1
HEGEMONI LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMA Widyantoro Adi Nugroho, Atik Catur Budiati, Nurhadi Pendidikan Sosiologi Antriopologi, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, Surakarta
[email protected]
ABSTRACT Widyantoro Adi Nugroho. K8412083. HEGEMONY of LEARNING INSTITUTIONS GUIDANCE ON STUDENT ACHIEVEMENT School. Thesis, Surakarta: the Faculty of Education, University of March Surakarta, 2016. This study aims to determine: (1) the reasons students choose a tutoring agency (2) determine the achievement of students who have followed bimbinga institutions of learning. This study uses a qualitative approach ethnometodology. The data used was obtained from the informant, the high school students of class X, XI, XII in Surakarta. In collecting data using direct observation, interviews and documentation. Triangulation techniques used in the source data validity. To analyze research data using four components, namely data collection, data reduction, data presentation, and conclusion and verification. Based on the results, it can be concluded that 1) The reasons students opt tutoring agencies as a place to improve his performance, namely: (a) find their subject value less so in need of help to increase the value of subjects. (B) the advice of parents who feel their children are less good value. (C) wants to pass the exam and enter prestigious universities. From here it can be seen that the reason students attend a variety of tutoring agencies, not limited to the desire to increase the value of subject. 2) Determine of students who have followed a tutoring agency: (a) the subject of UN increased but the value of non-examination subjects down. (B) the average value of the subjects increased. (C) got the top 10 large classroom and school. Tutoring agency may say to help improve student achievement, but in the end the role of schools and the willingness of the students themselves who will have an effect on student achievement. Keywords: Hegemony, Institution Tutoring, Learning Achievement, High School Students.
2
ABSTRAK
Widyantoro Adi Nugroho. K8412083. HEGEMONI LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMA. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) alasan siswa memilih sebuah bimbingan belajar (2) dampak prestasi siswa yang sudah mengikuti lembaga bimbingan belajar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnometodologi. Sumber data yang digunakan diperoleh dari informan, yaitu siswa SMA kelas X, XI, XII di Kota Surakarta. Dalam pengumpulan data menggunakan observasi langsung, wawancara dan dokumentasi. Triangulasi sumber digunakan dalam teknik validitas data. Untuk menganalisis data penelitian ini menggunakan empat komponen yaitu pengumpulan data, reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan serta verifikasinya. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa 1) Alasan siswa memilih ikut lembaga bimbingan belajar sebagai tempat meningkatkan prestasinya, yaitu : (a) merasa nilai mata pelajarannya kurang sehingga membutuhkan bantuan untuk meningkatkan nilai mata pelajarannya. (b) saran dari orang tua yang merasa nilai anaknya kurang bagus. (c) ingin lulus UN dan masuk universitas ternama. Dari sini dapat diketahui bahwa alasan siswa mengikuti sebuah lembaga bimbingan belajar beragam, tidak terbatas pada keinginan untuk meningkatkan nilai mata pelajaran saja. 2) Dampak siswa yang sudah mengikuti lembaga bimbingan belajar : (a) nilai mata pelajaran UN meningkat tetapi nilai mata pelajaran non UN turun. (b) rata-rata nilai mata pelajaran meningkat. (c) mendapat rangking 10 besar kelas maupun sekolah. Lembaga bimbingan belajar boleh saja mengatakan membantu meningkatkan prestasi belajar siswa, namun pada akhirnya peran sekolah dan kemauan dari siswa sendiri yang akan berpengaruh pada prestasi belajar siswa. Kata Kunci SMA.
: Hegemoni, Lembaga Bimbingan Belajar, Prestasi Belajar, Siswa
PENDAHULUAN
mengubah
Latar Belakang Masalah
Mahasiswa/i. Tuntutan tinggi untuk
SMA
merupakan
tahapan
namanya
menjadi
dapat masuk perguruan tinggi terbaik
akhir sebelum siswa masuk ke
akan
jenjang
Khususnya untuk siswa SMA kelas 3
perguruan
tinggi
dan
dipikul
oleh
siswa
SMA
3 yang merupakan kelas paling akhir.
ditawarkan oleh sebuah lembaga
Mereka
menjaga
bimbingan belajar.
prestasi belajarnya agar konsisten
Tujuan Penelitian
sehingga dapat lolos ujian masuk
Tujuan dari penelitian ini adalah
PTN.
untuk
dituntut
untuk
Pembelajaran
di
sekolah
mengetahui
mengiktui
alasan
lembaga
serta
siswa
bimbingan
sendiri sudah memakan waktu yang
belajar
dampak
lama dengan mata pelajaran yang
prestasinya
beragam, kemudian mereka harus
lembaga bimbingan belajar.
setelah
terhadap mengkuti
mengikuti tambahan (apabila sekolah tersebut memiliki jam tambahan).
