KOMISI ILMIAH BADAN LITBANG KESEHATAN Disampaikan pada Rapat Kerja Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan di Hotel Media Jakarta tanggal 11-15 Fenruari 2013
UUD 1945 pasal 28 H ayat 1 Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Undang-Undang no. 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) UU No. 18/2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Undang-Undang No. 22 Th. 2011 tentang BPJS Undang-Undang No 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran PP No 39 Tahun 1995 tentang Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
PP no 65 tahun 2005, tentang SPM Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2005 tentang Keamanan Hayati Produk Rekayasa Genetik Peraturan Pemerintah No 69 tahun 2009 tentang Label dan Iklan Pangan, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan (RPJPK) Tahun 2005-2025 PP No 38 tahun 2007 tentang pembagian urusan pemerintahan antara Pem Pusat,Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Permenkes no 741 tahun 2008 tentang SPM Bidang Kesehatan Kepmenkes No 1457/2003 Tentang SPM Bidang Kesehatan Di Kab/Kota Kepmenkes No. HK.03.01/60/I/2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun th. 2010-2014 Kepmenkes Nomor 1031/Menkes/ SK/ VII/2005 tentang Pedoman Nasional Etik Penelitian Kesehatan; Kep Menristek No: 193/M/Kp/IV/2010 tentang Agenda Riset Nasional 2010 -2014.
Agenda Riset Kesehatan Nasional (ARKN) 2013-2018 merupakan dokumen yang disusun untuk memberikan prioritas kegiatan, tonggak capaian dan indikator capaian pembangunan iptek kesehatan untuk kurun waktu 2013-2018, yang diletakkan dalam suatu proyeksi capaian jangka panjang (yakni sasaran pada tahun 2025). Diharapkan bahwa realisasi Agenda Riset Kesehatan Nasional menjadi tanggungjawab bersama dari segenap pemangku-kepentingan iptek kesehatan dan seluruh komponen masyarakat demi menjawab tantangan pembangunan kesehatan
tahap penyusunan materi pokok Agenda Riset Kesehatan Nasional melalui diskusi di dalam komisi ilmiah 2. tahap pengayaan materi melalui sosialisasi ke berbagai komponen masyarakat pemangku-kepentingan yaitu : a. Internal Badan Litbangkes b. Internal Kementerian Kesehatan c. Perguruan Tinggi & Lemb Riset Daerah d. Donor Agency dan swasta 1.
Umum : Sebagai panduan bagi peneliti kesehatan baik di Lembaga Penelitian, Perguruan Tinggi, Industri dan pemangku kepentingan, dalam merencanakan dan melaksanakan litbang bidang kesehatan Khusus : Meningkatkan sinkronisasi kegiatan litbang kesehatan untuk saling mendukung satu sama lain Meningkatkan sumberdaya Iptek kesehatan, baik SDM, sarana dan prasarana termasuk laboratorium Meningkatkan jejaring iptek bidang kesehatan Menjadikan hasil penelitian kesehatan sebagai produk untuk mendukung kemandirian dan daya saing industri kesehatan
TAHAP PENYUSUNAN Pertemuan persiapan oleh Anggota Komisi Ilmiah Persiapan, menentukan jenis-jenis penyakit prioritas berdasarkan „burden of diseases‟ dan diperoleh 30 jenis penyakit prioritas yang disebut sebagai pendekatan melalui permasalahan penyakit (disease problem) Ditambahkan 2 permasalahan, yaitu permasalahan sistem kesehatan (health system problem) dan permasalahan lingkungan (environment problem) Presentasi roadmap masing-masing Satker Menyusun matrik dengan 3 pendekatan permasalahan (penyakit, sistem kesehatan, lingkungan) yang terdiri dari Area dan Sub Area
TAHAP PENGAYAKANI Sosialisasi dan masukan pada tingkat Satker (Pusat, Balai Besar, Balai, Loka, UPF) Masukan dari Unit Utama Eselon I&II Kementerian Kesehatan Masukan dari Perguruan Tinggi, Lembaga Penelitian di Daerah, Lembaga Penelitian Swasta, LIPI, Kementerian Ristek, BATAN, LAPAN dsb Masukan dari Pemangku kepentingan swasta lainnya dan Donor Agency Merumuskan draft ke-2 Dokumen Agenda Riset berbasis masukan pemangku kepentingan
Dipilih berdasarkan beban penyakit yang merupakan kombinasi antara kematian, kesakitan dan disabilitas (metode Global Burden of Disease, 1990) Terpilih 30 penyakit dengan beban tertinggi dan cross cutting component Ditambahkan beberapa penyakit dengan pendekatan social concern, fisibilitas/kelayakan intervensi yang dapat dilakukan
1
Gangguan Gizi Mikro+Makro
13 Keracunan
2
TBC
14 Penyakit Jantung Koroner
3
Birth Asphyxia and Birth Trauma
15 Gangguan Jiwa
4
Diare
16 Kanker Payudara
5
Diabetes Melitus
17 Frambusia
6
Demam Berdarah Dengue
18 Ketergantungan Obat
7
HIV/AIDS
19 Rabies
8
Malaria
20 Peny Paru Obstruktif Kronik
9
Pnemonia
21 Flu Burung
10 Toxemia
22 Antrax
11 Stroke
23 Schizoprenia
12 Kecelakaan lalu lintas
24 Kanker paru
TAMBAHAN 25 Filariasis
36 Leukemia
26 Schistosomiasis
37 Talasemia
27 Katarak
38 Osteoporosis
28 Asma
39 Cirrosis hati
29 Kanker servix
40 BBLR
30 Leptospirosis 31 Pes 32 Cacing perut
CROSS CUTTING COMPONENT
33 Immunizable disease (difteri, pertusis. tetanus, polio, campak)
1
Sistem Kesehatan (health system approach)
34 Gigi mulut
2
Lingkungan (environment approach)
35 ISPA
1. Latar Belakang a. Analisis situasi b. Identifikasi masalah (a) Saat ini (2012) (b) 5 tahun kedepan (sampai 2018) c. Tujuan yang ingin dicapai (RPJMN, Renstra, MDGs, komitmen global lainnya) 2. Goal 3. Area, sub area dan contoh topik 4. Luaran (produk) yang diharapkan 5. Agenda riset (matrix)
LATAR BELAKANG
15
STRATEGI SASARAN UPAYA POKOK
1. Bangnas wawasan kes. 2. Pemberdayaan Mas & daerah 3. Pengem-bangan upaya & pembiaya-an kes. 4. Pengem-bangan & pemberdayaan SDMKes
NO
INDKT
2009
2025
1
UHH
69
73,7
2
IMR
32,3
15,5
3
MMR
262
74
4
KR GIZI
26
9,5
TUJUAN BANGKES: Kesadaran Kemauan, Kemampuan, Hidup sehat..
