Warnika dalam sambutan mewakili Menteri ESDM mengungkapkan, saat ini pengembangan energi baru terbarukan di Indonesia sangat lambat. Untuk mengatasi persoalan ini, mari pemerintah dan METI duduk bersama guna mencari solusi agar sumber energi terbarukan dapat diimplementasikan pemanfaatannya agar target 25/25 tercapai, tandasnya. Menurut dia, pemerintah telah mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan sebagai bahan bakar listrik. Tapi PLN nampaknya masih berat dan enggan membeli listrik dari energi baru terbarukan karena harganya yang melebihi produk ratarata listrik PLN, pungkas Kardaya.
Sementara dengan Kemenkop dan UKM, Kardaya menjelaskan mengingat mayoritas proyek-proyek EBT masih bisa dikembangkan dengan skala kecil seperti pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH), biofuel dari daun jarak dan juga singkong."Biasanya skalanya tidak terlalu besar, koperasi bisa masuk,"jelas dia. Menurut Kardaya, dalam sektor energi pada masa mendatang dihadapkan pada dua tantangan yaitu persoalan energi itu sendiri dan juga persoalan energi yang terkait dengan lingkungan."Pemenuhan energi yang ramah lingkungan pada masa mendatang sudah menjadi keharusan,"katanya. Dewasa ini, sambungnya, manusia tidak akan dapat hidup tanpa energi, sebab ketersedian energi merupakan faktor yang sangat menentukan dalam kehidupan. Sebagai contoh, industri dan perekonomian tidak akan bisa bergerak tanpa pasokan energi."Tanpa energi kita tidak bisa melakukan apapun,"tegas Kardaya. Yang menjadi pertanyaan sekarang, Kardaya menuturkan, bagaimana dengan masa depan energi di Indonesia?Ada dua hal yang dikenal dari Indonesia dalam pemanfaatan energi. Pertama, boros konsumsi energinya dan kedua pertumbuhan konsumsi energinya cepat dengan kondisi seperti ini, jika dibiarkan terus menerus maka yang akan mencicipi kesengsaraan adalah generasi muda."Dulu kita memang berjaya dalam hal produksi minyak, tetapi sekarang kita masuk dalam kelompok negara importir, bukan lagi eksportir,"tandasnya. Lebih jauh Kardaya memaparkan, untuk minyak cadangan terbuktinya hanya cukup untuk sembilan tahun mendatang dan jika tidak ada penemuan baru maka akan habis, sementara untuk gas tinggal empat puluh tahun lagi."Ini berat, kita harus mencari energi lain, disitulah masa depan kita digantungkan,"pungkasnya
!"#$$%& • !"#$#%%&'%%(%%)&')
EDIT___ESDM Magazine.indd 53
53
5/12/12 5:33 PM
!"#
%$Menteri ESDM Minta Penyelesaian Proyek Banyu Urip Dipercepat MENYUSUL PERCEPATAN PELAKSANAAN GROUND BREAKING LAPANGAN BANYU URIP, BOJONEGORO, JAWA TIMUR, MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL JERO WACIK MEMINTA AGAR PENYELESAIAN PROYEK INI BISA DIPERCEPAT MENGINGAT PENTINGNYA KONTRIBUSI LAPANGAN TERSEBUT TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI MINYAK NASIONAL.
Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono yang meminta adanya langkah nyata dan aktif untuk mengantisipasi terjadinya ketahanan energi dan pangan pada masa depan yang semakin kritis. Penyelesaian proyek ini diperkirakan akan memakan waktu sekitar 36 bulan, tetapi kami meminta semua pihak agar bekerja sama agar penyelesaiaan proyek ini bisa dipercepat, ujar Menteri Jero Wacik.
BPMIGAS dan KKKS yang terlibat dalam pengembangan Lapangan Banyu Urip berusaha semaksimal mungkin untuk mempercepat penyelesaian proyek ini menjadi 30 bulan. Pengerjaan proyek ini sudah menunjukkan beberapa perkembangan yang signifikan. Saat ini, dua rig yang akan digunakan untuk proyek ini sedang di bangun di Batam. Selain itu, kapal tanker yang nantinya akan digunakan sebagai Floating Storage and Offloading sudah dibeli dan sedang dipersiapkan di Karimun. Perkembangan tambahan lain adalah pemasangan lapisan pelindung luar untuk pipa onshore sedang dilakukan di Surabaya dan sudah hampir rampung.
Sebelumnya, Menteri ESDM juga menyaksikan penandatanganan kontrak EPC 5 antara Mobil Cepu Ltd dengan konsorsium PT Rekayasa Industri dan PT Hutama Karya senilai US$95.6 juta. Kontrak pembangunan infrastruktur dan fasilitas injection system ini merupakan kontrak terakhir dalam proyek ini. Dengan adanya beberapa upaya tersebut, Menteri ESDM mengharapkan first oil dari pengembangan penuh Lapangan Banyu Urip bisa dipercepat menjadi bulan Juli 2014 dengan estimasi produksi awal sekitar 90.000 barel per hari. Skala produksi penuh diharapkan bisa terwujud pada Oktober 2014 dengan tingkat produksi 165.000 barel per hari.
Percepatan tersebut sangat penting untuk segera mewujudkan target pemerintah meningkatkan produksi minyak menjadi 1 juta barel per hari. Pemerintah menargetkan produksi minyak bisa menjadi 1 juta barel per hari
Ditambahkanya, percepatan tersebut sangat penting untuk segera mewujudkan target pemerintah meningkatkan produksi minyak menjadi 1 juta barel per hari. Pemerintah menargetkan produksi minyak bisa menjadi 1 juta barel per hari. Blok Cepu ini lah yang diharapkan dapat membantu mencapai target tersebut. Menteri Jero Wacik telah melakukan peletakan batu pertama untuk proyek Engineering, Procurement and Construction (EPC) 1 proyek Banyu Urip. Awalnya, acara ini direncanakan pada akhir Desember, akan tetapi berhasil dipercepat seiring dengan beberapa progres signifikan yang telah dibuat oleh proyek ini.
54
!"#$$%& • $&!'!(()*((+((,)*,
EDIT___ESDM Magazine.indd 54
5/12/12 5:33 PM
Peran Irjen Dalam Program Konversi Minyak Tanah Ke LPG 3 Kg Bertempat di Gedung Inspektorat Jenderal KESDM ruang aula lantai VI digelar Rapat Tim Monitoring dan Pendampingan Program Konversi Minyak Tanah ke LPG Tabung 3 KG. Rapat yang diselenggarakan pada tanggal 22 Februari 2012 di hadiri oleh Inspektur Jenderal KESDM Pudja Sunasa, Direktur Jenderal Migas, Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus, Bareskrim POLRI, Deputi Investigasi BPKP, Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina. Dari hasil rapat tersebut menghasilkan kesimpulan, diantaranya : 1. Pelaksanaan program konversi mitan ke LPG yang dimulai Tahun Anggaran 2007 sampai dengan 2011 telah dilaksanakan dengan baik atas dasar tidak adanya laporan yang bersifat negatif dan penyimpangan.
2. Laporan berupa eksekutif summary program konversi mitan ke LPG tahun anggaran 2007 ‒ 2011 akan diselesaikan akhir bulan Februari. 3. Laporan lengkap program konversi mitan ke LPG tahun anggaran 2007 ‒ 2011 akan diselesaikan setelah diadakan uji petik oleh Tim Pelaksana. 4. Tim Kecil agar segera menyelesaikan persiapan pelaksanaan uji petik oleh Tim Pelaksana dengan catatan uji petik selambat-lambatnya pertengahan Maret 2011. Semua laporan tersebut akan disampaikan kepada Menteri ESDM sebagai salah satu tanggung jawab tugas dan fungsi Tim Monitoring dan Pendampingan.
•
EDIT___ESDM Magazine.indd 55
55
5/12/12 5:33 PM
!"#"$%&'()(&*
Pengiriman Tim Tanggap Darurat PVNBG Ke Gunung Galunggung GUNUNGAPI GALUNGGUNG MERUPAKAN SALAH SATU GUNUNGAPI AKTIF YANG ADA DI INDONESIA. MEMILIKI DANAU KAWAH DI PUNCAKNYA DENGAN DIAMETER 1000 METER
Untuk memperkuat personel di Posko Gunung Api Galunggung di Indihiang Tasikmalaya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menurunkan tim tanggap daruratnya. Tim tersebut akan memback up pengamatan yang berada di Pos Pengawas Gunung Galunggung. Menurut Kepala Bidang Pengamatan Gunung Api, Hendrasto, itu berangkat dengan membawa alat dan kelengkapan pendukung untuk mengoptimalkan pengamatan gunung Galunggung yang saat ini statusnya masih waspada.
Gunungapi Galunggung (G. Galunggung) merupakan salah satu gunungapi aktif yang ada di Indonesia. Memiliki danau kawah di puncaknya dengan diameter 1000 meter, kedalaman 11 meter serta volume air lebih kurang 750 m3. Gunung dengan tinggi puncaknya 2168 m dari permukaan laut ini tercatat dalam sejarah adalah berupa letusan-letusan eksplosif yang bersumber dari danau kawah dan terjadi sebanyak empat kali erupsi yaitu pada tahun 1822, 1894, 1918 dan 1982 - 1983. Erupsi tahun 1982 ‒ 1983 tersebut menghasilkan kolom asap berwana hitam yang mencapai ketinggian > 10 km. Akibat kolom asap tersebut sebuah pesawat dari maskapai British Airways melakukan pendaratan darurat di Jakarta dikarenakan salah satu mesin jetnya mati akibat kemasukan abu vulkanik.
"Pengiriman tim itu prosedur penanganan gunung api, sedangkan status Galunggung saat ini masih di level waspada atau level III," ujar Hendrasto. Ditambahkan pula oleh Hedarsto jika Pengiriman petugas tanggap darurat ke Gunung Galunggung merupakan prosedur biasa yang dilakukan oleh PVMBG mengingat gunung tersebut dekat dengan pemukiman penduduk. Terkait hal ini, Hendarsto juga mengingatkan warga di sekitar kawasan bencana I untuk waspada dan tidak melakukan pendakian ke gunung api itu. Semua ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
56
!"#$$%& • '#*+*%%,-%%.%%/,-/
EDIT___ESDM Magazine.indd 56
5/12/12 5:33 PM
Museum Geologi Menyelenggarakan Penyuluhan Bagi Guru SELAIN KEGIATAN TERSEBUT JUGA DIADAKAN PAMERAN GEOLOGI DI AULA CIWARENG INN Dengan mengambil tema Geology For The People s Prosperity, museum Geologi menyelenggarakan penyuluhan bagi guruguru se-Purwakarta dan sekitarnya. Acara yang diselenggarakan di Hotel Ciwareng Inn Purwakarta pada tanggal 28 sampai 29 Maret 2012 ini dibuka oleh Kepala Museum Geologi dan diikuti oleh 125 peserta. Kegiatan hari pertama pada sesi kesatu dengan moderator Ir. Heryadi Rachmat,
MT membahas beberapa tema, yaitu Geologi Umum dengan pembicara Ir. Dkidik Kosasih Dipl.MS., Mengenal Geodiversity dan Geoheritage dengan pembicara Ir. SR. Sinung Baskoro, MT., serta Iwan Ridwan, S.T. yang membahas Potensi Geologi daerah Purwakarta. Sementara pada sesi kedua dengan moderator Dian Wahyuningsih, ST, MSD membahas tema kebencanaan dengan pembicara Yudhicara,S.T., M.Si. serta tema museum kebumian dengan pembicara Ir. Soeharto.