KAJIAN PUSTAKA
Jika
Hegemoni Lembaga Bimbingan
melihat
dari
apa
yang
ditawarkan oleh sekolah sebenarnya
Belajar
tidak ada masalah dengan program
Maraknya bimbingan belajar
belajar dari sekolah. Tetapi siswa
yang tumbuh, merupakan sebuah
tetap memilih menggunakan waktu
fenomena
senggangnya untuk mengikuti les di
kepada sekolah selaku penyelenggara
lembaga bimbingan belajar.
pendidikan mulai menurun. Sekolah
Program
dimana
kepercayaan
pembelajaran
tidak lagi dianggap sebagai tempat
sekolah yang dirasa sudah banyak,
belajar yang sesuai, namun hanya
namun kurang mampu meningkatkan
dianggap
prestasi
Beberapa
memperoleh ijazah. Siswa dan orang
siswa merasa tidak cukup dengan
tua siswa sudah terlanjur nyaman dan
nilai
yang
percaya bahwa bimbingan belajar
kemudian menarik mereka untuk
adalah tempat untuk meningkatkan
mengikuti
sebuah
lembaga
prestasi belajar. Hal ini merupakan
bimbingan
belajar.
Melihat
sebuah titik lemah dari sekolah yang
banyaknya siswa yang mengikuti
dimanfaatkan oleh lembaga bimbel
lembaga bimbingan belajar, tentunya
untuk
menarik untuk melihat apa yang
mendapatkan kepercayaan mereka
belajar
yang
siswa.
diperolehnya
sebagai
membuai
tempat
masyarakat
dan
sehingga dapat diterima dengan baik.
4 Senada
dengan
yang
diyakini
sebagai satu-satunya penyelenggara
Gramsci bahwa konformitas yang
pendidikan menurun. Sekolah tidak
muncuk
laku
lagi dianggap mampu menigkatkan
tingkat-tingkat
prestasi belajar dari peserta didik.
dari
tingkah
mempunyai
kesadaran dan persetujuan dengan
Hal
ini
juga
unsur tertentu dalam masyarakat
banyaknya
tampak
siswa
dengan
yang
ikut
Ada tiga tingkatan hegemoni
bimbingan belajar, meskipun tidak
yang dikemukakan oleh Gramsci,
secara keseluruhan yang mengikuti
yaitu
namun
hegemoni
total
(integral),
tetap
ada
kemerosotan
hegemoni yang merosot (decadent)
kepercayaan dari siswa dan orang tua
dan
siswa terhadap sekolah.
hegemoni
yang
minimum.
Ketiga tingkatan hegemoni menurut Gramsci itu diungkapkan Femia lebih lanjut (dikutip oleh Hendarto Nezar Patria 2015: 128-129) :
METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan di
SMA
Negeri 6 Surakarta, dan dilakukan
Pertama, hegemoni Integral.
sejak Desember 2015 hingga Juni
Hegemoni integral ditandai dengan
2016. Penelitian yang dilakukan
afiliasi
dalam penelitian ini adalah penelitian
massa
yang
totalitas.
Masyarakat
tingkat
kesatuan
intelektual
menunjukan moral
kokoh.
dan
dengan menggunakan
pendekatan
kualitatif. Dengan pendekatan jenis
Kedua,
deskriptif
kualitatif.
hegemoni yang merosot (decadent
deskriptif
kualitatif
hegemoni).
pemecahan masalah yang ada pada
masyarakat
yang
mendekati
Dalam
tingkatan
menujuksn
ini
potensi
disintegrasi. Ketiga adalah hegemoni minimum.
