Analisis Hubungan KIE KB Dengan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang KB Terhadap Perencanaan KB Pasca Persalinan Di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014 Ketua: Christina Roos Etty, Anggota: Renata Tresea ABSTRAK Latar Belakang : Angka kematian merupakan barometer status kesehatan, terutama kematian ibu dan kematian bayi. Kematian ibu masih merupakan masalah besar yang dihadapi berbagai negara di dunia terutama negara ASEAN seperti Indonesia, Thailand, Malaysia dan Fhilipina (Depkes, 2010). Untuk mencapai sasaran Millenium Development Goals (MDGs) pada tahun 2015, yaitu angka kematian ibu (AKI) sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup (KH) dan aAngka kematian bayi (AKB) menjadi 23 per 1.000 kh, perlu upaya percepatan yang lebih besar dan kerja keras, dikarenakan kenyataan pada saat ini, AKI 307 per 100.000 KH dan AKB 34 per 1.000 KH (Menkes RI, 2011). Tujuan : untuk mengetahui hubungan KIE KB dengan pengetahuan ibu hamil terhadap perencanaan KB pasca persalinan tahun 2014. Metode Penelitian : menggunakan metode analitik dengan desain crossactional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan KIE KB dengan pengetahuan ibu hamil terhdap perencanaan KB pasca persalinan. Populasi adalah seluruh ib hamil yang berada dikelurahan kenangan. Sampel diambil metode acak (random sampling) dengan jumlah 60 orang ibu hamil. Hasil : didapatkan hasil penelitian ada hubungan antara KIE KB dengan perencanaan KB pasca persalinan dan ada hubungan pengetahuan ibu hamil tentang KB terhadap perencanaan KB pasca persalinan. Kesimpulan : hasil penelitian ada hubungan antara KIE KB dengan perencanaan KB pasca persalinan dan ada hubungan pengetahuan ibu hamil tentang KB terhadap perencanaan KB pasca persalinan. dan saran kepada BKKBN untuk bekerja sama dengan pimpinan puskesmas membuat protokol tetap (protap) informasi KB. Kepada bidan untuk mengikuti pelatihan tentang KIE KB yang baik, melakukan KIE KB yang komprehensif, menyiapkan media yang sesuai dengan pendidikan ibu hamil, waktu, dan mendesain tempat yang nyaman, bekerjasama dengan kader untuk melakukan home care. Kata Kunci: KIE KB, Pengetahuan Tentang KB, Perencanaan KB
PENDAHULUAN Angka kematian merupakan
Kepala BKKBN mengatakan ada hubungan barometer
status kesehatan, terutama kematian ibu dan kematin
bayi.
Kematian
ibu
masih
merupakan masalah besar yang dihadapi berbagai negara di dunia terutama negara ASEAN
seperti
Indonesia,
Thailand,
Malaysia dan Fhilipina (Depkes, 2010). Untuk
mencapai
angka kematian ibu. Berdasarkan hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2012, angka kematian ibu mengalami peningkatan dari 228 pada menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2013 (SDKI, 2014).
Millenium
Kematian ibu disebabkan oleh perdarahan,
Development Goals (MDGs) pada tahun
tekanan darah yang tinggi saat hamil
2015, yaitu Angka Kematian Ibu (AKI)
(eklampsia), infeksi, persalinan macet dan
sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup
komplikasi
(KH) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
langsung
menjadi 23 per 1.000 KH, perlu upaya
kondisi
percepatan yang lebih besar dan kerja keras,
sosial ekonomi dan budaya, kondisi geografi
dikarenakan kenyataan pada sat ini, AKI
serta keadaan sarana pelayanan yang kurang
307 per 100.000 KH dan AKB 34 per 1.000 KH
siap ikut memperberat permasalahan ini.
(Menkes RI, 2011).
