KEKERASAN TERHADAP PEKERJA ANAK (STUDI KASUS: PEKERJA ANAK YANG BEKERJA DI PASAR SIMPANG HARU PADANG) Tutri Handayani 1, Ariesta 2, Yuhelna2 Mahasiswa Program Studi pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat
[email protected]
1
ABSTRACT The Children laborers who work in Pasar Simpang Haru Padang 18 years old and under, drop out of school and also there are still school. When they work they have received a form of violence from merchants, children of merchants, an by people who are around the market but they still choose to survive to work. This children laborers work from 08:00 to 18:00 hours. The child laborers are still living with their parents, but there are some who live with their bosses. The purpose of this study in to describe how the form of violence against child laborers who work in Pasar Simpang Haru Padang. Research This using conflict theory by Karl Marx is between the bourgeois class of socio proletarians. This research uses a qualitative approach with descriptive type. Informans in this study as many 12 people, with the technique of purposive sampling. Method data collection is non-participant observation, in-depth interviews, and document studies. Based on the results of research conducted in can be concluded that the forms of violence experienced by child labor are : (1) physical violence, (2) mental violence, (3) economic violence. Keywords :Violence, Children Worker and Traders PENDAHULUAN Menurut Adi (2012:124) Anak
anak
perlu
perlindungan
dan
merupakan karunia dan anugrah dari
pemeliharaan dengan penuh kasih
Tuhan Yang Maha Esa, anak juga
sayang agar mereka merasa aman,
sebagai
generasi
menjanjikan negara generasi
dan
karena muda
muda
yang
nyaman, sejahtera. Hal ini dilakukan
merupakan
aset
karena anak merupakan individu yang
terbentuk
belum mampu memikul beban dan
dengan
yangidealis
maka
risiko dari segala perbuatan yang di
bangsa Indonesiaakan ikut maju dan berkembang.
Anak
lakukan seperti halnya orang dewasa.
merupakan
Sejalan dengan ituSuprihatini
manusia yang belum mandiri maka
(2008:1) 1
juga
menjelaskanAnak
adalah
amanah
Tuhan
Yang
karunia
sering kali beban pekerjaan anak
yang
terlalu berlebihan (Suyanto 2010:114)
senantiasa harus kita jaga karena
Diseluruh dunia saat ini lebih
dalam
sekaligus Maha
dirinya
Esa
harkat,
dari 250 juta anak berusia 5-14 tahun
martabat dan hak-hak sebagai manusia
terpaksa bekerja dan kehilangan masa
yang harus dijunjung tinggi.Hak asasi
kanak-kanaknya karena mereka harus
anak merupakan bagian dari hak asasi
mencurahkan waktunya terlibat dalam
manusia.
proses produksi, baik dikeluarganya
Krisis
melekat
ekonomi
merupakan
sendiri maupun ditempat lain. Dari
satu-satunya faktor pencipta anak
jumlah yang dilaporkan ILO tersebut
rawan, tetapi bagaimanapun krisis
61% di Tenggara tersebar di kawasan
yang tidak kunjung usai menyebabkan
Asia, dan untuk Indonesia sendiri di
daya tahan, perhatian dan kehidupan
perkirakan terdapat sekitar 5 sampai
anak-anak
semakin
6,5 juta pekerja anak bahkan ada yang
bagi
memperkirakan lebih besar lagi yang
menjadi
termarginalkan,
khususnya
pekerja anak (Suyanto (2010:4)
tersebar di sektor industri
Pekerja anak atau buruh anak
maupun
usaha
rumah
secara umum didefenisikan sebagai
(Suyanto. 2010:115).
anak-anak yang melakukan pekerjaan
Pekerja
anak
besar tangga
termasuk
secara rutin untuk orang tuanya, atau
kedalam kelompok anak rawan. Anak
untuk orang lain yang membutuhkan
rawan adalah sebuah istilah untuk
sejumlah
dengan
menggambarkan kelompok anak-anak
tidak.
yang karena situasi, kondisi dan
menerima
besar imbalan
waktu atau
Sebenarnya, secara psikologis dengan
tekanan-tekanan
melatih anak-anak bekerja secara
sruktur yang menyebabkan mereka
mandiri atau dalam rangka membantu
belum atau tidak terpenuhi haknya
orangtua memiliki efek pedagogis
bahkan seringkali pula di langgar hak-
yang
haknya (Suyanto (2010:4).
positif.
