Competitor, Nomor 2 Tahun 3, Juni 2011
HUBUNGAN DAYA LEDAK LENGAN DAN DAYA LEDAK TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN JUMP SHOOT PADA PERMAINAN BOLABASKET SISWA SMA NEGERI 4 MAKASSAR Oleh: ETNO SETIAGRAHA )*
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara daya ledak lengan dan daya ledak tungkai dengan kemampuan jump shoot pada permainan bolabasket siswa SMA Negeri 4 Makassar. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 4 Makassar dengan jumlah sampel penelitian 60 orang siswa putra yang dipilih secara random sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis korelasi dan regresi dengan menggunakan sistem SPSS Versi 12.00 pada taraf signifikan 95% atau 0,05. Bertolak dari hasil analisis data, maka penelitian ini menyimpulkan bahwa: Ada hubungan yang signifikan daya ledak lengan dengan kemampuan jump shoot pada permainan bolabasket siswa SMA Negeri 4 Makassar, terbukti nilai ro = 0,780 (P < 0,05); Ada hubungan yang signifikan daya ledak tungkai dengan kemampuan jump shoot pada permainan bolabasket siswa SMA Negeri 4 Makassar, terbukti nilai ro = 0,862 (P < 0,05); Ada hubungan yang signifikan antara daya ledak lengan dan daya ledak tungkai dengan kemampuan jump shoot pada permainan bolabasket Siswa SMA Negeri 4 Makassar, terbukti nilai Ro = 0,866 (P < 0,05). Kata Kunci: Daya ledak lengan, daya ledak tungkai, kemampuan jump shoot bolabasket
ABSTRACT This study aims to determine the relationship between explosive power arm and leg explosive power with the ability to jump shoot the basketball game high school students Makassar District 4. This study includes a descriptive type of research. The study population was all high school students Makassar District 4 with a sample of 60 students study a chosen son of random sampling. Data analysis techniques used were correlation and regression analysis techniques using SPSS system version 12:00 on 95% or a significant level of 0.05. Starting from the results of data analysis, this study concludes that: There is a significant relationship with the ability to arm explosive jump shoot the basketball game high school students Makassar District 4, proved the value of ro = 0.780 (P < 0.05); There is a significant relationship limb explosive power with the ability to jump shoot the basketball game high school students Makassar District 4, proved the value of ro = 0.862 (P < 0.05); There is a significant relationship between explosive power arm and leg explosive power *) Dosen Ilmu Olahraga FIK UNM
20
Competitor, Nomor 2 Tahun 3, Juni 2011
with the ability to jump shoot the basketball game of students SMA 4 Makassar, proved the value of Ro = 0.866 (P < 0.05). Keywords:
Explosive power arm, leg explosive power, the ability to jump shoot basketball
PENDAHULUAN Pendidikan jasmani yang diajarkan di sekolah berpengaruh besar terhadap perkembangan, kecepatan, sikap dan tingkah laku anak didik. Oleh karena itu pendidikan jasmani yang diajarkan dapat membangkitkan dan mengarahkan potensi pada anak didik serta nantinya sehat serta berkualitas. Teknik dari perkembangan olahraga secara umum, cukup menggembirakan karena telah digemari banyak masyarakat dipelosok tanah air. Dengan bermasyarakatnya olahraga, maka pencarian bibit untuk prestasi dapat tercapai pada setiap cabang olahraga. Meningkatkan besarnya peranan olahraga, maka pelajaran pendidikan jasmani perlu dilakukan. Dari sekian banyak bahan pendidikan jasmani terdapat cabang olahraga bolabasket. Didalam permainan bolabasket, jump shoot adalah termasuk bagian yang vital untuk menentukan kemenangan dalam pertandingan, sebab kemenangan ditentukan oleh banyaknya bola yang masuk ke basket. Setiap regu yang menguasai bola selalu mencari kesempatan untuk dapat menembak. Oleh karena itu unsur menembak ini merupakan teknik dasar yang harus dipelajari dengan baik dan benar. Menembak atau shoot merupakan sasaran akhir setiap permainan. Keberhasilan suatu regu dalam permainan selalu *) Dosen Ilmu Olahraga FIK UNM
