KONEKTIVITAS DATA NASABAH KREDIT MACET BERBASIS WEB ANTAR KANTOR CABANG LEMBAGA KEUANGAN BAITUL QIRADH BAITURRAHMAN BANDA ACEH
SKRIPSI
Di ajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Komputer STMIK U’Budiyah Indonesia
Oleh Nama : Hasrijal Nim : 121020220035
PROGRAM STUDI S1 SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK U’BUDIYAH INDONESIA BANDA ACEH - 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ……………………………………………………. ABSTRAK ................................................................................................. DAFTAR ISI ……………………………………………………………… DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………...
Halaman i ii iii vi
DAFTAR TABEL ………………………………………………………… DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………… BAB I
vii vii
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masaalah ………………………………... 1.2 Tujuan Penelitian ………………………………………….
1 3
1.3 Rumusan Masaalah ………………………………………
3
1.4 Batasan Masalah …………………………………………..
4
1.5 Sistematika Penulisan …………………………………….
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Baitul Qiradh Baiturrahman ……………
6
2.2 Pengertian Konektivitas Data ………………………………
10
2.3 Pengertian Pembiayaan/Kredit …………………………….
12
2.4 Pengertian Pembiayaan Bermasalah/Kredit Macet ……….
13
2.5 Pengertian Website ………………………………………..
14
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian…………………………………..
16
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………...
16
3.3 Metode Pengumpulan Data …………………………………
17
3.4 Bentuk Penelitian …………………………………………..
18
3.5 Usulan Perancangan Sistem ……………………………..
18
3.6 Tujuan Perancangan Sistem ……………………………..
18
3.7 Perancangan Prosedur yang diusulkan ………………….
18
3.8 Flowchart ………………………………………………..
19
3.9 Diagram Kontek ………………………………………….
20
3.10 Data Flow Diagram ……………………………………..
21
3.11 Perancangan Basis Data ………………………………….
23
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Halaman Login ……………………………………………..
27
4.2 Halaman Beranda …………..……………………………...
27
4.3 Halaman Input Data ……. …………………………………
28
4.4 Halaman Data Nasabah ………….…………………………
29
4.5 Halaman Detail Data Nasabah ..…………………………...
30
4.6 Halaman Input Kredit …………………………………......
30
4.7 Halaman Data Kredit ………………………………….......
31
4.8 Halaman Detail Kredit …………………………………....
32
4.9 Halaman User ………………………………………….....
32
4.10 Halaman Input User ……………………………….…........
33
4.11 Halaman Input User …………………………………........
33
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ……………………………………….....……..
35
5.2 Saran-saran …………..…………………………….............
36
DAFTAR PUSTAKA BIODATA PENULIS
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 3.1. Flowchart.................................................................................... 19 Gambar 3.2. Diagram Konteks........................................................................
20
Gambar 3.3. Data Flow Diagram Level 0........................................................
21
Gambar 3.4. Data Flow Diagram Level 1........................................................
21
Gambar 3.5. Data Flow Diagram Level 2........................................................
22
Gambar 3.6. Entity Relation Diagram.............................................................
23
Gambar 3.7. Relasi Tabel.................................................................................
24
Gambar 4.1. Login............................................................................................
27
Gambar 4.2. Beranda........................................................................................
28
Gambar 4.3. Halaman Input Nasabah..............................................................
29
Gambar 4.4. Data Nasabah...............................................................................
29
Gambar 4.5. Detail Data Nasabah.....................................................................
30
Gambar 4.6. Input Data Kredit.........................................................................
31
Gambar 4.7. Data Kredit ..................................................................................
31
Gambar 4.8. Detail Data Kredit........................................................................
32
Gambar 4.9. Data User......................................................................................
32
Gambar 4.10. Input Data User..........................................................................
33
Gambar 4.11. Ganti Password...........................................................................
33
Gambar 4.12. Laporan Data Nasabah...............................................................
34
Gambar 4.13. Laporan Data Kredit...................................................................
34
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 3.1. Waktu Dan Pelaksanaan Penelitian............................................ 16 Tabel 3.2. Tabel Nasabah.............................................................................
25
Tabel 3.3. Tabel Kredit.................................................................................
25
Tabel 3.4. Tabel Kantor................................................................................
26
Tabel 3.5. Tabel User...................................................................................
26
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, hanya dengan rahmat, hidayah, ketabahan, kekuatan dan kesehatan sehingga telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk bisa menyelesaikan Tugas Akhir berupa Skripsi dengan judul “Konektivitas Data Nasabah Kredit Macet Berbasis Web Antar Kantor Cabang Lembaga Keuangan Baitul Qiradh Baiturrahman Banda Aceh”. Sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan studi pada STMIK U’Budiyah Banda Aceh. Dalam menyusun Skripsi ini penulis telah banyak memperoleh bantuan dan bimbingan dari semua pihak, pada kesempatan ini penulis sampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada: 1.
Ibu Marniati, SE., M.Kes selaku Ketua Yayasan U’Budiyah Indonesia
2.
Bapak Agus Ariyanto, SE., M.Si., selaku ketua STMIK U’Budiyah Indonesia.
3.
Bapak Jurnalis, J. Hius, ST., MBA selaku ketua Program Studi Sistem Informasi dan sekaligus selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu serta pikirannya dalam mengarahkan serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4.
