KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA Nomor 129/SK/R/V/2013 Tentang PEDOMAN EVALUASI DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM REKTOR UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA Menimbang
: a. Bahwa Statuta Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya tahun 2013 mengatur ketentuan mengenai kurikulum pendidikan, tahun akademik, bahasa pengantar yang digunakan anak didik, gelar akademik, gelar profesional, sebutan kehormatan, pemberian ijazah dan sertifikat, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; b. Bahwa kurikulum program studi perlu dievaluasi secara periodik untuk disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan dunia kerja; c. Bahwa sebagai tindak lanjut butir (a) dan (b) di atas, perlu ditetapkan Pedoman Evaluasi Kurikulum.
Mengingat
: a. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional; b. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 232/U/2000, tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa; c. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
MEMUTUSKAN: Menetapkan PERTAMA
: :Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran, serta cara penyampaian dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Dengan demikian kurikulum merupakan sekumpulan mata kuliah dan silabusnya yang disusun berdasarkan bobot dan waktu mata kuliah tersebut harus disampaikan ke peserta didik. KEDUA ..............
KEDUA
:Evaluasi kurikulum adalah bagian dari evaluasi berbagai unsur yang mendukung penyelenggaraan pendidikan yang tak terpisahkan dari kurikulum. Jadi evaluasi kurikulum harus dilaksanakan bersamaan dengan evaluasi berbagai perangkat dan proses yang ikut serta dalam pelaksanaan kurikulum untuk mencapai tujuan kurikulum maupun tujuan umum pendidikan.
KETIGA
:Unsur-unsur kurikulum yang harus dievaluasi sekurang-kurangnya adalah: tujuan kurikulum (relevansi dengan kebutuhan nyata masyarakat), isi kurikulum (sekelompok mata kuliah), proses pembelajaran dan cara evaluasi hasil pembelajaran.
KEEMPAT
:Evaluasi kurikulum perlu dilakukan secara komprehensif dan objektif dengan berbagai cara yang sesuai dengan unsur kurikulum yang akan dievaluasi dan indikator keberhasilan kurikulum yang terkait dengan unsur yang dievaluasi. Beberapa cara yang dapat dipakai antara lain : sistem peer review (guna menghindarkan keberpihakan) untuk melihat isi maupun pengorganisasian kurikulum, tracer study untuk melihat relevansi ketercapaian sasaran kurikulum dengan kebutuhan, analisis kuesioner pada peserta didik untuk mengetahui suasana pembelajaran, analisis berbagai indikator keberhasilan dan benchmarking dengan kurikulum program studi sejenis yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi lain.
KELIMA
:Evaluasi kurikulum perlu dilakukan secara periodik setiap dua tahun atau menyesuaikan dengan terbitnya peraturan pemerintah yang baru.
KEENAM
: Evaluasi kurikulumsesuai dengan unsur atau subjek yang dievaluasi. Evaluasi kurikulum yang lengkap dan menyeluruh harus dilaksanakan segera setelah outcome dari kurikulum tersebut dapat dinilai.
KETUJUH
:Produk dari evaluasi kurikulum adalah ditemukannya unsur-unsur dan pertimbangan penting guna perbaikan proses pembelajaran berjalan maupun untuk penyusunan kurikulum berikutnya,beserta rancangan perangkat maupun proses pendukung penyelenggaraan program pendidikan yang mampu mewujudkan ketercapaian tujuan umum pendidikan Untag Surabaya.
KEDELAPAN
:Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan diperbaiki sebagaimana mestinya apabila di kemudian hari ditemukan kekeliruan dalam Surat Keputusan ini.
Ditetapkan Pada Tanggal
: di Surabaya : 29 Mei 2013 Rektor,
Prof. Dr. drg. Hj. Ida Aju Brahmasari, Dipl. DHE, MPA NIP 195905281987032001
Lampiran Surat Keputusan Rektor Untag Surabaya Nomor : 129/SK/R/V/2013 Tanggal : 29 Mei 2013 PEDOMAN EVALUASI KURIKULUM I.