Pada hari kedua para peserta melakukan ekskursi dengan melakukan mengunjungi pabrik seng yaitu PT Saribumi Sinar Karya yang terletak di daerah kp. Cigintung desa Sindanglaya, Purwakarta. Kegiatan ini dipandu oleh Bapak T. Bachtiar (Pemerhati Lingkungan), Ir. Heryadi Racmat, MT. (Ahli Gunung Api), dan Ir. Dani Z. Herman, MT. ( Ahli mineralogi). Disini para peserta diajak melihat proses penambangan seng serta diberikan informasi tentang proses terbentuknya Gunung Parang. Selanjutnya peserta diajak mengunjungi pusat pembuatan keramik Plered, yang disambut oleh Ahmad Nizar dari UPTD Litbang Keramik, Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan. Disini beliau memberikan beragam informasi mengenai keramik Plered. Selain kegiatan tersebut juga diadakan pameran geologi di aula aula Ciwareng Inn. Pameran ini tidak saja dihadiri oleh para peserta penyuluhan namun juga para pelajar serta masyarakat sekitar daerah Purwakarta.
Hujan Meteor di Awal Tahun 2012 FENOMENA ALAM INI TERJADI MULAI 1-5 JANUARI 2012 DAN MENCAPAI PUNCAKNYA PADA HARI RABU (4/1) PUKUL 01.00-05.00 DINI HARI WIB. Diawal tahun 2012 ini, bumi kedatangan tamu yaitu, hujan meteor Quads. Fenomena alam ini bisa disaksikan di seluruh wilayah Indonesia dengan mengamati arah timur hingga timur laut. Thomas Jamaludin, peneliti utama Astronomi dan Astrofisika Lemabaga
Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), mengatakan, Ini merupakan hujan meteor tahunan yang terjadi karena debu komet. Namun, belum diketahui secara spesifik komet apa yang menyebabkannya . Thomas menegaskan jika ingin melakukan pengamatan tersebut ada tiga syarat yang harus diperhatikan yaitu : pertama cuaca harus cerah, kedua, pengamatan harus jauh dari wilayah yang jauh dari polusi cahaya dan yang terakhir medan pandang tidak terhalang. "Ini termasuk hujan meteor yang
kuat dengan satu hingga dua meteor per menitnya, imbuh Thomas. Fenomena alam ini terjadi mulai 1-5 Januari 2012 dan mencapai puncaknya pada hari Rabu (4/1) pukul 01.00-05.00 dini hari WIB. Bagi penduduk yang berada dibelahan bumi bagian barat, hujan meteor Quads ini juga dapat disaksikan. Tidak itu saja, masyarakat yang berada di Amerika Utara juga dapat menyaksikan fenomena alam hujan meteor ini.
!"#$$%& • !"#$#%%&'%%(%%)&')
EDIT___ESDM Magazine.indd 57
57
5/12/12 5:33 PM
!"#"$%&'()(&*
Status Gunung Ijen Turun Dari Siaga Menjadi Waspada ERUPSI G. IJEN BERUPA LETUSANLETUSAN FREATIK YANG BERSUMBER DARI DANAU KAWAH.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVBMG), Badan Geologi, Kementerian ESDM menurunkan status G. Ijen dari siaga menjadi waspada. Kepala PVBMG, Surono, mengatakan, berdasarkan hasil pengamatan visual dan kegempaan serta analisis data tersebut maka terhitung tanggal 8 Februari 2012 pukul 13:00 WIB status kegiatan G. Ijen diturunkan dari Siaga (Level III) menjadi Waspada (Level II) .
Badan Geologi Teliti Sampel Lumpur Pamekasan Peneliti dari Badan DARI HASIL PENELITIAN SEMENTARA SEMBURAN TERSEBUT Geologi Kementerian Energi dan Sumber TIDAK TERLALU BERBAHAYA.
Daya Mineral (ESDM) membawa sampel semburan lumpur yang berasal dari daerah Pamekasan, Madura dan akan diteliti di Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan di Bandung. Semburan tersebut berasal dari halaman rumah seorang warga bernama Abu Siri di bekas sumur bor yang berada di dusun Batolengkong, Desa Gugul, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, Madura. Staf Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Lutfi, mengatakan, Sampel itu sengaja dibawa untuk mengetahui kandungan zat berbahaya atau tidak. Karena hal itu hanya bisa diketahui dengan melakukan uji laboratorium . Lutfi menjelaskan, sebenarnya hasil penelitian sementara, berdasarkan wawancara dengan warga dan pemilik sumur bor, semburan di bekas sumur di halaman rumah warga bernama Abu Siri di Dusun Batolengkong, Desa Gugul, Kecamatan Tlanakan, itu tidak terlalu berbahaya. Dia menambahkan, dari hasil penelitian sementara semburan tersebut tidak terlalu berbahaya. Namun begitu Lutfi mengharapkan kepada warga untuk tidak menyalakan korek api atau merokok di sekitar lokasi semburan.
Terkait hal tersebut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi tetap melakukan pemantauan guna melakukan evaluasi mengenai kegiatan G. Ijen serta dikoordinasikan dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. Surono menambahkan jika status G. Ijen dapat berubah tergantung dari aktivitas vulkanik. Statusnya bisa dinaikkan atau diturunkan, ujar Surono. Sehubungan dengan status waspada pada G. Ijen, maka Kepala PVMBG merekomendasikan agar masyarakat di sekitar G. Ijen termasuk pengunjung / wisatawan / pendaki / penambang tidak diperbolehkan mendekati kawah yang ada di puncak G. Ijen dalam radius sejauh 1 km dari kawah aktif. Gunungapi Ijen (G. Ijen) merupakan gunung api aktif yang secara adminstratif terletak di dua Kabupaten, yaitu Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Banyuwangi, Jawa timur. Gunung yang mempunyai tinggi 2386 meter dari permukaan laut ini mempunyai danau kawah yang berada di piuncak. Danau kawah tersebut memiliki panjang dan lebar danau masing-masing sebesar 800 m dan 700 m serta kedalaman danau mencapai 180 m. Sejarah mencatat erupsi G. Ijen berupa letusan-letusan freatik yang bersumber dari danau kawah. Terakhir kali erupsi gunung ini terjadi pada tahun 1993 yang menghasilkan kolom asap berwarna hitam yang mencapai ketinggian 1000 m.
Lutfi juga telah menyarankan Bagian Sumber Daya Alam (SDA) Pemkab Pamekasan agar sebaiknya memasang pipa di lokasi semburan gas tersebut, sehingga bau belerang yang keluar lokasi terbuang jauh. Dengan demikian bau gas yang berasal dari lokasi semburan gas tersebut tidak terlalu mengganggu lingkungan masyarakat yang ada disekitarnya.
58
!"#$$%& • '#*+*%%,-%%.%%/,-/
EDIT___ESDM Magazine.indd 58
5/12/12 5:33 PM
Gunung Marapi Kembali Menyemburkan Abu Vulkanik Gunung Marapi, Sumatera Barat, kembali meletus yang disertai semburan abu vulkanik, Kamis (2/2/2012). Semburan abu vulkanik dari gunung yang berada di Kabupaten Tanahdatar dan Kabupaten Agam, Sumatera Barat ini mengarah ke utara gunung. Abu vulkanik tersebut diperkirakan akan menghujani sebagian kawasan di Kabupaten Tanahdatar, Sumatera Barat.
TERAKHIR KALI GUNUNG MARAPI MELETUS PADA TAHUN 2005
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bukittinggi, Suparmo, menyebutkan, gunung Marapi diperkirakan menyemburkan abu vulkanik setinggi 300 ‒ 500 meter dari permukaan gunung. Ditambahkan oleh Suparmo, sejak ditingkatkan statusnya dari aktif normal menjadi waspada level II pada 3 Agustus 2011, gunung setinggi 2.891 meter dari permukaan laut itu hampir setiap hari meletus dan menyemburkan abu vulkanik. Atas peningkatan tersebut, status gunung tersebut tetap pada waspada level II sampai sekarang. Dia berharap agar masyarakat mematuhi larangan untuk tidak mendaki puncak gunung sampai sejauh 3 kilometer. Saat terjadinya peningkatan aktivitas pada 3 Agustus 2011 itu, gunung Marapi sempat mengeluarkan abu vulkanik berbau belerang setinggi 1.000 meter. Abu vulkanik tersebut menjangkau beberapa daerah di Sumatera Barat seperti Agam, Tanahdatar, Padangpariaman, dan Padangpanjang. Terakhir kali gunung Marapi meletus pada tahun 2005. Meski begitu dalam keadaan status aktif normal gunung Marapi yang berdiri berdampingan dengan Gunung Singgalang dan Tandikek itu menjadi merupakan salah satu tujuan bagi pendaki dari dalam maupun dari luar Sumatera Barat.
Menurunnya Aktivitas Gunung Api Ile Lewotolo Menyusul menurunnya aktifitas yang terjadi G. Ile Lewotolo yang terletak di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVBMG) menurunkan status gunung tersebut dari siaga menjadi waspada.
NAMUN BEGITU G. ILE LEWOTOLO HARUS TETAP DILAKUKAN PEMANTAUAN SECARA INTENSIF
Dalam siaran pers yang dikeluarkan oleh PVBMG, berdasarkan hasil analisis data visual dan kegempaan telah terjadi kecenderungan penurunan aktivitas vulkanik dari G. Ile Lewotolo. Namun begitu G. Ile Lewotolo harus tetap dilakukan pemantauan secara intensif guna mengevaluasi kegiatan yang terjadi disana. Karena jika terjadi penurunan atau peningkatan aktivitas vulkanik pada G. Ile Lewotolo secara signifikan, maka statusnya dapat diturunkan ataupun dinaikkan sesuai dengan tingkat kegiatan dan ancamannya. Pemantauan aktivitas kegempaan G. Ile Lewotolo dilakukan dari Pos PGA Ile Lewotolo di Desa Laranwutun, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata. Sedangkan untuk memantau aktivitas kegempaan digunakan satu unit seismograf sistem telemetri. Sehubungan dengan status kegiatan G. Ile Lewotolo Waspada maka direkomendasikan, masyarakat yang berada di sekitar G. Ile Lewotolo serta pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendaki dan mendekati kawah yang ada di puncak G. Ile Lewotolo. Gunungapi Ile Lewotolo mempunyai ketinggian 1455 meter diatas permukaan laut dan terletak di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Gunungapi Ile Lewotolo terakhir kali meletus pada tahun1920, dan sebelumnya tercatat terjadi beberapa kali letusan yaitu pada tahun 1660, 1819, 1849, 1852, 1821, 1864, dan 1889.
