1
KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN TOGOK KEDEPAN TERHADAP KEMAMPUAN ROLL KEDEPAN PADA SISWA SMP NEGERI 37 SAMARINDA Nurjamal Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas Mulawarman Samarinda. Jl. Muara Pahung Kelua Samarinda.
Abstract: Kontribusi Kekuatan Otot Lengan dan Kelentukan Togok Kedepan Terhadap Kemampuan Roll Kedepan Pada Siswa SMP Negeri 37 Samarinda. Penelitian ini bertujuan untuk pemperoleh jawaban atas permasalahan: 1). Apakah ada kontribusi kekuatan otot lengan terhadap kemampuan melakukan roll kedepan pada siswa SMP Negeri 37 Samarinda. 2)Apakah ada kontribusi kelentukan togok kedepan terhadap kemampuan melakukan roll kedepan pada siswa SMP Negeri 37 Samarinda. 3) Apakah ada kontribusi kekuatan otot lengan dan kelentukan togok kedepan terhadap kemampuan melakukan roll kedepan pada siswa SMP Negeri 37 Samarinda. Penelitian ini bersifat asosiatif terhadap dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Populasi dan sampel adalah siswa SMP Negeri 37 Samarinda dipilih secara random sampling diperoleh sampel sebanyak 30 orang. Teknik analisis data yang digunakan regresi (uji-r). Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan sebagai berikut: 1). Ada kontribusi kekuatan otot lengan terhadap kemampuan melakukan roll kedepan pada siswa SMP Negeri 37 Samarinda, dengan nilai β = 0. 918 (p < 0.05), dimana besar kontribusi 84.30% . (2). Ada kontribusi kelentukan togok kedepan terhadap kemampuan melakukan roll kedepan pada siswa SMP Negeri 37 Samarinda, dengan nilai β = 0.743 (p < 0.05), dimana besar kontribusi 55.10% (3). Ada kontribusi secara bersama-sama kekuatan otot lengan dan kelentukan togok kedepan terhadap kemampuan melakukan roll kedepan pada siswa SMP Negeri 37 Samarinda, dengan nilai Ro = 0. 935 (p < 0.05), dimana besar kontribusi 87.40 %. Kata kunci: kekuatan otot lengan, kelentukan togok kedepan, roll kedepan.
Pertumbuhan dan perkembangan aspek jasmani, intelektual, sosial, dan moral spritual juga merupakan tujuan-tujuan yang terdapat dalam pembinaan olahraga menuju peningkatan prestasi. Pendidikan jasmani yang diberikan di sekolah dasar mulai kelas satu sampai dengan kelas enam adalah kegiatan pendidikan yang berorientasi pada gerakan-gerakan olahraga yang disusun dalam kurikulum bagi tiap jenjang pendidikan termasuk jenjang kelas mempunyai tujuan-tujuan yang ingin dicapai seperti perkembangan aspek jasmani, sehingga dapat dimanfaatkan untuk menunjang pelaksanaan pendidikan, seperti kemampuan untuk duduk berjamjam menerima pelajaran di kelas. Selain dari itu tujuan tersebut aspek-aspek lain yang perlu dikembangkan melalui pendidikan jasmani adalah aspek intelektual, sosial dan moral spritual. Bahkan lebih dari itu mempersiapkan anak didik mulai dari usia dini memiliki potensi berprestasi dalam pendidikan.
