APLIKASI SABWEBAN SEBAGAI MEDIA EVALUASI PEMBELAJARAN
ARTIKEL ILMIAH Simposium Guru dan Tenaga Kependidikan Nasional Tahun 2016 Topik:
“Teknologi informasi sebagai media dan sumber pembelajaran”
Oleh OONG HIDAYAT, S.Pd
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI
DINAS PENDIDIKAN ACEH DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN ACEH TIMUR
SMK NEGERI 2 PEUREULAK
APLIKASI SABWEBAN SEBAGAI MEDIA EVALUASI PEMBELAJARAN
A. Pengantar Pendidikan merupakan suatu kesuluruhan yang komplek dan utuh. Proses pendidikan di sekolah terdiri dari beberapa proses yang harus dilaksanakan oleh pendidik itu sendiri. Beberapa proses pendidikan yang wajib dilaksanakan antara lain persiapan rencana pembelajaran, proses pembelajaran dan evaluasi pembelajaran untuk melihat sejauhmana keberhasilan pendidik dalam mengajarkan suatu ilmu kepada siswa. Evaluasi
pendidikan
merupakan
bagian
dari
proses
penyelenggaraan pendidikan yang wajib dilakukan. “Evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sebagaibentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan.” (PP No.19 Tahun 2005) Menurut peraturan tersebut, proses evaluasi pendidikan itu wajib dilaksanakan oleh guru sebagai penanggung jawab dalam proses pembelajaran siswa. Dalam rangkaian proses evaluasi pendidikan tersebut,
guru harus
melakukan
evaluasi pembelajaran
yang
merupakan bagian dari rangkaian proses evaluasi pendidikan. Proses evaluasi tersebut dapat dilakukan dengan jalan memberikan tes atau ujian yang bisa diadakan setiap selesai satu bab pembelajaran atau biasa disebut dengan ulangan harian, ujian tengah semester atau ujian akhir semester. Tes yang diberikan dapat berupa soal-soal pilihan ganda, isilah dan atau essay. Suharsono (2014) menyebutkan evaluasi pendidikan memiliki peranan yang sangat penting, terutama untuk melihat keberhasilan guru dalam melahirkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Seorang guru diharuskan mampu
memillih evaluasi
dengan
kegiatan pembelajaran, dengan pengembangan
program
2
pembelajaran
yang
sesuai
evaluasi pembelajaran yang tepat dan sesuai, maka dapat meningkatkan prestasi belajar siswa serta berpengaruh positif terhadap keefektifan belajar. Namun, dalam pelaksanaannya seringkali guru memberikan tes kepada siswa hanya untuk mengukur kemampuan siswa dan hanya menghitung jawaban benar atau salahnya saja yang nantinya akan jadi tolak ukur nilai kemampuan siswa tersebut. Padahal, seharusnya tes tidak hanya untuk mengukur kemampuan siswa tetapi juga harus menjadi bahan evaluasi bagi guru tentang pemahaman siswa akan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Hal tersebut sulit dilakukan karena dalam prosesnya soal-soal tes
yang diberikan
tidak
dirancang
untuk
mendeteksi
tingkat
pemahaman siswa dalam pembelajaran. Hal ini dapat diatasi bila menggunakan sebuah alat evaluasi berupa sistem penilaian atau sistem asesmen yang dirancang untuk mengukur tingkat kemampuan siswa, dan juga dirancang untuk mendeteksi tingkat pemahaman siswa terhadap poin-poin yang diujikan. Perkembangan zaman yang semakin cepat terutama dalam bidang
teknologi
pada
saat
ini
memungkinkan
pendidik
mengembangkan sistem asesmen yang berkualitas, bukan hanya mendetekasi kemampuan siswa tetapi juga tingkat pemahaman siswa tersebut. Sistem asesmen
yang
