1
KONTRIBUSI KESEIMBANGAN DAN KEKUATAN TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN SEPAKSILA DALAM PERMAINAN SEPAKTAKRAW PADA SISWA SMA NEGERI 2 SAMARINDA Ruslan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas Mulawarman Samarinda. Jl. Muara Pahung Kelua Samarinda.
Abstract: Kontribusi Keseimbangan dan Kekuatan Tungkai Terhadap Kemampuan Sepaksila dalam Permainan Sepaktakraw pada Siswa SMA Negeri 2 Samarinda. penelitian ini bertujuan untuk pemperoleh jawaban atas permasalahan: 1). Apakah ada kontribusi antara keseimbangan terhadap kemampuan sepaksila dalam permainan sepaktakraw. 2)Apakah ada kontribusi antara kekuatan tungkai terhadap kemampuan sepaksila dalam permainan sepaktakraw. 3) Apakah ada kontribusi antara keseimbangan dan kekuatan tungkai, terhadap kemampuan sepaksila dalam permainan sepaktakraw. Penelitian ini bersifat asosiatif terhadap dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Populasi dan sampel adalah siswa SMA Negeri 2 Samarinda dipilih secara random sampling diperoleh sampel sebanyak 30 orang. Teknik analisis data yang digunakan regresi (uji-r). Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan sebagai berikut: 1). Ada kontribusi antara keseimbangan terhadap kemampuan sepaksila dalam permainan sepaktakraw, dengan nilai β = 0.918 (p < 0.05), dimana besar kontribusi 84.30% . (2). Ada kontribusi antara kekuatan tungkai terhadap kemampuan sepaksila dalam permainan sepaktakraw, dengan nilai β = 0.743 (p < 0.05), dimana besar kontribusi 55,10% (3). Ada kontribusi antara keseimbangan dan kekuatan tungkai, terhadap kemampuan sepaksila dalam permainan sepaktakraw, dengan nilai Ro = 0.935 (p < 0.05), dimana besar kontribusi 87.40% Kata kunci: keseimbangan, kekuatan tungkai, sepaksila, sepaktakraw.
Olahraga permainan sepaktakraw merupakan salah satu cabang olahraga yang digemari oleh masyarakat Indonesia pada umunya dan Sulawesi Selatan pada khususnya. Pembinaan olahraga sepaktakraw yang dilakukan oleh Persatuan Sepak Takraw Seluruh Indonesia (PERSETASI) adalah kegiatan besar dan kompleks. Tuntutan masyarakat akan prestasi pada cabang olahraga sepaktakraw menambah beban pembinaan itu. Upaya peningkatan prestasi sepaktakraw merupakan suatu hal yang dikehendaki setiap pelatih dan para atlet. Untuk mencapai prestasi maksimal, maka persiapan pelatih harus disusun secara sistematis melalui kegiatan yang berencana. Oleh karena itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan secara matang, yaitu usaha pembinaan, pembibitan secara dini serta pendekatan secara ilmiah dengan memanfaatkan hasil-hasil penelitian dibidang olahraga khususnya cabang olahraga sepaktakraw. Menurut pengamatan dilapangan, khususnya di
SMA Negeri 2 Samarinda, bahwa minat olahraga sepaktakraw dikalangan pelajar sangatlah tinggi, hal ini disebabkan karena jenis olahraga ini tidak membutuhkan biaya yang tinggi, sarana dan prasarana yang tidak terlalu mahal, dan gerakannya yang kompleks sehingga dapat meningkatkan kesegaran fisik pada setiap orang yang melakukannya. Namun dari segi prestasi ternyata masih jauh dari harapan bila dibandingkan dari sekolah-sekolah yang lainnya khususnya yang ada di Samarinda. Dalam permainan sepaktakraw khususnya sepaksila, membutuhkan beberapa kemampuan kondisi fisik, diantaranya: keseimbangan dan kekuatan tungkai. Kemampuan kondisi fisik tersebut adalah untuk mendukung segala aktivitas yang dibutuhkan dalam pelaksanaan sepaksila dalam permainan sepaktakraw. Kekuatan tungkai dipergunakan untuk menahan beban tubuh pada saat melakukan sepaksila, panjang tungkai dipergunakan untuk bisa mengambila bolabola yang jauh dari badan, sedangkan
