KOMPONEN F PEMBIAYAAN, PRASARANA DAN SARANA SERTA SISTEM INFORMASI 1.
Sistem alokasi dana. Penyelenggaraan Program Magister Akuntansi (PMA) tidak bisa dilepaskan dari
faktor pembiayaan. Penerimaan dari mahasiswa bukanlah satu-satunya sumber utama dalam menunjang keberlangsungan aktifitas di PMA. Untuk pengelolaan PMA juga ditopang dari sumber-sumber penerimaan lain. Dalam periode tiga tahun terakhir, realisasi penerimaan dari mahasiswa memberikan kontribusi rata-rata sebesar 50 %, dari bantuan pemerintah dalam bentuk pemberian beasiswa sebesar 5%, dan selebihnya berasal dari sumber pembiayaan yang diusahakan sendiri oleh institusi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (lihat Tabel Borang 6.2.1).
2. Pengelolaan dan akuntabilitas penggunaan dana. Kebijakan operasional pengelolaan pembiayaan yang berlaku di PMA pada dasarnya menganut sistem terpadu, artinya anggaran untuk suatu program studi tidak berdiri sendiri, melainkan menyatu dengan perhitungan kebutuhan anggaran keseluruhan program studi yang ada. Pengelolaan
sistem pembiayaan PMA
merupakan bagian integral dari keseluruhan pembiayaan yang diperlukan oleh PMA. Sumber dana untuk menyelenggarakan PMA ini diperoleh dari Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) yang tiap semester dibayarkan melalui rekening Rektor Universitas Brawijaya pada bulan September dan Februari. Dana SPP yang diterima dari semua mahasiswa PMA masuk ke rekening Universitas Brawijaya dan selanjutnya PMA mengelola 75% dari total dana yang masuk tersebut. Standar pembayaran untuk dosen atau pos-pos rutin lainnya berlaku sama untuk semua program studi. Selanjutnya proses penyusunan anggaran di PMA dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. KPS PMA membuat rencana anggaran selama satu tahun, 2. Rencana anggaran dituangkan dalam bentuk Daftar Usulan Rencana Kerja (DURK) dana masyarakat. 3. DURK diajukan ke Rektor Universitas Brawijaya 4. DURK diteruskan ke Menteri Pendidikan Nasional guna mendapatkan persetujuan. 5. Persetujuan atas usulan itu setelah turun nantinya akan menjadi Daftar Rencana Kerja (DRK).
Evaluasi Diri PMA Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Brawijaya – Komponen F
62
Atas dasar inilah kebijakan operasional pembiayaan program studi di PMA dilaksanakan. Dana operasional pengelolaan PMA didasarkan pada penerimaan dan pengeluaran dapat dilihat pada Tabel Borang 6.2.2. Dari rincian pada Tabel Borang 6.2.2. terlihat bahwa pengeluaran operasional PMA selama tiga tahun terakhir 2008– 2010 rata-rata per mahasiswa per tahun sebesar Rp. 18,88 juta 3. Pengelolaan, pemanfaatan, dan pemeliharaan sarana dan prasarana. Kebijakan pengelolaan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana telah terintegrasi pada tingkat Fakultas. Pemanfaatan sarana dan prasarana yang digunakan bersama telah diatur dalam SK Dekan Resource Sharing. Manajemen pengelolaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana telah terintegrasi dalam sistem yang dikembangkan oleh Badan Pengembangan Sistem Informasi (BPSI). BPSI telah mampu mengembangkan sistem secara mandiri yaitu aplikasi: Sistem Informasi Akademik
(SISKA),
baik
yang
berbasis
desktop
maupun
berbasis
Web
(http://siska.fe.unibraw.ac.id), Sistem Informasi Penggajian, dan Sistem informasi kepegawaian (Sisgawa). Selain itu, BPSI juga menggunakan aplikasi yang disediakan Departemen Keuangan: Sistem Informasi Manajemen Barang Milik Negara, Sistem Akuntansi Instansi dan Aplikasi Gaji Pokok Pegawai serta aplikasi yang disediakan oleh Ditjen Dikti, yaitu: Aplikasi Evaluasi Program Studi berbasis Evaluasi Diri (EPSBED). Tanggungjawab pemeliharaan secara umum telah ditangani oleh Tata Usaha (TU) di tingkat fakultas. Sehingga fokus dan keberlanjutan pemeliharaan tetap terjaga. BPSI juga turut membantu secara teknis dalam hal pemeliharaan dan pengembangan yang berkaitan dengan laboratorium dan teknologi informasi. 4.
