4.1. KONSEP DASAR PENGEMBANGAN WILAYAH 4.1.1. Pengembangan Dari Bawah Konsep paradigma development from below sebagai suatu strategi pembangunan bottom up planning. Pengembangan dari bawah pada dasarnya terdiri dari empat bagian, yaitu : 1.
Pengembangan perdesaan (rural development) merupakan konsep pengembangan
wilayah
yang
diawali
dengan
menekankan
pengembangan wilayah perdesaan 2.
Pengembangan territorial, konsep ini memandang peran pengembang dan pusat pertumbuhan ke daerah belakangnya. Pengembangan wilayah dapat dicapai melalui system pusat pertumbuhan yang menarik investasi dan ekspor produksi dan lebih jauh adanya desentralisasi investasi baru untuk daerah-daerah yang lambat berkembang. Pengembangan territorial dapat dicapai dengan integrasi pusat pertumbuhan dengan daerah belakangnya
LAPORAN AKHIR
Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D)
Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung
IV - 1
3.
Pengembangan
fungsional,
pengembangan
ini
menggunakan
pendekatan-pendekatan proaktif untuk mengembangkan wilayah. Prinsipnya
pengembangan
wilayah
dapat
dicapai
dengan
memanfaatkan sumber daya wilayah yang selektif untuk menciptakan pertumbuhan yang generatif 4.
Pengembangan
agropolitan,
penekanan
pembangunan
berbasis
hubungan desa kota dan keputusan serta proses pembangunan harus diputuskan sendiri oleh masyarakat lokal
4.1.2. Pengembangan Ekonomi Lokal Kelahiran konsep desentralisasi dan globalisasi memberikan dampak luar biasa pada pendekatan pengembangan wilayah, hal ini disebabkan bahwa selama perjalanan konsep ini menemui kegagalan, sehingga diperlukan pendekatan baru dan prediksi yang sesuai dengan kekuatan sendiri atau yang lebih dikenal dengan Local Economic Development (LED). LED adalah konsep yang menekankan perlunya menciptakan lapangan kerja bagi kepentingan penduduk local dengan memanfaatkan sumberdaya setempat. LED merupakan upaya bersama antara masyarakat, pemerintah, serta sektor swasta untuk mencapai competitive advantage dari wilayah lokcal tersebut.
4.1.3. Pembangunan Berkelanjutan
LAPORAN AKHIR
Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D)
Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung
IV - 2
Pembangunan
berkelanjutan
adalah
konsep
dan
strategi
untuk
memberikan tata kehidupan yang menerus, baik bentuk fisik dan atau non fisik
kepada
generasi
penerus.
Secara
mendasar
pembangunan
berkelanjutan membutuhkan 3 unsur dasar, yaitu pembangunan ekonomi, pembangunan komonitas / masyarakat dan pembangunan lingkungan. Ketiganya saling berinteraksi secara seimbang dan kuat membentuk system pembangunan menyeluruh. Apabila dilihat secara sektoral, maka pembangunan lingkungan akan memilki imperatif : 1.
Meminimalisasi dampak negatif
2.
Keterbatasan daya dukung lahan
3.
Hemat energi
Sedangkan pembangunan ekonomi akan memiliki imperaktif : 1.
Pertumbuhan makro ekonomi
2.
Keuntungan maksimal
3.
Ekspansi pasar
Pembangunan komunitas akan memiliki imperative : 1.
Ketahanan komunitas
2.
Keadilan dan hak asasi
3.
Hak-hak komunitas
4.
Komunikasi dan interaktif
Sehingga secara umum pembangunan berkelanjutan didasarkan pada pemikiran :
LAPORAN AKHIR
Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D)
Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung
IV - 3
1.
Berpikir holistik, seluruh bagian atau sektor pembangunan wilayah dipandang sebagai satu kesatuan utuh
2.
Merencanakan wilayah untuk jangka panjang
3.
Wilayah adalah rangkaian sejarah pengalaman manusia yang jalin menjalin dan tidak dapat dipangkas dikategorikan kurun waktunya
4.
Menghargai seluruh biosistem alam
5.
Membangun wilayah demokratik yang aspiratif dan dimiliki warga mulai dengan kelompok basis
6.
