PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PROBLEMS TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen di kelas X SMA Negeri 2 Banjar) The Influence of Open Ended Problems Model of Learning on Students’ Learning Achievement in The Material Environment Pollution (Study Experiment At 10th Grade Public Senior High School 2 Banjar) Nita Julistiani, Purwati Kuswarini dan Diana Hernawati Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Jl Siliwangi No 24 Tasikmalaya-Jawa Barat. E-mail:
[email protected] ABSTRACT The aimed of this research is to know the influence of Open Ended Problems model of learning on students’ learning achievement in environment pollution at the 10th Grade Public Senior High School 2 Banjar. This research is conducted in November 2015 to March 2016 at 10th Grade Public Senior High School 2 Banjar. The method is used true experimental. Population of this research was student of 10th Grade Public Senior High School 2 Banjar, in number of 261 students. Sample is took cluster random sampling at the rate of 2 class, they are as experimental and control. The research instrument used the test result in environment pollution. The written test is the form of multiple choice with five options. The technique of analizyng the data used t-test with α 0:05. The results showed tcount is the rejection region H0. This indicates that there is the influence of Open Ended Problems model on students’ learning achievement in environment pollution at 10th Grade Public Senior High School 2 Banjar. Keywords : Open ended problems model of learning, students’ learning achievement, environment pollution ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh model pembelajaran open ended problems terhadap hasil belajar peserta didik pada materi pencemaran lingkungan di kelas X SMA Negeri 2 Banjar. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2015 sampai dengan bulan April 2016 di kelas X SMA Negeri 2 Banjar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode true eksperimental design dengan populasi peserta didik kelas X SMA Negeri 2 Banjar, dengan jumlah 261 orang. Sampel diambil dengan menggunkan teknik cluster random sampling sebanyak dua kelas, yaitu eksperimen dan kontrol. Instrumen yang digunakan adalah teknik tes hasil belajar peserta didik pada materi pencemaran lingkungan. Tes tertulis ini berupa pilihan ganda dengan lima option. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t dengan α 0.05. Hasil
penelitian menunjukkan thitung berada didaerah penolakan Ho. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh Model Pembelajaran open ended problems terhadap hasil belajar peserta didik pada materi pencemaran lingkungan di kelas X SMA Negeri 2 Banjar Tahun Ajaran 2015/2016. Kata Kunci: model pembelajaran open ended problems, hasil belajar peserta didik, Pencemaran Lingkungan Pendahuluan Berkembangnya sistem pendidikan di Indonesia saat ini, memberikan tingkat mutu dan kualitas terhadap sekolah baik swasta maupun negeri menjadikan standar pembelajaran yang lebih tinggi dan baik untuk kemajuan peserta didik. Ketidak terlibatannya peserta didik dalam proses pembelajaran menjadi salah satu faktor kurang berkembangnya sistem pendidikan hal tersebut diperkuat oleh fakta menurut Setya, Sipranata (2013) “guru dalam praktiknya banyak permasalahan di lapangan yaitu persoalan yang sering muncul adalah ketidak siapan guru dalam mengelola proses pembelajaran dan menggunakan model pembelajaran langsung yang mengakibatkan efek terhadap siswa yang kurang baik”. Adapun menurut Nur, Alfii Anna dan Muhammad, Joko Susilo (2014) menyebutkan “rendahnya interaksi antar guru dan siswa maupun antar sesama siswa hal ini mengakibatkan terjadi komunikasi satu arah dan tidak munculnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran”. Fakta yang sama ditemukan dilapangan dari hasil observasi dan wawancara pada tanggal 26 November 2015 dengan guru mata pelajaran Biologi terhadap kecenderungan peserta didik yang minatnya kurang terhadap mata pelajaran Biologi ditunjukkan oleh rata-rata nilai ulangan pada mata pelajaran Biologi mengenai materi pencemaran lingkungan tahun ajaran 2014/2015 sebesar 60 masih banyak yang tidak tuntas hanya 10 % yang sudah tuntas perkelasnya sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimum di SMA Negeri 2 Banjar adalah sebesar 75, hal ini membuktikan bahwa selama belajar anak tidak paham dengan apa yang di ajarkan guru,