Ketersediaan
dan
kualitas
gedung,
ruang
kuliah,
laboratorium,
perpustakaan, dll. Ketersediaan sarana dan prasarana fasilitas penelitian dan pendidikan yang disediakan oleh PMA telah memenuhi kebutuhan dengan kualitas yang sangat baik. Kegiatan proses belajar yang ada di PMA dilaksanakan secara terpadu di satu gedung bersama dengan Program Studi yang lain, yaitu di Gedung F. Ruangan yang ada merupakan ruangan yang dirancang khusus untuk penggunaan kegiatan pembelajaran yang tertentu. Seperti adanya fasilitas perpustakaan/ruang baca khusus yang digunakan secara bersama-sama oleh program studi pasca yang lain. Kemudian juga adanya laboratorium komputer yang dapat digunakan untuk kegiatan pelatihan atau
Evaluasi Diri PMA Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Brawijaya – Komponen F
63
praktikum pada mata kuliah tertentu. Sarana dan prasarana yang disediakan dalam mendukung proses belajar secara rinci dapat dilihat di Tabel Borang 6.3.1. Tabel 6.3.3 dan Tabel 6.3.4 Kenyamanan ruangan dalam kegiatan perkuliahan sangat baik. Setiap ruangan dilengkapi dengan fasilitas yang memadai, dan semuanya dalam kondisi terawat baik. Pada ruang-ruang kuliah, selain meja kursi dan papan tulis (white board), juga dilengkapi dengan seperangkat komputer beserta LCD yang siap digunakan. Semua ruang kuliah tersebut sudah memiliki fasilitas AC. Pada ruang sidang utama selain dilengkapi dengan meja dan kursi yang bersandaran nyaman juga dilengkapi dengan layar OHP, LCD, Sound System dan AC. Di ruang kerja pengelola program dilengkapi dengan meja kursi, almari arsip, jam dinding, komputer dan AC. Gedung yang digunakan adalah Pusat Pembelajaran Terpadu berlantai 7. Gedung ini dipergunakan untuk ruang-ruang kuliah seminar, kuliah, pengajaran, musholla, tata laboratorium komputer, ruang seminar, ruang seluruh ketua program doktor, ruang seluruh ketua program magister, meeting hall, comfort room. Beberapa fasilitas lain dan perpustakaan terletak di dekat gedung kantor pusat UB, namun semuanya masih berada dalam satu kompleks dan mudah diakses oleh para mahasiswa, dosen dan karyawan. Untuk menunjang visinya sebagai lembaga yang unggul di bidang ilmu akutansi dan menghasilkan lulusan yang berkualitas, peran perpustakaan menjadi sangat vital dan esensial. Universitas Brawijaya telah menyediakan fasilitas perpustakaan yang didukung dengan sarana gedung seluas ± 5.000m2 dan 64 orang pegawai serta koleksi sebanyak ± 72.651 judul bahan pustaka (buku, jurnal, disertasi, tesis dan laporan penelitian) yang terdiri dari 210.954 copy. Disamping itu, Program Pascasarjana Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya juga memiliki fasilitas perpustakaan sendiri yang menempati ruang berukuran 10 x 8 meter persegi yang dilengkapi fasilitas AC dan terdiri atas beberapa ruang, yakni: a. Ruang utama yang difungsikan sebagai ruang baca literatur, jurnal ilmiah, majalah/surat kabar. b. Ruang penelusuran informasi dari CD-ROM dengan satu meja petugas, empat perangkat komputer ditambah satu perangkat server untuk on-line CD-ROM ke ruang Ketua Program Studi di kantor pusat PMA. c. Ruang baca disertasi untuk membaca tugas akhir mahasiswa pascasarjana yang telah diluluskan selama ini.