Dosen-dosen dan staf Akademik STMIK U’Budiyah Indonesia.
5.
Direktur dan karyawan Kantor Baitul Qiradh Baiturahman Banda Aceh yang telah memberikan data dan informasi sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
6.
Penulis manyadari bahwa penyusunan skripsi ini banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis terbuka untuk menerima kritik dan saran-saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan karya tulis ini. Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis berserah diri dan semoga skripsi ini
bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan semua pihak pada umumnya, semoga kita semua mendapat Hidayah-Nya. Amien...
Banda Aceh, 8 Febuari 2014 Penulis
( HASRIJAL )
ABSTRAK
Baitul Qiradh (BQ) merupakan salah satu badan usaha yang bergerak dalam bidang lembaga keuangan dengan memberikan berbagai jasa keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat. Dalam proses pembiayaan yang dilakukan selama ini sering terjadi tumpang tindih pemberian kredit antara satu kantor cabang dengan kantor cabang yang lainnya. Salah satu faktor yang menyebabkan hal itu terjadi adalah karena belum adanya sistem informasi yang terintegrasi antar kantor cabang yang seharusnya saling terhubung dan selalu berbagi informasi dalam tahapan pengajuan kredit. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan melakukan penelitian lapangan berupa wawancara, pengamatan dan studi pustaka untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian. Tujuan penulisan ini adalah memberikan gambaran Sistem Informasi yang terintegrasi dalam proses verifikasi calon nasabah kredit. Sistem informasi yang dirancang untuk mempermudah dalam proses pencarian data nasabah. Kata kunci : Konektivitas Data Nasabah
ABSTRACT
Baitul Qiradh (BQ) is a business entity that is engaged in financial institutions by providing a range of financial services for the whole society. In the process of financing is often done during the overlap between the lending branch offices with the other branches. One of the factors that cause it to happen is because of the lack of an integrated information system that is supposed to be between branch offices are connected and always share information in the credit application stage. The method used is to conduct field research in the form of interviews, observation and literature to obtain the necessary data and information in the study. The purpose of this paper is to provide an overview of an integrated information
system in the process of verifying the credit of prospective customers. Information system designed to simplify the search process customer data. Keywords: Customer Data Connectivity
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masaalah Perkembangan Ilmu pengetahuan dan Teknologi informasi dewasa ini yang semakin
pesat dan semakin canggih di berbagai aspek kehidupan, maka hampir semua teknologi dihubungankan dengan sistem Komputer. Komputer merupakan salah satu alat bantu yang
sangat dibutuhkan pada hampir setiap lini aspek kehidupan, sebagai suatu alat pengolah data yang memiliki kaitan erat dengan informasi yang bekerja secara otomatis. Komputer juga merupakan salah satu sarana informasi dan komunikasi yang canggih, juga sering dikatakan sebagai teknologi informasi yang sudah merupakan keharusan bagi penyelenggaraan suatu organisasi. Maka pengelola sebuah lembaga sangat membutuhkan komputer sebagai alat bantu yang cepat dan tepat dalam pengolah data yang diperlukan. Baitul Qiradh (BQ) merupakan salah satu badan usaha yang bergerak dalam bidang lembaga keuangan dengan memberikan berbagai jasa keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat. Sebagai lembaga keuangan BQ Baiturrahman menyalurkan dana yang merupakan kegiatan utama operasional, dari kegiatan penyaluran dana BQ Baiturrahman akan memperoleh pendapatan bagi hasil, yang diberikan oleh debitur atas penggunaan uang atau modal dari BQ yang dibayar pada waktu yang telah disepakati bersama, selain bagi hasil BQ juga memperhatikan resiko pembiayaan berupa kredit bermasalah yaitu pada saat terjadi penurunan usaha debitur sehingga tidak ada kesanggupan debitur untuk membayar hutang. Operasi pembiayaan pada BQ didasarkan pada prinsip syariah yang sesuai dengan hukum islam yang disebut dengan sistem bagi hasil. Dalam kegiatan sehari-hari BQ Baiturrahman, melakukan proses transaksi dengan memperhatikan sistem akuntansi yang ada pada BQ Baiturrahman. Transaksi yang dimaksud antara lain penarikan, penyetoran, dan pembiayaan. Pembiayaan yang diberikan oleh lembaga keuangan seperti BQ kepada debitur merupakan suatu kepercayaan dari pihak BQ kepada debitur, dimana pembiayaan tersebut harus dikembalikan sebesar kesepakatan disaat akad ditandatangani pada waktu jatuh tempo, untuk itu pihak BQ sebelum memberikan pembiayaan perlu meneliti terlebih dahulu yang
akan menerima pembiayaan, hal ini dilakukan agar dapat meminimalkan resiko pemberian pembiayaan tersebut, dengan kata lain pihak BQ harus secermat mungkin menilai kondisi calon debitur sesuai aspek dan prinsip kehati-hatian. Untuk memperoleh keyakinan tersebut maka sebelum memberi pembiayaan harus melakukan penilaian yang seksama terhadap watak, kemampuan, modal, agunan dan prospek usaha dari nasabah debitur. Dalam proses pembiayaan yang dilakukan selama ini sering terjadi tumpang tindih pemberian kredit antara satu kantor cabang dengan kantor cabang yang lainnya. Salah satu faktor yang menyebabkan hal itu terjadi adalah karena belum adanya sistem informasi yang terintegrasi antar kantor cabang yang seharusnya saling terhubung dan selalu berbagi informasi dalam tahapan pengajuan kredit sampai dengan kemungkinan terjadinya permasalahan dalam proses tersebut Dari permasaalahan tersebut, kami mencoba menelaah dan mengajukan solusi untuk meminimalisir kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dengan Sistem Informasi yang terintegrasi dalam bentuk karya tulis dengan judul “Konektivitas Data Nasabah Kredit Macet Berbasis WEB Antar Kantor Cabang Lembaga Baiturrahman Banda Aceh”
1.2 Tujuan Penelitian Tujuan penulisan ini adalah memberikan gambaran Sistem Informasi yang terintegrasi dalam proses verifikasi calon nasabah kredit dan
memenuhi salah satu persyaratan
menyelesaikan pendidikan pada Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Informatikan dan Komputer U`budiyah Indonesia Prodi Sistem Informasi.