Perlu penetapan standar kenyamanan, kesejahteraan dan keamanan wilayah
4.2. STRATEGI PENGEMBANGAN WILAYAH DPP-KTP2D DESA MUNTUNG Strategi pengembangan wilayah didasarkan pada karakteristik wilayah yang mencakup fungsi kawasan, pengembangan ekonomi kawasan dan pengembangan kawasan prioritas
4.2.1.
Fungsi Wilayah
Dasar pengembangan rencana tata ruang Desa Muntung sebagai desa DPP berpedoman pada maksud dan tujuan pembangunan dikawasan tersebut. Potensi dan permasalahan yang ada di wilayah perencanaan menjadi dasar pertimbangan dalam menentukan program pembangunan. Rencana tata ruang KTP2D akan digunakan sebagai acuan untuk menentukan rencana
LAPORAN AKHIR
Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D)
Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung
IV - 4
dan pentahapan kegiatan pembangunan, baik kegiatan yang sifatnya detail maupun sektoral. Secara detail fungsi kawasan Desa Muntung sebagai pusat desa dengan fungsi kegiatan utamanya pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan dan industri. Desa Mento, Bantir, Batursari, dan Ngabean sebagai desa pendukung. Desa Mento fungsi utamanya pertanian tanaman kopi dan pengelolaan biji kopi. Desa Bantir fungsi utamanya kerupuk bantir. Desa Batursari fungsi utamanya perkebunan kopi. Desa Ngabean fungsi utamanya kripik jagung. Pengaturan rencana tata ruang ditujukan pada lokasi desa-desa yang memiliki persyaratan : 1.
Pengembangan KTP2D Muntung dirumuskan berdasarkan analisa dan pendekatan keseimbangan tata ruang
2.
Desa Muntung yang berfungsi sebagai pusat DPP perlu diberikan perhatian khusus dengan ketersediaan sarana pelayanan social, ekonomi dan pelayanan kepemerintahan desa
3.
Mengintegrasikan
penanganan
desa
pusat
pertumbuhan
dan
hinterlandnya ke dalam system pembangunan regional, maka desa pusat akan berperan sebagai pendorong terbentuknya satu kesatuan system pusat perdesaan Dengan demikian kebijaksanaan dasar pengembangan KTP2D Muntung terkait dengan penyusunan rencana tata ruang KTP2D ditujukan untuk :
LAPORAN AKHIR
Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D)
Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung
IV - 5
1.
Memanfaatkan kelebihan dan meminimalisasi kelemahan kondisi fisik yang ada sebagai potensi
2.
Menentukan kegiatan ekonomi yang didominan untuk meningkatkan perekonomian wilayah dan menjadikan KTP2D Muntung sebagai simpul perekonomian bagi kawasan sekitarnya yang lebih luas
3.
Menyerasikan ruang-ruang fungsional kawasan-kawasan perdesaan yang diindikasikan potensial dalam satu kesatuan tata ruang wilayah
4.
Menyeimbangkan fungsi-fungsi ruang yang memiliki potensi yang dapat dikembangkan untuk menumbuhkan kegiatan perekonomian kawasan perdesaan seperti agrowisata, agropolitan maupun pusat pelayanan lokal dalam satu kesatuan ruang wilayah KTP2D
5.
Mengatur tata ruang fungsional yang dilengkapi sarana dan prasarana pelayanan dasar kawasan yang dapat mendorong pengembangan potensi dominan kawasan
4.2.2.
Struktur Palayanan Kawasan
Strategi pengembangan struktur kawasan didasarkan pada : 1.
Aksesbilitas dan pola pergerakan penduduk
2.
Aktivitas dan atau kegiatan utama
3.
Sistem pelayanan yang ada
Sehingga strategi pengembangan struktur KTP2D Muntung dapat dilihat dari pola perkembangan fisik wilayah, terjadi secara alami yang tersebar dan dipengaruhi oleh adanya jalan-jalan utama di wilayah tersebut.
LAPORAN AKHIR
Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D)
Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung
IV - 6
Sebagai struktur pergerakan penduduk dan aksesbilitas penduduk dalam melakukan aktivitasnya. Adanya jalan-jalan utama sebagai jalur lintas tersebut sangat berpengaruh terhadap perkembangan wilayah yang diperkirakan akan berkembang kuat secara linier di sepanjang jalur utama tersebut. Dengan kondisi tersebut arah perkembangan wilayah akan berjalan secara linier dan menyebar.. Kegiatan utama dalam struktur wilayah KTP2D yaitu : a.
