PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA DI KORIDOR EKONOMI SULAWESI Oleh :
Ir. Nilanto Perbowo, M.Sc Kepala Biro Perencanaan Kementerian Kelautan dan Perikanan
MIGAS
PERTANIAN
Disampaikan pada Forum Kepala Bappeda se-KTI VII NIKEL
KAKAO
PERIKANAN
KOMITE PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI (KP3EI) TIM KERJA KORIDOR EKONOMI SULAWESI JAKARTA, 12 DESEMBER 2011
KORIDOR EKONOMI SULAWESI
2
KOMPOSISI KONTRIBUSI SEKTOR PER KORIDOR DAN BIDANG UNGGULAN (2010) Dalam persen
SUMATERA
JAWA
BALI-NT
Kalimantan
Sulawesi
Maluku Papua
Nasional
PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN & PERIKANAN
22
10
25
13
34
16
15
PERTAMBANGAN & PENGGALIAN
19
1
13
30
6
55
11
INDUSTRI PENGOLAHAN
24
31
7
31
12
6
27
LISTRIK, GAS & AIR BERSIH
1
2
1
0
1
0
1
KONSTRUKSI
4
6
5
4
7
4
6
13
19
20
10
14
7
16
6
7
9
5
8
4
6
4
13
5
2
6
1
9
8
10
15
5
13
6
9
100
100
100
100
100
100
100
PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI KEUANGAN, REAL ESTATE & JASA PERUSAHAAN JASA-JASA TOTAL
3
KORIDOR EKONOMI SULAWESI (Perpres 32/2011 tentang MP3EI 2011-2025)
Tema Pembangunan : Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Pertanian, Pertanian Perkebunan, Perikanan, Migas dan Pertambangan Nikel Pusat Ekonomi: Makassar, Kendari, Palu,Gorontalo, Manado dan Mamuju Kegiatan Ekonomi Utama: P t i Pangan, Pertanian P K k Kakao, P ik Perikanan, Nik l dan Nikel, d Migas
PERKEMBANGAN PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI, 2008-2010 No
Tahun
Provinsi 2008
2009
2010
1 Sulawesi S l i Ut Utara
7 56 7.56
7 85 7.85
7 12 7.12
2 Sulawesi Tengah
7.94
7.66
7.79
3 Sulawesi Selatan
7 78 7.78
7 78 7.78
8 18 8.18
4 Sulawesi Tenggara
7.27
7.57
8.19
5 Gorontalo
7 76 7.76
7 54 7.54
7 62 7.62
6 Sulawesi Barat
8.54
6.03
11.91
6.00
4.50
6.10
Nasional Sumber : BPS
PERKEMBANGAN PDRB PERKAPITA SULAWESI, 2008-2010 (Rp. Juta)
No
Tahun
Provinsi 2008
2009
2010
1 Sulawesi Utara
12.61
14.38
16.26
Sulawesi a es Tengah e ga 2 Su
11.54 5
12.92 9
14.05 05
3 Sulawesi Selatan
10.91
12.63
14.75
4 Sulawesi Tenggara
12.01
13.61
15.27
5 Gorontalo
6.07
6.94
7.77
6 Sulawesi Barat
7.54
8.97
9.50
N i Nasional l
21 68 21.68
23 90 23.90
27 00 27.00
Sumber : BPS
TARGET MP3EI ADALAH PERTUMBUHAN BERKUALITAS & INKLUSIF PERSIAPAN
INDIKATOR PENDAPATAN / KAPITA MASYARAKAT DALAM KORIDOR (PROYEKSI MP3EI)
AKSELERASI
KEBERLANJUTAN
$ 4,702 (2014) $ 14,900
Æ Inklusif !!
