KEWARGANEGARAAN Modul ke:
PENDAHULUAN, KONTRAK KULIAH DAN TERMINOLOGI KEWARGANEGARAAN
Fakultas
FASILKOM Program Studi
Sistem Informatika www.mercubuana.ac.id
Nurohma, S.IP, M.Si Kontak Dosen Hp. 0838 7688 4388 / 0815 1307 7767 Email:
[email protected]
Pendahuluan Kewarganegaraan bersama-sama dengan mata kuliah Agama dan Pancasila merupakan kelompok mata kuliah pembentuk karakter (MPK) dan akhlak individu yang diterapkan di Universitas Mercu Buana, untuk menghasilkan tenaga profesional yang beretika. Mata kuliah ini diberikan untuk memberikan dasar bagi pengembangan kemampuan intelektual mahasiswa agar dapat menjadi warganegara yang baik dan bertanggungjawab bagi kemampuan daya saing bangsa.
Dasar Pemikiran Keberadaan Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) ditetapkan melalui: 1) Kepmendiknas No. 232/U/2000, tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, menetapkan bahwa Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan merupakan kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian yang wajib diberikan dalam kurikulum setiap program studi/kelompok program studi.
Dasar Pemikiran 2) Kepmendiknas No.045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi menetapkan bahwa Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila, dan Pendidikan Kewarganegaraan merupakan kelompok Mata Kuliah Pegembangan Kepribadian yang wajib diberikan dalam kurikulum setiap program studi/kelompok program studi. 3) Keputusan Dirjen Dikti Depdiknas No. 43/Dikti/Kep/2006 tentang rambu-rambu pelaksanaan pembelajaran kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian di perguruan tinggi, menetapkan status dan beban studi kelompok mata kuliah Pengembangan Kepribadian. Bahwasannya beban studi untuk Mata Kuliah Pendidikan Agama, Kewarganegaraan dan Bahasa masing-masing sebanyak 3 sks.
Ruang Lingkup, Tujuan Instruksional, Pelaksanaan Perkuliahan, Metode Pembelajaran, Tugas dan Kriteria Penilaian KEWARGANEGARAAN KONTRAK KULIAH DAN PENJELASAN GBPP/SAP
Ruang Lingkup ¾ Ruang lingkup materi perkuliahan meliputi : Rakyat, Masyarakat dan Bangsa, Negara dan Pemerintahan, Identitas Nasional, Konstitusionalisme, Sistem Ketatanegaraan dan Demokrasi, Sistem dan Budaya Politik, Hak dan Kewajiban Warganegara, Bela Negara, Wawasan Nusantara (Geopolitik), Ketahanan Nasional (Geostrategi), Politik Strategi Keamanan Nasional, Good Governance dan Otonomi Daerah, Masyarakat Madani dan Integrasi Nasional, serta Globalisasi dan Nasionalisme.
Tujuan Instruksional Tujuan akhir setelah mengikuti mata kuliah ini adalah : • Memahami rakyat, masyarakat dan Bangsa. • Memahami hakekat, unsur dan bentuk Negara dan Pemerintahan yang berjalan. • Memahami identitas nasional dan mampu mengembangkannya. • Memahami peran, fungsi dan kedudukan konstitusi dalam Negara dan peka terhadap permasalahan hak asasi manusia dan pelaksanaan rule of law yang ada di lingkungannya. • Memahami demokrasi dan sistem ketatanegaraan Indonesia. • Memahami serta menggunakan hak dan kewajiban warganegara. • Memahami dan menggunakan secara kritis hak dan kewajiban bela Negara. • Memahami kondisi geografi, penduduk, dan lingkungan di Indonesia serta mengimplementasikan konsep Wawasan Nusantara.
Lanjutan • Memahami pengertian, sejarah dan unsur ketahanan nasional dan menggunakan pendekatan asta gatra dalam mewujudkan ketahanan nasional. • Menggunakan konsep politik strategi keamanan nasional dalam memecahkan persoalan yang muncul dalam masyarakat dalam rangka meningkatkan daya saing bangsa. • Memahami prinsip, penerapan Good Governance serta memahami pengertian dan model otonomi daerah, serta implementasi otonomi daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. • Memahami ciri dan karakteristik Masyarakat Madani dan mampu mengembangkannya serta dan memahami pentingnya integrasi dalam masyarakat Indonesia yang plural. • Memahami berbagai tantangan Globalisasi dan dapat menyiapkan diri untuk menghadapi permasalahan yang timbul dengan tetap memegang komitmen pada nasionalisme Indonesia.
Pelaksanaan Perkuliahan ¾ Perkuliahan dilaksanakan selama satu semester dengan 5 kali pertemuan tatap muka (Rabu, 19.0020.40 Wib) dan 9 kali online, 1 kali ujian tengah semester dan 1 kali ujian akhir semester. ¾ Mahasiswa dituntut untuk mampu secara mandiri mengolah berbagai informasi yang ada dan terus aktif mengembangkan diri. Dalam perkuliahan ini, mahasiswa harus terlibat aktif membangun pengetahuannya sehingga mencapai pengetahuan yang mendalam.
Metode Pembelajaran ¾ Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi dan BedahKasus/ Studi Kasus, Forum dan Quiz ¾ Mahasiswa diharuskan membaca setiap topik yang akan dibahas pada pertemuan ¾ Setiap minggu, pada pertemuan on line, mahasiswa diwajibkan mengikuti forum dan quiz, mengumpulkan tugas, dan diskusi membahas studi kasus.
