Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Otomatisasi Perkantoran Melalui Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Video Mengoperasikan Microsoft Publisher 2010 Irma Mastumasari Wasiti Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran Universitas Negeri Malang Sulistyaningsih SMK Negeri 1 Malang Email:
[email protected] Abstract: The purpose of this research is to produce instructional media video-based operate Microsoft Publisher 2010 which is validated by experts for student at class X of Office Administration in SMKN 1 Malang through experimental class and control class. This study uses Research and Development research design (R & D) through 8 steps, namely: (1) research and information gathering early, (2) planning, (3) product development, (4) validation expert, (5) product revision, (6) the trial court (small groups), (7) the revision of the product, and (8) field trials (large group). Results of validation by material experts, media experts and 12 students, the media is expressed very valid and can be used. Based on t test, it is known that a significant difference between the average student learning outcomes experimental class and control class, so that learning media can be said to be effective for use in the learning process. Keywords: Instructional Media, Video, Learning Outcomes, Microsoft Publisher 2010 Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk menghasilkan produk media pembelajaran berbasis video mengoperasikan Microsoft Publisher 2010 yang telah divalidasi oleh ahli media dan materi untuk siswa kelas X program keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 1 Malang melalui kelas eksperimen dan kelas kontrol. Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan yang terdiri dari 8 tahap, yaitu: (1) penelitian dan pengumpulan informasi awal, (2) perencanaan, (3) pengembangan produk, (4) validasi ahli, (5) revisi produk, (6) uji coba kelompok kecil, (7) revisi produk, dan (8) uji coba kelompok besar. Hasil validasi oleh ahli materi, ahli media dan 12 siswa, menunjukkan media sangat valid dan dapat digunakan. Berdasarkan hasil uji t dapat diketahui perbedaan yang signifikan antara rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol, sehingga media dinyatakan efektif untuk digunakan pada proses pembelajaran. Kata kunci: Media Pembelajaran, Video, Hasil Belajar, Microsoft Publisher 2010
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah memberikan kontribusi terhadap terjadinya revolusi di berbagai bidang, tak terkecuali pada bidang pendidikan. Penggunaan TIK sebagai basis dalam pembelajaran saat ini menjadi sangat penting karena memungkinkan percepatan transformasi ilmu pengetahuan kepada siswa (Ospennikova, et al, 2015; Azlim, et al, 2015; Aagaard, 2015). Pemanfaatan TIK pada kegiatan pembelajaran dapat dilakukan dengan menyediakan media pembelajaran yang inovatif guna meningkatkan pengalaman belajar ke arah yang lebih nyata (Rante, 2013; Panje, dkk, 2016). Media pembelajaran merupakan perantara yang digunakan guru untuk menyalurkan pesan/informasi kepada siswa dalam proses pembelajaran baik berupa teks, audio, visual, video, perekayasa dan orang-orang untuk meningkatkan pemahaman materi pembelajaran atau meningkatkan kualitas pembelajaran (Smaldino, et al 2011; Heinich (dalam Musfiqon, 2012); Sadiman, 2012; Musfiqon, 2012). Media pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru bisa berbentuk media penyaji, media objek dan media interaktif (Haney dan Ullmer dalam Miarso, 2004). Penggunaan media pembelajaran dapat memperjelas penyajian materi agar tidak hanya bersifat verbalistis dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan yang disampaikan oleh 54
55
Jurnal Pendidikan Bisnis dan Manajemen, Volume 3, Nomor 1, Juli 2017, Halaman 54 - 63
guru (Sadiman, 2012). Sehingga guru bisa meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran di sekolah (Azlim, et al, 2015: Surgenor et al, 2017; Fajriah & Churiyah, 2016; Panje, dkk, 2016). Pada kenyataannya saat ini penggunaan media masih jarang diterapkan di sekolah. Guru lebih sering memberikan materi secara langsung dan mendominasi kegiatan belajar sedangkan tuntutan saat ini adalah pembelajaran harus berorientasi pada siswa. Seharusnya guru bisa memanfaatkan bermacam peralatan untuk menyampaikan pesan ajaran kepada siswa, dalam usaha memanfaatkan media sebagai alat bantu (Rante, dkk, 2013), Edgar Dale mengadakan klasifikasi pengalaman menurut tingkat dari yang paling konkret ke yang paling abstrak. Klasifikasi tersebut kemudian dikenal dengan nama kerucut pengalaman (cone of experience) dari Edgar Dale, seperti pada gambar berikut.
