JURNAL LENTERA KOMUNIKASI
Vol.1 No.1, Februari 2015 / ISSN 2442-2991
KESESUAIAN PENEMPATAN KERJA YANG DILAKUKAN POLITEKNIK LP3I JAKARTA KAMPUS BEKASI TERHADAP PARA MAHASISWA JURUSAN PUBLIC RELATIONS Oleh: Punkie Paramitha Dewi, S.Sos. Hubungan Masyarakat, Politeknik LP3I Jakarta Gedung sentra Kramat Jl. Kramat Raya No. 7-9 Jakarta Pusat 10450 Telp. 021 – 31904598 Fax. 021 - 31904599
Email :
[email protected]
Abstrak Penempatan karyawan yang sesuai dengan keahlian dan pengetahuan merupakan hal yang sangat penting dan sangat berpengaruh terhadap tercapainya tujuan perusahaan, salah satunya adalah meningkatkan kinerja karyawan. Bagi pekerja/karyawan bekerja sesuai dengan latar belakang pendidikan merupakan hal yang diinginkan oleh setiap orang. Karena dari beberapa penelitian diperoleh hasil bahwa kesesuaian pendidikan dengan bidang pekerjaan yang digeluti akan sangat mempengaruhi motivasi dan prestasi kerja seseorang. Dalam penelitian ini permasalahan yang penulis kaji adalah bagaimana tingkat kesesuaian penempatan kerja yang dilakukan Politeknik LP3I Jakarta Kampus Bekasi terhadap para mahasiswa jurusan Public Relations. Penelitian ini, merupakan penelitian yang bersumber dari library research atau studi pustaka. Pembahasan yang dibahas dalam penelitian ini adalah upaya-upaya yang dilakukan dalam melaksanakan penempatan kerja, proses penempatan kerja, mengetahui apakah penempatan kerja yang diberikan kepada para mahasiswa jurusan public relations telah sesuai dengan latar belakang pendidikan Public Relations. Penempatan kerja menurut Malayu Hasibuan (2008; 32) adalah tindak lanjut dari seleksi, yaitu menempatkan calon karyawan pada pekerjaan yang dibutuhkan dan sekaligus mendelegasikan kewenangan kepada orang tersebut. Frank Jefkins (2003;10), mendefinisikan public relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuantujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian. Kata kunci : Penempatan Kerja, Public Relations
PENDAHULUAN
Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia dalam perusahaan merupakan salah satu asset berharga bagi perkembangan organisasi. Karena sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan itulah yang nantinya akan menentukan apakah perusahaan akan
60
JURNAL LENTERA KOMUNIKASI
Vol.1 No.1, Februari 2015 / ISSN 2442-2991
berkembang atau mengalami kemunduran. Oleh karena itu diperlukan pengelolaan sumber daya manusia agar dapat diberdayakan secara optimal. Pengelolaan sumberdaya manusia diantaranya rekreutment, seleksi, pelatihan, dan penempatan karyawan yang sesuai. Dari serangkaian kegiatan itu, penempatan karyawan yang tepat merupakan hal yang sangat penting dan sangat berpengaruh terhadap tercapainya tujuan perusahaan, salah satunya adalah meningkatkan kinerja karyawan. Bekerja sesuai dengan latar belakang pendidikan merupakan hal yang diinginkan oleh setiap orang. Karena dari beberapa penelitian diperoleh hasil bahwa kesesuaian pendidikan dengan bidang pekerjaan yang digeluti akan sangat mempengaruhi motivasi dan prestasi kerja seseorang. Hal ini tentu saja membuat setiap orang berusaha menentukan masa depannya sejak mereka memasuki jenjang perkuliahan. Pada masa ini setiap orang sudah dapat menentukan harapan masa depan yang diinginkan dengan mulai memilih perguruan tinggi yang sesuai dengan lapangan pekerjaan yang mereka idamkan. Yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan adalah penempatan kerja karena merupakan faktor penting yang dapat menghasilkan pendayagunaan sumber daya yang optimal bagi perusahaan sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan. Setiap perusahaan harus dapat memilih dan menentukan karyawan yang berkompeten untuk mengisi jabatan yang kosong agar tugas pokok pada jabatan tersebut dapat dilaksanakan. Untuk itu harus diperoleh pekerja yang memiliki kemampuan sesuai dengan jabatan yang akan menjadi tanggung jawabnya dengan kata lain karyawan yang ditempatkan harus memiliki kompetensi yang diperlukan untuk dapat melaksanakan pekerjaan secara efektif dan efisien. Berhubungan dengan penilaian kerja, faktor kinerja merupakan masalah yang timbul di kalangan pekerja. Keahlian yang diperlukan seorang karyawan untuk melaksanakan suatu proses kerja seringkali dianggap mudah. Pelaksanaan penempatan akan tercipta manakala kemampuan bekerja sudah sesuai dengan standar yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang dipercayakan. Keputusan mengenai penempatan kerja dimaksudkan untuk menempatkan orang yang tepat pada jabatan yang tepat. Tujuan dari program penempatan kerja adalah untuk menempatkan orang yang tepat pada jabatan yang sesuai dengan minat dan kemampuannya, sehingga sumber daya manusia yang ada menjadi produktif. Penempatan kerja mengandung arti pemberian tugas tertentu kepada pekerja agar mempunyai kedudukan yang paling baik dan paling sesuai dengan didasarkan pada rekruitmen, kualifikasi pegawai dan kebutuhan pribadi. Penempatan kerja yang tepat merupakan cara untuk mengoptimalkan kemampuan, keterampilan menuju prestasi kerja bagi karyawan. Hal ini merupakan bagian dari proses pengembangan karyawan dengan demikian pelaksanaanya harus memperhatikan prinsip efesiensi yaitu adanya kesesuaian antara keahlian yang dipersyaratkan dengan yang dimiliki oleh karyawan. Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh tantangan sekaligus membuka peluang baru bagi pembangunan ekonomi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Kehidupan yang penuh kompetisi dan tuntutan masyarakat terhadap
61
JURNAL LENTERA KOMUNIKASI
Vol.1 No.1, Februari 2015 / ISSN 2442-2991
kualitas pendidikan mendorong setiap lembaga pendidikan untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik. Muara suatu proses pendidikan, apakah pendidikan yang bersifat akademik ataupun kejuruan adalah dunia kerja, baik sektor formal maupun non formal. Salah satu jalur pendidikan formal yang menyiapkan tamatannya untuk memiliki keterampilan di dunia kerja adalah melalui jalur pendidikan kejuruan. Mutu pendidikan terletak pada banyaknya peserta didik yang diserap oleh dunia kerja. Lapangan pekerjaan merupakan indikator penting tingkat kesejahteraan masyarakat sekaligus indikator keberhasilan penyelenggaraan pendidikan. Program penempatan kerja merupakan sebuah sistem yang dibentuk oleh beberapa perguruan tinggi ternama dengan tujuan untuk membantu fungsi marketing memasarkan setiap jurusan yang ada serta untuk meraih pangsa pasar yang tinggi. Hal ini tentu saja menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi para calon mahasiswa untuk memilih perguruan tinggi yang mereka rasa dapat menghantarkan mereka meraih masa depan yang dicita-citakan. Dalam hal ini perguruan