KONSEP ETIKA POLITIK DALAM PEMIKIRAN FRANZ MAGNIS SUSENO
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin Dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Filsafat Agama
Disusun Oleh: Romdhon Prihatin NIM : 09510003
PROGRAM STUDI FILSAFAT AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2014
i
PERNYATAAN KEASLIAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Romdhon Prihatin NIM : 09510003 Fakultas : Ushuluddin dan Pemikiran Islam Jurusan/ Prodi : Filsafat Agama Alamat Rumah : Desa Harapan Makmur RT/RW: 01/01, Bagan Sinembah, Rokan Hilir, Riau. Telp./HP. : 087838130543 Judul Skripsi : KONSEP ETIKA POLITIK DALAM PEMIKIRAN FRANZ MAGNIS SUSENO Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa: 1. Skripsi yang diajukan adalah asli karya ilmiah yang saya tulis sendiri. 2. Bilamana skripsi telah dimunaqosahkan dan diwajibkan revisi, maka saya bersedia dan sanggup merevisi dalam waktu 2 (dua) bulan terhitung dari tanggal munaqosah. Jika lebih dari 2 (dua) bulan revisi skripsi belum terselesaikan, maka saya bersedia menyatakan gugur dan bersedia munaqosah kembali dengan biaya sendiri. 3. Apabila dikemudian hari ternyata diketahui bahwa karya tersebut bukan karya ilmiah saya (plagiasi), maka saya bersedia menanggung sangsi dan membatalkan gelar kesarjanaan saya. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Yogyakarta, 22 Oktober 2014 Saya yang menyatakan
Romdhon Prihatin NIM: 09510003
ii
Dosen pembimbing Jurusan Filsafat Agama Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta NOTA DINAS Hal
: Skripsi Saudara Romdhon Prihatin
Lamp. : Kepada: Yth. Dekan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Di Yogyakarta Assalamu’alaikum Wr. Wb. Setelah membaca, meneliti, memberi petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi saudara: Mana NIM Jurusan / Prodi Judul Skripsi
: Romdhon Prihatin : 09510003 : Filsafat Agama : KONSEP ETIKA POLITIK DALAM PEMIKIRAN FRANZ MAGNIS SUSENO Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Ushuluddin Studi Agama dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Serjana Filsafat Islam. Dengan ini kami mengharap agar skripsi atau tugas akhir saudara ROMDHON PRIHATIN dapat segera dimunaqosahkan.Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Yogyakarta, 22 Oktober 2014 Pembimbing
Dr. Sudin, M.Hum NIP.19600110 198903 1 001 iii
iv
MOTTO Dan Bahwasannya Setiap Manusia Itu Tiada Akan Memperoleh ( Hasil ) Selain Apa Yang Telah Diusahakannya ( QS . An- Najm : 39)
v
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkah buat kedua orang tua tercinta
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur senantiasa peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang telah melimpahkan rahmah dan hidayah-Nya, serta yang telah membukakan dan menjernihkan pikiran peneliti, sehingga peneliti bisa menyelesakikan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga selalu dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun manusia menuju jalan keselamatan di dunia dan akhirat. Kami (penulis) juga banyak berimakasih kepada berbagai pihak, baik itu lembaga atau perseorangan, yang telah banyak membantu dan berpatisipasi serta memberi ide, baik berupa saran dan kritikan selama penulisan skripsi yang berjudul “KONSEP ETIKA POLITIK DALAM PEMIKIRAN FRANZ MAGNIS SUSENO” ini dapat diselesaikan. Oleh karana itu penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. H. Musa Asy’arie selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2. Bapak Dr. H. Syaifan Nur, MA. Selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. 3. Bapak Dr. H. Zuhri, S.Ag, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Filsafat Agama Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
vii
4. Bapak Dr. Robby Habiba Abror. M.Hum selaku Sekretaris Jurusan Filsafat Agama Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. 5. Bapak Dr. Sudin, M.Hum. selaku pembimbing skripsi. Terimakasih telah memberikan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing skripsi saya sehingga dapat menjadi lebih baik. 6. Bapak Drs. Abdul Basir Solissa, M.Ag. selaku dosen pembimbing akademik. Terimakasih atas bimbingannya selama masa perkuliahan. 7. Segenap Dosen jurusan Filsafat Agama dan karyawan fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. 8. Ayah dan Ibu tercinta yang selalu sabar, kakak dan adik tersayang, beserta keluarga besar, terima kasih banyak atas dukungan dan doa, bantuan moril serta materiil kepada ananda dalam menyelesaikan skripsi. 9. Adikku yang super terimakasih atas segala bantuanya selama ini. 10. Sahabat-sahabat UDARA (Umat dalam Rasio) AQFIL’09 terimaksih banyak atas dukungan, motivasi dan sharing selama ini. Karena kalian saya mengerti arti sebuah persahabatan dan indahnya berbagi, dan terimaksih juga karena kalian selalu ada saat aku butuhkan. 11. Keluarga kost 74 (Cumi, Frido, Eko, Wisnu, Aris, Akbar) terimakasih telah menemani hari-hariku. 12. Seluruh pihak yang telah berjasa dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan Rahmat-Nya pada kalian, Amiin.
viii
Demikian yang dapat peneliti sampaikan, semoga bisa bermanfaat bagi semua pihak.Terimakasih.