Pembentukan gerak berkaitaan dengan keinginan anak didik untuk bergerak, mengenal kemungkinan gerak diri sendiri, serta memperkaya kemampuan gerak. Pembentukan prestasi dalam hal ini menyiapkan anak didik untuk mengembangkan kemampuannya mulai dari usia dini menuju ke arah pembinaan peningkatan prestasi, termasuk mengembangankan unsur mental spritual, pembentukan sikap yang tepat terhadap nilai-nilai yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari dan olahraga. Pembentukan sosial menyangkut pengembangan anak untuk mengakui dan menerima peraturan dari norma bersama, belajar bekerja sama, bertanggung jawab, pengakuan terhadap kemampuan teman atau orang lain sebagai pribadi maupun rasa hidup bermasyarakat. Pertumbuhan menyangkut membantu meningkatkan pertumbuhan anak dengan mengatasi berbagai hambatan terhadap pertumbuhan anak didik. Dengan demikian akan terjadi peningkatan kesehatan, 125
126 Nurjamal, JurnalKontribusi ILARA, Kekuatan Volume Otot III, Lengan Nomordan 1, Kelentukan Januari-Juni Togok2012, Kedepan hlm. Terhadap 125 – Kemampuan 132 Roll Kedepan
kesegaran jasmani termasuk kemampuan bertanggung jawab terhadap kesehatan diri sendiri dan kebiasaan hidup sehat. Senam lantai dikembangkan bagi siswa-siswa sekolah menengah pertama selain memberikan manfaat dan tujuan pendidikan jasmani juga bermanfaat sebagai pembinaan kearah peningkatan prestasi. Cabang olahraga senam lantai terdiri dari banyak gerakan. Gerakan yang pertama menjadi materi pelajaran dalam kurikulum diantaranya adalah gerakan roll ke depan. Gerakan ini juga dalam senam lantai banyak dipergunakan dalam rangkaian gerakan. Oleh sebab itu diidentifikasi untuk diajarkan sebagai bahan pelajaran yang utama. Kemampuan senam lantai khususnya gerakan roll ke depan hanya dapat dicapai bila melalui proses belajar gerakan tersebut. Dalam proses belajar kemampuan senam lantai gerakan roll ke depan perlu ditunjang oleh komponen fisik, meliputi kelentukan togok dan kekuatan. Kelentukan togok merupakan kemampuan fisik yang sangat penting bagi pesenam yang harus dimiliki. Sebab setiap gerakan yang dilakukan akan lebih indah bila mampu memperlihatkan posisi badan yang luwes dan halus. Dan ini dapat dilakukan dengan adanya kelentukan togok, seperti dengan melakukan roll ke depan, bagi pesenam akan dapat berbentuk sebuah gulungan bila memiliki kelentukan togok yang baik. Kekuatan otot lengan merupakan bagian dari ekstremitas superior. Kekuatan otot lengan yang dimaksudkan adalah kekuatan otot triceps dan biceps yang gerakannya bersumbu pada persendian siku (articulatio cubiti). Kekuatan otot lengan ini diharapkan dapat berperan dalam melakukan gerakan senam lantai (roll ke depan). Pada gerakan roll ke depan bagaimana peranan kedua lengan uuntuk menopang tubuh yang diangkat dengan kedua kaki pada saat dalam keadaan bengkok. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka yang menjadi pokok pembahasan dalam penelitian dengan mengangkat judul sebagai berikut: “Kontribusi Kekuatan Otot Lengan dan Kelentukan Togok Kedepan Terhadap Kemampuan Roll Kedepan Pada Siswa SMP Negeri 37 Samarinda”.