Beberapa
Menurut WHO pada tahun 2010, sebanyak
kondisi 3 terlambat (terlambat mengambil
536.000
keputusan, terlambat sampai di tempat
perempuan
sasaran
antara pertumbuhan laju penduduk dengan
meninggal
pada
keguguran. kematian
masyarakat
hal
ibu
adalah
seperti
tersebut
karena
pendidikan,
mengakibatkan
pelayanan
persalinan atau kelahiran banyak terjadi di
pertolongan yang adekuat) dan 4 terlalu
negara-negara berkembang. Rasio kematian
(terlalu tua, terlalu muda, terlalu banyak,
ibu
terlalu rapat jarak kelahiran) (Menkes
merupakan
negara-negara
berkembang
yang tertinggi dengan angka
terlambat
tidak
persalinan. Kematian ibu akibat masalah
di
dan
Penyebab
mendapatkan
RI,2011).
mencapai 450/100.000 kelahiran hidup dan
Gordon, et al (2009)
pada tahun 2011 terdapat 81% AKI yang
wanita dengan interval yang pendek antara 2
diakibatkan
kehamilan
karena
komplikasi
selama
mengatakan bahwa
mempertinggi
resiko
terjadi
kehamilan, persalinan, dan nifas (WHO,
komplikasi seperti kelahiran prematur dan
2010).
keguguran. Gordon, et al menganalisa
informasi lebih dari 89.000 wanita setelah
kehamilannya setiap bulan sehingga kondisi
kehamilan
yang
kehamilan dapat dipantau setiap saat. Jika
mempunyai jarak kehamilan kurang dari 6
hal ini berjalan dengan baik maka resiko
bulan, mengalami lebih banyak komplikasi
kematian bayi dan ibu saat melahirkan dapat
dari pada wanita dengan jarak kehamilan
diatasi (SDKI, 2010).
lebih lama (Gordon, 2009).
Upaya pencegahan kematian ibu tersebut
Dari
kedua
faktor
bahwa
diatas
wanita
faktor
kurangnya
dapat dengan melaksanakan pemeriksaan
pengetahuan ibu menjadi salah satu faktor
antenatal secara teratur sesuai pedoman
yang mendominasi penyebab dari kematian
pemeriksaan
ibu.
empat
Kurangnya
dikarenakan
pengetahuan
ibu
kali
kehamilan
yakni
minimal
secara
teratur.
Dalam
masih
rendahnya
angka
pemeriksaan antenatal, ibu mendapatkan
antenatal,
sedangkan
dalam
pengetahuan dan pendidikan yang berkaitan
pemerisaan antenatal itu sendiri diberikan
dengan kesehatan ibu hamil, menyusui dan
informasi-informasi penting yakni salah
menyampaikan
satunya
menjarakkan kehamilan (Manuaba IBG
kunjungan
tentang
konseling
keluarga
pentingnya
untuk
berencana guna menjarangkan kehamilan
2007).
ibu (Gordon, 2009).
Dalam mengendalikan laju pertumbuhan
Dari data survey penduduk pemeriksaan
penduduk dan untuk menurunkan angka
kehamilan untuk pertama kalinya bagi para
kematian ibu di Indonesia telah banyak
ibu yang tinggal di pedesaan baru dilakukan
program yang dilakukan oleh pemerintah
saat kehamilan menginjak usia 4-5 bulan
salah satunya adalah program Keluarga
dan 6-7 bulan dengan presentase 28,3 persen
Berencana dengan visi untuk mewujudkan
12,5
Norma
persen.
Jika
ke-2
kategori
ini
Keluarga
Kecil
Bahagia
dan
digabungkan maka memiliki angka yang
Sejahtera (NKKBS) menjadi visi untuk
cukup tinggi yaitu 40,8 persen (SDKI,
mewujudkan “Keluarga Berkualitas Tahun
2010). Keadaan ini dapat menjelaskan
2015”. Untuk mewujudkan visi tersebut,
bahwa para ibu ini masih belum memiliki
maka cara yang dapat dilakukan adalah
pengetahuan
yang
melakukan pemilihan alat kontrasepsi yang
mendalam tentang pentingnya pemeriksaan
tepat untuk meningkatkan kualitas hidup
pada saat awal kehamilan. Para ibu ini harus
penduduk Indonesia (Asria,dkk, 2013).
dan
pemahaman
didorong agar secara rutin memeriksakan
Dilapangan banyak dijumpai 3-6 bulan
Berdasarkan latar belakang diatas, maka
pasca persalinan ibu mengalami kehamilan
penulis tertarik untuk mengambil judul
lagi padahal ibu tidak ingin memiliki anak
“Analisis KIE KB Dan Pengetahuan Ibu
lagi atau ingin menjarangkan kelahiran
Hamil Tentang KB Terhadap Perencanaan
berikutnya
KB Pasca Persalinan Di Kecamatan Percut
tetapi
tidak
menggunakan
alat/cara kontrasepsi apapun (unmet need).
Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang” .
Jumlah PUS yang ingin menunda kehamilan atau tidak menginginkan tambahan anak
METODE
tetapi tidak ber KB meningkat dari 8,6%
Jenis penelitian yang digunakan adalah
SDKI 2003 menjadi 9,1 % SDKI 2007,
metode
dimana diharapkan pada akhir tahun 2014
rancangan penelitian crossactional dimana
dapat
data yang menyangkut variabel bebas dan
diturunkan menjadi
sebesar
5%
(Sudarianto, 2010). Unmet
need
pendekatan
kuantitatif,
dengan
terikat akan dikumpulkan secara bersamaan. menyebabkan
Lokasi penelitian ini akan dilaksanakan di
seseorang melakukan aborsi dikarenakan
Kelurahan Kenangan Kecamatan Percut Sei
ketidaksiapan dan karena waktunya belum
tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014.
tepat maka janin tersebut digugurkan baik
Penelitian ini akan dilakukan pada bulan
secara sengaja ataupun spontan. Hal ini
Oktober sampai Desember 2014. Populasi
disebabkan karena kurangnya pengetahuan
dalam penelitian ini adalah seluruh ibu
ibu dan perencanaan keluarga berencana ibu
hamil di Kecamata. Percut Sei Tuan
pada saat masa antenatal (anonimity, 2013).
Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014 yang
Telah dilakukan survey awal di Kecamatan
berjumlah 204 Ibu hamil. Jumlah sampel
Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang,
sebanyak 60 orang ibu hamil. Dengan
terdapat 1403 ibu hamil dan di Kelurahan
tekhnik pengambilan sampel menggunakan
Kenangan tercatat 137 jumlah ibu hamil.
random sampling, dimana setiap anggota
Dilakukan wawancara pada 5 orang ibu
pada populasi memiliki kesempatan yang
hamil, hanya 2 orang saja yng mengetahui
sama untuk diseleksi sebagai sampel dengan
bahwa perencanaan keluarga berencana
menggunakan
dimulai
technique).
sejak
KB
juga
kehamilan
pemeriksaan Antenatal Care.
pada
saat
tekhnik
undian
(lottery
Data dalam penelitian ini berupa data primer yang diambil dengan cara membagikan 30
kuisioner kepada responden untuk dijawab.
pekerjaan
Dimana sebelumnya peneliti memberikan
responden.
penjelasan terlebih dahulu tentang tujuan
Analisa data dilakukan untuk menunjang
dan
pada
pembuktian hipotesa dengan menggunakan
peneliti
program SPSS versi 15.0. Analisa univariat
mengumpulkan kembali kuesioner setelah
digunakan untuk mendapatkan gambaran
diisi oleh responden, kemudian memeriksa
distribusi frekuensi dan presentase dari tiap
kembali kelengkapan dari kuisioner tersebut
variable dependen dan independen yang
dan bila ada yang kurang lengkap atau ada
akan diteliti. Analisa bivariat digunakan
masalah
untuk mengetahui hubungan setiap variable
cara
pengisian
responden.
kuisioner
Kemudian
mengenai
pengumpulan
data
responden
dan
pengetahuan
peneliti menyelesaikan pada saat itu juga.
independen dengan dependen. Uji statistic
Pengolahan data yang dilakukan dengan
dalam penelitian ini menggunakan chi-
tekhnik : editing yakni untuk mengetahui
square dengan derajat kepercayaan 95%
kelengkapan
yang diperoleh dari
dengan bantuan perangkat kerja komputer
responden, maka peneliti mengedit semua
(SPSS). Bila diperoleh p-value lebih kecil
data
dari batas kritis α = 0,05 menunjukkan
data
responden
antara
lain:
jumlah
responden, umur, pekerjaan dan pendidikan
terdapat hubungan pada variable yang diuji.
sehingga pengolahan data memberikan hasil yang menggambarkan masalah yang diteliti, kemudian
data
dikelompokkan
dengan
menggunakan aspek pengukuran. Teknik coding yakni pemberian kode numeric (angka)
atas
jawaban-jawaban
dari
responden kedalam kategori. . Teknik tabulating yakni data yang telah lengkap dihitung
sesuai
dengan
variabel
yang
dibutuhkan kemudian dimasukkan kedlam tabel
distribusi
frekuensi.