Tetapi
yang
dikhawatirkan oleh banyak pihak
Kehadiran
adalah, dilingkungan keluarga miskin
kultur
maupun
anak-anak
yang
bekerja, baik disektor formal maupun informal dapat dikatakan sebagai awal 2
timbulnya masalah. Karena dalam
Tabel 1.1: Daftar Kekerasan Anak
usia dini mereka tereksploitasi demi
Tahun 2014-2016
kepentingan ekonomi, sehingga kasus-
N
Tah
Ju
Persent Bentu
kasus perkosaan, pelecehan, jam kerja
o
un
mla
ase
h
Kekera Keker
yang
berkepanjangan
merupakan
situasi yang sangat rawan yang selalu
Kas san
merugikan
us
mereka.
(Oktaviani,
(1996:42).
1
Menurut
Robert
Audi,
mendefenisikan
kekerasan
sebagai
2014 57
2
asan
42%
58%
kas
Kekera
Keker
us
san
asan
seksual
fisik
58%
42%
serangan atau penyalahgunaan fisik terhadap seseorang atau serangan,
k
2015 117
penghancuran, perusakan yang keras,
kas
Kekera
Keker
kasar, kejam dan ganas atas milik atau
us
san
asan
seksual
fisik
62%
38%
kas
Kekera
Keker
us
san
asan
seksual
fisik
sesuatu yang secara potensial dan yang
aktual
(Setiadi
&
Kolip,
3
2016 102
2011:358). Tindakan merupakan
kekerasan
salah
perlakuan
satu
salah
bentuk terhadap
Juml
anak.Perlakuan salah merupakan suatu
ah
pelanggaran terhadap hak-hak anak yaitu
hak
perlindunganh,
untuk
Sumber:Lembaga Perlindungan Anak Provinsi Sumatera Barat Berdasarkan data yang
mendapatkan hak
untuk
diperoleh dari Lembaga Perlindungan
mempertahankan eksistensinya, dan
Anak Sumatera Barat, tahun 2014-
hak untuk tumbuh kembang.
2016 terdapat 267 kasus pelanggaran
Kota padang adalah salah satu kota
dengan
angka
267
hak
tindakkan
anak
yang
tersebar
di
19
Kabupaten Kota di Sumatera Barat.
kekerasan terhadap anak yang cukup
Dan dari 267 kasus tersebut
tinggi. Untuk lebih jelasnya dapat
tahun
dilihat pada tabel dibawah ini: 3
2014
terdapat
57
pada kasus
diantaranya 42% adalah kekerasan
u
tahu n
seksual dan 58% adalah kekerasan fisik. Dan di tahun 2015 naik menjadi 117
kasus
dengan
kekerasan
seksual
58%
adalah
dan
terjadi
4 Yog 15 a tahu n
penurunan kekerasan fisik menjadi
5 Irw 17 ans tahu aput n ra
42%. Dan di tahun 2016 terjadi penurunan
kasus
peningkatan sebanyak
namun
terjadi
kekerasan 62%
ng ayam potong Pedaga ng ayam potong
san mental
Buruh angkat
Kekera san mental
Kekera san ekonom i
seksual
dengan
38%
6 Alf an
ekonomi yang dialami oleh pekerja
17 Penjaga Kekera tahu parkira san n n mental Jumlah 6 orang Sumber:data primer peneliti tahun 2017 Tabel 1.2 merupakan nama
anak. Berikut dapat dilihat pada tabel
anak yang bekerja yang mengalami
1dibawah ini
bentuk kekerasan dari pedagang. Dari
Tabel 1 Daftar Nama Pekerja Anak
6 orang pekerja anak tersebut yang
yang
menerima
merupakan kekerasan fisik. Berdasarkan
tabel
di
atas
bahwa di Pasar Simpang Haru juga ditemukan kekerasan fisik, mental dan
Mengalami
Kekerasan
di
Pasar Simpang Haru Padang N Na o ma
1 Ijun
2 Riz ki
3 Bay
Um ur
17 tahu n
Pekerj aan
Pedaga ng kelapa
kekerasan
fisik
adalah
Ijun.Sedangkan 5 orang pekerja anak
Bentuk Bentuk Kekera san
lainnya
kekerasan yang dialami oleh pekerja
17 tahu n
Pedaga ng kelapa
Kekera san fisik dan mental Kekera san mental
18
Pedaga
Kekera
pernah
kekerasan
menerima
mental,
dan
1
bentuk orang
menerima bentuk kekerasan ekonomi. Sehubungan dengan fenomena
anak tersebut maka cukup menarik untuk dikaji terkait dengan Kekerasan Terhadap Pekerja Anak (Studi kasus: Pekerja Anak yang Bekerja di Pasar Simpang Haru Padang).
