Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
1
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
Kata Pengantar──────────────────── Ketika saya berhenti kuliah, banyak yang merasa ngeh dan bertanya-tanya kepada saya. Pokoknya, macam-macam yang ditanyakan orang-orang. Spontanlah, saya jawab semua pertanyaan itu dengan sejujur-jujurnya. Dengan sedetail-detailnya. Dengan sesungguh-sunguhnya. Namun, tak sedikit pula orang yang masih ngeyel, masih protes, masih ragu dengan keputusan saya. Mereka begitu karena punya mindset yang berbeda dengan saya. Jadi, supaya mereka bisa mengerti mindset saya, yang harus terjadi pada mereka adalah mengonsumsi informasi-informasi yang membentuk mindset saya. So, tentu, tujuan saya menulis EBook ini adalah untuk menginformasikan orang-orang yang terus-terusan bertanya-tanya kenapa saya ingin berhenti kuliah. Tulisan di EBook ini lebih lengkap daripada yang saya katakan langsung. Efek EBook ini laksana proposal, setelah Anda khatam membacanya, Anda akan paham dengan proyek saya ini. Besar harapan saya, banyak yang meridhai diri saya, sama seperti saya meridhai semua saudara-saudara dan teman-teman saya. Saya ingetin Anda, bahwa EBook bisa saja mengalami revisi. Saya bakal selalu update EBook ini jika ada kesempatan. So, pastikan saja Anda sudah terhubungan dengan saya melalui social media. Karena saya beri update dari situ. Yakni akun social media saya:
Web:
www.DaniSiregar.com
Facebook:
www.facebook.com/DaniSiregar.Blog
Twitter:
@DaniSiregar
Google+:
Dani Siregar
Pinterest:
Dani Siregar
RSS:
http://feeds.feedburner.com/DaniSiregar
Baiklah, sementara ini saja dulu. Silahkan langsung saja dinikmati.
2
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
Oh iya, ada yang lupa saya tulis di kata pengantar tadi. Mungkin, ini EBook terlarang. Terutama bagi anak kelas 3 SMA dan Mahasiswa tingka terakhir. Kenapa? Karena bisa jadi, dengan EBook ini, semangat untuk kuliahnya akan terkikis. Tentu saja, bagi yang bersemangat tinggi, apapun halangannya pasti akan tetap semangat untuk kulihan iya kan? Itu sebabnya, saya mohon ketegasannya yang sungguh-sungguh. Silahkan tinggalkan EBook ini, atau, baca EBook ini dengan hati-hati dan penuh seksama. Satu-satunya alasan kenapa Anda harus baca EBook ini adalah hanya untuk mengetahui, kenapa saya, Dani Siregar, bisa berhenti kuliah. Tidak kurang dan tidak lebih. Saya tidak menulis secara persuasif, tidak untuk mengajak. Dan yang tak kalah penting, jangan pernah share EBook ini jika tidak begitu penting-penting banget. Baiklah. Mari kita mulai pembahasannya, Kenapa saya ingin berhenti kuliah? Iya, saya ingin berhenti kuliah. Sudah bilang ke orang tua dan beberapa kenalan. Tapi orang tua tetap tidak mengizinkannya. Setelah itu, saya jadi tambah kagum kepada orang tua saya. Karena saya jadi semakin termotivasi untuk membuktikan bahwa saya layak berhenti kuliah. Hehehe! Ngomong-ngomong, behenti kuliah buat apa? Mari kita bahas.
1. Agar Bisa Serius Belajar────────── Pertama, saya ingin lebih serius belajar. Belajar pelajaran lain. Bukan belajar arsitektur seperti saat sekarang ini. Karena sebetulnya banyak orang yang tidak benar-benar ingin belajar. Tidak serius untuk Sekolah. Tidak serius untuk kuliah. Dan saya ingin keluar dari komunitas seperti itu. Apa buktinya mereka tidak serius? Ini:
Berapa banyak orang yang malas dan mengeluh jika hari Minggu telah berakhir dan Senin hari tiba? Bukankah Senin itu enak bisa belajar lagi?
3
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
Berapa banyak orang yang ketika ada tugas malah menepuk jidat. Bukankah tugasnya itu bisa mengasah diri untuk masa depan?
Berapa banyak orang yang ketika jam istirahat dan jam pulang serta hari libur tiba, mereka begitu bergembira, berdiri dari kursi, mengangkat kedua tangan, sambil berteriak, "HOREE!!" Padahal bisa jadi itu tanda mereka berhenti belajar?
Oh iya, sebentar. Sebelum kita lanjut. Ketahui dulu bahwa saya sedang membicarakan konteks normal. Dimana contoh-contoh ini terjadi bukan saat seseorang sedang sakit, habis begadang, lagi pegel, lagi capek, ada urusan lain, mau izin, mau buang air, mau makan, ke ini-itu, dan sebagainya. Semua contoh yang dipaparkan disini adalah ketika kita dalam konteks normal.
Kita lanjut. Berapa banyak orang yang menjelang ujian itu perasaannya berubah seolah baru saja melakukan dosa besar? Padahal, itu 'kan penentu masa depan katanya 'kan?
Berapa banyak orang yang terlaluuuu khawatir kalau nilainya sedikit? Tapi begitu cuek apakah ilmu dan pengalaman yang diserapnya itu hanya sedikit atau sudah banyak. Apakah sudah semua benefit digali dari ajaran sang guru dan dosen atau hanya sedikit ternyata?
Berapa banyak orang yang tidak mengerjakan PR di Rumah sesuai dengan perintah guru atau dosennya? Malah ngerjain di pagi hari, beberapa jam sebelum PRnya dikumpul. Dan itu pun menyontek dengan teman. Padahal, katanya PR itu 'kan buat masa depan?
Berapa banyak orang yang ngopek dan nyontek dan kerja sama ketika ujian berlangsung? Padahal katanya 'kan itu kita bisa atau tidak di ujian itu mempengaruhi masa depan kita?
Berapa banyak orang yang senang ketika guru atau dosennya tidak datang? Bukankah kita ngeluarin duit sampe juta-jutaan, bayar SPP, buku, pakaian, dll, bangun pagi, paksain mata, keluar keringat, ngorbanin waktu, justru untuk bertemu para pengajar dan untuk belajar dari mereka?
Dan masih banyak lagi.
4
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
Apa itu tandanya? Tandanya banyak siswa maupun mahasiswa tidak benar-benar Sekolah dan kuliah. Iya, iya, saya tahu. Banyak itu bukan berarti semua. Memang ada siswa maupun mahasiswa yang serius dan benar-benar menaati peraturan kok. Namun, maksud saya, yang tidak serius itu lebih banyak. Ngomong-ngomong, Anda termasuk yang mana? Kalau saya pribadi, iya jujur saja. Saya termasuk yang senang libur, istirahat, tidak ada PR, dan sebagainya. Kenapa saya begitu? Karena saya malas melakukannya. Eit, jangan salah. Ada tapinya. Orang yang tidak serius Sekolah dan kuliah itu terbagi dua golongan. Yaitu, satu, golongan orang yang maunya hidup ini cuma enak-enak saja, hanya mau main-main saja, hanya konsumtif saja. Cabut untuk main game, makan-makan, dan sebagainya. Dan yang kedua, yaitu golongan orang yang sebetulnya begitu kebelet buat belajar ilmu lain yang di luar kurikulum. Dan saya termasuk golongan orang yang kedua. Terus ilmu apa yang ingin saya pelajari? Tentu saja, ilmu marketing, belajar bangun sistem, belajar psikologi, belajar ngolah SDM, belajar Sejarah, dan sebagainya. Kalau sebagian anak nakal itu, ketika di Kelas, saat guru sedang mengajar, dia di belakang main game dan melakukan hal-hal macem lainnya. Kalau saya, biasanya menggambar, baca artikel, baca buku, baik buku langsung maupun e-book, nulis ide, ngitung uang, nyusun rencana, dan sebagainya. Lagian kebanyakan ilmu yang dikasih di Kampus itu sudah banyak yang saya tahu. Sudah banyak bertebaran di 2G. Google & Gramedia. Khususnya ilmu arsitektur yang barusan saya pelajari. Warna primer, warna sekunder, gradasi, hue-saturation, warna hangat-warna dingin, deret fibonance, dll. Saya heran, kenapa tidak banyak yang tertawa dengan lelucon bahwa pendidikan formal itu krusial bagi masa depan. Iyah, asal tidak syirik saja. Padahal terbukti, yang ngikutin ajaran Nabi itu yang berhasil meraih masa depan yang cerah.
5
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
Intinya, saya punya alasan solid kenapa saya ingin berhenti kuliah. Dan ini murni dari saya. Bukan karena disuruh siapa-siapa. Saya ingin berhenti belajar di perkuliahan, karena saya ingin mempelajari hal lain. Meski bisa saja saya bukan berhenti kuliah, tapi saya kuliah non-formal di Kampus lain. Seperti di YEA misalnya. Atau saya bisa gabung ke beberapa komunitas seperti TDA gitu. Atau ntah cari jasa coaching seorang mentor bisnis gitu. Biar serius belajar. Iyah, jadinya intinya, satu itu. Biar lebih serius belajar.
2. Mencegah Peningkatan Jumlah Pengangguran, PNS, dan Orang Kiri Ketahuilah, orang yang tamat kuliah itu mayoritas yang nganggur. Sedangkan yang tidak kuliah itu minoritas yang nganggur. Terbukti, mereka berhasil menebar manfaat sekaligus mencari nafkah tanpa ijazah dan gelar. Saya tidak perlu memberikan contoh orang besar seperti Bill Gates, Steve Jobs, Thomas Alfa Edison, dan sebagainya. Tetangga kita saja ada yang begitu. Orang-orang di sekitar kita. Saya kerap melihat orang-orang kaya dan sukses yang mungkin tidak pernah diliput di media, punya banyak tanah, aset, dan sebagainya, tapi pendidikan terakhirnya hanya S3. SD, SMP, SMA. Ada yang berhasil menjadi pegawai maupun pengusaha. Dan kalau Anda sering mantau akun twitternya @Hanya2Menit, disana sering melayangkan cerita-cerita inspiratif yang erat kaitannya dengan hal ini. Beberapa diantaranya adalah cerita nyata bagaimana seseorang memulai bisnis dengan modal dengkul. Cerita-cerita inspiratif seperti seorang yang pendidikannya hanya sampai kelas 4 SD, tapi pendapatannya bisa sampai 30 juta. Berarti yang jadi sarjana pendapatannya belum sampai segitu, selama 4 tahun ngapain aja? Ngitung duit orang? Hahaha! Daripada tersinggung mending berbenah. Itu jelas manfaatnya. Peace!
6
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
Belum lagi mas Hendy, yang sengaja keluar dari kuliah karena mau fokus ke usaha Kebab Turki Baba Rafinya. Mas Denny sang Founder Cake Pisang Villa oleh-oleh khas Batam yang berpengalaman dan mengaku bahwa dengan IPK yang tinggi tidak membuat segalanya menjadi lebih baik. Yang lebih mengejutkan saya adalah mas Purdie Candra, yang tadinya kuliah di 4 jurusan yang berbeda, Psikologi, Elektro, Sastra Inggris dan Farmasi di Universitas Gajah Mada (UGM) dan IKIP Yogya, sengaja berhenti kuliah hanya karena menurutnya kuliah itu membosankan dan tidak memberikan apaapa padanya. Sudah jelas-jelas banyak yang ngaku toh, ilmu yang didapat selama di perkuliahan itu hanya sedikit sekali yang dipakai di pekerjaan aslinya. Dan memang mayoritas serta modus, siswa dan mahasiswa itu dididik untuk menjadi pegawai. Untuk jadi karyawan. Yang diasah otak kirinya terus. Kuantitasnya lebih dihargai darpada kualitas. Sebut saja seperti sistem absensi. Terlalu terpatok dengan sistem absensi itu bisa mengasah otak kiri loh. Seperti yang telah saya bahas di artikel Mindset Jam Terbang Murahan. Padahal kemarin baru ada berita bahwa Indonesia ini sangat membutuhkan pengusaha baru. Peran pengusaha baru begitu krusial bagi negeri ini. Penting. Sementara, begitu banyak orang yang berlomba-lomba untuk menjadi pegawai. Pada hakikatnya menjadi pengusaha atau pegawai itu hanya sebuah kendaraan untuk mencapai sesuatu. Untuk mencari ridha Allah, mencari nafkah, dan sebagainya. Yang kedua-duanya
sama baiknya.
Hanya
saja,
saya
lebih
memilih
untuk menjadi
pengusaha, karena jelas Rasulullah dan Umar saja menyarankan demikian. Lagi, bisa bebas waktu. Serta juga memang itu yang cocok dengan saya. Hobi gitu. Saya tidak peduli berapa persen pun kemungkinan berhasilnya, meski itu hanya 1%, kalau itu demi orang-orang yang saya cintai, saya tetap akan ambil resiko itu. Kita mungkin tidak perlu kaya. Tapi islam, Indonesia, dan keluarga, perlu kita kaya.
7
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
Kadang pun kebanyaan formalitas-formalitas itu bisa membunuh kreativitas. Makanya kita IPKnya tinggi-tinggi, jago-jago, rank tinggi, tapi saldonya nggak jelas. Jeblok gitu. Makanya kalau ke ATM itu ngambil duitnya itu sambil nunduk-nunduk kayak lagi main peta umpet sebagai yang jaga yang lagi ngitung mundur sebelum mencari temanteman yang sudah atau belum sembunyinya. Hahaha! Peace! Lucunya, beberapa pengajar kadang mau juga mengajak murid-muridnya untuk menjadi pengusaha, tapi mindset yang diajarkan tetaplah mindset pegawai. Ibarat mau keluar ruangan tapi malah membuka pintu lemari pakaian. 'kan lucu. Buktinya? Iya sebut saja, banyak Sekolah maupun Kampus itu kita tidak mengajarkan kemampuan untuk berwirausaha seperti:
Membangun network
Mengambil hikmah
Menjual secara kreatif
Bernegosiasi
Kecerdasan finansial
dan sebagainya.
Iya, iya. Banyak juga yang ngeles, yang begituan bisa dipelajari otodidak. Tapi hasilnya? Nol. Atau ada tidak memuaskan. Malah hasil yang memuaskan itu ketika belajarnya langsung dari sang pengusahanya. Sama mentornya gitu. Memang lucu juga, orang yang tidak berhasil mengajarkan kita cara supaya berhasil. Kalau pun kita berhasil, itu karena kita melakukan yang tidak pengajar kita lakukan. Pastinya, Allah itu Maha Mengetahui apa yang terbaik buat kita. Saya tahu, saya tahu. Yang saya bilang di atas itu tidak mutlak. Tidak semua. Tetap ada kok guru yang mendukung kegiatan out of the box muridnya, meski anaknya tidak mengerti pelajaran gurunya, gurunya tersenyum melihat kelakukan lucu muridnya yang di luar kurikulim. Pastinya di SMA ini loh. Dan sebagainya masih banyak yang benar-
8
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
benar membawa benefit. Tapi maksud saya bukan untuk menyatakan bahwa itu tidak ada, hanya saja, terlalu sedikit. Jadi iya itu tadi, saya risih terus-terusan dididik untuk menjadi karyawan atau seorang pekerja lepas. Saya ingin dididik menjadi pengusaha. Maka logisnya adalah segeralah berbisnis sejak dini. Mulai belajar marketing, buat sistem, ngolah SDM, dll. Apalagi masih 18 tahun. Kuliah arsitektur ini terlalu mengganggu bisnis saya. Seharusnya tenaga, waktu, dan duitnya mau diinvestasikan buat aset, tapi malah jadi harus buat mengerjakan tugas. Yang mahasiswa arsitektur maupun yang punya kenalan mahasiswa arsitektur pasti paham bahwa waktu, tenaga dan uangnya banyak terkuras untuk tugas. Iyah, intinya, saya tidak ingin menjadi pengangguran! Saya tidak ingin menjadi pegawai! Saya tidak ingin otak kirinya diasah intensif! Lagipula, tidak kuliah itu bukan sesuatu yang munkar. Juga bukan kriminalitas. Dan kuliah itu juga bukan sesuatu yang ma’ruf. Yang penting, ntah kuliah atau tidak, kita bisa memberi manfaat atau tidak?
9
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
3. Berbisnis
Nah, ini dia alasan yang paling alasan. Karena kalau untuk berbisnis, sudah pasti jadi lebih serius belajar, mencegah peningkatan jumlah pengangguran, PNS, dan otak kiri. Masih banyak lagi. Termasuk ngikutin sunnah Nabi, para khalifah, bebas waktu dan finansial, membuka lapangan kerja, hobi, dan lain-lain. Iyah, sebetulnya satu itu saja alasan saya sudah cukup. Saya ingin segera mulai berbisnis. Kali,
sebagian
dari
Anda
keningnya
berkerut
dan
menganggap
bahwa
saya
salah. No sara iya. Ada banyak toh artikel yang mendukung untuk kuliah, dan ada juga banyak yang menganggap orang yang tidak mengikuti pendidikan formal itu adalah orang-orang rendahan. Justru itulah bisa jadi yang sara. Coba lihat berapa banyak orang yang pendidikannya nggak tinggi, malah nggak Sekolah, tapi bisa memperkerjakan orang-orang yang pendidikannya tinggi. Kalau
10
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
sudah begitu, saya tanya satu hal, kalau ada orang nggak pinter memperkerjakan orang yang pinter itu berarti yang pinter sekarang siapa? Ha? Iyah, ini tulisan tidak terdiri dari paragraf persuasif. Saya sama sekali tidak mengajak Anda untuk berhenti kuliah. Ini hanya curhat. Lain halnya blog Sir James Altucher yang terang-terang mengajak orang untuk jangan kuliah. Lihat saja, beliau sempat menulis artikel bahkan buku begini:
8 Alternatives to College
10 More Reasons Why Parents Should Not Send Their Kids to College
Don’t Send Your Kids to College
40 ALTERNATIVES TO COLLEGE
Untuk orang-orang yang berpontesi jadi syirik bahwa rezeki itu sangat bergantung dengan gelar dan ijazah, pastinya akan naik darah ketika membaca tulisan ini. Padahal 'kan darah itu tidak bisa dinaikin. Yang bisa dinaikin itu kuda, motor, mobil, pesawat, dan sebagainya. Hahahaa! Apalagi yang terlalu bangga dengan gelar kesarjaan. Padahal yang lebih penting itu gelar barang dagangan. Iya digelar-gelar produknya, hehehee! Terus ada yang bilang, "Rugilah sudah bayar mahal-mahal tapi berhenti kuliah." Hm, saya sudah terlampau sering, bahkan sudah puluhan kali, mendengar seorang manajer, direktur, dan lain-lain yang sudah berada di comfort zone, yang gajinya puluhan juta bahkan ratusan juta per bulan, sengaja meninggalkan itu semua untuk berwirausaha. Dan kemudian mereka dicemooh dan dikatakan gila oleh orang-orang sekitar. Kalau saya, yang kurang lebih biayanya 5 juta, dibawah 10 juta, kalau berhenti kuliah, rasanya tidak begitu rugi besar kalau dibandingkan dengan mereka. Lagi pula, seperti yang saya sebutkan di atas, ini tidak mutlak. Saya tetap mendapatkan
begitu
baaaaaanyaaaaak
pelajaran
yang
sangat
berharga
nan
berpengaruh untuk kehidupan saya dengan menjadi mahasiswa jurusan Arsitektur di
11
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
UNSYIAH ini. Saya ada menyukai beberapa dosen. Tepatnya dua orang dosen yang menurut saya begitu saya sukai. Yang sikapnya bagus sekali. Sampai bisa membuat mata saya basah. Sampai kalau mau jumpa dia itu rasanya saya ingin bawakan dia makanan. Mereka menginspirasi saya sangat. Ada hal-hal yang begitu berharga yang kudu saya tiru dari dia.
Mbak Ria R. Kristiana Terus, kalau memang berhenti itu rugi, paling cuma rugi sebentar. Tapi kalau sudah berhasil 'kan nanti semua kerugian itu bisa balik modal. Sebut saja seperti mbak Ria R. Kristiana, yang saat itu posisinya sudah begitu comfort. Pendapatannya per bulan hampir 100 juta. Namun, dia memilih untuk berpindah quadrant, berwirausaha, biar bisa lebih dekat ke Allah, begitu kata beliau. Dan setelah berhasil, pendapatannya selama satu bulan saat itu sama dengan pendapatannya selama satu hari saat ini. SubhanAllah. Wong Nabi yang berpesan, "9 dari 10 pintu rezeki berada di perdagangan." Berarti yang belum berdagang sekarang, itu rezekinya mungkin baru 1/10 dari rezekinya saja. Kalau sudah jadi pengusaha, baru nambah. Itu baru namanya rezeki yang tidak disangka-sangka. Kadang banyak, kadang banyak banget. Hehehe! Kalau gaji itu 'kan sudah bisa disangka-sangka.
12
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
Sebetulnya ini paragraf terakhir di artikel ini. Tapi sebetulnya artikel ini belum berakhir. Kedepannya, saya mau menuliskan kisah-kisah orang sukses tanpa gelar dan ijazah serta tanpa ilmu yang dipelajari di kuliah. Memang sudah banyak orang yang tahu kuliah itu tidak begitu krusial. Namun belum banyak yang merasa 100% hal itu benar. Karena masih banyak yang khawatir. Tenang saja, nanti akan saya buktikan. Terkadang Anda bisa percaya bukan dengan cerita saya seperti ini, tapi langsung mengetahui cerita orang-orang yang sukses tanpa kuliah itu sendiri. Jadi kita akan masuk ke bab dimana contoh-contoh orang yang mampu mencari nafkah tanpa ilmu yang diajarkan di perkuliahan.
4. Meneladani Tokoh-Tokoh Sukses Tanpa Ilmu Kuliah & Tokoh-Tokoh Sukses dengan Sedikit Ilmu Kuliah Saja Pendidikan formal tak selalu berbanding lurus dengan kemakmuran. Beberapa dari milyuner yang berada di daftar orang terkaya Forbes ternyata tidak pernah lulus kuliah. Dari 400 orang yang masuk dalam daftar 400 orang terkaya Forbes, sebanyak 63 pengusaha atau 15% lebih diantaranya tidak pernah lulus kuliah. Rincian
pendidikan
dari
orang-orang
SMU: 27 orang
Kuliah: 160 orang
Dropout kuliah: 36 orang
Graduate School: 161 orang
Lulusan hukum: 35 orang
PH.D: 21 orang
M.A: 6 orang
terkaya
versi
Forbes
tersebut
adalah
:
13
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
M.B.A: 84 orang
M.S: 29 orang
M.D: 5 orang.
Februari 2013
Ada statistik menarik karya K.C. See ; dari 100 orang kaya 74% berasal dari Businessman, 10% profesional, 10% karyawan TOP CEO, 6% lain2. Dengan tingkat pengangguran yang tinggi dan biaya pendidikan yang semakin mahal, tidak ada salahnya jika kita belajar tentang kesuksesan dari orang-orang yang tidak pernah lulus ini.
Tokoh #1. Purdie Chandra Purdi E Chandra lahir di Lampung 9 September 1959. ia mulai berbisnis sejak ia masih duduk di bangku SMP di Lampung, yaitu ketika dirinya mulai beternak ayam dan bebek, dan kemudian menjual telurnya di pasar. Sosok Purdi E. Chandra kini
dikenal
sebagai
pengusaha
yang
sukses.
