KOMPETENSI PROFESIONAL DOSEN KOPERTIS WILAYAH IX SULAWESI (STUDI KASUS PADA STMIK PROFESIONAL MAKASSAR) Asri Yadi Program Studi : Manajemen Informatika STMIK Profesional Makassar
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kompetensi profesional dosen Kopertis Wilayah IX Sulawesi melalui studi kasus pada Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan Komputer (STMIK) Profesional Makassar. Penelitian ini bersifat diskriptif kualitatif, hasil penelitian menunjukkan bahwa semua aspek kompetensi profesional dosen sudah cukup baik, kecuali aspek penggunaan hasil-hasil penelitian dan penlibatan mahasiswa dalam penelitian untuk meningkatkan kualitas pembelajaran masih perlu ditingkatkan. Kata Kunci : Kompetensi, Profesional PENDAHULUAN
pembelajaran yang merupakan tuntutan
A. Latar Belakang
di era kekinian.
Dosen komponen
merupakan
salah
penting dalam
satu
Perubahan ini menyebabkan tugas
suksesnya
dan tanggung jawab dosen semakin berat,
pengelolaan
suatu
karena itu
dosen senantiasa dituntut
untuk
perguruan
berkembang
karena
sampai
memiliki
kapanpun
tanggung
dosen
jawab
tetap dalam
tuntutan
pembentukan pengetahuan, keterampilan
kondisi kekinian. Dulu peran dosen
dan sikap-nilai dari proses pembelajaran
hanya menekankan pada pembentukan
yang berlangsung. Dosen dituntut kompeten
wawasan
dan
dalam bidangnya sehingga mampu menjadi
keterampilan yang diperlukan, namun
pendidik yang profesional sesuai dengan
kini seiring berubahnya paradigma dan
tuntutan undang-undang guru dan dosen.
kompleksitas
dunia
Pasal 69 ayat 1-4 Undang-undang Guru dan
pendidikan, peran dosen senantiasa juga
Dosen (UU RI No 14 Tahun 2005)
bergeser yakni selain menjadi seorang
dikatakan
transformator keilmuan secara akademis
pengembangan dosen meliputi pembinaan
juga
dan pengembangan profesi dan karir (UU
serta
sesuai
tinggi,
pengetahuan
problem
sekaligus
dalam
sebagai
fasilitator
bahwa
pembinaan
dan
Guru dan Dosen :40) 19
Pengembangan pembinaan profesi
TINJAUAN PUSTAKA
dosen diperjelas lagi dalam ayat 2 (dua)
A. Dosen dan Kompetensi Profesional
bahwa
Dosen
pembinaan
dan
pengembangan
profesi dosen merliputi 4 (empat) hal yaitu kompetensi
pedagogik,
kepribadian,
kompetensi
kompetensi sosial
dan
Dosen adalah salah satu komponen esensial dalam suatu sistem pendidikan diperguruan
tinggi.
Peran,
tugas,
dan
komptensi profesional (UU Guru & Dosen,
tanggungjawab dosen sangat penting dalam
UU RI No 14 Tahun 2005: 40)
mewujudkan tujuan pendidikan nasional,
Upaya peningkatkan kompetensi profesional
yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa,
dosen pada PTS Kopertis
meningkatkan kualitas manusia Indonesia,
Wilayah IX Sulawesi pada umumnya masih
meliputi kualitas iman/takwa, akhlak mulia,
rendah, dan pada umumnya dilakukan
dan
karena tuntutan secara institusional belum
teknologi, dan seni, untuk mewujudkan
berdasakan
individual
masyarakat Indonesia yang maju, adil,
sebagai tenaga pendidik yang profesional.
makmur, dan beradab. Untuk melaksanakan
Hasil
masih
fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat
rendahnya kegiatan dosen untuk membaca
strategis tersebut, diperlukan dosen yang
buku, menulis dijurnal, mengkikuti berbagai
profesional.
