11/3/2016
Kolaborasi Interprofesi dalam Pendayagunaan SDM Kesehatan :
perspektif mahasiswa dan profesional muda kesehatan Aprilia Ekawati Utami Ketua Dewan Pengawas Indonesian Young Health Professionals’ Society Kongres Nasional XIII IAKMI, Makassar, 3 November 2016
KOMPONEN PELAKSANA SDGs
POSISI GENERASI MUDA DALAM SDGs
“Salah satu area cross-cutting dalam pembangunan yang harus diberdayakan di seluruh sektor.” (UNPDF, 2015)
1
11/3/2016
Investasi keberlanjutan program Health Professional Education Quality (HPEQ)
Empowering Young Generation as The Next Future Leaders : Strengthening Interprofessional Collaboration Values
SEED PHILOSOPHY
BETTER HEALTH FOR INDONESIA HEALTH PROFESSIONALS (Practitioners, Academicians, Researcher, Politicians, etc)
preparing young professional for interprofessional collaboration through IYHPS (INDONESIA YOUNG HEALTH PROFESSIONAL SOCIETY )
Build best generation for indonesia health system and health education through INDONESIAN HEALTH STUDENT ORGANIZATION ALLIANCE
2
11/3/2016
9 organisasi mahasiswa dari bidang kedokteran, kedokteran gigi, kebidanan, keperawatan, kesmas, gizi, farmasi
1. Isu Peningkatan Kualitas Pendidikan Kesehatan (terutama IPE) 2. Isu Kesehatan Strategis
Aliansi Organisasi Mahasiswa Kesehatan Indonesia
Deklarasi Komitmen Bersama : Jogjakarta, 30 November 2014
BERKALA ILMIAH MAHASISWA KESEHATAN Medicine Nutrition Science
BIMKES
Public Health
www.bimkes.org Dentistyr
Pharmacy
Midwifery
Nursing
Implementasi Konsep Kolaborasi Interprofesi dan Pendidikan Interprofesi untuk Menghasilkan Publikasi Ilmiah Bidang Kesehatan (E-journal Mahasiswa Kesehatan pertama di Indonesia)
3
11/3/2016
SK Kemkumham No. AHU-0001343.AH.01.07/2015 ttg Badan Hukum Perkumpulan
IYHPS adalah organisasi profesional muda kesehatan dari berbagai latar pendidikan kesehatan yang memiliki semangat untuk berkontribusi dalam meningkatkan kualitas kesehatan bangsa Indonesia melalui program-program berbasis kolaborasi interprofesi Care, Commit, Collaborate www.iyhps.org
for better IndONEsia
“Sekumpulan pemuda yang percaya bahwa dengan kolaborasi yang baik antar profesi kesehatan akan menghasilkan layanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat”
Our Shared-Mission…. ON PROGRESS
Pendirian IPE Center
4
11/3/2016
non-pemerintahan, not-for-profit, dan netral
POLICY “IYHPS diharapkan dapat menjadi ‘jembatan’ dan ‘think tank’ untuk masyarakat, pemangku kebijakan, dan kalangan akademisi dalam hal misi kolaborasi interprofesi kesehatan”
KNOWLEDGE
Mitra IYHPS : • Kementerian Kesehatan • Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi • Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) • Yayasan Kesehatan Perempuan (YKP) • Center for Indonesian Strategic Development Initiative (CISDI) • Roche Indonesia • WHO Collaborative Center for Research and Training on IPE, Gunma University • Centre for the Advancement of Interprofessional Education (CAIPE)
Knowledge Broker IPC
• Australasian Interprofessional Practice & Education Network (AIPPEN) • African Interprofessional Education and Collaborative Practice Network (AfIN) • Beberapa NGO kepemudaan
SOCIAL
Publikasi hasil penelitian dan output program pada beberapa seminar internasional : All Together Better Health (ATBH), Ottawa & ANZAHPE Conference, dll
Mengapa harus ber-KOLABORASI ?
