KEBIJAKAN PERDAGANGAN LINTAS BATAS INDONESIA - MALAYSIA
Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kalimantan Utara, April 2017
DASAR HUKUM
1. Undang – Undang No. 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan, Bab VI Pasal 55 dan Pasal 56 Perdagangan Perbatasan 2. The Border Trade Agreement Between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of Malaysia, tanggal 24 Agustus 1970 3. Instruksi Presiden No 6 Tahun 2015 Tentang Percepatan Pembangunan 7 (Tujuh) Pos Lintas Batas Negara Terpadu dan Sarana Prasarana Penunjang di Kawasan Perbatasan
The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
2
Undang – Undang No. 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan Bab VI Pasal 55 Perdagangan Perbatasan 1. Setiap warga negara Indonesia yang bertempat tinggal di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara lain dapat melakukan Perdagangan Perbatasan dengan penduduk negara lain yang bertempat tinggal di wilayah perbatasan. 2. Perdagangan Perbatasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat dilakukan di wilayah perbatasan darat dan perbatasan laut yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah. 3. Perdagangan Perbatasan sebagaiman dimaksud pada ayat (2) dilakukan berdasarkan perjanjian bilateral sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
3
Undang – Undang No. 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan Bab VI Pasal 56 Perdagangan Perbatasan 1. Perjanjian bilateral sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 ayat (3) paling sedikit memuat: a. tempat pemasukan atau pengeluaran lintas batas yang ditetapkan; b. jenis Barang yang diperdagangkan; c. nilai maksimal transaksi pembelian barang di luar Daerah Pabean untuk dibawa ke dalam Daerah Pabean; d. wilayah tertentu yang dapat dilakukan Perdagangan Perbatasanl dan e. Kepemilikan identitas orang yang melakukan Perdagangan Perbatasan. The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
4
2. Pemerintah melakukan pengawasan dan pelayanan kepabeanan dan cukai, imigrasi, serta karantina di pos lintas batas keluar atau di pos lintas baras masuk dan di tempat atau di wilayah tertentu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 3. Menteri melakukan koordinasi dan sinkronisasi dengan menteri terkait sebelum melakukan perjanjian Perdagangan Perbatasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 ayat (3). 4. Ketentuan lebih lanjut mengenai Perdagangan Perbatasan diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Pemerintah.
The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
5
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN 7 (TUJUH) POS LINTAS BATAS NEGARA TERPADU DAN SARANA PRASARANA PENUNJANG DI KAWASAN PERBATASAN
7 (tujuh) Pos Lintas Batas Negara Terpadu dan sarana prasarana Penunjang di kawasan perbatasan: 1. Pos Lintas Batas Negara Terpadu Aruk, Kabupaten Sambas; 2. Pos Lintas Batas Negara Terpadu Entikong, Kabupaten Sanggau 3. Pos Lintas Batas Negara Terpadu Nanga Badau, Kabupaten Kapuas Hulu; 4. Pos Lintas Batas Negara Terpadu Motaain, Kabupaten Belu; 5. Pos Lintas Batas Negara Terpadu Motamasin, Kabupaten Malaka; 6. Pos Lintas Batas Negara Terpadu Wini, Kabupaten Timor Tengah Utara; 7. Pos Lintas Batas Negara Terpadu Skouw, Kota Jayapura.
The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
6
TUGAS MENTERI PERDAGANGAN Dalam Proses Percepatan pembangunan 7 (tujuh) pos lintas batas negara terpadu dan sarana prasarana penunjang di kawasan perbatasan, tugas Menteri Perdagangan sebagai mana ditetapkan dalm INPRES No. 6 Tahun 2015 adalah: a. Menyediakan/merevitalisasi pasar perbatasan di kawasan penunjang Pos Lintas Batas Negara Terpadu; b. Memperlancar kegiatan perdagangan/tata niaga lintas batas negara.