11 PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL 1. Reformasi Birokrasi dan Tata Pemerintahan yang Baik 2. Pendidikan
3. Kesehatan 4. Pengentasan Kemiskinan 5. Ketahanan Pangan 11 Prioritas Nasional KIB II 2009 – 2014
6. Infrastruktur 7. Iklim Investasi dan Kewirausahaan 8. Energi
5 Prioritas Kesejahteraan
9. Lingkungan Hidup dan Manajemen Bencana 10. Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, Paska Konflik 11. Kebudayaan, Kreativitas, dan Inovasi Teknologi
PENYAKIT MENULAR
PM masalah kesehatan masyarakat PM Not yet immunized dan immunized Penyakit lama/existing, emerging dan reemerging Kompleks dan berdasarkan: hubungan Pejamu – Agen – Lingkungan PM manusia dan zoonosis Lintas ilmu, program dan kementerian Indikator kemajuan /status suatu negara
Dasar: - komitmen global, potensi dan dampak epidemi dan kematian tinggi - terbatas/localised/marginalised, berhubungan dengan hak asasi dan kemampuan negara Penyakit Menular Utama - malaria - tuberkulosis - HIV/AIDS - dengue - influensa: AI - hepatitis - diare Penyakit Menular Terabaikan/Neglected
Malaria
Eliminasi
Tuberkulosis
Kesakitan dan kematian menurun
HIV/AIDS
Kesakitan dan kematian menurun
Dengue
Kesakitan dan kematian menurun
Influensa -AI
Kesakitan dan kematian menurun
Hepatitis
Kesakitan dan kematian menurun
Diare
Kesakitan dan kematian menurun
Epidemiologi/ pemetaan penyakit, reservoir dan faktor risiko Patogenesis Diagnosis Pengobatan Prognosis/ prediksi/ estimasi
Pencegahan Ekonomi Kesehatan SDM malaria Panduan/ SOP/ Kebijakan
Menjawab pertanyaan penelitian - memberikan nilai tambah ilmiah atau kebaruan - kebutuhan mendesak pengembangan alat, teknik, obat, vaksin untuk pengendalian
Kriteria penilaian - efektifnes - kebutuhan - luaran jelas - berkeadilan/kewajaran/kelayakan, beretika/ dapat dipertanggung jawabkan
Teori baru Model pengendalian penyakit
Alat dan teknik Diagnostik Obat program baru Vaksin Pedoman/SOP dan Kebijakan
Penya Bab kit A.1
Area
Malaria Epidemiologi/ pemetaan penyakit, reservoir dan faktor risiko
Sub Area 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
9. 10.
Patogenesis/ penelitian dasar
Endemisiti Morbiditi Mortalitas Malaria pada kelompok khusus Jenis parasit Vektor potensial Lingkungan Perilaku vektor dan reservoir Genotipe: manusia, parasit dan vektor KAP
1. Malaria asimtomatik 2. Malaria berat dan komplikasi 3. Malaria pada kehamilan
Penya Bab kit A.1
Area
Malaria Diagnosis
Pengobatan
Sub Area 1. Mikroskopi 2. Serologi dan Molekuler parasit 3. Serologi dan Molekuler manusia/ pasien 4. Imaging
1. Artemisinin-based Combination Therapy (ACT) 2. Non-ACT 3. Pengobatan radikal 4. Malaria berat dan komplikasi 5. Gagal obat/kasus resisten 6. Adjunctive treatment 7. Obat Tradisional/OT 8. Monitoring efikasi/ uji resistensi obat 9. Farmakovigilans
Bab Penyakit A.1 Malaria
Area
Sub Area
Prognosis/ prediksi/ estimasi Pencegaha n
1. Prediktor klinik, 2. Marker lab/molekuler, 3. Sanitasi lingkungan
Ekonomi Kesehatan
Analisis cost effectiveness : 1. Diagnosis 2. Pengobatan 3. Pengendalian penularan
1. Pemberdayaan masyarakat 2. Pencegahan perorangan • Kemoprofilaksis • Vaksinasi 3. Pengendalian vektor (source reduction, larvasiding, modifikasi dan manipulasi lingkungan) 4. uji larvasida 5. uji insektisida
Penya Bab kit A.1
Malaria
Area
Sub Area
SDM malaria
1. Sertifikasi
Panduan/ SOP/ Kebijakan
1. 2. 3. 4. 5.
Diagnosis Pengobatan Pencegahan Monitoring resistensi obat Monitoring resistensi insektisida
Penya Bab kit A.2
TB
Area Epidemiologi/ pemetaan penyakit, reservoir dan faktor risiko
Sub Area 1. Morbiditi 2. Mortalitas 3. TB pada kelompok khusus 4. Spesifikasi kuman 5. Lingkungan 6. Genotyping manusia dan kuman 7. Interaksi host-pathogen 8. KAP
1. TB extra paru Patogenesis/ penelitian dasar 2. TB dgn komorbid 1. Mikroskopi Diagnosis
2. Serologi/Marker dan Molekuler kuman 3. Serologi dan Molekuler manusia/ pasien
Bab Penyakit A.2 TB
Area
Sub Area
Pengobatan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Prognosis/ prediksi/ estimasi Pencegahan
1. Prediktor klinik, 2. marker lab/molekuler, 3. sanitasi lingkungan
Pengobatan standar Obat TB alternatif TB dan komorbiditi Gagal obat/kasus resisten Adjunctive/diet treatment OT Monitoring efikasi/ uji resistensi obat 8. Farmakovigilans
1. Pemberdayaan masyarakat 2. Pencegahan perorangan: 3. Kemoprofilaksis 4. Vaksin
Penya Bab kit A.2
TB
Area
Sub Area
Ekonomi Kesehatan
Analisis cost effectiveness : 1. Diagnosis 2. Pengobatan 3. Pengendalian penularan