95
96 Jurnal ILARA, Volume III,Kontribusi Nomor Keseimbangan 1, Januari-Juni hlm. 95 –Terhadap 101 Kemampuan Sepaksila Ruslan, Dan 2012, Kekuatan Tungkai
keseimbangan dipergunakan agar supaya pada saat melakukan sepaksila badan tetap seimbang sehingga bola dapat dikuasai dengan sempurna. Bertolak dari masalah tersebut diatas, maka penulis terdorong untuk menelaah salah satu dari sekian banyak permasalahan untuk menemukan seberapa besar kontribusi antara keseimbangan dan kekuatan tungkai terhadap kemampuan sepaksila dalam permainan sepaktakraw. Untuk maksud tersebut, maka calon memilih satu penelitian yang erat kaitannya dengan masalah pembinaan dan peningkatan prestasi belajar cabang olahraga permainan sepaktakraw khususnya sepaksila, dengan judul penelitian: “kontribusi keseimbangan dan kekuatan tungkai terhadap kemampuan sepaksila dalam pemainan sepaktakraw pada siswa SMA Negeri 2 Samarinda”. METODE Variabel penelitian ini ada dua variabel yang terlibat, yakni variabel terikat dan variabel bebas. Kedua variabel tersebut akan diidentifikasikan ke dalam penelitian ini sebagai berikut: Variabel bebas yaitu: Keseimbangan (X1), Kekuatan tungkai (X2), Variabel terikat yaitu: Kemampuan sepaksila dalam sepaktakraw (Y). Desain penelitian. Desain penelitian sebagai rancangan atau gambaran yang dijadikan sebagai acuan dalam melakukan suatu penelitian. Penelitian ini adalah jenis penelitian yang bersifat asosiatif yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya kontribusi keseimbangan dan kekuatan tungkai terhadap kemampuan sepaksila dalam permainan sepaktakraw pada siswa SMA Negeri 2 Samarinda. Definisi Operasional Variabel. Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang meluas tentang variabel-variabel yang terlibat dalam penelitian ini, maka variabelvariabel tersebut perlu didefinisikan sebagai berikut: Keseimbangan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam mempertahankan posisi tubuhnya tetap seimbang baik pada saat diam ataupun pada saat bergerak. Kekuatan tungkai yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa mempergunakan otot tungkainya dalam
96
menerima beban sewaktu bekerja atau beraktivitas. Kemamapuan sepaksila dalam permainan sepaktakraw yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa atau seseorang untuk menyepak bola dengan menggunakan kaki bagian dalam. Populasi adalah keseluruhan individu atau kelompok yang dapat diamati dari beberapa anggota kelompok (Arikunto, 1996:115). Adapun yang dijadikan populasi penelitian ini adalah keseluruhan siswa SMA Negeri 2 Samarinda. Sampel ialah sebagian dari anggota populasi yang diambil dengan menggunakan terknik tertentu yang disebut teknik sampling. Karena jumlah populasi dalam penelitian ini relatif banyak, maka peneliti