Data
yang
dimasukkan kedalam tabel frekuensi adalah umur responden, pendidikan responden,
HASIL Dari hasil penelitian didapatkan umur responden mayoritas adalah 21-35 tahun sebanyak 52 orang ibu hamil (87%), pendidikan responden mayoritas adalah SMA sebanyak 41 orang ibu hamil (68%), pekerjaan responden mayoritas adalah IRT sebanyak 50 orang ibu hamil (83%), paritas responden mayoritas adalah multipara ( hamil ke 2-5) sebanyak 45 orang ibu hamil (75%), frekuensi kunjungan ANC responden mayoritas adalah ≥4x kali sebanyak 33 orang ibu hamil (55%). Diketahui bahwa dari 60 responden, mayoritas KIE KB yang
diterima responden yakni sebanyak 36 orang
KIE KB dengan perencanaan KB pasca
responden (60%) dan minoritas KIE KB
persalinan.
yang diterima responden baik sebanyak 24
Dan dari hasil tabulasi silang hubungan
orang (40%). Diketahui baha dari 60
pengetahuan ibu hamil tentang KB dengan
responden mayoritas berpengetahuan cukup
perencanaan
tentang KB sebanyak 28 orang responden
didapatkan hasil ibu yang berpengetahuan
(47%), dan minoritas berpengetahuan baik
baik dan cukup mayoritas merencanakan KB
sebanyak 15 orang responden (25%).
12 orang ibu hamil (40%), sedangkan ibu
Dari hasil tabulasi silang hubungan KIE KB
yang berpengetahuan kurang sebanyak 17
dengan perencanaan KB pasca persalinan
orang ibu hamil hanya 6 orang (20%) yang
didapatkan hasil 40% responden yang KIE
merencanakan KB pasca persalinan. Hasil
KB
(73%)
uji statistic P=0,024 (P<0,05), yang artinya
persalinan.
ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil
Sedangkan KIE KB yang kurang, mayoritas
tentang KB dengan perencanaan KB pasca
(93%)
persalinan.
nya
baik,
merencanakan
KB
tidak
persalinan.
mayoritas pasca
merencanakan
Hasil
uji
KB
statistic
pasca
KB
pasca
persalinan
P=0,00
(P<0,05), yang artinya ada hubungan antara Tabel 1. Tabulasi Silang Hubungan KIE KB Dengan Perencanaan KB Pasca Persalinan Di Kelurahan Kenangan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014 KIE KB Saat Antenatal Care
Perencanaan KB Pasca Persalinan Ya
Tidak
Jumlah
F
%
F
%
F
%
F
%
Baik
24
40
22
73
2
7
24
40
Kurang
36
60
8
27
28
93
36
60
Jumlah
60
100
30
100
30
100
60
100
Dari hasil penelitian terhadap 60 responden
penelitian pada responden yang diteliti
di dapatkan hasil, pengetahuan ibu tentang
banyak responden yang tidak tahu bahwa
KB baik sebanyak 25 %, cukup sebanyak 47
ada metode KB yang tidak mengganggu
%, dan kurang sebanyak 28 %. Dari hasil
produksi ASI. Dari hasil penelitian juga di
dapatkan bahwa pada umumnya responden
Menurut BPPKB tahun 2012 pemahaman
hanya mengetahui tentang kb suntik 1 bulan
responden yang rendah disebabkan karena
dan kb suntik 3 bulan. Responden juga tidak
kurangnya motivasi dan tidak disampaikan
tahu bahwa jika tidak ingin memiliki anak
kurang lengkap sehingga KIE KB sangat
lagi
penting diberikan
sebaiknya
menggunakan
alat
kepada ibu hamil saat
kontrasepsi IUD karena bisa digunakan
melakukan kunjungan ANC (BPPKB,2012).
dalam jangka waktu panjang.
Saat kunjungan antenatal care masih banyak
Dari hasil penelitian banyak responden yang
bidan yang tidak sepenuhnya memberikan
tidak mengetahui bahwa tidak hanya ibu saja
informasi tentang jenis KB dan kurangkan
yang dapat menjadi aseptor KB, namun
inform consent yakni tidak menanyakan
suami juga dapat ikut berperan serta sebagai
tentang alasan pemilihan jenis KB yang di
aseptor KB dengan menggunakan metode
inginkan reponden serta tidak menyarankan
operasi, selain itu responden juga kurang
responden untuk berdiskusi terlebih dahulu
paham jika ibu yang gemuk tidak disarankan
dengan suami ataupun keluarganya.