1.3 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam pembuatan sistem informasi ini adalah bagaimana membuat sebuah sistem informasi berbasis web dengan menggunakan bahasa pemograman PHP dan MySQL sebagai media penyimpanan yang dapat membantu karyawan Lembaga Keuangan Baitul Qiradh Baiturrahman Banda Aceh secara efektif dan efesien 1.
Bagaimana merancang sebuah website dalam melakukan proses verifikasi calon nasabah kredit dan lebih leluasa melihat informasi yang dibutuhkan secara cepat oleh karyawan
1.4 Batasan Masalah Adapun yang menjadi batasan permasalahan dalam penulisan ini adalah: 1. Membuat/merancang sistem informasi kredit 2. Pemeriksaan data nasabah kredit macet 3. Tidak membahas proses penyelesaian kredit macet.
1.5 Sistematika Penulisan Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyajikan dalam lima bab yang masingmasing bab penulis jabarkan sebagai berikut : Bab I : Pendahuluan Merupakan bab yang berisikan latar belakang masalah, tujuan penelitian, rumusan masaalah, batasan masalah dan sistematika penulisan, Bab II : Landasan Teoritis Merupakan bab yang berisikan Gambaran Umum Baitul Qiradh Baiturrahman, Banda Aceh, Pengertian Konektivitas Data, Pengertian Pembiayaan/Kredit, Pengertian Pembiayaan Bermasalah/Kredit Macet, Pengertian Website Bab III : Metode Penelitian
Merupakan bab yang berisikan ruang lingkup penelitian, tempat dan waktu penelitian, metode pengumpulan data, jenis penelitian, perancangan penelitian, teknik analisa data, data flow diagram, diagram flow chart, rancangan database, entity relationship diagram Bab IV :
Merupakan Hasil dan Pembahasan, pada bab ini berisikan tentang hasil akhir dalam bentuk input dan out put program
Bab V :
Merupakan Kesimpulan dan Saran, berisi kesimpulan yang diambil berdasarkan analisa serta saran – saran
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1 Gambaran Umum Singkat Baitul Qiradh Baiturrahman 2.1.1 Sejarah Singkat Baitul Qiradh Baiturrahman Ditengah pesatnya perkembangan perekonomian dalam dunia usaha, kehadiran lembaga keuangan syari’ah yang bersedia membantu meningkatkan kemampuan pengusaha atau pedagang kecil, sangat didambakan masyarakat yang berekonomi lemah. Dalam kehidupan ekonomi, lembaga keuangan syari’ah merupakan suatu lembaga yang memegang peranan penting dalam membantu pemerintah untuk mencapai kemakmuran dengan jalan menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan. Pada saat pertumbuhan lembaga perbankan yang semakin bertambah pesat, ketua umum Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendirikan sebuah lembaga yang diberi nama Pusat Inkubasi Bisnis Usaha
Kecil selanjutnya disingkat dengan PINBUK. Dimana PINBUK merupakan badan pekerja dari Yayasan Inkubasi Bisnis Usaha Kecil selanjutnya disebut YINBUK. Kegiatan penggalangan Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) sudah dimulai sejak akhir tahun 1994. Setelah berupaya dalam waktu lebih kurang satu tahun, Baitul Maal Wat Tamwil yang diterjemah secara bebas menjadi balai usaha mandiri terpadu merupakan lembaga ekonomi yang menghimpun dana dan menyalurkannya kembali dalam bentuk pembiayaan kepada pengusaha kecil serta kaum dhuafa dalam upaya memberdayakan ekonomi masyarakat. Sejak awal tahun 1995, Dr. H.M. Amin Azis melakukan safari keliling di Daerah Istimewa Aceh, dalam rangka sosialisasi konsep Baitul Maal Wat Tamwil (BMT). Ia adalah Direktur Utama PINBUK. Apa yang dilakukan Amin Azis mendapat respon positif dari ICMI Orwil Aceh, sehingga ICMI bertekad untuk menggerakkan pembentukan BMT se-Aceh (di Aceh diberi sebutan “Baitul Qiradh”). Untuk pembentukan Baitul Qiradh di Mesjid Raya Baiturrahman, di mandate oleh Prof. Drs. Abidin Hasyim dan Tgk. Soufyan Hamzah. Sebelum itu Sayed Muhammad Husein, Sayuti Sulaiman, Nora Faulina Murdani telah menyiapkan proposal pembentukan Baitul Qiradh di pasar Aceh. Dan atas saran Prof. Dr. Jamaluddin Ahmad, Baitul Qiradh yang akan dibentuk sebaiknya diintegrasikan dengan Mesjid Raya Baiturrahman, mengingat letak mesjid yang strategis, menyatu dengan pasar dan lembaga keuangan syari’ah non bank ini akan lebih baik jika berkantor di mesjid. Baitul Qiradh Baiturrahman Baznas Madani Banda Aceh diresmikan oleh Bapak Prof. Dr. B.J. Habibie selaku ketua umum ICMI pusat pada tanggal 8 juli 1995, dan mulai beroperasional pada tanggal 2 Oktober 1995 dengan Nomor Badan Hukum 364/BH/KDK 1.9/VIII/2001 tanggal 7 juli 2001. Sebagai legalitas formal operasional Lembaga Keuangan Syari’ah (LKS) ini, pada tanggal 3 Agustus PINBUK pusat melalui surat Nomor: 346/SKT/PINBUK/E/V/VIII-95 menerangkan bahwa, Lembaga Keuangan Syari’ah Baitul