Evaluasi Diri PMA Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Brawijaya – Komponen F
64
Sementara itu di Fakultas Ekonomi dan Bisnis juga terdapat perpustakaan yang juga menunjang pelaksanaan perkuliahan pascasarjana. Perpustakaan tersebut dilengkapi dengan ruang baca, yang dilengkapi dengan AC. Dari sejumlah fasilitas perpustakaan tersebut yang dapat langsung mendukung pelaksanaan perkuliahan PMA dapat diklasifikasikan berdasarkan kesesuaian minat yang dipilih. Sementara itu di Jurusan Akuntansi memiliki sejumlah buku-buku terbaru yang diperoleh dari pengadaan Hibah PKH A-3 yang bermanfaat juga bagi mahasiswa Program Magister. Mahasiswa Program Magister juga dapat memanfaatkan fasilitas Perpustakaan Pusat Universitas Brawijaya. Buku-buku yang tersedia, cukup banyak dan relatif baru. Sementara itu, di Program Pascasarjana FEB UBjuga terdapat buku-buku yang relevan dengan PMA. Di perpustakaan tersebut, terdapat jurnal-jurnal yang relevan dengan bidang Ilmu Akuntansi yang di-update secara teratur (Tabel Borang 6.4.1). Selain sarana dan prasarana yang dikelola oleh UB juga menyediakan sarana dan prasarana pendukung yang bisa dimanfaatkan oleh seluruh civitas akademika mahasiswa, dosen dan karyawan (Tabel Borang 6.3.4): 1. Tersedia ruang dan area untuk akses internet (hot spot). 2. Asrama bagi mahasiswa yang baik dan cukup untuk sebagian mahasiswa. 3. Sarana ibadah berupa masjid dan mushala 4. Poliklinik rawat jalan bagi karyawan dan mahasiswa. 5. Pusat kegiatan mahasiswa, tempat rekreasi dan olahraga di dalam dan luar ruangan untuk karyawan dan mahasiswa, yang baik dan cukup. 5. Fasilitas komputer dan pendukung pembelajaran dan penelitian. Seiring dengan misi program studi untuk memiliki prasarana penelitian yang baik guna memenuhi kebutuhan para mahasiswa dan dosen, serta meningkatkan sumbangan akademis bagi penelitian-penelitian tentang pembangunan fisik yang berwawasan
lingkungan,
maka
diperlukan
upaya-upaya
untuk
menyediakan
laboratorium yang lengkap. Untuk meningkatkan mutu dan memperlancar proses belajar-mengajar dan penelitian, para mahasiswa dan dosen dapat menggunakan beberapa laboratorium yang ada. Program
pascasarjana
memiliki
laboratorium
komputer
terpadu
yang
menyediakan beberapa aplikasi, antara lain: aplikasi SAP ERP, aplikasi akuntansi, statistik multivariat, sistem informasi manajemen dan internet. Selain itu, terdapat pula laboratorium komputer hibah dari Al Waleed Foundation yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa. Kemudian untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam berbahasa
Evaluasi Diri PMA Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Brawijaya – Komponen F
65
Inggris di Universitas Brawijaya tersedia pula Laboratorium Bahasa Inggris (Tabel Borang 6.4.2). 6. Kesesuaian dan kecukupan sarana dan prasarana. Kesesuaian dan kecukupan sarana dan prasarana yang digunakan oleh Program PMA dirasa sangat baik. Jumlah dan luas ruangan perkuliahan dan sarana pendukung lain sangat baik, dengan kondisi terawat. Seluruh sarana dan prasarana penunjang telah disesuaikan dengan kebutuhan seluruh PS yang ada. PMA juga dapat menggunakan fasilitas bersama UB seperti Gedung Widyaloka, Student Centre, Samanta Krida, serta Pusat Inkubator Bisnis & Layanan Masyarakat,dll untuk berbagai kegiatan seminar/lokakarya, kegiatan mahasiswa dan dosen dalam skala besar (lihat tabel borang 6.3.3, 6.3.4, dan 6.4.2). Pemanfaatan berbagai