4
Perumusan
masalah
dalam
Kota Padang dan lain sebagainya.
penelitian ini adalah :bagaimana betuk
Metode
kekerasan
digunakan adalah:
(Studi
terhadap
pekerja
anak
Anak
yang
Kasus:Pekerja
pengumpulan
data
yang
1. Observasi Non Partisipan
Bekerja di Pasar Simpang Haru
Pada
Padang)
mengamati aktivitas yang dilakukan
Penelitian ini bertujua untuk mendeskripsikan terhadap
bentuk
pekerja
penelitian,
peneliti
oleh pekerja anak mulai dari jam
kekerasan
anak
saat
08.00 pagi sampai 18.00 sore.
(Studi
2. Wawancara mendalam
Kasus:Pekerja Anak yang Bekerja di
Wawancara
medalam
Pasar Simpang Haru Padang)
digunakan
METODE PENELITIAN
informasi tetang bentuk kekerasan
Penelitian ini dilakukan sejak
untuk
mendapatkan
yang dialami oleh pekerja anak di
bulan April 2017 – Mei 2017 Di Pasar
pasar Simpang Haru Padang.
Simpang Haru Kelurahan Simpang
Peneliti
Haru
Padang
Lembaga Perlindungan Anak Kota
yang
Padang, 2 orang pedagang.6 orang
pendekatan
pekerja anak yang bekerja.Peneliti
penelitian
juga mewawancari 2 orang dari orang
deskriptif.Teknik pemilihan informan
tua pekerja anak tentang alasan orang
adalah purposive sampling.Informan
tua memperbolehkan anak bekerja dan
penelitian berjumlah 12 orang.Data
1 orang teman pekerja anak tersebut.
primer
3. Studi Dokumen
Kecamatan
Timur.Pendekatan digunakan kualitatif
penelitian
adalah dengan
tipe
didapatkan
langsung
dari
melalui
observasi
non
informan
penelitian
sekunder ini
adalah
data
ketua
dari
Data yang digunakan adalah
partisipan dan wawancara mendalam. Data
mewawancari
berupa buku maupun jurnal terkait
dalam
dengan kekerasan terhadap pekerja
yang
anak. Peneliti menggunakan studi
diperoleh dari instansi yaitu arsip
dokumen
Lembaga Perlindungan Anak Kota
mengolah
Padang, data dari Kelurahan Simpang
Kelurahan Simpang Haru, data dari
Haru, data dari Badan Pusat Statistik
Lembaga Perlindungan Anak Kota 5
untuk
memahami
data-data
dari
dan arsip
Padang,
dan
Statistik
data
Kota
Badan
Padang
Pusat
dilakukan adalah menjaga parkiran
dalam
agar aman bauk itu untuk roda 4 dan
penelitian ini.
2.
Unit analisis dalam penelitian adalah
individu
yaitu
Di Pasar Simpang Haru, terdapat
pekerja
6 orang pekerja anak yang bekerja
anak.teknik analisis data dalam adalah
dari jam 08.00 pagi sampai 18.00 sore
model analisis Milles dan Huberman.
dan ketika bekerja mereka pernah
HASIL DAN PEMBAHASAN
menerima bentuk kekerasan, berikut
Bentuk
bentuk-bentuk
Kekerasan
Terhadap
pekerjaan
Pekerja Anak Yang Bekerja Di
dilakukan oleh pekerja anak:
Pasar Simpang Haru Padang
Pekerja Anak Yang bekerja
Pekerja anak yang bekerja di pasar
Simpang
Sebagai Pedagang Kelapa
Padang
Bekerja sebagai karyawan kelapa
berjumlah 6 orang, berumur 15-18
ini diawali dari jam 4 subuh pagi dari
tahun.Mereka
sebagai
membuka
potong
menutup dan membersihkan seluruh
ayam, buruh angkat dan penjaga
peralatan saat bekerja jam 18.00 WIB.
parkir.Sebagai
kelapa
Oleh karena jam kerja yang sangat
bekerja mulai membongkar kelapa,
pagi sehingga pekerja anak yang
memarut
bekerja
pedagang
Haru
yang
bekerja
kelapa,
tukang
pegadang
santan
dengan
mesin,
kedai
tersebut
kelapa
memilih
hingga
tinggal
mengantar santan kepada pelanggan
dengan pedagang. Pekerjaan yang
rumah makan.Sebagai bekerja sebagai
dilakukan mulai mengisi air untuk
pedagang ayam potong bekerja mulai
santan kelapa lalu membawa ke kedai
dengan
ayam,
dengan jarak rumah pedagang ke
sudah
pasar sekitar 100 Meter dengan
memotong
membersihkan
ayam
yang
dipotong, mengantar ayam kepada
menggunakan
pelanggan.Sebagai
becak.
