EDISI MARET-APRIL 2013
APEL KARYAWAN INDOFARMA
M E D I A K O M U N I K A S I & I N F O R M A S I I N D O FA R M A G R O U P
Tahun Tantangan dan Keberkahan di 2013
KOLABORASI!
laporan utama
Asesmen GCG Indofarma seputarkita
Tahun Tantangan & Keberkahan di 2013
laporan utama
RUPS Tahunan Indofarma
pengantarredaksi
A
ssalamualaikum Wr. Wb
Pembaca yang budiman, Alhamdulillah akhirnya majalah OASIS edisi Maret-April telah sampai ke tangan Anda dan tema utama yang diangkat kali ini adalah tentang asesmen GCG Indofarma. Sedang untuk editorial temanya adalah soal pentingnya kolaborasi guna mencapai target perusahaan. Di dalam editorial disajikan bagaimana kita seharusnya melakukan kolaborasi di antara sesama karyawan. Disana dikupas bagaimana mewujudkan target perusahaan pada tahun ini yang dipatok lebih besar tiga kali lipat dari tahun lalu. Diyakini bahwa melalui kolaborasi yang baik target tersebut akan lebih mudah tercapai. Sementara untuk tema utama, redaksi mengupas tentang asesmen GCG Indofarma yang telah selesai dilaksanakan oleh Tim Assesment GCG BPKP Kantor Perwakilan Jawa Barat pada pertengahan Maret lalu. Kita patut bersyukur setelah dilakukan proses penilaian selama dua bulan lebih, penerapan GCG di perusahaan kita dinilai cukup baik dan memperoleh skor 79,353 (klasifikasi baik). Kendati demikian, tentu kita tidak boleh cepat berpuas diri dan sejatinya kita harus terus menerus melakukan perbaikan sehingga dapat menjadi lebih baik lagi untuk tahun-tahun mendatang.
daftarisi
Kita sadari bahwa praktek penerapan GCG memang bukanlah perkara mudah. Diperlukan keseriusan dan rasa
ihklas untuk mencapainya. Dengan hasil penilaian yang telah kita peroleh, fakta membuktikan bahwa kita telah memiliki hal –hal tersebut dan mudah-mudahan kita dapat tingkatkan di masa-masa yang akan datang. Pembaca yang berbahagia. Selain tema asesmen GCG dan kolaborasi, Oasis kali ini juga menyajikan tema-tema penting lainnya seperti hasil RUPST yang menghasilkan beberapa keputusan dan juga pelatihan SDM untuk meningkatkan kinerja karyawan. Selain itu diangkat pula beberapa tema lainnya yang juga cukup penting. Akhirnya kami ucapkan selamat membaca dan salam kompak selalu.
LAPORAN UTAMA
Assesmen GCG Indofarma
05
RUPS Tahunan Indofarma
08
ASPIRASI
Maret-April 2013
susunanredaksi
Sat Hari Agus: Peran Penting IPC
10
Sri Mulyani: Kita Harus Terus Belajar & Menjaga Integritas
11
Direksi Corporate Secretary
Pelatihan Persiapan Pensiun
12
Guntoro, S.Sos
Apel Karyawan Indofarma: Tahun Tantangan dan Keberkahan di 2013
13
Pemimpin Redaksi
Pelatihan Medrep Baru
14
Dewan Redaksi
Pentingnya Dokumen Perusahaan
15
Seputar Kita
TIPS
Mengatur Menu Diet Untuk Menurunkan Berat Badan LINTAS MEDIA
Indofarma Gandakan Produksi INFO PRODUK
Probiotik Sahabat Pencernaan Kita
17
18
19
Penasehat
Pemimpin Umum / Penanggung Jawab
Drs. Irfan Mohamad, M.Pd - Alim Kumbang, SE - Rangga Ananta Bhakti, SE, SH - Datung Iswanto, S.Sos Alamat Redaksi
Jl.Indofarma No.1, Cikarang Barat 17530 T: (021) 8832 3971 Fax: (021) 8832 3972 email
[email protected] [email protected] | MAR E T- A P R I L 2 0 1 3
03
editorial
KOLABORASI SEBAGAI KEBUTUHAN
D
alam sambutannya saat apel karyawan 19 April 2013, Direktur Utama Elfiano Rizaldi menyampaikan pentingnya kerja bersama atau kolaborasi guna mencapai target perusahaan. Dirut mengharapkan dukungan karyawan untuk mencapai target perusahaan yang meningkat 3 kali lipat dari tahun lalu. Kolaborasi adalah keterampilan yang paling dibutuhkan di tempat kerja kita saat ini. Kolaborasi adalah praktek kerja di mana sesama karyawan bekerjasama untuk tujuan yang sama, sehingga pekerjaan berjalan secara efisien dan efektif.
Darimana memulai kerja secara kolaborasi itu? Bagaimana orangorang yang berasal dari berbagai latar belakang pendidikan, pengalaman, profesi, serta cara berpikir yang berbeda-beda bisa menyatu dalam kerja kolaborasi yang kompak? Saat memulai kerja bersama kita saling mengingatkan bahwa kita per individu bukan satu-satunya sumber gagasan paling hebat bagi tim. Syarat utama dalam kolaborasi adalah kesadaran untuk meyakini bahwa setiap orang adalah menjadi bagian penting dari entitas yang bekerja bersama dalam mencapai tujuan organisasi. Maka setiap individu yang terlibat dalam kolaborasi harus memiliki motivasi diri yang kuat, dan mendorongnya untuk terlibat dalam ritme kerja kolaboratif, serta selalu proaktif dalam pemecahan masalah. Iklim dan ritme kolaboratif membutuhkan karakter kerja individu yang siap berpartisipasi serta mengharapkan orang lain untuk berpartisipasi. Setiap individu harus cerdas bernegosiasi, saling berkontribusi dalam kerja sama guna menemukan titik tengah dari solusi yang diinginkan. Hubungan timbal balik yang adil, terbuka dan saling percaya adalah dasar untuk 04
| M A R E T- A P R I L 2 0 1 3
menghasilkan iklim kolaboratif yang efektif dan efisien untuk kepentingan organisasi. Sepakbola adalah salah satu contoh bahwa pentingnya kerja kolaborasi guna mencapai kemenangan. Dalam kerja kolaborasi, seorang superstar bukanlah sosok bintang yang bersinar terang sendirian, melainkan seseorang yang cakap membantu orang lain agar berhasil. Pemimpin tim harus mampu mengajukan pertanyaan inspiratif sehingga mampu memecah kesan bahwa sebuah gagasan atau prakarsa berasal dari satu orang saja. Setiap kepentingan dalam kolaborasi harus terlibat proaktif, tidak boleh menunggu dan melihat hal-hal terjadi tanpa partisipasi, serta memotivasi diri sendiri untuk berpikir dan mempertimbangkan alternatif terbaik. Kolaborasi merupakan kemampuan untuk eksis dalam realitas kebersamaan. Realitas kebersamaan ditandai dengan iklim bahwa tidak boleh ada pihak yang menganggap dirinya paling benar dan paling pintar. Kerja kolaboratif mustahil terwujud bila saling percaya tidak tumbuh di antara anggota tim. Rasa tidak aman akan mendorong anggota tim segan menyampaikan pendapat dan mengambil prakarsa. Tidak adanya sikap saling percaya merupakan penghalang terbesar bagi terciptanya kerja kolaboratif. Seorang pesepakbola akan terasing dari sepuluh temannya satu tim bila kesepuluh pemain ini tidak mempercayai kemampuan dan motivasinya. Kolaborasi yang efektif terwujud dari berbagai proses pendewasaan atas