Pendapatan/ kapita (2010)
K. E. Sumatera
USD 2,375
K. E. Jawa K. E. Jawa
USD 2,540 USD 2,540
K. E. Kalimantan
USD 3,783
K. E. Sulawesi
USD 998
K. E. Bali‐NT
USD 1,139
K. E. Papua‐Kep. Maluku
USD 866
Pendapatan/ kapita (2014)
MP3EI
USD 4,702
POTRET KEGIATAN EKONOMI UTAMA KORIDOR SULAWESI
PERTANIAN PANGAN PRODUKSI BERAS DI INDONESIA
Sumatera, 2 3%
Jawa, 54%
Bali Nusa Tenggara, 5 %
Sulawesi, 10 % Kalimantan, 7%
9 Produsen pangan ketiga terbesar di Indonesia, untuk padi menyumbang 10 % produksi nasional, sedangkan jagung menyumbang b 15 % produksi d k i nasional i l 9 Kendala : Penggunaan pupuk rendah, alat pertanian masih terbatas dan jaringan irigasi belum memadai
9
PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS JAGUNG KORIDOR EKONOMI SULAWESI DENGAN WILAYAH LAINNYA
10
SISTEM PENGAIRAN PERTANIAN DI INDONESIA
23
11
K A K A O P Persentase t S b Sumbangan P d k i Kakao Produksi K k dari d i Sulawesi Terhadap S l i T h d Total T t l Produksi Kakao Nasional 100 90 37
80 70 60
11
50 40 30 20 10
100
15 18 19
0 Sulteng
Sultra
Sulbar
Sulsel
Lainnya
Total
9 Penyumbang 63 % produksi kakao nasional 9 Kendala : Tanaman sudah tua, serangan hama penyakit, rendahnya teknik pembudidayaan, keterbatasan infrastruktur dan industri pengolahannya 12
PRODUK EKSPOR KAKAO INDONESIA
Biji j Olahan
Bubuk Kakao = US$ 2.300/ton
16%
Cocoa Butter = US$ 5.000/ton
Biji Mentah = US$ 2.900/ton Biji Mentah 84%
Sumber: USAID, Interview, Analisis Tim
PERIKANAN Perikanan terhadap PDRB Pertanian Perikanan 22% Peternakan 6%
Tanaman Pangan 46%
Perkebunan 26%
9 Wil Wilayah h yang memiliki iliki produksi d k i perikanan ik l t terbesar laut t b di Indonesia 9 Sentra perikanan budidaya di Indonesia (budidaya udang) uda g) 9 Kendala : overfishing; persaingan pemasaran, persyaratan mutu, pendapatan dan daya beli konsumen
14
NIKEL PRODUKSI NIKEL DUNIA BERDASARKAN NEGARA Filipina 4% Kuba 5%
Lainnya 14%
Rusia 20%
Brasil 5%
Kanada 15% Australia 12%
Cina 5% Kolumbia 6%
Kaledonia Kaledonia Baru 6%
Indonesia 8 %
9 Memiliki 50 % cadangan nikel di Indonesia 9 Nikel menyumbang 7% dari PDRB Sulawesi 9 Kendala : • Lebih dari 50% nikel diekspor p dalam bentuk bijih nikel • Belum memiliki fasilitas pemurnian nikel, tumpang tindih tata guna l h lahan, k j l kejelasan regulasi 15
MIGAS CADANGAN MINYAK BUMI DI SULAWESI DAN WILAYAH LAIN INDONESIA CADANGAN MINYAK BUMI DI SULAWESI DAN WILAYAH LAIN INDONESIA Cadangan Minyak Bumi (MMSTB) 3790.48
4000 3000 2000
1022.35
127.21 111.89
670
556.2
49.78
48.07
94.93
Paapua
383 35 383.35
Malluku
1000
Sulaw wesi
909.8
Kaliman ntan
Jawa Timur
Jawa B Barat
Sumatera Selattan
Natuna K Kepri
Sumber: Kementerian ESDM, 2010
Sumatera Tenggah
Sumatera Utara
Aceh A
0
9 Produksi Minyak bumi relatif kecil 9 Kendala : Memiliki potensi minyak bumi yang belum teridentifikasi 16
MIGAS CADANGAN GAS BUMI DI SULAWESI DAN WILAYAH LAIN INDONESIA Cadangan Gas Bumi (TSCF) 60
51 46 51.46
50 40 24.32
30 8.56 1.28
3.7
6.4
Jawa Timur
5.74
JJawa Barat
10
18.33
17.9
20
15.22
4.23 Papua
Maluku
Sulawesi
Kalimantan K
Naatuna Kepri
Sumate era Selatan
Sumate era Tengah
Sumaatera Utara
Aceh
0
Sumber: Kementerian ESDM, 2010
9 Produksi gas bumi relatif kecil 9 Kendala : Memiliki potensi gas bumi yang belum teridentifikasi
17
ACTION PLAN PEMBANGUNAN EKONOMI KORIDOR EKONOMI SULAWESI
ACTION PLAN TANAMAN PANGAN • Optimalisasi pemanfaatan lahan pertanian • Pengembangan keberlanjutan lumbung pangan pemberdayaan dan peningkatan kapasitas pangan, kelembagaan petani • Pembangunan/perbaikan jaringan irigasi teknis usaha tani (JITUT) jaringan (JITUT), j i ii irigasi i desa d (JIDES) dan (JIDES), d tata t t air i mikro ik (TAM) • Revitalisasi dan peningkatan kapasitas gudang dan penyimpanan • Peningkatan produktivitas melalui penggunaan teknologi tepat guna