Upah
yang
buruh
angkat
didapat dalam sehari penuh sebanyak
dilakukan
adalah
60.000.
barang-barang
yang
Setelah itu pekerja anak tersebu
datang lalu dibawa ketoko pemilik
membuka kedai bersama pedagang
barang.Sebagai tukang parkir yang
dan anak hingga jam 5 pagi, seluruh
pekerjaan mengangkat
yang
6
pekerjaan harus selesai hingga jam 8
tuanya karena mereka ada yang
pagi untuk diantar pada pelanggan
tinggal
yang sudah memesan santan, setelah
frekuensi pertemuan mereka dengan
itu memarut santan kelapa sebanyak
keluarga tidak menentu.Ketika pekerja
200 kelapa lalu diperas dengan mesin
anak ini mendapatkan upah maka
peras kelapa dan dibungkus dengan
uang tersebut mereka gunakan untuk
plastik tiap 1 kilo untuk disiapkan
kebutuhan
bagi pelanggan yang akan membeli.
membantu ekonomi keluarga.
Pekerja Anak Yang Bekerja
Pekerja Anak Yang Bekerja
Sebagai Pedagang Ayam Potong
Sebagai Kuli Angkat
Pekerjaan ini dimulai dari jam
dengan
pedagang.Sehingga
sehari-hari
dan
juga
Pekerja anak kuli angkat mereka
04.00 subuh hingga jam 18.00 sore.
memilih datang dari
pekerjaan
menunggu barang yang datang untuk
nya
dimulai
dengan
pagi untuk
megantar pesanan para pelanggan
diangkat.Mereka
ayam
ayam
kebutuhan sehari-hari, pekerja anak
karena
ini bekerja dari jam 09.00 Pekerjaan
karyawan ayam potong ini berjumlah
yang dilakukan seperti mengangkat
dua orang masih berusia 18 tahun dan
barang-barang yang ada di pinggiran
15
sebagai
toko Pasar Simpang Haru, sampai
ayampotong berjumlah 2 orang masih
dengan barang-barang dagangan yang
sekolah yang berumur 15 tahun dan
ada di dalam pasar seperti beras, cabe,
sudah tamat SMA berumur 18 tahun.
kelapa, dan telur, dan biasanya mereka
Upah yang diterima oleh pekerja anak
diupah berdasarkan banyaknya barang
ini bervariasi tergantung berapa lama
dagangan yang mereka angkat.
potong.
Memotong
membersihkan
tahun.
ayam,
Pekerja
anak
bekerja
demi
ia bekerja apabila bekerja seharian
Pekerja anak ini berumur 17
penuh mendapatkan upah sebanyak
tahun, putus sekolah sejak kelas 2 SD,
60.000.
Dan sudah bekerja selama 3 tahun di
Pekerja
anak
yang
bekerja
pasar Simpang Haru. Pekerja anak ini
sebagai pedagang ayam potong ini
bekerja dari jam 08.00 pagi untuk
masih memiliki orang tua tetapi
menunggu barang-barang yang datang
mereka tidak tinggal dengan orang
ke 7
pasar.Alasan
mereka
memilih
untuk bekerja yaitu untuk membantu
Dan ketika bekerja uang yang didapat
orang tua.
disetor kan sebanyak 80.000 kepada
Pekerja Anak Yang Bekerja
tentara. Jika dalam sehari uang yang
Sebagai Penjagaparkir
didapat tidak melebihi 80.000 maka
Pekerja
anak
sebagai
tukang
pembagian uangnya dibagi rata dari
parkir adalah suatu jenis pekerjaan
hasil yang didapat.
