OPTIMALISASI PEMASARAN KOMODI'I'AS SAYURAN PADA PT ALFA RETAILINDO TBK BINTARO
KHAIRUL RASYID
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2006 M / 1427 H
YA ALLAH ..... . TERIMA KASIH AT1~S SEMUA KARUNIA-M,U, SAMPAI DENGAN H,~RI INI.
OPTIMALISASI PEMASARAN KOMODITAS SAYURAN PADA PT ALFA RETAILINDO TBK BINTARO
Oleh: Khairul Rasyid
101092023402
SKRIPSI Sebagai Salah Satt1 Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada Jurusan Sosial Ekonomi Pe11anian Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SYARIF HIDAY ATULLAH JAKARTA Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang ditulis oleh:
--
Nama : Khairnl Rasyid NIM : 101092023402 Program Studi : Sosial Ekonomi Pertanian Judul Skripsi : Optimalisasi Pemasaran Komoditas Sayuran pada PT Alfa Retailindo Tbk Bintaro Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Sains dan Teknologi UJN SyarifHidayatullah Jakaita. Jakarta, Februari 2006 Menyetujui, Dasen Pembimbing Pembimbing II,
•
o,SE,MMA
Ors. Yudha Heryawan Asnawi, MMA
Mengetalmi, Ketua Jurusai1,
Putra, M. Sis
//,~
Ir. Mudatsir Najarnuddin, MM NIP· 150 317 958
ii
PENGESAHAN UJIAN
Skripsi ini berjudul "Optimalisasi Pemasaran Komoditas. Sayuran pada PT Alfa Retailindo Tbk Bintaro" telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi Universita.s Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, pada hari Rabu tanggal 15 Februari 2006. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh g1ilar Sarjana Strata Satu (SI) pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian.
Jakarta, Februari 2006
Tim Penguji, Penguji I
Prof DR. H. Aki Baihaki, M.Sc
Penguji Ill,
YAN7~-
Drs. Yudha He1yawan Asnawi, MMA
Sycipia.ns:tah Jaya Putra, M. Sis NIP: 150 317 956
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENARBENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIA.JUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAfll PADA PERGURUAN TINGGI MANAPUN.
Jakarta, Februari 2006
Khairul Rasyid 101092023402
RINGKASAN IKHAIRUL RASYID, Optimalisasi Pemasaran Komoditas Sayuran pada PT J\lfa Retailindo Tbk Bintaro, (Dibawah bimbingan KUSHARYONO dan YlJDHA HERYAWAN ASNAWI). Komoditas hortikultura sebagai salah satu sub sektor pertanian memegang peranan penting dalam perekonomian nasional dan berperan dalam meningkatkan ketahanan pangan maupun menghadapi kecukupan pangan penduduk Indonesia. Meningkatnya jumlah penduduk Indonesia menyebabkan kebutuhan konsumsi masyarakat akan komoditas hortikultura, khususnya sayuran menjadi semakin meningakt. Selaras dengan itu, permintaan sayuran untuk pasar swalayan pun mengalami peningkatan. Peningkatan permintaan sayuran untuk pasar swalayan tidak hanya dari segi kuantitas tetapi juga dari segi kualitas. Tingginya permintaan sayuran berkualitas berkaitan dengan tingkat pcndapatan pcnduduk, pcningkatan pengetahuan, terbuka dan mudahnya memperoleh info1masi yang berperan besar dalam membangun kesadaran gizi masyarakat. Berdasarkan hasil survey Ditjen Bina Produksi Hortikultura (Ditjen BPH) terhadap beberapa swalayan terkemuka di Jakarta menyatakan bahwajumlah total sayuran yang diserap sekitar 766 ton per bulan untuk 8 pasar swalayan. A11inya, setiap swalayan rata-rata menyerap sekitar 3,2 ton sayuran per hari. Hal ini mengindikasikan bahwa kebutuhan terhadap sayuran akan terus berlanjut dan mengalami peningkatan seiring dengan peningkatan jumlah penduduk lndoncsia. Tujuan penelitian ini adalah : (I) Mengetahui pola manajemen pemasaran komoditas sayuran pada PT J\lfa Retailindo Tbk Bintaro, (2) Mengetahui pengelolaan terhadap komoditas sayuran yang tidak habis tcrjual pada PT /\Ila Retailindo Tbk Bintaro, dan (3) Menganalisis optima[isasi pemasaran komoditas sayuran pada PT Alfa Retailindo Tbk Bintaro. Lokasi penelitian dilakukan di PT Alfa Retail indo Tbk cabang Bin taro yang beralamat di JI. Prof Dr. Satrio Blok A-3 Sektor Vil No. 09 Bintaro Jaya. Lokasi dipilih secara sengaja dengan pel1imbangan PT Alfa Rctailindo Tbk merupakan perusahaan retail yang salah satu diantaranya memasarkan sayuran secara langsung ke konsumen. Data yang digunakan yaitu data primer clan data sckunder. Mctocle analisis data mcnggunakan mctode fu11a progru111111111g clcngan alat analisis berupa analisis primal, analisis dual, analisis sensitivitas dan analisis post optimal. Data diolah menggunakan so/iwan: LINDO (Linier Interactive Discrete Optimizer). Aktivitas pemasaran sayuran selama periode Januari - April 2005 dengan jumlah sayuran sebanyak 90 jenis yang terdiri atas 52 jenis sayuran dalam satuan per pack dan 38 jenis sayuran dalam satuan per kg. Sayuran dipasok dari beberapa supplier, diantaranya Kem Farms, Best Co, Sentosa Esa Swaclaya, Erlyn, Prakarsa Inti Agro Mandiri, dan Tree's Farm. Supfier utama yaitu Kem Farms. Sayuran merupakan produk perishable, maka untuk sayuran yang tidak habis terjual (tidak layak display namun layak konsum;i/ticlak layak display dan tidak layak konsumsi) akan ditarik dari media di.1play (showcase) dan diproses
Komposisi kuantitas pemasaran sayuran berdasarkan kondisi optimal yang menghasilkan perolehan keuntungan maksimum sebesar Rp l .2 l l .042 dengan aktivitas pemasaran sebagai berikut : l 449 pack bayam hijau, 273 pack bayam merah, 99 pack daun genjer, 88 pack daun kacang, 336 pack daun kemangi, 5 l pack daun kenikir, 286 pack daun poh-pohan, 238 pack daun sereh, 7 l pack .daun siomak, 2040 pack kangkung, 229 pack pucuk labu siam, dan 934 pack seledri small. Sumberdaya yang menjadi kendala utama ditunjukan olch nilai shadow price terbesar yaitu jam orang kerja. Analisis sensitiv1tas fungsi tujuan, misalnya untuk daun sereh. Daun sereh memiliki selang kepekaan terbatas scbesar 0.467 yang diartikan bahwa perubahan keuntungan daun sereh akan mempengaruhi perubahan komposisi kuantitas pemasaran pada kondis1 optimal. Skenario 1, merubah seluruh Right Hand Side (RHS) kendala daya tahan saat display sayuran di media showcase. Hasil analisis pada skenario I, didapatkan keuntungan maksimum sebesar Rp 1.209.511 dengan pola aktivitas pemasaran sebagai berikut: 1052 pack bayam hijau, 202 pack bayam merah. 1250 pack caisim, 73 pack daun genjer, 65 pack daun kacang, 249 pack daun kemangi, 37 pack daun kenikir, 62 pack daun pepaya, 212 pack daun poh-pohan. 333 pack daun scrch, I I0 pack daun singkong, 52 pack daun siomak, 1538 pack kangkung, 169 pack pucuk labu siam, dan 689 pack selcdri small. Sedangkan skcnario 2, mcrubah Right Hand Side (RHS) kendala jam orang kerja. Maka didapatkan keuntungan maksimum sebesar Rp l .252.565 dengan pola akr.ivitas pemasaran scbagai berikut : 1449 pack bayam hijau, 273 pack bayam merah, 99 pack daun genjer, 88 pack daun kacang, 336 pack daun kemangi, 51 pack daun kcnikir, 286 pack daun poh-pohan, 447 pack daun sereh, 71 pack daun siomak, 2040 pack kangkung, 229 pack pucuk Iabu siam, dan 934 pack seledri smal I.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim Assalamu'alaikum Wr. Wb,
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadiral Allah SWT atas limpahan nikmat dan karunia yang diberikan kepada hamba-hambaNva. Begiturula nikmat dan karunia yang telah diberikan kcpada penulis, sehingga dapat mcnyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan baik.
Shalawat sena salam teriring penulis
haturkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta
keluarga, sahabat dan
pengikutnya. l>cnulis mcngucapkan tcrima kasih kcpada scgenap p1hak vang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini. Untaian tcrnna kasih vang dalam penulis tujukan kepada: I. Raheh dan Hmak
yang selalu mendoakan
demi keberhasilan 1roel,
menyayangi, mengarahkan dan menasehati. Ahw1g dan 1'vfpok atas dukungan materi dan non-rnaterinya. Dan keponakan-keponakan yang selalu mernberikan keceriaan. 2. Bapak DR. H. Kusharyono, SE, MMA selaku pernbirnbing I dan Bapak Drs. Yudha Heryawan Asnawi, MMA sclaku pcmbimbing II yang tclah membirnbing penulis dari awal hingga akhir dengan diiringi pikiran, tenaga dan waktu yang sangat bernilai.
3. Bapak Prof. DR. H. Aki Baihaki, M.Sc sebagai penguji utama yang telah banyak memberikan saran dan masukan demi kesempurnaan skripsi ini. 4. Bapak DR. H. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis selaku Dekan Fakultas Sains dan Tcknologi dan Bapak Ir. Mudatsir Najarnudd111, MM sclaku Kctua Jurusan Agribisnis yang telah rnengesahkan skripsi ini. 5. Kepala Divisi Produce Bapak Sadar, Bapak Sofian. Bapak Sarponi, Ku11g Yana, crew l·i·esh /'ood(bang !\Ii, Rus, !\Ii, Yudi, Ccccp, Slamct, Wawan, Mulyadi), mba Hikrnah terima kasih untuk datanya. 6. Pirnpinan perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi atas fosilitas kepustakaannya. 7. Bapak Drs. Acep Muhib, MM selaku pernbimbing akademik, l3apak Junaidi, lbu Ridzki, lbu Lilis, lbu Bintan tcrima kasih atas dorongan dan bantuannya, serta seluruh staf akademik fokultas. 8. Cindy Ladipa Kirana, SE untuk kasih sayang, cinta tulus. pcrhatian, dan dukungannya. 9. Sahabat seperjuangan yang telah bersama-sama berjuang mengejar satu kata "Iulus'': Adel, Jenab, Sri, Mova, Ela dan Hasan. I 0. Bes! Friends such as : Aji dan Kiki, Isra dan Jenab, Chandra dan Endang thanks
untuk komputer dan flashdisk-nya, Abdul Qodir HMS, Angga,
Delvin, Ahmad Naufal, Rico, Asep dan Ela, Mas Kaswid, Umar, Topan, Faisal, H. Wildan, Rusland thanks untuk nginsta!-nya, Andari, Dian, Yanti, Upihera, Ratna Ayu Puji Lestari, Lia dan Iii thanks untuk arahan akademiknya, Rino, kang !ping, David, Husnul
dan seluruh personel
ARC serta seluruh .fi·ienu'.1- Agribisnis dan non-Agribisnis yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Terima kasih untuk segalanya dan pengalaman serta louring barengnya. Penulis berharap agar skripsi ini bcrguna bagi bahan pustaka untuk menambah wawasan dan pengetahuan dan menjadi re!Crcnsi untuk penclitian sejenis serta bagi pribadi penulis. Demikianlah paparan kata yang telah pcnulis coha paparkan dan pcnulis mohon maar apabila kurang e//s dalam pcnul isan.
Wassalamu·alaikum Wr. Wb.
Jakarta, Fdmiari 2006
Khairul Rasyid
DAFTAR ISi
HALAMAN JUD UL ................... ................ . HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... HALAMAN PENGESAHAN ......................... . HALAMAN PERNYATAAN ........ . RINGKASAN ............................ . KATA PENGANTAR ................................ . DAFTAR ISi .................... ... . . .......... . DAFTAR TABEL .......................................... . DAFTAR GAMBAR ......... . DAFTAR LAMPIRAN ........................ ............ . BAB I. PENDAlllJLlJAN I. I. La tar Belakang ................ . 1.2. Perumusan Masalah .................... . 1.3. Tujuan Penelitian ................... . 1.4. Manfaat Penelitian ........................... .
.. . .. . . .... .. .. .. . I . .................. II
. ................ 111 . ........... ., ..... !V
,. ....... ., ....... v . ................ Vil
... --·--··· x . XII XIII . ................ XIV
I 6
7 7
BAB II. TINJAUAN PUST AKA 2.1. Landasan Teori ..................................... . 9 9 2. 1. I. Komoditas Sayuran .................................. . . ................ 11 2.1.2. Konsep Pemasaran .......................................... . 2.1.3. Kunci Pemasaran ...................... ................ ...... . ......... 15 2.1.4. Masalah Pemasaran Komoditas Pertanian 16 2.1.5. Usaha Eceran (Retailing) ............................ . 17 2.1.6. Keputusan Pemasaran Pengecer ........ . .......... ................... 18 2. 1.6.1. Pasar Sasaran dan Kepulusan Menctapkan l'osisi . 18 2.1.6.2. Keputusan Jenis Produk dan Jasa ............ .............. 18 2.1.6.3. Keputusan Harga .......... 19 2.1.6.4. Keputusan Promosi ................................... 20 20 2.1.6.5. Keputusan Distribusi ................... . 21 2.1. 7. Oplimalisasi .................... . 2.1.8. Program Linier ............................................ . 2.1. 8.1. Analisis Primal ....................................... . . ......... 24 25 2.1.8.2. Analisis Dual ........................... .......... . 25 2.1.8.3. Analisis Sensitivitas ............................. . ......... 25 2.1.8.4. Analisis Post Optimal ............................ . 26 2.2. Kerangka Pemikiran ............................................. . BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Definisi Operasioanl ...................................... ......................... 29 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 30
3.3. Jenis dan Sumber Data ....................................
i1
31
3.5. Metode Analisis Data ......................... .
BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1. Sejarah Singkat ................................ . 4.2. Struktur Organisasi .............................. . 4.3. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan ...... . 4.4. Strategi ...................................... . 4.5. Jenis Produk .................................... . 4.6. Tata Letak dan Penempatan Barang ...... . ............. . 4.7. Fasilitas Display Divisi l'roduce
34
35 37
37 .......
BAB V. BASIL DAN PEMBAHASAN 5. 1. Pemasaran Retail .................... . 5. 1.1. Pemesanan Sayuran .............. . 5.1.2. l'cnerimaan Sayuran dari Supplier . 5.1.3. l'enyimpanan, Penyiapan dan I )1.1f'lay Sayuran 5. 1.4. Penarikan dan Perlakuan Sayuran BS (Tidak Layak f)1splay) .......
......... .
45 48 48 49 50 51 .... ······ 53
5.2. Organisasi Pemasar Sayur 5.3. 1-!asil Pemasaran ............................ . 5.4. Aktivitas Pengelolaan untuk Sayuran Tidak Habis Terjual 5.4.1. Sayuran Dijual dengan PLU Berubah 5.4.2. Sayuran Diolah Menjadi Produk Bauran (Sayur Olahan) . 5.4.3. Sayuran Dibuang/Musnahkan .................... ................. 5.5. Analisa Optimalisasi ........................................ ........... 5.5.1. Fungsi Tujuan ................................. . .... ······· 5.5.2. Aktivitas ...................................................... .......................... 5.5.3. Kendal a ....................................................... . 5 .5 .4. 1-!asil Optimal Pemasaran Sayuran ................. . .......... 5.5.4. l. Analisis Dual ......................................... . 5 .5 .4 .2. Analisis Sensitivitas ....... ... ..... .. .. ..... ... . ......... . 5.5.5. Analisis Post Optimal ............................................... . 5.5.5. l. Skenario 1 ........................................... . 5.5.5.2. Skenario 2 ................................... . 5.6. Evaluasi Pemasaran Optimal ............................... . . .. ········
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan .............................................. . 6.2. Saran ....................................................... .
DAFTAR PUST AKA ....................... .
39 41 42
57 58 58 60 62 62 63 64
67 70 72
76 76 77 78
············· 80 82
84
DAFTARTABEL
1. Keragaan Volume Sayuran yang Dijual di 8 Pasar Swalayan di Jakarta. Menurut Asal Pasokan ......................... .
4
2. Keragaan Ragam Jenis Sayman yang Dijual di 8 Pasar Swalayan di Jakarta, Menurut Asal Pasokan ................ .
5
3. Lima Belas Jenis Sayman dengan Rata-rata Laba dan Prosentase Ratarata Laba Terkecil (per pack) ..... ...........
55
4. Empat Jenis Sayuran dengan Rata-rata Laba dan Prosentase Rata-rata Laba Terbesar (per kg) ................ ....... .......... .
57
5. Sayur Olahan ........................................ .
60
6. Aktivitas Pemasaran Sayman per Pack .......... .
63
7. Kuantitas Rata-rata Sayman yang Dipasarkan pada Kondisi Aktual, Optimal serta Selisih Antara Nilai Aktual dengan Nilai Optimal Selama Periode Januari - April 2005 (per Pack) ..
67
8. Status Sumberdaya Berdasarkan Hasil Optimal ..... .. .. .......
71
9. Analisis Sensitivitas Fungsi Tujuan ................
73
I 0. Analisis Sensitivitas Fungsi Kendal a .................
75
11. Komposisi Kuantitas Pemasaran Retail Sayuran .
78
DAFT AR GAMBAR
1. Tren Volume Eksporclmpor dan Neraca Volume Ekspor-lmpor
2
Prociuk Hortikultura Tahun 1995 - 2003 2. Neraca Nilai Ekspor-lmpor Prociuk Hortikultura
7
Tahun 1995 - 2003 ........................................ . 3. Kerangka Pemikiran Deskriptif.. ..... .
28
4. Media /)ispluy S!wwcuse ......... .
42
5. Media /)1spluy Showcuse (susunan she/v111g) ...
43
6. Media Disp/uy Iron rack .................................................. .
43
7. Pola Manajemen Pemasaran Retail Sayuran PT Alfa SM Bintaro
45
8. Struktur Organisasi Departemen Produce ...
51
9. Plot Laba Sayuran per Pack .............................................. .
54
10. Plot Laba Sayuran per Kg ....................... .
56
11. Perlakuan Sayuran Dijual dengan PLU Berubah
58
12. Perlakuan Sayuran Diolah Menjadi Sayur Olahan ........ .
59
13. Perlakuan Pemusnahan Sayuran ...................................... .
·············
6!
DAFTAR LAMPIRAN
1. Neraca Ekspor-lmpor Produk Hortikultura, 1995-2003 (Juta Ton dan Juta USO) .......... .
86
2. Struktur Organisasi Departemen Operasi ....... .
87
3. Struktur Organisasi PT Alfa Retailindo Tbk Cabang Bintaro ..
88
4. Denah Divisi Fresh Food .................. .
89
5. Daya Tahan (dalam satuan per hari) .. .
90
6. General Cleaning Divisi Fresh Food ............... .
92
7. Daftar Supplier ............................................ .
93
8. Struktur Harga Per Pack ................................. .
95
9. Struktur Harga Per Kg ..................................... .
99
I 0. Temperature Check List (°C) ....................... .
·········· 102
11. Perumusan Model Linier Programming ...... .
......... 104
12. l-lasil Perumusan Model Linier Programming
.......... 105
13. Perumusan Model Linier Programming (skenario 1)
.......... 107
14. Hasil Perumusan Model Linier Programming (skenario J) .
·········· 108
15. Perumusan Model Linier Programming (skenario 2) .................... . .......... 110 J 6.
Hasi Perumusan Model Linier Programming (skenario 2)
17. Surat Keterangan Penelitian ........................................................ .
l 11 ..113
BAB I PENDAHULUAN
1. I. La tar Belakang Sektor pertanian memegang peranan penting dalam perekonomian nasional. Komoditas hortikultura sebagai salah satu sub sektor pertanian merupakan bahan pangan sumber vitamin dan protein nabati yang esensial bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia dan berperan dalam meningkatkan ketahanan pangan maupun mcnghadapi kccukupan pangan pcnduduk Indonesia. ,\'icningkatnya jumlah penduduk Indonesia menyebabkan kebutuhan konsumsi masyarakat akan komoditas hortikultura,
khususnya sayuran menjadi semakin meningkat.
Peningkatan jumlah kebutuhan konsumsi akan komoditas sayuran tidak diimbangi dengan peningkatan komoditas terkait. Meningkatkan produksi dan impor produk luar negeri merupakan suatu cara dalam mengatasi masalah kekurangan komoditas ini. Perkembangan ekspor dan impor komoditas hortikultura dari tahun 1995 2003 sangat fluktuatif (Ditjen Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Departemen Pertanian, November 2004) (Lampi ran 1). Volume ekspor tertinggi terjadi pada tahun 1999 dimana mencapai 0,6 juta ton. sedang pada tahun sebelumnya merosot mencapai 0,2 juta ton yang diakibatkan krisis ekonomi (Gambar I).
Gambar I. Tren Volume Ekspor-Impor dan Neraca Volume Ekspor-Impor Produk Hortikultura Tahon 1995 - 2003
~
~
0,7 0,6 0,5 0,4 0,3 0,2 0,1 0 -0, 1 -0,2 -0,3 -0,4
Tahun
Sumber : Ditjen Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Departemen Pertanian, November 2004 Namun tahun berikutnya krisis ini malah menjadi peluang yang dimanfaatkan dengan baik oleh pelaku eksportir dimana mereka mampu memperoleh keuntungan yang sangat besar akibat penguatan nilai mata uang asing terhadap rnpiah (Gambar 2).
Gambar 2. Neraca Nilai Ekspor-lmpor Produk Hortikultura, Tahon 1995 - 2003
Tahun
Sumber : Ditjen Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pe1ianian, Departemen Pertanian, November 2004
Dcmikian juga dengan melihat trend impor h01tikultura, yaitu tahun 1998 sempat menurun, namun dengan perkembangan perekonomian konsurnen yang semakiti rnembaik dan rneningkatnya preferensi konsumen terhadap produk impor, sehingga rnulai tahun 1999 mengakibatkan permintaan akan impor terus menanjak hingga tahun 2000 setelah itu cenderung stabil pada kisaran 0,6 juta ton/tahun. Peningkatan jumlah kebutuhan konsumsi kornoditas sayuran disebabkan oleh banyak faktor, diantaranyapertama perubahan gaya hidup (life style) rnasyarakat telah merubah pola dan gaya konsumsi produk-produk agribisnis yang telah mcluas pada dimcnsi psikologis dan kenikmatan. Pcrubahan ini menyebabkan meningkatnya tuntutan keragaman produk dan keragaman kepuasan. Ked11a, meningkatnya kt'sadaran masyarakat akan pentingnya kaitan keseliatan dan kcbugaran dcngan 1ncngkonsu111si sayuran. Sccara budaya, J...hasiat dari sayuran
seringkali dikaitkan dengan kulit dan raut nrnka yang bagus. halus, kondisi awet muda. Ke1iga, tingkat penghasilan, pendidikan, dan kesadaran gizi masyarakat. Pennintaan akan produk sayuran untuk pasar khusus - dalam hal ini pasar swalayan - memmjukan tendensi yang terus meningkat. Peningkatan permintaan produk sayuran untuk pasar swalayan tidak hanya dari segi kuantitas tetapi juga dari segi kualitas. Tingginya pennintaan sayuran berkualitas berkaitan dengan tingkat pendapatan penduduk, peningkatan pengetahuan, terbuka dan mudahnya memperoleh infonnasi yang berperan besar dalam membangun keadarnn gizi masyarakat (Direktorat Jenderal Bina Produksi Hortikultura. 200 I). 13erdasarkan hasil survey yang dilakukan olch Dircktorat Tanarnan Sayuran,
Hias, dan Aneka Tanaman (DTSHAT) - Ditjen Bina Produksi Hortikultura (Ditjen BPH) terhadap delapan swalayan terkemuka di Jakarta menunjukan betapa makin berkembangnya daya serap pasar berpenyejuk ruangan ini. Delapan swalayan yang dijadikan sampel, yakni Hero, Gora, Carrefour, Soga, Makro,
Kem Chick, Cosmos, dan Gelael dengan jumlah total sayuran yang diserap sekitar 766 ton per bulan seperti terlihat pada tabel I. Tabel 1. Keragaan Volume Sayuran yang Dijual di 8 Pasar Swalayan di Jakarta, Menurut Asal Pasokan
No.
Kelompok Sayuran
Dal am
Impor l.
2. 3. 4.