Bisnis
“resminya” sendiri dimulai pada 10 Maret 1982, yakni ketika ia bersama teman-temannya mendirikan Lembaga Bimbingan Test Primagama (kemudian menjadi bimbingan belajar). Lembaga Bimbingan Belajar (Bimbel)Primagama yang didirikannya bahkan masuk ke Museum Rekor Indonesia (MURI) lantaran memiliki 181 cabang di 96 kota besar di Indonesia dengan 100 ribu siswa tiap tahun. Waktu mendirikan bisnisnya tersebut Purdi masih tercatat sebagai mahasiswa di 4 fakultas dari 2 Perguruan Tinggi Negeri di Yogyakarta. Namun karena merasa “tidak mendapat apa-apa” ia nekad meninggalkan dunia pendidikan untuk menggeluti dunia bisnis. Sejak awal Purdi muda sudah berani meninggalkan kota kelahirannya dan mencoba mandiri dengan bersekolah di salah satu SMA di Yogyakarta. Ibunya, Siti Wasingah dan ayahnya, Mujiyono, merestui keinginan kuat anaknya untuk mandiri.
14
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
Dengan merantau Purdi merasa tidak tergantung dan bisa melihat berbagai kelemahan yang dia miliki. Pelan-pelan berbagai kelemahan itu diperbaiki oleh Purdi. Hasilnya, Ia mengaku semakin percaya diri dan tahan banting dalam setiap langkah dalam bisnisnya. Bukan suatu kebetulan jika pengusaha sukses identik dengan kenekatan mereka
untuk
berhenti
sekolah
atau
kuliah.
Seorang pengusaha sukses tidak ditentukan gelar sama sekali. Inilah yang dipercaya Purdi ketika baru membangun usahanya. Kuliah di 4 jurusan yang berbeda, Psikologi, Elektro, Sastra Inggris dan Farmasi di Universitas Gajah Mada (UGM) dan IKIP Yogya membuktikan kecemerlangan otak Purdi. Hanya saja ia merasa tidak mendapatkan apa-apa dengan pola kuliah yang menurutnya membosankan. Ia yakin, gagal meraih gelar sarjana bukan berarti gagal meraih cita-cita. Purdi muda yang penuh cita-cita dan idealisme ini pun nekad meninggalkan bangku kuliah dan mulai serius untuk berbisnis. Sejak saat itu pria kelahiran Punggur, Lampung Tengah ini mulai menajamkan intuisi bisnisnya. Dia melihat tingginya antusiasme siswa SMA yang ingin masuk perguruan tinggi negeri yang punya nama, seperti UGM. Bagaimana jika mereka dibantu untuk memecahkan soal-soal ujian masuk perguruan tinggi, pikirnya waktu itu. Purdi lalu mendapatkan ide untuk mendirikan bimbingan belajar yang diberi nama, Primagama. Purdi memulai usaha sejak tahun 1982. Mungkin karena tidak selesai kuliah itu yang memotivasi ia menjadi pengusaha, kisah Purdi. Lalu, dengan modal hasil melego motornya seharga 300 ribu rupiah, ia mendirikan Bimbel Primagama dengan menyewa tempat kecil dan disekat menjadi dua. Muridnya hanya 2 orang. Itu pun tetangga. Biaya les cuma 50 ribu untuk dua bulan. Kalau tidak ada les maka uangnya bisa dikembalikan. Segala upaya dilakukan Purdi untuk membangun usahanya. Dua tahu setelah itu nama Primagama mulai dikenal. Muridnya bertambah banyak. Setelah sukses, banyak yang meniru nama Primagama. Purdi pun berinovasi untuk meningkatkan mutu lembaga pendidikannya ini. Sebenarnya yang bikin Primagama maju itu setelah ada program jaminan diri, ungkapnya soal rahasia sukses mengembangkan Bimbel Primagama.
15
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
Kalau ikut Primagama pasti diterima di Universitas Negeri. Kalau nggak uang kembali. Supaya diterima murid-murid yang pintar diangkat jadi pengajar. Karena yang membimbing pintar, maka 90% bisa lulus ujian masuk perguruan tinggi negeri, lanjutnya. Dengan “jatuh bangun” Purdi menjalankan Primagama. Dari semula hanya 1 outlet dengan hanya 2 murid, Primagama sedikit demi sedikit berkembang. Kini murid Primagama sudah menjadi lebih dari 100 ribu orang per-tahun, dengan ratusan outlet di ratusan kota di Indonesia. Karena perkembangan itu Primagama ahirnya dikukuhkan sebagai Bimbingan Belajar Terbesar di Indonesia oleh MURI (Museum Rekor Indonesia). Mengenai bisnisnya, Purdi mengaku banyak belajar dari ibunya. Sementara untuk masalah kepemimpinan dan organisasi, sang ayahlah yang lebih banyak memberi bimbingan dan arahan. Bekal dari kedua orang tua Purdi tersebut semakin lengkap dengan dukungan penuh sang Istri Triningsih Kusuma Astuti dan kedua putranya Fesha maupun Zidan. Pada awal-awal berdirinya Primagama, Purdi selalu ditemani sang istri untuk berkeliling kota di seluruh Indonesia membuka cabang-cabang Primagama. Dan atas
bantuan
istrinya
pula
usaha
tersebut
makin
berkembang.
Purdi yang lahir di Lampung ini memang jadi model wirausaha jalanan, plus modal nekad. la tinggalkan kuliahnya di empat fakultas di UGM dan IKIP Yogyakarta. Lalu dengan modal Rp.300 ribu ia dirikan lembaga bimbingan tes Primagama 10 Maret 1982 di Yogyakarta. Sebuah peluang bisnis potensial yang kala itu tidak banyak dilirik orang. la sukses membuat Primagama beromset hampir 70 milyar per tahun, dengan 200 outlet
di
lebih
dari
106
kota.
Kini Primagama sudah menjadi Holding Company yang membawahi lebih dari 20 anak perusahaan yang bergerak di berbagai bidang seperti: Pendidikan Formal, Pendidikan Non-Formal, Telekomunikasi, Biro Perjalanan, Rumah Makan, Supermarket, Asuransi, Meubelair, Lapangan Golf dan lain sebagainya.
16
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
Walaupun kesibukannya sebagai entrepreneur sangat tinggi, namun jiwa organisatoris Purdi tetap disalurkan di berbagai organisasi. Tercatat Purdi pernah menjabat sebagai Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) cabang Yogyakarta dan pengurus Kamar Dagang dan Industri Daerah (Kadinda) DIY. Selain itu Purdi pernah juga tercatat sebagai anggota MPR RI Utusan Daerah DIY.
Tokoh #2. Andy F. Noya Pertama kali terjun sebagai reporter ketika pada 1985 Andy membantu Majalah Tempo untuk penerbitan buku Apa dan Siapa Orang Indonesia. Pada saat harian ekonomi Bisnis Indonesia hendak terbit (1985), Andy diajak bergabung oleh Lukman Setiawan, pimpinan di Grafitipers, salah satu anak usaha Tempo. Maka Andy tercatat sebagai 19 reporter pertama di harian itu. Baru dua tahun di Bisnis Indonesia, Andy diajak oleh Fikri Jufri wartawan senior Tempo untuk memperkuat majalah Matra yang baru diterbitkan oleh Tempo. Andy tertarik lalu bergabung. Matra agaknya bukan pelabuhan terakhirnya. Pada 1992 datang tawaran dari Surya Paloh, pemilik surat kabar Prioritas yang waktu itu dibreidel, untuk bergabung dengan koran Media Indonesia yang mereka kelola. Maka sejak itulah Andy kembali ke surat kabar. Pada 1999, RCTI menghadapi masalah. Terjadi gejolak dikalangan wartawan program berita Seputar Indonesia berkaitan dengan adanya ketentuan yang mengharuskan PT Sindo, anak usaha RCTI yang menaungi Seputar Indonesia, untuk bergabung dengan RCTI sebagai induk. Bersama wartawan senior Djafar Assegaff, Andy diutus untuk membantu. Tugas utama adalah memimpin Seputar Indonesia sekaligus memuluskan proses
transisi
ke
RCTI.
Pada tahun 2000, Metro TV mendapat izin siaran. Surya Paloh memanggil Andy kembali
17
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
untuk memimpin Metro TV sebagai pemimpin redaksi. Tiga tahun kemudian (2003) Andy ditarik kembali ke Media Indonesia dan menjadi pemimpin redaksi di surat kabar umum terbesar kedua itu. Memasuki tahun 2006, saat pemimpin redaksi Metro TV Don Bosco mengundurkan diri, Andy Noya, yang kini menjadi wakil pemimpin umum di Media
Indonesia,
diminta
merangkap
menggantikan
menjadi
pemimpin
redaksi
Don
Metro
TV
Bosco.
Dalam perjalanan kariernya Andy pernah menjadi host program Jakarta Round Up kemudian Jakarta First Channel di Radio Trijaya selama lima tahun (1994 sampai dengan
1999).
Sewaktu mahasiswa lelaki yang gemar renang dan baca ini rajin menulis di berbagai majalah dan surat kabar. Terutama cerpen dan puisi. Dia juga aktif mengirim karikatur dan kartun ke berbagai media nasional. Satu hal yang menarik, Andy sebenarnya adalah orang teknik. Sejak lulus SD Sang Timur di Malang, Jawa Timur, pria berambut kribo ini sekolah di Sekolah Teknik Jayapura lalu melanjutkan ke STM Jayapura. “Tetapi sejak kecil saya merasa jatuh cinta pada dunia tulis menulis. Kemampuan menggambar kartun dan karikatur semakin membuat saya memilih dunia tulis menulis sebagai jalan hidup saya,’’ tutur Andy.
Tokoh #3. Aa Gym Yan Gymnastiar lahir di Bandung, Jawa Barat, 30 Februari 1962,
atau
biasa
di
kenal
sebagai Abdullah
Gymnastiar atauAa Gym, Lahir sebagai salah satu anak dari empat bersaudara Aa Gym telah menekuni banyak hal mulai dari menjual koran hingga menyetir angkutan umum untuk membiayai dirinya saat dan setelah bersekolah di teknik elektro
sebelum
berubah
haluan
menjadi
wirausahwan.
18
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
Kemampuannya tampil di depan publik juga diasah saat menjadi pendebat di universitasnya Pada tahun 1980'an, di bawah bimbingan ajengan Junaedi di Garut, Jawa Barat mendalami pemahaman spiritual ilmu laduni (ilmu tanpa melalui proses belajar). Pada 1982, ia menjadi Komandan Resimen Mahasiswa di Akademi Teknik Jenderal Achmad Yani. Pada tahun 1987, ia bersama teman-temannya melalui lembaga Keluarga Mahasiswa Islam Wiraswasta (KMIW) merintis usaha wiraswasta pada bidang usaha kecil seperti pembuatan stiker, kaos, gantungan kunci, dan peralatan tulis kantor dengan
slogan-slogan
religius.
Pada tahun 1988 AA Gym menikah dengan istri pertamanya adalah Hj Ninih Muthmainnah atau dikenal juga dengan sebutan "Teh Ninih", dan telah dikaruniai tujuh anak. Pada tahun 1990, KMIW mendirikanPondok Pesantren Darut Tauhid (DT) di rumah orang tua Aa Gym yang kemudian pindah lokasi ke Jalan Gegerkalong Girang 38 yang awalnya berupa rumah pondokan dengan 20 kamar yang akhirnya dibeli angsung dari pemiliknya dengan harga Rp 100 juta. Ide pembentukan DT terilhami oleh keberhasilan
gerakan
Al-Arqom
dari
Malaysia
yang
sukses
mengembangkan
kemandirian dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari secara Islami. Dengan perbedaannya DT tidak bersifat eksklusif seperti Al-Arqom tetapi terbuka untuk semua orang. Pada tahun 1993, Yayasan Pondok Pesantren Daarut Tauhid dibangun menjadi gedung permanen berlantai tiga. Lantai satu digunakan untuk kegiatan perekonomian, lantai dua dan tiga dijadikan masjid. Pada 1994, didirikan Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) DT untuk menopang dakwahnya. Pada 1995 sekitar 50 meter dari masjid, seorang jemaah membelikan sebidang tanah berikut bangunannya di Jalan Gegerkalong Girang 30 D yang kemudian digunakan sebagai kantor yayasan, kediaman pemimpin pondok, Taman Kanak-kanak Al-Qur’an (TKA) dan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA), ruang pertemuan, ruang produksi konveksi, gudang, dan kamar para santri. Pada akhir tahun 1997 Gedung Kopontren empat lantai di seberang masjid ini digunakan untuk
19
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
kantor Baitul Mal wat-Tamwil (BMT), penerbitan dan percetakan, swalayan dan mini market, warung telekomunikasi, dan lainnya.
Tokoh #4. Hendy Setiono Lahir di Surabaya, 27 tahun silam, prestasi Hendy Setiono tidak bisa dipandang sebelah mata. Meski berpenampilan sederhana, ia adalah seorang presiden direktur Kebab Turki Baba Rafi – perusahaan beromzet lebih dari Rp 4 miliar per bulan. Oleh majalah Tempo edisi akhir 2006, ia dinobatkan sebagai salah seorang di antara sepuluh tokoh pilihan yang dinilai mengubah Indonesia. Meski bisnis yang dia geluti tergolong bisnis yang tak akrab di telinga, perusahaannya kini memiliki lebih dari 100 outlet di 16 kota di Indonesia. Keberhasilan Hendy menggeluti bisnis kebab yang merupakan makanan khas Timur Tengah ini didapat saat dirinya mengunjungi sang ayah yang bekerja di perusahaan minyak di Qatar. Selama di Qatar, Hendy banyak menemui kedai kebab yang dijubeli warga setempat. Lantaran penasaran, Hendy yang mengaku hobi makan itu lantas mencoba makanan tersebut. Di benaknya pun langsung terbersit pikiran untuk membuka
usaha
kebab
di
Indonesia.
Alasannya,
selain belum banyak usaha semacam itu, di Indonesia terdapat warga keturunan Timur Tengah yang menyebar di berbagai kota. “Makanya, selama di Qatar, saya juga memanfaatkan waktu untuk berburu resep kebab. Saya mencarinya di kedai kebab yang paling ramai pengunjungnya,” jelas Hendy yang beristri Nilamsari. Begitu tiba kembali di Surabaya, ia langsung menyusun strategi bisnis. Yang pertama ia lakukan adalah mencari partner. Ia tidak ingin usahanya asal-asalan. Ia pun merancang konsep yang matang selain melihat peluang yang ada. “Mengawali sebuah bisnis memang tidak mudah. Apalagi untuk meraih sukses seperti sekarang. Suka duka pun
20
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
saya rasakan,” ungkap bapak tiga orang anak ini. ”Diperlukan terobosan atau inovasi yang berani dan penuh perhitungan yang matang,” tambahnya lagi. Tak ingin setengah-setengah dalam menjalankan bisnis, lulusan SMA Negeri 5 Surabaya ini akhirnya memutuskan berhenti dari bangku kuliah pada tahun kedua. “Saya OD alias out duluan. Tapi, saya tidak menyesal meninggalkan bangku kuliah untuk membangun usaha,” tegas Hendy yang pernah mengenyam pendidikan di Fakultas Teknik Informatika ITS. Keputusan meninggalkan bangku kuliah untuk menekuni bisnis kebab sempat ditentang orang tuanya. Mereka ingin Hendy menjadi seorang professional seperti sang ayah. Karena itu, ketika ia meminta bantuan modal, orang tuanya menganggap bisnis yang akan dilakoni tersebut adalah proyek iseng. “Mereka pikir saya tidak serius pada bisnis ini. Dalam hati, saya ingin membuktikan kepada bapak dan ibu bahwa kelak saya pasti berhasil, untuk modal pertama saya meminjam uang adik saya sebesar 4 juta” jelasnya. Dengan ketekunannya, kesuksesan bisnis Hendy membuahkan hasil. Dalam 3-4 tahun, dia berhasil mengembangkan sayap dimana-mana. Tidak hanya di Jawa, tapi juga di Bali,
Sumatera,
Sulawesi,
dan
Kalimantan.
Kedepan,
Hendy
berencana
mengembangkan usahanya itu ke luar negeri. Saat ini, inovasi dalam konsep menu lain juga dilakukannya selain kebab. Dua negara yang diincar adalah Malaysia dan Thailand. Sukses bisnis kebab waralaba ini menghasilkan berbagai award, baik dari dalam maupun luar negeri. Di antaranya, ISMBEA (Indonesian Small Medium Business Entrepreneur Award) 2006 yang diberikan menteri koperasi dan UKM. Hendy juga dinobatkan sebagai ASIA’s Best Entrepreneur Under 25 oleh majalah Business Week International 2006. Untuk meraih award tersebut, ia bersaing dengan 20 kandidat pengusaha lain dari berbagai negara di Asia. Pria kalem itu juga mendapatkan penghargaan Enterprise 50 dari majalah SWA untuk 50 perusahaan yang berkembang dalam setahun terakhir. Serta, di penghujung 2006,
21
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
majalah Tempo menobatkan Hendy menjadi salah seorang di antara sepuluh tokoh pilihan yang mengubah Indonesia. Sebelum mengakhiri perbincangan, Hendy memberikan semangat bagi para calon pengusaha muda yang ingin meniru jejaknya. “Saya belajar dari para pengusaha sukses. Salah satunya, Bill Gates. Dia bisa mendirikan kerajaan Microsoft, meski tidak tamat sekolah. Jadi, intinya, untuk menjadi orang sukses, tidak harus memiliki gelar akademis dan indeks prestasi (IP) tinggi,” tegasnya lalu tertawa.
Tokoh #5. Andrie Wongso Andrie
Wongso (lahir Desember 1954)
adalah
motivator
asal Indonesia, yang lebih dari 20 tahun berkiprah sebagai pengusaha
sukses.
Kemauannya
untuk
berbagi
semangat,
pengalaman dan kebijaksanaan, dengan gaya bahasa yang sederhana
tetapi full
membuat
dirinya
power kepada menyatakan
begitu diri
banyak
sebagai The
orang, Best
Motivator atau Motivator No. 1 Indonesia. Belum ada media khusus yang memberikan penghargaan ini. Anak ke-2 dari 3 bersaudara ini terlahir dari sebuah keluarga miskin di kota Malang. Di usia 11 tahun (kelas 6 SD), terpaksa harus berhenti bersekolah karena sekolah mandarin tempat andrie kecil bersekolah ditutup. Maka SDTT, Sekolah Dasar Tidak Tamat, adalah gelar yang disandangnya saat ini. Masa kecil hingga remajanya pun kemudian dilalui dengan membantu orang tuanya membuat dan berkeliling berjualan kue ke toko-toko dan pasar. Di usia 22 tahun, Andrie memutuskan berangkat ke Jakarta demi mengubah nasib dengan satu tekad yakni siap menghadapi apapun di depan dengan berani dan jujur. Maka dimulailah kerja sebagai salesman produk sabun sampai pelayan toko. Kesukaannya bermain kungfu dari kecil dan kemampuannya bergaul dengan semua kalangan membawanya mendirikan perguruan kungfu Hap Kun Do. Saat film-film laga
22
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
dari Taiwan merajai layar lebar perfilman Indonesia, Andrie melamar sebagai bintang film dan diterima oleh perusahaan Eterna Film Hongkong, dengan kontrak kerja selama 3 tahun. Tahun 1980, untuk pertama kalinya Andrie ke luar negeri. Setelah melewati 3 tahun merasakan suka dukanya bermain film di Taiwan, Andrie tahu, dunia film bukanlah dunianya lalu dia memutuskan untuk kembali ke Indonesia. Sepulangnya
ke
Indonesia,
dia
pun
memutuskan
tidak
akan
memperpanjang
kontraknya. Banyak orang menyatakan Andrie gagal karena tidak ada satu film pun yang diwakilinya sebagai bintang utama. Tetapi Andrie merasa dirinya sukses secara mental dalam memperjuangkan impian menjadi kenyataan. Menandai setiap peristiwa yang telah dilalui, Andrie gemar menuangkannya dalam bentuk kata-kata mutiara di buku hariannya. Saat salah seorang teman kos mencontek kata-kata yang dibuatnya, dari situlah muncul ide membuat kartu ucapan kata-kata mutiara, dengan tujuan selain untuk memotivasi diri sendiri, juga untuk membantu memotivasi orang lain melalui kartu ucapan. Dibantu oleh sang kekasih Haryanti Lenny (sekarang istri), dimulailah bisnis membuat kartu dengan merk HARVEST, yang di kemudian hari, mengukuhkan Andrie sebagai raja kartu ucapan. Kemudian diversifikasi perusahaan pun dilakukan, merambah ke bidang holografi, perusahaan
mainan,
pengelola
beberapa foodcourt dan
untuk
menaungi
bidang pendidikan dan kepelatihan, Andrie mendirikan AW motivation training dan AW Publising, Multimedia serta membuka beberapa outlet AW Success Shop yaitu toko pertama di Indonesia yang khusus menjual produk-produk motivasi. Sejak tahun tahun 1989, dia menjadi pembicara/motivator intern PT. Harvindo Perkasa (Harvest Fans Club di berbagai kota), dan dari sinilah, kemudian ia sering melakukan training motivasi, tidak hanya untuk Harvindo tapi juga untuk berbagai perusahaan dan instansi. Kini, ia dijuluki sebagai Motivator No. 1 di Indonesia. Lalu, gelarnya ditambah TBS, yang artinya Tapi Bisa Sukses. Itulah Andrie Wongso, SDTT, TBS.
23
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
Tokoh #6. Rendy Saputra Berikut ini review kisah Mas Rendy Saputra yang diceritakan
oleh
Pak
Jamil
Azzaini.
Rendy
Saputra lahir 1 juli 1986 di Balikpapan. Sejak SD hingga SMA ia selalu juara kelas bahkan pernah terpilih
sebagai
siswa
teladan
se-Kalimantan
Timur. Dengan berbekal prestasi tersebut ia diterima di Teknik Perminyakan ITB tahun 2004. Namun tahun 2008 ia memutuskan hengkang dari kampus tersebut dan tidak melanjutkan kuliah. Ia lebih memilih untuk menjalankan bisnis. Kuliahnya tidak tuntas, ia justru membuka bisnis agen bimbingan belajar Naila Azhar Tutorial Club (NATC). Bisnisnya itu bukan hanya bimbingan belajar tetapi juga sebagai konsultan olimpiade sains untuk sekolah yang ingin mengikuti kompetisi tersebut. Walau saat kuliah pernah dihina bodoh oleh dosennya namun ia bertangan dingin dalam menjalankan bisnis. Terbukti saat ini Rendy telah memiliki 5 perusahaan yang mengantarkannya menjadi pebisnis muda di Bandung di bawah bendera Saputra Empire Business. Suami dari Aster Yuniati yang dinikahi 19 Agustus 2007 ini tampak sangat enjoy menjalankan bisnisnya. “Inilah berlian saya, berbisnis,” katanya. Ia pun menyarankan agar setiap orang dapat menemukan berlian yang ada di dalam dirinya. Dengan cara itu, jelasnya, hidup akan bertumbuh. “Jangan habiskan waktumu untuk mengasah yang bukan berlianmu. Hidup hanya sebentar, sungguh amatlah rugi orang yang menjalani hidupnya bukan untuk mengasah
berlian yang ada di dalam dirinya. Dengan kata lain, hiduplah di atas
gairahmu bukan gairah orang lain,” begitu pesan lelaki yang menikah saat berusia 21 tahun dan kini telah dikaruniai 3 orang anak ini.
