LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 8. No 2 (2013) 1-13
ISSN: 0216-7433
Kemampuan Menggunakan Kalimat Efektif Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin Syarkawi1 dan Tarman Effendi1 1. Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah;
[email protected] (081349712130),
[email protected] (08125019437) ABSTRAK Penelit ian yang berjudul “Kemampuan Menggunakan Kalimat Efektif Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin” ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara deskriptif mengenai kemampuan mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin (1) dalam menggunakan kata depan di awal subjek dalam kalimat, (2) dalam menggunakan kata sedangkan dalam kalimat, (3) dalam menggunakan subjek dalam kalimat, (4) dalam menggunakan kata hemat dalam kalimat, dan (5) dalam menggunakan kata penghubung dalam kalimat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskript if. Dengan menggunakan metode ini, data yang diperoleh berupa gejala tingkat kemampuan menggunakan kalimat efektif dideskripsi dan diolah dengan menggunakan statistik untuk memperoleh persentase yang nantinya digunakan untuk menyimpulkan hasil penelitian. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester IV tahun akademik 2010/2011 Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin yaitu sebanyak 155 orang. Besar sampel sebanyak 78 orang; 50% dari besar populasi. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes; tes kemampuan menggunakan kalimat efektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin (1) memiliki kemampuan yang cukup dalam menggunakan kata depan di awal subjek dalam kalimat, (2) memiliki kemampuan yang kurang dalam menggunakan kata sedangkan dalam kalimat, (3) memiliki kemampuan yang cukup dalam menggunakan subjek dalam kalimat, (4) memiliki kemampuan yang baik dalam menggunakan kata hemat dalam kalimat, dan (5) memiliki kemampuan yang kurang dalam menggunakan kata penghubung dalam kalimat. Kata kunci : kemampuan, kalimat efektif
1
Syarkawi M & Effendi T/ LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 8. No 2 (2013) 1-13
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Sejak diikrarkan pada Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, bahasa Indonesia menjadi bahasa nasional. Kemudian ditetapkan sebagai bahasa negara sepert i dikemukakan dalam Undang-Undang Dasar 1945 Bab XV Pasal 36. Bahasa Indonesia juga menjadi bahasa resmi negara Indonesia. Dalam keputusan Seminar Polit ik Bahasa Nasional 1975, dinyatakan bahwa sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai (1) lambang kebanggaan nasional, (2) lambang ident itas nasio nal, (3) alat pemersatu berbagai-bagai masyarakat yang berbedabeda latar belakang sosial budaya dan bahasanya, dan (4) alat perhubungan antarbudaya dan ant ardaerah. Sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai (1) bahasa resmi kenegaraan, (2) bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan, (3) bahasa resmi di dalam perhubungan pada t ingkat nasional untuk kepent ingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan, dan (4) bahasa resmi dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi modern. Bahasa mengalami perubahan sejalan dengan perubahan yang terjadi dalam masyarakat penuturnya. Bahasa digunakan sebagai sarana ekspresi dan komunikasi dalam kegiatan kehidupan manusia, sepert i dalam bidang kebudayaan, ilmu, dan teknologi. Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan, ilmu, dan teknologi juga berkembang sedemikian rupa. Bahasa Indonesia pun berkembang meng ikut i perkembangan tersebut (Sugono, 1997:3). Sementara it u, sesuai dengan fungsi bahasa Indonesia, baik sebagai bahasa nasional maupun sebagai bahasa negara, sifat nya meng ikat pada pemakai bahasa Indonesia. Art inya, semua pemakai bahasa Indonesia diharapkan mampu berbahasa Indonesia sesuai dengan fungsinya. Oleh karena itu, usaha pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia harus terus dilakukan. Dalam kegiatan pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia, pemakaian bahasa tulis merupakan salah satu kegiat an yang juga pent ing dilakukan. Pemakaian bahasa tulis dapat dikatakan baik set idak-t idaknya meliput i t iga komponan, yaitu (1) penggunaan ejaan bahasa Indonesia yang baiik dan benar, (2) penggunaan diksi atau pilihan kata yang tepat, dan (3) penggunaan kalimat yang efekt if. Dari ket iga komponan di atas, penggunaan kalimat yang efekt if tampkanya merupakan (salah satu) komponen yang terpent ing. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Keraf (1980:35) bahwa sebuah kalimat yang efekt if mempersoalkan bagaimana ia dapat mewakili secara tepat isi pikiran atau perasaan penulis, bagaimana ia dapat mewakili secara segar, dan sanggup menarik perhat ian pembaca (atau