Pendahuluan
1. Bagi setiap perguruan tinggi, evaluasi kurikulum secara berkala dan terencana merupakan tuntutan untuk melaksanakan koreksi peran perguruan tinggi yang bersangkutan pada dharma pendidikan. Tuntutan evaluasi dan/atau perubahan kurikulum dapat disebabkan oleh kebutuhan yang telah berubah atau kurikulum sebelumnya sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang berkembang. Atas dasar tersebut, tradisi melakukan evaluasi dan/atau perubahan kurikulum bagi Untag Surabaya adalah suatu bentuk tanggung jawab untuk melakukan perbaikan secara berkelanjutan atas tugas dan kewajiban melaksanakan program pendidikan. Jadi stakeholders dari program pendidikan yang dijalankan oleh Untag Surabaya selalu mendapatkan hasil yang aktual dan manfaat yang terbaik pada jamannya. 2. Sebagai perguruan tinggi, Untag Surabaya bertanggung jawab untuk menyelenggarakan secara terintegrasi dan utuh Tri Dharma Pendidikan Tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Jadi evaluasi dharma pendidikan bagi Untag Surabaya akan berdampak pula secara langsung pada peran Untag Surabaya atas dharma yang lainnya. Khususnya bagi Untag Surabaya, sebagai perguruan tinggi yang berorientasi pada riset dan pengembangan, evaluasi kurikulum (yang merupakan bagian dari evaluasi dharma pendidikan) secara langsung juga merupakan evaluasi ketercapaian program riset maupun pengembangan yang telah ditetapkannya. 3. Kurikulum bukanlah terbatas pada sekelompok mata kuliah yang disusun berdasarkan bobot dan waktu diberikannya. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu sesuai Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional nomor : 20 tahun 2003. Kurikulum selain menyatakan sekelompok pengetahuan, juga proses masing-masing pengetahuan tersebut disampaikan kepada peserta didik, sehingga tujuan dari kurikulum yang bersangkutan dapat diwujudkan. 4. Pada hakekatnya tujuan kurikulum adalah menifestasi dari tujuan khusus pendidikan yang berhubungan dengan kurikulum yang bersangkutan. Jadi evaluasi kurikulum dapat merupakan kegiatan yang tidak terlepas dari usaha evaluasi pendidikan berupa kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang dan jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan.
5. Sesuai dengan tradisinya, guna menghadapi tuntutan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah berdampak luar biasa pada berbagai aspek kehidupan, maka Untag Surabaya melakukan panduan evaluasi kurikulum yang sedang berjalan, sebelum merancang dan menetapkan kurikulum berikutnya. 6. Kurikulum adalah salah satu komponen yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan pendidikan suatu program studi. Keberhasilan suatu kurikulum memerlukan berbagai perangkat pendukung penyelenggaraan pendidikan. Jadi perubahan kurikulum suatu program studi di Untag Surabaya meliputi perubahan berbagai aspek komponen pendidikan yang berhubungan dengan penyelenggaraan program studi. II. Latar Belakang 1. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat telah membawa perubahan yang sangat penting pada berbagai sisi kehidupan bangsa Indonesia. Di antara fenomena kehidupan yang berkembang dewasa ini antara lain: semakin luasnya spektrum bidang pekerjaan, semakin pendeknya umur sebagian besar bidang pekerjaan dan tumbuhnya berbagai bidang pekerjaan. Fenomena ini harus menjadi perhatian bagi setiap penyelenggara pendidikan yang akan mengisi kebutuhan masyarakat luas pada sumber daya manusia yang tepat. Penyelenggara pendidikan secara berkelanjutan harus melakukan evaluasi dan koreksi atas kebijakan pendidikan yang dijalankannya, sehingga mampu menghasilkan sumberdaya berkualitas sebagaimana yang dibutuhkan oleh masyarakat. 2. Sesuai dengan visi dan misinya, Untag Surabaya bertanggung jawab dalam membawa bangsa untuk selalu dapat mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berdampak pula pada perikehidupan bangsa. Untuk itu, sebagai perguruan tinggi yang berorientasi pada riset dan pengembangan, Untag Surabaya perlu melakukan evaluasi atas semua programnya, yang secara langsung berhubungan dengan ketercapaian program riset dan pengembangan yang telah ditetapkannya. Sementara itu, setiap program kegiatan yang ada di dalamnya, termasuk penyelenggaraan pendidikan, secara keseluruhan dan bersamasama mempunyai tujuan untuk tercapainya visi dalam riset dan pengembangan. 