Adil, Kontribusi Kekuatan Otot Tungkai dan Kelentukan terhadap Kemampuan Sepakmula pada Permainan Sepaktakraw
11
KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TERHADAP KEMAMPUAN SEPAKMULA PADA PERMAINAN SEPAKTAKRAW PADA SISWA SMP NEGERI 30 MAKASSAR Ahmad Adil Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FIK Universitas Negeri Makassar Jln. Wijaya Kusuma Raya No.14, Kampus Banta-bantaeng Kode Pos 90222, Tlp. (0411) 872602
Abstract: Kontribusi Kekuatan Otot Tungkai Dan Kelentukan Terhadap Kemampuan Sepakmula Pada Permainan Sepaktakraw Pada Siswa SMP Negeri 30 Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk pemperoleh jawaban atas permasalahan: 1). Apakah ada kontribusi kekuatan tungkai terhadap kemampuan sepakmula pada permainan sepaktakraw pada siswa SMP Negeri 30 Makassar? 2). Apakah ada kontribusi kelentukan terhadap kemampuan sepakmula pada permainan sepaktakraw pada Siswa SMP Negeri 30 Makassar? 3). Apakah ada kontribusi kekuatan tungkai dan kelentukan secara bersama-sama terhadap kemampuan sepakmula pada permainan sepaktakraw pada Siswa SMP Negeri 30 Makassar?. Penelitian ini terdiri dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Populasi dan sampel adalah Siswa SMP Negeri 30 Makassar dipilih secara random sampling diperoleh sampel sebanyak 30 orang. Teknik analisis data yang digunakan regresi (uji-r). Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan sebagai berikut: 1). Ada kontribusi kekuatan tungkai terhadap kemampuan sepakmula pada permainan sepaktakraw pada siswa SMP Negeri 30 Makassar, dengan nilai β = 0. 706 dengan nilai t hitung (to) = 5.274 ( P < 0.05), dimana besar kontribusi 49.80%. 2). Ada kontribusi kelentukan terhadap kemampuan sepakmula pada permainan sepaktakraw pada Siswa SMP Negeri 30 Makassar, dengan nilai β = -0.872 dengan nilai t hitung (to) = -9.431 (P < 0.05), dimana besar kontribusi 76.10%. 3). ada kontribusi kekuatan tungkai dan kelentukan secara bersama-sama terhadap kemampuan sepakmula pada permainan sepaktakraw pada Siswa SMP Negeri 30 Makassar, dengan nilai R hitung = 0.875 dengan nilai F hitung = 44.136 ( P < 0.05), dimana besar kontribusi 76.60%. Kata kunci: kekuatan, kelentukan, sepakmula, sepaktakraw
dilakukan pada Siswa SMP Negeri 30 Makassar adalah penyajian latihan yang mengarah pada peningkatan kemampuan khusus atau tehnik khusus pada permainan sepaktakraw. Kemampuan khusus atau tehnik khusus pada permainan yang dimaksud adalah tidak lain cara bermain sepaktakraw. Bagaimana permainan itu dimulai, setelah permainan itu dimulai apa yang harus dilakukan. Setelah bola dikuasai tindakan apa yang harus dilakukan untuk membuat serangan sehingga serangan itu mendapat hasil yakni nilai atau point buat regunya. Salah satu tehnik khusus sepaktakraw adalah sepakmula. sepakmula merupakan serangan yang pertama terhadap regu lawan. Kegagalan untuk sepakmula bola kearah daerah lawan akan memberi kesempatan bagi pihak lawan untuk melakukan sepakmula, oleh sebab itu atlet harus mahir melakukan sepakmula. Karena pentingnya sepakmula dalam permainan sepaktakraw, maka
Salah satu cabang olahraga yang sangat digemari dan berkembang di daerah Sulawesi Selatan adalah permainan sepaktakraw, hampir diseluruh pelosok pedesaan permainan sepaktakraw telah dimainkan serta cukup banyak penggemarnya, baik itu laki-laki maupun perempuan. Upaya peningkatan prestasi sepaktakraw merupakan suatu hal yang dikehendaki setiap pelatih dan para atlet. Untuk mencapai prestasi maksimal, maka persiapan pelatih harus disusun secara sistematis melalui kegiatan yang berencana. Oleh karena itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan secara matang, yaitu usaha pembinaan, pembibitan secara dini serta pendekatan secara ilmiah dengan memanfaatkan hasil-hasil penelitian dibidang olahraga khususnya cabang olahraga sepaktakraw. Pembinaan cabang olahraga sepaktakraw menuju arah peningkatan prestasi khususnya bagi tahap pembinaan bagi pemula seperti yang
