Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Universitas Budi Luhur, Jakarta 7 Oktober 2011
ISSN : 2087 - 0930
MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS LOGIKA FUZZY AHP DALAM PENENTUAN JURUSAN : STUDI KASUS POLITEKNIK LP3I KAMPUS KARANG TENGAH Nawindah1) dan Prabowo Pudjo Widodo2) 1)
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer Universitas Budi Luhur, Jakarta E-mail:
[email protected]
2)
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri, Jakarta E-mail:
[email protected]
ABSTRACT The determination of the appropriate major is the beginning to make students who have expertise in their own field. Majors in Polytechnic LP3I Karang Tengah are Business Administration (BA), Computerized Accounting (CA), Office Management (OM), Computer and Informatics (CI). CI). Because Becau of determining a major in LP3I Karang Tengah is still manual manual, it occurs the problem which is not precisely to determine it can cause a gap in LP3I academic service beause it's incompatible with the students talents and interests. interests With the non-fulfillment of market demand in industry world, the consequences would be borne by the polytechnic LP3I Karang Tengah. The problems that exist in the object of research, is expected to produce the desired result, by conducting quantitative research methods. Selection of samples using purposive sampling method. The data obtained will be used for purposes of modeling the process of decision making with the AHP-based fuzzy logic by using choice software 2000 and matlab 2010. The Validation will give the recommendation to students to choose a major in Polytechnic LP3I Karang Tengah. Key words: Decision-Making Model Model, Fuzzy AHP
1.
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Setiap mahasiswa baru Politeknik LP3I Kampus Karang Tengah yang berencana melanjutkan pendidikannya harus memutuskan pilihan untuk menentukan jurusan. Inilah sesuatu yang cukup sulit untuk diputuskan oleh kebanyakan mahasiswa, terutama yang tidak memiliki referensi dan mencari informasi terkait dengan pendidikan tinggi. Untuk itulah dirasa perlu dibuatkan tkan model penentuan pengambilan keputusan berbasis logika fuzzy AHP (Analytical Hierarchy Process ) dalam penentuan jurusan. 1.2. Masalah Penelitian 1.2.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan erdasarkan uraian diatas, maka didapatkan identifikasi masalah yaitu : 1. Tidak tepatnya jurusan merupakan kesenjangan layanan yang dilayani oleh LP3I Karang Tengah karena tidak sesuai dengan bakat dan minat mahasiswa. 2. Dengan tidak terpenuhinya permintaan pasar di dunia kerja maka akibatnya tentu menjadi beban LP3I Karang Tengah . 1.2.2 Batasan Masalah Batasan masalah dalam pemilihan jurusan mengunakan pendekatan kuantitatif dengan berbasis logika fuzzy AHP dengan kriteria jurusan sekolah asal, tes bakat dan minat. Penelitian ini dilakukan di Politeknik LP3I Kampus Karang Tengah untuk mahasiswa reguler tahun 2009.
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Universitas Budi Luhur, Jakarta 7 Oktober 2011
ISSN : 2087 - 0930
1.2.3 Rumusan Masalah Bagaimana model pengambilan keputusan berbasis logika fuzzy AHP dalam penentuan jurusan pada Politeknik LP3I Kampus Karangg Tengah. 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan penelitian 1. Membangun model pengambilan keputusan berbasis logika fuzzy AHP dalam penentuan jurusan pada Politeknik LP3I Kampus Karang Tengah 2. Melakukan validasi ( menguji keandalan ) model yang diban dibangun. 3. Membuat rekomendasi model pengambilan keputusan berbasis logika fuzzy AHP pada Politeknik LP3I Kampus Karang Tengah. 1.3.2 Manfaat penelitian 1. Bagi lembaga yang diteliti, dapat memberikan hasil rekomendasi penentuan pemilihan jurusan kepada mahasiswa Politeknik LP3I Kampus Karang Tengah. 2. Bagi Universitas Budi Luhur , tempat saya melakukan studi dapat menambah pustaka bagi mahasiswa yang ingin menggunakan sebagai referensi. 3. Bagi saya selaku penulis adalah menambah pengetahuan dalam membuat model pengambilan keputusan berbasis logika fuzzy AHP dan syarat kelulusan dalam menempuh jenjang pendidikan Program Pasca Sarjana Magister Ilmu Komputer Universitas Budi Luhur.