126
METODE Untuk memperoleh hasil penelitian sesuai dengan harapan, penggunaan metodologi dalam penelitian harus tepat sasaran dan mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Kendati banyak metode yang dapat digunakan dalam penelitian, permasalahannya bukan terletak pada baik dan buruknya metode melainkan pada ketepatan dalam penggunaan metode yang sesuai dengan objek penelitian atau tujuan. Variabel penelitian ini ada dua variabel yang terlibat, yakni variabel terikat dan variabel bebas. Kedua variabel tersebut akan diidentifikasikan ke dalam penelitian ini sebagai berikut: Variabel bebas yaitu: Kekuatan otot lengan, kelentukan togok kedepan, variabel terikat yaitu: Kemampuan roll kedepan. Definisi Operasional Variabel. Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang meluas tentang variabel-variabel yang terlibat dalam penelitian ini, maka variabel-variabel tersebut perlu didefinisikan sebagai berikut: Kekuatan otot lengan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa mempergunakan otot lengannya dalam menerima beban sewaktu bekerja atau beraktivitas. Kelentukan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam melakukan pergerakan persendian dalam ruang gerak sendi dengan amplitudo yang lebih luas sehingga gerakan-gerakan yang dilakukan lebih mudah dan efisien. Kemampuan roll kedepan dalam senam lantai yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan untuk berguling kedepan atau menggelinding pada senam lantai. Populasi adalah keseluruhan individu atau kelompok yang dapat diamati dari beberapa anggota kelompok (Arikunto, 1996:115). Menurut Sugiyono (2008:115) menjelaskan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas;objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun yang dijadikan populasi penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 37
Nurjamal, Kontribusi Kekuatan Otot Lengan dan Kelentukan Togok Kedepan Terhadap Kemampuan Roll Kedepan
Samarinda. Sampel ialah sebagian dari anggota populasi yang diambil dengan menggunakan terknik tertentu yang disebut teknik sampling. Karena jumlah populasi dalam penelitian ini relatif banyak, maka peneliti membatasi dengan melakukan pemilihan secara acak dengan mempergunakan teknik “Simple Radom Sampling” dengan cara undian, sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 60 orang siswa putra SMP Negeri 37 Samarinda. Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini sesuai dengan variabel yang terlibat, yakni data kekuatan otot lengan, data kelentukan togok kedepan dan data kemampuan roll kedepan dalam senam lantai. Tes Kekuatan otot lengan dengan Tes kekuatan lengan dengan Push Up 30 detik. Tujuan: Untuk mengukur kekuatan otot lengan. Alat: Permukaan yang datar, Stop Watch, Blanko/Formulir Tes, Alat tulis menulis, Petugas: Pemandu tes, Pencatat skor, Pelaksanaan: Testee atau sampel mengambil posisi push up, Pada aba-aba “ya” testee melakukan push up selama 30 detik. Pada saat yang bersamaan stopwatch dijalankan setelah 30 detik. Berapa kali yang diperoleh testee selama 30 detik, maka itulah merupakan hasil kekuatan otot lengan. Penilaian: Nilai yang diperoleh tesstee dapat melakukan Push Up selama 30 detik. Tes kelentukan togok (Forward Flexion of Trunk Test). Tujuan: Untuk mengukur kelentukan tubuh ke depan. Alat: Bangku pengukur kelentukan berskala cm, Kapur bubuk, Blanko/Formulir Tes, Alat tulis menulis, Petugas: Pemandu tes sekaligus sebagai pengukur, Pencatat skor. Pelaksanaan: Ujung jari kedua tangan peserta tes diberi bubuk kapur. Peserta tes berdiri di atas bangku dengan kedua kaki tepat berada ditepi bangku pada skala (mistar) yang terpasang. Kedua ibu jari tangan berkaitan satu sama lain, kedua tungkai (lutut) harus lurus. Kemudian badan dibungkukkan pelan-pelan dan kedua tangan berusaha mencapai skala terendah mungkin, dan sikap ini dipertahankan selama tiga detik. Kesempatan diberikan dua kali berturutturut. Hal yang diukur adalah tanda bekas jari yang dicapai pada skala dari dua kali
127