!"#$$%& • !"#$#%%&'%%(%%)&')
EDIT___ESDM Magazine.indd 59
59
5/12/12 5:33 PM
!"#$%!"&'
Presentasi Kebijakan dan Program
Sekjen ESDM, Waryono Karno
Kementerian ESDM 2013 JERO WACIK MENGHARAPKAN, AGAR PROGRAM KERJA ESDM DAPAT DISELARASKAN DENGAN ISU STRATEGIS DAN PEMBANGUNAN NASIONAL PADA TAHUN 2013, DI SAMPING TETAP BERPEDOMAN PADA RPJM DAN RENSTRA KESDM. Wakil Menteri ESDM, Widjajono Partowidagdo, membuka acara Presentasi Kebijakan dan Program Kementerian ESDM tahun 2013, pada 21 Februari 2012 lalu di Auditorium Kementerian ESDM. Acara tersebut dihadiri oleh pejabat eselon I dan II di lingkungan Kementerian ESDM, Dewan Energi Nasional, BPMigas dan BPH Migas. Dalam laporannya, Sekjen ESDM, Waryono Karno mengemukakan, acara ini bertujuan menyusun program kerja, kebijakan Kementerian ESDM tahun anggaran 2013 berdasarkan RPJM, Renstra dan arahan-arahan pimpinan negara, serta mensinergikan usulan dan kebijakan unit eselon I sehingga kegiatan antar unit dapat saling mendukung. Dan sekaligus kita sisir untuk menghindari terjadinya tumpang tindih program-pro-
60
gram di lingkungan Kementerian ESDM, menjaring isu-isu strategis yang masuk dalam hot issues yang diusulkan sebagai suatu kegiatan baru atau yang dikenal dengan new initiative, paparnya. Peran ESDM dalam pembangunan nasional sangat strategis dan penting, dan
meningkatkan percepatan sarana dan prasarana bidang migas dan minerba. Menteri ESDM Jero Wacik dalam sambutannya yang dibacakan Wamen ESDM, mengharapkan agar acara ini dapat menghasilkan perencanaan yang sinergis antar unit di lingkungan
Pada tahun-tahun mendatang, diberikan atensi khusus terhadap listrik, produksi minyak dan gas bumi, panas bumi dan energi terbarukan program pemerintah tentang energi masuk dalam program prioritas. Namun di sisi lain, pengembangan energi menghadapi masalah krusial, yaitu kurangnya infrastruktur energi. Oleh karena itu, untuk tahun 2013, Kementerian ESDM akan melakukan terobosan-terobosan untuk
Kementerian ESDM dan dapat menghasilkan program dan kebijakan yang mendukung prioritas nasional, serta telah mendapat masukan dari stakeholder. Penyusunan kebijakan dan program kegiatan ini merupakan kewajiban setiap kementerian atau lembaga.
!"#$$%& • ()$*$++,-++.++/,-/
ESDM Magazine_REV.indd 60
11/05/2012 12:14:36
Menteri ESDM mengingatkan arahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam Raker pada tanggal 9 Januari 2012 yang terkait dengan sektor ESDM, yaitu ketahanan energi. Presiden mengajak agar pada tahun-tahun mendatang, diberikan atensi khusus terhadap listrik, produksi minyak dan gas bumi, panas bumi dan energi terbarukan. Presiden juga meminta agar implementasi proyek-proyek seperti Cepu, Natuna D Alpha dan Masela agar tepat waktu dan berjalan dengan baik untuk digunakan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia. Sementara untuk kontrak kerja sama (KKKS), Presiden mengatakan, kontrak tersebut umumnya dibuat puluhan tahun lalu, dan etikanya harus dihormati. Namun, jika kontrak tersebut tidak adil dan keterluan, maka harus dibicarakan secara baik-baik untuk kemungkinan diubah menjadi lebih adil dan tepat. Presiden RI mendapat laporan, sejumlah perusahaan bersedia bicara baik-baik. Karena itu Presiden meminta kepada menteri dan sekarang ini saya minta kepada tiap eselon 1 terkait untuk melakukan pembicaraan baik-baik (renegosiasi kontrak). Apalagi yang menyangkut perpanjangan kontrak dan jangan lupa harus adil dan memberikan benefit yang lebih tinggi untuk bangsa dan rakyat Indonesia, sebutnya. Isu strategis nasional tahun 2013 adalah percepatan pembangunan infrastruktur, meningkatnya pembangunan industri di berbagai koridor
ekonomi, membaiknya iklim investasi dan usaha (ease of doing bussiness), penciptaan kesempatan kerja khususnya tenaga kerja muda dan percepatan pengurangan kemiskinan. Selain itu, perbaikan akses pelayanan dasar seperti tuntasnya rehab gedung SD/ SMP, ketahanan pangan menuju pencapaian surplus beras 10 juta ton, membaiknya kinerja birokrasi dan pemberantasan korupsi serta persiapan Pemilu 2014. Jero Wacik mengharapkan, agar program kerja ESDM dapat diselaraskan dengan isu strategis dan pembangunan nasional pada tahun 2013, di samping tetap berpedoman pada RPJM dan Renstra KESDM. Dikatakan, Kementerian Keuangan dan Bappenas telah memberikan ruang gerak yang lebih fleksibel dengan memberikan kesempatan ke-
pada semua kementerian atau lembaga untuk menyusun kegiatan baru yang belum tertampung dalam RPJM maupun Renstra dalam bentuk new initiative. Usulan baseline KESDM tahun 2013 sebesar Rp 22, 3 triliun, di samping new initiative Rp 12,8 triliun yang umumnya mendukung prioritas energi. Sehingga, total usulan anggaran 2013 sebesar Rp 35,1 triliun. Jika unit-unit ESDM memiliki program kerja yang belum tertampung dan kegiatan tersebut sesuai dengan prioritas pembangunan nasional, Jero Wacik meminta agar dapat segera disusun proposal dan diajukan kepada Bappenas dan Kementerian Keuangan. Sekaligus meminta dukungan semua pihak termasuk stakeholder, agar kebijakan dan program KESDM dapat berjalan lancar.
!"#$$%& • !"#$#%%&'%%(%%)&')
ESDM Magazine_REV.indd 61
61
11/05/2012 12:14:49
!"#$%!"&'
Presentasi Kegiatan Eselon II Tahun 2013 di Lingkungan KESDM DALAM KEGIATAN INI, TERDAPAT 54 PEMAPARAN (PRESENTASI) YANG DIBAGI MENJADI 4 KELOMPOK BIDANG Pada tanggal 02 Februari 2012 bertempat di Lobby Gedung Sekjen Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), telah berlangsung acara Presentasi Kegiatan Eselon II Tahun 2013 di Lingkungan KESDM yang diikuti oleh hampir seluruh Unit Eselon
Kunjungan UNDP dan BPPT ke Badan Litbang ESDM DALAM KUNJUNGAN TERSEBUT PIHAK UNDP DAN BPPT MENAWARKAN SATU PAKET PERALATAN MICROTURBINE DENGAN KAPASITAS DAYA SEBESAR 65 KW Pada tanggal 29 Februari 2012 lalu, Badan Litbang ESDM menerima kunjungan dari United Nations Development Programme (UNDP) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Dalam kunjungan tersebut pihak UNDP dan BPPT menawarkan satu paket peralatan microturbine dengan kapasitas daya sebesar 65 kw yang nantinya dapat digunakan sebagai sarana penelitian pemanfaatan biogas yang bersinergi dengan kegiatan P3TKEBTKE, yaitu pemanfaatan air limbah tapioka sebagai sumber biogas di PD Semangat Jaya Lampung. Microturbine Cogeneration Technology Application Project (MCTAP) merupakan proyek kerja sama antara UNDP dan BPPT.
62
Pilot Project Pemanfaatan Air Limbah Tapioka sebagai Sumber biogas yang dikembangkan oleh P3TKEBTKE mempunyai laju produksi reaktor I biogas sekitar 480 m3/hari yang setara dengan potensi energi listrik sebesar 45 kW, sedangkan hasil pengembangan reaktor II dengan kapasitas 3 kali lebih besar mampu menghasilkan energi listrik sebesar 100 kW. Sehingga, kemampuan pasokan biogas
yang ada cukup aman untuk menjamin kontinuitas operasi microturbine dengan kapasitas daya sebesar 65 kW. Mengingat Microturbine Cogeneration Technology merupakan microturbine Gas Alam, sehingga instalasi Biogas yang telah ada sekarang akan dilengkapi dengan sistem purifikasi biogas. Pihak terkait dalam waktu dekat ini akan dilakukan kunjungan ke PD Semangat Jaya, Lampung untuk mendapat masukan yang lebih mendalam sebelum melakukan instalasi dan uji coba. Terkait dengan rencana bantuan MCTAP tersebut, Kepala Puslitbangtek KEBTKE akan mengarahkan kegiatan Litbang mendatang meliputi Perekayasaan rancang bangun scrubber dan dryer; Pengujian performance scrubber, microturbine cogeneration dan dryer; Penelitian mengenai konservasi energi dan lingkungan; Kajian tekno-ekonomi; serta Pengumpulan bahan perumusan kebijakan.
