KEBERAGAMAAN MUSLIM SYI'AH Studi Kasus Ritual Doa Kumail di Islamic Cultural Center (ICC), Buncit, Jakarta Selatan
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Sebagai Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Sosial (S.sos)
Oleh:
LAILA MASYITOH NIM: 101032221700
JURUSAN SOSIOLOGI AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H./2008M.
KEBERAGAMAAN MUSLIM SYI'AH Studi Kasus Ritual Doa Kumail di Islamic Cultural Center (ICC), Buncit, Jakarta Selatan
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.sos)
Oleh: LAILA MASYITOH NIM:101032221700
Di bawah Bimbingan
Prof. Dr. Zainun Kamaluddin, M.A. NIP: 150 228 884
JURUSAN SOSIOLOGI AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H./2008 M.
PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul KEBERAGAMAAN MUSLIM SYI'AH: STUDI KASUS RITUAL DOA KUMAIL DI ISLAMIC CULTURAL CENTER (ICC), BUNCIT, JAKARTA SELATAN telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 16 Oktober 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.sos) pada jurusan Sosiologi Agama.
Jakarta, 20 Oktober 2008 Sidang Munaqasyah
Ketua Merangkap Anggota,
Sekretaris Merangkap
Anggota
Dra. Ida Rosyidah, M.A.
Dra. Joharatul Jamilah,
M.si. NIP: 150 242 267
NIP: 150 282 401
Anggota
Penguji I
Penguji II
Dr. Faris Fari, M.Fils.
Dra. Ida Rosyidah, MA.
NIP: 150 254 627
NIP: 150 242 267
Pembimbing
Prof. Dr. Zainun Kamaluddin, MA. NIP: 150 228 884
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skipsi ini. Shalawat dan salam semoga selalu dilimpahkan pada nabi Muhammad SAW yang menjadi rahmat bagi seluruh alam, yang menjadi petunjuk bagi manusia, beserta keluarga dan sahabatnya. Dalam penulisan skripsi ini tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang penulis hadapi, namun banyak pula pelajaran yang didapat. Berkat motivasi dan bantuan dari semua pihak akhirnya penulis dapat mengambil hikmah dari kesulitan yang dihadapi. Merupakan sebuah penantian yang cukup lama bagi penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi untuk mencapai gelar kesarjanaan Strata 1 (S1) pada jurusan Sosiologi Agama ini. Pada kesempatan ini penulis ingin menghaturkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada mereka yang telah membimbing dan membantu penulis dalam suka maupun duka untuk segera menyelesaikan skripsi ini. Adapun ucapan terima kasih ingin penulis sampaikan kepada: 1. Prof. Dr. M. Amin Nurdin, MA., selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat beserta seluruh civitas Fakultas Ushuluddin dan Filsafat yang telah mengarahkan, membimbing dan melayani seluruh kebutuhan administratif dan akademik kepada penulis selama perkuliahan dan penulisan skripsi ini.
2. Dra. Ida Rosyidah, MA., selaku ketua jurusan Sosiologi Agama, Dra. Jauharotul Jamilah, M.si, selaku sekretaris jurusan Sosiologi Agama dan Drs. Ramlan A. Gani, MA., selaku pembimbing akademik yang senantiasa membimbing penulis selama perkuliahan. 3. Prof. Dr. Zainun Kamaluddin, MA., selaku pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktunya dengan kesabaran dalam membimbing dan memberi saran-saran kepada penulis. 4.
Kepala Perpustakaan Utama dan Kepala Perpustakaan Fakultas Ushuluddin dan filsafat beserta seluruh stafnya yang telah memberikan pelayanan dengan baik.
5. Ust. Ali Husain Alatas selaku sekretaris di ICC dan Ust. Abdullah Beik selaku selaku manager divisi pendidikan dan dakwah beserta seluruh jajaran di ICC yang bersedia meluangkan waktunya untuk penulis. Ustad Fahmi al-Jufri di yayasan Ahlul Bait yang telah memberikan informasi dan buku-buku yang berkaitan dengan pembahasan penulis. Seluruh informan (Ali Reza, Wahyu Hidayat, Sarah al-Haddar, Hasan Shahab, Salman Nasution, Arifah Halim, Etty Sukesti, Arif Mulyadi, Arifin, Ahmad Hazami, Syarah Asshofie, Siti Saihatun dan Salman) yang telah bersedia memberikan informasi tentang doa Kumail pada penulis. Semoga Allah membalas amal baik kalian semua. 6. Kedua orang tua penulis, Bapak Muhammad Salbani dan Ibu Sopiyah yang senantiasa menyemangati penulis untuk giat menyelesaikan skripsi ini dan tak pernah lelah mendoakan untuk keberhasilan anak-anaknya. Terima kasih juga untuk adik-adikku Ahmad Zakaria dan Hayati Hidayah yang senantiasa
mengingatkan penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini. Kritikan kalian walau kadang menyakitkan tapi ada benarnya. Terima kasih juga untuk Lek Sam dan Tante Risma yang selalu mendoakan untuk kesuksesan penulis. 7.
Terima kasih untuk sahabatku Nia “imoet” Novitasari yang tidak pernah bosan menjadi tempat penulis untuk berkonsultasi. Terima kasih buat Tarobin yang sudah memberikan ide dalam penulisan skripsi ini. Terima kasih untuk Eltri yang tak pernah bosan memberikan semangat bagi penulis. Terima kasih juga untuk Sari yang sudah banyak membantu penulis selama proses penelitian. Untuk sahabat-sahabatku Ipeh, Kokom, Dila, Nourma, Supri, Samsul, Amin, Alvi, Tati, Seha, Ika, Imas, Yati, Tita, Annie….semoga persahabatan kita selalu abadi selamanya. Juga semua pihak yang telah banyak membantu yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu. Hanya Allah SWT yang dapat membalas jasa-jasa mereka yang telah
memberikan perhatiannya pada penulis. Teriring doanya semoga penulis dapat membalas semua kebaikan yang telah diberikan. Berbagai macam kekurangan pasti terdapat dalam penulisan tugas akhir ini, untuk itu penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya. Penulis berharap agar karya ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.