Yoyakarta, 22 Oktober 2014 Peneliti
Romdhon Prihatin NIM. 09510003
ix
ABSTRAKSI Berbicara tentang sebuah Negara tidak bisa lepas dari para pelaku politik dan masyarakat. Perilaku seorang pemimpin atau para pelaku elite politik seharusnya sesuai dengan apa yang diinginkan oleh warga Negara dan bisa menjadi teladan atau panutan bagi yang dipimpinnya. Realitas para politik yang ada pada masa sekarang merupakan pertarungan kekuatan elite politik untuk mewujudkan kepentingan pribadi atau kelompok yang harus dicapai, walaupun keinginan kepentingan tersebut harus dilakukan dengan cara melupakan prinsipprinsip nilai etika dan moralitas dan terkadang menghalalkan segala cara dalam kehidupan berpolitik. Sehingga pada saat ini banyak pelaku politik yang melakukan tindakan semena-mena atau penyelewengan kekuasaan politik yaitu, melakukan korupsi, kolusi, nepotisme, lebih mendahulukan emosi dari pada berpikir rasional, melakukan janji-janji palsu dan sering melakukan kebohongan publik kepada warga Negaranya. Tindakan tersebut jauh dari apa yang diinginkan masyarakat dalam sebuah Negara yang berazaskan demokrasi dan keadilan. Franz Magnis Suseno merupakan seorang yang menekuni etika politik, dengan berbekal pengetahuan etika politik yang sangat kuat diharapkan mampu menciptakan suasana harmonis antara pemimpin dan para pelaku elite politik untuk mencapai kemajuan, kemakmuran, kesejahtraan dan keadilan dalam sebuah Negara, dengan cara musyawarah, tidak melupakan nilai-nilai etika dan moralitas dan mendahulukan kepentingan bersama dari pada kepentingan kelompok atau pribadi. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research), yaitu dengan menggunakan data-data dari beberapa sumber seperti buku-buku, kamus, jurnal dan beberapa sumber lainnya untuk mendapatkan konsep yang jelas, tepat dan sistematis mengenai etika politik dan konsep pemimpin yang diidealkan oleh Franz Magnis Suseno.Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan deskriptif analisis. Dengan pendekatan ini peneliti akan berusaha dan diharapkan mampu menjelaskan secara jelas dan kemudian dianalisis oleh penulis dan mengolah data yang ada. Franz Magnis Suseno mempunyai pandangan serta gagasan bahwa pemimpin menggunakan kekuasaan untuk menegakkan keadilan atau untuk menciptakan ketentraman, perdamaian dan kesejahtraan masyarakat.Pemimpin dalam memepertahankan kekuasaan dan berpolitik itu harus menjunjung pada nilai-nilai moralitas berpolitik.Kekuasaan seharusnya dipandang sebagai wadah untuk memenuhi dan menciptakan ketentraman, kesejahtraan dan keadilan kepada seluruh warga masyarakat.
x
DAFTAR ISI JUDUL ......................................................................................................... i PERNYATAAN KEASLIAN ...................................................................... ii NOTA DINAS .............................................................................................. iii PENGESAHAN ........................................................................................... iv MOTTO ....................................................................................................... v PERSEMBAHAN ........................................................................................ vi KATA PENGANTAR .................................................................................. vii ABSTRAK .................................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................ xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .............................................................................. 8 C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ........................................................ 8 D. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 9 E. Metode Penelitian .............................................................................. 11 F. Sistematika Pembahasan .................................................................... 14
xi
BAB II SEJARAH BIOGRAFI FRANZ MAGNIS SUSENO A. Latar Belakang Riwayat Kehidupan .................................................... 15 B. Latar Belakang Pemikiran .................................................................. 16 C. Karya-Karya Franz Magnis Suseno .................................................... 30 BAB III ETIKA POLITIK SECARA UMUM DAN ETIKA POLITIK MENURUT PANDANGAN BEBERAPA PARA TOKOH A. Pengertian Etika dan Politik ............................................................... 33 B. Sejarah Etika Poltik ............................................................................. 37 C. Etika Politik Menurut Plato, John Locke, Jean Jacques Rousseau ........ 41 BAB IV KONSEP ETIKA POLITIK DALAM PEMIKIRAN FRANZ MAGNIS SUSENO A. Konsep Pemimpin Ideal dalam Pandangan Franz Magnis Suseno ....... 61 B. Konsep Keadilan dalam Pandangan Franz Magnis Suseno .................. 69 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................................ 76 B. Saran-Saran ........................................................................................ 78 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 80 CURICULUM VITAE
xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Satu keyakinan yang selalu ada dalam pandangan etika, bahwa pada dasarnya manusia itu baik. Politik dalam pandangan etika tidak lebih dari suatu alat, sama dengan negara itu sendiri, hanyalah suatu alat yang berfungsi untuk mengatur kehidupan manusia dalam sebuah negara.
1
Pada masa sekarang dunia
politik sering mendapat citra yang selalu negatif, praktek politik yang dijalankan sering menggunakan cara-cara tidak baik dan menghalalkan segala cara untuk memperoleh tujuan dan kepentingan yang harus dicapai.Para kalangan elit politik sudah sering melupakan prinsip nilai-nilai etika dan moralitas dalam berpolitik. Sudah banyak kejadian atau realitas yang terjadi bahwa politik yang dijalankan lebih mementingkan kepentingan kelompok atau individu, berpolitik tanpa rasionalitas, mengutamakan emosi dan tidak mengutamakan kepentingan bernegara.Seharusnya berpolitik dilakukan dengan cara damai, jujur, demokratis, penuh tanggungjawab. Apabila kurangnya kesadaran dalam etika berpolitik maka tantangan yang akan kita hadapi adalah banyaknya jual beli kekuasaan dalam dunia politik yang mengakibatkan kemerdekaan nasional yang direbut dengan susah payah, dan malah justru memberikan kesempatan kepada para pemimpin atau elite politik
1
Burhanuddin Salam, Etika Sosial: Asas Moral dalam Kehidupan Manusia (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), hlm. 113.