3. Oleh karena itu Untag Surabaya perlu pula melakukan evaluasi terhadap berbagai unsur penting yang berpengaruh pada penyelenggaraan kebijakan pendidikan, riset serta pengembangan yang dijalankannya. III. Kurikulum Pendidikan Untag Surabaya 1. Dalam Statuta Universitas tahun 2013 pasal 14 (SK Yayasan No. 03/SK/YP-A/VIII/2013) dinyatakan bahwa kurikulum Untag Surabaya merupakan penciri kompetensi utama yang mempunyai sifat sebagai berikut: a. dasar untuk mencapai kompetensi lulusan; b. acuan baku mutu penyelenggaraan program studi; c. berlaku secara nasional dan internasional; d. lentur dan akomodatif terhadap perubahan yang sangat cepat di masa mendatang; dan
e. kesepakatan bersama antara kalangan pergu ruan tinggi, masyarakat, organisasi profesi dan pengguna lulusan. f. Evaluasi, penyesuaian dan/atau pembaruan kurikulum dan proses pembelajaran dilakukan secara berkala oleh Program Studi. 2. Sesuai dengan tujuan dan makna penyelenggaraan secara integral dan utuh program Tri Dharma Perguruan Tinggi, evaluasi kurikulum harus menyentuh seluruh rangkaian kurikulum yang dirancang baik pada program sarjana (S-1) maupun program magister (S-2) dan doktor (S-3). K u r i k u l u m pendidikan S1, S2 dan S3 di Untag Surabaya bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang: a. Memiliki bekal dasar ilmu pengetahuan dan keterampilan yang cukup agar mampu mengamati, mengenali dan melakukan pendekatan pemecahan masalah dalam bidang ilmunya secara ilmiah dan penuh prakarsa; b. Mampu menerapkan ilmunya serta mampu menghadapi perubahan dan mengikuti perkembangan mutakhir dalam bidang keilmuannya; c. Memiliki kepekaan sosial dan kebangsaan serta kepekaan terhadap lingkungan pada umumnya. 3. Sementara itu kurikulum pendidikan magister di Untag Surabaya disusun agar lulusan yang dihasilkan mempunyai kemampuan lebih dari lulusan pendidikan sarjana, terutama dalam hal berdaya cipta dalam bidangnya, melakukan analisis dan sintesis, serta menggunakan kemampuan evaluasi dalam menarik kesimpulan dari suatu kegiatan penelitian, serta kedalaman penguasaan ilmunya. Sedangkan kurikulum pendidikan doktor di Untag Surabaya disusun dengan tujuan agar lulusannya mempunyai kemampuan untuk melakukan penelitian secara mandiri dan bijaksana menuju hasil yang mencerminkan keahlian khususnya dan memberikan sumbangan orisinil kepada bidang ilmunya, serta mampu melaksanakan pengalihan ilmu kepada masyarakat ilmiah lingkungannya (Statuta Untag Surabaya tahun 2013). 4. Untuk tercapainya tujuan pendidikan di Untag Surabaya, maka Rektor telah menetapkan pedoman penilaian kurikulum dengan memperhatikan sekurang-kurangnya lima kriteria berikut: a. kewajaran proses pelaksanaan; b. adanya rumusan tujuan pendidikan yang jelas dan sesuai dengan visi dan misi Untag Surabaya; c. adanya rumusan kompetensi lulusan yang sesuai dengan tujuan pendidikan program studi; d. keterlaksanaan kurikulum yang sekurang-kurangnya mencakup tenaga pengajar dan tenaga ahli, ketersediaan prasarana dan sarana pendukung; e. rencana penyelenggaraan proses pembelajaran dan keterkaitan yang jelas antara kurikulum program pendidikan sarjana, program pendidikan magister dan program pendidikan doktor untuk program studi yang linier dan kelanjutan. IV. Hakekat Pendidikan di Untag Surabaya 1. Hakikat pendidikan di Untag Surabaya adalah mendidik mahasiswa agar memiliki pengetahuan yang bermakna bagi kehidupan, mandiri, sungguh-sungguh dalam menjunjung etika berprofesi dan bermasyarakat, serta kompeten yang membuat dirinya bermanfaat di lapangan kerja dan di masyarakat. Jadi pendidikan di Untag Surabaya mementingkan dicapainya sasaran pendidikan atas peserta didik yang meliputi