2. LANDASAN PEMIKIRAN 2.1 Teori Keputusan Dalam mengambil keputusan sering kali dihadapkan pada berbagai kondisi , antara lain unik, tidak pasti, dinamis jangka panjang dan kompleks. Kondisi unik adalah masalah tersebut tidak mempunyai preseden dan di masa depan mungkin tidak akan berulang kembali. Kondisi tidak pasti adalah faktor-faktor faktor yang diharapkan mempengaruhi dan memiliki kadar informasi sangat rendah. Kondisi jangka panjang memiliki implikasi jangkauan yang cukup jauh ke depan dan melibatkan sumber sumber-sumber sumber usaha yang benting. b Kondisi kompleks , yaitu pengambilan keputusan atas resiko dan waktu memiliki peranan yang besar, komponen dan keterkaitannya sering bersifat dinamik berubah menuru menurut waktu [13]. 2.2 Logika Fuzzy Fuzzy logic adalah sebuah metodologi ”berhitung” dengan varabel kata-kata kata (linguistic variable), sebagai pengganti ganti berhitung dengan bilangan. Dengan fuzzy logic , sistem kepakaran manusia bisa diimplementasikan iimplementasikan kedalam bahasa mesin secara mudah dan efisien. 2.3 AHP ( Analytical Hierarchy Process ) Proses Hierarki Analitik dikembangkan oleh Dr. Thomas L. Saaty dari Wharton School of Business pada tahun1970-an an untuk mengorganisir informasi dan penda pendapat ahli dalam memilih alternatif yang disukai [Saaty,1983]. Dengan menggunakan AHP , suatu persoalan akan diselesaikan dalam suatu kerangka pemikiran yang terorganisir, sehingga dapat diekspresikan untuk mengambil keputusan yang efektif atas persoalan tersebut. Persoalan yang kompleks dapat disederhanakan dan dipercepat proses pengambilan keputusannya. Prinsip kerja AHP adalah penyederhanaan suatu persoalan kom kompleks pleks yang tidak terstruktur , strategic dan dinamik menjadi sebuah bagian bagian-bagian bagian dan tertata dalam suatu hierarki.
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Universitas Budi Luhur, Jakarta 7 Oktober 2011
ISSN : 2087 - 0930
3. DESAIN PENELITIAN 3.1 Langkah-langkah Penelitian
Gambar 1 Langkah-langkah penelitian Langkah - langkah yang dilakukan dalam penelitian yaitu : Langkah 1 : menentukan permasalahan pada obyek penelitian ,yaitu : 1. Tidak tepatnya jurusan merupakan kesenjangan layanan yang dilayani oleh LP3I Karang Tengah karena tidak sesuai dengan bakat dan minat mahasiswa. 2. Dengan tidak terpenuhinya permintaan pasar di dunia kerja maka akibatnya tentu menjadi beban LP3I Karang Tengah. Langkah 2 : mendefinisikan masalah , Bagaimana model pengambilan keputusan berbasis logika fuzzy AHP dalam penentuan jurusan pada Politeknik LP3I Kampus Karang Tengah Tengah. Langkah 3 : pendekatan dengan logika fuzzy AHP , yaitu melakukan pendekatan AHP untuk membuat hierarki dan pembobotan kriteria, sub kriteria dan alternatif dan logika fuzzy digunakan untuk membuat derajat keanggotaan yang akan merekomendasikan dalam penentuan jurusan . Langkah 4 : Membuat hierarki AHP dan keanggotaan dengan llogika Fuzzy,
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Universitas Budi Luhur, Jakarta 7 Oktober 2011
ISSN : 2087 - 0930
Gambar 2 Hierarki Model Pengambilan Keputusan AHP dalam penentuan jurusan hierarki AHP dan keanggotaan dengan logika Fuzzy.
Berikut ini merupakan gambar pendefinisian subkriteria , sebagai berikut :
Gambar 3 mendefinisikan membership ffunction unction untuk sub kriteria IPA [4]dengan modifikasi Dari gambar tersebut dapat dilihat tiga variabel linguistic untuk FIS input IPA , yaitu rendah sedang dan tinggi. Langkah 5 : Validasi alidasi model dilakukan untuk menguji model yang telah dibuat sesuai dengan data validasi yang ada , dapat dilihat pada gambar 4.. Langkah 6: Dari ari aplikasi yang dibuat akan dihasilkan rekomendasi model dalam penentuan jurusan yang sesuai.dapat dilihat pada gambar 4.