Sayuran D... a..t..m .......................................................2. . . . s . 00,00 Sayuran Tunas Sayuran Buah Sayuran Umbi
Jumlah Selumhnya
'Negeri i
...... 53.200,00 : ..... ... . 56,000,0Qi 47,50Q,QO. . · ..............................52,250,00J .. 228,000,5Qj 238.550,50 ' }04,000,00 319.200,00
5.
Sayuran Polong . . 100,000,00 5.000,QOJ . . . . . . . . . . .9.. 5,00Q,OQ ' JUMLAH 38.300,00 l 727.700,50 !......................... 766.000,50 ............................ Sumber : Direktorat Jenderal Bina Produksi Hortikultura Jakarta, 2002 bnpor Dalani Negeri
: Australia, Cina, An1erika, Jepang : Bogar, Sukabunii, Bandung, Karawang, Cipanas, Lernbang, Cia1y·ur, Jakarta
Dari tabel I diatas, dapat dijelaskan bahwa setiap swalayan rata-rata menyerap sekitar 3,2 ton sayuran per hari. Sayuran tersebut meliputi 83 jenis, sebagian besar adalah sayuran daun (32 jenis), sayuran buah (24 jenis), sayuran tunas (12 jenis), sayuran umbi (I 0 jenis), dan sayuran polong (5 jenis).
Tabel 2. Keragaan Ragam Jenis Sayuran yang Dijual dii 8 Pasar Swalayan di Jakarta, Menurut Asal Pasokan RagamJenis Kelompok Sayuran
Sepenuhnya Impor
Sepenuhnya DlmNegeri
Impor dan
Jumlah Seluruhnya
Dhn
1. 2. 3.
Sayurill1Bt!ah Sayuran Umbi . Saylirilll Polong .
JUMLAH Sumber : Direktorat Jenderal Bina Produksi Hortiladtura Jakarta, 2002 lmpor : Australia. Cina, Amerika, Jepang Dalam Negeri : Bogar, Sukabumi, Bandung, Karawang, C(vanas, Lembang, Ciaf!jur, Jakarta
Dari tabel 2, dapat dijelaskan bahwa sayuran produksi dalam negeri masih mendominasi pasar swalayan, baik volume maupun keragarnanjenisnya. Dari segi volume, pangsa sayuran impor kurang dari 5 persen, yakni hanya 38,3 ton per bulan untuk 8 swalayan, atau rata-rata 0,16 ton per hari untuk masing-masing swalayan. Dari segi keragaman jenis, hanya 11 jenis (13,25 %) sayuran yang tak dipasok produsen dalam negeri, sementara 18 jenis (21,68 %) sayuran yang diimpor dan yang dari dalam negeri. Sebanyak 54 jenis (65,06 %) sayw·an yang sepenuhnya berasal dari produksi dalan1 negeri. Kebutuhan akan produk sayuran yang berkualitas akan terns berlanjut, dan ha! ini akan menjadi peluang pasar bagi pengusalm produsen sayuran secara langsung maupun bagi pasar khusus yaitu pasar swalayan. Sebagai salah satu
bentuk pasar swalayan, PT Alfa Retailindo Tbk adalah perusahaan retail yang memasarkan produk-produk agribisnis, diantaranya yaltu sayuran. buah-buahan, ikan, telur dan daging. PT Alfa Retailindo Tbk sebagai salah satu perusaha.an retwl, ikut andil dalam memasarkan produk-produk ag1ibisnis terutama untuk produk sayuran yang berkualitas. Produk sayuran yang dipasarkan oleh perusahaan ini berasal dari produk dalam negeri maupun produk irnpor, terdapat kira-kira scbanyak 160 jenis produk sayuran yang dipasarkan. Umumnya masalah yang dihadapi dalam pernasaran sayuran antara lain terkadang tidak tersedianya sayuran dalam jumlah yang diinginkan dan tidak kontinu, handling produk da1i supplier yang tidak rnaksimal Jan seringkali produk yang d;terima telah rusak. Beberapa masalah yang clijumpai dalarn pemasaran produk sayuran oleh PT Alfa Rctailindo Tbk yaitu manajemen pemesanan yang kadang salah dalam melakukan proses order atau tidak order untuk sayuran yang ada, tidak ada perlakrnm khusus untnk produk yang rusak ketika diterima dari supplier, dan perlakuan untuk produk sayuran yang tidak habis terjual. Masalah-masalah tcrscbut mengakibatkan perusahaan tidak dapat memaksinrnmkan keuntungan. Olch karcna itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui optimalisasi pemasaran komoditas sayuran di PT Alfa Retailindo Tbk Bintaro.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan hal terscbut diatas, maka dirurnuskan penm1salahan sebagai 6
berikut : 1. Bagaimana pola pemasaran re/ail komoditas sayuran pada PT Al fa Retailindo Tbk, Bintaro 9 2. Bagaimana pengelolaan terhadap komoditas sayuran yang tidak habis terjual pada PT Alfa Retailindo Tbk, Bintaro 0 3. Bagaimana optimalisasi pemasaran retail komodii:as sayuran pacla PT Alfa Retailinclo Tbk, Bintaro?
1.3. Tujuan Pcnclitian
Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan
dia1as,
maka clilakukan
penelitian mengenai Optimalisasi Pemasaran Komoditas. Sayuran Pada PT Alfa Retail indo Tbk Bin taro dengan tujuan penelitian sebagai berikut : I. Untuk mengetahui pola pemasaran retail komoditas sayuran pada PT Alfa
Retailindo Tbk. 2. Untuk mengetahui pengelolaan terhadap komoditas sayuran yang 1idak habis terjual pada PT Alfa Retailindo Tbk. 3. Untuk mcnganalisis optimalisasi pcmasaran retml komodilas sayuran pada PT Alfa Retailindo Tbk.
1.4. Manfaat Pcnclitian
Penelilian ini diharapkan dapat bermanfaal bagi: I. Pernsalnan, untuk menjadi bahan pertimbangan atau masukan dalam menentukan kebijakan dan usaha untuk mengoplimalkan pcmasaran 7
dengan keuntungan yang maksimaL 2. Penulis, untuk menambah pengetahuan dan media untuk penerapan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah. 3. lns:itusi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah .Jakarta, sebagai tambahan perbendaharaan pustaka dan sebagai bahan informasi tmtuk penelitian selanjutnya.
8
BAB II
TINJAUAN PUST AKA
2.1. Landasan Teori 2.1.1. Komoditas Sayuran
Sayur-sayuran merupakan tumbuhan yang menghasilkan daun, buah, biji, umbi, tunas, atau bunga. Sayuran meskipun telah dipetik. dikemas, diangkut, dan dipasarkan, ia masih terns hidup. Tidak menjadi soal pada bagian mana yang dipetik, tetap sayuran tersebut terns bernapas. Menurut Novary (1999) dalam E. Sutarya (2003), sayuran mcrupakan salah satu bahan makanan penting sc11a rclatif murah dan cukup tersedia di Indonesia. yang memiliki kondisi agroklirnat sesuai untuk tumliuh dan bcrproduksi dcngan baik. Sayuran termasuk salah satu tanaman hortikultura clisamping buah-buahan, tanarnan hias, dan tanaman obat-obatan. lstilah hortikultura scndiri berasal dari kata hortus yang berarti kebun dan co/are yang berarti mernbudidayakan. Sccara harfiah hortikultura berarti ihnu yang mempelajari pembudidayaan tanaman kebun, dan istilah hortikultura telah dikenal di Ero pa sejak abacl 17. Kanclungan vitamin, mineral, clan serat yang banyak menyebabkan tanaman mi dapat dijadikan sebagai bahan makanan bergizi serta dapat menunjang kesehatan.
Sesuai dengan pernyataan Direktorat Jenderal
Bina Produksi
Hortikultura (2002), bahwa komoclitas sayuran memiliki tiga peranan strategis clalam pembangunan dan perekonomian Indonesia, yaitu : ;>ertomu sebagai salah satu sumber pendapatan masyarakat, kedua scbagai balrnn 111aka11a11 pokok
masyarakat yang banyak mengandung sumber vitamin dan mineral, dan ketiga sebagai salah satu sumber devisa negara dari sektor non-mi gas. Menurut Haryadi S (l 989) ciri-ciri komoditas sayuran rnerniliki kesamaan pokok dengan produk ho11ikultura lainnya. Adapun ciri·-ciri komoditas sayuran adalah sebagai berikut : I. Dipanen dan dimanfaatkan dalam keadaan hidup atau segar. sehingga bersifat mudah rusak (perishah/e) karena masih ada proses-proses kehidupan yang berjalan. 2. Komponen utama mutu ditentukan olch kandungan air, bukan oleh kandungan bahan kering (d1;i· mal/er). 3. Produk ho11ikultura bersifat melimpah (vohm11no11s atau !wlk.rl sehingga sulit dalam pengangkutan begitupula ongkos angkurnya yang mahal. 4. Harga pasar komoditas ditentukan oleh mutu atau kualitasnya bukan oleh kuantitasnya saja. 5. Produk hortikultura bukan mcrupakan kebutuhan pokok yang diperlnkan dalam jumlah besar, namun diperlukan sedikit-sedikit setiap harinya, dan bila tidak mengkonsumsinya maka tidak segera dirasakan akibatnya. 6. Produk digunakan tidak hanya untuk pcmenuhan kcbutuhan jasmani, tetapi juga untuk kebutuhan rohani. 7. Dali segi gizi, produk ho11ikultura pen ting sebagai stunber vitamin dan mineral, bukan diutamakan untuk sumber kalori dan protein.
10
2.1.2. Konsep Pemasaran
Menurut P. Kottler ( 1996), pemasaran adalah penyediaan barang dan jasa yang tepat kepada orang yang tepat pada waktu yang tepat, harga yang tepat dengan komunikasi dan promosi yang tepat. Titik tolak disiplin pemasaran terletak pada kebutuhan dan keinginan manusia, pen11intaan, produk, nilai dan kepuasan, pcrtukaran dan transaksi, pasar serta pemasaran dan pcmasar. I. Kebutuhan manusia adalah suatu keadaan akan .;cbagian dari pcmuasan dasar yang dirasakan atau disadari. Orang memerlukan pangan, sandang, papan, keamanan, harga diri Jan bcberapa kcperluan lain untuk lclap hidup. Kebutuhan-kcbutuhan ini tidak diciptakan olcl1 masyarakat lingkungan mereka atau oleh para pemasar produk namun kebutuhan telah ada dalam setiap jaringanjasad hidup dan kondisi manusia. 2. Keinginan manusia adalah hasrat untuk memperoleh pcmuas-pemuas tertentu untuk kebutuhan yang lebih mendalam ini. Meskipun kebutuhan manusia jumlahnya sedikit, tetapi keinginan mereka banyak. Keinginan manusia terns menerus dibentuk dan terbentuk kembali oleh berbagai kekuatan sosial dan lembaga seperti masjid, sckolah, keluarga, dan pcrusal1aan-pcrusal1aan.
3. Permintaan adalah keinginan terhadap produk·produk lcrlcntu yang didukung oleh suatu kemampuan dan kemauan untuk membeli produk itu. Keint,>inan menjadi pen11intaan jika didukung
oleh kemampuan untnk
membeli. Banyak orang menc,>inginkan mobil jaguar; tetapi sedikit yang benar-benar mampu dan mau membeli mobil mewah itu. Karena itu 11
perusahaan-perusahaan hams menguknr bukan hanya berapa orimg yang menginginkan produk mereka, tetapi yang lebih pen ling berapa orang yang secara nyata mau dan mampu membeli produk itu. Pemasar suatu produk mencoba mempengarnhi pennintaan dengan membuat produk yang menarik, harganya terjangkau dan mudah cliperoleh. 4. Produk.
Orang memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka dengan
produk. Penge11ian produk dalam arti yang luas yaitu segala sesuatu yang dapat diberikan kepada seseorang guna mcmuaskan suatu kcbutuhan atau kcinginan. Kata produk menunjukan suatu pcnge11ian yang berkaitan dcngan obyek fisik yang nyata, scpcni sayuran. buah buahan, tdur. daging, susu, atau ikan. 5. Nilai dan kepuasan. Konsep penuntun untuk memilih produk mana yang memuaskan adalah nilai
(value).
Nilai adalah taksiran konsumen tcntang
kapasitas produk untuk memuaskan seperangkat tujuan. Menurut teori Karl Marx, nilai suatu obyek hanya tergantung pada seberapa banyak tenaga kerja yang digunakan untuk memproduksinya. Misalnya, untuk memproduksi sebuah sepeda motor diperlukan tenaga ke1ja dua kali dibanding memproduksi sebuah sepeda, maka nilai sebuah sepeda motor adalah dua kali nilai sebuah sepeda. Temi Karl Marx ini dikritik oleh ahliahl i ekonomi abad ke-19 lainnya, yang berpenclapat bahwa nilai adalah suatu konsep subyektif dan bukan konsep obyektif. 6. Pertukaran dan transaksi.
Pemasaran terjadi tatkala orang menentukan
untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan dan keinginannya dalam cara 12
yang disebut pertukaran. Pertukaran atau jual-bcli (exchange) adalah tindakan untuk mempcroleh sebuah produk yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai imbalannya. Transaksi adalah dasar jual-beli. Transaksi terdiri dari suatu perdagangan antarnilai antardua pihak. 7. Pasar.
Pasar secara luas diartikan sebagai suatu kondisi alau tempal
pembeli dan penjual dapat berhubungan. Tempat dirnana komodi1i sayuran dipasarkan dapat dikelompokan menjadi
(I) Pasar umum. yaittt pasar
yang menyediakan segala kcbutuhan meliputi sandang. pangan. dan lainlain. (2) Pasar induk. yaitu pasar yang mcrupakan pusal pcnampungan dan pcmasaran golongan komoditas tcrtcnlu dalam bcrbagai .1crns yang diperlukan, (3) Pasar swalayan, adalah pasar yang memberi kesempatan kepada pembeli untuk memilih atau mcngambil sendiri barang-barang yang dikehendakinya, (4) Pasar khusus. adalah pasar yang menyerap komoditas tertentu atau beragam secara rutin dalam partat besar dan menghendaki kualitas tertentu seperti hotel dan restoran, (5) Pasar ekspor, adalah pasar yang melayani segala kebutuhan yang berasal dari luar negeri (Rahardi, 2001). 8. Pemasaran dan pemasar.
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan
melalui proses itu individu-individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka
butuhkan
dan
inginkan
dengan
cara
menciptakan
dan
mempertukarkan produk dan nilai dengan individu dan kclompok lain. Pemasar adalah seorang atau badan usaha yang berusaha memperoleh 13
surnber daya dari orang lain dan mau menawarkan sesuatu yang bernilai sebagai imbalannya (Philip Kotler, 1996). Peter Drucker salah seorang ahli manajemen dalam buku Philip Kotler (1996: 2) mengernukakan bahwa tujuan pernasaran adalah membuat agar
penjualan berlcbih-lcbihan dan mengetahui scrta rncmaham1 konsumcn dcngan baik schingga produk atau pclayanan cocok dcngan kon!;umcn terscbut dan laku dengan sendirinya. iVlasih menurut Philip Kotler ( 1996: 31-32) ada empat proses manajemcn pemasaran, yaitu : I. iVlenganalisis kesempatan pasar iVlenganalisis kesempatan pasar ini meliputi kcgiatan-kcgiatan seperti
riset
pemasaran, lingkungan pemasaran, pasar-pasar konsumen dan pasar-pasar orgamsas1. 2. Memilih pasar sasaran
Produsen hams mampu memilih sasaran pasar yang. sesuai dengan surnber daya yang dimiliki perusahaan. Perusahaan diharapkan jeli menentukan pasar yang akan dituju, bagaimana sasaran konsumennya, jenis produknya apa dan bcrapa daya bcli target konsumen. 3. Menciptakan bauran pemasaran Bauran pemasaran ini merupakan konsep pemasaran terpadu dalam sistem pemasaran modern, dimana keempat aspek (product, price, place, dan promotion) saling mendukung dan terkait satu dengan yang lainnya.
Philip Kotler sendiri menjelaskan dalam bukunya (1996: 41) bahwa bauran 14
pemasaran adalah serangkaian variabel pemasaran terkendali yang dipakai oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang dikehendaki perusahaan dati pasar sasarannya. 4. Mengelola usaha pemasaran Untuk mengelola usaha pemasaran secara
efisi·~n
dan profesional, maka
diperlukan suatu strategi perencanaan, pengendalian dan pengawasan yang terus rnenerus sehingga terjalin suatu sinergi pernasaran agar tercapai tujuan pcrusahaan sesuai visi dan misi yang telah ditctapkan.
2.1 .3. Kunci Pemasaran
Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif daripada para pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran. Konsep pemasaran bersandar pada empat pilar: pusar sasaran. kch11111han pe!anggan, pemasaran terpadu, dan profitabi/ita.1· (Philip Kotler, I 996 ).
Pasar Sasaran. Perusahaan dapat berhasil jika mampu mendefinisikan pasar
sasarannya dengan cermat dan menyiapkan program pemasaran yang sesuai. Kcbutuhan Pclanggan. Meskipun pemasaran adalah rnemcnuhi kebutuhan secara
menguntungkan, memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan tidak selalu merupakan tugas yang sederhana. Mempenahankan pelanggan Jebih penting daripada menarik pelanggan. Kunci untuk mempenahankan pelanggan adalah kepuasan pelanggan. Pcmasaran Tcrpadu. Jika semua depanemen perusahaan bekerja sama melayani I5
kepentingan pelanggan, hasilnya adalah pemasaran terpadu. Profitabilitas. Tujuan utama konsep pemasaran adalah mcmbantu organisasi
mencapai tujuan mereka. Bagi perusahaan swasta, tujuan uatamanya adalah laba. Dalam organisasi pencari laba, tujuannya tidak semata-mata mencari laba; laba merupakan produk sampingan dari melaksanakan tugas dengan baik. Pcmsahaan menghasilkan uang dengan memuaskan kebutuhan pelanggan lcbih baik daripada yang dilakukan pesaing.
2.1.4. Masalah Pemasaran Komoditi Pertanian
l\.omoditi pcrtanian mcmpunyai ciri yang khas. Mcnurut Sockartawi ( 1989), beberapa masalah pemasaran komoditi pertanian yang banyak ditcmukan di negara-negara yang sedang berkembang pada umumnya, dan di Indonesia pada khususnya adalah sebagai berikut : a. Tidak tersedianya komoditi pertanian dalam umlah yang cukup dan kontinu. b. Harga komoditi yang sering berfluktuasi secara tajam, yang bcrpcngaruh terhadap
ketidakstabilan
pendapatan
produsen,
tingkat
konsumsi
masyarakat, dan resiko pemasaran semakin besar. c. Tidak efisiennya para pelaku pasar dalam melakukan kegiatan. Misalnya, pedagang perantara berfungsi pula sebagai pedagang pengumpul. d. Tidak memadainya fasilitas, misalnya sistem transportasi, g,ud<mg, tempat komoditi pertanian dipasarkan dan lain-lain. e. Lokasi produsen dan konsumen yang terpencar juga merupakan masalah. 16
f
Kurang lengkapnya infonnasi pasar.
g. Kurangnya pengetahuan terhadap pemasaran disebabkan karena Jemahnya penguasaan aspek-aspek manajemen. h. Kurant,'11ya modal, sehingga investasi dalam kegiatan pemasaran menjadi
Iem ah. i.
Kurangnya respon dari produsen terhadap permintaan pasar.
J.
Tidak memadainya peraturan-peraturan yang ada, sehingga mekanisme pasar menjadi tidak efisien.
2.1.5. Usaha Eceran (Retailing) U saha eceran (retailing) meliputi semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau jasa secara langsung ke konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan bisnis. Pengecer atau toko eceran adalah usaha bisnis yang volume penjualannya terntama berasal dari penjualan ecernn (Philip Kotler, 1996 ). Organisasi pengecer sangat beragam, diantaranya ya1tu : pengecer toko (store
retailing), pengecer bukan toko (nonstore retailing), dan berbagai organisasi eceran (retail organizations). Tinjauan pembahasan hanya pada pengecer toko
(store retailing). Toko pengecer mempunyai berbagai bentuk dan ukuran. serta tipe pengecer barn terns muncul. Tako pengecer diklasifikasikan menurnt satu atau beberapa karakteristik : jumlah pe/ayanan, lini produk, harga relaflf; kenda/i 0111/et, clan
po/a konsentrasi toko.
17
2.1.6. Keputusan Pemasaran Pengecer Pengecer
mencan
strategi
pemasaran
barn
untuk
menarik
dan
rnempertahankan pelanggan. Pengecer rnenghadapi keputusan pemasaran besar rnengenai pasar sasaran dan pemosisian, keaneknragaman produk dan jasa,
harga, promosi, dan distribusi.
2.1.6.1. Pasar Sasaran dan Keputusan Menetapkan Posisi Pengecer hams rnenetapkan pasar sasaran dan kernudian menetapkan posisi. Apakah toko harus fokus pada pembclanja tingkat atas, mcncngah, atau bawah 0 Apakah pembelanja yang ditargetkan mcnginginkan variasi. kclcngkapan jenis barang, kenyamanan, atau harga rcndah 0 Pengecer yang sukses adalah yang mampu menetapkan pasar sasaran dengan baik dan mcrnposisikan dirinya dengan kuat. Sebaliknya, banyak pengecer gagal menetapkan secara jelas pasar sasaran dan posisinya.
2.I.6.2. Keputusan Jenis Produk dan Jasa Ragam produk pengecer hams sesuai dengan harapan belanja pasar sasarannya. Dimensi ragam produk diantaranya ialah kualitas barang. Pelanggan tertarik dcngan kualitas serta rentang produk. Tantangan pengeccr yang sebenarnya dimulai setelah ragam produk dan tingkat kualitas didefinisikan, akan selalu ada pcsaing dengan ragam dan kualitas yang sama. Tantangannya adalah mengembangkan strategi diferensiasi produk. Setelah memutuskan strateb>i ragam produknya, pengecer hams memutuskan sumber, kebijakan. praktik perolehannya. 18
Dalam perusahaan besar, pembelian merupakan fungsi khusus dan pekerjaan penuh-waktu. Misalkan pasar swalayan. Di kantor pusat jaringan swalayan, spesialis pembelian (manajer barang dagangan) bertanggungjawab untuk mengembangkan ragam merek dan mendengarkan presentasi produk baru dari wiraniaga, manajer ini me(Tliliki wewenang untuk menerima atau menolak jenis produk barn pada satu jaringan, manajer ini dibatasi hanya menyaring "yang pasti ditolak" dan "yang pasti diterima" pada jaringan lain. Produk-produk terbaru oleh manajer pembelian diajukan kepada komite pembelian untuk memperoleh persetujuan. Menurut seorang eksekutifjaringan pasar swalayan : orang yang paling berpengarnh dalam penjualan akhir suatu produk barn adalah manajer toko (store manager).
2.1.6.3. Keputusan Harga Kebijakan harga pengecer merupakan faktor penentu posisi yang amat penting dan hams diputuskan dalam kaitan dengan pasar sasaran, produk, dan jenis pelayanannya, serta persaingannya. Pengecer mencari laba tinggi dengan volume penjualan rendah (toko khusus pada umumnya) atau laba rendah dengan volume penjualan tinggi (toko diskon).
Taktik penetapan harga pengecer. Kebanyakan pengecer memasang ·1iarga rendah untuk beberapa jenis barang sebagai "pancingan". Pada kesempatan l, pengecer melakukan obral untuk selurnh barang yang dijual. Pada kesempatan 2, pengecer merencanakan menurunkan harga barang dagangan yang kurang fancar lakunya. 19
2.1.6.4. Keputusan Promosi
Pengecer menggunakan berbagai macam alat promosi untuk menarik pengunjung dan menciptakan pembelian. Peralatan promosi nonnal yang biasa digunakan pcngecer - iklan, penjualan pribadi (wiraniaga), promosi penjualan (demonstrasi dalam toko, pameran, perlombaan), dan hubungan masyarakat (konferensi pers dan pidato, pembukaan toko, aktivitas pelayanan masyarakat) untuk meraih konsumen.