24
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
Taun lalu, ia menemukan berlian baru dalam dirinya. Usai mengikuti seminar dan workshop Wanna Be Trainer *) pada 25-27 November 2011, ia memutuskan untuk menjadi seorang trainer. Dibawah bendera Sentra Inspira Rendy menyelenggarakan training bisnis MudaMulia. Training angkatan pertama mampu menarik 350 lebih peserta. Untuk angkatan berikutnya yang diselenggarakan bulan Juni ia menargetkan 1.000 peserta. Aktivitasnya
terbilang
padat.
Tadi
malam,
saat
saya
menyapanya
via
akun
twitter @kangrendy ia sedang dalam perjalanan pulang usai memberikan training bagi pengusaha UMKM binaan PT Telkom. Namun demikian kesibukan tidak mengurangi kepeduliannya untuk membantu generasi muda, khususnya yang ingin berbisnis. April ini, ia mengajak 45 anak muda yang tergabung dalam
komunitas bisnis spiritualis Darusy Syabab yang dibentuknya
berangkat bersama ke Tanah Suci. Disana mereka akan mengajukan proposal hidup yang baru kepada Sang Maha Kaya. Saya sering menitikan air mata haru sekaligus bangga saat para alumni Wanna Be Trainer mengirimkan kabar bahwa mereka bisa berbagi dengan banyak orang. Saya optimistis orang-orang yang telah menemukan “berlian” dalam hidupnya tersebut bisa diajak berlari untuk bersama-sama Menginspirasi Indonesia. Kang Rendy teruslah berkarya, teruslah mengasah berlianmu agar kau mampu memberi manfaat untuk penduduk bumi sekaligus dicintai penduduk langit. I am proud of you.
25
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
Tokoh #7. Bob Sadino Bob Sadino (Lampung, 9 Maret 1933), atau akrab dipanggil om Bob, adalah seorang pengusaha asal Indonesia yang berbisnis di bidang pangan dan peternakan. Ia adalah pemilik dari jaringan usaha Kemfooddan Kemchick.
Dalam
banyak
kesempatan, ia
sering terlihat menggunakan kemeja lengan pendek dan celana pendek yang menjadi ciri khasnya. Bob Sadino lahir dari sebuah keluarga yang hidup berkecukupan. Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob yang ketika itu berumur 19 tahun mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan. Bob kemudian menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia. Dalam perjalanannya itu, ia singgah di Belanda dan menetap selama kurang lebih 9 tahun. Di sana, ia bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam dan juga di Hamburg, Jerman. Ketika tinggal di Belanda itu, Bob bertemu dengan pasangan hidupnya, Soelami Soejoed. Pada tahun 1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia membawa serta 2 Mercedes miliknya, buatan tahun 1960-an. Salah satunya ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan sementara yang lain tetap ia simpan. Setelah beberapa lama tinggal dan hidup di Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari
pekerjaannya
Pekerjaan
pertama
karena yang
ia
memiliki
dilakoninya
tekad
untuk
bekerja
setelah
keluar
dari
secara
perusahaan
mandiri. adalah
menyewakan mobil Mercedes yang ia miliki, ia sendiri yang menjadi sopirnya. Namun sayang, suatu ketika ia mendapatkan kecelakaan yang mengakibatkan mobilnya rusak parah. Karena tak punya uang untuk memperbaikinya, Bob beralih pekerjaan menjadi tukang batu. Gajinya ketika itu hanya Rp.100. Ia pun sempat mengalami depresi akibat tekanan
hidup
yang
dialaminya.
26
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
Suatu hari, temannya menyarankan Bob memelihara ayam untuk melawan depresi yang
dialaminya.
Bob
tertarik.
Ketika
beternak
ayam
itulah
muncul
inspirasi
berwirausaha. Bob memperhatikan kehidupan ayam-ayam ternaknya. Ia mendapat ilham, ayam saja bisa berjuang untuk hidup, tentu manusia pun juga bisa. Sebagai peternak ayam, Bob dan istrinya, setiap hari menjual beberapa kilogram telor. Dalam tempo satu setengah tahun, ia dan istrinya memiliki banyak langganan, terutama orang asing, karena mereka fasih berbahasa Inggris. Bob dan istrinya tinggal di kawasan Kemang, Jakarta, di mana terdapat banyak menetap orang asing. Tidak jarang pasangan tersebut dimaki pelanggan, babu orang asing sekalipun. Namun mereka mengaca pada diri sendiri, memperbaiki pelayanan. Perubahan drastis pun terjadi pada diri Bob, dari pribadi feodal menjadi pelayan. Setelah itu, lama kelamaan Bob yang berambut perak, menjadi pemilik tunggal super market (pasar swalayan) Kem Chicks. Ia selalu tampil sederhana dengan kemeja lengan pendek dan celana pendek. Bisnis pasar swalayan Bob berkembang pesat, merambah ke agribisnis, khususnya holtikutura, mengelola kebun-kebun sayur mayur untuk konsumsi orang asing di Indonesia. Karena itu ia juga menjalin kerjasama dengan para petani di beberapa daerah. Bob percaya bahwa setiap langkah sukses selalu diawali kegagalan demi kegagalan. Perjalanan wirausaha tidak semulus yang dikira. Ia dan istrinya sering jungkir balik. Baginya uang bukan yang nomor satu. Yang penting kemauan, komitmen, berani mencari
dan
menangkap
peluang.
Di saat melakukan sesuatu pikiran seseorang berkembang, rencana tidak harus selalu baku dan kaku, yang ada pada diri seseorang adalah pengembangan dari apa yang telah ia lakukan. Kelemahan banyak orang, terlalu banyak mikir untuk membuat rencana sehingga ia tidak segera melangkah. “Yang paling penting tindakan,” kata Bob.
27
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
Keberhasilan Bob tidak terlepas dari ketidaktahuannya sehingga ia langsung terjun ke lapangan. Setelah jatuh bangun, Bob trampil dan menguasai bidangnya. Proses keberhasilan Bob berbeda dengan kelaziman, mestinya dimulai dari ilmu, kemudian praktik, lalu menjadi trampil dan profesional. Menurut Bob, banyak orang yang memulai dari ilmu, berpikir dan bertindak serba canggih,
arogan,
karena
merasa
memiliki
ilmu
yang
melebihi
orang
lain.
Sedangkan Bob selalu luwes terhadap pelanggan, mau mendengarkan saran dan keluhan pelanggan. Dengan sikap seperti itu Bob meraih simpati pelanggan dan mampu menciptakan pasar. Menurut Bob, kepuasan pelanggan akan menciptakan kepuasan diri sendiri.
Karena
itu
ia
selalu
berusaha
melayani
pelanggan
sebaik-baiknya.
Bob menempatkan perusahaannya seperti sebuah keluarga. Semua anggota keluarga Kem Chicks harus saling menghargai, tidak ada yang utama, semuanya punya fungsi dan
kekuatan.
Anak
Guru
Kembali ke tanah air tahun 1967, setelah bertahun-tahun di Eropa dengan pekerjaan terakhir sebagai karyawan Djakarta Lloyd di Amsterdam dan Hamburg, Bob, anak bungsu dari lima bersaudara, hanya punya satu tekad, bekerja mandiri. Ayahnya, Sadino, pria Solo yang jadi guru kepala di SMP dan SMA Tanjungkarang, meninggal dunia
ketika
Bob
berusia
19.
Modal yang ia bawa dari Eropa, dua sedan Mercedes buatan tahun 1960-an. Satu ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan. Ketika itu, kawasan Kemang sepi, masih terhampar sawah dan kebun. Sedangkan mobil satunya lagi ditaksikan,
Bob
sendiri
sopirnya.
28
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
Suatu kali, mobil itu disewakan. Ternyata, bukan uang yang kembali, tetapi berita kecelakaan yang menghancurkan mobilnya. ”Hati saya ikut hancur,” kata Bob. Kehilangan sumber penghasilan, Bob lantas bekerja jadi kuli bangunan. Padahal, kalau ia mau, istrinya, Soelami Soejoed, yang berpengalaman sebagai sekretaris di luar negeri, bisa menyelamatkan keadaan. Tetapi, Bob bersikeras, ”Sayalah kepala keluarga.
Saya
yang
harus
mencari
nafkah.”
Untuk menenangkan pikiran, Bob menerima pemberian 50 ekor ayam ras dari kenalannya, Sri Mulyono Herlambang. Dari sini Bob menanjak: Ia berhasil menjadi pemilik tunggal Kem Chicks dan pengusaha perladangan sayur sistem hidroponik. Lalu ada Kem Food, pabrik pengolahan daging di Pulogadung, dan sebuah ”warung” shaslik di Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta. Catatan awal 1985 menunjukkan, rata-rata per bulan perusahaan Bob menjual 40 sampai 50 ton daging segar, 60 sampai 70 ton daging
olahan,
dan
100
ton
sayuran
segar.
”Saya hidup dari fantasi,” kata Bob menggambarkan keberhasilan usahanya. Ayah dua anak ini lalu memberi contoh satu hasil fantasinya, bisa menjual kangkung Rp 1.000 per kilogram. ”Di mana pun tidak ada orang jual kangkung dengan harga segitu,” kata Bob. Om Bob, panggilan akrab bagi anak buahnya, tidak mau bergerak di luar bisnis makanan. Baginya, bidang yang ditekuninya sekarang tidak ada habis-habisnya. Karena
itu
ia
tak
ingin
berkhayal
yang
macam-macam.
Haji yang berpenampilan nyentrik ini, penggemar berat musik klasik dan jazz. Saatsaat yang paling indah baginya, ketika shalat bersama istri dan dua anaknya.
29
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
Tokoh #8. Ustadz Yusuf Mansyur Ustadz
Yusuf
Mansur dikenal
sebagai
pimpinan Pondok
Pesantren Daarul Quran Bulak Santri, Cipondoh, Tangerang dan pimpinan pengajian Wisata Hati. Ustadz kelahiran Jakarta, 19 Desember 1976 ini melalui perjalanan berliku sampai menjadi ustadz terkenal seperti sekarang. Mari kita simak biografi dan kisah hidup Yusuf Mansur dari masa susah beliau. Ustadz Yusuf lahir dari keluarga Betawi yang berkecukupan pasangan Abdurrahman Mimbar dan Humrif’ah dan sangat dimanja orang tuanya. Lulusan terbaik Madrasah Aliyah Negeri 1 Grogol, Jakarta Barat, tahun 1992 ini pernah kuliah di jurusan Informatika namun berhenti tengah jalan karena lebih suka balapan motor. Pada
tahun
1996,
dia
terjun
di
bisnis
Informatika.
Sayang
bisnisnya
malah
menyebabkan ia terlilit utang yang jumlahnya miliaran. Gara-gara utang itu pula, Ustadz Yusuf merasakan dinginnya hotel prodeo selama 2 bulan. Setelah bebas, Ustadz Yusuf kembali mencoba berbisnis tapi kembali gagal dan terlilit utang lagi. Cara hidup yang keliru membawa Ustadz Yusuf kembali masuk bui pada 1998.
Saat di penjara itulah, Ustadz Yusuf menemukan menghafal 30 juz Al-Qur’an. Dan disitu pula beliah menemukan hikmah tentang shodaqoh. Selepas dari penjara, Ustadz Yusuf berjualan es di terminal Kali Deres. Berkat keikhlasan sedekah pula, akhirnya bisnis Ustadz Yusuf berkembang. Tak lagi berjualan dengan termos, tapi memakai gerobak, Ia juga mulai punya anak buah. Hidup
Ustadz
Yusuf
mulai
berubah
saat
ia
berkenalan
dengan
polisi
yang
memperkenalkannya dengan LSM. Selama kerja di LSM itulah, Ustadz Yusuf membuat buku Wisata
Hati
Mencari
Tuhan
Yang
Hilang.
Buku
yang
terinspirasi
oleh
pengalamannya di penjara saat rindu dengan orang tua. Tak dinyana, buku itu mendapat sambutan yang luar biasa.
30
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
Ustadz Yusuf sering diundang untuk bedah buku tersebut. Dari sini, undangan untuk berceramah mulai menghampirinya. Di banyak ceramahnya, ia selalu menekankan makna di balik sedekah dengan memberi contoh-contoh kisah dalam kehidupan nyata. Karier Ustadz Yusuf makin mengkilap setelah bertemu dengan Yusuf Ibrahim, Produser dari label PT Virgo Ramayana Record dengan meluncurkan kaset Tausiah Kun Faya Kun, The Power of Givingdan Keluarga. Konsep sedekah pula yang membawanya masuk dunia seni peran. Melalui acara Maha Kasih yang digarap Wisata Hati bersama SinemArt, ia menyerukan keutamaan sedekah melalui tayangan yang didasarkan pada kisah nyata. Ustadz Yusuf juga menggarap sebuah film berjudul KUN FA YAKUUN yang dibintanginya bersama Zaskia Adya Mecca, Agus Kuncoro, dan Desy Ratnasari. Film ini merupakan proyek pamungkas dari kegiatan roadshow (ceramah keliling) berjudul sama selama Januari-April 2008. Melalui Wisata Hati, ia menyediakan layanan SMS Kun Fayakuun untuk menemukan jawaban atas permasalahan yang ada. Ia juga menggagas Program Pembibitan Penghafal Al Quran (PPPA), sebuah program unggulan dan menjadi laboratorium sedekah bagi seluruh keluarga besar Wisatahati. Donasi dari PPPA digunakan untuk mencetak penghafal Alquran melalui pendidikan gratis bagi dhuafa Pondok Pesantren Daarul Quran Wisatahati.
31
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
Tokoh #9. Reza Nurhilman Seorang wanita berkonde di bungkus keripik pedas Maicih menjadi misteri sejak kemunculan cemilan bercitarasa super pedas ini. Siapakah Maicih?
Sosok
penjualan Menurut
imajiner
atau pendirinya,
sebagai
strategi
benar-benar
ada.
Reza
Nurhilman,
usaha
keripik Maicih masih seumur jagung. Genap setahun pertengahan Juni 2011. Namun, keripik pedasnya mampu menghasilkan omzet miliaran rupiah. Reza yang akrab disapa Axl buka
suara
mengenai
misteri
dibalik
keripik
Maicih.
Mahasiswa jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Maranatha Bandung ini menuturkan,
Maicih
adalah
bagian
dari
ingatan
masa
kecilnya.
"Bagi saya, Maicih adalah hasil kerinduan dan kenangan saat masih kecil," ujar Axl kepada
VIVAnews,
pekan
lalu.
Tumbuh besar sebagai anak bungsu dari tiga bersaudara, lekat di ingatannya, wanita paruh baya yang tinggal di pedesaan. Dandanan dengan kain kebaya ala kadarnya, berkonde siput serta sering menenteng dompet kecil beresliting tempat menyimpan uang
receh.
"Saat meminta uang, Ibu sering menyuruh sama langsung mengambilnya dari dompet Maicih,"
ia
menjelaskan.
Lulus SMA dan bekerja serabutan, Reza akhirnya menemukan peluang bisnis. Ia bertemu wanita paruh baya yang mirip sosok Maicih yang mempunyai resep keripik pedas. "Kami bekerja sama sampai akhirnya saya mendirikan usaha sendiri dan
32
Februari 2013
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
memasarkannya dengan merek dagang Maicih," ungkap pria 23 tahun tersebut. Suka duka membangun usaha ia rasakan. Mulai memasarkan produk di kalangan teman-teman,
mengantarkan
pesanan
sendiri,
kini
Axl
telah
menjadi
seorang
'presiden'. Ia membawahi 80 jenderal-sebutan untuk agen penjualan- yang tersebar di seluruh
Indonesia.
Bisnis makanan ringan yang ekslusif, beroleh sambutan hangat. Antrean panjang selalu terlihat di setiap lokasi penjualan para Jenderalnya. Tak jarang, banyak calon konsumen
yang
tak
kebagian
keripik
pedas
dan
gurih
ini.
"Ternyata brand Maicih yang nyeleneh dan berbeda serta rasanya yang disukai lidah Indonesia membuat orang suka,"ujarnya. (*/VIVAnews)
Tokoh #10. Denny Delyandri Deny Delyandri pemuda berusia 28 tahun, Ayah dari 2 orang putra dan putri yang lahir di Magelang dari kedua orang
tua
Padang.
yang
Anak
bersaudara berprofesi
dari
asli
berasal
dari
sulung
dari
dua
seorang
Ibu
yang
dan
ayah
sebagai
Guru
karyawan BUMN. Pria yang berlatar belakang pendidikan dari S1 Teknik Elektro Universitas Andalas, memulai karirnya sebagai karyawan sebuah PMA di
Batam
setelah
menjadi
Sarjana.
Ketika menjadi karyawan swasta inilah kiprah bisnisnya dimulai pada tahun 2004.
33
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
Terpicu dari kondisi perusahaan yang sedang turun kapasitas produksinya, sehingga banyak waktu luang sepulang kerja karena tidak ada lembur. Beliau pertamanya senang
karena telah lulus dari Kampusnya dengan IPK yang memuaskan. Namun,
sayangnya, ternyata IPK yang memuaskan tidak membuat segalanya menjadi lebih mudah. Saat kerja, beliau hanya mendapatkan gaji 1,2 juta rupiah saja. Dan begitu terus tahun berikut-berikutnya, gajinya juga hanya betambah sedikit setara dengan inflasi yang juga ikut naik. Yang paling menyedihkan, ia juga bekerja dari pagi hingga malam. Sehingga ia pergi kerja ketika anaknya belum bangun dan pulang ketika anaknya sudah tidur. Impian untuk mendidik anaknya dengan intens pun tak bisa digapainya. Serta impian untuk membantu orang tuanya pun juga tak bisa digapainya. Suatu ketika, Deny mempunyai keinginan untuk menambah penghasilan dari usaha sampingan. Ide ini ternyata mendapat dukungan penuh sang istri yang mempunyai hobi memasak. Kemudian lahirlah bisnis pertamanya yakni Usaha Krupuk Udang Aloha. Krupuk yang bahan bakunya dibeli dari pasar tradisional itu kemudian digoreng oleh sang istri. Setelah digoreng krupuk itu dibungkus dalam plastik kemudian dipres dengan api dari lampu minyak tanah. Pekerjaan ini dikerjakan setiap hari sepulang kerja. Kemudian kerupuk yang sudah dibungkusi disusun dalam keranjang, dengan menggunakan sepeda motor Deni setiap pagi mengantarkan krupuk-krupuk itu ke warung-warung dan rumah makan padang sambil berangkat kerja. Dari hasil memproduksi krupuk udang ini Deni bisa mendapatkan penghasilan tambahan selain dari
gaji
di
perusahaan
tempatnya
bekerja.
Dikarenakan kondisi istrinya yang mulai hamil muda, Deni berusaha mencari saudara untuk membantunya menjalankan usaha krupuk udangnya. Ternyata mencari tenaga kerja dari kerabatnya tidak berhasil didapatkan, sedangkan Deni sendiri masih bekerja sebagai karyawan swasta sehingga tidak bisa membantu istri sepenuhnya, karena sebagian besar waktunya tersita untuk pekerjaan kantor, dan kondisi kehamilan istrinya semakin membesar maka usaha krupuk udang tersebut terpaksa ditutup setelah
3
bulan
berjalan.
34
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
Bisnis sambilan kedua yang dijalani oleh Deni dan istrinya adalah membuat kue klepon. Bisnis kue klepon ini disuplai ke kantin-kantin perusahaan di perusahaan-perusahaan di kawasan industri Muka Kuning. Tetapi dikarenakan usaha yang dilakukan tidak sebanding dengan keuntungan yang didapatkan, akhirnya bisnis kue klepon ini pun berhenti
di
tengah
jalan.
Setelah dua kali mengalami kegagalan dalam berbisnis, tidak menyurutkan langkah Deni untuk mempunyai usaha sendiri dan menjadi pengusaha. Selanjutnya Deni membuat bisnis rumah makan Padang, berkat pinjaman dari koperasi tempat dia bekerja sebesar 10 juta rupiah, rumah makan Padang itu pun berjalan. Untuk menjalankan rumah makan Padang ini Deni merekrut koki dan karyawan dengan sistem bagi hasil. Tetapi dikarenakan kurangnya pengalaman dalam bisnis rumah makan dan lokasi rumah makan yang kurang strategis, akhirnya rumah makan ini pun tutup dan peralatannya
dijual
dengan
harga
murah
untuk
mengurangi
kerugian.
Semangat Deni untuk menjadi pengusaha tidak mengendor walaupun kegagalan demi kegagalan menghantamnya. Deni semakin giat belajar dan mencari informasi mengenai dunia usaha, mulai dari membaca media-media bisnis, buku-buku motivasi dan juga CD-CD seminar kewirausahaan. Pada saat-saat pencariannya itulah Deni menemukan buku “Rich Dad, Poor Dad” nya Robert T Kiyosaki, karena provokasi buku inilah Deni semakin
giat
mencari
ide
dan
peluang
usaha.
Ketika sedang mencari-cari peluang usaha yang baru ini, Deni menonton CD seminarnya James Gwee dan Rhenald Kasali. Dilihat begitu banyak peserta yang menghadiri seminarnya para motivator itu. Dari situlah terbersit ide untuk menjadi penyelenggara seminarnya para motivator ulung Indonesia atau Event Organizer (EO). Meskipun belum punya pengalaman sama sekali di bidang per-EO-an. Deni bertekad mengadakan satu seminar wirausaha dari tokoh terkemuka Indonesia. Atas nasehat dari salah satu rekannya Deni disarankan untuk menghubungi Pak Jaya Setiabudi salah seorang pengusaha dan motivator di Batam. Setelah berkenalan dengan Pak Jaya
35
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
Setiabudi dan berkonsultasi akhirnya ditetapkan untuk mengundang Helmi Yahya dan Made
Bagiana
“Edam
Burger”.
Namun dikarenakan kurangnya pengalaman dan persiapan untuk menggelar seminar ini, ditambah lagi kurangnya promosi yang dilakukan, mengakibatkan peserta yang mengikuti seminar ini tidak sesuai dengan yang ditargetkan walaupun sudah dibantu sepenuhnya
oleh
tim
Momentum
nya
Pak
Jaya
Setiabudi.
Hasil dari bisnis EO ini pun meninggalkan kerugian yang cukup besar untuk ukuran Deni, sehingga terpaksa Mobil taksi yang dibeli secara kredit dan hampir lunas pun di re-finance untuk membayar hutang-hutang dari seminar di atas. Namun pengalaman menjadi EO itu merupakan pelajaran yang sangat berharga bagi Deni di waktu berikutnya. Dan Ia pun memantapkan diri untuk keluar dari tempat kerjanya karena memang hati dan pikirannya sudah terkonsentrasi untuk menjadi pengusaha. Sehingga dia memilih untuk ke luar kerja daripada dia melaksanakan tanggung jawabnya di kantor
tidak
sepenuh
hati.
Dengan kondisi tidak mempunyai pekerjaan, harus mencicil hutang mobil yang di refinance dan juga harus menghidupi istri dan bayinya yang baru lahir. Maka Deni memberanikan diri untuk memasukkan proposal untuk menjadi EO di salah satu mall terbesar di Batam. Gayung pun bersambut pihak mall menerima dan Deni pun memulai usaha pertamanya sebagai EO setelah ke luar dari pekerjaan di kantor. Dan kesuksesan pun menghampiri Deni setelah berkali-kali gagal tapi dengan gigih Ia pun tetap melangkah
menyongsong
keberhasilan.
