HUBUNGAN ANTARA PANJANG LENGAN KEKUATAN OTOT LENGAN KOORDINASI MATA-TANGAN DAN DAYA LEDAK POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN SMASH PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI PUTRA TAHUN AJARAN 2015/2016 SMA NEGERI 8 PURWOREJO KABUPATEN PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH
E-JOURNAL
Oleh: Ardyansyah Prasetiadi NIM. 12601244138
PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016
Hubungan Antara Panjang… (Ardyansyah Prasetiadi) 1
HUBUNGAN ANTARA PANJANG LENGAN KEKUATAN OTOT LENGAN KOORDINASI MATA TANGAN DAN DAYA LEDAK (POWER) OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN SMASH PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI PUTRA TAHUN AJARAN 2015/2016 SMA NEGERI 8 PURWOREJO KABUPATEN PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH THE RELATIONSHIP OF ARM LENGTH ARM MUSCLE STRENGTH EYES HANDS COORDINATION AND HEEL MUSCLE POWER TO SMASH ABILITY OF PLAYER MALE VOLLYBALL EXTRACURRICULAR GRADE 2015/2016 SENIOR HIGH SCHOOL 8 PURWOREJO PURWOREJO DISTRICT JAWA TENGAH PROVINCE Oleh: Ardyansyah Prasetiadi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta,
[email protected]. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara panjang lengan, kekuatan otot lengan, koordinasi mata-tangan dan daya ledak (power) otot tungkai terhadap kemampuan smash peserta ekstrakurikuler bolavoli putra tahun ajaran 2015/2016 SMA Negeri 8 Purworejo Kabupaten Purworejo Provinsi Jawa Tengah. Penelitian menggunakan desain penelitian korelasional dengan metode survei dan teknik pengumpulan datanya menggunakan tes dan pengukuran. Subyek penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 8 Purworejo yang mengikuti ekstrakurikuler yang berjumlah 20 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah anthropometer, neraca pegas, lempar tangkap bola tenis, dan tes vertical jump. Teknik analisis yang digunakan yaitu korelasi dan regresi ganda. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara panjang lengan, kekuatan otot lengan, koordinasi mata-tangan dan daya ledak (power) otot tungkai terhadap kemampuan smash peserta ekstrakurikuler bolavoli putra SMA Negeri 8 Purworejo. Koefisien determinasi yang diperoleh adalah 0,600 artinya (0,600 x 100%) = 60 %. Kata kunci : panjang lengan, kekuatan otot lengan, koordinasi mata-tangan dan daya ledak (power) otot tungkai, kemampuan smash Abstract The purpose of this research for knowing relationship of arm length, arm muscle strength, hands-eyes and muscle heel power to smash ability of player male extracurricular grade 2015/2016 senior high school 8 Purworejo, Purworejo district Jawa Tengah province. The research used corelational research design by surveying method and the data collection technique was using test and mesurment. The subject of research is students male exstracurricular senior high school 8 Purworejo they are 20 players. The instrumen which is used in this research is anthropometer, spring balance, throw and catch ball tennis and vertcal jump test. Analysis technique which is used is correlation and double regression. The result of research shows that there is significant relation between arm legth, arm muscle stenght, handseyes coordination and muscle heel power to smash ability of player male volleyball exstracurricular senior high school 8 Purworejo. Determination coefficient was gotten is 0,600, it means (0,600 x 100%) = 60%. Keywords: arm length, arm muscle strength, eyes-hands coordination and heel power,smash ability.
Hubungan Antara Panjang… (Ardyansyah Prasetiadi) 2
Smash adalah suatu pukulan di
PENDAHULUAN Permainan
diciptakan
mana tangan melakukan kontak dengan
pada tahun 1895 oleh William G. Morgan
bola penuh pada bagian atas, sehingga
dari Amerika Serikat. Pada mulanya
jalannya bola terjal dengan kecepatan
permainan
yang tinggi, oleh karena itu permainan
ini
bolavoli
bernama
Mintonette,
mengingat dari permainan ini dimainkan
bolavoli merupakan permainan
dengan melambungkan bola (memukul-
cepat maka teknik menyerang lebih
mukul
dominan dibandingkan teknik bertahan
bola)
sebelum
bola
tersebut
menyentuh lantai, maka pada tahun 1896
yang
(Nuril Ahmadi (2007: 32).