Qiradh Baiturrahman Baznas Madani Banda Aceh dalam menjalankan aktivitasnya adalah binaan PINBUK pusat. Sebagaimana yang telah disepakati dalam AD/ART, Lembaga Keuangan Syari’ah Baitul Qiradh Baiturrahman Baznas Madani Banda Aceh adalah milik masyarakat, maka para ahlinya diajak menjadi pemodal atau pendiri. 2.1.2 Struktur Organisasi. Struktur organisasi merupakan suatu kerangka kerja formal yang dengan kerangka kerja itu tugas-tugas atau pekerjaan dapat ditetapkan, dikelompokkan dan dikoordinasikan. Dengan adanya struktur organisasi dapat dilihat apa yang dikerjakan oleh masing-masing pekerja dan seberapa jauh wewenang atau tanggung jawab antara satu dengan yang lain di dalam melaksanakan kegiatan perusahaan sehingga tercapainya tujuan yang ditetapkan. Berikut ini dapat kita lihat susunan dan tugas dari pelaksana organisasi BQ Baiturrahman Baznas Madani: a.
Rapat Anggota Tahunan (RAT) Pihak-pihak yang berada dibawah naungan BQ Baiturrahman Baznas Madani seperti Pengurus, Direktur, Manager dan status mengikuti Rapat Anggota Tahunan.
b. Pengurus Pengurus mempunyai tugas untuk mencari modal atau dana dari pihak ketiga untuk memperkuat modal atau menambahkan modal pada BQ Baiturrahman Baznas Madani. c.
Direktur - Menyiapkan laporan untuk pengurus - Menghadiri rapat intern maupun ekstern
- Memperkenalkan/mempromosikan BQ kepada masyarakat, instansi pemerintah, swasta dan BUMN. Menjalin hubungan kerja dan mencari peluang bisnis dengan instansi pemerintah, swasta, dan BUMN d. Kepala Cabang - Memperkenalkan BQ kepada masyarakat baik disekitar maupun di kecamatan luar kantor - Memberikan pelayanan kepada nasabah bagi yang membutuhkan informasi perihal pembiayaan dan tabungan. - Menyelesaikan kredit bermasalah (jika diperlukan) - Memastikan semua peralatan operasional berfungsi dengan baik - Mengambil kebijakan sesuai kebutuhan dan kewenangan - Memeriksa laporan, buku besar dan melakukan pencocokan antara kas dengan fisik - Membuat distribusi bagi hasil tabungan setiap akhir bulan pada sistem e.
Pengawas - Memeriksa berkas pembiayaan yang masuk - Memeriksa berkas pembiayaan yang sudah dicairkan pada bulan yang bersangkutan - Memeriksa jadwal pembiayaan angsuran nasabah yang telah jatuh tempo dan yang akan jatuh tempo
- Melakukan pemeriksaan pembiayaan yang bermasalah - Membuat laporan setiap akhir bulan kepada direktur - Melakukan konsultasi dengan pengurus f.
Marketing Officer - Mencari anggota koperasi dan nasabah penabung/menghimpun tabungan - Menganalisa/survey ketempat usaha calon nasabah yang mengajukan pembiayaan - Menagih angsuran pembiayaan yang bermasalah - Menjemput tabungan atau angsuran nasabah setiap hari - Mempromosikan produk tabungan kepada nasabah
g.
Teller - Sebagai kuasa bank untuk menerima dan membayarkan uang. - Melayani setoran tabungan - Mengerjakan transaksi teller - Melaporkan nasabah pembiayaan yang jatuh tempo
2.2 Pengertian Konektivitas Data Kebutuhan pihak perbankan akan koneksi on line ke seluruh kantor cabang saat ini merupakan kebutuhan yang sangat mendesak karena hampir seluruh aplikasi yang digunakan harus terhubung ke seluruh kantor cabang dengan
menggunakan jaringan komunikasi.
Apabila terjadi kondisi dimana suatu saat jaringan komunikasi terputus karena disebabkan oleh koneksi yang terputus, maka operasional bank tersebut terhenti dan kerugian yang ditimbulkan dapat mencapai jumlah yang cukup banyak. Untuk konektivitas tersebut ada beberapa pilihan yang umum digunakan yaitu: a.