Bentuk
ketiga
ini
Penyelidikan tertuju
pada
masa sekarang. Sumber data dalam penelitian kualitatif
dapat
menggunakan
merupakan bentuk hegemoni yang
sumber data primer, dan sumber data
paling rendah. Fenomena bimbingan
sekunder. Sumber data primer adalah
belajar sendiri adalah perwujudan
sumber
dari
dimana
memberikan data kepada pengumpul
sekolah
data
decadent
kepercayaan
hegemoni terhadap
data
dan
yang
sumber
langsung
sekunder
5 merupakan
sumber
yang
tidak
permasalahn yang dikaji. Wawancara
langsung memberikan data kepada
dalam penelitian ini dimaksudkan
pengumpul data, misalnya lewat
untuk mendapatkan data ataupun
orang lain atau lewat dokumen.
informasi
Dilihat dari segi cara atau teknik
menyeluruh
pengumpul data, maka pengumpulan
pemelihan
dta dapat dilakukan dengan observasi
belajar serta dampak prestasinya
(pengamatan),
interview
setelah bimbingan
(wawancara),
kuesioner
(angket),
dokumentasi
dan
gabungan
keempatnya.
sistematis
mengenai lembaga
alasan bimbingan
mengikuti belajar.
dan
lembaga Dokumentasi
digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh pada saat melakukan
Teknik pengambilan sampel yang digunakan
secara
dalam
penelitian
penelitian di lapangan, dalam hal
ini
dokumentasi
digunakan
untuk
adalah teknik purposive sampling
memperkuat
hasil
atau
sehingga menjadi lebih akurat.
penelitian
prosedur
purposif,
dengan
kecenderungan
peneliti
untuk
Dalam penelitian ini peneliti
memilih informan dan masalahnya
menggunakan triangulasi sumber dan
secara
triangulasi metode. H. B. Sutopo
mendalam
dan
dapat
dipercaya untuk menjadi sumber data
(2006:
yang akurat. Peneliti mengambil
triangulasi sumber dilakukan dengan
sampel dengan siswa SMA yang
menggunakan beberapa sumber data
belajar di lembaga bimbingan belajar
berbeda, dimana data yang diperoleh
yang ada di Kota Surakarta.
dari sumber yang satu bisa lebih
Teknik
pengumpulan
93)
menyatakan
bahwa
data
teruji bila dibandingkan dengan data
dilakukan dengan tiga cara, yaitu
sejenis dan sumber lain. Cara ini
observasi,
mangarahkan
wawancara
dan
peneliti
untuk
dokumentasi. Observasi dilakukan
mengumpulkan data yang sejenis
untuk mengetahui kondisi, gejala-
dari berbagai sumber yang berdeda-
gejala atau aspek-aspek yang muncul
beda,
berkaitan dengan permasalahan yang
dikumpulkan
bisa
akan
pembanding
untuk
muncul
berkaitan
dengan
sehingga
data-data
yang
dijadikan diambil
6 kesimpulannya. Sumber data yang
dari satu metode pengumpulan data,
digunakan adalah informan yakni
sehingga dalam pengumpulan data
siswa SMA yang mengikuti lembaga
dapat lebih dipercaya kebenarannya.
bimbingan belajar.
Teknik
Triangulasi
metode
(methodelogical
triangualtion)
analisis
data
dalam
penelitian ini adalah data reduction, data
display,
dan
conclusion
sebagai jenis triangulasi yang bisa
drawing/verification”.
dilakukan
mengumpulkan data untuk kemudian
oleh
seorang
peneliti
Peneliti
dengan mengumpulkan data sejenis
melakukan
tetapi dengan menggunakan teknik
perbandingan
atau metode pengumpulan data yang
konsep, kategori dan bahkan teori.
berbeda. Hal ini dimaksudkan untuk
Hasil dari pengumpulan data (data
menguji kemantapan informasi yang
colection)
diperoleh. Triangulasi metode yang
reduction) yang mengandung arti :
digunakan untuk memperoleh data
diedit, diberi kode dan bahkan dibuat
yang
melalui
tabel. Dalam penelitian ini peneliti
berbagai teknik pengumpulan data
hanya mengambil data yang terfokus
dalam bentuk wawancara, observasi,
dalam obyek yang diteliti yaitu
dan studi dokumen.
mengenai
sejenis
Adapun
dilakukan
untuk
perlu
alasan
siswa
lembaga
bimbingan
memilih menggunakan triangulasi
dampak
prestasi
sumber
mengikuti
triangulasi
metode
adalah untuk menutup kemungkinan
mendapatkan
direduksi
peneliti
dan
alasan
perbandingan-
(data
memilih
belajar siswa
lembaga
dan
setelah
bimbingan
belajar.
apabila kekurangan sumber atau
Setelah di reduksi hasil data
salah satu metode. Selain itu, dalam
tersebut kemudian diorganisir ke
penggunaan traingulasi data dan
dalam suatu bentuk sajian tertentu
triangulasi
mengarahkan
(data display) yang nantinya akan
peneliti dalam mengumpulkan data
mempermudah upaya pemaparan dan
dengan
penegasan
metode
menggunakan
beragam
simpulan and
(conclusion
sumber data yang tersedia dan untuk
drawing
verifying).