seminar, mengikuti jenjang pendidikan yang
dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang
lebih
perkembangan
Guru dan Dosen, dosen dinyatakan sebagai
teknologi informasi, membuat home page
pendidik profesional dan ilmuwan dengan
sederhana untuk menaruh bahan ajar.
tugas
Demikian
mengembangkan,
atas
observasi
tinggi,
kesadaran
menunjukkan
mengikuti
juga
dalam
melaksanakan
penguasaan
ilmu
pengetahuan,
Sebagaimana
utama
diamanatkan
mentransformasikan, dan
menyebarluaskan
kegiatan tri darma lainnya juga masih
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
rendah.
melalui
B. Rumusan Masalah
pengabdian kepada masyarakat
Adapun rumusan masalah penelitian
pendidikan,
penelitian,
dan
(Bab 1
Pasal 1 ayat 2).
adalah bagaimana kompetensi profesional
Dalam ketentuan umum Undang-
dosen pada STMIK Profesional Makassar
Undang Guru dan dosen (Undang Undang Republik Indonesia No 14 tahun 2005) dijelaskan bahwa dosen
adalah pendidik 20
profesional dan ilmuan dengan tugas utama
secara
mentransformasikan, mengembangkan dan
perkembangan
menyebarluaskan
teknoplogi dan seni.(4). Bertindak objektif
ilmu
pengetahuan,
berkelanjutan ilmu
dengan
pengetahuan,
teknologi dan seni melalui pendidikan,
dan
penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
pertimbangan jenis kelamin, agama, suku,
Dosen
ras, kondisi fisik tertentu atau latar belakang
mempunyai
kedudukan
sebagai
tidak
sejalan
diskriminatif
tenaga profesional pada jenjang pendidikan
sosio
tinggi
pembelajaran.
yang diangkat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
ekonomi
peserta (5).
atas
didik
dalam
Menjunjung
tinggi
peraturan perundang-undangan, hukum dan
Kedudukan dosen sebagai tenaga
kode etik, serta nilai-nilai agama dan
profesional berfungsi untuk meningkatkan
etika.(6).
martabat dan peran dosen sebagai agen
persatuan dan kesatuan bangsa.
pembelajaran,
B. Kompetensi profesional
pengembang
ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni serta pengabdi
masyarakat
Memelihara
dan
memupuk
Menurut Undang-undang No. 14
berfungsi
tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
pendidikan
kompetensi profesional adalah “kemampuan
Hal ini sejalan dengan visi
penguasaan materi pelajaran secara luas dan
pendidikan nasional yaitu menciptakan
mendalam”. Surya dalam Melanikasim
insan cerdas dan kompetitif.
(2008:1)
untuk
kepada
dasar
meningkatkan
nasional.
mutu
mengemukakan
kompetensi
Menurut Undang-Undang Republik
profesional adalah berbagai kemampuan
Indonesia No 14 Tahun 2005 tentang guru
yang diperlukan agar dapat mewujudkan
dan dosen ada 6 (enam) kewajiban yang
dirinya
harus dipenuhi dosen dalam melaksanakan
Kompetensi profesional meliputi kepakaran
tugas prosesionalnya yaitu : (1).
atau
Melaksanakan Pendidikan, Penelitian dan
penguasaan bahan yang harus diajarkannya
pengabdian
beserta metodenya, rasa tanggung jawab
kepada
Merencanakan, pembelajaran mengevaluasi Meningkatkan
masyarakat.
melaksanakan serta hasil
(2). proses
menilai pembelajaran.
sebagai
keahlian
akan
tugasnya
guru
dalam
dan
profesional.
bidangnya
rasa
yaitu
kebersamaan
dan
dengan sejawat lainnya. Gumelar dan
(3).