76
2
untuk bertindak semena-mena atau menyalah gunakan kekuasaan, dan sering melakukan kebohongan publik sehingga rakyat menjadi dirugikan. Ketetapan majelis permusyawaratan rakyat (MPR) No VI tahun 2001 tentang kehidupan berbangsa. Dalam ketetapan tersebut berbunyi bahwa etika kehidupan berbangsa dan tidak terkecuali juga kehidupan berpolitik merupakan rumusan yang bersumber dari ajaran agama, khususnya yang bersifat universal, dan nilai-nilai luhur budaya bangsa yang tercermin dalam pancasila sebagai acuan dasar dalam berfikir, bersikap dan bertingkah laku, dalam kehidupan berbangsa. Rumusan tentang etika kehidupan berbangsa ini disusun untuk membantu memberikan penyadaran dengan arti penting tegaknya etika dan moral dalam kehidupan berbangsa. 2 Pokok-pokok etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yaitu: Pertama,etika politik dan pemerintahan yang memberikan amanat kepada setiap pejabat dan partai politik harus mengedepankan sikap jujur, amanah, sportif, siap melayani, berjiwa besar, memiliki keteladanan, rendah hati, dan siap mundur dari jabatan publik apabila terbukti melakukan kesalahan dan secara moral kebijakannya bertentangan dengan hukum dan rasa keadilan masyarakat. Etika politik dan pemerintahan bertujuan untuk pemerintahan yang bersih, efisien dan efektif serta menumbuhkan suasana yang demokratis, yang bercirikan keterbukaan, memiliki tanggung jawab, tanggap akan aspirasi rakyat, menghargai
2
KetetapanMprNoVItahun2001”http://www.Mpr.go.id/Tap-Mpr-No-vi2001-TentangEtika-Kehidupan-Berbangsa,di akses tanggal 01 februari 2014.
3
perbedaan, serta menjunjung tinggi hak asasi manusia.Etika politik diwujudkan dalam perilaku politik yang toleran, tidak berpura-pura, tidak angkuh, tidak manipulatif dan berbagai tindakan tidak terpuji lainnya. Kedua,etika kehidupan berbangsa mencakup etika penegakan hukum yang berkeadilan, untuk menumbuhkan rasa keadilan sosial ketenangan dan keteraturan hidup bersama dengan ketaatan terhadap hukum dan seluruh peraturan yang berpihak pada keadilan. Etika politik dalam penegakan hukum secara adil harus memperlakukan sama dan tidak diskriminatif terhadap warga negara dihadapan hukum, tidak menggunakan hukum secara salah sebagai alat kekuasaan dan bentuk penipuan hukum yang lainnya. Secara historis etika sebagai usaha filsafat yang lahir dari ambruknya tatanan moral di lingkungan budaya Yunani 2500 tahun yang lalu, karena mereka sudah tidak mempercayai lagi baik dan buruk dan situasi itu berlanjut sampai sekarang bagaimanakah norma-norma untuk menentukan yang dianggap sebagai kewajiban.
3
Filsafat politik dahulu mempersoalkan tentang masalah nilai etika ,
pertanyaan yang diajukan merupakan abtraksi moral yang bersumber dari upaya manusia untuk memaknai kehidupan dengan tujuan yang lebih baik dan pasti. 4
Pada dasarnya politik mempunyai ruang lingkup negara karena teori politik
menyelidiki negara sebagai politik yang mempengaruhi hidup masyarakat, selain
3
Franz Magnis Suseno, Etika Dasar Masalah-Masalah Pokok Filsafat Moral (Yogyakarta: Kanisius, 1987), hlm. 15. 4 Jan Hendrik Rapar, Pengantar Filsafat (Yogyakarta: Kanisius, 1996), hlm. 76.
4
itu politik menyelidiki ide-ide, azaz-azaz sejarah pembentukan negara, hakekat negara, serta bentuk dan tujuan bernegara. 5 Tetapi politik juga dapat dikatakan sebagai kebijaksanaan kekuatan, kekuasaan pemerintah yang mengatur politik sebagai konsensus nasional, serta kemudiaan kekuasaan massa rakyat. Politik merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia dalam bermasyarakat dan bernegara, karena negara tanpa adanya sistem atau unsur politik tidak akan berjalan dan meskipun dilain sisi politik juga sering dianggap suatu masalah atau hal yang negatif karena penuh dengan praktikpraktik kotor dan tidak bermoral, maka permasalahannya bagaimana merubah praktik kotor itu menjadi bermoral dan rasional. 6 John Rawls sangat menekankan pentingnya melihat seseorang sesuai dengan talenta serta kemauanya untuk secara adil menggunakan setiap kesempatan serta akses politik yang tersedia bagi semua anggota masyarakat, dan idealnya mereka yang mempunyai talenta serta memiliki motivasi dalam partisipasi politik atau untuk berperan dalam unsur sosial yang dinamis dalam memajukan dan mendukung tercapainya seluruh kesejahteraan masyarakat, atau meraih kekuasaan politik tanpa memperhatikan kelas ekonomi dan sosial mereka yang terpenting dia berjuang untuk keadilan dan kebaikan semua orang.7 Bagi Plato, negara yang ideal adalah negara yang penuh dengan kebajikan dan keadilan yang artinya agar negara ideal itu terwujud nyata maka yang menjadi 5
Inu Kencana Syafiie, Pengantar Filsafat (Bandung : PT. Refrika Aditama, 2010), hlm.