Kawasan Permukiman Kawasan permukiman di wilayah KPT2D tersebar merata diseluruh desa, terpusat pada dusun-dusun. Karena terbatasnya aksesbilitas pusat-pusat pelayanan permukiman mengakibatkan perkembangan permukiman cenderung menyebar secara linier sepanjang jalan yang ada di Desa Muntung
b.
Kawasan Perdagangan dan Jasa Kawasan perdagangan di wilayah KTP2D Desa Muntung berupa pasar dan pertokoan dengan skala pelayanan desa
c.
Kawasan perkantoran Kawasan perkantoran berupa kantor kepala desa yang dijadikan pusat pemerintahan
d.
Kawasan Pertanian Dan Perkebunan Kawasan pertanian dan perkebunan sebagai pusat produksi berupa lahan sawah dan perkebunan, khususnya perkebunan tanaman
LAPORAN AKHIR
Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D)
Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung
IV - 7
tembakau, jagung, dan sayuran. Lahan ini tersebar merata di wilayah KTP2D, dengan karakter yang sama, yaitu dikelola oleh masyarakat sendiri e.
Kawasan Industri Kecil Kawasan industri kecil merupakan industri makanan kecil. Keberadaan industri ini tidak sangat berpengaruh terhadap pola pemanfaatan runag, karena sifatnya yang home industri, dan memproduksi bila ada pesanan
4.2.3.
Pola Pemanfaatan Ruang
Kecenderungan pola penggunaan lahan di wilayah KTP2D sebaiknya tetap dipertahankan pada kondisi saat ini. Namun perlu diperhatikan hal-hal yang nantinya berpengaruh pada perencanaan tata ruang selanjutnya, diantaranya : 1.
Kecenderungan arah perkembangan perlu dibatasi guna mencegah perkembangan linier sepanjang jalan utama
2.
Lahan sawah dihindarkan dari penggunaan non pertanian
3.
Tegalan
dapat
dipakai
untuk
area
pengembangan
perumahan
permukiman 4.
Area yang belum Nampak adanya pertumbuhan perlu dirangsang dengan penempatan sarana sosial
Strategi pola pemanfaatan ruang yang akan dikembangkan didasarkan pada batasan-batasan :
LAPORAN AKHIR
Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D)
Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung
IV - 8
1.
Mempertahankan karakteristik kawasan perdesaan
2.
Pengembangan fungsi-fungsi peemanfaatan ruang kawasan yang sesuai dengan potensi dan kebutuhan kawasan
3.
Pemanfaatan ruang kawasan budidaya dibatasi oleh fungsi kawasan
4.2.4.
Pelayanan Sarana Umum
Beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan dalam penyediaan dan sebaran sarana umum : 1.
Pemakaian saran social oleh penduduk dari dalam dan luar wilayah KTP2D
2.
Perkembangan sosial ekonomi wilayah KTP2D sehingga standar sarana yang digunakan sesuai dengan perkembangan sosial ekonomi penduduk
3.
Upaya yang mendekatkan jarak fisik antara sarana sosial dengan perumahan penduduk
4.
Upaya menyebarkan sarana menurut jumlah dan luas, jenis, dan skala pelayanan
5.
Upaya menyebarkan perkembangan wilayah melalui pembangunan sarana sosial yang tersebar
Strategi pelayanan sarana umum yang akan dikembangkan secara umum adalah
menambahkan
sarana
yang
kurang
atau
belum
ada
dan
meningkatkan kualitas sarana umum yang sudah ada dan sudah
LAPORAN AKHIR
Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D)
Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung
IV - 9
memenuhi kebutuhan penduduk. Strategi pelayanan sarana umum dapat diuraikan sebagai berikut : 1.
Bangunan rumah tinggal Pembangunan perumahan penduduk dilakukan dengan program pemugaran perumahan desa yang bertujuan untuk mewujudkan penduduk
yang
ingin
memiliki
rumah
layak
huni.
Beberapa
persyaratan untuk menciptakan rumah yang sehat adalah : a. Ruang untuk 1 ruang keluarha diperlukan ruangan tidur, ruang tamu, ruang makan, dapur, dan kamar mandi b. Penghawaan dan penerangan, pemasukan hawa yang cukup dan sehat perlu sekali diadakan, untuk itu diperlukan jendela dan lubang ventilasi yang memadai c. Lantai sedapat mungkin dibuat dari semen atau bahan lain yang kedap air atau supaya mudah dibersihkan dan tidak lembab saat musim hujan d. Dinding atap dan langit-langit hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga tidak ada kesempatan bagi tikus untuk berttempat tinggal e. Dapur, diatap dapur sebaiknya ada lubang kecil untuk keluarnya asap f. MCK, kamar mandi perlu diadakan, kakus sebaiknya dibuat dengan septictank atau cubluk sederhana dengan leher angsa, jarak kakus semacam ini sebaiknya paling sedikit 10 m dari sumur
LAPORAN AKHIR
Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D)
Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung
IV -10
2.
Sarana Pendidikan Pelayanan pendidikan untuk Desa Muntung sudah cukup memadai, bahkan sudah sampai jenjang pendidikan SLTA. Hanya saja untuj 10 tahun ke depan, perlu perbaikan dan penambahan sarana pendidikan.
3.
Sarana kesehatan Pengembangan sarana kesehatan ini cukup penting. Srana kesehatan yang ada hanya berupa posyandu. Sehingga strategi pengembangan sarana kesehatan adalah melakukan pembangunan puskesmas dan sarana pendukung lainnya seperti balai pengobatan, tempat praktek dokter, BKIA.
4.
Sarana perdagangan Perkembangan sarana perdagangan berupa pasar dilakukan dengan pengembangan los-los.
4.2.5.
Pelayanan Prasarana Umum
Strategi pengembangan jaringan prasarana dilakukan dengan pembenahan dan peningkatan kondisi yang sudah ada disesuaikan dengan jumlah / penyebaran
penduduk
serta
jangkauan
pelayanan.
Dalam
pengembangannya yang perlu diperhatikan adalah :
LAPORAN AKHIR
Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D)
Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung
IV - 11
1.
Kondisi geografis
2.
Keterjangkauan konsumen sebagai akibat perkembangan social ekonomi penduduk
3.
Perkiraan
perkembangan
kegiatan
wilayah
pelayanan
akibat
sebagai
akibat
dari
peningkatan fungsi wilayah 4.
Perkembangan teknologi
5.
Peningkatan
kebutuhan
pertambahan
jumlah
penduduk 6.
Sistem
pengelolaan
prasarana
sesuai
dengan
perkembangan
kecamatan untuk masa yang akan datang 7.
Penerapan prasarana desa mengikuti rencana pola jaringan jalan
Strategi pelayanan prasarana umum yang akan dikembangkan secara umum adalah menambahkan jaringan yang kurang atau belum ada dan meningkatkan kualitas prasarana umum yang sudah ada. Didasarkan pada kondisi dan tingkat kebutuhannya, maka strategi pelayanan umum diuraikan sebagai berikut : 1.
Jaringan air bersih Masih banyak penduduk di beberapa dukuh di desa Muntung yang belum mendapatkan air bersih, karena sumbernya sangat kecil. Strategi yang dilakukan adalah dengan reboisasi atau penghijauan disekitar sumber air
2.
Jaringan drainase
LAPORAN AKHIR
Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D)
Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung
IV -12
Jaringan drainase secara umum digunakan oleh masyarakat sebagai sarana pembuangan limbah rumah tangga. Strategi yang dilakukan adalah : a. Melakukan penataan dan pengaturan arah aliran air hujan di kawasan KTP2D dengan baik b. Di wilayah studi masih banyak ruas jalan yang tidak ada saluran drainase, sehingga rencana pembangunannya lebih diprioritaskan dan diharapkan dapat mengendalikan genangan air. Rencana pembangunannya adalah : - Peningkatan konstruksi saluran dari konstruksi tanah ke pasangan batu - Peningkatan pemeliharaan saluran 3.
Jaringan transportasi Untuk memudahkan pergerakan masyarakat di lokasi KTP2D pada 5 tahun mendatang perlu adanya peningkatan pelayanan. Strategi yang dilakukan adalah dengan perbaikan jalan yang sudah rusak dan rencana pembangunan jalan.
LAPORAN AKHIR
Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D)
Desa Muntung Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung
IV -13