Dalam
setiap sumber menggunakan lebih
penyajian data ini informasi yang
7 didapat
memungkinkan
penarrikan
adanya
kesimpulan
dan
pengambilan tindakan.
diantaranya,
tahap
Pra
Siswa
yang
Sudah
Mengikuti Lembaga Bimbingan Belajar
Penelitian ini melalui beberapa tahapan
Dampak
Terhadap
Prestasi
Belajarnya Para siswa yang mengikuti lembaga
penelitian, tahap pekerjaan lapangan,
bimbingan
belajar
ini
memang
serta tahap analisi data.
tujuannya
adalah
meningkatkan
prestasi. Dampak setelah mengikuti HASIL PENELITIAN
bimbel pun berbeda dari masing-
Pemilihan
masing siswa. Salah satunya adalah
Lembaga Bimbingan
Belajar
Sebagai
Tempat
Meningkatkan Prestasi Belajar
kenaikan nilai dari beberapa mata pelajaran khususnya yang diajarkan
Siswa
yang
memilih
oleh lembaga bimbingan belajar.
menggunakan
jasa
lembaga
Beberapa
anak
bahkan
merasa
bimbingan belajar ini pada dasarnya
mendapatkan peningkatan nilai yang
adalah mencari kenyamanan dalam
cukup
belajar sehingga mereka bisa fokus.
semua siswa mengalami kenaikan
Perbedaan metode pengajaran dari
prestasi. Ada juga yang prestasinya
setiap lembaga bimbingan belajar
turun dan stagnan.
sebenarnya
tidak
Pada mata pelajaran non UN
sehingga dengan lembaga bimbingan
khususnya siswa yang ikut lembaga
belajar apa saja asalkan anak yang
bimbingan
mengikuti
mengalami kesulitan. Kesulitan ini
lembaga
itu
serius
terlalu
Namun
jauh
belajar
tidak
signifikan.
bimbingan maka
tidak
belajar
banyak
karena mereka tidak mendapatkan
berpengaruh pada dimana siswa
bantuan dari lembaga bimbelnya.
mengikuti
Pembahasan
belajar.
lembaga Yang
bimbingan
terpenting
adalah
Bahasan
mengenai belajar
yang
lembaga
ketika mereka mengikuti lembaga
bimbingan
mulai
bimbingan belajar, tujuan mereka
dianggap sebagai tempat peningkatan
meningkatka prestasi dapat tercapai.
prestasi belajar siswa dapat dikaitkan dengan teori Hegemoni dari Antonio
8 Gramsci. Hegemoni dalam buku
kedua
Negara dan Hegemoni karya Nezar
intelektual dan moral. Cara kedua
Patria menunjukan adanya sebuah
inilah
dominasi posisi yang oleh Gramsci
Gramsci sebagai hegemoni. Lembaga
dijelaskan
bimbingan
dengan
menunjukan
melalui
yang
kepemimpinan
kemudian
disebut
belajar
yang
sebuah kepemimpinan dari suatu
menggunakan keunggulannya dalam
negara terhadap negara lain yang
pengelolaan
berhubungan secara loggar maupun
menitikberatkan pada kenyamanan
secara ketat terintegrasi dalam negara
siswa lebih diminati siswa untuk
yang memimpinnya. Namun bahasan
belajar. Siswa tidak merasa terbebani
mengenai hegemoni tidak hanya
seperti di sekolah dimana harus taat
terbatas pada masalah negara saja.
kepada
Bisa juga konsep hegemoni ini
Namun
diterapkan
belajar ini mereka tidak harus belajar
pada
masalah-masalah
social dalam masyarakat.
belajar
ini.