40
Adil, Kontribusi Kekuatan Otot Tungkai dan Kelentukan terhadap Kemampuan Sepakmula pada Permainan Sepaktakraw
dilakukan berbagai usaha untuk menguasai sepakmula dengan baik. Usaha tersebut adalah menggunakan latihan yang tepat maupun mengembangkan unsur yang menunjang pelaksanaan tehnik tersebut. Unsur-unsur yang menunjang pelaksanaan tehnik khusus sepakmula adalah unsurunsur fisik yang meliputi unsur kekuatan tungkai dan kelentukan. Menurut Sajoto (1988:99), bahwa kekuatan adalah komponen kondisi fisik yang dapat ditingkatkan sampai batas sub maksimal, sesuai dengan kebutuhan setiap cabang olahraga yang memerlukan. kekuatan tungkai merupakan kebutuhan pada setiap cabang olahraga, demikian juga pada cabang olahraga sepaktakraw khususnya pada saat melakukan sepakmula. Olehnya itu bagi mereka yang memiliki kekuatan tungkai yang baik, maka kemampuan untuk melakukan sepakmula akan lebih mudah diarahkan pada tempat yang diinginkan. sedangkan Sadoso Sumosardjono (1987: 59) mengemukakan bahwa kelentukan badan ditentukan oleh jaringan pengikat di dalam dan di sekitar persendian serta otototot, dan juga tergantung pada bentuk kerangka persendian tersebut. Hal ini bahwa kelentukan dipergunakan agar supaya pada saat setelah melakukan sepakmula badan tetap lentur sehingga dapat kembali pada posisi siap untuk menerima bola dari lawan setelah melakukan sepakmula. Setelah membahas secara singkat, maka peneliti mengambil suatu kesimpulan untuk membuktikan uraian tersebut dengan mengadakan penelitian tentang : “Kontribusi Kekuatan Otot Tungkai Dan Kelentukan Terhadap Kemampuan Sepakmula Pada Permainan Sepaktakraw Pada Siswa SMP Negeri 30 Makassar”. METODE Variabel penelitian ini ada dua variabel yang terlibat, yakni variabel terikat dan variabel bebas. Kedua variabel tersebut akan diidentifikasikan ke dalam penelitian ini sebagai berikut: Variabel bebas yaitu kekuatan tungkai, kelentukan, Variabel terikat yaitu kemampuan sepakmula dalam permainan sepaktakraw. Kekuatan tungkai yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
41
kemampuan otot untuk melakukan kontraksi guna membangkitkan ketegangan terhadap suatu tahanan dan tes kekuatan tungkai dengan menggunakan tes half squat jump. Kelentukan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi. Kemampuan sepakmula dalam permainan sepaktakraw yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan seseorang untuk melakukan sepakmula atau servis ke daerah lawan. Adapun yang dijadikan populasi penelitian ini adalah anggota putra Siswa SMP Negeri 30 Makassar. Sampel ialah sebagian dari anggota populasi yang diambil dengan menggunakan teknik tertentu yang disebut teknik sampling. Karena jumlah populasi dalam penelitian ini relatif banyak, maka peneliti membatasi dengan melakukan pemelihan secara acak dengan mempergunakan teknik “Simple Radom Sampling” dengan cara undian, sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 30 orang putra Siswa SMP Negeri 30 Makassar. Data yang perlu dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi; data kekuatan otot tungkai, kelincahan, kelentukan dan keterampilan sepak sila. Jenis-jenis tes yang dipergunakan untuk mengukur variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut; Pengukuran