KOMPETENSI UTAMA APOTEKER DI DISTRIBUSI (Draft, juni 2010) Apoteker Indonesia yang melakukan Praktek Kefarmasian di bidang Distribusi Sediaan Farmasi harus mempunyai kompetensi dasar di bidangnya meliputi : 1. Dapat Melakukan Praktek Kefarmasian di distribusi secara profesional , ber-etika dan sesuai peraturan/hukum yang berlaku 2. Mampu melakukan proses pengadaan Sediaan Farmasi secara baik dan Legal 3. Mengetahui dan mampu melakukan penyimpanan sediaan farmasi secara baik dan benar 4. Mampu melaksanakan sistem dan proses pendistribusian sediaan farmasi secara baik, benar dan tepat sasaran 5. Mampu melaksanaan pemusnahan sediaan Farmasi yang kadaluwarsa dan rusak, secara benar dan aman 6. Mampu mengelola prosedur “penarikan-kembali” suatu produk (Product recall/withdrawal) secara baik dan benar 7. Mampu mengidentifikasi dan melaporkan adanya kemungkinan penyalahgunaan obat dan pemalsuan obat di jalur distribusi.
Penjabaran 7(tujuh) Kompetensi utama Apoteker Indonesia di bidang Distribusi Seorang Apoteker yang bekerja di distribusi Sediaan Farmasi harus mengetahui dan bisa melakukan : 1.Praktik kefarmasian di distribusi yang profesional , ber-etika dan sesuai peraturan/hukum yang berlaku
Kriteria Kompetensi (Performance Criteria)
Kemampuan yang diharapkan (Key Behavior)
Selalu Mengikuti UU/Peraturan yang berlaku ,yang berhubungan dengan praktek kefarmasian di bidang Distribusi
Mampu menjelaskan UU/Peraturan yang berlaku sehubungan dengan pekerjaan kefarmasian di distribusi (mengetahui konsekuensi apa jika UU/Peraturan itu dilanggar, serta paham bagaiman cara untuk memenuhi semua persyaratan yang diminta oleh UU/Peraturan yang berlaku)
Selalu bersikap dan menganggap kesehatan pasien/konsumen sebagai prioritas utamanya.
Mampu menggunakan pengetahuan kefarmasiaannya untuk mencegah adanya pasokan dan distribusi sediaan farmasi yang akan dapat merugikan kesehatan pasien dan konsumen, terutama jika ada indikasi penyalahgunaan obat dan pemalsuan obat
Draft Kompetensi Apoteker Indonesia di Distribusi – Jun 2010-pre
Page 1
Mencapai dan mempertahankan standar tertinggi pelayanan profesional di bidang distribusi sediaan farmasi, memberikan saran tentang sistem dan metode yang digunakan di distribusi sediaan farmasi
Bersikap Profesional dan menjunjung integritas dengan mematuhi prinsipprinsip etis dalam pendistribusian sediaan Farmasi yang dipandu oleh Kode Etik Apoteker
a)
Mampu secara mandiri bertindak profesional sehingga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat dan “stakeholder” lainnya pada profesi apoteker di distribusi
b)
Menunjukkan kemampuan untuk memberikan saran profesional tentang penyimpanan dan distribusi sediaan farmasi sesuai standar kefarmasian yang ada , seperti Cara Distribusi Obat Yang baik (GDP=Good distribution Practice) dan Cara Penyimpanan yang Baik (GSP = Good Storage Practices)
a) Mampu menjelaskan dan memahami Kode Etik apoteker yang mandasari praktek kefarmasian di distribusi b) Mampu mengenali dan menghindari/mengatasi kondisi kerja yang mengganggu pelaksanaan praktek kefarmasian yang etis di distribusi.
2.Pengadaan Sediaan Farmasi yang baik dan legal Kriteria Kompetensi (Performance Criteria)
Mengerti tentang prosedur , kebijakan dan tata-cara pengadaan sediaan farmasi di rantai distribusi
Mengerti prinsip-prinsip yang mendasari pemilihan sediaan farmasi yang akan dibeli, sehingga menjamin kualitas produk dan pasokan produknya
Kemampuan yang diharapkan (Key Behavior) a) Mampu Menjelaskan dan melaksanakan prosedur, kebijakan dan tata cara pengadaan / pembelian sediaan farmasi di rantai distribusi b)
Mampu menjelaskan dan melaksanakan persyaratan legal sesuai UU/peraturan yang berlaku dalam proses pengadaan / pembelian sediaan farmasi di rantai distribusi
Mampu menjelaskan dasar-dasar pemilihan dalam pembelian sediaan farmasi melalui evaluasi yang sistematis berdasarkan kriteria yang ada, misal : -
Mengerti proses pengelolaan persediaan (stocks) yang cukup dan memadai
“safety profile”
-
“reliability of Source”
-
dan lain-lain
Mampu memperkirakan dan menentukan tingkat jumlah persediaan yang cukup dan memadai untuk kelancaran distribusi
Draft Kompetensi Apoteker Indonesia di Distribusi – Jun 2010-pre
Page 2
3. Penyimpanan Sediaan Farmasi secara baik dan benar Kriteria Kompetensi (Performance Criteria)
Kemampuan yang diharapkan (Key Behavior)
Menggunakan pengetahuan kefarmasiaannya untuk dapat menyimpan sediaan farmasi dalam kondisi yang sesuai dengan persyaratan yang ditentukan, seperti : temperature, kelembaban,cahaya dsb.
