Kesan Mendarat di Bandara Baru Gres Tiongkok 01 Maret 2016 07:30:12 Diperbarui: 01 Maret 2016
Cuma dalam penerbangan pulang dari mengunjungi festival salju dan es tahunan di Harbin, Tiongkok utara, mendapat pengalaman mendarat dibandara baru gres di Tiongkok. Baru 2 dari semestinya 5 jam penerbangan asal Harbin kembali ke Guangzhou tadi hari, setelah menyelesaikan hidangan makan siangnya, samar-samar mendengar pengumuman bahwa “kita siap akan mendarat di Bandara Ri----, supaya para penumpang kembali duduk dan mengenakan sabuk pengaman masing-masing”. Seingatnya penerbangan CZ ini adalah direct flight sewaktu membukingnya beberapa bulan lalu, dan tadi sewaktu berangkat pun tidak ada aba-aba penggantian flight dari Harbin, sekarang akan mendarat di Ri-apa? Suatu tempat yang tidak jelas, belum pernah mendengarnya. Tetapi penumpang yang duduk disebelah jendela sudah menyiapkan diri, dia bilang mau turun disini untuk menengok ibunya dalam rangka mudik Imlik, disini “Rizhao” di Shandong. Bapak tersebut dari sepintas tampang dan kenakan kelihatannya seorang petani dari pedesaan, tetapi sikapnya sangat sopan dan percakapannya berbudaya, setelah saling memperkenalkan diri, agak segan dia mengutarakan dirinya seorang kepala jaksa dikota yang terutara diperbatasan Tiongkok dan Rusia, tukang penangkap koruptor dan penyelundup disana katanya, mau liburan Imlik kekeluarganya yang masih didusun kelahirannya didekat sini, untuk merasakan kehangatan udara dikampung halamannya di Rizhao ketimbang dikedinginan yang membekukan segala diperbatasan Siberia sana. Merasa menyesal hampir salah menyangka seseorang
1
yang se-lihai KPK dari hanya tampaknya saja. Membuka halaman majalah penerbangan yang terletak dalam saku didepan lutut untuk mencari dimana Rizhao ini dipeta, juga tidak tercetak disana. Saya tanya bapak itu dimana Rizhao? Dia menunjukkan jarinya, “disekitar disini”, diselatannya Qingdao, “kira-kira disini tetapi masih belum dicetak nama Rizhao itu dalam peta, karena baru 3 hari ada penerbangan kesini dari Harbin”. Ternyata Bandara Shanzihe ini baru gres, yang sebelumnya tidak pernah ada. Rizhao terletak 170 Km dibarat-daya Qingdao, Shandong. (gambar chinadaily) Dengan perasaan antisipasi, kepingin tahu bagaimana wajah bandara baru ini. Ternyata satu bandara baru yang modern desainnya, bercorak serupa dengan bandara di Tiongkok yang lainnya, tidak sebesar Bandara Hong Kong atau semegah Bandara Guangzhou yang masing-masing seperti satu kota kecil, tetapi terpandang sangat indah sesaat pesawat mendarat. Bandara yang pembangunannya memakan biaya US$200 juta ini sebesar suatu stasiun kereta api super cepat saja. Landasan terbangnya cukup panjang 2,6Km yang memerlukan beberapa menit untuk mencapai gerbang parkirnya, dilengkapi jembatan udara untuk seluruh 5 gerbangnya. Sewaktu keluar dari pesawat untuk menunggu transit, terlihat wanita pasukan pembersih pesawat dalam seragam warna kuning yang rapih berbaris siap siaga disamping, menunggu melaksanakan tugasnya dengan alat pembersihnya masing-masing. Penumpang juga harus jalan sedikit jauh untuk menuju ruang tunggu, dan disana disapa dengan hangat “Selamat mendarat di Rizhao” oleh para awak darat yang menunggu. Baru 5 minggu bandara baru ini dibuka untuk penerbangan, disemua dinding ruang tunggu dipamerkan gambar foto tahap pembangunan bandara dan mural besar yang memamerkan pemandangan setempat. Luar biasa sepinya karena masih hanya beberapa terbang landas dalam jadwal domestik setiap harinya, meskipun sudah ada gambar pesawat Air France pernah mendarat disini, dan sudah ada skema jalur penerbangan seperti Rizhao-Seoul, Rizhao-Bangkok dan Rizhao-Singapura, itu masih dalam rencana di-internasional-kan dikemudian hari. Selama kira-kira setengah jam transit masih sempat mengelilingi ruangan dalam bandara yang total luasnya 9,000 meter persegi dan terdiri dari 2 tingkat, dimana ruang check-in, pemeriksaan keamanan dan baggage claim dilantai bawah dan ruang kedatangan dan tunggu keberangkatan dilantai atas, itu umum dibandara mana-mana. Hanya segelintir
2
penumpang yang sedang check-in disaat ini. Ada persediaan air minum dingin dan juga panas untuk penumpang membuat mie instan mereka. Kamar kecilnya cukup bersih dengan persediaan kertas toilet yang merupakan standar bandara internasional. Masih belum banyak pertokoan dan hanya satu restoran saja yang buka dan kosong.