oleh Prof. H.T. Halsted mengusulkan
Menurut
Suharno
(1985:
9),
nama permainan menjadi “Volley Ball”.
pemain bola voli yang baik harus
Permainan bolavoli di Indonesia sudah
memiliki antara antomis yang baik, tinggi
dikenal sejak tahun 1928, dibawa oleh
badan 180 cm ke atas untuk putra dan
guru-guru Belanda yang mengajar di
160 cm untuk putri. Pendapat tersebut
sekolah-sekolah lanjutan. Sejak PON II di
dipertegas oleh M. Yunus (1992: 12).
Jakarta pada tahun 1951, sampai sekarang
Penjelasan di atas mempunyai pemikiran
bolavoli termasuk salah satu cabang
bahwa ukuran seseorang menyesuaikan
olahraga yang resmi dipertandingkan
keadaan tinggi badan. Semakin tinggi
(Herry Koesyanto, 2003: 7). Olahraga
badan seseorang, maka ukuran lengan
bolavoli tidak hanya sebagai olahraga
akan
prestasi, tetapi juga sebagai olahraga
Suharno HP (1985: 29), menjelaskan
rekreasi. Jadi tidak sedikit orang yang
bahwa tangan panjang ramping tetapi
suka dan kenal olahraga ini. Menurut M.
harus mempunyai daya ledak (power)
Yunus (1992: 1) pada awal ide permainan
yang tinggi untuk pukulan bolavoli.
bertambah
pula.
Lebih
lanjut
bolavoli adalah memasukkan bola ke arah
Keadaan mengenai ukuran tubuh
daerah lawan melewati suatu rintangan
berupa panjang lengan akan beruntung
berupa tali atau net
untuk
memenangi
dan berusaha
permainan
mendapatkan
kecepatan
gerak
dengan
lengan. Bahwa tulang merupakan lengan
mematikan bola itu di daerah lawan.
dengan tuas panjang. Kemudian otot yang
Memvoli
artinya
memantulkan
bola
menyentuh tanah.
memainkan
atau
panjang
dan
langsing
akan
sebelum
bola
memungkinkan terjadi gerakan cepat dan luas. Karena lengan dengan tuas yang
Hubungan Antara Panjang… (Ardyansyah Prasetiadi) 3
panjang dipengaruhi kecepatan gerakan
pelaksanaan teknik dasar smash dalam
itu sebanding dengan besarnya radius
permainan bolavoli.
yaitu lengan seseorang. Jadi makin
kekuatan otot lengan yang baik, jangan
panjang radiusnya makin besar pula
mengharapkan atlet dapat melakukan
kecepatan yang diperolehnya sehingga
teknik smash pada bolavoli dengan baik.
laju bola bertambah cepat dan lawan akan
Kekuatan
semakin susah dalam menerima bola.
memberikan dampak positif berkaitan
Kekuatan kemampuan
otot
lengan
seseorang
adalah untuk
dengan
otot
Tanpa memiliki
lengan
penggunaan
yang
daya
baik
dalam
melakukan suatu pukulan.
mempergunakan kekuatan otot lengan
Selain unsur kekuatan otot lengan,
yang dikerahkan secara maksimum dalam
koordinasi mata dan tangan yang baik
waktu
juga
sependek-pendeknya
melakukan smash
ketika
menguntungkan
untuk
dapat
olahraga bolavoli.
mengarahkan bola dengan raihan tangan
Gerakan smash pada bolavoli banyak
yang diinginkannya dalam melakukan
didominasi oleh gerakan ayunan otot
smash. Jadi kemampuan seorang pemain
lengan dan akurasi telapak tangan dalam
bolavoli
penempatan bola. Oleh karena itu, perlu
koordinasi mata-tangan dan kekuatan otot
koordinasi gerak yang baik dari gerakan
lengan saat melakukan smash akan
seperti pada smash. Dengan demikian,
berpengaruh terhadap baik buruknya
semakin cepat gerakan itu dilakukan
lecutan
maka semakin banyak pula komponen
Keberhasilan smash sangat dipengaruhi
gerakan yang harus dikoordinasikan.