Gambar 1. Kerucut Pengalaman (cone of experience) dari Edgar Dale Sumber: Sadiman, 2012:8 Berdasarkan klasifikasi tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa yang belajar melalui verbal saja hanya memiliki pengetahuan abstrak. Kerucut pengalaman yang dikemukakan oleh Edgar Dale memberikan gambaran bagaimana tingkat pengalaman belajar yang didapatkan siswa berdasarkan media atau alat bantu yang digunakan saat proses pembelajaran. Kerucut pengalaman Edgar Dale pada saat ini dianut secara luas untuk menentukan alat bantu yang sesuai untuk pengalaman belajar tertentu. Penentuan media pembelajaran harus memperhatikan: (1) tujuan pembelajaran; (2) karakteristik pembelajar; (3) menjadi sumber belajar; (4) efisiensi dan efektivitas; (5) keamanan bagi pembelajar; (6) mengembangkan keaktifan dan kreativitas pembelajar; (7) mengembangkan suasana belajar yang menyenangkan; (8) kualitas media (Setyosari dan Akbar dalam Akbar, 2013:117-118). SMK Negeri 1 Malang merupakan Sekolah Menengah Kejuruan rujukan di Kota Malang. Sekolah ini memiliki 7 jurusan, yaitu Administrasi Perkantoran, Akuntansi, Pemasaran, Usaha Perjalanan Wisata, Teknik Komputer dan Jaringan, Teknik Audio-Video dan Agribisnis. Dalam proses pembelajaran, sekolah ini belum optimal memanfaatkan media terutama pada pembelajaran Administrasi Perkantoran. Guru lebih sering mendominasi dalam proses belajar mengajar, guru mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan, membimbing pelatihan, mengecek pemahaman dan memberi kesempatan untuk pelatihan lanjutan. Model pembelajaran seperti ini membuat siswa hanya bergantung pada pengetahuan guru dalam proses pembelajaran. Fasilitas komputer yang memadai bagi siswa dan koneksi internet di laboratorium komputer belum dimanfaatkan secara maksimal. Seharusnya fasilitas komputer yang ada dapat mendukung adanya pengembangan media pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa (Azlim, et al, 2015; Fajriah & Churiyah, 2016; Sarihan, et al, 2016).
Mastumasari, Meningkatkan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran …
Materi pembelajaran Otomatisasi Perkantoran lebih dominan dengan kegiatan yang berupa proses pengoperasian, dimana gerakan berurutan sangatlah penting bisa ditampilkan lebih efektif. Media pembelajaran berbasis video dapat dijadikan alternatif guru dalam menyampaikan materi pembelajaran (Surgenor, et al., 2015; Fajriah & Churiyah 2016; Sarihan, et al., 2016; Panje, Sihkabuden, Toenlioe, 2016). Pesan yang disajikan dalam media video bisa bersifat fakta maupun fiktif, bisa bersifat informatif, edukatif, maupun instruksional (Sadiman, 2012:74). Tujuan penggunaan media pembelajaran pada dasarnya adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa (Surgenor, et al., 2015; Fajriah & Churiyah 2016; Sarihan, et al., 2016; Panje, Sihkabuden, Toenlioe, 2016). Hasil belajar merupakan kemampuan atau perubahan yang dimiliki siswa setelah adanya kegiatan belajar mengajar, kemampuan yang dimiliki tidak hanya dalam bentuk pengetahuan namun juga sikap, perilaku, keterampilan dan cita-cita secara komprehensif untuk mencapai tujuan pembelajaran (Dimyati & Mudjiono, 2010; Suprijono, 2010; Kingsley (dalam Sudjana, 2011); Sudjana, 2011). Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti berusaha mengembangkan media pembelajaran berbasis video untuk mata pelajaran Otomatisasi Perkantoran. Sehingga diharapkan dengan adanya media pembelajaran berbasis video ini dapat mengatasi salah satu permasalahan yang ada di dunia pendidikan yakni dapat memotivasi siswa belajar aktif dan mandiri. Maka peneliti tertarik untuk mengkaji lebih jauh dan memilih judul atas penelitian ini adalah “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Video Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Otomatisasi Perkantoran Pokok Bahasan Mengoperasikan Microsoft Publisher 2010 (Studi Pada Siswa Kelas X Administrasi Perkantoran di SMKN 1 Malang)”. METODE Penelitian ini dilakukan menggunakan model penelitian dan pengembangan yang dikemukakan oleh Borg & Gall (dalam Setyosari, 2013:222) yang dimodifikasi oleh peneliti menjadi 8 tahap penelitian yang dapat dilihat pada gambar 2 berikut.