membatasi dengan melakukan pemelihan secara acak dengan mempergunakan teknik “Simple Radom Sampling” dengan cara undian, sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 30 orang siswa SMA Negeri 2 Samarinda. Data-data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini sesuai dengan variabel yang terlibat, yakni data keseimbangan dan data kekuatan tungkai dan data kemampuan sepaksila dalam permainan sepaktakraw. Penguran keseimbangan dengan Tes Keseimbangan Dinamis (Modified Bass Test of Dynamic Balance) (Nur Ichsan Halim, 2004:141-143). Tujuan: Untuk mengukur kemampuan keseimbangan dinamis. Alat: Ruang yang datar, Stopwatch, 11 potong pita plastic, Tanda berukran 1 x ¾ inci (2,54 x 1,9 cm), Pita ukur atau penggaris, Blanko/Formulir Tes, Alat tulis menulis.Petugas: Pemandu tes sekaligus sebagai pengukur,Pencatat skor. Pelaksanaan: Peserta tes berdiri pada kaki kanan sebagai awal, kemudian lompat ke tanda pertama bertumpu pada kaki kiri, kemudian pertahankan sikap berdiri dalam posisi statis selama 5 detik. Selanjutnya lompat kembali ke tanda kedua bertumpu pada kaki kanan kemudian pertahankan sikap selama 5 detik. Dilanjutkan dengan kaki lain, melompat dan mempertahankan sikap statis selama 5 detik, sampai tes ini diselesaikan . Ujung telapak kaki peserta tes harus benar-benar dapat menutupi setiap tanda pita plastik, sehingga tidak dapat dilihat. Percobaan dikatakan berhasil apabila setiap pita plastik tertutup oleh
Ruslan, Kontribusi Keseimbangan Dan Kekuatan Tungkai Terhadap Kemampuan Sepaksila
ujung telapak kaki, tumit tidak menyentuh lantai atau bagian badan lainnya, serta dapat mempertahankan sikap statis setiap pita plastik selama 5 detik dengan ujung telapak kaki tetap menutupi pita plastik dan berdiri tegak dengan satu kaki tumpu. Ujung kaki yang lain diletakkan dibelakang lutut kaki lainnya dan letakkan kedua tangan dipinggul. Dengan aba-aba yang diberikan peserta tes mengangkat tumitnya dari lantai atau menjinjit dan pertahankan sikap ini selama mungkin, tumit tanpa menyentuh lantai atau menggeserkan ujung telapak kaki dari tempat semula atau memindahkan kedua tangan dari pinggul. Penilaian: Setiap keberhasilan pendaratan maupun upaya menutupi pita plastik secara berturut-turut mendapat skor 5 dan 5, skor berikutnya untuk setiap detik dapat mempertahankan keseimbangan statisnya. Setiap peserta tes akan memperoleh 10 skor untuk setiap pita plastik atau mendapat 100 skor secara keseluruhan apabila dapat menyelesaikan seluruh rangkaian tes tersebut. Setiap keseimbangan 5 detik harus disebutkan dengan keras dengan satu skor untuk setiap detik dan catat nilainya pada setiap tanda plastik. (Peserta tes dipersilahkan mereposisi sendiri untuk 5 detik keseimbangan setelah gagal mendarat). Waktu terbaik dari tiga kali kesempatan dicatat sebagai hasil akhir peserta test. Pengukuran Kekuatan tungkai dengan Tes Kekuatan tungkai (Leg Dynamometer) (Nur Ichsan Halim, 2004:29-30). Tujuan: Untuk mengukur kekuatan otot tungkai. Alat: Leg Dynamometer, Blanko/Formulir Tes, Alat tulis menulis, Petugas: Pemandu tes, Pencatat skor, Pelaksanaan: Peserta tes berdiri pada tumpuan back dan leg dynamometer dengan lutut ditekuk membentuk sudut 130-140 derajat dan tubuh tegak. Panjang rantai dynamometer diatur sedemikian rupa sehingga posisi tongkat pegangan melintang di depan kedua paha. Belt atau ikat pinggang dililitkan pada pinggang dan tongkat pegangan. Tongkat pegangan digenggam dengan posisi tangan pronasi (menghadap ke belakang). Tarik tongkat pegangan sekuat mungkin dengan meluruskan sendi lutut perlahan-lahan, tanpa bantuan otot