ditentukan oleh kerberhasilannya dalam melakukan tembakan atau shooting ke dalam keranjang. Untuk dapat berhasil dalam tembakan dilakukan teknik-teknik yang benar. Untuk dapat menampilkan kemampuan jump shoot pada permainan bolabasket sesuai dengan situasi permainan, selain mahir dalam mengontrol bola unsur lain yang dapat menentukan adalah kecepatan gerak, dapat berlaku untuk tubuh secara keseluruhan atau bagian tubuh. Permainan bolabasket merupakan olahraga cukup berat dan membutuhkan kondisi fisik seperti kekuatan, kecepatan, daya ledak, kelentukan, dan kelincahan. Dengan memilki kondisi yang prima, maka pemain dapat bergerak dalam waktu yang lama serta memegang peranan penting dalam meningkatkan prestasi olahraga seperti yang dikemukakan oleh Moch. Sajoto (1988) bahwa: Kondisi fisik adalah salah satu prasyarat yang sangat diperlukan dalam setiap usaha peningkatan prestasi olahraga pemain, bahkan dapat dikatakan dasar landasan titik tolak suatu awalan olahraga prestasi. Berdasakan hal tersebut di atas maka jelaslah bahwa usahausaha pembinaan olahraga yang dilakukan hendaknya selalu berdasarkan ilmu pengetahuan, dengan demikian penerapan metode ilmiah adalah prosedur untuk mengetahui sesuatu dengan 21
Competitor, Nomor 2 Tahun 3, Juni 2011
langkah-langkah yang sistematis dan terarah melalui penelitian. Terkait dengan hal tersebut penelitian tentang teknik dan kemampuan fisik yang baik, maka unsur fisik seperti yang dijelaskan hanya sebagai potensi penunjang yang tidak akan maksimal jika tidak ditunjang tekmik secara sempurna. Secara praktis, tuntutan utama dalam pertandingan adalah efektivitas dan efesiensi pelaksanaan teknik untuk mencapai target nilai yang sempurna. Sehingga dengan demikian dalam pelaksanaannya, suatu teknik dikaitkan dengan kesempurnaan teknik dalam bermain bolabasket. Daya ledak adalah kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang sangat cepat. Untuk itu daya ledak sangat penting dalam setiap aktivitas pada cabang olahraga terutama yang mengharuskan pemain untuk menolak dengan kaki atau lengan, seperti melakukan tolakan atau lompatan ke atas pada saat melakukan jump shoot dalam permainan bolabasket. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa unsur fisik daya ledak khususnya daya ledak lengan dan tungkai sangat dibutuhkan dalam hal melakukan jump shoot pada permainan bolabasket, karena pada saat melakukan tolakan lemparan diperlukan kekuatan dan kecepatan otot lengan yang dapat berkontraksi secara bersama-sama. Dalam melakukan dorongan ke depan dengan penyaluran eksplosif power yang tepat diharapkan jump shoot dapat melaju dengan kencang dengan kekuatan yang besar agar sampai ke sasaran yang dituju baik pada waktu mengoper bola kepada teman maupun menembak ke keranjang. *) Dosen Ilmu Olahraga FIK UNM
Berdasarkan uraian tersebut, maka tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara daya ledak lengan dan daya ledak tungkai dengan kemampuan jump shoot pada permainan bolabasket. Hasil yang dicapai dalam penelitian dapat bermanfaat sebagai bahan masukan dalam pelaksanaan pengajaran baik di sekolah maupun di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar. Daya Ledak Lengan Telah diketahui bahwa betapa pentingnya kekuatan bagi hampir semua cabang olahraga. Oleh karena itu latihan strength harus senantiasa masuk dalam program latihan kondisi fisik untuk pemain. Akan tetapi apakah kekuatan sudah cukup bagi pemain