oleh
Adanya sumbangan kekuatan otot lengan
kemampuan
dengan
sumbangan
ketepatan
teknik
memukul
untuk
bola
kekuatan
memadukan
yang
otot
dihasilkan.
lengan
koordinasi. koordinasi
unsur
mata
dan
Adanya tangan
bolavoli karena kekuatan otot lengan
dengan ketepatan smash bolavoli karena
merupakan daya dorong dari gerakan
koordinasi mata tangan sangat diperlukan
lanjutan lengan yang membuat hasil
di
terhadap
Dengan
bolavoli. Koordinasi mata tangan dalam
demikian jelaslah bahwa kekuatan otot
melakukan lecutan tangan teknik bolavoli
lengan mempunyai hubungan yang erat
terutama pada saat melakukan gerakan
dan mempunyai peranan yang penting
smash bola. Ketika melakukan sentuhan
dalam
teknik bolavoli, yaitu saat mengayunkan
bola
lebih
menunjang
kuat.
keberhasilan
dalam
melakukan
smash
teknik
Hubungan Antara Panjang… (Ardyansyah Prasetiadi) 4
lengan maka koordinasi mata-tangan
Telah dikemukakan di atas bahwa
sangat menentukan keberhasilan atlet
antara panjang lengan, kekuatan otot
dalam melakukan pukulan. Semakin baik
lengan, koordinasi mata-tangan dan daya
koordinasi mata tangan dan semakin
ledak
singkat atlet dalam melakukan sentuhan
kemampuan
teknik bolavoli, maka akan diperoleh
menunjukkan adanya keterkaitan dari
hasil yang optimal. Pada gerakan smash
satu variabel ke variabel lainnya. Dengan
yang dilakukan dalam waktu sesingkat-
demikian dari empat variabel tersebut
singkatnya
diharapkan dapat dimiliki oleh seorang
sehingga
akan
diperoleh
(power)
otot
tungkai
dengan
smash
pukulan yang akurat. Jadi koordinasi
pemain
mata tangan sangat dibutuhkan dalam
keterampilan bermain bolavoli umumnya
melakukan smash, karena koordinasi
dan khususnya menunjang kemampuan
mata tangan sangat diperlukan oleh
smash. Karena, sangat penting teknik
pemain dalam mengarahkan suatu benda
smash dalam bolavoli maka perlu syarat
menuju sasaran yang akan dicapai,
tertentu sebagai modal dalam melakukan
sehingga dengan koordinasi mata, tangan,
smash di antaranya memiliki kondisi fisik
dan kaki yang baik, maka persentase
yang memadai berupa kekuatan dan
keberhasilan dalam melakukan smash
ketepatan.
akan semakin tinggi. Dengan koordinasi
smash yang baik harus mempunyai
yang baik, maka suatu benda yang
keterampilan
dilemparkan
ketrampilan
akan
berhasil
menuju
sasaran.
bolavoli
bolavoli
guna
Sebab,
menunjang
untuk
melakukan
khusus. gerak
Misalnya
lengan
ketika
melecutkan bola, kekuatan otot lengan
Kemudian daya ledak otot tungkai
untuk
tenaga,
ketepatan
dalam
juga sangat mempengaruhi keberhasilan
mengarahkan agar bola jatuh sempurna
melakukan smash karena teknik smash
pada sasaran yang dituju.
memerlukan lompatan atau jump yang
Di SMA Negeri 8 Purworejo
tinggi. Daya ledak sangat berkaitan
terdapat ekstrakurikuler bolavoli yang
dengan daya (power). Asril (1999: 72)
diikuti oleh siswa putra dan putri yang
mengemukakan
ledak
berjumalah 40 siswa, 20 siswa putra dan
(power) berhubungan dengan kekuatan
20 siswa putri yang terdiri dari berbagai
kontraksi otot maksimum dalam suatu
macam kelas yaitu kelas X, XI dan XII.
durasi waktu yang pendek.