97
tangan dan otot punggung. Baca penunjukan jarum pada skala saat maksimum tercapai. Tes ini dilakukan 3 kali dengan selang waktu istirahat 1 menit. Penilaian: Skor terbaik dari tiga kali percobaan dicatat sebagai skor dalam satuan kilogram (kg). Pengukuran sepaksila dalam sepaktakraw dengan Tes kemampuan sepaksila. Tujuan : Untuk mengetahui kemampuan sepak sila dengan tes sepak sila. Alat dan perlengkapan: Lapangan yang datar, Bola takraw, Stopwatch, Formulir tes, Alat tulis menulis, Petugas: Pemandu tes sekaligus sebagai pengukur, Pencatat skor, Pelaksanaan teS: Testee berdiri dengan bebas dan memegang bola. Mendengar aba-aba “Ya” dengan segera testee melakukan sepak sila dan bersamaan stopwach dijalankan dan dihentikan setelah 1 (satu) menit. Peraturan: Bola disepak dengan kaki bagian dalam. Tinggi bola timangan adalah setinggi kepala atau tidak boleh kurang dari tinggi kepala tetapi boleh lebih tinggi. Bola yang jatuh ke tanah atau lantai dapat disepak kembali dan dilanjutkan score sepakan kedua.Penilaian Sepakan yang terhitung sebagai nilai/score adalah yang memenuhi peraturan. Setiap bola yang disepak diberi nilai/score satu. Waktu testee melakukan tes sepakan sila adalah satu menit. Setelah seluruh data penelitian terkumpul yakni data keseimbangan, data kekuatan tungkai, dan data kemampuan sepaksila dalam permainan sepaktakraw, maka untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, maka data tersebut disusun, diolah dan dianalisis statistik dengan bantuan komputer melalui program SPSS versi 12 pada taraf signifikansi α=0,05 (95%).
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Analisis deskriptif (gambaran umum) data penelitian yang terdiri dari nilai tes keseimbangan dan kekuatan tungkai terhadap kemampuan sepaksila dalam permainan sepaktakraw pada siswa SMA Negeri 2 Samarinda. Gambaran data
98 Jurnal ILARA, Volume III,Kontribusi Nomor Keseimbangan 1, Januari-Juni hlm. 95 –Terhadap 101 Kemampuan Sepaksila Ruslan, Dan 2012, Kekuatan Tungkai
keseimbangan dan kekuatan tungkai serta kemampuan Sepaksila dapat dikemukakan sebagai berikut : Keseimbangan , diperoleh total nilai 381.00, rata-rata 12.7000, data minimal 10.00, data maksimal 15.00, rentang nilai 5.00. Kekuatan tungkai, Nilai Statistik N Rata-rata KS KT KSL
30 12.7000 30 6.8000 30 5.5667 Pengujian Normalitas Data. Suatu data penelitian yang akan dianalisis secara statistik harus memenuhi syarat-syarat analisis. Untuk itu setelah data keseimbangan dan kekuatan tungkai serta kemampuan sepaksila pada penelitian ini terkumpul, maka sebelum dilakukan analisis statistik untuk pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan yaitu normalitas (Kolmogorov-Smirnov Z). Dari hasil uji normalitas (KolmogorovSmirnov Z) yang dilakukan. hasil pengujian normalitas data dengan menggunakan uji Kolmogorov smirnov menunjukkan hasil Variabel Absolut Positif