2
Kemampuan Menggunakan Kalimat Efektif Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin
pendengar) terhadap apa yang disampaikan. Kalimat yang efekt if memiliki kemampuan atau tenaga untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pembaca (atau pendengar) yang ident ik dengan apa yang dipikirkan oleh penulis (atau pembicara). Dengan demikian, kalimat dikatakan efekt if apabila mampu membuat proses penyampaian atau penerimaan berlangsung secara sempurna. Kalimat yang efekt if akan mampu membuat isi atau maksud yang d isampaikan penulis tergambar lengkap dalam pikiran pembaca. Untuk memenuhi target tersebut, tentu saja diperlukan beberapa syarat. Syarat itu dapat diperinci atas kesatuan gagasan, koherensi yang kompak, penekanan, var iasi, paralelieme, dan penalaran (Keraf, 1980:36). Senada dengan pendapat di atas, Akhdiah (1985:1) mengemukakan bahwa kalimat yang efekt if adalah kalimat yang jelas dan baik dengan mudah dapat dipahami pembaca secara tepat, sehingga daya informasi yang diinginkan penulis tercapai. Untuk mencapai hal tersebut, kalimat haruslah memenuhi syarat (1) kesepadanan dan kesatuan antara struktur bahasa dengan cara atau jalan p ikiran yang logis dan masuk akal, (2) kesejajaran bentuk-bentuk bahasa yang dipakai, (3) penekanan untuk mengemukakan ide pokok, (4) kehematan dalam mempergunakan kata, dan (5) kevariasian dalam struktur kalimat. Dengan penggunaan kalimat yang efekt if dalam tulisan, termasuk dalam tulisan atau karangan ilmiah, diharapkan pokok permasalahan juga fakta yang disajikan dapat diterima oleh pembaca secara baik. Hal tersebut mengingat sampai t idaknya pokok permasalahan atau pesan yang disajikan kepada pembaca sangat ditentukan oleh penggunaan kalimat – kalimat efekt if – dalam tulisan atau karangan ilmiah tersebut. Mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Banjar masin, merupakan calon ilmuwan, calon pemimpin bangsa, atau calo n pendidik. Sebagai calon ilmuwan, calon pemimpin bangsa, atau calo n pendidik, mereka nant inya akan banyak berhubungan dengan pemakaian bahasa, termasuk penggunaan kalimat efekt if dalam berko munikasi khususnya secara tertulis. Oleh karena itu, sangat lah perlu untuk mengetahui t ingkat kemampuaan mereka dala m menggunakan kalimat efekt if. Untuk mengetahui hal tersebut tentu saja diperlukan informasi yang akurat dari hasil penelit ian. Berdasarkan latar belakang tersebut lah, penelit ian mengena i Kemampuan Menggunakan Kalimat Efektif Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin ini perlu dilakukan. B. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, rumusan masalah
3
Syarkawi M & Effendi T/ LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 8. No 2 (2013) 1-13
penelit ian ini dapat dikemukakan sebagai berikut : (1) Sejauh mana kemampuan mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin dalam menggunakan kata depan di awal subjek dalam kalimat. (2) Sejauhmana kemampuan mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin dalam menggunakan kata sedangkan dalam kalimat. (3) Sejauhmana kemampuan mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin dalam menggunakan subjek dalam kalimat. (4) Sejauhmana kemampuan mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin dalam menggunakan kata hemat dalam kalimat. (5) Sejauhmana kemampuan mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin dalam menggunakan kata penghubung dalam kalimat. C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: (1) Ingin mengetahui kemampuan mahasiswa Jurusan Pendidikan Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin menggunakan kata depan di awal subjek dalam kalimat. (2) Ingin mengetahui kemampuan mahasiswa Jurusan Pendidikan Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin menggunakan kata sedangkan dalam kalimat. (3) Ingin mengetahui kemampuan mahasiswa Jurusan Pendidikan Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin menggunakan subjek dalam kalimat. (4) Ingin mengetahui kemampuan mahasiswa Jurusan Pendidikan Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin menggunakan kata hemat dalam kalimat. (5) Ingin mengetahui kemampuan mahasiswa Jurusan Pendidikan Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin menggunakan kata penghubung dalam kalimat.