Ciputat, 26 September 2008
Penulis
DAFTAR ISI
i
.............................................................................. KATA PENGANTAR
iv
............................................................................................ DAFTAR ISI PENDAHULUAN
BAB I.
A. Latar Belakang Masalah......................................................
1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ..................................
6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian............................................
7
D. Metodologi Penelitian.........................................................
7
E. Sistematika Penulisan .........................................................
13
KAJIAN TEORI
BAB II.
A. Agama dan Keberagamaan 1. Pengertian Agama .........................................................
15
2. Fungsi Agama...............................................................
18
3. Ruang Lingkup Agama .................................................
21
4. Pengertian Keberagamaan.............................................
23
5. Dimensi-dimensi Keberagamaan...................................
25
B. Ritual dan Doa 1. Pengertian Ritual...........................................................
28
2. Pengertian Doa..............................................................
30
3. Faktor-faktor Penunjang Doa ........................................
34
4. Syarat-syarat Doa..........................................................
35
5. Waktu dan Tempat yang Baik Untuk Berdoa.................
36
6. Manfaat Doa .................................................................
38
C. Seputar Syi'ah 1. Pengertian Tentang Syi'ah .............................................
41
2. Latar Belakang Munculnya Syi'ah.................................
42
3. Prinsip-prinsip Ajaran Syi'ah .......................................
44
4. Doa dalam Ajaran dan Tradisi Syi'ah ............................
47
GAMBARAN UMUM ISLAMIC CULTURAL CENTER (ICC) BAB III. A. Sejarah Berdirinya Islamic Cultural Center (ICC) ...............
51
B. Visi, Misi, Tujuan dan Strategi Didirikannya Islamic Cultural Center (ICC) .......................................................................
53
C. Sarana dan Prasarana di Islamic Cultural Center (ICC) .......
58
D. Kegiatan-kegiatan di Islamic Cultural Center (ICC) ...........
59
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV. A. Sejarah Doa Kumail 62
................................ 1. Profil Kumail bin Ziyad an-Nakha'i
63
...................... ................................ 2. Riwayat Doa Kumail
65
............................................. 3. Isi dan Tujuan Doa Kumail B. Ritual Doa Kumail di Islamic Cultural Center (ICC)
1. Pemahaman Muslim Syi'ah di Islamic Cultural Center (ICC) 67
............................................ Tentang Ritual Doa Kumail 2. Prosesi Ritual Doa Kumail di Islamic Cultural Center
71
................................................. ................................ (ICC) 3. Intensitas Jama'ah dalam Melaksanakan Ritual Doa Kumail
76
......................................... di Islamic Cultural Center (ICC)
78
........................................ 4. Fungsi Sosiologis Doa Kumail C. Interaksi Jama'ah Doa Kumail di Islamic Cultural Center (ICC) dengan Masyarakat
1. Interaksi dengan Sesama Jama'ah Doa Kumail di Islamic Cultural 82
.......................................................................... Center (ICC)
2. Interaksi Jama'ah Doa Kumail di Islamic Cultural Center (ICC) 83
.................................................. dengan Masyarakat Sekitar PENUTUP BAB V. A. Kesimpulan ..........................................................................
86
B. Saran-saran...........................................................................
88
89
.............................................................................. DAFTAR PUSTAKA
93
...................................................................... LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi telah maju demikian pesatnya, membantu manusia untuk mendapatkan dan memenuhi keperluan hidupnya, terutama keperluan yang bersifat material. Dalam hal moril, ilmu pengetahuan dan teknologi belum atau dapat dikatakan tidak mampu membantu manusia, karena hal-hal yang bersifat moril dan batiniah berada di luar jangkauan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam kenyataannya tidak ada manusia yang terlepas dari harapan dan keinginan untuk mendapatkan bantuan dari orang lain atau dari Yang Maha Kuasa.1 Dalam kehidupan yang hingar-bingar ini, selalu saja ada momen ketika seorang manusia merasa tidak tahu dan tidak mampu lagi mengatasi masalah yang membelenggu dirinya. Bahkan, seorang yang sangat rasional sekalipun, yang seakan-akan tidak memberikan ruang pada kekuatan adi kodrati dan supernatural, suatu saat juga akan mengalami kondisi saat dirinya merasa tidak mampu lagi mengatasi segala himpitan kehidupan yang menderanya. Saat kondisi tersebut tiba, maka manusia membutuhkan kekuatan yang bisa disebut sebagai Tuhan, Sang hidup atau apa pun. Salah satu ekspresinya, seseorang membutuhkan doa sebagai sarana untuk memecahkan masalah yang sangat berat dan telah mengalami jalan buntu. 1
h. 15.
Zakiah Darajat, Doa Menunjang Semangat Hidup (Jakarta: CV. Ruhama, 1996), Cet. 6,
Doa merupakan sarana penting bagi manusia sebagai makhluk yang bernalurikan (fitrah) selalu butuh akan kekuatan Yang Maha Tinggi dan Maha Kuat. Doa juga merupakan pengakuan akan kelemahan manusia sebagai makhluk dihadapan khaliknya. Dengan doa segalanya menjadi tercurahkan sehingga terjalinlah hubungan langsung antara Allah dengan makhluknya.2 Doa adalah seruan dari bawah ke atas dan tidak dihadapkan kecuali kepada zat yang kekuasaannya melebihi kekuasaan yang berdoa. Doa mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan, namun sayangnya tidak sedikit kaum muslimin yang enggan menggunakannya padahal doa merupakan anugerah Allah yang sangat besar bagi manusia, bahkan merupakan senjata bagi insan yang beriman.3 Doa
merupakan
kebutuhan
alamiah
mendasar
seorang
muslim.