menggunakan
alat
kontrasepsi
yang
menggandung hormon Tabel 2. Tabel Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang KB Dengan Perencanaan KB Pasca Persalinan Di Kelurahan Kenangan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014 Pengetahuan Ibu Hamil
Perencanaan KB Pasca Persalinan
Tentang KB
Ya
Tidak
Jumlah
F
%
F
%
F
%
F
%
Baik
15
25
12
40
3
10
15
25
Cukup
28
47
12
40
16
53
28
47
Kurang
17
28
6
20
11
37
17
28
Jumlah
60
100
30
100
30
100
60
100
Dari hasil penelitian yang dilakukan pada 60
menunjukkan bahwa ada hubungan analisis
orang responden di kelurahan kenangan di
KIE KB dan pengetahuan responden tentang
dapatkan
hasil
P-value
<0,05
yang
KB dalam merencanakan KB yang akan
benar paham, sehingga angka droup out bisa
digunakan saat pasca melahirkan.
dihindari dan jumlah aseptor KB akan
Responden yang diteliti pada umumnya
meningkat (BPPKB, 2012).
masih kurang mendapat informasi dari
Selain itu rendahnya
petugas kesehatan saat antenatal care pada
tentang
umumnya
terhadap
responden
hanya
mendapat
KB
juga
pengetahuan ibu
memiliki
perencanaan
KB
hubungan yang
akan
informasi tentang jenis KB yang sering
digunakan ibu hamil pasca ia bersalin. Hal
digunakan dilokasi tersebut yaitu KB suntik
ini dapat dilihat bahwa pada umumnya
dan PIL, sementara banyak KB yang lain
responden yang diteliti hanya mengerti
yang seharusnya perlu diinformasikan oleh
tentang beberapa jenis KB yaitu KB suntik
petugas kesehatan yaitu KB yang dapat
dan PIL.sedangkan KB jangka panjang
digunakan dalam waktu jangka panjang,
misalnya IUD responden tidak tahu. Hal ini
dimana
dapat
KB
tersebut
biasanya
dapat
dilihat
bahwa
responden
pada
digunakan oleh semua pasangan usia subur
umumnya tidak mengetahui bahwa KB
yang tidak memiliki banyak kontraindikasi,
hormonal
sementara KB suntik, PIL (hormonal)
pemeriksaan secara rutin dan tidak dapat
mempunyai kontraindikasi misalnya ibu
digunakan dalam jangka waktu yang lama.
yang mempunyai beberapa riwayat penyakit
Responden juga masih ada yang tidak tahu
seperti hipertensi, varises, kegemukan dan
bahwa jika ada efek samping yang dialami
lain lain.
responden tidak tahu cara mengatasinya,
Menurut BPPKB (2012) dalam memberikan
misalnya jika ada gangguan haid yaitu darah
KIE petugas kesehatan seharusnya memberi
haid yang banyak ibu tersebut tidak tahu
informasi selengkap mungkin tentang semua
bahwa diimbangi dengan asupan gizi untuk
jenis
mengganti darah yang hilang tersebut,yaitu
kontrasepsi,
indikasi
dan
juga
harus
mengkonsumsi
melakukan
kontraindikasi dan memberikan waktu yang
dengan
makanan
yang
cukup, tempat yang khusus sehingga dapat
bergizi seimbang.
menjaga privasi ibu dan menggunakan
Rendahnya pengetahuan responden tersebut
media yang mudah dipahami oleh ibu.dan
ada kaitannya dengan pendidikan responden
yang paling penting ibu diberi kesempatan
yang masih rendah.masih ada responden
untuk berdiskusi, bertanya tentang KB yang
yang diteliti berpendidikan SD dan SMP
ingin digunakan sampai ibu tersebut benar-
sedangkan mayoritas adalah berpendidikan
SMA. Selain itu masih dijumpai jumlah
untuk mengikuti pelatihan atau menupgrade
antenatal care masih ada yang kurang dari 4
diri tentang cara-cara melaksanakan KIE KB
kali sementara menurut WHO ibu hamil
yang melalui kerja sama dengan lembaga
sebaiknya
kehamilannya
BKKBN, untuk melakukan KIE KB yang
kehamilannya.
