RINGKASAN NYOMAN METTA NYANAKUMARA NATIH (93.253). Fenomena dan Angkutan Massa Ais di Perairan Basat Sumatera pada Bulan Juli 1990 dan Maset 1991. (Di bawah bimbingan : Dr. Ir. JOHN I. PARIWONO, sebagai ketua, Dr. Is. MULIA PURBA dan Dr. ABDUL GANI ILAHUDE, M.M.A sebagai anggota). Peraisan di baat Sumatera me~upakanperaisan yang dipengasuhi oleh dua macam asus, yaitu Asus Katulistiwa Utasa dan Asus Katulistiwa Selatan. Asus katulistiwa utasa adalah asus yang muncul pada bulan Desember - Mei dan bergerak ke asah basat. Asus katulistiwa selatan mesupakan arus dengan edasan tetap di Samudera Hindia. Asus ini menyebas dasi basatdaya Australia dan terjadi sepanjang tahun bergerak ke asah basat mendekati Madagaskas (Wystki, 1961). Tujuan dasi penelitian ini adalah untuk mengetahui kasaktesistik massa ais laut dengan membandingkan sebasan suhu, salinitas, oksigen terlasut sesta zat hara dan juga menghitung kejelukan dinamik dan volume angkutan di peraisan basat Sumatera. Metode yang digunakan besupa pengolahan data yang diperoleh dasi Pusat Data kelautan Ba-una Jaya, Disektorat Teknologi Inventarisasi Sumberdaya Alam, BPP Teknologi dan Laporan Pelayasan Oseanografi Kapal Baruna Jaya I di Wilayah ZEEI Basat Sumatera. Sebasan mendatas suhu pesmukaan pada bulan Juli 1990 berkisas antasa (27.9 - 29.5)"C. Suhu air laut pada lapisan homogen berkisar antasa 27 "C sampai lebih dasi 29 "C. Suhu pada lapisan ini semakin tinggi ke asah pantai. Antasa kejelukan 0 m - 200 m, suhu di transek A, B, C dan D berkisas antasa (13 - 29) OC. Pada kejelukan lebih dasi 200 meter, suhu semakin rendah. Salinitas pada lapisan pesmukaan adalah (33.1-33.9) psu. S d i t a s tersebut lebih rendah dasi salinitas massa ais Asus Musson dan h u s Balk. Untuk setiap transek, nilai salinitas bestambah dengan cepat dasi kedalaman 50 m hingga 75 m. Hal ini ditandai dengan tajamnya gradien salinitas.
Konsentrasi oksigen terlmut di pe~mukaanberkisar antara (4.5-4.9) mVl, nilai yang terendah terdapat pada transek A ke arah pantai. Pesubahan konsetsasi oksigen dari lapisan pesmukaan hingga kedalaman 50 m tidak begitu besas. Pada bulan Juli 1990 terdapat lapisan atas yang homogen dengan kadar fosfat relatif seragam, berkisar antara (0.2-0.4) pmoVl. Kemudian gradien fosfat semakin tajam mulai dasi kejelukan 60-75 m hingga 300 m. Dengan bertambahnya kejelukan hingga 600 m, kadar fosfat meningkat dengan perlahan. Konsentrasi nitrat pada lapisan homogen berkisar antara 0.16 pmoVl di lapisan pesmukaan dan 4 pmoVl pada batas bawah lapisan homogen, dan 36.98 pmoVl pada kejelukan 600 m. Konsentrasi silikat pada lapisan permukaan adalah 1.66 pmol/l dan 58.12 pmol/l pada kejelukan 600 m. Hampir di setiap stasiun ditemukan massa air subtropik yang mengalir di perairan barat Sumatera sekitar kejelukan 75 m - 100 m. Massa air Teluk Persia ditemukan di setiap transek di kejelukan 200 m - 600 m. Massa air dasi Laut Merah ditemukan di transek C pada kedalaman 450 m 600 m. Suhu di lapisan homogen pada bulan Maret 1991 berkisar antara 28.61°C - 30.28 OC. Semakin ke arah pantai, suhu semakin tinggi. Suhu pesmukaan laut pada Maret 1991 lebih tinggi dari Juli 1990. Faktor yang mempengaruhi antasa lain posisi matahasi dan pengasuh massa air dingin yang datang dasi A u s Katulistiwa Selatan. Salinitas pesmukaan berkisar antara 32.5 psu - 34 psu. Lapisan homogen lebih tipis yaitu sekitar 25 m. Gradien salinitas yang tajam terjadi dasi kejelukan 0 m hingga 50 m. Konsentrasi oksigen terlasut di lapisan pesmukaan berkisar antara (4.45-4.85) mV1. Konsentrasi fosfat meningkat dengan cepat dasi kejelukan 50 m hingga 220 m. Setelah itu peningkatan lebih lambat hingga kejelukan 600 m. Konsentrasi berkisar antara 0.10 pmol/I di lapisan pesmukaan hingga 2.58 pmoVl di kejelukan 600 m. Konsentrasi nitrat berkisar antara 0.34 pmoVl di pesmukaan dan 36.74 pmoV1 pada kejelukan 600 m. Peningkatan konsentrasi yang besar terjadi pada kejelukan 50 m-200 m, hingga membentuk gradien yang tajam.
Kisasan konsentsasi siliiat pada bulan Maret 1991 adalah (2.47-8.15) pnoV1 di lapisan permukaan dan 59.61 p~nollldi kejelukan 600 m. Massa air yang dikenali pada bulan Maset 1991 adalah massa air subtsopik dan massa air Teluk Persia. Dengan demikian dapat disimpulkan suhu dan salinitas pemukaan laut pada Juli 1990 lebih rendah dasi Maset 1991. Konsentrasi oksigen terlarut pada Juli 1990 dan Maret 1991 relatif sama. Secara keseluruhan, konsentsasi nitsat di bulan Juli 1990 lebih rendah. Berdasaskan kisaran suhu-salinitas dan suhu-oksigen, massa air yang dapat dikenali pada Juli 1990 dan 1991 adalah massa air subiropik dan massa air Teluk Persia. Secasa kualitatif angkutan massa air di perairan barat Sumatera lebih besar di bulan Juli 1990 (42.769 Sv) dari pada Maret 1991 (23.024 Sv).
iii