!"#$$%& • ()$*$++,-++.++/,-/
EDIT___ESDM Magazine.indd 62
5/12/12 5:33 PM
II di lingkungan KESDM, termasuk Setjen DEN, BP Migas, BPH Migas, dan PT. PLN (Persero). Turut hadir pula para Staf Ahli Menteri ESDM yang bertindak sebagai Moderator Kelompok Bidang, dan perwakilan Bappenas dan Kementerian Keuangan sebagai Narasumber. Tujuan utama diselenggarakannya acara ini merupakan salah satu simpul proses penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/ Lembaga sesuai PP No. 90 tahun 2010, dan juga sebagai salah satu proses penyusunan Rencana Kerja KESDM Tahun 2013 yang bersifat bottom up dan dimaksudkan untuk mempertajam usulan kegiatan masing-masing unit dengan mengacu pada rencana strategis, prioritas pembangunan nasional tahun 2013, seperti yang disampaikan oleh Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama KESDM dalam laporannya di hadapan Sekretaris Jenderal KESDM. Dalam kegiatan ini, terdapat 54 pemaparan (presentasi) yang dibagi
menjadi 4 kelompok bidang, yaitu Kelompok Bidang Migas, Kelompok Bidang Ketenagalistrikan dan EBTKE, Kelompok Bidang Minerba dan Geologi, dan Kelompok Bidang Penunjang. Kemudian, dilanjutkan presentasi masing-masing Kelompok Bidang pada Sidang Pleno. Dalam Sidang Pleno terdapat beberapa hal yang perlu mendapat perhatian, antara lain: 1. Terbatasnya infrastruktur energi 2. Terbatasnya alokasi anggaran 3. Peningkatan investasi dan kepastian hukum 4. Pemanfaatan energi baru terbarukan belum optimal oleh karena harganya belum dapat bersaing dengan energi fosil 5. Belum memadainya sarana dan prasarana litbang untuk optimalisasi pencarian sumber-sumber baru energi dan mineral 6. Diklat aparatur belum sepenuhnya berbasis kompetensi 7. Perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan/ anggaran di lingkungan KESDM berbasis kinerja perlu ditingkatkan.
Forum Scientific Board Badan Litbang ESDM FORUM SCIENTIFIC BOARD INI MERUPAKAN FORUM DISKUSI INTERNAL BADAN LITBANG ESDM YANG DIHADIRI LEBIH KURANG 40 ORANG PESERTA Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral pada tanggal 17-19 Februari 2012 telah menyelenggarakan Forum Scientific Board Badan Litbang ESDM Tahun 2012 yang bertempat di Hotel The Hills, Bukittinggi, Sumatera Barat. Acara Forum Scientific Board ini merupakan forum diskusi internal Badan Litbang ESDM yang dihadiri lebih kurang 40 orang peserta, yang terdiri dari Kepala Pusat, Anggota Scientific Board Badan Litbang ESDM, Tim Pengelolaan Kegiatan Dewan Ilmiah dan Penyusunan Road Map Litbang ESDM Tahun Anggaran 2012, Bidang Program, dan Pejabat/ Staf yang menangani perencanaan kegiatan dan anggaran di lingkungan Badan Litbang ESDM.
Forum ini dibuka oleh Drs. Supirman, M.M., selaku Sekretaris Badan Litbang ESDM yang kemudian dilanjutkan dengan Diskusi. Agenda utama Forum Scientific Board Badan Litbang ESDM pada tahun 2012 ini adalah: 1. Penyusunan Bahan Paparan Kebijakan dan Program Badan Litbang ESDM tahun 2013
2. Rumusan rencana kegiatan penyebarluasan hasil Litbang ESDM pada bulan April 2012 3. Sistem, mekanisme, prosedur, kiat dan sinergi pelaksanaan Knowledge Management Litbang ESDM 4. Perumusan Pedoman Teknis Pelaksanaan Scientific Board Badan Litbang ESDM.
!"#$$%& • !"#$#%%&'%%(%%)&')
EDIT___ESDM Magazine.indd 63
63
5/12/12 5:33 PM
!"#$%$%&'#(!")'*%+'#
2 Diklat Aparatur Dibuka KURIKULUM DAN SYLABUS UNTUK DIKLAT TEKNIS LANJUTAN I ANGKATAN II SEBANYAK 124 JAM, TERDIRI DARI 61 JAM TEORI DAN 63 JAM PRAKTEK Pada 27 Februari 2012 lalu, Kepala Bidang Penyelenggaraan Evaluasi dan Diklat, Ir. Bambang Sugito,MT, membuka secara resmi 2 (dua) diklat program aparatur, yang bertempat dilantai III AulA Pusdiklat Migas Kapusdiklat Migas. Dalam sambutannya, Kapusdiklat Migas menyampaikan kepada seluruh peserta terutama yang baru pertama kali datang ke kota Cepu, bahwa Pusdiklat Migas memang pusatnya, hanya saja kebetulan tempatnya berada di daerah. Diadakannya diklat teknik lanjutan I angkatan II dan diklat teknis lanjutan II angkatan II ini, bertujuan agar setelah mengikuti diklat para peserta mampu mengidentifikasi data/ bahan kerja untuk pelaksanaan tugas pada masing-masing unit kerja. Dan, diklat ini bukan hanya untuk lingkungan ESDM saja, namun diperuntukan juga bagi PNS diseluruh Indonesia. Bagi peserta terutama dari luar kota sudah disediakan wisma beserta fasilitas-fasilitas penunjang lainnya yang dapat dipergunakan dan dimanfaatkan oleh seluruh peserta diklat.
Pusdiklat Geologi, Pusdiklat Minerbapabum dan Pusdiklat KEBTKE, Biro Perencanaan KESDM, dan Badan Diklat Jawa Tengah. Untuk diklat teknis lanjutaan I angkatan II dilaksanakan mulai tanggal 27 Februari 2012 s/d 21 Maret 2012, sedangkan untuk diklat teknis lanjutan II angkatan II dilaksanakan mulai tanggal 27 Februari s/d 22 Maret 2012.
bumi, pengetahuan teknis kegiatan bidang kelistrikan dan energi baru terbarukan, pengetahuan teknis kegiatan bidang geologi, field study, penulisan laporan kunjungan lapangan dan presentasi.
Kurikulum dan sylabus untuk diklat teknis lanjutan I angkatan II sebanyak 124 jam, terdiri dari 61 jam teori dan 63 jam praktek, yang meliputi etika, pengetahuan teknis kegiatan bidang P3D, pengetahuan teknis kegiatan bidang migas, pengetahuan teknis kegiatan bidang mineral batubara dan panas
Sedang untuk diklat teknis lanjutan II angkatan II sebanyak 133 jam, terdiri dari 63 jam teori dan 70 jam praktek, meliputi materi etika, analisis sistem, pengambilan keputusan, teknik perencanaan, pengelolaan P3D, perencanaan migas, perencanaan tambang, mineral, batubara dan panas bumi, perencanaan ketenagalistrikan dan energi baru terbarukan, aplikasi informasi bidang geologi dan field study.
Untuk sertifikasi Operasi Produksi tingkat OPM dilaksanakan pada 15-17 Februari 2012, dengan jumlah peserta
sebanyak 19 orang dari Indotrain dan 33 orang dari Lembaga Cipta Aditama. Sedangkan untuk kegiatan sertifikasi lain-
Jumlah peserta untuk masing-masing diklat teknis lanjutan I dan II terdiri dari 20 orang peserta. Para instruktur yang akan mengajar berasal dari Widyaiswara Pusdiklat Migas,
Kegiatan Sertifikasi Selain kegiatan diklat-diklat yang diselenggarakan oleh Pusdiklat Migas, kegiatan sertifikasi reguler dan permintaan khusus juga diadakan di Cepu dan di Luar Jawa. Kegiatan sertifikasi Pemboran untuk tingkat OL, OM, JB dan APB diikuti oleh 69 orang, dan kegiatan sertifikasi Operator Pesawat Angkat (OPA) dengan tingkatan FL, KM, KJ dan Rigger diikuti oleh 165 orang. Keduanya dilaksanakan secara berbarengan pada tanggal 14-16 Februari 2012.
64
!"#$$%& • "$%,%--./--0--1./1
Pembukaan Diklat Penerapan UKL & UPL dan Diklat Basic Fire Fighting Beberapa waktu lalu, tepatnya tanggal 22 Februari 2012, Kapusdiklat Migas, Ir. Agus Purwanto,M.Sc., membuka secara resmi Diklat Penerapan UKL & UPL dan Diklat Basic Fire Fighting, di lantai III Aula Pusdiklat Migas. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan penghargaan kepada semua peserta atas usaha-usahanya, serta merasa senang dan bangga karena diklat ini direspon baik oleh instansi masing-masing. Industri Migas memang sangat menarik untuk dibahas, karena berkaitan dengan pencemaran dan komoditas yang mudah terbakar, sehingga hal ini dapat ditangani dengan baik dilingkungan kementerian ESDM maupun PEMDA. Pusdiklat Migas memiliki sarana-sarana yang salah satunya adalah Fire Ground untuk pemadam kebakaran yang cukup representative, dan akan di sertifikasi oleh OPITO yang bermarkas di kota Aberdeen, United Of Kingdom. Diklat Penerapan UKL & UPL dan Basic Fire Fighting masing-masing diikuti oleh 40 orang peserta yang juga masing-masing dibagi dalam dua kelas. Diklat tersebut, dilaksanakan dengan menggunakan anggaran diklat Aparatur tahun 2012 dan telah disosialisasikan di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan Dinas Pertambangan & Energi, yaitu Sekretariat Jenderal KESDM, Inspektorat Jenderal KESDM, Direktorat
nya, yaitu Pemboran untuk tingkat APB, dilaksanakan pada 13-15 Februari 2012, dengan jumlah peserta 14 orang atas permintaan PT. Intam Widya Karya. Kegiatan sertifikasi lainnya yang diadakan hampir bersamaan, yaitu Operasi Produksi untuk tingkat Operator atas permintaan dari PT. Powerindo dilaksanakan tanggal 14-16 Februari 2012 dengan jumlah peserta 8 orang, sedang untuk H2S dilaksanakan pada tanggal 15-17 Februari 2012 dengan diikuti sebanyak 9 orang atas permintaan Pertamina Drilling
TUJUAN PELATIHAN PENERAPAN UKL & UPL DIHARAPKAN PARA PESERTA NANTINYA MAMPU MEMAHAMI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU TERKAIT LINGKUNGAN HIDUP INDUSTRI MIGAS
Jenderal Migas, Badiklat KESDM, serta Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Kota. Tujuan pelatihan Penerapan UKL & UPL diharapkan para peserta nantinya mampu memahami peraturan perundang-undangan yang berlaku terkait Lingkungan Hidup Industri Migas, mampu menjelaskan dampak kegiatan Industri Migas, mampu melakukan pemantauan lingkungan dan pengelolaan limbah cair, gas dan padat, serta mampu membuat system pelaporan UKL & UPL dengan benar sesuai baku mutu. Sedangkan tujuan dilaksanakannya diklat Basic Fire Fighting
Service Indonesia dengan tingkat Petugas Penanggulangan Bahaya Gas H2S. Untuk Laboratorium Pengujian Migas (LPM) diikuti sebanyak 6 orang peserta dan dilaksanakan pada 15-17 Februari 2012 atas permintan PPTMGB Lemigas Jakarta, sedangkan untuk pelaksanaan sertifikasi yang berada di luar pulau Jawa, yaitu sertifikasi Operator Pesawat Angkat (OPA) diikuti sebanyak 100 orang peserta dengan tingkat KM dan Rigger yang dilaksanakan di Duri atas permintaan PT. Mulvito.
untuk membekali pengetahuan kepada peserta diklat tentang teori dan praktek pemadaman kebakaran, dengan harapan para peserta mampu menggunakan peralatan pemadam api dengan taktik dan strategi yang benar, dan melakukan pencegahan dan penanggulangan kebakaran secara efektif dan benar. Diklat Penerapan UKL & UPL dan Basic Fire Fighting dilaksanakan pada tanggal 20-24 Februari 2012. Kurikulum dan Sylabus untuk penerapan UKL & UPL sebanyak 40 jam, yang terdiri dari 32 jam teori dan 8 jam praktek, meliputi Peraturan Perundang-undangan, Dampak Industri Migas, Pemantauan Lingkungan, Pengelolaan Limbah Cair, Gas dan Padat, Sosial Ekonomi dan Budaya, K3LL, Penyusunan Pelaporan, Kunjungan Lapangan, Penulisan Karya Tulis Ilmiah dan Pengembangan Media Pembelajaran. Sedangkan Kurikulum Basic Fire Fighting sebanyak 40 jam terdiri dari 20 jam teori dan 20 jam praktek, yang meliputi Chemistry of Fire, Hands Fire Extinguisher, Fire Fighting Technique, Breathing Apparatus, Fire Detector, Confined Space Entry, Mechanical Foam, Hose Conection dan Emergency Practice.