SDM Panduan/ SOP/ Kebijakan
1. Sertifikasi mikroskopis 1. 2. 3. 4.
Diagnosis pengobatan pencegahan monitoring resistensi obat
Penya Bab kit A.3
HIV/ AIDS
Area Epidemiologi/ pemetaan penyakit, reservoir dan faktor risiko
Sub Area 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Endemisiti morbiditi mortalitas HIV pada kelompok/ wilayah khusus Stigma Lingkungan &pekerjaan genotyping HIV KAP (perilaku beresiko) waspada transfusi & IDU
1. Infeksi HIV laten/ Patogenesis/ asimtomatik penelitian dasar
2. Infeksi pada kehamilan 3. Infeksi HIV-komorbid: • Infeksi oportunistik/ komplikasi • IMS 4. Susceptibility host
Penya Bab kit A.3
HIV/ AIDS
Area
Sub Area
Diagnosis
1. Serologi dan Molekuler virus 2. Serologi dan Molekuler manusia/ pasien
Pengobata n
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Prognosis/ prediksi/ estimasi
1. Prediktor klinik 2. marker lab/molekular 3. grade infeksi HIV 1-4 (WHO)
Terapi ARV standar (lini 1-3) Terapi regimen ARV baru Gagal obat/kasus resisten Adjunctive/diet treatment OT monitoring efikasi/ uji resistensi obat 7. Farmakovigilans
Penya Bab kit A.3
HIV/ AIDS
Area
Sub Area
Pencegahan
1. Pemberdayaan masyarakat 2. pencegahan perorangan terutama risiko tinggi/wanita hamil 3. ARV untuk profilaksis 4. Vaksin 5. pendidikan seks untuk pelajar (penyusunan modul )
Ekonomi Kesehatan
Analisis cost effectiveness : 1. Diagnosis 2. Pengobatan 3. Pengendalian penularan
SDM konselor, terapis, penjangkau
1. Sertifikasi
Penya Bab kit A.3
HIV/ AIDS
Area Panduan/ SOP/ Kebijakan
Sub Area 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Diagnosis pengobatan tatalaksana komplikasi Pencegahan monitoring resistensi obat monitoring evolusi virus
Penya Bab kit A.4
DBD
Area Epidemiologi/ Pemetaan penyakit, vektor dan faktor risiko
Sub Area 1. 2. 3. 4. 5. 6.
7. 8. 9. 1. Patogenesis/ Penelitian dasar 2. 3.
Diagnosis
Endemisitas Morbiditas Mortalitas DBD pada kelompok khusus jenis/serotipe virus genotipe: virus, manusia, dan vektor vektor potensial, Lingkungan KAP Infeksi Dengue asimtomatik DSS DBD pada orang dewasa
1. Serologi dan molekuler virus 2. Serologi dan molekuler manusia/ pasien 3. Imaging
Penya Bab kit A.4
DBD
Area Pengobatan
Prognosis/ prediksi/ estimasi Pencegahan
Sub Area 1. Suportif (menjaga keseimbangan cairan tubuh) 2. Obat anti dengue 3. Dengue berat atau dengan komplikasi 4. OT 1. Prediktor klinik 2. Lab dan marker molekuler 3. sanitasi lingkungan
1. Pemberdayaan masyarakat 2. pencegahan perorangan (KAP) dan vaksin, 3. pengendalian vektor (source reduction, larviciding, modifikasi dan manipulasi lingkungan) 4. uji larvisida 5. uji insektisida
Penya Bab kit A.4
DBD
Area Ekonomi kesehatan SDM
Panduan/ SOP/ Kebijakan
Sub Area Analisis cost effectiveness 1. Diagnosis 2. Pengobatan 3. pengendalian penularan 1. Quality control dalam diagnosis 1. Diagnosis 2. Pengobatan 3. Pencegahan 4. monitoring resistensi larvisida 5. monitoring resistensi insektisida
Penya Bab kit A.5
AI
Area Epidemiologi/ pemetaan penyakit, reservoir dan faktor risiko
Patogenesis (penelitian dasar) Diagnosis
Sub Area 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 1. 2. 3. 1. 2.
Morbiditi Mortalitas AI pada kelompok khusus jenis virus reservoir potensial Lingkungan perilaku reservoir genotyping manusia dan virus KAP Biosafety Disease registri AI asimtomatik AI berat dan komplikasi AI pada kelompok khusus Serologi dan molekuler virus Serologi dan molekuler manusia/pasien 3. Imaging Topik: Pengembangan alat
Penya Bab kit A.5
Area
Pengobat Avian Influenza an
Sub Area 1. Obat Standar: Oseltamivir 2. anti-virus lainnya 3. pengobatan AI berat dan komplikasi 4. gagal obat/kasus resisten 5. adjunctive treatment 6. OT 7. monitoring efikasi/uji resistensi obat 8. farmakovigilans
Prognosis/ prediksi/ estimasi
1. Prediktor klinik 2. marker lab/molekuler 3. sanitasi lingkungan
Pencegah an
1. Pemberdayaan masyarakat 2. pencegahan perorangan dgn Kemoprofilaksis dan vaksinasi 3. pengendalian reservoir 4. modifikasi dan manipulasi lingkngn 5. pandemic preparedness
Penya Bab kit A.5
Area
Avian Ekonomi Influenza kesehatan
SDM dan Fasilitas Panduan/ SOP/ Kebijakan
Sub Area Analisis cost effectiveness 1. Diagnosis 2. Pengobatan 3. vaksin 4. pengendalian reservoir Topik: Burden of`disease 1. Sertifikasi SDM 2. Sarana dan prasarana 1. 2. 3. 4. 5.