64. 6
Nurcholish Madjid, Cita-Cita Politik Islam di Era Reformasi (Jakarta: Paramadina, 1999), hlm. 26. 7 Andre Ata Ujan, Keadilan dan Demokrasi Telaah Filsafat Politik John Rawls (Yogyakarta: Kanisius, 2001), hlm. 103.
5
pemimpin atau anggota elite politik adalah mereka yang berpendidikan. Dengan demikian mereka tahu tentang kebajikan, kebaikan, dan keadilan sehingga pemerintahannya tidak akan mengarah pada kejahatan dan ketidakadilan. 8 Berkaitan dengan persoalan di atas, penulis ingin membahas pemikiran Franz Magnis Suseno tentang etika politik, Franz Magniz Suseno seorang ilmuwan yang memperhatikan masalah etika mempunyai pandangan dan orientasi menanamkan nilai-nilai moralitas kepada semua manusia, sehingga bisa terwujud tatanan hidup berbangsa yang menghormati dan mengangkat derajat seseorang sebagai manusia dan terciptanya persaudaraan.Etika politik memang tidak dapat mengkotbahi para elite politik, tetapi dapat memberikan patokan-patokan orientasi dan pegangan normatif bagi mereka yang mau menilai kualitas tatanan dan kehidupan politik dengan tolak ukur martabat manusia. 9Fungsi etika politik terbatas dalam masyarakat pada penyediaan alat teoritis untuk mempertannyakan serta menjelaskan legitimasi politik secara bertanggung jawab, jadi disini etika politik tidak berdasarkan emosi, prasangka, melainkan secara rasional, obyektif, dan argumentatif. Etika politik menuntun agar segala klaim atas hak untuk menata masyarakat dan dipertanggung jawabkan pada prinsip moral.Etika politik dapat membantu masyarakat untuk mengejawatahkan ideologi negara yang luhur kedalam realitas politik yang nyata. Misalnya dengan merefleksikan apa inti
8
Jan Hendrik Rapar, Pengantar Filsafat (Yogyakarta: Kanisius, 1996), hlm. 75. Fanz Magnis Suseno, Etika Politik Prinsip-Prinsip Moral Dasar Kenegaraan Modern (Jakarta : PT: Gramedia Pustaka Utama, 1994), hlm. 3. 9
6
keadilan sosial, apa dasar etis kerakyatan, bagaimana kekuasaan harus ditangani sesuai martabat manusia. Menurut Franz Magnis Suseno etika politik adalah etika politik pada dasarnya merupakan salah satu cabang dari filsafat.Sebagai sebuah usaha ilmiah, filsafat dibagi ke dalam beberapa cabang.Dua cabang utama filsafat adalah filsafat teoretis dan filsafat praktis. Filsafat teoretis mempertanyakan apa yang ada dan bagaimana manusia harus bersikap terhadap apa yang ada tersebut. Pertanyaanpertanyaan yang muncul diwilayah ini adalah apa itu manusia, alam, hakikat realitas, apa itu pengetahuan, dan lain sebagainya. Sedangkan filsafat yang langsung
mempertanyakan
praksis
manusia
adalah
etika. 10Etika
politik
mempertanyakan tanggung jawab dan kewajiban manusia sebagai manusia bukan hanya sebagai warga negara, terhadap negara dan hukum yang berlaku.Etika berfungsi sebagai metode penyelidikan tentang nilai dan tingkah laku manusia. Etika merupakan terdiri dari etika umum dan etika khusus, etika umum mempertanyakan prinsip-prinsip dasar yang berlaku bagi segenap tindakan manusia.Sedangkan etika khusus membahas prinsip-prinsip dasar itu dalam hubungannya
dengan
kewajiban
manusia
dalam
pelbagai
lingkup
kehidupannya.Maka dari itu berlaku beberapa etika yang berkaitan dengan bidang pekerjaan manusia separti etika pendidikan, etika sosial dan etika politik. Jadi di sini menurut Franz Magnis etika politik menjawab dua pertanyaan, Pertama, bagaimana seharusnya pemimpin dapat menjaga lembaga-lembaga 10
hlm. 12.
Franz Magnis Suseno, Etika Politik Prinsip-Prinsip Moral Dasar Kenegaraan Modern,
7
kenegaraanseperti hukum dan negara dapat berjalan degan adil dan bijaksana, misalnya bentuk negara seharusnya demokratis.Kedua,apa yang seharusnya menjadi tujuan dasar dan sasaran segala kebijakan politik. Etikapolitik jenis ini membahas tentang bagaimana untuk menciptakan kehidupanpublik yang setaradan berkeadilan. Dari beberapa uraian diatas, penulis mempunyai ketertarikan untuk menjadikan sosok Franz Magnis Suseno menjadi tokoh kajian dalam penulisan skripsi ini, yang menurut penulis bisa dijadikan sebagai alternatif pemecahan masalah yang dihadapi pemerintah pada masa sekarang ini, etika politik sangat diperlukan karena manusia pada dasarnya sangat mendambakan perdamaian dan keadilan. Suatu sistem politik yang rasional diperlukan untuk menjamin masa depan bangsa yang lebih baik lagi, sehingga bisa sesuai dengan apa yang menjadi tujuan, azaz, dan ide-ide sebuah negara yaitu keadilan, perdamaian, kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. B. Rumusan Masalah Berawal dari berbagai latar belakang masalah di atas dan supaya dalam pembahasan nantinya lebih terarah dengan baik dalam menjelaskan obyek yang dimaksud. Maka penulis sangat perlu mengidentifikasi pokok masalah yang akan menjadi obyek pembahasan, dan yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apaetika politik menurut pandangan Franz Magnis Suseno? 2. Bagaimana pemimpin ideal menurut pandangan Franz Magnis Suseno?