kesempatan. Kalau kedua ujung jari tangan peserta tes dapat mencapai skala di bawah permukaan bangku, maka hasilnya positif. Sedangkan jika kedua ujung jari tangan hanya dapat mencapai skala di atas bangku, maka hasilnya negatif. Penilaian: Skor terbaik (bekas jari yang terjauh pada skala) dari dua kali kesempatan dicatat sebagai hasil akhir peserta test. Kemampuan roll kedepan dengan Tes Kemampuan Roll ke depan. Tujuan: Untuk mengukur kemampuan seseorang dalam melakukan roll ke depan.. Alat: Matras, Blanko/Formulir Tes, Alat tulis menulis, Petugas: Pemandu tes, Pencatat skor.Pelaksanaan: Testee berdiri tegak kedua tangan disamping badan, letakkan kedua tangan di matras, Bengkokkan siku ke samping sambil tengkuk leher menyentuh matras dengan menundukkan kepala dagu sampai ke dada. Berguling ke depan, lipat kedua lutut ke dada dan kedua tangan merangkul lutut. Sikap jongkok diteruskan dengan berdiri tegak. Penilaian: Nilai 8 diberikan apabila gerakannya baik. Nilai 7 apabila gerakannya tidak memenuhi teknik gerak. Nilai 6 apabila pelaksanaan geraknya tidak stabil, tidak lancar. Teknik Analisis Data. Data yang terkumpul melalui tes masih merupakan data kasar. Data tersebut selanjutnya dianalisis dengan menggunakan uji statistik korelasional dengan bantuan paket SPSS dalam komputer. Analisis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif untuk menggambarkan data apa adanya dan analisis infrensial untuk menguji hipotesis dengan menggunakan analisis korelasi sederhana dan analisis korelasi ganda. Untuk analisis korelasi sederhana dan analisis korelasi ganda terlebih dahulu dilakukan analisis normalitas dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov (KS-Z) dan program SPSS. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Analisis deskriptif (gambaran umum) data penelitian yang terdiri dari nilai tes kekuatan otot lengan dan kelentukan togok kedepan terhadap kemampuan melakukan
128 Nurjamal, JurnalKontribusi ILARA, Kekuatan Volume Otot III, Lengan Nomordan 1, Kelentukan Januari-Juni hlm. 125 – Kemampuan 132 Togok2012, Kedepan Terhadap Roll Kedepan
roll kedepan pada siswa SMP Negeri 37 Samarinda. data kekuatan otot lengan dan kelentukan togok kedepan serta kemampuan Roll kedepan dapat dikemukakan sebagai berikut: Kekuatan Otot Lengan, diperoleh total nilai 381.00, rata-rata 12.7000, data minimal 10.00, data maksimal 15.00, rentang nilai 5.00 Nilai Statistik N Rata-rata
Kelentukan togok kedepan, diperoleh total nilai 204.00, rata-rata 6.8000, data minimal 4.00, data maksimal 9.00, rentang nilai 5.00. Kemapuan Roll kedepan, diperoleh total nilai 167.00, rata-rata 5.5667, data minimal 3.00, data maksimal 7.00, rentang nilai 4.00. Sum
Minimal
Maksimal
Rentang
KOL
30
12.7000
381.00
10.00
15.00
5.00
KTD
30
6.8000
204.00
4.00
9.00
5.00
KRD
30
5.5667
167.00
3.00
7.00
4.00
Pengujian Normalitas Data. Suatu data penelitian yang akan dianalisis secara statistik harus memenuhi syarat-syarat analisis. Untuk itu setelah data kekuatan otot lengan dan kelentukan togok kedepan serta kemampuan Roll kedepan pada penelitian ini terkumpul, maka sebelum dilakukan analisis statistik untuk pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan yaitu normalitas (KolmogorovSmirnov Z). Hasil pengujian normalitas data dengan menggunakan uji Kolmogorov smirnov menunjukkan hasil sebagai berikut: Kekuatan otot lengan diperoleh Variabel Absolut Positif
nilai Asymp. Sig 0. 267 (P>0.05), maka dapat dikatakan bahwa data kekuatan otot lengan mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal. Kelentukan togok kedepan diperoleh nilai Asymp. Sig 0. 147 (P>0.05), maka dapat dikatakan bahwa data Kelentukan togok kedepan mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal. Kemampuan Roll kedepan diperoleh nilai Asymp. Sig 0. 207 (P>0.05), maka dapat dikatakan bahwa data Kemampuan Roll kedepan mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal. Negatif
KS-Z
Asymp
Ket
KOL
0.183
0. 147
-0. 183
1.002
0. 267
Normal
KTD
0. 209
0. 138
-0. 209
1.143
0. 147
Normal
KRD
0. 194
0. 147
-0. 194
1.064
0. 207
Normal
Hasil Pengujian Analisis Regresi. Untuk pengujian hipotesis tersebut maka dilakukan uji regresi antara data kekuatan otot lengan dan kelentukan togok kedepan terhadap kemampuan melakukan roll kedepan dengan menggunakan tehnik Regresi Pearson. Hasil analisis regresi akan dijelaskan sebagai berikut: Hasil Pengujian kontribusi kekuatan otot lengan terhadap kemampuan melakukan roll kedepan pada siswa SMP Negeri 37 Samarinda. Ada kontribusi kekuatan otot lengan terhadap Variabel
kemampuan melakukan roll kedepan pada Siswa SMP Negeri 37 Samarinda. Hasil perhitungan regresi, diperoleh nilai β = 0. 918 dengan nilai t hitung (to) = 12.263 (P < 0.05), berarti ada kontribusi yang signifikan kekuatan otot lengan terhadap kemampuan melakukan roll kedepan pada Siswa SMP Negeri 37 Samarinda. Dengan demikian jika siswa memiliki kekuatan otot lengan yang baik akan memberikan kontribusi terhadap kemampuan melakukan roll kedepan.