Secure SHell Secure SHell merupakan sebuah program untuk mengendalikan komputer lain
dari
jarak jauh lalu mengeksekusi perintah di komputer tersebut dan menyediakan komunikasi aman yang terenkripsi antar dua buah terminal melalui koneksi jaringan yang kurang aman. Sebelumnya, untuk mengendalikan komputer secara remote dipergunakan protokol telnet, tetapi penggunaan protokol ini tidak aman dikarenakan karena jalur komunikasi tidak di enkripsi sehingga username dan password yang dikirim dalam bentuk plaintext dapat disadap oleh pihak ketiga. Dengan Secure SHell, antara kedua komputer terlebih dahulu membuat tunnel kemudian dilakukan koneksi telnet ke komputer tujuan, dengan demikian username dan password dikirim melalui tunnel terenkripsi, sehingga tidak dapat disadap. b.
Secure Socket Layer Merupakan metode untuk mengenkripsi koneksi data yang terjadi antara client dan server. Metode ini hanya dapat dilakukan jika client dan server telah memiliki kemampuan untuk berkomunikasi menggunakan Secure Socket Layerl, dan serverlah yang menentukan apakah koneksi akan dilakukan menggunakan Secure Socket Layer atau tidak. Misalnya ketika kita menuju ke alamat "mail.yahoo.com" maka server akan mengirim perintah pada browser untuk melakukan koneksi. Antara client dan server terjadi pertukaran public key, lalu tunnel terbentuk untuk melakukan pengiriman data secara aman. Biasanya Secure
Socket Layer digunakan pada halaman login website, agar username dan password yang dikirim tidak disadap oleh pihak ketiga.
c.
Virtual Private Network Virtual private network dapat diimplementasikan secara hardware maupun software. Sama seperti Secure SHell dan Secure Socket Layer, Virtual Private Network
juga
mengenkripsi data yang dikirimkan. Virtual Private Network dapat digunakan untuk mengakses website yang di blokir pada negara tertentu, membuat koneksi point-to-point yang aman, memperkuat keamanan jaringan nirkabel, dan lain sebagainya. 2.3 Pengertian Pembiayaan/Kredit Pembiayaan merupakan salah satu kegiatan BQ dan lembaga perbankan lainnya dalam memperoleh keuntungan, selain BQ dan lembaga perbankan, ada pihak-pihak lain yang juga memperoleh keuntungan dari jasa yang disediakan oleh BQ dan lembaga perbankan lainnya, seperti pengusaha yang menggunakan pembiayaan tersebut. Istilah kredit berasal dari bahasa Yunani “Credere” yang berarti kepercayaan, oleh karena itu dasar dari kredit adalah
kepercayaan. Seseorang atau semua badan yang
memberikan kredit (kreditur) percaya bahwa penerima kredit (debitur) di masa mendatang akan sanggup memenuhi segala sesuatu yang telah dijanjikan itu dapat berupa barang, uang atau jasa (Thomas. S, dkk, 1998:12). Kredit yang diberikan oleh bank dapat didefinisikan sebagai penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk
melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan (Taswan, 2003 : 163). Menurut Teguh Pudjo Muljono (2007) dalam bukunya berjudul “Manajemen perkreditan bagi Bank komersiil” mendefinisikan bahwa kredit adalah “kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayarannya akan dilakukan pada suatu jangka waktu yang disepakati”. 2.4 Pengertian Pembiayaan Bermasalah/Kredit Macet Pembiayaan bermasalah merupakan bagian dari pengelolaan pembiayaan bank, karena pembiayaan itu sendiri merupakan risiko yang dihadapi oleh bisnis perbankan. Arthesa dan Handiman (2009: 181) memberikan pengertian mengenai pembiayaan bermasalah sebagai berikut: “pembiayaan bermasalah secara umum adalah semua pembiayaan yang mengandung risiko tinggi. Atau pembiayaan-pembiayaan yang mengandung kelemahan atau tidak memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan oleh bank”. Menurut Nora (2007 : 18), Pembiayaan bermasalah yaitu pembiayaan yang dalam pelaksanaannya belum mencapai / memenuhi target yang diinginkan oleh pihak Baitul Qiradh, memiliki kemungkinan timbulnya resiko di kemudian hari bagi Baitul Qiradh dalam arti luas dan mengalami kesulitan di dalam penyelesaian kewajiban baik dalam bentuk pembayaran kembali pokoknya dan atau pembayaran keuntungan.”