yang banyak dilakukan oleh anak
Dari 4 bentuk pekerjaan yang
yang berada di Kelurahan Simpang
dilakukan oleh pekerja anak maka
Haru yang bekerja di Pasar Simpang
terdapat 3 bentuk kekerasan yang
Haru tersebut.Lokasi parkiran tersebut
dialami oleh pekerja anak tersebut,
berada disekitar pasar, yaitu dekat
sebagai berikut:
Bank BRI yang masih berada disekitar
Kekerasan Fisik
lokasi pasar. Pekerja anak ini bekerja
Kekerasan
fisik
merupakan
dari jam 08.00 sampai jam 16.00
bentuk kekerasan yang sangat mudah
WIB.
bekerja
untuk dikenali karena kekerasan ini
yaitu
memberikan luka yang tampak pada
bergiliran yang artinya selama 1 bulan
fsikik,seperti menampar,mengeroyok,
sekali bergantian dengan teman lain.
menendang,
Penjaga parkir ini peneliti sebut
menggigit,
sebagai pekerja anak karena mereka
mengancam dengan benda tajam dan
bekerja dengan tentara pemilik tanah
sebagainya.
Pekerja
bergantian
anak
dengan
ini teman
Di Bank BRI tersebut.
meninju,
mendorong,
membenturkan,
Kekerasan
ini
terjadi
secara
Pekerja anak ini berumur 18
berulang yang dilakukan oleh anak
tahun dan putus sekolah sejak kelas 2
pedagang, tapi pekerja anak memilih
SMP.Pekerja anak ini selama bekerja
diam dan tidak melawan dan bahkan
pernah mengalami bentuk kekerasan
tetap
mental artinya ketika bekerja sering di
Berdasarkan hasil wawancara dengan
kasari dengan kata-kata kasar, di
5
ancam dan larang bekerja.pekerja
kekerasan fisik yang pernah terjadi
anak ini bekerja atas pengawasan dari
adalah berupa tendangan, mendorong
tentara pemilik tanah di Bank BRI.
kepala 8
bertahan
orang
bekerja
pekerja
dan
ini
di
anak,
dilakukan
sana.
tindakan
ketika
pekerja aak sedang bekerja dan ketika
ejekan, kata-kata kasar, tekanan saat
dibangunkan untuk bekerja oleh anak
bekerja.dipanggil
bos, selain itu kekersan yang pernah
nama binatang, di usir dari rumah
dialami oleh pekerja anak adalah
pedagang, dan kekerasan ini terjadi
dikeroyok oleh preman karena dituduh
secara
maling.
karyawan dan preman-preman yang
Kekerasan
ini
terjadi
secara
dengan
berulang
sebutan
oleh
pedagang,
ada di lingkungan pasar.
berulang yang dilakukan oleh anak
Bentuk kekerasan mental ini
bos, tapi mereka memilih diam dan
dialami
tidak melawan dan bahkan tetap
tersebut.pekerja anak yang menerima
bertahan bekerja di sana.
kekerasan mental ini adalah pekerja
Karl adanya
Marx
kelas
proletar.Hal
melihat
bahwa
sosial
borjuis
ini
dikategorikan
oleh
6
orang
pekerja
anak pedagang kelapa, pekerja anak
dan
ayam potong, pekerja anak kuli angkat dan
penjaga
parkir.
Kekerasan
demikian karena pekerja anak berada
tersebut terjadi ketika mereka bekerja,
pada kelas sosial rendah dan pedagang
menyuruh dengan kata-kata
adalah kelas sosial proletar yang
kasar, menyuruh anak bekerja dengan
memiliki sarana produksi sehingga
cepat, menyebut anak dan memanggil
mereka memilki kekuasaan.
panggilan
Kekerasan Mental
sampai saat ini semua pekerja anak ini
Bentuk kekerasan mental ini
nama
binatang.
yang
Tetapi
masih tetap bertahan bekerja disana.
sangat sulit untuk dikenali karena
Kekerasan Ekonomi
tidak memberika luka yang tampak
Bentuk kekerasan ekonomi ini
bagi orang lain yang menerimanya,
sangat sering terjadi di lingkungan
seperti pemberian kata-kata kasar,
keluarga, kekerasan ini sering terjadi
penyalahgunaan
ketika orang tua menyuruh anak yang
mempermalukan
kepercayaan, depan
masih berusia dibawah umur untuk
umum, melontarkan ancaman denga
daat memberikan kontribusi ekonomi
kata-kata.