2.1.6.5. Keputusan Distribusi
Lokasi pengecer adalah kunci dari kemampuan dalam menarik pelanggan. Keputusan mengenai lokasi adalah salah satu keputusan paling penting yang dibuat oleh pengecer. Pengecer skala kecil meungkin harus rnenerima lokasi apa pun yang dapat ditemukan. Pengecer besar biasanya menggt!nakan spesialis untuk memilih lokasi dengan meng!,>imakan metode canggih. Pengecer memiliki pilihan untuk menempatkan tokonya di daerah pusat bisnis, pusat perbelanjaan regional, pusat perbelanjaan lingkungan, jalur perbelanjaan. atau dalam toko yang lebih besar. Pengecer dapat menilai efektivitas penjualan suatu toko dengan melihat empat indikator berikut : 1. Jumlah orang yang melewatinya setiap hari 7
Persentase yang masuk ke toko
3. Persentase yang masuk ke toko dan mernbeli 4. Nilai rata-rata yang dibelanjakan tiap penjualan
20
2. l. 7. Optimalisasi Pengertian optimalisasi secara umum adalah usaha pencapaian keadaan terbaik (Soekartawi, 1995). Menurnt Nasendi dan Anwar (1985), optimalisasi adalah serangkaian proses untuk mendapatkan gugus kondisi yang diperlukan untuk mendapatkan hasil terbaik dalam situasi tertentu, juga merupakan pendekatan nonnatif dengan mengidentifikasi penyelesaian terbaik dari suatu pennasalahan yang diarahkan pada titik maksimum atau minimum fungsi tujuan. Tujuan
dilakukannya
optimalisasi
adalah
untuk
memaksimumkan
keuntungan yang diperoleh dan meminimumkan biaya yang dikeluarkan perusahaan dengan memperhatikan kendala-kendala dalam pemasaran suatu produk. Setelah masalah diidentifikasi, tujuan ditetapkan, langkah selanjutnya dalam optimalisasi adalah fonnulasi model matematik yang meliputi tiga tahap, yaitu : I. Tentukan variabel yang tak diketahui (variabel keputusan) dan nyatakan dalam simbol matematik. Variabel keputnsan adalah variabel yang menguraikan secara lengkap keputusan yang akan dibuat. 2. Mcmbentuk fungsi tujuan yang ditunjukan sebagai snatu hubungan linier (bukan perkalian) dari variabel keputusan. Fungsi tujuan
adalah
fungsi
dari variabel keputusan yang akan
dimaksimumkan (untuk pendapatan!ketmtungan) dan diminimumkan (untuk biaya).
21
3. Menentukan semua kendala masalah tersebut dan mengekspresikan dalam persamaan atau pertidaksamaan yang mencerminkan keterbatasan sumber daya masalah itu. Pernbentukan model
akan menjelaskan kompletisitas dan ketidakpastian
pengambilan keputusan.
2.1.8. Program Linier
Program linier merupakan metode matematik dalam mengalokasikan sumber daya yang langka untuk mencapai tujuan tunggal seperti memaksimumkan keuntungan atau meminimumkan biaya. Linier programming pada hakekatnya merupakan suatu teknik perencanaan yang bersifat analitis dengan menggunakan model matematik, clengan tujuan menemukan beberapa kombinasi alternatif pemecahan masalah untuk kemuclian dipilih alternatif yang terbaik. Pemilihan altematif tcrbaik tersebut berkaitan erat dengan alokasi sumber daya dan dana yang terbatas guna mencapai tujuan atau sasaran perusahaan secara optimal ( Nasendi dan Anwar, 1985 ). Mcnurut Nascndi dan Anwar ( 1985 ), agar suatu pemrnsalahan dapat dirumuska11 kcdalam model !imer programming tcrdapat lima syarat yang harus dipcnuhi yaitu : I. Tujuan, dalam suatu peimasalahan merupakan sesuatu yang in1o>in dipecahkan clan dicari jalan keluarnya. Tujuan ini harus jelas dan tegas yang disebut fungsi tuj uan.
22
2. Altematif perbandingan, hams ada sesuatu atau berbagai altematifyang ingin diperbandingkan. Misalnya, antara proyeksi pennintaan tinggi dengan rendah. 3. Sumber daya, sumber daya yang dianalisis hams berada d.alam keadaan yang terbatas. Misalnya, keterbatasan biaya, keterbatasan waktu, dan lain-lain. Kcterbatasan dalam sumber daya tersebut dinamakan kendala atau syarat ikatan.
Ada tiga tipe dasar kendala yaitu pertama, kendala maksimum,
memuijukan penggunaan sumbcr daya tidak melebihi dari sumber daya yang tersedia. Kedua, kendala minimum, menunjukan penggunaan sumber daya minimal sama dengan yang tersedia. Dan ketiga, kendala persamaan, menunjukan penggunaan sumber daya sama dengan yang tersedia. 4. Pcrumusan kuantitatif,
fungsi tujuan dan kendala tersebut hams dapat
dinunuskan secara kuantitatif dalam apa yang disebut model matematika. '.lode! merupakan penyederhanaan dalam sistim untuk mempennudah penentuan adanya perubahan suatu aspek dalam sistim terscbut. 5. Kelerkaitan peubah,
peubah-peubah yang membentuk fungsi tujuan clan
kcndala tersebut harus memiliki hubungan fungsional atau hubungan ketcrka1ta11. I lub1111gan kctcrkaitan lcrscbut dapat diarlikan scbagai hubungan yang s
I. Linieritas.
Menyatakan bahwa fungsi tujuan dan faktor-faktor pembatas
harus dinyatakan sebagai faktor linier. 2. Proporsionalitas.
Menyatakan bahwa naik turunnya nil.ai tujuan (Z) dan
penggunaan sumber daya atau fasilitas yang tersedia akan berubah secara scbanding dengan pernbahan tingkat kegiatan. ~.
J\ditivitas
Mcnyatakan bahwa nilai tujuan setiap kcgiatan tidak saling
mempengaruhi atau kenaikan nilai tujuan (Z) yang diakibatkan kenaikan dari suatu kegiatan dapat ditambahkan tanpa mempengaruhi bagian nilai Z yang diperoleh dari kegiatan lain. 4. Divisibilitas.
Menyatakan bahwa keluaran (output) yang dihasilkan setiap
kegiatan dapat berupa bilangan pecahan, demikian pula dcngan nilai Z yang dihasilkan. 5. Deterministik.
Menyatakan bahwa semua parameter dalam program linier
adalah tetap. diketahui dan dapat diperkirakan secara pasti.
2.1.8.1. Analisis Primal
Bentuk pertama model program linier dinamakan primal. Solusi optimal uni uk masalah primal menunjukan nilai dari variabel-variabel keputusan. Dikaitkan dengan penelitian, analisis primal akan menginformasikan tentang jenis-jenis sayuran yang disarankan untuk dipasarkan pada PT Alfa Retailindo Tbk agar mendapatkan keuntungan maksimal. Pada analis1s primal terdapat reduced cost. menunjukan besarnya aktivitas yang tidak termasuk kedalam
perencanaan optimal dan dapat mempengarnhi nilai fungsi tujmm.
24
2.1.8.2. Analisis Dual Solusi optimum bentuk dual ditafsirkan sebagai sumbangan per unit kendala sumber daya (shadow price). Analisis dual pada model program linier ditunjukan oleh nilai slack or surplus. Apabila nilai slack bemilai sama dengan no!, maka sumber daya habis terpakai dan nilai dual dari sumber daya yang dijadikan kendala (pcmbatas) rnerupakan harga bayangan (shadow price). Surnber daya dengan harga bayangan (shadow price) tertinggi menjadi kendala utama. Dan apabila nilai slack bemilai tidak sama dengan no!, maka sumber daya dalam jumlah berlebih.
2.1.8.3. Analisis Sensitivitas Analisis dalam model program linier ditujukan untuk mengetahui perubahanperubahan solusi optimum sebagai respon terhadap pembahan parameterparameter input. Terdapat dua tipe analisis sensitivitas, yakni analisis perubahan koeflsien flingsi tujuan dan analisis nilai ruas kanan (flight Hand Side). Analisis pcrubahan kocfisicn fltngsi tujuan bcrtujuan meningkatkan atau menurunkan current coe/is1e11. Dan analisis nilai ruas kanan bertujuan mencntukan berapa
banyak nilai sisi kanan dari fungsi kendala dapat ditingkatkan atau diturunkan tanpa merubah nilai harga bayangan (shadow price).
2.1.8.4. Analisis Post Optimality Analisis Post Optimalitas - analisa yang dilakukan sesudah dicapai suatu penyelesaian optimal untuk model versi awal - mernpakan ;,uatu bagian yang
25
sangat penting dari kebanyakan studi riset operasi. Fakta bahwa.Post Optimalitas adalah sangat penting terntama benar untuk aplikasi khas pemrograman linier.
2.2. Kerangka Pemikiran PT Alfa Retailindo Tbk mernpakan salah satu pernsahaan retail yang rnernasarkan produk-produk agribisnis terutama sayuran yang berkualitas. Sayuran yang dipasarkan oleh perusahaan ini berasal dari produk dalam negeri maupun impor dan terdapat lebih-kurang sebanyak 90 jenis sayuran dipasarkan. Proses peng-optimalisasian tidak dilakukan secara keselurnhan - dari 90 jenis sayuran yang ada - dan hanya sayuran dalam satuan per pack yang diambil
sample dikarenakan pert11m11, peneliti hanya memfokuskan pcngamatan terhadap pernasaran sayuran dalam satuan per pack selama melakukan penelitian dilapangan; kedua, berdasarkan hasil Bnalisa perolehan keuntungan dimana sayuran dalam satuan per pack mernperoleh keuntungan rata-rata lebih sedikit jika dibandingkan dengan rata-rata keuntungan sayuran dalarn satuan per kg (dapat dilihat pada lampiran 5 dan larnpiran 6); dan ketig11, sayuran dalam satuan per pack (52 jcni>) mendominasi pemasaran sayuran dalam satuan per kg (38 jenis). Pcngambilan 15 jenis sayuran dalam saluan per pack sebagai sample pengoptimalisasian dilakukan berdasarkan prosentase perolehan laba terkecil (
26
untuk mengetahui komposisi pemasaran jenis saynran yang optimal, lain analisa dual untuk memberikan penilaian terhadap sumber daya yang digunakan dan analisa sensitivitas untuk memberikan infonnasi pembahan kenaikan atau penumnan yang diperbolehkan dari koefisien fungsi tujuan dan nilai ruas kanan. Dan dilakukan analisa post optimalitas yang akan dibuat menjadi dua skenario. Dari basil analisa post optimalitas akan dilakukan evaluasi terhadap pemasaran sayuran yang optimal.
27
JENIS-.JENIS SAYURAN 9. 2. Bayam merah 10. 3. Caisim 11. 4. Daun genjer 12. 5. Daun kacang 13. 6. Daun kemangi 14. 7. Daun kenikir 15. 8. Daun pepaya I. Bayam hijau
PEMASARAN SAYURAN
(per pack) : Daun poh-pohan Daun sereh Daun singkong Daun siomak Kangkung Pucuk labu siam Seledri small
KENDALA-KENDALA 1. Suhu Saat Display 2. Daya Tahan 3. .Jam Orang Kerja
APLIKASI LINIER PROGRAMMING
ANALISIS PIUMAL
J
ANALISIS DUAL
ANALISIS SENSITIVITAS
ANALISIS POST OPTIMAL EVALUASI PEMASARAN OPTIMAL
Gambar 3. Kerangka Pemikiran Deskriptif
28
BABIII METODE PENELITIAN
3.1. Dcfinisi Opcrasional
Batasan-batasan yang diberikan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut : I. Optimalisasi, adalah usaha pencapaian kinerja terbaik dari suatu tujuan memaksimalkan keuntungan atau meminimalkan biaya. 2. Pemasaran, adalah penyediaan barang dan jasa yang tepat kepada orang
yang tepat pada waktu yang tepat, harga yang tepat dengan komunikasi dan promosi yang tepat. 3. Sayuran, adalah tumbuhan yang menghasi!kan daun, buah, biji, umbi, tunas, atau bun ga. -1. Retail. adalah usaha eceran (retailing) yang meliputi semua kegiatan dalam pe1tjualan barang atau jasa secara langsung ke konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan bisnis. 5. Program linier, adalah metodc matcmatik dalam mengalokasikan sumbcr daya yang langka untuk mencapai tujuan tunggal sepcrti mcmaksimumkan keuntungan atau meminimalkan biaya. 6. Vanabel keputusan, adalah variabel yang menguraikan secara lengkap keputusan yang akan dibuat.
7. Fungsi tujuan, adalah fungsi dari variabel keputusan yang akan dimaksimumkan
(untuk
pendapatan
atau
keuntungan)
atau
meminimumkan (untuk biaya). 8. Kenda la, adalah faktor pembatas dalam pengambilan keputusan. 9. Analisis primal, adalah analisis bentuk pertama model program linier. I 0. Ana Ii sis dual, pada model program linier ditunjukan oleh nilai slack or s11 q>l11s.
11. Analisis sensitivitas dalam model
program linier ditujukan
untuk
mengetahui perubahan-perubahan solusi optimum sebagai respon terhadap perubahan parameter-parameter input. 12. Analisis post optimalitas, adalah analisa yang dilakukan. sesudah dicapai suatu penyelesaian optimal untuk model versi awal.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di PT Alfa Retailindo Tbk, Bintaro. PT Alfa Rctailind() bcralamat di JI. Prof. Dr. Satrio Blok A-3 Sektor VII No. 09 Bintaro .laya. Lokasi ini dipilih sccara scngaja dengan pertimbangan PT Alfa Retailindo, Tbk adalah perusahaan retail yang salah satu diantaranya ialah memasarkan komoditas sayuran secara langsung ke konsumen. Waktu p•~nelitian dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Juni 2005.
30
3.3. Jcnis dan Sumber Data Dalam penelitian ini mengi,•unakan data primer dan data sekunder, baik berupa kualitatif maupun kuantitatif Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan kepala divisi sayuran, SPM (Sales Promo/ion Man) sayuran, dan kmyawan serta pengamatan langsung di lapangan. Data sekunder diperoleh dari laporan dan data-data yang dimiliki oleh PT Alfa Retailindo Tbk, BPS, Departemen Pertanian, buku-buku, situs internet serta literatur-literatur yang relevan dengan penelitian ini.
3.4. Mctode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi dua jenis data yaitu data primer dan data sekunder. Penulis memfokuskan mengambil data penelitian pada produk /·l-e.1/7 hJod dengan jenis produk yaitu Produce. Data primer dikumpulkan melalui observasi lapang dan wawancara dengan pihak terkait. Observasi lapang dilakukan untuk pendataan terhadap fakta-fakta yang ada untuk mernmuskan masalah. Data sekunder dikurnpulkan untuk mencari informasi tentang perumusan masalah yang dibahas scrta mcndukung kcsimpulan yang dipcrolch.
3.5. Metode Analisis Data
Untuk memecahkan pennasalahan pertama, tentang pola pemasaran re/ail komoditas sayuran pada PT Alfa Retailindo Tbk Bintaro penulis menggunakan pendekatan kualitatif; untuk pennasalahan kedua, tentang pengelolaan terhadap komoditas sayuran yang tidak habis terjual pada PT Alfa Retailindo Tbk Bintaro
31
penulis mcnggunakan pendekatan kualitatif. Sedangkan untuk pennasalahan ketiga tentang optimalisasi pemasaran komoditas sayuran, penulis menggunakan analisis primal, dual, sensitivitas dan post optimalitas dengan linear programmmg yaitu data yang diperoleh diolah dengan menggunakan S()/iware LINDO (Unier /111erac/lve l>tscre/e Op11111izer). LINDO merupakan salah satu program komputer
yang dapat membantu menemukan pemecahan optimal. LINDO terdiri alas input berupa fungsi tujuan dan fimgsi kendala, dan output berupa penyelesaian opimal. Model dasar atau model baku program linier dapat dirumuskan sebagai berikut : Maksimumkan Z = C1X1 + C2X2+ ........ + CnXn (fungsi tujuan) Terhadap kendala - kendala atau syarat - syarat :
·····--·-··· .. n
> 0
Dimana: a1J untuk
I hingga 1i, dan i
... ,m
.n .... ,II
=
I hingga
111
:
koefisien fungsi kendala
: nilai ruas kanan kendala (NRK) atau kapasitas rendah : koefisien fungsi tujuan : vaiiabel putusan
32
Ada tiga macam bentuk kendala dalam pemro[,'faman linier yaitu 1. Pembatas dengan notasi matematika < "
Syarat dcngan notasi n1atcn1atika >
.1. Kcharusan dengan notasi matematika
l'emilihan bentuk-bentuk kendala tersebut sangat tergantung pada kasus yang dianalisis. Kendala-kendala yang berupa pembatas digunakan bila kendala tersebut merupakan suatu kondisi yang tidak boleh dilampaui, misalnya kapasitas produksi, jumlah kas yang tersedia, peraturan, dan-lain. Kendala yang berupa syarat mencenninkan suatu kondisi yang hams terpenuhi, misalnya likuiditas usaha, kandungan vitamin pada jenis sayuran tertentu, daya jangkau media promosi, dan lain-lain. Kendala yang berupa keharusan menunjukkan bahwa suatu kondisi hams terjadi, misalnya jumlah produk yang harus dikirim, putusan berantai, waktu penyelesaian peke~jaan, dan lain-lain.
33
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
4.l. Sejarah Singkat PT Alfa Retailindo merupakan anak perusahaan HM Sampoerna yang didirikan di Jakarta pada tanggal 27 Agustus I 989 dengan lokasi di Jalan Lodan No. 80-81,
Jakarta Utara. Bergerak dibidang usaha perdagangan eceran dan
grosir, dengan mengoperasikan gerai swalayan yang menyediakan berbagai jenis barang kebutuhan sehari-hari, perlengkapan rumah tangga, termasuk elektronik, serta gerai yang melayani pembelian secara grosir. Kantor pusat PT Alfa Retailindo terletak di Jakarta dengan kantor-kantor cabang yang tersebar di kotakota di pulau Jawa, Bali, dan Sulawesi. Operasional kantor pusat PT Alfa Retailindo terletak di Jalan MH Thamrin No. 09, Cikokol, Tangerang. Untuk mendukung kesuksesan dalam berbisnis, sejak tanggal 18 Januari 2000 PT Alfa Retailindo telah mencatatkan dan memperdagangkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta. Dengan demikian namanya berubah menjadi PT Alfa Retailindo Tbk. PT Alfa Retailindo Tbk terdiri alas dua divisi, yaitu divisi eceran (retail) dan divisi grosir (wholesale). Konsumen utama divisi cceran adalah pcngguna akhir dan pedagang kecil, sedangkan divisi grosir menargetkan pelayanannya kepada para pedagang besar/perantara. Pada tahun 1994 PT Alfa Retailindo Tbk membentuk satu divisi barn yaitu divisi distribusi, namun pada tahun 1996, divisi distribusi memisahkan diri dan membentuk perusahaan terpisah, PT Atri DistJibusindo.
Saal ini PT Alfa Retailindo Tbk memiliki 35 gerai retail yang tersebar di 15 kota di Indonesia. PT Alfa Retailindo Tbk cabang bintaro merupakan gerai yang ke-21, berdiri pada tanggal 27 April 2000. PT Alfa Retailindo Tbk juga memiliki satu anak pemsahaan, yaitu PT Beta Selia Mega (BSM) yang mempakan salah satu distributor eksklusif untuk produk-produk Unilever di sebagian wilayah .Jakarta dengan dua unit kerja di Suntcr, .Jakarta Utara dan Palmerah, Jakarta Selatan.
4.2. Struktur Organisasi /)/rector yang bertanggungjawab terhadap bagian fresh fi!Od berada di bawah Opera11011 !kpanme/1/. Bagan struktur organisasi Opera/um Department dapat dilihat pada L.ampiran 2. Secara keselumhan, Operation Department membawahi lima bidang tt:gas manajer, yaitu : 1. ( ;e11eral Manager Fresh Food, membawahi dan mengawasi pengelolaan
fiesh fiJod (Meat, Fish & Poultry Dept. Manager; Produce Dept. Manager; Bakery & Hot /
35
-I.
Jlegumal Manager 3, membawahi dan mengawasi Merchandise Manager, Opera/ions Manager, Sys/em Manager, dan Reg. IA: Reg U': & Reg
5. Regional 1Vfanager -I, membawahi dan mengawasi Merchandise Manager, Operarions Manager, Sysrem Manager, dan Reg IA: Reg LP: & Reg.
A4ain1enance. Regional retail PT Alfa Retailindo Tbk terbat,>i menjadi 4 regional mencakup 35 gerai di 15 kota besar di fndonesia. Regional retail tersebut yaitu :
o
Regional I
: Medan, Lampung, Cikokol, Serpong, Pamulang, Bintaro, Puri Indah, Kebayoran, Meruya, Tendean, Pasar Minggu, Menteng, Lodan, Sunier, Depok, Cikarang, Bekasi 1, Bekasi 2.
o
Regional I I
: Bandung, Cirebon, Semarang, Solo I, Solo 2, Y ot,>yakarta.
o
Regional III
: Surabaya I, Surabaya 2, Surabaya 3, Malang, Jember.
o
Regional IV
: Denpasar I, Denpasar 2, Denpasar 3, lv1akasar 1, Makasar 2, Makasar 3.
PT Alfa Retailindo Tbk gerai bintaro berada pada regional I yang dipimpin
oleh seorang Srore Manager (SM) (Lampiran 3), SM rnembawahi tiga division
head yang masing-masing be11anggungjawab kepada SM, yaitu : 1. Div1.1·1on Head Fresh I-fwd, membawahi deparlmenl head produce dan
deparlment head MSHB (Meal, Sea Food & Fish, Hot Food, Bakery).
36
2. Divls10n Head FMCG (Fas/ Moving Comumer Goods), membawahi department head FMCG 1 dan depart men/ head FMCG 2.
3. D1v1swn Head Non Food, membawahi department head Non Food l dan deportment head Non Food 2.
-1.3. Visi, Misi dun Tujuan Perusahaan
Visi yang dirumuskan PT Alfa Retailindo Tbk yaitu menjadi perusahaan retw/ lndonesia yang utama. PT Alfa Retailindo Tbk mengemban misi melakukan
yang terbaik dalam memberikan produk berkualitas dengan harga kompetitif, letapi tetap
-1.4. Stra tegi
PT Alfa Retailindo Tbk menitikberatkan kegiatan pemasarannya pada segmen
37
pasar golongan menengah dan menengah kebawah, serta selalu mengikuti pcrkcmbangan dari segmen pasar ini. Penelitian serta pemantauan dilakukan sccara bcrkala untuk mengetahui profil dan tingkah laku pasar. Barang yang dipcrdagangkan olch PT Alfa Retailindo Tbk scbagian besar termasuk dalam katcgori kcbutuhan pokok dan pcralatan rumah tangga. Diantara barang-barang tcrscbut, kcbutuhan pokok mcmbcrikan kontribusi tcrbcsar pada penjualan, yang mcncakup sekitar 46 % dari total penjualan. Sedangkan untuk peralatan rumah tangga membetikan konttibusi sekitar 29 % dan sisanya merupakan barang-barang kebutuhan lain. Untuk mencapai tujuan yang dimaksud maka PT Alfa Retailindo Tbk menggunakan strategi dengan meningkatkan kcpuasan pelanggan, sehingga PT Alfa Retailindo Tbk mempunyai komitmen sebagai berikut : l. Sat1sfactwn Guarantee Uaminan kepuasan pelanggan) untuk retur barang. Kebijakan
perusahaan
untuk
mencrima
pengembalian/retur
barang
bclanjaan pclanggan jika tidak scsuai dengan harapan pelanggan. Dengan ketentuan sebagai berikut : o Harus mcnunjukkan struk/faktur penjualan Alfa. o Masa klaim berlaku maksimal 9 hari setelah pembelanjaan di Alfa (khusus untuk produk fresh food maksimal 3 hati). o Jika barang pengganti tidak tersedia, dapat diganti dengan barang lain sesuai dengan prosedur retur barang. o Berlaku untuk pembelian : ,- Barang yang dibeli tidak sesuai dengan yang ditawarkan.
38
,. Barang yang dibeli tidak sesuai dengan klasifikasi dan standar. ,. Barang yang dibeli tidak sesuai dengan harga yang tercantum pada railcard. o Barang-barang
yang
dikembalikan
hams
dalam
kemasan
utuh/lcngkap/tidak rusak. 1
Relwhi/ity (dapat dipercaya) Kebijakan perusahaan bahwa pelanggan membayar dengan harga termurah jika terjadi selisih harga di komputer kasir dengan harga di rak atau sarana display lainnya. Selain mendapatkan harga termurah apabila menemukan perbedaan tersebut diatas, pelanggan juga berhak atas nilai sebesar 2 x selisih perbedaan harga tersebut.
-1.5 • •Jenis Produk
Alfa Retailindo Tbk salah satu pasar swalayan yang menjual berbagai macam produk m11lai dari barang clckt1onik, pcrabot rumah tangga sampai barang kcli11tuhan sehari-hari. Sccara um11m kclompok produk yang dijual yaitu :Fresh l·'riod, Ury /·o()(/, 1"1sh1011, So/i/111e, f-!an!/111e, Elcktronik, l'crabotan Rumah Tangga clan l'cralatan Dapur, clan Plastik. Dari beberapa kelompok produk diatas yang membutuhkan penanganan cepat dan intensif adalah !·i·esh J-iJod (FF). Hal ini disebabkan oleh sifat produk Fresh Food yang tidak tahan lama atau mudah rusak (rerishahle). Jenis-jenis produk yeng tergolong Fresh Food adalah Dai1y, Produce, Butche1y, De/ical/esen, Fish and Seajbod, /-lot Deli SeJ~'ice Cafe, dan Bakery.
