KEINGINAN ROH VS KEINGINAN DAGING Obaja Dani Pranoto1
Abstraksi Perlawanan keinginan Roh dengan keinginan daging terjadi ketika seorang menjadi percaya dan hidupnya dipenuhi oleh Roh Kudus. Masalah klise yang selalu terjadi berulang-ulang seringkali justru memunculkan keinginan daging. Mengapa demikian? Apakah dosa berhasil menanamkan tabiatnya kedalam daging dan tidak bisa dikalahkan? Bagaimanakah peran Roh Kudus dalam menuntun orang percaya agar mampu mengalahkan keinginan dagingnya? Rasul Paulus memberikan pandangan teologisnya mengenai penuh Roh Kudus, hidup oleh Roh dan dipimpin Roh Kudus sebagai bukti totalitas penyerahan hidup kepada Tuhan, dengan demikian maka terjadi dominasi Roh Kudus atas seluruh hidup orang percaya. Penebusan Kristus yang sempurna karena iman, membuat iman bertumbuh karena kasih, dan kasih karena anugerah Allah dikerjakan oleh Roh Kudus. Proses menuju kepada sempurna melalui kematian daging nampak dalam ketaatan orang percaya kepada kehendak Allah. Untuk apa Allah menebus manusia? Karena Allah mengasihinya agar manusia dapat menjadi anakanakNya dan Allah memiliki tujuan Ilahi dalam Kristus, terwujudnya Kerajaan Allah di bumi dalam tatanan yang baru, bagi kemuliaan Allah dalam Kristus Yesus Tuhan. Roh Kudus akan berkarya dalam diri orang percaya, untuk mendampingi,menghiburkan, memimpin serta memberikan karunia-karunia rohani sebagai persiapan bagi Kerajaan Allah.
The Spirit Versus Flesh Abstract The fighting of spirit against flesh occurred when people came to believe Jesus and his life fulfilled by Spirit of God. It such stereotyped problems which oftenly happened that emerged the flesh instead. Why did it be? Has sin planted its behavior within flesh and became undefeated? How does the role of Holy Spirit in leading believers to defeat the flesh? Paul the apostle gave his theological perspective about Holy Spirit fulfillment, lived and led by Spirit as an evidence of life’s surrendering totally to God, thus Holy Spirit dominated wholly in every believer. Christ’s completed redemption through faith, had made faith grown by love, and love was worked in grace by Spirit. Steps to the 1
STT “Intheos” Surakarta. 103
perfectionthrough the dead of flesh could be shown by the obedience of believer to God’s will. What does redemption for? It is about God’s love to every human being so that they could become His sons. And, God has His own missionthrough Christ, realized His Kingdom on earth within the new ordered, for God’s glory sake in Jesus Christ The Lord. The Holy Spirit would work in every believer, mentoring, comforting, leading and granting spiritual gifts as preparation of God’s Kingdom. Keywords: The Spirit, flesh, Kingdom
Paul G. Caram berpendapat bahwa
PENDAHULUAN
pikiran alamiah/ manusiawi adalah Sangat menarik untuk dipelajari
musuh
tulisan Rasul Paulus berkenaan dengan
Berikut ada 4 hal yang seringkali
daging berlawanan dengan keinginan
dipakai
Roh dan keinginan Roh berlawanan
keduanya
munculnya
2. Anti - Theology of the body 3. Partial interpretation (penafsiran Y yang tidak utuh) 4. Mesmerize (mempesonakan)
yang kamu kehendaki.” Perlawanan ini yang
alasan
1. Ambiguitas Sikap
bertentangan—sehingga
masalah
sebagai
keinginan daging, yaitu:
daging—karena
kamu setiap kali tidak melakukan apa
merupakan
pikiran
apa yang Allah katakan”2
dalam Galatia 5:17 – “Sebab keinginan
keinginan
(Rom.8:6-7),
tersebut selalu melawan dan menentang
“Roh” dan “daging” yang tertulis
dengan
Allah
telah
dianggap klise; sehingga seringkali seseorang membiarkan apa yang tidak
1. Ambiguitas Sikap
dikehendakinya itu yang diperbuatnya, oleh sebab
itu perlu
mengembangkan
“Keinginan
secara arif
pemahaman
merupakan vonis terhadap keberdosaan daging yang tentunya untuk sepanjang
dan sadis agar dapat mengelola daging
manusia hidup maka selalu terjadi
dengan benar dan melatih daging agar kontribusinya
berlawanan
dengan keinginan daging” (LAI-TB),
yang
“tidak memvonis” daging secara kejam
memberikan
Roh
conflict interest antara Roh dan daging,
kepada
iman, mungkinkah?
2
Paul G.Caram. Kemenangan Atas Keakuan (Jakarta: Nafiri Gabriel, 1997), hlm.87. 104
dan tanpa dipungkiri yang sering
Beberapa ayat yang sering dipakai
terjadi adalah kemenangan daging atas
untuk pemakluman kelemahan menjadi
Roh. Ironi teologi secara teori dan
bagian dari “sisi gelap” Kekristenan,
teologi
antara lain:Roma 8:26 – “Demikian
praktika,
secara
teori
dimenangkan oleh Roh tetapi seringkali
juga
dalam
kelemahan kita; sebab kita tidak tahu,
praktika
dimenangkan
oleh
daging. Begitu perkasakah daging? Dalam
Kristen,
membantu
kita
dalam
bagaimana sebenarnya harus berdoa;
selalu
tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita
beranggapan bahwa daging itu hawa
kepada Allah dengan keluhan-keluhan
nafsu
yang tidak terucapkan.”