Bahasa dalam Bahasa dalam Bahasa dalam Bahasa dalam Bahasa dalam
D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah: (l) Bagi institusi, khususnya bagi Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin, penelitian ini bermanfaat dalam rangka memberikan gambaran mengenai tingkat kemampuan mahasiswa dalam menggunakan kalimat efektif. (2) Bagi dosen, khususnya bagi dosen pengasuh mata kuliah kebahasaan, penelitian ini bermanfaat dalam rangka memberi masukan mengenai tingkat kemampuan mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra
4
Kemampuan Menggunakan Kalimat Efektif Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin
(3)
E.
Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin dalam menggunakan kalimat efektif. Bagi mahasiswa, terutama bagi mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin, dari hasil penelitian ini akan terlihat seberapa jauh tingkat kemampuannya dalam menggunakan kalimat efektif, sehingga mereka dapat mengambil sikap sehubungan dengan prestasinya. Kriteria Tingkat Kemampuan Kr iter ia yang dipakai untuk menentukan tingkat kemampuan
dalam penelit ian ini adalah: Interval Persentase Tingkat Kemampuan
Nilai Ubah Skala Lima Kriteria 0 – 4 4 3 2 1 0
85% - 100% 75% - 84% 60% - 74% 40% - 59% 0% - 39%
F- A A B C D E
Baik sekali Baik Cukup Kurang Gagal
(Nurgiyantoro, 1987:363) Adapun indikator mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin dianggap sudah memiliki kemampuan dalam menggunakan kata depan di awal subjek dalam kalimat, dalam menggunakan kata sedangkan dalam kalimat, dalam menggunakan subjek dalam kalimat, dalam menggunakan kata hemat dalam kalimat, atau dalam menggunakan kata penghubung dalam kalimat, apabila sudah mencapai nilai minimal 60. Akan tetapi apabila belum mencapai nilai 60, maka mahasiswa bersangkutan dianggap belum memiliki kemampuan. METODE PENELITIAN
A.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskript if. Dengan menggunakan metode tersebut, data yang diperoleh berupa gejala tingkat kemampuan menggunakan kalimat efektif diolah dengan menggunakan statistik untuk memperoleh persentase yang nantinya digunakan untuk menyimpulkan hasil penelitian. B.
Teknik Penelitian
1.
Teknik Penentuan Sampel
5
Syarkawi M & Effendi T/ LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 8. No 2 (2013) 1-13
Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin yaitu sebanyak 155 orang, dengan perincian jumlah mahasiswa kelas A sebanyak 27 orang, jumlah mahasiswa kelas B sebanyak 34 orang, jumlah mahasiswa kelas C sebanyak 38 orang, dan jumlah mahasiswa kelas D sebanyak 56 orang. Setelah memperhatikan jumlah populasi, yaitu sebanyak 155 orang, ditetapkan sampel untuk penelitian ini yaitu sebanyak 78 orang. Besar sampel ini adalah 50% dari besar populasi, sebab untuk penelitian dengan metode deskriptif tidak ada satu kaidah pun yang dipakai untuk menetapkan besarnya sampel (Furchan, 1982:198). Adapun pengambilan sampel dalam penelitian ini, dilakukan secara berstrata proposional dan diambil secara acak; setiap mahasiswa mempunyai kemungkinan yang sama. Untuk lebih jelasnya besar populasi dan sampel beserta perinciannya dapat dilihat pada tabel berikut: TABEL 1 POPULASI DAN SAMPEL Mahasiswa Kelas A
Besar Populasi 27
% Populasi 17,4
Sampling Fraction 0,50
Besar Sampel 14
% Sampel 17,9
Kelas B
34
22,0
0,50
17
21,8
Kelas C
38
24,5
0,50
19
24,4
Kelas D
56
36,1
0,50
28
35,9
Jumlah
155
100
-
78
100
2. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan teknik tes, yaitu tes kemampuan menggunakan kalimat efektif. Melalui teknik ini akhirnya diperoleh data berupa skor, yaitu (1) skor tingkat kemampuan menggunakan kata depan di awal subjek, (2) skor tingkat kemampuan menggunakan kata sedangkan, (3) skor tingkat kemampuan menggunakan subjek dalam kalimat, (4) skor tingkat kemampuan menggunakan kata hemat dalam kalimat, dan (5) skor kemampuan menggunakan kata penghubung. 3. Teknik Pengolahan Data Data yang berupa tingkat kemampuan menggunakan kalimat efektif, selanjutnya diolah dengan mengunakan teknik yang secara opersional dapat dikemukakan sebagai berikut: (1) Menyusun urutan skor mentah untuk melihat skor tertinggi dan skor terendah, serta untuk menentukan selisihnya. Untuk menentukan selisih skor tertinggi dan skor terendah digunakan rumus: R = AT – AR 2
6
Kemampuan Menggunakan Kalimat Efektif Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin
R AT AR 2 (2) (3)
= = = =
range (selisih) angka tertinggi angka terendah bilangan tetap
Menetapkan interval tiap-tiap kelompok. Menentukan kelas interval dengan rumus: R KI = ---- + 1 i KI R i 1
= kelas interval = selisih skor tertinggi dan skor terendah = interval = bilangan tetap
(4) (5) (6)
Membuat tabel distribusi frekuensi. Menentukan mean duga. Menentukan nilai rata-rata (mean) sebenarnya dengan rumus: fd M = M’ + i (----) N M = mean M’ = mean duga i = interval fd = frekuensi x deviasi N = jumlah frekuensi (responden)
(7)
Menentukan deviasi standar dengan rumus: DS = i
DS i fd N (8)
Σ fd 2 - { Σ fd } 2 N N = deviasi standar = interval = frekuensi x deviasi = jumlah frekuensi (responden)
Menjabarkan skor mentah ke dalam nilai standar 1 -10 dengan rumus penjabaran: M + 2,25 x Ds = 10 M + 1,75 x Ds = 9 M + 1,25 x Ds = 8 M + 0,75 x Ds = 7 M + 0,25 x Ds = 6 M – 0,25 x Ds = 5 M – 0,75 x Ds = 4
7
Syarkawi M & Effendi T/ LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 8. No 2 (2013) 1-13
M – 1,25 x Ds = 3 M – 1,75 x Ds = 2 M – 2,25 x Ds = 1 (Purwanto, 1986:123-127). (9)
Menentukan persentase tingkat kemampuan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.
Hasil Penelitian
1.
Tingkat kemampuan mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin dalam menggunakan kata depan di awal subjek dalam kalimat
Dari 78 mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin yang diteliti, 58 orang (74,4%) sudah memiliki kemampuan dalam menggunakan kata depan di awal subjek dalam kalimat, sedangkan 20 orang (25,6%) belum memiliki kemampuan dalam menggunakan kata depan di awal subjek dalam kalimat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut: TABEL 2 TINGKAT KEMAMPUAN MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH STKIP PGRI BANJARMASIN DALAM MENGGUNAKAN KATA DEPAN DI AWAL SUBJEK DALAM KALIMAT
Tingkat Kemampuan
Jumlah Mahasiswa
Persentase
Sudah Memiliki Kemampuan Belum Memiliki Kemampuan Jumlah
58 20 78
74,4% 25,6% 100%
Dari tabel di atas, dapat dikemukakan bahwa 74,4% mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin sudah memiliki kemampuan dalam menggunakan kata depan di awal subjek dalam kalimat. Dari 74,4% tersebut, dari segi kriterianya, dapat dikemukakan bahwa mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin memiliki kemampuan yang cukup dalam menggunakan kata depan di awal subjek dalam kalimat. \
8
Kemampuan Menggunakan Kalimat Efektif Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin
2. Tingkat kemampuan mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin dalam menggunakan kata sedangkan dalam kalimat Dari 78 mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin yang diteliti, 46 orang (59%) sudah memiliki kemampuan dalam menggunakan kata sedangkan dalam kalimat, sedangkan 32 orang (41%) belum memiliki kemampuan dalam menggunakan kata sedangkan dalam kalimat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut: TABEL 3 TINGKAT KEMAMPUAN MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH STKIP PGRI BANJARMASIN DALAM MENGGUNAKAN KATA SEDANGKAN DALAM KALIMAT
Tingkat Kemampuan
Jumlah Mahasiswa
Persentase
Sudah Memiliki Kemampuan Belum Memiliki Kemampuan Jumlah