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Universitas Budi Luhur, Jakarta 7 Oktober 2011
ISSN : 2087 - 0930
Gambar 4 Entry Data Aplikasi model pengambilan keputusan Data mahasiswa dengan jurusan sekolah asal IPS nilai 75 dan memiliki sifat dominan sanguinis nilai 9 maka jurusan yang disarankan adalah BA. Setiap mahasiswa hanya memiliki satu jurusan sekolah asal dan hasil asil tes bakat minat untuk setiap mahasiswa diperoleh satu sifat dominan .
NALISIS, INTERPRETASI, DAN IMPLIKASI PENELITIAN 4. ANALISIS, Pada bab ini akan dibahas proses pengolahan data, analisa data , interpretasi data dan implikasi terhadap obyek penelitian yang diawali dengan menentukan level level-level level sebagai kriteria, sub kriteria dan alternatif. Untuk menentukan elemen elemen-elemen yang signifikan pada masing--masing level dengan menggunakan metode Cochran’s Q Test Berdasarkan hasil uji metode Cochran’s Q Test ,maka dilakukan kajian dengan menggunakan proses hierarki untuk menjawab rumusan masalah. Kemudian dari hasil olah data akan dapat memberi memberikan jawaban atas hipotesa yang diajukan pada penelitian ini, sesuai atau tidak sesuai dengan disertai penjelasan makna empiris dan teoritis. Setelah penyusunan hierarki, akan dirancang kuesioner tahap dua untuk melakukan pembobotan terhadap kriteria, subkriteria riteria Data dari responden, akan diolah menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan software Expert Choice 2000. Kemudian dilakukan penentuan derajat keanggotaan dari setiap mahasiswa untuk mendapatkan rekomendasi yang sesuai menggunakan apl aplikasi ikasi berbasis logika fuzzy dengan menggunakan matlab 2010. 4.1 Pengumpulan data 4.1.1 Kuesioner Pendahuluan dengan metode Judgement Skala Guttman Pada kuesioner pendahuluan dilakukan penyebaran kuesioner tahap pertama kepada 3 (tiga) responden ahli yang akan melakukan pengujian elemen elemen-elemen yang signifikan pada masing-masing masing level dimulai dari level 1 untuk penentuan kriteria, level II untuk penentuan sub kriteria, dan level III untuk penentuan alternative pilihan, yaitu: Tabel 1 Elemen Kriteria, Sub kriteria dan Alternatif Sasaran
Model Pengambilan Keputusan Berbasis Logika Fuzzy AHP Dalam Penentuan Jurusan
Alternatif
Level 1
Level 2
Penentuan Jurusan Sekolah Asal
IPA IPS AP AK PJ/PM
Hasil Tes Bakat Minat
Sanguinis Melankolis Korelis Plegmatis
BA CA OM IK
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Universitas Budi Luhur, Jakarta 7 Oktober 2011
ISSN : 2087 - 0930
Uji validitas yang dilakukan untuk elemen elemen-elemen pada masing-masing masing level dilakukan dengan metode statistic Cochran Q Test, metode ini digunakan untuk mengetahui attribut apa saja yang dianggap sah (valid), dimana peneliti mengeluarkan atribut atribut-atribut atribut yang dinilai tidak sah berdasarkan kriteria-kriteria kriteria statistik yang dipakai. Dalam metode ini, responden ahli diberikan pertanyaan tertutup dengan metode Judgement Skala Guttman, yaitu pertanyaan anyaan yang pilihan jawabannya terdiri atas YA jika setuju dengan atribut yang diberikan dan TIDAK jika tidak setuju dengan atribut yang diberikan. 4.1.2 .2 Pembahasan hasil kuesioner pendahuluan Berdasarkan dari hasil tanggapan responden ahli terhadap el elemen-elemen elemen yang signifikan pada masing-masing masing level dimulai level I untuk penentuan kriteria, level II untuk penentuan sub kriteria, dan level III untuk penentuan alternatif pilihan dengan metode Cochran Q Test, sebagai berikut 1. Atribut kriteria mendapatkan an nilai Qhitung sebesar 5 dan Qtab sebesar 6 sehingga sesuai dengan ketentuan Qhit< Qtab maka atribut kriteria sah/valid. 2. Sub kriteria jurusan sekolah asal mendapatkan nilai Qhitung sebesar 4 dan Qtab sebesar 9.49 maka sub kriteria sah/ valid.Sub kriteria hasil tes bakat minat mendapatkan nilai Qhitung sebesar 3 dan Qtab sebesar 7.81 maka atribut sub kriteria sah/valid. 3. Elemen alternatif mendapatkan nilai Qhitung sebesar 3 dan Qtab sebesar 7.81 sehingga sesuai dengan ketentuan Qhit
No.