ACTION PLAN KAKAO • Di Diversifikasi ifik i pasar ekspor k olahan l h (butter, (b powder, d cake, k dan d lain-lain) yang memberi nilai tambah dalam rantai nilai kakao • Peningkatan g akses jjalan yyang g lebih baik dari lokasi perkebunan menuju industri pengolahan, pelabuhan dan pusat perdagangan regional maupun ekspor; • Peningkatan kapasitas infrastruktur (listrik, air, telekomunikasi) pada seluruh kawasan produksi dan industri pengolahan kakao. • Peningkatan P i k t pendidikan didik petani t i melalui l l i ffasilitasi ilit i pendidikan, pelatihan, pendampingan, penyuluhan dan y dan pengolahan p g kakao bagi g diseminasi teknik budidaya petani kakao
ACTION PLAN PERIKANAN • P Pengembangan b k kawasan Mi Minapolitan lit perikanan ik tangkap dan perikanan budidaya • Peningkatkan nilai tambah dan mutu produk hasil perikanan • Pengembangan g g infrastruktur p pendukug g utama perikanan (pelabuhan, jalan akses, listrik, saluran tertier, dll) • Peningkatan keterampilan nelayan dan pembudidaya ikan serta penguatan penyuluh perikanan • Peningkatan diseminasi iptek
ACTION PLAN
NIKEL • Perbaikan p peraturan terkait p pertanahan dan memperjelas tata guna lahan melalui tata g ruang • Pembangunan infrastruktur pelabuhan laut yyang g dapat p melayani y pengiriman p g peralatan p dan bahan baku dari daerah lain
ACTION PLAN MIGAS • Optimalisasi produksi migas melalui peningkatan kegiatan eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi setempat • Peningkatan dan pengembangan infrastruktur minyak dan gas bumi untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap bahan bakar gas • Peningkatan g dan pengembangan g g akses ke daerahdaerah eksplorasi dan eksploitasi baru, baik di daratan maupun di lepas pantai
STRUKTUR ORGANISASI TIM KERJA KORIDOR EKONOMI SULAWESI TIM KERJA KORIDOR EKONOMI SULAWESI
Sekretariat Tim Kerja
Sub Tim Kerja Tanaman Pangan g dan Kakao
Sub Tim Kerja Perikanan
KP3EI Daerah
Sub Tim Kerja Energi dan Sumberdaya Mineral
(SK Menko Perekonomian Nomor: KEP35/M.EKON/08/2011 tentang Tim Kerja Pada Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011–2025)
SUSUNAN TIM KERJA Ketua Ketua Alternate Wakil Ketua I Wakil Ketua II Wakil a Ketua e ua III
: : : : :
Anggota
:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 10. 11. 12. 13. 14 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.
Menteri Kelautan dan Perikanan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Ketua Forum Gubernur se Sulawesi Erwin Aksa, KADIN Sekretaris Se e a s Je Jenderal de a KKP
Deputi Bidang Produksi, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Deputi Bidang Tata Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Bappenas Dirjen j Tanaman Pangan g Kementerian Pertanian Dirjen P2HP Kementerian Kelautan dan Perikanan Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Staf Ahli Bidang Keterpaduan Pembangunan Kementerian PU Staf Ahli Bidang Teknologi dan Energi Perhubungan Kementerian Perhubungan Staf Ahli Bidang Keamanan Hutan Kementerian Kehutanan St f Ahli Bidang Staf Bid I Investasi t i dan d Kemitraan K it P Pemerintah-Swasta i t hS t Kementerian K t i Koordinator K di t Bidang Perekonomian Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Direktur Utama PT Semen Tonasa Ir. Timotius D. Harsono Frangky O. O Widjaja Zulkarnaen Arief Andi Bachtiar Sirang Karen Tambayong Nova Sumolang Harry Warganegara Harun Haryanto Pieter Jasman
PIC : Kepala Biro Perencanaan, Setjen, KKP
SUSUNAN SUB TIM KERJA 1. SUB TIM KERJA TANAMAN PANGAN DAN KAKAO • Ketua : Dirjen Tanaman Pangan, KEMTAN • Sekretaris : Sesditjen Tanaman Pangan, KEMTAN 2. SUB TIM KERJA PERIKANAN • Ketua : Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan, KKP • Sekretaris : Direktur Usaha dan Investasi, Ditjen P2HP, KKP 3.