komunikasi, kerjasama, ketulusan, dan fleksibilitas. Mengakui bahwa kolaborasi adalah sebuah perjalanan atau proses yang membutuhkan keterampilan dan pengetahuan sehingga mematangkan semua anggota tim. Di sepanjang “jam terbang” kerja kolaborasi ini diperlukan resolusi konflik, keunggulan komunikasi, penyelidikan apresiatif, dan pengetahuan tentang proses kelompok. Jadi, kolaborasi adalah suatu kondisi yang secara otomatis akan saling berkontribusi secara spontan jika faktor-faktor seperti komunikasi, kerjasama, ketulusan, fleksibilitas, resolusi konflik, penghormatan terhadap perbedaan dan keragaman telah berjalan baik pada tempatnya. Ringkasnya, kerja kolaborasi bukan sebuah peristiwa tunggal yang terhenti di satu titik persoalan. Kolaborasi merupakan sebuah proses belajar dari keberhasilan dan kegagalan kolaboratif itu sendiri dan mendorong setiap orang untuk menjadi bagian dari tim sehingga bisa menjadi yang terbaik dalam kreatifitas dan inovasi kerja. Jadilah pribadi reflektif yang bersedia mencari umpan balik dan mengakui kesalahan untuk perbaikan terus menerus. (IM)
laporanutama
Asesmen GCG Indofarma Bersyukur kepada Allah SWT,
akhirnya proses assesmen implementasi Good Corporate Governance (GCG) di PT Indofarma (Persero) Tbk telah selesai. Hal ini ditandai oleh exit meeting yang dihadiri oleh seluruh Dewan Komisaris beserta organ komisaris, Direksi Perseroan dan Tim Assessment GCG BPKP Kantor Perwakilan Jawa Barat. Acara yang berlangsung pada Rabu 20 Maret 2013 tersebut sangat diapresiasi manajemen Perseroan. Dalam sambutannya, Direktur Utama Djakfarudin Junus menyampaikan terima kasih kepada Tim Assessment GCG BPKP dan Tim Counterpart Assessment GCG yang telah berupaya keras lebih dari dua bulan melaksanakan proses penilaian yang dimulai dari pengumpulan dan review dokumen, pengisian kuesioner, wawancara dengan beberapa manajer, direksi, dewan komisaris dan perwakilan pemegang saham. Sehingga pada akhirnya membuahkan skor sebesar 79,353 dengan klasifikasi Baik. Selanjutnya Direktur BPKP Bidang Akuntan Negara Slamet Hariyadi, menyampaikan paparan tentang implementasi GCG di Indonesia dan di negara lain secara umum beserta tantangannya. Terlebih lagi dengan terbitnya SK Meneg BUMN PER 0-1/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik dan Keputusan Sekretaris Menteri BUMN No. SK16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik. Kemudian Achmad Fauzi selaku Ketua Tim Assessment GCG BPKP berdasarkan Surat Tugas No. ST-132/ PW10/4/2013 tanggal 7 Januari 2013 yaitu memaparkan laporan Asesmen/ Penilaian Penerapan GCG yang disarikan sebagai berikut: 1. Tujuan Asesmen yaitu menilai kecukupan infrastruktur dan praktik tata kelola perusahaan
dalam memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh Kementerian BUMN, mengindentifikasi area yang memerlukan perbaikan atau penyumpurnaan (area of improvement) dan memonitor konsistensi penerapan GCG di BUMN dan merumuskan langkah perbaikan dan penyempurnaan yang diperlukan.
3. Tahapan Asesmen dimulai dari Persiapan (interview awal, pengumpulan data awal, penyusunan rencana kerja) kemudian pekerjaan lapangan (Pengumpulan data lanjutan berupa kuesioner, wawancara, reviu dokumen; pengolahan data; penarikan simpulan sementara dan pembahasan dengan counter part) setalah itu dilakukan pemaparan hasil assessment (verifikasi & konfirmasi ulang atas simpulan yang diambil serta penyusunan draft laporan) terakhir pembuatan laporan final dan pendistribusian.
2. Metode penilaian yaitu dengan membandingkan kondisi penerapan GCG di PT Indofarma (berdasarkan reviu dokumen, Kuesioner, wawancara dan observasi) dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh Kementerian BUMN dan BPKP yang terdiri dari 6 aspek penilaian, 43 indikator, 153 parameter dan 572 FUK. Hasil penilaian berupa score dan klasifikasinya serta area-area yang memerlukan perbaikan (AOI). No.
Aspek Pengujian/Indikator Parameter
4. Aspek yang dinilai beserta hasil penerapan GCG PT Indofarma (Persero) Tbk tahun 2012 sebagai berikut (tabel di bawah):
Bobot
Capaian Tahun 2012 Skor
Capaian
Penjelasan
1.
Komitmen terhadap penerapan GCG secara berkelanjutan,
7
6,100
87,143
Sangat baik
2.
Pemegang saham & RUPS / Pemilik Modal,
9
8,251
91,678
Sangat baik
3.
Dewan Komisaris / Dewan Pengawas,
35
29,518
84,337
Baik
4.
Direksi
35
28,673
81,923
Baik
5.
Pengungkapan Informasi dan transparansi
9
6,811
75,678
Baik
6.
Aspek lainnya
5
0
0
-
Skor keseluruhan
100
79,353
Baik | MAR E T- A P R I L 2 0 1 3
05
laporanutama
Bobot pada aspek lainnya kosong karena yang berhak memberi nilai adalah Kementerian BUMN, sehingga bagi BUMN yang paktik GCG-nya menjadi contoh atau benchmark bagi perusahaan lainnya di Indonesia dapat diberikan apresiasi berupa tambahan nilai maksimal 5 poin dan BUMN tersebut mampu memperoleh nilai atau skor diatas 85 tetapi bagi BUMN yang praktik GCG-nya menyimpang dari prinsip-prinsip GCG diberikan punishment berupa pengurangan nilai maksimal minus 5 poin.
5. Selanjutnya klasifikasi kualitas penerapan GCG BUMN berdasarkan No. SK-16/S. MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012: No.
Skor
Kualitas
1.
Nilai di atas 85
Sangat Baik
2.
75 < Nilai ≤ 85
Baik
3.
60 < Nilai ≤ 75
Cukup Baik
4.
50 < Nilai ≤ 60
Kurang
5.