β
t0
P
Keterangan
0. 918
12.263
0.000
Signifikan
KOL (X1)
KRD (Y)
128
Nurjamal, Kontribusi Kekuatan Otot Lengan dan Kelentukan Togok Kedepan Terhadap Kemampuan Roll Kedepan
Hasil Pengujian kontribusi kelentukan togok kedepan terhadap kemampuan melakukan roll kedepan pada Siswa SMP Negeri 37 Samarinda. Ada kontribusi kelentukan togok kedepan terhadap kemampuan melakukan roll kedepan pada Siswa SMP Negeri 37 Samarinda. Hasil perhitungan regresi, diperoleh nilai β = 0.743 dengan nilai t Variabel
129
hitung (t0) = 5.868 (P < 0.05), berarti ada kontribusi yang signifikan kelentukan togok kedepan terhadap kemampuan melakukan roll kedepan pada Siswa SMP Negeri 37 Samarinda. Dengan demikian jika siswa memiliki kelentukan togok kedepan yang baik akan memberikan kontribusi terhadap kemampuan melakukan roll kedepan dengan baik pula.
β
t0
P
Keterangan
0.743
5.868
0.000
Signifikan
KTD (X2)
KRD (Y) Hasil Pengujian kontribusi kekuatan otot lengan dan kelentukan togok kedepan terhadap kemampuan melakukan roll kedepan pada siswa SMP Negeri 37 Samarinda. Ada kontribusi kontribusi kekuatan otot lengan dan kelentukan togok kedepan terhadap kemampuan melakukan roll kedepan pada siswa SMP Negeri 37 Samarinda. Hasil perhitungan regresi ganda, diperoleh nilai R hitung (Ro) = 0. 935 setelah dilakukan uji signifikasi dengan Variabel KOL (X1) KTD (X2) KRD (Y) Pengujian Hipotesis. Ada tiga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Ketiga hipotesis tersebut harus diuji kebenarannya melalui data empiris. Setelah dilakukan pengujian dengan menggunakan uji regresi (statistic parametrik) maka hasil seperti berikut: Ada kontribusi yang signifikan antara kekuatan otot lengan terhadap kemampuan melakukan roll kedepan pada siswa SMP Negeri 37 Samarinda. Hipotesis statistik yang akan diuji adalah; H0 : βx1.y = 0, H1 : βx1.y ≠ 0. Hasil pengujian: Analisis data yang diperoleh nilai β = 0. 918 dengan nilai t hitung (to) = 12.263 ( P < 0.05), maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti ada kontribusi yang signifikan antara kekuatan otot lengan dengan kemampuan melakukan roll kedepan pada siswa SMP Negeri 37 Samarinda. Untuk nilai R Square = 0.843 berarti bahwa 84.30% kekuatan otot lengan
menggunakan uji F diperoleh F hitung = 94.032 (P < 0.05), berarti ada kontribusi yang signifikan kekuatan otot lengan, dan kelentukan togok kedepan terhadap kemampuan melakukan roll kedepan pada siswa SMP Negeri 37 Samarinda. Dengan demikian jika siswa memiliki kekuatan otot lengan, dan kelentukan togok kedepan yang baik akan memberikan kontribusi terhadap kemampuan melakukan roll kedepan. Ro
F0
P
Keterangan
0. 935
94.032
0.000
Signifikan