untuk meningkatkan prestasinya, jawabannya tentu belum cukup karena orang yang memiliki kekuatan saja atau yang kuat ototnya belum cukup dengan sendirinya akan berprestasi tinggi apabila tidak mempunyai otot-otot yang cepat. Oleh karena itu pemain yang hanya sekedar berlatih untuk meningkatkan kekuatannya saja, akan tetapi kekuatan tersebut haruslah ditingkatkan menjadi daya ledak (power). Daya ledak lebih diperlukan dan boleh dikatakan semua cabang olahraga, oleh karena itu di dalam daya ledak terdapat unsur fisik yaitu kekuatan dan kecepatan. Harsono (1988) mengatakan bahwa: “Power is product of force and velocity, this is probably more important than absolute strength alone.” Dapat diartikan; daya ledak adalah hasil kekuatan dan kecepatan, kemungkinan lebih penting daripada 22
Competitor, Nomor 2 Tahun 3, Juni 2011
kekuatan absolut sendiri. Harsono (1988) mengemukakan bahwa: “Power adalah kemampuan otot uuntuk mengatasi tahanan dengan kontraksi yang sangat cepat, power sangat penting untuk cabangcabang yang eksplosif.” Selanjutnya Moch. Sajoto (1988) mengemukakan: Power adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kekuatan maksimum, dengan usahanya yang dikerahkan dalam waktu sependek-pendeknya. Dalam hal ini dikatakan bahwa daya ledak otot atau power = kekuatan atau force x kecepatan atau velocity. Pendapat tersebut di atas menyebutkan dua unsur yang penting dalam daya ledak yaitu kekuatan otot dan kecepatan otot dalam mengerahkan tenaga maksimal untuk mengatasi tahanan, sehingga dengan demikian dapat disimpulkan batasan daya ledak adalah kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang sangat cepat. Oleh karena itu daya ledak sebagai penggerak utama di dalam melakukan gerakan bolabasket harus ditunjang dua komponen unsur fisik yaitu kekuatan dan kecepatan otot lengan. Agar di dalam melakukan gerakan jump shoot dalam olahraga bolabasket dapat memberikan suatu yang maksimal. Daya Ledak Tungkai Daya ledak atau power adalah salah satu unsur fisik yang banyak diperlukan dalam berbagai cabang olahraga yang mempunyai karakteristik fisik yangkuat dan cepat. Menurut Bompa (1983) yang dikutip oleh Abraham Razak (1992) bahwa: “Daya ledak sebagai hasil *) Dosen Ilmu Olahraga FIK UNM
dari kekuatan maksimum dan kecepatan maksimum.” Pendapat tersebut sejalan dengan Deret Boosy (1980) yang mengemukakan bahwa: “Power is the combination of force and velocity.” Maksudnya, daya ledak adalah kombinasi antara kekuatan dan kecepatan. Pengertian yang lebih jelas lagi dikemukakan oleh Satejo (1988) bahwa: “Daya ledak adalah kemampuan melakukan gerakan secara eksplosif.” Daya ledak adalah hasil perkalian antara kekuatan maksimum (force) dengan waktu pelaksanaan. Kombinasi antara kekuatan dan kecepatan terjadi pada saat melakukan lompatan, shooting, jump shoot dan gerakan eksplosif lainnya yang memerlukan pengerahan tenaga sepenuhnya. Bertolak dari pengertian daya ledak yang dikemukakan tersebut, nampak bahwa perpaduan antara kekuatan dan kecepatan yang akan menghasilkan tenaga (force) yang dapat digerakkan dalam waktu singkat. Oleh sebab itu daya ledak dapat juga dikatakan sebagai kerja yang dilakukan dalam waktu yang singkat secara fungsional terhadap hubungan antara daya, energi dankerja. Energi atau tenaga adalah kemampuan melakukan kerja, dan kerja adalah pemakaian force melewati jarak tertentu. Untuk dapat menolak sejauh mungkin, dua komponen utama yaitu kecepatan dan kekuatan yang tentunya akan terpadu menjadi daya ledak. Daya ledak tungkai akan menunjang kegiatan dalam melakukan jump shoot pada bolabasket. Oleh karena itu diperlukan berbagai cara untuk meningkatkannya. Untuk menggunakan cara meningkatkan daya ledak, sebelumnya perlu diketahui dulu 23