dan
teologi
Roh
sangatlah
rentan,
jika
demikian dapat menimbulkan pro dan
Tuhan
tidak
pernah
tega
kontra mengenai “daging” antara lain:
membiarkan anak-anakNya ada dalam
a. Daging itu berpotensi menimbulkan
kelemahan,
dosa tetapi selalu dipelihara
seringkali
Roh
Kudus
diutusNya untuk membantu dalam
b. Daging itu rentan/lemah dan miskin tetapi
sehingga
kelemahan manusia. Pembenaran ini
memaksakan
merupakan sikap kebergantungan yang
keinginannya
salah terhadap Roh Kudus, Pernahkah
Dalam pengandaian, jika daging
dipikirkan dan direnungkan, ketika
selalu dipelihara berarti dengan kata
seorang anak belajar berjalan, maka
lain memberikan stimulus munculnya
orangtuanya akan membantu sampai
dosa; jika “kasihan” kepada daging
anaknya mampu berjalan, tetapi ketika
berarti
anak itu bersikap “takut jatuh”, selalu
mengijinkan/membiarkan
keinginannya terlaksana.
minta dipegang tangannya, digendong
Ketika muncul “keinginan daging”
terus menerus, merengek-rengek dan
maka seringkali dimaklumi sebagai
meminta imbalan untuk mau belajar
kelemahan,
saja
berjalan dan jika sikap ini terus
kelemahan ini disetujui oleh sebagian
berlangsung sampai anak ini besar
pemahaman Kristen bahwa kelemahan
maka yang dihasilkan adalah sikap
itu “tidak berdosa” tetapi sebagai
yang buruk dan bukannya kedewasaan
“pintu” masuknya dosa dalam hati
yang penuh dengan tanggungjawab.
dan
mungkin
ataupun pikiran manusia. 105
Kelemahan juga sabagai tempat
kelemahan yang terekspos sebagai
bersembunyi yang cukup nyaman bagi
tujuan dalam tindakan kasih. Ayat yang
keegoisan
seringkali
kebodohan rasa
puas
dan sehingga dalam
pemanipulasian memunculkan
dalam
pembenaran sikap ini antara lain :
nyaman
Roma 15:1- “Kita, yang kuat, wajib
merasa
menanggung kelemahan orang yang
bersalah. Rasul Paulus mengkritisi
tidak kuat dan jangan kita mencari
dalam Roma 6:1- “Jika demikian,
kesenangan kita sendiri.”
kekristenannya
dan
zona
digunakan
tidak
apakah yang hendak kita katakan?
Orang
yang
kuat
harus
Bolehkah kita bertekun dalam dosa,
bertanggungjawab kepada orang yang
supaya
lemah,
semakin
bertambah
orang
yang
kaya
harus
itu?”
Sudah
tentu
bertanggungjawab terhadap kemiskinan
adalah
“tidak”,
kasih
saudaranya – apakah pemahaman ini
karunia Allah dalam Kristus adalah
bisa diterima kebenarannya? Jika bisa
yang terbesar tidak ada yang lebih
diterima bagaimanakah seorang Kristen
besar lagi, akan tetapi sikap ataupun
yang kaya harus menolong kemiskinan
paradigma yang salah menyebabkan
saudaranya? Orang yang kuat harus
pola ini yang seringkali diminati oleh
bertanggungjawab kepada saudaranya
orang-orang yang suka hidup dalam
yang lemah?
kasihkarunia jawabannya
dosa.
Bagi
orang
yang
menyenangi
Tidak merasa cukup dengan kasih
kelemahannya
ini
karunia Allah dalam Kristus dengan
“kesempatan”
untuk
cara hidup dalam kelemahan karena
memaksakan pertolongan; bagi orang
dirinya sendiri merupakan jebakan
yang menikmati kemiskinannya ini
keegoisan daging yang nampak sangat
merupakan
rohani.
menerima
Demikian pula, kasih karunia Allah
kesempatan uluran
tangan
dan
untuk sebagai
nasibnya yang miskin.
dalam jumlah yang cukup dalam Kristen,
meminta
tanggungjawab orang kaya terhadap
dalam Kristus itu seringkali diakui ada
komunitas
merupakan
Sebaliknya, bagi si kaya keinginan
maka disinilah
menolong seringkali ada, tetapi bisa
seringkali juga ditemukan banyaknya
berubah menjadi kejengkelan ketika 106
uluran tangannya itu merupakan pupuk
Kristus telah menjadi teladan Rasul
bagi sikap yang malas; demikian juga
Paulus untuk taat dan setia dalam iman,
orang yang kuat terhadap orang yang
tentunya ketaatan dan kesetiaan dalam
lemah.
Kristus
Pemanfaatan
kebaikan
dan
sangatlah
berbeda
dengan
ambiguitas sikap ini yang berpotensi
ketaatan dan kesetiaan saat ia masih
memupuk semakin banyak orang yang
membenci
menikmati
menemukan sikap yang lebih indah dan
kelemahannya,
kebodohannya
dan
bahkan
Kristus.
Rasul
Paulus
anggun dalam iman bukan dengan
penderitaannya.
membenci,
menganiaya,
menyiksa,
Berbeda dengan pernyataan Rasul
memenjarakan bahkan membunuh oleh
Paulus tentang kelemahan, yang ia
sebab agamanya. Keinginan dagingnya
tuliskan dalam 2 Korintus 12:10 –“
telah
Karena itu aku senang dan rela di
ketaatan dalam Kristus karena Roh
dalam kelemahan, di dalam siksaan, di
Kudus.