tinggi dituntut untuk mampu memberikan jaminan penempatan kerja yang sesuai dengan program bidang studi yang dipilih oleh mahasiswa dengan jalan menjalin kerjasama yang efektif dengan beberapa perusahaan yang bersedia menampung para fresh graduate dan mempekerjakan mereka sesuai dengan keahlian dan kemampuan yang dimiliki. Dari pemaparan singkat di atas, dapat disimpulkan bahwa selain berfungsi untuk membantu pemasaran dan meningkatkan jumlah mahasiswa dalam sebuah perguruan tinggi, program penempatan kerja juga merupakan kegiatan yang dapat menunjang terciptanya motivasi dan prestasi kerja bagi para karyawan karena jenis pekerjaan yang mereka dapatkan mampu diselesaikan dengan baik karena mereka telah mendapatkan pembekalan yang cukup untuk memasuki dunia kerja yang penuh persaingan. Perumusan Masalah Perumusan masalah merupakan salah satu tahap di antara sejumlah tahap penelitian yang memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kegiatan penelitian. Tanpa perumusan masalah, suatu kegiatan penelitian akan menjadi sia-sia dan bahkan tidak akan membuahkan hasil apa-apa. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana tingkat kesesuaian penempatan kerja yang dilakukan Politeknik LP3I Jakarta Kampus Bekasi terhadap para mahasiswa jurusan Public Relations. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui berbagai upaya yang dilakukan oleh Politeknik LP3I Jakarta Kampus Bekasi dalam melaksanakan penempatan kerja bagi para mahasiswa jurusan Public Relations. 2. Untuk mengetahui proses penempatan kerja yang dilakukan oleh Politeknik LP3I Jakarta Kampus Bekasi terhadap mahasiswa jurusan Public Relations. 3. Untuk mengetahui apakah penempatan kerja yang diberikan kepada para mahasiswa jurusan public relations telah sesuai dengan keinginan mereka. 62
JURNAL LENTERA KOMUNIKASI
Vol.1 No.1, Februari 2015 / ISSN 2442-2991
Batasan masalah Dalam setiap penelitian, masalah yang akan dijawab harus dibatasi agar penelitian menjadi lebih terarah dan dapat menghasilkan jawaban yang tepat sesuai dengan penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian ini penulis membatasi kajiannya pada kesesuaian penempatan kerja yang dilakukan Politeknik LP3I Jakarta Kampus Bekasi terhadap para mahasiswa jurusan Public Relations Identifikasi Masalah Identifikasi masalah yang ingin diteliti dari penelitian ini adalah : 1. Apa saja upaya yang dilakukan oleh Politeknik LP3I Jakarta Kampus Bekasi dalam melaksanakan penempatan kerja bagi para mahasiswa jurusan Public Relations. 2. Bagaimana proses penempatan kerja yang dilakukan oleh Politeknik LP3I Jakarta Kampus Bekasi terhadap mahasiswa jurusan Public Relations. 3. Apakah penempatan kerja yang diberikan kepada para mahasiswa jurusan public relations di Politeknik LP3I Jakarta Kampus Bekasi telah sesuai dengan keinginan mereka. Manfaat Penelitian Peneliti berharap agar penulisan tesis ini dapat memberikan kontribusi kepada berbagai pihak, antara lain : 1. Bagi Peneliti Memperluas wawasan peneliti terhadap proses penempatan kerja sebagai sarana dan pemenuhan keinginan para mahasiswa. Selain itu penelitian ini dapat pula digunakan sebagai bahan perbandingan sejauhmana teori yang ada dapat diterapkan dalam dunia nyata khususnya dunia pendidikan. 2. Bagi Lembaga Sebagai sumbangan informasi dan masukan yang dapat dikembangkan berkenaan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini. Disamping hal tersebut, penelitian ini dapat membantu kinerja tenaga c penempatan kerja dalam menjalankan aktivitasnya mengupayakan penempatan kerja yang sesuai dan tepat. 3. Bagi Perkembangan Pengetahuan Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat dalam menambah pengetahuan bagi berbagai pihak yang tertarik pada bidang penempatan kerja sekaligus sebagai bahan tambahan informasi dan referensi yang kelak bermanfaat bagi penelitian selanjutnya. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi sebagai sumber penelitian ilmiah.
TINJAUAN PUSTAKA Kesesuaian Kata kesesuaian berasal dari sesuai yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya adalah selaras, cocok, pas, serasi, sepadan, seimbang atau sejalan.
63
JURNAL LENTERA KOMUNIKASI
Vol.1 No.1, Februari 2015 / ISSN 2442-2991
Penempatan Kerja Menurut Malayu Hasibuan (2008; 32) bahwa penempatan kerja adalah tindak lanjut dari seleksi, yaitu menempatkan calon karyawan pada pekerjaan yang dibutuhkan dan sekaligus mendelegasikan kewenangan kepada orang tersebut. Marihot T.E Hariandja (2002; 12) menyatakan bahwa penempatan merupakan proses penugasan kembali pegawai pada tugas/jabatan baru atau jabatan yang berbeda. (mempersepsi bahwa kegiatan tersebut adalah adil, sah dan memberikan kesempatan merata). Menurut Mathis & Jackson yang dikutip Malayu Hasibuan (2008; 30), penempatan adalah menempatkan posisi seseorang ke posisi pekerjaaan yang tepat, seberapa baik seorang karyawan cocok dengan pekerjaannya akan mempengaruhi jumlah dan kualitas pekerjaan. Sehingga penempatan kerja harus disesuaikan dengan minat dan latar belakang pendidikan. Sedangkan menurut Siswanto Sastrohardiyo yang di kutip oleh Suwatno (2011; 15) bahwa penempatan karyawan adalah untuk menempatkan pegawai sebagai unsur pelaksana pekerjaan pada posisi yang sesuai dengan kemampuan, kecakapan, dan keahliannya yang pada akhirnya akan mampu meningkatkan produktivitas kerja. Sastrohadiwiryo (2003; 162) mengemukakan bahwa penempatan kerja adalah proses pemberian tugas dan pekerjaan kepada karyawan yang lulus seleksi untuk dilaksanakan sesuai ruang lingkup yang telah ditetapkan, serta mampu mempertanggungjawabkan segala resiko dan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi atas tugas dan pekerjaan, wewenang serta tanggung jawab. Penempatan sebagai suatu langkah eksperimental yang sebenarnya bukanlah merupakan sebuah keputusan final. Faktor-Faktor yang dipertimbangkan Menurut Bambang Wahyudi yang dikutip Suwatno (2011; 18), ada beberapa faktor yang sebaiknya dipertimbangkan dalam upaya penempatan kerja yang efektif. 1. Pretasi Akademis Prestasi akademis yang dimiliki calon tenaga kerja selama mengikuti pendidikan harus dipertimbangkan, khususnya dalam penempatan kerja untuk menyelesaikan pekerjaan, serta mengemban wewenang dan tanggung jawab. Tenaga kerja yang memiliki prestasi akademis tinggi harus ditempatkan pada tugas dan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya, sebaliknya tenaga kerja yang memiliki latar belakang akademis rata-rata atau dibawah standar harus ditempatkan pada tugas dan pekerjaan ringan dengan beban wewenang dan tanggung jawab yang relatif rendah. Latar belakang akademis ini dimaksudkan untuk menempatkan karyawan yang tepat pada posisi yang tepat pula.