memberikan kontribusi kemampuan melakukan roll kedepan pada siswa SMP Negeri 37 Samarinda. Sedangkan sisanya (100% - 84.30% = 15.7%) dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain. Ada kontribusi yang signifikan kelentukan togok kedepan terhadap kemampuan melakukan roll kedepan pada siswa SMP Negeri 37 Samarinda. Hipotesis statistik yang akan diuji adalah; H0 : βx2.y = 0, H1 : βx2.y ≠ 0. Hasil pengujian: Analisis data yang diperoleh nilai β = 0. 743 dengan nilai t hitung (to) = 5.868 ( P < 0.05), maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti ada kontribusi yang signifikan kelentukan togok kedepan dengan kemampuan melakukan roll kedepan pada siswa SMP Negeri 37 Samarinda. Untuk nilai R Square = 0.551 berarti bahwa 55.10% kelentukan togok kedepan memberikan kontribusi kemampuan melakukan roll kedepan pada
130 Nurjamal, JurnalKontribusi ILARA, Kekuatan Volume Otot III, Lengan Nomordan 1, Kelentukan Januari-Juni hlm. 125 – Kemampuan 132 Togok2012, Kedepan Terhadap Roll Kedepan
siswa SMP Negeri 37 Samarinda. Sedangkan sisanya (100% - 55,10% = 44.90%) dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain. Ada kontribusi yang signifikan secara bersama-sama kekutan otot lengan dan kelentukan togok kedepan terhadap kemampuan melakukan roll kedepan pada Sisiwa SMP Negeri 1 Makassar. Hipotesis statistik yang akan diuji adalah; H0 : Rx1.2.y = 0, H1 : Rx1.2.y ≠ 0. Hasil pengujian: Analisis data yang diperoleh nilai R hitung = 0. 935 dengan nilai F hitung = 94.032 ( P < 0.05), maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti ada kontribusi yang signifikan antara kekuatan otot lengan, dan kelentukan togok kedepan dengan kemampuan melakukan roll kedepan pada siswa SMP Negeri 37 Samarinda. Untuk nilai R Square = 0. 874 berarti bahwa 87.40% kekuatan otot lengan, dan kelentukan togok kedepan memberikan kontribusi kemampuan melakukan roll kedepan pada siswa SMP Negeri 37 Samarinda. Sedangkan sisanya (100% 87.40% = 12.60%) dijelaskan oleh sebabsebab yang lain. Pembahasan Hasil analisis kontribusi antara kedua variable bebas terhadap variabel terikat dalam pengujian hipotesis perlu dikaji lebih lanjut dengan memberikan interpretasi keterkaitan antara hasil analisis yang dicapai dengan teori-teori yang mendasari penelitian ini. Penjelasan ini diperlukan agar dapat diketahui kesesuaian teori-teori yang dikemukakan dengan hasil penelitian yang diperoleh. Adapun penjelasan untuk memberikan kejelasan keterkaitan variable-variabel bebas terhadap variable terikat adalah sebagai berikut: Pembahasan kontribusi kekuatan otot lengan terhadap kemampuan melakukan roll kedepan pada senam lantai siswa SMP Negeri 37 Samarinda. Ada kontribusi kekuatan otot lengan terhadap kemampuan melakukan roll kedepan pada senam lantai siswa SMP Negeri 37 Samarinda. Hasil ini menunjukkan bahwa kekuatan otot lengan merupakan komponen yang sangat penting guna meningkatkan kemampuan melakukan roll kedepan.