SUB TIM KERJA ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL • Ketua : Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, KESDM • Sekretaris : Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan, KESDM
4.
SEKRETARIAT TIM KERJA • Ketua : Kepala Biro Perencanaan, KKP • Sekretaris S k t i : Kepala K l Bagian B i Perencanaan P P Program, KKP
DAERAH DIHARAPKAN SEGERA MEMBENTUK KP3EI DAERAH PER PROVINSI
TUGAS TIM KERJA KORIDOR EKONOMI SULAWESI • Mengkoordinasi pelaksanaan MP3EI di Koridor Ekonomi S l Sulawesi. i • Mengidentifikasi permasalahan dan hambatan pelaksanaan MP3EI. p • Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan MP3EI. • Melakukan sinkronisasi kebijakan antara pemerintah dan pemerintah daerah. • Menyiapkan rekomendasi kebijakan dan langkah-langkah strategis t t i yang diperlukan di l k dalam d l pelaksanaan l k MP3EI MP3EI. • Melaksanaan tugas terkait lainnya berdasarkan arahan Ketua Harian KP3EI.
TIM KERJA K.E. SULAWESI BERSAMA TIM KERJA LINTAS SEKTOR MERUMUSKAN PENDEKATAN PRIORITISASI SENTRA PRODUKSI PRODUKSI, DENGAN KRITERIA : •
Mendukung percepatan pencapaian peningkatan PDRB p kuantitas Sulawesi,, baik secara kualitas maupun
•
Memiliki daya ungkit ekonomi tinggi, antara lain memiliki nilai investasi cukup besar, menyerap tenaga kerja relatif banyak, memberikan nilai tambah dan memberikan dampak sosial yang baik
•
Kegiatan/proyek dapat beroperasi atau mulai direalisasikan tahun 2011-2014, baik investasi bersumber dari APBN/D, BUMN/D, ataupun swasta
•
Terdapat kesiapan dan komitmen dari investor
•
Tidak banyak y memerlukan dukungan g infrastruktur baru PERLU DUKUNGAN PEMDA SE-SULAWESI UNTUK IKUT MEMVALIDASI DAFTAR INVESTASI/PROYEK
HASIL PENETAPAN PRIORITISASI SENTRA PRODUKSI *) No
Kegiatan Ekonomi/Sentra Produksi
Jumlah Proyek
Nilai Investasi (Rp miliar)
KEGIATAN EKONOMI UTAMA
47
, 145.230,90
1
Tanaman Pangan
10
4.546,39
2
Kakao
2
9.297,00
3
Perikanan
18
1.146,80
4
Migas
1
24.000,00
5
Nikel
16
, 106.240,70
NON KEGIATAN EKONOMI UTAMA (Kepala sawit, jarak, makanan, semen, emas, b j aspal,l dll) baja,
27
40.577,83
JUMLAH
74
185.808,7
Ketarangan
APBN/D, BUMN/D, dan swasta
APBN/D, BUMN/D, dan swasta
*) data sementara untuk periode 2011-2014
Rincian masterlist hasil prioritisasi dan validasi masih akan dibahas bersama Tim Lintas Sektor (14 Des 2011) dan Pemda (19 Des 2011)
TINDAK LANJUT YANG PERLU DUKUNGAN PEMERINTAH DAERAH 1. Membentuk KP3EI daerah. 2 Mengkoordinasikan pelaksanaan list proyek 2. MP3EI dengan instansi terkait, baik pemerintah dan swasta, swasta untuk dilaksanakan groundbreaking. groundbreaking 3. Melakukan pendampingan untuk percepatan pelaksanaan pe a sa aa da dan pe penyelesaian ye esa a debott debottlenecking e ec g yang ada di daerah. pemantauan dan p pengendalian g 4. Melakukan p pelaksanaan proyek. 5. Menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan proyek.
TERIMA KASIH SEKRETARIAT TIM KERJA KORIDOR EKONOMI SULAWESI Biro Perencanaan KKP Jl. Medan Merdeka Timur 16 Jakarta Telp. 021-3520337 e-mail il :
[email protected] kk @ h
PERT ANIA N NIKE KAK L AO PERI KAN AN MIGA S