2. Usia Faktor usia calon pegawai kerja juga perlu dipertimbangkan dalam penempatan tenaga kerja. Penempatan tenaga kerja berdasarkan usia perlu dilakukan untuk menghindari rendahnya produktivitas yang dihasilkan oleh karyawan yang bersangkutan. 3. Keterampilan Kerja Kecakapan atau keahlian untuk melakukan suatu pekerjaan yang harus di peroleh dalam praktek, keterampilan kerja ini dapat di kelompokan menjadi 3 kategori yaitu: a. Keterampilan mental, seperti menganalisis data dan membuat keputusan. b. Keterampilan fisik, seperti memperbaiki perangkat komputer.
64
JURNAL LENTERA KOMUNIKASI
Vol.1 No.1, Februari 2015 / ISSN 2442-2991
c. Keterampilan sosial, seperti mempengaruhi orang lain dan menawarkan barang atau jasa. 4. Pengalaman Kerja Pengalaman bekerja pada pekerjaan sejenis perlu mendapatkan pertimbangan dalam penempatan kerja karyawan. Kenyataan menunjukkan makin lama karyawan bekerja, makin banyak pengalaman yang dimiliki karyawan yang bersangkutan, sebaliknya semakin singkat masa kerja, semakin sedikit pengalaman yang diperoleh. Prosedur Penempatan Kerja Prosedur penempatan kerja berkaitan erat dengan sistem dan proses yang di gunakan. Berkaitan dengan sistem penempatan kerja untuk para pegawai, Siswanto Sastrohardiwiryo yang di kutip oleh Suwatno (2011; 22) mengemukakan bahwa harus terdapat maksud dan tujuan dalam merencanakan sistem penempatan kerja. Untuk mengetahui prosedur penempatan karyawan harus memenuhi beberapa persyaratan sehingga akan mampu menghasilkan kinerja yang positif dan produktif : 1. Harus ada wewenang menganalisa calon tenaga kerja, sehingga penempatan kerja menjadi lebih tepat 2. Harus mempunyai standar yang di gunakan untuk membandingkan calon pekerjaan. 3. Harus mempunyai pelamar pekerjaan yang akan di seleksi untuk di tempatkan Tujuan Penempatan Kerja Setiap pekerjaan yang di laksanakan pada dasarnya mempunyai tujuan. Tujuan berfungsi untuk mengarahkan perilaku, begitu juga dengan penempatan karyawan, manajer sumber daya manusia, menempatkan seorang karyawan atau calon karyawan dengan tujuan antara lain agar karyawan bersangkutan lebih berdaya guna dalam melaksanakan pekerjaan yang di bebankan, serta untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan sebagai dasar kelancaran tugas. Maksud diadakan penempatan kerja adalah untuk menempatkan karyawan sebagai unsur pelaksanaan pekerjaan pada posisi yang sesuai dengan kriteria sebagai berikut : 1. Kemampuan, harus disesuaikan antara kemampuan dengan bidang pekerjaan yang diberikan. 2. Kecakapan, harus disesuaikan antara kecakapan yang dimiliki dengan bidang pekerjaan yang diberikan 3. Keahlian, harus disesuaikan antara keahlian yang dimiliki dengan bidang pekerjaan yang diberikan. Prinsip Penempatan Kerja Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam penempatan kerja yaitu: 1. Prinsip Kemanusiaan Prinsip yang menganggap manusia sebagai unsur pekerja yang mempunyai persamaan harga diri, kemauan, keinginan, cita-cita, dan kemampuan harus di hargai posisinya sebagai manusia yang layak tidak di anggap mesin. 2. Prinsip Demokrasi Prinsip ini menunjukan adanya saling menghormati, saling menghargai, dan saling mengisi dalam melaksanakan pekerjaan sehingga akan mampu 65
JURNAL LENTERA KOMUNIKASI
Vol.1 No.1, Februari 2015 / ISSN 2442-2991
menciptkan kinerja yang baik dan produktivitas yang akan mampu mengangkat nama besar perusahaan. 3. Prinsip the right man on the right place. Prinsip ini penting di laksanakan dalam arti bahwa penempatan setiap orang dalam setiap perusahaan perlu didasarkan pada kemampuan, keahlian, pengalaman, serta pendidikan yang di miliki oleh orang yang bersangkutan. 4. Prinsip equal pay for equal work. Pemberian balas jasa terhadap karyawan baru didasarkan atas hasil prestasi kerja yang di dapat oleh pegawai yang bersangkutan. 5. Prinsip Kesatuan Arah. Prinsip ini di terapkan dalam perusahaan terhadap setiap karyawan yang bekerja agar dapat melaksanakan tugas-tugas, di butuhkan kesatuan arah, kesatuan pelaksanaan tugas sejalan dengan program dan rencana yang di gariskan. 6. Prinsip Kesatuan Tujuan Prinsip ini erat hubungannya dengan kesatuan arah artinya arah yang dilaksanakan karyawan harus di fokuskan pada tujuan yang di capai sehingga menciptakan keseragaman tindakan dalam melakukan aktivitas pekerjaan. 7. Prinsip Kesatuan Komando. Karyawan yang bekerja selalu di pengaruhi adanya komando yang di berikan sehingga setiap karyawan hanya mempunyai satu orang atasan yang membuat mereka mengetahui tugasnya tanpa terjadi tumpang tindih pembagian tugas. 8. Prinsip Efisiensi dan Produktifitas Kerja. Prinsip ini merupakan kunci ke arah tujuan perusahaan karena efisiensi dan produktifitas kerja harus dicapai dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Penempatan kerja merupakan usaha untuk menyalurkan kemampuan sumber daya manusia sebaik-baiknya. Penempatan kerja dilakukan dengan jalan menempatkan karyawan pada suatu tempat atau jabatan yang paling sesuai, dengan penempatan kerja karyawan yang tepat akan meningkatkan semangat kerja karyawan yang bersangkutan. Public Relations Joye C. Gordon (2000; 57) yang dikutip Maria Assumta mengemukakan pengertian public relations sebagai berikut; public relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara perusahaan dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan dan kegagalan perusahaan. Sedangkan Rex F. Harlow (2007; 5) mendefinisikan bahwa public relations adalah fungsi manajemen tertentu yang membantu dan menjaga lini komunikasi, pemahaman bersama, peneriman mutual dan kerjasama antar perusahaan dan publiknya. Definisi lain dikemukakan oleh Bristish Institute of Public Relations (2005; 9) dimana definisi public relations adalah keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu perusahaan dengan segenap khalayaknya. Menurut Frank Jefkins (2003;10), public relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian. Sedangkan yang menjadi khalayaknya adalah khalayak internal, yaitu pemegang saham, karyawan serta para keluarganya dan khalayak eksternal, yaitu pers, pemerintah, penduduk sekitar serta pihak yang memiliki hubungan dengan perusahaan.