Diagnosis Pengobatan Pencegahan Monitoring resistensi obat Monitoring kesesuaian vaksin
Penya Bab kit A.6
HEPATITIS
Area Epidemiologi/ pemetaan penyakit, reservoir dan faktor risiko
Sub Area 1. Morbiditas 2. Mortalitas 3. Hepatitis pada kelompok khusus 4. Jenis virus 5. Lingkungan dan pekerjaan 6. Genotyping manusia &virus 7. KAP
Patogenesis/ 1. Hepatitis asimtomatik penelitian dasar 2. Hepatitis berat dan komplikasi 3. Hepatitis pada kelompok khusus Diagnosis
1. Serologi dan Molekuler virus 2. Serologi dan Molekuler manusia/ pasien 3. Patologi anatomi 4. Imaging
Penya Bab kit A.6
HEPATITIS
Area
Sub Area
Pengobatan
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Obat standar Anti-virus lainnya Hepatitis berat &komplikasi Adjunctive treatment OT Farmakovigilans
Prognosis/ prediksi/ estimasi
1. Prediktor klinik 2. marker lab/molekuler
Pencegahan
1. Pemberdayaan masyarakat 2. Pencegahan perorangan 3. Vaksin
Ekonomi Kesehatan
Analisis cost effectiveness : 1. Diagnosis 2. Pengobatan 3. Pengendalian penularan Burden of disease
Penya Bab kit A.6
HEPATITIS
Area SDM dan Fasilitas Panduan/ SOP/ Kebijakan
Sub Area 1. Training SDM 2. Sarana dan prasarana 1. Diagnosis 2. pengobatan 3. pencegahan
Penya Bab kit A.7
DIARE
Area
Sub Area
Epidemiologi/ pemetaan penyakit, reservoir dan faktor risiko
1. Morbiditi 2. Diare pada kelompok khusus 3. Etiologi penyebab 4. Lingkungan 5. Genotyping manusia dan kuman/virus 6. KAP
Patogenesis/ penelitian dasar
1. Diare berat dan komplikasi 2. Diare pada kelompok khusus
Diagnosis
1. Mikroskopi 2. Serologi dan Molekuler parasit 3. Serologi dan Molekuler manusia/ pasien 4. Imaging
Penya Bab kit A.7
DIARE
Area Pengobatan
Sub Area 1. Pengobatan causal 2. Suportif 3. menjaga keseimbangan cairan tubuh 4. OT.
Prognosis/ prediksi/ estimasi
1. Prediktor klinik, 2. marker lab/molekuler, 3. sanitasi lingkungan
Pencegahan
1. Pemberdayaan masyarakat 2. Pencegahan perorangan 3. Vaksin 4. modifikasi dan manipulasi lingkungan
Ekonomi Kesehatan
Analisis cost effectiveness : 1. Diagnosis 2. Pengobatan
Penya Bab kit A.7
DIARE
Area SDM dan Fasilitas Panduan/ SOP/ Kebijakan
Sub Area 1. Training SDM 2. Sarana dan prasarana 1. Diagnosis 2. pengobatan 3. pencegahan
GIZI
Lanjut Usia Usia sekolah
Usia Remaja
Usia Dewasa Pra hamil
Usia Balita
Wanita hamil
24 bulan
Usia Baduta Bayi Lahir
Keterangan:
penelitian dan pengembangan
PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
MASALAH GIZI DALAM SIKLUS HIDUP
TUMBUH KEMBANG 1000 HARI PERTAMA
0 bln 6 bln Pra hamil
Masa hamil
TUMBUH-KEMBANG 2-5 TAHUN 24 bln
ASI MP ASI ekslusif
60 bln Makanan cukup jumlah dan kualitas
MALNUTRITION: Stunting, Underweight, Overweight, Wasting HAMBATAN Perkembangan/ Kecerdasan
PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
MASALAH GIZI DALAM 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN DAN MASA BALITA
Selisih Median Tinggi Badan Balita Pendek dan Normal, Terhadap Baku WHO
Laki-laki
Perempuani
AREA RISET A. Epidemiologi Masalah Gizi B. Model Intervensi Gizi C. Promotif - Preventif D. Tatalaksana Gizi E. Teknologi Dasar dan Terapan
F. Surveilens Gizi G. Lingkungan H. Metabolisme Zat Gizi I. Ekonomi Kesehatan J. Kebijakan dan Regulasi
AREA RISET A. EPIDEMIOLOGI MASALAH GIZI SUB-AREA: Pemetaan Insidens, prevalensi dan faktor terkait Contoh Topik Riset: Karakterisktik ibu selama kehamilan dan tumbuhkembang anak dalam 1000 hari pertama kehidupan (fokus Scaling Up Nutrition) Stunting, Obesitas, Gizi kurang, Gizi buruk, Kurus, masalah defisiensi zat gizi mikro, Pemetaan pola konsumsi makanan dan asupan zat gizi, Pemetaan profil genetik yang berhubungan denga masalah gizi, Pemetaan Pengetahuan dan perilaku gizi Pemetaan karakteristik sosial budaya terkait permasalahan gizi masyarakat
AREA RISET B. MODEL INTERVENSI GIZI SUB-AREA: - Penanggulangan faktor risiko penyakit, - Model intervensi Gizi: Model intervensi gizi untuk ibu hamil, Model intervensi gizi untuk tumbuh-kembang balita Model edukasi untuk peningkatan praktik pemberian ASI Ekslusif Model edukasi untuk peningkatan praktik pemberian ASI Ekslusif Model edukasi untuk meningkatkan Keluarga Sadar Gizi (orangtua balita, ibu hamil, ibu menyusui, anak usia sekolah, remaja, dewasa, dan Lansia)
CONTOH TOPIK RISET: Penelitian intervensi gizi ibu hamil dalam upaya menurunkan prevalensi balita stunting dan meningkatkan tumbuh-kembang anak Intervensi gizi anak umur 6-11 bulan , 12-23 bulan dan umur 24-60 bulan terkait tumbuh kembang anak Efek intervensi gizi makro dan mikro terhadap perubahan ekspresi genetic (nutrigenomic, nutrigenetic) Respon individu setelah terapi iodium ditinjau dari biomolekuler Model penanggulangan Masalah gizi makro dan mikro berbasis sosial masyarakat setempat Pemanfaatan kearifan lokal masyarakat dalam konteks praktik kesehatan dan gizi
AREA RISET C. PROMOTIF - PREVENTIF SUB-AREA: Pencegahan faktor risiko penyakit, Contoh topik riset: Foodsafety Diet dan penyakit (degeneratif dan infeksi) Intervensi gizi mikro dan gizi makro SUB-AREA: Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Contoh topik riset: Keluarga Sadar Gizi: ASI Ekslusif, Tumbuh kembang Balita, Anak usia sekolah, Remaja putra dan putri, Gizi usia dewasa, Gizi ibu hamil, Gizi Lanjut Usia,