Dahyat
Rasto (2008:1) merujuk pada Asian
dan
mengembangkan
pendapat
kualifikasi akademik
dan kompetensi
Education,
Institut
mengemukakan
for
Teacher
kompetensi 21
profesional mencakup kemampuan dalam
diajarkan serta penguasaan metodologi yaitu
hal (1) mengerti dan dapat menerapkan
menguasai
landasan
memilih metode yang tepat dan mampu
pendidikan
baik
filosofis,
konsep
teoretik,
psikologis, dan sebagainya, (2) mengerti
menggunakannya
dan menerapkan teori belajar sesuai dengan
mengajar.
tingkat
mengemukakan
kompetensi
didik, (3) mampu menangani mata pelajaran
meliputi
pengembangan
atau
pemahaman wawasan,
perkembangan
bidang
kepadanya,
studi (4)
perilaku
yang
mengerti
peserta
ditugaskan dan
dalam
maupun
proses
Depdiknas
(1)
belajar (2004:9)
profesional profesi,
dan penguasaan
dapat
bahan kajian akademik. Pengembangan
menerapkan metode mengajar yang sesuai,
profesi meliputi (1) mengikuti informasi
(5) mampu menggunakan berbagai alat
perkembangan
pelajaran dan media serta fasilitas belajar
profesi melalui berbagai kegiatan ilmiah, (2)
lain, (6) mampu mengorganisasikan dan
mengalihbahasakan buku pelajaran/karya
melaksanakan program
pengajaran, (7)
ilmiah, (3) mengembangkan berbagai model
mampu melaksanakan evaluasi belajar dan
pembelajaran, (4) menulis makalah, (5)
(8) mampu menumbuhkan motivasi peserta
menulis/menyusun diktat pelajaran, (6)
didik. Johnson sebagaimana dikutip Anwar
menulis buku pelajaran, (7) menulis modul,
dalam
(2008:1)
(8) menulis karya ilmiah, (9) melakukan
profesional
penelitian ilmiah (action research), (10)
mencakup (1) penguasaan pelajaran yang
menemukan teknologi tepat guna, (11)
terkini atas penguasaan bahan yang harus
membuat
diajarkan,
menciptakan karya seni, (13) mengikuti
Melanikasim
mengemukakan
dan
kemampuan
konsep-konsep
dasar
iptek
alat
yang
mendukung
peraga/media,
keilmuan bahan yang diajarkan tersebut, (2)
pelatihan
penguasaan dan penghayatan atas landasan
pendidikan kualifikasi, dan (15) mengikuti
dan wawasan kependidikan dan keguruan,
kegiatan
(3) penguasaan proses-proses kependidikan,
Pemahaman
keguruan dan pembelajaran siswa. Arikunto
memahami visi dan misi, (2) memahami
(1993:239)
kompetensi
hubungan pendidikan dengan pengajaran,
profesional mengharuskan guru memiliki
(3) memahami konsep pendidikan dasar dan
pengetahuan yang luas dan dalam tentang
menengah, (4) memahami fungsi sekolah,
subject matter (bidang studi) yang akan
(5) mengidentifikasi permasalahan umum
mengemukakan
terakreditasi,
(14)
(12)
pengembangan wawasan
mengikuti
kurikulum. meliputi
(1)
22
pendidikan dalam hal proses dan hasil
perbedaan antar fakta, pengaruh terhadap
belajar,
suatu kondisi, dan lain-lain.
(6)
membangun
sistem
yang
menunjukkan keterkaitan pendidikan dan
Dalam penelitian ini pengumpulan
luar sekolah. Penguasaan bahan kajian
data
akademik meliputi (1) memahami struktur
wawancara dengan fokus penelitian pada
pengetahuan,
kompetensi
(2)
menguasai
substansi
dilakukan
dengan
profesional
observasi
dosen
dan
STMIK
materi, (3) menguasai substansi kekuasaan
Profesional Makassar yang berlokasi pada
sesuai
yang
Jl. A.P. Pettarani No 27 Makassar. Dalam
dibutuhkan siswa. Berdasarkan uraian di
penelitian ini instrumen yang utama ialah
atas, kompetensi profesional guru tercermin
peneliti sendiri dalam artian bahwa peneliti
dari indikator (1) kemampuan penguasaan
merupakan
materi pelajaran, (2) kemampuan penelitian
penelitian
dan
(3)
mengumpulkan data, menganalisis sampai
kemampuan pengembangan profesi, dan (4)
pada membuat kesimpulan berdasarkan data
pemahaman
yang telah dikumpulkan. Sumber data
dengan
jenis
penyusunan
pelayanan
karya
terhadap
ilmiah,
wawasan
dan
landasan pendidikan.
berasal
keseluruhan baik
dari
terjun
pihak
dari
proses
kelapangan,
internal
STMIK
Profesional yang dipilih secara purposive METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
pendekatan
sampling
karena
memiliki
informan
peneliti
cenderung
yang
mengetahui
Diskriptif
permasalahan secara mendalam tentang
kualitatif yaitu penelitian bertujuan untuk
kompetensi Profesional dosen dan dapat
mengungkap fakta, keadaan, fenomena,
dipercaya untuk menjadi sumber data
variabel dan keadaan yang terjadi saat
internal dalam penelitian ini. Analisis data
penelitian berjalan dan menyuguhkan apa
dilakukan dengan analisis data kualitatif,
adanya.
kualitatif
kegiatan pertama yang dilakukan peneliti
menafsirkan dan menuturkan data yang
adalah melakukan pengumpulan data (Data
bersangkutan dengan situasi yang sedang
Collecting), reduksi data (data reduction),
terjadi, sikap serta pandangan yang terjadi
penyajian data (data display), penarikan
di
kesimpulan
Penelitian
dalam
deskriptif
masyarakat,
pertentangan
2
keadaan / lebih, hubungan antarvariabel,
dan
verifikasi
(conclusion
drawing/verification).
23
atau orang lain dalam kehidupan sehari-hari.
HASIL PENELITIAN Dalam
menjalankan
tugas
Dosen menjelaskan maksud dan tujuan
profesionalnya sebagai pendidik sebelum
setiap bidang topik yang diajarkan dalam
melaksanakan kegiatan perkuliahan, para
hubungannya dengan konteks kehidupan
dosen melakukan persiapan yaitu dengan
agar
memastikan materi yang akan diajarkan dan
bagaimana implementasi bidang atau topik
mempersiapkannya sesuai dengan SAP dan
tersebut
GBPP.
apabila ia menemukan masalah yang perlu
Para dosen menjelaskan pokok
bahasan / topik materi yang diajarkannya
mahasiswa
dalam
dapat
memahami
kehidupan
masyarakat
pemecahan pada masa yang akan datang.
dengan tepat. Dalam menjelaskan materi
Dosen selalu menunjukkan contoh
atau topik yang diajarkan dosen juga
konkrit implementasi materi atau topik yang
memberikan contoh yang relevan dari
diajarkan
konsep yang diajarkannya.
misalnya tentang fenomena
Informasi
konteks
kehidupan, pemanfaatan
informan
situs jejaring sosial melalui face book oleh
mengatakan bahwa dalam memberi kuliah
masyarakat, pemanfaatan internet sebagai
ada kalanya konsep yang diajarkan harus
media
dimulai dengan contoh yang relevan dalam
komunikasi organisasi dengan teknologi
kehidupan
dapat
informasi dan komunikasi, dan banyak lagi
membantu mahasiswa dalam memahami isi
contoh-contoh lain yang biasa dibahas
materi menjadi lebih mudah dan lebih
dosen
gampang.
menggambarkan hubungan topik tersebut
sehari-hari
Dosen materi
para
dalam
karena
memahami
bukanlah
sesuatu
bahwa
suatu
yang
berdiri
promosi
dalam
bisnis,
Kemudahan
mengajar
untuk
dengan konteks kehidupan. Dosen juga sering menguraikan keterkaitan
sendiri, antara materi yang satu dengan
topik
materi lainnya memiliki keterkaitan baik
kehidupan dengan mengangkat masalah
langsung
langsung,
kehidupan remaja, atau mahasiswa sesuai
sehubungan dengan itu dosen menjelaskan
kenyataan-kenyataan yang sering terjadi
keterkaitan topik yang diajarkannya dengan
dalam konteks kehidupan mahasiswa.
topik
lain
kehidupan
maupun
dan
tidak
relaevansinya sehari-hari
dengan dengan
menggambarkan melalui pengalaman dosen
yang
diajarkan
Bidang komputer
ilmu
dengan
bidang konteks
informatika
dan
merupakan bidang ilmu yang
berkembang sangat dinamis, perubahan 24
senatiasa terjadi setiap saat dari waktu ke
selain itu informasi mengenai hasil-hasil
waktu. Perkembangan tersebut meliputi
penelitian
semua
keras
informatika dan komputer dalam bentuk
(hardware), Perangkat Lunak (Software),
jurnal-jurnal ilmiah ataupun dalam bentuk
dan
bulletin-bulletin memang masih
aspek
yaitu
Teknologi
perangkat
Informasi
(Information
terutama
dalam
bidang
sangat
Technologi). Konsekuensi dari dinamika
kurang kalaupun ada masih sangat terbatas.
yang begitu cepat tersebut, mengharuskan
Selain itu hasil-hasil penelitian secara
dosen
internal oleh dosen
menyesuaikan
diri
dengan
- dosen STMIK
perkembangan yang ada karena harus
Profesional
mengetahui isu-isu yang mutakhir dalam
Dewasa ini penelitian yang dilakukan oleh
bidang
untuk
dosen STMIK Profesional baru dalam tahap
memberikan materi kuliah sesuai dengan
awal, para dosen sudah berusaha untuk
perkembangan isu yang aktual dan up to
melakukan penelitian memanfaatkan hibah
date.
penelitian
yang
Penguasaan mutakhir
diajarkannya,
dosen
atas
isu-isu
sendiri masih sangat minim.
untuk
dosen
mudah
yang
disediakan oleh dirjen perguruan tinggi.
dalam bidang yang diajarkan.
Demikian
juga
halnya
dengan
terlihat dalam hal penggunakan software-
Pelibatan mahasiswa dalam penelitian /
software versi terakhir atau terbaru sesuai
kajian dan atau pengembangan / rekayasa /
edisi yang ada, dosen mengembangkan diri
desain yang dilakukan dosen juga masih
sesuai perkembangan teknologi informasi
sangat rendah, Oleh karena penelitian /
yang berlangsung sangat cepat.
kajian dan atau pengembangan/ rekayasa/
Aspek yang kompetensi
masih kurang pada
profesional
mengenai
penggunaan
penelitian
untuk
untuk
dosen hasil
adalah –
hasil
desain yang dilakukan oleh dosen masih sangat minim, Maka pelibatan mahasiswa dalam
penelitian
/
kajian
dan
atau
meningkatkan
pengembangan rekayasa / desain yang
kualitas perkuliahan. Hal ini belum banyak
dilakukan oleh dosen juga sangat minim
dimanfaatkan oleh dosen, perhatian dosen
atau bahkan tidak sama sekali atau belum
terhadap hasil-hasil penelitian sangat rendah
pernah
para dosen lebih banyak menggunakan
hubungannya
buku-buku referensi dan buku ajar lainnya
sebelumnya tentang penelitian dosen yang
dilakukan.
Hal
dengan
tersebut
ada
pertanyaan
dibandingkan dengan hasil-hasil penelitian, 25
pada perinsipnya juga belum berjalan
pada saat ujian tengah semester dan atau
sebagaimana yang diharapkan.
ujian akhir semester.
Mayoritas
dosen
memiliki
KESIMPULAN DAN SARAN
kemampuan untuk menggunakan beragam teknologi
komunikasi
meskipun
tidak
Berdasarkan dikemukakan
hasil
penelitian
kesimpulan
bahwa
semua fasilitas yang tersedia dapat diakses
kompetensi Profesional pada Sekolah tinggi
secara luas oleh masing masing dosen.
manajemen
Apalagi
(STMIK) Profesional Makassar, dalam
hampir
semua
materi
yang
informatika
diajarkan berhubungan dengan penggunaan
menjalankan
teknologi
profesionalnya
komunikasi.
Semua
materi
dan
Komputer
menjalankan
tugas
sebagai
perkuliahan yang diajarkan berhubungan
berdasarkan
dengan penggunaan teknologi komunikasi,
penguasaan
contohnya
menjelaskan keterkaitan topik yang dijarkan
kampus
penggunaan
Sekolah
Informatika
Dan
internet
Tinggi
pada
Manajemen
Komputer
(STMIK)
Profesional.
dan
wifi
setiap
saat
untuk
penilaian
materi,
konteks
dari
kemampuan
kehidupan
dan
implementasinya dalam konteks kehidupan dan
Para dosen mamanfaatkan fasilitas hotspot
dengan
indikator
pendidik
relevansinya.
Sudah
cukup
baik.
Demikian juga halnya dengan penguasaan isu-isu mutakhir dalam bidang ilmunya
berkomunikasi dengan pihak-pihak tertentu,
serta
para dosen memanfaatkan e-mail untuk
teknologi. Hal yang
melakukan komunikasi dengan pihak lain
perhatian dan harus ditingkatkan adalah
melalui internet. Selain itu dosen juga dapat
penelitian yang dilaksanakan oleh dosen
memanfaatkan Handpone masing-masing
dan pelibatan mahasiswa didalamnya masih
untuk melakukan hubungan jejaring sosial
rendah sehingga penggunaan hasil-hasil
dan berkomunikasi secara verbal.
penelitian untuk meningkatkan kualitas
Kemampuan menggunakan beragam
pengg]uasaan
dan perlu
pemanfaatan mendapat
perkuliahan juga rendah.
teknologi komunikasi dimanfaatkan para dosen dalam melakukan berbagai aktifitas,
Daftar Pustaka
misalnya mencari materi atau bahan-bahan
Arikunto, Suharsimi. 2003. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
kuliah, dosen juga memanfaatkan e-mail mereka untuk mengirimkan soal-soal ujian
26
Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Arifin, Martoenoes, 2006. Strategi Dan Model Belajar Mengajar. Makassar : Badan Penerbit UNM. Arismunandar. 2006. Manajemen Pendidikan, Peluang Dan Tantangan. Makassar : Badan Penerbit UNM. Ahmad
Abdul Karim. 2007. Media Pembelajaran. Makassar : Badan Penerbit UNM Makassar.
Bungin
Burhan. 2007. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakiarta : PT. Raja Grafindo.
Departemen Pendidikan Nasional, 2005 Undang Undang RI No 14 Tahun 2005 Tentang guru dan dosen. Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Panduan Pelaksanaan sertifikasi Guru. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Dimyati. 2006. Belajar Dan Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta. Rasto. 2008, Kompetensi Guru, on Line. (http//rasto.wordpress.com). Diakses tanggal 15 Mei 2009 Kepmendiknas No 045/U/2002. Tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Mantja W.2007. Profesionalisme Tenaga Kependidikan : Manajemen Pendidikan dan Supervisi Pengajaran. Malang : Elang Mas.
Melanikasim.2008. Landasan Pendidikan, on line. (http//Melanikasim.word press.com). Diakses tanggal 9 Juli 2008. Muhaimin.2008. Http://www/Google.co.Id. Diakses tanggal 9 Juli 2009. Mulyasa, E. 2006. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosda Karya. Nasir. 1988. MetodePenelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Nasution, Iwan.2005. Manajemen Pembelajaran. Jakarta: Quantum Teaching Pannen, Paulina. Dkk. 2001. Kontruktivisme dalam pembelajaran. Jakarta : PAU-PPAI Universitas Terbuka. Patton, Michael Quinn. 2006. Metode Evaluasi Kualitatif. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Salam, Burhanuddin, 2004. Cara Belajar Yang Sukses di Perguruan Tinggi.Jakarta : Rineka Cipta. Sudiyono, 2004, Manajemen Pendidikan Tinggi, Jakarta: Rineka Cipta Undang-Undang No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung: Cipta Umbara. Uno,
B. Hamzah. 2007. Profesi Kependidikan. Jakarta : Bumi Aksara
Usman, Muhammad. 2002. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosda Karya. 27