dalam
kesukaran,
penganiayaan
dan
di kesesakan
dalam
berubah
menjadi
2. Anti - Theology of “the body” John Paul II berpendapat :
maka aku kuat.” Rasul Paulus senang
“Man is called to a fullness of life which far exceeds the dimensions of his earthly existence, because it consists in sharing the very life of God. The loftiness of this supernatural vocation reveals the greatness and the inestimable value of human life even in its temporal phase.”3
dan rela di dalam kelemahan bukan dalam arti Rasul Paulus tidak mampu mengatasi
dan
oleh
karena Kristus. Sebab jika aku lemah,
untuk
mati
kelemahannya,
kelemahan ini bukan bersumber pada dirinya tetapi ada penyebabnya yaitu “oleh karena Kristus.” Kristus telah menjadi tujuan dan
Manusiadipanggil untukkepenuhan
alasan utama Rasul Paulus rela dan
hidupyang
senang
jauhmelebihidimensikeberadaan
menerima
keadaannya,
keadaannya yang kadang buruk karena
duniawinya,
karena
terdiridalam
penganiayaan, siksaan mampu menjadi kebanggaan
Rasul
Paulus
3
untuk
John Paul II berpendapat mengenai Theology of the body dari Rasul Paulus yang dipublikasikan oleh Pauline Books & Media, 1997.
menderita karena Kristus. 107
Meskipun
berbagikehidupanIlahi.Keagungan
maut”,
daripanggilanadikodratiini mengungkapkankebesaran yangtak
dannilai
ternilaidarikehidupan
“Upah
Kristus
dosa
adalah
mampu
untuk
menanggung
semuanya
itu
dagingNya,
kematianNya
dalam sebagai
bentuk kekuatan dosa atas daging akan
manusiabahkan dalamfasesementaranya.
tetapi
Dengan
kekuatan
daging
ini
telah
demikian dalam semua aspek hidup
dipatahkan melalui kebangkitaNya dari
manusia tidak akan pernah dapat
antara orang mati.
terlepas dari tujuan Allah menciptakan
Perlu diperhatikan (dalam kemasan
manusia, karena Allah sendiri telah
perspektif tuntutan modern) bahwa
“berbagi hidup” dengan manusia, oleh
penghargaan
sebab itu manusia haruslah berbagi
sebagai bagian Ilahi ini, sekarang telah
hidup denganNya.
diupayakan bergeser menjadi “tubuh
atas
tubuh
manusia
Rasul Paulus memandang tubuh
yang memiliki sisi Ilahi dan hayati”,
manusia itu penting dan memilki nilai
sehingga munculah pendapat “Anti –
yang luar biasa, sayangnya manusia
Theology of the body”. Keinginan
telah berbuat dosa dan telah kehilangan
daging telah bermetamorfosa menjadi
kemuliaan Allah. Sudah barang tentu
kebutuhan
tubuh
keberlangsungan keturunannya.
manusia
kemerosotan,
pun
mengalami
kehancuran
dan
manusia
demi
Sebagai contoh: Perkawinan yang
kelemahan yang tiada tara. Tubuh
hayati
dilonggarkan dalam norma kekinian menjadi
(homoseksual, lesbianisme, kawin cerai
daging
dan poligami ataupun poliandri) yang
dalam keberdosaannya, sehingga perlu
sepertinya “dibiarkan” gereja bahkan
untuk
melalui
mulai “diperbolehkan” sebagian gereja.
kematian Kristus bagi menebus dan
Masalah moralitas dan iman telah
mengampuni
diubah menjadi tuntutan dan kebutuhan
manifestasi
keinginan
dipulihkan
memastikan Kristus
dari
telah
kembali
manusia adanya
terhadap
serta
kemenangan
kelemahan
sosial masyarakat modern.
dan
Dengan demikian nampak adanya
kematian tubuhNya.
pemaksaan pendapat bahwa Allah perlu memahami bahwa telah terjadi “mutasi 108
sikap” dalam diri manusia ciptaanNya.
demikian pula tentunya Allah akan
Manusia
dirinya
mengasihi kaum homoseksual, lesbian,
sendiri, mencintai sesama jenisnya
poligami dan poliandri; tetapi mengapa
ataupun mencintai lebih banyak orang
gereja ambigus dalam sikapnya? Jadi
(poligami
demi
bagaimanakah sekarang sikap gereja
mencegah “keberdosaan” tanpa adanya
terhadap kaum seperti ini, sehingga
perkawinan yang sah. Alasan dasarnya
dapat merepresentasikan kasih Allah
adalah bukan untuk memuaskan hawa
kepada mereka.
boleh
atau
nafsu
mencintai
poliandri)
dagingnya,
melainkan
Belum lagi masalah di atas dapat
penerimaan kodrat baru dalam dirinya,
diselesaikan
tercipta dalam keadaan yang sudah
gerakan anti bodi ini mengembangkan
memiliki bakat/potensi baru.
pengabsahannya
Gerakan anti bodi ini nampaknya memaksa
gereja
melalui
maka
kemajuan
rekayasa
genetika,
misalnya cloning manusia dan juga
munculnya
kemajuan teknologi stem cell untuk
“varietas baru” dalam spesies manusia
menolong penderita kanker ganas yang
ilahi ini. Jika daging pada akhirnya
mematikan.
harus
eksistensi
mati,
dipertahankan
kini
tuntas,
perlu
menghormati
masa
bioteknologi
dengan
mengapa dalam
tatanan
perlu
Potensi
yang
manusia
hayati
tubuh/daging
dikembangkan
untuk
memenjarakan kebutuhan hayati dan
kesejahteraan
hak asasi “varietas spesies” manusia
spesies
manusia.