66
JURNAL LENTERA KOMUNIKASI
Vol.1 No.1, Februari 2015 / ISSN 2442-2991
Dengan demikian, penulis menyimpulkan bahwa public relations merupakan suatu profesi dari sebuah manajemen yang bertanggung jawab melakukan semua kegiatan komunikasi mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan yang bertujuan membangun dan mempertahankan citra positif dari sebuah perusahaan serta menjaga hubungan baik dengan khalayaknya. Tujuan Public Relations Yang menjadi tujuan utama dibentuknya departemen public relations dalam sebuh perusahaan menurut seorang pakar humas Frank Jefkins (2003; 63) adalah : 1. Untuk mengubah citra umum di mata khalayak sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan. 2. Untuk meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai. 3. Untuk menyebarluaskan cerita suskes yang telah dicapai oleh perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan. 4. Untuk mempersiapkan penerbitan saham tambahan atau karena dengan adanya perusahaan yang akan go public. 5. Untuk memperbaiki hubungan antara perusahaan dengan khalayaknya. 6. Untuk menciptakan identitas perusahaan yang baru. 7. Untuk mendukung keterlibatan perusahaan sebagai sponsor dari penyelenggaraan sebuah acara. Dengan begitu banyaknya tujuan dibentuknya departemen public relations dalam sebuah perusahaan membuktikan bahwa ternyata fungsi public relations sangat dibutuhkan dalam setiap perusahaan. Peranan Public Relations Menurut Rosady Ruslan (2008; 20), peranan public relations dalam perusahaan adalah menjadi mata, telinga serta tangan kanan bagi top manajemen yang ruang lingkup tugasnya meliputi internal public relations dan external public relations. Internal public relations adalah peranan public relations yang dilakukan terhadap publik internal yaitu publik yang menjadi bagian dari unit/badan/perusahaan atau organisasi itu sendiri. Peranan public relations dengan publik internal dapat dilakukan dengan mengidentifikasi hal-hal yang dapat menimbulkan gambaran negatif dalam masyarakat. External public relations adalah peranan public relations yang dilakukan terhadap pubik eksternal yaitu publik umum. Peranan public relations dengan publik eksternal dapat dilakukan dengan mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran positif masyarakat terhadap perusahaan.
Fungsi public relations Menurut Bettrand R. Canfield fungsi dari setiap kegiatan public relations yang dilakukan perusahaan adalah : 1. Mengabdi kepada kepentingan umum Jika tidak untuk kepentingan publik baik itu internal maupun eksternal, maka tidak mungkin akan tercipta suatu hubungan yang menyenangkan. Sebaliknya suatu badan/perusahaan akan dapat sukses apabila segala tindakannya adalah sebagai pengabdian kepada kepentingan umum. 2. Memelihara komunikasi yang baik 67
JURNAL LENTERA KOMUNIKASI
Vol.1 No.1, Februari 2015 / ISSN 2442-2991
Seorang pimpinan yang melakukan kegiatan public relations akan berhasil di dalam kepemimpinannya, apabila ia ikut bergaul dengan para karyawannya. Ia harus melakukan kegiatan komunikasi bukan saja dalam hubungan dinas tetapi juga diluar dinasnya. 3. Menitik beratkan kepada moral dan tingkah laku yang baik Seorang pemimpin yang baik dalam tingkah lakunya akan menitik beratkan kepada moralitas, ia juga akan mempunyai wibawa apabila tidak cacat moral dan tingkah lakunya. Ia harus menjadi teladan bagi bawahannya. Syarat menjadi public relations Menurut pakar public relations Frank Jefkins (2003; 23-24), seorang pejabat public relations senantiasa dituntut untuk belajar. Ia harus rendah hati, tekun, serta cepat menyesuaikan diri. Kemampuan dan kemauan untuk mempelajari hal-hal baru mutlak diperlukan. Berikut ini adalah kriteria yang merangkum keahlian seorang praktisi public relations yang baik, terlepas dari latar belakang pribadinya, yaitu : 1. Mampu menghadapi semua karakter manusia 2. Mampu berkomunikasi dengan baik 3. Pandai mengorganisasi segala sesuatu 4. Memiliki integritas personal 5. Memiliki imajinasi 6. Memiliki kemampun untuk mencari tahu 7. Mampu melakukan penelitian dan mengevaluasi hasil-hasil dari suatu kampanye public relation serta belajar dari hasil-hasil tersebut. Jika keseluruhan syarat tersebut terpenuhi, maka public relations tentunya akan mampu menciptakan citra positif bagi perusahaan. Strategi public relations Rosady Ruslan (2008; 107), berpendapat strategi public relations adalah alternatif optimal yang dipilih untuk ditempuh guna mencapai tujuan public relations dalam kerangka suatu public relations plan. Strategi public relations dibentuk melalui dua komponen yang saling terkait erat, yaitu komponen sasaran yang terdiri dari para stakeholder dan publik yang mempunyai kepentingan yang sama dan komponen sarana yang berfungsi untuk menggarap setiap kemungkinan ke arah posisi yang menguntungkan melalui pola dasar “The 3C-‘s. Perencanaan Program Public Relations Sebelum membuat perencanaan program, terlebih dahulu harus public relations harus benar-benar mengetahui dan memahami tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Rumusan perencanaan yang matang, akan menghasilkan suatu program public relations yang efektif. Untuk membuat sebuah perencanaan program public relations yang baik, perusahaan membutuhkan upaya : 1. A searching look backward, yaitu penelusuran masa lampau untuk menetapkan faktor-faktor yang memgang peranan penting dalam situasi yang sedang terjadi. 2. A deep look inside, yaitu penelaahan terhadap fakta-fakta dan pendapat yang dipertimbangkan, dipandang dari sudut tujuan perusahaan dan keabsahan bobot. 68
JURNAL LENTERA KOMUNIKASI
Vol.1 No.1, Februari 2015 / ISSN 2442-2991
3. A wide look around, yaitu melihat kecenderungan-kecenderungan yang ada pada berbagai aspek di sekeliling kita serta situasi dan kondisi yang terjadi saat ini. 4. A long, long look ahead, yaitu melihat jauh kedepan untuk menentukan tujuan dan pelaksanaan program perusahaan yang ditentukan. Terdapat dua program public relations yang mendasar, yaitu preventif public relations program yang merupakan suatu program yang direncanakan untuk mencegah terjadinya halhal yang tidak diinginkan dan remedial public relations program yang bertujuan untuk menjalankan perbaikan atas situasi dan kondisi yang ada.