Competitor, Nomor 2 Tahun 3, Juni 2011
faktor yang mempengaruhinya. Faktor biomekanika yang di maksudkan berpengaruh terhadap kekuatan adalah kemampuan dari seseorang yang memanfaatkan mekanika gerakan tubuhnya secara efektif sehingga memperoleh kekuatan melakukan suatu gerakan atau mengatasi suatu tahanan. Dengan memanfaatkan pengungkit yang tepat, maka garis yang dilakukan akan terlaksana secara efektif dan efesien. Karena melakukan gerakan membutuhkan gaya-gaya yang berhubungan dengan pengungkit dapat dihitung secara mekanika. Hal ini perlu diketahui oleh para pembina olahraga agar dalam memberikan latihan turut memperhatikan letak beban maupun besar gaya. Faktor ukuran tubuh mempengaruhi daya ledak artinya ukuran tubuh yang besar ditandai dengan massa besar, tubuh tinggi, dan otot-otot yang besar memberikan kemampuan besar. Jenis kelamin turut mempengaruhi kekuatan, artinya laki-laki dan perempuan mempunyai kekuatan yang berbeda. Hal ini lebih nampak pada usia tertentu. Faktor usia, artinya usia masih muda atau anak-anak mempunyai kekkuatan yang berbeda dengan usia remaja atau dewasa. Demikian pula usia lanjut mempunyai kemampuan tenaga yang menurun. Olehnya itu dalam daya ledak tungkai merupakan unsur penopang dalam melakukan bolabasket yang perlu diperhatikan. Sebab dengan adanya daya ledak tungkai, maka kemampuan dorongan pada lengan akan memberikan pengaruh yang positif untuk melakukan shooting yang lebih jauh.
*) Dosen Ilmu Olahraga FIK UNM
Teknik Jump Shoot Bolabasket Bolabasket adalah olahraga yang dimainkan oleh dua regu, saling memasukkan bola ke keranjang lawan dengan tangan. Permainan ini tidak diperkenankan menggunakan kaki atau untuk menendang bola dan menggiring bola. Regu yang memperoleh point terbanyak, keluar sebagai pemenang. Menurut sejarahnya, permainan ini diciptakan oleh seorang instruktur dari pendidikan jasmani pada YMCA (Young Mens Cristian Assosiation), Springfield, Massachusets Amarika Serikat tahun 1891. Kemampuan shooting adalah kemampuan seseorang untuk melakukan lemparan atau tembakan ke keranjang dengan memasukkan bola secara efektif dan efisien berdasarkan aturan permainan yang berlaku, kemampuan shooting yang baik harus didukung oleh kemampuan fisik yang baik pula. Shooting merupkan sasaran akhir setiap bermain keberhasila suatu regu dalam permainan selalu ditentukan oleh keberhasilan dalam shooting. Untuk dapat berhasil dalam tembakan perlu dilakukan teknik-teknik yang betul. Menembak dalam permainan bolabasket merupakan hal yang sangat penting dan banyak mendapat perhatian dari para pelatih atau pembina cabang olahraga ini. Karena suatu regu yang memiliki pemain dengan kemampuan shooting atau menembak yang baik pada setiap daerah, merupakan ancaman berat pada setiap pertandingan. Seperti pada cabang olahraga pada umumnya, tembakan dari regu yang mempunyai nilai banyak merupakan 24
Competitor, Nomor 2 Tahun 3, Juni 2011
penentu kemenangan dalam setiap pertandingan. Dalam cabang olahraga bolabasket dikenal beberapa macam teknik dasar sebagaimana yang telah disebutkan terlebih dahulu. Namun dari sekian banyak teknik dasar dalam permainan bolabasket tersebut yang paling penting dan mendapat perhatian seorang pelatih atau pembina cabang olahraga bolabasket adalah teknik menembak. Sebagaimana pendapat dari Pete Newell dan John Benington (1962: 119) mengatakan bahwa: “Probably no aspect of the game of basket ball has developed to such a degree of comon skill as shooting”. Diterjemahkan secara bebas sebagai berikut: “Kemungkinan tidak ada aspek lain dari permainan bolabasket yang sama tingkatannya dengan keterampilan menembak”. Sedangkan Vic Ambler (1982) menyatakan bahwa: “Shooting merupakan