Gambar 2. Prosedur Penelitian & Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Video Sumber: Borg & Gall dalam Setyosari, 2013: 237-239, dimodifikasi peneliti
Hasil pengembangan pada penelitian ini divalidasi oleh ahli materi yaitu Ibu Sulistiyaningsih, M. Pd dan ahli media yaitu Bapak Drs. H. Mohammad Arief, M.Si. Uji coba kelompok kecil dilakukan pada 12 siswa yang berkemampuan tinggi, sedang dan rendah dari kelas X APK 2. Penilaian kelayakan media didasarkan pada beberapa indikator yang mengacu pada kualitas isi dan tujuan, kualitas instruksional dan kualitas teknis. Uji coba kelompok
56
57
Jurnal Pendidikan Bisnis dan Manajemen, Volume 3, Nomor 1, Juli 2017, Halaman 54 - 63
besar dilakukan pada siswa kelas X Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 1 Malang yang terdiri dari 2 kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Penentuan kelas tersebut didasarkan pada nilai ulangan harian siswa pada pembelajaran Otomatisasi Perkantoran. Peneliti menentukan kelas X APK 3 sebagai kelas eksperimen dan kelas X APK 1 sebagai kelas kontrol. Jenis data pada penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif, data kualitatif diperoleh dari angket validasi, sedangkan data kuantitatif diperoleh dari hasil belajar siswa. Data kualititatif hasil validasi media dari para ahli dan uji coba kelompok kecil diubah menjadi data kuantitatif menggunakan skala Likert dengan skala lima. Data kuantitatif hasil validasi media dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif presentase. Sedangkan untuk menganalisis perbedaan hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol menggunakan Independent Sample T-test. HASIL & PEMBAHASAN Hasil Produk yang dihasilkan dalam penelitian dan pengembangan ini berupa media pembelajaran berbasis video pada mata pelajaran Otomatisasi Perkantoran pokok bahasan mengoperasikan Microsoft Publisher. Media pembelajaran dikembangkan menggunakan aplikasi Camtasia Studio 8.0 dan didukung dengan aplikasi lain seperti Adobe Audition 1.5, Adobe Photoshop CS 5 dan Microsoft Powerpoint 2010. Aplikasi Camtasia Studio 8.0 digunakan untuk merekam pengoperasian materi Microsoft Publisher 2010 dan editing penggabungan video dengan audio. Adobe Audition 1.5 digunakan untuk perekaman audio narasi penjelasan materi, Adobe Photoshop CS 5 digunakan untuk membuat logo icon tombol media pembelajaran dan Microsoft Powerpoint 2010 digunakan untuk mendesain tampilan media pembelajaran. Media pembelajaran ini dikemas dalam bentuk CD (Compact Disc) dengan tipe/format .ppsx yang bisa dibuka menggunakan aplikasi Microsoft Powerpoint. Tampilan media pembelajaran ini terdiri atas 7 tampilan utama. Tampilan pertama berupa menu awal media pembelajaran, tampilan kedua berupa sitemap materi, tampilan ketiga berupa bantuan, tampilan keempat berupa kompetensi inti, tampilan kelima berupa kompetensi dasar, tampilan keenam berupa tujuan pembelajaran dan tampilan ketujuh berupa menu materi pembelajaran yang terdiri dari kegiatan belajar 1 sampai kegiatan belajar 8. Berdasarkan analisis data hasil validasi untuk menilai kelayakan media pembelajaran yang dilakukan oleh ahli materi dan ahli media serta siswa pada uji coba kelompok kecil, diperoleh data sebagai berikut. Penilaian kelayakan media pembelajaran dilakukan berdasarkan kualitas isi, kualitas instruksional dan kualitas teknis (Arsyad, 2013: 219-220) yang dinilai oleh ahli materi dengan rata-rata presentase sebesar 100%, ahli media 85% dan siswa 90% sehingga dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran berbasis video mengoperasikan Microsoft Publisher yang dikembangkan oleh peneliti dinyatakan sangat valid dan dapat digunakan tanpa revisi dalam proses pembelajaran mata pelajaran Otomatisasi Perkantoran.