dikembangkan
didalamnya
akan
menggunakan instrumen tes berupa soal pilihan ganda dua tingkat. Sistem ini dirancang untuk merekam setiap siswa dalam memilih opsi jawaban baik benar ataupun salah. Setiap siswa harus memilih pilihan jawaban dan memberikan alasan pada pilihan yang ada. Selanjutnya setiap jawaban-jawaban siswa yang telah masuk ke dalam sistem akan dijadikan sebuah pelaporan bagi guru tentang tingkat pemahaman siswa terhadap suatu soal (Hakim, 2012). Sistem asesmen ini akan berbasis web sehingga nama sistem yang dikembangkan adalah SABWEBAN (Sistem Asesmen Berbasis Web
3
Aneuk Nanggroe). Keuntungan yang akan
diperoleh
dari
sistem
berbasis web adalah bersifat multi platform sehingga dapat digunakan oleh sistem operasi apapun. Karena apabila sistem tersebut hanya dapat digunakan di salah satu sistem operasi saja apalagi berbayar maka akan sulit untuk dilirik para pengguna. Selain itu, selama tersedia koneksi jaringan atau internet, maka
guru
dan
siswa
bisa
melaksanakan proses evaluasi pembelajaran dengan menggunakan sistem ini. Keuntungan lain yang dapat diperoleh dari SABWEBAN adalah pengguna dapat
membuat
skala
tersendiri
dan memungkinkan
pengguna untuk langsung menggunakan data masalah dalam sebuah tabel multikriteria sehingga perhitungannya cepat dan sederhana. B. Masalah Evaluasi merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Evaluasi dapat mengukur sejauhmana sudah keberhasilan seorang pendidik untuk mengajarkan sesuatu kepada anak didiknya. Materi yang diajarkan kepada peserta didik harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku pada sekolah tersebut. Untuk mengukur ketuntasan pembelajaran dalam suatu indikator maka pendidik harus membuat soal-soal dalam setiap ujian. Namun, ada beberapa permasalahan yang timbul ketika guru membuat soal yang sudah biasa dilakukan selama ini. Permasalah-permasalahan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Ujian manual tidak efektif dan efisien Ujian
manual
yang
dimaksud
disini
adalah
ujian
dengan
menggunakan kertas baik soal choice atau essay. Ujian tersebut memiliki beberapa keterbatasan antara lain terlalu boros kertas, karena setiap kali ujian siswa menghabiskan dua sampai tiga lembar kertas. Ujian dengan menggunakan kertas juga rawan adanya kecurangan yang dilakukan oleh
4
siswa. Selain itu ujian dengan kertas juga membutuhkan waktu untuk setiap pemeriksaan hasil ujian.
2. Kesulitan dalam menganalisis soal Ujian yang selama ini dibuat oleh guru sering kali memperoleh nilai dibawah KKM yang telah ditetapkan. Hal ini karena soal ujian yang di buat guru sering kali tanpa melalui analisis butir soal langsung diberikan kepada peserta didik. Sehingga peserta didik merasa kesulitan dalam menjawab pertanyaan, sehingga akan memberikan dampak nilai kecil bagi peserta didik dan kurang dari KKM.. Oleh karena itu analisis butir sangat diperlukan untuk menghasilkan soal yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Analisis
butir
soal
yang
dilakukan
oleh
guru
selama
ini
membutuhkan waktu dan menjadikan guru malas untuk menganalisis dari setiap soal yang dibuatnya. Guru-guru juga membutuhkan training khusus untuk mempelajari bagaimana menganalisis butir soal yang terbaik. Waktu yang efektf dan efisien juga sangat dibutuhkan dalam menganalisis butir soal tersebut.