!"#$$%& • !"#$#%%&'%%(%%)&')
65
!"#$%$%&'#(!")'*%+'#
Pengantar Kegiatan Operasi Lapangan Migas KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN KHUSUSNYA UNTUK KEGIATAN HULU INI, DIMULAI DENGAN PENYELIDIKAN SEISMIK UNTUK MENENTUKAN FORMASI-FORMASI BATUAN YANG AKAN DITEMBAK
Program Pengantar Kegiatan Operasi Lapangan Migas, kerjasama antara Pusdiklat Migas dengan Universitas Trisakti yang pelaksanaannya dibagi sebanyak 5 gelombang ini, telah selesai dan secara resmi ditutup oleh Kapusdiklat Migas yang diwakili oleh Kepala Sub Bidang Penyelenggaraan Diklat Dwi Mulyono,ST.MT., pada tanggal 15 Februari 2012 di ruang Aula Pusdiklat Migas lantai III. Pada kesempatan itu, wakil dari Universitas Trisakti, Dra. Inawati menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pusdiklat Migas atas kerjasamanya selama ini dan bimbingan serta ilmu yang telah diberikan kepada seluruh anak didiknya,
sehingga nantinya dapat bermanfaat bagi mereka. Pengantar Kegiatan Operasi Lapangan Migas ini terbagi dalam 5 gelombang, yakni gelombang pertama dilaksanakan pada 16-18 Januari 2012; gelombang kedua dilaksanakan pada 24-26 Januari 2012; gelombang ketiga tanggal 30 Januari - 1 Februari 2012; gelombang keempat dilaksanakan tanggal 6-8 Februari 2012; dan gelombang kelima dilaksanakan pada tanggal 13-15
Tasyakuran HUT Ke-46 Pusdiklat Migas TASYAKURAN YANG DIHADIRI OLEH PEGAWAI, TENAGA KONTRAK, TENAGA OUTSORCHING DI LINGKUNGAN PUSDIKLAT MIGA
Tepat pada tanggal 4 Januari 2012, Pusdiklat Migas berulang tahun yang ke-46, dan pada tanggal 6 Januari 2012 bertempat di lantai III Aula Pusdiklat Migas, diadakan tasyakuran dengan pemotongan tumpeng oleh Kapusdiklat Migas, Ir. Agus Purwanto, M.Sc., yang didampingi oleh Kepala Bagian Tata Usaha, Sri Rahayuningsih, SE.MM. Pemotongan tumpeng pertama diberikan kepada wakil pegawai yang tertua, Bambang Setyo; dan pegawai termuda, Riza Dian Triwibowo serta dua orang pegawai teladan, Kris Budianto dan Anwar Su udi. Tasyakuran yang dihadiri oleh pegawai, tenaga kontrak, tenaga outsorching di lingkungan Pusdiklat Migas ini, juga dihadiri oleh tamu undangan, yakni mantan Kapusdiklat Migas, Mantan Kepala Bidang, Direktur Akamigas, PD I, PD II dan PD III. Pada kesempatan itu pula Kapusdiklat Migas, Agus Purwanto memberikan apresiasi dan cinderamata berupa cincin kepada 80 orang pegawai Pusdiklat Migas yang telah purna tugas pada tahun 2010-2011, atas sumbangsih tenaga dan pemikiran untuk kemajuan pusdiklat Migas. Dalam sambutannya, Kapusdiklat Migas menyampaikan selamat hari Natal dan Tahun Baru 2012, semoga di tahun baru ini kita semua selalu dalam lindungan ALLAH SWT, mensyukuri segala nikmat yang sudah diberikan oleh-Nya dan bekerja lebih semangat lagi. Semoga Pusdiklat Migas dengan usianya yang ke-46 bertambah jaya, semakin maju dan berkembang.
66
!"#$$%& • "$%,%--./--0--1./1
Februari 2012. Program ini diikuti oleh mahasiswa Universitas Trisakti jurusan Teknik Perminyakan, dengan total jumlah keseluruhan 5 angkatan sebanyak 270 orang. Materi yang diberikan, antara lain Overview Kegiatan Lapangan Migas, Geologi Trip (Lapangan Geologi Minyak di Tuban dan sekitarnya), Operasi Kegiatan Pemboran (kunjungan ke lokasi pemboran) dan Operasi Produksi (kunjungan lapangan produksi Kawengan & Wonocolo). Kegiatan yang dilaksanakan khususnya untuk kegiatan hulu ini, dimulai dengan penyelidikan seismik untuk menentukan formasi-formasi batuan yang akan ditembak sebagai bentuk pembuktian ada tidaknya reservoir migas. Selanjutnya, akan didirikan ring pemboran untuk melakukan kegiatan pemboran sampai titik target. Kemudian, reservoir migas diangkat ke permukaan untuk diproduksikan dan didistribusikan ke penampungan untuk dipisahkan sesuai fraksi di kilang distilasi dan digunakan sesuai kebutuhan oleh masyarakat luas.
Pembukaan 3 Diklat Oleh Kapusdiklat Migas TUJUAN DIADAKANNYA DIKLAT UNTUK DIKLAT TEKNIS LANJUTAN I DIHARAPKAN NANTINYA PESERTA MAMPU MENGIDENTIFIKASI DATA KEGIATAN SEKTOR ESDM. 3 diklat, yaitu diklat Teknis Lanjutan I angkatan I, diklat Teknis Lanjutan II angkatan I program Aparatur Negara dan diklat Aviasi Type A program PT. Newmont, dibuka secara resmi oleh Kapusdiklat Migas, Ir. Agus Purwanto,M.Sc., pada tanggal 30 januari 2012 di ruang Aula Pusdiklat Migas. Dasar pelatihan program Aparatur Negara diselenggarakan dengan menggunakan anggaran diklat aparatur tahun 2012 dan telah disosialisasikan di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral serta Dinas Pertambangan & Energi, antara lain Sekretariat Jenderal KESDM, Inspektorat Jenderal KESDM, Direktorat Jenderal Migas dan Badan Pendidikan & Pelatihan KESDM. Sedangkan, pelatihan Aviasi type
mensintesa obyek kerja sektor ESDM, dan untuk Aviasi Type A diharapkan kompetensi peserta dapat dipertanggung jawabkan pada kegiatan Operasi Aviation Feuls Handling & Quality Control.
A diselenggarakan atas dasar kerjasama antara PT. Newmont dengan Pusdiklat Migas. Tujuan diadakannya diklat untuk Diklat Teknis Lanjutan I diharapkan nantinya peserta mampu mengidentifikasi data kegiatan sektor ESDM. Kemudian, untuk Diklat Teknis Lanjutan II diharapkan peserta mampu
Jumlah peserta Diklat Teknis Lanjutan I sebanyak 20 orang yang dimulai tanggal 30 Januari - 22 Februari 2012, untuk Diklat Teknis Lanjutan II sebanyak 20 orang yang dimulai tanggal 30 Januari - 23 Februari 2012, dan untuk Aviasi Type A diikuti oleh 6 orang peserta yang dimulai tanggal 30 Januari 21 Februari 2012.
!"#$$%& • !"#$#%%&'%%(%%)&')
67
Pemanfaatan Energi dengan Teknologi
Gas-To-Liquid (GTL) Gas alam merupakan salah satu energi alternatif pengganti bahan bakar minyak. Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi transportasi berbahan bakar gas memungkinkan distribusi gas alam dari lapangan gas marginal ke konsumen layak dikembangkan secara ekonomis.
K
enaikan harga minyak mentah, net oil importer, kenaikan harga BBM dan pembengkakan subsidi merupakan pemberitaan yang hangat dibahas saat ini. Fakta menunjukkan bahwa minyak bumi memang masih menjadi andalan sebagai sumber penyedia energi terbesar di Indonesia. Tingginya konsumsi masyarakat akan BBM, tidak mampu diimbangi oleh produksi dan ketersediaan cadangan minyak bumi yang ada di perut bumi negeri kita. Sebagai dampak dari konsumsi BBM tersebut adalah tingginya tingkat pencemaran lingkungan melalui emisi yang dihasilkan, seperti CO2, NOx, SOx, dll. Hal ini terkait langsung dengan isu dunia mengenai pemanasan global sebagai akibat dari efek rumah kaca.
Teknologi Gas-To-Liquid (GTL) merupakan salah satu teknologi yang saat ini tengah berkembang di dunia karena kemampuannya dalam mengolah gas alam guna menghasilkan bahan bakar cair sintetis yang mirip dengan produk-produk turunan minyak bumi, bahkan dengan kualitas yang lebih baik.
untuk membangun kilang pengolahan gas, ramah lingkungan (kandungan sulfur dan aromatik yang rendah), dapat menembus pasar baru perdagangan gas bumi, serta menghasilkan produk berkualitas baik dan memungkinkan berkurangnya ketergantungan sektor transportasi pada bahan bakar minyak.
Terdapat beberapa hal yang menyebabkan teknologi GTL cukup diminati, antara lain diversifikasi pemanfaatan gas sebagai alternatif dari perdagangan metode konvensional (gas pipa/LNG), pasar GTL lebih fleksibel, pengangkutan gas tidak memerlukan investasi
Teknologi Gas-To-Liquid (GTL) Perkembangan teknologi GTL di dunia saat ini telah mencapai tahap komersial. Produk yang dihasilkan dari teknologi GTL ini meliputi: naphtha, middle distillates, dan lilin (waxes), namun dapat juga di arahkan
Sebagai bangsa yang dianugerahi oleh beragam Sumber Daya Alam (SDA), sudah saatnya bagi bangsa ini untuk mulai melirik SDA lain, seperti gas alam, untuk diolah sehingga dapat mengurangi porsi minyak bumi, baik sebagai sumber energi maupun bahan baku industri lainnya. Untuk itu, diversifikasi dan penguasaan t e k n o l o g i merupakan yang faktor penting disamping kesadaran akan kelestarian lingkungan.