Mastumasari, Meningkatkan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran …
Gambar 3. Tampilan Media Pembelajaran
120 100 80
Ahli Materi
60
Ahli Media Siswa
40 20 0 Kualitas Isi Kualitas Instruksional Kualitas Teknis Gambar 4. Hasil Validasi Media Pembelajaran
Uji coba kelompok besar pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, peneliti melakukan analisis data hasil belajar yang diperoleh menggunakan uji beda hasil belajar (uji t) untuk mengetahui signifikansi perbedaan hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Perbedaan hasil belajar siswa dan analisis uji beda dapat dilihat pada Tabel 1 berikut.
58
59
Jurnal Pendidikan Bisnis dan Manajemen, Volume 3, Nomor 1, Juli 2017, Halaman 54 - 63
Tabel 1. Hasil Perhitungan Perbedaan Hasil Belajar
Tabel 1 menunjukkan rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen sebesar 80,39, sedangkan ratarata hasil belajar siswa kelas kontrol sebesar 64,67. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol. Dalam menganalisis hasil independent sample test ini dilakukan dua kali analisis, yaitu analisis Fhitung untuk uji kesetaraan varians dan analisis thitung untuk uji perbedaan rata-rata. Analisis Fhitung menunjukkan 93,580 dengan signifikansi sebesar 0,000; karena signifikansi Fhitung <0,05; maka kedua kelas tersebut tidak homogen (berbeda), sehingga untuk uji t-nya yang digunakan adalah kolom equal variances not assumed karena memiliki variasi yang tidak sama. Terlihat bahwa nilai uji thitung sebesar 7,192 dengan signifikansi sebesar 0,000; karena 0,000 < 0,05; maka ada perbedaan rata-rata antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pembahasan Media pembelajaran merupakan perantara yang digunakan guru untuk menyalurkan pesan/informasi kepada siswa dalam proses pembelajaran baik berupa teks, audio, visual, video, perekayasa dan orang-orang untuk meningkatkan pemahaman materi pembelajaran atau meningkatkan kualitas pembelajaran (Smaldino, et al, 2011; Heinich (dalam Musfiqon, 2012); Sadiman, 2012; Musfiqon, 2012). Dalam hal ini untuk membantu siswa memahami materi pembelajaran agar lebih efektif peneliti berusaha menyajikan media pembelajaran yang relevan untuk mendukung kegiatan pembelajaran di kelas. Media pembelajaran yang dikembangkan dipadukan dengan aplikasi Microsoft Powerpoint 2010 untuk memudahkan siswa menggunakan dalam pemilihan tampilan media pembelajaran. Media pembelajaran yang dikembangkan merupakan media yang dapat menggabungkan gambar, teks, audio, video dan narasi. Pada bagian materi pembelajaran yang ada pada media pembelajaran ini berbentuk video yang menjelaskan pengoperasian aplikasi Microsoft Publisher 2010 sehingga siswa dapat memahami setiap proses pengoperasian aplikasi Microsoft Publisher 2010 untuk memproduksi file publikasi. Siswa
Mastumasari, Meningkatkan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran …
dapat mempelajari materi melalui video berulang kali, hal ini sesuai dengan teori menurut Smaldino (2011:411) tentang keuntungan penggunaan video dalam media pembelajaran yaitu dapat menampilkan setiap proses pengoperasian yang berurutan secara jelas dan siswa bisa melihat sebuah penampilan berulang kali untuk bisa menyamai dalam pembelajaran keterampilan. Berdasarkan hasil validasi ahli, media pembelajaran berbasis video mengoperasikan Microsoft Publisher 2010 telah sesuai dengan tujuan pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Setyosari dan Akbar (dalam Akbar, 2013:117-118) tentang prinsip memilih media pembelajaran, yaitu kesesuaian dengan tujuan pembelajaran karena tujuan pembelajaran merupakan pertimbangan utama. Media pembelajaran ini memiliki kelebihan, antara lain: (1) Media pembelajaran berbasis video mengoperasikan Microsoft Publisher 2010 memiliki tampilan yang menarik sehingga bisa menarik perhatian siswa untuk belajar (2) Media pembelajaran berbasis video mengoperasikan Microsoft Publisher 2010 dapat membantu siswa untuk memahami materi pembelajaran lebih baik sehingga dapat meningkatkan hasil