ruangan di lingkungan FEB UBdikoordinasikan bersama oleh fakultas dan jurusan yang didukung oleh sistem teintegrasi dalam Sistem Informasi Akademik (SISKA). Ruang dan fasilitas TI untuk tenaga adinistrasi telah sangat mencukupi. Untuk pemanfaatan laboratorium komputer dilakukan resource sharing yang diatur melalui SK Dekan. Dengan demikian, jarang terjadi kendala dalam hal pemanfaatan sarana dan prasarana di lingkungan PMA. 7. Keberlanjutan pengadaan, pemeliharaan dan pemanfaatannya. Keberlajutan pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana PMA telah berjalan secara optimal dan berkesinambungan. Hal ini dikarenakan pemanfaatan sarana dan prasarana PMA yang optimal (lihat tabel borang 6.3.3) menuntut adanya keberlanjutan pengadaan dan pemeliharaan. Alokasi dan upaya penggalian dana yang besar (lihat tabel borang 6.2.1) memberikan jaminan keberlanjutan pengadaan dan pemeliharaan. Bagian Tata Usaha (TU) pada tingkat fakultas memiliki agenda rutin pemeliharaan terhadap seluruh sarana dan prasarana di lingkungan FE, telah memberikan jaminan terjaganya kualitas sarana dan prasarana yang digunakan. Seluruh sarana dan prasarana merupakan kepemilikan sendiri (lihat tabel borang 6.3.3 dan 6.3.4). Mekanisme pengadaan yang didasarkan atas kebutuhan setiap bagian di lingkungan FE, menjadikan kecepatan pengadaan menjadi lebih optimal. Adanya pemisahan fungsi pemeliharaan juga memberikan jaminan kualitas dan kecepatan pelaksanaan pemeliharaan. Pemeliharaan dan pengembangan yang berkaitan dengan laboratorium dan teknologi informasi telah ditangani oleh Badan Pengembangan Sistem Informasi (BPSI). Pemeliharaan literatur dan ruang baca telah
Evaluasi Diri PMA Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Brawijaya – Komponen F
66
ditangani oleh bagian kepustakaan. Sedangkan aktivitas pemeliharaan lain, dan seluruh pengadaan telah menjadi tanggung jawab TU melalui bagiannya tersendiri.
8. Rancangan pengembangan sistem informasi. Rancangan pengembangan sistem informasi merupakan bagian dari rancangan pengembangan sarana dan prasarana, telah dilaksanakan secara berkesinambungan. Kebijakan perencanaan dan pengembangan telah terintegrasi dalam kebijakan pada tingkat fakultas selaku unit pengelola, melalui Badan Pengembangan Sistem Informasi (BPSI). BPSI yang bertugas mengembangkan dan mengelola sistem informasi di FEB UBsudah mengembangkan aplikasi: SISKA (baik yang berbasis desktop maupun berbasis Web (http://siska.fe.unibraw.ac.id), Sistem Informasi Penggajian, dan Sistem informasi kepegawaian (Sisgawa). Selain itu juga menggunakan aplikasi yang disediakan Departemen Keuangan: Sistem Informasi Manajemen Barang Milik Negara, Sistem Akuntansi Instansi dan Aplikasi Gaji Pokok Pegawai serta aplikasi yang disediakan oleh Ditjen Dikti, yaitu: Aplikasi Evaluasi Program Studi berbasis Evaluasi Diri (EPSBED). Selama ini telah diupayakan untuk terus melengkapi sarana yang dimiliki (lihat poin 6.2.1 Borang Unit Pengelola). Beberapa rencana pengembangan sarana untuk tahun 2009-2013 adalah sebagai berikut: 2009 Penambahan komputer sebanyak 72 komputer sehingga rasio komputer: mahasiswa 1:10 Berlangganan sciencedirect Penambahan koleksi buku di ruang baca
Penambahan LCD untuk kelas di gedung lantai 7 (6 buah) Penggantian kursi kelas yang rusak
2010 Penggantian komputer yang rusak
Berlangganan data keuangan bloomberg Berlangganan EBSCO
Penambahan koleksi buku di ruang baca Penggantian kursi kelas yang rusak