Dari
bahwa
daya
berbagai
macam
siswa
masih
Hubungan Antara Panjang… (Ardyansyah Prasetiadi) 5
banyak yang kurang menguasai teknik
smash. Disamping itu unsur dan faktor
dasar permainan bolavoli. Ekstrakurikuler
yang menunjang kemampuan smash tidak
di SMA Negeri 8 Purworejo berjalan
diperhatikan. Faktor yang mempengaruhi
dengan baik, siswa yang mengikuti
kemampuan
ekstrakurikuler kebanyakan belum baik
antara lain panjang lengan, kekuatan otot
dalam
Prestasi
lengan, koordinasi mata-tangan dan daya
bolavoli di SMA Negeri 8 Purworejo
ledak (power) otot tungkai. Siswa masih
masih
menganggap
melakukan
kurang
smash.
memuaskan
ini
smash
bahwa
bolavoli
smash
tersebut
hanyalah
dikarenakan tidak ditunjangnya porsi
sebuah akhir dari suatu permainan,
latihan yang baik dan terancang oleh guru
namun untuk sekarang smash sudah
penjasorkes,
merupakan tujuan yang penting untuk
apalagi
pelaksanaan
ekstrakurikulernya hanya dilaksanakan
mendapatkan
angka
dalam
sebuah
satu kali dalam seminggu.
pertandingan, karena jika smash dapat
Pada saat bermain bolavoli siswa
dilakukan dengan tepat mengarah pada
sudah terlihat baik dalam bermain, namun
titik terlemah dari lawan atau ke daerah
saat melakukan smash masih banyak
yang memang susah untuk dijangkau
sekali yang hanya asal-asalan.. Setiap
maka keberhasilan dalam memperoleh
siswa dalam melakukan smash bolavoli
angka semakin tinggi.
mempunyai kemampuan yang berbeda-
Hasil diskripsi di atas peneliti
beda, ini terlihat sekali pada saat bermain.
bermaksud untuk mengetahui hubungan
Itu dikarenakan panjang lengan dan
antara panjang lengan, kekuatan otot
kekuatan otot yang dimilki setiap siswa
lengan, koordinasi mata-tangan dan daya
tidak
ledak (power) otot tungkai terhadap
sama.
Terlihat
juga
terdapat
perbedaan ketepatan pada saat memukul
kemampuan
smash
bola sudah ada yang tepat terkena telapak
ekstrakurikuler
tangan dan ada yang belum. Selain itu
ajaran
terdapat siswa yang pada saat melakukan
Purworejo Kabupaten Purworejo Provinsi
smash bolavoli sering keluar lapangan
Jawa Tengah. Apakah ada hubungan
bahkan menyangkut net dikarenakan
antara panjang lengan, kekuatan otot
lompatannya kurang tinggi. Teknik yang
lengan, koordinasi mata-tangan dan daya
salah atau tidak tepat juga merupakan
ledak
salah satu penyebab gagalnya melakukan
kemampuan smash bolavoli. Harapannya
bolavoli
2015/2016
(power)
bolavoli
otot
SMA
putra
peserta tahun
Negeri
tungkai
8
dengan
Hubungan Antara Panjang… (Ardyansyah Prasetiadi) 6
untuk bahan evaluasi dalam perbaikan
koordinasi mata-tangan dan daya ledak
proses melakukan smash bolavoli peserta
(power)
ekstrakurikuler
kemampuan
di
SMA
Negeri
8
otot
tungkai
terhadap
smash
Purworejo.
ekstrakurikuler
METODE PENELITIAN
2015/2016 SMA Negeri 8 Purworejo
Jenis Penelitian
Kabupaten
Penelitian
ini
merupakan
bolavoli
peserta
Purworejo
putra
Provinsi
tahun
Jawa
Tengah
penelitian korelasional yang bertujuan
Instrumen dan Teknik Pengambilan
untuk
Data
mengetahui
hubungan
antara
panjang lengan, kekuatan otot lengan,
Instrumen adalah suatu alat yang
koordinasi mata-tangan dan daya ledak
digunakan mengukur fenomena alam
(power)
terhadap
maupun sosial yang diamati (Sugiyono,
peserta
2014: 148). Instrumen yang digunakan
tahun
dalam penelitian ini adalah (a) tes
otot
tungkai
kemampuan ekstrakurikuler ajaran
smash bolavoli
2015/2016
SMA
putra
Negeri
8
panjang lengan menggunakan alat yaitu
Purworejo Kabupaten Purworejo Provinsi
anthropometer yang sebelumnya sudah
Jawa Tengah.