WHAT CAN WE DO?
5
11/3/2016
MENGAPA HARUS KOLABORASI ? Kita Hidup dalam Complex Adaptive System PELAYANAN KESEHATAN YANG SEMAKIN KOMPLEKS • Transisi demografis • Transisi penyakit menular ke penyakit tidak menular • Pembiayaan kesehatan yang terus meningkat • Jumlah, jenis dan distribusi tenaga kesehatan
• A system--unlike a mechanical system--in which any given input will produce unpredictable consequences, which may be far reaching • Anything to do with humans is usually a complex adaptive system
Globalisasi
PROGRAM KEMENTERIAN KESEHATAN
Sumber : Paparan Staf Khusus Menkes bidang Peningkatan Pelayanan Kesehatan (2016)
6
11/3/2016
PRAKTIK KOLABORASI INTERPROFESI “adalah ketika beberapa petugas kesehatan dari berbagai latar belakang profesi bekerjasama dengan pasien, keluarga pasien, dan masyarakat untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik”
Global Strategy on Human Resources for Health: Workforce 2030 (World Health Assembly 2016) – Global milestones (by 2020) - All countries have inclusive institutional mechanisms in place to coordinate an intersectoral health workforce agenda – A coordinated approach is needed to link HRH planning and education and encouraging inter-professional education and collaborative practice. – Education standards and funding should be established and monitored in national policies: radical improvements in the quality of the workforce are possible if the higher education and health sector collaborate by implementing a transformative education agenda grounded in competency-based learning. – This approach should equip health workers with skills to work collaboratively and effectively in inter-professional teams and with knowledge on social determinants of health and public health.
7
11/3/2016
Tantangan Implementasi Kolaborasi Interprofesi (IPC) dan Pendidikan Interprofesi (IPE) di Indonesia • Perbedaan sejarah dan budaya antar profesi • Ego, arogansi dan prinsip kolegialitas • Kekhawatiran terhadap diluted professional identity • Pola komunikasi yang belum efektif • Variasi dalam implementasi standar pendidikan dan standar kompetensi dari tiap profesi • Belum adanya role model yang ideal
Program dan Gerakan IYHPS Untuk Mengawal Misi Kolaborasi Interprofesi • Pelatihan praktik kolaboratif • Workshop dan Seminar Kolaborasi Kesehatan • Penulis Muda Kesehatan(PENA-Kes) • Peer-educator untuk Edukasi Kespro
Pelatihan
Kolaborasi Interprofesi (IPC) Advokasi
• Pemerintah • Organisasi profesi • Masyarakat
Pendidikan dan Penelitian
• Pengembangan Pendidikan interprofesi (IPE) • Collecting the evidence : Praktik kolaboratif (CP) • Penelitian lain terkait kesehatan
Pelayanan/ Pengabdian Masyarakat • Bakti sosial kolaboratif • Daerah binaan
8
11/3/2016
Infografik untuk Edukasi & Promosi Kesehatan melalui Media Sosial
What Have Been Done so far.. • IPE & IPC training • Nusantara Health Collaborative (10 cities, 10 different module) • Nusantara Sehat (2 batch done, 2 incoming batch) • Pencerah Nusantara (1 batch) • National IPE Workshop (15 universities, 48 participants, 5 keynote lectures) • Gunma IPE Training (scholarship)
• Participation in policy making process • Developing Public University Teaching Hospitals Guidelines • Advocacies in revision of National Health Professions Competency Standard • Academic draft on IPE
• Active advocacies to institution and general public
• IPE & IPC research • 12 publications in international conferences
9
11/3/2016
KAJIAN
“Persepsi dan Kesiapan Mahasiswa & Dosen Profesi Kesehatan Terhadap Model Pembelajaran Pendidikan Interprofesi” (Tim HPEQ Student, tahun 2012) 75 74.5 74 73.5
Uji komparasi nilai kesiapan mahasiswa ilmu kesehatan Indonesia terhadap IPE berdasarkan kelompok program studi pada Maret 2012 (n=5590)
74.48 74.01 73.42
73.34
73.59
73.91
73 72.5
72.16
72
83
71.5
82
71
81
81.93 80.33
80 79
80.03
80.53
81.05 79.02
78.47
78 77 76 P<0,0001
Uji komparasi nilai persepsi mahasiswa ilmu kesehatan Indonesia terhadap IPE berdasarkan program studi pada Maret 2012 (n=5590)
P<0,0001
10 regional, 10 tema spesifik, 128 institusi, 1671 kontributor
#Care,Commit,Collaborate
10
11/3/2016
IPE & IPC
CHAMPIONS
11
11/3/2016
NATIONAL HEALTH COLLABORATION DAY 12 OKTOBER
Followed Up Program of NHC (Regional Level)
12
11/3/2016
• IYHPS bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan RI dan CISDI untuk menjalankan program Nusantara Sehat (NS) dan Pencerah Nusantara (PN) bertujuan untuk membantu penyediaan tenaga kesehatan di DTPK di Indonesia. • IYHPS berperan penting dalam pembuatan modul Interprofessional Collaboration (IPC) dan memberikan pelatihan team-based dengan nilai kolaborasi interprofesi
REFLEKSI IMPLEMENTASI KOLABORASI INTERPROFESI
(Focus Group Discussion dengan Delegasi NS Batch 1) Setelah 6 bulan mengabdi di lokasi penempatan NS
“Kolaborasi interprofesi sangat berguna dilapangan terlebih untuk pengambilan keputusan untuk kasus-kasus tertentu termasuk bencana”
“Dalam praktik kolaborasi, komunikasi antarprofesi harus jelas, jangan sampai melanggar kewenangan masing-masing”
“Kolaborasi juga dapat digunakan untuk advokasi kepada masyarakat sehingga masyarakat dapat memahami dari berbagai sisi kesehatan”
“Masalah yang ditemukan di lapangan adalah penerimaan nakes NS oleh masyarakat dan pemerintah daerah setempat”
“Pembelajaran yang dilakukan dikelas sangat membantu tim dilapangan untuk mengetahui bagaimana assessment yang cepat dan tepat untuk mengetahui masalah utama yang harus diselesaikan”
“Kasus-kasus yang diberikan pada waktu diskusi sebaiknya disesuaikan dengan daerah penempatan dan langsung kepada pembahasan praktikal”
13
11/3/2016
MISI SELANJUTNYA…. • Pengembangan model kolaborasi interprofesi dengan nilai Indonesia • Penelitian untuk memperkuat evidence-based policy implementasi IPE dan IPC di Indonesia • Pengembangan modul dan pelatihan untuk tenaga kesehatan berbasis kolaborasi interprofesi • Pengembangan modul dan kurikulum pendidikan interprofesi di institusi pendidikan (konsolidasi dengan konsorsium IPE) • Pengembangan jejaring nasional untuk pendidikan interprofesi dan praktik kolaboratif (Indonesian IPE-CP Center)
TAKE HOME MESSAGE CARE : Sadar dan peduli terhadap berbagai tantangan yang ada COMMIT : Siapkan diri masing-masing (bangun motivasi, semangat saling menghargai dan saling membutuhkan) ; Pahami dan perkuat kompetensi utama yang harus dimiliki COLLABORATE : Prinsip saling melengkapi dan saling memperkuat untuk mengembangkan kegiatan kolaborasi - Identifikasi bersama masalah kesehatan yang ada - Susun kegiatan bersama,dengan berbagai profesi yang terlibat - Pembagian peran - Bentuk kegiatan : Multiprofessional Seminar/Workshops, Health Care Team Challenge, Desa Binaan, Geriatric Home Care, dll
14
11/3/2016
#IYHPS #CareCommitCollaborate #TogetherWeCan IYHPS @iyhps
IYHPS
[email protected] [email protected]
@iyhps
[email protected] [email protected]
15