Kebutuhannya terhadap doa sama persis dengan kebutuhannya terhadap makanan dan minuman. Doa memuaskan rasa lapar dan dahaga manusia atas kasih sayang dan keselamatan yang akan menghidupkan hati dan menyinari ruhnya. 4 Terdapat sejumlah keadaan yang dialami manusia saat berhadapan dengan kerasnya kehidupan, tekanan berbagai masalah serta onggokan krisis internal dan eksternal. Itulah bentuk kelemahan hamba dihadapan penciptanya. Ia merasa lemah ketika berhubungan dengan kekuatan Allah SWT, sekaligus merasa mulia dengannya tatkala menjalin hubungan dengan zat yang Maha Kuat. Begitulah doa yang
2
Jejen Musyfah dan Anis Masykur, Doa Ajaran Ilahi: Kumpulan Doa dalam aL-Quran Beserta Tafsirnya (Bandung: Hikmah, 2001), Cet. 1, h. ix. 3 Mutawalli Sya’rawi, Doa Yang Dikabulkan (Jakarta: Pustaka Al- Kautsar, 1994), Cet. 1, h. 9. 4 Husain Fadhlullah, Persembahan Untuk Tuhan: Etika dalam Berpuasa (Bogor: Cahaya, 2003), Cet. 1, h. 153-154.
menjadi faktor pembaharu kekuatan hidup manusia, yang membebaskannya dari himpitan masalah dan tekanan keangkuhan dirinya. Pada dasarnya kehidupan beragama umat islam tidak hanya ditandai dengan pelaksanaan ibadah wajib seperti shalat, puasa, zakat, dan haji, tetapi juga ibadah sunnah seperti zikir dan doa. Sebagaimana halnya ibadah wajib, doa mengandung dua aspek, yaitu vertikal dan horizontal. Sebagai hubungan vertikal, doa merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mengharap keselamatan di akhirat kelak yaitu masuk surga dan terhindar dari api neraka. Kemudian sebagai hubungan horizontal, doa bermanfaat untuk memperkuat jiwa dan pikiran manusia agar dapat menjalankan tugas duniawinya dengan baik.5 Menurut Alexis Carel6, doa bukan hanya menyembah dan ibadah, ia juga pancaran tidak kasat mata ruh pengabdian manusia yakni sebentuk energi terkuat yang dapat dibangkitkan manusia. Pengaruh doa atas tubuh dan jiwa manusia dapat ditunjukkan sebagaimana halnya pengaruh kelenjar sekresi. Hasilnya dapat diukur dalam batas-batas daya layang fisik yang meningkat, kekuatan intelektual yang besar, stamina moral dan pemahaman mendalam tentang realitas yang mendasari hubungan kemanusiaan.7 Dalam perspektif sosiologi agama, doa merupakan bagian dari ritus (ibadah), dimana ritus ini adalah salah satu aspek keberagamaan manusia. Ritus (ibadah) adalah bagian dari tingkah laku keagamaan yang aktif dan dapat
5
Sudirman Tebba, Nikmatnya Zikir dan Doa: Jalan Menuju Keselamatan Dunia dan Akhirat (Ciputat: Kalam Pustaka, 2004), Cet. 1, h. 1. 6 Seorang tokoh filsuf dan ilmuan Prancis (1873-1944 M) 7 M. Arief Hakim, Doa-Doa Terpilih: Munajat Hamba Allah dalam Suka dan Duka (Bandung: Marja’, 2004), Cet. 2, h. 15.
diamati.8 Ritus ini tentu saja mencakup semua jenis tingkah laku seperti memakai pakaian khusus, mengorbankan nyawa dan harta, mengucapkan ucapan-ucapan formal tertentu, bersemedi (mengheningkan cipta), menyanyi, menyanyikan lagu gereja, berdoa (sembahyang), memuja, mengadakan pesta, berpuasa, menari, berteriak, mencuci dan membaca. Hal ini sejalan dengan pendapat Hendropuspito mengenai agama. Agama (religi) lebih dipandang sebagai wadah lahiriah atau sebagai instansi yang mengatur pernyataan itu di forum terbuka (masyarakat) dan yang manifestasinya dapat dilihat (disaksikan) dalam bentuk kaidah-kaidah, ritus dan kultus, doa dan lain sebagainya.9 Untuk mengimani Allah sebagai pencipta Yang Maha Pemurah, Maha Pengampun, Maha Pencipta dan Maha Pemelihara, seorang muslim sekaligus dituntut untuk mengungkapkan kepercayaan ini dengan menjadikan Allah SWT sebagai satu-satunya objek pemujaan. Pemujaan ini dalam dimensi lahirnya mewujudkan dirinya dalam bentuk shalat wajib, puasa dan lain sebagainya, tetapi dalam dimensi batinnya ia menemukan perwujudannya dalam doa-doa yang menyentuh kalbu dan munajat-munajat yang mengharu-biru.10 Permohonanpermohonan dan doa-doa merupakan bentuk paling mendalam dari pengakuan seorang muslim akan penyerahan dirinya pada kehendak Yang Maha Kuasa. Untuk memahami doa di kalangan muslim Syi’ah, kita dapat menelaah doa-doa yang termaktub dalam riwayat para imam ahlul bait. Dalam tradisi Syi’ah, doa bukan hanya pengganti bagi kelemahan manusia, melainkan 8
Elizabeth K. Nottingham, Agama dan Masyarakat: Suatu Pengantar Sosiologi Agama (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1997), Cet. 7, h. 15. 9 Hendropuspito, Sosiologi Agama (Yogyakarta: PT. Kanisius, 1983), Cet. 22, h. 36. 10 Sayyed Hossein Nasr, Ensiklopedi Tematis Spiritualitas Islam (Bandung: Mizan, 2002), Cet. 1, h. 236.