diterakan dan dikalibrasi sehingga alat
Waktu dan Tempat Penelitian
sudah
Penelitian ini dilakukan selama
valid
centimeter.
dengan Prosedur
satuan
ukur
pelaksanaannya
seminggu yaitu pada tanggal 27 Januari –
dengan siswa berdiri tegak lengan dengan
3 Febuari 2016 di Lapangan SMA Negeri
kedua lengan lurus ke bawah telapak
8 Purworejo.
tangan
Subjek Penelitian
pengukuran dilakukan dari sendi bahu (os
menghadap
ke
belakang
Subjek dalam penelitian ini adalah
acromion) sampai ujung jari tengah dari
siswa peserta ekstrakurikuler bolavoli
salah satu lengan. (b) Tes kekuatan otot
putra SMA Negeri 8 Purworejo yang
lengan dilakukan menggunakan alat ukur
berjumlah 20 siswa.
neraca pegas yang memilki validitas
Prosedur
0,860 dan reliabilitas 0,910. Prosedur
Penelitian
merupakan
pelaksanaannya yaitu siswa berdiri tegak
penelitian korelasional yang bertujuan
menempel tembok dengan kedua tungkai
untuk
antara
terbuka dan siswa memegang neraca
panjang lengan, kekuatan otot lengan,
pegas dengan tangan yang terkuat cara
mengetahui
ini
hubungan
Hubungan Antara Panjang… (Ardyansyah Prasetiadi) 7
menggunakan
neraca
pegas
dengan
Teknik Analisis Data
menarik neraca yang sudah diberi tali
Analisis data merupakan kegiatan
seperti gerakan melakukan smash dengan
setelah data dari seluruh responden atau
satuan
Tes
sumber data lain terkumpul. Menurut
koordinasi mata-tangan dilakukan dengan
Sugiyono (2014: 207), kegiatan dalam
tes lempar tangkap bola tenis ke tembok
analisis data adalah: mengelompokkan
sasaran, tes ini memilki validitas 0,812
data berdasarkan variabel dan jenis
dan reliabilitas sebesar 0,905. Prosedur
responden, mentabulasi data berdasarkan
pelaksanaannya
variabel
ukurnya
kilogram.
siswa
(c)
diberikan
dari
seluruh
responden,
kesempatan 20 kali dengan melemparkan
menyajikan data tiap variabel yang
bola tenis
diteliti, melakukan perhitungan untuk
diberikan
ke
tembok
sasaran
yang sudah
dengan
sebuah
menguji hipotesis yang diajukan. Analisis
lingkaran mengguanakan tangan kanan
data yang digunakan sebagai berikut:
dan kiri. (d) Tes daya ledak (power) otot
1. Uji Persyaratan Analisis Data
tungkai dengan menggunakan tes vertical
Sebelum
analisis
data
yang
jump, tes ini memilki validitas 0,78 dan
digunakan, lakukan uji prasyarat untuk
reliabilitas sebesar 093. Pelaksanaan tes
mengetahui
ini siswa berdiri menyamping dinding
dianalisis memenuhi syarat atau tidak
dengan kedua kaki rapat telapak kaki
untuk
menempel penuh di lantai ujung jari
selanjutnya.
tangan dibubuki serbuk kapur, setiap
penelitian
sisswa diberikan kesempatan 2 kali
normalitas dan uji linieritas. Kedua
loncatan dan diambil yang loncatan
persyaratan
terbaik. (e) Tes smash menggunakan tes
dalam
dari laveaga dengan validitas sebesar
hubungan. Adapun uji normalitas dan
0,817 dan reliabilitas
linieritas sebagai berikut:
sebesar 0,91.
Pelaksanaan tes smash dari laveaga dengan tes smash menggunakan sasaran berupa angka dan setiap siswa diberikan kesempatan 20 kali untuk melakukannya.
apakah
data
menentukan Uji ini
yang
langkah
prasyarat
dalam
menggunakan
ini
mutlak
penelitian
uji
dilakukan
korelasi
atau
a) Uji Normalitas Tujuan normalitas
dilakukan adalah
uji
mengetahui
normal tidaknya sebaran data yang akan dianalisis.