98
diperoleh total nilai 204.00, rata-rata 6.8000, data minimal 4.00, data maksimal 9.00, rentang nilai 5.00. Kemampuan sepaksila, diperoleh total nilai 167.00, ratarata 5.5667, data minimal 3.00, data maksimal 7.00, rentang nilai 4.00. Sum Minimal Maksimal Rentang 381.00 10.00 15.00 5.00 204.00 4.00 9.00 5.00 167.00 3.00 7.00 4.00 sebagai berikut: Keseimbangan diperoleh nilai Asymp. Sig 0. 267 (P>0.05), maka dapat dikatakan bahwa data Keseimbangan mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal. Kekuatan tungkai diperoleh nilai Asymp. Sig 0. 147 (P>0.05), maka dapat dikatakan bahwa data Kekuatan tungkai mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal. Kemampuan sepaksila diperoleh nilai Asymp. Sig 0. 207 (P>0.05), maka dapat dikatakan bahwa data Kemampuan sepaksila mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal. Negatif
KS-Z
Asymp
Ket
KS KT KSL
0.183 0. 147 -0. 183 1.002 0. 267 Normal 0. 209 0. 138 -0. 209 1.143 0. 147 Normal 0. 194 0. 147 -0. 194 1.064 0. 207 Normal Hasil Pengujian Analisis Regresi. kemampuan sepaksila dalam permainan Untuk pengujian hipotesis tersebut maka sepaktakraw pada siswa SMA Negeri 2 dilakukan uji regresi antara data Samarinda. hasil perhitungan regresi, keseimbangan dan kekuatan tungkai diperoleh nilai β = 0. 918 dengan nilai t terhadap kemampuan sepaksila dengan hitung (to) = 12.263 (P < 0.05), berarti ada menggunakan tehnik Regresi Pearson. kontribusi yang signifikan keseimbangan Hasil analisis regresi akan dijelaskan terhadap kemampuan sepaksila dalam sebagai berikut: Hasil Pengujian kontribusi permainan sepaktakraw pada siswa SMA keseimbangan terhadap kemampuan Negeri 2 Samarinda. Dengan demikian jika sepaksila dalam permainan sepaktakraw siswa memiliki keseimbangan yang baik pada siswa SMA Negeri 2 Samarinda. Ada akan memberikan kontribusi terhadap kontribusi keseimbangan terhadap kemampuan sepaksila. Variabel β t0 P Keterangan KOL (X1) 0. 918 12.263 KSL (Y) Hasil Pengujian kontribusi kekuatan tungkai terhadap kemampuan sepaksila dalam permainan sepaktakraw pada siswa SMA Negeri 2 Samarinda. Ada kontribusi kekuatan tungkai terhadap kemampuan sepaksila dalam permainan sepaktakraw pada siswa SMA Negeri 2 Samarinda. Hasil perhitungan regresi, diperoleh nilai β = 0.743 dengan nilai t
0.000
Signifikan
hitung (t0) = 5.868 (P < 0.05), berarti ada kontribusi yang signifikan kekuatan tungkai terhadap kemampuan sepaksila dalam permainan sepaktakraw pada siswa SMA Negeri 2 Samarinda. Dengan demikian jika pemain memiliki kekuatan tungkai yang baik akan memberikan kontribusi terhadap kemampuan sepaksila.
Ruslan, Kontribusi Keseimbangan Dan Kekuatan Tungkai Terhadap Kemampuan Sepaksila
Variabel
β
t0
