[2-4 Desember 2008] Konferensi Nasional Minyak Atsiri 2008 KONFERENSI NASIONAL MINYAK ATSIRI 2008 “Industri Minyak Atsiri yang Berkelanjutan : Peluang dan Tantangan”
Latar Belakang Produk minyak atsiri Indonesia dan turunannya merupakan salah satu komponen penting pada industri makanan-minuman, obat-obatan dan kosmetika, yang dibutuhkan oleh industri dalam negeri maupun luar negeri. Terjadinya ketidakstabilan pasokan dan gejolak harga yang ekstrim pada minyak nilam telah menjadi perdebatan yang seru di antara para pelaku bisnis nilam dalam dua tahun terakhir. Ketidakstabilan pasokan dan harga pada beberapa minyak atsiri, terutama nilam, antara lain disebabkan oleh turunnya produksi akibat kondisi tanaman yang terserang hama/penyakit, persaingan komoditas pertanian/ perkebunan, perubahan iklim, dan beberapa faktor lain yang lebih spesifik. Kelangkaan produk ini menyebabkan terjadinya peningkatan harga yang cukup signifikan lalu menurun lagi dengan tajam hanya dalam beberapa bulan. Para pelaku usaha terutama end user menginginkan pasokan barang yang sinambung dengan harga yang stabil. Harga minyak atsiri Indonesia terutama minyak nilam diharapkan dapat mencapai titik keseimbangan yang adil baik bagi pemakai, penyuling maupun petani, dengan memperhitungkan biaya produksi yang semakin meningkat akhir-akhir ini. Dengan harga yang kondusif dan kepastian berproduksi maka semua pelaku yang berada didalam rantai pasok tataniaga atsiri, terutama nilam, diharapkan dapat menikmati keuntungan yang wajar dan adil sehingga agribisnis dan agroindustri atsiri Indonesia dapat berlanjut dan diperhitungkan di pasar atsiri dunia.
Untuk mewujudkan kondisi yang saling menguntungkan tersebut, perlu dilakukan usaha bersama yang melibatkan semua pemangu kepentingan di industri minyak atsiri ini. Oleh karena itu melalui Konferensi Nasional Minyak Atsiri 2008 yang bertemakan ”Industri Minyak Atsiri yang Berkelanjutan: Peluang dan Tantangan” diharapkan dapat meningkatkan interaksi antar pelaku atsiri di Indonesia mulai dari petani, penyuling, eksportir serta Pemerintah sehingga dapat diperoleh kesepakatan untuk mencapai tujuan bersama. Tujuan 1. Merancang sistem yang dapat menjamin keberlanjutan pasokan minyak atsiri Indonesia khususnya minyak nilam. 2. Memperoleh kesepakatan membentuk harga yang adil dan berkelanjutan. 3. Menyebarluaskan kemajuan iptek tentang teknik budidaya, produksi dan pengolahan minyak atsiri Indonesia.
Program Rangkaian program pada Konferensi Nasional Minyak Atsiri 2008 meliputi : 1. Sesi Pleno (keynote speech) Menghadirkan pembicara kunci dari kalangan pelaku, pemerintah, dan akademisi. 2. Sesi Paralel (oral presentation) dan Poster Merupakan forum diseminasi hasil penelitian minyak atsiri melalui presentasi lisan dan poster. Jadwal acara lengkap dapat dilihat di sini. Peserta Peserta Konferensi Nasional Minyak Atsiri 2008 berasal dari instansi pemerintah, peneliti/akademisi, petani/ penyuling, dan eksportir, serta masyarakat yang tertarik terhadap perkembangan minyak atsiri Indonesia. Waktu dan Tempat Acara Konferensi Nasional Minyak Atsiri 2008 akan diselenggarakan pada : Hari, tanggal : Selasa-Kamis, 2-4 Desember 2008 Tempat : Hotel Singgasana Jl. Gunungsari Surabaya, Jawa Timur Pendaftaran dan Biaya Pendaftaran akan ditutup pada tanggal 28 November 2008. Untuk informasi pendaftaran selengkapnya dapat menghubungi sekretariat panitia yang bertempat di : Dewan Atsiri Indonesia (DAI) Telp/Fax : (0251) 8624582, 8627830, Email :
[email protected],
[email protected] CP : Yuslina (0818-08580628) atau PT. Primakelola Agribisnis Agroindustri Telp/Fax : (0251) 8336858-59/ 8312435 CP : Nuning (0813-14223674) Akomodasi Kamar/penginapan dapat dipesankan melalui panitia. Pemesanan diharapkan tidak lebih dari tanggal 24 November 2008. Paper Panitia penyelenggara Koferensi Nasional Minyak Atsiri 2008 mengundang para ahli, peneliti dan praktisi minyak atsiri untuk menyampaikan technical papers. Topik yang akan dipresentasikan terbagi atas : 1. 2. 3. 4.