keluarga,
Bentuk
orang
di
kekerasan
yang
seperti
menjual
Koran,
menjadi pengamen dan menyuruh
dialami pekerja anak ini berupa
anak untuk mencari uang. 9
Kekerasan
ekonomi
yang
Bentuk
kekerasan
yang
terjadi dengan pekerja anak sebanyak
diterima oleh pekerja anak tersebut
2 orang, menyuruh anak untuk bekerja
adalah
membantu ekonomi keluarga dan
menerima
memarahi anak ketika tidak mau
tendang dengan kaki saat dibangunkan
bekerja.kekerasan ekonomi ini dialami
tidur oleh anak bos, di keroyok oleh
oleh anak yang masih sekolah, yang
preman dan di cuil dengan kaki. Lalu
bekerja sambil sekolah kelas 2 SMP.
bentuk
Menurut Karl Marx dalam masyarakat
terdapat
kekerasan perlakuan
kekerasan
penggunaan
adanya
fisik
menyuruh
dengan
seperti
mental
kata-kata pekerja
seperti
kasar
anak
di
saat
bekerja,
pertentangan kepentingan antara dua
memberikan tekanan saat bekerja
kelas yaitu kelas sosial borjuis dan
dengan menuruh untuk lebih cepat
porletar.Kelas
bekerja
sosial
borjuis
padahal
pekerjaan
yang
merupakan kelas sosial yang memiliki
dilakukan merupakan pekerjaan yang
alat produksi, sedangkan kelas sosial
berat.
porletar adalah kelas sosial yang tidak memiliki
alat
produksi
Selanjutnya
adalah
bentuk
sehingga
kekerasan ekonomi, artinya kekerasan
mereka yang berstatus kelas sosial
yang dialami pekerja anak ini adalah
porletar harus menjual tenaganya
disuruh dan diajak untuk bekerja oleh
kepada kelas sosial borjuis untuk
orang tua untuk membantu dalam
mempertahankan hidup nya.
memenuhi kebutuhan ekonomi, dan
Pandangan berdasarkan
kedua
memandang
bahwa
Karl
Marx
kelas
ini
pekerja
anak
memaksa anak untuk mau bekerja dengan memarahi anak. KESIMPULAN
bekerja demi kebutuhan hidupnya,
Pekerja anak yang bekerja di
bagi mereka yang memiliki sarana
Pasar
produksi
maka
menginginkan sehingga
laba
mereka
Simpang
Haru
Padang
mereka
akan
berjumlah 6 orang, ada yang tamat
yang
besar
SD, SMP dan bahkan juga ada yang
mempekerjakan
bekerja sambil sekolah. pekerjaanak
buruh dengan jam kerja yang panjang.
tersebut
bekerja
dari
jam
08-00
sampai 18.00 WIB. Jenis pekerjaan 10
yang dilakukan pekerja anak tersebut
DAFTAR PUSTAKA
sebagai buruh kelapa, bekerja sebagai
Adi, Riyanto. 2012. Sosiolog
ayam potong,
juga bekerja sebagai
Hukum.
Kajia
sebagai buruh angkat, sebagai penjaga
Hukum Secar Sosiologis
parkir.
Jakarta: Adapun
kesimpulan
hasil
Yayasan
Pustaka Obor Indonesia
penelitian adalah (1) kekerasan fisik
Setiadi, Elly,M. & Kolip, Usman.
(2) kekerasan mental (3) kekerasan
2011. Pengantar sosiologi.
ekonomi.
Jakarta:Kencana Soekanto, Soerjono. 2009. Sosiologi Keluarga Tentang Ikhwal Keluarga,
Remaja
Dan Anak. Jakarta:
Rineka
Cipta Suprihatini, Amin. 2008.Perlindungan Terhadap Anak.Jakarta. Cempaka Putih Suyanto, Bagong. 2010. Masalah Sosial Anak. Jakarta: Kencana Prenada
media Group
Badan Pusat Statistik Kota Padang. (2016).
Kecamatan
Padang
Timur dalam Angka (Padang Timur Subdistrict In Figures 2016).
Padang:
BPS
Kota
Padang. Diakses Pada Tanggal 18 April 2017 Arsip
Kelurahan Tahun 2016
11
Simpang
Haru.
Arsip
Kekerasan
Pada
Anak.
Lembaga Kota Padang. Tahun 2014-2016. Hanandini,
Dwiyanti.
Kekerasan
di
Tindak Lingkungan
Pekerja Anak Sektor Informal Kota Padang. Jurnal sosiologi SIGAI.Vol. 6. No 9. Februari 2005. Padang:Universitas Andalas.
12