KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA DI KAWASAN PERBATASAN INDONESIA - MALAYSIA (Kasus Pembangunan Kesehatan di Desa Nanga Bayan, Kecamatan Ketungau Hulu, Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat)
GUSTI MUHAMMAD FADLI
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010
PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Kepemimpinan dan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa di Kawasan Perbatasan Indonesia dengan Malaysia (Kasus Pembangunan Kesehatan di Desa Nanga Bayan, Kecamatan Ketungau Hulu, Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat) adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Bogor,
Februari 2010
Gusti Muhammad Fadli NIM I353070121
ABSTRACT Gusti Muhammad Fadli. Community Leadership And Participation Of Village Development In Boundary Area Of Indonesia – Malaysia. Under the Supervision of Titik Sumarti and Djuara P Lubis Village government leadership has a role as the agency that responsible for the development whether physical and non physical. In terms of community service, village government leadership acts as a community facilitator. The purpose of this study was to 1) Describing the mayor's leadership in formulating and implementing development policies, 2) Describing community participation in development. This study employed a qualitative descriptive method because it is based on a particular object. The only research site is the village of Nanga Bayan. The research result indicates that health development program was not able to motivate community participation in village health center development program. Begin with planning process, implementation and control. The community participation is not optimal yet, especially in ideas and suggestions and in decision making. The problems in village health center development, mostly because of facilitator failure in socialization and facilitating the phase of activities. Pattern and approach conducted were less providing space availability for public to determine the program agenda. The form of community participation observed in this program is only physic, i.e., cooperation that already becomes a tradition in the village. Community participation in the village health center development implementation majority empowered by motives that they require village health center development. Thus, the program were not become an empowerment process to improve the ability of village government in the development activity. Keyword: Leadership, Participation, Development.
RINGKASAN Gusti Muhammad Fadli. Kepemimpinan dan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa di Kawasan Perbatasan Indonesia - Malaysia. Dibimbing oleh Titik Sumarti dan Djuara P Lubis Penelitian secara umum bertujuan untuk : (1) mendiskripsikan peran kepemimpinan kepala desa dalam merumuskan kebijakan dan mengimplementasikan pembangunan, (2) mendiskripsikan partisipasi masyarakat dalam pembangunan di Desa Nanga Bayan (3) menganalisis interaksi antara kepemimpinan pemerintahan desa dengan partisipasi masyarakat dalam program pembangunan di Desa Nanga Bayan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif karena berdasarkan fenomena tertentu, yaitu kasus program pembangunan kesehatan di desa kawasan perbatasan. Penelitian ini dilakukan di Desa Nanga Bayan. Pengumpulan data dengan menggunakan tekhnik bola salju (snowball). Penggalian informasi secara umum dengan mengadakan diskusi kelompok. Diskusi ini ditujukan untuk melihat gambaran umum mengenai pemerintahan desa dan permasalahannya dari sudut pandang subjek kasus yang terdiri dari: kepala adat, kepala dusun, ketua adat, tokoh masyarakat, ketua RT, dan mantan kepala desa. Penggalian lebih dalam mengenai informasi yang dibutuhkan dilakukan dengan wawancara mendalam. Hasil penelitian di analisis