METODE PENELITIAN Definisi Variabel Definisi Konseptual 1. Kesesuaian Kata kesesuaian berasal dari sesuai yang menurut kamus bahasa Indonesia artinya adalah selaras, cocok, pas, serasi, sepadan, seimbang atau sejalan. 2. Penempatan Kerja Pengertian penempatan adalah menempatkan posisi seseorang ke posisi pekerjaaan yang tepat, seberapa baik seorang karyawan cocok dengan pekerjaannya akan mempengaruhi jumlah dan kualitas pekerjaan. 3. Public Relations Secara teoritis public relations adalah keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya. Definisi Operasional 1. Kesesuaian Yang dimaksud dengan kesesuaian dalam penelitian ini adalah ketepatan penempatan kerja yang dilakukan oleh Politeknik LP3I Jakarta Kampus Bekasi terhadap para mahasiswa jurusan public relations. 2. Penempatan Kerja Yang dimaksud oleh penulis dalam penelitian ini adalah penempatan kerja yang dilakukan oleh Politeknik LP3I Jakarta Kampus Bekasi terhadap para mahasiswa jurusan public relations yang disesuaikan dengan jurusan saat kuliah. 3. Public Relations Dalam penelitian ini public relations yang dimaksud oleh penulis adalah sebuah jurusan yang ada dalam bidang pendidikan Politeknik LP3I Jakarta Kampus Bekasi. Indikator Penelitian 1. Kesesuaian Yang menjadi indikator penelitian untuk variabel kesesuaian adalah ketepatan Politeknik LP3I Jakarta Kampus Bekasi dalam upayanya memberikan kesempatan penempatan kerja kepada para mahasiswa jurusan public relations. 2. Penempatan Kerja
69
JURNAL LENTERA KOMUNIKASI
Vol.1 No.1, Februari 2015 / ISSN 2442-2991
Yang menjadi indikator penelitian untuk variabel penempatan kerja adalah faktorfaktor yang perlu dipertimbangkan, prosedur penempatan kerja, tujuan penempatan kerja, dan prinsip penempatan kerja. 3. Public Relations Yang menjadi indikator penelitian untuk variabel public relations adalah tujuan public relations, peranan public relations, fungsi public relations, syarat menjadi public relations, strategi public relations, serta perencanaan program public relations. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti membutuhkan data-data pendukung yang berhubungan dengan kajian penelitian, yang bersumber dari library research atau studi pustaka dimana pengumpulan data dilakukan dengan cara mempelajari berbagai bentuk bahan-bahan tertulis seperti buku-buku penunjang kajian, catatan maupun referensi lain yang bersifat tertulis. Dalam melakukan studi pustaka, peneliti juga membaca beberapa artikel yang berkaitan dengan kajian penelitian serta dokumen-dokumen pendukung yang didapat dari beberapa penelitian lain yang berkaitan dengan kajian penelitian. Jenis penelitian dengan library research dilakukan peeliti karena jenis penelitian ini dianggap lebih efektif dan efisien baik dari segi waktu maupun tenaga. Peneliti juga melakukan teknik penelitian dengan pengamatan dan observasi lapangan karena data pendukung yang diperoleh melalui studi pustaka dirasa peneliti akan menjadi sangat lengkap dan dapat digunakan sebagai sarana pendukung dalam penelitian ini. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan penelitian. Hal ini berkenaan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa sumbernya dan apa yang digunakan. Jenis sumber data adalah mengenai darimana data diperoleh. Apakah data diperoleh dari sumber langsung atau data diperoleh dari sumber tidak langsung. Sumber data yang ada terbagi menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung, sementara data sekunder adalah data pendukung yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada. Untuk memperoleh data sekunder yang diinginkan, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan literature study. Studi literatur seperti yang dikemukakan oleh Ruseffendi (2008 ;47) adalah kegiatan yang meliputi mencari secara teratur, melokalisasi dan menganalisis dokumen yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Dokumen itu berupa teori-teori dan bisa pula hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai permasalahan yang akan diteliti. Studi literatur yang dimaksud dalam penelitian adalah studi pustaka dimana peneliti memperoleh berbagai informasi kajian dari dokumen dan buku-buku serta referensi tertulis lainnya. Selain itu peneliti juga mencari data primer dengan menggunakan 3 metode yang ada, yaitu : 1. Angket Adalah teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya. Angket yang digunakan oleh peneliti, merupakan daftar pertanyaan yang berisi tentang kesesuaian penempatan kerja bagi para mahasiswa jurusan public relations yang disebarkan kepada para alumni yang sudah memperoleh penempatan kerja. 70
JURNAL LENTERA KOMUNIKASI
Vol.1 No.1, Februari 2015 / ISSN 2442-2991
2. Observasi Merupakan teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap dari responden namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi. Observasi yang dilakukan berupa pengamatan yang dilakukan peneliti terhadap departemen CNP yang bertugas melaksanakan program penempatan kerja bagi para mahasiswa Politeknik LP3I Jakarta Kampus Bekasi. 3. Wawancara Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan Tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data. Wawancara yang dilakukan peneliti adalah berupa wawancara terstruktur yang ditujukan kepada para responden dan management serta staff CNP sebagai penyelenggara program penempatan kerja. Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Analisis data sebagai proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis seperti yang disarankan dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan dan tema pada hipotesis. Analisis data yang dipilih peneliti dalam penelitian ini adalah analisis data multivariate yaitu analisis yang didasarkan pada beberapa variabel, beberapa responden dan beberapa obyek penelitian dengan menggunakan metode dependensi yaitu metode statistik yang bertujuan untuk menjelaskan kesesuaian penempatan kerja bagi para mahasiswa jurusan public relations LP3I Jakarta Kampus Bekasi. Metode statistik yang digunakan peneliti dalam teknik analisis data adalah conjoint analysis yang digunakan untuk mengukur kombinasi antar variabel, yaitu kesesuaian penempatan kerja bagi para mahasiswa jurusan public relations LP3I Jakarta Kampus Bekasi. Dari rumusan di atas dapatlah kita tarik garis besar bahwa analisis data bermaksud mengorganisasikan data. Data yang terkumpul terdiri dari catatan, komentar peneliti, buku, dokumen berupa laporan, artikel, dan sebagainya. Setelah data terkumpul, maka penulis mengolah dan menganalisis data dengan menggunakan analisis secara deskriptif-kualitatif. Analisis deskriptif-kualitatif merupakan suatu tehnik yang menggambarkan dan menginterpretasikan arti data-data yang telah terkumpul dengan memberikan perhatian dan merekam sebanyak mungkin aspek situasi yang diteliti pada saat itu, sehingga memperoleh gambaran secara umum dan menyeluruh tentang keadaan sebenarnya. Populasi dan Sample Menurut Sugiyono (2010), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek dan subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jenis populasi dalam penelitian ini adalah populasi terbatas, yaitu sumber datanya jelas batasnya secara kuantitatif. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah para alumni jurusan public relations LP3I Jakarta Kampus Bekasi yang telah menerima program penempatan kerja.