Perlu
diciptakan
yang baru ini.
spesies
manusia
yang
memiliki
Sebagai
penggambaran,
jika
keunggulan,
dan
keberlangsungan
kesehatan
prima
bagi
kecacatan tubuh dapat diterima dalam
terwujudnya dunia baru. Manusia yang
gereja dan bukan dipandang sebagai
lemah dan berpenyakitan, yang tidak
kekurangan
ketidaklayakan
memiliki potensi unggul suatu kali saat
dihadapan Allah, maka eksistensi diri
akan tereliminasi dan digantikan oleh
homoseksual, lesbian, poligami dan
spesies yang unggul dan sehat.
dan
poliandri perlu diterima dan dipandang
Inilah bentuk peperangan modern
layak oleh gereja. Allah mengasihi
antara keinginan daging dan keinginan
manusia
Roh, manifestasi keinginan daging
dengan
kecacatan
tubuh, 109
dalam kekinian merupakan kebutuhan
hukum yang terutama ini dalam budaya
dan bukannya tuntutan lagi.
kekinian dalam himpitan materialisme
3. Partial Interpretation
dan hedonisme. Perintah Tuhan ini seperti benih yang ditaburkan di tanah
Gordon D Fee dan Douglas Stuart dalam
bukunya
Bagaimana Tuhan
Menafsirkan
dengan
yang ada semak durinya (Mat.13:7),
Hermeneutik,
Tepat
materialisme
Firman
dan
hedonisme
merupakan “strain virus kedagingan
menuliskan:
“tujun penafsiran yang baik adalah
modern” yang
sederhana:
pengertian
sikap manusia bukan berbagi hidup lagi
yang jelas dari teks itu”4 Menafsirkan
dengan Allah melainkan berbagi hidup
melibatkan
dengan dunia.
menemukan
paling
tidak
3
faktor
mampu mengubah
Potensi bahaya yang mungkin saja
penting yaitu pembaca Alkitab, penulis Kitab dalam keadaan manusiawinya
muncul
dan yang terpenting adalah Allah dan
Tuhan di atas adalah dengan cara
kehendakNya,
menafsirkannya
pembaca
diharapkan
untuk
melakukan
dalam
perintah
konteks
akan dapat mengerti dan memahami
materialisme dan hedonisme kekinian.
sebagaimana kehendak Allah melalui
Beginilah
hambaNya
menuliskannya,
hedonis yaitu dengan menambahkan
sehingga bukan untuk kepentingan
pertanyaan di belakang perintah itu.
pembaca tetapi melihat kebenaran dari
Perhatikanlah!
yang
pikiran
materialis
dan
“Kasihilah Tuhan Allah dengan
maksud Allah yang sebenarnya. Sebagai contoh, “Mengasihi Tuhan
segenap hati, segenap jiwa dan segenap
Allah dengan segenap hati, jiwa dan
akal budi, itu benar, tetapi untuk apa?”
akal budi demikian pula mengasihi
demikian pula dengan hukum yang
sesama manusia seperti diri sendiri”
kedua, “Kasihilah sesamamu manusia
(Mat. 22:37-39) merupakan hukum
seperti dirimu sendiri, untuk apa?”
yang terutama dalam Hukum Taurat,
Dalam
bagaimanakah
tentang
mengimplementasikan
praktika dampak
maka
perhitungan
haruslah
yang
menguntungkan, jika mengasihi sesama 4
seperti diri sendiri apa untungnya?
Gordon D. Fee dan Douglas Stuart. Hermeneutik, Bagaimana Menafsirkan Firman Tuhan dengan Tepat (Malang: Gandum Mas, 1989), hlm.2.
Bukankah terlalu beresiko. Mengasihi 110
orang baik itu mudah tetapi mengasihi
dengan “ketidakberuntungan daging”
orang yang bersalah, berdosa dan yang
sehingga harus menanggung semua
lemah tidaklah mudah, dibutuhkan
konsekuensi tindakan yang dianggap
sikap yang benar. Keinginan daging
sebagai kesalahan, pelanggaran dan
akan menolak jika dirasa merugikan
dosa.
diri sendiri, keinginan daging akan berbicara
jika
harus
Penebusan
berkorban,
menimbulkan
yang
seharusnya
kegembiraan
karena
keinginan daging akan memberontak
telah dimerdekakan dari dosa, tetapi
jika harus mati bagi orang lain.
pergumulan berat terjadi dalam daging
Pemahaman Teologi haruslah benar
dan keinginannya, sepertinya iman
supaya dapat membentuk sikap yang
tidak mampu membebaskan dagingnya
rela terhadap kehendak Allah. Secara
dari
sederhana
Keperkasaan keinginan daging sebagai
pemahaman
merupakan
hasil
Teologi
dan
keberdosaan.
ayat
bukti bahwa daging harus mati untuk
dalam Kitab Suci maupun menafsirkan
mendapatkan kemuliaan sebagai anak-
peristiwa yang berkaitan dengan Allah.
anak Allah, bagaimanakah berkenan di
Keduanya akan saling melengkapi
hadapan Allah jika masih hidup dalam
dalam pemahaman teologis, jika hanya
daging?
satu sisi saja maka penafsiran yang
penebusan
demikian
terjadi pula kematian daging?
akan
menafsirkan
kelemahan
berpotensi
sebagai
Ataukah
dapat
Kristus
dikatakan
menuntut
agar
partial interpretation (interpretasi yang
Kristus telah mengampuni dan
cuman sebagian atau bahkan bisa
menebus dosa manusia, akan tetapi
memihak).
perubahan tabiat diserahkan kepada
Sebagai contoh, perlu pemahaman
manusia untuk berusaha berubah dan
yang lebih menyeluruh dan menyatu
melawan
terhadap
mengapa demikian?
konsep
penebusan
dan
penyelamatan yang dilakukan Kristus. Penebusan
dan
penyelamatan
tabiat
dagingnya sendiri,
Ada contoh yang menarik dalam
atas
Matius
8:3-11
kisah
mengenai
manusia merupakan tindakan Kristus
perempuan yang kedapatan berbuat
yang sampai hari ini secara praktika
zinah, hukuman rajam sampai mati
masih
sebenarnya sudah di ambang pintu,
dipertanyakan,
berkenaan 111
akan
tetapi
Yesus
menyodorkan
karena adanya kesadaran dan keinginan
mengenai dosa dan hukumannya dalam
untuk bertobat, dari contoh perempuan
perspektif Taurat dan Yahudi, akhirnya
berzinah itu terbukti bahwa
perempuan ini tidak jadi dirajam batu,
Taurat
ia bebas dan merdeka. Yesus pun tidak
memerdekakan dari hukuman, tetapi
menghukumnya,
kasih karunia itu menyelamatkan dan
melainkan
memerintahkan kepada perempuan ini
tidak
Allah tahu bahwa peperangan ini
11).
sangat perempuan
itu
untuk
menghidupkan.
untuk tidak berbuat dosa lagi (lih. ay.