dengan menggunakan model analisis interaktif. Dalam penelitian ini di analisis bahwa pembangunan merupakan proses yang membutuhkan kepemimpinan dan partisipasi. Kepemimpinan dan partisipasi sulit dipisahkan, keduanya seperti dua sisi mata uang. Kepemimpinan yang bagus tetapi dilandasi dengan partisipasi yang jelek tidak akan membawa proses pembangunan mencapai hasil secara maksimal. Demikian juga sebaliknya, partisipasi yang bagus tetapi kepemimpinan tidak mendukung juga membuat tujuan pembangunan sulit dicapai sesuai harapan. Di Desa Nanga Bayan terdapat kepemimpinan yang bersifat dualistik yang masing-masing memiliki legitimasi dan pengaruh yang kuat terhadap masyarakat dengan karakteristik yang berbeda yaitu kepemimpinan formal (kepala desa) dan kepemimpinan informal (temenggung). Pemerintah desa memperoleh legitimasi secara formal melalui surat pengangkatan dari Bupati sedangkan lembaga adat memperoleh legitimasi secara informal dari masyarakat. Meskipun pemerintah desa juga memperoleh legitimasi dari masyarakat melalui pemilihan langsung, namun kedua komponen ini tidak saling berebut pengaruh melainkan yang terjadi adalah pembagian fungsi pelayanan terhadap masyarakat. Dalam hal ini, pemerintah desa lebih berfungsi untuk hal-hal yang berkenaan dengan masalah/urusan administrasi sedangkan lembaga adat lebih cenderung difungsikan untuk masalah/urusan yang berkenaan dengan kehidupan sosial di desa seperti penyelesaian perkara, ritual, perkawinan, termasuk aktivitas pertanian. Pelaksanaan fungsi kedua tipe kepemimpinan ini memiliki landasan yang berbeda dimana pemerintah desa lebih dominan berlandaskan pada aturan-aturan formal sedangkan lembaga adat lebih dominan merujuk pada hukum-hukum adat. Dugaan sementara bahwa tipe kepemimpinan di desa Nanga Bayan baik formal maupun informal cenderung lebih menunjukkan tipe kepemimpinan demokratis dimana aspek pengambilan keputusan dilakukan secara bersama-sama
dengan konstituen (masyarakat). Namun hasil analisis menunjukkan bahwa type kepemimpinan yang ada di desa Nanga Bayan cenderung otoriter. Hal ini tercermin lewat pembangunan pos kesehatan desa lebih didominasi oleh pemerintahan desa dan mekanisme pelaksanaan pembangunannya secara umum masih bersifat top down, mulai dari aspek perencanaan hingga pengawasan. Oleh sebab itu partisipasi warga masih terbatas pada mobilisasi dalam kegiatan pembangunan desa. Artinya warga berpartisipasi hanya pada saat ada kegiatan pembangunan saja. Dualisme kepemimpinan yang dijumpai di Desa Nanga Bayan tidak dipandang sebagai masalah oleh masyarakat karena adanya aspek pembagian fungsi sebagaimana diutarakan di atas. Dengan kata lain, meskipun pemerintah desa dan lembaga adat memiliki konstituen yang sama namun hal ini tidak menimbulkan benturan baik secara fungsi maupun pengaruh. Adanya hubungan antara kepemimpinan dengan partisipasi masyarakat desa dalam pembangunan pos kesehatan desa dilandasi oleh aspek sosial budaya yaitu: Pertama, terdapat hubungan antara kepemimpinan kepala desa dengan warga desa. Dalam hal ini, intensitas dalam memotivasi masyarakat, membimbing dan interaksi komunikasi yang dilakukan kepala desa, serta pemberian kesempatan kepada warga desa untuk berpartisipasi dalam sosialisasi perencanaan kegiatan telah dan meningkatkan partisipasi warga desa dalam pembangunan desa. Kedua, nilai-nilai budaya tradisional tentang pola perilaku interaksi dalam hubungan kekerabatan mempengaruhi hubungan antara kepemimpinan kepala desa dengan partisipasi warga desa. Dalam hal ini, posisi otoritas kepala desa dilegitimasi nilai-nilai tradisional telah menempatkan kepemimpinan kepala desa dalam posisi ideal untuk menggerakkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa.
@ Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2010 Hak cipta dilindungi Undang-Undang 1.
2.
