KERAGAAN SALURAN PEMASARAN SAYURAN ORGANIK PADA PT. TANI ALAMI LESTARI INDONESIA Tika Nopiyanti*) Program Studi Agribisnis Fakultas pertanian Universitas Siliwangi
[email protected] Betty Rofatin**) Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi
[email protected] H.M. Iskandar Mamoen***) Fakultas Pertanian Univerrsitas Siliwangi
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini adalah kasus pada PT. Tani Alami Lestari Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Saluran dan fungsi yang dilakukan setiap lembaga pemasaran sayuran organik pada PT. Tani Alami Lestari Indonesia, (2) Besarnya marjin pemasaran, Farmer’s share dan Keuntungan yang diperoleh masing-masing lembaga pemasaran. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus pada kasus saluran pemasaran sayuran organik (Bayam, Pakcoy, Kangkung, Siomak dan Kailan besar) di PT. Tani Alami Lestari Indonesia Tasikmalaya dengan teknik pengambilan responden secara Snow ball Sampling. Penelitian ini dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1). Terdapat dua tingkat saluran pemasaran sayuran organik, yaitu saluran nol tingkat (produsen – konsumen akhir) yang terdiri dari satu saluran dan saluran satu tingkat (produsen – agen konsumen akhir) yang terdiri dari empat saluran. Fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan oleh lembaga pemasaranya itu fungsi penjualan, pembelian, pembiayaan, penanggungan resiko, informasi pasar, penyimpanan dan transportasi. (2). Pada saluran nol tingkat tidak terdapat marjin, karena dalam proses pemasarannya tidak melibatkan pengecer. Sedangkan pada saluran satu tingkat marjin pemasaran sebesar Rp. 4.000,00.- per kilogram, dan Farmer’s share 80 persen dengan bagian harga yang diterima produsen dari harga yang dibayarkan konsumen lebih besar pada saluran satu tingkat. Keuntungan terbesar yang diperoleh lembaga pemasaran saluran satu tingkat terdapat di saluran empat dengan keuntungan Rp. 3.431,00.-.
Kata Kunci : Marjin, Farmer’s share, dan Keuntungan pemasaran.
1) 2) 3)
Penelit Pembimbing 1 Pembimbing 2
1
ABSTRACT This research is case on PT. Tani Alami Lestari Indonesia. This study aims to know (1) The chanel and function which is done by every marketing department, (2) and how big the marketing margin is also its Farmer’s share and profit . This research user case study methods for spinach, pakcoy, watercress, siomak, and kailan organic case marketing. The researcher uses snowball sampling to collecting its data. This research analyzed descriptive. This result showed that (1) there are two marketing level of organic vegetable marketing channel, First zero channel level (Producen to end user) wich consist of a single channels and one level channels (Producen – Agen – User) wich consist of four channels. The marketing function which perfomed by marketing agencies are Selling function, buying, budgeting, assurance, market information, storage and transportation are marketing function which is done by marketing department. (2) In zero level channel, on the level chanel, marketing margin on Rp. 4.000,00.-. and 80 percent of Farmer’s share. With part of the price which paid by consumers greater than one level channel. The biggest advantage which obtained by one level channel marketing agency be found one channel one with Rp.3.431,00.- profit. PENDAHULUAN Pertanian di Negara kita merupakan hal terpenting karena Negara kita merupakan Negara yang memiliki potensi baik dalam pertanian dengan lahan yang sangat subur untuk bercocok tanam dan masyarakatnya bergantung pada hasil pertanian baik untuk kebutuhan pangan, sandang dan papan, sebagian besar kebutuhan masyarakatnya dipenuhi dari hasil pertanian. Pemerintah
melalui
Departemen
Pertanian
Republik
Indonesia
mencanangkan program “Go Organik 2010” dengan slogan “Back to Nature” Perkembangan ini ditandai dengan semakin banyaknya model pemasaran alternatif di berbagai kota yang menjual produk organik dan organisasi nonpemerintah pendamping petani yang mengembangkan pertanian organik (Purwati A, 2004).
2
Pasar sayur organik sudah ada yang terbentuk, yaitu pelaku pemasarannya sudah banyak di sekitar masyarakat, hal ini menunjukkan bahwa bisnis organik cukup menguntungkan, ditambah dengan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan makanan yang dikonsumsinya. Produk sayuran organik sekarang ini sudah mulai cukup dikenal masyarakat sehingga potensi untuk pemasaran sayuran organik cukup menjanjikan. Menurut data dari web Kota Tasikmalaya (2012), hampir 70 persen merupakan pusat bisnis, pusat perdagangan dan jasa, serta pusat industri di Priangan Timur dan Selatan berada di Kota Tasikmalaya. Oleh sebab itu sangat cocok bagi para investor di kota Tasikmalaya membuka peluang yang sebesarbesarnya untuk berinvestasi.