suatu keterampilan yang paling penting”. Dari beberapa pendapat tersebut, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa dari sekian banyak teknik dasar dalam permainan bolabasket namun yang terpenting adalah kemampuan menembak (shooting). Sekian banyak macammacam tembakan dan untuk memperoleh hasil kemampuan menembak dengan baik maka dibutuhkan suatu latihan yang berlangsung lama dan berulangulang serta penggunaan metode yang dapat mempengaruhi pemain yang akan melakukan tembakan. Karena untuk melakukan tembakan dibutuhkan suatu penggabungan gerakan yang kompleks. Vic Ambler (1982) berpendapat bahwa: Gerakan shooting ini bukan hanya sekedar asal melempar saja, tetapi *) Dosen Ilmu Olahraga FIK UNM
juga gerakan mengarahkan dan mengusahakan agar bola jatuh tepat pada sasaran”. Untuk memperoleh berhasil tidaknya suatu tembakan, selain dipengaruhi oleh setiap posisi tubuh juga dipengaruhi oleh adanya papan pantul. Tembakan tanpa menggunaka papan pantul adalah tembakan di mana bola langsung menuju ke ring. Perbedaan jarak tembakan di dalam permainan bolabasket, akan menunjukkan perbedaan lintasa parabola yang berbeda-beda pula. Dalam pelaksanaan jump shoot pada dasarnya adalah untuk memasukkan bola sebanyak mungkin ke basket dengan melakukan lompatan. Olehnya itu pada umumnya berusaha untuk melakukan tembakan jarak jauh dari ring basket. Lintasan jalannya bola yang ditembakkan dari ring basket menunjukkan suatu lintasan parabola. Hal ini sesuai dalam buku Biomekanika Olahraga (1983) menyatakan bahwa: Di dalam praktek olahraga jarang dijumpai gerakan itu tepat pada arah vertikal yang sering terjadi adalah gerakan pada sudut dengan garis vertikal atau gari shorizontal merupakan gerakan parabola. Gerakan jump shoot menunjukkan parabola atau titik berat bola bergerak ke arah yang terlalu jauh dari ketinggian ring basket. Dengan demikian kecepatan waktu dari setiap tembakan lebih tinggi, sehingga pada akhirnya akan memberikan tingkat kesulitan yang tinggi dan nilai rendah. Tembakan dengan menggunakan papan pantuk adalah suatu teknik menembak ke basket yang sering digunakan dalam permainan bolabasket, di mana bola tidak secara langsung masuk ke basket, akan tetapi bola sengaja 25
Competitor, Nomor 2 Tahun 3, Juni 2011
dipantulkan pada papan pantul sebagai bantuan agar bola dapat masuk ke basket dengan baik. Untuk melakukan tembakan dengan menggunakan papan pantul, maka seorang pemain harus mengetahui titik sasaran bola pada papan pantul tersebut. Sebagaimana yang dijelaskan dalam buku Biomekanika Olahraga (1983: 68) bahwa: “Titik sasaran pada papan pantul yang dipakai sebagai pantulan bola seharusnya dapat ditentukan masing-masing penembak dan tergantung dari cara masing-masing penembak”. Selanjutnya dikatakan dalam buku permainan bolabasket (1970:376) bahwa: “Dalam menggunakan papan sebagai pantulan tembakan, penembak harus mahir menetapkan sudut yang diperlukan agar tembakan itu berhasil”. Adapun penggunaan papan pantul dalam melakukan tembakan biasanya dipakai dari arah jarak dekat atau khususnya tembakan dari bawah ring basket. Ini disebabkan karena pada jarak tersebut pemain lebih mudah membuat sudut pantul pada papan pantul, sehingga pada akhirnya akan memberikan tingkat kesulitan yang rendah dan nilai tinggi. METODE PENELITIAN Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metodologi penelitian perlu diterapkan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang sebenarnya untuk menperoleh data yang mempunyai tingkat validitas dan reliabilitas. Populasi merupakan suatu kumpulan atau kelompok individu yang dapat diamati oleh anggota populasi itu sendiri atau bagi orang lain yang mempunyai perhatian terhadapnya. Populasi *) Dosen Ilmu Olahraga FIK UNM