Kekuatan Tungkai (Tes Half Squat Jump); tujuan: Untuk mengukur kekuatan otot tungkai. Alat dan fasilitas: Halaman yang rata dan datar, Tali sebagai pengontrol, Formulir, Alat tulis. Pelaksanaan: Pada waktu aba-aba “Siap” siswa berdiri tegak dengan kedua tangan saling berpegangan di belakang kepala. Bersamaan dengan aba-aba “ya” stopwatch dijalankan dan siswa melaksanakan tes dengan melakukan gerakan half squat jump selama 30 detik. Tes dihentikan tepat pada detik ke 30 (tiga puluh). Jika dalam melakukan tes pantat siswa mengenai tali yang dibentangkan dengan ketinggian 20 cm, maka tes dihentikan meskipun waktunya belum sampai 30 detik. Penilaian: Hasil yang dicatat adalah nilai yang dihasilkan selama 30 detik merupakan nilai tes kekuatan tungkai. Pengukuran kelentukan Tungkai (Tes Split). Tujuan untuk mengukur
Adil,Jurnal Kontribusi KekuatanVolume Otot Tungkai dan Kelentukan terhadap Kemampuan Sepakmula 42 ILARA, III, Nomor 2, Juli-Desember 2012, hlm. 40 – pada 46 Permainan Sepaktakraw
kelentukan tungkai. Fasilitas/alat: Ruangan yang rata, alat pengukur kelentukan tungkai mistar, blanko (kertas), pensil (pulpen). Petugas: Pemandu tes, pencatat skor. Pelaksanaan: Peserta berdiri dengan sikap santai, pada aba-aba “ya” peserta merentangkan tungkai atau kangkang pelan-pelan dengan mendekatkan pantat pada lantai, sikap ini dipertahankan selama 3 detik. Tes dilakukan dua kali berturutturut. Penilaian: Hasil yang dicatat adalah angka skala terkecil yang dapat dicapai dari lantai dari dua kali kesempatan yang diberikan kepada peserta. (Ismaryati. 2006:105). Pengukuran sepakmula dalam sepaktakraw . Tujuan: untuk mengukur keterampilan service bola. Fasilitas dan Alat; Lapangan sepak takraw dengan bidang sasaran dengan ukuran yang telah ditentukan (lihat Gambar 3.53), net sepak takraw, tali yang direntangkan setinggi 20 cm dari net, beberapa buah bola takraw, stop watch, alat pengukur jarak atau meteran, blanko atau kertas, pensil atau pulpen. Petugas; Pemandu tes, pelambung bola, pembantu tes, pencatat nilai, Pelaksanaan; Peserta tes melakukan service ke lapangan lawan yang telah diberi nilai atau angka, setiap peserta tes diberi kesempatan melakukan service 5 kali. Cara penilaian: Nilai diambil dari angka yang terdapat pada bidang sasaran dimana bola jatuh dan waktu kecepatan bola jatuh ke bidang sasaran. Bola yang melewati di bawah tali hasilnya dikalikan dengan angka
bidang sasaran dimana bola jatuh. Stop watch dijalankan pada waktu bola tersentuh kaki peserta tes dan dihentikan pada saat bola menyentuh lantai, waktunya dicatat. Jika bola jatuh tepat pada garis yang membatasi 2 bidang sasaran maka nilai yang dicatat adalah angka yang tertinggi. Bola yang terkena net ataupun keluar dari lapangan permainan tidak dinilai. Penilaian: Nilai keseluruhan diperoleh dengan cara menjumlahkan nilai angka sasaran dengan nilai waktu dari 5 kesempatan melakukan service, dicatat sebagai hasil akhir peserta tes. Setelah seluruh data penelitian terkumpul yakni data daya ledak tungkai, data keseimbangan, data kelentukan dan data kemampuan sepakmula dalam permainan sepaktakraw, maka untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, maka data tersebut disusun, diolah dan dianalisis statistik dengan bantuan komputer melalui program SPSS versi 16 pada taraf signifikansi α=0,05 (95%). HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Analisis deskriptif (gambaran umum) data penelitian yang terdiri dari nilai tes kekuatan tungkai dan kelentukan terhadap kemampuan sepakmula dalam permainan sepaktakraw pada siswa SMP Negeri 30 Makassar.