46 32 78
59% 41% 100%
Dari tabel di atas, dapat dikemukakan bahwa 59% mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin sudah memiliki kemampuan dalam menggunakan kata sedangkan dalam kalimat. Dari 59% tersebut, dari segi kriterianya, dapat dikemukakan bahwa mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin memiliki kemampuan yang kurang dalam menggunakan kata sedangkan dalam kalimat. 3. Tingkat kemampuan mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin dalam menggunakan subjek dalam kalimat Dari 78 mahasiswa semester Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin yang diteliti, 52 orang (66,7%) sudah memiliki kemampuan dalam menggunakan subjek dalam kalimat, sedangkan 26 orang (33,3%) belum memiliki kemampuan dalam menggunakan subjek dalam kalimat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
9
Syarkawi M & Effendi T/ LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 8. No 2 (2013) 1-13
TABEL 4 TINGKAT KEMAMPUAN MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH STKIP PGRI BANJARMASIN DALAM MENGGUNAKAN SUBJEK DALAM KALIMAT
Tingkat Kemampuan
Jumlah Mahasiswa
Persentase
Sudah Memiliki Kemampuan Belum Memiliki Kemampuan Jumlah
52 26 78
66,7% 33,3% 100%
Dari tabel di atas, dapat dikemukakan bahwa 66,7% mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin sudah memiliki kemampuan dalam menggunakan subjek dalam kalimat. Dari 66,7% tersebut, dari segi kriterianya, dapat dikemukakan bahwa mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin memiliki kemampuan yang cukup dalam menggunakan subjek dalam kalimat. 4. Tingkat kemampuan mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin dalam menggunakan kata hemat dalam kalimat Dari 78 mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin yang diteliti, 59 orang (76%) sudah memiliki kemampuan dalam menggunakan kata hemat dalam kalimat, sedangkan 19 orang (24%) belum memiliki kemampuan dalam menggunakan kata hemat dalam kalimat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut: TABEL 5 TINGKAT KEMAMPUAN MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH STKIP PGRI BANJARMASIN DALAM MENGGUNAKAN KATA HEMAT DALAM KALIMAT
Tingkat Kemampuan
Jumlah Mahasiswa
Persentase
Sudah Memiliki Kemampuan Belum Memiliki Kemampuan Jumlah
59 19 78
76% 24% 100%
Dari tabel di atas, dapat dikemukakan bahwa 76% mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin
10
Kemampuan Menggunakan Kalimat Efektif Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin
sudah memiliki kemampuan dalam menggunakan kata hemat dalam kalimat. Dari 76% tersebut, dari segi kriterianya, dapat dikemukakan bahwa mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin memiliki kemampuan yang baik dalam menggunakan kata hemat dalam kalimat. 5. Tingkat kemampuan mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin dalam menggunakan kata penghubung dalam kalimat Dari 78 mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin yang diteliti, 33 orang (42%) sudah memiliki kemampuan dalam menggunakan kata penghubung dalam kalimat, sedangkan 45 orang (58%) belum memiliki kemampuan dalam menggunakan kata penghubung dalam kalimat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut: TABEL 6 TINGKAT KEMAMPUAN MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH STKIP PGRI BANJARMASIN DALAM MENGGUNAKAN KATA PENGHUBUNG DALAM KALIMAT
Tingkat Kemampuan
Jumlah Mahasiswa
Persentase
Sudah Memiliki Kemampuan Belum Memiliki Kemampuan Jumlah
33 45 78
42% 58% 100%