8
3. Bagaimana keadilan dalam pandangan Franz Magnis Suseno?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian Sudah menjadi keharusan dalam setiap penelitian ilmiah harus mempunyai tujuan dan kegunaan, karena dalam penelitian ilmiah tanpa adanya tujuan dan kegunaan maka akan sia-sia saja. Berkaitan dengan penelitian ilmiah dalam penulisan skripsi ini memiliki tujuan dan kegunaan sebagai berikut, yaitu: Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pandangan etika politik Franz Magnis Suseno. 2. Untuk memahami bagaimana pemimpin ideal menurut Franz Magnis Suseno. 3. Untuk memahami bagaimana keadilan menurut Franz Magnis Suseno
Kegunaan Penelitian 1. Hasil dari penelitian ini digunakan Sebagai syarat akademis untuk mendapat gelar strata 1 (S1) dalam bidang Filsafat Agama Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga. 2. Sebagai karya atau wacana bagi penelitian sejenis dan bagi peneliti sendiri khususnya, serta bagi siapapun yang membaca penelitian ini nantinya atau umunya sebagai perkembangan khazanah pemikiran dan keilmuan intelektual yang berhubungan dengan tema etika politik.
9
3. Dengan memahami etika politik dalam bernegara diharapkan mampu untuk menjadi solusi dalam memecahkan masalah-masalah politik yang cenderung mementingkan kepentingan kelompok atau individu.
D.Tinjauan Pustaka Sebenarnya tulisan yang berkenaan dengan etika politik sudah banyak penulis temui, namun dari beberapa yang penulis temui baik yang berupa buku, skripsi, artikel, maupun yang lainya belum penulis temukan yang spesifik dalam mengkaji konsep etika politik dalam pandangan Franz Magnis Suseno. Dalam tinjauan pustaka ini akan dijelaskan beberapa kajian yang membahas tentang Franz Magnis Suseno dan kajian akademik di lingkungan Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga yang membahas pandangan Franz Magnis Suseno. Hal ini dilakukan untuk melihat keotentikan supaya bisa dipertanggung jawabkan keasliannya tentang kajian Franz Magnis Suseno dalam penelitian ini: Beberapa buku yang mengkaji Franz Magnis Suseno yaitu: pertama, I Wibowo dan B Herry Priyono ( editor) Sesudah Filsafat Esai-esai untuk Franz Magnis Suseno.11Dalam buku tersebut merupakan kumpulan-kumpulan tulisan beberapa para murid yang pernah belajar filsafat di STF Driyarkara pada Franz Magnis Suseno.Buku ini disusun dan diterbitkan sebagai ungkapan rasa syukur dan sebagai hadiah ulang tahun Franz Magnis Suseno yang ke tujuh puluh.Buku
11
I Wibowo dan B Hery Priyono (Ed), Sesudah Filsafat Esai-Esai Untuk Franz Magnis Suseno (Yogyakarta: Kanisius, 2006).
10
ini berisi biografi dan sedikit tentang perjalanan hidupnya atau peran pentingnya selama di Indonesia. Kedua, Ken Budha Kusumandaru, Karl Marx, Revolusi dan Sosialisme: Sanggahan terhadap Franz Magnis Suseno. 12Dalam buku ini berisi sanggahansanggahan atau kritik terhadap Franz Magnis Suseno tentang Karl Marx. Ketiga, Saiful Arif dan Eko Prasetyo, Lenin Revolusi Oktober 1917: Sanggahan atas pemikiran Franz Magnis Suseno.13 Buku ini membahas tentang Lenin orang yang membentuk sekaligus pencetus sebuah negara yang diakuinya sebagai perwujudan dari teori Marx dan berisi sanggahan atau kritikan tajam atas pendekatan Franz Magnis Suseno terhadap Lenin.Sanggahan terhadap tulisan Magnis tentang Lenin dalam buku yang berjudul Dalam Bayangan Lenin.Karena ketidak sepakatan dengan beberapa pendapat dalam tulisan Magnis tersebut, maka di dalam buku ini ditambahkan sebuah BAB khusus sebagai pertimbangan bagi Franz Magnis Suseno. Di dalam lingkungan akademis Universitas Islam Negeri sunan kalijaga sendiri masih belum ada yang membahas tentang masalah konsep etika politik Franz Magnis Suseno secara spesifik. Masykur Arif, Kritik atas Ateisme (Kajian Filsafat Ketuhanan Franz Magnis Suseno).14Dalam skripsi ini sama sekali tidak membahas masalah tentang etika politik dalam pandangan Franz Magnis
12
Ken Budha Kusumandaru, Karl Marx, Revolusi dan Sosialisme: Sanggahan Terhadap Franz Magnis Suseno (Yogyakarta: Resist Book, 2004). 13 Saiful Arif dan Eko Prasetyo, Lenin Revolusi Oktober 1917: Sanggahan Atas Pemikiran Franz Magnis Suseno (Yogyakarta: Resist Book, 2004). 14 Masykur Arif, Kritik Atas Ateisme, Kajian Filsafat Ketuhanan Franz Magnis Suseno(Yogyakarta: Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2010).