AREA RISET D. TATALAKSANA GIZI SUB-AREA: - Diet untuk Penyakit menular - Diet untuk penyakit idak menular CONTOH TOPIK RISET: Diet untuk penderita penyakit degteneratif (jantung, kanker, diabetes)
AREA RISET E. TEKNOLOGI DASAR DAN TERAPAN SUB-AREA: Explorasi zat gizi, Formulasi suplemen zat gizi, Makanan kedaruratan, Makanan fungsional, Pengembangan alat diagnostik, Angka Kecukupan Gizi, Komposisi Gizi Bahan Makanan, Interaksi antar zat gizi CONTOH TOPIK RISET: - Analisis zat gizi bahan makanan untuk pengembangan tabel komposisi zat gizi makanan - Kebutuhan zat gizi makro dan mikro untuk berbagai kelompok umur, jenis kelamin dan aktivitas - Pengembangan alat diagnostik sederhana untuk deteksi masalah gizi - Pengembangan formula makanan (diet) untuk berbagai masalah gizi dan penyakit - Penelitian nutrigenomic dan nutrigenetic
AREA RISET F. SURVEILENS GIZI SUB-AREA: Indikator & Model surveilans, Sistem Pencatatan dan Pelaporan, dan Analisis indikator, Sistem deteksi dini. CONTOH TOPIK RISET: Pengembangan indikator sederhana dan reliable untuk tumbuh-kembang
Pengembangan indikator sederhana untuk surveilens masalah gizi mikro (anemia, defisiensi vit A, dsb) Pengembangan indikator sederhana untuk deteksi dini ibu hamil bermasalah
AREA RISET G. LINGKUNGAN SUB-AREA: Geografi , Pencemaran
CONTOH TOPIK RISET: - Masalah gizi makro dan mikro pada berbagai lingkungan geografis dengan status gizi mikro masyarakat - Masalah gizi makro dan mikro dalam kaitannya dengan pencemaran lingkungannya
AREA RISET H. EKONOMI KESEHATAN SUB-AREA: Economic loss terkait masalah gizi Cost benefit analysis (CBA) dari berbagai program penanggulangan masalah gizi, Cost effectiveness analysis (CEA) dari berbagai program penanggulangan masalah gizi CONTOH TOPIK RISET: CEA dan CBA program perbaikan gizi (fortifikasi, suplementasi, MP ASI, edukasi gizi)
AREA RISET I. METABOLISME ZAT GIZI SUB-AREA: Fungsi tiroid, Bioavailability zat gizi, dan Biokonversi zat gizi CONTOH TOPIK RISET: Fungsi tiroid dari hormonal Efek suplemen gizi mikro
AREA RISET J. KEBIJAKAN DAN REGULASI SUB-AREA: Pemberian Makanan Tambahan, Makanan fungsional, Fortifikasi gizi mikro, Pemberian ASI ekslusive, Diet dan olah raga CONTOH TOPIK RISET: Norma Standar Prosedur Kriteria (NSPK) Fortifikasi gizi mikro (Zat besi, Seng, Iodium, dsb.) NSPK pemberian ASI Eksklusif NSPK gizi olahraga
PENYAKIT TIDAK MENULAR
PTM utama Diabetes Mellitus Stroke Jantung Koroner Kanker PPOK Hipertensi (Faktor risiko, penyakit antara)
PTM Lainnya Kesehatan Jiwa Gangguan Mental dan PerilakuTerkait NAPZA Ketergantungan Obat Gigi dan Mulut Ketulian Asfeksia Neonatal Cedera Indera Mata
Dapat dicegah, berkaitan dengan life style Mempunyai faktor risiko bersama (common risk f,) Bersifat kronis, pengobatan jangka panjang Dapat menyebabkan cacat / disabilitas
Epidemiologi & surveilans 2. Promotif dan Preventif 3. Diagnostik 4. Pengobatan 5. SDM 6. Kebijakan dan Regulasi 7. Ekonomi Kesehatan 8. Rehabilitatif 1.
Pemetaan genetik 2. Insidens 3. Studi etiologi 4. Survey berkala faktor risiko 5. Disease registry 1.
1. Pengendalian faktor risiko - gaya hidup (kurang gerak, merokok, minum alkohol, diet rendah serat & buah) - tekanan darah - gula darah - obesitas 2. Komplikasi penyakit 3. Deteksi dini di masyarakat
1. Penetapan kandungan gula, garam, lemak dalam produk makanan 2. Olahraga 3. SOP penanganan kasus 4. Jaminan pembiayaan `
Cost Effectiveness Analysis untuk : - pengobatan - rehabilitasi (fisioterapi dll)
Penyakit Diabetes Melitus
Area
Sub Area
Epidemiologi dan surveilans
Pemetaan genetik, insidens, studi etiologi, survey berkala f. risiko, Disease registry
Diagnostik
Pengembangan alat diagnostik baru,
Rehabilitatif
Rehabilitasi Fisik dan Mental
SDM
Sertifikasi penanganan gangren
Penyakit Hipertensi
Area
Sub Area
Epidemiologi dan surveilans
Pemetaan genetik, insidens, studi etiologi
Diagnostik,
Biomarker, Pulse meter, Pengembangan alat diagnostik baru,
Pengobatan
Kasus dan komplikasi, obat modern dan tradisional, gizi, farmakovigilans
SDM
Kompetensi pengukuran darah (SOP pengukuran tekanan darah , kalibrasi alat)
Penyakit Jantung Koroner
Area
Sub Area
Epidemiologi dan surveilans
Pemetaan genetik, insidens, disease registry
Promotif preventif
Pengendalian faktor risiko/hipertensi, gaya hidup. Deteksi dini di masyarakat
Diagnostik
Klinis dan lab (marker, enzim), EKG, imaging, arteriografi
Pengobatan
Kasus dini dan komplikasi , tindakan manipulatif (ballooning, stent, by pass), obat modern dan tradisional, diet, stem cell, Farmakovigilans Sertifikasi EKG & uji treadmill
SDM
Penyakit Stroke
Area
Sub Area
Epidemiologi dan surveilans
Pemetaan insidens, Pemetaan genetik. disease registry,
Promotif preventif
Pengenalan gejala dini (AKSI=Asimetri wajah, Kelemahan, Sulit bicara, Inisiatif ke RS) serta tindakan emergency di masyarakat.
