KONSEP PENDAPATAN DALAM PAJAK
MENGHITUNG PAJAK TERUTANG Pajak Terutang = Tarif PPh X Penghasilan Kena Pajak
Penghasilan Kena Pajak ====> Penghasilan Netto
Penghasilan Netto = Penghasilan - Biaya
Perhitungan Penghasilan Kena Pajak (PKP) Menggunakan Pembukuan ( Wajib Pajak Badan) Penghasilan/Penjualan Biaya Usaha
Rp. xx (Rp. xx) Rp. xx
Penghasilan di luar usaha Biaya di Luar Usaha
Rp xx (Rp. xx) Rp. xx Rp. xx
Kompensasi Kerugian
(Rp.xx)
Penghasilan Kena Pajak
Rp. xx
Perhitungan Penghasilan Kena Pajak (PKP) Menggunakan Pembukuan ( Wajib Pajak Orang Pribadi) Penghasilan/Penjualan Rp. xx Biaya Usaha (Rp. xx) Rp. xx Penghasilan di luar usaha Rp xx Biaya di Luar Usaha (Rp. xx) Rp. xx Rp. xx Kompensasi Kerugian (Rp. xx) Rp xx PTKP (Rp. xx) Penghasilan Kena Pajak Rp. xx
Perhitungan Penghasilan Kena Pajak (PKP) Menggunakan Norma Perhitungan ( Wajib Pajak Orang Pribadi) Penghasilan
Penghasilan Netto= Tarif NPP x Peredaran Bruto =Rp. xx Penghasilan di luar usaha Rp xx Biaya di Luar Usaha (Rp. xx) Rp. xx Rp. xx PTKP (Rp. xx) Penghasilan Kena Pajak Rp. xx
Contoh besarnya norma Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, Manado, Makassar, & Pontianak
Ibu kota propinsi lainnya
Daerah lainnya
Industri kecap, tauco, tempe, oncom, tahu, dan tempe, oncom, tahu, dan pengolahan kedele/kacang-kacangan lainnya.
15
12,5
10
Perdagangan eceran barang-barang kelontong, supermarket dan warung
30
25
20
Perdagangan eceran barang-barang elektronik, perlengkapan listrik, alat komunikasi, fotografi dan optik.
30
25
20
Rumah makan dan minum.
25
20
20
Notaris
55
50
50
Dokter.
45
42,5
40
Jenis Usaha
KEP- 536 /PJ./2000
Konsep Penghasilan dalam Akuntansi Definisi : Penghasilan adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal Penghasilan meliputi -
Pendapatan ( Revenues )
-
Keuntungan ( Gains )
Pengakuan& Pengukuran Penghasilan 1.
Prinsip Umum
Penghasilan diakui pada saat realisasi transaksi: a. Penghasilan dari transaksi penjualan produk diakui pada tanggal penjualan (tanggal penyerahan produk kepada pembeli ) b. Penghasilan dari pemberian jasa diakui pada saat jasa dilakukan dan dibuatkan fakturnya. c. Imbalan atas penggunaan aktiva atau sumber ekonomis perusahaan, seperti bunga, sewa dan royalti, diakui sejalan dengan berlalunya waktu (accrual) atau pada saat penggunaan aktiva.
. Pengecualian Terhadap Prinsip Umum Dalam keadaan tertentu, pengakuan penghasilan dapat menyimpang dari prinsip umum seperti berikut a. Penghasilan diakui pada saat selesainya proses produksi. b. Penghasilan diakui secara proporsional selama tahap produksi. c. Penghasilan diakui pada saat pembayaran 2
diterima.
d. Penghasilan
dari penjualan konsinyasi
Pengukuran Penghasilan Pengukuran penghasilan dengan menggunakan nilai tukar dari barang dan jasa 2. Dalam proses pengukuran penghasilan nilai yang sering digunakan adalah nilai realisasi/penyelesaian (realizable/ settlement value), yaitu jumlah kas atau setara kas yang dapat diperoleh sekarang dengan menjual aktiva dalam pelepasan normal (orderly disposal). 3. Nilai yang digunakan untuk mengakui adanya penghasilan adalah nilai sekarang yang dibayarkan atau akan dibayarkan sebagai pengganti penyerahan barang atau jasa kepada konsumen. 1.
