HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN BAHU DAN DAYA LEDAK OTOT LENGAN BAHU DENGAN HASIL SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI NURDI RUSKIN UCOK HASIAN REFIATER JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN OLAHRAGA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
ABSTRAK Nurdi, 2013. Hubungan antara kekuatan otot lengan bahu dan daya ledak otot lengan bahu dengan hasil servis atas dalam permainan bola voli. Skripsi. Pembimbing I Drs. Ruskin M.Pd dan II Ucok H. Rafiater, SPd M.Pd. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang dilaksanakan
di kampus tiga
Universitas Negeri Gorontalo yang meneliti tentang Hubungan antara kekuatan otot lengan bahu dan daya ledak otot lengan bahu dengan hasil servis atas dalam permainan bola voli. Jenis penelitian ini merupakan penelitian korelasional di kampus tiga Universitas Negeri Gorontalo tahun 2013 dengan populasinya diambil 38 orang mahasiswa putra semester II dan sampelnya 33 orang. Pengambilan sampel ini dengan dilakukan cara purposive sampel atau ditunjuk secara langsung.Hipotesis penelitian adalah terdapat hubungan antara kekuatan otot lengan bahu dan daya ledak otot lengan bahu dengan hasil servis atas dalam permainan bola voli. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis statitik deskriptif dan statistik inferensial. Hasil pengujian data untuk menguji keberatian hubungan variabel X1 dan X2 dengan variabel Y diperoleh harga koefisien determinasi r2 = 0,966 atau 96,6%. Untuk uji koefisien korelasi ganda antara variabel X1 dan X2 dengan variabel Y diperoleh Fh = 43,92 dengan dk pembilang = k-2 dan dk penyebut = (n-k-1) = 17 dengan taraf signifikan yang telah ditetapkan yakni α = 0,05. Sedangkan untuk Ft = F(0,95)(0,17) = 2,185, sehingga korelasi ganda yang diuji yakni kekuatan otot lengan bahu dan daya ledak otot lengan bahu dengan hasil servis atas dalam permainan bola voli
adalah signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima atau dengan kata lain terdapat hubungan yang signifikan antara kekuatan otot lengan bahu dan daya ledak otot lengan bahu dengan hasil servis atas dalam permainan bola voli. Kata Kunci: Kekuatan otot lengan bahu, Daya ledak otot lengan bahu dan Hasil servis atas dalam permainan bola voli PENDAHULUAN Servis atas merupakan salah satu teknik untuk memulai jalannya permainan bola voli dengan cara melambungkan bola menggunakan tangan kiri ke atas sehingga bola melambung mendekati kepala, dilanjutkan memukul bola dengan tangan kanan dengan titik pukulan satu raihan di depan atas kepala, ditopang dengan kuda-kuda kaki kiri di depan dan kaki kanan di belakang. Dalam melakukan gerakan Servis atas terutama untuk mencapai hasil yang optimal diperlukan daya ledak otot lengan bahu
yang baik sehingga
menghasilkan daya dorong bola menjadi stabil. Dalam daya ledak otot lengan bahu terdapat dua komponen kondisi fisik yang tidak dapat dipisahkan dan merupakan penunjang utama gerakan yaitu kekuatan otot dan kecepatan otot untuk mengarahkan tenaga maksimal untuk mengatasi tahanan dalam waktu yang relatif singkat.Dengan demikian kondisi fisik menjadi salah satu faktor yang sangat esensial dalam menunjang prestasi atlet atau pemain dan ini berarti bahwa dengan adanya kondisi fisik yang baik maka pelaksanaan teknik Servis atas akan dapat dilakukan dengan baik. Dengan melihat permasalahan di atas, maka penulis sangat tertarik untuk melakukan penelitian eksperimen dengan formulasi judul
“hubungan antara
kekuatan otot lengan bahu dan daya ledak otot lengan bahu dengan hasil servis atas dalam permainan bola volly”. TUJUAN PENELITIAN Yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara kekuatan otot lengan bahu dan daya ledak otot lengan bahu dengan hasil servis atas dalam permainan bola voli.