Investasi
yang potensial saat ini adalah
pengembangan bisnis organik yang mulai berkembang di daerah Priangan Timur terutama daerah Kabupaten Garut dan Kabupaten Tasikmalaya dan sentra pemasaran dari produk-produk tersebut berada di Kota Tasikmalaya. Pemasaran sayuran organik di Kota Tasikmalaya sangatlah penting untuk memenuhi permintaan konsumen. Oleh karena itu pelaku-pelaku pemasaran yang ada di Kota Tasikmalaya sangat diperlukan. Pemasaran yang dilakukan secara langsung ke konsumen atau tidak langsung. Menurut pendapat David dan Steven (1987) proses yang mengakibatkan aliran produk melalui suatu sistem dari produsen ke konsumen disebut pemasaran. Secara khusus pemasaran dapat didefinisikan sebagai telaah terhadap aliran produk secara fisik dan ekonomis, dari produsen melalui pedagang perantara ke konsumen. Penyaluran barang dari produsen ke konsumen akhir disebut saluran pemasaran. Sedangkan Mubyarto
3
(1989) menyatakan, bahwa pemasaran sama dengan tataniaga atau distribusi, yaitu kegiatan ekonomi yang berfungsi membawa atau menyampaikan barang dari produsen ke konsumen. Produsen sayuran organik pun telah banyak bermunculan, salah satunya adalah PT. Tani Alami Lestari Indonesia yang menghasilkan lebih dari 20 jenis sayuran organik. PT. Tani Alami Lestari Indonesia telah berdiri selama ± 8 tahun dan telah mensuplai hasil sayuran organiknya ke agen-agen di Tasikmalaya atau memasarkannya secara langsung kepada konsumen. PT. Tani Alami Lestari Indonesia merupakan produsen berbagai macam sayuran organik, berbagai jenis sayuran yang di produksi PT. Tani Alami Lestari Indonesia mempunyai prospek atau pemasaran yang baik karena mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Selain memproduksi sendiri sayuran organik, PT. Tani Alami Lestari Indonesia juga melakukan kemitraan dengan petani-petani di daerah sekitar kebun perusahaan tersebut, dengan tujuan agar petani dapat bertanam sayuran organik dan mendapatkan hasil finansial yang lebih besar, karena tujuan dari kemitraan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut bertujan untuk mempermudah petani menjual hasil produksi yang dihasilkan dengan adanya sistem kemitraan tersebut. Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang saluran pemasaran sayuran organik di PT. Tani Alami Lestari Indonesia. Sayuran yang dibudidayakan di PT. Tani Alami Lestari Indonesia diantaranya sosin, pakcoy, brokoli, kembang kol, siomak, poleng, wortel, sawi putih, buncis, labu siam, lobak, jagung manis, kacang merah, kacang panjang,
4
kacang tanah, morakot, timun, kailan, kangkung, bayam hijau, bayam merah, kol ungu, seledri, bawang daun, ubi ungu. Adapun agroindustri yang dikembangkan yaitu keripik ubi ungu, dan keremes ubi ungu. Jenis sayuran yang akan diteliti (pakcoy, siomak, kangkung, bayam, kailan besar), alasannya karena jenis sayuran tersebut merupakan tanaman sayuran yang memiliki umur yang sama, dipasarkan ke agen–agen yang sama, bobot perbungkus dan harganya sama, luas lahan yang ditanam sama. Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, maka masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Bagaimana saluran pemasaran dan fungsi apa saja yang dilakukan setiap lembaga pemasaran sayuran organik pada PT. Tani Alami Lestari Indonesia (2) Berapa besarnya marjin pemasaran, Farmer’s share dan keuntungan yang diperoleh masing-masing saluran pemasaran organik PT. Tani Alami Lestari Indonesia? Adapun tujuan dari penelitian ini adalah (1) Saluran dan fungsi yang dilakukan setiap lembaga pemasaran sayuran organik pada PT. Tani Alami Lestari Indonesia. (2) Besarnya marjin pemasaran, Farmer’s share dan keuntungan yang diperoleh masing-masing saluran pemasaran pada PT. Tani Alami Lestari Indonesia.
METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Metode studi kasus merupakan salah satu metode penelitian dalam ilmu sosial. Dalam riset pada metode ini, dilakukan pemeriksaan longitudinal yang mendalam terhadap suatu keadaan atau kejadian yang disebut sebagai kasus dengan
5
menggunakan cara-cara
yang sistematis dalam
melakukan pengamatan,
pengumpulan data, analisis informasi, dan pelaporan hasilnya. Objek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah pada keragaan saluran pemasaran sayuran organik (Pakcoy, Siomak, Kangkung, Bayam, dan Kailan besar) di PT. Tani Alami Lestari Indonesia Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Penentuan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa perusahaan tersebut merupakan perkebunan sayuran organik terbesar yang berperan memproduksi dan melakukan pemasaran di Kabupaten Tasikmalaya. Berdasarkan sumbernya, jenis dan data yang diambil dalam penelitian ini terdiri dari: (1) Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dilapangan, baik melalui pengamatan langsung, dengan menggunakan kuisoner dan wawancara yang telah disiapkan. (2) Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari dinas atau lembaga instansi terkait serta literatur pendukung. Responden dalam penelitian ini adalah PT. Tani Alami Lestari Indonesia serta lembaga pemasaran yang terlibat dalam pemasaran sayuran organik dari PT. Tani Alami Lestari Indonesia. Metode penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode Snow ball sampling atau teknik penelitian sampel yang mula-mula jumlahnya kecil kemudian membesar, ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi besar. Dalam penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua orang sampel, tetapi dengan dua orang ini belum merasa lengkap terhadap data yang diberikan, maka peneliti mencari orang lain yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang diberikan
6
oleh dua orang sampel sebelumnya. Begitu seterusnya sehingga jumlah sampel semakin banyak, Sugiyono (2011). Penelitian ini adalah sebagaimana yang dikemukakan oleh Hamid dan Teken (1972) sebagai berikut : Analisis Margin Pemasaran M = He – Hp atau M = π + B Keterangan : M He Hp π B Farmer’s Share Fs = Keterangan :
= = = = =`
Margin Pemasaran (Rp) Harga yang dibayarkan konsumen (Rp) Harga yang diterima produsen (Rp) Keuntungan pemasaran (Rp) Biaya pemasaran (Rp)
x 100 % He Hp Fs
= = =
Harga eceran di tingkat konsumen (Rp) Harga jual di tingkat produsen (Rp) Farmer’s Share (%)
HASIL DAN PEMBAHASAN Saluran Pemasaran Sayuran Organik Pemasaran sayuran organik dilakukan oleh PT. Tani Alami Lestari Indonesia kemudian di salurkan ke agen-agen dan langsung di ecerkan ke konsumen. Pada pemasaran sayuran organik terdapat satu saluran pemasaran oleh empat agen pemasaran. Saluran pemasaran bisa dilihat pada lampiran 3. Sayuran organik yang dijual sudah dikemas rapi dengan bobot per bungkus yang sudah disesuaikan dengan selera konsumen untuk sayuran organik jenis (Pakcoy, Bayam, Kangkung, Siomak, dan kalian besar) ukuran 250 gram per bungkus.