KONSEP PENGHASILAN MENURUT PAJAK 11 (Pasal 4 UU PPh 2008)
PENGHASILAN SETIAP TAMBAHAN KEMAMPUAN EKONOMIS YANG: •Diterima atau diperoleh Wajib Pajak •Berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, •Dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan
DENGAN NAMA DAN DALAM BENTUK APAPUN
Jenis-jenis Penghasilan
Penghasilan Yang dikenai Pajak Final
Jenis Penghasilan Menurut Pajak (Obyek Pajak)
1.
Penggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan atau jasa, yang diterima atau diperoleh termasuk gaji, upah, tunjangan honororarium, komisi, bonus, gratifikasi, uang pensiun, atau imbalan dalam bentuk lainnya,
2.
Hadiah dari undian, atau pekerjaan, atau kegiatan dan penghargaan,
3.
Laba Usaha
4.
Keuntungan penjualan atau pengalihan harta, dan dari hibah, bantuan atau sumbangan selain kepada badan keagamaan, pendidikan, sosial, pengusaha kecil,dan koperasi
Jenis Penghasilan ………….. 5.
6. 7.
8. 9. 10. 11.
Penerimaan kembali pembayaran pajak yang dibebankan sebagai biaya Bunga, termasuk premium, diskonto, dan jaminan karena pengembalian utang Deviden dengan nama dan bentuk apapun, termasuk deviden dari perusahaan asuransi kepada pemegang polis, dan pembagian sisa hasil usaha koperasi Royalti Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta Penerimaan atau perolehan pembayaran berkala Keuntungan dari pembebasan utang, kecuali sampai jumlah tertentu yang ditetapkan Peraturan Pemerintah
Jenis Penghasilan……. 12.
Keuntungan karena selisih kurs mata uang asing
13.
Selisih lebih karena penilaian kembali aktiva,
14.
Premi asuransi, termasuk premi reasuransi
15.
Iuran yang diterima atau diperoleh perkumpulan dari anggota yang terdiri dari wajib pajak yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas.
16.
Tambahan kekayaan neto yang berasal dari penghasilan yang belum dikenakan pajak.
Penghasilan………… 17.
Penghasilan dari usaha berbasis syariah ( lihat PP 25 Tahun 2009)
18.
Imbalan bunga sebagaimana dimaksud dalam UU KUP (lihat SE
19.
04/PJ42/2002)
Surplus Bank Indonesia
Penghasilan Final Pasal 4 Ayat (2)
1.Penghasilan dari transaksi penjualan saham di bursa efek (Tarif transaksi 0,03% final) Lihat : PP No. 41/1994 jo PP No. 14/1997, KMK 282/ KMK.04/1997, 2.Penghasilan dari hadiah undian (tarif 25 % final) Lihat : PP No. 132/2000 3. Penghasilan dari transaksi pengalihan hak atas tanah atau bangunan (tarif 10% final dari NJOP untuk WP Orang pribadi dan yayasan, dan tarif 10% tidak final untuk badan bukan sebagai barang dagangan) Lihat : PP No. 48/1994 Jo PP No. 27/1997 Jo PP No. 79/1999, KMK 566/ KMK.04/1999 4. Penghasilan dari bunga deposito dan tabungan serta diskonto Sertifikat Bank Indonesia (tarif 20% final, besar tabungan minimal Rp. 7.500.000,00) Lihat : PP No. 131/2000 , KMK 51/KMK.04/2000 5. Penghasilan dari persewaan tanah dan atau bangunan (untuk WP Orang Pribadi, tarif 10% final dan untuk WP Badan 6% final) Lihat : PP No. 29/1996 Jo PP No 5/2002, Kep-227/PJ/2002 6. Penghasilan berupa bunga dan diskonto obligasi yang dijual di pasar modal ( tarif 5 % final) Lihat : PP No. 139/2000 Jo PP No. 6/2002, KMK 558 /KMK.04/2000
Penghasilan Final…………. 7. Penghasilan dari usaha jasa konstruksi bagi pengusaha kecil yang nilai pengadaannya kurang dari Rp 1 Milyar PP No. 140/2000, KMK 559/KMK.04/2000 8. Uang pesangon PP No. 149/2000 9.