Nilai Statistik
KOT
KL
KSM
N
30
30
30
Mean
38.0333
30.0333
6.8667
Variance
38.447
35.620
2.740
Range
21.00
19.00
6.00
Minimum
27.00
20.00
4.00
Maximum
48.00
39.00
10.00
Sum
1141.00
901.00
202.00
Data kekuatan tungkai dan kelentukan serta kemampuan Sepakmula dapat dikemukakan sebagai berikut; Kekuatan tungkai, diperoleh total nilai 1141, rata-rata
42
38.0333, data minimal 27,00, data maksimal 48.00, rentang nilai 21.00, Kelentukan, diperoleh total nilai 901.00, rata-rata 30,0333, data minimal 20,00, data
Adil, Kontribusi Kekuatan Otot Tungkai dan Kelentukan terhadap Kemampuan Sepakmula pada Permainan Sepaktakraw
maksimal 39.00, rentang nilai 19.00. Kemampuan sepakmula, diperoleh total nilai 202,00, rata-rata 6,8667, data minimal 4.00, data maksimal 10.00, rentang nilai 6.00. Pengujian normalitas data. Suatu data penelitian yang akan dianalisis secara statistik harus memenuhi syarat-syarat
43
analisis. Untuk itu setelah data kekuatan tungkai dan kelentukan serta kemampuan sepakmula pada penelitian ini terkumpul, maka sebelum dilakukan analisis statistik untuk pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan yaitu normalitas (Kolmogorov-Smirnov Z).
Variabel
Absolut
Positif
Negatif
KS-Z
Asymp
Ket
KOT
0. 151
0. 109
-0. 151
0.824
0. 505
Normal
KL
0. 164
0. 100
-0. 164
0.898
0. 395
Normal
KSM
0. 135
0. 135
-0. 132
0.737
0. 649
Normal
Dari hasil pengujian normalitas data dengan menggunakan uji Kolmogorov smirnov menunjukkan hasil sebagai berikut: Kekuatan tungkai diperoleh nilai Asymp. Sig 0. 505 (P > 0.05), maka dapat dikatakan bahwa data Kekuatan tungkai mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal. Kelentukan diperoleh nilai Asymp. Sig 0. 395 (P > 0.05), maka dapat dikatakan bahwa data Kelentukan mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal. Kemampuan sepakmula diperoleh nilai Asymp. Sig 0. 649 (P > 0.05), maka dapat dikatakan bahwa data Kemampuan sepakmula mengikuti sebaran normal atau Variabel Β KOL (X1) KSL (Y)
0. 706
Hasil perhitungan regresi, diperoleh nilai β = 0. 706 dengan nilai t hitung (to) = 5.274 (P < 0.05), berarti ada kontribusi yang signifikan kekuatan tungkai terhadap kemampuan sepakmula dalam permainan sepaktakraw pada siswa SMP Negeri 30 Makassar. Dengan demikian jika pemain memiliki kekuatan tungkai yang baik akan Variabel Β KOP (X2) KSL (Y)
-0.872
Hasil perhitungan regresi, diperoleh nilai β = -0.872 dengan nilai t hitung (t0) = -9.431 (P < 0.05), berarti ada kontribusi yang signifikan kelentukan terhadap kemampuan sepakmula dalam permainan sepaktakraw pada siswa SMP Negeri 30 Makassar.