Diagnostik
Algoritma klinis dan lab. Imaging, arteriografi, molekuler
Pengobatan
Kasus dan komplikasi, Kausal dan simptomatis, Obat modern dan tradisional, Stem cell farmakovigilans
Rehabilitasi
Fisik dan mental
Penyakit Kanker
Area
Sub Area
Epidemiologi dan surveilans
Pemetaan jenis kanker, genetik, insidens, cancer registry
Promotif preventif
Pengendalian faktor risiko Deteksi dini diri sendiri dan oleh petugas, vaksin
Diagnostik
Marker, Prediktor Klinis, imaging, radioaktif, patologi anatomi,
Pengobatan
Kasus, komplikasi, dan paliatif, Alat non obat, diet, stem cell, obat modern dan tradisional
SDM
Sertifikasi Tx paliatif, IVA
Penyakit PPOK
Area
Sub Area
Promotif preventif
Faktor risiko (merokok), lingkungan (polutan), dan pekerjaan
Diagnostik
Algoritma klinis dan lab, marker, uji faal paru, imaging
Pengobatan
Kasus, komplikasi, suportif Olahraga, diet, terapi oksigen, terapi inhalasi, fisioterapi
Rehabilitatif
Fisik dan Mental,
Penyakit Kesehatan Jiwa
Area
Sub Area
Epidemiologi dan surveilans
Pemetaan prevalensi, disease registry
Promotif preventif
Deteksi dini keluarga dan masyarakat, upaya kesehatan jiwa sekolah, tempat kerja, buruh migran, populasi berisiko
Diagnostik
Uji diagnostik alat, studi etnografi diagnosis gangguan jiwa penduduk Indonesia, revisi standar diagnosis
Pengobatan
Manajemen kasus di tingkat primer, sekunder, dan tersier, obat modern dan tradisional
Penyakit
Kesehatan Jiwa
Area
Sub Area
Kebijakan & Penguatan sistem kesehatan jiwa di regulasi tingkat pusat dan lokal, advokasi program, deinstitusionalisasi, alokasi anggaran
Ekonomi Kesehatan
Family burden, DALY’s, QALY’s, Cost Effectiveness Analysis Jaminan kesehatan
Rehabilitatif Home care, nursing house, terapi kerja, income generating, terapi keluarga, CBT (Cognitif Behaviour Therapy), psikoterapi, terapi religi, dll
Penyakit Gangguan mental dan perilaku terkait NAPZA
Area
Sub Area
Epidemiologi dan surveilans
Pemetaan prevalensi, Registri bunuh diri Registri gangguan Napza
Promotif preventif
Deteksi dini pada keluarga, masyarakat, upaya kesehatan jiwa sekolah, tempat kerja, populasi berisiko
Diagnostik
Pengembangan alat diagnostik
Pengobatan
Manajemen kasus, obat baru dan herbal, farmakovigilans, detoksifikasi, methadon, burprenofrin Komorbiditas
Penyakit
Gangguan mental dan perilaku terkait NAPZA
Area
Sub Area
Kebijakan & Evaluasi dan penyusunan kebijakan di regulasi bidang psikotropika, dan prekursor bahan adiktif lain Ekonomi Kesehatan
Cost Effectiveness Analysis
Rehabilitatif CBT, steps, keterampilan dasar, manajemen gejala, komunikasi terapeutik, terapi okupasi: aktivitas, pelatihan vokasional, terapi rekreasi, terapi relaksasi, persiapan kembali ke masyarakat
PENYAKIT TERABAIKAN NEGLECTED DISEASE
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
Leptospirosis Chikungunya Japanese Encephalitis Pes Hanta Schistosomiasis Fasciolopsiasis Filariasis Rabies Scabies Frambusia Penyakit Cacing dan Migrasi Larva Penyakit Anthrax Penyakit Kusta
AREA RESEARCH
Pemetaan & Epidemiologi Teknologi Baru/ TerapaN Pemetaan gejala penyakit Model intervensi Promotif Perilaku manusia Early detection/ Diagnostic Peralatan Gejala Kuratif Tatalaksana kasus Ekonomi kesehatan
Pemetaan/Epidemiologi Promotif Perilaku manusia Lingkungan Preventif: Vektor, Early Detection/Diagnostik Peralatan Gejala Kuratif Tatalaksana kasus Ekonomi kesehatan
Pemetaan/epidemiologi dan surveilans Teknologi baru/terapan Metode pencegahan dan pengendalian Pengendalian Faktor risiko
Pemetaan/Epidemiologi Model intervensi Faktor risiko
Pemetaan/Epidemiologi Teknologi baru &Terapan Model intervensi Faktor risiko
Epidemiologi dan surveilance Teknologi baru Model intervensi Kebijakan & regulasi Pembiayaan
PENDEKATAN SISTEM KESEHATAN 1. Pendekatan Sistem Kesehatan 2. Pendekatan Humaniora
Riset Sistem Kesehatan telah diidentifikasi sebagai kegiatan penting, dalam upaya untuk meningkatkan intervensi kesehatan masyarakat Dalam penyusunan agenda riset, riset sistem kesehatan termasuk “cross-cutting” karena diperlukan dalam berbagai riset lainnya (lintas penyakit dan area riset) Hasil penelitian mengenai kebijakan kesehatan dan strategi penguatan sistem kesehatan yang efektif, sangat dibutuhkan bagi pembangunan kesehatan
Penyusunan agenda riset prioritas sistem kesehatan merupakan salah satu fungsi utama Sistem Riset Kesehatan Nasional dan diperlukan untuk alokasi dana riset publik berdasarkan kebutuhan nasional berbasis “evidence”. Penentuan prioritas dalam penelitian sistem kesehatan dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif, sesuai kebutuhan para pembuat keputusan/manajer program
A health system “consists of all organizations, people and actions whose primary intent is to promote, restore or maintain health”
Goal: “improving health and health equity in ways that are responsive, financially fair, and make the best, or most efficient use of available resources”
Intermediate goals: “achieving greater access to and coverage for effective health interventions, without compromising efforts to ensure provider quality and safety”
A health system includes efforts to influence determinants of health as well as more direct health-improving activities.
It includes, private providers; vector-control campaigns; health insurance organizations; occupational health and safety legislation
It includes inter-sectoral action by health personnel: e.g. encouraging the Ministry of Education to promote School Health Service
Source: WHO Health System Strengthening Strategy 2007
Health System Functions
Responsiveness (to peoples non-medical expectations)
Stewardship (Oversight)
Creating Resources (Investment and training)
Health System Objectives
Delivering Services (Provision)
Health
Access, coverage, quality & safety Financing (collecting, pooling, purchasing)
Fair (financial) Contribution
7 SUB-SYSTEM:
SUBSISTEM UPAYA KESEHATAN SUBSISTEM PEMBIAYAAN KESEHATAN SUBSISTEM SUMBERDAYA MANUSIA KESEHATAN SUBSISTEM SEDIAAN FARMASI, ALAT KESEHATAN, DAN MAKANAN SUBSISTEM MANAJEMEN DAN INFORMASI KESEHATAN SUBSISTEM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SUBSISTEM PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN
AREA RISET SISTEM KESEHATAN 1. 2.
3. 4.
5. 6.
