Kemampuan Mengubah Wacana Narasi Menjadi Puisi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Girsang Rosmeri Saragih Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan USI
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemanpuan mengubah narasi menjadi puisi siswa SMA Negeri 1 Girsang Sipangan Bolon Parapat. Metode yang dipergunakan dalam penelitian skripsi ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan / melukiskan keadaan subjek / objek penelitian ( seseorang, lembaga masyarakat, dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Alasan penulis menggunakan metode deskriptif karena penulis ingin mengetahui bagaimana gambaran kemampuan siswa dalam mengubah wacana narasi menjadi puisi. Teknik pengolahan data dilakukan dengan pengujian hipotesis diperoleh dengan skor / penilaian, menghitung skor penilaian hasil siswa dalam mengubah wacana narasi menjadi puisi, mencari mean tiap item yang dinilai, mencari standar deviasi, dan menghitung skor penilaian tiap siswa. Dari hasil keseluruhan skor penilitian hasil akhir yaitu kemampuan mengubah wacana narasi menjadi puisi siswa umum setelah dibagikan sampel adalah 79,37 yang berarti tergolong baik, maka terbukti bahwa siswa kelas X SMA Negeri 1 Girsang Sipangan Bolon mampu dalam mengubah wacana narasi menjadi puisi. Jadi, Ha diterima dan Ho ditolak kebenarannya. --------------------------------------------------------------------Kata kunci : wacana narasi, puisi, bahasa Indonesia
PENDAHULUAN
dalam
bentuk
tulisan
berupa
karangan, siswa merasa kesulitan A.
terutama dalam pemilihan kata
Latar Belakang Kurikulum berbasis kompe-
tensi di SMA kelas X, teridentifikasi mengharapkan
siswa
mengenal
wacana narasi, bahkan diharapkan agar siswa dapat menulis sebuah narasi.
Di dalam kelas atau di
luar kelas siswa sering bercerita dengan teman-teman sebayanya mengenai suatu hal. Tetapi, cerita tersebut jika ditransformasikan
dan kalimat. Hal ini menuntut guru untuk membina dan merangsang kreativitas siswa dalam membuat karangan model
narasi.
bahasa
dikaitkan
Penggunaan
petunjuk
dengan
yang
pengalaman
pribadi, siswa akan lebih mengembangkan ide-idenya dengan kreatif dalam menulis karangan narasi. Narasi merupakan suatu 1
Jurnal Elektronik ARTIKULASI - Vol. 3 No. 2 Tahun 2015 ISSN. 2302- 6545
bentuk wacana yang berusaha
Namun,
dalam
mengisahkan suatu kisah kejadian
maknanya, kita mesti mengkaitkan
atau peristiwa sehingga tampak
puisi dengan riwayat pengarang
seolah-olah pembaca melihat atau
serta
mengalami sendiri peristiwa itu.
konteks penciptaan karya.
kondisi
memahami
yang
menjadi
Sebab itu, unsur yang paling
Dari berbagai cabang ilmu
penting pada sebuah narasi adalah
dalam pembelajaran bahasa dan
unsur perbuatan atau tindakan.
sastra Indonesia di SMA, puisi
Salah satu pilar pembelajaran
merupakan bagian yang digemari
bahasa dan sastra indonesia di
oleh siswa. Tapi kegemaran siswa
SMA adalah menulis puisi. Menulis
akan
puisi
rendah. Mengapa demikian? Pada
sangat
berbeda
dengan
puisi
di
sekolah
masih
menulis prosa. Dalam menulis
umumnya,
puisi, dengan satu atau dua kata
dilakukan secara monoton dan
saja, dapat mengantarkan makna
kurang menarik. Siswa tidak diajak
yang sangat luas bagi pembacanya.
menjelajahi
Menulis puisi memerlukan ruang
keagungan nilai dalam puisi, tetapi
dan waktu yang cukup. Pada
sekedar membaca dan mengaji
dasarnya luapan
puisi ekspresi
pembelajaran
dan
puisi
menggauli
adalah
sebuah
puisi dari permukaannya saja.
dari
sebuah
Media
yang
digunakan
dalam
emosional jiwa. Puisi merupakan
pembelajaran berupa buku teks.