belajar; (3) Media pembelajaran berbasis video mengoperasikan Microsoft Publisher 2010 dapat dengan mudah digandakan oleh guru dan siswa sehingga bisa digunakan untuk belajar diluar jam sekolah secara mandiri. Hasil penelitian tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan Rante, dkk (2013) dan Surgenor , et al (2017) yang menyatakan bahwa media pembelajaran berbasis video dapat menarik perhatian siswa untuk belajar dan menciptakan rasa senang siswa dalam proses pembelajaran. Penelitian oleh Meij & Meij (2014) bahwa video dapat memaksimalkan pembelajaran dengan materi pengoperasian sebuah aplikasi (software). Penelitian oleh Panje, dkk (2016) bahwa media pembelajaran berbasis video mudah digunakan dan digandakan. Media pembelajaran yang sudah divalidasi oleh ahli materi, ahli media dan siswa mendapatkan ratarata persentase sebesar 91% dengan kriteria sangat valid. Oleh karena itu media pembelajaran berbasis video mengoperasikan Microsoft Publisher 2010 ini dapat digunakan pada proses pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian pada uji coba kelompok besar saat menerapkan media pembelajaran di kelas eksperimen, penggunaan media pembelajaran mampu meningkatkan hasil belajar siswa, rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibanding rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol. Hasil penelitian tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan Panje, dkk (2013) yang menyatakan bahwa media video pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian oleh Orus, et al (2016) yang menyatakan bahwa penggunaan video dalam pembelajaran berdampak positif pada hasil belajar siswa. Penelitian oleh Fajriah & Churiyah (2016) bahwa hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa kelas kontrol. Berdasarkan hasil analisis data uji t, terdapat perbedaan yang signifikan antara ratarata hasil belajar siswa kelas eksperimen dengan kelas kontrol dengan signifikansi sebesar 0,000. Sehingga dapat dinyatakan media pembelajaran berbasis video mengoperasikan Microsoft Publisher 2010 efektif untuk digunakan. Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan Sarihan, et al (2016) bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar siswa yang menggunakan video dalam pembelajaran dibandingkan siswa yang melakukan pembelajaran secara tradisional.
60
61
Jurnal Pendidikan Bisnis dan Manajemen, Volume 3, Nomor 1, Juli 2017, Halaman 54 - 63
SIMPULAN & SARAN Simpulan Sesuai dengan tujuan penelitian dan pengembangan yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa pertama, penelitian dan pengembangan ini telah menghasilkan media pembelajaran berbasis video mata pelajaran otomatisasi perkantoran pada pokok bahasan mengoperasikan Microsoft Publisher 2010. Kedua, berdasarkan hasil validasi ahli materi, ahli media dan siswa, media pembelajaran berbasis video mengoperasikan Microsoft Publisher 2010 menunjukkan kriteria sangat layak dan dapat digunakan. Ketiga, berdasarkan hasil uji beda (uji t) rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen dengan kelas kontrol, terdapat perbedaan yang signifikan pada rata-rata hasil belajar kedua kelas sehingga media pembelajaran berbasis video mengoperasikan Microsoft Publisher 2010 dinyatakan efektif untuk digunakan pada proses pembelajaran. Saran Saran pemanfaatan bagi guru adalah agar guru menggunakan media pembelajaran berbasis video sebagai alat bantu belajar pada kegiatan pembelajaran. Hal ini dikarenakan media pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penggunaan media pembelajaran sebagai tayangan di depan kelas sebaiknya menggunakan bantuan perangkat LCD Projector dan speaker. Dengan menggunakan media pembelajaran ini, guru akan terbantu dalam menyampaikan materi pembelajaran sehingga guru cukup membimbing pelatihan siswa. Oleh karena itu sebelum menggunakan media pembelajaran ini, guru disarankan untuk mendalami materi yang disajikan dalam modul. Saran pemanfaatan bagi siswa adalah agar siswa menggunakan media pembelajaran berbasis video