meliputi semua jenis kontrasepsi, indikasi
Pekerjaan ibu yang mayoritas ibu rumah
dan kontraindikasi pada setiap ibu yang
tangga juga mempengaruhi pengetahuan ibu
melakukan kunjungan antenatal care, untuk
karna kurangnya mendapat akses dari orang
menyiapkan media yang sesuai dengan
lain atau dari luar rumah tentang informasi
pendidikan ibu hamil, waktu, dan mendesain
keluarga berencana.
tempat
minimal
memeriksakan 4
kali
selama
yang
nyaman
sewaktu
ibu
melakukan antenatal care, bekerja sama KESIMPULAN DAN SARAN
dengan kader untuk melakukan home care
Berdasarkan analisis statistik yang telah
pada ibu yang tidak melaksanakan antenatal
dilakukan dan pembahasan yang telah
care.
dikemukakan,
maka
dapat
diambil
kesimpulan bahwa : ada hubungan KIE KB
UCAPAN TERIMA KASIH
terhadapan
Terima
perencanaan
KB
pasca
kasih
diucapkan
kepada
drg.
persalinan dengan nilai P=0,00, dan ada
Widwiono,
hubungan pengetahuan ibu hamil tentang
Kependudukan dan Keluarga Berencana
KB
Nasional Provinsi Sumatera Utara, H.A
terhadap
perencanaan
KB
pasca
M.kes
selaku
Kepala
persalinan dengam nilai P=0,024.
Sofian Rangkuti, SE, M.AP selaku pengarah
Saran ditujukan kepada BKKBN untuk
selama
bekerjasama dengan pimpinan puskesmas
Sitorus, S.Pd selaku koordinator penelitian,
membuat protokol tetap (protap) agar setiap
Dedi Iswandie, S.sos selaku pendamping
melaksanakan
peneliti
antenatal
care
harus
penelitian,
selama
Muhammad
pelaksanaan
Ancha
penelitian,
diberikan informasi KB, untuk membuat
Christina Roos Etty, SST, M.Kes, selaku
jadwal rutin bimbingan dan penyegaran
Direktur Kebidanan Akademi Kebidanan
kembali pada bidan dan tentang KIE KB
Sari Mutiara sekaligus Dosen Pembimbing
pada saat melakukan antenatal care, untuk
yang telah banyak meluangkan waktu dalam
membuat
kepada PPLKBD
membantu dan membimbing penulis dalam
tentang pada ibu hamil. Saran kepada bidan
membantu dan membimbing penulis dalam
penyegaran
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, Dwi Hariono,
SE,
selaku
sekretaris
Badan
Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan yang telah memberi izin untuk melakukan penelitian ini, teristimewa bagi kedua orang tua penulis Janter Sibagariang dan Asni serta saudara dan saudari penulis yang selalu memberikan dukungan, arahan
Bidan Prada, Edisi Desember 2012. Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 3 No. 2, ISSN 20871708 Mudiyana, Oktober 2012. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan. Volume 8, No. 3, Jakarta. Sandika dkk, Desember 2012. Jurnal Kebidanan, Vol. IV, No. 02, Semarang. http://bibilung.wordpress.com/2007/08/07/ri siko-jarak-kehamilan-terlalu-dekat/
dan doa mulai dari awal penelitian sampai akhirnya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Everett, 2012. Buku Saku Kontrasepsi dan Kesehatan Seksual Reproduksi, Edisi 2, Jakarta, EGC.
DAFTAR PUSTAKA Kumalasari, Reproduksi, Medika.
Intan, 2012. Kesehatan Jilid 1, Jakarta, Salemba
Pinem, Saroha. 2009. Kesehatan Reproduksi & Kontrasepsi, Jakarta, Trans Info Media. Jones Uewellyn, Derek, 2010. Wanita. Jakarta, Delapratosa.
Ketut, Sri. Februari 2013. E-Jurnal Ekonomi Pembangun Universitas Udayana, Vol. 2, No.2, Bali.
Setiap
Handayani, Sri, 2010, Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta, Penerbit Pustaka Rihoma. Rukiyah, Ai Yeyeh, 2011. Asuhan Kebidanan 1 (Kehamilan), Jakarta, Trans Info Media. Pillittri, Adele, 2010, Buku Asuhan Ibu & Anak, Jilid , Jakarta, EGC. Kusmiyanti Yuni, dkk, 2010. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta, Fitramaya. Cendika Dewi, Indrawati, 2011. Kebutuhan gizi Ibu Hamil dan Melahirkan. Wahyu