7
Saluran sayuran organik yang dilakukan pada PT. Tani Alami Lestari Indonesia yaitu:
Saluran nol tingkat yang terdiri dari satu saluran yaitu: 1. Produsen - konsumen
Saluran satu tingkat yang terdiri dari empat saluran yaitu: 1. Produsen – Agen 1 – Knsumen akhir 2. Produsen – Agen 2 – Konsumen akhir 3. Produsen – Agen 3 – Konsumen akhir 4. Produsen – Agen 4 – Konsumen akhir
1). Saluran Nol Tingkat Saluran nol tingkat yaitu yang memiliki satu saluran dari PT. Tani Alami Lestari Indonesia atau produsen langsung kepada konsumen akhir, saluran nol tingkat merupakan saluran terpendek dalam kegiatan saluran pemasaran atau disebut dengan saluran langsung, karena proses penyalurannya dari produsen ke konsumen akhir tanpa melalui perantara. Konsumen akhirnya yaitu pelanggan rumahan, toko-toko, guru-guru sekolah, dan rumah makan. Harga jual sayuran organik (Pakcoy, Bayam, Kangkung, Siomak, dan Kailan besar) pada saluran nol tingkat yaitu ditingkat produsen Rp. 16.000,00.per kilogram. Harga jual sayuran organik dari petani kepada konsumen ini merupakan harga ditingkat konsumen akhir pada saluran nol tingkat. 2). Saluran Satu Tingkat Saluran satu tingkat yang terdiri dari empat saluran dimulai dari produsen yang menjual sayuran organik ke agen yang berada didaerah kota Tasikmalaya
8
dengan harga Rp.16.000,00.- per kilogram. Agen kemudian menjual sayuran organik ke konsumen akhir yang ada di daerah kota Tasikmalaya dengan harga Rp. 20.000,00.- per kilogram. Harga jual sayuran organik dari agen sampai ke konsumen akhir merupakan harga ditingkat konsumen akhir pada saluran satu tingkat. Fungsi Pemasaran Tujuan pemasaran adalah mengarahkan barang-barang dan jasa-jasa ke tangan konsumen akhir. Untuk itu diperlukan berbagai kegiatan tertentu dan proses yang diperlukan karena spesifikasinya di dalam proses, pemasaran disebut fungsi-fungsi pemasaran. Lembaga pemasaran menjalankan fungsi-fungsi pemasarannya untuk memperlanacar penyaluran sayuran organik. Pada umumnya fungsi-fungsi pemasaran dilakukan oleh lembaga pemasaran, yang dapat dibagi menjadi tiga kegiatan fungsi yaitu fungsi pertukaran, fungsi fisik dan fungsi fasilitas. Fungsifungsi pemasaran yang dilakukan dalam pemasaran sayuran organik dari produsen hingga sampai ke konsumen akhir memiliki kegiatan fungsi yang berbeda-beda. 1) Fungsi Pemasaran Ditingkat Produsen PT. Tani Alami Lestari Indonesia merupakan produsen sayuran organik melakukan fungsi pertukaran yaitu melakukan penjualan sayuran organik ke pada agen-agen dan juga melakukan fungsi fisik (penyimpanan sayuran organik di cool room, pengangkutan dan pengemasan) serta melakukan fungsi fasilitas (sortasi, penanggungan risiko, pembiayaan dan informasi pasar).
9
Fungsi fasilitas yang dilakukan oleh PT. Tani Alami Lestari Indonesia yaitu pembiayaan, dan informasi pasar. Pembiayaan merupakan pembayaran sayuran organik oleh PT. Tani Alami Lestari Indonesia kepada petani dan penanngungan biaya-biaya pada produksi sayuran organik. Sedangkan untuk fungsi penanggungan risiko yang dilakukan oleh PT. Tani Alami Lestari Indonesia yaitu risiko produksi apabila terjadi gagal panen akibat serangan hama dan penyakit. 2). Fungsi Pemasaran Ditingkat Agen Fungsi yang dilakukan oleh agen-agen yaitu berupa fungsi pertukaran (pembelian dan penjualan), fungsi fisik (pengangkutan), dan fungsi fasilitas (penanggungan risiko, pembiayaan, dan informasi pasar). Fungsi pertukaran dilakukan dengan membeli sayuran organik kepada produsen dan menjualnya kepada konsumen akhir, fungsi penyimpanan kadangkadang dilakukan apabila ada sisa sayuran yang tidak terjual habis untuk di orderkan kembali, agen-agen membawa kembali kerumah mereka hanya dengan menyimpannya ke dalam kulkas apabila diperlukan, namun apabila sayuran masih tahan tanpa pendingin mereka hanya menyimpannya di tempat yang sejuk, dengan penyimpanan akan mengakibatkan adanya penyusutan sebagai penanggungan resiko. Cara jualan para agen-agen tidak pada kios khusus hanya pada lapak-lapak di tempat strategis. Cara pemasaran yang dilakukan oleh para agen yaitu mengorderkan sayur-sayuran organiknya dengan cara memanfaatkan SMS, BBM, dan Whatsapp dan adanya delivery order.
10
Marjin, Biaya dan Keuntungan Pemasaran Sayuran Organik Marjin pemasaran adalah perbedaan harga yang dibayarkan konsumen dengan harga yang diterima oleh produsen. Marjin pemasaran sayuran organik pada setiap saluran dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Perhitungan Biaya dan Keuntungan Pemasaran Sayuran Organik Pada Saluran Nol Tingkat No Keterangan Volume Harga Jual Penerimaan Sayuran (Kg) (Rp/Kg) Rp 1. Konsumen 13,75 16.000 220.000 Jakarta
2.
3.