TAHUN 2011 Penggantian komputer lama sebanyak 90 buah Penggantian LCD lama di kelas Pengadaan laptop untuk dosen 152 buah Penambahan koleksi buku di ruang baca Penggantian kursi kelas yang rusak
2012 Penggantian komputer lama sebanyak 120 buah
2013 Penggantian komputer lama sebanyak 72 buah
Berlangganan data keuangan OSIRIS Penambahan koleksi buku di ruang baca
Penggantian LCD lama di kelas Penambahan koleksi buku di ruang baca
Penggantian kursi kelas yang rusak Peningkatan Bandwidth jaringan internet
Penggantian kursi kelas yang rusak
Evaluasi Diri PMA Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Brawijaya – Komponen F
67
9.
Kecukupan dan kesesuaian sumber daya, sarana dan prasarana pendukung untuk pemberdayaan sistem informasi. Pemberdayaan sistem informasi telah berjalan dengan optimal, baik dari segi
kecukupan dan kesesuaian sumber daya yang digunakan (lihat tabel borang 6.3.2). Begitu pula dengan SDM yang mengelola sistem informasi seluruhnya merupakan lulusan di bidang teknologi informasi, dengan jumlah yang memadai (lihat tabel borang 4.6.1). Pengelolaan dan pengembangan yang berkaitan dengan sistem informasi telah dikelola dengan baik secara terintegrasi oleh BPSI. Pemanfaatan berbagai sistem yang terintegrasi memudahkan pengelolaan dan pemberdayaan sistem informasi. Dalam lima tahun ke depan, upaya untuk menjadikan aksestabilitas seluruh data dan informasi melalui jaringan internet (WAN) diharapkan dapat tercapai. Sebagai langkah strategis awal, upaya peningkatan peningkatan bandwidth terus dilakukan (lihat borang 3B unit pengelola standar 6).
10. Efisiensi dan efektivitas pemanfaatan sistem informasi Pemanfaatan sistem informasi telah berjalan dengan sangat baik, efektivitas dan efisiensi telah tercapai. Salah satu bukti hal ini adalah pencapaian e-learning FEB UBtelah mendapatkan penghargaan sebagai juara pertama e-learning tingkat nasional dari Depdiknas untuk kategori pendidikan tinggi pada tahun 2008 dan 2009. FEB UB melalui BPSI telah menyediakan layanan web berupa: web portal FEB UB(www.feb.ub.ac.id), web akademik (siska.fe.unibraw.ac.id), web direktori dosen (dosen.fe.unibraw.ac.id), web alumni (alumni.fe.unibraw.ac.id), web digital library (digilib.fe.unibraw.ac.id), web elearning (e-learning.fe.unibraw.ac.id), dan webmail (mail.fe.unibraw.ac.id).
Pengembangan SISKA mampu mengitegrasikan berbagai
kebutuhan pemanfaatan sistem informasi. Selain sebagai sistem untuk mengelola proses akademis, SISKA telah terintegrasi dengan sistem penggajian dan evaluasi kinerja dosen. Sehingga pemanfaatan sistem informasi saat ini menjadi salah kebutuhan yang tidak dapat dihindari oleh seluruh tenaga administrasi dan dosen di lingkungan FEB UB dan PMA pada khususnya . 11. Keberadaan dan pemanfaatan on-campus connectivity devices (intranet). Keberadaan dan pemanfaatan intranet merupakan salah satu kebutuhan utama dalam operasional PMA. Pemanfaatan intranet secara mutlak dibutuhkan bagian administrasi untuk mengelola akademik dan keuangan. Hal ini telah terpenuhi dan
Evaluasi Diri PMA Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Brawijaya – Komponen F
68
dimanfaatkan dalam pengaturan operasional (lihat tabel borang 6.4.2) Untuk kebutuhan pengajaran, intranet digunakan di dalam laboratorium. Seluruh fasilitas komputer telah terhubung secara LAN, sehingga sharing data menjadi lebih cepat dan efisien (lihat tabel borang 6.3.2).
