AUTHORING TOOLS ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN ON-LINE PADA STMIK PROFESIONAL MAKASSAR (STUDI KASUS MATAKULIAH ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN) Andi Harmin Program Studi Teknik Komputer STMIK Profesional Makassar
[email protected]
Abstrak Authoring tools interaktif berbasis web merupakan salah satu solusi pengembangan proses belajar mengajar pada perguruan tinggi khususnya ilmu komputer. Seperti halnya pembelajaran pada mata kuliah algoritma dan pemrograman dengan pokok bahasan logika dan dasar pemrograman, authoring tools adalah cara tepat untuk meningkatkan mutu dosen pengajar dasar pemrograman dalam memberikan materi kepada peserta didik dengan tingkat produktifitas materi yang lebih banyak dalam waktu 100 menit untuk proses belajar mengajar . Bagi mahasiswa media Authoring tools ini bisa digunakan secara mandiri dalam mempelajari dasar pemrograman karena authoring tools dilengkapi dengan panel interaktif seperti panel code source, bagan algoritma flowchart serta simulasi variabel dan data yang dapat menambah motivasi mahasiswa maupun dosen dalam proses belajar maupun mengajar. Hasil yang ingin dicapai dengan adanya aplikasi authoring tools Interaktif ini akan memberikan nuansa yang menarik dalam proses belajar mengajar yang tidak lagi monoton dan kurang menarik bagi mahasiswa akan tetapi lebih interaktif antara dosen maupun mahasiswa. Kata Kunci : authoring tools, interaktif, algoritma dan pemrograman .
MEDIA pembelajaran merupakan alat
PENDAHULUAN Pada saat ini kebutuhan akan adanya
yang memiliki fungsi untuk menyampaikan
tekhnologi informasi dan komunikasi telah
pesan pembelajaran dari dosen kepada
mendorong
mahasiswa [6]. Secara garis besar media
terbentuknya
masyarakat
informasi. Dunia usaha dituntut untuk
pembelajaran
tampil adaptif terhadap perubahan yang
memudahkan perhatian mahasiswa pada
terjadi
kegiatan
dengan
perbaikan
strategi
dan
memiliki
belajar
manfaat
mengajar
dan
dalam
lebih
operasional kampus agar dapat bertahan
merangsang kegiatan belajar mahasiswa [5].
dalam kompetisi dunia pendidikan yang
STMIK Profesional Makassar, sebagai
semakin ketat. Salah satu unsur strategi bagi
salah satu perguruan tinggi ilmu komputer
kampus
program
di Indonesia timur, proses pembelajaran
pembelajaran secara cepat dan akurat untuk
tidak hanya melalui pertemuan di kelas,
pemanfaatan waktu pembelajaran.
tetapi
adalah
penggunaan
mengadakan
suatu
praktikum 1
penunjang
dalam
mempelajari
bahasa
Dong (2002) mendefinisikan e-learning
pemrograman pada mata kuliah algoritma
sebagai
dan
pemrograman.
dilaksanakan
setiap
kegiatan
belajar
asynchronous
Praktikum
ini
melalui perangkat elektronik komputer yang
semesternya
pada
memperoleh bahan belajar yang sesuai
mahasiswa semester 1 dan 2. Namun
dengan
praktikum yang dilakukan ini dirasakan
(Soekartawi,Haryono dan Librero, 2002): e-
sangat kurang bagi mahasiswa agar dapat
Learning
mempelajari
dalam
technologically supported learning using an
dan
array of teaching and learning tools as
menguasai
lebih
mahir
lagi
teknik
dasar
logika
pemrograman.
kebutuhannya.
is
a
Definisi
generic
term
lain
for
all
phone bridging, audio and videotapes,
Oleh karena itu, mengingat pentingnya
teleconferencing,
satellite
transmissions,
penggunaan alat peraga algoritma dan
and the more recognized web-based training
pemrograman, maka Salah satu metode
or
pembelajaran algoritma dan pemrograman
commonly referred to as online courses.