Perkembangan budidaya tanaman atsiri. Perkembangan teknologi proses produksi Aplikasi produk minyak atsiri dan turunannya. Aspek pasar, bisnis, dan pengembangan kelembagaan usaha minyak atsiri
Panduan Penulisan untuk Extended Abstract, Makalah Lengkap, dan Poster dapat di lihat di bawah ini. Jadwal Konferensi Panduan Konferensi
190 2008-11-12 11:40:27 2008-12-05 00:00:00 Lomba Situs Web Unit Kerja di Lingkungan IPB Periode Penilaian : 1 November 200 - 30 November 2008 Informasi lebih lengkap lihat situs http://www.ipb.ac.id/webkontes 191 2008-11-12 12:46:28 2008-11-18 00:00:00 Seminar Nasional Kebijakan dan Peta Perjalanan Pembangunan Pertanian Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS bekerjasama dengan CARE IPB akan Menyelenggarakan Seminar Kebijakan dan Peta Perjalanan Pembangunan Pertanian dalam Rangka Ketahanan dan Swasembada Pangan Ruang Mawar, Kampus IPB Baraangsiang, 17 November 2008
1. PENGANTAR Ketahanan pangan menjadi salah satu♣ permasalahan utama di Indonesia. Hal ini karena selain menyangkut pemenuhan pangan masyarakat pada tataran mikro, juga menyangkut arah kebijakan pertanian Indonesia pada tataran makronya. Dalam♣ hal pemenuhan pangan masyarakat: (i) dari sisi supply produksi pangan nasional masih dihadapkan pada permasalahan produktivitas yang masih rendah serta tingkat produksi yang terhambat karena terbatasnya sumberdaya/input produksi,; (ii) dari sisi demand, pemenuhan pangan dihadapkan kepada jumlah permintaan pangan yang masih besar karena pertumbuhan penduduk. Arah kebijakan pertanian saat ini masih♣ harus dipertegas: (i) Apakah kebijakan yang ada mengarah kepada swasembada pangan, yang menuntut pemenuhan pangan dicukupi hanya dari produksi dalam negeri? (ii) Bagaimanakah arah kebijakan tersebut, terlebih pertanian dihadapkan kepada kompetisi pemanfaatan: food, feed, dan fuel; (iii) Apakah peningkatan produksi pertanian yang dicapai saat ini dapat menjawab tantangan dalam meningkatkan kesejahteraan petani? Dalam era otonomi daerah, peran Pemerintah Daerah menjadi bagian♣ terpenting dalam mewujudkan ketahanan pangan di masyarakat sampai dengan level rumah tangga (bahkan individu). Oleh karena itu, kebijakan pemda terkait hal tersebut perlu mendapatkan perhatian.
Selama ini♣ capaian swasembada dan ketahanan pangan banyak terkait dengan faktor produksi lahan dan tenaga kerja. Dengan berbagai perkembangan yang terjadi maka tantangan ke depan pada aspek lahan dan tenaga kerja ini menjadi semakin berat. Di sisi lain, capaian dari♣ diversifikasi pangan belum terlalu menggembirakan dan masih bertumpu pada pangan beras. Tampaknya susunan konsumsi dan komposisi gizi dalam diversifikasi pangan menjadi hal yang penting. Hal lain yang♣ prinsip dari ketahanan pangan yang akan dibangun adalah kemana arah dan kebijakan tentang ketahanan pangan yang harus ditempuh dengan berbagai hambatan dan tantangan yang semakin besar.
2. BAHAN DISKUSI Dalam seminar ini, akan dilakukan diskusi mengenai tiga aspek penting, yaitu (a) Aspek Lahan dan Tenaga kerja sebagai bagian dari Proses dan Faktor Produksi serta Usahatani, (b) Aspek Gizi dan Pangan, dan (c) Aspek Arah, Kebijakan dan Strategi. A. Aspek Lahan, Tenaga Kerja dan Usahatani - Ketersediaan Lahan dan Tenaga Kerja (disamping faktor produksi lain) - Tingkat produktivitas lahan dan TK - Konversi lahan dan transformasi TK - Status kepemilikan - Reformasi agraria - Implikasi perubahan iklim global terhadap pertanian - Pengelolaan lahan kering dan sawah - Comparative dan Competitive Advantage Komoditas Pangan - Trend Nilai Tukar Petani B. Aspek Gizi dan Pangan - Pencapaian sasaran kebijakan diversifikasi pangan dan gizi. - Pola konsumsi pangan masyarakat vs Pola Pangan Harapan - Kecenderungan preferensi konsumen pangan - Manajemen demand/konsumsi pangan rumah tangga dan nasional - Peranan PEMDA dalam diversifikasi pangan - Pengembangan pangan alternatif dan pangan lokal - Kerjasama kelembagaan untuk perbaikan status gizi masyarakat - Proyeksi perubahan demografi, urbanisasi, pendapatan terhadap pola konsumsi pangan.
C. Aspek Arah, Kebijakan dan Strategi - Evaluasi kebijakan dan Ssrategi ketahanan pangan untuk penyusunan kebijakan ketahanan pangan kedepan (program aksi 2010-2015). - Peranan stakeholder dalam mengupayakan ketahanan pangan - Dampak kondisi terkini terhadap stakeholder ketahanan pangan - Kemana arah pembangunan pertanian, khususnya ketahanan pangan ke depan? - Seperti apa kebijakan dan strategi pembangunan pertanian yang harus dirumuskan dalam rangka pemantapan ketahanan pangan?
3. WAKTU, TEMPAT DAN JADUAL PELAKSANAAN Seminar akan diselenggarakan oleh Bappenas bekerjasama dengan Pusat Kajian Resolusi Konflik, Kebijakan dan Pemberdayaan (CARE)-LPPM IPB pada 17 November 2008. Tempat pelaksanaan: Ruang Mawar, Kampus IPB Baranangsiang, Jl. Raya Pajajaran Bogor.