Selain faktor debitur, banyak pembiayaan bermasalah yang terjadi karena kesalahan pihak lembaga keuangan sebagai penyalur pembiayaan. Hal ini disebabkan kurang akuratnya
analisa pembiayaan dalam meneliti karakter/watak debitur, keliru dalam memperkirakan kondisi usaha debitur, dan keengganan untuk menolak permohonan kredit yang tidak layak. Jika saja permasalahan tersebut dapat diminimalisasi, maka kecenderungan terjadinya pembiayaan bermasalah dapat dikurangi. 2.5 Pengertian Website Website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs, yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau subdomain, yang tempatnya berada didalam World Wide Web (WWW) di Internet. Sebuah web page adalah dokumen yang ditulis dalam format HTML (Hyper Text Markup Language), yang hampir selalu bisa diakses melalui HTTP, yaitu protokol yang menyampaikan informasi dari server website untuk ditampilkan kepada para pemakai melalui web browser. Semua publikasi dari website-website tersebut dapat membentuk sebuah jaringan informasi yang sangat besar (Kurniawan.P.A, 1998:37). Halaman-halaman dari website akan bisa diakses melalui sebuah URL yang biasa disebut Homepage. URL ini mengatur halaman-halaman situs untuk menjadi sebuah hirarki, meskipun hyperlink-hyperlink yang ada di halaman tersebut mengatur para pembaca dan memberitahu mereka sususan keseluruhan dan bagaimana arus informasi ini berjalan (Kurniawan.P.A, 1998:37). Penemu Website adalah Sir Timothy John ¨Tim¨ Berners-Lee, sedangkan website yang tersambung dengan jaringan, pertama kali muncul pada tahun 1991. Maksud dari Tim ketika membuat website adalah untuk mempermudah tukar menukar dan memperbarui informasi kepada sesama peneliti di tempat dia bekerja. Pada tanggal 30 April 1993, CERN (tempat dimana Tim bekerja) menginformasikan bahwa WWW dapat digunakan secara gratis oleh semua orang.
BAB III METODELOGI PENELITIAN
3.1 Ruang Lingkup Penelitian Objek penelitian ini lebih difokuskan ke Bagian Kredit untuk mendapatkan alur proses dari semua aspek kredit serta
merupakan bagian yang bertanggung jawab terhadap segala
sesuatu yang berhubungan dengan permasalahan kredit, mulai dari pengajuan kredit, kelayakan usaha nasabah serta kajian kemampuan dari nasabah untuk memenuhi semua aspek perjanjian yang telah disepakati. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Adapun lokasi penelitian adalah pada Kantor Lembaga Baitul Qiradh Baiturrahman yang terdiri dari kantor pusat yang berlokasi di komplek Mesjid raya Baiturrahman, Kantor Cabang Ulee Kareng dan Kantor Cabang Sukadamai Banda Aceh, adapun jadwal penelitian adalah sebagai berikut : Tabel Waktu Pelaksanaan Penelitian
No
Kegi atan
Nov emb er
Dese mber III
1 2 3 4 5 6 7 8
IV
I
II
Januari III IV
I
II
III
IV
Pengumpulan data Analisa Data Perancangan Database Perancangan Sistem Desain Sistem Pengujian Sistem Pengembangan Sistem Final Tabel 3.1 Waktu dan Pelaksanaan Penelitian
3.3 Metode Pengumpulan Data Untuk melengkapi data dalam pembahasan ini penulis melakukan metode pengumpulan data diataranya melalui: 1.
Studi Lapangan Studi yang dilakukan secara langsung ke Kantor Lembaga Keuangan Baitul Qiradh Baiturrahman Banda Aceh untuk memperoleh data yang dibutuhkan. a) Wawancara Yaitu dengan mengadakan tanya jawab langsung dengan Pimpinan Lembaga, Kepala Bagian Kredit dan Staf Pemasaran guna mem- peroleh data yang berhubungan dengan pembahasan. b) Observasi
Yaitu mengadakan pengamatan langsung pada calon nasabah dengan cara ikut serta dengan bagian pemasaran pada saat menemui calon nasabah. 2.
Browsing Diinternet Studi yang dilakukan dengan menggunakan jasa internet untuk mencari data yang diperlukan guna mempercepat dan menambah data yang kurang baik berupa teori ataupun contoh program yang diperlukan dalam penulisan.
3.
Studi Kepustakaan Mengumpulkan data yang bersifat teoritis dengan membaca buku-buku dan literatur lainnya yang erat hubungannya dengan pokok permasalahan yang dibahas.
3.4 Bentuk Penelitian Penulis menggunakan metode analisis deskriptif, yaitu data yang diperoleh dan disusun secara sitematis kemudian dianalisa berdasarkan kajian teori untuk mendapatkan deskripsi tentang kebutuhan dalam membangun aplikasi data nasabah kredit macet yang terkoneksi dalam ruang kerja organisasi. 3.5
Usulan Perancangan Sistem Dari kendala yang ada setelah di evaluasi, maka penulis mengajukan untuk membuat
Sistem konektifitas data nasabah kredit macet yang akan menanggulangi kendala yang sering terjadi, agar proses lebih cepat, tepat, efektif, dan efisien. 3.6
Tujuan Perancangan Sistem
Tujuan dari perancangan Sistem Konektifitas Data Nasabah Kredit Macet adalah sebagai berikut : a.
Untuk mempermudah dalam verifikasi data calon nasabah
b.
Untuk mempermudah pengelolaan data nasabah
c.
Untuk mempermudah pencarian data nasabah kredit macet 3.7
Perancangan Prosedur yang diusulkan Gambaran umum sistem yang diusulkan dalam proses perancangan sistem ini adalah
membangun sebuah Aplikasi Data Nasabah Kredit yang nantinya aplikasi tersebut dikelola oleh seorang user. Berikut adalah prosedur rancangan pengelolaan data nasabah kredit macet yang diusulkan : a.
User melakukan input data nasabah baru.
b.
Data nasabah tersebut di input sesuai dengan kartu identitas yang sah
c.