Ketika
sanggup
Hukum
hendak
tidak
dimenangkan,
mudah oleh
sebab
untuk itu
Ia
dihukum rajam maka perempuan ini
mengutus Roh Kudus untuk membantu
sudah
adalah
agar peperangan ini dimenangkan,
setelah
cobalah diperhatikan dalam Galatia 4:
dimerdekakan dengan pengampunan
5-6 yang tertulis – “Ia diutus untuk
bisakah
berperang
menebus mereka, yang takluk kepada
dengan tabiatnya yang berdosa itu,
hukum Taurat, supaya kita diterima
yaitu tidak berbuat zinah kembali.
menjadi anak dan karena kamu adalah
pasrah
nasibnya,
kematiannya
tetapi
sekarang
perempuan
ini
Pengampunan Yesus itu memberi
anak, maka Allah telah menyuruh Roh
kekuatan batin untuk tidak berbuat
Anak-Nya ke dalam hati kita, yang
dosa, tetapi berzinah adalah keinginan
berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
dagingnya. Pada contoh lain yang bisa dibayangkan
4. MESMERIZE (Mempesonakan)
persamaan
Tabiat tidaklah terjadi begitu saja,
pergumulannya, misal seorang perokok
tabiat merupakan hasil dari pembiasaan
yang punya niat untuk tidak merokok,
perilaku, pembiasaan perilaku terjadi
akan sangat sulit untuk tidak merokok,
jika seseorang menganggap bahwa itu
mungkin dalam proses pertobatannya ia
benar
masih “mencuri-curi” untuk merokok
merugikan
meskipun hanya menghisapnya satu
baik
orang
dan lain
tidak atau
mempesonakan dirinya seperti dalam
kali. Peperangan
ataupun
melawan
Galatia 3:1-4 yang tertulis :
keinginan
daging adalah peperangan diri pribadi 112
sebenarnya
Hai orang-orang Galatia yang bodoh, siapakah yang telah mempesona kamu? Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan terang di depanmu? Hanya ini yang hendak kuketahui dari pada kamu: Adakah kamu telah menerima Roh karena melakukan hukum Taurat atau karena percaya kepada pemberitaan Injil? Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging? Sia-siakah semua yang telah kamu alami sebanyak itu? Masakan sia-sia!
untuk
berubah
dalam
pemahaman akal budi, akan tetapi hasutan
yang
memiliki
sangat
menggoda
kemampuan
untuk
menggoyahkan pemahaman akal budi seseorang. “Siapakah
yang
telah
mempesonakan kamu?”, frasa kalimat yang
memberikan
indikasi
adanya
pengaruh yang kuat dari hasutan yang sangat menggoda, seperti mur dan baut – keinginan daging dan sesuatu yang mempesona dan sangat menggoda. Jika menengok Hawa saat sebelum
Bolehkah dikatakan bahwa manusia itu
makhluk
perilakunya
terpesona dan sangat tergoda oleh
ditanamkan melalui pembiasaan? Ya,
hasutan si ular, entah bagaimana
pembiasaan untuk berkata, bersikap
caranya si ular itu mampu menggiring
dan berperilaku. Dimanakah letak akal
Hawa untuk lebih dekat dengan pohon
budi?
pengetahuan itu, lebih dekat, lebih
Ketika
dewasa
maka
yang
ia bertindak bodoh, maka ia telah
manusia akal
menginjak
budinya
akan
dekat dan menyentuhnya dan kemudian
menilai kebiasaan berkata, bersikap
akhirnya
dan berperilaku.
adalah hasutan yang mempesona.
Contoh: beribadah
Jawabannya
pembiasaan
dalam
dalam
suatu
merupakan
akan
membuka keinginan daging, sehingga
agama/kepercayaan memperkokoh
memakannya.
Hasutan
pemahaman/akal
keinginan
yang kunci
daging
mempesona yang
lebih
ini
mampu
dominan
budinya dan akhirnya menerimanya
daripada kesadaran dan pengetahuan
sebagai kebenaran agamanya, demikian
akan kebenaran. Keinginan daging
pula akan terjadi pada caranya berkata-
mampu mengubah paradigma yang
kata dan berperilaku. Tidaklah mudah
113
Perhatikanlah
benar beralih kepada kebenaran yang
menyingkapkan
lain yang sebenarnya salah.
Rasul
Paulus
rahasia
siapa
baru
sebenarnya di belakang ketakutan itu,
melalui keinginan daging adalah tipu
tertulis dalam Roma 8:15 – “Sebab
daya, kesadaran baru melalui keinginan
kamu tidak menerima roh perbudakan
daging adalah penyesatan. Dapatkah
yang membuat kamu menjadi takut
dituduhkan bahwa etika moral tentang
lagi, tetapi kamu telah menerima Roh
yang baik dan yang jahat sebenarnya
yang menjadikan kamu anak Allah.
adalah konsekuensi dari terbukanya
Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya
kesadaran manusia bahwa ia sudah
Bapa!" Douglas J. Moo berpendapat:
kehilangan
“Abba” was Jesus own address to God,
Menemukan
kebenaran
kemuliaan
Allah
yang
one that showed especial intimacy.
menudunginya? Siapakah yang mengajarkan yang
This same address is now one that
baik dan yang jahat kepada Hawa?