Hubungan Antara Panjang… (Ardyansyah Prasetiadi) 8
b) Uji Linieritas Uji
Hasil Penelitian linieritas
untuk
mengetahui apakah variabel bebas yang
dijadikan
1. Uji Prasyarat a. Uji normalitas Uji
prediktor
normalitas
data
ini
menggunakan bantuan SPSS 17
mempunyai hubungan linier atau
dengan teknik menggunakan uji khi
tidak dengan variabel terikatnya.
khuadrat dengan taraf signifikasi 2. Pengujian Hipotesis
0,05 sebagai berikut:
Setelah uji prasyarat di penuhi maka dilakukan pengujian hipotesis penelitian
untuk
mengetahui
Tabel 6. Uji Normalitas No 1 2
hubungan
antara
panjang
lengan, 3
kekuatan otot lengan, koordinasi mata tangan,
daya
ledak
otot
tungkai
4 5
Variabel Panjang Lengan Kekuatan Otot Lengan Koordinasi Mata Tangan Daya Ledak Otot Tungkai Kemampuan Smash
Asymp.Sig
Kesimpulan
0,130
Normal
0,101
Normal
0,443
Normal
0,993
Normal
0,999
Normal
terhadap kemampuan smash peserta ekstrakurikuler putra bolavoli tahun
Dari tabel di atas harga Asymp.
2015/2016 SMA Negeri 8 Purworejo
Sig dari variabel semuanya lebih besar
dengan menggunakan
analisis
uji
korelasi Pearson Product Moment dengan bantuan SPSS 17 for windows. Rumus menghitung koefisien korelasi product moment: rxy
N x
x N y 2
2
y 2
maka
menyatakan
sampel
populasi
yang
hipotesis
yang
bedasarkan
berdistribusi
dari
normal
data variabel dalam penelitian ini dapat dianalisis
Keterangan: rxy = Koefisien korelasi x dan y N = Jumlah testi x = Jumlah skor testi x2 = Jumlah skor kuadart y = Jumlah skor testi y2 = Jumlah skor kuadrat HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN
0,05
diterima. Dari keterangan tersebut, maka
N xy x y 2
dari
menggunakan
pendekatan
statistik parametrik. b. Uji Linieritas Pengujian
dengan
bantuan
SPSS 17 untuk mengetahui sifat DAN
hubungan linier atau tidak antara
Hubungan Antara Panjang… (Ardyansyah Prasetiadi) 9
variabel dan terikat dengan taraf signifikasi 0,05 sebagai berikut: Tabel 7. Uji Linieritas Variabel
Jenis Kore lasi
harga r Tabel Hitung (n=20, α=5%)
X2 Y
0,542
0.444
Ketera ngan
0,0 14
Signifi kan
c. Koordinasi Mata-Tangan
Signifikansi
Kesimpulan
Panjang Lengan
0,002
Linier
Jenis Kore lasi
Kekuatan Otot
harga r tabel Hitung (n=20, α=5%)
0,065
Linier
X3 Y
0,502
Koordinasi Mata Tangan
0,802
Linier
Daya Ledak Otot Tungkai
P
0.444
P
Ketera ngan
0,0 24
Signifi kan
d. Daya Ledak Otot Tungkai
0,547
Linier
Dari hasil di atas diperoleh bahwa
Jenis Kore lasi
harga r tabel Hitung (n=20, α=5%)
X4 Y
0,445
0.444
P
Ketera ngan
0,04 4
Signifi kan
Berdasarkan
hasil
keempat nilai signifikansinya lebih besar
koefisien korelasi yang dihasilkan
dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan
dari table di atas r hitung dari
bahwa terdapat hubungan yang linier
semua variabel lebih besar dari r-
2. Pengujian Hipotesis
tabel 0,444 berarti dinyatakan
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Ada hubungan antara perseptual motorik dengan keterampilan dasar bermain sepakbola siswa Sekolah Sepakbola (SSB) Putra Bangsa Klaten usia 10-12 tahun”. Berdasarkan hasil analisis uji korelasi Pearson
Product
menggunakan
bantuan
Moment SPSS
bahwa
ada
yang
signifikan antara panjang lengan, kekuatan otot lengan, korrdinasi mata-tangan dan daya ledak otot tungkai