gambaran dari apa yang ingin
Media yang digunakan kurang
disampaikan dengan lugas. Isi
bervariasi sehingga siswa kurang
disampaikan
termotivasi
imajinasi
dengan
dan
sehingga
nilai
nilai
estetika
pembaca
perlu
menggunakan
daya
imajinasi
proses puisi
dalam
mengikuti
pembelajaran. merupakan
Menulis
salah
satu
kompetensi yang harus dikuasai
untuk memahami makna puisi
siswa,
yang sebenarnya. Puisi dikatakan
kemampuan siswa menulis puisi
sebagai karya sastra yang paling
masih rendah Ini disebabkan oleh
unik
beberapa hambatan. Siswa kurang
karena
tercipta
dari
kontemplasi terdalam penyairnya.
berminat
tetapi
pada
kenyataannya
pembelajaran 2
Kemampuan Mengubah Wacana Narasi Menjadi ………... Rosmeri Saragih
menulis
kurang
khususnya pemerhati pendidikan,
tertarik, merasa kesulitan dalam
bahkan lebih khusus lagi adalah
menuangkan
guru-guru
yang
dalam larik-larik puisi, kurang
pelajaran
Bahasa
memiliki
kata
Indonesia di SMA. Ada indikasi
dapat
bahwa pembelajaran puisi berjalan
memilih kata-kata dengan tepat
di tempat. Pembelajaran puisi
serta
digemari hanya sebatas saja. Siswa
yang
puisi.
gagasan/ide
perbendaharaan
memadai,
kurang
kurang
bagaimana kata
Mereka
ke
memahami
merangkaikan dalam
ke
sebuah
mengajarkan dan
Sastra
kata-
enggan masuk terlalu dalam untuk
puisi.
memahami
puisi
itu
secara
Hambatan lain berasal dari guru.
menyeluruh.
Guru kurang dapat menumbuhkan
merupakan bagian dari alasan
motivasi
penulis untuk meneliti tantang
belajar
siswa.
Guru
kurang mampu menerapkan model
Permasalahan
ini
menulis puisi siswa.
pembelajaran yang inovatif dan
Sesuai alasan pemahaman
variatif. Pembelajaran puisi di
wacana narasi dan pemahaman
sekolah
masih
sebatas
akan
puisi,
tugas-tugas
yang
dilakukan dengan relevan, karena
diberikan oleh guru. Pembelajaran
siswa tidak buta lagi dengan
puisi di kelas belum menyentuh
pelajaran wacana narasi, dan juga
pada
siswa
tidak buta lagi dengan pelajaran
untuk menulis sebuah puisi tanpa
menulis puisi. Maka penelitian
latar
tentang
pemenuhan
adanya
keinginan
belakang
tugas,
tetapi
penelitian
ini
penulisan
dapat
puisi
merupakan wujud atau gambaran
berdasarkan pembacaan wacana
yang ada dalam hatinya tentang
narasi tidak akan timpang. Siswa
sesuatu hal yang ia rasakan. Selain
akan paham akan arah apa yang
itu penilaiannya hanya bertumpu
mereka lakukan dalam menulis
pada
puisi. Artinya, ada koridor yang
aspek
pengetahuan
dan
konsep saja. Hal yang diungkapkan di atas
mereka miliki yaitu sebuah wacana narasi yang harus mereka baca dan
merupakan sebuah tantangan yang
mereka
pahami
sebagai
perlu mendapat perhatian serius,
untuk menulis sebuah puisi.
dasar 3
Jurnal Elektronik ARTIKULASI - Vol. 3 No. 2 Tahun 2015 ISSN. 2302- 6545
A.
diselidiki dengan menggambarkan
Rumusan Masalah Rumusan
masalah
dalam
/ melukiskan
keadaan subjek /
penelitian ini ialah bagaimanakah
objek
penelitian
kemampuan mengubah wacana
lembaga masyarakat, dan lain-lain)
narasi menjadi puisi siswa SMA
pada saat sekarang berdasarkan
Negeri 1 Girsang Sipangan Bolon.
fakta
yang
(seseorang,
tampak
atau
sebagaimana adanya. B.
Metode Penelitian Sebelum
penelitian
melaksanakan harus
HASIL DAN PEMBAHASAN
ditentukan
metode yang di gunakan. Hal ini
A.
Pembahasan Penelitian
penting
1.