3. Ujian manual tidak dapat memetakan kemampuan siswa Ujian
pada
hakikatnya
untuk
melihat
sejauhmana
sudah
kemampuan siswa setelah proses pembelajaran. Guru harus bisa memetakan kemampuan setiap siswa melalui ujian yang diberikan. Ujian yang diberikan tidak hanya menghasilkan nilai atau skor saja, namun harus bisa memetakan kemampuan setiap siswa. Guru juga harus mampu menganalisis soal mana saja yang masih sulit dijawab oleh siswa. Ujian manual belum bisa menjawab permasalahan tersebut. Ujian dengan menggunakan kertas hanya untuk melihat hasil ujian dalam bentuk angka, sedangkan pemetaan kemampuan siswa tersebut belum bisa dilakukan.
5
C. Pembahasan dan Solusi Untuk dapat memperbaiki dan meluruskan pemahaman siswa yang kurang atau belum utuh, maka guru perlu untuk mengetahui bagaimana pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan, sehingga dapat dilakukan tindakan untuk meluruskan pemahaman siswa yang salah tersebut. Untuk mengungkap hal tersebut dapat digunakan tes. Tes yang digunakan adalah untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa
sehingga
berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut dapat
dilakukan pemberian perlakuan yang tepat (Arikunto, 2009). Tes ini dapat dilakukan pada input siswa yang akan mengikuti program, terhadap siswa yang sedang mengikuti program atau di akhir program yang siswa ikut (Wijaya, 2013). Kekhususan
tes
ini,
adalah mampu untuk mengidentifikasi kesulitan belajar (Wijaya, 2013). Bentuk tes yang dapat digunakan dalam menganalisa pemahaman siswa dapat berupa : a. Peta konsep b. Pilihan ganda beralasan c. Pilihan ganda bertingkat d. Tes essay e. Wawancara diagnostik f. Diskusi kelas g. Praktikum dengan tanya jawab 1. Sistem Ujian (SABWEBAN)
Asesmen
Berbasis
Web
Aneuk
Nanggroe
Sistem penilaian online merupakan evaluasi kemajuan belajar siswa atau peserta didik dalam kurun waktu satu semester yang dilakukan tes dalam suatu media online dan bisa di akses dimanapun berada dengan bantuan jaringan internet. SABWEBAN berbeda dengan sistem ujian online yang ada selama ini. Sistem tersebut selain menghasilkan hasil ujian pada umumnya, juga akan menganalisis soal mana saja siswa
6
tidak paham, menebak atau sudah paham. Untuk menganalisis ujian tersebut diperlukan beberapa komponen pendukung antara lain.
Website dan Homepage Menurut Sutarman (2003), Website (situs web) adalah merupakan alamat
URL yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan data dan
informasi dengan berdasarkan topik tertentu. Web Page (halaman web) merupakan halaman khusus dari situs web tertentu yang tersimpan dalam bentuk file. Dalam web page tersimpan berbagai informasi dan link yang menghubungkan suatu informasi ke informasi lain pada website yang berbeda. Home Page merupakan halaman pertama atau sampul dari suatu website yang berisi tentang apa dan siapa dari perusahaan atau instansi atau organisasi pemilik website tersebut. Jadi pada dasarnya home page merupakan sarana dasar untuk memperkenalkan secara singkat tentang apa yang menjadi isi dari keseluruhan website dari suatu organisai atau pribadi. Situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi, gambar gerak, suara, dan atau gabungan dari semuanya itu baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan link-link. HTML Menurut Sutarman (2003), HTML (Hypertext Markup Language) adalah suatu bahasa yang digunakan untuk menulis halaman web. HTML dirancang untuk digunakan tanpa bergantung pada suatu platform tertentu (platform independent). Dokumen HTML adalah suatu dokumen teks biasa, dan disebut sebagai markup language karena mengandung tandatanda (tag) tertentu yang digunakan untuk menentukan tampilan suatu teks dan tingkat kepentingan dari teks tersebut dalam suatu dokumen.
