KERANGKA ACUAN WORKSHOP DUKUNGAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI CABAI DAN BAWANG MERAH
BOGOR, 28 Juli 2015
KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA 2015
LATAR BELAKANG Permasalahan
dan
tantangan
pembangunan
hortikultura
yang
sering
mengganggu stabilitas ekonomi makro adalah cabai dan bawang merah. Kedua komoditas ini memiliki pengaruh yang cukup besar dalam perekonomian Indonesia terutama pengaruhnya terhadap terjadinya inflasi harga akibat tidak stabilnya pasokan bulanan komoditas tersebut terutama di musim hujan. Berkaitan dengan hal tersebut Kementerian Pertanian menugaskan Direktorat Jenderal Hortikultura melaksanakan Upaya Khusus Gerakan Peningkatan Produksi Cabai dan Bawang Merah. Kegiatan upsus cabai dan bawang merah ini tersebar di hampir seluruh propinsi di Indonesia. Untuk pengembangan cabai merah dilakukan di 17 propinsi dengan 99 kabupaten/kota, cabai rawit merah di kembangkan di 15 propinsi dengan 96 kabupaten/kota, sedangkan bawang merah dikembangkan di 27 propinsi dengan 64 kabupaten/kota. Lokasi pengembangan yang telah ditentukan oleh Direktorat Jendral Hortikultura tersebut memiliki kondisi lahan dan agroekosistem yang berbeda. Untuk mengatasi kondisi lahan dan agroekosistem yang berbeda tersebut dibutuhkan inovasi teknologi yang spesifik (sesuai dengan kondisi lahan dan kondisi agroekosistem), seperti dataran (rendah, medium dan tinggi), lahan (kering, sawah, gambut), musim (hujan dan kemarau). Badan Litbang ditugaskan mendukung Upsus pengembangan cabai dan bawang merah tersebut dari segi inovasi teknologi dan kelembagaannya. Puslitbang Hortikultura mengkordinasikan pelaksanaan tugas Badan Litbang dalam menghimpun kapasitas unit kerja dan unit pelaksana teknis lingkup Badan Litbang dalam fungsi pemanfaatan hasil penelitian lingkup Badan Litbang Pertanian. Beberapa inovasi teknologi untuk mendukung pengembangan cabai dan bawang merah di berbagai kondisi lahan dan agroekosistem sudah tersedia tetapi diduga belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan teknologi pada berbagai macam ekosistem lokasi Upsus. Di lain pihak, hasil penelitian yang ada belum seluruhnya dimanfaatkan pada upaya peningkatan produksi dan perbaikan perdagangan kedua komoditas itu. BPTP di setiap provinsi memiliki peran dan fungsi yang sangat penting sebagai kepanjangan tangan Badan Litbang di daerah. Bahkan dalam beberapa hal juga sebagai
kepanjangan tangan Kementerian Pertanian. Hal yang sama diharapkan akan dimainkan BPTP dalam Upsus cabai dan bawang merah. Dari 30 provinsi lokasi Upsus Cabai dan Bawang Merah, lima BPTP ditunjuk sebagai anggota Tim Teknis Upsus di provinsinya masing-masing, 24 lainnya tidak/belum ditetapkan sebagai anggota tim tersebut. TUJUAN 1. Menginventarisasikan jenis ekosistem dari seluruh lokasi pelaksanaan Upsus Cabai dan Bawang Merah 2. Menginventarisasikan teknologi budidaya, pascapanen dan alat mesin pertanian yang diperlukan pada jenis ekosistem tersebut yang ada di lingkup Badan Litbang Pertanian 3. Merumuskan pola pemberdayaan hasil penelitian lingkup Badan Litbang Pertanian menjadi bahan inovasi yang efektif di setiap lokasi pelaksanaan Upsus 4. Merumuskan peran BPTP dalam mendukung pelaksanaan Upsus Cabai dan Bawang Merah di provinsi masing-masing dalam kordinasi dengan Puslit, Balai Besar dan Balai penelitian terkait. KELUARAN YANG DIHARAPKAN 1. Informasi cukup rinci dan akurat mengenai ragam jenis ekosistem dari seluruh lokasi pelaksanaan Upsus Cabai dan Bawang Merah 2. Informasi komprehensif dan siap pakai mengenai teknologi budi daya, pasca panen dan alat mesin pertanian yang diperlukan pada jenis ekosistem tersebut yang ada di lingkup Badan Litbang Pertanian meliputi pengolahan tanah, irigasi, pengelolaan
hara,
pengelolaan
organisme
pengganggu
tanaman,
dan
pengelolaan pasca panen. 3. Rumusan pola pemberdayaan hasil penelitian lingkup Badan Litbang Pertanian menjadi bahan inovasi yang efektif di setiap ekosistem dari semua lokasi pelaksanaan Upsus 4. Rumusan peran BPTP baik yang sudah ditetapkan maupun belum ditetapkan sebagai Tim Teknis dalam mendukung pelaksanaan Upsus Cabai dan Bawang
Merah di provinsi masing-masing dalam kordinasi dengan Puslit, Balai Besar dan Balai penelitian terkait. PERAN NARA SUMBER DALAM WORKSHOP NARA SUMBER
ASUMSI DASAR
INFORMASI YANG DIHARAPKAN DISAMPAIKAN PADA WORKSHOP
Direktorat Jenderal
Pedoman Umum dan Petunjuk
Pedoman Umum dan Petunjuk
Hortikultura
Teknis sudah tersedia.