aturan-aturan di
lembaga
dengan
sekolah. bimbingan
seperti di sekolah. Kebebasan yang
Seperti pada fenomena lembaga bimbingan
kelas
diberikan oleh lembaga bimbingan
Lembaga
belajar dapat membuat siswa merasa
bimbingan belajar memiliki sebuah
nyaman untuk belajar sehingga bisa
cara yang tidak dimiliki sekolah
lebih mudah menyerap pelajaran
dalam hal mengjar siswanya. Cara ini
yang diberikan.
adalah kemampuan mereka dalam mengelola
dengan
menjadi kelebihan tersendiri bagi
menitikberatkan pada kenyamanan
lembaga bimbingan belajar untuk
siswa. Hal ini tidak bisa dengan
meningkatkan nilai jualnya dimata
mudah
sekolah.
masyarakat khususnya pada siswa.
Pengelolaan ini merupakan sebuah
Kelebihan lain yang dimiliki oleh
keunggulan
daripada
lembaga bimbingan belajar adalah
dikatakan
cara mereka dalam memberikan cara
sekolah. Gramsci,
siswa
Kemampuan pengelolaan kelas
diterapkan
di
mereka
Seperti kelas
yang
social
akan
memperoleh keunggulan melalui dua cara yaitu dengan paksaan dan yang
cepat
ketika
pelajaran.
mengerjakan
soal
9 Lembaga
bimbinga
belajar
diterimanya konsep dari lembaga
membangun sebuah konsep bahwa
bimbingan belajar ini berlangsung
untuk
prestasi
tanpa paksaan. Ketika msayarakat
membutuhkan
dapat menerima fenomena ini maka
meningkatkan
belajarnya
siswa
bantuan lembaga bimbingan belajar.
bisa
Konsep ini tidak masuk kedalam
“hegemoni”
masyarakat secara tiba-tiba. Untuk
bimbingan belajar ini.
dapat
diterima
lembaga
oleh
masyarakat
bimbingan
menggunakan
belajar
strategi
dikatakan
terjadi pada
sebuah lembaga
Hegemoni lembaga bimbingan belajar
ini
menguntungkan
bagi
yang
lembaga bimbingan belajar. Dari segi
dibutuhkan semua orang khususnya
finansial dengan banyaknya peminat
siswa sekolah, yakni prestasi belajar.
lembaga bimbingan belajar tentu
Mereka
membuat
sebuah
bisnis lembaga bimbingan belajar
branding dengan para siswa yang
masih
pintar
yang
terbuktu dengan banyaknya lembaga
lembaga
bimbingan belajar yang tumbuh di
bimbingan belajar. Kemudian siswa
Kota Surakarta dan sekitarnya. Bagi
yang kurang berprestasi atau ingin
sekolah,
meningkatkan prestasinya
tertarik
bimbingan belajar ini bisa membawa
untuk megikuti lembaga bimbingan
keuntungan seperti tugas sekolah
belajar
untuk mengajar siswa menjadi lebih
dan
berprestasi
berpartisipasi
pada
dengan
meningkatkan
harapan prestasi
dapat belajar
mereka yang turun. Sementara bagi orang tua siswa yang ingin anaknya
ringan
menguntungkan.
hegemoni
dengan
adanya
Hal
ini
lembaga
lembaga
bimbingan belajar ini. Namun
disisi
lain
terdapat
berprestasi merekapun pada akhirnya
kerugian seperti siswa menjadi lebih
jug
mudah
tertarik
agar
anaknya
bisa
bosan
dengan
berprestasi dan masyarakat akan
disekolah
berpandangan bahwa seorang anak
nyaman
berprestasi
tingkat kenyamanan dengan lembaga
karena
mengikuti
lembaga bimbingan belajar adalah sesuatu
yang
wajar.
Proses
serta karena
bimbingan belajar.
kurang
pelajaran merasa
membandingkan
10 SIMPULAN DAN SARAN
Bagi Sekolah Menciptakan
Simpulan Alasan pemilihan lembaga bimbingan belajar oleh siswa antara
yang menarik dan tidak kaku agar siswa nyaman untuk belajar.
lain : 1) Ingin meningkatkan nilai mata
pelajarannya.
mengejar
pembelajaran
Lebih
memperhatikan
2)
Untuk
perkembangan siswa secara individu,
ketertinggalan
mata
karena siswa tetap butuh arahan dari
pelajaran. 3) Harapan bisa lulus UN
sekolah
dan masuk Perguruan tinggi favorit.
menentukan masa depan dalam hal
Adapun setelah
dampak
mengikuti
siswa lembaga
untuk
belajar
dan
akdemik. Bagi Lembaga Bimbingan Belajar
bimbingan belajar adalah sebagai
Lembaga
bimbingan
berikut : 1) peningkatan nilai mata
seharusnya
bertanggung
pelajaran. 2) peningkatan nilai rata-
terhadap
prestasi
siswa
rata. 3) pemahaman materi yang
memakai
jasanya.