130
Kekuatan otot lengan merupakan bagian dari ekstremitas superior. Kekuatan otot lengan yang dimaksudkan adalah kekuatan otot triceps dan biceps yang gerakannya bersumbu pada persendian siku ( articulation cibiti ). Kekuatan otot lengan ini diharapkan dapat berperan dalam melakukan gerakan senam lantai (roll kedepan). Pada gerakan roll kedepan bagaimana peranan kedua lengan untuk menopang tubuh yang diangkat secara perlahan pada saat kedua kaki diangkat lurus hingga berguling kedepan. Dengan demikian kekuatan otot lengan memiliki kontribusi sebesar 84,30% terhadap kemampuan melakukan roll kedepan pada senam lantai siswa SMP Negeri 37 Samarinda. Pembahasan kontribusi kelentukan togok kedepan terhadap kemampuan melakukan roll kedepan pada senam lantai siswa SMP Negeri 37 Samarinda. Ada kontribusi kelentukan togok kedepan terhadap kemampuan melakukan roll kedepan pada senam lantai siswa SMP Negeri 37 Samarinda. Hasil ini menunjukkan bahwa kelentukan togok kedepan merupakan komponen yang sangat penting guna meningkatkan kemampuan melakukan roll kedepan. Nur Ichsan Halim (2004:108) mengemukakan pengertian bahwa: "kelentukan adalah kemampuan tubuh mengulur diri seluas-luasnya yang ditunjang oleh luasnya gerakan pada sendi. "Kemampuan untuk menggerakkan tubuh dan anggota tubuh seluasluasnya, berhubungan erat dengan kemampuan gerakan kelompok otot besar dan kapasitas kinerjanya. Kemampuan ini terkait pula dengan kemampuan peregangan otot dan jaringan sekeliling sendi. Pada gerakan roll kedepan bagaimana peranan kelentukan menentukan berhasil tidaknya melakukan roll kedepan dengan sempurna. Dengan demikian kelentukan togok kedepan memiliki kontribusi sebesar 55,10% terhadap kemampuan melakukan roll kedepan pada senam lantai siswa SMP Negeri 37 Samarinda. Pembahasan kontribusi kekuatan otot lengan dan kelentukan togok kedepan terhadap kemampuan melakukan roll
Nurjamal, Kontribusi Kekuatan Otot Lengan dan Kelentukan Togok Kedepan Terhadap Kemampuan Roll Kedepan
kedepan pada senam lantai siswa SMP Negeri 37 Samarinda. Ada kontribusi kekuatan otot lengan dan kelentukan togok kedepan terhadap kemampuan melakukan roll kedepan pada senam lantai siswa SMP Negeri 37 Samarinda. Hasil ini menunjukkan bahwa kekuatan otot lengan dan kelentukan togok kedepan merupakan komponen yang sangat penting guna meningkatkan kemampuan melakukan roll kedepan. Kekuatan adalah salah satu komponen fisik yang tak kalah pentingnya dalam upaya mendukung pencapaian prestasi pada umumnya, khususnya dalam cabang olahraga senam. Kekuatan merupakan daya penggerak sekaligus pencengah cedera dalam suatu kegiatan atau aktivitas fisik. Kekuatan dapat pula membangkitkan ketengangan pada waktu mendapat beban dalam waktu tertentu. Kekuatan adalah kemampuan otot untuk melakukan kontraksi guna membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan. Dengan demikian kekuatan otot lengan dan kelentukan togok kedepan memiliki kontribusi sebesar 87.40% terhadap kemampuan melakukan roll kedepan pada senam lantai siswa SMP Negeri 37 Samarinda. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan uraian pembahasan yang telah dikemukakan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Ada kontribusi kekuatan otot lengan terhadap kemampuan melakukan roll kedepan pada siswa SMP Negeri 37 Samarinda. Ada kontribusi kelentukan togok kedepan terhadap kemampuan melakukan roll kedepan pada siswa SMP Negeri 37 Samarinda. Ada kontribusi secara bersama-sama kekuatan otot lengan dan kelentukan togok kedepan terhadap kemampuan melakukan roll kedepan pada siswa SMP Negeri 37 Samarinda. Saran Berdasarkan hasil ananlisis data dan kesimpulan, maka dapat dikemukakan