39
1. Daiiy
Dail)' mempakan hasil produk susu dan olahannya, misalnya margarine, keju, yoghurt, es krim, dan lain-lain. 1
Produce Yang tennasuk produce adalah : •
I lasil tanaman sayur dan buah scrta produk olahannya
•
13uah-buahan dan sayur baik lokal maupun impor
} . Butcheiy HwcheiJ' merupakan produk daging ayam, sapi, dan kambing :
•
i\yam
utuh, dada, sayap, paha, punggung, usus, hati, ampela, dan
lain-lain •
Sapi dan kambing: tenderloin, sirloin, topside, shank, hig chuck, usus, paru, hati, buntut, dan lain-lain.
4. Delicattesen
Delicauesen adalah produk olahan baik dari daging ayam, sapi maupun kambing. 5. Fish and Seafood 1:1sh und Seufi)/)d mernpakan produk ikan dan hasil laut, antara lain : ikan
bawal, bandeng, baronang, belanak, belut, ekor kuning, gurame, kembung, kerapu, kakap, tuna, tenggiri, udang, rajungan, curni, dan kodok. 6. Hot Deli Service/Cafe
Hot Deli Service Cafe menghasilkan aneka macam produk makanan dan makanan siap makan, siap hidang, dan siap saji. 40
7. Bakery
Bake1y menghasilkan aneka macam produk seperti : roti tawar, roti manis, cake. pasl!J', dan lain-lain.
-1.6. Tata Lctak dan Pencmpatan Barang Tata lctak dan pcncmpatan barang di Alfa Rctailindo Tbk pada umumnya mcnggunakan pedoman yang sama, kecuali untuk beberapa toko yang memiliki lahan terbatas seperti Alfa Retailindo cabang Meruya. Barang display selain Fresh J-()()d,
ditempatkan pada rak-rak setinggi empat meter, yang terdiri dari dua bagian
yaitu bagian bawah untuk display dan bat,>ian alas untuk barang persediaan. Penempatan sebagian barang persediaan di rak-rak yang sama dengan barang
display dimaksudkan agar pengisian kembali dapat dilakukan dengan cepat apabila sewaktu-waktu jumlah
barang yang ada di
rak
di.1play terlalu
sedikit/kosong. Rak-rak tersebut disusun membentuk 12 sampai 24 jalur display yang dikelompokkan dalam lima area, yaitu
area promo plastik, area promo
elektronik dan perabotan nunah tangga, area soji/ine, area promof(1shion dan area
dry ji)()d. Sctiap jalur mcwakili jcnis produk-produk tertentu, misalnya produk susu dan makanan bayi. l'roduk 1:roh 1:0(}(/ (FF) scpcrti sayur scgar, buah, ikan scgar. daging scgar,
deli dan da1r1', ditempatkan pada bak-bak pendingin (showcase) khusus display, dibagian pinggir area FF. Beberapa jenis sayur dan buah yang relatif lebih tahan lama seperti bawang merah, bawang bombay, bawang putih, cabe, dan semangka, melon, nanas ditempatkan di bak-bak tanpa pendingin (iron rack), di bagian
41
tengah area FF. Sedangkan counter Alfa Bakery dan Cafe ditempatkan berdampingan di bagian pinggir area FF. Contoh tata letak barang (denah divisi fresh
food)
di
Alfa Retailindo Tbk dapat dilihat pada Lampiran 4.
Penyimpanan persediaan produk-produk FF dilakukan di mang pendingin (chiller room) dengan suhu 0°C - 5°C dan ruang beku (freezer room) dengan subu (-18° C) - (-20° C). Sayur dan buah disimpan di ruang pendingin dalam kemasan masing-masing. K.husus sayuran didisplay dimedia showcase dengan suhu I 0°C.
4. 7. Fasilitas Display Divisi Produce Fasilitas display divisi produce meliputi showcase dau iron rack: l. Showcase Gambar 4. Media Display Showcase
Gambar 5. Media Display Showcase (susunan sltelving)
Showcase disusun atas 4 shelving, namun susunan ini tidak baku. Keputusan
untuk merubah susunan shelving ditetapkan oleh Store Manager. Showcase dilengkapi pendingin dengan suhu 10°C.
2. Iron rack Garn bar 6. M.edia Display Iron Rack
Iron rack memiliki ukuran sebagai berikut :
•
Panjang
: 60cm
•
Le bar
: 40cm
•
Tinggi
: 7 cm
•
Komoditas
: Sayuran buah, sayuran umbi, buah-buahan
•
Kapasitas maksimal
: 5 kg
44
BABV BASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Pemasarnn Retail Proses awal supplier mengajukan produk (sayuran) kepada SM Bintaro adalah : pertama, terlebih dahulu supplier mengajukan jenis produk (sayuran) beserta daftar harga ke bagian pricing HO (head o.ffice)!Kantor Operasional di Cikokol, Tangerang. Kedua, setelah di-ace, HO kirim data ke SM Bintaro. Ketiga, PO pertama ditentukan oleh HO, selanjutnya oleh SM Bintaro.
Garn bar 7. Pola Pemasaran Retail Saynran PT Alfa SM Bintaro
HEAD OFFICE (HO) ALFA
s
u p p L I E R
PT ALFA SM BINTARO
SAYURAN TIDAKHABIS TERJUAL
MUSNAHKAN
KONSUMEN
OLAH
Dari gambar 7, dapat dijelaskan bahwa : pcrtama, supplier memasok sayuran setiap hari diwaktu pagi hari secara kontinu ke PT Alfa SM Bintaro disertai dengan Faktur Penjualan. Sayuran tiba digudang PT Alfa SM Elintaro pukul 04.30 WIB. Kedua, sayuran yang telah tiba digudang oleh staff divisi produce (staff
associate on duty) dan checker diperiksa kualitas dan kuantitasnya. Setelah proses pengecekan, sayuran dibawa menuju ke tempat display untuk dipajang namun terlebih dahulu sayuran hams ditimbang lalu dilabel (sayuran per kg/timbangan) oleh staff scale, dan di-barcode (sayuran per pack) oleh staff.f"uits & vegerables.
Harcode diperoleh dari mang administrasi gudang dan penimbangan dilakukan diarea timbangan FF. Saat men-display : sayuran yang lama dipajang didepan sayuran barn (sistem FIFO berlaku), sayuran yang lama dan tidak layak display diambil (sortir) untuk diproses dimang processing oleh staff processing,
dan
media di.1play baik itu showcase maupun iron rack hams hygienes. Untuk order (pernesanan) sayuran ditangani oleh kepala divisi (kadiv) produce diarea produce dengan dibantu staff.fhlils & vegetables dan SPM sayuran, order dilakukan untuk I - 2 hari kedepan dengan melihat penjualan sehari atau dua hari sebelumnya. Selanjutnya setelah proses order selesai, kadiv produce memberikan .form order kepada MD. MD membuat Purchase Order (PO) unn1k diserahkan ke .111pp/ier. Ketiga, staff ji71its & vegetables telah men-display selumh sayuran dan sayuran siap dipasarkan ke konsumen. Konsumen bebas mencari-membandingkanrnemilih sayuran yang diinginkan. Hal pertama yang dilihat sebagian besar konsumen yang melakukan proses mencari-membandingkan·-memilih sayuran adalah penarnpilan/bentuk fisik. PT Alfa SM Bintaro memberikan jaminan
46
kepuasan pelanggan (sali4i:tction guarantee) untuk retur barang. Konsumen diperbolehkan untuk melakukan pengembalian (retur) atas pembelian sayuran yang tidak sesuai dengan harapan. Ketentuan masa klaim bagi konsumen berlaku maksimal 3 hari untuk produk FF. Keempat, PT Alfa SM Bintaro adalah salah satu cabang divisi retail dari 35 gerai yang ada, dimana setiap kebijakan yang dilakukan hams menginduk instmksi HO Alfa. Kelima, produk-produk yang dipasarkan
pada divisi produce
mempakan
produk yang mudah
msak
(pen.\'hahle). Daya tahan masing-masing sayuran memiliki kekuatan berbeda-beda saat berada di showcase maupun iron rack (Lampiran 5). Sayuran yang sudah tidak layak di.1p/ay (sayuran tidak habis terjual) ditaiik (sortir) oleh staff.fruits &
vegelah/es dan akan diproses di mang processing oleh staff processing. Staff processing melakukan dua perlakuan terhadap sayuran yang tidak habis terjual, yaitu dimusnahkan dan diproses ulang/diolah. Untuk proses pemusnahan dan pengolahan sayuran akan diterangkan pada sub bab aktivitas pengelolaan untuk sayuran tidak habis terjual. 13crikut .\'1ondard Opero//ona/ Procedure aktivitas pernasaran komoditas sayuran PT Alfa Rctailindo Tbk, yaitu : u
Pc1ncsanan
o l'cnerimaan sayur dari supplier o Penyimpanan, penyiapan, dan di.1p/ay sayuran o l'enarikan dan perlakuan sayuran BS (tidak layak di.1p/ay)
47
5.1.1. Pemesanan Sayuran
Aktivitas pemesanan sayuran mencakup kegiatan sebagai berikut : •
Kepala divisi produce menyiapkan Form Pemesanan yang berisi '' Nama barang dan nomor PLU (!'rice rook Up) " Jumlah yang akan dipesan
•
MD memeriksa dan mcmaraf PO pemesanan kcmudian membuat Purchase Order (PO) sebanyak rangkap tiga; lembar I untuk diserahkan
ke supplier, lembar 2 untuk diserahkan ke bagian pricing dan lembar 3 untuk MD •
Supplier akan membawa PO pada saat pengiriman sayurnn
•
l'nc111g menerima PO untuk pemeriksaan jika ada pembahan harga.
5.1.2. Penerimaan Sayuran dari Supplier
Aktivitas penerimaan sayuran dari supplier mencakup kegiatan sebagai berikut : •
Supplier mengirim barang dan menyerahkan PO (lembar I) ditambah
Faktur Penjualan (FP) ke gudang penerimaan (receiving). Di gudang penerimaan, checker dan staff FF memeriksa dan
m~nghitung
sayuran
yang datang, sesuai atau tidak dengan panduan kualitas dan kuantitas untuk sayuran segar. •
Jika semua sayuran sudah diperiksa kemudian ditempel dengan PLU, barang segera disimpan di gudang penyimpanan sesuai dengan jenis
48
sayuran Uika menggunakan harcode, harcode diperold1 dari administrasi gudang). •
PO (lembar 1) dan FP (rangkap 4) diparaf oleh checker kernudian diserahkan ke administrasi gudang untuk dibuatkan Laporan Penerimaan Barang (LPB) rangkap 4.
•
Setelah LPB ditandatangani oleh kepala divisi gudang., PO dan LPB serta FP lembar I diserahkan ke .mpp/ier, yang akan dipakai untuk penagihan. LPB dan FP lernbar 2 diserahkan ke bagian pricing untuk pemeriksaan jika ada perubahan harga. LPB dan FP lembar 3 diserahkan ke bagian Akutansi yang memakainya sebagai srock conrro/ untuk pengecekan sebcl um posling
•
Bagian EDP mencetak Receiving Reporr (RR) rangkap 2 setiap malam setelah seluruh transaksi dengan konsumen diselesaikan. RR lembar I di;;erahkan ke gudang penerimaan, dicocokkan dengan LPB dan FP lembar 4, kemudian disimpan untuk arsip. RR lembar 2 diserahkan ke bagian Akutansi untuk rnencocokkan total LPB pada hari yang bersangkutan.
5.1.3. Penyimpanan, Penyiapan dan Display Sayuran Aktivitas penyimpanan, penyiapan, dan di.1play sayuran rnencakup kegiatan sebagai berikut : •
Sayuran yang sudah ditempel l'LU!harcode discrahkan dari gudang pcncrimaan ke gudang penyimpanan.
49
Sayuran yang sudah diproses (belurn siap display) karena tidak dapat
•
langsung diternpeli PLU!barcode diserahkan ke bagian preparation dari gudang penyirnpanan. Sebelurn siap dLlplay, untuk sayuran yang tidak sesuai standar mutu - berat (min. 250 gr) - sayuran ditangani melalui serangkaian proses packing, tirnbang dan laheling. Label barang : PLU yang baru, deskripsi sayuran, harga/kg, tanggal penyiapan (preparatwn ), berat, harga. Scbagian sayuran siap d1.1play disimpan dulu di gudang pcnyimpanan atau
•
langsung dari bagian preparation. Sayuran siap display langsung dibawa ke lokasi display (area fresh food)
•
- lihat lokasi denah FF pada Lampiran 4. •
Sayuran
di-display
sesuai
dengan
standar
yang
ditetapkan
oleh
management HO. Saal display sayuran, aturan FIFO (first in first out) berlaku.
5.1.4. Pcnarikan dan Perlakuan Sayuran BS (Tidak Layak Di.\plt1y) Aktivitas penarikan dan perlakuan sayuran BS meneakup kcgiatan sebagai berikut : •
Sayuran yang tidak layak di.1p/ay ditarik dan dikembalikan ke bagian
preparation processing oleh staff FF. Kriteria sayuran yang ditarik dari d1.1play, yaitu : sayuran sudah mengalami penurunan mutu, wama sudah berubah, kadaluarsa, penampilan seeara fisik sudah tidak bagus, kemasan rl1sak dan pernbahan harga. 50
•
Di bagian preparation/processing sayuran BS diberi salah satu dari tiga perlakuan berikut : "'" Dijual dengan PLU berubah. cJr
Disimpan untuk bahan yang akan diproses selanjutnya ke PLU lain (diolah menjadi sayur olahan).
<:tr
Dibuang/dimusnahkan.
5.2. Organisasi Pemasar Sayur Komoditas sayuran pada SM Bintaro merupakan salah satu dari beberapa jenis produk yang tergolong Fresh Food (FF), yang tepatnya yaitu jenis produk produce. Berada dibawah scope department produce dengan seorang kepala divisi produce dan 12 orang staff divisi produce, yang terdiri dari 4 staff associate on duty, bertugas menerima barang masuk (receiving), mendisplay, menyortir; 3 staff fruit & vegetables, bertugas men-display, menyottir barang; 3 staff scale, bertugas
menimbang barang yang dibutuhkan/dibeli konsumen; dan 3 staff processing, bertugas dalam perlakuan barang BS/tidak layak display (Ga.mbar 8).
Gamba1· 8. Stmktur Orgauisasi Depa11emen Produce DEPARTMENT. HEAD PRODUCE I
ASSOCIATE ON DUTY
I
FRUITS& VEGETABLES
I
PROCESSING
I
SCALE
Staff FF - staff divisi produce
hams berpegang pada ketentuan yang telah
ditetapkan pemsahaan. Selama proses ke1ja, staff divisi produce bersandar pada standaNI pe1:wmal hygiene stafffreshfilod, antara lain :
I. Hams memakai topi. 1
Rambut pendek dan telinga terlihat.
3. Muka bersih, dilarang memelihara kumis, janggut, dan jam bang. 4. Seragam, dalam keadaan bersih. 5. Dilarang memakai perhiasan. 6. Dilarang memelihara kuku dan memakai pewama kuku. 7. Hams memakai sanmg tangan. 8. Hams menggunakan ID CARD karyawan al fa. 9. Hams memakai APRON yang bersih. I0. Dilarang memakai sandal, hams menggunakan sepatu te:rtutup. Setiap staff FF yang mcngelola produk makanan memiliki tanggung jawab untuk melakukan hy1<1ene dengan baik. S1a11dar Personal Hyl{iene apabila dilaksanakan dengan benar oleh staff FF, maka resiko pencemaran dan kontaminasi terhadap produk makanan dapat dikurangi. Selain itu, staff FF senantiasa menjaga kehyg1enes-a11 dan sanitasi areal FF dengan mengikuti ketentuan lertulis yang dibuat
menajemen. baik itu untuk rutinitas sehari-hari maupun rutinitas mingguan (Lampiran 6 J. Divisi produce mengelompokkan sayuran menjadi dua kelompok, yaitu sayuran daun (/ea/vegetables) dan sayuran tanpa daun (non leaf"ve1<etables) yang disertai dengan harcode untuk sayuran satuan (per pack) dan label harga, tanggal
52
unluk sayuran timbangan (per kg); ditempatkan pada iron rack dan showcase clcngan discrtai label harga (rat/card).
Kedua kelompok sayuran tersebut
disuplai dari beberapa supplier berbe
S.3. Hasil Pemasaran
PT Alfa Retailindo Tbk, untuk Store Manager (SM) Bintaro memasarkan berbagai macam jenis sayuran berkualitas dengan harga terjangkau; baik bagi nrnsyarakat kalangan menengah kebawah maupun masyarakat kalangan menengah keatas. Jenis-jenis sayuran yang dipasarkan dan menjadi objek pengamatan peneliti meliputi 52 jenis sayuran dalam satuan per pack dan 38 jenis sayuran clalam satuan per kg selama periode Januari - April 2005. Sayman dalam satuan per pack dijual dengan berat 250 gram. Harga beli dan harga jual masing-masing jenis sayuran dapat dilihat pada Lampiran 8 dan Lampiran 9. Pada lampiran 8 mcnjclaskan tentang harga beli, harga jual, laba, rata-rata laba, dan prosentase rata-rata laba sayuran per pack per bulan selama periode Januari - April 2005. Dan begitu pula dengan lampiran 9, menjelaskan tentang harga beli, harga jual, laba, rata-rata laba, dan prosentase rata-rata laba sayuran per kg per bulan selama periode Januari-April 2005. Plot perolehan laba rata-rata sayuran per pack per bulan begitu fluktuatif (Gambar 9). Rata-rata laba sayuran tertinggi dengan besaran Rp 2714,95 per pack per bulan adalah taoge panjang 500 Gr. Dapat dilihat pada bulan Januari 2005, laba asam mud a dan daun horenso bemilai negatif dengan masing-masing 53
Gambar 9. Plot Laba Sayuran Per Pack
,,;;o 0
~
~
0 0 0
"'
1
Asam[muda Baby corn ilupas · Buah rjielinjo • Lr,unca. 10kra . Pete papan. Baby 1kailan .Jlj~ij~. Baya"I hijau Bayam 111erah 1111111 Cfaisim )m Gµciwis . • • • • Daun bawang pesar Daun bawang kecil · Daun bawangllokyo · D~un dill. Daun genjer Daun gipseng Daun hQrens Daun kacang · Daun katuk Daun kelnangi Daun k1enikir ·
Ill
iiiii:-a:lliliil !
Seledrl small~~;'~ Eda111ame .~ Kacang merah Kacang panjanb TW Kecipir · Jamur champlgnon . Jamur merang fresh Jamur shimeijl fresh · Jamur shital<eifresh I Taoge p~njang ; Taoge pendek Taoge jepang ~50 Gr ·~!j~!flll!!flll!!W Taoge iepang ~00 Gr _ Red [adish ·
0 0
"' 0 0 0
"'"' 0 0
0> C> C> C>
"'"'
0 0
---j
sebesar Rp -16,7 dan Rp -121,6 per pack. Nilai negatif ini disebabkan kuantitas sayuran yang terjual kurang dari kuantitas sayuran dipasarkan. Dan rata-rata laba sayuran terendah dengan prosentase laba dibawah l % dari ke-52 jenis sayuran dalam satnan per pack per bnlan periode Jannari - April 2005 meliputi : bayam hijau
(Rp
198,5/pack),
197 525/pack ). 198,4325/pack),
daun
198,6375/pack),
kemangi pepaya
daun
sereh
merah (Rp
gen.1er
daun
199,375/pack), daun
bayam
(Rp
198,475/pack),
198,6575/pack),
(Rp
(Rp
(Rp
daun
198,4875/pack),
daun
cmsnn
(Rp
kacang
(Rp
kenikir
(Rp
197 ,8825/pack),
daun
poh-pohan
(Rp
198,205/pack),
daun
singkong
(Rp
196,615/pack), dann siomak (Rp 198,45/pack), kangkung (Rp 198,575/pack), pncuk labu siam (Rp 198,35/pack), dan seledri small (Rp 198,45/pack). (Tabel 3 ). Tabcl 3. Lima Bclas Jcnis Sayuran dengan Rata-rata Laba dan Prosentase Rata-rata Laba Tcrkecil (per pack) RAT A-RAT A LABA (Rn\ 198.5 1. Bayam hijau 2. Bayam merah 198.475 -' . Caisim .) 197.525 4. Dann genjer 198.6575 ·198.4325 5. Daun ·kacang I 98.4875 6. Daun kemangi 7. Daun kenikir 199.375 197.8825 8. -- · - [)nun .P~P_flY<1........ _ ---,.·-· 198.6375 9. .. Daun_poh-pohan --·-10. Daun sereh 198.205 196.615 11. Dann singkong 12. Dann siomak 198.45 ' - - -·--- - - . - ----------- ---- - --- -----------····--"-13. Kangkung 198.575 14. Pucnk labu siam 198.35 15. Seledri small 198.45 Snmber: data sekunder (d1olah) NO JENISSAYUR
~·
RATA-·RATA LABA I (%) 0.65 0.65 0.64 0.65 -0.65 -0.65 0.65 0.65 ..- ...··-·----·-·--··-·--..0.65 0.65 0.64 0.65 --·0.65 0.65 0.65
-~·-
----------·-----~-
55
LABA RATA·RATA SAYURAN PER KG PER BULAN PERIODE JANUAR! • APR!L 21lll5
12000 10000+-··-----··-···---~-~~-·---··-~·-·---~~----------··-···~~--·-·-··-··--·-·-··--~·~----~·----·--··--
8000 ~----------·-----·--·-
Rp eooo -!----··.,-·--···---·-· ~
4000 i------·- ·---------··
~
2000.
~~
rJ3
!ts
iC
0
0
j
....
····-1·-····--·-r-----,---···-·,-··--···-·r
---,~-.---T··-----,-----,
11111111111111111•1~1111111-~11111111 1 •1! 1 1111111 1111111 1 ~1111 •111 1,~~~
11• ~1
~!f~
~
J
~
11 ! J
j
l
JENIS SAYURAN
~
[!§~!~~J>:E~~C~~~:~-c;~!]~~[~~g~!=~~§-~§~~~~~-~~~~!~2§~~~~~~:~~~~~~[~:~~~]
I
Gambar 10, menggambarkan plot perolehan laba rata-rata sayuran per kg per bulan periode Januari - April 2005. Perolehan laba tertinggi (> Rp 5000) diantaranya • paprika hijau (Rp 5867 /kg), paprika laming (Rp 7870/kg), paprika merah (Rp 7852/kg), dan kacang kapri (Rp 6282/kg). Tabel 4. Empat Jenis Sayuran dengan Rata-rata Laba dan Prosentase Ratarata Laba Terbesar (per kg)
l~~I 0
---- --------
.....
JENISSAYUR
_._ _____ - --
-~'lJl~ika
~=
-
·-·--- ------------------- - - - ------------···-------·--
RATA-RATA LABA (Rp)
RATA-RATA LABA
5867 7870 7852 6282
6.09 8.18 8.15 6.52
hijau ___ _E<prika kuning i J I Paprika merah :___I Kacang kapri Sumber • data sekunder (d1olah) ----
ti
- __(":l'tl_
----
_ ___J
Bcrdasarkan pengamatan terhadap pemasaran komoditas sayuran, SM Bintaro bernsaha untuk memasarkan komoditi ini secara optimal.
Upaya pemasaran
secara optimal dilakukan dengan tujuan untuk memaksimumkan keuntungan. Selama periode Januari - April 2005, pemasaran ke-90 jenis sayuran oleh PT AJfa Retailindo Tbk Bintaro secara rata-rata per bulan dapal dikatakan telah memperoleh keuntungan (laba). Namun beberapa jcnis sayuran dengan prosentase laba dibawah I% dikatakan perolchan labanya kurang optimal. Olch karena itu dilakukan analisis optimalisasi terhadap ke-15 jenis sayuran tersebut. Pembahasan lcbih lanjut dibahas pada subbab 5.5.
5.4. Aktivitas Pengelolaan untuk Sayurau Tidak Habis Terjual
Seperti telah dipaparkan diatas bahwa terdapat tiga perlakuan untuk sayuran
57
yang tidak habis terjual di bagian preparation/processing, yaitu : 1. Sayuran dijual dengan PLU berubah. 2. Sayuran diolah menjadi produk bauran (sayur olahan). 3. Sayuran dibuang/dimusnahkan.