terhadap
kemampuan
smash. e. Rangkuman Uji Regresi Ganda Harga F Ry
R2
Df
17 0,7 75
sebagai berikut:
hubungan
0,6 00
4:1 5
hitun g 5,62 2
P
Kete rang an
0,0 06
Signi fikan
tabel 3,06
Signifikansi dari koefisien Tabel 8. Uji Hipotesis
regresi ganda, dilakukan dengan
a. Panjang Lengan Jenis Korelasi X1 - Y
harga r tabel Hitung (n=20, α=5%) 0,449
0.444
b. Kekuatan Otot Lengan
menggunakan harga F. P
Ketera ngan
0,0 25
Signifi kan
Dari
analisis korelasi ganda diperoleh F-hitung sebesar 5,622, kemudian dikonsultasikan dengan F-tabel pada db 4 lawan 15 dengan taraf
Hubungan Antara Panjang… (Ardyansyah Prasetiadi) 10
signifikansi 5%, diperoleh F-tabel sebesar 3,06. Ternyata Harga F-
lengan(1,924),
kekuatan
otot
lengan(2.847), koordinasi mata
hitung 5,622 lebih besar dari Ftabel
3,06
berarti
regresi
tungkai
gandanya signifikan.. f. Rangkuman Persamaan Regresi Variabel
tangan (3.922) dan daya ledak otot (0,281)
artinya
jika
variabel independen lain nilainya
Beta tetap dan semua variabel tersebut
(constant)
-123.154 mengalami kenaikan 1%.
PL
1.924
KOL
2.847
KMT
3.922
mengetahui hubungan antara panjang
DLOT
-.281
lengan, kekuatan otot lengan, koordinasi
Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk
Konstanta sebesar 123,154
mata-tangan dan daya ledak (power) otot tungkai
artinya
jika
panjang
terhadap
kemampuan
smash
lengan,
peserta ekstrakurikuler bolavoli putra
kekuatan otot lengan, koordinasi
tahun ajaran 2015/2016 SMA Negeri 8
mata kaki dan daya
ledak
otot
Purworejo Kabupaten Purworejo Provinsi Jawa Tengah. Hasil penelitian yang
tungkai nilainya adalah 0, maka
diperoleh yaitu ada hubungan yang
prestasinya sebesar 123,154 dan
signfikan antara panjang lengan terhadap
Koefisien regresi variabel panjang
kemampuan smash, ada hubungan yang signfikan antara kekuatan otot lengan
lengan 1,924 artinya jika variabel
terhadap
independen lain nilainya tetap dan
hubungan
yang
signfikan
koordinasi
mata
tangan
panjang
lengan
mengalami
kemampuan
smash,
ada antara
terhadap
kemampuan smash dan ada hubungan kenaikan 1%, maka kemampuan
yang signfikan antara daya ledak otot
smash akan mengalami kenaikan
tungkai terhadap kemampuan smash.
sebesar
1,924
dan
koefisien
Sedangkan pada regresi ganda menunjukan
regresi
variabel
panjang
bahwa
terdapat
ada
hubungan yang signifikan antara panjang
Hubungan Antara Panjang… (Ardyansyah Prasetiadi) 11
lengan, kekuatan otot lengan, koordinasi
mata-tangan dan daya ledak (power) otot
mata-tangan dan daya ledak (power) otot
tungkai
tungkai
smash
peserta ekstrakurikuler bolavoli putra
peserta ekstrakurikuler bolavoli putra
SMA Negeri 8 Purworejo. Koefisien
SMA Negeri 8 Purworejo. Koefisien
determinasi yang diperoleh adalah 0,600
determinasi diperoleh 0,600 sehingga
artinya (0,600 x 100%) = 60 % naik-
kemampuan
turunnya
terhadap
ekstrakurikuler
kemampuan
smash bolavoli
peserta putra
SMA
dengan
kemampuan
kemampuan
ekstrakurikuler
smash
bolavoli
putra
smash
peserta SMA
Negeri 8 Purworejo dipengaruhi oleh
Negeri 8 Purworejo ditentukan oleh
tingkat panjang lengan, kekuatan otot
panjang lengan, kekuatan otot lengan,
lengan, koordinasi mata-tangan dan daya
koordinasi mata-tangan dan daya ledak
ledak (power) otot tungkai sebesar 60%.