menurut Sugiyono (2000:57) memberikan definisi sebagai berikut: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan kuantitas serta karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.” Berdasarkan pendapat tersebut, maka populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 4 Makassar. Namun populasi tersebut dibatasi pada putra saja agar mempunyai kesamaan sifat dalam hal jenis kelamin. Suharsimi Arikunto (1996:117) mengatakan bahwa: “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.” Alasan dari penggunaan sampel adalah keterbatasan waktu, tenaga dan banyaknya populasi. Berdasarkan pengertian tersebut, maka sampel yang diambil atau digunakan dalam penelitian ini berjumlah 60 orang dari siswa SMA Negeri 4 Makassar dengan teknik pengambilan sampel random sampling atau secara undian. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh data empirik sebagai bahan untuk menguji kebenaran hipotesis. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi: tes daya ledak lengan, daya ledak tungkai, kelentukan dan tes kemampuan jump shoot pada permainan bolabasket. Data yang terkumpul tersebut perlu dianalisis secara statistik deskriptif, maupun infrensial untuk keperluan pengujian hipotesis penelitian. . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis deskriptif data penelitian yang terdiri dari nilai tes daya ledak lengan, daya ledak tungkai dan kemampuan jump shoot 26
Competitor, Nomor 2 Tahun 3, Juni 2011
dalam permainan bolabasket dapat diuraikan sebagai berikut: Untuk data daya ledak lengan pada siswa SMA Negeri 4 Makassar dari 60 jumlah sampel diperoleh total nilai sebanyak 252,26 dan rata-rata yang diperoleh 4,2043 dengan hasil standar deviasi 0,78763 dari range data 2,91 antara nilai minimum 2,80 dan 5,71 untuk nilai maksimal. Untuk data daya ledak tungkai pada siswa SMA Negeri 4 Makassar dari 60 jumlah sampel diperoleh total nilai sebanyak 3048,00 dan rata-rata yang diperoleh 50,8000 dengan hasil standar deviasi 7,85849 dari range data 31,00 antara nilai minimum 39,00 dan 70,00 untuk nilai maksimal. Untuk data kemampuan jump shoot dalam permainan bolabasket pada siswa SMA Negeri 4 Makassar dari 50 jumlah sampel diperoleh total nilai sebanyak 386,00 dan ratarata yang diperoleh 6,4333 dengan hasil standar deviasi 2,85447 dari range data 10,00 antara nilai minimum 2,00 dan 12,00 untuk nilai maksimal. Adapun hipotesis yang diuji kebenarannya pada penelitian ini adalah, sebagai berikut: a. Ada hubungan daya ledak lengan dengan kemampuan jump shoot dalam permainan bolabasket pada siswa SMA Negeri 4 Makassar. Berdasarkan hasil pengujian analisis korelasi data daya ledak lengan dengan kemampuan jump shoot dalam permainan bolabasket pada siswa SMA Negeri 4 Makassar. Diperoleh nilai korelasi ( r0 ) = 0,780 dengan tingkat probabilitas (0,000) < 0,05. Dari uji *) Dosen Ilmu Olahraga FIK UNM
koefesien nilai t diperoleh 9,479 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak dan H1 diterima atau koefesien korelasi signifikan, atau daya ledak lengan benar-benar berpengaruh secara signifikan dengan kemampuan jump shoot dalam permainan bolabasket pada siswa SMA Negeri 4 Makassar. Dengan demikian dapat disimpulankan bahwa ada hubungan yang signifikan daya ledak lengan dengan kemampuan jump shoot dalam permainan bolabasket pada siswa SMA Negeri 4 Makassar. Ini membuktikan bahwa teknik dasar jump shoot dalam permainan bolabasket dibutuhkan daya ledak lengan. Ini membuktikan bahwa daya ledak lengan sangat dibutuhkan dalam hal melakukan lemparan bola pada permainan bolabasket, karena pada saat melakukan tolakan lemparan diperlukan kekuatan dan kecepatan otot lengan yang dapat berkontraksi secara bersama-sama dalam melakukan dorongan kedepan dengan penyaluran explosive power yang tepat diharapkan hasil lemparannya dapat melaju dengan kencang dengan membawa kekuatan yang besar agar dapat mencapai sasaran. b. Ada hubungan daya ledak tungkai dengan kemampuan jump shoot dalam permainan bolabasket pada siswa SMA Negeri 4 Makassar. Berdasarkan hasil pengujian analisis korelasi data daya ledak tungkai dengan kemampuan 27