Teknis Upsus
CPCL sudah ditetapkan.
Lokasi Upsus sampai tingkat Kecamatan/Desa
Balai Besar Litbang
Peta jenis tanah dan iklim sudah
Prakiraan ragam jenis tanah dan
Sumber Daya
tersedia.
iklim dari lokasi Upsus yang telah
Lahan Pertanian
Teknologi pengelolaan lahan dan
diketahui lokasinya
irigasi untuk setiap jenis lahan dan
Jenis sistem irigasi serta teknologi
iklim sudah tersedia.
pengelolaan lahan dan iklim yang
Prakiraan jenis ekosistem dapat
telah tersedia untuk ekosistem yang
dilihat dari daftar lokasi Upsus dan
berbeda
peta AEZ Balai Besar Litbang
Pengelolaan pasca panen pada
Ragam teknologi pasca panen
Pasca Panen
cabai relatif sudah tersedia,
bawang merah dan cabai yang
sedangkan pada bawang merah
tersedia untuk mendukung Upsus
belum cukup tersedia
dengan tekanan pada pengelolaan dan penyimpanan bawang merah
Balai Besar
Teknologi irigasi dan pengelolaan
Ragam jenis alat dan mesin untuk
Mekansasi
lahan bersifat spesifik untuk setiap
irigasi dan pengelolaan tanah pada
Pertanian
jenis tanah dan iklim. Alat mesin
bawang merah dan cabai di
yang diperlukan untuk setiap jenis
berbagai ekosistem
teknologi juga bersifat spesifik. Prakiraan jenis ekosistem dapat dilihat dari daftar lokasi Upsus dan peta AEZ.
Balai Penelitian
Untuk setiap ekosistem diperlukan
Jenis teknologi budi daya untuk
Sayuran
teknologi budi daya bawang merah
bawang merah dan cabai pada
dan cabai yang spesifik
ragam ekosistem yang ada
Prakiraan jenis ekosistem dapat dilihat dari daftar lokasi Upsus dan peta AEZ BPTP
CPCL sudah ditetapkan oleh Dinas
Informasi CPCL dari Upsus Bawang
setempat.
Merah dan Cabai yang ada di
Jenis tanah dan iklim dari lokasi
provinsi masing-masing
yang ditetapkan dapat dilihat dari
Situasi dan kondisi kordinasi
Ata AEZ dan diverifikasi di
dengan Dinas terkait setempat
lapangan.
dalam pelaksanaan Upsus Bawang Merah dan Cabai
WAKTU DAN TEMPAT Workshop diselenggarakan pada hari Selasa, 28 Juli 2015, bertempat di Balai Penelitian Tanaman Obat dan Rempah Aromatik (Balitro), Jl. Tentara Pelajar No. 3A Bogor.
PESERTA Peserta Workshop adalah : 1. Kepala Puslitbang Hortikultura 2. Direktur Budidaya dan Pasca Panen Tanaman Sayuran, Ditjen Hortikultura 3. Kepala BB Pengkajian 4. Kepala BBSDLP 5. Kepala BB Pascapanen 6. Kepala BB Mekanisasi Pertanian 7. Kepala Balitsa 8. Kepala Balitbu Tropika
9. Kepala Balithi 10. Kepala Balitjestro 11. Kepala BPTP (30 BPTP) 12. Penanggung Jawab Kegiatan PKAH BPTP (30 BPTP) 13. Tim DPKAH Puslitbang Hortikultura 14. Ketua Tim Pendampingan PKAH BB Pengkajian 15. Peneliti Balitsa 16. Peneliti Puslitbang Hortikultura
AGENDA TENTATIF WORKSHOP DUKUNGAN UPSUS CABAI DAN BAWANG MERAH BOGOR, 28 JULI 2015 Waktu 08.00 – 08.30 08.30 – 08.45 08.45 – 09.15 09.15 – 09.30 09.30 – 12.00
12.00 – 13.00 13.00 – 14.30
14.30 - 16.00 16.00 – 16.30 16.30 - 17.00
Kegiatan Registrasi Pengantar Doa Laporan Penyelenggara Pengantar workshop dan Pembukaan Coffee break Sesi I:
Pembicara/ Moderator Panitia MC PM
Moderator : Dr. Ahmad Dimyati, MS
1. Program Peningkatan Produksi Cabai dan Bawang Merah
Direktur Budidaya dan Pascapanen Sayuran
2. Karakteristik dan Kesesuaian Lahan dan Agroklimat pada Lokasi UPSUS
Ka BBSDLP
3. Karakteristik dan Kesesuaian Teknologi Budidaya Cabai dan Bawang Merah di Lokasi UPSUS
Balitsa
Diskusi ISHOMA Sesi II:
Moderator :
1. Sistem irigasi Mendukung UPSUS Cabai dan Bawang Merah
Ka BBSDLP
2. Alsin Irigasi Mendukung UPSUS Cabai dan Bawang Merah
Ka BB Mekanisasi Pertanian
3. Teknologi Pascapanen Mendukung UPSUS Cabai dan Bawang Merah
Ka BB Pascapanen dan Ka BB Mekanisasi Pertanian
Diskusi Diskusi Peran BPTP dalam Program UPSUS Coffee Break Pembacaan rumusan dan Penutupan
Kepala BB Pengkajian