Total Biaya (Rp) Biaya/unit (Rp/Kg) Keuntungan (Rp/Kg) Konsumen Bandung
49.000 816 15.184
Total Biaya (Rp) Biaya/unit (Rp/Kg) Keuntungan (Rp/Kg) Konsumen Tasikmalaya
39.000 600 15.400
Total Biaya (Rp) Biaya/unit (Rp/Kg) Keuntungan (Rp/Kg)
71.000 887,5 15.112
15
16,25
16.000
240.000
16.000
260.000
Sumber: Data Primer Diolah, 2015
Tabel 1 menunjukkan pada saluran nol tingkat tidak terdapat lembaga pemasaran yang terlibat karena produsen menjual langsung kepada konsumen sehingga nilai marjinnya nol. Konseumen akhir pada saluran nol tingkat itu adalah door to door langsung mengirimnya ke perumahan, guru-guru sekolah, toko-toko dan rumah makan. Daerah konsumen akhir yang langsung dikirim yaitu Jakarta, Bandung dan Tasikmalaya. Pengiriman yang dilakukan pada daerah Bandung dan
11
Jakarta menggunakan jasa pengiriman melalui paket oleh bis. Sedangkan untuk saluran satu tingkat dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Perhitungan Biaya, Marjin dan Keuntungan Pemasaran Sayuran Organik PadaSaluran Satu Tingkat No
Keterangan Agen
Volume Sayuran (Kg)
1.
Pengecer 1 62.600 569 4.000 3.431
2.
Total Biaya (Rp) Biaya/unit (Rp/Kg) Marjin (Rp/Kg) Keuntungan (Rp/Kg) Pengecer 2
82.600 1.180 4.000 2.820
3.
Total Biaya (Rp) Biaya/unit (Rp/Kg) Marjin (Rp/Kg) Keuntungan (Rp/Kg) Pengecer 3
4.
Total Biaya (Rp) Biaya/unit (Rp/Kg) Marjin (Rp/Kg) Keuntungan (Rp/Kg) Pengecer 4 Total Biaya (Rp) Biaya/unit (Rp/Kg) Marjin (Rp/Kg) Keuntungan (Rp/Kg)
Harga Beli Harga Jual (Rp/Kg) (Rp/Kg)
Penerimaan (Rp)
30
16.000
20.000
600.000
25
16.000
20.000
500.000
15
16.000
20.000
300.000
15
16.000
20.000
300.000
39.300 786 4.000 3.214
18.000 6.00 4.000 3.400
Sumber: Data Primer Diolah, 2015
Marjin Lembaga pemasaran yang terlibat dalam pemasaran sayuran organik pada saluran satu tingkat yaitu Rp. 4.000,00.- per kilogram. Saluran satu tingkat merupakan saluran dengan total marjin terbesar dari antara kedua saluran pemasaran sayuran organik tersebut. Sedangkan Keuntungan pemasaran merupakan selisih antara marjin dan biaya tataniaga pada masing-masing lembaga
12
pemasaran, dinyatakan dalam rupiah per kilogram (Rp/Kg). Keuntungan terbesar yang diperoleh oleh lembaga pemasaran saluran satu tingkat terdapat di saluran satu dengan keuntungan Rp.3.431,00.- karena biaya yang dikeluarkan lebih sedikit dibandingkan dengan yang lainnya, setiap berbeda-beda pengeluaran biayanya karena pada proses biaya pengiriman berbeda-beda. Ada yang menggunakan sepeda motor, becak dantenaga kerja lainnya. Farmer’s Share Farmer’s share merupakan perbandingan harga yang diterima oleh produsen dengan harga yang dibayarkan oleh konsumen. Bagian harga yang diterima oleh produsen pada saluran pemasaran sayuran organik dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Farmer’s Share Saluran Pemasaran Sayuran Organik Saluran Pemasaran Uraian Nol Satu Tingkat Tingkat Harga jual dari produsen (Rp/kg) 16.000 16.000 Harga jual dari agen (Rp/kg) 20.000 Farmer’s share 100 80 Sumber: Data primer diolah 2015
Besarnya harga yang diterima oleh produsen pada saluran nol tingkat yaitu 100 persen dan merupakan harga bagian terbesar yang diterima produsen karena saluran pemasaran sayuran organik nol tingkat dilakukan dari produsen langsung pada konsumen tanpa melalui lembaga pemasaran. Sedangkan pada saluran pemasaran satu tingkat bagian harga yang diterima produsen sebesar 80 persen. Sistem Penentuan Harga dan Cara Pembayaran Penentuan harga di tingkat produsen ditentukan oleh perhitungan biaya usahatani, karena produsen atau PT. Tani Alami Lestari Indonesia melakukan
13
kegiatan mitra dengan para petani, dimana PT. Tani Alami Lestari Indonesia membiayai seluruh kegiatan produksi usahatani sayuran organik mulai dari lahan, benih, pupuk, obat nabati, kemasan, transportasi, pengangkutan dan berbagai biaya usaha yang diperlukan di Tanggung oleh PT. Tani Alami Lestari Indonesia, sehingga PT. Tani Alami Lestari lebih memiliki kekuatan menentukan harga daripada petani mitra. Harga jual sayuran organik pada saluran nol tingkat (Produsen - Konsumen akhir) Rp. 16.000,00.- per kilogram, dan saluran satu tingkat dari agen sampai ke konsumen akhir RP. 20.000,00.- per kilogram. Cara pembayaran yang dilakukan baik oleh konsumen akhir maupun oleh agen kepada produsen pembayarannya adalah secara tunai. Pembayaran dilakukan apabila para pengecer telah selesai melakukan penjualan kepada konsumen akhir. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1). Terdapat dua saluran pemasaran sayuran organik, yaitu saluran nol tingkat (produsen - konsumen akhir) dan saluran satu tingkat (produsen - agen konsumen akhir). Fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan oleh lembaga pemasaran yaitu fungsi penjualan, pembelian, pembiayaan, penanggungan resiko, informasi pasar, penyimpanan dan transportasi. 2). Kegiatan pemasaran yang tidak banyak melibatkan tingkat saluran pemasaran, membantu PT. Tani Alami Lestari Indonesia dalam kegiatan usahanya lebih menguntungkan, karena prodak yang dipasarkan mudah rusak sehingga memang seharusnya sayuran organik lebih cepat sampai ke konsumen akhir.
14
Pada saluran nol tingkat tidak terdapat marjin, karena dalam proses pemasarannya tidak melibatkan lembaga pemasaran. Sedangkan pada saluran satu tingkat marjin pemasaran sebesar Rp. 4.000,00.- per kilogram, Farmer’s share 80 persen dengan bagian harga yang diterima produsen dari harga yang dibayarkan konsumen lebih besar pada saluran nol tingkat yaitu 100 persen dibandingkan dengan saluran satu tingkat. Sedangkan keuntungan terbesar diperoleh oleh lembaga pemasaran saluran satu tingkat terdapat pada saluran empat sebesar Rp. 3.431,00.- karena tidak mengeluarkan biaya pengiriman. Saran Saran dari hasil penelitian dan pembahasan pemasaran sayuran organik (Pakcoy, Bayam, Kangkung, Siomak dan Kailan besar) yaitu sebagai berikut: 1). Dari kelima jenis sayuran yang diteliti diharapkan sebaiknya lebih diperhatikan mana yang lebih diminati konsumen, sehingga dapat lebih ditingkatkan lagi antara produksi dan pemasarannya. 2). PT. Tani Alami Lestari Indonesia sebagai produsen sayuran organik juga sebagai agrowisata bisa dijadikan strategi pemasaran sayuran organik sehingga mampu meningkatkan kegiatan usaha dengan pemanfaatan sumberdaya yang ada. 3). Untuk memperoleh informasi lebih lengkap mengenai keragaan saluran pemasaran sayuran organik pada PT. Tani Alami Lestari Indonesia untuk jenis-jenis sayuran yang lainnya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut karena pada PT. Tani Alami Lestari ini sebenarnya terdapat ± 20 jenis sayuran organik.
15
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Kadir Hamid dan Teken, 1972. Pengantar Tataniaga Pertanian. Jurusan Ekonomi Pertanian. Universitas Padjajaran. Bandung. http//www.wikipedia.org/wiki/Penelitian_deskriptif. http//www.Kota Tasikmalaya. Go. id/get-file-serve/node/8419. Philip Kotler. 1988. Manajemen Pemasaran Jilid II. Penerbit Liberti. Yogyakarta. .1993. Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan Implementasi dan Pengendalian.Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. .
. 2002. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium. Penerbit Prenhallindo. Jakarta.
Purwati A. 2004. Produksi Pertanian Organik Indonesia 10 persen per tahun. Com Sabastian Saragih. 2008. Pertanian Organik. Penebar Swadaya. Jakarta. Sudiyono. 2004. Pemasaran Pertanian. Universitas Muhamadiyah Malang.
16