Christians spontaneously ‘cry out’ in
Secara teologis sudah barang tentu
their own approach to God. It is the
bukanlah Allah yang telah mengajarkan
Spirit, again,who implants in us that
yang jahat kepada manusia, Allah
sense of intimacy.”5(Abba yang Yesus
menghendaki agar manusia taat, jika
sendiri
taat kepada Allah maka sebenarnya
Allah, yang menunjukkan keintiman
manusia telah diajar Allah untuk
yang utama, sekarang adalah alamat
mengerti tentang yang baik, dan tidak
yang sama seorang Kristen berseru
perlu belajar tentang yang jahat apalagi
dalam upaya mendekatkan diri mereka
mengetahuinya.
sendiri kepada Allah. Ini adalah Roh
Sebelum Adam)
manusia
melanggar
(Hawa
perintah
dan
maksud/alamatkan
adalah
Kudus, sekali lagi yang menanamkan
Tuhan
di dalam kita perasaan yang intim).
maka yang ada adalah keinginan kudus
Jika orang sudah terbiasa dengan
untuk selalu menghormati Tuhan dan
perbuatan yang baik maka ia akan
berkomunikasi dengan-Nya. Setelah
merasa bersalah atau berdosa jika
matanya
melakukan yang tidak benar; dan orang
terbuka,
maka
keinginan
daging mulai menuntut untuk menjadi
5
Douglas J. Moo. Romans, New Bible Commentary (England: Leicester: Inter-varsity press, 1994), p.1140
malu dan bersembunyi karena takut. 114
yang sudah terbiasa
second of the two statements earlier in the verse. Behind the Spirit’s resistance to the flesh is the devinepurpose that believers should be kept from doing things they (otherwise) would do.6
dengan tabiat
berdosa akan merasa takut untuk hidup dalam
kebenaran,
meskipun
menginginkan untuk benar tetapi tidak pernah mampu hidup di dalamnya sebab
ada
mengikatnya/memperbudaknya
Berjalan
yang
dalam
Roh
Kudus
(dipimpim Roh Kudus) selalu lebih
yaitu
baik dibandingkan dengan berjalan
roh perbudakan dan ia selaras dengan
menuruti
keinginan daging.
keinginan
daging,
hanya
melalui cara ini maka orang-orang percaya dapat bangkit dan membatasi
KEINGINAN ROH
keinginan dagingnya dan menghindari
Yang dimaksudkan “keinginan Roh” oleh Rasul Paulus dalam Galatia
untuk
5:17
daging
Adanya janji yang tegas / sungguh-
berlawanan dengan keinginan Roh dan
sungguh – bahwa kamu tidak akan
keinginan Roh berlawanan dengan
memenuhkan semua nafsu dagingnya.
–“Sebab
keinginan
memenuhkan
keinginannya.
keinginan daging—karena keduanya
Roh dan daging selalu berlawanan,
bertentangan—sehingga kamu setiap
dikunci dalam peperangan yang terus
kali tidak melakukan apa yang kamu
menerus. Jika seorang Kristen berjalan
kehendaki” menurut pendapat Everett
dalam/oleh kuasa yang satu, dia tidak
F. Harrison dalam The Wycliffe Bible
dapat berada di dalam kontrol lainnya. Dibalik kekuatan untuk melawan
Commentary sebagai berikut:
daging adalah tujuan Illahi dimana
Walk in (better, by) the Spirit. Only in this way can believers rise above the limitations of the flesh and avoid fulfilling its desires. The promise is emphatic – ye shall not all fulfill. Flesh and Spirit are opposites, locked in continual combat. If the Christian is walking by the power of the one, he cannot be in the control of the other. The statement, and these are contrary the one to the other, is somewhat parenthetical, and the conclusion of the verse depends directly upon the
orang
percaya
akan
memelihara/menjaga dari melakukan sesuatu yang mereka (sebaliknya) akan lakukan. Allah memiliki tujuan Illahi atas umat manusia dalam Kristus yaitu 6
Everett F. Harrison. The Wycliffe Bible Commentary(Chicago: Moody Press,1962), p.1296. 115
Kerajaan Allah, dimulai dari Kristus
yang membuat manusia mau menerima
dikerjakan oleh Roh Kudus, ada 3 hal
bahkan menuntut kebaikan Allah terus
terkait tentang peran
menerus tetapi sukar sekali untuk
memimpin
orang
Roh Kudus
percaya
membalas
sampai
kebaikanNya
apalagi
mempercayai-Nya.
terwujudnya Kerajaan Allah itu, yaitu:
Rasul Yohanes menasehati kepada 1. Legalitas status – anak-anak Allah 2. Pemerintahan Kristus 3. Next level – peperangan rohani
orang percaya akan bahayanya roh anti Kristus yang sudah ada dan bekerja semakin giat menjelang kedatangan
1. Legalitas Status
Kristus yang kedua kalinya, beberap Yohanes 3:16 tertulis – “Karena
ayat di bawah ini bisa menjadi referensi
begitu besar kasih Allah akan dunia
tentang roh anti Kristus
ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap
1 Yohanes 2:18 – “ Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir”. 1 Yohanes 2:22 – “Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak.” 1 Yohanes 4:3 – “dan setiap roh, yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah. Roh itu adalah roh antikristus dan tentang dia telah kamu dengar, bahwa ia akan datang dan sekarang ini ia sudah ada di dalam dunia.” 2 Yohanes 1:7 – “Sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, yang tidak
orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” memberitahukan kepada kita tentang Allah yang mengasihi dan yang mengaruniakan yang
tanpa
diperlukan
membedakan,
hanyalah
percaya
kepada Anak-Nya. Mengapa harus percaya kepada Anak-Nya?
Karena
sudah
dengan
berbagai cara dilakukan Allah agar manusia mengerti, memahami dan merespon kasih Allah atas dirinya, tetapi manusia tidak cukup mengerti, bahkan sampai dengan sekarang Allah masih
mengasihi
manusia
bahkan
ketika manusia itu masih berdosa, tetapi sekali lagi kekerasan hati dan ketidakmengertian tentang Anak-Nya 116
mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itu adalah si penyesat dan antikristus.”