5.4.1. Sayuran Dijual dengan PLU Berubah
Sayuran yang mengalami proses ini adalah seperti : kol putih bulat, baby kol putih, kol merah, sawi, lettuce head Aktivitas proses ini dilakukan untuk memperindah kembali tampilan sayuran yang tidak layak display (Gambar 11). Setelah tampilan sayuran ini terlihat fresh, sayuran dtwrapping kemudian ditimbang, dilabellbarcode dengan PLU yang berubah, dan didisplay. Gambar 11. Perlakuan Sayurnn Dijual dengan PLU Berubah
5.4.2. Sayuran Diolah Meujadi Produk Bauran (Sayur Olahan)
menjadi produk bauran (sayur olahan) seperti : sayur
asen~
sayur capcay, dan
sayur soup. Contoh salah satu proses perlakuan dapat dilihat pada Gambar 12. Proses pengolahan dilakukan diruang processing oleh staff'jruits & vegetables dengan cara menyortir sayuran yang tidak layak display dan memilah-milah sayuran yang layak konsumsi untuk dijadikan sayur olahan. Sayuran yang dipilahpilah disesuaikan dengan jenis masing-masing sayuran yang dibutuhkan (Tabel 5). Setelah dipilah-pilah, sayuran yang akan diolah kemudian didata (masing-masing sayuran ditimbang/dihitung) sesuai dengan standar pembuatan sayur olahan kemudian dilakukan proses pengolahan. Sayur olahan &wrapping, ditimbang, dilabel dengan PLU, dan didisplay.
Gambai· 12. Perlakuan Sayurnn Diolah Menjadi Sayur Ollahan
Tabcl 5. Sayur Olahan SA YUR OLAHAN SA YUR CAPCA Y SAYURASEM Asam mnda Babv corn k.1:1l_Jas Buah melinjo Brokoli Dann melinjo Daun: Jagnng manis knpas/kulit • Baby kailan Kacang bogor • Caisim • Kailan besar Kacang panjang • Packcoy Kacang tanah Jamur champignon Labu siam besar Nangka muda Ka~a_l]g kapri __ Kembangkol Sawi nutih Wortel
SAYURSOUP
==~~
l
Buncis Dann bawang besar Ken tang Kol putih bulat Seledri small Tomat Wortel
·~·
5..1.3. Sayuran Dibuang/Musnahkan Sayuran yang tidak layak di.1p/ay dan tidak layak konsumsi dilakukan proses pemusnahan di ruang processing oleh staff processing (Gambar 13). Sayuran yang dimusnahkan adalah saynran yang sudah mengalami penurunan mntu, wama sudah berubah, kadaluarsa, penampilan secara fisik sudah tidak bagns/rusak, kemasan rusak. Sebelum proses pemusnahan, staff FF mendata masing-masing sayuran. Data-data sayuran yang dimusnahkan akan dientry oleh EDP dengan persetujuan kepala divisi produce, LP, dan asisten manajerjreshjbod.
60
Gambar 13. Perlakuan Pemusnahan Sayuran
5.5. Analisa Optimalisasi 5.5.1. Fungsi Tujuan
Adapun fungsi tujuan yang hendak ditentukan adalah mengetahui komposisi kuantitas pemasaran sayuran yang optimal agar diperoleh keuntungan secara maksimal. Output yang diharapkan dati optimalisasi adalah berapa kuantitas komposisi pemasaran sayuran dari 15 jenis sayuran yang diambil sample penghitungan agar optimal dan diperoleh keuntungan maksimal. Pada tabel 3 tclah digambarkan perolchan rata-rata laba sayuran selama periodc Januari-April 2005. Keuntungan per pack masing-masing jcnis sayuran merupakan keuntungan per pack dari tiap-tiap jenis sayuran yang diperoleh dati selisih antara harga jual dengan harga beli. Koefisien fi.mgsi tujuan merupakan nilai keuntungan dari masing-masing sayuran. Sccara lcngkap model program Imler dirumuskan sebagai betikut: MAX
=
198.5X1 + 198.475X2 + 197.525X3 + l 98.6575X4 + 198.4325X5 + 198.4875X6 + l 99.375X7 + l 97.8825X8 + 198.6375X9 + 198.205X10 + 196.615X11+198.45X12 + 198.575XJ3 + 198.35X14 + 198.45X15
Dengan : Xj
=
Variabel keputusan yaitu jurnlah pemasaran suatu jenis sayuran ( dalam satuan pack)
J
Jenis sayuran (1,2,3,4, ...... 15)
62
5.5.2. Aktivitas Aktivitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah meliputi secara keseluruhan kegiatan pemasaran sayuran yang terjadi pada periode bulan JanuariApril 2005 di PT Alfa Retailindo Tbk Bintaro. Akan tetapi, tidak selurnh aktivitas pemasaran sayuran dianalisa, hanya beberapa aktivitas pemasaran sayuran yaitu sayuran dalam satuan per pack (15 jenis) dari sejumlah 52 jenis sayuran. Hal ini dilakukan atas dasar bahwa apabila keseluruhan aktivitas pemasaran yang dijadikan variabel tidak memungkinkan untuk mendapatkan hasil optimal pada program LINDO. Aktivitas-aktivitas pemasaran sayuran per pack dapat dilihat pada ta be I 6.
Tabel 6. Aktivitas Pemasaran Sayuran per Pack
NO
AKTIVITAS VARIABEL Xl Akti vitas pemasaran_bi1ya111 hija~ _ -----2. Aktivitas pemasaran bayam merah X2 3. Aktivitas oemasaran caisim X3 4. Aktivitas oemasaran daun genjer X4 5. Aktivitas pemasaran daun kacang X5 6. ~k!ivitas pemasaran daun kemangi X6 -------·-· 7. Aktivitas pemasaran daun kenikir X7 Akti vitas pemasaran daun pepaya 8. X8 9. _Aktivit~s pemasaran daun poh:Jloh~_ X9 10. Aktivitas pemasaran daun sereh XJO I l. Aktivitas oemasaran daun singkong Xl 1 ----12. Akti vitas pemasaran daun siomak Xl2 13. X13 ------ - __ J'\~tivitas pe_111<1saran kang~ung___ 14. Aktivitas pemasaran pucuk labu siam X14 15. Aktivitas pemasaran seledri small X15 Somber: data sekunder (diolah) l.
...
--,
I'
--·----------------~-··-
--~·--·--
--------"'
63
5.5.3. Kendala Beberapa faktor yang menjadi kendala dalam memaksirnumkan keuntungan dalam penelitian ini meliputi kendala suhu saat display, kendala daya tahan sayuran saat display, dan kendala ketersediaan JOK (Jam Orang Kerja). Berikut perincian kendala-kendala diatas : I. Kenda la Suhu Saat Di.1pi11y
Media di.1play sayuran adalah bempa showcase yang dilengkapi dengan pendingin. Terdapat tiga pengatur suhu dengan temperature yang berbeda-beda. Setiap hali dengan selang waktu ernpat jam dilakukan pengecekan temperature (lemperat;1re check list) oleh staf FF. Temperature check l1.1·t selarna periode Januari - April 2005 dapat dilihat pada Lampiran J0. Nilai koefisien pertidaksamaan fimgsi kendala suhu saat display adalah nilai rata-rata perubahan temperature per pack masing-rnasing jenis sayuran dengan satllan suhu (°
CJ
per pack. Sedangkan nilai mas kanan kendala adalah
berdasarkan ketentuan tertulis pada handling method perishohie product bahwa suhu maksirnal untuk display sayur adalah I 0°C. Model pro1;rarn linier kendala suhu saat display adalah sebagai berikut SSD) 0.0069Xl <=IO SSD) 0.0365X2 <= I 0 SSD) 0.0059X3 <= IO SSD)0.1004X4<
10
SSD)0.1131X5<= 10
SSD) 0.0297X6 <= JO SSD) 0.1955X7 <=JO SSD) 0.1185X8 <=IO
64
SSD) 0.0349X9 <= 10 SSD) 0.0223Xl0<=10 SSD) 0.0552Xl I <= I 0 SSD) 0.1399X12 <= I 0 SSD) 0.0049Xl3 <=I 0 SSD) 0.0435X14 <=IO SSD) O.OI07Xl5 <= IO
Dc11ga11 : Xj
Variabcl keputusan yaitu jumlah pcmasaran suatu jcnis sayuran (dalam satuan pack)
J
Jenis sayuran ( l ,2,3,4, ...... 15)
2. Kendala Daya Tahan Sayuran Saat Display
Daya tahan sayuran saat d1.1play adalah sebagai salah satu kendala dalam model program linier yang memberi batas maksimal kckuatan sayuran saat display dimedia showcase. Daya tahan maksimal sayuran saat display dijadikan
sebagai nilai ruas kanan kendala. Koefisien pertidaksamaan adalah daya tahan saat display per pack masing-masing jenis sayuran dengan satuan hari per pack. Model
program linier kendala daya tahan sayuran saat di:.play adalah S<ebagai berikut : DTSD)O.OOI9XI <=3 DTSD) 0.0099X2 <= 3 DTSD) 0.0016X3 <= 3 DTSD) 0.0272X4 <= 3 DTSD) 0.0306X5 <= 3 DTSD) 0.0080X6 <= 3 DTSD) 0.0529X7 <= 3 DTSD) 0.0321X8 <=3 DTSD) 0.0094X9 <= 3
65
DTSD) 0.0060Xl0 <= 4 DTSD)0.0149Xll <=4 DTSD) 0.0379Xl2 <= 3 DTSD) 0.0013X13 <= 3 DTSD)0.0118X14 <= 3 DTSD) 0.0029X15 <= 3 Dengan: Xj = Variabel keputusan yaitujumlah pemasaran suatujenis sayuran (dalam satuan pack)
J
Jenis sayuran (l,2,3,4,. ..... 15)
3. Kendala Ketersediaan JOK (Jam Orang Kerja) Jumlah tenaga kerja sebanyak I 2 orang tenaga kerja, jumlah hari kerja adalah 26 hari dengan jam kerja 7 jam per hari. Pertidaksamaan model pro1,,rram linier untuk kendala ketersediaan JOK dengan nilai koefisien dihitung berdasarkan nilai jam kerja per total kuantitas sayuran yang dipasarkan dengan satuan jam per pack, scdangkan nilai ruas kanan kendala dihitung berdasarkan jumlah jam kcrja yang tersedia selama periode rata-rata per Januari-April 2005. Model prob>Tam Iinier pertidaksamaan dibenh1k sebagai berikut : ,JOK) 0.358XJ
+ 0.358X2 + 0.358X3 + 0.358X4 + 0.358X5 + 0.358X6 +
0.358X7 + 0.358X8 + 0.358X9 + 0.358Xl 0 + 0.358Xl 1 + 0.358X12 +0.358Xl3+0.358XJ4+0.358XJ5
<= 2184
Dengan: Xj = Yariabel keputusan yaitujumlah pemasaran suatujenis sayuran (dalam satuan pack)
J
Jenis sayuran (1,2,3,4,. ..... 15)
66
5.5.4. Hasil Optimal Pemasaran Sayuran
Selama periode Januari - April 2005 masing-masing kuantitas pemasaran sayuran pad a kondisi aktual dapat dilihat pada tabel 7. Pada tabel 7 diterangkan bahwa perusahaan dapat memasarkan sayuran dengan masing-masing kuantitas sebagai berikut : bayam hijau (1061 pack), bayam merah (202 pack), caisim (1243 pack), daun genjer (73 pack), daun kacang (65 pack), daun kemani,>i (248 pack), daun kenikir (37 pack), daun pepaya (62 pack), daun poh-pohan (211 pack), daun sereh (331 pack), daun singkong (133 pack), daun siomak (52 pack), kangkung ( 1518 pack), pucuk labu siam ( 169 pack), dan seled1i small (687 pack). Dengan kontribusi keuntungan secara total adalah sebesar Rp 1.207.775 per bulan. Tabel 7, Kuantitas Rata-rata Sayuran yang Dipasarkan pada Kondisi Aktual, Optimal serta Selisih Antara Nilai Aktual dengan Nilai Optimal Selama Periode Januari - April 2005 (per Pack)
~
1
Variabel Qtv Aktual ' Qtv Outimal Selisih Jen is ' Bayam hijau 1061 1449 -388 XI 202 273 -71 X2 Bayam merah : 1243 1243 Caisim X3----0 -99 -26 4. Daun genjer X4 73 88 5. f?_aun kac_a11_g --· ---XS 65 -23 -- ····------------ ·---------- -X6 248 336 6. Daun kemangi -88 Daun kenikir 51 X7 37 -· 7. --·-14 - ·- - -- -····--- --- -------8. Daun pepaya X8 62 0 62 I 9. Daun poh-pohan X9 211 286 -75 93 10 Daun sereh XlO 331 238 i ' Xl I 133 11. Daun singkong ' 0 133 12. _Qaun sioma!s___ L___l(12 71 -19 52 I ------.--· 2()40-- -522 XJ3 : 13. Kangkung 1518 I 14. Pucuk labu siam : Xl4 169 229 -60 ! . 15. Seled1i small XIS 687 934 -247 ' Sumber :data sekunder (dmlah)
l±_
~---·-
-~------------
---~~-
--1
67
Hasil optimal kuantitas pemasaran sayuran dengan kendala-kendala berupa kendala suhu saat di.1play, kendala daya tahan sayuran saat dilplay, dan kendala JOK diperoleh hasil kuantitas sayuran yang harus dipasarkan berdasarkan kendala-kendala tersebut diatas berupa sepe1ti terlihat pada tabel 7. Berdasarkan hasil optimal, sayuran yang disarankan untuk dipasarkan guna memperolch keuntungan maksimum sebesar Rp 1.211.042, per bulan - dengan aktivitas pemasaran yaitu berupa 1449 pack bayam hijau, 273 pack bayam merah,
99 pack daun genjer, 88 pack daun kacang, 336 pack daun kemangi, 5 I pack daun kenikir, 286 pack daun poh-pohan, 238 pack daun sereh, 71 pack daun siomak,
2040 pack kangkung, 229 pack pucuk labu siam, dan 934 pack seledri small. Selisih antara nilai aktual dengan nilai optimal bemilai positif dan negatif Nilai selisih bemilai positif jika nilai kondisi aktual Jebih besar daripada nilai kondisi optimal. Dan nilai selisih bemilai negatif jika nilai kcmdisi aktual lebih kecil daripada nilai kondisi optimal. Pada tabel 7 dapat dilihat bahwa jenis sayuran yang memiliki selisih nilai negatif antara kondisi aktual dengan kondisi optimalnya adalah bayam hijau, bayam merah, daun genjer, daun kacang, daun kemangi, daun kenikir, daun pohpohan, daun siomak, kangkung, pucuk labu siam, dan seledri small dengan nilai selisih mas.ing-masing yaitu -388, -71, -26, -23, -88, -14, -75, -19, -522, -60 dan -
24 7 pack. Jenis-jenis sayuran tersebut bemilai selisih negatif karena sayuran yang dipasarkan pada kondisi aktual lebih sedikit dibandingkan dengan sayuran yang dipasarkan pada kondisi optimal.
68
Dari
hasil
optimal
dapat diketahui
bahwa
pemsahaan
hams dapat
memasarkan minimal sejumlah masing-masing jenis sayuran (lihat tabel 7). Dan dari hasil optimal tersebut terlihat pula modifikasi pemasaran masing-masing jenis saynran tertentu. Dalam artian, untuk memperoleh keuntungan maksimal sebesar Rp 1.211.042 per bulan pada kondisi optimal; pertam11, pemsahaan meningkatkan pemasaran bayam hijau 1449 pack, bayam merah 273 pack, dann genjer 99 pack, daun kacang 88 pack, daun kemangi 336 pack, daun kenikir 51 pack, daun pohpohan 286 pack, daun sereh 238 pack, daun siomak 71 pack, kangkung 2040 pack, pucuk labu siam 229 pack, dan seledri small 934 pack. Kedua, pemsahaan tidak memasarkan caisim, daun pepaya, dan daun singkong. Apabila nominal kontribusi keuntungan pada kondisi optimal dibandingkan dengan nominal kontribusi keuntungan pada kondisi aktual yang masing-masing sebesar Rp 1.211.042 per bulan dan Rp 1.207.775 per bulan akan diperoleh selisih scbesar Rp 3267. Hal ini menunjukan bahwa terdapat tambahan keuntungan sebesar Rp 3267 bagi perusahaan saat pemasaran pada kondisi optimal. Dengan asumsi seluruh sayuran tersebut terjual pada tingkat keuntungan per pack. Tidak seluruh jenis sayuran disarankan untuk dipasarkan, karena terdapat beberapa jenis yang dapat mengurangi nilai fungsi tujuan yang sebesar nilai
reduced cost-nya. Beberapa jenis sayuran tersebut meliputi caisim, daun pepaya, dan daun singkong dengan nilai reduced cost untuk masing-masing jenis sayuran yaitu 0.680008, 0.322495, dan 1.589996.
69
5.5.4.1. Analisis Dual
Nilai slack atau surplus dan nilai shadow price dari analisis dual berfungsi untuk mengetahui besarnya penggunaan sumberdaya. Jika nilai slack atau surplus sama dengan nol, berarti sumberdaya habis terpakai. Dan jika nilai slack atau
surplus tidak sama dengan nol, berarti sumberdaya tidak habis terpakai (berlebih). Nominal nilai slack menunjukan jumlah berlebih (surplus). Nilai dual dari sumberdaya yang habis terpakai mempakan shadow price dari sumberdaya tersebut. Nilai shadow price mempakan besaran pernbahan nilai fungsi tujuan jika tc1jadi pcrubahan satu unit ketersediaan. Dan dari nilai shadow price akan diketahui sumberdaya yang menjadi kendala utama dalam mencapai hasil optimal. Kendala utama yaitu kendala yang mempunyai nilai shadow price terbesar. Hasil analisis status sumberdaya pada tabel 8 menunjukan bahwa sumberdaya habis terpakai adalah suhu saat di.1play bayam hijau, suhu saat di.lplay bayam merah, suhu saat ,/i.1play daun genjer, suhu saat display daun kacang, suhu saat
di.1play daun kemangi, suhu saat display daun kenikir, suhu saat display daun poh-pohan, suhu saat dfaplay daun siomak, suhu saat display kangkung, suhu saat di.1play pucuk la bu siam, suhu saat display seledri small, dan jam orang kerja. Sumberdaya habis terpakai ini terlihat dari nilai slack masing-masing jenis kendala sama dengan no!. Sumberdaya yang menjadi kendala utama ditunjukan oleh nilai shadow price terbesar yaitu jam orang ke1ja. Setiap penambahan per jam akan meningkatkan pendapatan bersih sebesar Rp 553.
70
Tabel 8. Status Sumberdaya Berdasarkan Hasil 01>timal KENDALA
Suhu Saal Display
.
Daya Tahan Saat Display
.__ ________
_..
..
"------~----~-~----
Jam Orang Kerja
.
SLACK/SURPLUS 0.000000 0.000000 10.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 10.000000 0.000000 4.689322 10.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.246377 0.287671 3.000000 0.290837 0.294430 0.306397 0.294118 3.000000 0306590 2.571118 4.000000 0.290922 0.346939 0.287356 0.289720 0.000000
~--"'-~----·
NILAIDUAL 42.753357 7.397377 0.000000 4.506966 2.011435 9.511826 5.984645 0.000000 12.392411 0.000000 0.000000 1.751238 75.509209 3.333291 I 22.897024 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 553.645264
---~------~
Sumberdaya tidak habis tepakai (berlebih) pada tabel 8 meliputi suhu saat
d1.1play caisim, suhu saat di.lp/ay daun pepaya, suhu saat di.1play daun sereh, suhu saat di.1play daun singkong, daya tahan saat di.1play bayam hijau, daya tahan saat
display bayam merah, daya tahan saat display caisim, daya tahan saat display daun genjer, daya tahan saat display daun kacang, daya tahan saat di.1play daun
71
kemangi, daya tahan saat dfaplay daun kenikir. daya tahan saat display daun pepaya, daya tahan saat display daun poh-pohan, daya tahan saat di.1play daun scrch. daya tahan saat di.1play daun singkong, daya tahan saat display siomak, daya tahan saat display kangkung, daya tahan saat display pucuk labu siam, dan daya tahan saat di.1play seledri small. Beberapa kendala suhu saat display dan daya tahan saat di.1play yang berlebih rncrupakan surnberdaya tidak habis terpakai yang ditandai oleh nilai slack-nya tidak sama dengan nol berdasarkan hasil optimal.
5.5.4.2. Analisis Sensitivitas
Terdapat dua tipe analisis sensitivitas, yakni : pertmna, analisis perubahan yang terjadi pada nilai koefisien fungsi tujuan, dan kedua, analisis perubahan yang terjadi pada nilai sisi sebelah kanan (Right Hand Side). Analisis sensitivitas menyajikan selang perubahan fimgsi tujuan tanpa mempengaruhi nilai optimal variabel keputusan dan menyajikan selang pembahar. nilai :;isi sebelah kanan kendala tanpa membah nilai dual-nya. Selang perubahan pada analisis sensitivitas terdiri dari batas atas (Upper Um it) yang menunjukan tingkat batas kenaikan (Allowable Increase) dan batas bawah (Lower Limit) yang memmjukan tingkat
batas penunman (Allowable Decrease). Tabel 9 akan menggambarkan tipe pertama dari analisiE. sensitivitas yaitu analisis sensitivitas koefisien fimgsi tujuan, dan tabel JO akan menggambarkan tipe kedua dari analisis sensitivitas yaitu analisis sensitivitas fungsi kendala.
72
Tabel 9. Analisis Sensitivitas Fungsi Tujuan JENIS --··----------- ------
Bayam hijau Bayam merah Caisim Daun genjer Daun kacang Daun kemangi Datm kenikir Dann pepaya Dann poh-pohan Dam1 sereh Dann singkong Dann siomak Kangkung Pncnk labn siam Seledri small
VARIABEL ~.--
XI X2 X3 X4
XS X6 X7 X8 X9 XlO XI l Xl2 X13 Xl4 XIS
CURRENT COEFFISIEN
198.S 198.47S I 97.52S 198.6S7S 198.432S l 98.487S 199.37S I 97.882S I 98.637S 198.20S 196.61S 198.4S 198.57S l 98.3S l 98.4S
ALLOWABLE INCREASE
ALLOWABLE DECREASE
no limit no limit 0.680 110 limit no limit 110 limit no limit 0.322 no limit 0.14S !.S90 110 limft 110 limit no limit no limit
0.29S 0.270 no limit 0.452 0.227 0.282 1.169 no limit 0.432 0.322 no limit 0.24S 0.369 0.14S 0.24S
I
I lasil analisis pada tabel 9 menjelaskan bahwa daun sereh memliki selang kepckaan tcrbatas. Sclang kepckaan daun sereh sebesar 0.467. Selang kcpekaan ini dapat diartikan bahwa perubahan keuntungan daun sereh paling peka mempengaruhi perubahan nilai fungsi tujuan. Jika selang kepekaan melebihi 0.467 (>0.467) atau dibawah 0.467 (<0.467) akan menyebabkan komposisi pemasaran pada kondisi optimal akan bembah (tidak sesuai lagi). Daun sereh memiliki selang kepekaan paling pendek diantara jenis sayuran yang lain. Oleh karena itu daun sereh memiliki kepekaan tertinggi.