Deskripsi Data
karena
tercapai
atau
menentukan tujuan
Data yang disajikan pada
penelitian yang akan di laksanakan
bagian ini adalah data tentang
metode
gunakan
kemampuan mengubah wacana
cocok
narasi menjadi puisi pada SMA
dengan masalah yang di bahas,
Negeri 1 Girsang Sipangan Bolon
agar tujuan penelitian tersebut
Parapat
dapat dicapai sebagaimana yang
penelitian
diharapkan.
mengubah wacana narasi menjadi
yang
hendaknya
14)
tidaknya
di
sesuai
dan
Syamsuddin (2010 :
menyatakan
Metode
Penelitian
ini
deskriptif
adalah tentang
puisi.
penelitian adalah cara kerja yang
Data yang disajikan dalam
dilaksanakan secara terencana dan
penelitian ini adalah data yang
cermat agar dapat memahami,
diperoleh setelah diadakan sebuah
menjelaskan,
penelitian.
meramalkan
dan
mengendalikan keadaan.
setelah
Data
ini
dilakukan
diperoleh berbagai
Prosedur pelaksanaan meto-
kegiatan yaitu dengan membaca
yang
dalam
semua teks wacana narasi yang
metode
disediakan oleh peneliti, kemudian
deskriptif
siswa menulis sebuah puisi sesuai
dapat diartikan sebagai prosedur
atau berdasarkan teks wacana
pemecahan
narasi yang di baca siswa. Puisi
de
dipergunakan
penelitian
ini
adalah
deskriptif.
Metode
masalah
yang
4
Kemampuan Mengubah Wacana Narasi Menjadi ………... Rosmeri Saragih
yang dihasilkan siswa akan dinilai
adalah
oleh peneliti berdasarkan criteria
kemampuan
yang
menjawab permasalahan yang di
telah
di
tentukan
sebelumnya.
melakukan
mereka
dalam
berikan oleh peneliti.
Data yang dihasilkan adalah gambaran
siswa
sejauh
mana
Dari alat penjaringan yang
siswa
telah dilakukan diperoleh data
memahami apa yang diinginkan
nilai kemanpuan mengubah narasi
oleh peneliti dsn sejauh mana
menjadi puisi pada tabel berikut.
sampel penelitian. Dalam hal ini Tabel 1 Hasil Tes Kemampuan Mengubah Wacana Narasi Menjadi Puisi No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Nilai
Nama Siswa A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W
Tema 18 15 18 20 20 15 16 17 20 18 18 15 20 5 20 18 18 20 18 17 17 19 20
Amanat 12 18 15 17 20 12 15 18 18 10 15 10 16 10 15 20 10 17 18 15 10 14 20
Isi 15 10 10 18 20 16 18 15 20 18 20 15 16 12 20 18 15 17 16 15 15 16 20
Diksi 17 10 17 17 18 15 20 17 18 15 20 12 14 12 18 17 12 15 17 15 10 15 18
Majas 18 12 18 18 18 17 18 15 18 12 10 18 14 8 18 18 15 12 17 15 12 16 18
Jumlah 80 65 78 90 96 75 87 82 94 71 83 70 80 47 91 91 70 81 88 77 64 80 96 5
Jurnal Elektronik ARTIKULASI - Vol. 3 No. 2 Tahun 2015 ISSN. 2302- 6545
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54
2.
X Y Z AA AB AC AD AE AF AG AH AI AJ AK AL AM AN AO AP AQ AR AS AT AU AV AW AX AY AZ BA BB JUMLAH
10 20 20 15 10 20 20 18 20 20 20 15 20 18 17 17 20 18 10 17 20 15 20 20 18 10 20 19 18 18 20 945
12 15 20 12 15 18 18 20 15 15 15 15 20 10 14 13 18 15 18 10 20 15 17 18 18 10 15 14 18 12 18 828
Distribusi rata-rata ( mean) Skor Per Aspek yang Dinilai Dari data yang didapatkan
10 16 20 18 12 15 17 18 13 18 18 18 20 10 18 15 18 18 10 18 20 14 18 16 15 10 18 16 16 18 20 859
17 15 18 12 14 17 15 18 14 12 15 10 15 12 12 14 13 17 18 20 19 13 17 13 17 12 15 15 17 15 18 828
10 16 18 19 17 18 14 17 10 18 14 12 17 13 10 15 14 18 18 10 18 14 15 10 18 15 16 16 17 17 14 823
59 84 96 67 68 88 84 91 72 83 82 70 92 62 71 74 83 86 74 75 97 69 87 77 86 57 84 80 82 80 90 4286
rata-rata peritem perolehan siswa dalam mengubah wacana narasi menjadi puisi sebagai berikut
sebelumnya, dapat digambarkan 6
Tabel 2 Rata-Rata Per Item
No 1 2 3 4 5
Item Tema Amanat Isi Diksi Majas
Skor 945 828 859 828 823
Mean (Skor/ n) 17,5 15,33 15,90 15,33 15,24
Ket : n = jumlah sampel
Berdasarkan data dari tabel di atas
4.