Tugas Tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa disusun sebagai berikut : • Tugas 1 (topik tentative) dikumpulkan pada pertemuan ke 7. • Tugas 2 (Topik tentative) dikumpulkan pada pertemuan ke 15. • Dosen memberikan penilaian terhadap mutu laporan tugas sebagai komponen dari nilai tugas.
Kriteria Penilaian Beberapa hal yang menjadi variabel penilaian adalah : • Absensi : minimal kehadiran 70% Ketentuan Penilaian: • Ujian Tengah Semester 30%. • Ujian Akhir Semester 30% • Quiz dan Kegiatan Forum 20% • Tugas 15% • Kehadiran 5%
Latar Belakang Arti Penting Kedudukan dan Terminologi Dalam Kewarganegaraan KEWARGANEGARAAN
Latar Belakang Perubahan yang terjadi di dunia dewasa ini terasa begitu cepat seiring adanya globalisasi dan teknologi informasi & komunikasi, menyebabkan seluruh tatanan yang ada di dunia ini berubah. Perubahan ini menyebabkan nilai-nilai yg menjadi panutan hidup telah kehilangan otoritasnya, sehingga manusia menjadi bingung. Kebingungan ini menimbulkan berbagai krisis, seperti krisis moral dengan hilangnya budaya malu dan berkembangnya budaya hedonisme, yang berakibat maraknya korupsi, kolusi, nepotisme yang mengancam kehidupan yang harmonis, adil dan makmur bagi Bangsa Indonesia. Maka salah satu upaya yang harus dilakukan perguruan tinggi adalah memperbaharui dan memperkaya mata kuliah kewarganegaraan.
Arti Penting Dalam modul bahan ajar Kewarganegaraan terbitan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi tahun 2012 disebut ada dua faktor mengapa mata kuliah kewarganegaraan penting dan wajib diadakan dalam pendidikan (proses belajar-mengajar), yakni: 1. Perubahan Pendidikan ke Masa Depan Dalam Konferensi Menteri Pendidikan Negara-negara berpenduduk besar di New Delhi tahun 1996 & konferensi internasioanl tentang pendidikan tinggi yang diselenggarakan UNESCO di Paris tahun 1998 menyepakati bahwa perubahan pendidikan tinggi masa depan harus mengacu pada kepentingan umat manusia.
Agar bangsa Indonesia tidak tertinggal dari bangsa-bangsa lain maka Pendidikan nasional Indonesia perlu dikembangkan searah dengan perubahan pendidikan ke masa depan.
Arti Penting 2. Dinamika Internal Bangsa Indonesia Dasa warsa terakhir ini, Indonesia mengalami percepatan perubahan. Demokratisasi dan liberalisasi mengalami surplus tajam tanpa diimbangi dengan infrastruktur sosial memadai (mentalitas). Kemudian melemahnya komitmen masyarakat terhadap nilai-nilai dasar yang telah lama menjadi prinsip dan bahkan sebagai pandangan hidup. Ada dua faktor penyebabnya, yaitu faktor eksternal (Globalisasi) dan faktor internal (kesalahan/kerancuan berpikir menyebabkan terjadi disorientasi nilai <Pancasila> dan distorsi nasionalisme
melahirkan distrust baik vertikal maupun horisontal). Hal ini melemahkan kohesivitas masyarakat Indonesia
Kedudukan Pendidikan Kewarganegaraan dilakukan oleh hampir seluruh bangsa di dunia, dengan menggunakan nama seperti: civic education, citizenship education, democracy education. PKn memiliki peran strategis dalam mempersiapkan warganegara yang cerdas, bertanggungjawab jawab dan berkeadaban. rumusan Civic International (1995) menyatakan “pendidikan demokrasi penting bagi pertumbuhan “civic culture” untuk keberhasilan pengembangan dan pemeliharaan pemerintahan, inilah satu tujuan penting pendidikan “civic” maupun citizenship” untuk mengatasi political apatism demokrasi (Azyumadi Azra, 2002 : 12 ). Semua negara yang formal menganut demokrasi menerapkan Pendidikan Kewarganegaraan dengan muatan, demokrasi, rule of law, HAM, dan perdamaian, dan selalu mengaitkan dengan kondisi situasional negara dan bangsa masing-masing.
Pengertian Kewarganegaraan Materi pokok Pendidikan Kewarganegaraan adalah tentang hubungan antara warga negara dan negara serta Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN). • Menurut Azra, pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan yang cakupannya lebih luas dari pendidikan demokrasi dan pendidikan HAM. Sementara itu, Zamroni berpendapat bahwa Pendidikan Kewarganegaraan adalah pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan warga masyarakat berpikir kritis dan bertindak demokratis, melalui aktivitas menanamkan kesadaran kepada generasi baru bahwa demokrasi adalah bentuk kehidupan masyarakat yang paling menjamin hak-hak warga masyarakat.
Pengertian Kewarganegaraan Pengertian lain didefinisikan oleh Merphin Panjaitan, bahwa Pendidikan Kewarganegaraan adalah pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mendidik generasi muda menjadi warga negara yang demokratis dan partisipatif melalui suatu pendidikan yang diagonal. Sementara Soedijarto mengartikan Pendidikan Kewarganegaraan sebagai pendidikan politik yang bertujuan untuk membantu peserta didik untuk menjadi warga negara yang secara politik dewasa dan ikut serta membangun sistem politik yang demokratis. Definisi tersebut, semakin mempertegas pengertian civic education (Pendidikan Kewarganegaraan) karena bahannya meliputi pengaruh positif dari pendidikan di sekolah, pendidikan di rumah, dan pendidikan di luar sekolah.
Terima Kasih Nurohma, S.IP, M.Si