Kegagalan
dianggapnya
sebagai
proses
pembelajaran diri untuk menjadi orang yang kuat dan tidak mudah menyerah. Setelah itu Deni mulai membuka usaha yang baru lagi yaitu membuka E-Course sebuah lembaga
pelatihan
kewirausahaan bagi
orang-orang
yang
ingin
terjun sebagai
wirausahawan. Di saat yang bersamaan pun istri Deni yang mempunyai hobi masak-memasak. bereksperimen untuk berbisnis kue. Terispirasi dari bisnis brownies milik temannya,
36
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
Istri Deni pun membuat resep spesial Kek Pisang yang dikemas dan dimodifikasi dari kue brownies. Dengan pengepakan yang menarik dan pemberian merek “Kek Pisang Villa” membuat produknya terlihat spesial. Ketika bisnis kek pisangnya mulai meningkat maka Deni pun melepaskan E-course untuk berkonsentrasi mengembangkan usaha kek pisang
Villanya.
Strategi marketing yang dilakukan untuk meningkatkan penjualan kek pisang Villa adalah dengan cara merekrut mitra-mitra sebagai distributor. Kondisi masyarakat Batam yang sebagian besar adalah pekerja di industri maka mitra-mitra pun direkrut dari setiap perusahaan yang ada di Batam. Mitra yang juga karyawan di perusahaan itu bertugas
untuk
mencari
pembeli
di
lingkungan
perusahaan
kemudian
menginformasikan pesanannya kepada Deni melalui SMS, Kemudian Deni akan mengantarkan pesanan perusahaan tempat para mitranya bekerja. Sebuah strategi marketing yang sangat efektif dan saling menguntungkan antara Deni dan mitramitranya. Mitra akan mendapat keuntungan dari selisih harga jual ke konsumen dengan harga dari Deni, yang rata-rata keuntungan yang didapatkan mitra sebesar 3 ribu rupiah
per
kue
yang
terjual.
Selain tetap menjalankan bisnisnya Deni tetap menimba ilmu, terus belajar dan juga tidak kalah penting adalah bergabung dengan komunitas para pengusaha baik secara offline dan online untuk memperluas jaringan, sehingga dia cukup banyak mengenal pengusaha-pengusaha sukses di Batam dan luar Batam. Ini sangat berarti untuk membuka wawasannya dalam berbisnis. Selain itu dia selalu ikut memamerkan produk kek pisang Villa di setiap acara yang diselenggarakan oleh komunitas pengusaha yang diikutinya,
sehingga
produknya
pun
semakin
dikenal.
Seiring semakin berkembangnya bisnis Kek Pisang Villa, Deni mulai menambah investasi untuk peralatan produksi untuk membuat Kek Pisang mulai dari Oven, mixer dan peralatan lainnya sehingga kapasitas produksinya semakin meningkat. Jumlah karyawan pun semakin bertambah, yang bisa membuka lapangan pekerjaan bagi orang-orang di sekitarnya. Dari segi keunikan rasa tetap dipertahankan walaupun
37
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
volume produksinya semakin meningkat, sehingga konsumen tidak kecewa. Dan untuk memanjakan konsumen Deni dan Istri selalu bereksperimen untuk menciptakan rasa dan resep baru ,sehingga dengan lebih banyak inovasi produknya membuat konsumen mempunyai banyak pilihan rasa. Dari yang sebelumnya hanya 6 rasa, saat ini sudah tercipta 12 aneka rasa kek pisang yang sangat lezat. Kini Kek Pisang Villa mempunyai 20-an
karyawan
dengan
omzet
lebih
dari
75
juta
rupiah
per
bulannya.
Dari awal memulai bisnis Deni sudah membuat laporan keuangan bisnisnya dengan teratur dan tertib. Semua transaksi bisnisnya selalu dilengkapi dengan nota baik pembelian maupun penjualan sehingga mempermudah dia dalam membuat laporan keuangannya. Dari laporan keuangan bisnisnya dan transaksi rekening koran di Bank yang teratur akhirnya bisnisnya dipercaya oleh Bank untuk mengucurkan kredit ke dalam usaha Kek Pisangnya. Berawal dari perkenalan dengan salah satu kepala cabang salah satu bank swasta di Batam di suatu acara dalam komunitas yang diikutinya, bank tersebut mengucurkan kredit sebesar 40 juta rupiah, tanpa agunan hanya dengan menampilkan prospek bisnis yang bagus dan laporan usaha yang teratur dan tertib. Untuk mendapatkan kepercayaan dari Bank ini Deni memberikan saran agar selalu membuat laporan bisnis secara tertib dan teratur serta meningkatkan performa transaksi di bank sehingga rekening koran bank kita terlihat aktif. Dan satu lagi berusaha untuk memperkenalkan usaha kita ke bank, maka pihak bank akan lebih mempercayai bisnis kita, yang nantinya akan menimbulkan kepercayaan dari bank untuk
mengucurkan
kreditnya.
Setelah mendapatkan kredit dari bank, Deni memindahkan bisnisnya dari rumah dengan menyewa sebuah ruko yang berada di pinggir jalan raya yang ramai lalulintasnya. Sehingga bisnisnya semakin dikenal karena penampilan billboard yang dipasang di tempat usahanya yang baru bisa dilihat oleh banyak orang. Selain itu Ia membuat armada pesan layan gratis dengan dua kendaraan bermotor yang didisain dengan menarik dan menjadi media promosi berjalan yang sangat efektif. Strategi marketing yang dilakukan Kek Pisang Villa untuk memperluas pasar dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya dengan melalui promosi dan iklan, seperti membuat
38
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
billboard di tempat-tempat strategis, seperti jalan ke bandara udara, di pusat kota dan simpang jalan yang padat lalu lintasnya. Berkat hubungan baiknya dengan berbagai pihak, Kek pisang Villa pun diliput oleh media cetak di Batam dan juga media elektronik, TV lokal dan TV nasional. Hal ini merupakan daya ungkit yang sangat berarti untuk membuat bisnisnya semakin berkibar. Beriklan dengan menempelkan gambar produknya di angkutan umum di Batam pun dilakukan. Dan tak kalah penting adalah berpromosi di dunia maya seperti membuat website ( http//Oleh-OlehKhasBatam.com dan http//Oleh-OlehKhasBatam.Blogspot.com) serta mailing list, sehingga produk Kek Pisang
Villa
bisa
dilihat
dan
dikenal
oleh
seluruh
dunia.
Strategi bisnis yang dilakukan oleh Deni untuk memenangkan kompetisi dengan pesaing-pesaingnya adalah dengan cara, selalu mempertahankan resep dan rasa kuenya agar selalu khas dan unik, tidak berubah walaupun volume produksinya semakin meningkat. Selain itu packaging yang “eye catching” dibuat untuk menarik konsumen. Didasari oleh latar belakang kota Batam sebagai daerah industri, wisata dan kota konferensi internasional (MICE) maka Deni berusaha memposisikan produknya sebagai Oleh-Oleh Khas Batam. Untuk menyambut program pemerintah kota Batam “Visit Batam Year 2010” Deni menghubungi dan bekerjasama dengan Dinas Pariwisata kota Batam agar Oleh-Oleh Khas Batam Kek Pisang Villa menjadi salah satu ikon kota Batam. Untuk menjadi salah satu ikon pariwisata kota Batam inilah Kek Pisang Villa membuka cabang lagi di pusat pemerintahan yakni Batam Center agar lebih mudah dijangkau oleh para wisatawan. Dengan memposisikan Kek Pisang Villa sebagai OlehOleh Khas Batam akan memperkuat bisnisnya menjadi salah satu brand dari kota Batam yang nantinya akan dipromosikan ke seluruh Indonesia bahkan dunia.
39
Februari 2013
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Tokoh #11. Jaya Setiabudi Jaya Setiabudi atau lebih akrab dengan panggilan Mas J lahir di Semarang, tanggal 27 April 1973. Mas J adalah anak
ke-6
Setiabudi
dari
7
adalah
bersaudara. pensiunan
Ayahnya karyawan
Untung swasta,
sedangkan ibunya Muliati adalah ibu rumah tangga. Saat ini Mas J memiliki 2 orang anak, Sarah Aulia Setiabudi
dan
Alfin
Risqi
Setiabudi,
buah
dari
pernikahannya dengan Liana. Riwayat Pendidikan Mas J *
SDN
*
Xaverius
SMPN
2
Semarang
Semarang
(
(
1979
1985
* STM Pembangunan Semarang
– –
1985 1988
) )
( 1988 – 1992 )
* Teknik Elektro ITATS – Surabaya ( 1992 – 1996 ) Mas J memiliki dunia kerja pertama dan terakhirnya yaitu di Astra Microtonics Technology (AMT), Batam (1997-1998). Cita-citanya menjadi pengusaha segera diwujudkannya dengan membuka usaha yang pertama di bidang industrial supply. Seperti lagu dangdut “Jatuh Bangun” menjadi makanan Mas J dalam menjalankan usaha. Mas J pernah mengalami kerugian di atas 1.8 miliar pada usia 31 tahun. Untungnya, tidak ada kamus “menyerah” dalam diri Mas J. Dimulai dari modal dengkul dan berkendaraan ojek, menjelma menjadi sebuah grup perusahaan bernama Momentum Group, antara lain sebagai berikut : *
PT
KS
Technology
–
Batam,
bergerak
dibidang
Industrial
Automation
* PT Moemntum Technology – Batam, bergerak dibidang distribusi spare part dan sensor * PT Karya Setia Abadi – Jakarta, bergerak dibidang distribusi oli dan konstruksi baja ringan * CV Kawan Setia Industri – Batam, bergerak dibidang pemasok food dan beverage serta
memiliki
jaringan
retail
store
“The
Farmer”
40
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
*
PT
Momentum
Entrepreneur
Mindset
–
Batam,
bergerak
dibidang
Februari 2013
training
entrepreneurship. Produknya antara lain : Entrepreneur Camp dan young Entrepreneur Academy * PT Momentum Retail Management – Batam, bergerak dibidang jasa konsultan bisnis retail * PT Momentum Production – Batam, bergerak dibidang jasa Graphic Design, Video Commercial, Photography, dan pembuatan Marketing & Promotion Tools Mas J yang saat ini berdomisili di Bandung, nyaris tak terlibat lagi secara operasional dalam pengelolaan bisnis-bisnisnya. Kesehariannya lebih diabdikan keliling Indonesia untuk memprovokasi orang-orang agar berani menjadi pengusaha, menjadi juragan. Melalui organisasi sosial Entrepreneur Association (EA) yang didirikan bersama kawankawannya, masyarakat bisa mendapatkan pelatihan entrepreneur yang berkualitas secara gratis. Selain itu, mas J masih aktif mengisi kelas Entrepeneur Universitydi lebih dari 40 kota di Indonesia. Bahkan gelar bergengsi sebagai Mentor terfavorit pun disandangnya pada tahun 2008. Belum selesai disitu, secara berkala mas J juga membagi ilmunya dalam pelatihan bergengsi yang fenomenal Entrepreneur Camp dan Young Entrepreneur Academy (YEA). Mas J memiliki pengharapan yang besar dalam waktu dekat YEA akan meluncurkan program Praktek Membangun Usaha (PMU) diberbagai perguruan tinggi, yang merupakan program alternatif bagi Praktek Kerja Lapangan (PKL). Dengan demikian diharapkan akan semakin banyak sarjana yang berani menjadi pengusaha dan juragan. Berikut ini catatan kecil dari beliau tentang kenakalannya di masa lalu. Kalau menengok masa kecil saya, mungkin sebagian besar guru sekolah saya tidak akan menyangka jika saya akan ‘jadi orang’ (bukannya setan). Saking bandelnya, tetangga saya menyebut saya ‘anak setan’. Saat di bangku SD, saya hampir dikeluarkan oleh kepala sekolah saya, karena sering melanggar peraturan. Menginjak bangku SMP, seorang guru BP (Bimbingan Penyuluhan) menyumpahi saya sambil jarinya menuding “Kamu gak bakal sukses!!!”. Bisa jadi jika guru BP saya melihat saya jadi pembicara seminar, mungkin beliau langsung pingsan.
41
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
Ada apa dengan mereka? Atau ada apa dengan saya? Mungkin mereka menilai saya malas, suka buat keributan, nyontek terus. Secara prestasi tertulis, diri saya hampir selalu rangking 3 (dari belakang). Itu menurut mereka lho…! Menurut saya, guru saya yang tidak memahami saya. Meskipun selama 3 tahun di bangku SMP, saya tidak pernah mencatat, tapi di mata pelajaran Bahasa Indonesia saat kelas 3 SMP, catatan saya penuh dan rapi. Bukan karena saya suka mata pelajarannya, tapi saya suka gurunya. Dari mayoritas guru yang mengatakan saya anak setan, gak bakal sukses dan umpatan lainnya, hanya beliau yang mengelus saya dan mengatakan,”Jaya, kamu itu pintar!” (sedaaap!). Sama dengan yang dikatakan kedua orang tua saya,”Kamu itu pintar”. Mengapa saya tidak termotivasi untuk belajar? Menurut saya, (maaf) guru saya yang ‘goblok’! Mereka tidak tahu potensi saya dan men-generalisasi pribadi saya dengan para siswa umumnya. Ditambah, metode pengajaran yang sangat membosankan dan penuh hapalan. Sedangkan saya sangat menyukai logika dan perhitungan. Maka dari itu saya menemukan titik balik saya saat saya masuk sekolah kejuruan dan universitas, meskipun masih ada sebagian mata pelajarannya, menurut saya adalah ‘sampah’. Orang tua saya selalu menanamkan, nakalnya anak-anak adalah suatu yang wajar, asalkan tidak kurang ajar dan berbau kriminal. Nakalnya anak-anak adalah simbol ‘ekspresi’ kebebasan. Anak ‘ngeyel’ berarti ‘gigih’ memperjuangkan sesuatu. Tidak mau sama dengan yang lain artinya ‘kreatif’ dan berani tampil beda. Lasak artinya ‘aktif’. Tidak takut salah artinya ‘berani mengambil resiko’. Bukankah pribadi para pemimpin dan pengusaha adalah seperti itu? Bandingkan dengan seorang anak yang diarahkan oleh orang tuanya untuk ‘patuh’ pada peraturan, tidak boleh ‘membangkang’, berfikir ‘urut’ dan ‘lurus’, serta ‘menghindari resiko’. Apa jadinya mereka saat ini atau kelak? Karyawan selamanya! Masalahnya, jarang ada sekolah yang mengijinkan muridnya untuk tampil beda dan kreatif. Salah satunya adalah sekolah anak saya (saat di Batam), Tije Club. Meskipun masih relatif baru dan pendirinya ‘Kak Tije’ adalah master di bidang hukum, namun dia
42
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
adalah sosok pendidik yang moderat. Pernah suatu saat, anak saya membuat
PR
menulis huruf ‘B’. Namun anak saya memenuhi 1 halaman itu dengan huruf bervariasi, ada ‘L’, ‘F’ dan berbagai huruf lainnya. Istri saya menanyakan kepada saya, apa yang harus dilakukan? Saya bilang,”diamkan saja, saya mau lihat respon gurunya”. Eh, ternyata gurunya memberi nilai 100 dan tulisan ‘BAGUS’. Kenapa? Intinya khan belajar menulis huruf. Nah, anak saya bahkan bisa menulis lebih dari 1 huruf, ya bagus khan? Sebagian dari pembaca akan berfikir pola fikir kita (saya dan Kak Tije), ‘nyleneh’. Tapi, menurut saya, itulah kreativitas. Yang penting khan tidak melanggar etika dan norma. Ingat, terlalu disiplin dapat membunuh kreativitas seorang anak. Tapi terlalu longgar juga dapat membuat anak kurang ajar. Jadi boleh disiplin, asal jangan mematikan kreativitas. Boleh nakal, asal tidak kurang ajar dan kriminal. Boleh juga protes tentang tulisan saya, wong namanya juga pendapat. Kalau semua mengangguk, artinya saya tidak kreatif, atau Anda tidak kreatif. Bingung? Bagus!
Tokoh #12. Seseorang yang diceritakan @Hanya2Menit 1. Dia drop out kelas 4 SD namun dengan konsistensi dan militansi nya sukses jadi pengusaha brankas bekas layak pakai untuk perbankan 2. Sebelum terjun ke bisnis brankas dia pernah kerja di perusahaan agen brankas di jakarta 3. Pengalaman dan jaringan saat masih bekerja itulah salah satu modal untuk menggeluti usahanya ini 4. Dia memutuskan menjalani bisnis ini karena gaji yang dia peroleh udah ga cukup untuk biayai 3 anak nya
43
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
5. Karena dia cuma lulusan SD maka tak heran kalau dia hanya jadi pelayan di agen brankas itu 6. Dia bilang saat keluar kerja gajinya hanya 450rb / bl dan uang makan 6.000 per hari
7. Akhirnya dengan modal 10,5 juta dia memulai bisnisnya, modal itu dia pakai buat beli brankas bekas 8. Karena belum punya lapak, barang-barang itu dia pasarkan lewat jaringan pedagang kaki lima 9. Dengan ke gigihannya akhirnya dia beli lapak dengan harga 13,5 jt 10. Dia bilang bisnis brankas bekas ini berkibar saat BPPN mulai melelang aset-aset bank-bank likuidasi 11. Untuk mengikuti lelang itu dia mesti siapkan dana besar sementara dana dia terbatas, akhirnya dia kerjasama dengan pihak ketiga 12. Meski hanya lulusan kelas 4 SD, dia piawai dalam membangun bisnisnya, dia bilang kuncinya jangan pernah berhenti belajar dari kehidupan 13. Dia selalu berpenampilan nyentrik degan celana yang di gulungnya baik saat di lapaknya, ke bank maupun ikut lelang di hotel bintang 5 :) 14. Dia bilang kalau mau sukses dalam bisnis harus berani dan nekat, dia berani nyetok barang yang banyak dengan berbagai tipe 15. Tujuannya biar ada orang yg datang ke lapak dia bisa mendapatkan semua kebutuhannya 16. Saat ini pelanggan dia tersebar di seluruh indonesia, banyak bank-bank dan toko emas yang jadi customernya 16. Saat ini dia dibantu 21 orang pegawai dan semuanya dibayar harian
44
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
18. Setiap hari dia mesti membayar upah sekitar 3 juta buat semua karyawannya artinya 90jt per bulan hanya buat gaji, wuih kereennn 19. Saat ini omset dia sekitar 30 jt per hari atau 900 juta per bulan, top markotop :) 20. Dengan keuntungan bersih sekitar 40 % maka tiap bulan dia bisa kantongin 360jt !! Ngileerrr :) 21. Ngaku S1 tapi penghasilan masih kalah sama lulusan kelas 4 SD ? Ngapain aja di kampus, Sibuk belajar ngitung duit orang lain ya? :)
Tokoh #13. Seseorang yang diceritakan @Hanya2Menit 1. Cerita ini dimulai tahun 2010 saat itu dia kerja disalah satu sadaranya yang jual es buah Reply RT Favorite 2. Setelah satu tahun bekerja dan ngerti tentang seluk beluk usaha es buah ini, lalu dia minta ijin untuk buka sendiri 3. Saudaranya mengijinkan dengan catatan dia mesti buka di kota lain 4. Dengan modal 2,5 juta dia mulai usaha es buah ini 5. Awal dia buka, per hari hanya laku 25 porsi dengan harga jual 5.000 artinya sehari omset dia 125.000 6. Dengan keuntungan sekitar 50% maka dia dapet 62.500 per hari atau sekitar 1.875.000 per bulan 7. Seiring berjalan waktu tingkat penjualan dia semakin meningkat 8. Dia kumpulkan setiap keuntungan untuk menambah gerobaknya, terakhir ketemu kami gerobaknya ada 6
45
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
9. Uniknya dari satu gerobak ke gerobak lain jaraknya sekitar 500 meter 10. Ketika ditanya alasan dia bilang biar gampang ngontrolnya dan kalau ada kekurangan bahan gampang ngambil ke gerobak lain ;) 11. Padahal tanpa dia sadari dia sudah melakukan anchoring branding ke pikiran konsumen ;) 12. Orang yang lewat gerobak dia, pikirannya di repetisi / di ulang-ulang untuk menyimpan data gerobaknya ;) 13. Sehingga orang yang lewat penasaran untuk mencoba es buahnya, karena Penasaran = Pemasaran ;) 14. Pikiran konsumen itu direpetisi sehingga pikirannya memaknai kl es buah itu cabangnya banyak dan kalau banyak artinya laku artinya enak 15. Saat ini rata-rata per hari dia bisa jual sekitar 50 porsi dengan harga jual 5.000 artinya sehari omset dia 250rb/hr atau 7,5jt/bl 16. Dikali 6 gerobak artinya sebulan omset dia sekitar 45 JUTA....wuuiihhh segeeeerrr ;) 17. Katanya setelah dikurangi bahan baku, gaji pegawai,dll dia dapat keuntungan sekitar 40% atau 18 juta an / bl..uiihh adeemmm ;) 18. Yang gaji masih dibawah 18 juta, jual es buah aja sana ;) 19. Pake dasi tapi gaji dibawah 18jt? buka sana dasinya malu tuh sama tukang es buah ;) 20. Daripada kesinggung mending berubah, daripada ngiri mending nganan ;) 21. Kalau belum berani keluar kerja, minimal buka satu gerobak dulu, cari pegawai, ambil setoran tiap pulang kerja
46
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
22. Kalau udah berani, besok biki surat memajukan diri, kasiin ke atasannya, bulan depan berhenti kerja buka bisnis ;) 23. Katanya pejuang, masa ga berani ? ;) 24. Dulu saya pikir jadi pengusaha itu enak taunya enak banget ;) Bisnis itu kalau ga UNTUNG ya UNTUNG BANGET ;) Sepengalaman kami 8 tahun jadi pegawai, pegawai itu punya kepastian penghasilan, PASTI, maksudnya pasti kurang ;) Terus jadi pegawaikan ketemu duitnya sebulan sekali tuh jadi ga akrab sama duit, beda sama pengusaha tiap hari ketemu duit jadi akrab ;)
Tokoh #14. Seseorang yang diceritakan @Hanya2Menit 1. Kisah ini bermula sejak tahun 2005, saat itu dia yg biasa kerja dan mendapatkan uang sendiri harus rela jadi ibu rumah tangga
2. Pilihan jadi ibu rumah tangga semata2 dia lakukan karena menuruti keinginan suaminya yg kerja di perminyakan 3. Kebiasaan kerja dan biasa menghasilkan uang sendiri membuat dia ga nyaman hanya jadi ibu rumah tangga berdiam diri 4. Dia pun minta ijin ke suaminya untuk jualan di saat2 waktu senggang 5. Setelah suaminya mengijinkan, barulah dia mulai mencari ide buat mulai usaha 6. Karena tidak punya modal dia lalu datengi temen dan saudara dia yg sudah punya bisnis kerudung dan pakain muslim 7. Dia menawarkan diri untuk bantu jualin produknya, dan dia dapat share 20%
47
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
8. Dengan menggunakan sepeda motor Dia keliling dari mesjid ke mesjid untuk jualin barang temen dan saudaranya itu 9.Bulan pertama bisnis omset dia 1 juta artinya keuntungan dia hanya 200 ribu 10. Setelah dia jalanin kurang lebih 1th, modal dia pun terkumpul, mulailah dia belanja sendiri barangnya 11. Dia tekuni usaha jual kerudung itu dari mesjid ke mesjid sampe tahun 2007,setelah itu mulailah dia ikut pameran2 di mal 12. Mulai sejak itu bisnis dia berkembang hingga tahun 2008 akhirnya dia mampu sewa kios di mall 13. Saat ini dia punya 7 cabang, 4 milik sendiri dan 3 punya mitra nya tersebar di palembang, balikpapan dan pekanbaru 14. Setiap bulan sekarang rata2 omset dia 500jt an, wuih mantep ya :) 15. Setelah dikurangi bahan baku,sewa tempat&gaji,keuntungan sekitar 25% atau 125jt/bulan, pasti gaji suaminya yg di minyak lewat neh :) 16. Pegawai yang gajinya masih dibawah 125 jt, udah ikut pameran aja jual kerudung sana :) 17. Dia punya mimpi cabangnya bisa tersebar di setiap kota se indonesia dan luar negeri 18. Untuk mewujudkan cita2nya, baru2 ini dia membuat sistem kemitraan yang unik 19. Dengan investasi sekitar 20jt an mitra sudah bisa jualan dg konsep pameran,dia bimbing dan dampingi mitranya langsung di tempat pamerann 20. Saat ditanya amalannya, dia bilang persis seperti yg ditulis di buku 7 Keajaiban Rezeki, Duha,Tahajud,sedekah dan menyenangkan orang tua
48
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
Tokoh #15. Seseorang yang diceritakan @Hanya2Menit 1. Kisah ini bermula tahun 2010, saat itu dia melihat tas laptop yg ada dipasaran hanya bentuk kotak 2. Munculah ide untuk membuat tas laptop dengan model ransel atau tas punggung dgn tampilan klasik 3. Dengan modal 1,2jt dia mulai buat tas laptop dengan sistem maklon (pengerjaan dilakukan orang lain) 4. Melihat peluangnya menjanjikan, dia makin serius membangun bisnisnya dengan menambah modal 63 juta 5. Modal itu dipake buat sewa tempat 28jt, bahan baku 25jt dan biaya operasional 10jt 6. Dia sendiri tidak memiliki pengetahuan mendalam tentang produk ini, namun dia pintar membaca peluang 7. Dengan murahnya harga laptop, banyak orang yg beli laptop, artinya segmen pengguna tas laptop semakin banyak 8. Saat ini ada sekitar 12 varian desain tas laptop yg dia bandrol 200-300 ribu 9. Dia bilang dalam waktu dekat, dia mau luncurkan lagi 6 varian baru dg harga 239rb269rb 10. Agar konsumen ga jenuh, tiap 1-2 bulan dia mengeluarkan produk baru 11. Untuk menunjang bisnisnya dia dibantu 25 orang karyawan, hebat ya jadi jalan rezeki buat orang lain :)
49
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
12. Untuk bagian marketing dia kasih gaji sesuai UMR, sedangkan bagian produksi dia kasih upah 8ribu/tas 13. Karyawan itu dia dapatkan melalui iklan koran lokal di daerah dia 14. Saat ini dalam satu bulan dia bisa produksi sekitar 1500 pcs 15. Dari jumlah produksi, tiap bulan rata2 dia bisa menjual 800-900 pcs 16. Saat ini omset dia sekitar 200jt an, sedaapp 17.Setelah dipotong biaya operasional dan bahan baku, dia punya keuntungan sekitar 30% atau 60jt an, wuih ngileerr 18. Udah kerja ber abad2, Gaji masih dibawah 60jt? Udah jual tas aja sana, hanya 2th penghasilan bisa 60jt an :)
Tokoh #16. Seseorang yang diceritakan @Hanya2Menit 1. Cerita ini bermula tahun 2007 sejak dia lulus dari kedokteran gigi salah satu PTN 2. Setelah menikah, sekitar Tahun 2008 dia pindah ke jakarta ikut suaminya yang pindah kerja 3. Saat pindah ke Jakarta dia langsung bekerja di suatu Rumah Sakit Ibu dan Anak di kawasan Jakarta Timur. 4. Tahun 2009 lahirlah anak pertamanya dan dia masih melanjutkan pekerjaan praktek sebagai dokter gigi di RS tersebut. 5. Seperti ibu-ibu pekerja lainnya, dia menggunakan jasa baby sitter untuk mengurus anak sementara dia bekerja. 6. Dia merasa sedih, karena kedekatan dia dengan anaknya tidak seperti kedekatan ibu dan anak pada umumnya.