The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
7
LATAR BELAKANG
Perdagangan Lintas Batas pada awalnya merupakan perdagangan tradisional antar masyarakat di perbatasan. Barang-barang yang diperdagangkan adalah barang yang diproduksi atau dikonsumsi sehari-hari oleh masyarakat perbatasan kedua negara adalah: •
Dari Indonesia terdiri dari hasil agrikultur serta barang lainnya diluar mineral, minyak dan biji hasil pertambangan.
•
Dari Malaysia terdiri dari barang konsumsi sehari hari serta peralatan elektronik dan barang-barang kebutuhan industri di perbatasan.
The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
8
PENGERTIAN DAN TUJUAN PERDAGANGAN LINTAS BATAS (PLB) I. PENGERTIAN Perdagangan Lintas Batas (PLB) adalah perdagangan secara khusus yang dilakukan antara penduduk kedua negara yang berdomisili di daerah perbatasan kedua negara dengan nilai tertentu II. TUJUAN Perlakuan khusus bagi masyarakat yang tinggal di wilayah perbatasan untuk memberikan kemudahan akses terhadap pemenuhan kebutuhan hidup seharihari serta pemasaran produk yang diproduksi, dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat perbatasan.
The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
9
KLASIFIKASI PERBATASAN ANTARA INDONESIA & MALAYSIA
I. Perbatasan Darat
Perbatasan darat, dimana perdagangan lintas batas terjadi di wilayah darat diantara perbatasan kedua negara. Contoh: Antara Entikong – Tebedu.
II. Perbatasan Laut Perbatasan laut, dimana perdagangan lintas batas terjadi di wiliayah laut diantara perbatasan kedua negara. Contoh: Antara Nunukan – Tawao.
The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
10
HAMBATAN-HAMBATAN UMUM YANG TERJADI DI PERBATASAN
Sering terjadi penyimpangan dalam kegiatan Perdagangan di PLB untuk tujuan commercial akibat lemahnya pengawasan, antara lain sebagai berikut: 1. Perdagangan dilakukan berulang kali oleh orang yang sama dan dikonsumsi bukan oleh masyarakat diluar Zona I (kecamatan yang berada tepat di perbatasan). 2. Ketentuan tata niaga impor tidak dapat berjalan efektif karena ketentuan yang diatur bukan kepada barang tetapi kepada penggunaannya (sepanjang nilai barang yang dibawa paling tinggi 600 ringgit dan dikonsumsi oleh masyarakat Zona I, maka barang tersebut tidak dikenakan ketentuan umum di bidang impor dan tidak dikenakan tata niaga impor). 3. Impor Gula Putih dengan dalih menggunakan fasilitas PLB yang dikumpulkan/dibeli oleh cukongcukong dan koperasi serta dijual keluar Zona I bahkan sampai dijual ke luar Propinsi.
The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
11
ISU UTAMA PERUNDINGAN REVIEW BTA INDONESIA MALAYSIA
I.
II. III.
Indonesia mengusulkan agar cakupan revisi BTA 1970 tidak berubah, yakni meliputi perbatasan darat dan laut. Sedangkan Malysia berpandangan bahwa cakupan revisi BTA hanya perbatasan darat karena perbatasan laut yang terjadi saat ini bersifat komersial (Normal Trade). Malaysia mengusulkan nilai batas transaksi RM 600/KPLB/Bulan (sama dengan BTA 1970). Indonesia akan menetapkan negatif list komoditi khusus untuk perdagangan perbatasan Indonesia – Malaysia.