Competitor, Nomor 2 Tahun 3, Juni 2011
jump shoot dalam permainan bolabasket pada siswa SMA Negeri 4 Makassar. Diperoleh nilai korelasi ( r0 ) = 0,862 dengan tingkat probabilitas (0,000) < 0,05. Dari uji koefesien nilai t diperoleh 12,967 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak dan H1 diterima atau koefesien korelasi signifikan, atau daya ledak tungkai benar-benar berpengaruh secara signifikan dengan kemampuan jump shoot dalam permainan bolabasket pada siswa SMA Negeri 4 Makassar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan daya ledak tungkai dengan kemampuan jump shoot dalam permainan bolabasket pada siswa SMA Negeri 4 Makassar. Ini membuktikan bahwa daya ledak tungkai adalah hal yang terpenting dan mendukung rangkaian gerakan yang dilakukan dalam permainan bola basket khususnya dalam jump shoot. Tungkai yang melakukan lompatan secara vertikal akan membantu seorang siswa untuk mendapatkan pencapaian arah bola ke basket pada saat jump shoot. c. Ada hubungan antara daya ledak lengan dan daya ledak tungkai dengan kemampuan jump shoot dalam permainan bolabasket pada siswa SMA Negeri 4 Makassar. Berdasarkan hasil pengujian analisis regresi data antara daya ledak lengan dan daya ledak tungkai dengan kemampuan jump shoot dalam permainan *) Dosen Ilmu Olahraga FIK UNM
bolabasket pada siswa SMA Negeri 4 Makassar. Diperoleh nilai regresi (R0) 0,866 dengan tingkat probabilitas (0,000) < 0,05, untuk nilai R Square (koefesien determinasi) = 0,749. Hal ini berarti 74,9% kemampuan jump shoot dalam permainan bolabasket dijelaskan oleh daya ledak lengan dan daya ledak tungkai. Sedangkan sisanya (100% - 74,9% = 25,1%) dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain. Dari uji Anova atau F test, didapat F hitung adalah 85,105 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi kemampuan jump shoot dalam permainan bolabasket (dapat diberlakukan untuk populasi dimana sampel diambil). Dari uji t diperoleh 7,562 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05. Maka Ho ditolak dan H1 diterima atau koefesien regresi signifikan, atau daya ledak lengan dan daya ledak tungkai benar-benar berpengaruh secara signifikan dengan kemampuan jump shoot dalam permainan bolabasket pada siswa SMA Negeri 4 Makassar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara daya ledak lengan dan daya ledak tungkai dengan kemampuan jump shoot dalam permainan bolabasket pada siswa SMA Negeri 4 Makassar. Ini membuktikan bahwa setiap pemain sepakbola membutuhkan unsur fisik khususnya daya ledak lengan 28
Competitor, Nomor 2 Tahun 3, Juni 2011
dan daya ledak tungkai yang harus dimilikinya untuk dapat meningkatkan kemampuan jump shoot dalam permainan bolabasket. Ini membuktikan bahwa daya ledak lengan dan daya ledak tungkai sangat mempengaruhi kemampuan jump shoot pada permainan bolabasket. Dengan daya ledak lengan akan menghasilkan hasil lemparan yang maksimal, daya ledak tungkai akan membantu dalam mengarahkan dan mendekatkan lemparan atau shoot yang dilakukan seorang siswa atau pemain untuk memasukkan bola ke basket. Dengan demikian komponen fisik yaitu daya ledak lengan dan daya ledak tungkai akan sangat mempengaruhi keberhasilan pemain untuk memasukkan bola ke keranjang dengan menggunakan gerakan jump shoot dalam permainan bola basket.