penyokong kekuatan manusia dan penopang usaha-usaha positif dan konstruktif individu untuk membentuk kehidupan pribadi dan sosialnya. Artinya, doa bukanlah pengganti kerja atau sama dengan tanggung jawab, melainkan berjalan selaras dengan kerja keras, ikhtiar, perjuangan dan ketekunan.11 Beberapa doa yang disusun oleh Ali bin Abi Thalib bukan hanya merupakan maha karya dari khazanah literatur doa, melainkan juga mata air dari konsep-konsep filsafat, mistik, metafisik, etika dan teologi islam. Dari beberapa doa yang ditulis oleh beliau, ada yang diberikan kepada muridnya Kumail bin Ziyad an-Nakha’i. Kumail adalah murid sekaligus sahabat pilihan dari imam Ali as. Beliau merupakan pengikut setia dan salah seorang kepercayaan imam Ali. Mengenai kepribadiannya cukuplah bila diingat bahwa salah satu hadist Ali as yang terkenal dalam Nahjul Balaghah, diajarkan Imam Ali khusus kepada Kumail. Semua wasiat-wasiat imam Ali yang disampaikan kepada Kumail terkumpul dalam buku “Wasiat Imam Kepada Kumail” atau sekarang lebih dikenal dengan nama “Doa Kumail".12 Doa ini penuh dengan nilai yang tak terkira, dan mengandung makrifat yang menakjubkan, Kumail diajari supaya membaca doa ini setiap malam Jum’at dan malam nisfu Sya’ban dan dengan membaca doa ini api cintanya kepada Allah Yang Maha Kuasa pun berkobar. Adapun pelaksanaan doa Kumail di Jakarta salah satunya dilakukan di ICC (Islamic Cultural Center) yang ada di wilayah Buncit, Jakarta Selatan. Doa ini dibaca setiap malam Jum’at setelah shalat Isya. Doa Kumail yang dilakukan di 11
M.S. Nasrullah, “Falsafah Doa”, Afif Muhammad, ed. Islam Mazhab Pemikiran dan Aksi (Bandung: Mizan, 1995), Cet. 2, h. 103. 12 Doa Kumail (Referensi kurang jelas)
ICC diikuti oleh banyak peserta dari wilayah Jabodetabek. Doa ini dilakukan dengan penuh kekhidmatan, sehingga orang-orang yang ada di dalamnya tenggelam dalam kekhusyu’an lantunan doa Kumail. Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk membahas tentang doa Kumail di ICC, dan menuangkannya dalam sebuah skripsi dengan judul “Keberagamaan Muslim Syi'ah: Studi kasus Ritual Doa Kumail di Islamic Cultural Center (ICC), Buncit, Jakarta Selatan"
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah Untuk memperjelas permasalahan dalam memahami judul skripsi ini, maka pembatasan masalah hanya menitikberatkan pada keberagamaan muslim Syi’ah yakni pada pelaksanaan ritual doa Kumail, yang meliputi pemahaman tentang ritual doa Kumail, Prosesi ritual doa Kumail, intensitas dalam melaksanakan ritual doa Kumail dan fungsi sosiologis doa Kumail dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan pembatasan tersebut, maka penulis dapat merumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah pemahaman jama'ah doa Kumail di Islamic Cultural Center (ICC) tentang ritual doa Kumail? 2. Bagaimanakah prosesi ritual doa Kumail di Islamic Cultural Center (ICC)? 3. Bagaimanakah intensitas jama'ah dalam melaksanakan ritual doa Kumail? 4. Bagaimanakah fungsi sosiologis doa Kumail dalam kehidupan sehari-hari?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Berdasarkan perumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan ritual doa Kumail dan keberagamaan muslim Syi’ah di Islamic Cultural Center (ICC), Buncit, Jakarta Selatan. Adapun manfaat dilakukannya penelitian ini antara lain: 1. Untuk mengetahui pemahaman jama'ah tentang ritual doa Kumail di Islamic Cultural Center (ICC) 2. Untuk mengetahui prosesi ritual doa Kumail di Islamic Cultural Center (ICC) 3. Untuk mengetahui intesitas jama'ah dalam melaksanakan ritual doa Kumail 4. Untuk mengetahui fungsi sosiologis doa Kumail dalam kehidupan sehari-hari 5. Untuk menambah wawasan penulis dalam hal penulisan karya ilmiah 6. Untuk memenuhi tugas akademik kampus, yaitu untuk penulisan skripsi 7. Sebagai input untuk melengkapi informasi dibidang sosial keagamaan
D. Metodologi Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu.13 Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah “kualitatif” dan jenis penelitiannya adalah "studi kasus". Menurut Bogdan dan Taylor, metode kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orangorang dan perilaku yang dapat diamati. Menurut Jarome Kirk dan Marc L. Miller,
13
Sugiono, Metode Penelitian Bisnis (Bandung: Alfabeta, 2002), h.1.
metode kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya.14 Penelitian yang digunakan dalam skripsi ini menggunakan bentuk studi kasus, yaitu penelitian dimana berbagai jenis segi kehidupan suatu kelompok sosial diteliti secara menyeluruh.15 Studi kasus merupakan bentuk penelitian yang mendalam tentang aspek-aspek lingkungan sosial, lingkungan pendidikan, keagamaan termasuk manusia di dalamnya. Bentuk studi kasus dapat diperoleh dari laporan hasil pengamatan, catatan pribadi, biografi orang yang diteliti dan keterangan dari orang yang mengetahui tentang hal itu. Dalam skripsi ini, penulis memilih studi kasus terhadap jama'ah doa Kumail di ICC. 2. Subjek Penelitian Pada penelitian studi kasus, peneliti tidak melakukan populasi sampel sebagaimana survei dan eksperimen, melainkan subjek penelitian. Istilah subjek penelitian menunjuk kepada orang atau individu ataupun kelompok yang dijadikan unit (satuan) kasus yang diteliti. 16 Subjek penelitian dalam skripsi ini adalah jama'ah doa Kumail dan Pengurus-pengurus di ICC. Mengenai jumlah subjek yang akan diteliti, penulis menetapkan 15 orang informan, yakni 10 orang informan laki-laki dan 5 orang informan perempuan, yang terdiri dari para jama'ah doa Kumail dan pengurus di 14
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), Cet. 21, h.4. 15 Kamanto Sunarto, Pengantar Sosiologi (Jakarta: LPFE UI, 2000), h. 251. 16 Sanapiah Faisal, Format-format Penelitian Sosial (Jakarta: Rajawali Press, 2003), h. 109.