Data nasabah yang dinyatakan macet tidak akan bisa melakukan registrasi
3.8
Flowchart
Gambar 3.1 Flowchart Data Nasabah Kredit Macet yang diusulkan. Dari diagram flowchart pada sistem informasi dapat dijelaskan bahwa, pada saat user menjalankan program yang pertama sekali akan muncul adalah periksa NIK nasabah untuk memastikan bahwa nasabah terdaftar atau tidak, jika tidak terdaftar nasabah harus melakukan register, bila nasabah terdaftar maka lanjut ke proses cek status apabila nasabah terbukti macet maka proses dihentikan apabila nasabah tidak macet masuk ke proses input data kredit dan menampilkan data.
3.9
Diagram Konteks Berikut adalah Diagram Kontek Data Nasabah Kredit Macet yang diusulkan
Gambar 3.2 Diagram Kontek Data Nasabah Macet yang diusulkan Dari gambar diagram konteks diatas menunjukkan bahwa terjadi proses pengolahan secara umum dalam sistem, proses yang terjadi yaitu admin akan menginput data kredit nasabah kedalam sistem konektivitas data kredit dan menerima laporan data kredit nasabah.
Selanjutnya laporan data kredit nasabah akan di alirkan ke kantor cabang untuk mendapatkan verifikasi kredit.
3.10
Data Flow Diagram (DFD)
Gambar 3.3 DFD Level 0 Data Kredit Macet yang diusulkan Dari gambar diagram Flow Diagram diatas menunjukkan bahwa terjadi proses pengolahan
secara
umum
dalam
sistem,
proses
yang
terjadi
yaitu
admin
memasukan/menginput data nasabah kedalam sistem konektivitas kredit macet. Hasil dari pengolahan data tersebut akan diberikan kepada kantor sebagai laporan terakhir dari proses pengolahan data.
Gambar 3.4 DFD Level 1 Pada Proses 1 Data Nasabah Kredit Macet yang diusulkan Data
Flow
Diagram yang
dirancang
pada
sistem
informasi pengolahan data
dapat dijelaskan bahwa, petugas melakukan proses kelola data nasabah, kelola data kredit, kelola data kantor. Selanjutnya hasil dari data nasabah, data kredit, data kantor masuk kedalam proses pembuatan laporan.
Data Flow Diagram level 2 yang dirancang pada sistem informasi pengolahan data dapat dijelaskan bahwa, proses kelola data nasabah selanjutnya masuk kedalam proses input data nasabah, edit data nasabah, dan ubah status, pada proses kelola data kredit selanjutnya masuk kedalam proses cek status dan input data kredit, pada proses kelola data kantor selanjutnya masuk ke dalam proses nama kantor dan type kantor. Selanjutnya hasil dari data nasabah, data kredit, data kantor masuk kedalam proses pembuatan laporan. 3.11 Perancangan Basis Data 3.11.1 ERD (Entity Relation Diagram)
Entity Realtionship Diagram pada sistem informasi adalah sebagai berikut: Tabel nasabah memiliki relasi (one to one) dengan tabel kredit artinya setiap satu orang nasabah hanya bisa mangajukan satu kredit, yang menjadi primery key adalah Id Nasabah. Tabel kantor memiliki relasi (one to one) dengan tabel user artinya setiap kantor hanya memiliki satu user/admin,
yang menjadi primery key pada tabel kantor adalah
kd_kantor. Tabel user memiliki relasi (one to many) dengan tabel kredit, artinya setiap user harus memeriksa banyak permintaan kredit, yang menjadi primery key pada tabel user adalah id_user. 3.11.2 Relasi Tabel
Gambar 3.7 Relasi Tabel Data Nasabah Kredit Macet yang diusulkan 3.11.3 Tabel Database
Filed Name
Type
Width
Keterangan
Tyint
8
Penomoran Otomatis
Tpt_lahir
Varchar
12
Alamat Nasabah
Tgl_Lahir
Varchar
10
Tanggal lahir nasabah
Nik
Varchar
16
Nomor induk kependudukan
Nama_nasabah
Varchar
24
Nama nasabah
Alamat
Varchar
35
Alamat nasabah
Telp
Varchar
10
Kontak nasabah
Id_nasabah
Tabel 3.2 Nasabah
Filed Name
Type
Width
Keterangan
No_Kredit
Tyint
8
Penomoran Otomatis
Id_nasabah
Tyint
8
Penomoran Otomatis
Kode_Kantor
Varchar
10
Kode Kantor
Tgl_Mulai
Varchar
12
Tanggal Pengambilan Kredit
Jns_anggunan
Varchar
24
Jenis Anggunan
Nilai _anggunan
Varchar
50
Nilai Anggunan ( Rp )
Jlh_Kredit
Varchar
12
Jumlah Kredit Nasabah
Sisa_Kredit
Varchar
12
Sisa Kredit Nasabah
Status
Varchar
8
Status Nasabah
Keterangan
Varchar
12
Keterangan Kredit Nasabah
Tabel 3.3 Kredit
Filed Name
Type
Width
Keterangan
Kd_Kantor
Varchar
8
Kode Kantor
Type_kantor
Varchar
8
Level Kantor
Alamat_kantor
Varchar
24
Alamat Kantor
Telp_kantor
Varchar
12
No Telpon kantor
Fax_kantor
Varchar
14
Faximile Kantor
Tabel 3.4 Kantor Filed Name
Type
Width
Keterangan
Id_User
Varchar
8
Id User
Username
Varchar
12
Username
Kd_Kantor
Varchar
8
Kode Kantor
Nama_User
Varchar
32
Nama User
Pass
Varchar
12
Pasword User
Tabel 3.5 User
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1
Halaman Login Halaman ini adalah halaman index program yang berfungsi sebagai halaman otoritas
untuk memulai menjalankan program, pada halaman ini user wajib mengisikan user id dan password untuk dapat masuk kehalaman utama dari program.