Uang Tebusan Pensiun, Tunjangan Hari Tua, Tabungan Hari Tua yang dibayar sekaligus PP No. 149/2000
10.
Honorarium, uang sidang, uang hadir, uang lembur, imbalan prestasi kerja dan penghasilan lain selain penghasilan terkait gaji yang dibebankan kepada keuangan negara dan daerah (Tarif 0 % final bagi PNS golru I dan II , Tantama dan Bintara bagi TNI/Polri ; 5% final bagi PNS golru III dan Perwira Pertama bagi TNI/Polri; 15% bagi PNS golru IV dan Pamen dan Pati bagi TNI/Polri (PP 80 Tahun 2010), Permenku 262/PMK.03/2010)
11. Penghasilan penyalur/dealer/agen produk Pertamina dan Premix SK. MenKeu No. 450 /KMK.04/1997 dan SK. MenKeu No. 54/KMK.04/1997
Penghasilan Final…………. 12. Penghasilan atas industri rokok. SK. MenKeu No. 450 /KMK.04/1997 & SK. MenKeu No. 549/KMK.04/1997 13. Bunga simpanan anggota koperasi. SK. MenKeu No. 605 /KMK.04/1994 14. Penghasilan Wajib pajak di bidang usaha pelayaran Dalam Negeri SK. MenKeu No. 416 /KMK.04/1996 15. Penghasilan Wajib pajak di bidang usaha pelayaran/ penerbangan Luar Negeri SK. MenKeu No. 417 /KMK.04/1996
Penghasilan (Bukan Obyek Pajak)
1.
(A) Bantuan atau sumbangan termasuk zakat yang diterima oleh Badan Amil Zakat atau Lembaga Amil Zakat yang dibentuk atau disahkan oleh Pemerintah (B) Harta hibahan yang diterima oleh keluarga sedarah garis keturunan lurus satu derajat, dan oleh badan keagamaan atau badan pendidikan atau badan sosial termasuk yayasan atau pengusaha kecil termasuk koperasi yang ditetapkan menteri keuangan,sepanjang tidak ada hubungan usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau penguasaan antara pihak-pihak yang bersangkutan
2.
Warisan
3.
harta termasuk setoran tunai yang diterima oleh badan sebagai pengganti saham atau sebagai pengganti penyertaan modal
4.
Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima atau diperoleh dalam bentuk natura dan atau kenikmatan dari WP atau Pemerintah
5.
Pembayaran dari perusahaan asuransi kepada orang pribadi sehubungan dengan asuransi kesehatan, asuransi jiwa, asuransi dwi guna, dan asuransi bea siswa
Deviden atau bagian laba yang diterima oleh atau diperoleh Penghasilan (Bukan Obyek Pajak)……. perseroan terbatas sebagai WP dalam negeri, koperasi, BUMN, BUMD dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia dengan syarat:deviden berasal dari cadangan laba yang ditahan bagi PT, BUMN, BUMD yang menerima deviden, kepemilikan sahamnya paling rendah 25 % 6.
7.
Iuran yang diterima atau diperoleh dari dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh menteri keuangan, baik yang dibayar pemberi kerja maupun oleh pegawai
8.
Penghasilan dari modal yang ditanamkan oleh dana pensiun dalam bidang tertentu yang ditetapkan oleh Keputusan Menteri Keuangan
9.
Bagian laba yang diterima atau diperoleh perseroan komanditer yang modalnya tidak terdiri dari saham, persekutuan, perkumpulan, firma, dan kongsi
Penghasilan (Bukan Obyek Pajak)……… 10.
Penghasilan yang diterima atau diperoleh perusahaan modal ventura berupa bagian laba dari badan pasangan usaha yang didirikan dan menjalankan usaha di Indonesia, dengan syarat :merupakan perusahaan kecil, menengah atau menjalankan kegiatan dalam sektor-sektor usaha yang ditetapkan oleh Keputusan Menteri Keuangan; dan sahamnya tidak diperdagangkan di bursa efek di Indonesia
11.