ICC. Informan yang berasal dari pengurus ICC berjumlah 6 orang dan dari jama'ah doa Kumail berjumlah 9 orang yang masing-masing mempunyai profesi yang berbeda-beda seperti karyawan, mahasiswa, wartawan dan lain-lain. Menurut Strauss, tidak ada ketentuan baku mengenai jumlah minimal subjek yang harus dipenuhi dalam suatu penelitian kualitatif, apabila data yang diperoleh sudah cukup memadai, maka dapat diambil subjek dalam jumlah kecil. Dalam penelitian ini penulis memilih lebih banyak informan laki-laki dari pada informan perempuan karena pada umumnya mereka lebih bisa meluangkan waktu untuk diwawancarai, selain itu informan laki-laki lebih terbuka dan objektif dalam memberikan informasi yang berkaitan dengan Syi'ah dan doa Kumail. Selain itu juga penulis memilih informan dari para jama'ah doa Kumail dan pengurus di ICC, karena mereka mengetahui dan mendalami tentang ritual doa Kumail sehingga memudahkan penulis untuk mengali lebih banyak informasi yang berkaitan dengan hal yang penulis teliti. Ada perbedaan variasi antara jama'ah laki-laki dan jama'ah perempuan dalam mengekpresikan apa yang mereka rasakan ketika melaksanakan ritual doa Kumail. Pada umumnya jama'ah laki-laki lebih dominan dalam mengeluarkan ekspresinya, yakni pada saat berdoa ketika menangis mereka sangat lepas dibandingkan jama'ah perempuan. Walaupun sama-sama menangis, suara jama'ah laki-laki lebih terdengar jelas dari pada jama'ah perempuan. Akan tetapi perbedaan variasi yang ada tidak mengurangi kekhusyu'an mereka dalam menjalankan ritual doa Kumail.
3. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data dalam skripsi ini yaitu: a. Pengamatan (Observasi) Observasi merupakan sebuah metode untuk melakukan pengamatan terhadap objek penelitian yang dilakukan pada saat penelitian lapangan berlangsung.17 Teknik ini dipandang sangat berguna untuk memperoleh data-data yang dimungkinkan dapat membantu kelengkapan hasil penelitian. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan bentuk Participant observation (observasi partisipasi), yaitu melakukan pengamatan dengan cara ikut serta pada kegiatan doa Kumail di ICC. Penulis melakukan observasi selama 5 bulan, terhitung dari bulan September 2007 sampai dengan bulan Februari 2008. Dalam penelitian ini penulis ikut serta kurang lebih sebanyak 14 kali dalam pelaksanaan doa Kumail di ICC. Alasan penulis ikut serta dalam pelaksanaan doa tersebut sebanyak 14 kali yakni agar bisa lebih dekat dengan para jama'ah agar bisa mendapatkan banyak informasi dari mereka, selain itu juga untuk memperluas pengetahuan penulis tentang ritual doa Kumail serta kegiatan-kegiatan lainnya yang ada di ICC.. Adapun hambatan yang dihadapi selama penelitian yaitu sulitnya melakukan pendekatan dengan para jama'ah, khususnya jama'ah perempuan karena biasanya mereka datang ketika doa sudah dimulai dan ketika doa selesai mereka langsung pulang. Mereka juga cenderung lebih tertutup dan hati-hati dalam memberikan informasi, jadi penulis kesulitan untuk menggali dan mendapatkan informasi dari mereka. 17
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 1996), h. 133.
b. Wawancara (Interview) Wawancara (interview) adalah sebuah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara.18 Wawancara dilakukan dalam rangka memperoleh data yang tidak didapatkan dari observasi dan sebagai pembantu utama dari metode observasi. Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara mendalam (depth interview). Wawancara mendalam ini memainkan peranan besar dalam penelitian studi kasus. Wawancara secara mendalam ini bersifat luwes, artinya susunan pertanyaannya dan susunan kata-kata dalam setiap pertanyaan dapat diubah saat wawancara berlangsung. Selain itu wawancara dalam penelitian ini bersifat terbuka dimana para subjeknya tahu bahwa mereka sedang diwawancarai dan mengetahui pula apa maksud wawancara itu. Sebelum wawancara dilakukan, terlebih dahulu dipersiapkan pedoman wawancara (interview guide) yang berhubungan dengan keterangan yang ingin digali. c. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Metode ini digunakan untuk memperoleh data dan informasi yang berkaitan dengan permasalahan dari berbagai sumber seperti buku, artikel, majalah maupun internet.
18
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi Ekonomi dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya (Jakarta: Kencana, 2005), Cet. 1, h. 126.
4. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data dalam skripsi ini meliputi: pedoman wawancara, tape recorder dan buku catatan. Pedoman wawancara dimaksudkan supaya wawancara berjalan terarah dan tidak keluar dari permasalahan yang dirumuskan. Sementara itu tape recorder digunakan untuk merekam perkataan subjek penelitian dan buku catatan untuk mencatat hal-hal yang tidak terekam atau terlewati dalam wawancara. 5. Analisis Data Untuk memperoleh hasil penelitian yang lengkap, tepat dan benar, maka diperlukan metode yang Valid (sahih) dalam menganalisa data. Dalam penelitian ini, data dianalisis secara kualitatif. Data yang diperoleh dari observasi partisipasi, wawancara dan dokumen-dokumen tersebut dideskripsikan dalam bentuk uraian, maksud utama analisis data ini agar dapat dimengerti, sehingga penemuan yang dihasilkan dapat dikomunikasikan kepada orang lain. Adapun pelaksanaan analisisnya dilakukan pada saat masih dilapangan dan setelah data terkumpul, peneliti menganalisa data-data sepanjang penelitian dan dilakukan secara terusmenerus dari awal sampai akhir penelitian.
Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis dan Disertasi) yang diterbitkan oleh CeQDA (Center for Quality Development and Assurance) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007.
E. Sistematika Penulisan Laporan hasil penelitian ini akan dituangkan dalam karya tulis skripsi dengan sistematika sebagai berikut: Pendahuluan. Dalam bab ini dijelaskan hal-hal seputar latar
:
BAB I
:
BAB II
:
BAB III
:
BAB IV
belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian,
metodologi
penelitian
dan
sistematika penulisan.