kurangnya kemampuan pemecahan masalah, dalam proses
belajar tidak memperhatikan, gaduh, dan kurang minat untuk belajar sehingga proses belajar mengajar tidak akan efektif. Akan tetapi berdasarkan hasil
wawancara dengan beberapa peserta didik bahwa merasakan kesulitan dalam mempelajari Biologi dengan alasan model pembelajaran yang digunakan monoton sehingga membuat peserta didik merasa bosan. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti akan menggunakan model pembelajaran yang mampu menuntut peserta didik untuk aktif dalam kegiatan proses pembelajaran salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran open ended problems yang dapat memotivasi peserta didik untuk terlibat langsung dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih oleh guru dan mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang sesuai untuk menyelesaikan permasalahan dan menemukan pengetahuan yang baru dan dapat membangun dan mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya secara mandiri sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah Biologi. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh model
pembelajaran open ended problems terhadap hasil belajar peserta didik pada materi pencemaran lingkungan di kelas X SMA Negeri 2 Banjar. Metode Penelitian Penelitian ini menggunkan metode true experimental design dengan adanya kelompok lain yang tidak dikenal eksperimen dan ikut mendapatkan pengamatan, dengan adanya kelompok lain yang disebut kelompok pembanding atau kelompok kontrol. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X SMA Negeri 2 Banjar sebanyak 9 kelas dengan jumlah 261 orang. Sampel diambil dengan menggunkan teknik cluster random sampling sebanyak 2 kelas, yaitu kelas eksperimen (X 5) dan kontrol (X 7). Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah control group pretest-post test yang dilakukan pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, perbedaan pencapaian dilihat dari pencapaian antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang diambil dari hasil pretest dan posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen, serta perbandingan nilai gain yang dinormalisasi (N-gain) antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol . Tes
yang digunakan adalah tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda dengan lima option dengan jumlah 40 soal. Soal yang diberikan telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Penelitian ini dilaksanakan di Kelas X SMAN 2 Banjar. Setalah data dari penelitian diperoleh maka selanjutnya melakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dengan menggunakan uji liliefors dan uji homogenitas dengan menggunakan uji Fmaksimum. Karena semua data yang digunakan berdistribusi normal dan homogen maka analisis dilanjutkan ke langkah pengujian hipotesis dengan uji statistik parametrik (uji t). Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil Penelitian Data yang diperoleh dari penelitian ini meliputi data Pretest, posttest dan N-gain kelas kontrol dan kelas eksperimen sebagai berikut: Tabel 1. Data Statistik Pretest, Posttest dan N-Gain di Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Statistik
Pretest Pretest Posttest Posttest N-gain N-gain eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol eksperimen kontrol
Skor minimum
13
11
26
21
0,36
0,22
Skor maksimum
24
22
37
32
0,89
0,68
Rata-rata
17,80
16,58
33,24
28,89
0,68
0,52
Varians
6,86
5,89
8,40
6,32
0,01
0,01
Standar deviasi
2,62
2,42
2,90
2,51
0,1
0,1
Untuk menguji kenormalan data digunakan uji lilliefors, Ringkasan perhitungan uji normalitas sebagai berikut: Tabel 2. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data Pretest eksperimen Posttest eksperimen
Lo
Lkritis
0,1168 0,1241
0,1634 0,1634
Hasil Kesimpulan analisis Lo < Lkritis Terima Ho Lo < Lkritis Terima Ho
Kesimpulan analisis normal normal
N-gain eksperimen
0,1057
0,1634
Lo < Lkritis
Terima Ho
normal
pretest kontrol
0,1229
0,1634
Lo < Lkritis
Terima Ho
normal
posttest kontrol
0,1399
0,1634
Lo < Lkritis
Terima Ho
normal
N-gain kontrol
0,1281
0,1634
Lo < Lkritis
Terima Ho
normal
Untuk mengetahui apakah kedua data hasil tes belajar tersebut variansnya homogen atau tidak, dilakukan uji homogenitas dua varians dengan menggunakan uji Fmaksimum, Ringkasan perhitungan uji homogenitas sebagai berikut: Tabel 3. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Fmaksimum Data pre – post test eksperimen pre – post test kontrol N-gaineksperimen N-gainkontrol
Fhitung
Ftabel
