KODEFIKASI
RPI
9
Pemuliaan Tanaman Hutan
Jakarta, 2010
LEMBAR PENGESAHAN
RENCANA PENELITIAN INTEGRATIF (RPI) TAHUN 2010 ‐ 2014
PEMULIAAN TANAMAN HUTAN Jakarta, Februari 2010 Disetujui Oleh:
Kepala Pusat,
Koordinator,
Dr. Ir. Budi Leksono, MP. NIP. 19631215 199003 1 002
Dr. Bambang Trihartono, MF. NIP. 19561005 198203 1 006 Mengesahkan : Kepala Badan,
Dr.Ir.Tachrir Fathoni M.Sc NIP. 19560929 198202 1 001
Pemuliaan Tanaman Hutan
371
Daftar Isi Lembar Pengesahan..................................................................................371 Daftar Isi.................................................................................................... 373 Daftar Gambar......................................................................................... 375 I. ABSTRAK.......................................................................................... 377 II.
LATAR BELAKANG .......................................................................... 377
III.
RUMUSAN MASALAH...................................................................... 379
IV. HIPOTHESIS..................................................................................... 379 V.
TUJUAN DAN SASARAN.................................................................. 379
VI.
RUANG LINGKUP.............................................................................380
VII. METODOLOGI.................................................................................. 387 VIII. RENCANA TATA WAKTU..................................................................390 IX.
RENCANA LOKASI...........................................................................396
X.
RENCANA ANGGARAN.................................................................... 397
XI. ORGANISASI....................................................................................399 XII. DAFTAR PUSTAKA...........................................................................400 XIII. KERANGKA KERJA LOGIS................................................................ 401
Pemuliaan Tanaman Hutan
373
Daftar Gambar Gambar 1. Siklus pemuliaan tanaman hutan............................................381 Gambar 2. Tahapan penunjukan dan pembangunan sumber benih tanaman hutan....................................................................... 382
Pemuliaan Tanaman Hutan
375
I. ABSTRAK Rencana Penelitian Integratif (RPI) Pemuliaan Tanaman Hutan disusun untuk memberikan solusi dalam menghadapi permasalahan terhadap produktivitas hutan tanaman yang masih rendah pada saat ini. Dari laporan beberapa unit hutan tanaman diperoleh data riap volume kayu untuk tujuan kayu pertukangan, kayu pulp dan kayu enerji masih dibawah riap volume yang diharapkan untuk dapat memenuhi kebutuhan industri perkayuan nasional. Disisi lain permintaan pasar akan kayu setiap tahun semakin meningkat dengan persyaratan kualitas kayu yang tinggi, sedangkan luasan hutan cenderung menurun. Untuk itu diperlukan penelitian secara komprehensif yang dapat meningkatkan riap tanaman dengan kualitas kayu yang lebih baik. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memenuhi hal tersebut diatas adalah membangun hutan tanaman dengan menggunakan benih unggul hasil pemuliaan tanaman hutan. Tujuan dari RPI Pemuliaan Tanaman Hutan adalah menyediakan benih unggul untuk meningkatan produktivitas hutan tanaman penghasil kayu pertukangan, kayu pulp dan kayu enerji. Adapun sasaran yang hendak dicapai dalam RPI ini adalah menyediakan: IPTEK pengadaan benih unggul untuk meningkatkan produktivitas hutan tanaman penghasil kayu pertukangan, kayu pulp dan kayu enerji, IPTEK perbenihan hasil pemuliaan tanaman hutan dan pembangunan demplot sumber benih jenis unggulan lokal. Langkah yang akan ditempuh untuk mewujudkan tujuan yang akan dicapai adalah dengan melakukan serangkaian penelitian dari berbagai aspek terkait, yaitu: pemuliaan tanaman hutan kayu pertukangan, kayu pulp dan kayu enerji meliputi penyediaan populasi dasar, populasi pemuliaan dan bioteknologi; perbenihan hasil pemuliaan tanaman hutan meliputi populasi perbanyakan, penanganan benih dan standarisasi mutu benih hasil pemuliaan tanaman hutan; dan pembangunan demplot sumber benih jenis unggulan lokal. Kata kunci: Benih unggul, kayu pertukangan, kayu pulp, kayu enerji, pemuliaan tanaman hutan, riap tanaman, sumber benih.
II. LATAR BELAKANG Pada program pembangunan Hutan Tanaman melalui Hutan Tanaman Industri (HTI), Hutan Rakyat (HR) dan Hutan Tanaman Rakyat (HTR) ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri perkayuan nasional (kayu pertukangan, kayu pulp dan kayu enerji), terutama dengan semakin menurunnya potensi dan ketergantungan kayu dari hutan alam. Berdasarkan Roadmap Revitalisasi Industri Kehutanan (2007), pada tahun 2014 hutan tanaman diharapkan sudah mampu berperan dalam
Pemuliaan Tanaman Hutan
377
menyediakan sebesar 75% kebutuhan bahan baku industri perkayuan di atas. Sehingga tantangan utama dalam pembangunan hutan tanaman ke depan adalah peningkatan produktivitas dan nilai ekonomi hutan. Berdasarkan Roadmap Penelitian dan Pengembangan Kehutanan 2010-2025, program hutan tanaman diarahkan untuk menghasilkan IPTEK teknologi peningkatan produktivitas hutan tanaman penghasil kayu pertukangan, kayu pulp dan kayu enerji dengan riap volume yang tinggi. Dari laporan beberapa unit hutan tanaman diperoleh data riap volume kayu berturut-turut untuk tujuan kayu pertukangan masih dibawah 35 m3/ ha/th (daur pendek), 25 m3/ha/th (daur menengah) dan 15 m3/ha/th (daur panjang); untuk kayu pulp masih di bawah 30 m3/ha/th (jenis unggulan) dan 15 m3/ha/th (jenis alternatif); dan untuk kayu enerji masih dibawah 15 m3/ha/th. Sementara permintaan pasar akan kayu setiap tahun semakin meningkat dengan persyaratan kualitas kayu yang tinggi, sedangkan luasan hutan cenderung menurun. Untuk peningkatan produktivitas tanaman dengan luasan yang tetap maka langkah yang dapat ditempuh adalah dengan meningkatkan riap tanaman. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan program pemuliaan tanaman hutan secara komprehensif untuk menghasilkan benih unggul dari species target. Program tersebut dapat menghasilkan benih unggul (imporved seed) yang dapat meningkatkan produksi kayu lebih dari 10% dan bahkan sampai 100% dibandingkan dengan menggunakan benih biasa (unimporved seed). Sebagai ilustrasi, dari penanaman HTI untuk kayu pulp di Indonesia, riap volume tanaman yang diperoleh pada rotasi pertama sebesar 15-20 m3/ha/th yang sebagian besar menggunakan benih dari Areal Produksi Benih (APB). Pada rotasi kedua beberapa HTI yang telah menggunakan benih unggul dari kebun benih generasi pertama (F-1), riap volume tanaman dapat meningkat menjadi 25-30 m3/ha/th. Namun demikian, riap tersebut baru diperoleh dari jenis unggulan untuk kayu pulp, sedangkan dari jenis-jenis untuk pemanfaatan yang lain (kayu pertukangan dan kayu enerji) masih jauh di bawah riap volume yang diinginkan. Untuk itu penelitian pemuliaan tanaman hutan masih harus dilakukan secara berkesinambungan sehingga dapat menyediakan benih unggul untuk meningkatkan riap tanaman dengan kualitas kayu yang lebih baik. Hal ini diharapkan bahwa ke depan hutan tanaman di Indonesia sudah menggunakan benih unggul hasil pemuliaan tanaman hutan untuk jenisjenis tanaman yang dikembangkan.
378
RENCANA PENELITIAN INTEGRATIF 2010-2014
III. RUMUSAN MASALAH Permasalahan yang dihadapi pada hutan tanaman adalah masih rendahnya produktivitas kayu yang dihasilkan, disamping itu permintaan kayu yang tinggi juga mempersyaratkan kualitas sifat kayu yang dihasilkan. Untuk itu diperluan penelitian integratif dengan menerapkan disiplin ilmu terkait. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan program pemuliaan tanaman hutan secara komprehensif untuk menghasilkan benih unggul dari species target. Dalam pengembangan hutan tanaman, program pemuliaan merupakan salah satu kunci keberhasilan. Program tersebut dapat menghasilkan benih unggul (imporved seed) yang dapat meningkatkan produksi kayu lebih dari 10% dan bahkan sampai 100% dibandingkan dengan menggunakan benih biasa (unimporved seed). Program pemuliaan tersebut akan meningkatkan produktivitas hutan tanaman dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui serangkaian kegiatan yang berkesinambungan, yaitu konservasi sumber daya genetik, seleksi, persilangan, bioteknologi dan penanganan benih hasil pemuliaan tanaman hutan untuk menyediakan populasi dasar (base population), populasi pemuliaan (breeding population) dan populasi perbanyakan (propagation population).
IV. HIPOTHESIS Penelitian pemuliaan tanaman hutan dengan menggunakan strategi yang tepat dari berbagai aspek terkait dan dilakukan secara berkesinambungan dapat menghasilkan benih unggul untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas tegakan yang dihasilkan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
V. TUJUAN DAN SASARAN A. Tujuan Menyediakan benih unggul untuk peningkatan produktivitas hutan tanaman penghasil kayu pertukangan, kayu pulp dan kayu enerji.
B. Sasaran 1. Menyediakan IPTEK pengadaan benih unggul untuk meningkatkan produktivitas hutan tanaman penghasil kayu pertukangan. 2. Menyediakan IPTEK pengadaan benih unggul untuk meningkatkan produktivitas hutan tanaman penghasil kayu pulp.
Pemuliaan Tanaman Hutan
379
3. Menyediakan IPTEK pengadaan benih unggul untuk meningkatkan produktivitas hutan tanaman penghasil kayu enerji. 4. Menyediakan IPTEK perbenihan hasil pemuliaan tanaman hutan. 5. Terbangunnya demplot sumber benih jenis unggulan lokal.
C. Luaran Luaran yang akan diperoleh dari hasil penelitian ini adalah: 1. IPTEK pengadaan benih unggul untuk meningkatkan produktivitas hutan tanaman penghasil kayu pertukangan. 2. IPTEK pengadaan benih unggul untuk meningkatkan produktivitas hutan tanaman penghasil kayu pulp. 3. IPTEK pengadaan benih unggul untuk meningkatkan produktivitas hutan tanaman penghasil kayu enerji. 4. IPTEK perbenihan hasil pemuliaan tanaman hutan. 5. Demplot sumber benih jenis unggulan lokal.
VI. RUANG LINGKUP Ruang lingkup RPI Pemuliaan Tanaman Hutan adalah melakukan serangkaian penelitian dari berbagai aspek terkait dalam menyediakan benih unggul untuk meningkatan produktivitas hutan tanaman penghasil kayu pertukangan, kayu pulp dan kayu enerji. Kegiatan tersebut meliputi penyediaan populasi dasar, populasi pemuliaan dan populasi perbanyakan serta bioteknologi. Dan untuk menjaga kualitas serta nilai benih unggul yang dihasilkan dilakukan penelitian penanganan benih dan standarisasi mutu benih hasil pemuliaan tanaman hutan Lingkup kegiatan penelitian pemuliaan tanaman hutan untuk mencapai tujuan yang diharapkan, disusun berdasarkan strategi pemuliaan untuk menghasilkan benih unggul dalam rangka peningkatan produktivitas hutan tanaman penghasil kayu pertukangan, kayu pulp dan kayu enerji. Strategi tersebut dibuat untuk memberikan arah dengan sequen yang jelas dan saling tekait. Adapun keterkaitan antara populasi satu dengan yang lain dapat dilihat pada Gambar 1.
380
RENCANA PENELITIAN INTEGRATIF 2010-2014
Seleksi
Populasi Pemuliaan
Populasi Dasar
Populasi Infusi
Populasi Perbanyakan
Persilangan Populasi Produksi
Gambar 1. Siklus pemuliaan tanaman hutan
Sedangkan kegiatan bioteknologi akan mendukung program pemuliaan tanaman hutan dalam memberikan informasi ilmiah tentang keragaman genetik, sistem perkawinan, pemetaan genetik dan informasi genetik lainnya pada populasi dasar maupun populasi pemuliaan. Oleh karena karakter yang diseleksi untuk setiap jenis (kayu pertukangan, kayu pulp dan kayu enerji) dan daur tanaman untuk masing-masing jenis (daur panjang, daur menengah dan daur pendek) berbeda, maka strategi pemuliaan untuk setiap jenis juga berbeda. Namun secara umum hasil dari populasi pemuliaan yang akan digunakan sebagai dasar pembangunan populasi perbanyakan (sumber benih) sesuai dengan status dan karakteristik masing-masing jenis, dapat digambarkan sbb.:
Pemuliaan Tanaman Hutan
381
HUTAN ALAM/ TANAMAN
penunjukan
TEG. BENIH TERIDENTIFIKASI, TEG. BENIH TERSELEKSI, AREAL PRODUKSI BENIH
pohon induk POPULASI PEMULIAAN dan POPULASI PERBANYAKAN seleksi
UJI KETURUNAN F-1
UJI PROVENAN seleksi
pohon plus
TEGAKAN BENIH PROVENAN
pohon plus
VEGETATIF
GENERATIF
KEBUN BENIH SEMAI F-1 benih TANAMAN
benih TANAMAN
UJI KLON
KEBUN BENIH KLON F-1
seleksi KEBUN PANGKAS
UJI KETURUNAN F-2
POPULASI INFUSI
seleksi
benih
stek TANAMAN
TANAMAN
DST
Gambar 2. Tahapan penunjukan dan pembangunan sumber benih tanaman hutan
Berdasarkan informasi di atas, Ruang lingkup kegiatan RPI Pemuliaan Tanaman Hutan adalah sebagai berikut:
A. Pemuliaan Tanaman Hutan Kegiatan penelitian pemuliaan tanaman hutan dilaksanakan untuk menyediakan populasi dasar dan melakukan seleksi pada populasi pemuliaan hingga menghasilkan benih unggul pada populasi perbanyakan. Potensi genetik yang dimiliki oleh masing-masing sumber benih pada populasi perbanyakan akan digunakan sebagai materi untuk pembangunan hutan tanaman (populasi produksi). Benih unggul hasil pemuliaan akan diuji potensi genetiknya di beberapa sentra pengembangan hutan tanaman melalui RPI pengelolaan hutan tanaman, baik untuk penghasil kayu pertukangan, kayu pulp maupun kayu enerji. Dan untuk meningkatkan produktivitas yang lebih tinggi, akan dilanjutkan melalui kegiatan populasi pemuliaan tingkat lanjut pada generasi berikutnya (advance generation). Kegiatan penelitian yang akan dilaksanakan dari aspek pemuliaan tanaman hutan adalah sbb.:
382
RENCANA PENELITIAN INTEGRATIF 2010-2014
1. Populasi dasar Populasi dasar adalah suatu populasi hutan yang terdiri dari pohonpohon yang darinya sejumlah pohon induk dalam suatu siklus pemuliaan dapat diseleksi. Semakin luas populasi dasar akan semakin besar variasi yang dimilikinya dan akan semakin besar pula peluang pemuliaan yang akan diperoleh. Bahkan program pemuliaan akan sia-sia tanpa adanya variasi pada species yang ditangani. Hal ini dikarenakan keberhasilan program pemuliaan akan sangat tergantung pada populasi dasarnya. Populasi ini dapat berupa hutan alam, tanaman atau populasi pemuliaan dimana seleksi dapat dilakukan. Untuk program pemuliaan pohon, populasi dasar hendaknya berbasis genetik luas. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, populasi dasar hendaknya merupakan provenan yang telah diketahui potensi genetiknya. Untuk menyediakan populasi dasar pada program pemuliaan tanaman hutan dalam jangka panjang, maka perlu dibangun areal konservasi genetik dari hasil koleksi benih yang akan digunakan sebagai sumber material genetik. Pembangunan areal konservasi genetik ini dilakukan dengan mempertimbangkan informasi keragaman genetik antar populasi dan di dalam populasi dari masing-masing species target. Areal konservasi dapat dibangun dengan menggunakan materi generatif maupun vegetatif, dari materi sebelum atau setelah melalui seleksi pada populasi pemuliaan. Pada penelitian ini, kegiatan populasi dasar dilakukan untuk mengevaluasi areal konservasi genetik yang telah dibangun pada perode sebelumnya (2003-2009), dan pembangunan areal konservasi genetik baru dari jenis yang akan dikembangkan untuk program pemuliaan kedepan yang berasal dari populasi alam untuk species target. Jenis kegiatan pada populasi dasar meliputi: 1. Populasi dasar untuk kayu pertukangan jenis Dipterocarpa (1 jenis: Shorea leprosula). 2. Populasi dasar untuk kayu pertukangan jenis non Dipterocarpa (5 jenis: Instia bijuga, Toona sureni, T.sinensis, Alstonia scholaris, A.angustiloba, Ficus variegata, Fagraea fragans). 3. Populasi dasar untuk kayu pulp (2 jenis: Antocephalus cadamba, Octomeles sumatrana). Jenis kegiatan untuk masing-masing tujuan pengusahaan dan species target disajikan pada Lampiran 1.
Pemuliaan Tanaman Hutan
383
2. Populasi pemuliaan Populasi pemuliaan merupakan pusat kegiatan dari strategi pemuliaan tanaman hutan. Keberhasilan dari strategi ini bergantung pada informasi parameter genetik dari karakter yang diseleksi dan metode seleksi yang diterapkan. Populasi ini merupakan seri uji pemuliaan yang tersusun dari pohon-pohon induk terpilih dari jenis yang dikembangkan, dimana siklus seleksi dan persilangan dilakukan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Karakter yang diseleksi bergantung pada tujuan pengusahaan (kayu pertukangan, kayu pulp, atau kayu enerji) dan permasalahan yang dihadapi untuk species target. Hasil uji pada populasi pemuliaan akan digunakan sebagai dasar untuk menyediakan populasi perbanyakan (sumber benih unggul). Kegiatan pada populasi pemuliaan meliputi evaluasi dari uji pemuliaan yang telah dibangun pada periode sebelumnya (2003-2009), baik berupa uji keturunan, uji klon maupun uji perolehan genetik; pembangunan uji keturunan generasi pertama dan generasi lanjutan; pembangunan uji klon, pembangunan tegakan benih provenan dan pemuliaan dengan tujuan khusus (resistensi terhadap penyakit, persilangan inter dan intra spesifik, dll.) untuk species target. Jenis kegiatan pada populasi pemuliaan meliputi: 1. Populasi pemuliaan untuk kayu pertukangan daur panjang (2 jenis: Tectona grandis, Instia bijuga). 2. Populasi pemuliaan untuk kayu pertukangan daur menengah (3 jenis: Dipterocarpa-S.leprosula, Toona sureni, T. sinensis, Alstonia scholaris, A.angustiloba). 3. Populasi pemuliaan untuk kayu pertukangan daur pendek: Pemuliaan resistensi karat tumor pada Sengon-PIU (2 kegiatan) 4. Populasi pemuliaan untuk jenis unggulan kayu pulp (3 jenis: Acacia mangium, Eucalyptus pellita, A. crassicarpa). 5. Populasi pemuliaan untuk jenis alternatif kayu pulp (2 jenis: Antocephalus cadamba, Octomeles sumatrana). 6. Populasi pemuliaan untuk kayu enerji (2 jenis: A.auriculiformis, Calliandra callothyrsus). Jenis kegiatan untuk masing-masing tujuan pengusahaan dan species target disajikan pada Lampiran 1. 3. Bioteknologi Penelitian bioteknologi hutan dilakukan untuk mendukung program pemuliaan tanaman hutan dari species target. Penelitian ini dilakukan untuk
384
RENCANA PENELITIAN INTEGRATIF 2010-2014
meningkatan akurasi dan mempercepat proses identifikasi untuk seleksi melalui pendekatan genetika molekuler, perbanyakan tanaman melalui in-vitro (kultur jaringan), maupun kombinasi keduanya untuk program rekayasa genetik. Marker atau penanda molekuler merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mendeteksi individu secara genetik (finger printing) untuk mengontrol kualitas tanaman, menentukan hubungan kekerabatan, analisis parental dan mengetahui tingkat perpindahan gen (gen flow) dalam usaha untuk memahami kualitas genetik tanaman. Informasi dalam distribusi variasi genetik juga dapat dimanfaatkan dalam usaha seleksi, pemuliaan dan konservasi genetik tanaman hutan. Sedangkan perbanyakan in-vitro selain untuk menguasai teknik perbanyakan masal melalui kultur jaringan, juga dilakukan untuk melakukan teknik pengembangan somatic embryogenesis dalam program rekayasa genetik. Pada penelitian ini, kegiatan bioteknologi yang akan dilakukan adalah untuk mengetahui keragaman genetik (genetic diversity) dan identifikasi (genotiping) dari populasi dasar maupun populasi pemuliaan, sistem perkawinan (mating system), verifikasi asal usul kayu (log tracking) dan inisiasi rekayasa genetik dari species target. Jenis kegiatan pada bioteknologi meliputi: 1. Bioteknologi untuk kayu pertukangan dengan pendekatan DNA (1 jenis: Dipeterocarpa-S.leprosula). 2. Bioteknologi untuk kayu pertukangan dengan kultur jaringan (1 jenis: T. Sureni, T. sinensis). 3. Bioteknologi untuk verifikasi asal usul kayu Merbau dengan penanda DNA-PIU (1 kegiatan). 4. Bioteknologi untuk kayu pulp dengan pendekatan DNA (2 jenis: Acacia mangium, Eucalyptus pellita). 5. Bioteknologi untuk kayu pulp dengan kultur jaringan (2 jenis: Acacia mangium, Eucalyptus pellita). Jenis kegiatan untuk masing-masing tujuan pengusahaan dan species target disajikan pada Lampiran 1.
B. Perbenihan Hasil Pemuliaan Tanaman Hutan Benih hasil pemuliaan tanaman hutan mempunyai kualitas dan nilai yang tinggi. Benih tersebut harus ditangani dan dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Lingkup perbenihan hasil pemuliaan tanaman hutan
Pemuliaan Tanaman Hutan
385
meliputi populasi perbanyakan, penanganan benih dan standarisasi mutu benih hasil pemuliaan tanaman hutan. Populasi perbanyakan terdiri dari pohon-pohon terseleksi dimana kombinasi gen yang terseleksi dalam populasi pemuliaan diproduksi secara masal sebagai benih unggul. Populasi ini dapat disediakan melalui pembangunan atau konversi populasi pemuliaan menjadi populasi perbanyakan sesuai dengan strategi dari species target. Populasi ini dapat dibangun dengan bentuk yang lebih besar berdasarkan informasi dari populasi pemuliaan untuk memenuhi kebutuhan benih yang cukup besar, baik menggunakan materi generatif maupun materi vegetatif. Populasi perbanyakan akan menyediakan benih unggul dari jenis-jenis yang telah selesai dilakukan seleksi pada populasi pemuliaan. Untuk 5 (lima) tahun kedepan diharapkan dapat menyediakan benih unggul dari 3 species target, yaitu: Tectona grandis berupa materi vegetatif untuk kayu pertukangan, serta Acacia mangium maupun turunannya (Acacia hibrida) dan Eucalyptus pellita berupa materi generatif dan vegetatif untuk kayu pulp. Untuk menjaga kualitas genetik yang dihasilkan diperlukan penanganan benih yang benar dan memenuhi standar mutu benih unggul. Peneliitian ini dilakukan untuk memberikan teknik penanganan benih yang benar sejak dari pengunduhan, pengujian, penyimpanan dan pengemasan benih hasil pemuliaan tanaman hutan serta memberikan standar mutu benih hasil pemuliaan tanaman hutan, sehingga dapat dibedakan benih yang telah dimuliakan (improved seed) dengan benih yang belum dimuliakan (unimproved seed). Oleh karena benih hasil pemuliaan baru diproduksi dari jenis unggulan tanaman penghasil kayu pulp (Acacia mangium, Eucalyptus pellita dan A. crassicarpa), maka pada penelitian kali ini baru terbatas dari ketiga jenis tersebut. Dengan demikian, jenis kegiatan pada lingkup perbenihan hasil pemuliaan tanaman hutan adalah: 1. Populasi perbanyakan untuk kayu pertukangan, kayu pulp dan kayu enerji. (3 jenis: Tectona grandis, Acacia mangium dan Eucalyptus pellita). 2. Penanganan benih hasil pemuliaan tanaman hutan (3 jenis: Acacia mangium, Eucalyptus pellita dan A. crassicarpa). 3. Standarisasi mutu benih hasil pemuliaan tanaman hutan (3 jenis: A.mangium, E. pellita dan A. crassicarpa).
C. Sumber Benih Jenis Unggulan Lokal Sumber benih yang dibangun dari hasil pemuliaan tanaman hutan diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan benih unggul dalam skala nasional. Sedangkan kebutuhan benih unggul dari jenis-jenis unggulan
386
RENCANA PENELITIAN INTEGRATIF 2010-2014
lokal belum banyak disediakan karena masih banyak kendala dan keterbatasan dalam penanganan jenis-jenis yang akan dikembangkan serta prioritas penelitian yang masih megarah pada komoditas nasional karena keterbatasan dana penelitian. Oleh karena jenis unggulan lokal juga merupakan andalan komoditas nasional dalam jangka panjang dan juga merupakan jenis-jenis yang perlu dilindungi, maka pengadaan benih unggul untuk jenis-jenis unggulan lokal juga perlu mendapatkan perhatian yang serius. Terkait dengan hal tersebut, pengadaan sumber benih dari jenis unggulan lokal akan mulai direalisasikan pada 5 tahun ke depan. Oleh karena informasi sebaran dan potensi genetik dari jenis unggulan lokal belum semuanya diketahui dan teknik silvikultur untuk jenis-jenis dimaksud juga belum semuanya dikuasai, maka pengadaan sumber benih jenis unggulan lokal akan disesuaikan dengan status silvikultur dan pemuliaan dari masingmasing jenis yang akan dikembangkan. Pengadaan sumber benih ini akan mengacu pada 7 klasifikasi sumber benih sesuai dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P.01/Menhut-II/2009 dengan tahapan sebagaimana disajikan pada Gambar 2 yang akan direalisasikan dalam bentuk demplot sumber benih jenis unggulan lokal. Kegiatan ini akan direalisasikan oleh semua Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkung Badan Litbang Kehutanan dibawah koordinasi Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan (BBPBPTH), Yoyakarta. Perencanaan dan asistensi pembangunan demplot sumber benih tersebut akan dilakukan oleh pembina pembangunan demplot sumber benih jenis unggulan lokal untuk masing-masing wilayah dari peneliti BBPBPTH Yogyakarta.
VII. METODOLOGI Metode yang akan diterapkan pada kegiatan Pemuliaan Tanaman Hutan dari species target sebagimana diilustrasikan pada Gambar 1 dan uraian kegiatan pada Lampiran 1, secara garis besar adalah sbb.:
A. Populasi Dasar Metode penyediaan populasi dasar dilakukan melalui serangkaian kegiatan sbb.: 1. Studi pustaka untuk mengetahui karakteristik, sebaran dan potensi serta aksesibilitas untuk mencapai lokasi dari species target. 2. Melakukan survey untuk mengidentifikasi karakter pohon dan tegakan serta karakteristik habitat dari species target.
Pemuliaan Tanaman Hutan
387
3. Koleksi materi genetik (generatif dan atau vegetatif) yang mewakili keragaman suatu populasi dari species target. 4. Mempersiapkan materi tanaman untuk pembangunan areal konservasi genetik. 5. Pembangunan areal konservasi genetik. 6. Evaluasi secara periodik pada areal konservasi genetik untuk mengetahui karakteristik suatu populasi dari species target. 7. Memberikan rekomendasi untuk program pemuliaan kedepan dari species target.
B. Populasi Pemuliaan Metode penyediaan populasi pemuliaan dilakukan melalui serangkaian kegiatan sbb.: 1. Membuat strategi pemuliaan sesuai dengan tujuan yang spesifik dari species target. 2. Melakukan seleksi pohon induk dan koleksi benih (generatif atau vegetatif) pada populasi dasar yang akan digunakan sebagai materi genetik pada populasi pemuliaan/ populasi uji (antara lain: uji provenan, uji keturunan, uji klon, uji perolehan genetik, dll.), baik pada tingkat populasi maupun individu sesuai dengan kaidah-kaidah pemuliaan. 3. Membuat rancangan percobaan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. 4. Mempersiapkan materi tanaman untuk pembangunan populasi pemuliaan. 5. Pembangunan populasi pemuliaan sesuai dengan rancangan perobaan. 6. Melakukan evaluasi secara periodik untuk mendapatkan nilai parameter genetik dari karakter yang akan diseleksi. 7. Melakukan seleksi pada populasi pemuliaan sesuai dengan strategi yang diterapkan. 8. Memberikan rekomendasi untuk pembangunan populasi perbanyakan/ sumber benih unggul.
C. Bioteknologi Metode penelitian bioteknologi hutan dilakukan melalui serangkaian kegiatan sbb.: 1. Membuat strategi penelitian bioteknologi hutan untuk mendukung program pemuliaan baik pada tingkat populasi dasar dan populasi
388
RENCANA PENELITIAN INTEGRATIF 2010-2014
pemuliaan sesuai dengan strategi pemuliaan tanaman hutan dari species target. 2. Mempersiapkan materi genetik dari species target sebagai bahan penelitian dengan pendekatan molekuler dan atau kultur jaringan sesuai dengan strategi yang akan diterapkan. 3. Melakukan penelitian dengan pendekatan genetika molekuler dan atau kultur jaringan dari species target. 4. Memberikan informasi ilmiah berkaitan dengan hasil penelitian dengan genetika molekuler maupun hasil teknik kultur jaringan terbaik untuk kegiatan pemuliaan dari species target.
D. Populasi Perbanyakan Metode penyediaan populasi perbanyakan dilakukan melalui serangkaian kegiatan sbb.: 1. Membuat strategi penyediaan populasi perbanyakan sesuai dengan rekomendasi pada populasi pemuliaan dan bioteknologi (melalui konversi dari populasi pemuliaan dan atau pembangunan populasi perbanyakan, sebagaimana diilustrasikan pada Gambar 2). 2. Melakukan pengembangan teknik perbanyakan tanaman (generatif dan atau vegetatif) terbaik untuk pembangunan populasi perbanyakan. 3. Mempersiapkan materi tanaman untuk pembangunan populasi perbanyakan. 4. Pembangunan populasi perbanyakan sesuai dengan rekomendasi pada populasi pemuliaan. 5. Melakukan koleksi dan monitoring produktivitas benih yang dihasilkan secara periodik untuk tujuan penelitian. 6. Memberikan informasi ilmiah berkaitan dengan teknik perbanyakan tanaman terbaik dan produktivitas benih yang dihasilkan dari populasi perbanyakan.
E. Sumber Benih Jenis Unggulan Lokal Metode pembangunan demplot pembangunan sumber benih unggulan lokal dilakukan melalui serangkaian kegiatan sbb.: 1. Penentuan 4 jenis unggulan lokal oleh masing-masing UPT dengan kriteria 3 jenis andalan lokal (jenis yang banyak dikemebangkan masyarakat dan mempunyai nilai ekonomi tinggi) dan 1 jenis yang dikhawatirkan menuju kepunahan.
Pemuliaan Tanaman Hutan
389
2. Membuat strategi penunjukan atau pembangunan demplot sumber benih unggulan lokal sesuai dengan status silvikultur dan pemuliaan dari species target. 3. Melakukan tahapan penunjukan atau pembangunan demplot sumber benih sesuai dengan kaidah yang berlaku. 4. Pelaksanaan kegiatan di atas dikoordinasikan dengan pembina pembangunan demplot sumber benih unggulan lokal. Penelitian akan dilaksanakan pada sentra pengembangan hutan tanaman di Indonesia sesuai dengan tujuan pengusahaan dari species target dengan pola kerjasama, baik dengan masyarakat pengguna maupun Instansi Litbang lain terkait dibawah koordinasi Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan (BBPBPTH), Yogyakarta. Para pengguna yang akan terlibat dalam penelitian ini antara lain: BUMN dan BUMD Kehutanan, Perusahaan HPH dan HPHTI, Dinas Kehutanan dan UPTD Kehutanan, Hutan rakyat, dll. Sedangkan Instansi Litbang yang bekerjasama adalah Semua UPT Badan Litbang Kehutanan.
VIII. RENCANA TATA WAKTU Luaran/ Cakupan Kegiatan/ Indikator Luaran
1.
IPTEK pengadaan benih unggul untuk meningkatkan produktivitas hutan tanaman penghasil kayu pertukangan
Kegiatan
1.1.
Populasi dasar untuk kayu pertukangan
Indikator
Instansi yang terlibat
BBPBPTH, BBPD
1.1.1. Tersedianya materi genetik dari species target (3 jenis) 1.1.2. Terbangunnya areal konservasi genetik untuk species target (3 jenis)
390
RENCANA PENELITIAN INTEGRATIF 2010-2014
+
+++
2010 2011 2012 2013 2014
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
Luaran/ Cakupan Kegiatan/ Indikator
Instansi yang terlibat
1.1.3. Diperolehnya data informasi ilmiah sebaran dan potensi dari species target (6 jenis) Kegiatan
1.2.
Indikator
Kegiatan Indikator
Populasi pemuliaan untuk kayu pertukangan
BBPBPTH, BBPD, BPK Ciamis
+
2010 2011 2012 2013 2014
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
1.2.1. Terbangunnya populasi pemuliaan untuk species target (2 jenis)
1.3.
1.2.2. Terlaksananya evaluasi dan tersedianya data informasi parameter genetik pada populasi pemuliaan untuk species target (6 jenis)
+++
+++
+++
+++
+++
+++
1.2.3. Terlaksananya seleksi pada populasi pemuliaan untuk species target (6 jenis)
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
Bioteknologi untuk kayu pertukangan 1.3.1. Tersedianya informasi ilmiah keragaman genetik dengan pendekatan molekuler untuk species target (1 jenis)
BBPBPTH
Pemuliaan Tanaman Hutan
391
Luaran/ Cakupan Kegiatan/ Indikator
+
2010 2011 2012 2013 2014
1.3.2. Tersedianya teknik kultur jaringan untuk species target (1 jenis)
+++
+++
+++
+++
+++
1.3.3. Tersedianya data dan informasi ilmiah hasil penelitian bioteknologi untuk verifikasi asal usul kayu dengan penanda DNA untuk species target (1 jenis)
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
Luaran
2.
IPTEK pengadaan benih unggul untuk meningkatkan produktivitas hutan tanaman penghasil kayu pulp
Kegiatan
2.1.
Populasi dasar untuk kayu pulp
Indikator
Instansi yang terlibat
BBPBPTH
+++
2.1.1. Tersedianya materi genetik dari species target (2 jenis) 2.1.2. Terbangunnya areal konservasi genetik untuk species target (2 jenis) 2.1.3. Diperolehnya data informasi ilmiah sebaran dan potensi dari species target (2 jenis)
Kegiatan
392
2.2.
Populasi pemuliaan untuk kayu pulp
BBPBPTH
RENCANA PENELITIAN INTEGRATIF 2010-2014
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
Luaran/ Cakupan Kegiatan/ Indikator Indikator
Instansi yang terlibat
+
2010 2011 2012 2013 2014
2.2.1. Terbangunnya populasi pemuliaan tingkat lanjutan (Uji keturunan F-3, hibridisasi, uji klon) untuk jenis unggulan kayu pulp (3 jenis) 2.2.2. Tersedianya data dan informasi hasil uji resistensi jamur pada Acacia (2 jenis)
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
2.2.3.Terbangunnya populasi pemuliaan untuk jenis alternatif kayu pulp (2 jenis) 2.2.4.Terlaksananya evaluasi, seleksi dan tersedianya data informasi parameter genetik untuk species target (5 jenis) Kegiatan Indikator
2.3.
Bioteknologi untuk kayu pulp 2.3.1. Tersedianya informasi ilmiah genotyping, analisa tetua dan mating system dengan pendekatan molekuler untuk species target (2 jenis)
BBPBPTH
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
Pemuliaan Tanaman Hutan
393
Luaran/ Cakupan Kegiatan/ Indikator
Instansi yang terlibat
+
2.3.2.Tersedianya teknik somatic embryogenesis untuk species target (2 jenis) Luaran
3.
IPTEK pengadaan benih unggul untuk meningkatkan produktivitas hutan tanaman penghasil kayu enerji
Kegiatan
3.1.
Populasi pemuliaan untuk kayu enerji
Indikator
BBPBPTH, BPK Ciamis +++
3.1.1.Terbangunnya populasi pemuliaan (uji keturunan) untuk species target (2 jenis) 3.1.2.Terlaksananya evaluasi, seleksi dan tersedianya data informasi parameter genetik untuk species target (2 jenis)
Luaran
4.
IPTEK perbenihan hasil pemuliaan tanaman hutan
Kegiatan
4.1.
Populasi perbanyakan untuk kayu pertukangan, kayu pulp dan kayu enerji
Indikator
394
BBPBPTH
4.1.1.Tersedianya benih unggul untuk species target (3 jenis)
RENCANA PENELITIAN INTEGRATIF 2010-2014
2010 2011 2012 2013 2014 +++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
Luaran/ Cakupan Kegiatan/ Indikator
Instansi yang terlibat
+
2010 2011 2012 2013 2014
4.1.2. Terbangunnya populasi perbanyakan untuk species target (3 jenis) 4.1.3.Tersedianya informasi ilmiah produktivitas sumber benih unggul (3 jenis) Kegiatan
4.2.
Indikator
Kegiatan
Penanganan benih hasil pemuliaan tanaman hutan
BPTP Bogor
4.2.1. Tersedianya petunjuk teknis pengunduhan, pengujian, penyimpanan dan pengemasan benih hasil pemuliaan tanaman hutan (3 jenis) 4.3.
Indikator
Standarisasi mutu benih hasil pemuliaan tanaman hutan
BPTP Bogor
4.3.1. Tersedianya standarisasi mutu benih hasil pemuliaan tanaman hutan (3 jenis)
Luaran
5.
Demplot sumber benih jenis unggulan lokal
Kegiatan
5.1.
Pembangunan demplot sumber benih jenis unggulan lokal
UPT Badan Litbang Kehutanan
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
Pemuliaan Tanaman Hutan
395
Luaran/ Cakupan Kegiatan/ Indikator Indikator
Instansi yang terlibat
5.1.1. Terpilihnya jenis-jenis unggulan lokal dan startegi pemba-ngunan sumber benih untuk setiap UPT Badan Litbang Kehutanan (4 jenis setiap UPT)
+
2010 2011 2012 2013 2014 +++
+++
5.1.2. Tersedianya sumber benih jenis unggulan lokal untuk semua UPT Badan Litbang Kehutanan (60 unit sumber benih)
+++
+++
+++
IX. RENCANA LOKASI Rencana lokasi penelitian dimana penelitian dan pengumpulan data untuk RPI Pemuliaan Tanaman Hutan yang akan dilaksanakan selama 5 tahun (2010 - 2014) sesuai dengan luaran yang dihasilkan adalah sbb.: Luaran/ Kegiatan
Lokasi
1. IPTEK pengadaan benih unggul untuk meningkatkan produktivitas hutan tanaman penghasil kayu pertukangan 1) Populasi dasar untuk kayu pertukangan
Jateng, Jabar, Jatim, DIY, Bali, Sumsel, Kalsel, Sulsel, Papua
2) Populasi pemuliaan untuk kayu pertukangan
Jateng, Jabar, Jatim, DIY, Bali, Sulsel, Sultra, Papua.
3) Bioteknologi untuk kayu pertukangan
Kaltim, Kalbar, Kalteng, Papua, Sumsel
2. IPTEK pengadaan benih unggul untuk meningkatkan produktivitas hutan tanaman penghasil kayu pulp
396
RENCANA PENELITIAN INTEGRATIF 2010-2014
1) Populasi dasar untuk kayu pulp
Riau, Sumsel, Kalbar, Kalsel, Kaltim, Sulsel, Jabar, Jatim, NTB, Papua, Maluku, Jambi, Sultra
2) Populasi pemuliaan untuk kayu pulp
Riau, Sumsel, Kalbar, Kalsel, Kaltim, Sulut, Sulsel, Jabar, Jateng, Jatim, NTB, Papua
3) Bioteknologi untuk kayu pulp
Riau, Kalsel
3. IPTEK pengadaan benih unggul untuk meningkatkan produktivitas hutan tanaman penghasil kayu enerji 1) Populasi pemuliaan untuk kayu enerji
DIY, Jateng, Jatim, Jabar, Banten
4. IPTEK perbenihan hasil pemuliaan tanaman hutan 1) Populasi perbanyakan untuk kayu pertukangan, kayu pulp dan kayu enerji
Kalsel, Kaltim, Riau, DIY, Jabar
2) Penanganan benih hasil pemuliaan tanaman hutan
Riau, Kalsel, Jateng, Jabar
3) Standarisasi mutu benih hasil pemuliaan tanaman hutan
Riau, Kalsel, Jateng, Jabar
5. Demplot sumber benih jenis unggulan lokal 1) Pembangunan demplot sumber benih jenis unggulan lokal
DIY, Jateng, Jabar, Sumsel, Riau, Sumut, Kalsel, Kaltim, Sulsel, Sulut, NTT, NTB, Papua.
X. RENCANA ANGGARAN Kebutuhan biaya yang diperlukan untuk untuk RPI Pemuliaan Tanaman Hutan yang akan dilaksanakan selama 5 tahun (2010 - 2014) adalah sbb.:
x 1 juta Output/activities Luaran 1.
Instansi yang terlibat
2010
2011
2012
2013
2014
IPTEK pengadaan benih unggul untuk meningkatkan produktivitas hutan tanaman penghasil kayu pertukangan
Pemuliaan Tanaman Hutan
397
Output/activities Kegiatan 1.1. Populasi dasar untuk kayu pertukangan jenis Dipterocarpa
Instansi yang terlibat
2010
2011
2012
2013
2014
BBPBPTH BBPD
89,700
100
100
100
100
1.2. Populasi dasar untuk kayu BBPBPTH pertukangan jenis non Dipterocarpa
174,500
200
200
200
200
1.3. Populasi pemuliaan untuk kayu pertukangan daur panjang
BBPBPTH,
117,360
200
200
200
200
1.4. Populasi pemuliaan untuk kayu pertukangan daur menengah
BBPBPTH, BBPD
163,840
200
200
200
200
238,395
300
200
200
200
BBPBPTH
44,750
100
100
100
100
1.7. Bioteknologi untuk kayu BBPBPTH pertukangan dengan kultur jaringan
25,000
100
100
100
100
1.8. Bioteknologi untuk verifikasi asal usul kayu Merbau dengan penanda DNA-PIU
BBPBPTH
155,750
250
250
250
250
Kegiatan 2.1. Populasi dasar untuk kayu BBPBPTH pulp
62,250
150
150
150
150
BBPBPTH, 1.5. Populasi pemuliaan BPK Ciamis untuk kayu pertukangan daur pendek: Pemuliaan resistensi karat tumor pada Sengon-PIU 1.6. Bioteknologi untuk kayu pertukangan dengan pendekatan DNA
Luaran 2.
398
IPTEK pengadaan benih unggul untuk meningkatkan produktivitas hutan tanaman penghasil kayu pulp
2.2. Populasi pemuliaan untuk jenis unggulan kayu pulp
BBPBPTH,
207,900
400
400
400
400
2.3. Populasi pemuliaan untuk jenis alternatif kayu pulp
BBPBPTH
67,100
150
150
150
150
2.4. Bioteknologi untuk kayu pulp dengan pendekatan DNA
BBPBPTH
177,450
200
200
300
300
RENCANA PENELITIAN INTEGRATIF 2010-2014
Output/activities 2.5. Bioteknologi untuk kayu pulp dengan kultur jaringan
Instansi yang terlibat
2010
2011
2012
2013
2014
BBPBPTH
25,000
100
100
100
100
BBPBPTH, BPK Ciamis
67,000
200
200
200
200
BBPBPTH,
48,000
150
150
150
150
Kegiatan 4.2. Penanganan benih hasil BPTP pemuliaan tanaman hutan Bogor
75,000
75
75
-
-
4.3. Standarisasi mutu benih hasil pemuliaan tanaman hutan
BPTP Bogor
75,000
75
75
-
-
Kegiatan 5.1. Pembangunan demplot sumber benih jenis unggulan lokal
UPT Balitbanghut
4.000. 4.000 4.000 4.000 4.000
Integrasi kegiatan penelitian pemuliaan tanaman hutan
BBPBPTH
Luaran 3.
IPTEK pengadaan benih unggul untuk meningkatkan produktivitas hutan tanaman penghasil kayu enerji
Kegiatan 3.1. Populasi pemuliaan untuk kayu enerji Luaran 4.
IPTEK perbenihan hasil pemuliaan tanaman hutan
Kegiatan 4.1. Populasi perbanyakan untuk kayu pertukangan, kayu pulp dan kayu enerji
Luaran 5.
Demplot sumber benih jenis unggulan lokal
38,95
50
50
50
50
XI. ORGANISASI Unit organisasi dan jumlah personil yang terlibat dalam pelaksanaan RPI Pemuliaan Tanaman Hutan adalah sbb.: No 1.
Instansi Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman hutan (BBPBPTH), Yogyakarta
Personalia Peneliti
Teknisi
38
28
Koordinator Dr. Ir. Budi Leksono, M.P. (BBPBPTH)
Pemuliaan Tanaman Hutan
399
No
Instansi
Personalia Peneliti
Teknisi
2.
Balai Besar Penelitian Dipterocarpa (BBPD), Samarinda
4
4
3.
Balai Penelitian Teknologi Perbenihan (BPTP), Bogor
3
3
4.
Balai Penelitian Kehutanan (BPK) Ciamis
3
3
5.
BPK Solo
1
1
6.
BPK Kupang
1
1
7.
BPK Mataram
1
1
8.
BPK Palembang
1
1
9.
BPHPS Kuok
1
1
10.
BPK Aeknauli
1
1
11.
BPK Banjarbaru
1
1
12.
BPK Samboja
1
1
13.
BPK Makasar
1
1
14.
BPK Manado
1
1
15.
BPK Manokwari
1
1
Koordinator
XII. DAFTAR PUSTAKA BBPBPTH. 2008. Rencana Kegiatan Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan (BBPBPTH) 2010-2014, Yogyakarta BBPBPTH. 2008. Prosiding Konsultasi Publik. Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan (BBPBPTH). Yogyakarta Dephut. 2009. Roadmap Penelitian dan Pengembangan Kehutanan 20102025. Badan Litbang Kehutanan, Jakarta. Dephut. 2009. Rencana Penelitian Integratif 2010-2014. Rakornis Badan Litbang Kehutanan 4-7 Agustus 2009, Yogyakarta. Dephut. 2009. Rencana Strategis (Renstra) Badan Litbang Kehutanan 20102014. Rakornis Badan Litbang Kehutanan 4-7 Agustus 2009, Yogyakarta. P3HT. 2006. Usulan Kegiatan Penelitian (UKP) 2006-2009. Puslitbang Hutan Tanaman, Badan Litbang Kehutanan, Bogor.
400
RENCANA PENELITIAN INTEGRATIF 2010-2014
XIII. KERANGKA KERJA LOGIS Narasi
Indikator
Alat Verifikasi
Asumsi
UPT Pelaksana
1
2
3
4
5
Tujuan: Menyediakan · Dihasilkannya benih unggul benih unggul dari untuk peningkatan species target produktivitas hutan untuk meningkatan tanaman penghasil kayu produktivitas hutan pertukangan, kayu pulp tanaman penghasil dan kayu enerji. kayu pertukangan, kayu pulp dan kayu enerji. · Dimanfatkannya hasil pemuliaan tanaman hutan untuk pembangunan hutan tanaman. Sasaran: 1. Menyediakan IPTEK pengadaan benih unggul untuk meningkatkan produktivitas hutan tanaman penghasil kayu pertukangan
2. Menyediakan IPTEK pengadaan benih unggul untuk meningkatkan produktivitas hutan tanaman penghasil kayu pulp
· Plot konser- · Konsistensi vasi genetik dalam · Plot populasi kebijakan pemuliaan pengembangan · Plot populasi hutan tanaman perbanyakan · Kerjasama · Benih unggul dan dukungan · Publikasi pengguna · Diseminasi berjalan · Jejaring dengan baik · Tersedia sarana dan prasarana yang memadai · Teknologi yang memadai
Diperolehnya teknologi pengadaan benih unggul untuk hutan tanaman penghasil kayu pertukangan.
· Laporan · Publikasi · Diseminasi · Jejaring
· Penelitian berjalan sesuai rencana · Materi genetik tersedia · Kerjasama dengan pihak terkait berjalan dengan baik · Tersedia sarana dan prasarana memadai
Diperolehnya teknologi pengadaan benih unggul untuk hutan tanaman penghasil kayu pulp.
· Laporan · Publikasi · Diseminasi · Jejaring
· Penelitian berjalan sesuai rencana · Materi genetik tersedia · Kerjasama dengan pihak terkait berjalan dengan baik · Tersedia sarana dan prasarana memadai
Pemuliaan Tanaman Hutan
401
Narasi
Indikator
Alat Verifikasi
Asumsi
UPT Pelaksana
1
2
3
4
5
3. Menyediakan IPTEK pengadaan benih unggul untuk meningkatkan produktivitas hutan tanaman penghasil kayu enerji
Diperolehnya teknologi pengadaan benih unggul untuk hutan tanaman penghasil kayu enerji.
· Laporan · Publikasi · Diseminasi · Jejaring
· Penelitian berjalan sesuai rencana · Materi genetik tersedia · Kerjasama dengan pihak terkait berjalan dengan baik · Tersedia sarana dan prasarana memadai
4. Menyediakan IPTEK perbenihan hasil pemuliaan tanaman hutan
Diperolehnya benih unggul dan teknologi perbenihan hasil pemuliaan tanaman hutan
· Laporan · Publikasi · Diseminasi
· Penelitian berjalan sesuai rencana · Koordinasi berjalan dengan baik · Kerjasama dengan pihak terkait berjalan dengan baik · Tersedia sarana dan prasarana memadai
5. Terbangunnya demplot sumber benih jenis unggulan lokal
Terbangunnya demplot-demplot sumber benih jenis unggulan lokal
· Laporan · Publikasi · Diseminasi
· Penelitian berjalan sesuai rencana · Koordinasi dengan semua UPT berjalan dengan baik · Tersedia sarana dan prasarana memadai
402
RENCANA PENELITIAN INTEGRATIF 2010-2014
Narasi
Indikator
Alat Verifikasi
Asumsi
UPT Pelaksana
1
2
3
4
5
Luaran: 1. IPTEK pengadaan · Tersedianya populasi benih unggul untuk dasar untuk species meningkatkan target produktivitas hutan · Tersedianya populasi tanaman penghasil pemuliaan untuk kayu pertukangan species target · Tersedianya informasi bioteknologi dalam mendukung pemuliaan tanaman hutan untuk species target
· Laporan · Penelitian · Publikasi berjalan sesuai · Diseminasi rencana · Plot · Materi genetik konservasi dengan basis genetik genetik luas · Plot populasi tersedia pemuliaan · Evaluasi dan seleksi berjalan dengan lancar · Kerjasama dengan pihak terkait berjalan dengan baik · Tersedia sarana dan prasarana memadai
2. IPTEK pengadaan benih unggul untuk meningkatkan produktivitas hutan tanaman penghasil kayu pulp
· Laporan · Penelitian · Publikasi berjalan sesuai rencana · Diseminasi · Plot · Materi genetik konservasi dengan basis genetik genetik luas · Plot populasi tersedia pemuliaan · Evaluasi dan seleksi berjalan dengan lancar · Kerjasama dengan pihak terkait berjalan dengan baik · Tersedia sarana dan prasarana memadai
· Tersedianya populasi dasar untuk species target · Tersedianya populasi pemuliaan untuk species target · Tersedianya informasi bioteknologi dalam mendukung pemuliaan tanaman hutan untuk species target
Pemuliaan Tanaman Hutan
403
Narasi
Indikator
Alat Verifikasi
Asumsi
UPT Pelaksana
1
2
3
4
5
3. IPTEK pengadaan benih unggul untuk meningkatkan produktivitas hutan tanaman penghasil kayu enerji
· Tersedianya populasi pemuliaan untuk species target
· Laporan · Penelitian · Publikasi berjalan sesuai rencana · Diseminasi · Plot populasi · Pembangunan pemuliaan populasi pemuliaan berjalan sesuai rencana · Evaluasi dan seleksi berjalan dengan lancar · Kerjasama dengan pihak terkait berjalan dengan baik · Tersedia sarana dan prasarana memadai
4. IPTEK perbenihan hasil pemuliaan tanaman hutan
· Tersedianya populasi perbanyakan untuk species target · Tersedianya informasi teknik penangan benih hasil pemuliaan tanaman hutan · Tersedianya stadarisasi mutu benih hasil pemuliaan tanaman hutan
· Laporan · Penelitian · Publikasi berjalan sesuai rencana · Diseminasi · Plot populasi · Produksi benih perbanyakan pada populasi · Benih unggul perbanyakan tidak terkendala · Kerjasama dengan pihak terkait berjalan dengan baik · Tersedia sarana dan prasarana memadai
404
RENCANA PENELITIAN INTEGRATIF 2010-2014
Narasi
Indikator
Alat Verifikasi
Asumsi
UPT Pelaksana
1
2
3
4
5
5. Demplot sumber benih jenis unggulan lokal
Kegiatan:
Tersedianya demplot- · Laporan demplot sumber benih · Publikasi jenis unggulan lokal · Diseminasi · Demplot sumber benih
· Tersedianya materi genetik masing1. Pemuliaan tanaman masing dari 5 populasi hutan untuk kayu untuk 3 species target pertukangan (2010-2012) 1.1. Populasi dasar untuk · Terbangunnya 5 kayu pertukangan (6 unit plot konservasi jenis) genetik untuk 3 1.1.1. Populasi dasar species target (2011untuk kayu 2013) pertukangan jenis · Diperolehnya data Dipterocarpa informasi ilmiah (Shorea leprosula) sebaran dan potensi 1.1.2. Populasi dasar dari 6 species target untuk kayu pada 8 unit plot pertukangan jenis konservasi genetik non Dipterocarpa (2010-2014) (Instia bijuga, Toona sureni, T.sinensis, Alstonia scholaris, A.angustiloba, Ficus variegata, Fagraea fragans)
· Laporan · Publikasi · Diseminasi · Plot konservasi genetik · Plot populasi pemuliaan · Policy brief
· Penelitian berjalan sesuai rencana · Pemba-ngunan demplot sumber benih berjalan sesuai rencana · Koordinasi dengan semua UPT berjalan dengan baik · Tersedia sarana dan prasarana memadai · Penelitian berjalan sesuai rencana · Materi genetik tersedia · Evaluasi dan seleksi berjalan dengan lancar · Kerjasama dengan pihak terkait berjalan dengan baik · Tersedia sarana dan prasarana yang memadai
Pemuliaan Tanaman Hutan
405
Narasi
Indikator
Alat Verifikasi
Asumsi
UPT Pelaksana
1
2
3
4
5
1.2. Populasi pemuliaan untuk kayu pertukangan (6 jenis) 1.2.1. Populasi pemuliaan untuk kayu pertukangan daur panjang (Tectona grandis, Instia bijuga) 1.2.2. Populasi pemuliaan untuk kayu pertukangan daur menengah (Dipterocarpa-S. leprosula, Toona sureni, T. sinensis, Alstonia scholaris, A.angustiloba) 1.2.3. Populasi pemuliaan untuk kayu pertukangan daur pendek: Pemuliaan resistensi karat tumor pada Sengon-PIU (2 kegiatan)
· Terbangunnya 4 unit plot populasi pemuliaan untuk 2 species target (20102012) · Terlaksananya evaluasi dan seleksi serta tersedianya data informasi parameter genetik untuk species target dari 15 unit plot populasi pemuliaan (2010-2014) · Terlaksananya pembangunan dan seleksi di 3 unit plot tegakan benih povenan sengon yang toleran terhadap karat tumor (2010-2014) · Terlaksananya pembangunan dan evaluasi di 3 unit plot uji resistensi terhadap karat tumor (20102014) · Terlaksananya inisiasi rekayasa genetik Sengon (2011-2014)
1.3. Bioteknologi untuk · Tersedianya informasi kayu pertukangan (3 ilmiah keragaman jenis) genetik dengan 1.3.1. Bioteknologi untuk pendekatan molekuler kayu pertukangan untuk 1 species target dengan (2010-2012) pendekatan DNA · Tersedianya teknik (Dipeterocarpa-S. kultur jaringan untuk 1 leprosula species target (2014) 1.3.2. Bioteknologi untuk · Tersedianya data kayu pertukangan dan informasi ilmiah dengan kultur hasil penelitian jaringan (T. Sureni, Bioteknologi verifikasi T. sinensis) asal usul kayu Merbau 1.3.3. Bioteknologi dengan penanda DNA untuk verifikasi (2010-2014) asal usul kayu Merbau dengan penanda DNA-PIU (1 kegiatan)
406
RENCANA PENELITIAN INTEGRATIF 2010-2014
· B2PBPTH · B2PD Samarinda · BPK Ciamis
Narasi
Indikator
Alat Verifikasi
Asumsi
UPT Pelaksana
1
2
3
4
5
2. Pemuliaan tanaman hutan untuk kayu pulp 2.1. Populasi dasar · Tersedianya materi geuntuk kayu pulp netik masing-masing dari 5 populasi untuk (Antocephalus cadamba, Octomeles 2 species target (20102012) sumatrana) · Terbangunnya 3 unit plot konservasi genetik untuk 2 species target (2011-2013) · Diperolehnya data informasi ilmiah sebaran dan potensi dari 2 species target di 3 unit plot konservasi genetik (2010-2014) · Terbangunnya 13 unit plot populasi pemuliaan tingkat lanjutan (Uji keturunan F-3, hibridisasi, uji klon) untuk 3 jenis unggulan kayu pulp (20102014)
· Laporan · Publikasi · Diseminasi · Plot konservasi genetik · Plot populasi pemuliaan · Policy brief
· Penelitian · B2PBPTH berjalan sesuai rencana · Materi genetik tersedia · Evaluasi dan seleksi berjalan dengan lancar · Kerjasama dengan pihak terkait berjalan baik
· Tersedia sarana dan prasarana yang memadai
2.2. Populasi pemuliaan · Tersedianya data dan untuk kayu pulp (5 informasi hasil uji rejenis) sistensi jamur pada 60 2.2.1. Populasi klon dari 2 jenis Acacia pemuliaan untuk (2010-2014) jenis unggulan · Terbangunnya 2 kayu pulp (Acacia unit plot populasi mangium, pemuliaan untuk jenis Eucalyptus pellita, alternatif kayu pulp A. crassicarpa) (2011-2012)) 2.2.2. Populasi · Terlaksananya evaluasi, seleksi dan tersepemuliaan untuk jenis alternatif dianya data informasi parameter genetik kayu pulp (Antocephalus untuk 5 species target cadamba, dari 27 unit plot popuOctomeles lasi pemuliaan (2010sumatrana) 2014)
Pemuliaan Tanaman Hutan
407
Narasi
Indikator
Alat Verifikasi
Asumsi
UPT Pelaksana
1
2
3
4
5
2.3. Bioteknologi untuk · Tersedianya informasi kayu pulp (2 jenis) ilmiah genotyping, analisa tetua dan mat2.3.1. Bioteknologi untuk kayu ing system dengan pulp dengan pendekatan molekuler pendekatan DNA untuk 2 species target (Acacia mangium, (2010-2014) Eucalyptus pellita) · Tersedianya teknik so2.3.2. Bioteknologi matic embryogenesis untuk kayu untuk 2 species target pulp dengan (2010-2014) kultur jaringan (Acacia mangium, Eucalyptus pellita) 3. Pemuliaan tanaman hutan untuk kayu energi 3.7. Populasi pemuliaan untuk kayu enerji (A.auriculiformis, Calliandra callothyrsus)
408
· Terbangunnya 4 unit plot populasi pemuliaan (uji keturunan) untuk 2 species target (20102011) · Terlaksananya evaluasi, seleksi dan tersedianya data informasi parameter genetik untuk 2 species target dari 4 unit plot populasi pemuliaan (2010-2014)
· Laporan · Penelitian · B2PBPTH · Publikasi berjalan sesuai · BPK Cia· Diseminasi rencana mis · Plot populasi · Materi genetik pemuliaan tersedia · Policy brief · Pembangunan populasi pemuliaan berjalan sesuai rencana · Evaluasi dan seleksi berjalan dengan lancar · Kerjasama dengan pihak terkait berjalan dengan baik · Tersedia sarana dan prasarana yang memadai
RENCANA PENELITIAN INTEGRATIF 2010-2014
Narasi
Indikator
Alat Verifikasi
Asumsi
UPT Pelaksana
1
2
3
4
5
4. Perbenihan hasil pemuliaan tanaman hutan 4.1. Populasi perbanyakan untuk kayu pertukangan, kayu pulp dan kayu enerji (A.mangium, E. pellita, Tectona grandis)
· Tersedianya benih unggul dari populasi perbanyakan (kebun benih semai F-2, kebun pangkas) dari 3 species target (2014) · Terbangunnya 3 unit plot populasi perbanyakan untuk 3 species target (20112013) · Tersedianya informasi ilmiah produktivitas sumber benih unggul dari 3 species target (2010-2014)
4.2. Penanganan benih hasil pemuliaan · Tersedianya petunjuk tanaman hutan teknis pengunduhan, (Acacia mangium, pengujian, Eucalyptus pellita, A. penyimpanan dan crassicarpa) pengemasan benih hasil pemuliaan tanaman hutan dari 3 species target (20102012) 4.3. Standarisasi mutu benih · Tersedianya hasil pemuliaan standarisasi mutu tanaman hutan benih hasil pemuliaan (Acacia mangium, tanaman hutan dari 3 Eucalyptus pellita, A. species target (2010crassicarpa) 2012)
· Laporan · Penelitian · B2PBPTH · Publikasi berjalan sesuai · BPTP · Plot populasi rencana Bogor perbanyakan · Materi genetik · Benih unggul tersedia · Petunjuk · Pembangunan teknis populasi · Diseminasi perbanyakan berjalan sesuai · Policy brief rencana · Kerjasama dengan pihak terkait berjalan dengan baik · Tersedia sarana dan prasarana yang memadai
Pemuliaan Tanaman Hutan
409
Narasi
Indikator
Alat Verifikasi
Asumsi
UPT Pelaksana
1
2
3
4
5
5. Demplot sumber benih unggulan lokal 5.1. Pembangunan · Terpilihnya 4 demplot sumber jenis unggulan benih unggulan lokal lokal dan strategi (60 demplot) pembangunan sumber benih untuk setiap UPT Badan Litbang Kehutanan (2010) · Terbangunnya 60 unit plot sumber benih unggulan lokal (20112013)
410
· Laporan · Publikasi · Demplot sumber benih unggulan lokal · Petunjuk teknis · Diseminasi · Policy brief
RENCANA PENELITIAN INTEGRATIF 2010-2014
· Penelitian · 15 UPT berjalan sesuai Balitrencana banghut · Materi genetik tersedia · Pembangunan demplot sumber benih unggulan lokal berjalan sesuai rencana · Kerjasama dengan pihak terkait berjalan dengan baik · Tersedia sarana dan prasarana yang memadai
Lampiran 1. Matrik Kegiatan RPI Pemuliaan Tanaman Hutan 2010-2014 Rencana Kegiatan No
1.
Jenis
Populasi Dasar
Populasi Pemuliaan dan Populasi Perbanyakan
Bioteknologi
Ket.
Kayu Pertukangan a. Jati (Tectona grandis)
-
· Evaluasi uji klon di Jawa (Gng kidul, Wonogiri) dan luar Jawa (Kalsel, Sumsel)
-
· Jenis unggulan · Daur panjang
· Evaluasi uji keturunan F-1 di Jawa (Gng Kdl) dan luar Jawa (Sulsel, Sultra) · Pembangunan populasi perbanyakan dan produksi benih unggul b. Merbau (Instia bijuga)
· Evaluasi plot konservasi genetik
· Evaluasi uji keturunan F-1 di Jawa (Sobang) dan luar Jawa (Bintuni, Papua)
· Verifikasi asal usul kayu (PIU)
· Jenis alternatif · Daur panjang
c. Dipterocarpa (Shorea leprosula)
· Pembangunan dan evaluasi plot konservasi genetik
· Pembangunan dan evaluasi uji klon
· Keragaman genetik
· Jenis unggulan · Daur menengah
d. Tembesu (Fragraea fragans)
· Pembangunan dan evaluasi plot konservasi genetik
-
· Jenis unggulan · Daur menengah
e. Suren (T.sureni dan T. sinensis)
· Evaluasi plot konservasi genetik
· Pembangunan dan Evaluasi uji keturunan F-1
f. Pulai (Alstonia scholaris dan A. angustiloba)
· Evaluasi plot konservasi genetik
· Evaluasi uji keturunan F-1 (Gunung Kidul, Wonogiri, Bali)
-
· Teknik kultur jaringan -
· Jenis alternatif · Daur menengah · Jenis alternatif · Daur menengah
Pemuliaan Tanaman Hutan
411
Rencana Kegiatan No
Jenis
g. Sengon (Falcataria moluccana)
Populasi Dasar -
Populasi Pemuliaan dan Populasi Perbanyakan · Evaluasi uji keturunan di Jawa (Cikampek) · Pembangunan tegakan benih provenan yang toleran terhadap karat tumor (PIU)
Bioteknologi · Inisiasi rekayasa genetik (PIU)
Ket.
· Jenis unggulan · Daur pendek
· Pembangunan dan evaluasi uji resistensi terhadap karat tumor (PIU) h. Nyawai (Ficusvariegata)
2.
· Pembangunan dan evaluasi plot konservasi genetik
-
-
· Jenis alternatif · Daur pendek
-
· Pembangunan uji keturunan F-3
· Molecular breeding (genotyping, analisa tetua, breeding system, dll.)
· Jenis unggulan
Kayu Pulp a. Mangium (Acacia mangium)
· Persilangan inter dan intra spesifik Acacia · Uji resistensi penyakit pada Acacia · Produksi benih unggul F-2 dan pembangunan populasi perbanyakan
412
RENCANA PENELITIAN INTEGRATIF 2010-2014
· Kultur jaringan dengan somatic embryogenesis
Rencana Kegiatan No
Jenis
b. Pelita (Eucalyptus pellita)
Populasi Dasar -
Populasi Pemuliaan dan Populasi Perbanyakan · Evaluasi uji keturunan F-2 dan pembangunan uji keturunan F-3 · Persilangan inter dan intra spesifik Eucalyptus · Produksi benih unggul F-2 dan pembangunan populasi perbanyakan
c. Krasikarpa (A. crassicarpa)
3.
Bioteknologi
Ket.
· Molecular · Jenis breeding unggulan (genotyping, analisa tetua, breeding system, dll.) · Kultur jaringan dengan somatic embryogenesis
-
· Evaluasi uji keturunan F-2
-
· Jenis unggulan
d. Jabon (Antocephalus cadamba)
· Pembangunan dan evaluasi plot konservasi genetik
· Pembangunan dan evaluasi populasi pemuliaan
-
· Jenis alternatif
e. Binuang (Octomeles sumatrana)
· Pembangunan dan evaluasi plot konservasi genetik
· Pembangunan dan evaluasi populasi pemuliaan
-
· Jenis alternatif
a. Aurikuliformis (A. auriculiformis)
-
· Pembangunan dan evaluasi uji keturunan F-2
-
· Jenis unggulan
b. Kaliandra (Calliandra callothyrsus)
-
· Pembangunan dan evaluasi uji keturunan F-1
-
· Jenis alternatif
Kayu Energi
Pemuliaan Tanaman Hutan
413
Lampiran 2. Matriks Kodefikasi Rencana Penelitian Integratif 2010-2014 dan Cakupan Kegiatan RPI Kodefikasi 9: Pemuliaan Tanaman Hutan Tujuan: Menyediakan benih unggul untuk peningkatan produktivitas hutan tanaman penghasil kayu pertukangan, kayu pulp dan kayu energi Sasaran: 1. Menyediakan IPTEK pengadaan benih unggul untuk meningkatkan produktivitas hutan tanaman penghasil kayu pertukangan 2. Menyediakan IPTEK pengadaan benih unggul untuk meningkatkan produktivitas hutan tanaman penghasil kayu pulp 3. Menyediakan IPTEK pengadaan benih unggul untuk meningkatkan produktivitas hutan tanaman penghasil kayu energi 4. Menyediakan IPTEK perbenihan hasil pemuliaan tanaman hutan 5. Terbangunnya demplot sumber benih jenis unggulan lokal
Kodefikasi
Kodefikasi Cakupan Kegiatan RPI dan SubKegiatan
PUSLITBANG/UPT PELAKSANA
9.1.
Output 1. IPTEK pengadaan benih unggul untuk meningkatkan produktivitas hutan tanaman penghasil kayu pertukangan
Kegiatan 9.1.1.
Kegiatan 1.1. Populasi dasar untuk kayu pertukangan jenis Dipterocarpa (Shorea leprosula)
9.1.2.5
Kegiatan 9.1.2.
Kegiatan 1.2. Populasi dasar untuk kayu pertukangan jenis non Dipterocarpa (Instia bijuga, Toona sureni/ T.sinensis, Alstonia scholaris/ A.angustiloba, Fragraea fragans, Ficus variegata)
9.1.3.5.
Kegiatan 9.1.3.
Kegiatan 1.3. Populasi pemuliaan untuk kayu pertukangan daur panjang (T.grandis, I. bijuga)
9.1.1.5 9.1.1.6
414
RENCANA PENELITIAN INTEGRATIF 2010-2014
BBPBPTH Jogjakarta, BBPD Samarinda
BBPBPTH Jogjakarta
BBPBPTH Jogjakarta
Kodefikasi
Kodefikasi Cakupan Kegiatan RPI dan SubKegiatan
PUSLITBANG/UPT PELAKSANA
Kegiatan 9.1.4.
Kegiatan 1.4. Populasi pemuliaan untuk kayu pertukangan daur menengah (S.leprosula, T. sureni/T. sinensis, A.scholaris/A.angustiloba)
Kegiatan 9.1.5.
Kegiatan 1.5. Populasi pemuliaan untuk kayu pertukangan daur pendek: Pemuliaan resistensi karat tumor pada Sengon-PIU (2 kegiatan)
9.1.6.5.
Kegiatan 9.1.6.
Kegiatan 1.6. Bioteknologi untuk kayu pertukangan dengan pendekatan DNA (S.leprosula)
9.1.7.5.
Kegiatan 9.1.7.
Kegiatan 1.7. Bioteknologi untuk kayu pertukangan dengan kultur jaringan (T. sureni/T. sinensis)
9.1.8.5.
Kegiatan 9.1.8.
Kegiatan 1.8. Bioteknologi untuk verifikasi asal usul kayu Merbau dengan penanda DNA -PIU (1 kegiatan)
9.2.
Output 2. IPTEK pengadaan benih unggul untuk meningkatkan produktivitas hutan tanaman penghasil kayu pulp
9.2.1.5.
Kegiatan 9.2.1.
Kegiatan 2.1. Populasi dasar untuk kayu pulp (Antocephalus cadamba, Octomeles sumatrana)
9.2.2.5.
Kegiatan 9.2.2.
Kegiatan 2.2. Populasi pemuliaan untuk jenis unggulan kayu pulp (Acacia mangium, Eucalyptus pellita, A. crassicarpa)
9.1.4.5. 9.1.4.6
9.1.5.5. 9.1.5.11.
BBPBPTH Jogjakarta BBPD Samarinda
BBPBPTH Jogjakarta, BPK Ciamis
BBPBPTH Jogjakarta
BBPBPTH Jogjakarta
BBPBPTH Jogjakarta
BBPBPTH Jogjakarta
BBPBPTH Jogjakarta
Pemuliaan Tanaman Hutan
415
Kodefikasi
Kodefikasi Cakupan Kegiatan RPI dan SubKegiatan
PUSLITBANG/UPT PELAKSANA
9.2.3.5.
Kegiatan 9.2.3.
Kegiatan 2.3. Populasi pemuliaan untuk jenis alternatif kayu pulp (A.cadamba, O.sumatrana)
9.2.4.5.
Kegiatan 9.2.4.
Kegiatan 2.4. Bioteknologi untuk kayu pulp dengan pendekatan DNA (Acacia mangium, Eucalyptus pellita)
9.2.5.5.
Kegiatan 9.2.5.
Kegiatan 2.5. Bioteknologi untuk kayu pulp dengan kultur jaringan (Acacia mangium, Eucalyptus pellita)
9.3.
Output 3. IPTEK pengadaan benih unggul untuk meningkatkan produktivitas hutan tanaman penghasil kayu energi
Kegiatan 9.3.1.
Kegiatan 3.1. Populasi pemuliaan untuk kayu energi (A.auriculiformis, Calliandra callothyrsus)
9.4.
Output 4. IPTEK perbenihan hasil pemuliaan tanaman hutan
9.4.1.5
Kegiatan 9.4.1.
Kegiatan 4.1. Populasi perbanyakan untuk kayu pertukangan, kayu pulp dan kayu enerji (A.mangium, E. pellita, T. grandis)
9.4.2.10
Kegiatan 9.4.2.
Kegiatan 4.2. Penanganan benih hasil pemuliaan tanaman hutan (A.mangium, E.pellita, A. crassicarpa)
9.4.3.10
Kegiatan 9.4.3.
Kegiatan 4.3. Standarisasi mutu benih hasil pemuliaan tanaman hutan (A.mangium, E.pellita, A. crassicarpa)
9.3.1.5 9.3.1.11
416
RENCANA PENELITIAN INTEGRATIF 2010-2014
BBPBPTH Jogjakarta
BBPBPTH Jogjakarta
BBPBPTH Jogjakarta
BBPBPTH Jogjakarta BPK Ciamis
BBPBPTH Jogjakarta
BPTP Bogor
BPTP Bogor
Kodefikasi
9.5.1.5 9.5.1.6 9.5.1.7 9.5.1.8 9.5.1.9 9.5.1.10 9.5.1.11 9.5.1.12 9.5.1.13 9.5.1.14 9.5.1.15 9.5.1.16 9.5.1.17 9.5.1.18 9.5.1.19
Kodefikasi Cakupan Kegiatan RPI dan SubKegiatan
PUSLITBANG/UPT PELAKSANA
9.5.
Output 5. Demplot sumber benih jenis unggulan lokal
Kegiatan 9.5.1.
Kegiatan 5.1. Pembangunan demplot sumber benih jenis unggulan lokal
BBPBPTH Jogjakarta BBPD Samarinda BPK Aeknauli BPHPS Kuok BPK Palembang BPTP Bogor BPK Ciamis BPK Solo BPK Mataram BPK Kupang BPK Banjarbaru BPK Samboja BPK Manado BPK Makasar BPK Manokwari
Pemuliaan Tanaman Hutan
417
418
RENCANA PENELITIAN INTEGRATIF 2010-2014
Program
Hutan Tanaman
No
3.
Meningkatan produktivitas dan kualitas lingkungan serta nilai ekonomi hutan tanaman yang mendukung industri perkayuan, energi pedesaan dan perekonomian masyarakat
Tujuan 3.4.Pemuliaan tanaman hutan
Sub Program
Kondisi Saat Ini
Aktivitas
Output
Litbang · Tersedianya pemuliaan areal tanaman konservasi hutan dalam genetik menyediakan sebagai populasi populasi dasar dasar (base dari species population), target untuk populasi jenis tanaman pemuliaan penghasil (breeding kayu population) pertukangan, dan populasi kayu pulp dan perbanyakan kayu energi · Populasi pemuliaan (propagation dari beberapa jenis population) · Tersedianya tanaman penghasil melalui benih unggul kayu pertukangan dan konservasi dari species jenis alternatif kayu sumber daya target untuk pulp. genetik, peningkatan seleksi, produktivitas persilangan, · Penelitian hutan bioteknologi, bioteknologi untuk tanaman mendukung kegiatan serta teknik penghasil perbenihan pemuliaan kayu hasil pemuliaan pertukangan, tanaman kayu pulp dan hutan. kayu energi.
3.4.1.Menyediakan · Areal konservasi sumber daya genetik benih unggul untuk peningkatan sebagai populasi dasar dari beberapa jenis produktivitas tanaman penghasil hutan tanaman kayu pertukangan dan penghasil kayu kayu pulp. pertukangan, kayu pulp dan kayu · Benih unggul generasi energi. pertama (F-1) dan kedua (F-2) dari jenis tanaman unggulan penghasil kayu pulp.
Cakupan
Lampiran 3. RPI Pemuliaan Tanaman Hutan (Tematik)
Pemanfaatan benih unggul oleh pengguna untuk peningkatan produktivitas hutan tanaman penghasil kayu pertukangan, kayu pulp dan kayu energi.
Outcome
Pemuliaan Tanaman Hutan
419
No
Program
Tujuan
Sub Program
Kondisi Saat Ini Belum tersedia informasi nilai ekonomi hasil pemuliaan tanaman hutan.
Cakupan 3.4.2.Menyediakan informasi pendukung nilai ekonomi hasil pemuliaan.
Kajian nilai ekonomi hasil pemuliaan tanaman hutan.
Aktivitas Tersedianya informasi nilai ekonomi hasil pemuliaan tanaman hutan.
Output
Pemanfaatan hasil pemuliaan tanaman hutan untuk pembangunan hutan tanaman.
Outcome