Merupakan bab yang membahas tentang kajian teori yaitu tentang pengertian agama dan keberagamaan yang terdiri atas pengertian agama,
fungsi
agama,
ruang
lingkup
agama,
pengertian
keberagamaan dan dimensi-dimensi keberagamaan serta ritual dan doa yang terdiri atas pengertian ritual, pengertian doa, faktor-faktor penunjang doa, syarat-syarat doa, waktu dan tempat yang baik untuk berdoa dan manfaat doa seputar Syi'ah yang terdiri atas pengertian Syi'ah, latar belakang munculnya Syi'ah, prinsip-prinsip dalam ajaran Syi'ah serta doa dalam ajaran dan tradisi Syi'ah. Bab ini berisi tentang profil Islamic Cultural Center (ICC) yang terdiri atas sejarah berdirinya Islamic Cultural Center, visi, misi, tujuan dan strategi didirikannya Islamic Cutural Center, sarana dan prasarana di Islamic Cultural Center, serta kegiatan-kegiatan di Islamic Cultural Center. Bab ini berisi tentang pembahasan hasil penelitian yang terdiri atas sejarah doa Kumail yang berisi profile kumail bin Ziyad an-
Nakha'i, riwayat doa Kumail serta isi dan tujuan doa Kumail; ritual doa Kumail di Islamic Cultural Center (ICC) yang berisi pemahaman muslim Syi'ah di Islamic Cultural Center (ICC) tentang ritual doa Kumail, prosesi ritual doa Kumail di Islamic Cultural Center (ICC), intensitas jama'ah dalam melaksanakan ritual doa Kumail di Islamic Cultural Center (ICC) dan fungsi sosiologis doa Kumail dalam kehidupan sehari-hari; dan interaksi jama'ah doa Kumail di Islamic Cultural Center (ICC) dengan masyarakat yang berisi interaksi dengan sesama jama'ah doa Kumail di Islamic Cultural Center (ICC) dan interaksi jama'ah doa Kumail di Islamic Cultural Center (ICC) dengan masyarakat sekitar. Penutup. Bab ini memuat kesimpulan yang merupakan jawaban dari permasalahan dan saran-saran.
:
BAB V
BAB II KAJIAN TEORI
A. Agama dan Keberagamaan 1. Pengertian Agama Agama berasal dari bahasa sansekerta, yaitu a yang berarti “tidak” dan gama yang berarti “kacau”. Hal ini mengandung pengertian bahwa agama adalah suatu peraturan yang mengatur kehidupan manusia agar tidak kacau.19 Secara umum, agama dapat didefinisikan sebagai seperangkat aturan dan peraturan yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya, mengatur hubungan manusia dengan manusia lainnya, dan mengatur hubungan manusia dengan lingkungannya. Aturan-aturan tersebut penuh dengan muatan sistemsistem nilai, karena pada dasarnya aturan-aturan tersebut bersumber pada etos dan pandangan hidup. Karena itu juga, aturan-aturan dan peraturan-peraturan yang ada dalam agama lebih menekankan pada hal-hal yang normatif atau yang seharusnya dan sebaiknya dilakukan, dan bukannya berisikan petunjuk-petunjuk yang bersifat praktis dan teknis dalam hal manusia menghadapi lingkungannya dan sesamanya.20 Agama dalam pengertian sosiologi adalah gejala sosial yang umum dan dimiliki oleh seluruh masyarakat yang ada di dunia ini tanpa kecuali. Ia merupakan salah satu aspek dalam kehidupan sosial dan bagian dari sistem sosial
19
Dadang Kahmad, Sosiologi Agama (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002), Cet. 2,
h. 13. 20
Roland Robertson, Agama: dalam Analisa dan Interpretasi Sosiologis (Jakarta: PT. Rajawali Pers, 1988), Cet. 1, h. v.
suatu masyarakat. Agama juga bisa dilihat sebagai unsur dari kebudayaan suatu masyarakat di samping unsur-unsur yang lain, seperti kesenian, bahasa, sistem mata pencaharian, sistem peralatan, dan sistem organisasi sosial.21 Dalam Kamus Sosiologi, pengertian agama ada tiga macam, yaitu (1) Kepercayaan pada hal-hal yang spiritual; (2) Perangkat kepercayaan dan praktekpraktek spiritual yang dianggap sebagai tujuan tersendiri; dan (3) Ideologi mengenai hal-hal yang bersifat supranatural.22 Emile Durkheim seorang pelopor sosiologi agama di Prancis, mengatakan bahwa agama merupakan sumber semua kebudayaan yang sangat tinggi, sedangkan Karl Marx mengatakan bahwa agama adalah candu bagi manusia. Jelaslah bahwa agama menunjukkan seperangkat aktivitas manusia dan sejumlah bentuk-bentuk sosial yang mempunyai arti penting.23 Menurut E.B Taylor, agama adalah kepercayaan terhadap adanya wujudwujud spiritual. Definisi seperti ini tidak terlalu memuaskan dan dikritik karena terlalu bersifat intelektualis dan kurang melibatkan aspek emosi dan penghormatan di dalam praktek-praktek keagamaan. Karena itu Radcliffe Brown mencoba memperbaiki kekurangan pada definisi Taylor. Menurutnya agama adalah salah satu bentuk ekspresi ketergantungan kepada kekuatan di luar diri manusia, yakni kekuatan yang dapat dikatakan sebagai kekuatan spiritual atau
21
Dadang Kahmad, Sosiologi Agama, h. 14. Dadang Kahmad, Sosiologi Agama, h. 129. 23 Thomas F. O’Dea, Sosiologi Agama: Suatu Pengenalan Awal (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1995), Cet. 6, h. 3. 22
kekuatan moral. Ekspresi dari ketergantungan itu adalah ibadat atau upacara keagamaan yang melibatkan emosi dan penghormatan.24 Sementara itu menurut seorang ahli sosiologi kebangsaan Amerika J. Milton Yinger, agama adalah sistem kepercayaan dan peribadatan yang digunakan oleh berbagai bangsa dalam perjuangan mereka dalam mengatasi persoalan dalam hidup. Agama merupakan keengganan untuk menyerah pada kematian, menyerah dalam menghadapi frustasi, dan untuk menumbuhkan rasa persaudaraan diantara sesama manusia.25 Knight Dunlop mempunyai pendirian yang senada, ia melihat agama sebagai sarana terakhir yang sanggup menolong manusia jika instansi lainnya gagal tak berdaya. Oleh karena itu, menurutnya agama adalah suatu institusi atau bentuk kebudayaan yang menjalankan fungsi pengabdian kepada umat manusia jika suatu institusi atau lembaga lain tidak bisa menanganinya. 26 Menurut Elizabeth K. Nottingham, agama bukanlah sesuatu yang dapat dipahami melalui definisi, melainkan melalui deskripsi (penggambaran). Tak ada definisi tentang agama yang benar-benar memuaskan. Menurutnya agama adalah gejala yang sering terdapat di mana-mana, dan agama berkaitan dengan usahausaha manusia untuk mengukur dalamnya makna dari keberadaannya sendiri dan keberadaan alam semesta. Selain itu agama dapat membangkitkan kebahagiaan yang paling sempurna serta perasaan takut dan ngeri. Sekalipun perhatian di dalam agama tertuju kepada dunia yang akan datang namun tak jarang agama melibatkan dirinya dalam masalah-masalah sehari-hari.