Kemampuan pemilihan diksi
dapat diambil kesimpulan bahwa :
dalam
mengubah
wacana
1.
narasi
menjadi
puisi
Kemanpuan tema
penyesuaian
dalam
mengubah
dikatakan baik , dengan rata-
wacana narasi ke menjadi puisi dikatakan baik, dengan
2.
rata 15,33 5.
majas
Kemanpuan
penyesuaian
wacana narasi menjadi puisi
mengubah
dikatakan baik, dengan rata-
dalam
wacana narasi menjadi puisi dikatakan baik, dengan rata-
dalam
penggunaan
rata-rata skor 17,5
amanat
mengubah
rata 15,24. 3.
Skor dan Mean Per sampel Berdasarkan data yang telah
rata 15,33 3.
Kemampuan
Kemampuan penyesuaian isi
diperoleh
dalam
mengubah
wacana
pemerolehan skor dan rata-rata
narasi
menjadi
puisi
skor
dapat
per
sampel
digambarkan
penelitian.
dikatakan baik, dengan rata-
Gambaran itu dapat dilihat pada
rata skor 15,90
tabel berikut.
NO
NAMA
1 2 3 4 5
A B C D E
Tabel 3 Skor Kumulatif Sampel SKOR X
80 65 78 90 96
SKOR X² 6400 4225 6084 8100 9216 7
Jurnal Elektronik ARTIKULASI - Vol. 3 No. 2 Tahun 2015 ISSN. 2302- 6545
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA AB AC AD AE AF AG AH AI AJ AK AL AM AN AO AP AQ AR AS
75 87 82 94 71 83 70 80 47 91 91 70 81 88 77 64 80 96 59 84 96 67 68 88 84 91 72 83 82 70 92 62 71 74 83 86 74 75 97 69
5625 7569 6724 8836 5041 6889 4900 6400 2209 8281 8281 4900 6561 7744 5929 4096 6400 9216 3481 7056 9216 4489 4624 7744 7056 8281 5184 6889 6724 4900 8464 3844 5041 5476 6889 7396 5476 5625 9409 4761 8
Kemampuan Mengubah Wacana Narasi Menjadi ………... Rosmeri Saragih
46 47 48 49 50 51 52 53 54
AT AU AV AW AX AY AZ BA BB JUMLAH
Dilihat dari table di atas, terlihat
bahwa
skor
7569
87 77 86 57 84 80 82 80 90 4286 siswa
SMA
5929 7396 3249 7056 6400 6724 6400 8100 346474
Negri
1
Girsang
tertinggi
Sipangan Bolon Parapat erdapat
kemampuan mengubah wacana
beberapa hasil yang dapat di
narasi menjadi puisi adalah 97 dan
deskripsikan
skor terendah 47. Dapat diketahui
kemanpuan setiap aspek yang
bahwa skor tertinggi kemampuan
dinilai,
mengubah wacana narasi menjadi
menyeluruh
puisi adalah 97 dan terendah 47
sebagai berikut.
dengan mean (M) adalah = 79,37
1.
dan Standar Deviasi (SD) = 10,49
berdasarkan
penilaian
tema
secara
didapatkan
Kemanpuan
hasil
hasil
penyesuaian
dalam
mengubah
Berdasarkan data yang telah
wacana narasi ke menjadi
diperoleh , maka dapat diketahui
puisi dikatakan baik, dengan
rata-rata Kemampuan Mengubah
rata-rata skor 17,5
Wacana
Narasi
Menjadi
Puisi
2.
Kemanpuan
Siswa Kelas X SMA Negri 1 Girsang
amanat
Sipangan
Tahun
wacana narasi menjadi puisi
Pembelajaran 2012/2013 adalah
dikatakan baik, dengan rata-
4286/54 = 79,37
rata 15,33
Bolon
3. B.
dalam
penyesuaian mengubah
Kemampuan penyesuaian isi
Hasil Penelitian
dalam
mengubah
wacana
Berdasarkan hasil penelitian
narasi
menjadi
puisi
tentang
kemanpuan
mengubah
wacana narasi menjadi puisi pada
dikatakan baik, dengan ratarata skor 15,90 9
Jurnal Elektronik ARTIKULASI - Vol. 3 No. 2 Tahun 2015 ISSN. 2302- 6545
4.