Mampu mengidentifikasi dan mengerti berbagai kondisi penyimpanan dari sediaan farmasi untuk menjaga stabilitas dan kualitasnya
Mengerti pentingnya perawatan peralatan yang digunakan untuk penyimpanan sediaan farmasi (misal : refrigerators dan freezers)
Mampu menjelaskan prosedur dan kebijakan dalam pemeliharan peralatan yang berhubungan dengan penyimpanan sediaan farmasi
Mengerti pentingnya pengawasan dan monitoring kondisi penyimpanan sediaan farmasi (misal : suhu dan kelembaban)
Mampu merumuskan,menjelaskan dan menggunakan peralatan-peralatan yang dibutuhkan untuk me-monitor kondisi penyimpanan (suhu,kelembaban dsb.)
Mengerti prosedur kerja yang harus dilakukan jika terjadi masalah / kegagalan di peralatan penyimpanan
Mampu menyusun dan menjelaskan rencana kerja yang harus dilakukan jika terjadi permasalahan pada peralatan penyimpanan, misal : refrigerator rusak atau listrik mati
Mengerti peraturan tentang tata cara penyimpanan khusus untuk sediaan farmasi tertentu, misal : Prekusor, Narkoba dsb.
Mampu menjelaskan peratururn/UU yang khusus mengatur tata-cara penyimpanan yang spesifik untuk sediaan farmasi tertentu (misal : prekusor, narkoba dsb)
Mengerti persyaratan keamanan kerja , termasuk prosedur untuk menangani bahan-bahan berbahaya didalam proses penyimpanan
Mampu mengidentifikasi dan menjelaskan persyaratan , perlengkapan kerja dan cara kerja yang aman sehubungan dengan penanganan dan penyimpanan produk berbahaya ( misal: Obat kanker yang toksik, Bahan yang mudah terbakar dsb)
Mengidentifikasi resiko buruk yang mungkin muncul dalam pemakaian obat akibat penanganan dan penyimpanan obat yang tidak memadai
Mampu mengidentifikasi dan menjelaskan resiko kesalahan/kegagalan pengobatan akibat penanganan dan penyimpanan obat yang tidak memadai
Mengidentifiksi resiko atau masalah keamanan (security) dalam penyimpanan sediaan farmasi
Mampu mengidentifikasi, menjelaskan dan melaksanakan prosedur/kebijakan untuk mengamankan obat dari penyalah-gunaan dan pencurian selama dalam penyimpanan
Draft Kompetensi Apoteker Indonesia di Distribusi – Jun 2010-pre
Page 3
4. Melaksanankan sistem dan proses pendistribusian sediaan Farmasi secara baik ,benar dan tepat sasaran Kriteria Kompetensi (Performance Criteria)
Kemampuan yang diharapkan (Key Behavior)
Memahami bagaimana caranya sediaan farmasi diberikan atau didistribusikan kepada yang memesan / pengguna
Mampu menjelaskan dan menggambarkan alur kerja/proses pendistribusian sediaan farmasi
Memahami ketentuan hukum / peraturan dalam pendistribusian sediaan farmasi kepada pemesan/pengguna
Mampu u menjelaskan persyaratan hukum / peraturan untuk pendistribusian sediaan farmasi kepada yang memesan/pengguna a) Mampu memverifikasi kebenaran pesanan (order), serta mampu me-masok (supply) sediaan farmasi /obat yang tepat untuk orang/kustomer yang tepat pada jumlah yang tepat dan pada waktu yang tepat
Menganalisa dan memverifikasi proses pemesanan sediaan farmasi
b) Mampu mengambil keputusan yang tepat jika ada peraturan untuk membatasi pesanan untuk sediaan farmasi tertentu c)
Mengenali dan dapat mengetahui proses penanganan dan transportasi sediaan farmasi yang kurang memadai yang dapat menyebabkan kegagalan pengobatan dan kerusakan produk.
Memahami isu-isu keamanan (security) yang berkaitan dengan distribusi sediaan farmasi untuk mencegah penyelewengan pendistribusian (diversion).