METODE PENELITIAN Metode dan desain penelitian yang digunakan adalah korelasional, dengan rancangan desain korelasional sebagai berikut: Keterangan: X1 = kekuatan otot lengan bahu X2= daya ledak otot lengan bahu Y = hasil servis atas Gambar 6. Desain Penelitian (Sugiyono. 2009: 234)
TEKNIK ANALISIS DATA Untuk menguji hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara kekuatan otot lengan bahu dan daya ledak lengan bahu dengan hasil servis atas dalam permainan bola voli, maka peneliti menggunakan teknik analisis statistik, yakni statistik deskriptif dan statistik inferensial. HIPOTESIS STATISTIK. H0 : Tidak terdapat hubungan antara kekuatan otot lengan bahu dan daya ledeak otot lengan bahu dengan hasil servis atas dalam permainan bola voli. H1 : Terdapat hubungan antara kekuatan otot lengan bahu dan daya ledeak otot lengan bahu dengan hasil servis atas dalam permainan bola voli. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan statistik dekriptif dapat dilihat bahwa kekuatan otot lengan bahu, daya ledak otot lengan bahu dan hasil servis atas berada pada kategori sedang. Jika ditinjau dari variabel kekuatan otot lengan bahu (X1), pesentase pengkategorian skor mahasiswa yang berada pada kategori tinggi lebih besar daripada skor mahasiswa yang berada pada kategori rendah meskipun selisih pengkategorian persentase skornya sangat tipis. Sementara skordaya ledak otot lengan bahu cenderung seimbang antara persentase jumlah mahasiswa yang memperoleh skor tinggi dan rendah. Lain halnya dengan
hasil servis atas, ternyata persentase pengkategorian skor mahasiswa yang tinggi lebih kecil dibandingkan dengan persentase kategori rendah dengan selisih yang cukup besar. Hal ini mengindikasikan bahwa hasil servis atas masih rendah. Berdasarkan hasil analisis pengujian statistik inferensial yang telah diuraikan, maka dapat dikatakan bahwa hubungan antara kekuatan otot lengan bahu dan daya ledak otot lengan bahu secara bersama-sama dengan hasil servis atas signifikan. Dibawah ini akan dijelaskan uraian lengkapnya adalah sebagai berikut. Hubungan antara Kekuatan Otot Lengan Bahu dengan Hasil Servis Atas Dari hasil analisis data yang telah dilakukan dalam penelitian ini bahwa kekuatan otot lengan bahu memiliki hubungan negatif yang signifikan dengan hasil servis atas dilihat dari tingkat hubungan antara kedua variabel ini cukup tinggi. Artinya makin besar kekuatan yang diberikan seseorang dalam melakukan servis atas maka semakin besar pula skor hasil servis atas yang diperoleh, begitu pula sebaliknya semakin kecil kekuatan otot lengan bahu yang diberikan maka semakin kecil skor hasil servis atas yang dipeoleh. Dengan demikian dapat dikatakan bahwaekuatan otot lengan memiliki hubungan yang signifikan denga hasil servis atas. 1.
Hubungan antara daya ledak Otot Lengan Bahu dengan Hasil Servis
Atas Daya ledak otot lengan bahu dengan hasil servis atas memiliki hubungan positif yang signifikan. Sehingga diperlukan latihan-latihan yang dapat meningkatkan daya ledak otot lengan bahu yang tentunya aan berpengaruh pada peningkatan hasil servis atas. 2.
Hubungan antara Kekuatan Otot Lengan Bahu dan daya ledak Otot
Lengan Bahu dengan Hasil Servis Atas Kekuatan otot lengan bahu dan daya ledak otot lengan bahu memiliki hubungan yang signifikan secara bersama-sama dengan hasil servis atas. Dimana hubungan yang ada secara kualitatif termasuk kategori tinggi.artinya agar hasil servis atas jauh meningat makaperlu adanya kekuatan otot lengan bahu dan daya ledak otot lengan bahu yang besar.