KOP (X2) 0.743 5.868 KSL (Y) Hasil Pengujian kontribusi keseimbangan dan kekuatan tungkai terhadap kemampuan sepaksila dalam permainan sepaktakraw pada siswa SMA Negeri 2 Samarinda. Ada kontribusi kontribusi keseimbangan dan kekuatan tungkai terhadap kemampuan sepaksila dalam permainan sepaktakraw pada siswa SMA Negeri 2 Samarinda. hasil perhitungan regresi ganda, diperoleh nilai R hitung (Ro) = 0. 935 setelah dilakukan Variabel Ro KOL (X1) KOP (X2) 0. 935 KSL (Y) Ada tiga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Ketiga hipotesis tersebut harus diuji kebenarannya melalui data empiris. Setelah dilakukan pengujian dengan menggunakan uji regresi (statistic parametrik) maka hasil seperti berikut: Ada kontribusi yang signifikan antara keseimbangan terhadap kemampuan sepaksila dalam permainan sepaktakraw pada siswa SMA Negeri 2 Samarinda r. Hipotesis statistik yang akan diuji adalah H0 : βx1.y = 0, H1 : βx1.y ≠ 0, Hasil pengujian: Analisis data yang diperoleh nilai β = 0. 918 dengan nilai t hitung (to) = 12.263 ( P < 0.05), maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti ada kontribusi yang signifikan antara keseimbangan dengan kemampuan sepaksila dalam permainan sepaktakraw pada siswa SMA Negeri 2 Samarinda. Untuk nilai R Square = 0.843 berarti bahwa 84.30% keseimbangan memberikan kontribusi kemampuan sepaksila dalam permainan sepaktakraw pada siswa SMA Negeri 2 Samarinda. Sedangkan sisanya (100% - 84.30% = 15.7%) dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain. Ada kontribusi yang signifikan antara kekuatan tungkai terhadap kemampuan sepaksila dalam permainan sepaktakraw SMA Negeri 2 Samarinda. Hipotesis statistik yang akan diuji adalah H0 : βx2.y = 0, H2 : βx2.y ≠ 0, Hasil pengujian: Analisis data yang diperoleh nilai β = 0.743 dengan nilai t hitung (to) = -5.868( P < 0.05), maka H0 ditolak dan H2 diterima. Hal
P
Keterangan
0.000
Signifikan
99
uji signifikasi dengan menggunakan uji F diperoleh F hitung = 94.032 (P < 0.05), berarti ada kontribusi yang signifikan keseimbangan dan kekuatan tungkai terhadap kemampuan sepaksila dalam permainan sepaktakraw pada siswa SMA Negeri 2 Samarinda. Dengan demikian jika siswa memiliki keseimbangan , dan kekuatan tungkai yang baik akan memberikan kontribusi terhadap kemampuan sepaksila. F0 P Keterangan 94.032
0.000
Signifikan
ini berarti ada kontribusi yang signifikan antara kekuatan tungkai dengan dengan kemampuan sepaksila dalam permainan sepaktakraw pada siswa SMA Negeri 2 Samarinda. Untuk nilai R Square = 0.551 berarti bahwa 55.10% kekuatan tungkai memberikan kontribusi kemampuan sepaksila dalam permainan sepaktakraw pada siswa SMA Negeri 2 Samarinda. Sedangkan sisanya (100% - 55.10% = 44.9%) dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain. Ada kontribusi yang signifikan antara keseimbangan dan kekuatan tungkai terhadap kemampuan sepaksila dalam permainan sepaktakraw pada siswa SMA Negeri 2 Samarinda. Hipotesis statistik yang akan diuji adalah H0 : Rx1.2.y = 0, H1 : Rx1.2.y ≠ 0, Hasil pengujian: Analisis data yang diperoleh nilai R hitung = 0. 935 dengan nilai F hitung = 94.032 ( P < 0.05), maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti ada kontribusi yang signifikan antara keseimbangan dan kekuatan tungkai terhadap kemampuan sepaksila dalam permainan sepaktakraw pada siswa SMA Negeri 2 Samarinda. Untuk nilai R Square = 0.874, berarti bahwa 87.40% keseimbangan , dan kekuatan tungkai memberikan kontribusi kemampuan sepaksila dalam permainan sepaktakraw pada siswa SMA Negeri 2 Samarinda. Sedangkan sisanya (100% - 87.40% = 12.60%) dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain.