11
Suseno.Akan tetapi dalam skripsi ini banyak mengupas atau mengulas tentang masalah filsafat ketuhanan dan membahas kritik Franz Magnis Suseno terhadap ateisme. Dengan demikian skripsi ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan konsep etika politik Franz Magnis Suseno.
E. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) 15 yaitu bahan pustaka sebagai sumber utama dengan mengumpulkan data-data dan telaah terhadap karya-karya dari buku-buku, ensiklopedi, kamus, jurnal, dan makalah yang membahas dan mengulas tentang tema penelitian ini. 2. Sumber Data Sumber data penelitian ini terdiri dari sumber data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh dari subyek penelitian yang akan dicari.
16
Sumber data primer dalam penelitian ini adalah karya Franz
Magnis Suseno yang mengurai atau mengulas tentang etika politik prinsip-prinsip moral dasar kenegaraan modern, dan sedangkan data sekunder merupakan bahanbahan kepustakaan atau sumber tulisan lain yang berkaitan langsung maupun tidak langsung di luar data primer. 3. Metode Pengumpulan Data
15
Anton Bakker dan Achmad Charris Zubair, Metodologi Penelitian Filsafat (Yogyakarta: Kanisius, 1990), hlm. 63. 16 Saifuddin Anwar, Metode Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), hlm. 91.
12
Sebagai penelitian kepustakaan (library research) pengumpulan data dilakukan dari buku-buku, makalah, jurnal yang mempunyai keterkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas. Penelitian kepustakaan ini lalu dikumpulkan deskripsi-deskripsi dan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka dari dalam bahan-bahan itu akandicari garis-garis besar, struktur-struktur fundamental, dan prinsip-prinsip dasar sedapat mungkin dengan detail dan yang kurang relevan ditinggalkan. 17 4. Metode Analisis Data Data yang telah dikumpulkan selanjutnya dianalisis untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih terperinci dan lebih mendalam terhadap masalah yang diteliti.Sehingga diharapkan dapat pengetahuan baru dalam memahami makna yang dipahami. 18 Beberapa metode itu dalam penelitian yaitu:
a. Deskriptif Metode deskripsi adalah suatu metode dalam meneliti suatu obyek, yang dimaksudkan untuk menemukan sebuah gambaran pemikiran secara sistematis dan objektif yang mempunyai hubungan dengan fenomena. 19Dalam artian etika politik yang dibahas. b. Interpretasi 17
Anton Bakker dan charris zubair Ahcmad, Metodologi Penelitian Filsafat (Yogyakarta: Kanisisus, 1990), hlm. 109. 18 Sudarto, Metodologi Penelitian Filsafat(Jakarta: PT. Raja Grafindo, 1997), hlm. 39. 19 Kaelan, Metode Penelitian Kualitatif Bidang Filsafat(Yogyakarta: Paradigma, 2005), hlm. 58.
13
Interpretasi merupakan suatu proses menangkap arti dan menerangkan sesuatu yang merupakan realitas. Sehingga makna atau pesan yang terkandung di dalamnya yang tidak jelas menjadi jelas. c. Induksi dan Deduksi Induksi, data yang telah dikumpulkan dan disistematiskan, diidentifikasi supaya mendapat kesimpulan yang lebih umum.Sedangkan deduksi merupakan mengidentifikasi data dari yang umun menjadi sebuahkesimpulan yang khusus atau lebih detail. 20 Demikianlah penjelasan mengenai metodologi penelitian yang akan digunakan dalam proses penelitian ini. Sebagai pertanggungjawabkan secara ilmiah dan akademik.
F. Sistematika Pembahasan Dalam menulis sistematika pembahasan skripsi ini penyusun mencoba menggunakan pokok pembahasan secara sistematik yaitu terdiri dari lima bab, adapun sistematika pembahasan sebagi berikut: Bab I Merupakan pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kajian pustaka, metodologi penelitian dan sistematika pembahasan.
20
Anton Bakker dan Achmad charris zubair, Metodologi Penelitian Filsafat (Yogyakarta: Kanisisus, 1990), hlm. 64.