5.
Kemampuan pemilihan diksi
Berdasarkan hasil penelitian
dalam
mengubah
wacana
yang telah diuraikan pada Bab IV,
narasi
menjadi
puisi
dapat diambil kesimpulan sebagai
dikatakan baik , dengan rata-
berikut.
rata 15,33
1.
Kemampuan majas
penggunaan
dalam
Nilai tertinggi yang diperoleh kemampuan
mengubah
mengubah
siswa
dalam
wacana
narasi
wacana narasi menjadi puisi
menjadi puisi adalah 97 dan
dikatakan baik, dengan rata-
nilai terendah 47
rata 15,24
2.
Dari hasil kumulatif secara keseluruhan,
didapatkan
kesesuaian
tema,
amanat, isi, diksi dan majas
skor
siswa keseluruhan sebesar 4286.
Tingkat
tergolong baik 3.
Dari skor yang diperoleh
Dari skor keseluruhan itu dapat
siswa
diperoleh
maka rata-rata nilai akhir
hasil
akhir
yaitu
keseluruhan,
siswa adalah 79,37.
kemampuan menulis puisi siswa secara umum setelah dibagikan
secara
4.
Kemampuan
mengubah
keseluruhan sampel adalah 79,37.
wacana narasi menjadi puisi
Berdasarkan data yang diperoleh
pada Siswa Kelas X SMA
maka dapat disimpulkan bahwa
Negri 1 Girsang Sipangan
kemampuan
Bolon
siswa
dalam
mengubah wacana narasi menjadi puisi
sangat baik dan dapat
5.
Kemampuan
mengubah
wacana narasi menjadi puisi
digunakan sebagai sebagai bahan
merupakan
kesanggupan
dalam
mengajarkan
seseorang
menjadikan
pelajaran
Bahasa
Indonesia
dan
Khususnya
pembelajaran menulis puisi.
mata Sastra
sebuah
dalam
khususnya puisi dari sebuah puisi suatu
PENUTUP A.
Kesimpulan
dinamis
karya
yang
sastra
mengisahkan
kehidupan dalam
yang suatu
rangkaian waktu. 10
Kemampuan Mengubah Wacana Narasi Menjadi ………... Rosmeri Saragih
6.
Terdapat kesesuaian antara
pikiran
hasil
dengan
merupakan budaya cerminan
berbagai penilaian dari pihak
masyarakat lama sehingga
dan segi yang lain (dalam hal
tidak hilang ditelan zaman.
penelitian
ini
berdasarkan
pelajaran
nilai
lain
dan
3.
Perlunya penelitian
perasaan
yang
dilakukan lanjutan
guna
berdasarkan informasi dari
memberikan masukan bagi
berbagai guru bidang studi
dunia pendidikan khususnya
yang
yang berhubungan dengan
mengajar
di
kelas
penelitian) seperti skor yang diperoleh
oleh
Simanjuntak
permasalahan yang diteliti.
Sartika sebagai
DAFTAR PUSTAKA
pemerolehan nilai tertinggi dan Friska simbolon sebagai pemerolehan nilai terendah.
B.
SARAN Adapun saran yang dapat diajukan oleh peneliti adalah sebagai berikut.
1.
Perlu
ditingkatkan
pemahaman siswa tentang menulis puisi, khususnya halhal
yanh
berhubungan
dengan komponen puisi. 2.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta Amsah, H.J.1987. Teras Kompesisi, Jakarta: Bandung Depdikbud. 2003. Kamus Besar Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarata: Balai Pustaka. Keraf Gorys. 2005. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia
Siswa perlu meningkatkan kemampuan menulis puisi termasuk mengubah
kemanpuan wacana
narasi
menjadi puisi sebagai aspek pendidikan
dan
hiburan
dalam
menyampaikan
Peorwadarminta, W.J.S. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Ridwan, M.B.A, Dr. 2010. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta 11
Jurnal Elektronik ARTIKULASI - Vol. 3 No. 2 Tahun 2015 ISSN. 2302- 6545
Sukardi. 2003. Penelitian
Metodologi Pendidikan.
Yogyakarta: Bumi Aksara
12