Mampu memverifikasi apakah jumlah permintaan pasokan dari pemesan sesuai dengan otorisasi yang dipunyainya untuk mendistribusikan / menjual sediaan farmasi tersebut
Mampu menggambarkan apa saja penanganan dan transportasi sediaan farmasi yang tidak memadai , dan mampu menjelaskan konsekuensi / akibat dari penanganan / tranportasi yang kurang benar tersebut .(misal : titik-titik kritis dari cold chain untuk vaksin) Mampu mengiidentifikasi dan menggambarkan kejadian-kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan terjadinya penyelewengan distribusi (diversion)
Draft Kompetensi Apoteker Indonesia di Distribusi – Jun 2010-pre
Page 4
5. Melaksanakan pemusnahan sediaan Farmasi yang kadaluwarsa dan rusak secara benar dan aman Kriteria Kompetensi (Performance Criteria)
Kemampuan yang diharapkan (Key Behavior)
Memahami kondisi-kondisi yang mengharuskan suatu sediaan farmasi dimusnahkan (misal : Kadaluwarsa, rusak atau usang)
Mampu menjelaskan kondisi-kondisi dimana suatu sediaan farmasi harus dimusnahkan ( misal : Kadaluwarsa, rusak atau usang)
Memahami hukum dan persyaratan keselamatan dalam pemusnahan sediaan farmasi, termasuk obat keras, bahan berbahaya, sitotoksik, radiofarmasi dan sediaan biologi/vaksin.
Mampu menjelaskan peraturan/hukum, persyaratan keselamatan dan prosedur dalam pemusnahan sediaan farmasi, termasuk obat keras, bahan berbahaya, sitotoksik, radiofarmasi dan sediaan biologi/vaksin.
6. Mengelola “penarikan kembali” produk ( product recall / withdrawal) secara baik dan benar Kriteria Kompetensi (Performance Criteria)
Kemampuan yang diharapkan (Key Behavior)
Memverifikasi dan mempelajari informasi mengenai “penarikankembali” produk (product recall / withdrawal)
Mampu menjelaskan tindakan apa saja yang mungkin dan harus dilakukan sehubungan dengan adanya informasi penarikan-kembali suatu produk a) Mampu menjelaskan prosedur dan dokumentasi yang diperlukan sehubungan dengan penarikankembali suatu produk dari berbagai tingkat distribusi (wholesaler atau retailer), baik yang sukarela (voluntary) maupun yang wajib (mandatory)
Memahami prosedur dan penanganan proses “penarikan-kembali” produk
Menilai besarnya dampak/akibat dari penarikan-kembali suatu produk
b) Mampu menjelaskan dan menemukan data-data untuk kepentingan penarikan produk, misalnya kemana saja produk tersebut telah didistribusikan (nama dan alamat pemesan/outlet, jumlah pembelian dan tanggal pembelian)
Mampu untuk menilai besarnya dampak akibat “penarikan-kembali” suatu produk .
Draft Kompetensi Apoteker Indonesia di Distribusi – Jun 2010-pre
Page 5
Mengelola informasi penting untuk disebarkan kepada semua pihak yang terkait (misalnya pelanggan,prinsipal, regulator atau tenaga kesehatan yang lain) sehubungan dengan “penarikankembali” produk
Mampu menjelaskan dan menyebarluaskan informasi penting kepada pihak-pihak yang terkait sehubungan dengan penarikan-kembali suatu produk
7. Mampu mengidentifikasi dan melaporkan adanya kemungkinan penyalahgunaan Obat dan pemalsuan Obat di jalur distribusi Kriteria Kompetensi (Performance Criteria)
Kemampuan yang diharapkan (Key Behavior)
Mengenali dan mengetahui jenis-jenis sediaan farmasi yang berpotensi tinggi untuk disalah-gunakan (abuse) dan dipalsukan
Mampu mengenali dan mengetahui jenis-jenis sediaan farmasi yang berpotensi tinggi untuk disalahgunakan dan dipalsukan a) Mampu menjelaskan peran dan tanggung jawab apoteker dalam kasus penyalah-gunaan dan pemalsuan sediaan farmasi
Melaporkan temuan yang didapat sehubungan dengan pemalsuan dan penyalah-gunaan sediaan farmasi dengan cara dan mekanisme yang benar
b) Mampu menjelaskan tata-cara pelaporan dan penyelesaian kasuskasus penyalah-gunaan dan pemalsuan sediaan farmasi
c)
Mampu mengidentifikasi dengan pihak mana saja seorang Apoteker harus bekerja-sama dalam penganan Penyalah-gunaan dan pemalsuan sediaan farmasi
Draft , 2 Juni 2010 pre
Draft Kompetensi Apoteker Indonesia di Distribusi – Jun 2010-pre
Page 6