68
EDIT___ESDM Magazine.indd 68
•
5/12/12 5:33 PM
berapa barrel/hari diesel dan naphtha yang dapat diproduksi guna mengurangi impor BBM (solar) yang selama ini dilakukan. Tahapan proses dari teknologi GTL ini terbagi atas 4 tahapan, yaitu: 1. Tahapan Pemurnian Gas (Gas Purification) Pada tahap ini, gas alam yang keluar dari sumur dibersihkan dari senyawasenyawa yang dapat mengganggu jalannya proses selanjutnya. Senyawasenyawa tersebut di antaranya: H2S, CO2, H2O, dll. Teknologi komersial yang dapat digunakan di antaranya proses absorbsi menggunakan pelarut tertentu, misalnya: MEA (monoetanolamin), DEA (dietanolamin), dan TEG (trietilen glikol).
ke produk dimetil eter (DME), dan metanol. Dari beberapa produk GTL tersebut, middle distillates (diesel dan bahan bakar jet) dapat mengganti langsung diesel berbasis minyak bumi yang digunakan selama ini dalam mesin diesel (compression ignition engines). Produk samping yang dihasilkan berupa hidrokarbon ringan (tail gas) masih dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit tenaga (power generation), sedangkan hidrogen dapat diolah lanjut menjadi pupuk/urea atau dimanfaatkan sebagai sumber energi dalam merancang kilang GTL terintegrasi. Dengan teknologi GTL, cadangan gas sebesar 1 TCF (Trillion Cubic Feet) dapat menghasilkan produk GTL berupa bahan bakar sintetis (diesel dan naphtha) sebesar 10,000 barrel/hari selama 30 tahun, dengan asumsi laju alir umpan gas alam sebesar 100 MMSCFD (Million Standard Cubic Feet per Day). Data terakhir BP Statistics mencatat jumlah cadangan gas Indonesia tahun 2002 sebesar 92.5 TCF; dengan demikian kita dapat menghitung sendiri
2. Tahapan Pembuatan Gas Sintesis (Synthesis Gas Process) Pada tahapan ini, gas alam yang telah dibersihkan, direaksikan, sehingga menghasilkan gas sintesis. Gas sintesis atau SynGas adalah istilah yang diberikan kepada campuran gas karbonmonoksida (CO) dengan hidrogen (H2) yang digunakan untuk mensintesis berbagai macam zat seperti metanol dan ammonia. Proses pembuatan gas sintesis yang telah komersial, yaitu proses steam reforming, oksidasi parsial, dan CO2 reforming. 3. Tahapan Reaksi Fischer-Tropsch (Fischer-Tropsch Process) Reaksi Fischer-Tropsch (FT) merupakan tahapan reaksi yang paling penting dalam teknologi GTL. Pada tahap ini, gas sintesis dikonversi menjadi hidrokarbon rantai panjang. Jenis katalis, jenis reaktor, rasio H2/CO, dan kondisi operasi merupakan faktor yang menentukan jenis produk yang dihasilkan. Jenis katalis yang banyak digunakan adalah katalis berbasis kobalt (Co) dan besi (Fe). Jenis reaktor FT yang digunakan, misalnya terdiri dari reaktor slurry, fixed bed, dan fluidized. Reaktor-reaktor tersebut dioperasikan pada rentang suhu antara 149° C-371° C dengan tekanan antara 0.7-41 bar. 4. Tahapan Peningkatan Kualitas Produk (Product Upgrading) Tahap ini merupakan tahap untuk mendapatkan produk sesuai jenis dan spesifikasi yang diinginkan. Proses yang digunakan merupakan proses yang telah digunakan secara komersial pada
kilang-kilang minyak umumnya, seperti: proses catalytic reforming, fluid catalytic cracking, isomerisasi, alkilasi, dll.
Kualitas Lebih Baik dan Ramah Lingkungan Semakin tingginya perhatian dunia akan kelestarian lingkungan membuat semakin ketatnya regulasi-regulasi yang dibuat berkaitan dengan spesifikasi bahan bakar. Produk GTL, khususnya diesel, telah terbukti memiliki karakteristik yang lebih baik bila dibandingkan dengan diesel yang dihasilkan dari minyak bumi. Di samping itu, diesel GTL juga lebih ramah lingkungan karena mampu mereduksi emisi dari gas buang yang dihasilkan. Reduksi emisi yang dihasilkan untuk hidrokarbon (HC), karbonmonoksida (CO), NOx, dan partikulat masing-masing sebesar: 16%, 29%, 14%, dan 46%. Fraksi nafta yang dihasilkan dari kilang GTL memiliki angka oktan RON 40 (perbandingan: nafta dari minyak bumi memiliki angka oktan RON 50), sehingga tidak dapat langsung digunakan sebagai bahan bakar gasoline (premium), namun sangat baik sebagai bahan baku petrokimia terutama untuk memproduksi etilen. Kerosin yang dihasilkan juga memiliki karakteristik yang baik karena memiliki kandungan sulfur yang rendah serta smoke point sekitar 45 mm (perbandingan: kerosin dari minyak bumi memiliki smoke point sekitar 20 mm). Selain lebih baik dalam hal karakteristik, teknologi GTL ini juga memiliki keunggulan karena dapat diaplikasikan tidak hanya pada sumur gas yang memiliki cadangan besar, tetapi juga pada sumur-sumur gas kecil/marjinal (stranded gas). Teknologi GTL dapat diterapkan pada sumur gas dengan cadangan 1-3 TCF (bandingkan dengan LNG yang membutuhkan sumur gas dengan cadangan 6-8 TCF). Selain itu, dengan biaya investasi yang relatif sama dengan pembangunan kilang lainnya, kilang GTL mampu memberikan pendapatan yang relatif lebih besar per tahunnya. Setelah Indonesia menjadi produsen terbesar LNG, dengan cadangan gas terbesar (92.5 TCF) di Asia Pasifik dan Asia Tenggara, memiliki peluang besar untuk menerapkan teknologi GTL. Untuk mendukung hal tersebut, diperlukan kebijakan yang mendukung serta SDM yang berkemauan untuk alih teknologi.
!"#$$%& • !"#$#%%&'%%(%%)&')
EDIT___ESDM Magazine.indd 69
69
5/12/12 5:33 PM
PANAS BUMI sebagai investasi energi MASA DEPAN INDONESIA ENERGI MEMPUNYAI PERANAN PENTING DALAM PENCAPAIAN TUJUAN SOSIAL, EKONOMI DAN LINGKUNGAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN, SERTA MERUPAKAN PENDUKUNG BAGI KEGIATAN EKONOMI NASIONAL. PENGGUNAAN ENERGI DI INDONESIA MENINGKAT PESAT SEJALAN DENGAN PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERTAMBAHAN PENDUDUK, SEDANGKAN AKSES KE ENERGI YANG ANDAL DAN TERJANGKAU MERUPAKAN PRASYARAT UTAMA UNTUK MENINGKATKAN STANDAR HIDUP MASYARAKAT.
Secara geografis, letak Indonesia berada pada jalur cincin api (ring of fire) dunia. Ini membuat Indonesia memiliki banyak gunung berapi, dan logikanya negeri kita ini pun memiliki sumber Panas Bumi (Geothermal) dalam jumlah yang berlimpah. Indonesia dikaruniai potensi panas bumi terbesar di dunia, namun bukan negara terbesar dalam hal memanfaatkan potensi tersebut. Dengan potensi sebesar itu, seharusnya Indonesia mampu menjadi negara yang unggul dan menjadi superpower dalam pengembangan panas bumi. Dalam skala energi mix (bauran energi) nasional, pemanfaatan panas bumi terutama untuk keperluan listrik selama 25 tahun masih sangat kecil (3% dari total konsumsi listrik nasional). Di lain pihak keterdapatan energi terbarukan dan ramah lingkungan ini di Indonesia sangat berlimpah hingga mencapai 40% potensi dunia. Cadangan tersebut setara dengan 11 milyar barrel minyak, jumlah yang cukup besar untuk menunda net oil importer dan mendukung diversivikasi energi primer bila saja panas bumi dapat dioptimumkan.
70
EDIT___ESDM Magazine.indd 70
•
5/12/12 5:33 PM
akan terus melakukan pembinaan dan pengawasan. Peran Pemerintah Daerah di sini sangat penting dalam menunjang pengembangan panas bumi di wilayahnya. Langkah pengembangan panas bumi ini tidak akan ada artinya apabila pihak daerah, yaitu Pemerintah Provinsi dan Kabupaten, tidak ada komitmen bersama yang kuat untuk mengembangkan energi yang bersih ini. Tanpa adanya komitmen yang kuat dari daerah, maka akan mustahil pengembangan energi baru terbarukan tersebut akan tercapai.
Investasi Masa Depan Di tengah hiruk-pikuk soal moratorium, sebetulnya selalu ada beberapa perkembangan yang menarik dan positif soal Indonesia dan perubahan iklim. Kendati bagi sebagian orang hal ini bukanlah berita baru, namun terdapat salah satu kabar gembira yaitu investasi serius yang dilakukan perusahaan energi raksasa dunia, Chevron, dalam mengakses energi panas bumi (geothermal) Indonesia melalui instalasinya di area Gunung Salak. Instalasi Gunung Salak bekerja dengan prinsip sederhana. Alih-alih menggunakan bahan bakar fosil konvensional yang kotor, mesin-mesin generator yang ada beroperasi dengan memanfaatkan uap dari air panas yang tersimpan di bawah permukaan bumi. Air panas dengan suhu mencapai 315 derajat Celsius ini dipompa dari kedalaman sekitar 3.200 meter di bawah permukaan bumi melalui sistem saluran pipa sepanjang 54 kilometer, dan dimanfaatkan uapnya untuk menggerakkan turbin yang membangkitkan energi listrik. Tentu saja, kisah sukses Chevron di Gunung Salak tersebut juga menginspirasi sejumlah pihak lain. Seiring dengan ikrar Presiden SBY untuk mereduksi emisi sebesar 26% dan janji untuk memberikan subsidi bagi bidang energi bersih. Perusahaan multinasional raksasa lainnya, seperti General Electric (GE) dan Tata Corp., kini juga mulai serius menggarap peluang di bidang panas bumi Indonesia yang dapat mencapai nilai investasi sebesar lebih dari 30 milyar dollar AS. Indonesia sangat berpotensi untuk menjadi negara adidaya di bidang panas bumi. Indonesia berencana untuk menghasilkan energi listrik dari panas bumi sebesar 9.5 gigawatt pada tahun 2025. Jumlah tersebut adalah sama dengan sepertiga dari
Semangat Otonomi Daerah itu memiliki peran yang sangat penting, dan seharusnya dapat memberikan pelayanan yang lebih sempurna. Semoga, investasi yang sedemikian besar dan bermanfaat bagi negara ini, untuk membangun suatu energi yang bersih terhadap lingkungan dapat terlaksana dengan baik. kebutuhan energi Indonesia, dan lebih dari tiga kali lipat utilisasi energi panas bumi Amerika Serikat. Seperti diketahui bersama, Indonesia terletak di gugusan gunung berapi yang dikenal dengan nama Ring of Fire , sehingga memposisikan negara kita seperti kawasan Timur Tengah bagi minyak bumi, yakni sebagai pemilik cadangan energi panas bumi terbesar di dunia dengan jumlah 40% dari total cadangan yang ada. Perusahaan besar milik Jepang, Sumitomo, juga mulai menapaki jejak Chevron dengan membangun instalasi berkapasitas 110 Megawatt di daerah Ulubelu, Jawa Barat. Kabarnya, instalasi mereka akan siap beroperasi pada tahun 2012 ini. Dan tentunya, menjadi kabar yang menggembirakan dalam usaha untuk menggeser ketergantungan akan bahan bakar fosil kearah energi bersih.