Daya ledak otot lengan bahu dan kekuatan otot lengan bahu merupakan unsur fisik yang mempengaruhi hasil servis atas. Daya ledak otot lengan bahu diperlukan agar hasil servisnya juga menjadi maksimal sedangkan kekuatan otot lengan bahu merupakan sumbangan awal yang dapat membantu meningkatkan hasil servis. Maka dari itu tanpa daya ledak otot lengan bahu dan kekuatan otot lengan bahu yang maksimal, akan membuat seseorang akan mengalami kesulitan melakukan servis atas yang maksimal. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian pembahasan dapat disimpulkan bahwa hasil pengolahan data untuk mengujian keberatian hubungan variabel X1 dan X2 (kekuatan otot lengan bahu) dengan variabel Y (hasil servis atas) diperoleh harga koefisien determinasi r2 = 0,966 atau sebesar menunjukkan 96,6% kontribusi variabel kekuatan otot lengan bahu dan daya ledak otot lengan bahu dengan hasil servis atas sedagkan sisanya 3,4% dipengaruhi oleh faktor variabel lain yang tidak didesain dalam penelitian ini. Selanjutnya berdasarkan hasil uji koefisien korelasi ganda X1 dan X2 dengan Y, dimana R adalah koefisien korelasi antara X1 dan X2 dengan variabel Y, sehingga diperoleh Fh = 43,92. Harga ini selanjutnya dikonsultasikan dengan Ftabel dengan dk pembilang = k – 2 dan dk penyebut = (n-k-1) = 29 dan taraf signifikansi yang ditetapkan α = 0,05. Maka Ftabel = 2,185. Dengan demikia berlaku ketentuan Fh > Ft atau 43,92 > 2,185, maka koefisien korelasi ganda yang diuji adalah signifikan yakni terdapat hubungan antara kekuatan otot lengan bahu dan daya ledak otot lengan bahu dengan servis atas dalam permainan bola voli. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima yakni terdapat hubungan yang signifikan antara kekuatan otot lengan bahu dan daya ledak otot lengan bahu dengan servis atas dalam permainan bola voli. Hal ini dapat dibuktikan dengan diterimanya pengujian hipotesis dalam penelitian ini. SARAN Adapun yang menjadi saran dalam penelitian ini yakni: 1.
Bagi tenaga pendidik
Bagi tenaga pendidik, khususnya dalam bidang olahraga dalam melaksanakan pembelajaran terkait dengan materi tentang bola voli khususnya servis atas, hendaknya memperhatikan dua komponen yang penting. Sehingga menghasilkan hasil servis yang baik. Adapun kompone yang dimaksud yakni kekuatan otot lengan bahu dan daya ledak otot lengan bahu. 2.
Bagi mahasiswa Mahasiswa yang memiliki potensi pada cabang olahraga bola voli
sebaiknya terus melakukan latihan sehingga dapat mencapai hasil yang maksimal. Tanpa latihan yang serius tentunya kita tidak dapat melakukan suatu kegiatan yang baik. DAFTAR PUSTAKA Adil, Ahmad. 2006. Hubungan Antara Daya Ledak Lengan Dan Daya Ledak Tungkai Terhadap Kemampuan Passing Atas Pada Permainan Bola Voli Mahasiswa FIK UNM.Skripsi. Makasar: Pendidikan Jasmani Kesehatan dan RekreasiUniversitas Negeri Makasar. Ahmad, Nuril. 2007. Panduan Olahraga Bola Volly. Surakarta: Era Pustaka Utama. Arief Furchan. 2011. Penelitian Dalam Pendidikan. Ateng, Abd. Kadir, 1992.Asas dan landasan Pendidikan Jasmani. Jakarta: Dirjen Dikti. Bompa, T. O. 1999.Periodization: Theory and Methodology of Training, 4th Edition. Kendall/Hunt: Publishing Company. Dieter Beutelstal. (1978).Belajar Bermain Bola Volley. Bandung: Pioner Jaya. Dwi Suryono. 2012. Perbedaan Hasil Ketepatan Servis Antara Teknik Servis Mengambang Di Atas Kepala Dengan Teknik Servis Melingkar Dalam Permainan Bola Voli. Universitas Pendidikan Indonesia. Halim Ichsan Nur, 2004. Tes dan Pengukuran Kesegaran Jasmani. Makassar : Universitas Negeri Makassar. Harre, D. 1982. Principle Of Sport Trainning Introduction To Theory And Methode Of Trainning. Berlin: Sport Verlag.
H. P. Suharno, 1882.Dasar- dasar Permainan Bolavoli. Yogyakarta: FPOK IKIP. M. Sajoto. 1995.Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olahraga.Semarang: Dahara Prize Nusardi, 2010. Teknik Dasar Servis Atas Bola Volly Untuk siswa kelas xi IPA SMAN 1 Lebong Utara(Jurnal Ilmiah Manajemen Pendidikan, Volume 4 Nomor 1, Juli 2010) Sugiyono. 2009. Metode penelitian pendidikan. Bandung. Alfabeta. Syafruddin. 1999.Dasar-dasar Kepelatihan Olahraga. Padang: FIK UNP. Viera, Barbara L & Fergusson Bonnie Jill. 2004.Bola Voli Tingkat Pemula.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Yusup ucup, 2000.Anatomi Fungsional. Jakarta: Departemen Jasmani. Makassar, UNM.