The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
12
Negative list komoditas dalam Review BTA Indonesia Malaysia 1970 Merujuk Nota Dinas Direktur Impor kepada Direktur Perundingan Bilateral No. 1778/Daglu 4.4/ND/6/2016 tanggal 9 Juni 2016, dapat disampaikan bahwa: 1. Perdagangan Perbatasan antara Indonesia – Malaysia yang tidak sesuai atau melebihi ketentuan perjanjian Bilateral terkait lintas batas, dapat dikategorikan sebagai perdagangan umum dengan syarat: a. Pemasukannya melalui pelabuhan yang sudah ditetapkan sebagai pelabuhan ekspor dan impor. b. Memenuhi ketentuan dalam Peraturan Menteri Perdagangan No.48/MDAG/PER/7/2015 tentang Ketentuan Umum di Bidang Impor dan ketentuan Permendag lainnya di bidang impor sesuai dengan komoditasnya. 2. Memperhatikan hal tersebut diatas, dapat disampaikan bahwa: a. Tidak diperlukan pengaturan secara spesifik mengenai Negative List komoditas dalam konteks Perdagangan Perbatasan. b. Barang-barang Positive List atau barang yang diperbolehkan untuk diperdagangkan dalam konteks Perdagangan Perbatasan adalah barang-barang yang termasuk dalam sektor pangan, makanan minuman, kosmetik atau perlengkapan pembersih, Tekstil dan Produk Tekstil (TPT ), barang industri dan alas kaki. The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
13
LAMPIRAN MATRIKS REGULASI KOMODITI IMPOR DI PERBATASAN INDONESIA-MALAYSIA SEKTOR
KOMODITI
REGULASI
KETERANGAN
Bawang
Permendag No. 71/2015 tentang Ketentuan Impor Produk Hortikultura
Instrumen Lartas: Persetujuan Impor (PI), Rekomendasi Kementan, Verifikasi dan Penelusuran Teknis Impor (VPTI)
Beras
Permendag No. 103/2015 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Beras
Instrumen Lartas: PI, Rekomendasi Kementan (untuk beras konsumsi khusus), VPTI
Buah-buahan
Permendag No. 71/2015 tentang Ketentuan Impor Produk Hortikultura
Instrumen Lartas: PI, Rekomendasi Kementan, VPTI
Cabe
Permendag No. 71/2015 tentang Ketentuan Impor Produk Hortikultura
Instrumen Lartas: PI, Rekomendasi Kementan, VPTI
Daging Ayam
Permendag No. 05/2016 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Hewan dan Produk Hewan
Instrumen Lartas: PI, Rekomendasi Kementan dan BPOM (produk hewan olahan), Rekomendasi Kementan(hewan dan produk hewan), VPTI
Daging Sapi
Permendag No. 05/2016 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Hewan dan Produk Hewan
Instrumen Lartas: PI, Rekomendasi Kementan dan BPOM (produk hewan olahan), Rekomendasi Kementan(hewan dan produk hewan), VPTI
Gula Pasir
Permendag No. 117/2015 tentang Ketentuan Impor Gula
Instrumen Lartas: PI, Rekomendasi Kementan dan BPOM (produk hewan olahan), Rekomendasi Kementan(hewan dan produk hewan), VPTI
Bibit Buah Semangka
PANGAN
Kacang
Karantina Tumbuhan di Badan Karantina Pertanian Indonesia – Plant Quarantine of Indonesian Agricultural Quarantine Agency (IAQA) PP 14 Tahun 2002 Tentang Karantina Tumbuhan.
The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
14
LAMPIRAN MATRIKS REGULASI KOMODITI IMPOR DI PERBATASAN INDONESIA-MALAYSIA SEKTOR
KOMODITI
REGULASI
Kopi
KETERANGAN Karantina Tumbuhan di Badan Karantina Pertanian Indonesia – Plant Quarantine of Indonesian Agricultural Quarantine Agency (IAQA) PP 14 Tahun 2002 Tentang Karantina Tumbuhan.