Tidak
lebih baik. 4) keberhasilan naik
lembaga bimbingan belajar tidak
kelas,
mau disalahkan apabila siswanya
lulus
UN
dan
masuk
Perguruan tinggi favorit.
belajar jawab yang bisa
gagal namun mengambil keuntungan dari siswa yang berhasil.
Saran Bagi Siswa
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga bimbingan belajar
Abu Ahmadi & Widodo Supriyono.
hanyalah sebagai penunjang, siswa
2004.Psikologi
tidak
Jakarta : PT. Rineka Cipta
boleh
tergantung
tehadap
lembaga bimbingan belajar. P
restasi belajar tidak hanya
sekedar nilai mata pelajaran, dapat juga hal-hal non akademik yang dapat menunjang prestasi.
Agus
Salim.
2006.
Belajar.
Teori
dan
Paradigma Penelitian Sosial. Yogyakarta: Tiara Wacana. Burhan Bungin. 2005. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
11 Denzin, Norman K & Lincoln,
Pendidikan.
Yvonna S. 2009. Handbook of
Qualitative
Terjemahan
Research. Dariyatno,
Badrus,
Abi,
John.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Dewa
Ketut
Penyuluhan
dan
Belajar
Di
Sekolah. Surabaya : Usaha Nasional Hamalik Oemar. 2004. Psikologi Belajar
dan
Bandung
:
PT
Remaja Rosdakarya Nana
Syaodih
Sukmadinata.
2003.Landasan
Psikologi
Proses Pendidikan. Bandung: PT Rosda Karya
Sukardi.
2002.Bimbingan
Bandung:
Okezone. (2015). Peta Persaingan SBMPTN 2015. diperoleh dari http://news.okezone.com/read /2015/06/07/65/1161491/peta -persaingan-sbmptn-2015 diakses 04 januari 2015 pukul 09.00
Mengajar. Sinar
Baru
Algesindo
Prayitno
Kompas. (2011). Memilih Perguruan Tinggi dan Masa Depan. Diperoleh dari http://edukasi.kompas.com/re ad/2011/05/02/14061246/Me milih.Perguruan.Tinggi.dan. Masa.Depan diakses 05 januari 2015 pukul 11.00 Marsudi, Saring. 2003. Layanan Bimbingan
Konseling
di
Sekolah.
Surakarta
:
Universitas Muhammadiyah Surakarta Nana Syaodih Sukmadinata. 2005. Landasan Psikologi Proses
dan
Erman
Amti.
2004.Dasar-Dasar Bimbingan
dan
KonselingJakarta: PT. Rineka Cipta, Satori Djam’an dan Aan Komariah. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif.Bandung:Alfabeta Suara Merdeka. (2014). Persaingan Ketat Masuk PTN diperoleh dari http://suaramerdeka.com/v1/i ndex.php/read/cetak/2014/05/ 21/262134/Persaingan-KetatMasuk-PTN diakses 04 januari 2015 pukul 09.30
12 Sugiyono. 2008. Metode penelitian kuantitatif,
kualitatif,
dan
R&D.Bandung: Alfabeta. Sutopo,
HB.
2002.
Penelitian Surakarta:
Metodologi Kualitiatif.
Sebelas
Maret
Uniersity Press Sutopo.
HB.
2006.
Penelitian Surakarta:
Metodologi Kualitiatif.
Sebelas
Maret
Uniersity Press Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan. 2005.Landasan Bimbingan & Konseling.
Bandung:
PT
Remaja Rosdakarya Tempo. (2015). SBMPTN 2015 Satu kursi diperebutkan 14 orang. diperoleh dari
http://nasional.tempo.co/read/ news/2015/06/09/079673373/ sbmptn-2015-satu-kursidiperebutkan-14-orang diakses 05 januari 2015 pukul 10.00 Walgito Bimo. 2004.
Bimbingan
dan Konseling. Yogyakarta: Andi