penguasaan pengetahuan yang bermakna bagi kehidupan (hard skills & soft skills), kemampuan untuk mandiri (daya juang), dan beretika, serta kompeten (professionalism) dalam bidang keahlian yang ditekuninya. 2. Sebagaimana tertuang di dalam Statuta Untag Surabaya tahun 2013, pendidikan di Untag Surabaya adalah suatu upaya kreatif mengembangkan potensi peserta didik untuk menghasilkan lulusan yang berupa ilmuwan yang cendekia (scholars), yang akan menjadi panutan di tengah masyarakat dalam membantu mewujudkan cita-cita masyarakat yang mandiri, sejahtera dan bermartabat. Selanjutnya, pendidikan di Untag Surabaya mempunyai tujuan untuk menghasilkan lulusan yang mempunyai sikap kecendekiawanan (scholarship), mampu berkontribusi dalam mewujudkan cita-cita masyarakat keilmuan, keprofesian dan masyarakat umum, baik dalam lingkup bangsa sendiri, maupun regional dan internasional. V. Evaluasi Kurikulum 1. Evaluasi kurikulum meliputi evaluasi berbagai komponen/unsur pembelajaran yang mendukung dilaksanakannya kurikulum yang bersangkutan untuk tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Selain itu evaluasi kurikulum harus juga memperhatikan hal-hal berikut: a. Perubahan paradigma lapangan pekerjaan akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi; b. Pertumbuhan variasi industri yang sangat dinamik; c. Kebutuhan pembangunan
bangsa
yang
harus
bertumpu
pada
kemajuan
ilmu
pengetahuan, teknologi, industri, sosial dan kemanusiaan; d. Visi
dan
misi
Untag Surabaya
y a n g menjadi
perguruan
tinggi
unggul berbasis
nilai dan karakter bangsa, maka perlu dipertimbangkan perlunya melakukan tidak sekedar evaluasi kurikulum beserta unsur pendukungnya. Untag Surabaya juga harus melakukan evaluasi
berbagai
unsur/komponen
penting
yang lainnya yang berpengaruh pada
keberhasilan kebijakan pendidikan di Untag Surabaya. Terdapat dua proses yang berpengaruh pada keberhasilan penyelenggaraan pendidikan, yaitu proses internal dan proses eksternal. 2. Unsur-unsur yang menyatakan keberhasilan pada proses internal antara lain meliputi (lihat Gambar 1): a. Rata-rata jumlah lulusan yang dihasilkan setiap tahun; b. IP & IPK rata-rata lulusan yang dihasilkan setiap tahun; c. Rata-rata lama studi lulusan yang dihasilkan setiap tahun; d. Ketrampilan rata-rata lulusan dalam bahasa Inggris; e. Ketrampilan rata-rata lulusan dalam teknologi & aplikasi komputer; f. Jumlah rata-rata lulusan dengan predikat cumlaude;
g. Prestasi mahasiswa dalam berbagai aspek non-kurikuler yang berpengaruh pada keterampilan yang bersangkutan dalam kehidupannya kelak di masyarakat; h. Kontribusi institusi (dampak langsung dari penyelenggaraan pendidikan & pengajaran yang dapat dinikmati oleh masyarakat); i. Pengakuan institusi oleh stakeholders atas prestasinya, khususnya dalam menyelenggarakan pendidikan & pengajaran). Dari angka-angka prestasi yang diperoleh pada unsur-unsur di atas selanjutnya dapat dievaluasi unsur-unsur lain yang mendukung penyelengaraan program pendidikan, meliputi unsur-unsur dalam kelompok INPUT INTERNAL, dan unsur-unsur dalam kelompok PROSES INTERNAL. Dalam proses penyelenggaraan pendidikan maupun pengajaran kedua kelompok unsur di atas akan selalu dipengaruhi secara natural oleh unsurunsur pada kelompok OUTPUT INTERNAL (terjadi self evaluation). 3. Pada sisi INPUT INTERNAL terdapat berbagai unsur yang berpengaruh pada keberhasilan kurikulum maupun program pendidikan, antara lain: a. Kualitas mahasiswa (kesiapan mahasiswa untuk mengikuti program pendidikan yang dirancang oleh kurikulum); b. Kualitas (ketrampilan) dosen dalam menyelenggarakan pengajaran; c. Kualitas (ketrampilan) asisten/teknisi dalam menyelenggarakan pengajaran; d. Kualitas dukungan sarana & prasarana laboratorium dan studio serta program yang disusun untuk penggunaan laboratorium dan studio yang bersangkutan; e. Ketersediaan dan kualitas pustaka; f. Kesiapan dan kecukupan infrastruktur pendidikan dan pengajaran; g. Perangkat manajemen dan organisasi, khususnya yang berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan & pengajaran.
Gambar 1. Contoh model proses internal pembangunan prestasi pendidikan.
4.