100 Jurnal ILARA, Volume III, Nomor 1, Januari-Juni 2012, Tungkai hlm. 95Terhadap – 101 Kemampuan Sepaksila Ruslan, Kontribusi Keseimbangan Dan Kekuatan
Pembahasan Hasil-hasil analisis kontribusi antara kedua variable bebas terhadap varuabel terikat dalam pengujian hipotesis perlu dikaji lebih lanjut dengan memberikan interpretasi keterkaitan antara hasil analisis yang dicapai dengan teoriteori yang mendasari penelitian ini. Penjelasan ini diperlukan agar dapat diketahui kesesuaian teori-teori yang dikemukakan dengan hasil penelitian yang diperoleh. Adapun penjelasan untuk memberikan kejelasan keterkaitan variablevariabel bebas terhadap variable terikat adalah sebagai berikut: Pembahasan kontribusi keseimbangan terhadap kemampuan sepaksila dalam permainan sepaktakraw pada siswa SMA Negeri 2 Samarinda. Ada kontribusi keseimbangan terhadap kemampuan sepaksila dalam permainan sepaktakraw pada siswa SMA Negeri 2 Samarinda. Hasil ini menunjukkan bahwa keseimbangan merupakan komponen yang sangat penting guna meningkatkan kemampuan sepaksila. Keseimbangan merupakan bagian dari ekstremitas superior. Keseimbangan yang dimaksudkan adalah kemampuan seseorang mempertahankan sistem tubuh baik dalam posisi statis maupun lebih-lebih dalam posisi gerak dinamis. Keseimbangan ini diharapkan dapat berperan dalam melakukan gerakan sepaksila dalam permainan sepaktakraw. Pada gerakan sepaksila bagaimana peranan keseimbangan sangat dibutuhkan karena dengan keseimbangan yang baik, maka seseorang mampu mengkoordinasikan gerakan-gerakan dan dalam ketangkasan unsur kelincahan. Dengan demikian keseimbangan memiliki kontribusi sebesar 84,30% terhadap kemampuan sepaksila dalam permainan sepaktakraw pada siswa SMA Negeri 2 Samarinda. Pembahasan kontribusi kekuatan tungkai terhadap kemampuan sepaksila dalam permainan sepaktakraw pada siswa SMA Negeri 2 Samarinda. Ada kontribusi kekuatan tungkai terhadap kemampuan sepaksila dalam permainan sepaktakraw pada siswa SMA Negeri 2 Samarinda. Hasil ini menunjukkan bahwa kekuatan tungkai merupakan komponen yang sangat
100
penting guna meningkatkan kemampuan sepaksila. Kekuatan tungkai juga dikenal dengan istilah exsplosif, yang sangat diperlukan dalam bebagai cabang olahraga. Hakekatnya bahwa kekuatan tungkai merupakan salah satu komponen kondisi fisik, dimana kekuatan dan kecepatan otot dikombinasikan dalam satu pola gerak. Kekuatan tungkai berfungsi untuk membantu pola gerak dalam melakukan sepaksila. Kekuatan tungkai adalah kemampuan seseorang dalam mempergunakan otot tungkainya dalam menerima beban sewaktu melakukan sepaksila. Dengan demikian kekuatan tungkai memiliki kontribusi sebesar 55.10% terhadap kemampuan sepaksila dalam permainan sepaktakraw pada siswa SMA Negeri 2 Samarinda. Pembahasan kontribusi keseimbangan dan kekuatan tungkai terhadap kemampuan sepaksila dalam permainan sepaktakraw pada siswa SMA Negeri 2 Samarinda. Ada kontribusi keseimbangan dan kekuatan tungkai terhadap kemampuan sepaksila dalam permainan sepaktakraw pada siswa SMA Negeri 2 Samarinda. Hasil ini menunjukkan bahwa keseimbangan dan kekuatan tungkai merupakan komponen yang sangat penting guna meningkatkan kemampuan melakukan sepaksila. Dimana Keseimbangan merupakan bagian dari ekstremitas superior. Keseimbangan yang dimaksudkan adalah kemampuan seseorang mempertahankan sistem tubuh baik dalam posisi statis maupun lebih-lebih dalam posisi gerak dinamis. Sedangkan Kekuatan tungkai adalah salah satu komponen fisik yang tak kalah pentingnya dalam upaya mendukung pencapaian tersebut, prestasi pada umumnya. khususnya dalam cabang olahraga sepaktakraw. Kekuatan tungkai merupakan daya penggerak sekaligus pencengah cedera dalam suatu kegiatan atau aktivitas fisik. Kekuatan tungkai dapat pula membangkitkan ketengangan pada waktu mendapat beban dalam waktu tertentu. Dengan demikian keseimbangan dan kekuatan tungkai memiliki kontribusi sebesar 87.40% terhadap kemampuan sepaksila dalam permainan sepaktakraw pada siswa SMA Negeri 2 Samarinda.