Sedangkan beberapa jenis
sayuran lain - selain daun sereh - memiliki kepekaan yang sangat rendah, hal ini ditunjukan oleh nilai batas kenaikan (Allowable Increase) yang tidak terbatas dan nilai batas penurunan (Allowable Decrease) yang terbatas dan sebaliknya, nilai batas kenaikan (Allowable Increase) yang terbatas dan nilai batas penurunan
(A l/owab/e Decrease) yang tidak terbatas. 73
Beberapa jenis sayuran yang nilai koefisien tqjuannya dapat mengalami kenaikan (Al/owahfe Increase) dengan nominal tak terbatas (No Umit) meliputi: Bayam hijau Bayam merah Daun genjer Daun kacang Daun kemangi Daun kenikir Daun poh-pohan Daun siomak Kangkung Pucuk Jabu siam Seledri small Misalnya, bayam hijau. koefisien fungsi tujuan dapat mengalami kenaikan
(Allmrnb!e Increase) dengan nominal tak terbatas (No Limit), atau
koefisien
fimgsi tujuan dapat mengalami penurunan (Allowable Dicrease) dengan nominal terbatas (0.295) yang akan menjadi 198.205. Hasil analisis sensitivitas fungsi kendala pada tabel 10 menjelaskan bahwa sebagian besar kendala daya tahan saat display memiliki kepekaan yang rendah, hal ini ditunjukan oleh nilai batas kenaikan (Allowable Increase) yang tidak terbatas (No Umit) dan nilai batas penurunan (Allowable Decrease) yang terbatas. Misalnya, bayam hijau dengan nilai sisi sebelah kanan dapat mengalami kenaikan dengan nilai batas kenaikan yang tak terbatas atau dapat juga mengalami
74
penurunan dengan nilai batas penunman sebatas 3.246. Kendala Jam Orang Kerja (.TOK) memiliki selang kepekaan sebesar 47.893. Dengan nilai batas kenaikan (Allowable Increase) tidak lebih dari 47.894 dan nilai batas penurunan (Allowable Decrease) tidak lebih dibawah 47.892. Jika melebihi atau scbaliknya dari sclang kepekaan maka akan mempengaruhi kondisi optimal. Tabel 10. Analisis Sensitivitas Fungsi Kendala RIGHT HAND SIDE KEN DALA ·-·---·--
SSD bayam hijau SSD bayam me rah SSD caisim SSD daun ge nJCf SSD daun kacang SSD daun ke mang1 SSD daun ke nikir SSD daun pe paya SSD daun po h·pohan SSD daun se reh SSD daun s1 ngkong SSD daun si omak SSD kangku ng SSD pucuk Iabu siam SSD se\edri small DTSD bayam hijau DTSD bayam merah DTSD caisim DTSD daun genJer DTSD daun kacang DTSD daun kemangi DTSD daun kenikir DTSD daun pepaya DTSD daun poh-pohan DTSD daun sereh DTSD daun singkong DTSD daun siomak DTSDkang kung DTSD pucu k labu siam DTSD se\ed ri small JOK
CURRENT RHS -----
------·-··----
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 JO 10 10 10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2184
i
ALLOWABLE INCREASE
ALLOWABLE DECREASE
0.895 1.061 no limit 1.073 1.088 1.137 1.087 no limit 1.138 no limit no limit 1.074 1.167 J.059 1.069
1451 7.675 10 10 JO 6.245 IO 10 7.339 4.689 JO JO 1.030 9.147 2.250 0 246 0.288 3 0.291 0.294 0.306 0.294 3 0.306 2.571 4 0.291 0.346 0.287 0.289 23 .182
··-
no lin1i1 no lin1il
no limit no /in1it
no /i111it no limil no limit no limit no limit no limit no limit no limit no limit no limit no limit 24.711
--··---·
I
75
5.5.5. Analisis Post Optimal Pada analisis post optimal ini akan dilakukan dua proses skenario dengan tujuan untuk melihat pembahan aktivitas pemasaran. Perubahan aktivitas pemasaran pada skenario 1 dilakukan dengan merubah RHS kondisi optimal kcndala daya tahan saat di.,p/ay. Sedangkan pada skenario 2, merubah RHS kcndala jam orang kcrja.
5.5.5.1. Skenario I Skena1io 1 dengan melakukan perubahan pada seluruh RHS kendala daya saat
,/isp/uy sayuran di media showcase. Hasil kondisi optimal didapatkan keuntungan maksimum scbesar Rp 1.211 .042 per bulan dcngan mengusahakan pemasaran sayuran antara lain
1449 pack bayam hijau, 273 pack bayam merah, 99 pack
daun genjer, 88 pack daun kacang, 336 pack daun kernangi, 51 pack daun kenikir, 286 pack daun poh-pohan, 238 pack daun sereh, 71 pack daun siomak, 2040 pack kangkung, 229 pack pucuk labu siam, dan 934 pack seledri small. Sedangkan pada skenario 1 didapatkan keuntungan maksimum sebesar Rp 1.209.51 1 per bulan dengan pola akivitas pemasaran sebagai berikut : 1052 pack bayam hijau, 202 pack bayam merah, 1250 pack caisim, 73 pack daun genjer, 65 pack datm kacang, 249 pack daun kemangi, 37 pack daun kenikir, 62 pack daun pepaya, 212 pack daun poh-pohan, 333 pack daun sereh, 110 pack datm singkong, 52 pack daun siomak, 1538 pack kangkung, 169 pack pucuk labu siam, dan 689 pack seledri small. Terdapat selisih antara keuutungau maksimum kondisi optimal deugan ketmtungan maksimum skenario 1 yaitu sebesar Rp 1531. Dapat
76
diambil kesimpulan bahwa kendala daya tahan saat display pada waktu kondisi optimal menghasilkan keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan skenario l, ha! ini disebabkan oleh karena bentuk fisik sayuran saat skenario I dengan daya tahan dalam kurun waktu 2 hari per pack masing-masing sayuran belum benarbenar layak dimusnahkan atau dibuang.
5.5.5.2. Skenario 2 Pembahan RHS kendala jam orang kerja akan mempengaruhi keuntungan maksimum pemasaran sayuran kondisi optimal. Hasil kondisi optimal didapatkan keuntungan maksimum sebesar
Rp 1.211.042, per bulan dan hasil skenario 2
didapatkan keuntungan maksimum sebesar Rp 1.252.565 per bulan dengan pola akivitas pemasaran sebagai berikut : 1449 pack bayam hijau, 273 pack bayam merah, 99 pack daun genjer, 88 pack daun kacang, 336 pack daun kemangi, 51 pack daun kenikir, 286 pack daun poh-pohan, 447 pack daun sereh, 71 pack daun siomak, 2040 pack kangkung, 229 pack pucuk labu siam, da.n 934 pack seledri small. Selisih antara keuntungan maksimum kondisi optimal dengan keuntungan maksimum skenario 2 sebesar
Rp 41.523. Pola aktivitas pemasaran kondisi
optimal dengan skenario 2 tidak jauh berbeda namun ha! yang menjadi pembeda yaitu aktivitas pemasaran daun sereh. Dari perbandingan kedua hal diatas yaitu antara kondisi optimal dengan hasil skenario 2 dapat diambil kesimpulan bahwa pola aktivitas pemasaran skenario 2 adalah lebih baik dihandingkan dengan kondisi optimal karena diperoleh selisih sebesar Rp 41.523. 77
5.6. Evaluasi Pcmasaran Optimal Berdasarkan hasil analisa secara kuantitatif diperoleh keuntungan maksimum pemasaran retail sayuran PT Alfa Retailindo Thk Bintaro dengan besaran nominal berbeda untuk masing-masing kondisi. Keuntungan maksimum pemasaran pada saat kondisi aktual sebesar Rp l.207.775 per bulan, saat kondisi optimal sebesar Rp 1.211.042 per bulan, saat kondisi skenario 1 sebesar Rp 1.209.511 per bulan, dan saat kondisi skenario 2 sebesar Rp l.252.565 per bulan. Komposisi kuantitas masing-masing pemasaran retail sayuran selama periode Januari - April 2005 pada saat kondisi aktual, optimal, skcnario 1 dan skenario 2 (Tabcl 11 ).
Tabel 11. Komposisi Kuantitas Pemasaran Retail Sayuran
[~~J~=- ~enis · I. ' Baymnhijau 2. Bayam merah 3. Caisim 4. Daun genjer 5. Dann kacang 6. Daun kemangi 7. J Qaun kenikiL .... 8. , Dann pepaya ,__ _ ~__\)_,_ Daun poh-pohan , I 0. Daun sereh 11. Daun singkong 12. Daun siomak 13 _l(angktlll_g_ __ . ___ 14. Pucuk labu siam 15. Seledri small
I
A~t~~-1-ro3i%a1 Ske~:;'.i~~--1 Ske~~o 2 I 061 202 1243 73 65 248 37 62 211 331 133 52 1~_18_
169 687
1449 273 0
-
99 88 336 51 0 286
---··-···--,~-
238 0
71 2040 229 934
1052 -+=-- 1449 202 273 ---1 1250 0 73 ' 99 65 88 249 336 37 -- -51 62 0 212 286 333 447 110 0 52 71 2040 ---- 1538 -- ----169 229 689 934
.•...
.
------------~·
Pilihan altematifterbaik pertama untuk pemasaran optimal dengan didasarkan atas perolehan /aha maksimum terbesar yaitu saat kondisi skenario 2 sebesar Rp Rp 1.252.565 per bulan dengan komposisi kuantitas pemasaran retail sayuran 78
scpetii pada label 11. Berdasarkan hasil analisa LINDO pada tabel 11, disarankan tidak memasarkan caisim, daun pcpaya, clan daun singkong. .lika dipasarkan akan mengurangi nilai l\mgsi tujuan sebesar nilai reduced cost-nya yaitu masmgmasing sebesar 0.680008, 0.322495 dan 0.589996. Berdasarkan strategi pcmasaran re/ail dimana menumt P. Kottler (1996), ragam produk pengecer hams sesuai dengan harapan belanja pasar sasarannya. Hal ini rnenjelaskan bahwa jika ada satu jenis produk (sayuran) tidak dipasarkan maka akan mernbuat konsurnen tidak terpuaskan dan jika ini terjadi akan menjadi nilai negatif bagi perusahaan dimata konsumen. Pilihan alternatif terbaik kedua untuk pemasaran optimal didasarkan atas kompos1.1·i kuanlilas pemasaran optimal yaitu saat kondisi skenario I dengan tidak
mengabaikan pemasaran caisim, daun pepaya, dan daun singkong (Tabel 11 ). Berdasarkan hasil analisa LINDO, pemasaran caisim, daun pepaya, dan daun singkong
tidak mempengaruhi nilai fnngsi tujuan. Perolehan keuntungan
skenario I (Rp
1.209.511
per bulan) lebih bcsar dibandingkan saat kondisi
aktual (Rp 1.207.775 per bulan). Berdasarkan pilihan alternatif ini diharapkan kepuasan konsumen akan selalu terjaga dan terpuaskan dengan tersedianya ke-15 jenis sayuran.
79
BABVI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat dipaparkan dibawah ini didasarkan atas pemmusan masalah yang dibuat. Paparan kesimpulan hasil penelitian adalah sebagai berikut : 1. Pola pemasaran re/ail sayuran pada PT Alfa Retailindo Tbk Bintaro
supplier memasok sayuran setiap hari diwaktu pagi hari berdasarkan order (pesanan) ke SM Bintaro untuk kemudian dipasarkan kepada konsumen. Antara supplier dengan PT Alfa Retailindo Tbk Bintaro terjadi hubungan timbal-balik dalam artian supplier memasok sayuran yang dibutuhkan dan PT Alfa Retailindo Tbk Bintaro memesan sayuran yang dibutuhkan juga berhak mcmbatalkan sayuran yang diterima jika dalam kondisi rusak. 13cgitupula antara PT Alfa Retailindo Tbk Bintaro dengan konsumcn tcrjadi hubungan timbal-balik dalam artian pcrusahaan mcmasarkan sayuran ke konsumen dan konsumen membeli sayuran yang dibutuhkan juga konsumen memiliki hak untuk mengembalikan/relur sayuran yang tidak sesuai dengan harapan yang masa klaimnya maksimal 3 hari. 2. Sayuran merupakan produk yang perishable dan oleh karena itu SM Bintaro atas ketetapan manajemen HO PT Alfa Retailindo Tbk melakukan beberapa perlakuan terhadap sayuran yang tidak habi; terjual,
sayuran
diolah kemudian dipasarkan kembali kepada konsumen atau sayuran dibuang/dimusnahkanPengelolaan terhadap komoditas sayuran yang tidak
habis terjual dilakukan beberapa perlakuan diantaranya : sayuran dijual dengan PLU (Price Look Up) berubah seperti : kol putih bulat, baby kol putih, kol merah, sawi, lettuce head dengan maksud u11tuk memperindah kembali tampilan sayuran yang tidak layak display untuk kemudian clipasarkan ke konsumen. Sayuran diolah menjadi produk bauran (sayur olahan) seperti : sayur asem, sayur capcay, clan sayur soup. Dan, untuk sayuran yang ticlak layak di.1play clan tidak layak konsumsi akan dibuang/musnahkan. 3. Aktivitas pemasaran sayuran selama periode Januari - April 2005 belum mencapai hasil optimal. Hal ini ditunjukan oleh nilai fungsi tujuan kondisi optimal lebih besar dibandingkan dengan kondisi aktual. Pada kondisi aktual keuntungan maksimum sebcsar Rp 1.207.775 per bulan. Seclangkan kondisi optimal, keuntungan maksimum sebesar Rp 1.211.042 per bulan dan berdasarkan hasil analisis primal disarankan tidak memasarkan pemasaran caisim, daun pepaya, dan daun singkong. Karena j ika ke-3 jenis sayuran tersebut dipasarkan, maka akan mengurangi besaran nilai fungsi tujuan sebesar nilai reduced cost-nya. Selisih antara keuntungan pada kondisi optimal dengan kondisi aktual sebesar Rp 3 .267. Besaran selisih ini merupakan tambaJ1an keuntungan bagi perusahaan saat aktivitas pcmasaran pada kondisi optimal dcngan asumsi seluruh sayuran terjual pada tingkat keuntungan per pack. Sumberdaya yang menjadi kendala utama adalah kcndala jam orang kcrja dengan nilai shadow price sebesar Rp 553. Kendalajam orang ke1ja menjadi kendaJa utarna karena memiliki
nilai dual yang terbesar. Analisis sensitivitas koefisien fungsi tujuan menunjukan babwa daun sereh memiliki selang kepekaan terbatas sebesar 0.467 sedangkan yang lain tak terbatas. Analisis sensitivitas fungsi kendala menunjukan bahwa kendala daya taban saat display memiliki selang kepekaan tak terbatas. Analisis post optimal, skenario I dengan melakukan perubahan pada seluruh RI-!S kendala daya taban saat di.1play. Basil skenario I didapatkan keuntungan maksimum sebesar Rp 1.209.5 I I per bulan dan nominal keuntungan ini berada dibawah keuntungan kondisi optimal. Dan analisis post optimal skenario 2 dengan merubab RBS kendala jam orang kerja didapatkan keuntungan maksimum sebesar Rp I .252.565 per bulan. Dari hasil analisis post optimal, temyata skenario 2 adalah lebih baik daripada skenario 1 atas dasar perbandingan keuntungan yang didapatkan.
6.2. Saran
Saran yang dapat diberikan pada penelitian ini meliputi beberapa ha!, yaitu : I. Sebaiknya perusahaan mengurangi penyuplaian sayuran yang perolehan labanya menurun per periode agar tidak mengalami penurunan laba secara keseluruhan. Meminimalisir suplai sayuran tersebut akan mengurangi pemborosan dalam pemusnaban sayuran terkait. Adapun salab satu contohnya yaitu mengurangi pemasaran daun tespong. Hal ini dapat dilihat dalam grafik gambar 7 dimana daun tespong mengalami penurunan laba per periode.
2. Perusahaan sebaiknya meningkatkan aktivitas pemasaran untuk sayuran yang memberikan kontribusi besar terhadap keuntungan perusahaan. 3. Pernsahaan sebaiknya memanfaatkan secara maksimal sayuran yang sudah tidak layak display namun layak konsumsi untuk diolah menjadi sayur olahan, atau dimanfaatkan untuk makanan temak dengan cara jalinan kerja sama dengan pengusaha peternakan terkait. Perlakuan secara maksimal kedua ha! diatas akan menciptakan post Jaba baru bagi perusahaan. 4. Berdasarkan hasil analisis post optimal, dimana diperoleh keuntungan maksimum terbesar pada skenario 2 yaitu dengan menambah Jebih-kurang 0.25 jam (15 menit) orang kerja yang nominal labanya sebesar Rp 1.252.565. Oleh karena itu, perusahaan disarankan melakukan aktivitas pemasaran dengan komposisinya seperti pada skenario 2. 5. Berdasarkan hasil evaluasi pemasaran optimal disarankan dua alternatif solusi pemasaran. Pertama, melakukan aktivitas pemasaran saat skenario 2 dengan pertimbangan perolehan keuntungan terbesar adalah saat skenario 2. Kedua, melakukan aktivitas pemasaran saat skenario I dengan pertimbangan komposisi kuantitas pemasaran dengan tidak mengabaikan pemasaran caisim, daun pepaya dan daun singkong. 6. Untuk penelitian Jebih lanjut, disarankan untuk dilakukan penelitian mengenai analisis optimalisasi untuk sayuran dalam satuan per kg. Karena penelitian ini hanya menganalisis beberapa sayuran dalam satuan per pack.
DAFT AR PUSTAKA
Ditjen Bina Produksi Hortikultura Deptan 2001, 2002. httpllwww.google.com, 13 April 2005, pk 14.00 WIB.
Ditjen Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Departemen Pertanian. November 2004: 8 him. http\\www.deptan.go.id, 13 April 2005, pk. 15.00
WIB. Haijadi, S. 1989. Dasar - dasar Ilmu Hortikultura. Jurusan Budidaya Pertanian. Fakultas Pertanian. !PB. Bogar.
Ismail Yusanto, Muhammad dan Karebet Widjajakusuma, Muhammad. 2002. Menggagas Bisnis Islami. Cetakan I. Jakarta : Gema lnsani Press.
Kotler, Philip.
I 996. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, dan
Pengendalian. Jilid I. Erlangga. Jakarta.
Mulyono, Sri. 2002. Riset Operasi. Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.
Nasendi, B. D. dan Affendi, Anwar. 1985. Program Linier. PT Gramedia. Jakarta
Novary, E.
W. I 999. Penanganan dan Pengolahan Sayuran Segar. Penebai·
Swadaya. Jakarta.
Rahardi, F. Palungkun, R. Budiarti, A. 2001. Agribisnis Tananman Sayur. Penebar Swadaya. Jakarta.
Rizky. Suplai Sayuran ke Pasar Swalayan. Hortiku/lura. Edisi No. 03/Tahun I/2002. Jakmia.
Sai'id, E. Gumbira. Jum'at, 15 Oktober 2004. http://www.mmaipb.com, 9 April 2005, pk 15.30 WIB.
Soekartawi. 1989. Prinsip Dasar Manajemen Pemasaran Hasil - basil Pertanian: Teori dan Aplikasinya. Ed-1. Cet. 1. Rajawali Press. Jakarta.
Soekartawi. 1995. Linier Programming, Teori dan Aplikasinya dalam Bidang Pertanian. Rajawali Press. Jakarta.
Soewardi, Eddi. 1984. Linier Programming. Sinar Bm·u. Bandung.
Sumoprastowo, R.M. 2000. "Memilih dan Menyimpan Sayur - mayur, Buah buahan. dan Bahan Makanan". Edisi I. Cetakan I. Jakarta : Bumi Aksara.
Sutarya, E. 2003. Optimasi Produksi dan Distribusi Sayuran di PD. Pacet Segar, Cianjur - Jawa Baral. .Jurusan llmu-ilmu Sosial Ekonomi Pcrtanian. Fakultas Pertanian. Jnstitut Pertanian Bogor.
Larnpiran
Larnpiran I. Neraca Ekspor-Irnpor Produk Hortikultura, 1995 - 2003 (Juta Ton dan Juta USD) !
Volume (Juta Ton)
Nilai (Juta USO)
STRUKTUR ORGANISASI DEPARTEMEN OPERASI
.,i3
"E.
t2
=
Operation Director
-
!'-'
::!' d
System & Support Manaeer
::;:c
""I
0
I
I
M Fresh Food
Regional Manager 1
_J :, Fish & Poultry ept Manager
Regional Manager 2
I
H
Operations Manager
H
Merchandise Manager
H
I
I
Regional Manager 3
Regional Manager 4
I
I
Merchandise Manager
H
~
., .,r;;=. ~.
0
.,'"
"O
;:;.
Merchandise Manager
'3" 'c"
0
"O
Produce eot. Manaeer
-
ery & Hot ·Food eot. Manaeer -
Distribution Centre Manaeer
Reg. TAF Reg. EDP Reg. IA Reg.LP Reg. Maintenance
!---
-
-
Operations Manager
>--
Operations Manager
-
Operations Manager
System Manager
!---
System Manager
-
System Manager
Reg. IA Reg.LP Reg. Maintenance
~
Reg. IA Reg.LP Reg. Maintenance
~
Reg. IA Reg.LP Reg. Maintenance
.,...'"
;!:.
I;' 3
::. Service Head Lossprevention
;;i
Service Head P&GA
=
w
.... d :>':'"
1JJ
Service Head EDP
Service Head Receiving
Service Head Maintenance
Service Head Front End
.... ...=
0
~
=
i;;· I»
~.
-.:I -l
>
S'
I Division Head Fresh Food
Division Head FMCG
&
Division Head Non Food
I
=
I
Q.
c
I Dept. Head
Dept. Head Fiv1CG i
._ .o"'1 T r-r-.
1Vl.;)t10
tJ
[eat
TL Bakery
Dept. Head FiviCG 2
-l C"
Dept. head NF1
:>':'"
Dept. Head NF2
(j I» C" I»
=
1'I
I
TL Hot Food
I
TL Dry Food
I
TL DDF
TL Beverage & Cigaret
I
I
TL Horne Care
TL Bazar 2
TL Personal Care
TL Bazar 1
I
TL Textile TL Elektronik
= s· S-
c:;
Lampiran 4. Denah Divisi Fresh Food C!l
l
BAKERY
z
::::> 0.. <(
0
Cf)
"' <(
Ol
x
<(
x
x
LL
-' <(
x
UJ LL
[;~
x
<( (,)
x
x
x
<(
2 :i: Cf)
;:;: 0 z BUMBU-BUMBU SAYUR TANPA DAUN -' <(
"' 0 -'
a:
a:
0
§
0..
2 :i:
0
0..
2
:i:
<(
::::>
<(
::::>
Ol
Ol
:i: <(
::::> Ol
~
:i:
SAYUR TANPA DAUN
!!1
SAYUR TANPA DAUN
UJ
0
z
>
(} BUAH LOKAL BUAH LOKAL
BUAH LOKAL
Cl
z
D
w
~z ()
~
s: ::::>
o~ :c
!!1 a.
~ ti)
;) a-:
BUAH LOKAL
" ' <(
PALM SUGARS
I
EGGS
EGGS I<( UJ
2
z g
a:
::::> 0
UJ
"'
BULK FOOD BULK FOOD NUGGET ICE CREAM SEA FOOD FISH
<( >(,) a: $: <;:
oo
:c Cf)
Lampiran 5. Daya Tahan (dalam satuan per hari) NO
DESKRIPSI Asam muda Baby corn kupas 250 Gr 2. Baby kailan 3. 3 Bayam hiiau 4. Bayam merah 3 5. 6. Brokoli lokal Buah melinjo 7. 4 8. Buncis TW ..... ________ ·--- --····------·9. Caisim _ _ _ _ ___, _ _ _ _3'-------4 10. Cellery stick 4 11 . Cuciwis 3 12. Daun bawang besar 2 13. Daun bawang kecil 4 14. Daun bawana lokyo 3 15. Daun dill 16. Daun qenier 17. Daun ainsena 18. Daun horenso 19. Daun kacana 20. Daun katuk 21. Daun kemangi 22. Daun kenikir 23. Daun melinJo 24. Daun mint 4 i-------------· ----------------·--·------·----------+------'-------Daun pepaya 3
·1.
,,
+--D_a_u_n~P_'o_h"··--o__h_a_n__ - - - · - - + - - - - - · _ 3__________ _
Daun sereh 4 -·------------··-Daun singkong 4 Daun siomak 2 - ------- --- - ·---------------- --------·-----------·· Daun tespon_g_________ 3 __ Daun wansui 2 -------Edamame 5 ----··---- - --------- ····--·-- --------- ----·- - - ----------- ------.Jaaunq manis kulit 4 __,@gung_rrianis k_upas -------~- ______ Jamur champiqnon
i-------..-----···
29. ~:3.Q.
31 . 32. ------33. ~
35.
-----~I---
···~-
rl?~·-r-J~a_m~u~r_m_e_ra_n~qf_re_s~h-----+---------'---37. Jamur shime;;; fresh , 38. - - -Jamur t - · -shitake - - - -fresh ---------+----·------4 39. Kacanq boaor 40. Kacang kapri 41. Kacanq merah 42. Kacana oaniana TW 43. Kacang tanah kulit 44. Kailan besar
Lampiran 5. Daya Tahan (dalam satuan per hari) 46. 47. 48. 49. 50. _!5_1
Kecipir KembanQ caisim Kembanq kol Kentana AB Kentang super Kol putih bulat_
1~ -~~ :::~ ~~:~r
=i 1
=
3 3 4 5 7_______
__
--------- - .
14
~
1
I
=l
I -- -
Lobak daikon I 57. _N§.ri_gk..§__~~uda _________ \__
I- 56.
_f~ , ~;~~05YO Gr·-------~... ~~- *~;~:~: ~~~-ng___
4 ---1
-·--1 =:
----- ----···--- --- ···----..--~- -- .........