71
JURNAL LENTERA KOMUNIKASI
Vol.1 No.1, Februari 2015 / ISSN 2442-2991
Sampel menurut Arikunto adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Keuntungan penetapan sampel adalah lebih efisien secara waktu, tenaga dan lebih teliti dan cermat dalam pengumpulan data. Teknik sampling yang dilakukan adalah probability sampling yang teknik sampling yang memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Jenis sampling yang dipakai adalah simple random sampling dimana cara pengambilan sampel dari anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata karena populasi yang bersifat homogen.
PEMBAHASAN Upaya Politeknik LP3I Jakarta Kampus Bekasi dalam melaksanakan penempatan kerja bagi mahasiswa jurusan Public Relations. Politeknik LP3I Jakarta Kampus Bekasi telah melakukan berbagai upaya berkaitan dengan pelaksanaan program penempatan kerja bagi para mahasiswanya, termasuk mahasiswa jurusan public relations. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengajukan penawaran kerjasama kepada beberapa perusahaan yang akan menjadi mitra kerja untuk bersedia mempekerjakan para mahasiswa tingkat 2 dan 3. Selain itu Politeknik LP3I Jakarta Kampus Bekasi juga menjalin komunikasi yang baik dengan banyak perusahaan yang telah menjadi mitra kerja agar selalu mencari karyawan dari pihak kampus. Tidak hanya dengan pihak eksternal upaya tersebut dilakukan, dipihak internal pun Politeknik LP3I Jakarta Kampus Bekasi melakukan berbagai upaya persiapan para mahasiswa yang hendak memasuki dunia kerja dengan mengadakan kegiatan soft skill dan menentukan kriteria mahasiswa yang dapat mengikuti program penempatan kerja agar pihak perusahaan dapat merasa puas dengan hasil kerja para kandidat dari pihak kampus. Kriteria tersebut meliputi : 1. Untuk Magang a. Minimum IPK yang dicapai adalah 2.75 b. Telah mengikuti perkuliahan sebanyak 4 semester c. Telah menyelesaikan administrasi keuangan d. Nilai agama yang diperoleh adalah B e. Nilai D dalam KHS tidak lebih dari 2 mata kuliah f. Belum menikah g. Berusia kurang dari 25 tahun h. Memiliki soft skill 2. Untuk Bekerja a. Minimum IPK yang dicapai adalah 3.00 b. Telah mengikuti perkuliahan sebanyak 4 semester c. Telah menyelesaikan administrasi keuangan d. Nilai agama yang diperoleh adalah B e. Nilai D dalam KHS tidak lebih dari 2 mata kuliah f. Belum menikah g. Berusia kurang dari 25 tahun h. Memiliki soft skill Dengan adanya kriteria bagi mahasiswa yang akan mengikuti program penempatan kerja, diharapkan mereka akan mampu menguasai bidang kerja yang digeluti dan perusahaan 72
JURNAL LENTERA KOMUNIKASI
Vol.1 No.1, Februari 2015 / ISSN 2442-2991
pun merasa puas akan hasil kerja mereka dan tentunya akan terus menjalin hubungan baik dan pada akhirnya akan terus mengandalkan Politeknik LP3I Jakarta kampus Bekasi dalam upaya mereka mencari karyawan yang sesuai. Selain beberapa kriteria tersebut, Politeknik LP3I Jakarta Kampus Bekasi juga merumuskan beberapa hal yang dapat menyebabkan hak mahasiwa untuk mengikuti program penempatan kerja dapat dinyatakan gugur, antara lain : 1. Menolak penempatan kerja 2. Telah menikah 3. Bekerja atas usahanya sendiri 4. Pernah mengikuti program penempatan kerja 5. Mengundurkan diri 6. Melakukan tindakan indispliner 7. Dihukum secara pidana 8. Menyampaikan data palsu 9. Telah 3 kali tidak menghadiri panggilan interview 10. Melakukan perkuliahan pada jam kerja 11. Tidak mengumpulkan CV pada pihak kampus 12. Tidak memberikan laporan pada proses penerimaan karyawan Beberapa hal tersebut dilakukan karena Politeknik LP3I Jakarta Kampus Bekasi berkewajiban memberikan data akurat kepada setiap mitra kerja yang membutuhkan serta menjamin bahwa setiap mahasiswa yang mengikuti program penempatan kerja adalah mahasiswa yang kompeten dan layak bekerja dan dapat mempertanggung jawabkan setiap tindakannya. Pihak Politeknik LP3I Jakarta Kampus Bekasi bertanggung jawab atas setiap informasi yang disampaikan kepada mitra kerja yang mencari calon karyawan dari mahasiswa yang dianggap kompeten dan layak mengisi posisi yang dibutuhkan sesuai dengan persyaratan yang diajukan pihak perusahaan kepada kampus. Proses penempatan kerja Politeknik LP3I Jakarta Kampus Bekasi terhadap mahasiswa jurusan Public Relations. Dalam melaksanakan program penempatan kerja, Politeknik LP3I Jakarta Kampus Bekasi menjalankan proses penempatan kerja yang diawali dengan penyerahan curriculum vitae oleh para mahasiswa kepada pihak kampus. Selanjutnya departemen CNP sebagai penanggung jawab program penempatan kerja tersebut, menyeleksi setiap CV yang masuk dan mengklasifikannya ke beberapa jabatan. Politeknik LP3I Jakarta Kampus Bekasi tidak selalu menawarkan mahasiswa kepada pihak mitra kerja, namun terkadang mitra kerja yang membutuhkan calon karyawan, mengajukan permohonan beserta job desk yang dikehendaki kepada pihak kampus yang diwakili oleh departemen CNP yang kemudian bertanggung jawab mencari kandidat yang dianggap relevan dengan posisi yang ditawarkan. Pihak Politeknik LP3I Jakarta Kampus Bekasi selanjutnya mengirimkan CV dari beberapa kandidat yang dianggap memenuhi syarat untuk diseleksi oleh pihak perusahaan yang kemudian dilakukan proses interview oleh perusahaan kepada mahasiswa sebagai calon karyawan. Kandidat yang dianggap memenuhi syarat adalah para mahasiswa yang memiliki soft skill dan nilai baik untuk setiap mata kuliah yang telah diambil. Sehingga mahasiswa yang bernilai tinggilah yang akan terlebih dahulu mendapatkan hak untuk diajukan mengikuti tes penerimaan karyawan baru oleh Politeknik LP3I Jakarta Kampus Bekasi.