4.2 Halaman Beranda Halaman beranda ini adalah halaman dengan kata sambutan yang berisi informasi umum dari program dan profil singkat perusahaan.
4.3 Halaman Input Data Nasabah Halaman ini berisi form penginputan data nasabah dengan kode nasabah yang dibuat menggunakan teknik pengisian nomor otomatis berdasarkan nomor urut terakhir dan tahun tercatatnya nasabah tersebut.
4.4. Halaman Data Nasabah Halaman ini berisi daftar data nasabah yang ditampilkan 5 data per paging. Pada halaman ini user juga dapat melakukan aksi hapus/edit/detil dengan meng-klik link pada kolom aksi.
4.5. Halaman Detail Data Nasabah
Halaman ini berisi data detail dari nasabah dan juga sebagai acuan untuk pengeditan data jika terdapat kesalahan penginputan.
4.6
Halaman Input Kredit Halaman ini berisi form penginputan data kredit dengan penomoran otomatis seperti
pada form input nasabah, disini user akan mengisikan kode nasabah dan system akan mengecek apakah nasabah tersebut sudah terdaftar atau belum dengan memberikan informasi status nasabah.
4.7
Halaman Data Kredit Halaman ini berisi daftar data kredit ditampilkn 5 data per paging. Pada halaman ini user
juga dapat melakukan aksi hapus/edit/detil dengan meng-klik link pada kolom aksi
. 4.8
Halaman Detil Kredit Halaman ini berisi daftar data kredit berfungsi sebagai view data kredit yang telah di
input pada system.
. 4.9
Halaman User Halaman ini berisi daftar data user dan sebagai manajemen user dengan hak
penghapusan akun user oleh admin
. 4.10 Halaman Input User Halaman ini berisi form peninputan user baru yang hanya diperbolehkan dengan akun user ber-type “admin”.
.
4.11
Halaman Ganti Password Halaman ini berisi feature penggantian password untuk user.
.
4.12 Laporan Data Nasabah Feature ini mencetak laporan daftar data nasabah ke dalam file pdf yang akan otomatis terunduh ke komputer.
. 4.13 Laporan Data Kredit Laporan ini mencetak detil data kredit ke dalam bentuk file pdf yang juga akan menjadi lembaran arsip dari data kredit.
BAB V PENUTUP
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang penulis bahas pada bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan dan saran-saran yang intinya dapat digunakan oleh kantor Lembaga Baitul Qiradh Baiturrahman untuk memperbaiki sistem yang selama ini dipakai 5.1 Kesimpulan Sistem informasi
dirancang
untuk mempermudah pendataan kredit pada kantor
Lembaga Baitul Qiradh Baiturrahman, dalam proses pengembangan sistem informasi ini bertujuan untuk hal berikut ini : 1. Untuk lebih mengarahkan petugas lebih teliti dalam proses pendataan calon nasabah baru dan nasabah aktif. 2. Menghindari terjadinya tumpang tindih pangajuan kredit oleh calon nasabah yang mungkin telah terjadi kredit macet dikantor cabang yang lain. 3.
Mempercepat proses pencarian data-data dan hal yang berkenaan dengan pelaporan.
5.2 Saran-Saran Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam proses pengembangan sistem informasi kredit penulis menyarankan: 1. Sistem infomasi yang penulis rancang diharapkan dapat dikembangkan menjadi satu bentuk aplikasi program yang lebih baik dan canggih dengan bahasa program yang ada untuk langkah pemikiran selanjutnya. 2. Untuk pengamanan data perlu dibuat sistim manajemen informasi yang lebih baik
3. Bila memungkinkan pengolahan data ini mengunakan sistem LAN untuk pengontrolan pada setiap bagian yang ada pada kantor Lembaga Baitul Qiradh Baiturrahman. 4. dalam mengembangkan perusahaan diperlukan adanya kebijakan-kebijakan strategis khususnya dalam pengelolaan data umumnya untuk seluruh kegiatan lembaga.
DAFTAR PUSTAKA Andi. 2005. Membuat Aplikasi Database Karyawan Online Berbasis WEB dengan PHP dan MySQL. Salemba Infotek, Madiun. Arthesa dan Handiman, 2009, Potensi Pembiayan Bermasalah Kredit Mikro, Andi Ofset, Yogyakarta. Iswahyudi, Ganes. 2007. Kredit Bermasalah Dan Penangananya, Banda Aceh; Micra. Kurniawan Puji Agus. 1998. Sistem Informasi Manajemen, Penerbit IPWI, Jakarta Nora Foulina. 2007. Lembaga Perekonomian Umat. Banda Aceh; Ar-Raniry Press.
Taswan Ismail. 2003. Struktur Pengendalian Kredit Mikro. BPFE universitas Gajah Mada. Yogyakarta. Thomas. S, 2007. Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta; Salemba Empat. Teguh Pudjo Mulyono,2007, Manajemen Perkreditan Bagi Bank Komersil, Cipta Graha Media, Yogyakarta