I 7 --1 __..___ ------.j __
63. Pa rika merah r-6-4-..-+--P-a~re hiiau - - - - - - - - -~+-----3
65. Pare outih 66. Pete papan 67. Petersellv 68. Pucuk labu siam 3 69. Red radish 4 70 . Sawi outih 1--r-S_e_l_a_da_a_ir _ _ _ _ _ _ _ _+-_ _ _ _2_ _ _ ____J 71. Selada keriting 72 . 2 Seledri small 3 Taoae jepang 250 Gr 1 75 . Tao9"_jepang 500 Gr · · - · - - - 1 76. TaoQe panjang 77. Taoae pendek 78. Terona ieoana 3 79 . Terona lalao biru 3 80. Teronq lalap hijau 3 81. Terona medan 3 82. Terona unau 3 83. Timun acar 3 84 . Timun iepana 3 85 . Timun lokal 3 86. Tomat TW 4 87. Tomato semi hidroponik 4 88. Wortel babv 89. Wortel curah 90 . Zukini 3
1
Qt
Lampiran 6. General Cleaning Divisi Fresh Food GENERAL CLEANING DIVISI FRESH FOOD HYGIENES & SANITASI I ,___S_H_IF__T_-i __J_A_M_--+ WEEKLY ROUTINE --+-_ _ _ _P_l_C______ I & II 14.00-14.30 • Bersihkan all Staff processing/preparation room CS (meat, sea food, produce, cafe & SPV 'I 14.30-14.40 bakery) dengan air panas + Staff . detergen. CS I • Bersihkan all chiller room SPV i (meat, sea food, produce) pakai I 14.40-15.00 air panas, rapikan stock Staff ' inventory secara grouping, dan SPV pastikan sistern "FIFO" harus tetap berjalan. • Bersihkan pintu, freezer room J i dari block ice, rapikan stock I inventory secara groupmg, keluarkan pallet, container dan kardus kosong. Dan pastikan sistem "FIFO" hams tetap berjalan
(SENIN~)_
I j'
i ,I
PIC JAM~ OPNAME 21.00-05.00 * Setiap tanggal akhir bulan Staff • Bersihkan all wood rack, all cs show case (show case meat, sink rack display sea food, I gerobak display ayarn, dan Staff . ikan, show produce, show Maintenance case deli & dairy). 1 , • Dan buka shalving display banker iland, bersihkan I1 dengan lap basah (sirarn pakai air), ingat "percikan 1 a1r Jangan terkena kipas". Dan sistern "FIFO" harus tetap berjalan. • Bersihkan semua tudung bola lampu fresh food dan kabel. L_____--~-----~---------------~----------_J SHIFT (Overnight)
I
Lampiran 7. Daftar Supplier
i
DESKRIPSI SUPPLIER NO Kem Farms 1. Asam muda Kem Farms 2. Babv corn kuoas 250 Gr Kem Farms 3. Baby kailan 4. Bavam hiiau Best Co 5. _______ Kem Farms .. ·-··- - Bayam me_i:_a_b__ --· Kem Farms 6. -· Brokoli lokal Kem Farms _____________ ___ 7. Bual1_111~J inj()__ 8. Buncis TW Kem Farms ---·· Kem Farms 9. Caisim 10. Cellery stick Kem Farms 11. Cuciwis Kem Farms 12. Daun bawang besar Kem Farms 13. Daun bawang kecil Kem Farms 14. Daun bawana lokyo Kem Farms 15. Daun dill Kem Farms 16. Daun genjer Kem Farms -17. Daun ginseng Kem Farms -18. Daun horenso Kem Farms 19 . . Daun kacang Kem Farms ----------- - 20. Daun katuk Kem Farms 21. Daun kemangl_ Kem Farms --------------------- --------------22. Daun kenikir Kem Farms -23. - Daun melinio Kem Farms 24. Daun mint Kem Farms Daun pepaya Kem Farms 25. 26. Dau n p_(lb_p_oh (lll Kem Farms ---.------------- -----------------27. Daun sereh Kem Farms 28. Daun singkong Kem Farms r 29. Daun siomak Kem Farms 30. Daun tespong Kem Farms 31. Daun wansui Kem Farms 32. Eda ma me Kem Farms 33. Jagung manis kulit Kem Farms Kem Farms 34. Jagung manis kupas 35. Jamur champignon Sentosa Esa Swadava Kem Farms 36. Jamur merang fresh 37. Jamur shimeiii fresh Kem Farms 38. Jamur shitake fresh Kem Farms 39. Kacang bogor Kem Farms -- . 40. Kacang kapri Kem Farms 41. Kacang merah Kem Farms 42. Kacang paniang TW Kem Farms 43. Kacana tanah kulit Kem Farms ,.
.
·~---·-
"
-- - ---
- - ---
--
.,
--------
-----
----
AA
-- --- ------- -------
k"-:lil-".ln h.o.c..:'.3r
-
k"~m E:"•"'lrm~
Lampiran 7. Daftar Supplier
Kem Farms 46. Kecipir 47. Kembang caisim Kem Farms Kem Farms 48. KembanQ kol 49. Kentang AB t:rlyn ·-··---Erlyn 50. KentanQ super ... 51. .KolQL!_tiJ:l.j:)ulat Kem Farms ··- -- ---·-·· ··-··52. Labu siam acar Kem Farms 53. Labu siam besar Kem Fcirms . . . 54. Lettuce head Kem Farms f--·55. Leunca Kem Farms 56. Lobak daikon Kem Farms 57. Nanoka muda Kem Farms 58. Okra 250 Gr Kem Farms 59. Ovono Kem Farms 60. Packcov Kem Farms Kem Farms 61. Paprika hiiau 62. Paprika kuning Kem Farms 63. Paprika merah Kem Farms 64. Pare hijau Kem Farms 65. Pare putih Kem Farms 66. Pete papan Kem Farms 67. Petersellv Kem Farms 68. Pucuk labu siam Kem Farms 69. Red radish Kem Farms 70. Sawi putih Kem Farms . 71. Selada air Kem Farms 72. Selada keriting Kem Farms ·73. Seledri small Kem Farms -· 74 . .Taog_ejl;lpa,ng_?50Gr Tree's farm ----------..·-··-··········· 75. Taooe ieoano 500 Gr Tree's farm 76. Taooe paniang Kem Farms 77. T aooe oendek Kem Farms 78. Terono iepano Kem Farms 79. Terono lalap biru Kem Farms . I 80. Terono lalao hijau Kem Farms 81. Terono medan Kem Farms 82. Terono ungu Kem Farms 83. Timun acar Kem Farms Timun jepanq 84. Kem Farms e· I 85. Timun lokal Best Co 86. TomatTW Kem Farms 87. Tomato semi hidroponik Prakarsa Inti AQro Mandiri 88. Wortelbaby Kem Farms ·----
I
~·
- -
---·-~-
-.~------.
-
.
-
~
nn
I /\ 1-
_l _ I
'
..
-
,ampiran 8. Struktur harga Per Pack PEMBEUAN, PENJUALAN DAN PROSENTASE LABA PER PACK PERIODE JANUARI - APRIL 2005
J
----~---·------
SAYUR da 1
kupas
injo
MARET
FEBRUARI
JANUARI LABA
I
JUAL
BELi
JUAL
1430,5
1413,8
2500
3433,03
933,03
2500
3434,84
1200
1735,6
535,6
1200
1747,7
-16,71
BELi 1500
I
1950
LABA
BELi
JUAL
LABA
TOT LABA
1941,88
441,88
1320,54
330, 135
1,08
I
3428,9
928,9
3687, 17
921,7925
3,03
547,2
1200 I
1748,4
548,4
2178,9
544,725
1,79
1448,7
648,7
800
1447,9
647,9
2591, 1
647,775
2,13
2493,2
743,2
1750
2497,3
747,3
2985, 1
746,275
2,45
2596,4
596,4
2008,9
502,225
1,65
2746,4
846,4
2883,8
720,95
2,37
JUAL
LABA
BEU
1500
1945,36
445,36
1500
934,84
2500
3390,4
890,4
2500
547,7
1200
1747,2
450 I
I
APRIL
I
I
RATA2 LABA
%RATARATALABA
'
800
1448,3
648,3
800
1446,2
646,2
800
1750
2497,7
747,7
1750
2496,9
746,9
1750
In
3250
3741.8
491,8
3250
3744,2
494,2
I 2784,4
3210,9
426,5
2000
In
1500
2070,4
570,4
1500
2245,4
745,4
1712,9
2434,5
721,6
1900
au
700
898,2
198,2 I
700
898,7
198,7
700
898,5
198,5
700
898,6
198,6
794
198,5
0,65
~rah
700
898,6
198,6
700
897,9
197,9
700
898,7
198,7
700 I
898,7
198,7
793,9
198,475
0,65
700
896, 1
196,1
700
897,8
197,8
700
898,3
198,3
700
!
897,9
197,9
790, 1
197,525
0,64
1500
2225,8
725,81
1500
2245,4
745,4 I
1500
2250
750
700
2246,62
746,62
2967,82
741,955
2,44
·ang besar
1769,3
2244,2
474,9
1750
2243,6
493,6
1434,6
2002,8
568,2
700
2242,5
742,5
2279,2
569,8
1,87
-ang kecil
1993,2
2494,6
501,4
1990,9
2496,3
505,4
1991,9
2496,5
504,6
700
2496,6
496,6
2008
502
1,65
2000
2493,4
493,4
2000
2494,9
494,9
2000
2495,8
495,8
700
2496,9
496,9
1981
495,25
1,63
·ang lokyo
,
I
I
I
I I
II
~ -
Lampiran 8. Struktur harga Per Pack PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PROSENTASE LABA PER PACK PERIODE JANUARI - APRIL 2005 ill
800
iI
1248,9
448,9
800
1250
450
800
enjer
700
i
899,4
199,4
700
898,03
198,03
700
897,9
inseng
750
II
1247,8
497,8
750
1248,8
498,8
750
orenso
3500
3378,4
-121,6
3500
4447,9
947,9
acang
700
899
199
700
898,03
2000 j 2496,04
496,04
2000
2498,5
atuk
I '
700
I 1246.75
446,75
197,9
700
899,3
199,3
794,63
198,6575
1248,4
498,4
700
1249, 1
499, 1
1994, 1
498,525
3500
4447,3
947,3
700
4445,7
945,7
2719,3
679,825
2,23
198,03
700
897,8
197,8
700
898,9
198,9
793,73
198,4325
0,65
498,5
2000
2493,6
493,6
700
2497,02
497,02
1985, 16
496,29
1249,2 ! 449,2
II
1794,85 ! 448,7125
1,47 0,65
!
1,64
1,63
' 898,05
198,05
700
898,5
198,5
700
898,9
198,9
700
898,5
198,5
793,95
198,4875
0,65
900
200
700
898, 1
198, 1
700
899,4
199,4
700
900
200
797,5
199,375
0,65
1242,2
392,2
850
1249, 1
399, 1
850
1247,9
397,9
700
1248, 1
398, 1
1587,3
396,825
1,3
1647,7
797,7
850
1647, 1
797,1
850
1648,8
798,8
700
1647,4
797,4
3191
797,75
2,62
700
898,3
198,3
700
897,6
197,6
700
898,6
198,6
700
897,03
197,03
791,53
197,8825
0,65
700
897,8
197,8
700
898,6
198,6
700
899,1
199, 1
700
899,05
199,05
198,6375
0,65
emangi
700
enikir
700
ielinjo
850
1int
850
epaya oh-pohan
I
i
794,55
8reh
700
007 ,0.... ! .........
'107 0
...... ,....
700
COCA
198,4
7M
•vv
Of"l.O t:.
vou,.J
198,5
7M
"""'""•'
898,02
198,02
ngkong
700
897,2
197,2
700
897,5
197,5
700
892,7
192,7
700 I 899,06
199,06
786,46
196,615
0,64
omak
700
899,8
199,8
700
898,8
198,8
700
897,2
197,2
700
898
198
793,8
198,45
0,65
1945,5
601,4
1500
1945,3
445,3
1676,9
1943
266,1
700
1950
150
1462,8
•Spong
1344, 1
I'
•vv
-,.rv'> ...,,...,
l!:'L,0.0:::
I
19s,2os
I
365,71
0,65
1,2
Lampiran 8. Struktur harga Per Pack
PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PROSENTASE LABA PER PACK PERIODE JANUARI - APRIL 2005 ---.-1-------·~
nsL1i g ~
caisim
I
1791,9
2494,6
702,7
1800
700
898,8
198,8
700
1250
1746,75
496,75
1250
2496,3
--------~~--------,-----------·~
---~
696,3
1623,8
2491,1
871,3
700
2606,9
854,8
898,7 / 198,7
700
898,3
198,3
700
898,5
198,5
I
1250
1750
500
700
1743, 1
493, 1
1150
500
siam
r >riting
3125, 1
781,275
2,57
794,3
198,575
0,65
1989,85
497,4625
1,63
1355,41
410,9
850
1248,3
398,3
700
1247,8
397,8
i
1653,9
413,475
1,36
1000
1747,8
747,8
1227,4
1746,3
518,9
700
1745,7
395,7
2408,75
602, 1875
1,98
198,8
700
898,2
198,2
700
898,9
198,9
700
897,5
197.s
I I
793,4
198,35
0,65
1248,6
439,9
850
1247,6
397,6 /
850
1247,4
397,4
700
1246,7
396,71
1631,6
407,9
1,34
1947,9
447,9
1500
1947,8
447,8
1161,9
1931,5
769,6
700
2300
652,6
2317,9
579,475
1,9
198, 1
793,8
198,45
0,65
1200
1646,9
446,9
944,5
1000
1746,35
746,35
700
898,8
808,7 1500
I
JU
'1
'
' 700
898,6
198,6
700
898,6
198,6
700
898,5
198,5
700
898, 1
'
1750
2496,3
746,3
1750
2494
744
1750
2497, 1
747,1
700
2494,2
744,21
2981,6
745,4
2,45
lerah
2000
2746,6
746,6
2000
2745,3
745,3
2000
2744,9
744,9
700
2744,7
744,7
2981,5
745,375
2,45
anjang TW
1250
1746
496
1250
1747,4
497,4
1250
1746,475
496,475
700
1747,7
497,7 / 1987,575
496,89375
1,63
1000
1498,2
498,2
1000
1496,41
496,4
1000
497,1 . 700
1500
500
4850
6526,5
1676,5
5100
6878,7
1778,7
5100
6878,2
1778,2
na!I
--
::i.mpignon
'
1497, 1 6872,3
1772,3
700
I
1991,7
497,925
7005,7
1751,425
--
1,643 5,76
Lampiran 8. Struktur harga Per Pack
PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PROSENTASE LABA PER PACK PERIODE JANUARI - APRIL 2005
arang fresh
3750
4944,7
1194,7
3750
4942,4
1192,4
3783,6
4941,4
1157,8
700
4941,6
1091,6
4636,5
1159,125
3,81
imeiji fresh
2000
2645,2
645,2
2000
2644,2
644,2
2137,8
2853
715,2
700
3493, 1
993, 1
2997,7
749,425
2,46
itake fresh
5000
6243,6
1243,6
5000
6241,8
1241,8
5169,8
6704, 1
1534,3
700
7492,4
1992,4
6012, 1
1503,025
4,94
1njang
1000
1347,9
347,9
1000
1347,9
347,9
1000
1348,9
348,9
700
1348,2
348,2
1392,9
348,225
1, 14
•ndek
1200
1548,3
348,3
1200
1547,8
347,8
1200
1548, 1
348, 1
700
1547,7
347,7
1391,9
347,975
1,14
'ang 250 Gr
3888,9
5230,9
1342
4000
5890,5
1890,5
4000
5892,4
1892,4
700
5891,3
1891,3
7016,2
1754,05
'ang 500 Gr
7763,9
10018,5
2254,6
8000
10861,6
2861,6
8000
10875,3
2875,3
700
10868,3
2868,3
10859,8
2714,95
8,92
2000
2938,5
938,5
2000
2941,3
941,9
2000
2938, 1
938, 1
700
2942,8
942,8
3761,3
940,325
3,09
:h
I
5,77
rn 9. Struktur Harga Per Kg PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PROSENTASE LABA PER KG PERIODE JANUARI - APRIL 2005 I
I
JANUARI BELi
JUAL
LABA
1
4243,22
6380,29
3127,08
•as
4876,91
6596,74
1119,83
FEBRUARI BELi
I
MARET
%
APRIL
JUAL
--
LABA
BELi
JUAL
LABA
BELi
JUAL
LABA
I
TOTAL LABA
RATA2 LABA
RATARATA
LABA
3721.39
6885,31
3163,92
3392,27
5979,67
2587,4
4204,55
6886,97
2682,42
11560,816
2890,204
2,99
4390,59
7767,33
3376,74
4232,57
7735,11
3502,55
5469,7
7814,72
2345,02
10944,131
2736,03275
2,84
4743,71
1243,71
4903,4427
1225,860675
1,27
2495,85
745,853
2983,0042
745,75105
0,77
6478,22
1478,22
6515,7057
1628,926425
1,69
'
3500
4740,22
1240,22
3500
4740,71
1240,71
3563,49
4742,29
1178,8
3500
1750
2492,46
742,46
1750
2497,85
747,848
1750
2496,84
746,844
1750
I
I
3250
4882,99
1632,99
3878,07
5661,84
1783,77
5000
4000
5742,45
1742,46
3595,79
5743,08
2147,3
3500
5738,99
2238,99
6865,4806
1716,37015
1,78
15000
19808,55
4808,56
13110,9
19756,4
6645,51
11569,2
17702,8
6133,61
23471, 1442
5867,78605
6,09
5030,03
25000
35521,32
7521,32
23492, 1
32726,9
9234,79
20000
29694,5
9694,49
31480,6287
7870,157175
8,16
4908,04 I
25000
32780,04
7780,04
21668,4
32602,3
10933,9
18968,6
26756
7787,44
31409,4562
7852,36405
8,15
5500
7488,09
1988,09
5500
7482,33
1982,33
5500
7486,04
1986,04
7943,4492
1985,8623
2,06
3250, 15
6441,73
3191,59
3250
6447,42
3197,42
3771.56
I 6029.85
2258,29
11837,6831
2959,420775
3,07
3250
4870,72
1620.72
4000
5736,74
736,74
11023,5
16906,98
5883,47
22384,61
27414,65
19242,42
24150,46
5500
7486,99
1986,99
3250
6440,38
3190,38
II I
1 [
I
7500
10917,72
3411.12
4000
5491,69
4000 4410
I
-
11776
4553,77
5000
8290,08
3290,08
16657,7688
4164,4422
4,32
4000
5493,62
1493,62
4000
5496,27
1496,27
5964,9282
1491,23205
1,55
1949,98
4000
5941,68
1941,68
4000
5947,21
1947,21
7778,0502
1944,51255
2,02
1088,75
5562,75
6477,03
914,275
6000
7764,44
1784,44
5264,7946
1316,19865
1,36
7500
12896,19
5396,19 ' 7222,22
1491,69
4000
5483,35
1483,35
5939,19
1939,19
4000
5949,98
5887,33
1477,33
4800
5888,74
9. Struktur Harga Per Kg PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PROSENTASE LABA PER KG PERIODE JANUARI - APRIL 2005 -
4000
4940,16
940,16
4000
4940,05
940,051
4000
4944,79
944,792
4000
4941,83
941,834
3766,8368
941,7092
0,98
5124,3
6790,68
1666,38
6000
7890,33
1890,33
4412,03
7210,74
2798,71
4500 ' 6238,02
1738,02
8093,4447
2023,361175
2,09
3500
4940,61
1440,61
3500
4941,46
1441,46
3500
4940,91
1440,91
3500
4940,35
1440,35
5763,3278
1440,83195
1,49
3250 i 4888,37
1638,37
5856,0945
1464,023625
1,52
779,728125
0,81
10070,2484
2517,5621
2,61
5243,26 11243,26
10982,0987
2745,524675
2,85
!
4832,8
14879,2583
3719,814575
3,86
i 9995.19 I 1995,19
8360,6129
2090,153225
2,17
-
k
3487,54
4641,34
1153,8
3473,08
4892,95
1419,86
3250
4894,06
1644,06
3434,1496
3943,2996
509,15
2674,072
3560,2496
886,178
2524,93
3495,42
970,491
6000
7934,8305
1934,8305
6000
8388,8245
2388,82
6000
8884,85
2884,85
7000
7293,5488
293,5488
5953,49
10500
13876,3712
3376,3712
10500
7763,8522
9886,5854
7500
2122,7332
I
9885,5894
3932,1
4035,21
9548,41
13874,6081
3374,61
13594,9
16890,4
3276,77
2289,16
6946,98
8900,51
4029.87
6500 , _8861,75
5513,191
4000
I I
1953,54
8000
I 753.094 I 2861.75 '
16000 j' 20832,8
3295,48
--·---...9789,1577
1,
'
3118,91251
'
7604,5504
9864,5817
2260,0313
5330,112
7538,6843
2208,57
5103,67
7547,56
2443.89 . 6619,09 / 8489.46
1870,37
8782,8611
2195,715275
2,28
4066,1765
4852,8632
786,6867
4250
5349,6002
1099,6
4250
5365,13
1115,13
4250
! 5372,58
1122,58
4123,9967
1030,999175
1,07
6000
8220,5408
2220,5408
5325,462
9885,2599
4559,8
5150,31
9236,9
4086,59
7470,81
10474,8
3004.03
13870,9578
3467,73945
3,59
3909,2222
5331,8807
1422,6585
2392,932
3692,2088
1299,27
2985,68
4230,71
1245,03
3809,08
5517,59 11708.51
5675,472
4128,1094
6142,2489
2014,1395
3411,46
6530,0017
3118,54
4033,16
5845,56
1812,4
4474,96
6070,73
1595.77
8540,8453
2135,211325
7000
8548,3076
1548,3076
7000
9885,655
2885,66
7000
9875,06
2875,06
7000
9877,46
2877.46
10186,4826
2546,62065
i
i
I
1418,868
I
1,47 2,4 2,64
Struktur Harga Per Kg PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PROSENTASE LABA PER KG PERIODE JANUARI - APRIL 2005 19655,5118
24210,1835
4554,6717
18267,4632
25672,75
7405,28 ·-
t
18515.4
I 25590.3
7074,96
21827,1
27921,2
----· '
6094,09
-
25129,007
6282,25175
6,52
'
6000
7495,6885
1495,6885
6000
7451,83
1451,83
6000
7488,71
1488,71
6000
7482,22
1482,22
5918,4509
1479,612725
1,53
8985,4351
12640,8399
3655,4048
9233,5888
13872,09
4638,51
9559,41
13818
4258,59
12073,8
i4971
2897,15
15449,6572
3862,4143
2,97
6000
7934,435
1934,435
5767,2414
7638,740
1871,5
5458,33
7437.72
1979,38
5000
7427, 12
2427,12
8212,4391
2053,109775
2, 13
5500
6832,7412
1332,7412
5229,885
6233,13
1003,24
4950,5
6336,88
1386,39
4500
6367,44
1867,44
5589,8101
1397,452525
1,45
3000
4494,2694
1494,2694
3000
4493,52
1493,52
3000
4492,84
1492,84
3000
4493,73
1493,73
5974,3557
'1493,588925
1,55
4485,7997
6046,0387
1560,239
5250
6888,49
1638,49
3846,67
5896,77
2050, 11
3500
4897,08
1397,08
6645,9165
1661,479125
1,72
4940,0361
5711,8362
771,8001
5247,2481
6813,06
1565,81
3502,39
5092,72
1590,33
3903,19
4915,01
1011,82
4939,7634
1234,94085
1,28
I
I
.
Lampiran JO. Temperature Check List (°C) SUHU SAAT DISPLAY (°C) -- ....--------- TOTAL JANUARI FEBRUARI MARET APRIL ... ---··- ----· 7,829 7,195 28,811 6,736 7,051 ..
DESKRIPSI
NO 1.
Asam muda
2. ~_l:Jy_ cornku_f'."_S____ ··- 6,736 ___ __ 7,Q~_ __L829 ----Baby kailan ____ 3. 6,736 I,051 7,829 4.
~y_a_fll_.b_ijau
5.
~_yam
6.
---------
merah
. __7,_()_9_:5_ ... 7,095
Brokoli lokal
······
6,849
__ ]_,:195 - -·28,811 7,195 28,811
__E\793_ ·-- ___Jl,543 __ 6,793 8,543
7,0_!)
RATARATA
--·-
7,20275 7,20275 7,20275
.. 29,5_2J__ _7_28_()_2_:5 .
7,09
29,521
7,38025
30,094
7,523_5_ 7,20275
6,825
7,891
8,!i29
7.
Buah melinio
6,736
7,051
7,829
7, "195
28,811
8.
Buncis TW ---Caisim
6,849
6,e25
7,891
8,!i29
30,094
7,5235.....j
7,095
6,793
8,543
7,09 7,09
29,521
7,38025
i
29,521
7,38025
j
9.
10. ~ll~sti_ck ----
7 095
6,79_3___
8,543
11.
Cuciwis
6,849
6,825
7,891
8,fi29
30,094
7,5235
12.
Daun bawang pesar
7,095
6,793
8,543
7,09
29,521
7,38025
13.
Daun bawang kecil
7,095
6,793
8,543
7,09
29,521
7,38025
14.
Daun bawana lokvo
6,849
6,825
7,891
8,ti29
30,094
7,5235
15.
Daun dill
7,095
6,793
8,543
7,09
29,521
7,38025 7,38025
_paun
-· I
-
genjer -
7,095
6,793
8,543
7,09
29,521
17.
Oaun ginseng
7,095
6,793
8,543
7,09
29,521
7,38025
18.