73
JURNAL LENTERA KOMUNIKASI
Vol.1 No.1, Februari 2015 / ISSN 2442-2991
Mahasiswa yang mengikuti program penempatan kerja, tidak berhak menentukan di lokasi mana mereka akan bekerja. Politeknik LP3I Jakarta akan mengajukan mahasiswa kepada pihak perusahaan berdasarkan kualitas mahasiswa dan persyaratan yang dikehendaki perusahaan. Apabila sesuai antara permintaan perusahaan dengan skill yang dimiliki, maka pihak kampus akan mengajukan mahasiswa bersangkutan. Proses penempatan kerja yang disediakan oleh Politeknik LP3I Jakarta Kampus Bekasi adalah secara bertahap. Dimana mahasiswa yang diterima bekerja diharuskan menjadi karyawan magang terlebih dahulu, apabila memenuhi syarat dan memuaskan perusahaan dapat diangkat menjadi karyawan kontrak yang kemudian apabila memiliki kinerja baik maka dapat diangkat menjadi karyawan tetap pada perusahaan yang menjadi mitra kerja kampus. Terdapat beberapa faktor utama yang dipertimbangkan dalam proses penempatan kerja bagi para mahasiswa Politeknik LP3I Jakarta Kampus Bekasi, antara lain : 1. Pretasi Akademis Prestasi akademis yang mahasiswa selama mengikuti pendidikan menjadi pertimbangan, khususnya dalam penempatan kerja untuk menyelesaikan pekerjaan, serta mengemban wewenang dan tanggung jawab. Para mahasiswa yang memiliki prestasi akademis tinggi akan ditempatkan pada bidang pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya, sebaliknya mahasiswa yang memiliki latar belakang akademis rata-rata atau dibawah standar ditempatkan pada pekerjaan ringan dengan beban wewenang dan tanggung jawab yang relatif rendah. 2. Usia Faktor usia mahasiwa yang mengikuti program penempatan kerja juga dipertimbangkan. Penempatan tenaga kerja berdasarkan usia perlu dilakukan untuk menghindari rendahnya produktivitas yang dihasilkan oleh karyawan yang bersangkutan. Karena itu pihak kampus mensyaratkan usia tidak lebih dari 25 tahun bagi mahasiwa yang akan mengikuti program penempatan kerja. 3. Keterampilan Kerja Para mahasiswa yang mengikuti program penempatan kerja diyakini telah memiliki beberapa keterampilan yang dimiliki seperti keterampilan mental, keterampilan fisik, dan keterampilan sosial. Bagi mahasiswa yang memiliki nilai memuaskan namun belum mendapatkan kesempatan dalam program penempatan kerja, akan memperoleh tawaran untuk melakukan magang di kampus Politeknik LP3I Jakarta Kampus Bekasi untuk menambah wawasan dan pengetahuan mereka dalam dunia kerja. Apabila memiliki kinerja yang baik, tidak menutup kemungkinan mereka akan diangkat sebagai pegawai kontrak bahkan pegawai tetap pada lingkungan Politeknik LP3I Jakarta Kampus Bekasi sesuai dengan keahlian, keterampilan dan kemampuan yang dikuasai. Umumnya mahasiswa jurusan public relations yang bekerja di Politeknik LP3I Jakarta Kampus Bekasi mendapatkan kesempatan untuk menimba ilmu sebagai receptionist, customer service dan telephone operator karena mereka dianggap memiliki pengetahuan lebih mengenai jasa pelayanan kepada pelanggan. Dalam melaksanakan program penempatan kerja, Politeknik LP3I Jakarta Kampus Bekasi hanya memberi kesempatan kepada para mahasiswa yang bersedia mengikuti proses penempatan kerja tersebut dengan mengirimkan CV kepada pihak kampus. Bagi mereka yang tidak berminat untuk mengikuti program ini disarankan membuat surat pernyataan yang ditandatangi dan merterai sehingga pihak kampus tidak bertanggung jawab pada pencarian pekerjaan untuk mereka.