Sementara pada sisi PROSES INTERNAL terdapat unsur-unsur yang sangat berpengaruh pada OUTPUT (prestasi) sistem penyelenggaraan pendidikan & pengajaran, antara lain meliputi: a. Kurikulum yang dirancang (set matakuliah, silabusnya, serta jadwal kuliah); b. Proses pembelajaran, yaitu bagaimana kurikulum yang telah dirancang diimplementasikan; c. Suasana pembelajaran yang terciptakan (hubungan/interaksi dalam pembelajaran antara dosen-mahasiswa, dosen-asisten dosen, mahasiswa-mahasiswa); d. Penyelenggaraan manajemen dan organisasi pada umumnya, dan khususnya untuk pendidikan & pengajaran; e. Program riset khususnya sehubungan dengan kebijakan penyelenggaraan pendidikan & pengajaran; f. Research roadmap (unsur ini sangat penting khususnya untuk universitas riset, dalam hal ini dapat ditunjukkan seberapa jauh keterlibatan mahasiswa dalam riset institusi sesuai dengan prioritas dan proporsinya); g. Suasana akademik di dalam lingkungan kampus; h. Pengembangan dan pembinaan staf akademik; i. Pembangunan & pengembangan institusi.
5. Pada dasarnya prestasi proses internal belum cukup menggambarkan prestasi sebenarnya dari kurikulum maupun penyelenggarakan suatu program pendidikan. Banyak faktor eksternal yang berpengaruh di luar sistem perguruan tinggi yang bersangkutan. Namun faktor-faktor eksternal tersebut tidak dapat secara langsung dipengaruhi oleh unsurunsur yang menciptakan prestasi proses internal pada perguruan tinggi yang bersangkutan. Unsur-unsur yang menyatakan keberhasilan sebenarnya dari suatu sistem pendidikan (termasuk kurikulum di dalamnya) adalah unsur-unsur pada output proses eksternal, yang antara lain meliputi (lihat Gambar 2): a. Waktu tunggu rata-rata lulusan; b. Kualitas & peringkat pekerjaan yang diterima lulusan pada saat pertama kali bekerja; c. Keluasan peluang bidang pekerjaan bagi lulusan;
Gambar 2. Model proses eksternal pembangunan prestasi pendidikan. d. Gaji (pengakuan atas kompetensi, prestasi, tanggung jawab) yang diterima oleh lulusan pada pekerjaan pertama; e. Dampak pada pengembangan institusi (pengakuan stake holders dalam bentuk kontribusinya ikut serta mengembangkan institusi); f. Pengaruh lulusan maupun institusi dalam meningkatkan daya saing bangsa maupun kesejahteraan masyarakat. 6. Terdapat dua kelompok unsur yang berpengaruh pada prestasi eksternal, yaitu kelompok INPUT EKSTERNAL dan kelompok PROSES EKSTERNAL. Pada kelompok input eksternal, termasuk di dalamnya adalah unsur-unsur input dari proses internal, meliputi: a. Kompetensi lulusan yang diakui oleh masyarakat; b. Pengakuan masyarakat atas kualitas dan kompetensi staf akademik (pendidik) dalam melaksanakan tugas-tugas pendidikan & pengajaran; c. Pengakuan oleh masyarakat atas kompetensi institusi dalam penyelenggaraan pendidikan; d. Pengakuan institusi oleh stake holders (masyarakat).
7. Sementara unsur-unsur proses eksternal, di antaranya meliputi: a. Mekanisme kompetisi di lapangan; b. Kemampuan lapangan/pasar dalam mengembangkan peluang; c. Ketersediaan fasilitas pengembangan diri lulusan di lapangan. Ketiga unsur di atas hampir tidak dapat dipengaruhi secara langsung oleh program penyelenggaraan pendidikan institusi. Namun demikian, sesuai dengan visi dan misinya, institusi bertanggung jawab dalam melakukan pembinaan dan pengembangan atas ketiga unsur eksternal di atas. 8. Kombinasi performance indicators (internal, eksternal) serta semua unsur-unsur yang berpengaruh pada proses internal maupun proses eksternal dapat menggambarkan keterkaitan berbagai unsur dan performance indicators dalam menentukan prestasi/keberhasilan penyelenggaraan program pendidikan & pengajaran (lihat Gambr 3). Dapat ditunjukan pula parameter-parameter kritis yang perlu dilakukan analisis untuk tujuan evaluasi kurikulum hingga evaluasi penyelenggaraan pendidikan dari institusi. Selanjutnya dapat ditetapkan unsur-unsur mendasar dari sistem penyelenggaraan pendidikan yang harus dievaluasi. Unsur-unsur ini dapat meliputi: visi & misi, organisasi & manajemen, pengembangan & pembinaan staf akademik, pengembangan kurikulum, pengembangan kebijakan dasar pendidikan, dan pengembangan kebijakan riset & research roadmap.