Nilai ≤ 50
Tidak Baik
6. Penerapan GCG di PT Indofarma (Persero) Tbk yang sudah memenuhi dan/atau mendekati ketentuan /best practices (PER 0-1/MBU/2011 dan SK-16/S. MBU/2012) berdasarkan penilaian Tim Assessment GCG antara lain sebagai berikut: 1. Komitmen terhadap penerapan GCG secara berkelanjutan: a. Perusahaan memiliki Pedoman Tata kelola Perusahaan (Code of GCG) dan pedoman etika Perilaku (Code of Conduct) dan melaksanakannya secara konsisten, b. Perusahaan melakukan koordinasi pengelolaan dan administrasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), c. Perusahaan mempunyai kebijakan pengendalian gratifikasi, Kebijakan Whitle Blowing System serta Kebijakan dan Pedoman Manajemen Risiko, 2. Pemegang saham & RUPS / 06
| M A R E T- A P R I L 2 0 1 3
Pemilik Modal: a. RUPS melakukan pengangkatan dan pemberhentian Direksi dan Komisaris, b. RUPS memberikan persetujuan laporan tahunan, c. RUPS mengambil keputusan melalui proses yang terbuka dan adil serta dapat dipertanggungjawabkan. 3. Dewan Komisaris: a. Melakukan pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab secara jelas, b. Memberikan persetujuan atas racangan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) dan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) yang disampaikan oleh Direksi, c. Melaksanakan pengawasan terhadap Direksi atas implementasi rencana dan kebijakan perusahaan, d. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan pengelolaan anak perusahaan, e. Melakukan tindakan terhadap potensi benturan kepentingan (conflict interest) yang menyangkut dirinya, f. Memiliki Sekretaris Dewan Komisaris, g. Memilki Komite Dewan Komisaris yang efektif seperti Komite Audit serta Komite Pemantau Risiko dan GCG. 4. Direksi: a. Melaksanakan program pelatihan/pembelajaran, b. Melakukan pembagian tugas/fungsi, wewenang dan tanggungjawab secara jelas, c. M e l a k s a n a k a n pengendalian operasional dan keuangan, d. Memonitor dan mengelola potensi benturan kepentingan anggota Direksi dan manajemen di bawah Direksi, e. Memastikan perusahaan
melaksankan keterbukaan informasi dan komunikasi sesuai ketentuan, f. Menyelenggarakan rapat Direksi dan menghadiri Rapat Dewan Komisaris sesuai ketentuan, g. Menyelenggarakan fungsi sekretaris perusahaan yang berkualitas dan efektif, h. Menyelenggarkan RUPS Tahunan dan RUPS lainnya sesuai peraturan perundangan-undangan. 5. Pengungkapan Informasi dan transparansi: a. Perusahaan menyediakan informasi perusahaan kepada stakeholders dan mengakses atas informasi perusahaan yang relevan, memadai dan dapat diandalkan secara tepat waktu dan berkala, b. P e r u s a h a a n mengungkapkan informasi penting dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan sesuai peraturan perundang-undangan. 7. Penerapan GCG di PT Indofarma (Persero) Tbk yang memerlukan penyempurnaan / perbaikan (Area of Improvement) sesuai ketentuan /best practices (PER 0-1/MBU/2011 dan SK-16/S. MBU/2012) berdasarkan penilaian Tim Assessment GCG sebagai berikut: 1. Komitmen terhadap penerapan GCG secara berkelanjutan: a. Pelaksanaan GCG menjadi salah satu unsur KPI yang dituangkan dalam RKAP, namun belum ada evaluasi atas pencapaian target KPI tersebut. b. Perusahaan telah menunjuk unit pelaksana pengendalian gratifikasi (corporate secretary) namun pada tahun 2012, tidak terdapat rencana dan realisasi pelaksanaan pengendalian gratifiksi dimaksud. 2. Pemegang saham & RUPS / Pemilik Modal:
a. Belum menetapkan pedoman pengangkatan dan pemberhentian Dewan Komisaris b. Belum melaksanakan penilaian kinerja Komisaris 3. Dewan Komisaris: a. Belum memberikan arahan tentang kebijakan dan pelaksanaan pengembangan karir, b. Belum memberikan arahan tentang kebijakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, c. Belum memberikan arahan tentang kebijakan pengadaan dan pelaksanaannya, d. Komisaris telah membuat indikator Pencapaian Kinerja Komisaris beserta target-targetnya, namun Komisaris belum melakukan pembahasan/evaluasi atas hasil penilaian kinerja Komisaris berikut Komite Komisaris. 4. Direksi: a. Pedoman pengukuran kinerja dan penilaian kinerja yang dimiliki hanya terbatas untuk unit/bidang yang termasuk dalam sasaran mutu ISO (belum seluruh unit dan jabatan dalam organisasi), b. Direksi hanya menetapkan target kinerja yang tercantum dalam sasaran mutu ISO dan tidak berdasarkan RKAP dan hanya sampai dengan tingkat unit atau tingkat Manajer (satu tingkat dibawah Direksi), belum sampai pada jabatan Supervisor dan Pelaksana, c. Direksi melakukan analisis dan evaluasi terhadap capaian kinerja sasaran mutu ISO, namun belum meliputi seluruh unit atau jabatan, d. Direksi telah menunjuk unit yang bertanggung jawab untuk menjaga kepatuhan perusahaan terhadap
peraturan perundangundangan atau perjanjian dengan pihak ketiga, namun belum menetapkan mekanismenya, e. Direksi belum mematuhi ketentuan dalam kontrak dengan pemasok dan juga belum melakukan survey kepuasan pemasok, f. Direksi belum melakukan survey kepuasan karyawan. 5. Pengungkapan Informasi dan transparansi: a. Perusahaan telah mengikuti Annual Report Award (ARA) namun belum pernah menjadi 5 besar. b. Perusahaan belum pernah berpartisipasi dalam CSR Award (Sustainability reporting award). 8. Agar Area Of Improvement (AOI) dapat berjalan Tim Assessmen GCG juga memberikan rekomendasi untuk dapat dilaksanakan oleh Perusahaan, sebagai berikut: 1. Kepada Pemegang Saham (Kementerian BUMN): a. Agar menetapkan pedoman pengangkatan dan pemberhentian Komisaris b. Agar menetapkan pedoman penilaian kinerja Komisaris 2. Kepada Dewan Komisaris: a. Memberikan arahan tentang: vii. Kebijakan dan p e l a k s a n a a n pengembangan karir (suksesi) manajer satu tingkat di bawah Direksi, viii. Kebijakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum (SAK), ix. Kebijakan Pengadaan dan Pelaksanaannya. h. Mengevaluasi pencapaian kinerja masing-masing anggota Komisaris serta melaporkannya dalam Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Komisaris 3. Kepada Direksi: a. Menetapkan sistem/
pedoman pengukuran dan penilaian kinerja untuk seluruh unit/bidang dan jabatan dalam organisasi (struktural) yang diterapkan secara obyektif dan transparan (tidak terbatas pada pedoman ISO), b. Menetapkan target kinerja berdasarkan RKAP dan diturunkan secara berjenjang ke seluruh unit, sub unit dan jabatan di dalam organisasi (struktural) di organisasi (tidak terbatas pada pedoman ISO), c. Melakukan analisis dan evaluasi terhadap capaian kinerja untuk jabatan/unitunit di bawah Direksi dan masing-masing Direksi. d. Menetapkan mekanisme untuk menjaga kepatuhan terhadap peraturan perundangan dan perjanjian dengan pihak ketiga, e. Mematuhi ketentuan kontrak dengan pemasok serta melakukan survey kepuasan pemasok, f. Melakukan survey kepuasan karyawan, g. Melakukan perbaikan Annual Report dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh pemberi Award, h. Berpartisipasi dalam CSR Award dan sejenisnya, i. Melakukan evaluasi terhadap pencapaian target KPI/skor GCG yang telah ditetapkan dalam RKAP, j. Membuat rencana dan pelaksanaan pengendalian gratifikasi serta membuat laporan tentang pelaksanaan pengendalian gratifikasi.
Selain pemaparan tersebut dilaksanakan juga forum diskusi dan tanya jawab anggota Direksi dan Dewan Komisaris dengan Tim Assessment GCG. Acara diakhiri dengan penandatanganan Berita Acara Exit Meeting Assessment Penerapan GCG tahun 2012. (Bambang
Widodo
–
Tim
Counterpart Assessment GCG). | MAR E T- A P R I L 2 0 1 3
07
laporanutama
RUPS Tahunan INDOFARMA
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Indofarma
(Persero) Tbk tahun buku 2012 telah berlangsung di Intercontinental Hotel Mid Plaza Jakarta pada 11 April 2013. RUPST dihadiri Direksi, Dewan Komisaris, wakil pemegang saham mayoritas, pemegang saham minoritas, serta lembaga profesi penunjang. Dalam RUPST tersebut dihasilkan keputusan-keputusan sebagai berikut: Agenda I dan 2: 1. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan tahun buku 2012 dan Mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan (Konsolidasi) Tahun Buku 2012 sebagaimana pokokpokok disampaikan Direksi mengenai keadaan dan jalannya Perseroan Tahun Buku 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Hendrawinata, Eddy dan Sidharta sesuai deangan laporannya nomor 18/02/ISS/I/13 tanggal 28 Februari 2013 dengan pendapat “wajar dalam semua hal yang material” 2. Menyetujui Laporan Kegiatan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) untuk Tahun Buku 2012 dan mengesahkan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) untuk Tahun Buku 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Hendrawinata, Eddy dan Sidharta sesuai dengan laporannya nomor 042/02/ISS/I/13 tanggal 28 Februari 2013 dengan pendapat “wajar dalam semua hal
08
| M A R E T- A P R I L 2 0 1 3
yang material” 3. Selanjutnya dengan disetujuinya Laporan Tahunan Perseroan tahun buku 2012 serta disahkannya Laporan Keuangan Perseroan (Konsolidasi) Tahun Buku 2012 dan disetujuinya Laporan Kegiatan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) untuk Tahun Buku 2012 dan disahkannya Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) untuk Tahun Buku 2012 maka Rapat memberikan pelunasan dan pembebasan tanggungjawab sepenuhnya kapada para anggota Direksi atas tindakan pengurusan Perseroan dan anggota dewan Komisaris atas tindakan pengawasan Perseroan yang telah dijalankan selama tahun buku 2012 sepanjang tindakan tersebut tercermin dalam Lapora Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan tahun buku 2012 serta Laporan Kegiatan dan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Tahun Buku 2012 dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. Agenda 3: Menyetujui dan menetapkan penggunaan laba bersih Perseroan tahun buku 2012 sebesar Rp. 42.385.114,982 untuk hal-hal sebagai berikut: 1. Sebesar Rp. 4.238.511,498 atau 10% dari Laba Bersih Perseroan atau sebesar Rp. 1,37 persaham dibagikan sebagai dividen tunai kepada pemegang saham yang
2. 3. 4. 5.
tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada tanggal 7 Mei 2013 dan akan dibayarkan pada 22 Mei 2013. Sebesar Rp 847.702,300 atau 2 % dari Laba bersih Perseroan untuk Bina Lingkungan Sebesar Rp 1.271.553,449 atau 3 % dari Laba bersih Perseroan untuk Cadangan Umum Sebesar Rp 36.027.347,735 atau 85 % dari Laba bersih Perseroan dicatat sebagai Laba ditahan. Memberi kuasa dan wewenang kepada Direksi untuk mengatur jadwal dan tatacara pembayaran dividen tunai dimaksud dengan memperhatikan ketentuan dan peraturan yang berlaku
Agenda 4: Menyetujui 1. Gaji Direktur Utama per bulan (bersih) sebesar Rp. 62.500.000,dengan ketentuan: a. Komposisi Gaji bagi Direksi lainnya dan Honorarium Komisaris Utama dan Komisaris sama dengan rumusan komposisi gaji/honorarirum pada tahun buku 2012. b. Pajak atas gaji/honorarium menjadi beban perseroan dengan besaran sesuai dengan peraturan perundangundangan. c. Tunjangan dan fasilitas lainnya sesuai dengan Peraturan Menteri Negara BUMN no PER-07/MBU/2010 tanggal 27 Desember 2010. 2. Total tantiem bagi Direksi dan Dewan Komisaris
untuk Tahun Buku 2012 sebesar Rp. 1 365.000.000,atau setara dengan 3,22 % dari laba bersih Perseroan tahun buku 2012 dengan ketentuan: a. Komposisi Gaji bagi Direksi lainnya dan Honorarium Komisaris Utama dan Komisaris sama dengan rumusan komposisi gaji/honorarium pada tahun buku 2012. b. Pajak atas tantiem menjadi beban yang besangkutan. Agenda 5: 1. Menyetujui penunjukan Kantor kuntan Publik Hendrawinata, Eddy dan Sidharta sebagai auditor yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perseroan dan Laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) untuk tahun buku 2013. 2. Melimpahkan kewenangan dan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan honorarium Akuntan publik dan persyaratan lainnya sesuai ketentuan yanf berlaku. Agenda 6: Menyetujui mengukuhkan pemberlakukan: 1. Peraturan Menteri Negara BUMN nomor PER-12/MBU/2012 tanggal 24 Agustus 2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas BUMN. 2. Peraturan Menteri Negara BUMN nomor PER-15/MBU/2012 tanggal 25 September 2012 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Negara BUMN nomor PER-05/ MBU/2008 tentang pedoman umum pelaksanaan pengadaan barang dan jasa BUMN
Dengan masa transisi selambatlambatnya 12 bulan terhitung sejak Keputusan RUPS ini.
Agenda 7: I. Dewan Komisaris 1. Memberhentikan hormat nama-nama di bawah ini sebagai Komisaris Perseroan: a. Sdr Supriyantoro Komisaris Utama
dengan tersebut anggota sebagai
b. Sdr Dumoly Pardede sebagai Komisaris c. Sdr Marzuki Abdullah sebagai Komisaris Independen terhitung sejak ditutupnya rapat ini dengan ucapan terima kasih atas pengabdiannya selama memangku jabatan tersebut 2. Mengangkat nama-nama tersebut di bawah ini sebagai anggota Komisaris Perseroan: a. Sdr Akmal Thaher sebagai Komisaris Utama b. Sdri Rina Moreta sebagai Komisaris c. Sdr Fajar Rahmat Zulkarnen sebagai Komisaris Independen terhitung sejak ditutupnya Rapat ini dan berakhir pada penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ke 5 (lima) setelah tanggal pengangkatannya, dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikannya sewaktu-waktu sebelum masa jabatannya berakhir dengan memperhatikan ketentuan anggran dasar dan perundangan yang berlaku. Sehingga Susunan Dewan Komisari Perseroan sebagai berikut: a. Sdr Akmal Thaher sebagai Komisaris Utama b. Sdri Rina Moreta sebagai Komisaris c. Sdr Fajar Rahmat Zulkarnen sebagai Komisaris Independen d. Sdri Kustantinah sebagai Komisaris Independen II. Direksi 1. Memberhentikan dengan hormat Sdr Djakfarudin Junus sebagai Direktur Utama terhitung sejak ditutupnya
Rapat ini, dengan ucapan terima kasih atas segala seumbangan tenaga dan pikirannya selama memangku jabatan tersebut. 2. Mengalihtugaskan jabatan Sdr Elfiano Rizaldi yang semula menjabat sebagai Direktur Riset dan Pemasaran, menjadi Direktur Utama Perseroan dengan masa jabatan yang bersangkutan meneruskan sisa masa jabatannya sesuai dengan keputusan Rapat Umum Penagang Saham Tahun Buku 2009 tanggal 27 Mei 2010. 3. Perubahan nomenklatur Direksi sehingga susunan dan nomneklatur Direksi Perseroan menjadi sebagai berikut: a. Sdr Elfiano Rizaldi sebagai Direktur Utama b. Sdr. John Guntar Sebayang sebagai Direktur Keuangan c. Sdr Kosasih sebagai Direktur d. Sdr Bambang Solihin Irianto sebagai Direktur 4. Penetapan bidang tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan berdasarkan keputusan Direksi sebagaimana pasal 18 ayat (23) Anggaran Dasar Perseroan. III. Memberi kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan untuk menyatakan kembali keputusan dari Rapat ini dalam Akta Notaris dan selanjutnya memberitahukan perubahan susunan pengurus Perseroan tersebut kepada Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia untuk dimasukkan dalam Daftar Perseroan dan untuk keperluan tersebut berhak melaksanakan segala sesuatu yang diperlukan sehubungan dengan pemberitahuan tersebut. (im) | MAR E T- A P R I L 2 0 1 3
09
aspirasi
Sat Hari Agus :
Peran Penting IPC Sat Hari Agus Setia Budi mulai bekerja di PT Indofarma sejak Maret 1994 – 1999 sebagai Analis Bahan Baku dan Analis Produk Jadi di Bidang Pengawasan Mutu. Berikutnya tahun 1999 – 2002 sebagai Penanggungjawab Inspeksi Produk Toll Manufacturing yang diitempatkan di gudang BPOM Jakarta. Tahun 2002 – 2005 bergabung dengan unit Internal Process Control (IPC) di Cibitung. Tahun 2005 – 2008 sebagai Petugas Kalibrasi alat laboratorium. Tahun 2008 sampai sekarang bergabung kembali dengan unit IPC yang menjadi bagian dari Bidang Pengawasan Mutu. Saat ini Sat Hari Agus diberi amanah menjadi Supervisor di IPC dalam mengawal setiap proses produksi dalam rangka menjamin kualitas
produk. Semua personel yang terlibat dalam proses pembuatan obat haruslah mempunyai kesadaran untuk menjaga kualitas produk. Apalagi saat ini kita harus memenuhi target tender e-catalogue dalam jumlah banyak dan waktu yang singkat, maka kita pasti akan diburu oleh waktu pemenuhannya. Di sinilah Sat Hari mengingatkan pentingnya peran rekan-rekan IPC agar lebih teliti dalam inspeksi proses produksi sehingga dapat meminimalkan penyimpangan proses produksi. Dalam penilaiannya, performa kinerja perusahaan dari tahun ke tahun semakin membaik. Hal tersebut dibuktikan dengan penerimaan reward kepada karyawan. Bila kita ingin reward yang lebih besar maka kita wajib meningkatkan prestasi
kerja di bidang kita masing – masing. Sat Hari Agus melihat bahwa dengan diberlakukannya sistem e-catalogue tahun ini dan BPJS di tahun depan oleh pemerintah, maka hal ini merupakan peluang bisnis yang menjanjikan guna mendapat profit yang lebih besar. Selain itu, ini merupakan tantangan bagi Indofarma dalam memenangkan persaingan bisnis farmasi yang semakin kompetitif. Kita harus siap dan optimis karena Indofarma adalah produsen farmasi yang memiliki infrastruktur yang lengkap sesuai ketentuan CPOB, mempunyai distributor berpengalaman, dan SDM yang handal. Selain itu Indofarma mampu menghasilkan produk dengan jumlah item yang banyak dan mutu terjamin serta harga yang terjangkau, sehingga dengan modal tersebut seharusnya kita siap dan optimis. Sat Hari Agus menyampaikan terima kasih kepada Direksi atas peningkatan kesejahteraan kepada karyawan. Ia mengusulkan untuk diadakan kembali Forum Komunikasi Korporat antara Direksi dengan seluruh karyawan yang diadakan secara berkala. Forum tersebut dapat merupakan wadah jalinan hubungan yang erat, keterbukaan, serta penyampaian informasi secara langsung mengenai perkembangan perusahaan kepada karyawan. Ia mengingatkan agar kita selalu meningkatkan kepedulian demi kemajuan perusahaan Indofarma, minimal di lini kerja kita masing – masing. (im)
10
| M A R E T- A P R I L 2 0 1 3
aspirasi
Sri Mulyani:
Kita Harus Terus Belajar & Menjaga Integritas Tidak terasa Mhoenk, begitu panggilan akrab Sri Mulyani, sudah melewati waktu hampir 30 tahun di Indofarma. Jika dihitung dalam setahun, waktu yang kita habiskan di kantor jauh melebihi waktu kita untuk keluarga. Pernahkah terpikirkan oleh kita bahwa kantor dan lingkungan rekan-rekan sekerja adalah keluarga kedua kita?
Sri Mulyani dari Bidang Marketing Support ingat betul awal bekerja di PT Indofarma. Pada hari kedua dia sudah mogok kerja dengan alasan tidak suka diperintah dengan nada tinggi apalagi dimarahi. Maklum pada waktu itu di tahun 1984 ia baru lulus SMA. Kemudian pada suatu hari Almarhumah ibunya bertutur “Bagaimana kalau kamu coba lagi, namanya juga belajar. Jangan lupa jaga perilaku!”
Bagi Mhoenk, memutuskan untuk bekerja adalah juga berarti belajar. Belajar juga bisa dilakukan dengan mengamati, melihat, mencari peluang atau dengan langsung ke lapangan menekuni pekerjaan. Satu hal mendasar yang harus terus ditanamkan adalah menjaga integritas. Karena integritas artinya lengkap, menyeluruh dan berkaitan dengan kejujuran, kebenaran atau ketepatan tindakan seseorang. Integritas juga menggambarkan sifat menghormati prinsip-prinsip moral. Seseorang yang berintegritas adalah seorang pribadi yang lengkap atau utuh, karena pikiran, hati dan tindakan sejalan, tidak setengah-setengah. Jika ditanya apa suka dan duka selama bekerja? Mhoenk mengaku lebih banyak suka daripada dukanya dan dia selalu bersyukur atas segala keberkahan yang telah ia terima. Indofarma selalu memberi peluang bagi karyawan untuk meningkatkan kompetensi diri melalui kursus atau
training, bisa ikut rapat kerja di hotel berbintang, ada acara wisata bersama, family gathering dan lain lain. Dukanya adalah pada saat Kantor Pemasaran Indofarma di Manggarai terkena banjir di tahun 2002 dan 2007. Harapannya Indofarma dapat terus menjadi sandaran ekonomi baginya dan rekan-rekan sejawat. Di sini tentunya untuk memenangkan persaingan yang ketat di Industri Farmasi kita semua sebagai anggota keluarga besar Indofarma harus terlebih dahulu mempunyai semangat yang utuh dan memiliki budaya kerja yang kuat. Menerapkannya memang tidak mudah, tapi tidak mustahil. Mari kita mulai dari hal paling sederhana seperti : Jangan terlalu hitung-hitungan ini pekerjaan saya atau bukan. Jangan membandingkan tanggung jawab kita dengan pekerjaan orang lain, karena masing-masing orang punya porsi pekerjaan yang berbeda. Percayalah bahwa semua orang siap melakukan hal terbaik juga. Mulailah dengan diri sendiri untuk melakukan dan menghasilkan yang terbaik karena kita dibayar untuk melakukan itu. (im)
| MAR E T- A P R I L 2 0 1 3
11
seputarkita
PELATIHAN PERSIAPAN PENSIUN
PT Indofarma menyelenggarakan pelatihan persiapan pensiun (pra purnabakti) pada 22 – 26 April 2013 di Bandung bagi 51 karyawan yang akan memasuki pensiun. Pelatihan ini diadakan sebagai pembekalan agar karyawan yang akan pensiun dapat mempersiapkan diri dengan baik, sehinga permasalahan mental, finansial, kesehatan, dan status sosial yang biasanya muncul saat pensiun dapat diantisipasi lebih dini. Pelatihan pra purnabakti tersebut diadakan dengan bekerjasama dengan LP2ES Learning Center, Bandung. Acara dibuka oleh Direktur Bambang Solihin. Adapun materi pelatihan antara lain meliputi masalah mental spiritual Kesehatan, dan Kewirausahaan yang khusus bagi usia pensiun. Pelatihan disampaikan melalui metode ceramah, kunjungan dan praktek lapangan, diskusi, studi kasus, dan penugasan. Dalam materi mental spiritual dibahas masalah menyikapi masa pensiun dengan bening hati, perlunya perubahan mental, kiat mengatasi persoalan hidup, dan membina keluarga harmonis. Sedangkan dalam materi kesehatan dibahas tentang 12
| M A R E T- A P R I L 2 0 1 3
manajemen hidup sehat masa lansia, dan mengenal tanaman obat bagi kesehatan. Adapun dalam materi kewirausahaan dibahas tentang membangun jiwa kewirausahaan, kiat-kiat memulai bisnis, studi kelayakan usaha, kebebasan finansial, dan mengelola keuangan keluarga. Peserta selain mendapat materi di kelas, juga berkesempatan melakukan kunjungan praktek lapangan. Kunjungan dilakukan ke
beberapa unit usaha yang sudah berkembang di sekitar Bandung, yakni usaha peternakan, perbengkelan, dan jasaboga (roti/kue). Dengan meninjau lapangan peserta bisa memperoleh penjelasan langsung dari para wirausahawan tentang kiat-kiat mereka mengembangkan usahanya. Lebih dari itu, peserta berkesempatan melakukan praktek langsung dengan membuat mie, roti / kue, praktek perbengkelan, dan praktek peternakan. (IM)
seputarkita Apel Karyawan Indofarma:
Tahun Tantangan dan Keberkahan di 2013 Bertempat di pabrik Cibitung, pada Jumat 19 April 2013 pagi dilaksanakan apel karyawan dengan inspektur upacara Direktur Utama Elfiano Rizaldi. Dalam sambutannya Dirut antara lain mengemukakan bahwa hasil RUPST pada 11 April lalu mempunyai makna adanya perubahan agar kita lebih maju. Dirut mengucapkan rasa syukurnya bahwa di era Dirut Djakfarudin sudah diletakkan pondasi perbaikan, dan Indofarma sudah menuju arah kemajuan. Profit Indofarma pada 2011 sebesar 36 miliar rupiah dan pada 2012 naik menjadi 42 miliar rupiah. Tugas kita adalah melanjutkannya sehingga ke depan kita bisa lebih maju, yang pada 2013 target profitnya adalah 100 miliar rupiah. Lanjut Dirut, bahwa di tahun 2013 adalah tahun tantangan dan keberkahan. Tantangan kita pada 2013 antara lain keharusan menyelesaikan renovasi pabrik agar sesuai dengan CPOB, membuat gedung baru guna peningkatan kapasitas produksi, pilot plan, dan yang terutama adalah tantangan memenuhi order e-catalogue senilai 1,6 triliun rupiah. Nilai ini hampir 3 kali lebih besar dari order yang biasa kita penuhi di tahun-tahun lalu. Oleh karena itu diperlukan kerja keras dan kerjasama yang melebihi tahuntahun sebelumnya. Bila kita gagal memenuhi order e-catalogue ini maka kita tidak akan memperoleh kembali order tersebut di tahun mendatang. Elfiano berharap dukungan segenap
karyawan agar dapat bersama-sama menyelesaikan tantangan-tantangan tersebut demi kemajuan perusahaan
sehingga bisa menjadi keberkahan bagi segenap karyawan. (im)
| MAR E T- A P R I L 2 0 1 3
13
seputarkita
Pelatihan Medrep Baru melalui Direktorat Pemasaran pada 3 Mei 2013 lalu telah menyelenggarakan pelatihan bagi MR baru.
Sebagai bagian dari pemantapan pengetahuan dan ketrampilan tenaga pemasaran atau yang sering disebut dengan profesi Medical Representative (MR), PT Indofarma 14
| M A R E T- A P R I L 2 0 1 3
Pelatihan yang bertempat di kantor pusat dan sekaligus fasilitas produksi di Cibitung tersebut dihadiri oleh sekitar 35 orang MR hasil rekrutan terbaru untuk menjadi tenaga pemasaran produk-produk Indofarma. Sebagai ujung tombak Direktorat yang saat ini berada di bawah naungan Direktur Utama, para MR ini diberi pembekalan oleh narasumber internal antara lain Manajer Pemasaran Dian Eka Putra, Manajer Quality Assurance Eko Dodi Santosa dan beberapa narasumber
lainnya. Peserta yang berasal dari wilayah kerja Palembang, Suabaya, Makasar, Semarang, Lampung, Jakarta, Yogya, dan Solo ini terlihat antusias pada setiap sesi pelatihan tersebut. Diharapkan dari hasil pelatihan ini para MR akan lebih dalam mengetahui cara pembuatan obat yang baik, mengenal sistem mutu obat, dan bertambah pengetahuan akan produk-produk Indofarma. Pengetahuan dan ketrampilan ini diperlukan dalam upaya memenangkan persaingan di sesama pelaku industri farmasi yang persaingannya kian ketat. (SANTi)
seputarkita
Pentingnya Dokumen Perusahaan Dalam kehidupan sehari-hari, kita tentu sering berhubungan dengan dokumen, baik dalam bentuk hard copy maupun soft copy. Begitu pula dengan kehidupan kita di lingkungan kerja, dokumen merupakan hal mutlak yang penting artinya dalam setiap aktivitas pekerjaan kita, mulai dari catatan pribadi, notulen rapat, memo, surat keputusan, perjanjian, tagihan, maupun data-data perusahaan lainnya. Tanpa bermaksud menafikan tingkat kegunaan dokumen pribadi, mengingat begitu pentingnya dokumen perusahaan terutama ketika dokumen tersebut digunakan sebagai alat bukti, pembahasan akan difokuskan pada dokumen perusahaan. Dokumen perusahaan perlu dikelola dengan sebaikbaiknya agar pemanfaatannya sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan yang berlaku pada perusahaan. Setiap individu yang bekerja dalam perusahaan, baik Dewan Komisaris, Direksi, Karyawan tetap, maupun Karyawan dan staf ahli yang dikontrak dalam jangka waktu tertentu, wajib dan bertanggung jawab untuk menjaga dokumen perusahaan dan menggunakannya sesuai dengan kewenangan yang diberikan oleh perusahaan berdasarkan pekerjaan. Setiap individu tersebut tidak berhak untuk mempergunakan dokumen perusahaan dengan cara melanggar hak dan untuk kepentingan pribadinya. Berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku terkait dokumen perusahaan, dokumen perusahaan secara luas terdiri dari
data, catatan, dan atau keterangan yang dibuat dan atau diterima oleh perusahaan dalam rangka pelaksanaan kegiatannya, baik tertulis di atas kertas atau sarana lain maupun terekam dalam bentuk corak apapun yang dapat dilihat, dibaca, atau didengar, yang terdiri dari dokumen keuangan dan dokumen lainnya. 1. Dokumen keuangan terdiri dari : a. Catatan yaitu neraca tahunan, perhitungan laba rugi tahunan, rekening, jurnal transaksi harian, atau setiap tulisan yang berisi keterangan mengenai hak dan kewajiban serta hal-hal lain yang berkaitan dengan kegiatan usaha perusahaan. b. Bukti pembukuan yaitu warkatwarkat yang digunakan sebagai dasar pembukuan yang mempengaruhi perubahan kekayaan, utang, dan modal perusahaan. c. Data pendukung administrasi keuangan yaitu data administratif yang berkaitan dengan keuangan untuk digunakan sebagai pendukung penyusunan dan pembuatan dokumen perusahaan, serta terdiri dari data pendukung yang merupakan bagian dari bukti pembukuan dan yang tidak merupakan bagian dari bukti pembukuan. 2. Dokumen lainnya terdiri dari data atau setiap tulisan yang berisi keterangan yang mempunyai nilai guna bagi perusahaan meskipun tidak terkait langsung dengan dokumen keuangan
Pengelolaan dokumen perusahaan secara berkala dimulai dari tahapan penyiangan, penilaian, penyerahan, sampai ke tahapan pemusnahan. Pada tahapan penyiangan, dokumen perusahaan dipilah, dikeluarkan, dan disisihkan yang telah berakhir fungsinya untuk dilakukan penilaian. Tahapan selanjutnya adalah penilaian untuk menentukan nilai guna dokumen perusahaan yang didasarkan pada kegunaannya bagi kepentingan pengguna dokumen perusahaan. Setelah dilakukan penilaian oleh tim yang dibentuk oleh Direksi, untuk dokumen perusahaan yang mempunyai nilai historis dan nilai guna bagi kegiatan pemerintahan, pembangunan dan kepentingan nasional wajib diserahkan kepada Arsip Nasional. Dalam penilaian dokumen perusahaan, dapat digunakan dasar penilaian kegunaan primer dan sekunder. Penilaian kegunaan primer dokumen perusahaan didasarkan pada kegunaan dan kepentingan perusahaan pencipta dokumen tersebut dalam menunjang pelaksanaan kegiatan perusahaan yang sedang berlangsung dan kepentingan masa yang akan datang. Penilaian kegunaan primer dapat diuraikan menjadi:
| MAR E T- A P R I L 2 0 1 3
15
1. Nilai guna administrasi yaitu penilaian dokumen perusahaan didasarkan pada kegunaan bagi pelaksanaan tugas fungsi perusahaan yang mengeluarkan dokumen perusahaan, misalnya undangan rapat. 2. Nilai guna keuangan / fiskal yaitu penilaian dokumen perusahaan didasarkan pada segala hal yang menyangkut transaksi dan pertanggungjawaban keuangan, misalnya dokumen pajak dan invoice. 3. Nilai guna hukum yaitu penilaian dokumen perusahaan didasarkan pada bukti-bukti yang mempunyai kekuatan hukum atas hak dan kewajiban perusahaan, misalnya surat penunjukan supplier dan perjanjian. 4. Nilai guna ilmiah dan teknologi yaitu penilaian dokumen perusahaan yang mengandung data ilmiah dan teknologi sebagai akibat atau hasil penelitian murni atau penelitian terapan, misalnya laporan hasil uji klinis. Penilaian kegunaan sekunder dokumen perusahaan didasarkan pada kepentingan organisasi lain atau kepentingan umum sebagai bahan bukti pertanggungjawaban nasional, dan dokumen tersebut dapat diserahkan kepada Arsip Nasional. Penilaian kegunaan sekunder dapat diuraikan menjadi : Nilai guna kebuktian yaitu penilaian dokumen perusahaan berdasarkan fakta dan keterangan yang dapat digunakan untuk menjelaskan bagaimana suatu perusahaan diciptakan, dikembangkan, diatur, fungsi dan kegiatan perusahaan tersebut, serta hasil / akibat dari kegiatan yang dilakukan, misalnya anggaran dasar, rencana kerja, dan prosedur internal. Nilai guna informasional yaitu penilaian dokumen perusahaan berdasarkan isi atau informasi yang terkandung dalam dokumen tersebut untuk kepentingan penelitian dan kesejarahan, tanpa dikaitkan dengan perusahaan penciptanya, misalnya 16
| M A R E T- A P R I L 2 0 1 3
sertifikat keanggotaan Direksi dan daftar kehadiran rapat. Selain melakukan tahapan-tahapan pengelolaan dokumen perusahaan, perusahaan juga menyusun dan menetapkan jadwal retensi untuk menentukan jangka waktu penyimpanan dokumen perusahaan yang disusun dalam suatu daftar sesuai dengan jenis dan nilai kegunaannya dan dipakai sebagai pedoman pemusnahan dokumen perusahaan. Jangka waktu penyimpanan dokumen perusahaan yang berupa catatan, bukti pembukuan, dan data pendukung administrasi keuangan yang merupakan bagian dari bukti pembukuan wajib disimpan minimal selama 10 (sepuluh) tahun terhitung sejak akhir tahun buku perusahaan, sedangkan untuk data pendukung administrasi keuangan yang tidak merupakan bagian dari bukti pembukuan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Jangka waktu penyimpanan dokumen lainnya ditetapkan berdasarkan nilai guna dokumen tersebut. Dokumen perusahaan yang telah melewati jangka waktu minimal wajib simpan tetap dapat dipergunakan sebagai alat bukti sesuai dengan ketentuan mengenai daluwarsa suatu tuntutan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku atau untuk kepentingan hukum lainnya. Untuk menghindari terjadinya penumpukan dokumen perusahaan, dokumen perusahaan dapat dialihkan ke dalam mikrofilm atau media lainnya sejak dokumen perusahaan dibuat atau diterima oleh perusahaan, dan perusahaan wajib mempertimbangkan kegunaan naskah asli dokumen yang tetap perlu disimpan karena mengandung nilai tertentu demi kepentingan perusahaan atau kepentingan nasional. Naskah asli dari dokumen perusahaan yang dialihkan ke dalam mikrofilm atau media lainnya yang mempunyai kekuatan pembuktian
otentik dan masih mengandung kepentingan hukum tertentu wajib disimpan oleh perusahaan. Setiap pengalihan dokumen perusahaan ke dalam mikrofilm atau media lainnya wajib dilegalisasi oleh pimpinan perusahaan atau pejabat yang ditunjuk di lingkungan perusahaan dengan dibuatkan berita acara. Dokumen perusahaan yang telah dimuat dalam mikrofilm atau media lainnya dan atau hasil cetaknya tersebut merupakan alat bukti yang sah dan apabila dianggap perlu dalam hal tertentu dan untuk keperluan tertentu dapat dilakukan legalisasi terhadap hasil cetak dokumen perusahaan yang telah dimuat dalam mikrofilm atau media lainnya. Untuk dokumen perusahaan yang telah berakhir fungsinya, telah melampaui jangka waktu simpan yang tercantum dalam jadwal retensi, tidak lagi mempunyai nilai guna bagi kepentingan perusahaan, tidak mempunyai nilai guna bagi kepentingan nasional, tidak ada peraturan perundang-undangan yang melarang, tidak terdapat kaitan dengan perkara pidana atau perkara perdata yang masih dalam proses, dan / atau telah dialihkan ke dalam mikrofilm atau media lainnya dapat segera dimusnahkan kecuali ditentukan lain oleh perusahaan berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku. Setiap pemusnahan dokumen perusahaan tersebut wajib didasarkan atas keputusan pimpinan perusahaan atau pejabat yang ditunjuk di lingkungan perusahaan. Dokumen perusahaan tertentu yang mempunyai nilai guna bagi kepentingan nasional wajib diserahkan kepada Arsip Nasional Republik Indonesia berdasarkan keputusan pimpinan perusahaan dan dilaksanakan dengan berita acara serta melampirkan daftar pertelaan (jenis, jumlah, dan jangka waktu penyimpanan) dokumen yang akan diserahkan. (RGA)
tips
Mengatur Menu Diet Untuk Menurunkan Berat Badan Berat badan dan postur tubuh ideal bukanlah impian semata. Anda bisa mendapatkannya kok. Syaratnya cukup mudah, Anda harus rajin belohraga dan mampu mengatur pola makan Anda. Dengan menjalani olahraga dan pola makan yang seimbang dan sehat, berat badan Anda dijamin akan turun dan tubuh pun akan lebih sehat. Namun, kebanyakan orang merasa kesulitan mengatur pola makannya. Kebanytana panduan atau bantuan ahli akan sulit bagi sesorang untuk mengatur pola makan yang tak hanya sehat tapi juga seimbang dari sisi gizi dan kalorinya. Berikut adalah panduan untuk berdiet sehat dan seimbang yang bisa Anda terapkan sendiri. Dengan mengikuti panduan ini dan menerapkannya dengan disiplin, nisacaya tubuh sehat dan langsing akan segera Anda miliki. Belajar menghitung jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh setiap hari Agar diet Anda berjalan lancar, Anda perlu pengetahuan kebutuhan kalori tubuh Anda sendiri. Dengan begitu Anda bisa menyesuaikan jumlah kalori yang masuk disesuaikan dengan kebutuhan tersebut. Kebutuhan kalori setiap manusia pasti berbeda-beda. Kebutuhan kalori setiap orang sangta bergantung pada berbagai faktor seperti usia, berat badan, tinggi badan, jenis kelamin, dan jenis aktivitas yang dilakukan sehari-hari. Semakin banyak dan berat aktivitas yang Anda jalankan, maka kebutuhan
kalori harian akan semakin besar. Kebutuhan kalori anak-anak, orang dengan usia produktif dan lansia pun juga akan berbeda. Jadi, Anda harus benar-benar mengetahui kebutuhan kalori harian tubuh Anda sendiri. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter gizi atau mencari informasinya di internet. Aturlah dengan Benar Komposisi Makanan Anda Sehari-Hari Jika Anda sudah mengenali dan mengetahui kebutuhan kalori Anda, hal berikutnya yang perlu Anda lakukan adalah mengatur sedemikian rupa agar jumlah kalori yang masuk tubuh tidak berlebih. Kalori berlebih dalam tubuh akan ditimbun sebagai lemak. Itulah yang membuat tubuh menjadi gemuk dan berat badan menjadi berlebih. Aturlah porsi akan Anda. Misalnya, jika kebutuhan kalori Anda dalam sehari sekitar 1500 kkal dengan total tiga kali makan, maka setiap kali makan jumlah kalorinya harus disesuaikan agar total akumulasinya sesuai dengan kebutuhan tersebut. Yang dianjurkan, saat sarapan sebaiknya, kebutuhan kalori terpenuhi sekitar 20 persen. Dengan contoh kebutuhan total 1500 kkal, maka saat sarapan asupan
makanan kita sebaiknya sebesar 300 kkal. Pilihan menu sarapan dengan jumlah kalori senilai 300 kkal contohnya adalah roti gandum yang diolah menjadi sandwich isi daging, sosis atau telur dadar (salah satu saja), ditambah dengan setenggah lembar keju dan sayuran segar. Untuk makan siang, sebaiknya komposisi kebutuhan kalori terpenuhi lagi sekitar 30 persen. Dengan contoh kasus yang masih sama, maka banyaknya kalori saat makan siang adalah sekitar 450 kkal. Untuk memenuhi kebutuhan kalori sebesar itu, Anda bisa memilih menu makan siang gado-gado komplit termasuk lontong dan setengah telur rebus. Untuk makan malam komposisi kalorinya adalah 20 persen yakni sekitar 300 kkal. Tak ada pantangan saat makan malam termasuk menyantap nasi. Yang wajib diingat adalah jumlah kalori tak boleh melebihi komposisi yang disarankan. Dari ketiga makan besar tersebut, 70 persen kebutuhan kalori harian sudah terpenuhi. 30 persen sisanya dipenuhi saat snack time tiba dengan berbagai camilan sehat. jumlah kalori camilan tidak boleh lebih dari 450 kkal atau 30 persen dari total kebutuhan kalori. Pembagiannya tergantung snack time yang Anda miliki. Jika anda punya 3 kali waktu snack time, berarti setiap kali mengemil Anda hanya dapat mengemil makanan yang berkalori sekitar 150 kkal. Contoh camilan sehat dengan jumlah kalori sebesar itu adalah buah segar. (IM)
| MAR E T- A P R I L 2 0 1 3
17
lintasmedia
Indofarma Gandakan Produksi penjualan Perseroan. “Namun kami juga sudah melakukan langkahlangkah efisiensi untuk menekan biaya distribusi”, kata dia. Target penjualan pada tahun ini dipatok 1,4 triliun rupiah, naik dari realisasi tahun lalu yang hanya 1,1 triliun rupiah atau 21,73 persen. Target laba sebesar 82,6 miliar rupiah alias diharapkan melonjak 94,90 persen dari tahun lalu sebesar 42,38 miliar rupiah.
BUMN
farmasi, PT Indofarma
(Persero) Tbk (INAF), menggenjot kapasitas produksi pabrik obatnya hingga hingga 5 miliar butir. Target perolehan itu melonjak lebih dari dua kali lipat atau sekitar 127,27 persen dari realisasi produksi obat sepanjang tahun 2012 yang mencapai 2,2 miliar butir. Perseroan sudah menyiapkan dana 250 miliar rupiah sampai dengan tahun 2014. Khusus tahun ini, Indofarma menganggarkan belanja modal 160 miliar rupiah yang berasal dari kas internal. Investasi itu jauh lebih besar dibanding tahun lalu yang sebesar 5 miliar rupiah. “Dana ini akan digunakan untuk menambah kapasitas produksi obat Perseroan”, kata Direktur Utama Perseroan, Elfiano Rizaldi, ketika ditemui pada acara RUPS Tahunan Indofarma di Jakarta, Rabu (11/4). Belanja modal itu akan digunakan Perseroan untuk meningkatkan kapasitas pabrik site dua dengan nilai investasi 72 miliar rupiah, lalu untuk proyek pilot plan sebesar 18 miliar rupiah. Indofarma juga akan menggenjot produksi obat herbalnya dengan nilai investasi 23 miliar rupiah, kemudian untuk renovasi gedung 18
| M A R E T- A P R I L 2 0 1 3
sebesar 17 miliar rupiah, dan untuk sistem teknologi informasi 16 miliar rupiah. Sisanya digunakan untuk otomasi peralatan pabrik dan produksi sebagai sarana peningkatan kapasitas. Sumbangan terbesar dalam raihan ekspor didapatkan dari negara Timur Tengah, seperti Afghanistan dan Irak, dengan pasokan obat-obat berjenis generic. “Untuk registrasi obat, tergantung dari regulasi negara setempat, ada yang satu tahun dan tiga tahun,” tambah Elfiano. Untuk ekspor ke Kazakstan, Indofarma masih menunggu hasil registrasi obat sebelum memulai distribusi. Efisien dan Selektif Menyoal turunnya penjualan Perseroan pada tahun 2012 yang hanya membukukan 1,1 triliun rupiah dibanding perolehan pada tahun 2011 yang sebesar 1,2 triliun rupiah, Direktur Keuangan Perseroan, John Guntar Sebayang, pada kesempatan yang sama mengatakan, “Ini dikarenakan turunnya tender alat kesehatan”. Semakin selektifnya anak perusahaan Perseroan, PT Indofarma Global Medika mengikuti tender, juga menjadi salah satu pemicu turunnya
Jika target tercapai, marjin laba bersih menebal menjadi 5,9 persen, naik dari marjin laba 2012 sebesar 3,68 persen. Angka itu juga menunjukkan Perseroan memacu efisiensi. Indofarma akan membagi dividen sebesar 10 persen dari raihan laba bersih 2012 atau setara dengan 4,28 miliar rupiah. Analis dari Recapital Securities, Agustini Hamid, mengatakan prospek pertumbuhan emiten farmasi di tahun ini seiring dengan pertumbuhan ekonomi, yakni sekitar 5-6 persen. Hal itu berkaitan dengan segmen saham. “Farmasi masuk ke dalam defensive stock,” kata dia. Dia juga mengatakan marjin tipis akan didapatkan emiten farmasi selama belum adanya kemandirian bahan baku obat, mengingat biaya impor yang tinggi dan juga biaya riset. Di samping itu, kinerja emiten farmasi sangat dipengaruhi oleh nilai tukar mata uang rupiah terhadap asing karena mayoritas emiten farmasi masih bergantung pada impor bahan baku. Dia menambahkan, emiten farmasi seperti Kalbe Farma Tbk (KLBF) saja memiliki produk non farmasi untuk menopang kinerja Perseroan. “Emiten farmasi yang hanya mengandalkan main business saja akan bermarjin tipis”, tambah dia. (GUN-Koran Jakarta (12/4)).
infoproduk
Probiotik
Sahabat Pencernaan Kita Pernahkah anak Anda mengalami g a n g g u a n pencernaan? Apakah yang Anda lakukan jika anak Anda mengalaminya? Gangguan pencernaan, beragam macam dan penyebabnya. Ada yang disebabkan karena faktor asupan makanan yang tidak bersih, stres, lelah ataupun konsumsi obat-obatan yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan pencernaan dan salah satu yang paling sering terjadi adalah diare.
Tahukan Anda bahwa di dalam usus kita mengandung lebih dari 100 triliun koloni bakteri hidup yang disebut dengan mikroflora. Mikroflora tersebut dikelompokkan menjadi 2 macam, bakteri baik dan juga bakteri jahat. Pada keadaan normal, jumlah bakteri baik dapat bertambah banyak dibandingkan dengan jumlah bakteri jahat. Menjaga keseimbangan mikrofora di dalam saluran pencernaan sangatlah penting agar gangguan penceraan tidak terjadi. Dan sebaliknya, pada kondisi abnormal, jumlah bakteri baik akan terancam oleh jumlah bakteri jahat. Dan bilamana hal itu terjadi maka kita perlu untuk memperbanyak jumlah bakteri baik agar keseimbangan flora usus pencernaan dapat terjaga kembali. Probiotik atau yang lebih dikenal sebagai bakteri baik, dapat membantu menekan pertumbuhan bakteri jahat. Selain itu, probiotik juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan memperkuat sistem perlindungan saluran cerna. Bakteri baik mampu membantu mendorong bakteri jahat keluar dari usus. Bila usus besar terisi dengan bakteri baik maka tidak akan ada lagi tempat bagi bakteri jahat. Saat
anak
Anda
terkena gangguan pencernaan, terutama diare, segera lakukan tindakan pengobatan yang tepat dengan memberikan larutan oralit dan dilanjutkan dengan penggunaan zink selama 7-14 hari berturut-turut. Dan sebagai terapi tambahan pengobatan diare, Anda dapat memberikan probiotik yang tepat untuk membantu pemulihan keseimbangan bakteri pencernaan sehingga diare pada anak Anda dapat teratasi dengan baik. LactodiaÒ, merupakan produk baru makanan probiotik rasa stroberi produksi Korea yang diimpor oleh Indofarma, mengandung komposisi bakteri baik (probiotik) berkonsentrasi tinggi sehingga mampu menjamin efektivitas kerja probiotik di dalam usus. Penambahan prebiotik (makanan probiotik)-FOS dan vitamin-mineral lainnya, menjadikan produk ini menjadi produk probiotik berkonsentrasi tertinggi pertama di Indonesia yang dapat membantu menjaga serta memelihara kesehatan pencernaan anak Anda.