14
Bab II Berisi tentang biografi Franz Magnis Suseno yang menjadi obyek dalam penelitian ini, dalam bab ini maka akan dibahas latar belakang riwayat kehidupannya, latar belakang pemikirannya tentang etika politik dan karya-karya Franz Magnis Suseno. Bab III Membahas tentang definisi etika politik secara umum, serta akan membahas pengertian etika politik menurut beberapa para tokoh yaitu: Plato, John Locke dan Jean Jacques Rousseau. Bab IV Membahas etika politik menurut Franz Magnis Suseno dan juga akan membahas bagaimana pemimpin ideal serta keadilandalam pemikiran Franz Magnis Suseno. Bab V Merupakan bab penutup, yang memuat kesimpulan dari analisis keseluruhan bab-bab di atas serta saran-saran akademis demi perkembangan keilmuan intelektual bagi penelitian sejenis pada masa-masa yang akan datang.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Etika sering kali disebut sebagai filsafat moral, etika berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani yaitu ethos dan ethikos.Ethos berarti sifat, watak, kebiasaan, tempat yang biasa.Sedangkan ethikos berarti susila, keadaban, atau kelakuan dan perbuatan yang baik.Etika adalah ilmu apa yang baik dan apa yang buruk, tentang hak dan kewajiban moral, kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak atau nilai benar dan salah yang dianut suatu masyarakat. Franz Magnis Suseno berpandangan bahwa etika merupakan suatu filsafat atau pemikiran kritis yang mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandanganpandangan moral. Etika tidak menghasilkan secara langsung tentang kebaikan pada seseorang, akan tetapi menghasilkan suatu pengertian yang lebih mendasar dan kritis. Etika tidak secara langsung membuat manusia menjadi baik, namun memberikan pengertian tentang bagaimana berbuat baik. Tujuan dalam mempelajari etika adalah membuat mereka lebih dewasa dan kritis mengenai bidang moral. Etika mau membantu kita untuk mencari orientasi, agar kita tidak hidup dengan ikut-ikutan saja terhadap berbagai pihak yang mau menetapkan bagaimana kita harus hidup, akan tetapi bagaimana kita
76
77
harus hidup secara baik dan benar. Supaya kita mampu untuk mempertanggung jawabkan kehidupan kita. Politik adalah suatu pengetahuan mengenai ketatanegaraan atau sistem pemerintahan dan dasar pemerintahan, segala urusan dan kebijakan atau tindakan mengenai pemerintahan negara atau terhadap negara, cara bertindak dalam menghadapi atau menangani masalah. Etika politik dapat diartikan sebagai nilai-nilai azas moral yang disepakati bersama baik pemerintah atau masyarakat untuk dijalankan dalam proses pembagian kekuasaan dan pelaksanaan keputusan yang mengikat untuk kebaikan bersama. Franz Magnis Suseno mengartikan etika politik sebagai filsafat moral tentang dimensi politis kehidupan manusia.Etika politik mempertanyakan tanggung jawab dan kewajiban manusia sebagai manusia dan bukan hanya sebagai warga negara terhadap negara, hukum yang berlaku dan lain sebagainya. Fungsi etika politik dalam masyarakat terbatas pada penyediaan alat-alat teoritis untuk mempertanyakan serta menjelaskan legitimasi politik secara bertanggung jawab.Jadi etika politik tidak berdasarkan emosi, prasangka, dan apriori, melainkan secara rasional objektif dan argumentatif. Menurut Franz Magnis Suseno seorang pemimpin atau negarawan seharusnya memiliki pengetahuan atau wawasan yang luas dan mental yang kuat untuk menjalankan tanggung jawabnya sebagai seorang pemimpin.
78
Franz Magnis Suseno secara etika politik mempunyai pandangan dan gagasan bahwa pemimpin akan menggunakan kekuasaanya untuk menegakkan keadilan dan untuk menciptakan ketentraman dan kesejahtraan rakyat. Dalam memepertahankan kekuasaan dan berpolitik itu harus menjunjung pada nilai-nilai moralitas berpolitik.Kekuasaan dipandang sebagai wadah untuk memenuhi dan menciptakan ketentraman, kesejahtraan dan keadilan kepada seluruh warga masyarakat disekelilingnya. Menurut Franz Magnis Suseno, keadilan sosial adalah keadilan yang pelaksanaannya tergantung dari struktur proses-proses eknomi, politik, sosial, budaya, dan ideologi dalam masyarakat sehingga keadilan itu dapat tercapai. Untuk membongkar ketidakadilan sosial perlu membuka struktur-struktur kekuasaan yang monopolistik.Semua golongan sosial harus dapat berpartisipasi dalam kehidupan sosial politik.Kesediaan untuk menciptakan keadilan sosial mengandaikan kesediaan para elit yang berkuasa untuk membuka monopolinya atas kekuasaan secara demokratis. B. Saran Penelitian tentang etika politik sebagaimana telah penulis paparkan dalam skripsi ini yang lahir dari berbagai keterbatasan, dengan rendah hati penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan, masih banyak menyisakan kekurangan, baik dari segi analisa, penggalian data dan segi-segi lainnya.Karena itu melalui kesempatan ini penulis bermaksud menyumbang saran dengan harapan
79