Tabel 2 Rasio Inkonsistensi perbandingan antara elemen matriks matriks. Matriks Perbandingan elemen
Nilai CR
1.
Perbandingan elemen kriteria level I berdasarkan sasaran penentuan jurusan
0.00
2. 3.
Perbandingan elemen sub kriteria level II berdasarkan Jurusan Sekolah Asal Perbandingan elemen sub kriteria level II berdasarkan Hasil Tes Bakat Minat
0.04 0.02
Dapat disimpulkan bahwa perbandingan berpasangan yang diberikan responden ahli memiliki nilai rasio inkonsistensi yang lebih kecil dari 0,1 sebagai batas maksimum nilai rasio inkonsistensi. Dengan demikian data responden adalah konsisten, sehingga kriteria dan sub kriteria yang ada dapat digunakan dalam pemodelan pengambilan keputusan berbasis logika fuzzy AHP dalam penentuan jurusan. 4.2 Interpretasi Model Berdasarkan hasil pengolahan data responden ahli bahwa ketentuan dalam penentuan jurusan diprioritaskan pada hasil tes bakat minat kemudian baru berdasarkan jurusan sekolah asal . Untuk sub kriteria terhadap kriteria hasil tes bakat minat diprioritaskan pada korelis dengan bobot 40,4% . Untuk sub kriteria terhadap kriteria jurusan sekolah asal diprioritaskan pada jurusan A AK K ( Akuntansi ) . Hal ini sangat sesuai dengan kebutuhan permintahan pasar tenaga kerja untuk bidang keahlian akuntansi. Dapat disimpulkan bahwa perbandingan berpasangan yang diberikan responden ahli memiliki nilai rasio inkonsistensi yang lebih kecil dari 0,1 sebagai batas maksimum nilai rasio inkonsistensi. Dengan demikian data responden adalah konsisten, sehingga kriteria dan sub kriteria yang ada dapat digunakan dalam pemodelan pengambilan keputusan berbasis logika fuzzy AHP dalam penentuan jurusan. Berdasarkan dasarkan validasi yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa model pengambilan keputusan berbasis logika fuzzy AHP sesuai dengan kebutuhan yang ada di politeknik LP3I kampus karang tengah , sehingga dapat diimplementasikan.
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Universitas Budi Luhur, Jakarta 7 Oktober 2011
ISSN : 2087 - 0930
4.3 Implikasi Penelitian 4.3.1 Aspek Sistem Sistem administrasi pendidikan yang ada masih bersifat manual menyebabkan ketersediaan data tidak optimal sehingga menghambat setiap keputusan yang akan diambil khususnya untuk keperluan penentuan jurusan. 4.3.2 Aspek Manajerial Implementasi model pengambilan keputusan berbasis logika fuzzyAHP dalam penentuan jurusan dapat dilakukan jika dokumentasi terhadap data mahasiswa lengkap. Bagian Marketing mengharuskan tes bakat minat untuk setiap calon mahasiswa , sehingga proses penen penentuan tuan jurusan dapat optimal. Dengan rekomendasi yang sesuai maka hasil lulusan berkualitas sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja. 4.3.3 Aspek Penelitian Lanjutan Dengan adanya model pengambilan keputusan berbasis logika fuzzy AHP dalam penentuan jurusan diharapkan untuk penelitian selanjutnya adalah mengukur tingkat keberhasilan dari model yang dibuat apakah dengan output model tersebut dapat memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja .
5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan 1. Berdasarkan hasil kriteria prioritas maka hasil tes bakat minat merupakan kriteria utama dalam penentuan jurusan. 2. Model pengambilan keputusan dapat dibangun dengan berbasis logika fuzzy. 3. Dengan menggunakan model pengambilan keputusan berbasis logika fuzzyy AHP hasil penentuan jurusan dapat lebih tepat. 4. Model pengambilan keputusan berbasis logika fuzzy AHP menggunakan 2 kriteria , 9 sub kriteria dan 4 alternatif jurusan . 5.2 Saran 1. Sistem Administrasi Pendidikan hendak nya di buat secara komputerisasi dengan menggunakan metodologi pengembangan software yang baik dan benar. 2. Dua kriteria yang ada dalam model pengambilan keputusan berbasis logika fuzzy AHP diharapkan dapat dikembangkan sesuai dengan kondisi yang ada. 3. Dengan menggunakan kriteria yang ada dalam menentukan jurusan diharapkan dapat diimplementasikan ke dalam sebuah aplikasi.
DAFTAR PUSTAKA [1 ] [2 ] [3] [4]
[5] [6] [7] [8]
SMA. smanda.edu-jatinangor.net.(( Diakses 22 Juli 2011) Sundiawan, Awan.,PSB-SMA Rahmah faith, Defi. K. Martiana , Entin. Karunia Basuki, Dwi. “ DSS Untuk Rekomendasi Reko Pemilihan Jurusan Pada Perguruan Tinggi Bagi Siswa SMU” .( 6 Agustus 2010): 11-6. Epsdin .Empat Sifat Manusia.2008. Manusia.2008.epsdin.wordpress.com.(Diakses .(Diakses 22 Juli 2011). Purnomo,Fredy. Sarikho ,Billy. Sutanto, Agus. Yosi, “ Anal Analisis isis dan Perancangan Decision Support System untuk Rekomendasi Peminatan Berdasarkan 9 Kecerdasan Manusia dengan Metode Constrained Fuzzy AH2P “.SNATI SNATI 2010 2010, ISSN: 1907-5022, 5022, (19 Juni 2010):A7 – A12. Naba, Agus., Belajar Cepat Fuzzy Logic Menggunakan Matlab, Andi Offset, Malang , 2009. Handayani, Niken. Evaluasi Perfoma Supplier Dengan Metoda Fuzzy AHP Pada Pelayanan Catering Di PT Garuda Indonesia.2009. 2009. eprints.lib.ui.ac.id.(Diakses 20 Juli 2011). Indradewi Oktavitri ,Sri. Cipto Mulyo ,Udosubakti.Kurniati, Nani.Penilaian Penilaian Resiko Lingkungan Ling dengan Fuzzy Analiytical Hierarky Process(FAHP) Process(FAHP).2010. digilib.its.ac.id.(Diakses 06 Agustus 2011) Kahar, Novhirtamely. Fitri, Nova. “ Aplikasi Metode Fuzzy Multi Criteria Decision M Making (FCDM)
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Universitas Budi Luhur, Jakarta 7 Oktober 2011
ISSN : 2087 - 0930
[9]
[10] [11] [12]] [13] [14]
Untuk Optimalisasi Penentuan Lokasi Promosi Produk “. SNATI 2011,, ISSN: 1907 – 5022, (17-18 Juni 2011) : A58- A63. Khorasani, Omid . Khakzar Bafruei, Morteza. “ A fuzzy AHP Approach For Evaluating And Selecting Supplier In Pharmaceutical Industry” . International Jurnal Of Academic Research , vol . 3 No. 1, (January, 2011) :346-352. “Cochran Q Tes “.2011.rosihan.lecture.ub.ac.id rosihan.lecture.ub.ac.id.(Diakses 12 Agustus 2011) Kusumadewi, Sri .,dkk. Aplikasi Logika Fuzzy Untuk Pendukung Keputusan Keputusan, Graha Ilmu: Yogyakarta, 2004. Kusumadewi, Sri.,dkk.”Fuzzy Multi Multi-Attribute Attribute Decision Making”,Edisi Pertama.,Graha Ilmu:Yogyakarta,2006. Marimin, “ Teknik Dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk ”, Cetakan 1, Grasindo, Jakarta, 2004. Supranto , J . Statistik Teori dan Aplikasi , edisi.5, Jakarta, 1987