Daun horenso
7,095
6,793
8,543
' 7,09
29,521
7,38025
19.
Daun kacang
7,095
6,793
8,543
7,09
29,521
7,38025
20.
Daun katuk
7,095
6,793
8,543
7,09
29,521
7,38025
21.
Oaun kemanai
7,095
6,793
8,543
7,09
29,521
7,38025
22.
Daun kenikir
7,095
6,793
8,543
7,09
29,521
7,38025
23.
Daun melinjo
7,095
6,793
8,543
7,09
29,521
7,38025
24.
Daun mint
7,095
6,793
8,543
7,09
29,521
7,38025
25.
Daun pepaya
7,095
6,793
8,543
7,09
29,521
7,38025
26.
Daun pohpohan
7,095
6,793
8,543
7,09
29,521
7,38025
27.
Daun sereh
7,095
6,793
8,543
7,09
29,521
7,38025
28.
Daun sinakona
7,095
6,793
8,543
7,09
29,521
7,38025
29.
Daun siomak
7,095
6,793
8,543
7,09
29,521
7,38025
30.
Daun tespona
7,095
6,793
8,543
7,09
29,521
7,38025
31.
Daun wansui
7,095
6,793
8,543
7,09
29,521
7,38025
32.
Edamame
6,736
7,051
7,829
7,195
28,811
7,20275
33.
Jaauna manis kulit
6,849
6,825
7,891
8,529
30,094
7,5235
34.
Jaauna manis kupas
6,849
6,825
7,891
8,529
30,094
7,5235
35.
Jamur chamoionon
6,736
7,051
7,829
7,195
28,811
7,20275
36.
Jamur merana fresh
6,736
7,051
7,829
7,195
28,811
7,20275
37.
Jamur shimei'i fresh
6,736
7,051
7,829
7,195
28,811
7,20275
38.
Jamur shitake fresh
6,736
7,051
7,829
7, 195
28,811
7,20275 7,38025
16.
-
..
39.
Kacana boaor
40.
7,095
6,793
8,543
7,09
29,521
41.
Kacana kaPri Kacanq merah
6,849
6,825
7,891
8,529
30,094
7,5235
42.
Kacana paniana TW
7,095
6,793
8,543
7,09
29,521
7,38025
43.
Kacana tanah kulit
--
23
-
23
I
Lampiran 10. Temperatnre Check List (°C) ,46.
Keci~
47.
Kembang caisim
48.
Kembana kol
49. 50.
KentanQ AB Kentang super
51.
Kol .e.utih b_LJl_a_I
~
52. 53. ,54. _ 55.
I
-8,543
7,09
29,521
7,38025
7,095 -<--·-·-·-·--·-
6,793
8,543
7,09
29,521
7,38025
6,736
7,051
7,829
7,195
28,811
7,20275
7,195
28,811
7,20275
----
23
----~·-~
6,736
Labu siam acar
6,736
Labu siam besar
6,7:J6 6,736
"'"·-·--------"
....
.
6,793
7,095
ir
'
Lettuce head Leunca
6,736
7,051
7,829
7,051
7,829
1---·-
7, 195
28,811
7,20275
7_,__195 ..... _J,051_ .. __ J.,82~-7,051 7,829 7, 195 . ----7,195 7,051 7,829 -
. ~ll,_811 28,811 28,811
_J,2_0;175 7,20275 7,20275
56.
Lobak daikon
6,736
7,829
7, 195
28,811
7,20275
57.
~:~;~~:~~---- --t
7,051 _§_J~~- ~-----·-6,849 6,825
7,829_ 7,891
7, 195
28,811
7,20275
8,529
30,094
7,5235
59. _Q)'ong
6,736
7,051
7,829
7,195
28,811
7,20275
60.
7,095
6,793
8,543
7,09
29,521 28,811
7,38025 7,20275
~-
58. ~
Packcov
7,051
61. _i='-'Pf_i_ka hij".u_______ _____6' 73_§____ __ _L,051 ---7,051 6,736 62. Paprika kunina 63.
Paprika merah
64. 65.
7,829
I
7,829
+- 7,195 7, 195
28,811
7,20275
28,811
7,20275
6,736
7,051
7,829
7, 195
Pare hiiau
6,736
7,051
7,829
7, 195
28,811
7,20275
Pare pu\ih
6,736
7,051
7,829
7,195
28,811
7,20275
66.
Pete papan
7,095
6,793
8,543
7,09
29,521
7,38025
67.
Petersellv
7,095
___ __§_~_
8,543
7,09
29,521
7,38025 -·
68.
Pucuk labu siam
7,095
6,793
8,543
7,09
29,521
7,38025
69.
Red radish
6,849
6,825
7,891
8,529
30,094
7,5235
70.
Sawi putih
6,736
7,051
7,829
7,195
28,811
7,20275
71.
Selada air
7,095
6,793
8,543
7,09
29,521
7,38025
7,095
6,793
8,543
7,09
29,521
7,38025
7,095
6,793
7,09
6,825 6,825
29,521 30,094 30,094
7,38025
6,849 6,849
8,543 7,891 7,891
- 6,849
6,825 6,825 7,051
.~ _Selada keriting 73. Seledri small 74. . Taoge jepan_g_ 250 Gr 75. Taoqe jepano 500 Gr
~
76.
_!_'!£g~p"_njan_g______
__ (l,_t'i29-8,529
..
7,5235 7,5235 7,5235
(l,529 8,529
30,094 30,094
7,195
28,811
7,5235 7,20275
7,891
8,529
7,891
8,529
30,094 30,094
7,5235
7, 195
28,811
7,829
7,195
28,811
7,20275 7,20275
7,829
7,195
28,811
7,20275
7,051
7,829
7,195
28,811
7,20275
7,051
7,829
7,195
28,811
7,20275
6,849
6,825
7,891
8,529
30,094
7,5235
6,849
6,825
7,891
8,Ei29
30,094
7,5235
6,849
6,825
7,891
8,529
30,094
7,5235
7, 195
28,811
7,20275
6,849 6,736
7,891
77.
Taooe pendek
7,891 7,829
78. 79.
Terono ieoana T erona lalao biru
6,849
6,825
80.
Terono lalao hiiau
6,849
6,825
81.
T eronQ medan
6,736
7,051
7,829
82.
Terono unou
6,736
7,051
83.
Timun acar
6,736
7,051
84.
Timun ieoano
6,736
85.
Timun lokal
6,736
86. 87.
Tomat1W Tomato semi hidrpnk
88.
Wortel babv
89. 90.
Wortel curah Zukini
7,5235
23 6,736
7,051
7,829
Lampiran 11. Perumusan Model Linier Programming MAX 198.SXl + 198.475X2 + 197.525X3 + I 98.6575X4 + 198.4325X5 + 198.4875X6 + 199.375X7 + 197.8825X8 + 198.6375X9 + 198.205X10 + 196.615Xl l + l98.45X12 + 198.575X13 + 198.1SX14
t
198.45X15
SUBJECT TO SSD)0.0069X I <• I 0 SSD)O 0365X2 <• I0 SSD)O 0059X3 · 10 SSD)O. I 004X4 ~· IO SSD)O. I 13 IXS <= 10 SSD)0.0297X6 <= I 0 SSD)O I 955X7 <= I 0 SSD)O. l l 85X8 <= I 0 SSD)O 0349X9 · • 10 SSD)0.0223X I 0 <= I 0 SSD)0.0552Xl l <= 10 SSD)O. l399X 12 <= I 0 SSD)00049Xl3 <= 10 SSD)0.0435Xl4 <= 10 SSD)0.0107Xl5 <= 10 DTSD)O OOl9XI <• 3 DTSD)0.0099X2 <= 3 DTSD)O 0016X3 <= 3 DTSD)0.0272X4 <= 3 DTSD)0.0306X5 <= 3 DTSD)0.0080X6 <= 3 DTSD)O 0529X7 '-' 3 DTSD)0.032 l X8 <= 3 DTSD)0.0094X9 <= 3 DTSD)O 0060Xl0 <= 4 DTSD)O Ol49XI I <= 4 DTSD)0.0379Xl2 <.= 3 DTSD)0.0013Xl3 <= 3 DTSD)0.01 l8X14 <= 3 DTSDJ0.0029Xl5 <= 3 JOK)0.358Xl + 0.358X2 + 0.358X3 + 0.358X4 + 0.358X5 + 0.358X6 + 0.358X7 + 0.358X8 + 0.358X9 + 0.358Xl 0 + 0.358Xl l + 0.358Xl2 + 0.358Xl3 + 0.358Xl4 + 0.358Xl5 <= 2184
END
Lampiran 12. Hasil Perumusan Model Linier Progrnmming LP OPTIMUM FOUND AT STEP 15 OBJECTIVE FUNCTION VALUE I)
1211042.
VARIABLE XI X2 X3 X4 XS X6 X7 XS X9 XIO XII X12 X13 X14 XIS
VALUE 1449.275391 273.972595 0.000000 99.601593 88.417328 }}6700348 5I150894 0.000000 286.532959 238. 146988 0.000000 71.479630 2040.8 I 6284 229.885071 934 579407
REDUCED COST 0.000000 0.000000 0.680008 0.000000 0.000000 0 000000 0.000000 0.322495 0 000000 0 000000 1.589996 0 000000 0.000000 0 000000 0 000000
ROW SLACK OR SURPLUS · SSD) 0 000000 SSD) 0.000000 SSD) 10.000000 SSD) 0.000000 SSD) 0.000000 SSD) 0 000000 SSD) 0 000000 SSD) 10.000000 0.000000 SSD) SSD) 4.689322 SSD) 10.000000 0 000000 SSD) 0.000000 SSD) SSD) 0.000000 SSD) 0.000000 DTSD) 0.246377 0.287671 DTSD) DTSD) 3.000000 DTSD) 0.290837 0.294430 DTSD) DTSD) 0.306397 DTSD) 0.294118 DTSD) 3.000000 DTSD) 0.306590 DTSD) 2.571118 DTSD) 4.000000 0.290922 DTSD) 0.346939 DTSD) TYT'CT"\\
"
,......,,...-.,.. r
DUALPRJCES 42.753357 7.397377 0.000000 4.506966 2.011435 9.511826 5.984645 0.000000 12.392411 0.000000 0.000000 1.751238 75.509209 3.333291 22.897024 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000
NO. ITERATIONS=
15
RANGES IN WHICH THE BASIS IS UNCHANGED: OBJ COEFFICIENT RANGES CURRENT ALLOW ABLE ALLOWABLE COEF INCREASE DECREASE INFINITY 198.500000 0.294998 198.475006 INFINITY 0.270004 197.524994 0.680016 INFINITY 198 657501 INFINITY 0.452499 i 98.432495 INFINITY 0.227493 198.487503 INFINITY 0.28250 I 199.375000 INFINITY 1.169998 197.882507 0.322503 INFINITY 198.637497 INFINITY 0.432495 198.205002 0.144998 0.322503 196.615005 1.590005 INFINITY 198.449997 INFINITY 0.244998 198.574997 INFINITY 0.369995 198.350006 INFINITY 0.144998 198.449997 INFINITY 0.244998
VARIABLE XI X2 X3 X4 XS X6 X7 XS X9 XI 0 XI I x 12 X13 X14 XI 5
ROW SSD SSD SSD SSD SSD SSD SSD SSD SSD SSD SSD SSD SSD SSD SSD DTSD DTSD DTSD DTSD DTSD DTSD DTSD DTSD DTSD DTSD DTSD DTSD DTSD
RIGHTHAND SIDE RANGES CURRENT ALLOWABLE ALLOWABLE RHS INCREASE DECREASE 0.894737 1.450956 10.000000 7.675349 10.000000 1.060606 I 0.000000 INFINITY I 0.000000 I 0.000000 1.073529 I 0.000000 10.000000 1.088235 10.000000 6.245420 I0.000000 1.137499 10.000000 1.086956 10.000000 INFINITY 10.000000 10.000000 10.000000 1.138297 7.338895 10.000000 INFINITY 4.689322 10.000000 INFINITY I0.000000 10.000000 1.073878 10.000000 10.000000 1.166920 1.030389 10.000000 1.059321 9.147333 10.000000 J.068966 2.250034 3.000000 INFINITY 0.246377 3.000000 INFINITY 0.287671 3.000000 INFINITY 3.000000 3.000000 INFINITY 0.290837 3.000000 INFINITY 0.294430 3.000000 INFINITY 0.306397 3.000000 INFINITY 0.294118 3.000000 INFINITY 3.000000 3.000000 INFINITY 0.306590 4.000000 INFINITY 2.571Il8 4.000000 INFINITY 4.000000 3.000000 INFINITY 0.290922 (\ 1,1i::.:010 fNFINTTV 3 000000
Lampiran 13. Perumusan Model Linier Programming (skenario I) MAX 198.SXI + 198.475X2 + 197.525X3 + 198.6575X4 + 198.432SXS + 198.487SX6+ 199.375X7 + 197 8825X8 + 198.6375X9 + 198.205XIO + I 96.615XI I + 198.4SX 12 + 198.575Xi3 + 198.35Xl4 + 198.45X15 SLIB,JECT TO
SSD)00069XJ <= 10 SSD)0.0365X2 <~ 10 SSD)0.0059X3 <= 10 SSD)O I 004X4 <= I 0 SSD)O 113 IXS < 10 SSD)0.0297X6 <= I 0 SSD)O. I 955X7 <= I 0 SSD)O. I !85X8 <= 10 SSD)0.0349X9 <= I
JOK)0.358Xl + 0.358X2 + 0.358X3 + 0.358X4 + 0.358X5 + 0.358X6 + 0.358X7 + 0.358X8 + 0.358X9 + 0.358XIO + 0.358X1I+0.358XI2 + 0.358Xl3 + 0.358X14 + 0.358Xl5 <= 2184 END
Lampiran 14. Hasil Perumusan Model Linier Programming (skenario I) LP OPTIMUM FOUND AT STEP 14 OBJECTIVE FUNCTION VALUE I)
1209511
VARIABLE VALUE XI I 052.63 1592 X2 202.020203 X3 1250.000000 X4 73.529411 XS 65.359474 X6 249.999985 X7 37.807182 XS 62.305298 X9 212.765961 XIO 333_333344 Xll 110.427361 X12 52.770447 Xl3 1538.461548 X14 16Q491516 XIS 689.655151
REDUCED COST 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000
ROW SLACK OR SURPLUS DUAL PRICES SSD) 2.736842 0.000000 SSD) 2.626263 0.000000 SSD) 2.625000 0 000000 SSD) 2.617647 0 000000 SSD) 2.607843 0.000000 SSD) 2.575000 0 000000 SSD) 2.608696 0.000000 SSD) 2.616822 0 000000 SSD) 2.574468 0.000000 SSD) 2.566667 0.000000 SSD) 3.904410 0.000000 SSD) 2.617414 0.000000 SSD) 2.461538 0.000000 SSD) 2.627119 0.000000 SSD) 2.620689 0.000000 DTSD) 0.000000 992.102356 DTSD) 0.000000 187.878845 DTSD) 0.000000 568.742737 DTSD) 0 000000 75.091751 DTSD) 0 000000 59.395084 DTSD) 0.000000 234.062180 DTSD) 0 000000 52.173809 DTSD) 0.000000 39.486038 DTSD) 0 000000 215.158676 DTSD) 0.000000 264.999390 DTSD) 0.354632 0.000000 DTSD) 0.000000 48.416740 DTSD) 0.000000 1507.685791 DTSD\
0 000000
147 01141?
NO. ITERATIONS=
14
RANGES IN WHICH THE BASTS
rs UNCHANGED
OBJ COEFFICIENT RANGES CURRENT ALLOWABLE ALLOWABLE VARIABLE COEF TN CREASE DECREASE INFINITY 1.884995 XI 198.500000 X2 198.475006 INFINITY 186000I X.1 197.524'l'l4 INFINITY 0909988 X
1'!8.187503 INl,.INITY 18724'!8 X7 199.375000 INFINITY 2.759995 X8 197.882507 INFINITY 1267502 X9 198.637497 INFINITY 2.02249I XIO 198.205002 INFINITY 1.589996 XI I 196.615005 0.909988 196.615005 Xl 2 198.449997 lNFlNITY 1.834995 Xl3 198.574997 INFINITY 1.959992 X14 198.350006 INFINITY 1.734995 X 15 198.449997 INFINITY 1.834995
ROW SSD SSD SSD SSD SSD SSD SSD SSD SSD SSD SSD SSD SSD SSD SSD DTSD DTSD DTSD DTSD DTSD DTSD DTSD DTSD DTSD DTSD DTSD DTSD
RIGHTHAND SIDE RANGES ALLOWABLE ALLOWABLE CURRENT RHS INCREASE DECREASE 2.736842 10.000000 INFINITY 10.000000 INFINITY 2.626263 10.000000 INFINITY 2.625000 10.000000 INFINITY 2.617647 2.607843 I 0.000000 INFINITY I0.000000 INFINITY 2.575000 I 0.000000 INFINITY 2.608696 I 0.000000 INFINITY 2.616822 INFINITY 2.574468 I 0.000000 10.000000 INFINITY 2.566667 10.000000 INFINITY 3.904410 2.617414 10.000000 INFINITY 10.000000 INFINITY 2.461538 10.000000 INFINITY 2.6271 I9 INFINITY 2.620689 I 0.000000 2.000000 0.209812 0.045222 2.000000 0. 712329 0.235628 2.000000 0.176684 0.038081 0.709163 0 647383 2.000000 2.000000 0. 705570 0. 728305 2.000000 0.693603 0.190407 2.000000 0. 705882 1.259064 2.000000 0.70886I 0.764007 2.000000 0.6934 I 0 0.223728 2.000000 0.662564 0. 142805 2.000000 INFINITY 0.354632 2.000000 0.709078 0.902051
Lampiran 15. Perumusan Model Linier Programming (skenario 2) MAX 198.SX! + J98.475X2 + J97.525X3 + 198.6575X4 + J98.4325X5 + 198.4875X6 + 199.375X7 + !97.8825X8 + 198.6375X9 + ! 98.205XIO + !96.615Xl I + J98.45X12 + 198.575Xl3 + !98.35Xl4 + !98.45X!5 SUBJECT TO
SSD)O 0069XJ <= 10 SSD)0.0365X2 <= JO SSD)0.0059X3 <-= JO SSD)O. ! 004X4 <= I 0 SSD)OJJ3JX5· 10 SSD)0.0297X6 · 10 SSD)0.1955X7 <= 10 SSD)O.JJ85X8<= JO SSD)0.0349X9 <= J0 SSD)0.0223XJO <=JO SSD)0.0552X J J <= J0 SSD)0. !399X!2 <=JO SSD)0.0049XJ3 <=JO SSD)0.0435X!4 <=JO SSD)0.0!07Xl5 <=JO DTSD)O.OOJ9XJ <= 3 DTSD)0.0099X2 <= 3 DTSD)O 0016X3 <= 3 DTSD)0.0272X4 <= 3 DTSD}O 0306X5 <= 3 DTSD)0.0080X6 <= 3 DTSD)0.0529X7.<= 3 DTSD)0.032JX8 <= 3 DTSD}O 0094X9 ·.• 3 DTSD)0.0060XIO <= 4 DTSD)O.OJ49XJ J <= 4 DTSD}0.0379Xl2 <= 3 DTSD)O.OOJ3XJ3 <= 3 DTSD)O.O I J8X 14 <• 3 DTSD)0.0029XJ 5 ·c= 3 JOK)0.358XI + 0.358X2 + 0.358X3 + 0.358X4 + 0.358X5 + 0.358X6 + 0.358X7 + 0.358X8 + 0.358X9 + 0.358XJO + 0.358Xl J + 0.358X12 + 0.358X!3 + 0.358Xl4 + 0.358X!5 <= 2259 END
Lampiran 12. Hasil Perumusan Model Linier Programming (skenario 2) LP OPTIMUM FOUND AT STEP 19 OBJECTIVE FUNCTION VALUE I)
1252565.
VARIABLE VALUE XI 1449.275391 X2 273.972595 X3 0.000000 X4 99601593 XS 88.417328 X6 336.700348 X7 51.150894 XS 0.000000 X9 286.532959 XIO 447.644196 XII 0.000000 71.479630 X12 X13 2040.816284 X14 229.885071 934.579407 XIS
REDUCED COST 0.000000 0.000000 0.680008 0.000000 0 000000 0.000000 0.000000 0.322495 0.000000 0.000000 1.589996 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000
ROW SLACK OR SURPLUS DUAL PRICES SSD) 0.000000 42.753357 SSD) 0 000000 7.397377 SSD) 10.000000 0.000000 SSD) 0.000000 4.506966 SSD) 0.000000 2.011435 SSD) 0 000000 9.511826 SSD) 0.000000 5.984645 SSD) 10.000000 0.000000 SSD) 0.000000 12.392411 SSD) 0.017535 0 000000 SSD) 10.000000 0 000000 SSD) 0.000000 1.751238 SSD) 0.000000 75.509209 SSD) 0.000000 3.333291 SSD) 0.000000 22.897024 DTSD) 0.246377 0.000000 DTSD) 0.287671 0.000000 DTSD) 3.000000 0.000000 DTSD) 0.290837 0.000000 DTSD) 0.294430 0.000000 DTSD) 0.306397 0.000000 DTSD) 0.294118 0.000000 DTSD) 3.000000 0.000000 DTSD) 0.306590 0.000000 DTSD) 1.314135 0.000000 DTSD) 4.000000 0.000000 DTSD) 0.290922 0.000000 . DTSD) 0.346939 0.000000 DTSD) 0.287356 0.000000
- ----- -
NO.
ITERATIONS~
19
RANGES IN WHlCH THE BASIS IS UNCHANGED OBJ COEFFICIENT RANGES VARJABLE CURRENT ALLOWABLE ALLOWABLE COEF INCREASE DECREASE XI I98.500000 INFINITY 0.294998 X2 198.475006 INFINITY 0.270004 X3 197.524994 0.6800I6 INFINITY X4 I98.6S7SO I INFINITY 0.452499 XS 198.432495 INFINITY 0.227493 X6 198.487503 INFINITY 0.282SOI X7 199.375000 INFINITY l.!69998 XS I 97.882S07 0.322S03 INFINITY X9 198.637497 INFINITY 0.43249S XI 0 198.20S002 0. 144998 0.322S03 Xl I 196.615005 1590005 INFINITY INFINITY 0.244998 X 12 198.449997 X13 198.574997 INFINITY 0.369995 Xl4 198.350006 INFINITY O.I44998 198.449997 INFINITY 0.244998 XIS
ROW SSD SSD SSD SSD SSD SSD SSD SSD SSD SSD SSD SSD SSD SSD SSD DTSD DTSD DTSD DTSD DTSD DTSD DTSD DTSD DTSD DTSD DTSD DTSD DTSD
RIGHTHAND SIDE RANGES ALLOWABLE ALLOWABLE CURRENT RHS INCREASE DECREASE 0.894737 0.005426 10.000000 10.000000 1.060606 0.028701 10.000000 INFINITY 10.000000 10.000000 1.073S29 0.078947 10.000000 1.088235 0.088933 10.000000 1.137499 0.023354 10.000000 1.086956 O. I53726 10.000000 INFINITY 10.000000 10.000000 1.138297 0.027443 INFINITY O.OI 7535 I0.000000 10.000000 INFINITY 10.000000 1.073878 O. I I0006 10.000000 I 0.000000 1.307692 0.003853 I0.000000 1.05932I 0.034205 1.068966 0.0084I4 I0.000000 3.000000 INFINITY 0.246377 3.000000 INFINITY 0.28767I 3.000000 INFINITY 3.000000 INFINITY 0.290837 3.000000 3.000000 INFINITY 0.294430 3.000000 INFINITY 0.306397 3.000000 INFINITY 0.2941 I8 3. 000000 INFINITY 3. 000000 3.000000 INFINITY 0.306590 4.000000 INFINITY l.3I4135 4.000000 INFINITY 4.000000 INFINITY 0.290922 3.000000 3.000000 INFINITY 0.346939
~Alfa SURAT KE TERANGAN No. 001/SDM-BTRIVII-05 Yang bcrtanda tangan di bawah ini menerangkan bahwa
KHAIRUL RA$YID' NIM: l0l092l23402
UNIVEHSJTAS JSLAJvf NEGERI JAKARTA JURUSAN JLMU SOSIAL EKONO!vll PERTANIAN I AGRIBISNIS
Telah melaksanakan Riset Masalah Penanganan barang - barang Perishable PT . Alfa Retailindo Thk., Cabang Bintaro Pcriode :0 J May .s/d 30 Juni 2005
DENGAN J-IASIL BAIK
Demikian Surat keterangan ini kami buat agar dapat dipergunakan seperlunya
Tangcrnng, 01 Juli 2005 PT.ALF A RETAILINDO Tbk, Cabang bintaro
Kepala Personalia &