12. Keberadaan dan pemanfaatan global connectivity devices (internet). Keberadaan internet telah tersedia di seluruh area UB, melalui jaringan wi-fi. Secara khusus PMA telah menyediakan fasilitas berupa ruang kerja yang menyediakan jaringan koneksi internet. Selain jalur wireless, infrastruktur internet dan komputer terdiri dari jaringan kabel UTP, Fiber Optik, 3 titik hotspot outdoor, dan 14 titik hotspot indoor. Sedangkan jalur internet yang digunakan adalah jalur Astinet (Telkom) sebesar 1 Mbps dan jalur Fiber Optik yang terhubung ke Kantor Pusat (sebesar 18 Mbps). Namun demikian fasilitas koneksi ini akan terus dikembangkan dengan target pengembangan bandwidth hingga 3Mbps. Pemanfaatan internet telah optimal, suasana akademis terasa dengan banyaknya
mahasiswa
yang
berdiskusi
tentang
kegiatan
perkuliahan
serta
memanfaatkan fasilitas akses internet dengan menggunakan hot spot di bangkubangku yang tersedia maupun di ruang lobi. Khusus bagi mahasiswa PMA disediakan ruang khusus lengkap dengan meja kursi sehingga kenyamanan dalam belajar dapat terjamin. Di masing-masing ruangan tersebut disediakan akses internet 24 jam. Pemanfaatan koneksi secara umum untuk akses jurnal online, kegiatan akademis yang memanfaatkan software dengan database online, operasional keuangan, dan perpustakaan (lihat tabel borang 6.4.2).
Evaluasi Diri PMA Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Brawijaya – Komponen F
69
Analisis SWOT Komponen F Pembiayaan, Prasarana dan Sarana serta Sistem Informasi
PELUANG Potensi peningkatan kuantitas bandwidth dan multimedia lainnya masih terbuka Sumber pendanaan dari selain mahasiswa terbuka lebar
ANCAMAN Kerusakan sarana dan prasarana Resiko kehilangan berbagai sarana penunjang Terganggunya koneksi jaringan internet Perkembangan teknologi yang cepat mendorong peningkatan kebutuhan tenaga ahli
KEUNGGULAN Sarana dan prasarana sangat lengkap dan berkualitas Transparansi manajemen pengelolaan sarana dan prasarana Ketersediaan jaringan akses internet sangat mudah didapat Anggaran untuk sarana, prasarana serta sistem informasi yang terus meningkat Sistem Akademik yang telah terintegrasi Pemanfaatan sarana dan prasarana telah berjalan optimal KELEMAHAN Pengembangan sarana fisik baru membutuhkan waktu yang cukup panjang Kecepatan koneksi internet masih lambat
Strategi Pemecahan Masalah, Perbaikan dan Pengembangan Berdasarkan analisis identifikasi dan analisis SWOT bidang Pembiayaan, Prasarana dan Sarana serta Sistem Informasi di atas, PMA berupaya melakukan beberapa hal sebagai berikut: 1. Mempertahankan sekaligus menggali potensi pendanaan 2. Secara bertahap meningkatkan bandwidth koneksi internet 3. Meningkatkan kemampuan SDM pengelola sistem informasi melalui berbagai pelatihan. 4. Monitoring jaringan koneksi secara konsisten. 5. Mekanisme perbaikan, perawatan dan update berbagai sarana dan prasarana penunjang secara berkala.
Evaluasi Diri PMA Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Brawijaya – Komponen F
70