Minyak (Minyak Goreng) PANGAN
Telur
Permendag No. 05/2016 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Hewan dan Produk Hewan
Tepung (Tepung Gandung, Tepung Tapioka)
MAKANAN MINUMAN
Instrumen Lartas: PI, Rekomendasi Kementan dan BPOM (produk hewan olahan), Rekomendasi Kementan(hewan dan produk hewan). Karantina Tumbuhan di Badan Karantina Pertanian Indonesia – Plant Quarantine of Indonesian Agricultural Quarantine Agency (IAQA) PP 14 Tahun 2002 Tentang Karantina Tumbuhan.
Air Mineral
Permendag No. 87/2015 tentang Ketentuan Impor Produk Tertentu
Instrumen Lartas: VPTI
Mie Instan
Permendag No. 87/2015 tentang Ketentuan Impor Produk Tertentu
Instrumen Lartas: VPTI
Kecap (Kecap Manis, Kecap Asin)
Permendag No. 87/2015 tentang Ketentuan Impor Produk Tertentu
Instrumen Lartas: VPTI
Makan Ringan (Roti Kaleng, Wafer)
Permendag No. 87/2015 tentang Ketentuan Impor Produk Tertentu
Instrumen Lartas: VPTI
Mentega
Permendag No. 87/2015 tentang Ketentuan Impor Produk Tertentu
Instrumen Lartas: VPTI
Milo
Permendag No. 87/2015 tentang Ketentuan Impor Produk Tertentu
Instrumen Lartas: VPTI
The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
15
LAMPIRAN MATRIKS REGULASI KOMODITI IMPOR DI PERBATASAN INDONESIA-MALAYSIA SEKTOR
KOMODITI Minuman Kaleng
MAKANAN MINUMAN
REGULASI Permendag No. 87/2015 tentang Ketentuan Impor Produk Tertentu
KETERANGAN Instrumen Lartas: VPTI
Obat-obatan
Peraturan Kepala BPOM No.13 Tahun 2015
Rokok Kretek
Karantina Tumbuhan di Badan Karantina Pertanian Indonesia – Plant Quarantine of Indonesian Agricultural Quarantine Agency (IAQA) PP 14 Tahun 2002 Tentang Karantina Tumbuhan.
Sambal Udang
Permendag No. 87/2015 tentang Ketentuan Impor Produk Tertentu
Instrumen Lartas: VPTI
Saos Karamel
Permendag No. 87/2015 tentang Ketentuan Impor Produk Tertentu
Instrumen Lartas: VPTI
Sarden
Permendag No. 87/2015 tentang Ketentuan Impor Produk Tertentu
Instrumen Lartas: VPTI
Saos Tomat
Permendag No. 87/2015 tentang Ketentuan Impor Produk Tertentu
Instrumen Lartas: VPTI
Sayur Mayur
Susu (Susu Kaleng, Susu Bayi)
Karantina Tumbuhan di Badan Karantina Pertanian Indonesia – Plant Quarantine of Indonesian Agricultural Quarantine Agency (IAQA) PP 14 Tahun 2002 Tentang Karantina Tumbuhan. Permendag No. 05/2016 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Hewan dan Produk Hewan
Teh The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
nstrumen Lartas: PI, Rekomendasi Kementan dan BPOM (produk hewan olahan), Rekomendasi Kementan(hewan dan produk hewan). Karantina Tumbuhan di Badan Karantina Pertanian Indonesia – Plant Quarantine of Indonesian Agricultural Quarantine Agency (IAQA) PP 14 Tahun 2002 Tentang 16 Karantina Tumbuhan.