bisa ikut memberikan sumbangsi dalam studi etika politik atau penelitian sejenis di masa mendatang. Pertama, sebaiknya gagasan etika politik jangan pernah dilupakan, akan tetapi dapat dijadikan acuan untuk menegakkan kebaikan dan keadilan dalam segala aspek kehidupan bernegara. Merosotnya etika politik dalam negara seringkali disebabkan kebobrokan moralitas para politisi.Meskipun para politisi kita tahu tentang prinsip-prinsip akhlak politik yang baik, tetapi mereka tidak mampu mengimplementasikan dalam kehidupan bernegara.Jadi, Politik yang dijalankan oleh para politisi seharusnya sesuai dengan tujuan negara Indonesia untuk mencapai kehidupan masyarakat yang adil dan makmur serta cita-cita moral yang luhur. Kedua, demokrasi dijadikan salah satu mekanisme untuk memilih seorang pemimpin.Keinginan ini tentu juga dipicu oleh hasrat bangsa ini untuk bisa menjadi lebih demokratis, sehingga tidak merugikan salah satu kelompok yang menjadi komponen dalam sebuah negara. Ketiga, untuk penelitian selanjutnya yang akan meneliti mengenai tema tentang etika politik maka sebaiknya melakukan penelitian secara lebih mendalam dan mencakup segala hal yang lebih luas atau dikembangkan. Sehingga hasil penelitian tersebut akan menjadi lebih bermanfaat sebagai acuan pada fenomena tertentu. Keinginan itu bertolak dari fenomena yang terjadi dalam ranah perpolitikan Indonesia yang membutuhkan standar-standar etis yang mengkritisi praktik politik para politisi negeri ini.Wassalamu’alaikum wr.wb
80
DAFTAR PUSTAKA Anwar, Saifuddin. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998. Apter, E. David. Pengantar Analisa Politik Terj. Setiawan Abadi. Jakarta: Lp3es, 1987. Arif Saiful, Prasetyo Eko. Lenin Revolusi Oktober 1917: Sanggahan Atas Pemikiran Franz Magnis Suseno. Yogyakarta: Resist Book, 2004. Ata, Ujan Andre. Keadilan dan Demokrasi Telaah Filsafat Politik John Rawls. Yogyakarta: Kanisius, 2001. Bakker Anton, Charris Zubair Ahcmad. Metodologi Penelitian Filsafat. Yogyakarta: Kanisisus, 1990. Budiardjo, Miriam. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1998. Fikr, Rausyan. Pengantar Filsafat Islam: Filsafat Teoritis dan Filsafat Praktis. Jakarta: Yayasan Fatimah, 2010. Hardiman, Fransisco Budi. Filsafat Modern Dari Machiavelli Sampai Nietzsche. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004. Hasan, Fuad. Pengantar Filsafat Barat. Jakarta: PT. Pustaka Jaya, 2001. Ilyas, Yunahar. Kuliah Akhlaq.Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (lppi), 2001. Kaelan.Metode Penelitian Kualitatif Bidang Filsafat. Yogyakarta: Paradigma, 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Jakarta: Balai Pustaka, 1989.
81
Kusumandaru, Ken Budha. Karl Marx, Revolusi dan Sosialisme: Sanggahan Terhadap Franz Magnis Suseno. Yogyakarta: Resist Book, 2004. Madjid, Nurcholish. Cita-Cita Politik Islam di Era Reformasi. Jakarta: Paramadina, 1999. Maksudi, Beddy Iriawan. Sistem Politik Indonesia Pemahaman Secara Teoritik dan Empirik. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012. Muthahhari, Murtadha. Keadilan Ilahi Asas Pandangan Dunia Islam, Terj. Agus Efendi. Bandung: Mizan, 2009. Noer, Deliar. Pemikiran Politik di Negeri Barat.Bandung: Mizan, 2001. Rapar, Jan Hendrik. Pengantar Filsafat. Yogyakarta: Kanisius, 1996. Salam, Burhanuddin. Etika Sosial: Asas Moral dalam Kehidupan Manusia. Jakarta: Rineka Cipta, 1997. Santoso, Listiyono. Teologi Politik Gus Dur. Yogyakarta: Ar- Ruz, 2004. Schmandt, J. Henry. Filsafat Politik: Kajian Historis Dari Zaman Yunani Kuno Sampai Zaman Modern Terj. Ahmad Baidhowi dan Imam Bahehaqi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002. Shapiro, Ian. Asas Moral Dalam Politik. Jakarta: Yayasan Obor, 2003. Skripsi: Arif, Masykur. Kritik Atas Ateisme, Kajian Filsafat Ketuhanan Franz Magnis Suseno. Yogyakarta: Fakultas ushuluddin Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2010. Sudarto.Metodologi Penelitian Filsafat. Jakarta: PT. Raja Grafindo, 1997. Sunarso dkk, Pendidikan Kewarganegaraan Buku Pegangan Mahasiswa Paradigma Baru. Yogyakarta: UNY Press, 2006. Surbakti, Ramlan. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: Utama, 1999.
PT. Gramedia Pustaka
82
Suseno, Franz Magnis. 13 Tokoh Etika Sejak Zaman Yunani Sampai Abad-19. Yogyakarta: Kanisius, 1997. ---------- 13 Model Pendekatan Etika. Yogyakarta: Kanisius, 1997.
---------- Etika Dasar Masalah-Masalah Pokok Filsafat Moral. Yogyakarta: Kanisius, 1987. ----------Etika Jawa Sebuah Analisa Falsafi Tentang Kehidupan Hidup Jawa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2001. ----------Etika Politik Prinsip-Prinsip Moral Dasar Kenegaraan Modern.Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 1994. ----------Filsafat Kebudayaan Politik: Butir-Butir Pemikiran Kritis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1995. ----------Filsafat Sebagai Ilmu Kritis. Yogyakarta: Kanisius, 1998. ----------Kuasa dan Moral. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2001. ----------Mencari Makna Kebangsaan. Yogyakarta: Kanisius, 1998. Syafiie, Inu Kencana. Pengantar Filsafat. Bandung : PT. Refrika Aditama, 2010. Syam, Firdaus. Pemikiran Politik Barat: Sejarah, Filsafat, Ideologi, dan Pengaruhnya Terhadap Dunia Ke-3. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010. Wibowo I, Hery Priyono B (Editor).Sesudah Filsafat Esai-Esai Untuk Franz Magnis Suseno. Yogyakarta: Kanisius, 2006. Zubair,Ahmad Charis. Kuliah Etika. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995. Internet : KetetapanMprNoVITahun2001,http://www.Mpr.go.id/Berita/Read/2009/11/09/85 10/Anggodo-Dan-Tap-Mpr-No-vi2001-Tentang-Etika-Kehidupan-Berbangsa.Di akses pada tanggal 01-02-2014