KEBIJAKAN PERLINDUNGAN HORTIKULTURA 1. Tanggung jawab masyarakat dan pemerintah 2. Penerapan perlindungan tanaman sesuai dengan sistem PHT 3. PHT menjiwai Good Agriculture Practices (GAP) 4. Penanggulangan eksplosi OPT 5. Upaya-upaya pemenuhan persyaratan-persyaratan teknis yang terkait untuk mendukung ekspor/perdagangan produk hortikultura.
190
STRATEGI PERLINDUNGANN HORTIKULTURA 1. Pemantapan pengamnatan & peramalan 2. Penyediaan teknologi tepat guna, spesifik lokasi dan ramah lingkungan 3. Penyediaan dan penggunaan sarana prasarana perlindungan hortikultura yang benar (peralatan, bahan pengendalian, dll.) 4. Pemberdayaan pelaku perlinhort (SDM dan kelembagaan) 5. Pemantapan gerakan pengendalian 6. Pengembangan & pemantapan SIM 7. Pengembangan dan pemantapan kegiatan untuk memenuhi ketentuan SPS (untuk ekspor)
191
REKOMENDASI PENGENDALIAN OPT KENTANG 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Gunakan bibit sehat; Perlakuan bibit dengan fungisida yang efektif; Lahan yang akan ditanami bebas dari OPT; Rotasi tanaman; Pemupukan berimbang; Pemanfaatan musuh alami; Gunakan pestisida nabati; Gunakan insektisida dan fungisida yang efektif dan efesien sesuai rekomendasi serta hasil pengamatan. Ambang pengendalian untuk hama T.palmi 100 nimfa/10 tan.contoh, L.huidobrensis tingkat serangan 10 %, dan M.persicae 7 nimfa /10 tan.contoh. penyakit P.infestans bila terdapat 1 bercak aktif/10 tan.contoh dan R.solanacearum ada serangan dengan cara eradikasi selektif/total.
192
REKOMENDASI PENGENDALIAN OPT TOMAT 1.
Penggunaan benih sehat dan toleran terhadap OPT;
2.
Rotasi tanaman;
3.
Pengolahan tanah yang baik;
4.
Pemupukan berimbang;
5.
Sanitasi dan eradikasi selektif/total;
6.
Pemanfaatan musuh alami;
7.
Penggunaan pestisida nabati;
8.
Penggunaan
pestisida
yang
efektif dan
efesien
berdasarkan
rekomendasi serta hasil pengamatan bagi hama dan penyakit yang telah mencapai ambang pengendalian.
193
REKOMENDASI PENGENDALIAN OPT CABAI MERAH 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Penggunaan benih sehat dan toleran OPT; Rotasi tanaman; Pengolahan tanah yang baik; Pemupukan berimbang; Pemanfaatan musuh alami; Penggunaan pestisida nabati; Penggunaan pestisida sintetis yang efektif dan efesien berdasarkan rekomendasi dan hasil pengamatan dengan memperhatikan ambang pengendalian hama dan penyakit masing-masing. 8. Pemberaan lahan bila perlu.
194
REKOMENDASI PENGENDALIAN OPT PADA BAWANG MERAH 1. Penggunaan benih sehat dan toleran OPT; 2. Rotasi tanaman; 3. Pengaturan air siraman; 4. Pemupukan berimbang; 5. Pemanfaatan musuh alami; 6. Penggunaan pestisida nabati; 7. Penggunaan pestisida yang efektif dan efesien berdasarkan rekomendasi dan hasil pengamatan dengan memperhatikan ambang pengendalian masing-masing hama dan penyakit.
195
REKOMENDASI PENGENDALIAN JERUK 1.
Penggunaan bibit sehat;
2.
Eradikasi selektif dan total;
3.
Penggunaan pestisida nabati;
4.
Penggunaan pestisida sintetis yang efektif dan efesien sesuai rekomendasi serta berdasarkan hasil pengamatan;
5.
Rotasi tanaman;
6.
Pemupukan berimbang, terutama pemupukan susulan yang teratur atau sesuai dengan kebutuhan tanaman jeruk.
196
PENGENDALIAN OPT PADA TANAMAN BUAH-BUAHAN 1. Cara Kultur Teknis a. Penanaman benih/bibit sehat, b. Pengairan dan drainase yang baik, c. Pemupukan berimbang, d. Pemangkasan, e. Penjarangan buah 2. Fisik / Mekanis a. Eradikasi/bongkar tanaman sakit, b. Pemangkasan ranting yang sakit, c. Pemasangan perangkap, d. Sanitasi gulma, inang patogen dan vektor 3. Biologi Pemanfaatan musuh alami berupa predator, parasitoid, dan patogen. 4. Penggunaan pestisida nabati 5. Penggunaan pestisida kimiawi/sintetis, yang efektif dan efesien sesuai dengan jasad sasaran. 6. Peraturan, yakni penerapan perundang-undangan yang berlaku terutama peredaran benih dan bibit yang ada di Indonesia.
197