Penggambaran
suatu tindakan hukum, demikian pula manusia
1:13 – “Di dalam Dia kamu juga— karena kamu telah mendengar firman
sebenarnya dapat digambarkan dengan
kebenaran,
istilah “anak kunci”, “anak tangga”,
juga,
kita pernah mengerti tentang adanya
Meskipun
percaya dengan anak kunci, anak
Anak
untuk
bahkan
mau
Allah
hidupnya
harus
dipimpin oleh Roh Allah (lih. Roma 8:14 – “Semua orang, yang dipimpin
memberitahukan
Roh Allah, adalah anak Allah.” ) akan
bahwa Roh Kudus lah yang akan
menyebabkan konfrontasi tiada akhir
menyempurnakan status anak Allah
sampai
kepada semua orang yang percaya keberanian
dan
melawan status ini.
bekerjasama
menolak status Anak Allah.
punya
ini
masih saja secara terus menerus akan
kepada Anak-Nya, semuanya karena
sehingga
daging
tetapi tabiat berdosa dalam daging
bodoh lagi jika kita tidak percaya
Paulus
percaya,
mengangkat menjadi anak-anakNya,
memang nampak bodoh, tetapi lebih
Rasul
manusia
menerimanya
keberadaannya. Penggambaran saya ini
daging
kamu
lemah dan berdosa, tetapi Allah mau
tangga dan anak emas dan menerima
keinginan
ketika
dijanjikan-Nya itu.”
Bapak Emas? Manusia lebih mudah
dengan
Injil
dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang
Bapak Kunci?, Bapak Tangga ataupun
yang
yaitu
keselamatanmu—di dalam Dia kamu
“anak emas” dan sebagainya; apakah
antikristus
Allah,
dapat dituntutkan, tertulis dalam Efesus
Mungkin
pengistilahan yang tidak logis, tetapi
roh
dengan
hukum (lih. Yoh. 1;12), agar tidak
pikiran manusia, tetapi sebenarnya bisa percaya.
percaya
hubungan ini perlu disahkan secara
sangat sukar untuk dipahami dalam
jika
manfaat
meterai sebagai legalitas hukum atas
Status Anak Allah itu kontroversial
diterima
tentang
keinginan
untuk
ajal Roh
menjemput dengan
antara keinginan
daging jika tidak ada penyerahan total
memanggil Allah itu dengan “Abba, ya
kepada kehendak Allah. Kematian
Bapa.”
daging dan dominasi Roh harus terjadi, 117
merupakan cara terbaik dan hanya
akan
dengan cara demikian seorang akan
dirongrong
berkenan kepada Allah, perhatikan
direpresentasikan dalam figur seorang
pernyataan Rasul Paulus dalam Galatia
raja, contoh: Israel meminta seorang
2 : 19-20 yang tertulis:
raja, tertulis dalam 1Samuel 8:19-20 –
“Sebab aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah. Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.”
tetapi
“Tetapi
pemerintahan untuk
mati
hidup
itu
dan
menolak
mendengarkan perkataan Samuel dan mereka berkata: "Tidak, harus ada raja atas kami; maka kamipun akan sama seperti segala bangsa-bangsa lain; raja kami akan menghakimi kami dan memimpin kami dalam perang." Pemerintahan
theokrasi dimana dipakai
sebagai
bagi
penyambung berita dari Allah untuk
kemuliaan BapaNya, kita mati oleh
umatNya, diinginkan diubah oleh umat
hukum
Israel alasannya adalah supaya sama
Taurat
dan
diubah
bangsa
nabi/pelihat Kristus
Allah
(tuntutannya
yang
menyatakan dosa) tetapi oleh kasih
seperti
karunia dalam Kristus kita hidup, dan
memiliki raja, dan hal ini dipandang
hidup kita bagi kemuliaan Kristus.
suatu kejahatan yang besar, 1Samuel
Mematikan
keinginan
bangsa-bangsa
lain
yang
daging,
12:17 – “Bukankah sekarang musim
bukan dengan menyiksa badan atau
menuai gandum? Aku akan berseru
mengasingkan diri di tempat-tempat
kepada
yang jauh dari keramaian, bukan
memberikan guruh dan hujan. Lihatlah
dengan berpantang melainkan dengan
dan sadarlah, bahwa besar kejahatan
percaya dan menerima Kristus dan
yang telah kamu lakukan itu di mata
berserah kepada pimpinan Roh Kudus.
TUHAN
dengan
bagimu,"
tetapi
2. Pemerintahan Kristus Dalam
sejarah
Israel
TUHAN,
supaya
meminta Tuhan
Ia
raja
menerima
permintaan mereka. Kerajaan
Setelah
Allah atau juga Kerajaan Sorga, sudah
itu
umat
Israel
terus
dipimpin oleh raja-raja mereka, ada
dipahami sejak zaman Perjanjian Lama 118
yang hidup benar dan berkenan kepada
Yesus datang untuk memberikan
Allah, ada yang jahat dan Allah
jalan, kebenaran dan hidup bagi setiap
menghukumnya, nampaknya hal ini
orang yang percaya kepadaNya sebagai
terjadi berulang silih berganti yang
persiapan menjadi warga Kerajaan
menyebabkan umat Tuhan berbalik dan
Sorga. Yang mengejutkan dunia dan
menjauh dari Tuhan. Cukup dengan
pemerintah penguasa udara (si jahat)
raja yang ke tiga, setelah itu Israel
adalah pemerintahan Kristus dimulai
pecah menjadi 2, yaitu Kerajaan Israel
saat Ia bangkit dari antara orang mati,
dan Kerajaan Yehuda, meskipun ada
kebangkitanNya inilah sebagai tonggak
nabi Tuhan, meskipun ada firman
paling bersejarah dalam kemerdekaan
Tuhan tetapi tetap saja mereka tegar
yang
tengkuk dan seringkali memberontak
Proklamasi Kristus dengan Kerajaan
kepada Tuhan.