LAMPIRAN MATRIKS REGULASI KOMODITI IMPOR DI PERBATASAN INDONESIA-MALAYSIA SEKTOR
KOMODITI Kosmetik
REGULASI
KETERANGAN
Permendag No. 87/2015 tentang Ketentuan Impor Produk Tertentu
Peraturan Kepala BPOM No.12 Tahun 2015
Odol
Permendag No. 87/2015 tentang Ketentuan Impor Produk Tertentu
Peraturan Kepala BPOM No.12 Tahun 2015
Pembersih Lantai
Permendag No. 87/2015 tentang Ketentuan Impor Produk Tertentu
Peraturan Kepala BPOM No.12 Tahun 2015
Pemutih Pakaian
Permendag No. 87/2015 tentang Ketentuan Impor Produk Tertentu
Peraturan Kepala BPOM No.12 Tahun 2015
Pewarna Pakaian dan Tikar Pandan
Permendag No. 87/2015 tentang Ketentuan Impor Produk Tertentu
Peraturan Kepala BPOM No.12 Tahun 2015
Sabun (Sabun Mandi, Sabun Cuci)
Permendag No. 87/2015 tentang Ketentuan Impor Produk Tertentu
Peraturan Kepala BPOM No.12 Tahun 2015
Shampo
Permendag No. 87/2015 tentang Ketentuan Impor Produk Tertentu
Peraturan Kepala BPOM No.12 Tahun 2015
Permendag No. 85/2015 tentang Ketentuan Impor Tekstil dan Produk Tekstil
Instrumen Lartas: SPI dan Rekomendasi dari Kemenperin
Minyak Batu
KOSMETIK ATAU PERLENGKAPAN PEMBERSIH
Pampers Anak TEKSTIL - TPT
Tekstil
The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
17
LAMPIRAN MATRIKS REGULASI KOMODITI IMPOR DI PERBATASAN INDONESIA-MALAYSIA SEKTOR
KOMODITI
REGULASI
KETERANGAN
Alat Elektronik
Permendag No. 87/2015 tentang Ketentuan Impor Produk Tertentu
Instrumen Lartas: VPTI
Bahan Bakar Solar dan Premium
Permendag No. 03/2015 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Minyak Bumi, Gas Bumi, dan Bahan Bakar Lain
Instrumen Lartas: IP, SPI, Rekomendasi Dirjen Minyak dan Gas Bumi (untuk SPI), dan VPTI
Besi
Permendag No. 113/2015 tentang Ketentuan Impor Besi atau Baja
Instrumen Lartas: IP, IT, Rekomendasi dari Kemenperin, dan VPTI
Gas Elpiji 12 Kg
Permendag No. 03/2015 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Minyak Bumi, Gas Bumi, dan Bahan Bakar Lain
Instrumen Lartas: IP, IT, Rekomendasi dari Kemenperin, dan VPTI
Kayu Olahan
Permendag No. 97/2015 tentang Ketentuan Impor Produk Kehutanan
Instrumen Lartas: SPI dan Rekomendasi dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup
Permendag No. 72/2012 tentang Perubahan Kedua atas Permendag No. 06/2007 tentang Verifikasi atau Penelusuran Teknis Impor Keramik
Instrumen Lartas: VPTI
Biji Tambang dan Mineral Gambut BARANG INDUSTRI
Kendaraan Bermotor Keramik
Korek Api (Gas) Minyak (Minyak Tanah)
The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
18
LAMPIRAN MATRIKS REGULASI KOMODITI IMPOR DI PERBATASAN INDONESIA-MALAYSIA SEKTOR
BARANG INDUSTRI
KOMODITI
REGULASI
KETERANGAN
Oli Mesin Motor Roda Dua
Keputusan Bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Menteri Keuangan dan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 1905K/34/MEM/2001, No. 426/KMK.01/2001 dan No. 233/MPP/Kep/7/2001 tentang Ketentuan Impor Pelumas
Instrumen Lartas: IP, dan Rekomendasi dari ESDM
Permendag No. 97/2015 tentang Ketentuan Impor Semen Clinker dan Semen
Instrumen Lartas: IP, IT, SPI dan Rekomendasi dari Kemenperin
Permendag No. 87/2015 tentang Ketentuan Impor Produk Tertentu
Instrumen Lartas: VPTI
Pasir Pipa Gulung Untuk Air Semen Seng Tali Pancing
ALAS KAKI
Sepatu Boot
The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
19
TERIMA KASIH
20