berdistribusi normal. Hasil pengujian analisis regresi. Untuk pengujian hipotesis tersebut maka dilakukan uji regresi antara data kekuatan tungkai dan kelentukan terhadap kemampuan sepakmula dengan menggunakan tehnik Regresi Pearson. Hasil analisis regresi akan dijelaskan sebagai berikut: Hasil Pengujian Kontribusi Kekuatan Tungkai Terhadap Kemampuan Sepakmula dalam Permainan Sepaktakraw pada Pemain SMP Negeri 30 Makassar. Ada kontribusi kekuatan tungkai terhadap kemampuan sepakmula dalam permainan sepaktakraw pada siswa SMP Negeri 30 Makassar. t0
P
Keterangan
5.274
0.000
Signifikan
memberikan kontribusi terhadap kemampuan sepakmula. Hasil Pengujian kontribusi kelentukan terhadap kemampuan sepakmula dalam permainan sepaktakraw pada siswa SMP Negeri 30 Makassar. Ada kontribusi kelentukan terhadap kemampuan sepakmula dalam permainan sepaktakraw pada siswa SMP Negeri 30 Makassar. t0 P Keterangan -9.431
0.000
Signifikan
Dengan demikian jika pemain memiliki kelen.tukan yang baik akan memberikan kontribusi terhadap kemampuan sepakmula. Hasil Pengujian kontribusi kekuatan tungkai dan kelentukan terhadap kemampuan sepakmula dalam permainan
Adil,Jurnal Kontribusi KekuatanVolume Otot Tungkai dan Kelentukan terhadap Kemampuan Sepakmula 44 ILARA, III, Nomor 2, Juli-Desember 2012, hlm. 40 – pada 46 Permainan Sepaktakraw
sepaktakraw pada siswa SMP Negeri 30 Makassar. Ada kontribusi kontribusi kekuatan tungkai dan kelentukan terhadap Variabel KOL (X1) KOP (X2) KSL (Y) Hasil perhitungan regresi ganda, diperoleh nilai R hitung (Ro) = 0.875 setelah dilakukan uji signifikasi dengan menggunakan uji F diperoleh F hitung = 44.136 (P < 0.05), berarti ada kontribusi yang signifikan secara bersama-sama kekuatan tungkai dan kelentukan terhadap kemampuan sepakmula dalam permainan sepaktakraw pada siswa SMP Negeri 30 Makassar. Dengan demikian jika siswa memiliki kekuatan tungkai, dan kelentukan yang baik akan memberikan kontribusi terhadap kemampuan sepakmula. Pengujian Hipotesis. Ada tiga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Ketiga hipotesis tersebut harus diuji kebenarannya melalui data empiris. Setelah dilakukan pengujian dengan menggunakan uji regresi (statistic parametrik) maka hasil seperti berikut; Ada kontribusi yang signifikan antara kekuatan tungkai terhadap kemampuan sepakmula dalam permainan sepaktakraw pada siswa SMP Negeri 30 Makassar. Hipotesis statistik yang akan diuji adalah H0 : βx1.y = 0, H1 : βx1.y ≠ 0, Hasil pengujian; Analisis data yang diperoleh nilai β = 0. 706 dengan nilai t hitung (to) = 5.274 ( P < 0.05), maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti ada kontribusi yang signifikan antara kekuatan tungkai dengan kemampuan sepakmula dalam permainan sepaktakraw pada siswa SMP Negeri 30 Makassar. Untuk nilai R Square = 0.498 berarti bahwa 49.80% kekuatan tungkai memberikan kontribusi kemampuan sepakmula dalam permainan sepaktakraw pada siswa SMP Negeri 30 Makassar. Sedangkan sisanya (100% 49.80% = 50.20%) dijelaskan oleh sebabsebab yang lain. Ada kontribusi yang signifikan antara kelentukan terhadap kemampuan sepakmula dalam permainan sepaktakraw siswa SMP Negeri 30 Makassar. Hipotesis statistik yang akan diuji adalah H0 : βx2.y =
44
kemampuan sepakmula dalam permainan sepaktakraw pada siswa SMP Negeri 30 Makassar. Ro
F0
P
Keterangan
0.875
44.136
0.000
Signifikan