7
HTML
adalah
merupakan
pengembangan
dari
standart
pemformatan dokumen teks yaitu SGML (Standart Generalized Markup Language). Sejak awal perkembangan sampai sekarang ini telah tersedia berbagai macam versi HTML.Perbedaan dokumen HTML dengan dokumen lainnya adalah untuk HTML dapat memberikan suatu format seperti bentuk tebal, miring, form, list, tabel sedang, dokumen teks biasa tidak bisa. Dokumen HTML bisa mengandung suatu link (hubungan) ke bagian dalam dokumen tersebut atau ke dokumen lain pada server yang sama atau server yang berbeda. Untuk menjalankan dokumen HTML harus menggunakan program khusus yang disebut dengan web browser. Ciri utama dokumen HTML dikategorikan menjadi dua yaitu elemen yang berfungsi memberikan informasi tentang dokumen tersebut dan elemen yang menentukan bagaimana isi suatu dokumen ditampilkan oleh browser, seperti paragaf, list, tabel, dan lain-lain. Dokumen HTML memiliki tiga buah tag utama yang membentuk struktur dari dokumen HTML yaitu HTML, HEAD, dan BODY. PHP PHP singkatang dari Hypertext Preprocessor. PHP merupakan bahasa berbentuk skrip yang ditempatkan dalam server dan diproses di server. Hasilnya akan dikirim ke client, tempat oemakai menggunakan browser. Secara khusus, PHP dirancang untuk membentuk web dinamis, artinya PHP dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini. Pada
saat
ini,
PHP
cukup
populer
sebagai
ganti
piranti
pemrograman web,terutama di lingkungan linux. Walaupun demikian, PHP sebenarnya juga dapat berfungsi pada server-server yang berbasis UNIX, Windows NT dan Macintosh. PHP bersifat bebas dipakai dan tidak perlu membayar apapun untuk menggunakan perangkat lunak ini (Kadir, 2004). Skrip PHP berkedudukan sebagai tag dalam bahasa HTML. Hipertext Markup Language (HTML) adalah bahasa standar untuk
8
membuat halamanhalaman web. Kode PHP diawali dengan . Pasangan kedua kode inilah yang berfungsi sebagai tag kode PHP. Berdasarkan tag inilah pihak server dapat memahami kode PHP dan kemudian memprosesnya. Hasilnya dikirim ke browser. Kode PHP menyerupai bahasa C (Kadir, 2004) Variabel adalah suatu bentuk kata atau huruf atau string yang berfungsi untuk menyimpan suatu nilai didalamnya dapat diubah sewaktuwaktu. Aturanaturan yang digunakan untuk menuliskan variabel dalam PHP adalah sebagai berikut (Nugroho, 2004) : a. Pendeklarasian variabel harus ditandai dengna string ($). b. Variabel dapat menggunakan huruf kecil maupun huruf besar atau perpaduan antara keduanya. b. Penulisan variabel tidak boleh menggunakan angka. a. Apabila ingin menggunakan angka sebagai variabel maka dapat menggunakan tanda underscore (_) untuk memulainya. b. Tidak boleh menggunakan bentuk-bentuk karakter yang tergolong ke dalam ASCII. Salah satu kelebihan dari PHP adalah mampu berkomunikasi dengan berbagai database yang terkenal. Dengan demikian, PHP dapat menampilakn data yang bersifat dinamis yang diambil dari database. Pada saat ini PHP sudah dapat berkomunikasi dengan berbagai database meskipun
dengan
kelengkapan
yang
diantaranya adalah (Kadir, 2004) : a. Microsoft Access b. MSQL c. MySQL d. Oracle e. Postgre SQL f. Sybase, dsb
9
berbeda-beda.