Hasil analisis
Kesimpulan
1,22
1,88
Fhitung < Ftabel
Terima Ho
1,01
1,88
Fhitung < Ftabel
Terima Ho
1
1,88
Fhitung < Ftabel
Terima Ho
Kesimpulan analisis Kedua varians homogen Kedua varians homogen Kedua varians homogen
Setelah data memenuhi persyaratan normalitas dan homogenitas maka dilakukan pengujian hipotesis dengan uji t dependent dan uji t independent. Ringkasan perhitungan uji Hipotesis sebagai berikut: Tabel 4. Ringkasan uji hipotesis Data Pretest – Posttest Eksperimen Pretest – Posttest Kontrol N-gain Eksperimen - N-gain Kontrol
thitung -20,33
ttabel 2,05
Hasil Analisis thitung < -ttabel
Kesimpulan Tolak Ho
-19,23
2,05
thitung < -ttabel
Tolak Ho
5
2,004
thitung > +ttabel
Tolak Ho
Kesimpulan Analisis Hasil pretest tidak sama dengan hasil posttest Hasil pretest tidak sama dengan hasil posttest Ada pengaruh model Pembelajaran open ended problems terhadap hasil belajar peserta didik pada materi pencemaran lingkungan di kelas X SMA Negeri 2 Banjar
Pembahasan Berdasarkan hasil uji t skor N-gaineksperimen - skor N-gainkontrol maka diperoleh thitung = 5 dan ttabel = 2,004. Maka hasil analisis menunjukan thitung berada didaerah penolakan Ho, artinya ada pengaruh model Pembelajaran open ended problems terhadap hasil belajar peserta didik pada materi pencemaran lingkungan di kelas X SMA Negeri 2 Banjar Tahun Ajaran 2015/2016. Sedangkan untuk nilai rata-rata N-gain kelas eksperimen 0,68 dan untuk N-gain kontrol 0,52. Hal ini membuktikan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar, dimana hasil belajar kelas eksperimen yang proses pembelajarannya menggunkan model pembelajaran open ended problems
jauh lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar di kelas
kontrol yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran langsung. Hal tersebut disebabkan karena dalam model pembelajaran open ended problems terdapat ciri khas yaitu peserta didik diberikan masalah terbuka berupa lkpd yang menuntut peserta didik untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang dapat diselesaikan dengan bermacam-macam solusi yang diajukan oleh peserta didik dalam kelompoknya dan mengambil salah satu solusi yang paling tepat untuk di demonstrasikan terhadap kelompok lain dan mencapai suatu solusi yang paling tepat untuk menyelesaikan masalah lalu dipresentasikan. Hal ini dapat membangun keaktifan peserta didik dan percaya diri dengan apa yang meraka kemukakan, dan belajar untuk berani berbicara didepan kelas. Sedangkan dalam penggunaan model pembelajaran langsung guru menyampaikan materi dengan ceramah sehingga materi yang dikuasi peserta didik terbatas pada apa yang telah dikuasai dan disampaikan oleh guru, sedangkan tidak semua peserta didik dapat menanggapi dengan baik dan memperhatikan sebagian peserta didik masih ada yang berbicara dengan teman sebangkunya hal ini dapat terjadi sewaktu-waktu tetapi dapat diatasi dengan guru yang dapat menegur dan melontarkan pertanyaan kepada peserta didik yang tidak mendengarkan guru. Dan peserta didik hanya memiliki sedikit kesempatan untuk terlibat secara aktif, sulit bagi peserta didik untuk mengembangkan keterampilan sosial dan interpersonal mereka dan tidak terdapat pemberian masalah terbuka yang berupa lkpd untuk
menyelesaikan suatu permasalahan yang dapat diselesaikan dengan bermacammacam solusi. Oleh karena itu proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran open ended problems lebih baik dari pada proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran langsung. Dan ini dipengaruhi dengan adanya perlakuan kelas eksperimen dan kelas kontrol sama-sama menggunakan media power point sehingga dapat membantu peserta didik dengan mudah memahami pelajaran dan membuat peserta didik memperhatikan dalam kegiatan pembelajaran, selain itu dikelas kontrol peserta didiknya dapat dengan mudah diatur dalam kegiatan pembelajaran walaupun masih ada beberapa peserta didik yang suka berbicara dengan teman sebangkunya, dan tidak semua peserta didik merasa jenuh dengan proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran langsung karena terbukti peserta didik aktif dalam proses tanya jawab dengan guru sehingga dapat menghasilkan nilai N-gain yang baik, dan dalam pembelajaran model open ended problems peserta didik diberikan lkpd sebagai pendukung proses pembelajaran dalam model open ended problems ini yang paling menonjol yaitu pada tahap mengemukakan pendapat masing-masing kelompok dan adanya suatu perdebatan yang membuat peserta didik