0, H2 : βx2.y ≠ 0, Hasil pengujian; Analisis data yang diperoleh nilai β = -0.872 dengan nilai t hitung (to) = -9.431 ( P < 0.05), maka H0 ditolak dan H2 diterima. Hal ini berarti ada kontribusi yang signifikan antara kelentukan dengan dengan kemampuan sepakmula dalam permainan sepaktakraw pada siswa SMP Negeri 30 Makassar. Untuk nilai R Square = 0.761 berarti bahwa 76.10% kelentukan memberikan kontribusi kemampuan sepakmula dalam permainan sepaktakraw pada siswa SMP Negeri 30 Makassar. Sedangkan sisanya (100% - 76.10% = 23.90%) dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain. Ada kontribusi yang signifikan antara kekuatan tungkai dan kelentukan terhadap kemampuan sepakmula dalam permainan sepaktakraw pada siswa SMP Negeri 30 Makassar. Hipotesis statistik yang akan diuji adalah H0 : Rx1.2.y = 0, H1 : Rx1.2.y ≠ 0, Hasil pengujian: Analisis data yang diperoleh nilai R hitung = 0. 875 dengan nilai F hitung = 44.136 ( P < 0.05), maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti ada kontribusi yang signifikan secara bersama-sama antara kekuatan tungkai dan kelentukan terhadap kemampuan sepakmula dalam permainan sepaktakraw pada siswa SMP Negeri 30 MakassarUntuk nilai R Square = 0.766 berarti bahwa 76.60% kekuatan tungkai dan kelentukan memberikan kontribusi kemampuan sepakmula dalam permainan sepaktakraw pada siswa SMP Negeri 30 Makassar, sedangkan sisanya (100% 76.60% = 23.40%) dijelaskan oleh sebabsebab yang lain. Pembahasan Hasil-hasil analisis kontribusi antara kedua variable bebas terhadap variabel terikat dalam pengujian hipotesis
Adil, Kontribusi Kekuatan Otot Tungkai dan Kelentukan terhadap Kemampuan Sepakmula pada Permainan Sepaktakraw
perlu dikaji lebih lanjut dengan memberikan interpretasi keterkaitan antara hasil analisis yang dicapai dengan teoriteori yang mendasari penelitian ini. Penjelasan ini diperlukan agar dapat diketahui kesesuaian teori-teori yang dikemukakan dengan hasil penelitian yang diperoleh. Adapun penjelasan untuk memberikan kejelasan keterkaitan variablevariabel bebas terhadap variable terikat adalah sebagai berikut: Pembahasan kontribusi kekuatan tungkai terhadap kemampuan sepakmula dalam permainan sepaktakraw pada pemain SMP Negeri 30 Makassar. Ada kontribusi kekuatan tungkai terhadap kemampuan sepakmula dalam permainan sepaktakraw pada siswa SMP Negeri 30 Makassar. Hasil ini menunjukkan bahwa kekuatan tungkai merupakan komponen yang sangat penting guna meningkatkan kemampuan sepakmula. Kekuatan tungkai merupakan bagian dari ekstremitas superior. Kekuatan tungkai yang dimaksudkan adalah kemampuan seseorang mempertahankan sistem tubuh baik dalam posisi statis maupun dalam posisi gerak dinamis. Kekuatan tungkai ini diharapkan dapat berperan dalam melakukan gerakan sepakmula dalam permainan sepaktakraw. Pada gerakan sepakmula bagaimana peranan kekuatan tungkai sangat dibutuhkan karena dengan kekuatan tungkai yang baik, maka seseorang mampu mengkoordinasikan gerakan-gerakan dan dalam melakukan sepakmula dalam cabang olahraga sepaktakraw. Dengan demikian kekuatan tungkai memiliki kontribusi sebesar 49.80% terhadap kemampuan sepakmula dalam permainan sepaktakraw pada pemain SMP Negeri 30 Makassar. Pembahasan kontribusi kelentukan terhadap kemampuan sepakmula dalam permainan sepaktakraw pada siswa SMP Negeri 30 Makassar. Ada kontribusi kelentukan terhadap kemampuan sepakmula dalam permainan sepaktakraw pada siswa SMP Negeri 30 Makassar. Hasil ini menunjukkan bahwa kelentukan merupakan komponen yang sangat penting guna meningkatkan kemampuan sepakmula. Kelentukan (fleksibilitas) merupakan rentang gerak persendian yang ada pada satu atau sekelompok
45
persendian”. Dengan elastisitas otot-otot dan luasnya persendian seseorang akan lebih mudah menguasai keterampilan gerak dalam berbagai cabang olahraga dan lebih cepat, karena kemungkinan geraknya akan lebih leluasa dan gerakan-gerakan yang sulit dapat dilakukannya. Kelentukan berfungsi untuk membantu pola gerak dalam melakukan sepakmula. Dengan demikian kelentukan memiliki kontribusi sebesar 76.10% terhadap kemampuan sepakmula dalam permainan sepaktakraw pada siswa SMP Negeri 30 Makassar. Pembahasan kontribusi kekuatan tungkai dan kelentukan terhadap kemampuan sepakmula dalam permainan sepaktakraw