Beberapa
MySQL MySQL (My Structured Query Language) adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal. Hal tersebut dikarenakan MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa dasara untuk mengakses database. SQL adalah suatu bahasa permintaan terstruktur yang telah distandarkan untuk semua program pengakses database. Pada MySQL, sebuah database mengandung satu atau sejumlah tabel. Setiap tabel terdiri atas sejumlah
beris dan
setiap
baris
mengandung satu atau beberapa kolom (Kadir, 2004). Langkah pertama yang harus dilakukan untuk dapat menghubungkan program PHP dengan database MySQL adalah membuka koneksi. Hal tersebut
dilakukan
dengan melakukan ijin akses yang menunjuk pada alamat server dan soket yang dimiliki database MySQL tersebut. Untuk melakukan pembukaan koneksi dengan database PHP memiliki fungsi yang disebut mysql_connect() dengan sintaks dasar sebagai berikut : mysql_connect (sting host, sting username, sting password) sintaks di atas khususnya pada host dapat diisi dengan alamat server MySQL tersebut berada. Apabila database MySQL berada pada komputer tempat
membuat program maka menggunakan localhost
sebagai nilainya. Sedangkan apabila letak dari database berada pada komputer lain maka menggunakan nomor IP sebagai alamat pemanggil (Nugroho, 2004) 2. Prosedur Ujian dengan SABWEBAN Ujian dengan menggunakan aplikasi SABWEBAN harus mengikuti beberapa prosedur untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Prosedur tersebut antara lain: Tahap Pengembangan Butir Soal dan Sistem Sebelum dilakukan tahap pengembangan butir soal dan sistem, peneliti melakukan konsultasi ke beberapa ahli yang memang nantinya akan sangat berguna dalam pengembangan sistem asesmen berbasis 10
web. Peneliti juga melakukan pertemuan dengan guru mata pelajaran Fisika
di
sekolah
yang
akan
dijadikan
tempat
penelitian untuk
menentukan kebutuhan fitur sistem, kapan penelitian dan uji coba sistem akan dilakukan. Karena peneliti harus menyesuaikan materi dan instrumen soal yang diberikan kepada siswa. Tahapan pengembangan butir soal dilakukan melalui beberapa tahapan tes yaitu dengan menggunakan tes essay, dan tes pilihan ganda beralasan. Tes essay digunakan untuk mengumpulkan jawaban siswa yang akan digunakan sebagai pilihan jawaban dalam tes pilihan ganda beralasan. Tes pilihan ganda dilakukan untuk mengumpulkan alasan siswa yang akan digunakan dalam pilihan alasan di tingkat kedua dalam tes diagnostik pilihan ganda dua tingkat (two tier multiple choice).
Tahap Perancangan Sistem Sistem Asesmen Berbasis Web Aneuk Nanggroe (SABWEBAN) dirancang untuk memotivasi siswa dalam menjawab soal. Sistem ini juga memudahkan guru dalam menilai hasil dari evaluasi pembelajaran. Hasil yang didapatkan bukan hanya nilai, tetapi juga tingkat pehaman siswa terhadap materi fluida dinamis. Perancangan aplikasi sistem evaluasi pembelajaran berbasis web dilakukan dengan cara melakukan pemrograman interface (tampilan muka) dan perancangan database. Pemrograman interfacemenggunakan HTML yang di dalamnya disisipi skrip PHP. Pemrograman interface sistem yang dikembangkan adalah perhitungan tingkat pemahaman siswa, tingkat kesukaran, daya pembeda, validitas, reliabilitas, tabel distribusi frekuensi, kelulusan individu, kelulusan klasikal dan grafik. Perancangan database
aplikasi
sistem
evaluasi
menggunakan database MySQL.