50
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
7. Dia bilang Anaknya lebih memilih untuk bersama baby sitternya daripada bersama dengan dia ibunya. 8. Kalau tengah malam anaknya nangis, anaknya malah mencari baby sitter nya, anaknya malah lebih dekat dengan baby sitternya *miriss* 9.Sebagai ibu dia merasa sakit hati. Sering dia menangis kepada suami tentang hal tersebut. 10.Dilemma bagi dia untuk tetap bekerja tapi tidak ada kedekatan emosional dengan anak, atau dia berhenti bekerja agar bisa mengurus anak, 11.Dia merasa dia harus bekerja sebagai dokter gigi karena orang tua dia sudah susah payah menyekolahkan 12.Dia tidak ingin mengecewakan orang tuanya. Karena kebanyakan keluarga dia adalah berprofesi sebagai dokter dan dokter gigi. 13.Sampailah pertengahan tahun 2011 baby sitter dia mendadak harus berhenti kerja karena ada masalah keluarga. 14.Mau tidak mau dia harus mengijinkan dia pulang. Akhirnya dia menjalani kegiatan sebagai ibu dan dokter gigi. 15.Dia sangat kewalahan dengan 2 pekerjaan ini, karena dirumah pun dia tidak ada orang yang bisa dipercaya untuk menjaga anaknya 16.Pernah dia coba utk praktek hanya on call, kl ada pasien datang baru dia berangkat dari rumah, 17.Nah disitu dia merasa tidak mampu, karena begitu ada pasien datang dia harus berangkat ke RS dengan membawa anak. 18.Sementara dia lagi mengerjakan pasien lalu anak dia menangis karena ngantuk dan minta dia gendong..
51
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
19.Dia kewalahan sekali dan bingung mana dulu yang mau dia kerjakan. Dia merasa tidak enak dengan pasien yang sedang dia kerjakan, 20.Dia amerasa takut dianggap tidak professional..pasien belum selesai kok sudah ditinggal mengurus anak.. 21.tapi dia juga tidak tega melihat anak dia menangis, anak dia pada waktu itu masih berusia 2 tahun. 22. Akhirnya dia menyerah..lalu suami memutuskan agar dia segera berhenti kerja dan fokus mengurus anak 23.Akhirnya dia benar-benar berhenti bekerja dan menjadi full time mom buat anak dia. 24.Waktu itu dia berpikir Pak Chairul Tandjung juga kuliah di kedokteran gigi, tapi beliau malah menjadi pengusaha dan sangat sukses. 25.Lalu dia dan suaminya mulai berpikir untuk membuka suatu usaha bersama, tapi dia yang mengelola usaha tersebut karena suami sibuk. 26. Dia bilang Banyak ide sebenarnya, salah satunya ingin buka usaha cucian mobil di pinggir jalan 27.Namun setelah dihitung2 untuk buka tempat cucian mobil perlu modal yang cukup besar, saat itu dia tidak memiliki modal besar 28.Akhirnya secara spontan dia mengusulkan ke suaminya untuk mencoba usaha cuci mobil panggilan, 29.Waktu itu dia mikir cuci mobil pangilan kan kita tidak perlu sewa tempat, dan hanya perlu kendaraan motor saja. 30.Kebetulan dia sudah punya 2 motor, jadi tidak perlu modal lagi untuk motor. 31.Tanpa pikir panjang, dia pun segera mencari pegawai cuci mobil 2 orang,
52
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
32.Padahal waktu itu dia masih belum tau bagaimana konsep dan cara promosi maupun mencuci mobil yang benar. *ciri kanan neh* ;) 33.Karena sudah ada pegawai berarti usaha ini harus segera dimulai pikir dia. 34.Barulah dia berpikir untuk mencari nama, membuat design logo dan membuat brosur untuk promosi. 35.Lalu terbentuklah New Way Carwash pada awal tahun 2012 36. Awalnya dia mulai mensosialisasikan usaha ini di sekitar perumahan, yang jumlah rumahnya tidak begitu banyak, mungkin sekitar 350 rumah. 37.Setelah jalan beberapa ,minggu Kemudian mulai byk warga yang berlangganan rutin 1 minggu 2 sd 3 kali dengan jadwal yang sudah di arrange. 38.Dia juga berpromosi dengan berkeliling di perumahan2 seperti tukang roti pakai pengeras suara. 39.Pada awalnya banyak yang menertawakan cara dia tapi ternyata efektif. 40.Pelanggan2 merasa diuntungkan karena lebih hemat waktu 41.Saat ini dia punya 3 armada dan sudah memperluas wilayah jangkauan cuci mobil nya 42.Dia bilang dari satu armada penghasilan dia sekitar 5 juta per bulan, itu kalau musim kemarau..kalau musim hujan bisa sampai 2x lipat nya 43.5 juta kali 3 armada berarti dia dapet 15 juta an per bulan sedaap. 44.Untuk memperluas dan mempercepat perkembangan bisnisnya saat ini dia pun membuka kemitraan 45. Yang masih ngaku2 praktek buat pengabdian tapi anak ditinggal sama baby sitter udah buka cuci mobil panggilan aja sana ;)
53
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
Dan masih banyak tokoh-tokoh lainnya. Bahkan tidak diliput di media-media. Baiklah, berikutnya kita akan bahas 4 cara orang mencari nafkah. Konotasinya, 4 ‘kendaraan’ menari nafkah.
5. Telah Mengetahui Kecocok Diri Saya Pada Empat Cara Manusia Mencari Nafkah Materi ini dibawakan oleh @Hanya2Menit yang sebetulnya review buku Cashflow Quadrant karya Robert Kiyosaki. 1. Kendaraan pertama KARYAWAN, ini banyak dipilih orang, hanya sepengalaman kami 8 tahun pake kendaraan ini ga nyampe2 jadi millionaire ;) 2. Lulusan terbaik dengan IPK 4 sekalipun kalau mengandalkan kendaraan KARYAWAN sulit nyampe jadi millionaire dalam waktu kurang dari 3 th! 3. Seringkali pake kendaraan karyawan ini penghasilan pas-pasa an , maksudnya pas butuh ga ada ;) 4. Dengan kendaraan karyawan ini memang tiap tahun penghasilan naik, kalau penilaian kinerja A bisa naik 15%, B 10%, C 5%, D ya ga naik! 5. Hanya sayang inflasi juga naiknya sekitar itu, jadi sami mawon, padabae, sarua keneh, keneh-keneh kehed ;) 6. Selain itu, serajin apapun kalau pake kendaraan karyawan tetap mentok di salary structure artinya ga bisa melebihi standart gaji itu
54
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
7.Orang yang pake kendaraan karyawan ini seperti tidak ada resiko padahal sebenernya sedang menjemput resiko!! 8. Apa resiko karyawan? kalau ga dipecat, ya pensiun ! 9. Kendaraan Kedua Self Employeed, kalau karyawan kerja buat orang lain, nah kalau ini dia kerja buat dirinya sendiri, 10. Contohnya dokter, arsitek, pengacara, peserta lomba atau bisnis konvensional, yg kepasar sendiri, masak sendiri, jualan sendiri, ga laku dimakan sendiri ;) 11. Kendaraan kedua ini aga mending dari yang pertama, hanya kalau dia ga jualan ga dapet duit, dokter kl ga praktek ya ga dapet duit!! 12. Kendaraan kedua ini yang jelas ga akan bisa bebas waktu 13. Kendaraan kedua ini bisa menentukan sendiri ingin penghasilan berapa, hanya syg kl dia sakit atau liburan penghasilannya juga berhenti 14. Kendaraan ketiga Business Owner, nah kalau ini orang lain dan sistem yang kerja buat dia 15. Inilah kendaraan terCEPAT menuju millionaire, kendaraan terCEPAT menuju kebebasan waktu dan uang 16. Dengan kendaraan bisnis pendiri maicih hanya butuh kurang dari 2 tahun untuk mencapai omset 5M ;) 17. Dengan kendaraan bisnis Ippho Santosa hanya butuh waktu singkat untuk jadi milyarder ;) 18. Dengan kendaraan bisnis, belasan mentor Khalifah Entrepreneur School sudah membuktikan, mereka jadi milyarder dalam waktu singkat
55
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
19. Agama juga mengingatkan bahwa dari 10 pintu rezeki yang disiapkan Allah 9 diantaranya buat pedagang Reply RT Favorite 20. Artinya kalau mau penghasilan naik min 9 kali lipat pilih kendaraan perdagangan atau bisnis 21. Dulu saya pikir jadi pengusaha itu enak, taunya ENAK BANGET :) 22. Hanya kalau jadi pebisnis memang penuh dengan resiko, bisnis itu turun-naik kadang untung, kadang untung banget :) 23. Kata kunci anda disebut punya bisnis adalah jika bisnis anda tetap jalan dan omset tetap tumbuh tanpa kehadiran anda 24. Banyak orang yang tadinya karyawan karena termotivasi langsung keluar kerja lalu bisnis, ternyata GAGAL, kenapa? 25. Tadinya dg bisnis berharap bebas waktu dan uang tp yg terjadi malah lebih sibuk daripada waktu dia kerja dan penghasilan lebih kecil 26. Itu terjadi karena dia tidak menyadari kalau beda kendaraan beda lagi ilmu cara menjalankannya 27. Untuk awal2 buka memang benar ga usah banyak mikir tapi kalau sudah buka anda harus banyak mikir biar bisnis bisa jalan tanpa anda 28. Hanya jika mikirnya sendirian dan trial eror sendiri gimana cara menjalankan bisnis, ini akan lama dan malah biayanya lebih mahal 29. Anda tdk perlu mengulang kesalahan yg pernah sy lakukan saat awal2 bangun bisnis karena uji coba sendiri dan ga bertanya ke ahli nya 30. Guru yg paling baik adalah pengalaman tapi ga mesti kita yg ngalamin, belajarlah dari orang lain yg sudah ngalamin
56
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
31. Gimana biar bisnis ga bangkrut? Belajarlah ke orang yg pernah bangkrut karena dia tau jalan2 menuju bangkrut, nah anda jgn lewat situ! 32. Gimana biar bisnis jalan pengusahanya jalan2? Belajar ke orang yg bisnisnya sdh puluhan cabang, dia tau jalan2 menuju kesana, anda ikuti 33.
Anda
tanya
ke
mereka
bagaimana
membuat
sistem
Marketing,Finance,Operation,SDM dan leadership dalam menjalankan bisnis 34. Anda tanya ke mereka bagaimana strategi memperbanyak cabang, kapan waktu yg tepat untuk buka cabang 35. Tanya ke mereka gimana cara buat standart productivity,KPI,market share, salary structure, membuat dan memilih team yg solid &loyal,dll 36. Tanya ke mereka apa amalan yg mereka lakukan 37. Kendaraan ke empat adalah investor, nah kalau ini uang yg kerja buat dia 38. Investasikan uang anda di bisnis yg sudah terbukti berhasil, cari perusahaan yg sudah punya sistem dan brand kuat 39. Lebih baik punya 1% saham di 100 perusahaan daripada punya 100% saham di 1 perusahaan, dengan begitu anda pasti bebas waktu dan uang :)
40. Intinya segera buka bisnis, profitnya investasikan lagi, hasilnya re-investasikan lagi,nah hasilnya baru boleh anda pake buat gaya hidup
57
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
6. Yakin Bisa Tanpa Ilmu dari Kampus? Fakta #1. Kita Tidak Butuh Kurikulum PENDAHULUAN Kemendikbud telah menyiapkan Kurikulum 2013 yang diklaim sebagai penyempurnaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diluncurkan pada tahun 2006 lalu. Benarkah demikian ? Hemat saya KTSP secara konsep jauh lebih baik, tapi dibiarkan gagal oleh Kemendikbud sendiri dengan tidak menyiapkan guru yang cakap dalam jumlah yang memadai. Kurikulum
2013 dinyatakan
sebagai respons terhadap
perkembangan mutakhir
sekaligus hasil sigi internasional seperti PISA, TIMSS dan PIRLS yang menempatkan warga muda Indonesia di papan bawah komunitas global di bidang matematika, sains, dan ketrampilan membaca. Hemat saya, wacana Kurikulum 2013 berpotensi menyembunyikan dua akar masalah pokok pendidikan Indonesia saat ini, yaitu tata kelola pendidikan yang buruk (poor education governance) dan guru yang tidak kompeten. Otak-atik kurikulum jauh lebih gampang dan enak daripada memperbaiki tata kelola pendidikan dan menyiapkan guru yang kompeten. Kurikulum terbaik sekalipun pasti akan gagal di tangan guru yang tidak kompeten. Sebaliknya, di menghasilkan
tangan proses
guru belajar
yang yang
kompeten, kurikulum bermutu.
Otak-atik
yang
sederhana
kurikulum
adalah
akan cara
gampangan yang tidak mendasar dalam perbaikan pendidikan Indonesia, dan sekaligus membiarkan ketidakcakapan dan ketidakberdayaan komunitas guru sebagai pintu masuk bagi intervensi politik dan pragmatisme proyek hingga ketingkat sekolah seperti pengadaan buku-buku wajib yang tidak bermutu tapi menghabiskan ratusan Milyar atau bahkan Triliunan Rupiah.
58
Februari 2013
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Banyak studi di dunia menunjukkan bahwa Tata Kelola Pendidikan yang buruk adalah sumber
korupsi.
Saat
ini
pengelolaan
and executive-heavy sehingga
terlalu
semakin
kebutuhan
tidak
relevan
dan
pendidikan
berorientasi murid
Indonesia
sangat centralised
pasokan. Akibatnya yang
beragam
pendidikan
cenderung
tidak
diperhatikan. Amanat UU 20 tentang Sisdiknas pasal 38 terlanggar oleh praksis pendidikan saat ini apalagi oleh Kurikulum 2013. Salah
satu
agenda
penting
dalam
perbaikan
Tata
Kelola
Pendidikan
adalah
desentralisasi dan diversifikasi pendidikan. Desentralisasi pendidikan yang penting tidak saja dengan penguatan prakarsa Kabupaten dan Kota dalam pengelolaan pendidikan daerah, tapi juga penguatan organisasi profesi guru dan penguatan Dewan Pendidikan Daerah
serta
asosiasi
wali
murid (Parents Association)sebagai
wakil
konsumen
pendidikan. Sertifikasi guru seharusnya dilakukan secara independen oleh organisasi profesi guru, bukan oleh Kemendikbud atau LPTK. Agenda setting pengelolaan
pendidikan,
termasuk
evaluasi
dan
kurikulum
baru,
seharusnya dilakukan oleh Dewan Pendidikan Daerah setelah berkonsultasi dengan Asosiasi Wali Murid di daerah, bukan ditentukan oleh penerbit buku atau kontraktor proyek Kemendikbud dan Dinas Pendidikan Daerah. Dalam era otonomi dan demokrasi ini, Kemendikbud seharusnya tidak “segemuk” sekarang. Di dasar analisis saya, wacana kurikulum sebagai taruhan bonus atau tagihan demografi
dipijakkan
pada paradigma sekolah :
Memperbaiki
kurikulum
adalah
memperbaiki sekolah, dan memperbaiki sekolah adalah memperbaiki pendidikan. Padahal belajar sebagai inti dari pendidikan sebenarnya tidak membutuhkan sekolah. Artinya,
pendidikan
universal
yang
bermakna
tidak
mungkin
tercapai
dengan
mengandalkan sistem persekolahan, apalagi sekedar otak-atik kurikulum belaka. Fakta empiris Indonesia maupun global tidak membuktikan secara meyakinkan bahwa semakin banyak sekolah menjadikan masyarakat semakin terdidik.
59
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
PENDIDIKAN DI ERA INTERNET Di era internet ini ternyata iman kebanyakan kita pada sekolah tidak tergoyahkan sama sekali. Oleh Mendikbud otak-atik kurikulum sebagai bagian penting sebuah sekolah seakan-akan menjadi taruhan besar bangsa ini. Padahal taruhan besar itu tidak di persekolahan, apalagi di kurikulum, tapi di pendidikan. Inti pendidikan adalah belajar. Tidak bersekolah tidak perlu membuat kita khawatir. Yang merisaukan adalah jika anak-anak tidak belajar. Dengan internet belajar semakin tidak membutuhkan sekolah, apalagi kurikulum. Membentuk karakter pun hanya bisa dilakukan secara efektif dengan praktek di luar sekolah. Selama beberapa dekade terakhir ini terlihat bahwa semakin banyak sekolah tidak menyebabkan masyarakat kita makin terdidik. Hasil sigi internasional terbaru oleh PISA maupun TIMSS serta PIRLS juga menunjukkan murid Indonesia tertinggal pada kemampuan berpikir tingkat tinggi, dan kemampuan membacanya juga tertinggal dibanding teman-teman sebayanya. Artinya, sekolah Indonesia tidak membekali murid dengan kompetensi yang penting untuk hidup di abad 21. KURIKULUM Kurikulum adalah serangkaian hasil belajar yang diharapkan, dan seluruh proses yang menghasilkan pengalaman belajar, serta mekanisme evaluasi hasil belajar murid di bawah panduan guru di sekolah. Jadi kurikulum adalah atribut penting sistem persekolahan. Segera perlu dicatat bahwa mekanisme evaluasi merupakan komponen kurikulum yang penting. Salah satu penyebab kegagalan KTSP adalah Ujian Nasional yang ikut menentukan kelulusan sehingga menggiring proses belajar yang tidak pernah menghasilkan hasil belajar yang diharapkan. Kurikulum 2013 akan digagalkan oleh UN yang sama, kecuali jika dilakukan reposisi UN. Siapa yang membutuhkan kurikulum
? Sekolah, Yayasan pengelola sekolah,
guru
yang bekerja di sekolah, Dinas Pendidikan, Kemendikbud, para ahli kurikulum, dan penerbit yang mau mencetak buku wajib yang akan dipakai di sekolah. Asumsi dasar
60
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
pada setiap penyusunan kurikulum adalah bahwa anak akan mencapai prestasi belajar maksimal jika melalui serangkaian instruksi dan lingkungan buatan, serta mekanisme evaluasi yang terstruktur dan terencana.