Pelayanan kesehatan SDM Kesehatan Informasi kesehatan Produk Medis, Vaksin dan Teknologi Kesehatn) Pembiayaan kesehtn Kepemimpinan/ Pemerintahan
6. Pemberdayaan Masy 7. Kebijakan kesehatan 8. Obat dan Perbekalan Kesehatan 9. Dampak kesehatan 10. Health equity 11. Humaniora
Kerangka Konsep Sistem Kesehatan Nasional Determinan
Lingkungan Fisik/kimia/biologi Sosio-ekonomi Kapasitas Masyarakat Perilaku sehat Faktor individu
Dampak/Outcome
Penyakit
Cacat
Output Intervensi Pencegahan &promosi Pengobatan/ perwtn Rehabilitasi
Subsistem SDM Kesehatan Upaya Kshatan Pembiayaan Manajemen Kes Obat & Perbeka lan kesehatan Pemberdayaan masyarakat Penelitian & Bang
Sosiologi kesehatan 2. Ekonomi kesehatan 3. Hukum dan Etika 4. Hukum kesehatan 1.
1. Hubungan antara lingkungan sosial dan kesehatan 2. Kesehatan dan perilaku kesakitan 3, Praktisi pelayanan kesehatan dan hubungan dengan pasien 4. Sistem pelayanan kesehatan
Cost Benefit Analysis Cost Effective Analysis National Health Account District Health Account Costing Analysis Community Health Assurance Health Insurance, Health Equity, Health Financing, Health Budgeting, etc
Clinical trial (obat dan makanan) Quality assurance Birth and death ( aborsi, malpraktek) Birth and living ( wellborn, Human Right, Natural Right) Death and Dying (euthanasia, palliative care, terminal illness)
1.Pengaturan yang berkaitan dengan upaya kesehatan 2. Pengaturan yang berkaitan dengan tenaga kesehatan 3. Pengaturan yang berkaitan dengan sarana kesehatan 4. Pengaturan yang berkaitan dengan komoditi kesehatan
Area
Sub Area
Humaniora A
Sosiologi Kesehatan
Epodemiologi Sosial Sosiologi kesehatan dan penyakit Perilaku kesehatan Praktisi yankes dan hub dg pasien
B
Antropologi Kesehatan
Ethnomedical System & Health Care Kesehatan dan Kependudukan Kebudayaan, Makanan dan Kesehtan
Political Economy and Medical Anthropologi Gender Penyakit, Kesakitan, Rasa Sakit dan Peran Sakit
Area
Sub Area
Humaniora Transcultural Psychiatry and Indigenous Psychology Anthropological Participation Seksualitas, Reproduksi dan Lifecycle C
Ekonomi Kesehatan
Evaluasi ekonomi Pembiayaan kesehatan
Penganggaran kesehatan Community Health Insurance Equity BPJS D
Etikolegal dan Medikolegal
Clinical trial (obat dan makanan)
Quality Assurance
Area
Sub Area
Humaniora Birth and Death (aborsi & malpraktek)
Birth and Living (wellborn, human right natural right) Death and deying (euthansia, palliative care) Patient safety (medical error, farmaceutical error, surgical error) E
Etika Kesehatan
Etika profesi kesehatan Quality Assurance Bioetika Etika Lingkungan Kesehatan Etikolegal
Area
Sub Area
Humaniora F
Hukum Kesehatan
Upaya Kesehatan Tenaga Kesehatan Komoditi Kesehatan Sarana Kesehatan
G
Politik Kesehatan
Politik Kebijakan Kesehatan Institusi/Lembaga dan Organisasi Profesi Kesehatan Ekonomi Politik Kesehatan
Area
Sub Area
Pemberdayaan Masyarakat A
Perseorangan
PHBS
B
Organisasi
Pemerintah Swasta Masyarakat
C
Kemitraan PemSwasta
Posyandu Usila, Posbindu, POD
D
UKBM
Poskesdes, Polindes, Poskestren
Promosi kesehatan E
Evaluasi Pmberdayaan Indeks Kapasitas Masyarakat Indeks Pemberdayaan Masyarakat
F
Lingkungan Pemberdy
Lobi bagi masyarakat
Area Kabijakan Kesehatan A
Makro
B
Meso
C
Mikro
Sub Area
PRIORITAS RISET KESEHATAN NASIONAL (CROSS-CUTTING): SISTEM KESEHATAN No II A
B
Kelompok
Area Riset
SISTEM KESEHATAN Pelayanan A Kesehatan
Sumber Daya Manusia Kesehatan
Sub Area Riset Promotif, Preventif, Kuratif, Rehabilitatif
Contoh Topik Pengembangan program di fasilitas kesehatan (Puskesmas dan jaringannya, RS, Klinik, praktek nakes), ketersediaan pelayanan, keterjangkauan pelayanan, efektifitas dan efisiensi pelayanan, ketanggapan masyarakat Pengembangan program kes masy di fasilitas kesehatan, keterjangkauan program, efektifitas dan efisiensi program, ketanggapan, kualitas
Upaya Kesehatan Perorangan
A 1
B
Upaya Kesehatan Masyarakat
B Promotif, Preventif, Kuratif, 1 Rehabilitatif
A
Produksi
A 1
B
Distribusi
B Mapping, pemanfaatan, 1
DTPK, pemerataan tenaga, equity, komposisi tenaga, mutasi-turnover
C
Pendayagunaan
C Pembinaan, pengawasan, 1 pelatihan, standarisasi,
Remunerasi, rewardpunishment, jenjang karir kepegawaian
Perencanaan, pengadaan, rekrutmen, kompetensi, standariasi
Kuantitas dan kualitas lulusan, standar kompetensi pendidikan, perencanaan jumlah tenaga
No Kelompo k C
Area Riset
Manajemen dan A Informasi Kesehatan
Sistem Informasi Kesehatan
Sub Area Riset
A1
Informasi manajemen kesehatan, informasi upaya teknis kesehatan, informasi kesehatan utk masyarakat, informasi iptek kesehatan
A2
Manajemen Kesehatan
Contoh Topik
Ketersediaan data, validasi data, kontrol kualitas kinerja, evaluasi program penentuan tujuan dan prioritas, estimasi kebutuhan, alokasi sumber daya, rekam medis, pengembangan media informasi, surveilans epidemiologi, statistik kesehatan, analisis lanjut Manajemen sektor kesehatan dipropinsi, kabupaten dan kota Manajemen bencana
D
Produk Medis, A Vaksin & Teknologi Kesehatan
Obat dan bahan yang berkhasiat obat
A1
Ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, pemanfaatan, efikasi dan efektivitas
Cost effectiveness analysis, cost benefit analysis, cost utility analysis, cost minimalis analysis, saintifikasi jamu, fito farmakologi/obat herbal, harga obat, obat esensial, obat generik, manajemen logistik, pemantauan & pengawasan obat/bahan berbahaya,
B
Vaksin
B1
Ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, efikasi, evaluasi ekonomi
C
Teknologi
C1
HTA
Cost effectiveness analysis, cost benefit analysis, cost utility analysis, cost minimalis analysis, efikasi, rantai dingin, manajemen logistik Metode, alat, nanotehnologi
No
E
F
Kelompok
Pembiayaan kesehatan
Area Riset
Sub Area Riset
Contoh Topik
A
Sumber
A1
Peran pemerintah, masyarakat dan swasta
Premi Asuransi Kes. Sosial, Subsidi pemerintah untuk PBI, peran OOP
B
Alokasi
B1
Sektor informal
Manajemen pembiayaan sektor informal
C
Pemanfaatan/utilisasi C1
Cakupan Universal
Evaluasi cakupan universal dan equity pada akses
Pusat
A11
Regulasi NSPK Akreditasi Fund channelling
Akuntabilitas, transparansi, responsiveness, evaluasi desentralisasi kesehatan, evaluasi dana dekonsentrasi, tugas pembantuan, bantiuan sosial, PDBK, tata hubungan kerja pusat - daerah
Daerah
B1
Regulasi, Standardisasi, Akreditasi
Akuntabilitas, transparansi, ketanggapan, desentralisasi sektor kesehatan, PDBK
Arahan/stewardship A
B
Area Riset
N Kelompo o k J
K
Dampak Kesehatan
Health Equity
Sub Area Riset
Contoh Topik
A
Status gizi
A1
Stunting Micronutrient Defisiensi Obesitas
Pengembangan model penanggulangan Stunting Pencegahan obesitas pada anak balita Proyeksi BoD Nasional tahun 2018
B
Burden of Disease
B1
BoD Nsional BoD SubNasional (area, propinsi, kabupaten & kota)
C
Mortalitas, morbiditas, disabilitas
C1
Kematian Ibu Tingkat disabilitas Tingkat kesakitan
A
Disparitas
A1
Geogafi
A2
Ekonomi, sosial, budaya
A3
Pendidikan
A4
Gender
Akses pelayanan kesehatan pada wanita
A5
Disparitas demografi
Disparitas akses pada pelayanan kes. penduduk pendatang di perkotaan
Estimasi MMR Nasional Sebab kematian utama di INdonesia Tingkat disabilitas penduduk produktif Tingkat kesakitan lansia Disparitas outcome kesehatan berdasarkan area pengembangan BAPPENAS; pedesaan - perkotaan Akses pelayanan kesehatan pada masyarakat miskin Faktor sosial budaya yang mempengaruhi derajat kes. masy. Cakupan Imunisasi berdasarkan tingkat pendidikan ibu
KESEHATAN LINGKUNGAN
KESEHATAN LINGKUNGAN Umumnya ditujukan pada pengendalian: •Faktor fisik •Faktor biologi •Faktor kimia •Faktor radiasi •Faktor-faktor eksternal manusia akibat perilaku manusia maupun alam
KESEHATAN LINGKUNGAN
Penyehatan Kawasan
Penyehatan lingk B3
Penyehatan lingk Fisik
Indeks Kinerja Lingk Menurunkan penyakit berbasis lingk
Kes Ling
Bio-lingk
Penc. Air, tanah, dan udara
Radiasi
Perubaha n iklim Pemakaia n air bersih
Pembang unan berwa
a. Biologi lingkungan
Pengendalian vector - Aplikasi model pengendalian vektor dengan analisis system dynamics - Uji coba teknologi hijau - Pengendalian vektor dan reservoir - PSP - Rekayasa genetika - Manipulasi lingkungan - Bionomik vektor - Pestisida alam
b.Pencemaran Air, Udara dan Tanah
Pencemaran Air - Pencemaran kimiawi, microba, organik pada sumber air minum - Pemetaan jalur penc mikroba - Pengolahan dan penyediaan air bersih - PSP - Kebijakan dan regulasi - Monitoring kualitas air bersih - Pemberdayaan masy dlm penyediaan air bersih
c. Radiasi Dampak radiasi alam tinggi Dampak jaringan Sut dan Suttet Dampak kesehatan tanah jarang Dampak gelombang elektro magnetic dan medan Listrik Pemanfaatan gelombang elektromagnetik untuk kesehatan
d. Perubahan iklim
Pemetaan wilayah rentan terhadap perubahan iklim Dampak perubahan iklim terhadap kesehatan Dampak perubahan iklim terhadap vector penyakit Dampak perubahan iklim terhadap ketahanan pangan. Dampak perubahan iklim terhadap pola penyakit dan kematian. Dampak kebakaran hutan terhadap pemanasan global Teknologi penurunan Gas rumah Kaca
e. Penyehatan Kawasan Hygiene dan Sanitasi tempat umum Hygiene dan sanitasi makanan Hygiene dan sanitasi lingkungan industri Hygiene dan sanitasi perumahan Hygiene dan sanitasi daerah bencana Hygienen dan sanitasi tempat wisata Aplikasi teknologi pengolahan air bersih
f. Pembangunan Berwawasan Kesehatan Pemakaian air bersih Identifikasi Lingkungan kewilayahan/ land use Pemetaan penyakit berbasis lingk Sanitasi lingkungan PSP
g. Penyehatan Lingkungan berkaitan dengan B3
Dampak pencemaran kegiatan tambang Dampak pencemaran kegiatan pertanian Limbah berbahaya dan beracun Prediksi risiko kesehatan wil. tambang emas rakyat dengan analisis system dynamics Pemetaan pencemaran tambang emas Dampak kesehatan kegiatan tambang emas rakyat Analisis kualitas lingkungan
h. Pengendalian Lingkungan Fisik Besaran panas ekstrim Lingkungan fisik fasilitas lalu lintas Dampak lingkungan fisik terhadap kesehatan Penurunan angka kecelakaan lalu lintas
i. Indek Kinerja Lingkungan Indeks Kinerja Lingkungan (Environmental Performance Index merupakan kuantifikasi kondisi lingkungan secara integrasi = EPI) (Indonesia skr EPI = 44,6 --- 60) Yang diukur adalah vitalitas ekosistem dan kesehatan lingkungan - Vitalitas ekosistem meliputi:
Te r i m a k a s i h