adalah dengan mengembangkan authoring
computer
aided
instruction
also
Rosenberg (2001) menekankan bahwa
tools interaktif sebagai alat peraga dan
elearning
merujuk
bahan ajar berbasis web Interaktif. Sesuai
teknologi
internet
dengan pendidikan sekarang ini, yang sudah
serangkaian
mengarah kepada pemanfaatan teknologi
meningkatkan
untuk metode pembelajaran terutama dalam
keterampilan. Onno W. Purbo (2002)
bidang
menjelaskan
pemrograman
komputer.
pada
penggunaan
untuk
mengirimkan
solusi
yang
dapat
pengetahuan
dan
bahwa
istilah
“e”
atau
Pemanfaatan teknologi alat peraga interaktif
singkatan dari elektronik dalam e-learning
sangat
digunakan sebagai istilah untuk segala
diperlukan
untuk
menciptakan
metode pembelajaran yang lebih menarik
teknologi
yang
dan interaktif dengan menggunakan unsur-
mendukung usaha-usaha pengajaran lewat
unsur pendukung seperti teks, animasi, serta
teknologi elektronik internet. (2001)
digunakan
simulasi. Dengan menggunakan aspek ini
Cisco
diharapkan mahasiswa dapat lebih mengerti
elearning
dan menyukai metode pembelajaran yang
merupakan
telah diberikan.
komunikasi, pendidikan, pelatihan secara
sebagai:
menjelaskan
untuk
Pertama,
penyampaian
filosofis elearning informasi,
on-line. Kedua, elearning menyediakan TINJAUAN PUSTAKA
seperangkat alat yang dapat memperkaya
1. E-LEARNING
nilai belajar secara konvensional (model belajar konvensional, kajian terhadap buku 2
teks, CD-ROM, dan pelatihan berbasis
komputer. Untuk dapat menghasilkan e-
komputer)
learning yang menarik dan diminati.
sehingga
dapat
menjawab
tantangan perkembangan globalisasi. Ketiga,
e-learning
berarti
hal yang wajib dipenuhi dalam merancang
menggantikan model belajar konvensional
elearning, yaitu : sederhana, personal, dan
di dalam kelas, tetapi memperkuat model
cepat.
belajar tersebut melalui pengayaan content
memudahkan
dan pengembangan teknologi pendidikan.
memanfaatkan teknologi dan menu yang
Keempat, Kapasitas siswa amat bervariasi
ada, dengan kemudahan pada panel yang
tergantung pada bentuk isi dan cara
disediakan, akan mengurangi pengenalan
penyampaiannya. Makin baik keselarasan
sistem e-learning itu sendiri, sehingga
antar conten dan alat penyampai dengan
waktu belajar peserta dapat diefisienkan
gaya belajar, maka akan lebih baik kapasitas
untuk proses belajar itu sendiri dan bukan
siswa yang pada gilirannya akan memberi
pada belajar menggunakan sistem elearning-
hasil
nya.
yanglebih
Karakteristik Pertama,
tidak
Onno W. Purbo (2002) mensyaratkan tiga
baik.
e-learning,
antara
sederhana
akan
peserta
didik
dalam
2. AUTHORING TOOLS Authoring Tool dalam dunia e-learning
elektronik; di mana dosen dan siswa, siswa
disebut juga learning Authoring Tool atau e-
dan sesama siswa atau dosen dan sesama
learning authoring software. E-learning
dosen dapat berkomunikasi dengan relatif
Authoring Tool memungkinkan user untuk
mudah dengan tanpa dibatasi oleh hal-hal
mengembangkan
yang protokoler. Kedua, Memanfaatkan
berbagai macam media untuk menghasilkan
keunggulankomputer (digital media dan
konten
computer networks). Ketga, Menggunakan
profesional. User juga dapat menggunakan
bahan ajar bersifat mandiri (self learning
kembali elemen-elemen digital yang sudah
materials) disimpan di komputer sehingga
digunakan dari suatu mata pelajaran untuk
dapat diakses oleh dosen dan siswa kapan
membuat mata pelajaran lainnya. Hal ini
saja
sangat
di
mana
jasa
lain.
yang
teknologi
dan
Memanfaatkan
Sedangkan
Sistem
saja
bila
yang
digital
pengembangan
Memanfaatkan
mengikuti
pembelajaran,
kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal-
yang
digital
interaktif
mendukung
bersangkutan memerlukannya. Keempat, jadwal
konten
konten
dinamika
dari
dan
percepatan untuk
dapat
perubahan
sistem
belajar mengajar (Arip, 2012).
hal yang berkaitan dengan administrasi
Authoring Tool dibutuhkan untuk dapat
pendidikan dapat dilihat setiap saat di
mengembangkan konten digital yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan dapat 3
mengikuti
dinamika
perubahan
sistem
b. Membumbui
pembelajaran
dengan
pembelajaran (custom content). Dengan
humor untuk memperkuat minat siswa
menggunakan
belajar.
Authoring
Tool,
konten
digital dapat di hasilkan dalam berbagai macam variasi bentuk publikasi seperti CD, LMS, HTML, Zip, PodCast sehingga lebih meluas jangkauannya. Selain itu, dosen juga membutuhkan
konten
yang
dapat
c. Menghibur siswa agar pembelajaran tidak membosankan. d. Memfokuskan
perhatian
siswa
pada
materi pelajaran secara kongkrit. e. Melibatkan siswa dalam proses belajar
dikembangkan secara cepat dan tingkat
sebagai rangkaian pengalaman nyata.
interactivity yang tinggi untuk memberikan
Penggunaan
alat
peraga
menunjang
simulasi sehingga mempercepat pemahaman
prinsip pembelajaran yang efektif
siswa tehadap topik yang diinginkan. Dosen
terkait pada upaya :
juga menginginkan pengembangan sistem
a. Meningkatkan motivasi siswa belajar
secara cepat untuk mengikuti dinamika
karena
perubahan sistem.
tumbuhnya
Pembelajaran menggunakan alat peraga berarti mengoptimalkan fungsi
peraga
dapat
yang
merangsang
perhatian
serta
mengembangkan keterampilan
seluruh
b. Peraga dapat memfokuskan perhatian
panca indra siswa untuk meningkatkan
siswa, pendidik dapat menggunakan
efektivitas
cara
peraga dengan melihat benda yang
dan
sesungguhnya di luar kelas atau dalam
mendengar,
siswa
belajar
melihat,
dengan meraba,
menggunakan pikirannya secara logis dan realistis. menerawang
Pelajaran pada
tidak
sekedar
wilayah
abstrak,
kelas c. Menyajikan
pembelajaran
memanfaatkan kehidupan nyata dalam
melainkan sebagai proses empirik yang
rangka
konkrit yang realistik serta menjadi bagian
siswa terhadap materi pelajaran
dari hidup yang tidak mudah dilupakan.
dengan
d. Alat
meningkatkan
peraga
daya
pembelajaran
antusias
dapat
Tujuan penggunaan alat peraga adalah
mengubah dosen sebagai transmisi yang
untuk mendemonstrasikan konsep yang
berfungsi sebagai penghantar menjadi
abstrak ke dalam bentuk visual. Dalam
fasilitator, peraga membuat siswa lebih
proses pembelajaran alat peraga berfungsi:
aktif.
a. Memecah
rangkaian
ceramah yang monoton.
pembelajaran
e. Membuat seluruh momen dalam kelas hidup dan berubah dari waktu ke waktu, pendidikan dapat membangun pertanyaan
4
dengan dukungan alat yang ada di
line untuk hari-hari penting dalam pelajaran
tangan.
sejarah, menggunakan transparansi atau
f. Alat peraga membuat siswa menjadi
power point, dan instruksi tertulis lainnya.
lebih aktif berpikir dan mengembangkan
Biasanya siswa dengan gaya belajar visual
kemampuan berpikir kritis karena siswa
akan selalu mengikuti dan melihat dosen
tidak
saat memberikan penjelasan.
sekedar
mengingat
dan
mendengarkan, namun mengembangkan pikirannya dengan fakta.
secara lisan dengan suara keras istilah-
g. Alat peraga lebih meningkatkan interaksi antar
siswa
dalam
Metode audio mencakup pengulangan
kelas
sehingga
istilah sulit dan konsep dalam pelajaran, menemani
dalam
diskusi
kelompok,
transformasi belajar dapat berkembang
mengadakan debat, mendengarkan materi
dinamis.
melalui tape, dan sebagainya.
Dengan
bantuan
meningkatkan
alat
daya
peraga
monitor
dapat
pendidik
Metode kinestetik mencakup penyediaan peralatan
dan
sehubungan dengan aktifitas siswa lebih
penyelesaian
mudah diamati.
pertolongan
Penggunaan
alat
peraga
memenuhi
kebutuhan belajar sesuai gaya belajar siswa dalam satu kelas. Sebagaimana kita ketahui bahwa
terdapat
tugas, alat
dan
menggunakan objek
dalam
pembelajaran, menggunakan permainan dan menyelenggarakan field trip. Seringkali
kita
tidak
memahami
karakteristik siswa dan memaksakan metode
memahami
pengajaran yang kita anggap benar sehingga
sesuatu. Ada siswa dengan gaya belajar
pencapaian hasil yang diharapkan tidak
visual, audio, atau kinestetik. Masing-
tercapai.
masing
cara
memiliki
tipe
percobaan,
siswa
berdasarkan
beberapa
kegiatan
mereka
kecenderungan
untuk
Salah satu sarana yang dapat mewadahi
mengoptimalkan salah satu indera mereka
dan
dalam belajar sehingga memerlukan metode
menegaskan bahwa keberadaaan alat peraga
mengajar yang berbeda. Namun demikian,
dalam
dosen
penting. Dosen akan lebih mudah dalam
harus
mengkombinasikan pengajaran
agar
mampu
untuk
beragam
metode
dapat
mengakomodasi
kebutuhan seluruh siswanya dalam belajar.
mendukung
setiap
mendeskripsikan
proses
pengajaran
pembelajaran
materi
yang
sangatlah
sedang
dijelaskan olehnya sehingga siswa pun akan lebih mudah dan cepat dalam memahami
Metode untuk siswa visual mencakup
pelajaran. Ketiga jenis gaya belajar siswa
materi tertulis, penggunaan gambar dalam
pun dapat diakomodasi sehingga proses
menjelaskan materi, menggambarkan time 5
pembelajaran berlangsung dengan lebih
sistem-sistem fisik atau abstrak (Muh.
efektif.
Nadzirin, Anshari Nur 2012).
Ada
beragam
jenis
alat
peraga
pembelajaran, dari mulai benda aslinya,
3. APLIKASI WWW Pada
awalnya,
pemanfaatan
sistem
tiruannya, yang sederhana sampai yang
WWW hanya terbatas untuk membaca
canggih, diberikan dalam kelas atau di luar
informasi statis, yakni dalam arti pihak
kelas. Bisa juga berupa bidang dua dimensi
client hanya melakukan pembacaan data-
(gambar), bidang tiga dimensi (ruang),
data yang dipajang para pemilik server.
animasi / flash (gerak), video (rekaman atau
Dengan sistem ini, berkas-berkas dari
simulasi).
mengubah
beberapa simpul internet dapat digabungkan
harimau yang ganas yang tidak mungkin di
untuk dibaca dalam satu penampilan seperti
bawa dalam kelas bisa tampik di dalam
nampak pada Gambar 1.
kelas
Teknologi
dalam
habitat
telah
kehidupan
yang
sesungguhnya. Alat peraga pembelajaran sederhana dapat dibuat dari bahan-bahan sederhana seperti karton, kardus, styrofoam, dan juga bisa memanfaatkan software-software komputer yang dapat menciptakan alat peraga. Jika dosen belum memiliki kemampuan untuk menciptakan alat peraga berbasis TIK maka dosen dapat memanfaatkan hasil alat peraga yang telah diciptakan oleh rekan-rekan
Gambar 1: Penampilan dokumen teks yang diselipi gambar dari komputer lain
sejawat
Eksplorasilah
Selain rujukan sumber yang langsung
kemampuan pencarian informasi melalui
memasukkan berkas yang dirujuk kedalam
internet, maka dosen akan mendapatkan
tampilan dokumen yang merujuk ada juga
beragam alat peraga pembelajaran berbasis
rujukan kait. Dengan rujukan kait, bagian
TIK yang bisa dipergunakan secara cuma-
dari
cuma.
dihubungkan dengan sumber dokumen lain
yang
lain.
tampilan
dokumen
suatu
dapat
Simulasi adalah suatu peniruan sesuatu
sedemikian hingga bila bagian tampilan itu
yang nyata, keadaan sekelilingnya (state of
di''klik'' dengan mouse, browser akan
affairs), atau proses.
menampilkan
Aksi
melakukan
dokumen
yang
dirujuk
simulasi sesuatu secara umum mewakilkan
tersebut.
suatu karakteristik kunci atau kelakuan dari
penelurusan informasi ilmiah melalui sistem
Bagi
yang
ingin
memulai
6
WWW, silakan simak bukunya Brian J.
pengertian
Thomas yang berjudul The Internet for
terhadap kegiatan belajar berupa tindakan,
Scientists and Engineers [Tho96].
yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam
Program penelusur data WWW atau yang
sebagai
suatu
pencermatan
sebuah kelas secara bersama.
lebih dikenal dengan istilah Web Browser
Tindakan tersebut diberikan oleh dosen
pada mulanya dirajai oleh Internet Mosaic
atau dengan arahan dari dosen yang
(TM) yang mulai memasukkan unsur-unsus
dilakukan
oleh
multimedia ke browser. Browser Netscape
Arikunto,
dkk).
(TM) yang mempelopori sistem penampilan
menjelaskan bahwa Penelitian Tindakan
dokumen web incremental cepat mendapat
Kelas (PTK) adalah sebuah penelitian yang
sambutan darimasyarakat pemakai sistem
dilakukan oleh dosen di kelasnya sendiri
WWW. Dengan Netscape, dokumen yang
dengan jalan merancang, melaksanakan, dan
sedang dalam proses transfer langsung
merefleksikan tindakan secara kolaboratif
tampil sepotong demi sepotong. Lain halnya
dan
dengan Mosaic versi awal yang baru
memperbaiki
menampilkan
sehingga hasil belajar mahasiswa dapat
dokumen
setelah
selesai
transfer.
partisipatif
mahasiswa
(Suharsimi
Rustam
Mundilarto
dengan
kinerjanya
tujuan
untuk
sebagai
dosen
meningkat (Rustam Mundilarto, 2004). Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto
METODE PENELITIAN
penelitian
1. Jenis penelitian
Classroom Action Research (CAR) yaitu
Metode
penelitian
menentukan
digunakan
prosedur
penelitian
untuk yang
tindakan
kelas
(PTK)
atau
penelitian yang dilakukan di kelas dengan tujuan
untuk
meningkatkan
kualitas
dilakukan, oleh karenanya peneliti dalam
mengajar berdasarkan asumsi atau teori
melakukan penelitian tidak lepas dari
pendidikan. Dikarenakan ada tiga kata yang
pedoman
membentuk pengertian tersebut, maka ada
yang
ada
didalam
metode
penelitian, yang mana metode penelitian
tiga pengertian yang dapat diterangkan.
sangat urgensi sekali karena berkaitan
a. Penelitian, yaitu kegiatan mencermati
dengan keabsahan dan kevalidan dalam
suatu objek dengan menggunakan cara
pengelolaannya.
dan aturan metodologi tertentu untuk
Jenis penelitian ini merupakan Penelitian
memperoleh data atau informasi yang
Tindakan Kelas (PTK) atau dikenal dalam
bermanfaat dalam meningkatkan mutu
bahasa Inggris dengan sebutan Classroom
suatu hal yang menarik minat dan
Action
penting bagi peneliti.
Tindakan
Research Kelas
(CAR). (PTK)
Penelitian mempunyai
7
b. Tindakan, yaitu suatu gerak kegiatan
Pendekatan
yang
digunakan
dalam
yang sengaja dilakukan dengan tujuan
penelitian ini adalah pendekatan psikologi
tertentu. Dalam penelitian berbentuk
yaitu
rangkaian
perilaku terjadi pada manusia. Psikologi
siklus
kegiatan
untuk
mahasiswa.
usaha
untuk
memahami
segala
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
c. Kelas, yaitu sekelompok mahasiswa yang
untuk
memahami
perilaku
dalam waktu yang sama, menerima
mahasiswa.
pelajaran yang sama dari dosen yang
merupakan dua hal yang saling berkaitan,
sama pula (Suharsimi Arikunto, dkk).
mengingat aktivitas belajar mahasiswa tidak
Dengan
terlepas dari keadaan psikologi mahasiswa.
menggabungkan
batasan
pengertian tiga kata inti dapat disimpulkan
Psikologi
belajar
dan
belajar
3. Subyek Penelitian
bahwa penelitian tindakan kelas merupakan
Subyek penelitian adalah orang atau apa
suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar
saja yang dapat dijadikan penunjang dan
berupa sebuah tindakan
yang sengaja
data penelitian (Suharsimi Arikunto,1985).
dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas
Adapun subjek yang dijadikan penelitian
secara bersama-sama .
adalah
Jadi, Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
mahasiswa
STMIK
Profesonal
Makassar. Jumlah mahasiswa sebanyak 20
merupakan tindakan yang dilakukan dosen
mahasiswa,
di dalam kelas untuk meningkatkan kinerja
perempuannya 18, dosen pengajar mata
dosen dan hasil belajar mahasiswa dengan
kuliah algoritma dan pemrograman dari
langkah-langkah yang telah direncanakan
beberapa perguruan tinggi sebanyak 15
sebelumnya.
orang.
PTK ini dilakukan dengan kolaborasi atau kerjasama antara peneliti dengan dosen
mahasiswa
laki-laki
16,
4. Prosedur Penelitian Penelitian ini termasuk jenis Penelitian
mata kuliah algoritma dan pemrograman.
Tindakan
(Action
Adapun fungsi peneliti sebagai observer
penelitian yang bermaksud mengembangkan
atau pengamat dan dose sebagai pelaksana
keterampilan-keterampilan baru atau cara
tindakan. Dalam penelitian ini, peneliti juga
pendekatan
dibantu oleh teman dosen dari beberapa
masalah di dunia kerja atau dunia aktual lain
perguruan tinggi yang mengerti tentang
(Husaini Usman & Purnomo Setiady Akbar,
penelitian ini. Guna memudahkan dalam
2004). Penelitian tindakan kelas terdapat 4
proses observasi dan tidak mengandung
rangkaian.
subyektivitas dalam penelitian.
pelaksanaan
2. Pendekatan Penelitian
refleksi yang selalu dilakukan tiap siklus.
baru
Antara
Research),
untuk
lain:
tindakan,
yaitu
memecahkan
perencanaan,
pengamatan
dan
8
Penelitian
tindakan
minimal
tindakan berlangsung. Dan yang terakhir
dilakukan sebanyak 2 siklus, mulai dari
adalah refleksi, kegiatan ini dilakukan
perencanaan sampai dengan refleksi. Tahap
untuk mengemukakan kembali apa yang
tersebut diulang sampai terjadi peningkatan,
sudah
dengan catatan bahwa perencanaan pada
peneliti
siklus berikutnya harus didasarkan atas
kekurangan. Hal ini sebagai acuan untuk
masukan dari siklus sebelumnya. Dan
pelaksanaan siklus selanjutnya (Suharsimi
menunjukan apa saja kelemahan siklus
Arikunto, dkk).
tersebut.
5. Tahapan dan Langkah-langkah Penelitian Tahapan dan langkah–langkah penelitian
Kemudian
kelas
penjelasan
tentang
bagaimana hal tersebut akan diperbaiki (Zainal Aqib, 2006).
dilakukan.
Dosen
mengevaluasi
bersama-sama kelebihan
dan
secara keseluruhan ada 5 langkah. Adapun pencapaian ke-5 langkah tersebut secara keseluruhan bisa dilihat pada Tabel berikut ini: Tabel 1 Tahapan Implementasi sistem Tahap Pra Implementasi sistem
Langkah 1
2
Gambar 2. Tahapan-Tahapan dan Siklus dalam PTK Tahap perencanaan dapat berupa fase persiapan yakni mulai dari permintaan izin penelitian di perguruan tinggi, observasi
Implementasi sistem
3
awal, menentukan fokus perhatian yang perlu diamati, perencanaan pembelajaran
4
dan sebagainya, kegiatan ini dilakukan agar hasil sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Adapun implementasi
pelaksanaan dari
apa
merupakan yang
telah
direncanakan. Selanjutnya observasi, ini dilakukan untuk
merekam
Pelaksanaan
tindakan yang dilaksanakan pada waktu
5
Aktifitas Perencanaan bahan ajar multimedia interaktif. -Mendesain dan membuat modul tutorial -Membuat bahan ajar berbasis multimedia interakatif Algoritma dan pemrograman dengan menggunakan macromedia dreamweaver. Uji coba -Kajian dengan ahli materi dan ahlimedia -Perbaikan Uji Coba Lapangan -Uji coba pada beberapa responden mahasiswa Komputer Jurusan Teknik Komputer STMIK Profesional Makassar. Perbaikan Operasional Peyempurnaan berkelanjutan bahan ajar
9
berbasis multimedia interaktif.
dasarnya
teknik
skripsi
ini
digolongkan
menjadi dua bagian yaitu :
a. Teknik Pengambilan Sampel. Pada
penulisan
pengambilan
1. Studi Lapangan
sampel yang diterapkan dalam penelitian
Studi lapangan adalah pengumpulan
ini merupakan sampling purposif, yang
data yang dilakukan secara langsung
dikenal
yang diperoleh dengan cara:
juga
pertimbangan
sebagai atau
sampling berdasarkan
a. Wawancara adalah pengumpulan
pertimbangan tertentu. Adapun jumlah
data
yang
dilakukan
dengan
sampel serta kriteria tertentu dapat dilihat
menanyakan
langsung
kepada
pada tabel berikut:
orang
bertanggung
Tabel 2 Teknik Pengambilan Sampel Tahapan Penelitian
Sampel
Keterangan Kriteria
Instrumen
Evaluasi satu-satu
15
Dosen
Evaluasi skala terbatas
20
Kuesioner Wawancara Pengamatan Kuesioner Wawancara Pengamatan
Mahasiswa
b. Jenis dan Sumber Data
melakukan penelitian dapat dikelompokkan menjadi dua jenis data, yaitu:
jawab
dan dalam
bidangnya. b. Observasi adalah pengumpulan data dengan cara pengamatan langsung atau
mendatangi
objek
yang
bersangkutan.
data dengan cara menyebarkan kuesioner. 2. Studi Pustaka
- Data Primer
Studi
Data ini diperoleh melalui kegiatan pengamatan di lapangan, yaitu dengan melakukan pengamatan langsung pada yang
berwenang
c. Kuesioner adalah pengumpulan
Data-data yang akan diperoleh selama
mahasiswa
yang
menjadi
objek
Pustaka
pengumpulan
adalah
bahan
metode
kepustakaan
dengan mempelajari dan mengutip ke dalam
penulisan
ilmiah
guna
melengkapi landasan teori yang ada.
penelitian. - Data Sekunder
PEMBAHASAN MASALAH
Data ini diperoleh dari buku acuan, makalah, materi perkuliahan dan materimateri lainnya yang berhubungan dengan judul yang penulis pakai. c. Teknik Pengumpulan Data
penulis
dalam
Dalam perkuliahan, proses pembelajaran menggunakan
teknologi
informasi
komunikasi.
Penggunaan
dan
tekhnologi
informasi dan komunikasi dimaksudkan
Teknik pengumpulan data/variabel yang digunakan
1. Analisis dan Pembahasan
menyusun
untuk membantu dosen dalam penyampaian materi dan juga membantu mahasiswa 10
dalam memahami materi yang diajarkan.
multimedia melepaskan kendali belajar
Selain itu muatan materi pelajaran dapat
sepenuhnya pada mahasiswa khususnya
dimodifikasi menjadi lebih menarik dan
dalam proses pembelajaran. 4) Flexibility,
mudah dipahami, tujuan materi yang sulit
maksudnya mahasiswa memiliki kebebasan
akan menjadi mudah, suasana belajar yang
dalam memilih pelajaran, mengevaluasi
menegangkan
pemahaman, sesuai dengan minat dan
Dengan
menjadi
menyenangkan.
menggunakan
TIK
yang
keinginan melalui menu. 5) alat peraga
memadukan media-media dalam proses
interaktif lebih mendukung belajar mandiri
pembelajaran, maka proses pembelajaran
ketimbang belajar bersama.
akan berkembang dengan baik, sehingga membantu
dosen
menciptakan
pola
penyajian yang interaktif.
Selain itu, dari penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya
mengenai
pengembangan teknologi informasi dan
STMIK Profesional Makassar, sebagai
komunikasi
untuk
perguruan tinggi berbasis IT masih belum
pendidikan
didapatkan
memiliki alat peraga berbasis web interakif
mahasiswa membutuhkan suatu bahan ajar
yang dapat digunakan sebagai pelengkap
lain yang dapat membantu proses belajar
pembelajaran tatap muka di kelas atau di
mahasiswa. Bahan ajar ini berupa bahan ajar
Laboratorium. Modul pembelajaran yang
berbasis web interaktif yang sedang penulis
akan dikembangkan ini disusun berdasarkan
buat.
prinsip-prinsip yang dirumuskan dari teori
2. Uji Coba Hasil Pengamatan penggunaan
belajar
dan pembelajran, serta hasil-hasil
penelitian dan kegiatan pembelajaran.
authoring
tools
dan pemrograman.
peraga interaktif meliputi: 1) multiple
a. Kualitas Tampilan
grafik, gambar diam dan gambar gerak dapat dikombinasikan dalam suatu system yang
mudah
dioperasikan,
2)
learner
participation, maksudnya materi yang dapat membantu memelihara perhatian mahasiswa dan memberikan peluang lebih kepada mahasiswa untuk berpartisipasi ketimbang bentuk
lain.
3)
Individualization,
maksudnya penyajian pencabangan materi
mutu
hasil
bahwa
algoritma
dan
pemrograman pada matakuliah algoritma
Berbagai keunggulan pemanfaatan alat
media, maksudnya alat peraga berbasis teks,
meningkatkan
N PERNYATAAN o 1 Kejelasan petunjuk penggunaan Program 2 Keterbacaan teks / tulisan 3 Kualitas tampilan gambar 4 Sajian animasi 5 Kompiosisi warna 6 Kejelasan suara / narasi dukung 7 Daya musik
SB
B
K
SK
23
67
7
3
10
73
17
0
30
57
13
0
23 27 27
47 53 60
27 3 13
3 0 0
33
50
17
0
11
b. Penyajian Materi 8 9 10
11
12 13 14 15
Kejelasan tujuan pelajaran Kejelasan petunjuk belajar Kemudahan memahami kalimat pada teks/tulisan Kemudahan memahami materi (isi) pelajaran Ketepatan urutan penyajian Kecukupan latihan Kejelasan umpan balik/respon Bantuan belajar dengan program
Persentase = n x 100% 30 10
90
0
0
13
70
17
0
menjawab.
10
77
13
0
DAFTAR PUSTAKA
7
93
0
0
13
70
10
0
10 7
67 70
20 20
3 3
33
67
0
0
SB = Sangat Bagus B = Bagus K = Kurang SK = Sangat kurang Cara menghitung presentase kuisioner. 1. Menghitung
total
responden
yang
menjawab sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, sangat tidak setuju 2. Membuat
persentase
menggunakan rumus :
dengan
keterangan : n = jumlah responden yang
Suharsimi Arikunto, dkk., Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta : Bumi Aksara, 2007), Rustam Mundilarto, Penelitian Tindakan Kelas, (Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, 2004), hal. 1. Suharsimi Arikunto, dkk , Penelitian Tindakan Kelas, hal. 2-3. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Proses, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 1985), hal. 40. Husaini Usman & Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hal. 6. Zainal Aqib. Penelitian Tindakan Kelas. (Bandung: Yrama Widya, 2006), hal. 41. Suharsimi Arikunto, dkk., Penelitian Tindakan Kelas, hal.16.
12