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber. a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa ijin IPB
KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA DI KAWASAN PERBATASAN INDONESIA – MALAYSIA (Kasus Pembangunan Kesehatan di Desa Nanga Bayan, Kecamatan Ketungau Hulu, Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat)
GUSTI MUHAMMAD FADLI
Tesis Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Mayor Sosiologi Pedesaan
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010
Judul Tesis
:
Nama
:
Kepemimpinan dan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa di Kawasan Perbatasan Indonesia – Malaysia ( Kasua Pembangunan Kesehatan di Desa Nanga Bayan, Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat) Gusti Muhammad Fadli
Disetujui Komisi Pembimbing
Dr. Ir. Titik Sumarti, M.S Ketua
Dr. Ir. Djuara P Lubis, M.S Anggota
Diketahui
Ketua Program Studi/Mayor Sosiologi Pedesaan
Dr. Ir. Arya Hadi Dharmawan, M.Sc
Tanggal Ujian: 3 Februari 2010
Dekan Sekolah Pascasarjana
Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, M.S
Tanggal Lulus:
PRAKATA Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul Kepemimpinan dan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa di Kawasan Perbatasan Indonesia – Malaysia (Kasus Pembangunan Kesehatan di Desa Nanga Bayan, Kecamatan Ketungau Hulu, Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat). Penghargaa dan ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada : 1. Dr. Ir. Titik Sumarti, M.S dan Dr. Ir. Djuara P Lubis, M.S selaku komisi pembimbing atas arahan dan wawasan yang telah diberikan selama penulisan berlangsung. 2. Ir. Said Rusli, MA selaku penguji luar komisi 3. Dr. Ir. Arya Hadi Dharmawan, M.Sc selaku Ketua Program Studi Mayor Sosiologi Pedesaan. 4. Rektor Institut Pertanian Bogor, Dekan Fakultas Ekologi Manusia, Ketua Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, dan koordinator Mayor Sosiologi Pedesaan yang telah memberikan kesempatan bagi penulis mengikuti pendidikan Strata 2 di IPB. 5. Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang yang telah memberikan kesempatan bagi penulis mengikuti pendidikan Strata 2 di IPB. 6. Teman-teman seperjuangan di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang atas dukungan kepada penulis selama mengikuti pendidikan. 7. Bapak Andreas kepala desa Nanga Bayan, masyarakat desa Nanga Bayan Kecamatan Ketungau Hulu yang telah menerima penulis untuk melakukan penelitian di daerahnya dan kepada seluruh informan yang telah bersedia memberikan informasi untuk kepentingan penelitian ini. 8. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada seluruh teman-teman angkatan 2007 Program Studi Mayor Sosiologi Pedesaan yang tidak pernah habis-habisnya memberikan dukungan dan semangat kepada penulis hingga penulisan ini selesai. 9. Ungkapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada kedua orang tua Adi Nurman Iskam (alm) dan Mas Rusmini (alm) serta ananda Mas Ashifa Vera Fadila (alm) semoga mendapat tempat yang layak di sisi Allah SWT. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada isteri Lisnawati dan anak Mas Sufefty Febby Chairani, Gusti Alvi Ridho Fadhel dan Gusti Fatih Nurfadhel atas segala pengertiannya dan pengorbanannya yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas belajar pada Program Pascasarjana IPB.
Bogor, Februari 2010
Gusti Muhammad Fadli
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Sintang tanggal 19 April 1967 dari pasangan Bapak Adi Nurman Iskam (alm) dan Ibu Mas Rusmini (alm) sebagai putra pertama dari empat bersaudara. Pendidikan Sekolah Dasar ditempuh di SD Negeri X Sintang, pendidikan SLTP di SMP Purnama Sintang dan pendidikan SLTA di SMAN I Sintang. Pada Tahun 2001 penulis lulus dari Universitas Kapuas Sintang pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Administrasi Negara dan pada tahun 2007 diberi kesempatan untuk melanjutkan studi ke Program Magister pada Sekolah Pascasarjana IPB melalui tugas belajar dari Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang. Pada saat ini penulis bekerja di Pemerintahan Daerah Kabupaten Sintang pada instansi Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).
DAFTAR ISI Halaman
DAFTAR TABEL………………………………………………………… DAFTAR GAMBAR……………………………………………………… DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………
iii iv v
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ............................................................................ 1.2. Rumusan Masalah ..................................................................... 1.3. Tujuan Penelitian ......................................................................... 1.4. Manfaat Penelitian .......................................................................