pada siswa SMP Negeri 30 Makassar. Ada kontribusi kekuatan tungkai dan kelentukan terhadap kemampuan sepakmula dalam permainan sepaktakraw pada siswa SMP Negeri 30 Makassar. Hasil ini menunjukkan bahwa kekuatan tungkai dan kelentukan merupakan komponen yang sangat penting guna meningkatkan kemampuan melakukan sepakmula. Dimana Kekuatan tungkai merupakan bagian dari ekstremitas superior. Kekuatan tungkai yang dimaksudkan adalah kemampuan seseorang mempertahankan sistem tubuh baik dalam posisi statis maupun lebih-lebih dalam posisi gerak dinamis. Sedangkan Kelentukan adalah salah satu komponen fisik yang tak kalah pentingnya dalam upaya mendukung pencapaian tersebut, prestasi pada umumnya. khususnya dalam cabang olahraga sepaktakraw. Kelentukan merupakan daya penggerak sekaligus pencengah cedera dalam suatu kegiatan atau aktivitas fisik. Kelentukan dapat pula membangkitkan ketengangan pada waktu mendapat beban dalam waktu tertentu. Dengan demikian kekuatan tungkai dan kelentukan memiliki kontribusi sebesar 76.60% terhadap kemampuan sepakmula dalam permainan sepaktakraw pada pemain SMP Negeri 30 Makassar. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan uraian
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah
Adil,Jurnal Kontribusi KekuatanVolume Otot Tungkai dan Kelentukan terhadap Kemampuan Sepakmula 46 ILARA, III, Nomor 2, Juli-Desember 2012, hlm. 40 – pada 46 Permainan Sepaktakraw
dikemukakan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Ada kontribusi kekuatan tungkai terhadap kemampuan sepakmula pada permainan sepaktakraw pada siswa SMP Negeri 30 Makassar. Ada kontribusi kelentukan terhadap kemampuan sepakmula pada permainan sepaktakraw pada Siswa SMP Negeri 30 Makassar. Ada kontribusi kekuatan tungkai dan kelentukan secara bersama-sama terhadap kemampuan sepakmula pada permainan sepaktakraw pada Siswa SMP Negeri 30 Makassar. Saran Berdasarkan hasil ananlisis data dan kesimpulan, maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut: Dari penelitian ini, bagi mahasiswa atau pelatih pembinaan prestasi olahraga khususnya cabang olahraga sepaktakraw diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai unsur kekuatan tungkai dan kelentukan terhadap kemampuan sepakmula. Untuk mencapai hasil kemampuan sepakmula yang baik, hendaknya perlu dipertimbangkan pula sumbangan-sumbangan yang lain yang mungkin masih ada, yang perlu dikaji dan dicari lebih mendalam lagi. Bagi siapa saja yang berminat melakukan penelitian lebih lanjut, disarankan agar melibatkan variabel lain yang relevan dengan penelitian ini agar hasil penelitian ini dapat dikembangkan untuk memperkaya khasanah disiplin ilmu keolahragaan, khususnya dalam upaya meningkatkan kemampuan sepakmula dalam cabang olahraga sepaktakraw.
46
DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi, 1996., Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Renika Cipta, Jakarta. Darwis, Ratinus, 1992., Olahraga Pilihan Sepaktakraw. Depdiknas, Jakarta. Hadi, Sutrisno, 1990., Analisis Regresi. Andi Offset, Yogyakarta. Halim Ichsan Nur, 2004., Tes dan Pengukuran Kesegaran Jasmani. UNM, Makassar. Harsono, 1988., Coaching dan Aspek-aspek psikologi dalam Coaching. P2LPTK Depdiknas, Jakarta. Kasiyo, Dwijowinoto, 1993., Dasar-dasar Ilmu Kepelatihan. IKIP Semarang Pres, Semarang. Kusuma, Dede, 1989., Olahraga dan Manfaatnya. CV. Karya Ilmiah, Jakarta. Sajoto, Mochamad, 1988., Pembinaan Kondisi Fisik dalam Bidang Olahraga. Depdikbud Dirjen Dikti, Jakarta. Syarifuddin, 1994., Sepak Takraw. PB. Persetasi, Jakarta. Tola, Ismail, 1998., Permainan Sepak Raga dan Sepak Takraw. FIK UNM, Makassar. Usman, H dan Akbar. S, 1998., Metodologi Penelitian sosial. Bumi Aksara, Jakarta. Yahya,Kasmad. M, 1986., Struktur dan Rambu-rambu Penulisan Skripsi. Makalah Seminar Ilmiah FIK UNM, Makassar.