Saya berkeyakinan asumsi ini agak
meremehkan kecanggihan manusia beserta semua perangkat belajarnya yang telah diciptakan oleh Tuhan sebagai ciptaan terbaik. Manusia bisa belajar dalam situasi apapun, bahkan dalam situasi yang paling getir sekalipun. Bahkan manusia belajar jauh lebih banyak dari pengalamannya di luar sekolah. Murid sekolah sebenarnya tidak membutuhkan kurikulum resmi yang kaku. Bahlan anak yang cerdas sebenarnya tidak membutuhkan sekolah. Kebanyakan anak-anak kita sebenarnya cerdas. Di banyak sekolah kecerdasan mereka sering diremehkan oleh proses belajar yang tidak menantang yang disajikan oleh guru yang tidak kompeten. Kecerdasan merekapun sering diukur oleh instrumen yang tidak cocok, seperti tes pilihan ganda. Puncak penghinaan atas kecerdasan ini adalah Ujian Nasional yang dibantu oleh mesin pemindai ikut-ikutan menentukan kelulusan mereka. Akibat proses yang salah ini, kecerdasan anak-anak ini justru menurun dan mereka justru kehilangan jati diri dan percaya diri. Di Sulawesi Selatan, anak nelayan yang cerdas tidak pergi ke sekolah, tapi membantu ayahnya melaut mencari ikan. Anak yang tidak terlalu cerdas justru disuruh ke sekolah. Para nelayan Bugis itu secara intuitif tahu bahwa bagi anak yang cerdas, tidak banyak yang bisa dipelajari di sekolah. Gejala seperti ini terjadi juga di Madura. Statistik yang menyatakan bahwa lama bersekolah menunjukkan tingkat keterdidikan seseorang atau suatu daerah tidak sepenuhnya benar. Asumsi statistik itu adalah semakin lama bersekolah makin baik dan makin terdidik. Asumsi ini harus dipertanyakan. Sesungguhnya hanya anak yang malas dan berkebutuhan khusus yang memerlukan kurikulum yang“well-designed” oleh para teknokrat ahli. Anak-anak normal tidak membutuhkannya. Dengan bermain di ruang terbuka dan di alam anak-anak belajar jauh lebih banyak daripada di kelas yang sempit di sebuah tempat yang kita sebut sekolah. Neurosains menemukan bahwa ruang kelas adalah tempat paling buruk bagi
61
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
proses belajar. Bekal terpenting bagi anak-anak normal ini adalah akhlaq yang baik, kegemaran membaca, ketrampilan menulis, berhitung, berbicara dan kesempatan praktek yang memadai bagi ketrampilan-ketrampilan untuk hidup secara produktif. SCHOOLISM Kita sudah kecanduan sekolah sehingga tidak mampu membayangkan dunia tanpa sekolah. Padahal masyarakat tanpa sekolah itu ada dan pernah ada dengan kualitas kehidupan yang jauh lebih baik daripada sebuah schooled society yang dengan congkak kita sebut modern ini. Masyarakat adat yang jauh dari sekolah yang ada di daerah pedalaman lebih tahu caranya hidup bersahabat dengan alam daripada masyarakat Jakarta yang tidak tahu caranya membuang sampah. Tapi orang kota memandang remeh masyarakat adat sebagai kampungan dan terbelakang. Dalam perspektif sejarah, sekolah semula dibuat untuk menyiapkan buruh yang akan mengisi pabrik-pabrik yang tumbuh akibat revolusi industri di Inggris sekitar abad 17 setelah James Watt menemukan mesin uap. Sebelum itu masyarakat tidak mengenal sekolah. Tradisi universitas muncul jauh mendahului tradisi sekolah. Oxford, Cambridge umurnya sudah 700 tahun. Baitul Hikmah di Baghdad ada beberapa ratus tahun sebelum Oxford. Sebelum pergi ke universitas masyarakat pra-revolusi industri praktis belajar secara otodidak atau melalui proses belajar non-formal atau bahkan informal. Yang dikenal hanya ijazah sarjana, magister atau doktor. Itupun diberikan jika mahasiswanya meminta. Jadi, sekolah adalah fenomena yang umurnya kurang dari 200 tahun. Dalam 200 tahun itulah proses perusakan ekosistem global terjadi secara masif yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah evolusi manusia. JEJARING BELAJAR Untuk memastikan pendidikan universal bagi kebanyakan anak-anak Indonesia, yang diperlukan
bukan
pembesaran
sistem
persekolahan.
Yang
diperlukan
adalah
pengembangan sebuah jejaring belajar(learning webs) yang lentur, luwes, lebih nonformal, bahkan informal. Sekolah hanya salah satu simpul dalam jejaring belajar tsb.
62
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
Bengkel, toko, klinik, studio, lembaga penyiaran, penerbit, perpustakaan kecamatan, restoran, koperasi, gereja, kuil, dan masjid dapat menjadi simpul-simpul belajar. Simpul belajar yang pertama dan utama adalah keluarga di rumah. Bukti kompetensi bisa ditunjukkan dengan sertifikat kompetensi profesi yang diterbitkan oleh asosiasi profesi, bukan dengan ijazah. Namun syarat-syarat formalistik inipun sebaiknya diberlakukan secara sukarela. Sertifikat kompetensi bisa menjadi indikator kompetensi yang lebih baik daripada ijazah. Kegagalan sistem persekolahan ditunjukkan secara gamblang di abad 21 di depan mata kita oleh krisis hutang (pribadi, korporasi dan negara) di Amerika Serikat dan Eropa yang dengan kekaguman kita sebut modern itu. AS adalah negara dengan hutang terbesar di dunia. Keberlimpahan “negara kesatu” itu ternyata dicapai melalui hutang untuk membiayai gaya hidup yang sangat konsumtif, boros energi dan merusak lingkungan. Padahal baik
AS maupun Eropa
adalah
masyarakat
yang
“paling
bersekolah” dengan “kurikulum yang paling canggih”. Formalisme kronis persekolahan harus dikurangi seminimal mungkin. Oleh Illich ini disebut
deschooling.
Saat
ini
di
Indonesia schoolism sudah
pada
tingkat
yang
berbahaya. TK saja mengeluarkan ijazah. Ijazah seolah menjadi bukti kompetensi seseorang. Kasus ijazah palsu yang marak terjadi adalah bukti bahwa memang masyarakat lebih membutuhkan ijazah daripada kompetensi. Hanya yang butuh ijazah yang butuh sekolah. Kita yang tidak butuh ijazah tidak butuh sekolah, apalagi kurikulum. Tanpa kurikulum resmi sekolah akan baik-baik saja. Tanpa sekolahpun kita sebenarnya baik-baik saja. Kita boleh mulai khawatir kalau kita tidak belajar. PENUTUP Hiruk pikuk Kurikulum 2013 berpotensi menyembunyikan masalah pokok pendidikan Indonesia : tata kelola yang buruk dan guru yang tidak cakap. Jikapun kita masih percaya dan membutuhkan sekolah, kita tidak membutuhkan kurikulum baru. KTSP dan Standar Nasional Pendidikan secara konsep sudah memadai dan memberi ruang bagi diversifikasi dan inovasi.
63
Februari 2013
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Yang kita butuhkan adalah guru-guru yang cakap yang bersama Komite Sekolah mengembangkan kurikulum yang cocok dengan potensi daerah yang unik, dan relevan dengan
kebutuhan
murid
sebagai
subyek
yang
cerdas
yang
unik
pula.
Kita
membutuhkan guru yang cakap yang menghargai kecerdasan murid-muridnya, yang dapat kita percayai untuk mengevaluasi penguasaan kompetensi murid-muridnya secara multi-ranah multi-cerdas. Kita tidak membutuhkan guru pemalas dan tidak bertanggungjawab yang mengevaluasi murid-muridnya dengan tes tulis pilihan-ganda yang bisa diserahkan kepada mesin pemindai. Jika pendidikan hendak kita jadikan sebagai strategi kebudayaan, maka yang kita harus kerjakan adalah membangun dan menghargai tradisi otodidak. Kita harus mengurangi kecenderungan sekolah memonopoli pendidikan, merampasnya dari tanggungjawab pribadi dan keluarga. Kesaktian kurikulum dan sekolah hanyalah mitos belaka. Yang paling saya sesali, beberapa mindset orang di sekitar mengajarkan untuk mendapatkan
nilai
dan
rank
yang
sebagus-bagusnya,
tanpa
khawatir
ilmu
&
pengalamannya sudah didapat atau tidak? Kalau nilai jelek, dimarahin! Tapi kalau nilai bagus, hasil contekan, diajak tertawa-tawa! Ah, mau jadi apa gitu? Ini tampaknya spele karena sudah terbiasa, padahal dampaknya serius banget. Jelas saja terciptalah generasi yang punya gelar & ijazah tapi nganggur & (maaf) IPK tinggi tapi cari nafkah kurang mencukupi beberapa kebutuhan. Lucunya, dengan ilmu yang saya dapatkan di Gramedia & Google, sedikit banyak saya ‘merasa’ SQ, EQ, & IQ saya nambah atas izinNya. Termasuk pula, ‘isi kantong’
Memang, iya intinya yang kita butuhkan itu
belajar.
Fakta #2. Dunia Setelah Sekolah dan Kuliah Potret Sekolah Dewasa ini Kecurangan tersistem selama Ujian Nasional yang difasilitasi guru, dan pembelajaran yang diabdikan untuk ujian2, serta formalisme kronis telah membuat sekolah menjadi
64
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
ladang
pembantaian
karakter
murid,
dan
pengasingan
murid
dari
Februari 2013
lingkungan
masyarakatnya. Alih-alih menjadi solusi, sekolah saat ini telah menjadi bagian dari masalah. Kehadiran ICT telah dan sedang serta akan mengubah permainan, termasuk pendidikan. Posisi sekolah akan berubah untuk selama-lamanya. Siapapun harus menyesuaikan diri, terutama guru. Jika tidak, baik sekolah maupun guru akan menjadi dinosaurus, kehilangan relevansi. Pendidikan jelas bukan persekolahan, dan belajar bukan sekedar untuk lulus ujian.
Kita membutuhkan pemahaman baru tentang
pendidikan, dan belajar agar warga muda kita mampu menyongsong masa depan secara kreatif. Pemahaman baru ini menuntut perubahan mendasar dalam kebijakan dan praksis pendidikan di masa depan. Berbagai
persoalan
pendidikan,
sejak
gedung
sekolah
ambruk,
keterlambatan
pencairan BOS, RSBI yang diskriminatif, kecurangan Ujian Nasional, sampai sertifikasi guru model PLPG yang amburadul cukup banyak menyita perhatian banyak kalangan. Lalu solusi yang dilakukan Pemerintah adalah dengan menambah anggaran pendidikan. Padahal yang sebenarnya terjadi adalah peningkatan anggaran persekolahan. Banyak orang tidak berpikir bahwa berbagai persoalan itu muncul justru karena adanya sekolah. Kepercayaan masyarakat pada sekolah menurun sehingga sekarang muncul gerakan homeschooling. Potret pendidikan Indonesia saat ini hampir sama dengan pendidikan di Amerika Latin yang digambarkan oleh Ivan Illich pada tahun 1970-an melalui bukunya ‘Deschooling Society”. Pendidikan saat ini diartikan sebagai persekolahan dengan semua formalismenya yang sering dibangga-banggakan. Wajib belajar diartikan sebagai wajib sekolah. Sekolah berusaha keras memberi pesan dan kesan sebagai satu-satunya tempat belajar. Anak usia sekolah dilarang bekerja karena bekerja dianggap tidak belajar. Banyak dari kita saat ini sekolah sejak TK sampai perguruan tinggi, lalu setelah lulus baru mencari pekerjaan. Sekolah telah menjadi industri sendiri dengan aturan-aturannya yang kaku. Formalisme ini justru mengurangi daya serapnya terhadap kebutuhan murid yang beragam. Murid harus menyesuaikan kurikulum yang seragam, bukan kurikulum yang menyesuaikan dengan kebutuhan murid. Pendekatan industri ini mengundang bahaya
65
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
laten yang tidak disadari, karena seperti juga industri lainnya, sekolah sebagai industri memiliki siklus : bayi, tumbuh remaja, dewasa, matang, dan mati. Syarat ijazah diberlakukan untuk banyak jabatan-jabatan publik, terutama pegawai negeri. Inilah barangkali alasan terpenting mengapa sekolah masih ada dan dikunjungi murid : untuk mengisi lowongan PNS. Dalam perspektif sejarah, memang sekolahsekolah kita tidak banyak berubah sejak masa kolonial : menyediakan pegawai bagi pemerintah penjajahan. Tidak ada alasan lain yg lebih penting. Lihat bagaimana rekrutmen PNS menjadi ajang sogokan. Bahkan di daerah ada layanan Bimbel agar lolos tes PNS! Beberapa tahun terakhir ini kita menyaksikan sekolah menjadi bagian dari masalah, bukan bagian dari solusi. Tidak sedikit guru mengajarkan kebohongan justru di sekolah. Sing jujur malah ajur. Guru lebih mengharapkan jawaban yang benar dari murid-muridnya, bukan jawaban yang jujur. Menyontek dianggap biasa. Banyak kekerasan justru terjadi di sekolah secara fisik maupun non-fisik. Guru lebih mudah marah bila murid datang tidak berseragam daripada jika ia tidak membawa buku. Sekolah hanya tempat guru mengajar, bukan tempat murid belajar. Sekolah menjadi penjara, ruang yang sempit bagi ekspresi multi-ranah dan multi-cerdas. Boleh dikatakan tidak banyak kompetensi
yang bisa dipelajari di sekolah. Kreatifitas
dimatikan, penjelajahan gagasan-gagsan baru tidak terjadi. Semakin lama bersekolah justru semakin tidak mandiri, semakin mudah menganggur. Jumlah pengangguran sarjana meningkat tajam. Sekolah menjadi bagian penting mengapa klas menengah kita konsumtif, bukan produktif. Di sekolah, mentalitas pegawai justru ditumbuhsuburkan oleh guru. Banyak guru gagal menjadi teladan manusia yg berpikir bebas, dan mandiri. Desain pendidikan kolonial masih menjadi grand design pendidikan kita. Bahkan IKIP beberapa tahun silam malu melahirkan guru, lalu “pura-pura” berubah jadi universitas.
66
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Sekolah juga berhasil
Februari 2013
mengasingkan murid dari lingkungannya. Anak petani yang
pintar diberi beasiswa masuk ke fakultas pertanian. Setelah lulus dia tidak mau jadi petani. Ini juga terjadi di masyarakat nelayan. Petani dan nelayan kita makin menua, dan daerah semakin ditinggal pemuda-pemudanya yang berbakat untuk bekerja di kota2 besar, menjadi pegawai di perusahaan-perusahaan besar atau pegawai negeri. Dalam
perspektif
evolusi
kelembagaan,
sekolah
hanyalah
kreasi
kelembagaan
masyarakat yg usianya belum 150 tahun. Kita baru mengenal sekolah di akhir abad 19 atau awal abad 20, terutama akibat Politik Etis Belanda. Sekolah-sekolah Belanda dirancang untuk merekrut pegawai (negeri) untuk kepentingan penjajahan. Sebelumya yang kita kenal adalah pesantren sebagai sebuah sistem pendidikan yang non-formal, bahkan informal. Mentor-mentor Bung Karno, Bung Hatta, Syahrir, dsb. seperti HOS Tjokroaminoto, Hasyim Asyhari, Ahmad Dahlan, dan Agus Salim, kebanyakan adalah otodidak yang senang membaca, menulis, dan bicara di samping aktivis pergerakan. Dulu orang pagi bekerja atau magang, sore atau malam mondok. Dunia kerja dan belajar tidak dipisahkan secara tegas. Belajar diniyatkan untuk meningkatkan kualitas pekerjaan yang sedang digeluti, tidak untuk memperoleh ijazah untuk melamar pekerjaan. Redefinisi Pendidikan Tentu tampak agak menggelikan untuk memecahkan banyak masalah pendidikan kita justru dimulai dengan mendefinisikan kembali apa yang dimaksud dengan pendidikan. Ini pertama untuk menyelamatkan pendidikan dari reduksi persekolahan. Kita akan lihat bahwa untuk mendidik kita tidak perlu mensyaratkan sekolah. Semua tempat bisa menjadi tempat belajar, semua orang menjadi guru sekaligus murid. Ki Hadjar Dewantoro mendefinisikan pendidikan sebagai ngerti, ngroso, nglakoni(memahami, merasakan, melakukan). Jelas praktek pendidikan saat ini telah direduksi menjadi sekedar ngerti. Peminggiran pendidikan seni dan olahraga, misalnya, jelas meminggirkan ngroso. Persekolahan kita juga tidak menghargai nglakoni(praktek dan pengalaman). Pendidikan kita direduksi
67
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
menjadi semakin informasional, miskin praktek pengalaman (experiential). Banyak pihak menyangka dengan menambah jam pendidikan Pancasila, murid-murid akan semakin Pancasilais. Bahkan pendidikan semakin jauh dan kering dari berkarya dalam perspektif makership (membuat sesuatu dengan tangan), sehingga pendidikan vokasi dianggap lebih rendah daripada pendidikan akademik. Konsep pokok dalam pendidikan adalah belajar. Kita sering mendengar mantra learning to know, to be, to do, and to live together in peace and harmony. Praktek pendidikan kita saat ini jelas amat jauh dari mantra universal ini. Belajar dapat dipahami sebagai proses memaknai pengalaman, sedang pengalaman adalah dongeng tentang aku dan sekelilingku. Untuk menkonstruksikan pengalaman, kita membutuhkan 3 konsep pokok : aku, waktu, dan ruang. Tanpa “aku”, seseorang tidak bisa membangun pengalaman, ngerti dan ngroso. Kepekaan waktu dan ruang diasah dengan nglakoni. Dan tanpa pengalaman, seseorang tidak bisa belajar. Proses memaknai pengalaman ini dilakukan dengan mengikuti sebuah siklus belajar : alami-baca-tulis-bicara. Konstruksi pengalaman akan lengkap dengan memperkenalkan konsep keempat, yaitu “Tuhan”. Tuhan adalah esensi, sedangkan alam adalah simbol atau tanda-tanda Tuhan.
Membaca, menulis, dan bicara adalah tahapan pembelajaran simbolik yang
penting. Namun harus segera dicatat bahwa akhirnya tujuan belajar adalah untuk memperbaiki praktek yang member pengalaman multi-ranah multi-cerdas. Tradisi dibangun dan dimutakhirkan melalui siklus belajar ini. Membaca merupakan penciri kita sebagai makhluq simbolik yang hidup tidak hanya di dunia fisik, tapi juga di dunia simbol. Kapasitas simbolik inilah yang memungkinkan kita melakukan abstraksi dan imajinasi yang dibutuhkan dalam proses kreatif, yaitu menulis atau menggambar. Menulis dengan demikian merupakan pekerjaan kreatif pertama dan utama yang penting bagi pembelajar. Sedangkan bicara adalah tahapan belajar terakhir, yaitu mengkomunikasikan pengalaman. Segera perlu dicatat bahwa siklus belajar ini digerakkan oleh sebuah siklus lain, yaitu siklus kebenaran bukti-cari-tegaksebar. Artinya, praktek adalah membuktikan kebenaran, membaca adalah mencari
68
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
kebenaran,
menulis
adalah
menyebarkan kebenaran.
menegakkan
kebenaran,
sedangkan
Februari 2013
bicara
adalah
Kedua siklus ini memperkuat siklus lainnya, yaitu siklus
karakter amanah-jujur-cerdas-peduli. Mendidik dengan demikian dapat diartikan sebagai menumbuhkan kesetiaan pada kebenaran dan keberanian berkarya sebagai bukti dari iman. Sedangkan belajar dapat diartikan sebagai tumbuh amanah, jujur, cerdas dan peduli. Penutup Telah disajikan sebuah gambaran Illichian tentang kondisi sekolah-sekolah kita saat ini. Untuk mengembalikan pendidikan dari reduksionisme persekolahan, telah diajukan sebuah definisi pendidikan dan belajar yang tidak terikat dengan sebuah sistem formal tertentu. Pendidikan didefinisikan dalam perspektif belajar. Belajar adalah kegiatan yang paling spiritual yang bisa dilakukan oleh setiap manusia sebagai makhluq simbolik. Saat ini kita tidak mampu membayangkan sebuah dunia tanpa sekolah. Mengapa ? Karena sekolah sudah menjadi lembaga yang taken for granted. Padahal sekolahsekolah saat ini menyimpan misi bisnis. Yang bakal mati-matian mempertahanlan sekolah adalah eks-IKIP. Padahal yang kita butuhkan adalah pendidikan, bukan persekolahan. Banyak orang sekolah tinggi-tinggi, tapi tetap saja tidak terdidik. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah, sedang, dan akan mengubah semua permainan, termasuk pendidikan. Guru dan sekolah yang tidak berubah akan segera tidak relevan lagi. ICT bakal mempercepat pengusangan sekolah. Jika sekolah dan tidak mereposisi diri, tidak lama lagi sekolah akan menjadi dinosaurus abad 21.
69
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
Fakta #3. Pendidikan Formal Dirancang untuk Menghasilkan Orang-Orang Gagal Oleh : ADI W.GUNAWAN
Judul di atas terkesan sangat provokatif, bukan? Saya sengaja membuka tulisan ini dengan statement yang keras dan menggugat. Namun jangan salah mengerti. Saya bukan tipe orang yang anti pendidikan formal. Saya sendiri adalah seorang pendidik, lebih tepatnya Re-Educator, yang sangat concern dengan kondisi pendidikan di tanah air. Apa yang saya tulis di bawah ini merupakan kristalisasi hasil belajar saya atas pemikiran para pakar pendidikan seperti Paulo Freire, Ivan Illich, Drost, Everett Reimer, John Holt, Alfie Kohn, Neil Postman, dan William Glasser, ditambah dengan perenungan dan
pengalaman
pribadi.
Proses pendidikan atau lebih tepatnya pembelajaran yang terjadi di sekolah selama ini sangat jauh dari praktik pembelajaran yang manusiawi, yang sesuai dengan cara belajar alamiah kita. Konsep "belajar" yang diterapkan telah sangat usang dan
70
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
merupakan
warisan
dari
jaman
agraria
Februari 2013
dan
industri.
Kembali saya ulangi, masalah utama yang ada dalam sistem pendidikan kita adalah sekolah memang dirancang untuk menghasilkan anak gagal. Ini semua sebagai akibat dari
sistem
pengujian
kita yang menggunakan
referensi norma,
yang
sangat
mengagungkan penggunaan kurva distribusi normal atau kurva lonceng (Bell Curve). Kurva distribusi normal ini mengharuskan ada 10% anak yang prestasinya rendah, 80%
rata-rata,
dan
10%
yang
berprestasi
cemerlang.
Bulan lalu dalam dua kesempatan yang berbeda saya memberikan pelatihan untuk para kepala sekolah SD Negeri dan Pengawas (tingkat TK dan SD) se kabupaten/kota Jawa Timur. Saat bertanya, "Bapak/Ibu, jika anda punya 40 orang murid dalam satu kelas, dan saat ujian semua dapat nilai 100, anda sukses atau gagal?". Bak paduan suara yang sangat kompak, serentak mereka menjawab, "Gagal...". "Lho, koq gagal", tanya saya. "Ya Pak, kalau semua dapat 100 maka pasti soalnya terlalu mudah, atau gurunya yang tidak bisa membuat soal", jawab mereka kompak. Saya lalu mengejar dengan pertanyaan, "Bapak dan Ibu, misalnya anda diminta mengajar 40 orang anak memasak nasi goreng sea-food spesial. Kalau semua belum bisa (saya tidak menggunakan kata "tidak bisa") memasak nasi goreng seperti yang anda inginkan, apa yang akan anda lakukan?". "Ya, kita akan mengulangi lagi sampai si anak benar-benar bisa", jawab mereka. "Sekarang, kalau semuanya berhasil memasak nasi goreng yang sangat enak, anda berhasil atau gagal?", tanya saya lagi. "Wah, kalau semuanya bisa, ini berarti kita sangat berhasil Pak", jawab mereka. "Kalau begitu apa bedanya antara mengajar anak memasak nasi goreng dengan mengajar anak suatu pelajaran, misalnya matematika atau bahasa Inggris?", kejar saya lagi. Kali ini semuanya
diam
dan
tidak
bisa
berkomentar.
Saya lalu menjelaskan mengenai kurva distribusi normal yang sebenarnya, kalau menurut pendapat saya pribadi, tidak normal. Mendapat penjelasan ini para peserta akhirnya bisa memahami apa yang saya sampaikan. Saat break saya menemukan satu hal yang sangat menarik. Para kepala sekolah dan pengawas ini sadar bahwa apa yang saya sampaikan itu memang benar dan memang seharusnya demikian cara kita mendidik murid. Namun mereka terikat pada aturan main (baca: sistem pendidikan). Mereka merasa tak berdaya karena bila mereka bersikeras untuk tidak mau mengikuti arus maka mereka akan mendapat kesulitan.
71
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
Saya lalu menceritakan keberhasilan kawan saya, Bpk. Danang Prijadi saat mengajar mata kuliah Dasar Filsafat di satu universitas ternama di Surabaya. Ada 3 kelas pararel, masing-masing berisi 40an mahasiswa, dengan dosen yang berbeda. Saat ujian, 95% dari murid di kelas Pak Danang mendapatkan nilai A, sisanya yang 5% dapat nilai B dan C. Hal ini sangat mengejutkan pihak universitas dan dosen lainnya. Bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi ? Bukankah ini menyalahi kurva distribusi normal? Dan yang lebih ciamik lagi, soal yang diujikan bukan disusun oleh Bpk Danang, tapi disusun oleh
tim
tersendiri.