11
pembelajaran
berbasisweb
Tahap Uji Kelayakan Soal dan Sistem Tahap validasi soal dilakukan dengan metode content validaty ratio (CVR). Soal yang telah disusun dari hasil pengembangan butir soal kemudian divalidasi oleh para pakar yang tediri atas guru mata pelajaran dan dosen pendidikan fisika, untuk memperoleh nilai CVR. Soal yang diterima adalah soal yang memiliki CVR ≥ 0,99. Setelah itu dilakukan penerapan awal produk soal untuk mengukur reliabilitas soal tersebut. Sedangkan Uji kelayakan aplikasi sistem evaluasi pembelajaran berbasis web dilakukan oleh ahli dan calon guru. Uji ahli dalam penelitian ini menggunakan metode angket dan cheklist yang dilakukan oleh ahli evaluasi Tabel 3.1 Range Persentase Kualitas Aplikasi No Interval Kriteria 1 76% - 100% Baik 2 51% - 75% Cukup 3 26% - 50% Kurang Baik 4 0% - 25% Tidak Baik Sumber: Muntoha, 2010 Tahap Penerapan Sistem Pada tahap penerapan sistem, soal yang telah disusun dalam sistem SABWABAN berdasarkan analisa CVR oleh para pakar diterapkan pada siswa dengan kelompok siswa
yang
lebih
besar.
Setelah
pelaksanaan tes pilihan ganda dua tingkat (two tier multiple choice), dilakukan analisa persentase tingkat pemahaman siswa, berdasarkan hasil jawaban siswa.
Tahap Pelaksanaan Ujian Setelah sistem berjalan dengan baik, maka siswa dapat mengikuti ujian dengan program yang telah ada. Secara sederhana perancangan sistem yaitu:
12
N O 1.
AKTOR GURU
2.
SISWA
3.
ADMIN
ANALISIS KEBUTUHAN a. Melakukan Pendaftaran akun dan Login b. Dapat Mengubah Profil dan Password Pribadi c. Membuat Soal d. Melihat Hasil Ujian dan Cetak Hasil Ujian e. Melakukan Logout a. Melakukan Pendaftaran akun dan Login b. Dapat Mengubah Profil dan Password Pribadi c. Mengikuti Ujian berdasarkan Mata Pelajaran yang sedang di ampuh d. Melakukan Logout a. Melakukan Login dan Ubah Password b. Menconfirmasi user dan juga menambah data user c. Mengatur dan menghubungkan antara guru dan siswa dan juga matapelajaran masing-masing. d. Melakukan Logout
D. Kesimpulan dan Harapan 1. Kesimpulan Evaluasi
pada
hakikatnya
untuk
menentukan
pencapaian
instruksional dalam setiap pebelajaran. Namun, soal yang ada selama ini hanya memberikan hasil dalam bentuk angka tanpa dapat memetakan kemampuan siswa. Ujian yang tersebut baik online ataupun ujian manual dengan kertas. Berbeda dengan sistem ujian SABWEBAN dapat membantu siswa menjawab soal dengan nyaman, juga membantu guru untuk menganalisis atau memetakan kemampuan siswa.
2. Harapan Hasil yang dicapai siswa dalam ujian nantinya akan ditampilkan dalam bentuk angka dan juga dijabarkan ke dalam bentuk kualitatif yang
13
dapat menggambarkan mengenai kemampuan siswa terkait pelajaran sekolahnya. Oleh karena itu perlu sejumlah perubahan dan perbaikan pada pelayanan pendidikan kemudian dilakukan berdasarkan evaluasi tersebut.
14
Daftar Pustaka Arikunto Suharsimin. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Hakim, A, Liliasari, Kadorohman, A. (2012). Student Concept Understanding of Natural Products Chemistry in Primary and Secondary Metabolites Using the Data Collecting Technique of Modified CRI. International Online Journal of Educational Sciences. 4(3): 544-553. Kadir, Abdul. (2004). Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset. Nugroho. (2004). Aplikasi Pemrograman Web Dinamis dengan PHP dan MySQL. Yogyakarta: Gava Media. Sutarman. (2003). Membangun Aplikasi Web PHP dan MySQL. Yogyakarta: Graha Ilmu. Suharsono. (2014). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Wijaya, M. H., Suratno, S., & Aminuddin, H. P. (2013). Pengembangan Tes Diagnostik Mata Pelajaran IPA SMP. Jurnal penelitian & evaluasi pendidikan, 17(1), 19-36.
15
16
17