Perlu adanya Sinergi antara Pemerintah Pusat dan Daerah Kendati demikian, pengembangan energi berbasis panas bumi ini juga memerlukan adanya komitmen yang kuat antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Tanpa adanya komitmen bersama untuk menghasilkan energi yang terbukti ramah lingkungan ini, pengembangan panas bumi secara optimal tidak akan tercapai. Pemerintah Pusat sesuai kapasitasnya
Selain itu, para pengembang juga seharusnya segera dapat mengimplementasikan seluruh komitmen-komitmen yang sudah dipersyaratkan dalam pelelangan sesuai time table. Oleh karenanya, dengan bersama-sama commited di dalam mengembangkan panas bumi sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan, sehingga listrik panas bumi secepatnya dapat dinikmati oleh masyarakat. Pengembangan panas bumi di Indonesia juga masih belum sepenuhnya optimal karena berbagai permasalahan-permasalahaan yang ada. Namun demikian, Pemerintah berkomitmen untuk terus mengoptimalkan pemanfaatan panas bumi sebagai sumber energi dengan menghilangkan permasalahan-permasalahan yang ada tersebut satu per satu. Untuk menjaga kesinambungan pengembangan panas bumi ke depan perlu diupayakan agar Pemerintah Daerah dapat memberikan kemudahan dan penyederhanaan peraturan-peraturan dan perijinan yang dapat membantu meningkatkan keekonomian dan kepastian proyek panas bumi. Di samping itu, pengembangan system data dan informasi panas bumi, dan rencana pengembangan ristek serta sumberdaya manusia harus menjadi bagian dari program.
•
EDIT___ESDM Magazine.indd 71
71
5/12/12 5:33 PM
Peralatan Keselamatan Yang Wajib
Untuk Pekerja Tambang Bawah Tanah Bekerja di areal pertambangan tentunya mempunyai resiko serta tantangan tersendiri, terlebih lagi jika bekerja di pertambangan di bawah tanah. Lingkungan kerja bawah tanah yang berbeda dengan lingkungan yang diberada di permukaan, membuat para pekerjanya perlu dilengkapi dengan alat-alat keselamatan yang berbeda. Berikut alat keselamatan yang wajib digunakan oleh seorang pekerja tambang bawah tanah.
1. Helm
Helm berfungsi untuk melindungi kepala dari jatuhan batu atau benda lainnya. Jenis helm yang digunakan pekerja di terowongan agak berbeda dengan yang dipermukaan. Helm pekerja tambang bawah tanah mempunyai pinggir yang lebih melebar dengan cantelan di bagian depan untuk mengaitkan lampu kepala.
72
EDIT___ESDM Magazine.indd 72
Berada didalam terowongan baik siang maupun malam hari tentu tidak ada bedanya, selalu gelap. Oleh karena itu lampu kepala wajib dikenakan. Ada dua macam lampu jenis ini yaitu yang bertenaga aki atau bertenaga batere. Namun untuk lampu yang bertenaga aki ada sedikit kelemahan yaitu selain mempunyai bobot yang lebih berat, juga cairan asam sulfat dari aki yang bocor dapat merusak pakaian.
2. Lampu kepala
•
5/12/12 5:33 PM
Kacamata keselamatan ini merupakan alat pelindung yang wajib dikenakan oleh pekerja baik yang bekerja di bawah tanah maupun yang bekerja dipermukaan. Bagi pekerja yang mengenakan kacamata plus atau minus, disediakan lensa khusus sesuai dengan kebutuhan pekerja yang bersangkutan. Untuk kacamata jenis ini lensanya tidak boleh terbuat dari kaca. Sebab jika terjadi benturan yang mengakibatkan lensa pecah, tentunya serpihan kaca akan membahayakan pemakainya.
3. Kacamata keselamatan
4. Respirator Respirator ini berguna untuk melindungi jalur pernapasan para pekerja. Respirator atau masker yang digunakan merupakan respirator khusus. Alat ini harus memiliki filter yang dapat diganti-ganti. Penggunaan filter ini pun harus disesuaikan dengan keadaaan, apakah untuk menangkal debu atau gas berbahaya.
6. Self rescuer Jika seorang pekerja berada dalam kondisi darurat, seperti misalnya kebakaran ataupun ditemukannya gas beracun, maka alat inilah yang menjadi penyelamat si pekerja. Self rescuer ini dirancang untuk dapat memasok oksigen (O2) secara mandiri kepada pekerja yang membutuhkannya. Meski jumlahnya terbatas, namun diharapkan pekerja mempunyai cukup waktu untuk mencari jalan keluar maupun mencapai tempat yang lebih aman.
5. Sabuk Keutamaan sabuk ini digunakan untuk cantelan berbagai alat keselamatan lain. Paling tidak ada dua alat yang selalu melekat pada sabuk yaitu aki/batere untuk lampu kepala dan self rescuer. Selain itu sabuk tersebut juga dilengkapi dengan kait dibagian belakang yang berfungsi sebagai menggantungkan beberapa alat tangan seperti kunci inggris, palu ataupun senter.
Safety vest atau rompi keselamatan yang dikenakan para pkerja ini dilengkapi dengan illuminator. Illuminator ini jika terkana cahaya akan berpendar. Hal ini tentu akan memudahkan untuk mengetahui posisi si pekerja ketika berada di dalam terowongan yang gelap. Selain itu hal ini penting untuk menghindari terjadinya kecelakaan ketika pekerja harus bekerja dengan alat-alat berat.
7. Safety vest 9. Alat tambahan
8. Sepatu boot Mengenakan sepatu boot merupakan hal wajib yang harus dilakukan, mengingat kondisi didalam terowongan yang umumnya berlumpur. Selain itu sepatu boot yang dikenakan juga harus dilengkapi dengan sol berlapis logam dan lapisan logam untuk melindungi jari kaki.
Untuk pekerja yang melakukan tugas khusus, alat pelindungnya pun bisa bertambah. Misalnya, untuk bekerja di ketinggian, pekerja memerlukan safety harness. Alat ini digunakan sebagai pelindung jatuh, agar ketika terjadi sesuatu semisal terpeleset pekerja tetap tertahan dan tidak berdebam. Sedangkan pekerja yang melakukan pekerjaan pengelasan, juga membutuhkan alat tambahan seperti pelindung mata atau pelindung muka khusus. Dengan beragam tantangan yang dihadapi pekerja di terowongan, tentunya mereka harus mempersiapkan diri secara matang. Dan tentunya juga membawa berbagai alat keselamatan. Ini semua tentunya berguna untuk kenyamanan serta keselamatan pekerja selama bekerja didalam terowongan.
