NAMA: AWANDA NOVIA D. KELAS: TP B NIM: 15105244012
Konsep Pengembangan Kurikulum Kurikulum digunakan sebagai pedoman dalam pembelajaran.
Pengertian Kurikulum: Secara umum, Pengertian kurikulum adalah seperangkat atau sistem rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pembelajaran yang dipedomani dalam aktivitas belajar mengajar. Secara etimologis, kurikulum berasal dari istilah curriculum dimana dalam bahasa inggris, kurikulum adalah rencana pelajaran. Curriculum berasal dari bahasa latin yaitu currere, kata currere memiliki banyak arti yaitu berlari cepat, maju dengan cepat, menjalani dan berusaha untuk. Definisi Kurikulum: Perkataan “kurikulum” mulai dikenal sebagai suatu istilah dalam dunia pendidikan sejak kurang lebih satu abad yang lalu, dimana istilah “kurikulum” itu untuk pertama kalinya digunakan dalam bidang olahraga, yaitu suatu alat yang membawa orang dari start sampai ke finish. Baru pada tahun 1955 istilah “kurikulum” digunakan dalam bidang pendidikan, dengan arti sejumlah materi pelajaran dari suatu perguruan. Untuk lebih memahami pengertian kurikulum, berikut ini adalah beberapa pengertian kurikulum yang ditinjau dari beberapa sudut pandang : 1. Pengertian Kurikulum Secara Etimologis Webster’s Third New International Distionery menyebutkan kurikulum berasal dari kata curere dalam bahasa latin Currerre yang berarti : Berlari cepat, tergesa-gesa, menjalani. Lalu kata Currerre dikatabendakan menjadi Curriculum yang berarti : Lari cepat, pacuan, balapan berkereta, berkuda, berkaki Perjalanan, suatu pengalaman tanda berhenti Lapangan perlombaan, gelanggang, jalan Menurut satuan pelajaran SPG yang dibuat oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kurikulum berasal dari bahasa Yunani yang berarti “jarak yang ditempuh”. Oleh karena itulah istilah tersebut pertama kali dipakai dalam bidang olahraga. 2.
Pengertian Kurikulum Secara Tradisional Pertengahan abad ke XX pengertian kurikulum berkembang dan dipakai dalam dunia pendidikan yang berarti “sejumlah pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa untuk kenaikan kelas atau ijazah”. Pengertian ini termasuk juga dalam pandangan klasik, dimana disini lebih ditekankan bahwa kurikulum dipandang sebagai rencana pelajaran di suatu sekolah, yang mencakup pelajaran-pelajaran dan materi apa yang harus ditempuh di sekolah. Pengertian tradisional ini telah diterapkan dalam penyusunan kurikulum seperti Kurikulum SD dengan nama “Rencana Pelajaran Sekolah Rakyat” tahun 1927 sampai pada tahun 1964 yang isinya sejumlah mata pelajaran yang diberikan pada kelas I sampai kelas VI.
3.
Pengertian Kurikulum Secara Modern : Menurut Saylor J. Gallen & William N. Alexander dalam bukunya “Curriculum Planning” menyatakan Kurikulum adalah “Keseluruhan usaha sekolah untuk mempengaruhi belajar baik berlangsung dikelas, dihalaman maupun diluar sekolah”. Menurut B. Ragan, beliau mengemukakan bahwa “Kurikulum adalah semua pengalaman anak dibawah tanggung jawab sekolah”. Menurut Soedijarto, “Kurikulum adalah segala pengalaman dan kegiatan belajar yang direncanakan dan diorganisir untuk diatasi oleh siswa atau mahasiswa untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan bagi suatu lembaga pendidikan”. Dari berbagai pengertian kurikulum diatas dapat disimpulkan bahwa kurikulum ditinjau dari pandangan modern merupakan suatu usaha terencana dan terorganisir untuk menciptakan suatu pengalaman belajar pada siswa dibawah tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan untuk mencapai suatu tujuan.
Kurikulum dalam Prespektif: Filosofis : kurikulum sebagai instrumen untuk mencapai tujuan. ( what man can become?) Sosiologis : sosialisasi dan pembudayaan peserta didik. - Tidak hanya dikaitkan dengan budaya-budaya setempat - Nilai nilai luhur yang ada di masyarakat dapat menjadikan anak lebih bijaksana Psikologis : pengembangan segenap potensi peserta didik Sumber: http://mhadhicahyadi.blogspot.co.id/2014/12/makalah-pengertian-dimensi-fungsi-dan.html Kaitan :
Pendidikan
Kurikulum
Pembelajaran
Maksud dari grafik di atas adalah: Kurikulum merupakan cermin pendidikan dalam masyarakan dan di realisasikan dalam bentuk pembelajaran yang terjadi di sekolah.
Komponen Dasar Pendidikan Lingkungan
Pendidik
Kurikulum
Interaksi
isi Proses Evaluasi
Pendidikan
Terdidik
Alam, Sosial, Budaya, Ekonomi
Kaitan Kurikulum Dengan Pembelajaran:
Model Dualistik Kurikulum
Pembelajaran
Model Saling Mengait (interlocking)
A
Kurikulum Pembelajaran
B
Pembelajaran Kurikulum
Tujuan
Model Konsentrik
B A
A B A: Kurikulum B: Pembelajaran
Model Siklis
Prmbrlajaran
Kurikulum
Fungsi-fingsi yang disentralisasikan kesekolah INPUT 1. Perencanaan & evaluasi 2. Kurikulum 3. Ketenagaan 4. Fasilitas 5. Keuangan 6. Kesusilaan 7. Hub.sosial masyarakat 8. Iklim sekolah
PROSES
Proses Pembelajaran
HASIL
Prestasi siswa
Fungsi Kurikulum adalah sebagai berikut:
Fungsi Penyesuaian (the adjustive or adaptive function) : Kurikulum berfungsi sebagai penyesuain adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi dilingkungannya karna lingkungan bersifat dinamis artinya dapat berubah-ubah. Fungsi Integrasi (the integrating function) : Kurikulum berfungsi sebagai penyesuain mengandung makna bahwa kurikulum merupakan alat pendidikan yang mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang utut yang dapat dibutuhkan dan berintegrasi di masyarakat. Fungsi Diferensiasi (the diferentiating function) : Kurikulum berfungsi sebagai diferensiansi adalah sebagai alat yang memberikan pelayanan dari berbagai perbedaan disetiap siswa yang harus dihargai dan dilayani. Fungsi Persiapan (the propaeduetic function) : Kurikulum berfungsi sebagai persiapan yang mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan mampu mempersiapkan siswa kejenjang selanjutnya dan juga dapat mempersiapkan diri dapat hidup dalam masyarakat, jika tidak melanjukan pendidikan. Fungsi Pemilihan (the selective function) : Kurikulum berfungsi sebagai pemilihan adalah memberikan kesempatan bagi siswa untuk menentukan pilihan program belajar yang sesuai dengan minat dan bakatnya. Fungsi Diagnostik (the diagnostic function) : Kurikulum sebagai diagnostik mengandung makna bahwa kurikulum adalah alat pendidikan yang mampu mengarahkan dan memahami potensi siswa serta kelemahan dalam dirinya. Jika telah memahami potensi dan mengetahui kelemahannya, maka diharapkan siswa dapat mengembangkan potensi dan memperbaiki kelemahannya.
Sumber: http://www.artikelsiana.com/2015/02/pengertian-kurikulum-fungsikomponen.html#_ Blogs: awanda2015.blogs.uny.ac.id