Tujuan kita mengajar anak adalah agar anak bisa menguasai apa yang diajarkan, tidak peduli apa cara yang digunakan. Yang penting ujung-ujungnya anak bisa menguasai dengan baik apa yang diajarkan. Kalau cara mengajar yang digunakan di sekolah kita terapkan untuk mengajar anak kita, yang masih kecil, belajar bicara atau berjalan, maka pasti kita akan "shocked" karena ternyata, dengan sistem penilaian yang digunakan di sekolah, anak-anak kita akan masuk kategori anak yang ?idiot?. Mengapa masuk kategori "idiot"? Karena anak-anak kita "gagal" terus. Nilai mereka selalu Do ? Re
?
Mi
alias
1
,
2,
atau
3.
Dalam hampir setiap kasus yang pernah saya temui, bila ada timbul masalah belajar biasanya kita hanya melihat pada sisi anak. Jarang sekali kita melihat dan mencari tahu peran yang dimainkan oleh sekolah dan sistem pendidikan kita hingga masalah muncul. Anak yang dianggap bermasalah biasanya akan diterapi melalui BK (bimbingan konseling) dan kalau masih tidak bisa menjadi anak yang "baik" , anak ini dikeluarkan. Di sini terlihat bahwa sebenarnya anak tidak "Drop Out" tapi "Pushed Out". Lalu, apa sih sebenarnya ujian itu? Untuk kondisi saat ini, ujian adalah suatu cara untuk mengetahui kecepatan mengingat kembali (recall), suatu informasi yang telah dihapal sebelumnya (register), dan menggunakan (apply) informasi yang telah diingat kembali untuk menjawab soal ujian, bukan menjawab persoalan hidup. Singkatnya, ujian saat ini hanyalah menguji kemampuan menghapal. Celakanya, sekolah tidak pernah mengajarkan anak didik teknik, cara, metode, atau strategi menghapal yang baik dan benar, yang sesuai dengan cara kerja otak dan pikiran dalam menyerap informasi. Sistem ujian kita menggunakan sistem closed-book atau buku tertutup. Praktek ini didasari oleh asumsi bahwa kemampuan mengingat suatu pengetahuan jauh lebih berharga dari pada kemampuan untuk mencari sumber pengetahuan. Ujian closed-book ditambah lagi murid tidak boleh kerja sama akhirnya sangat membebani anak
72
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
didik.Tolong jangan salah mengerti. Saya juga tidak setuju bila anak nyontek. Tapi kalau memang bisa mengapa kita tidak mengajarkan cara belajar kolaborasi? Sistem closed-book mempunyai beberapa keburukan lainnya. Cara menguji seperti ini memberikan beban ekstra bagi anak. Anak yang sangat pintar dalam hal aplikasi akan mendapat nilai jelek bila ia lupa rumus atau definisi. Bila kita mengacu pada hirarki kognisi seseorang, sesuai dengan taksonomi Bloom, maka cara ujian seperti ini hanya mengajarkan anak untuk berpikir pada level yang rendah, level menghapal saja. Kita tidak mengajar anak berpikir pada level yang lebih tinggi yaitu analisa, sintesa dan evaluasi. Jadi, bila kita berbicara mengenai sistem pengujian, kebanyakan yang anak lakukan adalah suatu permainan yang tidak bermutu. Anak hanya belajar menghapal dan membeo. Anak tidak dibenarkan untuk berpikir kreatif dan inovatif. Agar lulus dan selamat, anak harus menjawab seperti yang diajarkan oleh guru dan harus sesuai dengan kunci jawaban yang dimiliki guru. Para pendidik saat ini telah merendahkan martabat dan kemampuan mahluk ciptaan Tuhan. Otak kita, yang memiliki kemampuan yang sangat luar biasa, dirancang untuk berpikir namun sistem pendidikan telah mereduksi
fungsi
otak
hanya
sebagai
mesin
foto
kopi.
Setiap kegagalan yang dialami oleh anak di sekolah akan mengakibatkan konsep diri yang buruk. Padahal kita tahu bahwa konsep diri merupakan pondasi untuk keberhasilan di bidang apa saja dalam hidup. Dari pengalaman saya memberikan konseling, saya menemukan bahwa konsep diri yang buruk ini selalu berhubungan dengan berbagai kegagalan yang telah atau pernah dialami saat sekolah. Dan satu hal yang penting yang saya temukan adalah bahwa untuk bisa memperbaiki konsep diri yang sudah terlanjur negatip atau buruk kita perlu mencari dan mengingat kembali berbagai keberhasilan yang pernah kita capai (kisah sukses). Mengutip apa yang Glasser katakan, "Tidak peduli berapa banyak kegagalan yang pernah dilakukan oleh seseorang di masa lalu, tidak masalah apa latar belakang, budaya, warna kulit, latar belakang sosial ekonomi, atau apapun itu, ia tidak akan bisa berhasil hingga ia, melalui suatu kesempatan, mulai mencapai keberhasilan dalam salah satu aspek kehidupan mereka". Saya percaya jika seorang anak, tidak peduli apapun latar belakangnya, dapat berhasil di sekolah, maka ia mempunyai kemungkinan besar untuk berhasil dalam hidupnya. Jika ia merasakan kegagalan dalam proses pendidikannya, baik itu pada tingkat SD, SMP, dan SMA, atau di PT/Universitas, maka kesempatannya untuk berhasil dalam
73
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
hidup menurun drastis. Kalau kita hubungkan dengan proses pemrograman pikiran, maka semuanya akan tampak sangat gamblang. Anak yang telah terlanjur (diprogram untuk) percaya bahwa ia adalah seorang pecundang, bodoh, tidak bisa, dan selalu gagal, pasti akan menjadi seperti yang ia yakini. It's a self-fulfilling prophecy. Sudah saatnya kita mengubah sistem pendidikan kita menjadi suatu sistem yang benar-benar mampu memberdayakan anak kita. Merupakan tanggung jawab kita bersama untuk bisa membantu mengembangkan semua potensi yang dimiliki olah anak-anak kita, melalui proses pendidikan yang memanusiakan anak manusia. Lalu bagaimana cara kita untuk bisa membantu anak berkembang? Ada dua hal dasar, menurut Glasser, yang perlu diperhatikan berkenaan dengan kebutuhan anak. Yang pertama, kebutuhan akan cinta dan mencintai. Yang ke dua adalah kebutuhan akan rasa
diri
berharga.
Kebutuhan akan cinta dan mencintai ini merupakan hal yang paling mendasar yang perlu didapat oleh anak, dan berlaku sebagai pondasi untuk mencapai sukses. Jika seseorang mampu memberikan dan menerima cinta, dan mampu melakukannya secara konsisten dalam hidupnya, maka sampai pada tingkat tertentu ia bisa dikatakan berhasil. Sering kali kita berpikir bahwa pemenuhan kebutuhan cinta dan mencintai ini hanya bisa dilakukan di rumah saja. Ternyata keyakinan ini salah. Banyak masalah yang timbul di sekolah, baik itu dalam bentuk murid yang tidak kooperatif, tidak ada motivasi belajar, masalah disiplin, murid yang nakal, dan masalah lainnya, semua berawal dari tidak terpenuhinya kebutuhan mendasar seorang anak yaitu cinta dan mencintai. Anak membutuhkan cinta tidak hanya dari rumah, tetapi juga di sekolah, baik
itu
dari
gurunya
maupun
dari
kawan-kawannya.
Sekolah lebih banyak memperhatikan kebutuhan dasar yang ke dua yaitu rasa diri berharga. Bagaimana sekolah bisa memenuhi kebutuhan rasa diri berharga? Untuk bisa mencapai rasa diri berharga dibutuhkan pengetahuan dan kemampuan untuk berpikir. Jika seorang anak masuk sekolah dan gagal dalam upaya memperoleh pengetahuan, belajar cara belajar, belajar berpikir yang benar ? berpikir level tinggi, belajar memecahkan masalah, maka kegagalan ini akan terus terbawa hingga anak menjadi manusia dewasa. Orangtua, lingkungan, dan masyarakat tampaknya tidak mampu memperbaiki
kegagalan
ini.
74
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Dalam proses mengembangkan rasa diri berharga, dengan memiliki
Februari 2013
pengetahuan,
mampu berpikir benar dan memecahkan masalah yang dia hadapi, seorang anak akan mempunyai rasa percaya diri yang kuat untuk belajar memberi dan menerima cinta. Paling tidak seorang anak mempunyai peluang yang lebih besar untuk mendapatkan cinta, saat ia merasa dirinya berharga, sehingga ia dapat bertahan dalam menghadapi penolakkan. Melalui cinta seorang anak akan mengembangkan motivasi untuk berhasil dan merasa diri berharga. Jika anak tidak belajar untuk bisa memberikan cinta maka anak akan menjadi anak yang sering merasa gagal. Hal ini terlihat pada anak yang terlalu dimanja dan
terlalu
dilindungi.
Cinta dan rasa diri berharga ini merupakan satu kesatuan yang sering kita hubungkan dengan identitas pribadi. Cinta dan rasa diri berharga dapat dipandang sebagai dua jalan untuk mencapai identitas pribadi yang berhasil. Bagi kebanyakan anak hanya ada dua tempat di mana mereka bisa mendapatkan identitas diri sebagai pribadi yang sukses
yaitu
di
rumah
dan
sekolah.
Dalam konteks sekolah, cinta dapat diwujudkan dalam bentuk tanggung jawab sosial. Bila anak tidak belajar untuk bertanggung jawab terhadap sesama, peduli dengan sesama, dan membantu sesama, maka cinta akan menjadi konsep yang lemah dan terbatas.
Fakta #4. Homeshcooling Lebih Baik Daripada Pendidikan Formal? HomeSchooling semakin marak di Indonesia, Hal ini yang membuat saya menjadi penasaran. Jika di amati dengan peningkatan yang lumayan drastis berarti ada sesuatu yang membuat sekolah di rumah ini semakin diminati. Maka untuk memenuhi rasa penasaran akhirnya Googleling aja deh dan ketemu web homescholling , waduh…jadi itu yang membuat mereka tidak mensekolahkan putra-putrinya di sekolah formal, diantaranya adalah kualitas pelayanan guru, budaya sekolah dan lainnya. Bagi saya setelah membaca artikel ini ya …mengevaluasi diri, sudah betulkan saya menjadi guru selama ini. selanjutnya adalah improvment and upgrade diri
75
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
Berikut 20 alasan mengapa beberapa orangtua tidak mau menyerahkan anak-anakku kepada lembaga pendidikan bernama sekolah formal: 1. Orang tua membayar guru untuk melakukan satu hal saja yaitu: menolong anakanak belajar. Tetapi jika anak-anak tidak belajar, guru tidak mungkin mencoba caracara baru sampai ada satu cara yang berhasil membuat mereka semua paham. Guru akan
terus
melanjutkan
pelajaran
untuk
mengejar
target
kurikulum
dengan
meninggalkan anak-anak yang tetap tidak paham. Kegagalan sebenarnya ada pada sistem: satu orang dewasa mengajar banyak anak, tetapi kesalahan dilimpahkan pada anak-anak. Anak-anak ditempeli cap bodoh, pemalas, diberi ranking terendah, bahkan belakangan ada cerita tentang guru yang berani memberi label ADHD kepada anakanak didiknya. 2. Kalau anak-anak menjadi pintar, sekolah yang berbangga diri dan dipuja-puja. Kalau anak-anak nilainya buruk, yang salah anak itu sendiri bahkan orang tuanya dinilai tidak becus membimbing anak belajar atau menjatuhkan tuduhan tentang kondisi keluarga yang tidak harmonis. Anak yang menyulitkan sekolah akan ditendang keluar. Sekolah tidak akan pernah mau bertanggung jawab atau pun mengakui bahwa telah gagal mendidik anak. 3. Anak-anak yang paling membutuhkan bimbingan malah dihukum dengan nilai buruk, disetrap, ranking rendah, dan dihancurkan kepercayaan dirinya. Tidak manusiawi. 4. Sekolah boleh-boleh saja menjalankan hukuman keras, kekerasan fisik, atau pun tekanan mental kepada anak-anak didiknya atas pelanggaran minor, dan anak-anak tidak diberi kesempatan diadili secara proporsional. Orang tua lebih sering tidak diberi tahu sekolah soal insiden yang melibatkan anaknya. 5. Guru boleh-boleh saja menurunkan nilai rata-rata ujian anak ataupun memberikan nilai di bawah lima kepada anak-anak yang dianggapnya tidak menurut atau sering membolos. Bahkan guru tidak malu-malu mengancam murid-muridnya soal hal ini meskipun tindakan itu merupakan pemalsuan data prestasi akademik, dan berarti guru-
76
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
guru ini berdusta. Guru seperti ini terutama guru untuk mata pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, dan Agama yang menentukan kenaikan kelas atau kelulusan. 6. Atmosfer sekolah bersifat destruktif terhadap orientasi dan nilai-nilai agama Islam. Jika sekolah menentukan seragam olahraga adalah celana pendek, tidak ada yang bisa menentang. Jam pelajaran agama Islam, guru agama menyuruh memakai kerudung. Tetapi saat pelajaran olahraga, siswi-siswi pakai celana pendek dan pameran paha. Absurd. Pacaran tidak ada dan dihindari dalam ajaran Islam, namun kebanyakan siswa-siswi sekolah sudah mengenal cinta-cintaan dengan lawan jenis sejak usia sangat dini. Belum lagi peredaran obat terlarang, pornografi, dan rokok di sekolah. Siswi-siswi wajib berenang kalau tidak mau nilai olahraganya dikurangi, tidak perduli meskipun mereka pakai jilbab. Falsafah sekolah adalah: peraturan sekolah harus diutamakan, peraturan Tuhan bisa diatur sesuai sikon, kehidupan beragama dipisahkan dari kehidupan sekular. Mungkin ini sebabnya di negara yang beragama ini banyak pejabat yang ibadahnya rajin, tetapikorupsi jalan terus. 7. Kecepatan pelajaran di kelas sering kali tidak sesuai dengan kecepatan individu setiap anak. Anak-anak berbakat yang jauh lebih maju dari teman-teman sekelasnya dipaksa mengerjakan tugas-tugas yang ditetapkan guru. Anak yang sudah bisa membaca harus tetap mengeja huruf. Anak yang sudah lancar menulis harus tetap menulis satu kalimat yang sama 100 kali meskipun dia ingin mengarang cerita. Kalau si anak menolak, dia dianggap membangkang guru. Sangat jarang anak-anak seperti ini boleh lompat kelas. Akibatnya mereka jenuh, tugas sekolah menjadi siksaan sekaligus penghinaan terhadap harga diri mereka.
77
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
Sementara anak-anak yang lambat seringkali ditinggal begitu saja. Seorang guru dengan blak-blakan mengatakan,”Dengan jumlah murid yang banyak, guru tidak pasang target semua murid harus bisa.” Horor. 8. Percobaan sains di laboratorium yang dilengkapi peralatan ekstensif hanyalah pengulangan rutin dari pengetahuan pakem yang sudah jamak diketahui. Hasil percobaan yang ’salah’ tidak dihargai. Anak-anak sekolah dengan jas lab yang keren itu tidak
akan
pernah
diizinkan
melakukan
percobaan
sains
yang
benar-benar
eksperimental. Sayangnya anak-anak itu sudah diperbodoh sedemikian rupa sehingga tidak terpikirkan atau tidak berani protes. 9. Para siswa sekolah swasta dengan perpustakaan super lengkap ternyata tidak mempunyai waktu untuk membaca buku-buku koleksi perpustakaan. Terlalu banyak tugas sekolah, terlalu banyak ujian, terlalu banyak buku teks yang harus dibaca, tidak sempat lagi untuk membaca buku-buku lain. Jadi buat apa perpustakaan dengan rakrak buku menjulang itu? Cuma polesan pemanis agar orang tua murid bersedia membayar SPP lebih mahal. 10. Sekolah membuat anak-anak berpikir bahwa hanya ada satu cara melihat masalah, hanya ada satu jawaban terhadap pertanyaan, tidak boleh mempertanyakan atau pun menggugat segala hal yang ditetapkan oleh otoritas atau pakar atau kunci jawaban. Apa yang tertulis di kunci jawaban itulah yang benar, tidak peduli kenyataan bilang apa, tidak peduli akal dan nalar bilang apa. 11. Sekolah mempunyai standar tersendiri tentang apa yang dihargai dan apa yang tidak, dan anak-anak harus menurut. Juara Olimpiade Fisika, dihargai. Juara menulis, tidak terlalu. Anak-anak jadi sibuk berpikir apa yang menyenangkan guru-guru, bukan dahaganya
sendiri
akan
ilmu
pengetahuan.
Singkatnya,
sekolah
hanya
mau
menumbuhkan minat, kreativitas, daya pikir, dan potensi anak-anak yang sesuai dengan visi sekolah. Berapa banyak anak-anak yang bakatnya dimandulkan oleh sekolah karena sekolah tidak bisa menghargai bakat mereka? Mereka dipaksa belajar
78
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
hal-hal trivial, tidak bermakna dalam kehidupan keseharian
Februari 2013
mereka, hanya demi nilai
rapor dan penghargaan guru. 12. Kurikulum sekolah adalah tetap, tidak boleh diubah-ubah, tidak boleh disesuaikan dengan minat masing-masing anak. Kurikulum yang saklek ini menjelaskan kenapa kebanyakan guru marah-marah jika murid bertanya. Murid-murid tidak perlu bertanya karena guru sudah tahu arah kurikulum. Pertanyaan dari murid tidak disambut baik sebab mengganggu kelancaran jalannya pelajaran saja. Sering kali kita mendengar cerita orang tua yang bangga karena anaknya kritis dan banyak bertanya. Pasti anak jenius, kata orang tuanya, tetapi setelah si anak dimasukkan sekolah, anak itu dianggap bodoh oleh gurunya karena ya itu… dia banyak bertanya. Pantas saja jenius macam Edison dan Einstein tidak bertahan di sekolah. 13. Sekolah bukan tanpa pengaruh buruk pada kejiwaan. Orang-orang yang lulus dari sekolah, baik ranking atau pun tidak, memiliki perasaan rendah diri, merasa bodoh tetapi berpura-pura pintar, merasa was-was yang tidak dapat dijelaskan, depresi tanpa sebab,
tidak
yakin
pada
pressure(tekanan pergaulan),
kemampuan
diri
sendiri,
rentan
terhadap peer
kecanduan pada belanja dan kepemilikan barang.
Pada masa-masa bertumbuh yang penting, anak-anak telah diekspos pada rasa takut yang sedemikian besar di sekolah. Takut hukuman guru, takut nilai jelek, takut kalau ranking jelek akan jadi orang tidak berguna, takut, takut… Selama masa itu anak-anak tidak boleh banyak berbicara, diajari bahwa yang penting adalah maunya sekolah, sedangkan yang penting dan nyata bagi mereka adalah hal-hal bodoh yang tidak begitu penting. Anak-anak dikungkung dalam tembok sekolah, hanya boleh bergaul dengan orang-orang seumur yang sama-sama bego, sama-sama tidak tahu bagaimana cara bersosialisasi yang baik, sama-sama tidak tahu dunia luar.
79
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
14. Sekolah memisahkan teori dari konteks, meramu ilmu secara sedemikian rupa sehingga menjadi amat sangat membosankan. Sejarah menjadi hapalan kering tahun-tahun peperangan, matematika menjadi operasi angka-angka tidak bermakna, fisika menjadi hapalan rumus-rumus entah dari mana datangnya. Betapa banyak anak-anak yang jadi alergi matematika, fisika, sejarah, geografi gara-gara sekolah. 15. Sekolah menekankan pada hapalan, bukan pengertian utuh. Anak-anak yang mendapat nilai bagus di sekolah adalah anak-anak yang mahir menelan bulat-bulat hapalan, lalu mengeluarkannya tanpa ditelaah lagi saat ulangan. Tidak seperti disangka banyak orang, sekolah tidak berani kok mengajarkan logika kepada murid-muridnya. Sekolah bukan tempat menjadi pintar melainkan tempat menjadi penurut. Kalau muridmurid sungguh-sungguh pintar, pasti susah diatur, banyak protes, guru-guru kalah ilmu, dan jangan-jangan murid-murid minta homeschooling semua. 16. Ada guru-guru sekolah yang paling takut apabila murid-murid lebih pintar dari mereka, dan mereka berupaya dengan segala cara untuk menunjukkan bahwa muridmurid lebih bodoh, baik dengan pe-er yang luar biasa sulit, mengeluarkan soal ujian yang tidak pernah diajarkan, maupun standar nilai yang tidak jelas dan sulit mencapai nilai tinggi. (Sebaliknya, orang tua yang menjalankan homeschooling bersyukur ketika anak-anak menjadi lebih pintar.) 17. Ujian Nasional yang malah jadi petaka pendidikan nasional. 18. Bullying (kekerasan fisik dan atau psikis sesama anak) di sekolah. 19. Budaya contek-mencontek di sekolah. Silakan lihat komentar di bawah. 20. Sering aku bertanya-tanya, kenapa dulu di sekolah “ini” tidak diajarkan? Bagi aku, “ini” adalah teori kepemimpinan, pengelolaan uang, manajemen waktu, cara negosiasi, dan cara berpikir kritis, yang kalau aku pikir sekarang sebenarnya pengetahuan dasar.
80
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
Pertanyaan itu sendiri cukup mengguncangkan aku, jangan-jangan sekolah bukan tempat ideal menghabiskan masa kecil. Betul kata John Holt (bapak gerakan homeschooling), kebanyakan pelajaran yang diajarkan sekolah tidak dapat aku ingat, dan dari sedikit yang aku ingat ternyata tidak banyak berguna. Aku yakin hanya lingkungan alami, yakni keluarga, orang-orang terdekat, dan kehidupan nyata yang bisa mengajarkan hal-hal penting untuk masa depan anak, bukan
lingkungan
artifisial
bernama
sekolah
formal.
Dari
situ
aku
mulai
berpikir,homeschooling, mengapa tidak?