1 1 5 6 6
II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Konsep Pembangunan ..................................................... 2.1.2. Pemerintahan Desa .......................................................... 2.1.3. Kekuasaan dan wewenang .............................................. 2.1.4. Kepemimpinan (leadership) ............................................ 2.1.5. Type Kepemimpinan ....................................................... 2.1.6. Kepemimpinan formal dalam membangun perekonomian desa .......................................................... 2.1.7. Kepemimpinan Informal Dalam Pembangunan Desa ..... 2.1.8. Beberapa Studi tentang Kepemimpinan .......................... 2.1.9. Partisipasi ……………………………….……………... 2.2. Kerangka Pemikiran .................................................................
8 8 8 11 13 15 18 24 26 27 28 31
III METODE PENELITIAN …………………………………………. 3.1.Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................ 3.2.Pendekatan dan Strategi Penelitian ............................................ 3.3.Metode Pengumpulan Data ......................................................... 3.4.Metode Analisis Data ................................................................. 3.5.Definisi Konseptual ......................................................................
36 36 37 37 40 43
IV GAMBARAN UMUM DESA …………………………………….. 4.1. Kondisi Geografis ............................................................................. 4.2. Kondisi Demografis ……..……………………................................ 4.3. Kondisi Perekonomian ………….………………………................ 4.4. Tradisi Masyarakat …………………………………………........... 4.5. Kelembagaan Desa ………………………………........................... 4.6. Kondisi Sarana dan Prasarana ………………..……………………
44 44 47 48 52 56 60
V PROGRAM PEMBANGUNAN DI DESA NANGA BAYAN DAN MEKANISMENYA …………………………………………. 5.1. Peningkatan Kualitas Pendidikan ................................................ 5.2. Peningkatan Sistem Pelayanan Kesehatan ................................... 5.3. Peningkatan dan Pemberdayaan Masyarakat ...............................
63 65 68 73
5.4. Pembangunan Infrastruktur .......................................................... 5.5. Mekanisme Perencanaan Program di Desa Nanga Bayan .......... 5.6. Pembangunan Pos Kesehatan Desa Sebagai Prioritas ...............
76 79 84
89 VI KEPEMIMPINAN DALAM PEMBANGUNAN POSKESDES 6.1. Situasi Kepemimpinan di Desa Nanga Bayan .................…...… 89 6.2. Kepemimpinan Formal (Pemerintahan Desa) .................…... 90 6.3. Kepemimpinan Informal (Pemerintahan Adat) ….................. 97 6.4. Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Poskesdes ............. 101 6.5. Analisis Interaksi Kepemimpinan dengan Partisipasi Masyarakat dalam Pelaksanaan Program Pembangunan Desa 108 6.6. Manfaat Program Pembangunan Desa …..……........................... 118 VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan .................................................................................
122
7.2. Saran ...........................................................................................
122
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 124 LAMPIRAN ................................................................................................. 129
DAFTAR TABEL Halaman 1.
Jumlah informan dan subjek kasus................................................................
38
2.
Matriks Data Penelitian ................................................................................
40
3.
Jumlah Penduduk Desa Nanga Bayan berdasarkan jenis kelamin dan dusun Tahun 2009 ..................................... Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan formal tahun 2009 ........
47
4.
48
DAFTAR GAMBAR Halaman 1.
Kerangka pemikiran penelitian...................................................
34
2.
Lokasi Penelitian .......................................................................
36
3.
Model analisis interaktif ............................................................
41
4.
Hubungan antara lembaga desa dalam bekerja ..........................
79
5.
Mekanisme Perencanaan Program di Desa Nanga Bayan .........
83
6.
Pola interaksi kepemimpinan dan partisipasi masyarakat ..........
111
DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1.
Pedoman wawancara ..................................................................
129
2.
Form catatan harian ....................................................................
132