Ruslan, Kontribusi Keseimbangan Dan Kekuatan Tungkai Terhadap Kemampuan Sepaksila
101
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan uraian pembahasan yang telah dikemukakan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Ada kontribusi antara keseimbangan terhadap kemampuan sepaksila dalam permainan sepaktakraw, dengan kontribusi 84.30% pada siswa SMA Negeri 2 Samarinda. Ada kontribusi antara kekuatan tungkai terhadap kemampuan sepaksila dalam permainan sepaktakraw, dengan kontribusi 55,10% pada siswa SMA Negeri 2 Samarinda. Ada kontribusi antara keseimbangan dan kekuatan tungkai, terhadap kemampuan sepaksila dalam permainan sepaktakraw, dengan kontribusi 87.40% pada
siswa SMA Negeri 2 Samarinda. Saran Berdasarkan hasil ananlisis data dan kesimpulan, maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut: Dari penelitian ini, bagi mahasiswa atau pelatih pembinaan prestasi sepaktakraw khususnya teknik dasar sepaksila diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai unsur keseimbangan, kekuatan otot tungkai terhadap kemampuan sepaksila. Untuk mencapai hasil kemampuan sepaksila yang baik, hendaknya perlu dipertimbangkan pula sumbangan-sumbangan yang lain yang mungkin masih ada, yang perlu dikaji dan dicari lebih mendalam lagi. Bagi siapa saja yang berminat melakukan penelitian lebih lanjut, disarankan agar melibatkan variabel lain yang relevan dengan penelitian ini agar hasil penelitian ini dapat dikembangkan untuk memperkaya khasanah disiplin ilmu keolahragaan, khususnya dalam upaya meningkatkan prestasi olahraga. DAFTAR RUJUKAN Ahmadi, Nuril. 2007. Latihan kesegaran jasmani. Yayasan Widya Laksana. Jakarta
Darwis Ratinus, 1992. Olahraga pilihan sepaktakraw. Depdiknas. Jakarta Djalal, Djen. 2008. Fisiologi olahraga. Makalah pelantikan mutu SDM. Pelatihan cabang olahraga atletik dasar. Makassar Halim, Ichsan, Nur. 2004. Tes dan pengukuran jasmani universitas negeri Makassar. Makassar Harsuki. 2003. Perkembangan olahraga terkini kajian para pakar. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta Mardalis. 2008. Metode penelitian untuk skripsi. PT Grafindo Persada. Jakarta Utomo, Surtiyo dan Surwandi. 2008. Penjasorkes pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan 2.PT Bumi Aksara. Jakarta Pengajar, SD. Tim. 2007. Pendidikan jasmani dan kesehatan 5. Yudhistira. Bogor Pengajar, Sepaktakraw. Tim. 2008. Diklat sepaktakraw. Fakultas ilmu keolahragaan UNM Prawira Saputra, Sudrajat. 2000. Sepaktakraw. DEPDIKBUD Dirjen Dikta. Jakarta Ramli dan Usaman, Arifuddi, 2003. Diklat TP. Sepaktakraw. Fakultas ilmu keolahragaan UNM Sajoto, Mohamad. 1998. Pembinaan kondisi fisik dalam bidang olahraga. DEPDIKBUD Dirjen Dikti. Jakarta Sarwono. 2006. Pengantar penelitian pendidikan. PT Gramedia Pustaka. Jakarta Savilla, Conseula. G. & dkk. 2006. Pengantar metode penelitian. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta Sugiono. 2008. Dasar-dasar penelitian. CV Karya Ilmiah. Jakarta Yususf. Ucup dkk. 2004. Pembelajaran permainan sepaktakraw pendekatan keterampilan di SMU. Dirjen olahrag. Jakarta pusat.