PENUTUP Sesuai dari hasil analisis pengujian hipotesis dengan berdasar pada masalah yang diajukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Ada hubungan yang signifikan daya ledak lengan dengan kemampuan jump shoot pada permainan bolabasket pada siswa SMA Negeri 4 Makassar. 2. Ada hubungan yang signifikan daya ledak tungkai dengan kemampuan jump shoot pada permainan bolabasket pada siswa SMA Negeri 4 Makassar. 3. Ada hubungan yang signifikan antara daya ledak lengan dan daya ledak tungkai dengan *) Dosen Ilmu Olahraga FIK UNM
kemampuan jump shoot pada permainan bolabasket pada siswa SMA Negeri 4 Makassar. Agar hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kemampuan jump shoot pada permainan bolabasket bagi siswa di sekolah atau pemain pemula, maka saran yang dapat dikemukakan sebagai berikut: 1. Guru olahraga di sekolah diharapkan dapat meningkatkan kemampuan jump shoot pada permainan bolabasket bagi siswanya dengan penerapan bentuk latihan atau model pembelajaran yang sesuai dengan teknik dasar yang dikembangkan dan dengan penyesuaian unsur komponen fisik yang dibutuhkan. 2. Hendaknya kedua komponen yang terkait atau yang dibutuhkan dalam kemampuan jump shoot pada permainan bolabasket yaitu daya ledak lengan dan daya ledak tungkai dengan dijadikan sebagai indikator bagi pemain pemula untuk dikembangkan.
DAFTAR PUSTAKA Amber, Vic, 1988, Petunjuk Untuk Pelatihan dan Pemain Bola Basket, Penerbit CV. Pioner Jaya Bandung. Arikunto, Suharsimi, 1992, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik, PT. Rineka Cipta, Jakarta. Barnet, Dick, 1971, Inside Basketball, Conteporary Books Inc. Chicago. Barry L. Johson and Jack K. Nelson, 1979, Pratical Measurement for Evalution in Physical 29
Competitor, Nomor 2 Tahun 3, Juni 2011
Education Burgess Publishing Cmpany. Minneapolis Minnesota American. Brittenham Greg, 1996. Bolabasket latihan khusus, pemantapan, Penerbit PT. Raja Grafinso Persada, Jakarta. Clark, H. Harrison, 1979, Aplication of Measurent To Healt and Physical Education, Prentice Hall Inc. New Jersey. Daryl, Siedentop and John, M. Cooper, 1975, The Teori and Science of Basketball, LEA and Febiber, Philadelphia. Dep. P dan K, 1973, Peraturan Permainan Bola Basket, Penerbit Exac Bandung. Dep. P &K Republik Indonesia, 1983, Pengajaran Remedial, Proyek Pengadaan Buku Sekolah Pendidikan Guru Jakarta. Dirjen Olahraga dan Pemuda, 19691970, Coaching Bola Basket, diterbitkan Proyek Pendidikan Olahraga STO/SMOA DCI Djakarta Raya. Harsono, 1988, Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching, Depdikbud Dirjen Dikti, P2LPTK, Jakarta. Kusyanto, Yanto, 1994, Penuntun Belajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan I, Penerbit Ganeca Exact Bandung. Mc. Clenaghan, Rotella, Pate, 1993, Dasar-dasar Ilmiah Kepelatihan, Penerbit IKIP Semarang Press. Neuman, Hannes, 1988, Bola Basket Pendidikan Dasar dan Latihan, Penerbit PT. Gramedia Jakarta. PERBASI, 1988, Kumpulan tehnik dan taktik permianan bolabasket, Penerbit PERBASI, Jakarta. *) Dosen Ilmu Olahraga FIK UNM
Pete dkk., 1993. Dasar-dasar ilmiah kepelatihan, IKIP, Semarang Press. Rani, Abd. Adib, 1973, Pengembangan Prestasi Olahraga, KONI Kota Madya Ujung Pandang. Sodikum, Imam, 1992, Olahraga Pilihan Bola Basket, Departemen P & K, Dirjen Pendidikan Tinggi, P2LPTK. Sajoto Moch, 1988, Pembinaan Kondisi Fisik Olahraga, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Pendidikan Tinggi Proyek LPTK Jakarta. Stocker, Gerhand, dkk, 1988, Bola Basket dari Permainan Sampai Pertandingan, Penerbit PT. Gramedia, Jakarta. Supomo, Racmat, 1970, Coaching Bola Basket, Proyek Pendidikan Olahraga STO/SMOA DKI Jakarta. Surayin, 1984, Penuntun Pelajaran Orkes. Penerbit Exact, Bandung.
30