Beasiswa yang memnuhi persyaratan tertentu yang ketentuannya diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan
12.
Sisa lebih yang diterima atau diperoleh badan atau lembaga nirlaba yang bergerak dalam bidang pendidikan dan atau bidang penelitian dan pengembangan yang terdaftar pada instansi yang membidanginya , yang ditanamkan kembali dalam bentuk sarana dan prasarana kegiatannya
13.
Bantuan atau santunan yang dibayarkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial kepada wajib pajak tertentu yang ketentuannya diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan
14.
Penerimaan Dana Jaminan Penyelesaian Transaksi Bursa dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia yang berasal dari Anggota Kliring (lihat Kep Dirjen Pajak No. Kep-390/PJ/2002)
Pengakuan Penghasilan Menurut Pajak Pengakuan Penghasilan menurut UU Perpajakan merujuk kepada metode pembukuan yang diselenggarakan oleh Wajib Pajak. Pendekatan Akrual (Accral Basis) Pengakuan penghasilan pada saat /waktu diperolehnya penghasilan Pendekatan kas (Cash Basis) Pengakuan penghasilan pada saat diterimanya penghasilan secara tunai
Menurut Metode Akrual, hak untuk menerima sejumlah imbalan ( uang ) dari pemberian jasa (atau dari penjualan barang ) sudah diakui sebagai penghasilan, karena terjadi realisasi transaksi. Menurut Metode Kas, hak untuk menerima sejumlah imbalan ( uang ) dari pemberian jasa (penjualan barang) sudah diakui sebagai penghasilan jika sudah terjadi realisasi penerimaan uang tunai atas hak tersebut.
Metode Cash Basis Tidak Sepenuhnya Dapat Diterapkan ? Saat menghitung Penghasilan Kena Pajak, metode kas dapat dipakai untuk menggeser penghasilan dari satu ke lain tahun untuk memperoleh penghematan pajak Metode Cash Basis Dimodifikasi 1.
Penghitungan jumlah penjualan dalam suatu periode harus meliputi seluruh penjualan, baik yang tunai maupun tidak.
2.
Pengeluaran untuk memperoleh harta yang dapat disusutkan atau hak–hak yang dapat diamortisasi Harus dikapitalisai dan dikurangkan dari penghasilan bruto melalui depresiasi dan amortisasi.
Metode Accrual Basis Tidak Sepenuhnya Dapat Diterapkan ? Metode Accrual Basis Dimodifikasi 1. Penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan atau bangunan yang
2.
3. 4. 5. 6. 7.
diperoleh perusahaan real estate yang dikenakan pajak penghasilan final 5% untuk rumah pada umumnya atau 2% untuk rumah sederhana & sangat sederhana, yang dihitung dari penerimaan bruto. Penghasilan dari persewaan tanah dan atau bangunan yang berupa tanah, rumah, rumah susun, partemen, kondominium, gedung perkantoran, rumah kantor, rumah toko, gudang, dan industri yang dikenakan pajak final 6% (untuk WP badan ) atau 10 % (WP Orang Pribadi ) dari penerimaan bruto. Penghasilan dari bunga deposito / tabungan dan diskonto sertifikat Bank Indonesia yang dikenakan pajak final 20% pada saat diterima. Penghasilan dari penjualan saham dan obligasi di bursa efek Penghasilan perusahaan pelayaran yang dikenakan pajak final 1,2% (WPDN) atau 2,64% (WPLN) Penghasilan para penyalur rokok yang dikenakan pajak final 0,1 % dari transaksi pembelian bruto Penghasilan perusahaan yang melakukan usaha dengan pola kerja sama dengan PT Telkom yang dikenakan pajak fianl 5 %
PENGHASILAN
OBYEK PAJAK
FINAL Put Pot
27 BUKAN OBJEK PAJAK
TDK FINAL DIBAYAR SENDIRI
Th Berjalan = Pelunasan Pajak
Put Pot
DIBAYAR SENDIRI
Th Berjalan = Kredit Pajak Akhir Tahun = PPh Dihitung kembali atas seluruh penghasilan setahun.