aktif dalam proses pembelajaran yang membuat nilai N-gain kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Adapun beberapa kelebihan model pembelajaran open ended problems diantaranya peserta didik lebih berperan dalam pembelajaran dan dituntut untuk dapat menuangkan ide-ide yang dimilikinya untuk menyelesaikan suatu permasalahan terbuka yang dapat diselesaikan dengan bermacam-macam solusi dan menjadikan peserta didik lebih bebas bereksperimen, pengetahuannya lebih luas dan dengan mudah memahami materi dan mengerti dan dapat dilakukan, dikerjakan dalam kehidupan sehari-hari dan menjadikan peserta didik lebih aktif saat pembelajaran sehingga suasana kelas tidak sepi melainkan aktif dalam beradu argumen satu kelompok dengan kelompok lain untuk mendapatkan solusi permasalahan yang paling tepat dan dispakati oleh semua kelompok. Dan dalam pelaksanaan guru masih belum pandai mengkondisikan kelas sehingga pada waktu mengemukakan solusi setiap kelompok adanya perdebatan dan saling
memberikan kritikan dan masukan pada setiap kelompok yang memakan waktu yang cukup lama. Akan tetapi dalam pelaksanaan pembelajaran sebagian peserta didik masih merasa kesulitan untuk memberikan suatu solusi dalam pengerjaan lkpd sehingga masih ada yang tidak mengemukakan pendapatnya melainkan dengan bantuan temannya yang memberikan solusinya dimana seharusnya semua anggota kelompok harus mengemukakan solusinya dan semua solusi dari anggota kelompok dipilih salah satu mana yang paling tepat untuk dikemukakan kepada semua kelompok, hal ini membuktikan bahwa tidak semua peserta didik dapat dengan mudah menanggapi proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran open ended problems seharusnya peserta didik sebelumnya ditugaskan untuk membaca buku atau reverensi lainnya agar memudahkan dan mempercepat dalam proses pembelajaran, dan model ini tidak bisa dipakai hanya satu kali atau dua kali melainkan harus berulang-ulang agar peserta didik lebih terlatih lagi untuk mengemukakan solusinya. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis, maka diperoleh simpulan bahwa ada pengaruh model Pembelajaran open ended problems terhadap hasil belajar peserta didik pada materi pencemaran lingkungan di kelas X SMA Negeri 2 Banjar Tahun Ajaran 2015/2016. Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Heriawan, Adang. (2012). Metodologi pembelajaran. Jakarta: KDT Hariyani, Suprapti. (2013). Penerapan model pembelajaran Open ended problems untuk meningkatkan hasil belajar IPA di MTs Negeri Kota Ternate. (tidak diterbitkan) Huda,
Miftahul. (2014). Model-model Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Pengajaran
dan
Pembelajaran.
Jihad, Asep & Abdul Haris. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Perindo
Meltzer, David E. (2002). “The Relationship Between Mathematics Preparation and Conceptual Learning in Physics: A Possible “hidden variable” in diagnostic pretest score”. American Association of Physics Teachers. (Desember, XII). Amerika. Nur, Alfi Anna. (2014). Peningkatan aktivitas belajar siswa kelas xi ipa pada materi sistem ekskresi melalui penerapan model pembelajaran Open ended problems di SMA Muhammadiyah 1 Prambanan. (tidak diterbitkan) Nurhayati, Nunung. (2013). Pencemaran Lingkungan. Bandung: CV Yrama Widya Purwanto, (2007). Awas polusi. Jakarta Pusat: PT. Pustaka Utama Grafiti Sastrawijaya, Tresna. (2009). Pencemaran Lingkungan. Jakarta: Rineka Cipta Setya, Sipranata. (2013). Penerapan model pembelajaran Open ended problems untuk meningkatkan hasil belajar IPA di SMP Negeri 1 Boyolali. (tidak diterbitkan) Shoimin, Aris. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Sudjoko, dkk. (2009). Pendidikan Lingkungan Hidup. Jakarta: Universitas Terbuka Suprihatiningrum, Jamil. (2013). Stratregi Pembelajaran Teori dan Aplikasi. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Suprijono, Agus. (2012). Cooperative learning. Yogyakarta: Pustaka pelajar Susanto, Ahmad. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Wardhana, Wisnu Arya. 2004. Dampak Pencemaran Lingkungan.Yogyakarta: Andi Widana, M. (2013).Pengaruh Model Pembelajaran Berorientasi Pemecahan Masalah OpenEnded Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Kintamani. (tidak diterbitkan)
Widaningsih, Dedeh. (2013). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Tasikmalaya: Universitas Siliwangi. (tidak diterbitkan) Widodo, Ari. (2005). Taksonomi Tujuan Pembelajaran Didaktis.4(2), 61-69. (September). Bandung