(power) otot tungkai, sedangkan sisanya
Berdasarkan
hasil
penelitian
40 % ditentukan oleh faktor atau variabel
menunjukkan bahwa panjang lengan,
lain yang tidak dikaji dalam penelitian
kekuatan otot lengan, koordinasi mata
ini.
tangan dan daya ledak (power) otot
Saran
tungkai mampu memberikan kontribusi
a) Bagi
Guru
harus
mampu
yang signifikan terhadap kemampuan
memberikan program latihan yang
smash.
lebih efektif dalam peningkatan
Kemampuan
smash
dalam
permainan bola voli merupakan teknik
kemampuan smash.
yang digunakan untuk menyerang dan
b) Bagi Siswa harus mau berlatih
mematikan lawan dengan melakukan
lebih keras untuk dapat memiliki
pukulan keras dan tajam ke arah daerah
kemampuan
lawan. Siswa memerlukan keterampilan
maksimal.
yang baik dan faktor pendukung untuk
bermain
yang
c) Bagi pelaku olahraga bolavoli,
dapat melakukan smash dengan baik.
bahwa berlatih secara disiplin dan
SIMPULAN DAN SARAN
meningkatkan kemampuan secara
Simpulan
menyeluruh
Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara panjang lengan, kekuatan otot lengan, koordinasi
akan
membantu
dalam meraih prestasi yang tinggi. DAFTAR PUSTAKA A. Sarumpet. (1992). Teknik Dasar dan teknik Permainan Bola VoliPermanan Besar. Jakarta:
Hubungan Antara Panjang… (Ardyansyah Prasetiadi) 12
Depaertemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Aip
Sarifudin.
(1996).
Ibnu
Tingkat Pemula, Devisi Buku Sport,
Jakarta:
PT
.Raja
Jakarta:
Dubuque, Iowa: Kendal/Hunt Publishing Company. Depdikbud.
(1994).
Jasmani
Pendidikan
SMA.
Jakarta:
PT.
Rajasa Rasdakarya. Harsuki.
(2003).
Perkembangan
Olahraga Terkini Kajian Para Pakar. Jakarta: PT Grafindo Persada Harsono. (1998). Coaching dan Aspek Psikologi
dalam
Coaching.
Dirjen Dikti: Jakarta. Herry Koesyanto. (2003) . Belajar Bermain
Bola
Voli.
FIK
UNNES: Semarang Hurlock, Elizabeth B. (2000). Jilid 1. Perkembangan keenam
(Med.
Anak
Edisi
Meitasari
Tjandrasa. Terjemahan). Jakarta: Erlangga.
Raya
Grafindo
Olahraga. UNS: Surakarta. M. Yunus
(1992). Permainan Bola Jakarta:
Depdikbud
Deroktorat Jendral Pendidikan
Bompa, Tudor O. (1990). Theory and Training.
PT
Ismaryati. (2008). Tes Pengukuran
Voli.
of
Penelitian
Persada.
Grafindo Persada.
Metodology
Dasar-Dasar
Kuantitatif dalam Pendidikan.
Olahraga. Rora karya: Jakarta.
Bonnie Jill. (1996). Bola Voli
(1999).
Metodologi
Evaluasi
Barabara Vierra, R, dan Fergusson
Hajar.
Tinggi Nuril
Ahmadi.
(2007).
Panduan
Olahraga Bola Voli. Solo: Era Pustaka Utama. Sajoto.
(1988).
Peningkatan
Pembinaan
Kondisi
dan Fisik.
Semarang: IKIP Semarang. Sugiyono.
(2007).
Metodologi
Penelitian
Pendidikan:
Pendekatan
Kuantitatif,
Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta. Suharno HP. (1985). Dasar Dasar Permainan
Bola
Voli.
Yogyakarta. IKIP Suharno
HP.
(1993).
Pelatihan.
Metodologi
Yogyakarta:
IKIP
Yogyakarta. Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian
suatu
Pendekatan
Praktik. Jakarta: Rieneke Cipta.
Hubungan Antara Panjang… (Ardyansyah Prasetiadi) 13
Sukiantaka. (1992). Permainan dan Metodik. Depdikbud: Jakarta. Sutrisno Hadi. (1991). Analisis Butir untuk Instrumen. Yogyakarta: Andi Offset. Syarifuddin. (2002). Ilmu Kepelatihan Dasar. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Dikti, Jakarta.