Bandara Rizhao Shanzihe (RIZ).
Check-in counter.
Ruang tunggu dilantai atas.
Toilet yang bersih, selalu cuci tangan.
3
Persediaan air minum panas dingin. Sedang enaknya menikmati musik penenang hati yang merdu, sudah keburu-buru diumumkan waktunya untuk kembali kepesawat lagi. Tidak lupa membawa pulang sejilid buku kenangan bergambar yang besar dan indah yang tadinya dibagi-bagikan sewaktu diruang tunggu. Ternyata buku tersebut untuk memperkenalkan diri pembangunan pesat kota mereka dalam 10 tahun yang terachir ini. Gambar dari hasil perlombaan fotografi dalam Focus on Blue Rizhao terbitan 2012: "focus on blue rizhao" Terletak dipantai yang setiap pagi mendapat cahaya pertama sinar matahari dari Yellow Sea, maka mendapat nama Rizhao, kota pancaran pertaman matahari. "focus on blue rizhao" Pantai yang indah dengan cuaca hangat mendatangkan banyak pengunjung berlibur disana.
4
Menghormati dan memperhatikan Lansia terlihat dimana-mana, kebajikan yang diteruskan disini sepanjang masa.
Membangun pelabuhan besar untuk penyaluran produk kedalam negeri maupun keluar negeri
5
Anak setempat, pemenang Nobel Prize fisika Samuel Chao-chung Ting, berkali-kali bersama keluarganya dari Amerika untuk pulang kerumah orang tuanya
Putri setempat yang dipuji wanita Tionghoa tercantik. Fan Bingbing (34 tahun) menghadiri petayangan film-nya “Rizhao Chongqing” di 63rd Cannes Film Festival di Perancis
6
Dari Rizhao sini menjadi pangkal Jalur Sutra Abad 21 sampai ke Eropa
Membangun kota baru gres yang indah tanpa injeksi dari Pemerintah Pusat, cukup dari modal investasi yang berlimpah dipercayakan disana.
Mengemukakan “ekonomi biru” disepanjang pantai keemasan yang ikut menambah kemakmuran kotanya.
Salah satu desain kamar kecil yang menarik disepanjang 4 Km pantai untuk kebutuhan umum disana.
7
Menggarap bandara baru gres di Tiongkok diatas ladang bunga yang indah ini, mulai pada tahun 2013 didusun Shanzihe, Rizhao, Shandong Bandara Shanzihe rampung dalam 2 tahun pembangunannya dan segera dibuka dengan pendaratan pesawat perdana pada tanggal 22 Desember 2015. Mendapatkan penghargaan dunia UN Habitat Prize 2009 dalam pembangunan pemukiman manusia yang layak. Dengan pedoman yang sederhana “Setiap tahun ada perubahan. Dalam 3 tahun berubah kecil. Dalam 10 tahun sudah ada perubahan besar”, selama 10 tahun rakyat disini beramai-ramai membanting tulang membangun kebun halamannya sendiri. Mengemukakan perekonomian merah, duit RMB yang berwarna merah, mendatangkan investasi industri berat seperti beberapa pabrik baja, perkapalan, kereta maglev, dan truk, selain itu tetap memperkembangkan pertanian, perternakan, perikanan, perkebunan teh, pariwisata dan industri seni tradisionel. Mengemukakan perekonomian biru, langit dan laut yang biru, menjadikan sepanjang 4 Km pantai pasir halus dan keemasan, satu taman dengan fasilitas yang sedemikian rupa bagusnya untuk mendatangkan jutaan turis setiap tahunnya, juga membangun pelabuhan air dalam untuk penyaluran produk Tiongkok kedunia luar. Mengemukakan perekonomian hijau, lingkungan ekologi yang bersih, mengambil manfaat maksimal dari cerah matahari dalam pembangunan kota, yang mengharuskan penggunaan tenaga surya disegala bangunan dan keperluan sehari-hari, yang pertama di Tiongkok dan mendapatkan penghargaan Habitat Prize dari Persatuan Bangsa-bangsa. Hasilnya, Rizhao dari hanya tempat liburan dipantai yang tidak tercantum dalam peta penerbangan sampai bisa menjadi kota besar yang meliputi 4 kabupaten sebagai pangkalan Jalur Sutra abad 21 yang mencapai di Eropah Barat, dalam sesingkat 10 tahun yang mendasarkan ketekadan rakyat setempat tanpa mengandalkan tunjangan Pemerintah Pusat.
8
Kemajuan pesat Rizhao ini sudah tercantum dalam sejarah membentuk pemukiman canggih didunia, walaupun masih belum berhenti disini, sudah menjadi tolak ukur pembangunan kota baru gres yang akan menyusulinya di Tiongkok sekarang. Semoga suatu hari juga bermunculan Rizhao di Indonesia Raya. Alhamdulillah. Gambar-gambar dari 2012. Dilaporkan dan difoto oleh Anthony Hocktong Tjio pada 30 Januari 2016 Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/anthonytjio/kesan-mendarat-di-bandara-baru-gres-tiongkok_56d4bf84c823bd6a334cae22
9