Fakta #5. Emangnya, Ngapain Kuliah? Oleh: Habib Asyrafi Segala sesuatu yang ada di zaman sekarang ini selalu kubandingkan dengan zaman keemasan Islam untuk membentuk suatu system yang lebih sempurna untuk Negara baruku nanti. Memang zaman itu lebih dahulu dari sekarang, tapi bukan jaminan bahwa ilmu orang dulu selalu lebih rendah dari sekarang (jika mau bukti coba cari kertas yang bisa menandingi pembuatan kertas papyrus mesir kuno, coba cari cara membuat perangkap tetap awet 3000 tahun lamanya selain struktur bangunan yang orang mesir kuno buat. Perpindahan ilmu terkadang tak semulus biasanya, ada generasi yang merahasiakan, membakar, atau menghilangkan suatu ilmu dari generasi penerusnya. (contoh: perang salib) Satu dari sekian banyak hal yang kubandingkan adalah sekolah. Pertanyaannya adalah apakah sekolah yang ada sekarang merupakan system pendidikan terbaik? Ini pertanyaan besar, sampai-sampai saya khawatir tulisanku ini dijadikan bahan para professor menulis karyanya. Memang apa masalahnya? Banyak! Siapa yang bertanggung jawab atas perubahan prilsaya anak yang menjadi tidak sopan pada orang tuanya? Siapa yang membuat anak tak pandai bergaul dengan orang tuanya? Siapa yang merebut waktu kebersamaan orang tua dan anak lebih dari siapa
81
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
pun? (Walaupun mungkin kita bisa jawab TV, seperti yang dijelaskan di note-ku sebelumnya tapi yang mau kujawab disini adalah) Sekolah. Sekolah mengambil 8 jam waktu anak tiap harinya, ini adalah 1/3 waktu seharinya dan ½ waktu bangunnya. Tidakkah ini hebat? Pendidikan adalah investasi yang paling menguntungkan. Saya tidak akan berdebat dengan hal itu, tapi tak adakah pendidikan lain yang lebih baik? Apakah hasil yang didapatkan dengan pengorbanan itu setimpal? Mungkin secara materi ya (balik modal) tapi bagaimana dengan hal lain yang dikorbankan (seperti waktu untuk kebersamaan contohnya). Siapa bilang orang yang tak sekolah tak bisa menjadi apa-apa? Lihatlah orang-orang yang asetnya miliaran itu, coba hitung yang tamat sekolah sebelum menjadi kaya. Tak sedikit juga memang yang malang nasibnya, tapi saya rasa masih ada korelasi lain sebelum kita bisa mematok pendidikan yang kurang sebagai penyebabnya. Setiap hari anak-anak dicekoki dengan materi-materi yang dianggap urgen, penting dan sebagainya. Seolah mereka tak akan bisa sukses tanpa apa yang mereka pelajari itu. Coba tanya anak-anak pernahkah mereka berpikir, “Mengapa saya harus belajar sesuatu yang tak berhubungan dengan cita-citsaya ini?” Orang tua pun termakan semboyan, “Sekolah dulu yang penting” dan berharap anaknya akan menjadi pintar, mendapat pekerjaan bagus dan mendapat gaji yang bagus sementara sekolah sibuk membentuk siswanya menjadi pegawai yang baik. Saya tak bilang sekolah itu buruk, hanya saja tak adakah yang lebih baik? Saya kemudian melirik ke belakang. Bagaimana cara orang dulu belajar? Pertama saya melihat ada atau tidak, orang dulu yang menjadi ilmuwan hebat pada masanya? Ternyata ada, mereka lebih dari sekedar ada mereka menguasai berbagai bidang ilmu sekaligus, mereka juga menemukan sesuatu yang belum tentu orang zaman sekarang bisa temukan. Itu artinya system pendidikan zaman dulu tidak jelas-jelas lebih buruk dari yang sekarang. Jadi bagaimana mereka belajar? Imam Mazhab belajar dengan berguru kepada orang yang dianggap ahli pada zamannya, berguru disini adalah seperti dengan mendatangi sang ahli di rumahnya atau di suatu majlis untuk kemudian memohon agar dia dicekoki imu dari awal sampai akhirnya. Dan beberapa literature lain yang lebih diketahui oleh anda yang belajar
82
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
khusus di bidang itu mengatakan bahwa pendidikan berlangsung di majlis-majlis seperti masjid, dimana si murid datang menemui gurunya. Satu perbedaan mendasar disini adalah arah kemauan. Di zaman sekarang, si murid tiba-tiba didudukkan orang tuanya di bangku sekolah untuk menerima sesuatu yang dia belum tahu apa. Sementara di zaman dulu, orang segala usia yang telah mengetahui segelintir tentang sesuatu tertarik untuk belajar lebih jauh sehingga dengan tekad bulat dia mendatangi si guru untuk kemudian minta diajarkan. Perbedaan berikutnya adalah siapa mendatangi siapa. Di zaman sekarang, di Indonesia terutama, si guru mendatangi si murid sehingga kelas adalah teritori si murid. Ini menimbulkan rasa bos pada murid. Sedangkan dulu, atau yng diterapkan di luar negeri sekarang, Si guru lah yang punya teritori, sehingga semua murid yang berada dalam teritori si guru adalah kekuasaan si guru pada jamnya. Ketiga adalah apa yang dipelajari. Saya rasa kita harus mendefenisikan ulang kurikulum, silabus dan apa yang harus dipelajari anak zaman sekarang ini. Zaman dulu orang hanya belajar apa yang ia minati. Kalau pun itu tak bisa berlsaya di zaman sekarang karena belum dewasanya si anak untuk memutuskan setidaknya kurikulum itu tetap dirasa masih terlalu banyak untuk mereka. Home schooling yang sedang dikembangkan sebenarnya agak sedikit lebih baik menurut saya dari pada sekolah ini. Saya sendiri sudah merasakan bagaimana seorang anak harus kehilangan waktunya dari jam 6 pagi hingga jam 5 sore dan pr pada malam harinya. Saya bahkan tak bisa bergaul dengan tetangga, saya tak pernah mempelajari bagaimana bergaul dengan tetangga. Masa anak itu sejatinya adalah masanya bermain, kalau pun belajar itu penting, maka janganlah itu sampai merebut hak sejati si anak itu sendiri, saya bersyukur masih dikaruniai waktu bermain sepanjang masa anak-anak saya. Saya jadi kasihan melihat anak yang full day school dan ditambah les privat pula. Jangan-jangan dan jangan sampai, sekolah hanya menjadi kambing hitam si orang tua yang juga sudah kehilangan waktu bersama si anak untuk bekerja dengan alasan demi anak-anak. Aku cenderung memikirkan system yang lebih mirip pertemuan di majlis-majlis, homeschooling dan semacam les saja ketimbang sekolah untuk negaraku nanti. Aku mau anak-anak tetap punya banyak waktu bermain. SETIDAKNYA ITULAH YANG PERNAH TERLINTAS DALAM PIKIRANKU, dan ini menjadi semakin kuat setelah aku melihat ini..
83
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
Itu adalah agenda program yang dilakukan yahudi untuk manusia, mereka ingin mengendalikan kita, mereka ingin meremote kita, dan sekolah adalah salah satu remotenya. Aku tak mau anak-anakku dipilihkan oleh mereka mana yang benar mana yang salah, mana yang penting mana yang tidak. Aku lebih suka anakku menjadi hafidz di sekolah hafidz tanpa punya gelar apa-apa daripada harus disuapi dengan materimateri mereka.
7. Ikhtiar Untuk Menjadi Kaya
Nabi Saw. adalah seorang pedagang dan dia cukup lama menjadi kaya daripada menjadi miskin.
Namun, ntah dia kaya atau miskin, beliau tetap sederhana.
Keempat sahabt Nabi semuanya pedagang dan hapir semuanya kaya raya.
Sepuluh sahabat Nabi yang dijamin masuk Syurga ternyata hamper semuanya pedagag.
Istri kesyangan Nabi seorang pedagang.
Islam dibawa masuk ke Indonesia oleh pedagang.
Sesepuh NU & Muhammadiyah seorang pedagang.
Serikat Dagang Indonesia berperan besar dalam kemerdekaan Indonesia.
Pedagang menggerakkan roda ekonomi.
Mereka membuka lapangan kerja.
Mereka berdonasi besar-besaran.
Mereka mempengaruhi pemerintah secara tidak langsung.
Mereka yang mengendalikan dunia secara tidak langsung.
Hampir semua Negara mayoritas muslim menikmati kemajuan disebabkan oleh SDA. Bukan SDM. Berikut jumlah penduduk dunia beserta pendapatan per kapita per tahunnya. Jumlah penduduk:
Kristen: 2 miliar
Islam: 1,4 miliar
84
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Hindu: 900 juta
Budha: 23 juta
Sikh: 23 juta
Yahudi: 14 juta
Atheis: 850 juta
Lain2: 525 juta
Februari 2013
Jumlah pendapatan mereka:
Yahudi: 16.100 dolar
Kristen: 9.230 dolar
Budha: 6.740 dolar
Islam: 1.720 dolar
Sikh: 702 dolar
Hindu: 392 dolar
Kalau kita sebagai pribadi, sebagai umat, ebagai bangsa, masih miskin dan lemah, yah kita bisa apa?
Ketika ditekan, paling-paling ikhtiar kita Cuma mengeluh dan mengutuk. Padahal Yahudi tahu persis, kutukan tidak mempan.
Boro-boro menyelamatkan Masjidil Aqsha. Mesjid di sebelah rumah saja tidak terselamatkan. Terbengkalai sekian lama. Karena kita miskin dan lemah.
Kalau kita sebagai pribadi, sebagai umat, dan sebagai bangsa suda hkaya dan kuat, lain ceritanya insya Allah.
Kita bisa menjaga diri agar tidak ditekan. Kita juga bisa menjaga pihak-pihak yang benar agar tidak ditekan.
Orang kafir pun tidak akan berani membuat film penghinaan Nabi dan membuat berita fitnah terhadap umat muslim tertentu seperti rohis, FPI, dan lain-lain.
“Sebaik-baik harta berada di tangan orang beriman.” Wasiat Nabi.
Dengan begitu, orang beriman dapat menyetir dunia ke arah yang lebih baik.
85
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
Lihatlah sekarang. Minyak Irak dikuasai Amerika. Sebagian Palestina dikuasai Israel. Belum lagi soal rekayasa tragedy WTC dan penyerangan Afganistan. Kita bisa apa?
Tentunya sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang kita cintai ini, kita berharap negara kita akan semakin maju dan menjadi negara maju yang masyarakatnya tidak lagi miskin. Namun salah satu ciri ciri negara maju adalah dengan semakin banyaknya jumlah pengusaha yang ada di negara tersebut, karena pengusaha adalah salah satu penggerak ekonomi negara secara langsung. untuk menjadi negara maju minimal 2 % dari jumlah penduduknya adalah pengusaha. Dengan melihat data sekarang ini Indonesia baru 1,56 %. Amerika 12 %, Jepang 10 %, Singapore 7 % dan Malasyia 5 %.
Saudara seiman di Palestina dibunuh begitu banyak. Padahal rasul bilang sesungguhnya Kabbah itu hancur lebih baik daripada nyawa seorang muslim.
Sementara kita sibuk memperdepatkan hal yang kurang lebih tidak penting. Sholat tarawih itu 11 atau 23 rakaat? Shubuh itu pakai qunut atau tidak? Tahiyyat akhir itu jari telunjuknya digoyangkan atau tidak? Sementara, saudara kita di Palestina berkali-kali meminta bantuan negeri kita. Apalah yang akan kita katakana ketika di Akhirat kelak ketika anak-anak di Paletina meminta bantuan sementang kita mengabaikannya?
Setelah disurvey, ternyata mayoritas orang Indonesia tidak mau kaya. Karena konsep mereka soal kekayaan salah besar.
Mereka kira kaya adalah mempunyai banyak harta. Padahal, itu sama sekali salah! Jelas salah! Itulah akar dari maksiat! Harusnya, kaya itu banyak sedekah, banyak wakaf, banyak zakat, dan banyak memberi.
Ketika mendengar kata, “duit banyak” dan “kaya” yang kita pikirkan adalah kita punya mobil banyak baru, rumah mewah besar, bisa makan enak setiap hari. Jelas saja, kaya seperti itu tidak baik. Tidak ada orang baik yang ingin terlalu mencintai dunia seperti itu.
Jarang kita ketika mendengar kata kaya, kita jadi terpikir, “Mau bangun Rumah sakit” “membangun mesjid” “menghajikan orang adik ipar” “mengumrohkan
86
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
orang tua” “merawat fakir miskin.” “mau membiayai majelis zikir dan majelis ilmu.” Dan lain-lain.
Kadang kita sok tabu seperti, “Ah, anak sudah bisa skolah sudah cukup.” “sudah bisa makan sudah cukup.” Tanpa kita pernah berfikir, “tetangga sebelah itu sekolah atau tidak?” “saudara seiman kita yang lainnya sudah makan atau belum?
Bahkan Nabi dan para sahabat yang kaya. Harta yang mereka cari itu sebagaian besar dan hampir semua diberikan kepada orang. Mereka hanya menggunakan sekadarnya saja. Makanya pakaian dan tempat tidur Nabi pun sederhana.
Kita tidak mau menjadi kaya, karena kita
percaya bahwa
harta
pasti
memperdayakan kita.
Padahal, kitalah yang harusnya memberdayakan harta.
Orang-orang kafir yang menerapkan ribawi seperi Israel dan Amerika, seperti Obama, mereka menggunakan system kapitalisme. Mereka menguasai sector public, media mainstream, sumber daya alam, dan menjadi uang sebagai komoditas secara ribawi. Akhirnya sebagian dari kita kesulitan untuk mencapai kebutuhan hidupnya. Ikhtiar apa yang bisa kita lakukan? Ya salah satunya, dengan cara berdagang.
Negara menerapkan sekulerisme. Dan kebetulan, MASALAH TERBESAR kita sekarang adalah sekulerisme ini. Perubahan drastis antara kejayaan islam dan keruntuhan umat saat ini ya sekulerisme.
Seandainya kita bisa menghancurkan sekulerisme, maka riswah (suap) pun akan susah dilakukan. Mayoritas wanita pun kehormatannya akan terjaga, yakni, menutup aurat seperti berjilbab pun bisa efektif dilakukan.
Karena ada riwayat yang mengatakan, Madinah itu seperti tumgpu api. Seandinya ada besi yang masuk, maka jadi bersih. Karat masuk, jadi bersih. Begitu pula bila maksiat masuk, maka akan terbersihkan. Salah satu contohnya, Rasul bilang, Pejabat yang mendapatkan gaji itu hukumnya haram. Jika kita kembali kepada system khalifah, maka itu bisa kita lakukan. Lagi, pencuri dan pezina pun bisa kita hokum dengan hokum yang selayaknya Rasul ajarkan.
87
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
Untuk membangkitkan islam, yang kita perlu tingkatkan adalah ketaqwaan individu, ketaqwaan berjamaah, dan ketaqwaan Negara.
Ini dicontohkan oleh Rasulullah Saw. Dalam membangun islam, 3 pilar tersebutlah yang Rasul bangun. Ini jelas terlihat ketika Rasul hijrah ke Madinah. Juga ketika Rasul dan para sahabat menakhlukkan kota-kota.
Dulu, 5 kota besar di dunia, kotanya adalah islam.
Rasul pernah besabda, kelak Konstantinopel dan Roma akan ditakhlukkan.
Dan benarlah sabda beliau, Konstantinopel telah ditakhlukkan oleh Muhammad Al-Fatih.
Alhamdulillah, kini menakhlukkan Roma bisa menjadi jatah kita.
Coba, selain tentunya kita berdo’a dan beribadah, ikhtiar apa yang bisa kita lakukan?
Mengumpat dan mengkritik kaum Yahudi seperti Obama, Amerika, Israel, pejabat yang tidak becus dan sebagainya di balik Koran dan televise juga tidak akan mengubah nasib. Karena Allah tidak akan mengubah nasibsuatu kaum sebelum kaum itu sendiri yang mengubahnya.
Memang, harta dan anak adalah ujian. Pernyataannya ini adalah peringatan. Bukan berarti kita harus menolak harta. Bukan berarti kita harus mengolak anak. Bukan! Intinya, tidak ada yang salah dengan harta. Yang penting, kita mampu bertanggung-jawab dari-mana dank ke-mana harta itu. Bahkan Alqur’an terang-terangan memerintahkan kita untuk berjuang dengan harta dan jiwa. (QS. 61: 11). Tidak cukup salah satunya.
Konon, di neraka itu banyak perempuan dan di surga itu banyak orang miskin. Apa benar? Anggaplah pertanyaan ini benar. Sama, pertanyaan ini hendaknya disikapi serbagai peringatan. Bukan berarti kita harus menolak menjadi perempuan. Bukan berarti kita menolak menjadi orang kaya. Bukan! Justru, Nabi Muhammad melarang keras umatnya berdoa agar miskin. Alih-alih begitu, beliau malah mengajarkan doa, “Ya Tuhan kami, berikanlah kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. (QS. 2: 201). Dilanjutkan beliau, “Agar engkau dapat membelanjatakan harta engkau di jalan Allah.” (HR. Bukhari Muslim).
88
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
Tapi ada hadits yang agak keliru terjemahannya. Yakni hadist, “Ya Allah masukkan aku dalam golongan miskin.” Padahal,
‘qolil’ disitu artinya sedikit.
Bukan miskin. Jadi do’a yang benar itu, “Ya Allah masukkan aku dalam golongan yang sedikit.” Karena ayat-ayat di Al-qur’an menegaskan pesan yang sedikit ini:
Kebanyakan mereka tidak berakal (mayoritas)
Kebanyakan mereka tidak berpikir
Kebanyakan mereka tidak mengetahui
Kebanyakan mereka tidak bersyukur
Dengan kata lain, hanya golongan yang sedikitlah yang berakal, berpkir, dan bersyukur, danmengetahui. Makanya Rasul Saw. Ingin menjadi golongan yang sedikit ini (minoritas).
Jadi iya begitu, kaya itu ujian. Miskin juga ujian.
Allah menegaskan bahwa kita tidak bisa mengaku bahwa kita ini beriman jika kita belum diuji.
Jadi mungkin, Allah bisa saja dan bisa jadi memberikan kekayaan ataupun kemiskinan kepada kita sebagai ujian.
Ketika kita miskin, apakah kita tetap beriman dan bersyukur? Atau kita murtad dan
kufur?
Kalau
kita
kufur,
itu
berarti
kita
gagal
menghadapi
ujian
(kemiskinan).
Kalau ketika miskin, tetapi kita tetap beriman dan bersyukur, maka kita berhasil meleawati ujian (kemiskinan) dan kita pun wAllahualam bisa dikatakan beriman.
Ketika kita kaya, apakah kita tetap neriman dan bersyukur? Atau kita murtad dan sombong? Kalau kita sombong, itu berarti kita gagal menghadapi ujian (kekayaan).
Kalau ketika kaya, tetapi kita tetap beriman dan zuhud, maka kita berhasil melewati ujian (kekayaan) dan kita pun wAllahualam bisa dikatakan beriman.
Jadi, mau miskin ataupun kaya itu pilihan. Sama-sama bisa ujian. Sama-sama bisa membuktikan bahwa kita beriman atau tidak. Namun, hendaknya, kita memilih kaya agar bisa membantu saudara-saudara kita.
Dan memang di Al-qur’an, Allah bersada, Allah menjadikan kekayaan dan kecukupan.
Bukan kekayaan dan kemiskinan. Jadi, insya Allah, penghapusan
89
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
kemiskinan itu masih bisa diikhtiarkan. Meski sudah memang, keberadaan orang miskin di dunia ini sudah pasti akan ada.
Jadi, produksilah sebesar-besarnya. Konsumsi sekadarnya. Distribusi seluasluasnya.
Itulah yang dicontohkan tokoh-tokoh islam.
Kalau contoh kafir itu, produksi banyak, konsumsi untuk dirinya pribadi pun banyak, dan distribusinya pun kecil bahkan tidak ada. Inilah kerjaannya Firaun, qarun, sya’labah, Michael Jackson, Mike Tyson, Amerika, Israel, dan orang kaya sombong
lainnya.
Maka
perekonomian
pun
hancur
karena
uang
tidak
digerakkan. Karena orang kaya jahat tidak bersedekah. Tidak menafkahkan hartanya di jalan Allah.
berikhtiarlah sungguh-sungguh menuju peroduksi sebesar-besarnya. Namun ingatlah bahwa hasil akhir adalah haknya Allah semata. Itu namanya tawakal.
Ketika hasil atau hartanya sedikit, tetaplah merasa cukup.
Sebaliknya, ketika hasil atau harta banyak, tetaplah bersikap sederhana.
Jadi, ‘merasa cukup’ dan ‘sederhana’ itu adalah soal sikap. Hartanya boeh saja banyak atau sedikit. Dan memang diusahakan banyak.
Memiliki harta banyak, apakah wajib? Yah tidak juga. Karena wajib itu bila dikerjakan berpahala dan jika tidak berdosa. Jadi kalau kita tidak kaya jadinya dosa? Tentu tidak. Juga kita sudah dipahamkan sejak awal bahwa hasil akhir adalah haknya Allah semata.
Agar zuhud, tidak terjangkit wahan, penyakit hubbud dunia. Berdayakanlah cinta yang benar. Cinta kepada Allah, memerankan peran khalifah menyetir dunia menjadi syar’i. Cinta kepada Rasul, meneladani kelakukan-kelakuannya semasa hidup beliau. Allahuma shalli ‘ala sayidina Muhammad. Cinta kepada orang tua, berikan
fasilitas
yang
sebaik-baiknya,
sebagaimana
mereka
memberikan
macam-macam sewaktu kita kecil, yang tak mungkin dapat kita balas. Cintakepada
sesame,
membantu
mereka
yang
tidak
mudah
mengakses
kebutuhan-kebutuhan mereka. Dan sebagainya.
Jangan tumpuk harta Putar harta ke jalan Allah.
90
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
Jangan pernah menaruh harta di hati. Harta itu cukup ditaruh di tangan. Isi hati dengan cinta, tanpa perlu mengikuti nafsu, insya Allah harta sebagai alat akan datang kepada kita untuk menyetir dunia sebagai khalifah.
Sumber────────────────────────── http://www.danisiregar.com/2012/11/kenapa-saya-ingin-berhentikuliah.html#.UQB5ESftS8A http://kolom-biografi.blogspot.com/2012/06/biografi-purdi-e-chandra-pendiri.html http://krismarevolution.blogspot.com/2012/04/sukses-tanpa-kuliah-bisa-tapiharus.html http://www.marketplus.co.id/2011/02/hendy-setiono-sukses-datang-berkat-konsepmatang/ http://id.wikipedia.org/wiki/Andrie_Wongso http://www.jamilazzaini.com/temukan-berlianmu/ http://kolom-biografi.blogspot.com/2009/12/biografi-bob-sadino-pengusahasukses.html http://biografi.rumus.web.id/biografi-yusuf-mansur/ http://ciputraentrepreneurship.com/kuliner/8952-reza-nurhilman-sang-presidenkeripik-pedas-maicih.html http://wahyudi-batam.blogspot.com/2008/04/deny-delyandri-owner-oleh-olehkhas.html
91
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
http://pusat-ternak-blog.blogspot.com/2011/10/biografi-jaya-setiabudi-penulispower.html http://hot.yukbisnis.com/nakal-itu-bagus/ http://ekonomi.kompasiana.com/wirausaha/2013/01/05/kenapa-kita-harus-menjadipengusaha-521659.html http://danielrosyid.com/kita-tidak-butuh-sekolah-apalagi-kurikulum.html http://danielrosyid.com/dunia-setelah-sekolah.html http://www.forplid.net/artikel/80-sekolah-dirancang-untuk-menghasilkan-orang-oranggagal-.html http://fandy-trk.blogspot.com/2010/05/apakah-home-schooling-lebih-baik-dari.html http://www.facebook.com/notes/habib-asyrafy/ngapain-sekolah/10150324393933478 www.twitter.com/hanya2menit Buku 7 Kejaiban Rezeki Buku Percepatan Rezeki Buku Hanya2Menit Buku Moslem Millionaire Buku Cashflow Quadrant Ceramah Ustadz Felix Siauw di IBF 2011 dan di iklan PMI
92
Kenapa Saya Ingin Berhenti Kuliah - DaniSiregar.com
Februari 2013
Dan, jadi serius nih nggak kuliah lagi? Iya, serius! Gilak si Dani! Bill Gates dibilang gila, Steve Jobs dibilang gila, pun Mark Zuckerberg dibilang gila, tambah satu lagi kayaknya nggak masalah. Hehehe! Yang perlu digarisbawahi itu bukan nggak Sekolah atau nggak kuliahnya, tapi, belajar seriusnya. Sekali lagi, yang perlu digarisbawahi itu bukan nggak Sekolah atau nggak kuliahnya, tapi, belajar seriusnya.
True Story
93