131
saran-saran sebagai berikut: Dari penelitian ini, bagi mahasiswa atau pelatih pembinaan prestasi senam lantai khususnya roll kedepan diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai unsur kekuatan otot lengan, kelentukan togok kedepan terhadap peningkatan kemampuan roll kedepan. Untuk mencapai hasil kemampuan roll kedepan yang baik, hendaknya perlu dipertimbangkan pula sumbangansumbangan yang lain yang mungkin masih ada, yang perlu dikaji dan dicari lebih mendalam lagi. Bagi siapa saja yang berminat melakukan penelitian lebih lanjut, disarankan agar melibatkan variabel lain yang relevan dengan penelitian ini agar hasil penelitian ini dapat dikembangkan untuk memperkaya khasanah disiplin ilmu keolahragaan, khususnya dalam upaya meningkatkan kemampuan roll kedepan. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi, 1996., Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Renika Cipta, Jakarta. Bompa TO, 1990. Theory and Methodology of Training. 1st ed., IOWA Kirkendall/Hunt. Pub. Company. Clarke D.H., 1980. Muscular Strength and Endurance Method for Development. Salt Lake City Utah, Gigithon Publishing Company, Fox E et al., 1993. The Physiological Basis for exercise and Sport. WM. C. Brown Communication, Ins., USA. Halim NI, 2004. Tes Pengukuran dan Penyusunan Alat Evaluasi Dalam Bidang Olahraga. Bahan kuliah FIK UNM Makassar Harre D, 1982. Principle of Sport Training. Introduction to Theory and Method of Training, Berlin : Sport Verlog, pp. Harsono, 1988., Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching, Tambak Kusuma, Jakarta. Pate et, el, 1993., Dasar-dasar Ilmu Kepelatihan, Terjemahan Kasiyo Dwijowinoto, IKIP Semarang, Semarang. Kusuma, Dede, 1989., Olahraga dan Manfaatnya. CV. Karya Ilmiah, Jakarta.
132 Nurjamal, JurnalKontribusi ILARA, Kekuatan Volume Otot III, Lengan Nomordan 1, Kelentukan Januari-Juni hlm. 125 – Kemampuan 132 Togok2012, Kedepan Terhadap Roll Kedepan
Pasau, Anwar,M, 1986., Pertumbuhan dan Perkembangan Fisik, Bagian I. FPOK, IKIP Ujungpandang. Rani AA. 1993. Pembinaan prestasi olahraga. FPOK IKIP Ujung Pandang. Sumosardjono Sadoso.1987. Petunjuk Praktis Kesehatan Olahraga. PT. Gramedia Jakarta. Sajoto, Mochamad, 1988., Pembinaan Kondisi Fisik dalam Bidang Olahraga. Depdikbud Dirjen Dikti, Jakarta. Sayuti, dkk, 1993., Senam, Depdikbud Proyek Penataran Guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Jakarta.
132
Soekarman, 1988., Dasar Olahraga untuk Pembinaan untuk Pelatih dan Atlet, Inti Indayanti, Jakarta. Suharno HP, 1993. Metodologi Pelatihan, Seri Bahan Penataran Pelatih Tingkat Dasar, Pusat Pendidikan dan Penataran, Jakarta, Sumardjono, S, 1987., Petunjuk Praktis Kesehatan Olahraga, PT Gramedia, Jakarta. Usman, H dan Akbar. S, 1998., Metodologi Penelitian sosial. Bumi Aksara, Jakarta. Lutan, Rusli. 1988. Belajar Keterampilan Gerak Motorik; Pengantar Teori dan Metode, Jakarta, Depdikbud.