•
EDIT___ESDM Magazine.indd 73
73
5/12/12 5:33 PM
A - Acid mine water (air asam tambang) Air tambang yang mengandung asam sulfat lemah yang dihasilkan dari reaksi organik atau anorganik dari material yang mengandung pirit dengan air dan oksigen - Acidizing (Pengasaman) Proses pemasukan asam ke dalam formasi gamping yang mengandung minyak dan gas bumi untuk memperbaiki permeabilitas agar memudahkan pengaliran minyak dan gas bumi kedalam lubang sumur. - Adit (terowongan buntu) Jalan masuk utama ke tambang bawah tanah, berupa terowongan buntu yang dibuat mendatar dan menghubungkan tempat bawah tanah dengan udara luar atau permukaan bumi. - Age (Umur) Zaman Geologi Suatu jangka waktu sejarah bumi yang diciptakan oleh bentuk kehidupan yang penting/ dominant/ kejadian tertentu. - Agglomerate (gumpalan) Butiran padat yang saling bergumpal dengan kuat sebagai produk proses aglomerasi B - Banka drill (bor bangka) Bor tumbuk manual dipergunakan untuk mengambil percontoh atau menguji cebakan aluvial yang terdapat pada kedalaman 30 35 m. - Barometer (barometer) Alat untuk mengukur tekanan absolut udara - Base rock (batuan dasar) Batuan yang berada langsung di bawah lapisan batuan yang ekonomis untuk ditambang - Basin (cekungan) Daerah cekungan yang luas terdiri atas batuan sediment dan yang karena konfigurasinya dapat merupakan tempat tampungan minyak. - Basin (Cekungan) Daerah cekungan yang luas terdiri atas batuan sediment dan yang karena konfigurasinya dapat merupakan tempat tampungan minyak. C - Caking coal (batubara muai) Batubara yang mempunyai sifat mengembang jika dipanaskan - Calorie (kalori) "Energi yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram air sebanyak 1 derajat; 1 kalori = 4.19 joule" - Calorie (Kalori) Energi yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram air sebanyak 1 C dari 14,5 C menjadi 15,5 C - Calorific Value (Nilai Panas) (lihat heating value) - Cap Rock (batuan tudung) Formasi (lapisan batuan) yang berada langsung diatas batuan reservoir dan sifatnya kedap fluida. D - Dead Oil (Minyak Mati) Minyak bumi yang pada dasarnya tidak mengandung gas lagi. - Dead Weight Ton (DWT) (Ton Bobot Mati) Berat air dalam ukuran ton yang dipindahkan oleh bagian badan kapal yang tercelup di dalam air dalam keadaan muatan penuh dikurangi berat kapal. - Dead well (Sumur Mati) Sumur yang tidak berproduksi. - Depletion (Economic) Deplesi (ekonomi) penurunan nilai ekonomi reservoir minyak/ gas bumi akibat pengambilan volume. - Development Well (Sumur Pengembangan) Sumur yang dibor didaerah yang telah terbukti mengandung minyak atau gas dengan tujuan mendapatkan produksi yang diinginkan. F - Fault (sesar/ Patahan) Lapisan batuan yang terputus dan bergeser dari posisi semula (Keatas, kebawah atau
kesamping). - Fault (sesar/ Patahan) Lapisan batuan yang terputus dan bergeser dari posisi semula (Keatas, kebawah atau kesamping). - Feedstock (Bahan baku) Bahan utama yang dimasukkan kedalam pabrik untuk diolah lebih lanjut. - Ferrite( ferit) Bahan bersifat magnetik yang terdiri atas oksida-oksida logam; salah satu logam bervalensi tiga" - Ferro-silicon (ferosilikon) "Paduan besi silikon dengan kadar Si bervariasi antara 25 - 95 % umumnya digunakan sebagai bahan deoksidasi pada (proses) pencetakan barang dari logam baja; tembaga; atau perunggu." G - Gallon (Galon Amerika) Satuan ukuran isi yang besarya sama dengan 231 in3 atau 3.785 liter. - Garnerite (garnerit) Bijih nikel dengan berat jenis 2,3-2,8 dan mengandung nikel lebih dari 24% - Gas Cap (Tudung Gas) Gas bebas yang berada diatas minyak dalam reservoir. - Gas Cap Drive (Dorongan Tudung Gas) Tekanan tudung gas yang mendorong minyak masuk ke dalam sumur melalui pori-pori batuan. - Gas Injection (Injeksi Gas) Gas alam yang dimasukkan ke dalam reservoir melalui sumur injeksi agar tekanan reservoir tersebut dapat dipertahankan. H - Halite (halit) Mineral garam dengan rumus kimia NaCl, mempunyai system kristal kubus. - Hard coal (batubara tua) Jenis batubara yang mempunyai nilai kalor lebih tinggi dari 5200 kkal/kg - Heat Exchanger (Alat Pertukaran Panas) Alat pengalih panas satu fluida ke fluida lain, atau peralatan yang berupa susunan pipa yang memindahkan panas dari fluida panas ke fluida yang lebih dingin dengan menghantarkannya lewat dinding pipa. - Heating value (Nilai Panas) Banyaknya panas yang terjadi pada pembakaran sempurna dari sejumlah satu satuan berat atau satuan volume bahan bakar. - Heavy Ends (Fraksi Berat) Bagian minyak bumi yang bertitik didih tinggi hasil proses destilasi. I - Igneus rock ( batuan beku) Batuan yang berasal dari pembekuan magma - Illuminating Oil (Minyak Lampu) (lihat burning oil) - Indonesian mining jurisdiction (wilayah hukum pertambangan Indonesia) Wilayah seluruh kepulauan Indonesia, tanah di bawah perairan dan paparan benua (continental shelf) kepulauan Indonesia. - Inertinite (inertinit) Kelompok maseral batu bara yang bila di bakar bersifat lembam (inert) artinya tidak menampakkan sifat plastisitas atau hanya menunjukkan sedikit kecenderungan aglunitas/melekat selama pengkokasan, terdiri atas makrinit, semifusit fusinit dan skleroti... - Injection/ input Well (Sumur injeksi) Sumur untuk memasukkan fluida ke dalam reservoir dibawah tanah.
media air - Joint (Batang) Satuan yang dipakai untuk menghitung banyaknya pipa dalam suatu rangkaian, rata-rata berukurn 6 - 9 meter. K - Kaolin (kaolin) Jenis lempung yang sebagian besar terdiri dari mineral kaolinit, bila dibakar berwarna putih atau keputih-putihan digunakan sebagai bahan dasar keramik dan penggunaan lainnya. - Kerosene (Minyak tanah/ kerosin) Jenis minyak yang lebih berat dari fraksi bensin dan mempunyai berat jenis antara 0.79 dan 0.83 pada suhu 15C, dipakai untuk lampu dan kompor. - Kick (tendangan) Kenaikan tekanan secara mendadak pada kolom Lumpur pengeboran yang disirkulasikan karena tekanan yang lebih tinggi dalam formasi yang sedang dibor, harus cepatcepat dikuasai untuk mencegah semburan liar. - Killed steel (baja tuntas) Baja yang telah mengalami proses deoksidasi, sehingga tidak terjadi pelepasan gas pada saat pembekuan - Kinematik Viscosity (Viskositas Kinematik). Nilai hasil bagi viskositas mutlak dengan kerapatan (berat jenis) pada suhu saat pengukuran viskositas, dinyatakan dengan satuan metric (Strokes dan sentistrokes). L - Laterization (laterisasi) Pelapukan selektif pada kondisi tropis yang menyebabkan pengayaan mineral tertentu - Leaching (pelindian) Pengambilan mineral berharga dengan cara melarutkan pelarut tertentu pada bijih - Leasing (kontrak sewa) System penyewaan barang modal dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan perjanjian tertulis. - Life of mine (umur tambang ) Waktu yang dihitung dari jumlah cadangan dibagi dengan produksi tambang pertahun - Light Ends/ Light (Fraksi Ringan) Produk cair yang pertama-tama keluar dari kolom suling minyak. M - Magma (magma) Lelehan silikat pijar, air dan gas dalam larutan, mengandung berbagai unsir kimia pembentuk batuan yang berada dalam perut bumi. - Major Company (Perusahaan minyak Transnasional) Perusahaan yang pada taraf internasional berperan aktif pda semua tahap kegiatan industri minyak dan gas bumi secara besar-besaran. - Map scale (skala peta) Perbandingan jarak antara 2 titik di peta dengan jarak mendatar dua tempat yang sebenarnya di lapangan. - Matte (mat) Senyawa logam dengan belerang yang merupakan produk antara dalam suatu proses ektraksi pirometallurgi - Mechanical Octane Number (Angka Oktan Mekanis) Perubahan kebutuhan angka oktan akibat perubahan rancang mesin, seprti ruang bakar, manifold, pewaktuan katup, dan pendinginan.
J
N
- Jet bit (Pahat Jet) Pahat bor yang mempunyai lubang khusus yang memungkinkan lumpur pengeboran dapat disemprotkan dengan kecepatan tinggi kearah formasi yang sedang dibor. - Jet Perforating (Pelubangan jet) Pembuatan lubang yang menembus selubung sumur dengan menggunakan bahan peledak unutk mendapatkan pelubangan ynag dalam dan terarah agar fluida mengalir ke dalam sumur melalui lubang tersebut. - Jig (jig) Alat yang digunakan untuk memisahkan mineral berat dari yang ringan dengan prinsip gravitasi dan gerak isap-tekan dalam
- Naphtha (Nafta) Sulingan minyak bumi ringan dengan titik didih akhir yang tidk melebihi 220C - Natural coke (kokas alam) Cebakan batubara yang mengalami proses pengubahan secara alamiah oleh adanya suatu sumber panas yang menyebabkan terbentuknya kokas karena hilangnya sebagian besar zat terbang. - Natural Gas (Gas Bumi) Semua jenis hidrokarbon berupa gas yang dihasilkan dari sumur mencakup gas tambang basah, gas pipa selubung, gas residu setelah ekstraksi hidrokarbon cair dan gas basah, dan gas nonhidrokarbon
yang tercampur secara alamiah. - Natural Gasoline (Bensin Alam) Campuran hidrokarbon yang terkondensasi dari gas bumi dan yang distabilkan untuk mendapatkan trayek didih yang cocok untuk dipadukan dengan bensin kilangan, juga dipakai sebagai bahan pelarut. - Net calorie value (nilai kalor bersih) Panas pembakaran batubara dikurangi dengan panas untuk penguapan kandungan air. O - Ocean coal (batubara laut) Batubara yang terletak di bawah dasar laut - Octane Number (Angka Oktan) "Angka yang menunjukkan nilai antiketuk relative bensin dan kecenderungan bahan bakar cair untuk berdetonasi; ditujunjukkan oleh persentase volume iso oktan dalam campurannya dengan normal heptana yang mengakibatkan intensitas ketukan yang sama dalam... - Offshore Drilling (Pengeboran lepas pantai). Pengeboran yang dilakukan di laut atau di danau besar. - Oil Base Mud (Lumpur Dasar Minyak) Lumpur pengeoran dengan padatan lempung yang teraduk di dalam minyak yang dicampur dengan 1 sampai dengan 5 persen air. - Oil In Place (Minyak di tempat) jumlah minyak bumi yang diperkirakan ada dalam reservoir dan belum pernah diproduksi. P - Packer (Penyekat) Alat semacam sumbat yang dapat mengembang untuk memisahkan ruangan annulus diantara rangkaian pipa dan selubung. - Pan (dulang) Alat prospeksi tradisional untuk mencuci mineral berat rombakan seperti emas, kasiterit, dan intan - Paraffin (Parafin) Hidrokarbon jenuh dengan rantai terbuka. - Paraffin Base Crude Oil (Minyak Bumi Parafinik). Minyak bumi yang hidrokarbonnya terdiri atas parafin. - Paraffin Destilate (Sulingan Parafin) Sulingan minyak bumi yang mengandung kristal lilin sebelum proses pengawalilinan yang menghasilkan lilin parafin dan minyak parafin. Q - Quaicksand (pasir apung) Pasir yang jenuh air, sehingga mudah bergerak atau berpindah - Quarry (kauri) Sistem penambangan terbuka khusus untuk bahan galian industri seperti penambangan batu gamping, batu pualam., andesit, dan granit. R - Ramp (jalur angkut) Lubang bukaan pada tambang bawah tanah, benbentuk sprial yang menghubungkan beberapa daerah produksi sebagai prasarna pengangkutan. - Ration (nisbah) Perbandingan antara dua besaran yang dapat dinyatakan dalam angka - Reclamation (reklamasi) Upaya mengembalikan fungsi lingkungan hidup di bekas daerah pertambangan menjadi daerah yang berdaya guna. - Recovery ( Perolehan) Jumlah volume Hidrokarbon yang telah dihasilkan atau diperkirakan dapat dihasilkan dari suatu reservoir. - Recycling (Gas) Injeksi Gas ulang Memompakan kembali gas yang diproduksikan kedalam reservoir untuk meningkatkan perolehan minyak. S - SAE. (Society of Automotive Engineers) Number (Angka SAE). Angka retensi dalam system klasifikasi minyak lumas dinyatakan dalam angka SAE 5W, 10W, 20W, 30W, 40W dan seterusnya yang merupakan angka petunjuk bahwa angka yang lebih tinggi berkorelasi dengan kekentalan yang lebih tinggi pada suhu retensi.
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL