MATERI PEMBELAJARAN Kompetensi Dasar 3.3 Menganalisis kondisi geografis Indonesia untuk ketahanan pangan nasional, penyediaan bahan industri, dan energi alternatif PETA KONSEP Mendeskripsikan luas dan batas teritorial Indonesia
Mendeskripsikan potensi fisik dan sosial Menganalisis kondisi geografis Indonesia untuk ketahanan pangan nasional, penyediaan bahan industri, dan energi alternatif
Mengidentifikasi potensi geografis Indonesia untuk ketahanan pangan
Mengidentifikasi potensi geografis Indonesia untuk penyediaan bahan industri
Mengidentifikasi potensi geografis Indonesia untuk energi alternatif
KEGIATAN PEMBELAJARAN I Indikator Pencapaian Hasil Belajar Setelah kegiatan ini peserta didik mampu untuk : Mendeskripsikan luas dan batas teritorial Indonesia
A. Luas dan Batas Teritorial Indonesia
Gambar 1. Wilayah Indonesia (Sumber: http://4.bp.blogspot.com/EViUGeWoi3o/TbGAZdsGflI/AAAAAAAABKw/VJ7xPRhnEsc/s1600/gambar_peta-indonesia.jpg)
Indonesia adalah Negara kepulauan di Asia Tenggara yang memiliki 13.487 pulau besar dan kecil, sekitar 6.000 di antaranya tidak berpenghuni, yang menyebar di sekitar katulistiwa, yang memberikan cuaca tropis. Posisi Indonesia terletak pada koordinat 6o LU 11o LS dan 95o BT - 141o BT. Serta terletak di antara dua benua dan dua samudera. Wilayah Indonesia terbentang sepanjang 3.977 mil di antara samudera hindia dan samudera pasifik. Luas daratan Indonesia adalah 1.922.570 km2 dan luas perairannya 3.257.483 km2. Pulau terpadat penduduknya adalah pulau jawa,dimana setengah populasi Indonesia bermukim. Indonesia terdiri dari 5 pulau besar, yaitu: Kalimantan, Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Papua. Batas wilayah Indonesia diukur dari kepulauan dengan menggunakan teritorial laut 12 mil
laut serta zona ekonomi eksklusif 200 mil laut searah penjuru mata angin. Batas-batas wilayah Indonesia : 1. Batas wilayah Indonesia sebelah utara : berbatasan langsung dengan Negara Malaysia. Wilayah laut Indonesia sebelah utara berbatasan langsung dengan laut 5 negara yaitu Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam dan Filipina. 2. Batas wilayah Indonesia sebelah barat : berbatasan langsung dengan Samudera Hindia dan perairan Negara India. 3. Batas wilayah Indonesia sebelah timur : berbatasan langsung dengan Negara Papua Nugini dan perairan Samudera Pasifik. 4. Batas wilayah Indonesia sebelah selatan : berbatasan langsung dengan Negara Timor Leste, perairan Australia dan Samudera Hindia.
Letak Fisiografis Letak fisiografis adalah letak suatu tempat berdasarkan segi fisiknya, seperti dari segi garis lintang dan garis bujur, posisi dengan daerah lain, batuan dalam bumi, relief permukaan bumi, serta kaitannya dengan laut. Letak fisiografis ini meliputi :
1. Letak Astronomis Indonesia merupakan Negara kepulauan yang berdasarkan posisi garis lintang dan bujur berada diantara 6o LU - 11o LS dan 95o BT - 141o BT. Pulau yang paling utara adalah Pulau Weh yang dilalui 6o LU, pulau yang paling selatan yaitu Pulau Roti, yang dilalui oleh garis lintang 11o LS. Selain dilalui oleh garis lintang 6o LU Pulau Weh juga dilalui oleh garis bujur 95o BT. Adapun garis bujur 141o BT melalui batas Irian Jaya dengan Negara Papua Nugini. Posisi astronomis wilayah Indonesia dapat menyebabkan beberapa hal. Akibat dari letak astrnomis Indonesia sebagai berikut :
a) Letak wilayah negara Indonesia yang berada di kawasan khatulistiwa, atau secara umum terdapat pada daerah lintasan timur serta terletak didaerah tropis.Indonesia mempunyai panjang 1/18 keliling bumi (atau setara dengan panjang bujur sebesar 460 serta lebar 170. Dilihat dari posisi letak lintang tersebut, Indonesia memiliki iklim tropis dengan ciriciri sebagai berikut. 1) Rata-rata curah hujannya tergolong tinggi 2) Mempunyai kawasan hutan hujan tropis yang sangat luas serta mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. 3) Sinar matahari yang cukup sepanjang tahun. 4) Tingkat penguapan (evaporasi) yang tinggi
Gambar 2. Letak Wilayah negara Indonesia yang berada dikawasan khatulistiwa Sumber: http://4.bp.blogspot.com/-s6_0u4a7SBE/UG9_aQkfI/AAAAAAAAAMY/NUtCx1YbOK4/s1600/keunggul aniklim.png
sehingga mengakibatkan kelembapan udara yang cukup tinggi pula. b) Kawasan Indonesia terbagi menjadi tiga daerah waktu, di mana jeda waktu untuk tiap daerah waktu masing-masing 1 jam. Ketiga daerah waktu tersebut adalah sebagai berikut.
Gambar 3. Pembagian wilayah waktu di Indonesia (Sumber: https://saripedia.files.wordpress.com/2012/03/pembagianwilayahwaktu.gif)
1) Waktu Indonesia Barat (WIB), terdiri atas daerah Sumatra, Jawa, Madura, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, serta pulau-pulau kecil disekitarnya. Letak pusat meridiannya adalah 1050 BTserta mempunyai selisih waktu 7 jam lebih awal dari Greenwich Mean Time (GMT) 2) Waktu Indonesia tengah (WITA), terdiri atas Bali, Nusa tenggara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Pulau Sulawesi, serta pulau-pulau kecil sekitarnya. Waktu Indonesia tengah mempunyai selisih waktu 8 jam lebih awal dari GMT. 3) Waktu Indonesia Timur (WIT), terdiri atas kepulauan Maluku, papua, serta pulaupulau kecil sekitarnya. Waktu Indonesia bagian timur mempunyai selisih waktu 9 jam lebih awal dari GMT.
2. Letak Geografis Secara geografis Indonesia terletak diantara dua samudra dan dua benua, yaitu Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, serta Benua Asia dan Benua Australia. Pengaruh letak geografis Indonesia : 1) Adanya iklim musim yang merupakan pengaruh dari Asia dan Australia. 2) Aktivitas perdagangan, hal ini tidak terlepas dari letak Indonesia sendiri yang terletak pada posisi silang dimaa letak ini merupakan jalur lalu lintas internasional dan menjadi tempat persinggahan kapal laut yang menempuh pelyaran antara Asia Timur denga Asia Selatan, Asia Barat dengan Afrika dan Eropa. 3) Sosial budaya masyarakat yang beragam, hal ini tak terlepas dari Kepulauan Indonesia yang terletak berdekatan dengan Benua Asia sehingga dengan sendirinya menerima pengaruh dari benua tersebut. Kemudian seiring dnegn perjalanan waktu Indonesia juga menerima pengaruh dari Benua Eropa dan Amerika. Berdasarkan letak diantara dua samudra dan dua benua inilah maka dapat dikatakan bahwa, wilayah Indonesia berada pada “posisi silang”. Posisi silang ini berpengaruh terhadap faktor iklim dan perekonomian Indonesia.
Gambar 4. Posisi silang negara Indonesia (Sumber: https://infoindonesia.files.wordpress.com/2014/09/posisi-silang-indonesia.jpeg) a. Pengaruh posisi silang Indonesia terhadap iklim yang ada di Indonesia Posisi silang wilayah Indonesia yang terletak diantara dua benua yaitu Benua Asia dan benua Australia serta terletak diantara dua samudra yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik menyebabkan wilayah kepualauan di Indonesia dipengaruhi oleh dua angin musim, yaitu angin musim barat dan angin musim timur. Angin ini berembus secara periodik dan terjadi dalam waktu minimal 3 bulan. Angin musim barat/angina muson barat ialah angin yang bergerak dari Benua Asia (musim dingin) menuju ke Benua Australia (musim panas) serta membawa curah hujan yang cukup banyak di Indonesia bagian Barat, kondisi ini disebabkan angina melalui suatu daerah yang luas, seperti laut (Laut China Selatan) dan samudra (Samudra Hindia). Angin musim barat/angin muson barat akan berakibat wilayah Indonesia mengami musim hujan. Angin musim barat/angin muson barat ini terjadi pada bulan Desember, januari, dan Februari, dan mencapai kondisi maksimal di bulan januari dengan kecepatan minimum 3 m/s.
Angin musim timur/angin muson timur ialah angin yang bergerak dari Benua Australia musim dingin) ke Benua Asia (musim panas).Angin ini akan membawa dampak sekidit curah hujan (kemarau) di Indonesia bagian timur, hal ini disebabkan karena angin melewati celah-celah sempit dan berbagai gurun (Gurun Gibson,Gurun Australia Besar,dan Gurun Victoria).Kondisi inilah yang mengakibatkan wilayah Indonesia mengalami musim kemarau. Kondisi seperti ini akan berlangsung pada bulan Juni, Juli, dan Agustus dan mencapai puncaknya pada bulan Juli.
Gambar 5. Angin muson barat (Sumber: http://2.bp.blogspot.com/k8cSQfLNYSY/UprXzfrV4iI/AAAAAAAAWY0/lRbv6R7uFMM/s1600/Angin+Muson+Barat.jpg)
Gambar 6. Angin muson timur (Sumber: https://nasriaika1125.files.wordpress.com/2013/08/muson-timur.jpg) Letak Indonesia di kawasan tropis menjadikan Indonesia sangat kaya akan hasil hutan hujan tropis, memiliki berbagai jenis tumbuhan (flora), serta berbagai jenis hewan (fauna). Konsekuensi yang lain bagi Indonesia adalah disebabkan
adanya pemanasan global, wilayah Indonesia sangat terasa dampaknya, antara lain seringnya terjadi peritiwa badai tropis. Berkurangnya daratan/ pulau-pulau di wilayah Indonesia yang disebabkan pencairan es di kutub yang pada akhirnya menyebabkan kenaikan muka air laut. b. Pengaruh posisi silang Indonesia terhadap perekonomian Indonesia Secara regional, negara Indonesia termasuk negara-negara yang berada pada Benua Asia, tepatnya Kawasan Asia Tenggara. Indonesia tergabung dalam perhimpunan bangsa-bangsa Asia Tenggara atau yang kita kenal sebagai ASEAN bersama 10 negara lainnya seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei Darusalam, Vietnam, Myanmar, Kamboja, Las, dan Timor Leste. Indonesia mempunyai posisi geografis yang sangat strategis, dimana posisi ini akan berdampak positif terhadap Indonesia. Seharusnya kita selaku bangsa harus memanfaatkan kondisi ini seoptimal mungkin untuk meningkatkan derajat kesejahteraan dan kemakmuran bangsa kita. Laut yang luas dan garis pantai yang panjang membuat negara kita memiliki kelimpahan hasil laut seperti ikan, kerang, serta bahan tambang seperti minyak bumi yang tersimpan di bawah permukaan laut. Itu semua pada akhirnya akan meningkatkan devisa negara. Kawasan hutan yang terdapat di wilayah Indonesia masih cukup luas, dan ini merupakan paru-paru dunia. Tetapi karena kebanyakan letak hutan-hutan di Indonesia cukup jauh dari pemanfaatan pemerintah, hal ini menyebabkan tindakantindakan tidak bermoral terhadap kelestarian hutan tropis di Indonesia , seperti pembakaran, pencurian kayu, dan pembalakan liar. Posisi geografis yang sangat strategis inilah yang menjadikan Indonesia menjadi kawasan persimpangan lalu lintas dunia (laut, udara dan darat). Indonesia berada pada titik persilangan perekonomian dan perdagangan regional maupun internasional yang sedang tumbuh berkembang, baik negara-negara industry maju maupun berkembang. Posisi silang ini membuat Indonesia dapat berperan dalam pencaturan di kawasan Regional Asia Tenggara dengan negara-negara di kawasan tersebut. Namun bisa juga berdampak negative bagi Indonesia, di mana posisi silang ini dapat dipakai sebagai jalur lalu lintas kriminalitas internasional, sebagai contohnya adalah lalu lintas perdagangan narkoba dan perdagangan anak.
3. Letak Geologis
Gambar 7. Posisi tektonik dan penyebaran gunung api di kawasan Indonesia (Sumber:http://1.bp.blogspot.com/WK0B60noFbU/UpnvpMjfplI/AAAAAAAAWUw/NFnKcogaWIM/s1600/Letak+Geologi+Indonesia+lemp engan-indonesia.jpg)
Letak geologis ialah letak suatu daerah atau Negara berdasarkan struktur batubatuan yang ada pada kulit buminya. Letak geologis Indonesia dapat terlihat dari beberapa sudut, yaitu dari sudut formasi geologinya, keadaan batuannya, dan jalur-jalur pegunungannya Indonesia dilalui dua sirkum pegunungan dunia, yaitu Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania. Dimana pegunungan Sirkum pasifik ialah pegununganpegunungan yang berda disektar Samudera Pasifik mulai dari Pegunungan Andes di Amerika Selatan, pegunungan-pegunungan di Amerika Tengah, Rocky Mountains (Amerika Serikat), pegunungan-pegunungan di Kanada, Alaska, Kepulauan Aleut, Kepulauan Kuril, Jpang, Filipina, Irian dan Selandia Baru. Sedangkan pegunungan Siekum Mediterania (Laut Tengah), terus ke pegunungan-pegunungan Kaukasusu, Himalaya, Bruma, Andaman, Nikobar, Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, sampai Kepulauan Banda. Kedua rangkaian pegunungan ini bertemu di Laut Banda. Daerah pegunungan di Indonesia terdiri dari tiga barisan, yaitu : 1) Busur Indonesia Selatan atau Busur Sunda yaitu barisan pegunungan sepanjang Sumatera, Jawa, Bali, Nusa tenggara terakhir di bagian tumor dan utara Laut Banda. 2) Busur Indonesia Timur atau Busur Irian, yaitu sepanjang Irian dan bagian utara
Maluku. 3) Busur Indonesia Utara, tersebar di Sulawesi dan Kalimantan. Indonesia bagian barat dan bagian timur topografinya lebih tinggi baik daratannya maupun lautannya. Dlihat dari formasi geologinya, kepulauan Indonesia dibagi kedalam tiga zona geologi (pertemuan 3 lempeng), yaitu : 1) Bagian utara berbatasan dengan Lempeng Asia dan perluasannya kea rah selatan tenggelam di bawah permukaan air laut, yang dikenal dengan Paparan Sunda (disebut Lempeng Asia). 2) Bagian barat dan selatan dibatasi oleh Benua Gondwana yang terdiri dari India, dasar Samudera Hindia, Australia dan perluasannya kea rah utara tenggelam di bawah permukaan air, yakni pada Paparan Sahul (disebut Lempeng Indo-Australia). 3) Bagian timur dibatasi oleh dasar Samudera Pasifik (Disebut Lempeng Dasar Samudera Pasifik yang meluas kea rah barat daya). Oleh karena itu di Indonesia terdapat banyak gunung berapi yang dapat menyuburkan tanah dan sering terjadi gempa bumi.
4. Letak Geomorfologi
Gambar 8. Letak geomorfologis Indonesia (Sumber: http://1.bp.blogspot.com/-FdrQHhQMKCE/Upn_v-T6G8I/AAAAAAAAWWs/gg7ML1AEwE/s1600/Letak+Geomorfologis+Indonesia+-+geomorfologi01.jpg)
Letak geomorfologi yaitu letak suatu tempat berdasarkan tinggi rendahnya tempat tersebut terhadap permukaan laut atau dilihat dari bentuk permukaan bumi.Letak geomorfologi Indonesia sangat bervariatif. Perbedaan letak geomorfologis mempunyai pengaruh yang bermacam-macam, misalnya: 1) Adanya suhu yang berbeda-beda sangat berpengaruh terhadap jenis tanaman. 2) Menentukan ada tidaknya mineral-mineral yang dikandung oleh batuan-batuan. 3) Menentukan kepadatan penduduk, misalnya tempat-tempat
yang morfologi
daratannya berbukit-bukit atau terjal kepadatan penduduknya kecil. 4) Perlu memperhitungkan morfologi daerah sebelum membangun bangunan-bangunan, jembatan-jembatan, gedung-gedung, dan jalan-jalan raya.
5. Letak Maritim
Gambar 8. Peta letak maritim Indonesia Letak maritim yaitu letak suatu tempat ditinjau dari keadaan kelautan di sekitarnya, yakni apakah tempat itu dekat atau jauh dari laut serta apakah sebagian atau seluruhnya dilingkupi oleh laut, dan sebagainya. Letak maritime atau letak kelautan Indonesia sangat baik sebab wilayahnya yang berbentuk kepulauan dikelilingi oleh tiga laut besar, yakni bagian timur Indonesia berhadapan langsung dengan Samudera Pasifik, bagian selatan Indonesia berhadapandengan Samudera Indonesia, dan bagian utara Indonesia berhadapan dengan Laut Cina Selatan. Letak maritim yang demikian tentu saja membawa akibat yang baik untuk
Indonesia, misalnya adanya usaha atau kegiatan dibidang pelayaran, perikanan, serta pelabuhan di wilayah Indonesia.Menyebabkan Indonesia mempunyai potensi ekonomi yang besar untuk dikembangkan, dan Indonesia mempunyai posisi penting dalam percaturan politik dunia.
Letak Sosiografis Letak sosiografis adalah letak suatu tempat ditinjau dari sosio-kulturalnya, seperti segi ekonomi, segi politiks, dan sebagainya. a. Letak Ekonomis Indonesia Letak ekonomis adalah letak suatu Negara ditinjau dari jalur dan kehidupan ekonomi Negara tersebut terhadap Negara lain. Letak ekonomis Indonesia sangat baik, sebab terletak antara benua asia dan benua Australia ditambah dengan beberapa tempat di sekitar Indonesia yang merupakan pusat lalu lintas perdagangan, misalnya Kuala Lumpur dan Singapura. Negara tetangga Indonesia ini membutuhkan hasil-hasil pertanian dan hasil pertambangan yang banyak dihasilkan di Indonesia.Kemungkinan Indonesia menjadi pusat pasar sehingga banyak industry yang menanamkan modal di Indonesia.
b. Letak Sosio-Kultural Indonesia Letak sosiokultural adalah letak berdasarkan keadaan sosial dan budaya daerah yang bersangkutan terhadap daerah di sekelilingnya. Indonesia, secara sosiogeografis– kultural, terletak di perempatan jalan antara Benua Asia dan Australia yang terdiri dari berbagai bangsa.Hal ini menyebabkan terjadinya akulturasi budaya. Secara sosiokultural, Indonesia mempunyai banyak persamaan umum dengan negara-negara tetangga.Misalnya, sama-sama merupakan negara sedang berkembang, sama-sama sedang menghadapi masalah ledakan penduduk, sama-sama berlandaskan kehidupan beragama, sama-sama bekas negara jajahan, dan sebagian besar penduduknya mempunyai persamaan ras. Melihat kondisi-kondisi sosial tersebut, tidak mengherankan apabila bangsa-bangsa di Asia, umumnya dan Asia Tenggara, khususnya, berupaya memajukan masyarakat dan memperbaiki keadaan sosiokulturalnya. Adanya kerja samadan kontak sosial ini dapat dilihat dengan dibentuknya ASEAN, Asean Games, dan berbagai bentuk kerja sama lainnya.
KEGIATAN PEMBELAJARAN II Indikator Pencapaian Hasil Belajar Setelah kegiatan ini peserta didik mampu untuk : Mendeskripsikan potensi fisik dan sosial Mengidentifikasi potensi geografis Indonesia untuk ketahanan pangan
B. Potensi Fisik Wilayah Indonesia 1. Pengertian Sumber Daya Alam Sumber daya (resources) menurut UU Lingkungan Hidup No.4 Tahun 1982 dapat dikelompokkan menjadi empat kategori utama, yaitu : a. Sumber daya manusia b. Sumber daya alam hayati c. Sumber daya alam nonhayati d. Sumber daya buatan Sumber daya alam (natural resources) adalah unsur-unsur lingkungan alam yang diperlukan manusia untuk memenuhi kebutuhan serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Sumber daya alam merupakan semua kekayaan alam, baik berupa makhluk hidup maupun benda mati yang terdapat di bumi dan dapat dimanfaatkan dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia. Kekayaan alam di muka bumi beranekaragam, baik berupa benda yang langsung dapat dimanfaatkan maupun benda yang harus diolah terlebih dahulu sebelumnya.
2. Klasifikasi Sumber Daya Alam Sumber daya alam yang terdapat di alam harus dikelompokkan atau digolongkan agar memudahkan pemahaman mengenai sifat-sifat sumber daya tersebut. Selain itu, klasifikasi sumber daya alam mempermudah dalam merencanakan pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya tersebut agar tidak cepat habis, namun dapat memberi manfaat yang optimal bagi kehidupan manusia.Sumber daya alam berdasarkan bentuknya dapat dikelompokkan ke dalam lima kelompok, yaitu sebagai berikut. a. Sumber daya lahan atau tanah
b. Sumber daya hutan c. Sumber daya air d. Sumber daya laut e. Sumber daya mineral Sumber daya alam berdasarkan ketersediaannya dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok, yaitu sebagai berikut. a) Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui atau sumber daya alam yang akan habis dipakai (exhaustible resources), mencakup sumber daya energi dan mineral. b) Sumber daya alam yang dapat diperbarui atau sumber daya alam yang tidak akan habis dipakai (renewable resources), seperti sinar matahari dan tanah.
3. Potensi dan Persebaran Sumber Daya Alam a. Potensi dan Persebaran Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbaharui Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui (unrenewable resources) adalah sumber daya alam yang akan habis dan tidak dapat kembali lagi setelah dipakai atau dikonsumsi selama kurun waktu tertentu. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui dapat dikelompok kan ke dalam sumber daya energi dan sumber daya mineral. 1) Sumber Daya Energi Sumber daya energi adalah sumber daya yang menghasilkan energi panas atau listrik yang sangat dibutuhkan bagi kehidupan manusia.Sumber daya energi yang tidak dapat diperbarui, diantaranya batubara, minyak bumi, gas bumi, dan panas bumi. a) Batubara Batubara banyak ditemukan di belahan bumi utara, sedangkan di daerah tropika dan belahan bumi selatan ketersediaannya tidak terlalu banyak.Negara penghasil batubara terbesar adalah Uni-Eropa dan Amerika Serikat. Potensi batubara di Indonesia diperkirakan sebesar 36 miliar ton yang tersebar di wilayah Sumatra 67,83%, Kalimantan 31,64%, dan pulau lain (Jawa, Sulawesi, dan Papua) 0,53%. Produksi batubara Indonesia pada 1997 mencapai 54,80 juta ton. Produksi tersebut sebagian besar untuk diekspor,
sedangkan
sisanya
difungsikan
untuk
mencukupi
kebutuhan
dalam
negeri.Negara tujuan ekspor batubara Indonesia antara lain ke Jepang (10 juta ton), Taiwan (7 juta ton), Korea Selatan, Belanda, dan Thailand. Batubara digunakan
sebagai
industri.Misalnya,
sumber
untuk
energi
kepentingan
dalam bahan
berbagai bakar
keperluan
industri
semen,
pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), pembakaran batu gamping, batu bata, dan genting. b) Minyak Bumi Minyak bumi merupakan salah satu bahan bakar dan sumber energi yang sangat penting. Untuk Indonesia, minyak bumi masih menjadi andalan perolehan devisa negara sehingga naik turunnya harga minyak bumi sangat berpengaruh pada seluruh sektor perekonomian masyarakat. Potensi minyak bumi di Indonesia terdapat di 60 cekungan. Cekungan yang banyak mengandung minyak bumi adalah cekungan yang terdiri atas sedimen tersier. Di Indonesia, cekungan sedimen tersier terdapat di dua wilayah yaitu wilayah barat dan wilayah timur. Pengolahan minyak bumi dapat dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu bahan bakar minyak, bahan bakar nonminyak, LPG, dan petrokimia.
Bahan bakar minyak (BBM), di antaranya JP (Jet Propellant) 4 dan 5, Super TT (Tanpa Timbal), Avgas (Aviation gasoline), Avtur (Aviation turbine fuel), Premium, Mogas (Motor gasoline), minyak tanah (kerosin), dan gas minyak diesel (diesel gas oil).
Bahan bakar nonminyak, di antara minyak pelumas (lubricants). Minyak pelumas merupakan cairan berat yang dihasilkan dari pengilangan minyak dan digunakan sebagai pelumas mesin.
LPG (liquefied petroleum gas), yaitu gas yang terdapat pada reservoir (cekungan sedimen tersier) yang proses pembentukannya bersamaan dengan pembentukan minyak bumi. Gas tersebut kemudian dikemas dalam bentuk cair yang disebut LPG (liquefied petroleum gas) dan digunakan sebagai bahan bakar kompor gas atau kendaraan bermotor.
Petrokimia, yaitu sisa hasil pengolahan minyak bumi yang terakhir yang
berupa
bitumen
(aspal)
dan
lilin.
Aspal
banyak
digunakan
untukpembuatan jalan, tanggul, bangunan air, bahan isolasi, pelapis anti korosi pada logam, dan bahan campuran pembuatan briket batubara. Adapun lilin banyak digunakan untuk penerangan, kertas pembungkus, semir, pengkilap lantai, dan meubel. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1971, pengelolaan tambang minyak bumi di Indonesia dilakukan oleh Pertamina (Perusahaan Tambang Minyak Nasional). Undang-undang tersebut menyatakan bahwa Pertamina merupakan satu-satunya perusahaan negara yang ditunjuk untuk melakukan eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, pengangkutan, dan penjualan minyak dan gas di seluruh wilayah Indonesia. c) Gas Bumi Cadangan gas bumi biasanya ditemukan bersamaan dengan kegiatan eksplorasi minyak bumi, baik dalam bentuk associated gas maupun non associated gas. associatedgas adalah gas yang terdapat dalam suatu reservoir dan dihasilkan bersamaan dengan minyak bumi. Gas bumi ini dihasilkan pada saat proses penyulingan minyak bumi, dinamakan Liquefied Petrolium Gas (LPG). Nonassociated gas adalah gas yang dihasilkan dari cadangan gas tanpa menghasilkan minyak bumi. Setelah melalui proses pengeboran, gas ini kemudian ditampung dan dicairkan dalam bentuk Liquefied Natural Gas (LNG). Potensi gas bumi di Indonesia cukup baik karena cadangan gas alam yang ada di Arun diperkirakan 10 triliun CF (Cubic Feet) dan merupakan sumber terbesar di Asia Tenggara. Sumber gas alam Arun ditemukan pada 1991 oleh perusahaan Mobil Oil Indonesia Inc. Untuk mengeksploitasi sumber gas alam Arun, dibangun kilang LNG Arun yang dibangun oleh Pertamina di Blang Lancang, Lhokseumawe (NAD). Potensi gas alam yang lebih besar dari gas alam Arun ditemukan di Kepulauan Natuna.Cadangan gas alam yang terdapat di Natuna diperkirakan mencapai 222 triliun SCF (Standar Cubic Feet). Hal ini akan memberikan jaminan jangka panjang terhadap kebutuhan LNG di Indonesia.
Oleh karena potensi yang begiru besar, LNG menjadi salah satu barang tambang yang dapat menghasilkan devisa negara. Salah satu caranya dengan diekspor ke negara lain. Negara tujuan ekspor utama LNG adalah Jepang, Taiwan, dan Korea Selatan. d) Panas Bumi Tenaga panas bumi dihasilkan oleh tenaga uap yang keluar dengan tekanan tinggi dari dalam bumi.Tenaga tersebut kemudian digunakan untuk menggerakan dan memutar turbin yang menghasilkan tenaga listrik dalam jumlah yang besar.Tenaga panas bumi dihasilkan karena adanya sumber panas (magma yang menyusup dekat dengan permukaan bumi).Setelah itu, terjadi kontak dan berdekatan dengan sumber air tanah yang berasal dari hasil resapan sehingga air tanah mendidih dan keluar tenaga uap yang cukup besar. Tenaga panas bumi merupakan sumber energi yang cukup penting untuk menghasilkan tenaga listrik.Tenaga panas bumi merupakan tenaga yang tidak menghasilkan limbah.Potensi panas bumi di Indonesia diperkirakan sekitar 8.000–10.000 Mega Watt (MW). Cadangan tersebut lebih dari 50% (sekitar 5.500 MW) terdapat di Pulau Jawa dan Bali, sekitar 14 % (1.400 MW) terdapat di Pulau Sulawesi, sekitar 11% (1.100 MW) terdapat di Pulau Sumatra, serta sisanya terdapat di wilayah Nusa Tenggara dan Papua.
2) Sumber Daya Mineral Sumber daya mineral atau bahan galian adalah sumber daya yang telah disediakan oleh kulit bumi sebagai bagian dari mineral batuan dalam jumlah tertentu. Sumber daya ini jika diolah akan menghasilkan logam dan berbagai bahan keperluan proses industri untuk menunjang kehidupan manusia. Sumber daya mineral yang tergolong tidak dapat diperbarui di antaranya logam mulia (emas, perak, platina), bukan logam mulia (tembaga, timbal, seng, timah, besi, mangaan, nikel), dan bahan galian industri (fosfat, asbes, belerang, gamping, pasir kuarsa, oker, lempung, mangaan, diatomae, gips, dan anhidrid). Menurut UU No. 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan Pokok Pertambangan yang dikenal dengan Undang-Undang Pokok Pertambangan (UUPP), disebutkan
bahwa bahan galian adalah unsur kimia, mineral, bijih, dan segala macam batuan, termasuk batuan mulia dan endapan alam. Berdasarkan Peraturan Pemerintahan (PP) No. 27 Tahun 1980 tentang Penggolongan Bahan-Bahan Galian, disebutkan bahwa bahan-bahan galian terbagi atas tiga golongan, yaitu golongan bahan galian strategis, golongan bahan galian vital, dan golongan bahan galian lainnya. a. Golongan bahan galian stategis juga dikenal dengan sebutan bahan galian golongan A, jenisnya antara lain batubara, minyak bumi, gas alam, uranium, nikel, dan timah. b. Golongan bahan galian vital juga dikenal dengan sebutan bahan galian golongan B, jenisnya antara lain besi, mangaan, bauksit, tembaga, timbal, seng, emas, perak, intan, platina, yodium, dan belerang. c. Golongan bahan galian lainnya dikenal dengan sebutan bahan galian golongan C, jenisnya antara lain fosfat, asbes, mika, tawas, okek, batu permata, pasir kuarsa, kaolin, feldspar, gips, batu apung, marmer, batu tulis, batu kapur, granit, tanah liat, dan pasir. Berikut akan dijelaskan beberapa bahan galian yang cukup penting dan sudah diusahakan, di antaranya sebagai berikut. a) Timah Daerah penghasil timah terdapat di daerah Riau (Pulau Lingga, Singkep, Karimun, Kundur, dan Bangkinang), Pulau Bangka, dan Pulau Belitung. Pemanfaatan timah di dalam negeri antara lain digunakan untuk pembuatan kaleng, pipa saluran, pembungkus rokok, mata peluru, dan solder. Cadangan timah terdapat dalam urat-urat kuarsa dalam batuan granit dan skis, juga dalam endapan atau lapisan aluvial dan eluvial. Cadangan timah di Indonesia diperkirakan terdapat sekitar satu juta ton, jumlah ini mungkin bertambah jika telah dilakukan inventarisasi sumber daya yang lebih saksama. b) Nikel Daerah lain yang sedang dikembangkan untuk proyek penambangan nikel, yaitu Pulau Gee, Pulau Pakal, Tanjung Buli, Pulau Obi (Maluku Utara), serta Pulau Gag dan Pegunungan Cyclops (Papua). Hasil penambangan nikel
adalah bijih nikel, nikel matte, (bijih nikel yang sudah dipisahkan dengan bahan buangannya), dan ferronikel (campuran yang mengandung nikel 78% dan besi 0,7%). Daerah deposit nikel di Indonesia adalah Sulawesi Selatan (Soroako), Sulawesi Tenggara (Kolaka), wilayah perbatasan Sulawesi (Selatan, Tengah, dan Tenggara), dan Papua. Deposit nikel terdapat pada silikat nikel dalam tanah laterit, pada batuan basa yang memiliki ciri berat jenis tinggi, berwarna gelap atau hijau-hijau gelap, serta kaya kandungan besi dan magnesium. c) Bauksit (Bijih Aluminium) Bauksit merupakan kelompok mineral aluminium hidroksida.Memiliki warna putih atau kekuningan (keadaan murni), dan merah atau cokelat jika tercampur (terkontaminasi) oleh besioksida atau bitumen.Bauksit relatif sangat lunak (kekerasan 1–3), mudah larut dalam air, mudah patah, dan tidak mudah terbakar. Bauksit terjadi dari proses pelapukan (laterisasi) batuan induk yang erat kaitannya dengan persebaran batuan granit. Bauksit dapat dijumpai di daerah-daerah aliran sungai, seperti di kepulauan Riau (pulau Bintan-Indonesia). Aluminium banyak diperguna kan untuk membuat perkakas dapur, industri mesin, dan industri pesawat terbang. Proses peleburan bauksit biasanya memerlukan tenaga listrik yang besar sehingga pada umumnya industri aluminium ditempatkan di daerah penghasil listrik, di antaranya di sekitar air terjun. d) Emas dan Perak Logam emas dan perak sering terdapat bersamaan dan berasosiasi dengan logam-logam tembaga, besi, seng, dan logam platina.Logam emas paling mudah dikenali karena warnanya kuning, lunak, dapat ditempa, tahan terhadap asam, dan tidak mudah teroksidasi. Potensi tambang emas di Indonesia terdapat di wilayah Sumatra Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara, dan Maluku (Pulau Halmahera dan Pulau Obi). Pengusahaan tambang emas di Indonesia sudah dilakukan sejak lama, seperti yang dilakukan di Rejang Lebong (Bengkulu), Cikotok (Jawa Barat), Bolaang Mongondow (Sulawesi Utara),
dan Sambas (Kalimantan Barat). Eksploitasi tambang emas di Indonesia dilakukan oleh PT Antam, di antaranya di Jawa Barat dan Kalimantan Selatan. Adapun di Aceh, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah dilakukan oleh pihak perusahaan swasta. e) Tembaga Tambang tembaga di Indonesia terdapat di Kalimantan, Pulau Sram, Papua, dan Maluku. Jumlah cadangan diperkirakan ada 170 juta ton dengan kadar tembaga 1%. Di Papua terdapat cadangan tembaga sebanyak 33 juta ton dengan kadar tembaga 2,5% dan besi 40,6%. Potensi tembaga terbesar di Indonesia berada di Tembagapura (Papua), yang pengelolaannya bekerja sama dengan PT Freeport Indonesia Company (Amerika Serikat) sejak 3 Maret 1973. f) Intan Intan sering dijumpai di dalam batuan vulkanik karena terbentuk bersamaan dengan pembentukan batuan ultrabasik, misalnya
dunite,
peridotite, dan pyroxenite. Kristalisasi intan terbentuk akibat pembekuan magma di bagian dalam (batu-batu intrusif ), yaitu batu magma yang terbentuk selama proses pembekuan magma jauh di dalam lapisan kerak bumi. Intan merupakan batuan yang memiliki kekerasan paling tinggi, sehingga sekeras apapun benda jika digores dengan intan akan tergores. Intan merupakan satu-satunya batu permata yang memiliki formula satu unsur, yaitu karbon (C). Tempat penemuan intan di Indonesia antara lain di Sumatra Barat dan Riau (Sungai Siabu, Kampar, dan Bangkinang), Kalimantan Barat (Muara Mengkiang dan Ngabang), Kalimantan Tengah (Sungai Gula, Pucukcau, Murungraya, Sei Pinang), Kalimantan Selatan (Martapura dan Simpang Empat), dan Kalimantan Timur (Sekatak Bunyi, Kabupaten Kutai, dan Longiran).
b. Potensi dan Persebaran Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbaharui Sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah sumber daya alam yang dapat
dimanfaatkan dan dihasilkan terus-menerus, baik oleh alam itu sendiri maupun melalui bantuan manusia.Adapun yang tergolong sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah hidrosfer (sungai, danau, waduk, laut) dan atmosfer (angin, suhu, kelembapan, curah hujan, sinar matahari, bulan). 1) Air Sungai Sungai merupakan suatu sumber daya alam yang sangat penting dan mendukung bagi kehidupan manusia. Pada masa lalu sungai banyak digunakan oleh masyarakat sebagai sarana komunikasi dan transportasi sehingga banyak permukiman yang berkembang di sekitar sungai. Misalnya, sungai-sungai di Pulau Kalimantan (Sungai Kapuas, Sungai Barito, Sungai Mahakam) dan Sumatra (Sungai Musi, Sungai Batanghari, dan Sungai Indragiri). Sungai berfungsi juga sebagai lokasi wisata, seperti untuk arung jeram, seperti di Sungai Cimandiri (Sukabumi, Jawa Barat) sehingga mendatangkan pendapatan bagi masyarakat di sekitarnya. Sungai dapat juga dijadikan sebagai sarana pengairan bagi sejumlah lahan pertanian.Sungai sebagai zona kehidupan merupakan tempat perkembangbiakan biota air, seperti ikan dan sejenisnya.Biota tersebut sangat dibutuhkan dalam kehidupan.Selain itu, sungai berfungsi sebagai penyedia air untuk kebutuhan rumah tangga.Beberapa sungai besar di Pulau Jawa yang memiliki potensi yang besar, di antaranya Sungai Citarum, Cimanuk, Serayu, dan Bengawan Solo. 2) Danau dan Waduk Danau dan waduk berfungsi sebagai pengatur sungai terutama pada waktu hujan agar sungai tidak meluap, tempat rekreasi, tempat olah raga air, pembangkit tenaga listrik, pengairan bagi lahan pertanian, sumber air bersih, meningkatkan cadangan air tanah karena proses resapan, dan tempat budidaya ikan tawar. Beberapa danau dan waduk yang cukup potensial, di antaranya Waduk Jatiluhur, Cirata, Saguling, Kedungombo, Danau Batur, Toba, Maninjau, Singkarak, Kerinci, Ranau, Luar, Bekuan, Jempang, Semayang, Riam Kanan, Poso, Matana, Towuti, Tempe, Limboto, Tondano, dan Panjai. 3) Laut Laut sebagai salah satu sumber daya alam yang dapat diperbarui dapat
menghasilkan berbagai jenis ikan yang sangat kaya akan protein hewani. Jika pemanfaatan laut disesuaikan dengan laju pertumbuhan ikan, sumber daya alam tersebut dapat dimanfaatkan secara terus menerus sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Laut dapat memberikan manfaat yang sangat besar, antara lain sebagai berikut.
Sumber protein hewani
Sumber rumput laut untuk obat-obatan dan sumber makanan
Tempat rekreasi bahari
Sumber oksigen yang berasal dari fotosintesis fitoplankton
Sarana pengangkutan, komunikasi, dan transportasi
Sumber uap air untuk kepentingan siklus hidrologi
Gelombang dan arus lautnya dapat dimanfaatkan sebagai tenaga listrik.
4) Angin Angin merupakan salah satu sumber daya alam yang dihasilkan karena perbedaan tekanan udara akibat adanya perbedaan penyinaran matahari dan sifat batuan. Angin (udara) sangat membantu dalam kehidupan manusia karena berfungsi sebagai penampung berbagai gas atau unsur yang dibutuhkan, seperti O2, O3, dan N; sebagai pengaduk udara agar memiliki komposisi yang hampir sama; sebagai pembawa uap air sehingga dapat men
distribusikan hujan ke
berbagai wilayah; dan kekuatan angin yang tetap dapat dimanfaatkan sebagai tenaga listrik dan tenaga untuk memompa air, seperti yang ada di negeri Belanda. Sumber daya alam tersebut dapat bermanfaat secara terus menerus sampai batas waktu yang tidak ditentukan. 5) Suhu, Kelembapan Udara, dan Sinar Matahari Suhu dan kelembapan udara sangat dipengaruhi sinar matahari. Semakin tinggi sinar matahari menyinari permukaan bumi maka suhu udaranya relatif akan semakin tinggi. Adapun untuk kelembapan dipenga ruhi juga oleh uap air yang ada di sekitarnya. Suhu, kelembapan, dan sinar matahari tergolong sumber daya alam yang dapat diperbarui karena dapat bermanfaat secara terus menerus sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Manfaat tersebut, di antaranya adalah sebagai berikut.
Suhu udara sebagai media pengering. Kelembapan udara sebagai media pengatur cuaca sehingga dapat memperkecil perbedaan suhu udara. Sinar matahari sebagai sumber energi. 6) Bulan Bulan merupakan salah satu sumber daya alam karena kemampuan memantulkan sinar matahari sehingga dapat menerangi per
mukaan bumi
walaupun tidak seterang matahari. Bagi sebagian masyarakat perdesaan, pantulan sinar bulan sangat membantu untuk penerangan di malam hari.Selain itu, sumber daya bulan yang sangat bermanfaat adalah gravitasinya sehingga menyebabkan adanya pasang dan surut air laut. Tenaga ini dapat dijadikan media untuk mengatur aliran air irigasi bagi sebagian daerah pertanian pasang surut.Tenaga aliran akibat pasang dan surut dapat juga dimanfaatkan menjadi tenaga pembangkit listrik walaupun dalam skala yang terbatas.
C. Potensi Sosial Wilayah Indonesia Kekayaan sumber daya alam Indonesia merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa, begitu pun dengan kekayaan sumber daya manusia. Indonesia adalah salah satu Negara dan bangsa terbesar di dunia ini memiliki potensi luar biasa baik secara fisik maupu sosial. a. Jumlah penduduk Jumlah penduduk berdasarkan sensus Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010 yaitu 237.556.363 jiwa, dengan jimlah penduduk laki – laki sebanyak 119.507.580 jiwa, sedangkan penduduk perempuan jumlahnya 118.048.783 jiwa. Distribusi penduduk Indonesia masih terkonsentrasi di Pulau Jawa, yaitu sebesar 50%. Dengan luas wilayah Indonesia mencapai 1.910.931,32 km2 dapat diperhitungkan rata – rata kepadatan penduduk adalah 124 jiwa/km2. Tingkat kepadatan penduduk paling tinggi terdapat di DKI Jakarta, yaitu 14.440 jiwa/km2 sedangkan yang terendah terdapat di Papua dengan kepadatan penduduk hanya 8 jiwa/km2. Persentase jumlah penduduk usia produktif ( usia 15 – 64 tahun ) di Indonesia diperkirakan mencapai 70% dari total jumlah penduduk Indonesia. Hal ini merupakan sebuah potensi bagi bangsa
Indonesia yang harus diarahkan pada peningkatan kualitan sumber daya manusia, guna mendukung pembangunan manusia Indonesia seutuhnya pada berbagai aspek kehidupan serta agar mampu bersaing secara global. b. Keragaman suku, bahasa, dan nilai budaya Letak geografis Indonesia yang diapit ole dua benua dan dua samudera juga dapat memengaruhi keberadaan suku bangsa dan bahasa yang berkembang di Indonesia. Letak Indonesia yang strategis ini merupakan factor penting bagi Indonesia dalam menjalin hubungan kerja sama dengan bangsa dan Negara lain. Kondisi tersebut pula yang menjadi salah satu penyebab adanya interaksi budaya yang saling memengaruhi. Dari berbagai penelitian yang dilakukan, di Indonesia diperkirakan terdapat kuarng lebih 1.340 suku bangsa dan 726 bahasa daerah. Keragaman budaya merupakan aset yang tak ternilai. Keragaman suku bangsa dan bahasa merupakan aset bangsa. Dengan begitu dengan nilai budaya dari setiap daerah di Indonesia. Nilai budaya setiap daerah, salah satunya dapat dirasakan secara nyata melalui kearifan local yang ada. Kearifan local dianggap mamapu menampilkan kerakteristik yang khas dari suatu daerahn guna menjadi solusi dari permasalahan yang ada. c. Mata pencaharian penduduk Kondisi geografis Indonesia yang sebagian besar wilayahnya memiliki potensi tanah yang subur, hal ini terutama terkait dengan keberadaan banyak gunung berapi. Indonesia dikenal sebagai Negara agraris, yaitu sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Selain petani, kondisi geografis Indonesia berbentuk kepulauan dan banyak memiliki potensi laut yang kaya akan ikan, juga melatarbelakangi sebagian besar penduduk memilih menajadi nelayan sebagai mata pencaharian. Berdasarkan data dari BPS, diketahui terdapat 39.959.073 penduduk Indonesia memilih pertanian, kehutanan, perburuan, dan perikanan menjadi lapangan kerja utamanya. Kemajuan teknologi menyebabkan spesialisasi pada berbagai bidang pekerjaan. Bidang perdagangan dan jasa menempati urutan kedua sebagai sumber mata pencaharian penduduk Indonesia. Industri dan pertambangan juga merupakan lapangan kerja utama bagi Indonesia. d. Kualitas Penduduk
Kualitas penduduk suatu Negara dapt mempengaruhi maju atau tidaknya sebuah Negara. Suatu Negara dapat dikatakan sebagai Negara maju apabila memiliki penduduk dengan kualitas SDM yang unggul.Suatu Negara dengan kekayaan alam yang melimpah namun tidak diimabangi dengan kualitas SDM yang unggul akan sulit memposisikan negaranya menjadi sebuah Negara maju. Secara umum, kualitas penduduk suatu negara dapat dicermati dalm bidang pendidikan, ekonomi, dan kesehatan. Tolak ukur dalam menilai kualitas penduduk suatu negara dalam bidang pendidikan adalah angka buta huruf. Untuk menilai kesejahteraan penduduk, pendapatan perkapita digunakan sebagai salah satu tolak ukurnya. Angka harapan hidup dan angka kematian bayi merupakan dua tolak ukur dalam menilai kualitas pendduk suatu negara dalam bidang kesehatan. Jumlah penduduk Indonesia tinggi,namun belum diimabangi dengan kualitas SDM yang memadai.
D. Mengidentifikasi Potensi Geografis Indonesia untuk Ketahanan Pangan 1. Pengertian Ketahanan Pangan a. Pengertian tentang pangan menurut UU No. 18 tahun 2012 adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan Pangan, bahan baku Pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman. b. Pengertian pangan oleh Sutjipto (1998) adalah bahan – bahan yang dimakan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan bagi pemeliharaan, pertumbuhan,bekerja, penggantian jaringan dan mengatur proses-proses didalam tubuh. Selain itu ada pula pengertian yang dimaksud pangan pokok, yaitu bahan pangan yang dimakan secara teratur oleh sekelompok penduduk dalam jumlah cukup besar, untuk menghasilkan sebagian besar yang berupa tenaga untuk melakukan aktivitas hidup. Pangan merupakan bahan bakar yang berfungsi sebagai sumber energy. c. Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pangan adalah makanan untuk dikomsumsi yang tidak hanya berupa beras, tapi juga sayur-mayur, buah-
buahan,daging baik unggas maupun lembu, ikan, telur, juga air. Di Indonesia sesuai dengan Undang-undang No. 7 Tahun 1996, pengertian ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari: (a) tersedianya pangan secara cukup, baik dalam jumlah maupun mutunya; (b) aman; (c) merata; dan (d) terjangkau. Dengan pengertian tersebut, mewujudkan ketahanan pangan dapat lebih dipahami sebagai berikut : a.
Terpenuhinya pangan dengan kondisi ketersediaan yang cukup, diartikan ketersediaanpangan dalam arti luas, mencakup pangan yang berasal dari tanaman,ternak, dan ikan untuk memenuhi kebutuhan atas karbohidrat, protein, lemak,vitamin dan mineral serta turunannya, yang bermanfaat bagi pertumbuhankesehatan manusia.
b.
Terpenuhinya pangan dengan kondisi yang aman, diartikan bebas dari cemaranbiologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, danmembahayakan kesehatan manusia, serta aman dari kaidah agama.
c.
Terpenuhinya pangan dengan kondisi yang merata, diartikan pangan yang harustersedia setiap saat dan merata di seluruh tanah air.
d.
Terpenuhinya
pangan
dengan
kondisi
terjangkau,
diartikan
pangan
mudahdiperoleh rumah tangga dengan harga yang terjangkau.
2. Sub Sistem Ketahan Pangan Sub sistem ketahanan pangan terdiri dari tiga sub sistem utama yaitu ketersediaan, akses, dan penyerapan pangan, sedangkan status gizi merupakan outcome dari ketahanan pangan. Ketersediaan, akses, dan penyerapan pangan merupakan sub sistem yang harus dipenuhi secara utuh. Salah satu subsistem tersebut tidak dipenuhi maka suatu negara belum dapat dikatakan mempunyai ketahanan pangan yang baik.Walaupun pangan tersedia cukup di tingkat nasional dan regional, tetapi jika akses individu untuk memenuhi kebutuhan pangannya tidak merata, maka ketahanan pangan masih dikatakan rapuh. a. Stabiltas (stability) Stabilitas merupakan dimensi waktu dari ketahanan pangan yang terbagi dalam kerawanan pangan kronis (chronic food insecurity) dan kerawanan pangan
sementara (transitory food insecurity).Kerawanan pangan kronis adalah ketidak mampuan untuk memperoleh kebutuhan pangan setpa saat, sedangkan kerawanan pangan sementara adalah kerawanan pangan yang terjadi secara sementara yang diakibatkan karena masalah kekeringan banjir, bencana, maupun konflik sosial.(Maxwell and Frankenberger 1992). b. Sub sistem ketersediaan (food availability) Adalah ketersediaan pangan dalam jumlah yang cukup aman dan bergizi untuk semua orang dalam suatu negara baik yang berasal dari produksi sendiri, impor, cadangan pangan maupun bantuan pangan.Ketersediaan pangan ini harus mampu mencukupi pangan yang didefinisikan sebagai jumlah kalori yang dibutuhkan untuk kehidupan yang aktif dan sehat. c. Sub Sistem Akses pangan (food access) Adalah kemampuan semua rumah tangga danindividu dengan sumberdaya yang dimilikinya untuk memperoleh pangan yang cukup untuk kebutuhan gizinya yang dapat diperoleh dari produksi pangannya sendiri, pembelian ataupun melalui bantuan pangan.Akses rumah tangga dan individu terdiri dari akses ekonomi, fisik dan sosial.Akses ekonomi tergantung pada pendapatan, kesempatan kerja dan harga.Akses fisik menyangkut tingkat isolasidaerah (sarana dan prasarana distribusi), sedangkan akses sosial menyangkuttentang preferensi pangan. d. Sub Sistem Penyerapan pangan (food utilization) Adalah penggunaan pangan untukkebutuhan hidup sehat yang meliputi kebutuhan energi dan gizi, air dan kesehatan lingkungan. Efektifitas dari penyerapan pangan tergantung pada pengetahuan rumahtangga/individu, sanitasi dan ketersediaan air, fasilitas dan layanan kesehatan, serta penyuluhan gisi dan pemeliharaan balita. (Riely et.al , 1999). e. Sub Sistem Status gizi (Nutritional status ) Adalah outcome ketahanan pangan yangmerupakan cerminan dari kualitas hidup seseorang. Umumnya satus gizi ini diukur dengan angka harapan hidup, tingkat gizi balita dan kematian bayi.Sistem ketahanan pangan di Indonesia secara komprehensif meliputi empat sub-sistem, yaitu : 1) Ketersediaan pangan dalam jumlah dan jenis yang cukup untukseluruh
penduduk. 2) Distribusi pangan yang lancar dan merata. 3) Konsumsi pangansetiap individu yang memenuhi kecukupan gizi seimbang 4) Status gizi masyarakat. Dengan demikian, sistem ketahanan pangan dan gizi tidakhanya menyangkut soal produksi, distribusi, dan penyediaan pangan ditingkat makro (nasional dan regional), tetapi juga menyangkut aspek mikro, yaitu akses pangan di tingkat rumah tangga dan individu serta status gizi anggota rumah tangga, terutama anak dan ibu hamil dari rumah tangga miskin. Meskipun secara konseptual pengertian ketahanan pangan meliputi aspek mikro, namun dalam pelaksanaan sehari-hari masih sering ditekankan pada aspek makro yaitu ketersediaan pangan.Agar aspek mikro tidak terabaikan, maka dalam dokumen ini digunakan istilah ketahanan pangan dan gizi.Konsep ketahanan pangan yang sempit meninjau sistem ketahanan pangan dari aspek masukan yaitu produksi dan penyediaan pangan.Seperti banyak diketahui, baik secara nasional maupun global, ketersediaan pangan yang melimpah melebihi kebutuhan pangan penduduk tidak menjamin bahwa seluruh penduduk terbebas dari kelaparan dan gizi kurang.Konsep ketahanan pangan yang luas bertolak pada tujuan akhir dari ketahanan pangan yaitu tingkat kesejahteraan manusia.Oleh karena itu, sasaran pertama Millenium Development Goals (MGDs) bukanlah tercapainya produksi atau penyediaan pangan, tetapi menurunkan kemiskinan dan kelaparan sebagai indikator kesejahteraan masyarakat.MDGs menggunakan pendekatan dampak bukan masukan.
KEGIATAN PEMBELAJARAN III Indikator Pencapaian Hasil Belajar Setelah kegiatan ini peserta didik mampu untuk : Mengidentifikasi potensi geografis Indonesia untuk penyediaan bahan industri Mengidentifikasi potensi geografis Indonesia untuk energi alternatif
E. Mengidentifikasi Potensi Geografis Indonesia untuk Penyediaan Bahan Industri Secara geografis indonesia terletak antara 6 LU – 11 LS dan 95 BT – 141 BT, antara samudra Hindia dan Pasifik, antara benua Asia dan benua Australia dan pada pertemuan dua rangkaian pegunungan, yaitu Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik. Letak strategis geografis terlihat pada posisi silang Indonesia yang menguasai perdagangan, lalu lintas laut, darat, dan udara serta daya tarik kepariwisataan. Letak geografis Indonesia memengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat Indonesia : 1. Industri Pertanian Pertanian merupakan usaha pengolahan tanah untuk pembudidayaan tanaman pangan. Dengan adanya dua musim di Indonesia, rata-rata masyarakat Indonesia bermata pencaharian sebagai petani yang menanam padi atau berladang. 2. Industri Perkebunan Orang Indonesia juga banyak yang hidup dari perkebunan. Beberapa jenis tanaman yang diperlukan dalam industry juga biasanya ditanam di perkebunan, nisalnya kapas, kelapa sawit, tembakau, dan sebagainya. 3. Industri Perternakan Indonesia memiliki potensi untuk pengembangan perternakan karena tanaman tumbuh subur. Sedangjan manfaat dari perternakan yaitu dapat simanfaatkan tenaganya, daging, kulit, susu, dan kotorannya untuk pupuk pertanian serta membuka lapangan kerja peternak untuk masyarakat sekitarnya. Sayang sekali peternakan Indonesia belum terolah dengan baik. 4. Industri Perikanan Negara kita kaya akan potensi perikanan. Potensi perikanan laut Indonesia sangat besar, karena hamper 60% wilayah Indonesia merupakan perairan laut. Jenis ikan yang
dihasilkan antara lain tongkol, cucut dan tuna. Selain memiliki laut yang luas dan garis pantai yang panjang, Indonesia juga memiliki sumber air darat yang melimpah. Semua potensi tersebut dapat digunakanuntuk mendukung sector perikanan. 5. Industri Kehutanan Lebih dari 50% kawasan darat di Indonesia adalah hutan. Hutan merupakan kawasan yang ditumbuhi beragam jenis pohon. Di kawasan hutan, biasanya tinggal beberapa jenis binatang yang menggantungkan kehidupannya pada hasil-hasil hutan. Sebagai Negara yang berada di lintang khatulistiwa, Indonesia memiliki banyak hutan karena curah hujan yang tinggi. Contoh : kerajinan batik, penbuatan anyam-anyaman, dan penggergajian kayu. 6. Industri Pariwisata Pariwisata dapat diartikan sebagai perjalanan dengan tujuan rekreasi. Mata pencaharian di sector pariwisata beragam jenisnya, antara lain berupa penjuakan jasa sebagai pemandu ( guide ), penyedia penginapan ( akomodasi ), hingga agen perjalanan. Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak kawasan dan potensi pariwisata. Keindahan alam Indonesia sangat terkenal hingga ne berbagai Negara. Namun, masih sedikit penduduk Indonesia yang bekerja di bidang pariwisata. 7. Industri Pertambangan Jika dicermati lebih dalam, banyak industry didirikan berdasarkan pertimbangan atau factor yang bertujuan untuk memperkecil biaya produksi. Sebut saja industry yang berorientasi pada bahan mentah ( Raw Material Oriented Industry ), industri ini berdiri dengan mendekati lokasi terdapatnya bahan mentah yang melimpah. Dengan mendekati bahan mentah, biaya produksinya bisa lebih hemat. Banyak factor yang perlu dipertimbangkan dalam membangun industry di suatu lokasi. Beberapa ahli mengungkapan beberapa factor yang dipertimbangkan dalam penentuan lokasi industri. Salah satunya adalah robinson. Bahan mentah merupakan faktor utama dalam mendirikan industri. Dengan memperhatikan peta persebaran industri kebanyakan industri dekat dengan bahan mentah atau bahan bakunya. Sebagai contoh industri minyak Pangkalan Brandan di Sumatra Utara yang jaraknya dekat dengan pertambangan minyak bumi. Lokasi kilang minyak bumi ini sangat tepat, karena wilayah sekitarnya terdapat potensi minyak bumi. Tepatnya
pada cekungan sedimen tersier di wilayah Sumatra bagian utara. Wilayah ini meliputi Lhok Sukon dan Peureulak di Provinsi Nanggroe aceh Darussalam, serta Telaga Said, Tangai, Tanjung Miring Barat, Sukaraja, Mambang Sebasa, Securai, Seruwai, Pakam, Rantau, dan Siantar di Provinvi Sumatra Utara. Jika industri minyak jauh dari tambang minyak. Imdustri ini akan memerlukan pengangkutan minyak mentah yang mahal dan sering berisiko. Risiko tersebut antara lain berupa tumpahan minyak pada waktu pengangkutan. Apabila pengangkutan tersebut melalui jalur laut, tumpahan akan mencemari laut. Ketersediaan bahan mentah maupun bahan baku yang terbatas sering disiasati oleh para pelaku industri dengan menjadi mitra usaha. Kerja sama terjalin antara para pedagang penyedia bahan baku (pemasok ) dengan pelaku industri. Kerjasama ini sangat bermanfaat, setidaknya menghemat biaya produksi, karena pembelian dalam skala besar (grosir) umumnya disertai potongan harga ( discount ). Kemitraan dapat juga menjadi pertimbangan dalam penentuan lokasi industri.
F. Mengidentifikasi potensi geografis Indonesia untuk energi alternatif Energi adalah sumber kehidupan, bila energi punah maka kehidupan pun akan musnah. Semakin bertambah jumlah penduduk maka kebutuhan energi pun akan semakin meningkat. Dari tahun ketahun, kebutuhan akan energi bila tidak di imbangi dengan produksi energi maka pasti menyebabkan akan mengalami krisis energi. Sumber energi utama yang digunakan secara umum berasal dari bahan bakar fosil(minyak bumi,batu bara dan gas alam). Padahal secara geologis,proses pembentukan bahan bakar fosil akan memerlukan rentan waktu sampai ratusan juta tahun lamanya. Maka bahan bakar fosil ini digolongkan sebagai sumber energi yang tak terbarukan. Upaya
pengembangan
sumber-sumber
energi
alternatif,yaitu
dengan
cara
memanfaatkan sumber-sumber energi baik yang bisa diperbaharui maupun yang tidak bisa deperbaharui. Berikut ini adalah contoh-contoh dari sumber daya energi terbarukan 1. Energi Gelombang laut Enregi potensigelombang air laut terbukti dapat menghasilkan listrik,serta dapat dibagi kedalam 3 jenis potensi energi,yaitu sebagai berikut : a. Energi gelombag laut (Wafe Energy)
Energi ini bisa dimanfaatkan untuk membangkitkan energi listrik serta tenaga panas lautan dapat diubah menjadi listrik.PLTGL(pembangkit listrik tenaga gelombang laut) adalah salah satu pembangkit energi terbarukan yang kini sedang dikembangkan. Hal ini sebabkan karena potensi energi gelombang laut sangat menjanjikan keuntungan nya. Enrgi gelombang laut sangat cocok dengan kondisi geografis indonesia sebagai negara maritim, dimana sebagian besar wilayah indonesia merupakan lautan dan semudra sehingga hal ini akan mengakibatkan banyak terdapatkan spot gelombang laut yang dimiliki. b. Energi Pasang Surut (Tidal Power ) Energi ini merupakan energi yang berasal dari pergerakan air laut yang disebabkan dari perbedaan pasang surut. Sedangkan energi gelombang laut iyalah suatu energi yang dihasilkan dari pergerakan gelombang laut menuju daratan dan sebaliknya. c. Energi Panas Laut (Ocean Energi panas laut adalah energi yang memanfaat kan perbedaan temperatur air laut di permukaan dan air laut dikedalaman. 2. Energi Surya Matahari adalah sumber energi yang paling besar di tata surya ini. Sinar matahari, atau tenaga surya bisa dimanfaat kan untuk memanasi, memberikan penerangan, atau mendingin kan rumah atau bangnan lain yang menghasilkan listrik, serta bermacammacam proses industri. Energi surya sendiri tidak memiliki kapasitas besar sebab dibatasi ketersediaan ruang dan biaya pembuatan yang mahal. Posisi wilayah Indonesia yang berada di jalur khatulistiwa (kawasan tropis) sebenarnya merupakan negara yang sangat kaya akan energi surya. Energi surya bisa diguanakan untuk membangkit tenaga listrik, guna menggantikan energi air pada level mega watt (mw) sebab panas matahari ini sebenarnya bisa dikembangkan untuk menghsilkan energi sekitar 219.000 ribu milyar kWh energi pertahun. Energi matahari juga bisa dimanfaatkan sebagai pemanas green house serta bertindak sebagai energi pengering produk-produk pertanian. Radiasi surya di Indonesia dapat diklarifikasikan berturut-turut sebagai penyinaran di kawasan barat dan timur Indonesia dengan distribusi penyinaran bagian Barat Indonesia (KBI) sekitar 4,5 kWh/m²/hari dengan variasi bulanan sekitar 10% dan di
bagian Timur Indonesia sekitar 5,1 kWh/m²/hari dengan variasi bulanan sekitar 9%. 3. Energi Air Air yang jatuh mengalir dapat diubah menjadi suatu energi guna memutar kincir yang selanjutnya dari perputaran kincir tersebut membentuk suatu energi dan selajutnya digunakan untuk proses mekanis industri. Sebenarnya pemanfaatan air sebagai pembangkit tenaga listrik ini dapat pula dilakukan sendiri oleh masyarakat terpencil dimana terdapat sumer-sumber air dlam skala kecil sehingga ketergantungan masyarakat terhadap pasokan listrik dari PLN dapat dikurangi dengan memanfaatkan sumber daya alam disekitar sendiri. 4. Energi Panas Bumi Panas bumi adalah sumber daya alami yang berada dalam perut bumi. Panas bumi dihasilkan dari interaksi antara panas yang dipancarkan sebuah intrusi magma dengan air tanah yang berada dalam suatu akuifer yang terletak tidak jauh darinya. Air tanah yang terpanasi dan terperangkap dalam batuan yang terletak dekat permukaan dan kemudian secara ekonomis dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagai suatu bentuk energi alternafit. Secara tektonik, kawasan indonesia yang terletak pada pertemuan lempenglempeng besar seperti lempeng Eurasia, lempeng Australia, lempeng samudra india, dan lemepng samudra pasifik. Posisi tektonik seperti ini akan sangat memungkinkan bagi terbentuknya daerah-daerah yang menyimpan potensi panas bumi. Saat ini energi panas bumi telah dimanfaatkan untuk pembangkit lisrik di 24 negara, termasuk Indonesia . Disamping itu fluida panas bumi juga dimanfaatkan oleh 72 negara, antara lain untuk pemanasan ruangan, pemanasan air, pemanasan rumah kaca, pengeringan hasil produk pertanian, pemanasan tanah, serta pengeringan kayu dan kertas. Sumber panas yang didapat dan dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif terutama untuk pembengkit tenaga listrik dan sebagai sarana penunjang bagi pengembangan sektor industri, pertanian, perikanan, dan potensi daerah yang lain. Panas yang terkandung dalam perut bumi menghasilkan uap dan air panas yang dapat digunakan untuk memeberikan tenaga pada generator dan menghasilkan listrik. 5. Energi Angin Angin merupakan suatu energi alternatif yang disediakan oleh alam. Suatu pembangkit listrik tenaga angin pada prinsipnya adalah mengubah energi gerak menjadi
listrik dengan menggunakan turbin angin atau kincir angin. Prinsip kerjanya cukup sederhana, mula-mula energi angin yang memutar turbin angin, turbin angin kemudian memutar rotor pada generator di
bagian belakang turbin angin sehingga akan
menghasilkan energi listrik. Energi listrik ini biasanya akan tersimpan kedalam baterai sebelum dapat dimanfaatkan. Bentang alam Indonesia berupa negara kepulauan menjadi salah satu keuntungan untuk mengubah angin ditepi pantai menjadi energi angin dengan bantuan turbin atau kincir angin. Energi angin merupakan energi yang selalu tersedia sepanjang waktu ( siang dan malam ), mudah didapatkan, dan juga tidak menibulkan polusi, selain itu, rasio investasi pemanfaatan energi angin denga turbin cukup ekonomis. Dengan wilayah 2:3 adalah lautan dan mempunyai garis pantai terpanjang didunia yaitu kurang lebih 80.791,42 km,indonesia merupakan wilayah potensial untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga angin, namun sayang potensi ini nampaknya belum dilirik oleh pemerintah. Adapun lokasi yang baik untuk menempatkan turbin angin adalah daerah yang memilki kecepatan angin yang relatif konstan, arahnya tak berubah-ubah sedikit pun,kemungkinan kecepatan angin yang sangat besar. Bila dilihat dari letaknya maka pemenfaatan energi angin dipantai digolongkan menjadi
3
yakni
offshore,
onshore
,dan
nearshore.
Berdasarkan
kecepatan
berembusnya,pemanfaatan angin dibagi menjadi 3 kategori yakni a. Skala kecil (2,5-4m/s) b. Skala menengah (4-5m/s) c. Skala besar (5 m/s) 6. Energi Biomassa Biomassa bisa dipakai untuk menghasilkan tenaga listrik dan sebagai bahan bakar bagi sektor transfortasi. Biofuels atau minyak nabati ternyata bisa dipakai sebagai energi terbarukan bila ditanam pada lahan kritis atau marjinal(bukan hutan). Sumber energi biomassa bisa berasal dari tanaman pertanian atau perkebunan, hutan, perternakan serta limbah(sampah). Boimassa digunakan untuk menggerakan mesin. Sebagai contoh adalah energi bioethanol dan energi biodiesel. a. Energi bioethanol
Energi ini dihasilkan dari tumbuh-tumbuhan dengan kandungan hidrokarbon yang tinggi. Salah satu keuntungan ethanol sebagai bahan bakar adalah rendahnya emisi gas berbahaya dari hasil pembakarannya dibandingkan hasil pembakaran bensin. b. Energi biodiesel Enegri ini dihasilkan dari munyak nabati, lemak hewani, ganggang, atau minyak goreng bekas. Kelebihan lain dari segi lingkungan adalah tingkat toksisitasnya yang 10x lebih rendah dibandingkan dengan garam dapur dan tingkat biodegradabilitinya sam dengan glukosa sehingga sangat cocok digunakan diperairan untuk bahan bakar kapal/motor. Biodiesel tidak menambah efek rumah kaca seperti halnya petroleum diesel karena karbon yang dihasilkan masih dalam siklus karbon. Keunggulan biodiesel antara lain sebagai berikut : 1) Terbebas dari unsur-unsur logam berat sulfur dan senyawa aromatic. 2) Memiliki nilai flash point(titik nyala) yang lebih besar dibandingkan dengan pertolium diesel maka akan lebih aman bila disimpan dan digunakan. 3) Aman dalam penyimpanan dan transfortasi. 4) Mampu menurunkan ketergantungan suplai minyak dari negara asing dan fluktuasi harga. 5) Sifat-sifat kimia yang menguntungkan antara lain nilai cetani yang tinggi,voltile rendah,dan bebas sulfur. 6) Ramah lingkungan karena tidak ada emisi Sox. 7) Biodegradable, jauh lebih mudah terurai pleh mikroorganisme dibandingkan minyak mineral,dan pencemaran air dapat teratasi secara alami. 8) Selain itu biodiesel memiliki beberapa keunggulan lain diantaranya adalah mudah digunakan. 9) Dihasilkan dari bahan pertanian maka bisa diperbarui. 10) Mampu meminimalkan tingkat keausan ruang piston karena sifat pelumasan bagan bakar yang bagus. 11) Limbahnya bersifat ramah lingkungan (biodegradable). 12) Tidak mengandung racun. 13) Mampu meningkatkan hasil serta nilai produk petanian indonesia.
14) Bisa diproduksi dalam berbagai ukuran/skala,skala kecil menengah sehingga dapat diproduksi depedesaan sekalipun. Indonesia memiliki potensi yang sangat besar atas energi biomassa yang dapat dihasilkan dari kekayaan alam berupa vegetasi hutan tropika. Namun limbah biomassa yang sangat besar jumlahnya di Indonesia saat ini belum dimanfaatkan dengan baik.
Sumber :
Noor. Djauhari. 2006. Geologi Lingkungan. Yogyakarta: Graha Ilmu
Noor. Djauhari. 2014. Geologi Perencanaan. Yogyakarta: Graha Ilmu
Wardiyatmoko. K. 2013 Geografi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga