PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING DAN TIPE TALKING STICK PADA KONSEP EKOSISTEM (Studi Eksperimen di kelas VII SMP Negeri 11 Kota Tasikmalaya) The Differences of Student Result Learning Process by Using Cooperative Learning Model Cooperative Kancing Gemerincing Type and Talking Stick Type in Concept of Ecosystem Yopan Pauzan Arif, Purwati Kuswarini Suprapto, Suharsono Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi Jl. Siliwangi no: 20 Tasikmalaya-Jawa Barat, Email:
[email protected] ABSTRACT The aims of this study is to know about the differences of student result learning that process by using cooperative learning model cooperative kancing gemerincing type and the talking stick type in concept of ecosystem. The experimental study in VIIth grade Science Junior High School (JHS) 11 Tasikmalaya. This research was conducted in April 2015 at JHS 11 Tasikmalaya. The method that used is pre-experimental research with all of the students of class VIIth grade JHS 11 Tasikmalaya. Population taken by purposive sample. The research instrument is the study result test on the concept of ecosystem. The data analysis technique that used is the differences test on both average (t test) with significance level . Based on the processing and data analysis and hypothesis testing showed that there was a differences of student learning outcomes that process by using cooperative learning model coopeartive kancing gemerincing type and the talking stick types in concept of ecosystem from the cognitive aspects (knowledge). The student learning outcomes by using cooperative learning model the kancing gemerincing type is better than The Student learning outcomes by using cooperative learning model cooperative talking stick type. Keywords: Student Result learning, cooperative learning mode, kancing gemerincing type, and talking stick type.
1
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran koopeartif tipe Kancing Gemerincing dan tipe Talking Stick pada konsep system Ekosistem Studi Eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 11 Kota Tasikmalaya. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2015 di SMP Negeri 11 Kota Tasikmalaya. Metode penelitian menggunakan pre eksperimental dengan populasi seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 11 Kota Tasikmalaya. Sampel diambil secara sampling jenuh. Instrumen penelitian adalah berupa tes hasil belajar pada konsep Ekosistem. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji perbedaan dua rata-rata (uji t) dengan taraf signifikan ( . Berdasarkan pengolahan dan analisis data dan pengujian hipotesis menunjukan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing dengan tipe talking stick pada konsep Ekosistem dilihat dari aspek kognitifnya (pengetahuan). Hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing dinilai lebih baik dari pada hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick. Kata kunci: hasil belajar, model pembelajaran kooperatif, tipe Kancing Gemerincing dan tipe Talking Stick. Pendahuluan Belajar mengajar merupakan suatu kegiatan dimana terjadinya proses interaksi yang terjadi antara guru dan murid. Untuk mencapai hasil maksimal dalam proses belajar mengajar diperlukan suatu proses interaksi yang baik antara guru dan muridnya. Pendidikan sangat penting bagi manusia sebab pendidikan merupakan suatu kegiatan yang bersifat umum bagi setiap manusia di dunia ini. Pendidikan tidak terlepas dari segala kegiatan manusia. Dalam kondisi apapun, manusia tidak dapat menolak efek dari penerapan pendidikan. Pendidikan juga merupakan suatu usaha manusia untuk mengubah sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui pelatihan.
2
upaya pengajaran dan
Pencapaian hasil belajar yang memuaskan dalam kegiatan belajar mengajar merupakan suatu hal yang menjadi harapan semua pihak, baik guru sebagai pengajar maupun siswa yang belajar. Dalam proses belajar mengajar, siswa juga dituntut agar aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Selain itu, guru juga harus pintar-pintar dalam memilih model pembelajaran agar siswa lebih aktif dan lebih bersemangat untuk mengikuti pelajaran sehingga bisa meningkatkan pemahaman siswa, dan tujuan pembelajaran bisa tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Salah satu faktor untuk membangkitkan aktifitas siswa dalam proses pembelajaran adalah dengan cara mengganti model pembelajaran yang selama ini tidak disukai siswa. Setidaknya belajar mengajar yang diharapkan adalah menjadikan siswa sebagai subjek yang berupaya menggali sendiri, memecahkan sendiri masalah-masalah suatu konsep yang dipelajari. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran IPA pada Kelas VII SMP Negeri 11 Kota Tasikmalaya, rata-rata hasil belajar yang diraih siswa di semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 yaitu 70. Jika dibandingkan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), yaitu 75 maka rata-rata hasil tersebut masih dibawah KKM yang telah ditetapkan. Hal ini menunjukan kurangnya kemampuan pemahaman siswa dalam pembelajaran IPA sehingga siswa tidak mampu memecahkan dan menyelesaikan soal soal yang diberikan. Dalam proses pembelajaran di kelas, permasalahan yang dihadapi dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di kelas VII SMP Negeri 11 Kota Tasikmalaya antara lain kurangnya respon dari seluruh siswa di kelas terhadap materi yang disampaikan dan kurangnya kemampuan guru melibatkan seluruh siswa secara aktif. Permasalahan ini juga terjadi karena dalam proses pembelajaran, guru hanya menggunakan model atau metode pembelajaran yang kurang melibatkan seluruh siswa aktif dan selama proses pembelajaran guru hanya menggunakan model pembelajaran langsung, sehingga proses pembelajaran kurang menarik dan kurang bervariasi dan cenderung membosankan, sehingga mengakibatkan proses pembelajaran menjadi kurang efektif dan hasilnyapun masih belum sesuai dengan yang diharapkan.
3
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, guru hendaknya melakukan inovasi baru dalam penyajian materi pembelajaran, sehingga membuat siswa menjadi antusias terhadap pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Selain itu, guru juga harus mampu menerapkan model pembelajaran yang kreatif yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satunya yaitu dengan pembelajaran kooperatif yang memiliki keunggulan yaitu dapat meningkatkan keaktifan, minat, dan motivasi belajar siswa. Model pembelajaran kooperatif memiliki beberapa tipe diantaranya Kancing Gemerincing dan tipe Talking Stick adalah dua dari sekian banyak model pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan oleh guru. Kancing Gemerincing adalah model pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk meningkatkan keaktifan siswa. Pada proses pembelajarannya siswa dikelompokan dan masing masing anggota kelompok berkesempatan memberikan kontribusi mereka dan mendengarkan pandangan anggota kelompok lain. Sedangkan Talking Stick merupakan model pembelajaran kooperatif yang dilakukan dengan bantuan tongkat, siapa yang memegang tongkat wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah siswa mempelajari materi pokoknya. Selain untuk melatih berbicara, pembelajaran ini akan menciptakan suasana yang menyenangkan dan membuat siswa aktif. Dalam penelitian ini, penulis mencoba menerapkan kedua tipe tersebut. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pre eksperimental. Materi yang dibahas dalam penelitian ini adalah ekosistem sedangkan model yang digunakan dalam penelitian ini adala model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing dan tipe talking stick. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 11 Kota Tasikmalaya sebanyak 10 kelas dengan jumlah siswa 356 orang dan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Sampel yang di gunakan adalah kelas VII D dan VII E. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa teknik tes. Tes digunakan untuk mengetahui dan mengukur kemampuan siswa
4
dalam memahami suatu konsep yang diberikan. Tes dilakukan hanya satu tahap, yaitu berupa posttest. Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji normalitas data dengan menggunakan uji Chi Kuadrat (uji χ2). Uji homogenitas dengan menggunakan Fmaksimum. Uji hipotesis dengan menggunakan uji t. Hasil dan Pembahasan 1. Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Berdasarkan data hasil penelitian yang penulis telah lakukan yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing diperoleh x = 31,09 dengan sd2 = 7,31 dari sd = 2,70 dan nilai χ2hitung 2,25 < χ2tabel 7,81 dengan kesimpulan sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Dalam proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing, siswa belajar secara berkelompok yang terdiri dari lima orang untuk mengerjakan lembar kerja siswa, Dalam proses pembelajarannya siswa dalam setiap kelompok oleh guru diberi kancing, karena ketika satiap siswa yang telah selesai menjawab pertanyaan
dan
mengemukakan
pendapatnya,
siswa
tersebut
harus
menyerahkan kancing kepada guru dan siswa yang sudah memberikan kancingnya tidak boleh berbicara lagi sampai semua rekannya menghabiskan kancing masing-masing. Dengan proses pembelajaran seperti itu semua siswa memiliki
kesempatan
yang
sama
untuk
menjawab
pertanyaan
dan
mengemukakan pendapat. 2. Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick Berdasarkan data hasil penelitian yang telah penulis lakukan, yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick diperoleh x = 29,56 dengan sd2 = 9,80 dari sd = 3,13 dan nilai χ2hitung 2,83< χ2tabel 7,81 dengan kesimpulan sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
5
Dalam proses pembelajaran siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick, guru menyampaikan garis besar materi setelah itu membagi siswa menjadi delapan kelompok yang setiap kelompoknya terdiri lima orang, setelah itu guru dan siswa mengatur tempat duduk
secara
melingkar
berhadapan
kemudian
melakukan
diskusi
mengerjakankan LKS. Setelah selesai diskusi guru menyiapkan tongkat dan tongkat bergulir dari siswa yang satu ke siswa yang lainnya dengan diiringi musik dan siswa yang memegang tongkat ketika musik berhenti harus menjawab pertanyaan yang guru berikan. Proses pembelajaran dengan menggunakan tongkat
yang bergulir dapat memotivasi siswa untuk
mempelajari dan memahami materi yang di pelajari. 3. Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing dan Tipe Talking Stick Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan uji t diperoleh nilai t hitung= 2,15 dan nilai ttabel= 1,99. Maka kesimpulan analisis yang diperoleh adalah tolak Ho, artinya terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing dan tipe Talking Stick di kelas VII SMP Negeri 11 Kota Tasikmalaya pada konsep Ekosistem. Berdasarkan pelaksanaan penelitian di kelas maka dapat diperoleh perbedaan hasil belajar yang diperoleh siswa. Dari hasil proses pembelajaran ke dua perlakuan tersebut, ternyata proses belajar yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing lebih baik digunakan dibandingkan yang proses belajarnya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick. Dilihat dari nilai rata-rata kelas VIII D yang belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing sebesar 31,09 dan sedangkan kelas VIII E yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick mendapat nilai rata-rata sebesar 29,56. Berikut ini merupakan diagram nilai rata-rata hasil posttest siswa kelas VII SMP Negeri 11 Kota Tasikmalaya:
6
31.5
31.09
31 30.5
30
30
29.56
29.5 29 28.5 KKM KKM
Kelas VIII EVIII E KelasVIII VIIIDD KelasKelas
Kancing Gemerincing
Talking Stick
Gambar 4.6 Diagram Batang Nilai Rata-Rata Posttest Siswa Kelas VIII SMP Negeri 11 Kota TasikmalayaYang Proses Pembelajarannya menggunaka Model pembelajaran Kooperatif tipe Kancing Gemerincing dan Tipe Talking Stick Hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing lebih baik karena dalam model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing semua siswa dalam kelompok mendapatkan kesempatan yang sama untuk memberikan pendapat dan mendengarkan pandangan dan pemikiran anggota lainnya sehingga semua siswa dapat berperan aktif selama proses pembelajaran, dan ini menghindari adanya
dominasi
siswa
pintar
baik
saat
berdisikusi
maupun
saat
mengemukakan pendapat karena setiap siswa yang sudah menjawab pertanyaaan atau mengemukakan pendapatnya harus memberikan kancing kepada guru dan tidak memiliki kesempatan untuk berbicara lagi sampai semua kancing dalam kelompoknya habis. Sedangkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick tidak terlalu maksimal dalam pembelajarannya ini disebabkan kurang siapnya siswa untuk menjawab pertanyaan yang diberikan secara tiba-tiba karena hanya diberikan pada siswa yang memegang tongkat saat musik yang dinyanyikan berhenti sehingga tidak semua siswa mendapatkan kesempatan untuk menjawab dan mengemukakan pendapatnya.
7
Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis, diperoleh simpulan terdapat
perbedaan
hasil
belajar
siswa
yang
proses
pembelajarannya
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing dengan tipe talking stick pada konsep ekosistem di kelas VII SMP Negeri 11 Kota Tasikmalaya. Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Asda Mahasatya. Arikunto, Suharsimi (2013). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: PT Rineka Cipta. Hernawan, Edi (2012). Pengantar Statistika Parametrik untuk Penelitian Pendidikan. Tasikmalaya: Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Huda, Miftahul (2014). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning, Jakarta :Pustaka Pelajar.
8