74
JURNAL LENTERA KOMUNIKASI
Vol.1 No.1, Februari 2015 / ISSN 2442-2991
Kesesuaian penempatan kerja mahasiswa jurusan public relations di Politeknik LP3I Jakarta Kampus Bekasi Perusahaan yang tergabung dalam mitra kerja Politeknik LP3I Jakarta Kampus Bekasi tidak ada yang bergelut dalam bidang public relations atau bidang lain yang dianggap sejenis, seperti media cetak maupun elektronik. Hal ini membuat dalam pelaksanaan program penempatan kerja, mahasiswa jurusan public relations tidak mendapatkan posisi pekerjaan yang sesuai dengan materi pembelajaran yang diperoleh di kampus. Para mahasiswa jurusan public relations ditempatkan hanya sebagai karyawan bidang umum yang bertugas melayani tamu, seperti receptionist, administrasi atau bahkan telephone operator dengan harapan mereka akan mampu mengembangkan sendiri ilmu yang diperolehnya selama kuliah sehingga akan mampu menempati posisi public relations secara bertahap. Karena pihak Politeknik LP3I Jakarta Kampus Bekasi tidak memiliki mitra kerja di bidang public relations, maka para mahasiwa jurusan tersebut ditawarkan bekerja pada bidang kerja yang hampir mirip fungsinya dengan public relations sehingga mereka dapat menerapkan ilmu yang didapat semasa kuliah. Diharapkan para mahasiswa jurusan public relations dari Politeknik LP3I Jakarta Kampus Bekasi dapat mengembangkan sendiri bidang kerja yang digelutinya sehingga akan mampu menghantarkan mereka pada posisi yang mereka inginkan. Dengan bidang kerja yang dirasa hampir mirip fungsinya, diharapkan para mahasiswa Politeknik LP3I Jakarta Kampus Bekasi, khususnya jurusan public relations dapat melakukan jasa pelayanan yang handal sehingga dapat memuaskan perusahaan. Politeknik LP3I Jakarta Kampus Bekasi yakin pada akhirnya nanti mahasiswa mereka akan mampu berkembang dan bersaing dengan lulusan kampus lain dalam bidang kerja yang sama dan secara bertahap akan menguasai pekerjaan yang digeluti. Dengan penempatan kerja pada jasa pelayanan, Politeknik LP3I Jakarta Kampus Bekasi berharap agar para mahasiswa jurusan public relations dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai bidang kerja lain yang akan membuat mereka bekerja profesional. Namun dari hasil kusioner yang ada, terlihat bahwa mahasiswa jurusan public relations Politeknik LP3I Jakarta Kampus Bekasi ada yang merasa kecewa dengan penempatan kerja seperti ini yang dalam anggapan mereka tidak sesuai dengan semua hal yang telah mereka pelajari selama kuliah. Mereka berharap dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dalam bidang kerja public relations untuk membuktikan bahwa mereka unggul karena sering melakukan kuliah praktek dibandingkan teori. Beberapa dari mahasiswa jurusan public relations berkuliah di Politeknik LP3I Jakarta Kampus Bekasi dan memilih jurusan tersebut dengan harapan dapat mengikuti program penempatan kerja sesuai dengan ilmu yang mereka terima karena sebagian dari mereka memang memiliki cita-cita awal sebagai public relations. Politeknik LP3I Jakarta Kampus Bekasi melakukan program penempatan para mahasiwa jurusan public relations pada bidang kerja lain dimaksudkan agar mereka dapat memotivasi untuk mengembangkan diri dan ilmu yang diperoleh semasa kuliah, karena jurusan public relations mempelajari tentang ilmu kemasyaratakan dan dapat ditempatkan pada berbagai bidang kerja yang berkaitan dengan jasa pelayanan dan menciptakan kepuasan pelanggan. Hal ini karena materi perkuliahan bagi jurusan public relations sebagian besar berhubungan dengan tema mengangkat citra perusahaan dan mampu memenuhi harapan pelanggan, sehingga sangat tepat bila mereka ditempatkan bekerja pada bidang jasa pelayanan.
75
JURNAL LENTERA KOMUNIKASI
Vol.1 No.1, Februari 2015 / ISSN 2442-2991
Dengan ditempatkannya para mahasiswa jurusan public relations di berbagai bidang kerja tersebut dan perlahan karir mereka naik, bahkan ada yang bisa menjalani fungsi public relations di perusahaan tempatnya bekerja, membuat pihak Politeknik LP3I Jakarta Kampus Bekasi tidak perlu lagi menjalin hubungan dengan perusahaan yang berkecimpung dalam dunia public relations dan setaranya. Namun tentu saja hal ini berbanding terbalik dengan harapan dan keinginan para mahasiwa Politeknik LP3I Jakarta Kampus Bekasi yang memilih jurusan public relations dengan tujuan utama dapat memahami aktivitas dan bekerja di bidang tersebut.
SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan observasi langsung di Politeknik LP3I Jakarta Kampus Bekasi serta dari pembahasan permasalah yang peneliti uraikan dalam bab sebeumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai beikut : 1. Politeknik LP3I Jakarta Kampus Bekasi telah melakukan berbagai upaya berkaitan dengan pelaksanaan program penempatan kerja bagi para mahasiswanya, termasuk mahasiswa jurusan public relations. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menjalin komunikasi yang baik dengan banyak perusahaan yang telah menjadi mitra kerja serta melakukan persiapan para mahasiswa yang hendak memasuki dunia kerja dengan mengadakan kegiatan soft skill dan menentukan kriteria mahasiswa yang dapat mengikuti program penempatan kerja agar pihak perusahaan dapat merasa puas dengan hasil kerja para kandidat yang ditawarkan. 2. Dalam melaksanakan program penempatan kerja, Politeknik LP3I Jakarta Kampus Bekasi menjalankan proses penempatan kerja yang diawali dengan penyerahan curriculum vitae oleh para mahasiswa kepada pihak kampus. Kemudian pihak kampus mengirimkan CV dari beberapa kandidat yang dianggap memenuhi syarat untuk diseleksi oleh perusahaan yang kemudian dilakukan proses interview oleh perusahaan kepada mahasiswa sebagai calon karyawan. 3. Perusahaan yang tergabung dalam mitra kerja Politeknik LP3I Jakarta Kampus Bekasi tidak ada yang bergelut dalam bidang public relations atau bidang lain yang dianggap sejenis, seperti media cetak maupun elektronik. Hal ini membuat mahasiswa jurusan public relations tidak mendapatkan posisi pekerjaan yang sesuai dengan materi pembelajaran yang diperoleh di kampus. Mereka ditempatkan hanya sebagai karyawan bidang umum yang bertugas melayani tamu, dengan harapan agar mampu mengembangkan sendiri ilmu yang diperoleh selama kuliah untuk menempati posisi public relations secara bertahap serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai bidang kerja lain yang akan membuat mereka bekerja profesional Saran Beberapa saran yang dapat peneliti sajikan bagi kesuksesan program penempatan kerja Politeknik LP3I Jakarta Kampus Bekasi : 1. Perlunya dibangun hubungan yang baik dengan beberapa perusahaan yang bergerak dalam bidang public relations atau sejenisnya, seperti jasa konsultan, media cetak, media elektronik atau biro iklan agar para mahasiswa yang telah memilih jurusan public relations dapat terpenuhi keinginannya untuk berkarir di dunia tersebut. 2. Dalam mengirimkan curiculum viate mahasiswa kepada perusahaan mitra kerja, sebaiknya pihak kampus memperhatikan alamat tempat tinggal mahasiswa sehingga 76
JURNAL LENTERA KOMUNIKASI
Vol.1 No.1, Februari 2015 / ISSN 2442-2991
dalam penempatan kerja, para mahasiwa dapat memperoleh pekerjaan dengan lokasi yang mudah dijangkau. 3. Perlu dipertimbangkan kembali dalam menempatkan mahasiswa jurusan public relations. Karena posisi kerja yang tidak tepat bukan membuat mereka makin berkembang namun justru dapat membuat kecewa dan tidak produktif dalam melakukan pekerjaannya. DAFTAR PUSTAKA Hariandja, Marihot T. E. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Grasindo, Jakarta Hasibuan, Malayu S. P. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia, BPFE Yogyakarta Jefkins, Frank. 2003. Public Relations, edisi ke 5, disempurnakan oleh Daniel Yadin, Erlangga, Jakarta Rumanti, Maria Assumpta . 2002. Dasar-dasar Public Relations, Grasindo, Jakarta
Ruslan , Rosady . 2008. Public Relations dan Media Komunikasi, Raja Grafindo Persada, Jakarta Sastrohadiwiryo, Siswanto. 2003. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia, edisi 2, Bumi Aksara, Jakarta
77