sebagai sumber belajar secara mandiri baik di sekolah maupun di luar sekolah. Penggunaan media pembelajaran sebagai sumber belajar mandiri bagi siswa sebaiknya menggunakan bantuan perangkat komputer dan headphone. Dengan menggunakan media pembelajaran ini, siswa akan terbantu dalam belajar mandiri dan dapat meningkatkan pemahaman siswa karena siswa dapat melihat prosedur pengoperasian Microsoft Publisher 2010 secara bertahap dengan jelas. Materi pembelajaran yang ada pada media ini sebaiknya diterapkan di kehidupan sehari-hari oleh siswa. Pemanfaatan pengoperasian Microsoft Publisher 2010 dalam membuat produk, bisa dimanfaatkan siswa dalam kegiatan wirausaha. Saran diseminasi atau penyebarluasan media pembelajaran berbasis video, agar produk dapat digunakan pada skala yang lebih luas dan bermanfaat dapat dilakukan dengan cara mengupload video di laman internet. Selain itu bisa dengan cara menggandakan softfile produk dengan menggunakan CD atau flashdisk, sebab ukuran file produk media pembelajaran tidak terlalu besar. DAFTAR RUJUKAN Aagaard, J. 2015. Drawn to distraction: A qualitative study of offtask use of educational technology. Computers & Education, 87: 90-97 Akbar, S. 2013. Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya Arsyad, A. 2013. Media Pembelajaran Edisi Revisi. Jakarta: RajaGrafindo Persada
Mastumasari, Meningkatkan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran …
Azlim, M. Amran, M. Rusli, M. R. 2015. Utilization of Educational Technology to Enhance Teaching Practices: Case Study of Community College in Malaysia. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 195: 1793-1797 Dimyati & Mudjiono. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Fajriah, U. N. & Churiyah, M. 2016. Utilizing Instructional Media for Teaching Infrastructure Administration. Journal of Education and Practice, (Online), 7 (6): 100-111 Meij, H. Meij, J. 2014. A comparison of paper-based and video tutorials for software learning. Computers & Education, 78: 150-159 Musfiqon, H.M. 2012. Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustaka Orus, C. Barles, M. J. Belanche, D. Casalo, L. Fraj, E. Gurrea, R. 2016. The effects of learnergenerated videos for Youtube on learning outcomes and satisfaction. Computers & Education, 95: 254-269 Ospennikova, E. Ershov, M. & Iljin, I. 2015. Educational Robotics as an Innovative Educational Technology. Procedia-Social and Behavioral Science, 214: 18-26 Panje, M., Sihkabuden. & Toenlioe, A.J.E. 2016. Pengembangan Video Pembelajaran Bahasa Indonesia Teknik Membaca Puisi. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, (Online), 1 (8): 1473-1478 Rante, P., Sudarto. & Ihsan, N. 2013. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Fisika Berbasis Audio-Video Eksperimen Listrik Dinamis di SMP. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 2 (2): 203-208 Sadiman, A.S. 2012. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: RajaGrafindo Persada Sarihan. A., Oray, N. C., Gullupinar, B., Yanturali, S., Atilla, R. & Musal, Berna. 2016. The comparison of the efficiency of traditional lectures to video-supported lectures within the training of the Emergency Medicine residents. Tourkish Journal of Emergency Medicine, 16 (3): 107-111 Setyosari, P. 2013. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group Smaldino, S.E., Lowther, D.L. & Russel, J.D. 2011. Instructional Technology and Media For Learning: Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar. Terjemahan Arif Rahman. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group Sudjana, N. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta
62
63
Jurnal Pendidikan Bisnis dan Manajemen, Volume 3, Nomor 1, Juli 2017, Halaman 54 - 63
Suprijono, A. 2010. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Belajar Surgenor, D. Hollywood, L. Furey, S. Fiona, L. McGowan, L. Spence, M. Raats, M. McCloat, A. Mooney, E. 2017. The impact of video technology on learning: A cooking skills experiment. Appetite, 114: 306-312