Dari tabel di atas, dapat dikemukakan bahwa 42% mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin sudah memiliki kemampuan dalam menggunakan kata penghubung dalam kalimat. Dari 42% tersebut, dari segi kriterianya, dapat dikemukakan bahwa mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin memiliki kemampuan yang kurang dalam menggunakan kata penghubung dalam kalimat. 6. Rangkuman kriteria kemampuan menggunakan kalimat efektif Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin Dari data penelitian di atas, dapat dikemukakan bahwa mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin sebanyak 74,4% sudah memiliki kemampuan dalam menggunakan kata depan di awal subjek dalam kalimat, sebanyak 59% sudah memiliki kemampuan dalam menggunakan kata sedangkan dalam kalimat, sebanyak 66,7%
11
Syarkawi M & Effendi T/ LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 8. No 2 (2013) 1-13
sudah memiliki kemampuan dalam menggunakan subjek dalam kalimat, sebanyak 76% sudah memiliki kemampuan dalam menggunakan kata hemat dalam kalimat, dan sebanyak 42% sudah memiliki kemampuan dalam menggunakan kata penghubung dalam kalimat. Berdasarkan persentase kemampuan tersebut, secara keseluruhan kemampuan menggunakan kalimat efektif mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin, dari segi kriterianya, dapat dilihat pada tabel berikut:
TABEL 7 RANGKUMAN KRITERIA KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KALIMAT EFEKTIF MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH STKIP PGRI BANJARMASIN
Kemampuan
Persentase
Kriteria
Menggunakan kata depan di awal subjek dalam kalimat Menggunakan kata sedangkan dalam kalimat Menggunakan subjek dalam kalimat Menggunakan kata hemat dalam kalimat Menggunakan kata penghubung dalam kalimat
74,4% 59% 66,7% 76% 42%
Cukup Kurang Cukup Baik Kurang
PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian mengenai kemampuan menggunakan kalimat efektif mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1) Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin memiliki kemampuan yang cukup dalam menggunakan kata depan di awal subjek dalam kalimat. (2) Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin memiliki kemampuan yang kurang dalam menggunakan kata sedangkan dalam kalimat. (3) Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin memiliki kemampuan yang cukup dalam menggunakan subjek dalam kalimat. (4) Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah
12
Kemampuan Menggunakan Kalimat Efektif Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin
STKIP PGRI Banjarmasin memiliki kemampuan yang baik dalam menggunakan kata hemat dalam kalimat. (5) Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin memiliki kemampuan yang kurang dalam menggunakan kata penghubung dalam kalimat.
DAFTAR RUJUKAN
Akhdiah, Sabarti, dkk. 1985. Materi Pokok Bahasa Indonesia. Jakarta: Karunia. Arifin, E. Zaenal. 1993. Penulisan Karangan Ilmiah dengan Bahasa Indonesia yang Benar. Jakarta: PT Mediyatama. Arifin, Zaenal dan S. Amran Tasai. 2004. Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Cetakan Ketujuh. Jakarta: Akademika Pressindo. Furchan, Arief. 1982. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Surabaya: Penerbit Usaha Nasional. Keraf, Gorys. 1980. Komposisi. Ende-Flores: Nusa Indah. Nurgiyantoro, Burhan. 1977. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE. Purwanto, M. Ngalim. 1986. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Karya. Putrayasa, Ida Bagus. 2007. Analisis Kalimat (Fungsi, Kategori, dan Peran). Bandung: PT Refika Aditama. Razak, Abdul. 1985. Kalimat Efektif: Sturuktur, Gaya, dan Variasi. Jakarta: Penerbit PT Gramedia. Sugono, Dendy. 1997. Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta: Puspa Swara. ----------. (Editor). 2003. Buku Praktis Bahasa Indonesia 1. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasioal. Syarkawi, M. dan Tarman Effendi Tarsyad. 2010. Bahasa Indonesia (Buku Ajar untuk Mahasiswa). Banjarmasin: Penerbit Tahura Media. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PN Balai Pustaka.
13