Gambar 3. Model proses pembangunan dan analisis prestasi pendidikan 9. Sebagai universitas riset & pengembangan evaluasi keberhasilan kurikulum tidak dapat dipisahkan dari kebijakan dasar penyelenggaraan riset hingga research roadmap yang ditetapkan oleh institusi. Evaluasi atas hubungan kerjasama dengan industri juga penting untuk melihat keberhasilan kurikulum maupun program pendidikan & pengajaran yang diselenggarakan Untag Surabaya sebagai universitas riset & pengembangan. Nilai penting dari penyelenggaraan riset, research roadmap maupun hubungan kerjasama dengan industri bukan hanya dilihat dari program pendidikan pascasarjana, tetapi juga pada program sarjana. Realisasi keterlibatan mahasiwa dalam riset institusi maupun kerjasama industri sebagaimana yang telah dirancang dapat menunjukan sejauh mana kurikulum maupun program pendidikan berpengaruh pada tercapainya tujuan umum dari Untag Surabaya. VI. Penutup 1. Evaluasi kurikulum pada suatu program studi, yang hasilnya juga merupakan produk dari penyelenggaraan pendidikan & pengajaran untuk tercapainya tujuan umum pendidikan pada institusi, dapat dimulai dengan melakukan kajian komprehensif atas sejumlah performance indicator-indikator pada: a. prestasi proses internal, dan b. prestasi proses eksternal. Selanjutnya evaluasi dilakukan terhadap unsur-unsur yang mempengaruhi performance indikator-indikator di atas, yang termasuk di dalam kelompok: a. input proses (internal, eksternal), dan b. parameter proses (internal, eksternal).
Kesesuaian serta konsistensi pelaksanaan kurikulum terhadap kriteria yang ditetapkan dalam Standar Mutu Akademik dapat merupakan panduan teknis dalam mengkaji dan mengevaluasi unsur-unsur di atas. 2. Tidak kalah pentingnya adalah juga melakukan kajian atas ketercapaian tujuan integral dari penyelenggaraan pendidikan yang diselenggarakan oleh institusi, meliputi: a. minimum waktu tunggu dari lulusan untuk mendapatkan pekerjaan pertamanya; b. kompetensi lulusan yang diakui oleh masyarakat; c. daya saing lulusan pada pasaran kerja baik nasional maupun internasional; d. pengakuan institusi oleh masyarakat luas baik nasional maupun internasional; e. serta kajian komprehensif atas dampaknya pada kepentingan nasional, yang tidak kurang meliputi unsur-unsur: peningkatan pada daya saing bangsa; peningkatan pada kesejahteraan masyarakat, dan pembangunan budaya bangsa. 3. Cara-cara melakukan evaluasi kurikulum harus dipilih yang mampu memberikan hasil yang maksimum. Beberapa langkah yang penting untuk dipertimbangkan antara lain adalah: a. bersifat komprehensif dengan memperhatikan seluruh unsur yang terkait dan saling mempengaruhi, b. sistem peer review untuk melihat isi maupun pengorganisasian kurikulum (menghindarkan keberpihakan evaluator), c. tracer study untuk melihat relevansi ketercapaian sasaran kurikulum dengan kebutuhan, d. menerbitkan dan menganalisis questioner untuk menyerap umpan balik dari peserta didik untuk mengetahui suasana pembelajaran. 4. Keluaran (output) dari evaluasi kurikulum sekurang-kurangnya adalah diperolehnya informasi tingkat kontribusi (pengaruh) dari masing-masing unsur di atas terhadap tingkat keberhasilan dari performance indicators hingga tercapainya tujuan umum pendidikan pada institusi. Sehingga kemudian dapat ditetapkan langkah-langkah dalam perencanaan kurikulum maupun rancangan perangkat pendukung penyelenggaraan program pendidikan pada masing-masing program studi, dengan memperhatikan struktur organisasi akademik yang ada. Surabaya, 29 Mei 2013 Rektor,
Prof. Dr. drg. Hj. Ida Aju Brahmasari, Dipl. DHE, MPA NIP 195905281987032001