Allah dan pemerintahanNya serta umat
Allah
dipulihkan
dan
menjadi
yang kudus oleh sebab Roh Kudus.
menghendaki
pemerintahanNya
sebenarnya
Umat
dan
tebusannya,
yaitu
gereja
mewujudkan KerajaanNya tanpa batas
Tuhan merupakan representasi dari
wilayah,
pemerintahan theokrasi, yaitu Kristus
tanpa
batas
warga
KerajaanNya dengan hukum yang baru,
sebagai
tatanan yang baru serta umat yang
Pemerintahan Kristus yang bertahta di
kudus,
kekal.
dalam hati manusia yang percaya dan
Pemerintahan si Jahat harus segera
menerimaNya, tahta inilah yang tidak
diakhiri, pemerintahan dunia harus
tergantikan oleh apapun bagi mereka
segera
yang berkenan dan masuk dalam
serta
bersifat
ditaklukan/ditundukkan
serta
Raja
atas
umatNya.
Kerajaan Allah.
kekuasaan daging harus dikalahkan. Yohanes Pembaptis sebagai perintis
3. Next Level – Peperangan Rohani
Messias, telah memberitakan tentang kedatangan berarti
Kerajaan
kehadiran
(Messias/Kristus),
Sorga,
Peperangan
yang
rohani
merupakan
Diurapi
tingkat berikutnya yang harus dilalui
pemerintahanNya
seorang pelaksana kehendak Allah.
Yang
Tingkat kerohanian merupakan bentuk
dan hukumNya.
ketaatan kepada Allah, yang tidak
119
dipengaruhi oleh keadaan maupun
pergi melayani, tetapi ia akan menangis
situasi
ketika ia tidak dipercaya lagi sebagai
hati/perasaan
tetapi
sangat
seorang
dipengaruhi oleh tujuan Allah.
Hamba
Tuhan,
itulah
Peperangan rohani Abraham, bukan
peperangan rohaninya. Bukan hanya
pada saat Allah memerintahkan agar
perasaannya terobek tetapi jiwa dan
Abraham
rohnya meratap.
mengorbankan
anaknya,
Pada tingkat rohani seperti ini,
melainkan saat Abraham mengawini
maka seseorang harus menghadapi
Hagar karena itu bukan tujuan Allah.
lebih dari satu kekuatan; kekuatan
Peperangan rohani Kristus bukan karena
keinginan dagingnya – kekuatan dunia
BapaNya,
dan hasratnya – dan kekuatan kuasa
melainkan saat Dia harus menanggung
kegelapan, setan-setan dan penguasa
dan menghapuskan dosa umat manusia
udara.
saat
Dia
harus
ketaatanNya
disalibkan
kepada
yang tidak pernah dosa itu Dia lakukan,
Peperangan rohani akan menjadi
karena di saat Dia menanggung dosa isi
dahsyat tanpa dapat dipungkiri ketika
dunia ini maka Ia harus menanggung
kelemahan manusia itu menyeruak dan
dan menerima murka Allah, ketika
sulit
Bapa-Nya pergi meninggalkan Dia
contoh, kelemahan Nuh yang brilian itu
itulah
adalah kemabukannya karena anggur,
saat
Dia
merasakan
untuk
dikendalikan.
Sebagai
akan
kelemahannya Simson yang perkasa itu
pernah bisa ditinggalkan Bapa-Nya
adalah ketika ia membukakan rahasia
lebih baik menyerahkan nyawaNya.
imannya – itulah beberapa contoh
kematianNya,
Kristus
tidak
untuk
peperangan rohani yang berakibat fatal.
menderita karena kebenaran, karena
Jangan biarkan keinginan daging
Manusia
rohani
rela
Allah tetapi ia akan sangat menderita
itu
menyeruak
sehingga
akan
jika harus menanggung kesalahan,
dituntutkan untuk memenuhkan segala
pelanggaran dan akibat dosa yang sama
keinginannya. Peperangan rohani itu
sekali tidak pernah ia inginkan.
harus dimenangkan melalui pimpinan Roh Kudus dalam ketaatan kita kepada
Percayalah, seorang Hamba Tuhan
Allah.
tidak akan menangis meskipun ia harus berjalan jauh beberapa kilometer untuk 120
Tabiat
KESIMPULAN
daging
itu
merupakan
Keinginan daging selalu terkunci
metamorfosa dari keinginan daging,
dalam peperangan secara terus menerus
dan tabiat daging terbentuk karena
melawan keinginan Roh, keinginan
pembiasaan hidup dalam dosa. Kristus
daging
mengampuni, dan proses kelahiran
sebenarnya
menunjukkan
kelemahan manusiawi terhadap dirinya
kembali
sendiri. Keinginan daging itu murni
pembaharuan budi harus terjadi terus
dari diri manusia, bukan berasal dari
menerus seiring dengan cinta kita
dunia maupun roh-roh jahat. Inilah
kepada Kristus yang telah mengampuni
peperangan
tidak
dosa kita dan kepada Allah Bapa yang
seringkali
telah mengangkat kita menjadi anak-
imbang,
dan
yang
seringkali
kekalahan
berlangsung
tetapi
anakNya.
terjadi ketika manusia berusaha dengan kekuatannya sendiri, tanpa melibatkan Roh Kudus untuk memimpinnya.
DAFTAR PUSTAKA Caram, Paul G. Kemenangan Atas Keakuan, Jakarta: Nafiri Gabriel, 1997 Paul II, John.Theology of the body, Pauline Books & Media, 1997 Fee, Gordon D. dan Stuart, Douglas. Hermeneutik, Bagaimana Menafsirkan Firman Tuhan dengan Tepat, Malang: Gandum Mas, 1989 Moo, Douglas J. Romans, New Bible Commentary,England: Leicester: Inter-varsity press, 1994 Harrison, Everett F. The Wycliffe Bible Commentary,Chicago: Moody Press,1962
121