24
Bernard Raho, Sosiologi:Sebuah Pengantar (Maumere: Ledalero, 2004), Cet. 1, h. 118-
119. 25 26
Bernard Raho, Sosiologi: Sebuah Pengantar, h. 119. Hendropuspito, Sosiologi Agama (Yogyakarta: Kanisius, 1983), Cet. 22, h. 35.
Jadi menurut penulis, agama adalah suatu sistem kepercayaan dan praktek, yaitu dimana masyarakat atau individu mempercayai dan menjalankan perintah agama sebagai pedoman hidup baik di dunia maupun di akhirat. 2. Fungsi Agama Adapun yang dimaksud fungsi agama adalah peran agama dalam mengatasi persoalan-persoalan yang timbul di masyarakat yang tidak dapat dipecahkan secara empiris karena keterbatasan kemampuan dan ketidakpastian. Oleh karena itu, diharapkan agama menjalankan fungsinya sehingga masyarakat merasa sejahtera, aman, stabil dan sebagainya. Pemahaman mengenai fungsi agama tidak dapat dilepaskan dari tantangan-tantangan yang dihadapi manusia dan masyarakatnya. Berdasarkan pengalaman dan pengamatan dapat disimpulkan bahwa tantangan-tantangan yang dihadapi
manusia
dihadapkan
pada
tiga
hal,
yakni
ketidakpastian,
ketidakmampuan dan kelangkaan. Untuk mengatasi masalah tersebut maka manusia akan lari pada agama. Berikut inilah fungsi agama dalam kehidupan manusia, yaitu:27 1). Fungsi Edukatif Manusia mempercayakan fungsi edukatif kepada agama yang mencakup tugas mengajar dan tugas bimbingan. Agama menyampaikan ajarannya dengan perantaraan petugas-petugasnya baik di dalam upacara (perayaan) keagamaan, khotbah,
renungan
(meditasi),
pendalaman
rohani
dan
lain-lain.Untuk
melaksanakan tugas itu ditunjuk sejumlah fungsionaris seperti dukun, kyai,
27
Hendropuspito, Sosiologi Agama, h. 38-57.
pendeta,
imam, nabi dan lain-lain. Mengenai yang disebut nabi ini
penunjukkannya dilakukan oleh Tuhan. Kebenaran ajaran mereka harus diterima karena tak ada yang keliru, hal tersebut diyakini oleh para penganutnya bahwa mereka dapat berhubungan langsung dengan “yang ghaib” dan “yang sakral” serta mendapat ilham khusus darinya. 2). Fungsi Penyelamatan Setiap manusia menginginkan keselamatan baik dalam kehidupan sekarang maupun sesudah mati. Usaha untuk mencapai cita-cita tertinggi (yang tumbuh dari naluri manusia sendiri) itu tidak boleh dipandang ringan begitu saja. Jaminan untuk itu mereka temukan dalam agama. Agama mengajarkan dan memberikan jaminan dengan cara-cara yang khas untuk mencapai kebahagiaan di dunia maupun di akhirat yaitu: a. Agama membantu manusia untuk mengenal “yang sakral” dan “makhluk tertingi” atau Tuhan dan berkomunikasi dengan-Nya. b. Agama sanggup mendamaikan kembali “yang salah” dengan Tuhan dengan jalan pengampunan dan penyucian. 3). Fungsi Pengawasan Sosial (Social Control) Agama ikut bertanggung jawab akan adanya norma-norma susila yang baik yang berlaku di masyarakat. Karena hal itulah, agama menyeleksi kaidah-kaidah susila yang ada dan mengukuhkan yang baik sebagai kaidah yang baik dan menolak kaidah yang buruk untuk ditinggalkan sebagai larangan atau tabu. Agama juga memberikan sanksi-sanksi yang harus dijatuhkan bagi orang yang melanggarnya dan melakukan pengawasan yang ketat atas pelaksanaanya.
4). Fungsi Memupuk Persaudaraan Mengenai fungsi ini, jika kita menyoroti keadaan persaudaraan dalam satu jenis golongan beragama saja misalnya umat islam tersendiri, umat kristen tersendiri maka menjadi teranglah bahwa agama masing-masing sungguh berhasil dalam menjalankan tugas “memupuk persaudaraan”. Karena baik agama Islam maupun Kristen masing-masing berhasil mempersatukan sekian banyak bangsa yang berbeda ras dan kebudayaannya dalam satu keluarga besar di mana mereka menemukan ketentraman dan kedamaian. 5). Fungsi Transformatif Kata transformatif berasal dari bahasa latin “transformare” artinya mengubah bentuk. Jadi fungsi transformatif (yang dilakukan kepada agama) berarti mengubah bentuk kehidupan masyarakat lama dalam bentuk kehidupan baru. Ini berarti mengubah nilai-nilai lama dengan menanamkan nilai-nilai baru. Sementara itu transformasi berarti juga mengubah kesetiaan manusia adat kepada nilai-nilai adat yang kurang manusiawi dan membentuk kepribadian manusia yang ideal. Thomas F. O’Dea menyebutkan ada enam fungsi agama, yaitu: (1) sebagai pendukung pelipur lara dan perekonsiliasi, (2) sarana hubungan transendental melalui pemujaan dan upacara ibadat, (3) penguat norma-norma dan nilai-nilai yang sudah ada, (4) pengoreksi fungsi yang sudah ada, (5) pemberi identitas diri dan (6) pendewasaan agama.28
28
Dadang Kahmad, Sosiologi Agama, h. 130.
Horton dan Hunt membedakan fungsi agama menjadi dua yakni fungsi manifes dan fungsi laten. Menurut mereka fungsi manifes agama berkaitan dengan segi doktrin, ritual dan aturan dalam agama. Namun yang perlu juga diketahui adalah fungsi laten agama. Dalam hal ini Durkheim terkenal karena pandangannya bahwa agama mempunyai fungsi positif bagi integrasi masyarakat, baik pada tingkat mikro maupun makro. Pada tingkat mikro, menurut Durkheim fungsi agama ialah untuk menggerakkan kita dan membantu kita untuk hidup, karena menurutnya melalui komunikasi dengan Tuhan orang yang beriman bukan saja mengetahui kebenaran yang tidak diketahui oleh orang kafir tetapi juga menjadi seseorang yang lebih kuat. Di segi makro agama pun menjalankan fungsi positif, karena memenuhi keperluan masyarakat untuk secara berkala menegakkan dan memperkuat perasaan serta ide kolektif yang menjadi ciri dan inti persatuan masyarakat tersebut. Melalui upacara agama yang dilakukan secara berjamaah maka persatuan dan kebersamaan umat dapat dipupuk dan dibina.29 3. Ruang Lingkup Agama 1). Segi Pemahaman Dilihat dari sudut pemahaman manusia, agama memiliki dua segi yang membedakan dalam perwujudannya, yaitu: 30 Pertama, segi kejiwaan (Psychological State), yaitu suatu kondisi subjektif atau kondisi dalam jiwa manusia berkenaan dengan apa yang dirasakan oleh penganut agama. Kondisi inilah yang biasa disebut kondisi agama, yakni kondisi patuh dan taat kepada yang disembah. Kondisi ini bisa dikatakan sebagai emosi 29 30
Kamanto Sunarto, Pengantar Sosiologi (Jakarta: LPFE UI, 2000), h. 71. Dadang Kahmad, Sosiologi Agama, h. 14.
yang dimiliki oleh setiap pemeluk agama yang menjadikannya sebagai hamba Tuhan. Dimensi religiusitas seseorang merupakan inti keberagamaan, sehingga dihati mereka bisa bangkit rasa solidaritas bagi yang seagama, menumbuhkan kesadaran beragama, dan menjadikan seseorang menjadi orang yang shaleh dan takwa. Segi psikologis ini sangat sulit diukur dan susah diamati karena merupakan milik pribadi pemeluk agama. Pengungkapan keberagamaan segi psikologis ini baru bisa dipahami ketika telah menjadi sesuatu yang diucapkan atau dinyatakan dalam perilaku orang yang beragama tersebut. Kedua, segi objektif (Objective State), yaitu segi luar yang disebut juga kejadian objektif, yang merupakan dimensi empiris dari agama. Keadaan ini muncul ketika agama dinyatakan oleh penganutnya dalam berbagai ekspresi, baik ekspresi teologis, ritual maupun persekutuan. Segi objektif inilah yang bisa dipelajari dengan menggunakan metode ilmu sosial. Segi kedua ini mencakup adat istiadat, upacara keagamaan, bangunan, tempat-tempat peribadatan, cerita yang dikisahkan, kepercayaan, dan prinsip-prinsip yang dianut oleh suatu masyarakat 2). Kawasan dalam Agama Menurut Hendropuspito berdasarkan pengamatan analitis atas kawasan agama sebagai objek sosiologis terdapat tiga pembatasan dalam kawasan ini, yaitu:31 Pertama, Kawasan “Putih”, yaitu suatu kawasan di mana kebutuhan manusiawi yang hendak dicapai masih dapat dicapai dengan kekuatan manusia itu
31
Hendropuspito, Sosiologi Agama, h. 36-38.
sendiri. Manusia tidak perlu lari pada kekuatan supra-empiris. Dengan akal budinya dan dibantu oleh teknologi maka manusia dapat berhasil. Tetapi hal ini pada tingkatnya akan berbeda di masyarakat. Terutama masyarakat yang lebih terbelakang (primitif), mereka lebih cepat lari pada kekuatan ghaib untuk menerima bantuan. Kedua, Kawasan “Hijau” meliputi daerah usaha di mana manusia merasa aman dalam artian akhlak (moral). Dalam kawasan ini tindk langkah manusia diatur oleh norma-norma rasional yang mendapat legitimasi dari agama. Misalnya hal ihwal yang berkaitan dengan hidup kekeluargaan, perkawinan, warisan, pertukaran barang-barang, diatur oleh peraturan-peraturan manusia yang dibenarkan oleh agama yang dianutnya. Dengan adanya legitimasi dari agama maka hilanglah rasa bimbang dan keraguan yang semula membayanginya. Ketiga, Kawasan “gelap” meliputi daerah usaha di mana manusia secara radikal dan total mengalami kegagalan yang disebabkan ketidakmampuan mutlak manusia itu sendiri. Apa pun daya manusia sendiri di daerah ini menghadapi suatu “titik putus” (breaking point) yang tidak mungkin disambung lagi dengan kekuatannya sendiri. Satu-satunya jalan keluar dari kesulitan ini ialah mengadakan komunikasi dengan kekuatan yang ada di luar yang mengatasi segala kekuatan alam. Kawasan ini disebut daerah “gelap” karena rasio manusia tidak sanggup menangkap hakekat (subtansi) kekuatan luar karena “Dia” itu di luar jangkauan pengalaman. 4. Pengertian Keberagamaan
Istilah keberagamaan disebut juga religiusitas. Kata religiusitas berasal dari kata religious dan mendapat akhiran –ity. Dalam kamus John M. Echol dan Hassan Shadily, kata religious berarti hal-hal yang berhubungan dengan agama. 32 Religiusitas bisa juga disebut sebagai orang dengan religius atau religi yang pada dasarnya memiliki makna tidak lepas dari agama. Menurut Djamaluddin Ancok,
keberagamaan
adalah pembicaraan
mengenai pengalaman atau fenomena yang menyangkut hubungan antara agama dengan penganutnya, atau suatu keadaan yang ada dalam diri seseorang (penganut agama) yang mendorong untuk bertingkah laku yang sesuai dengan agamanya. 33 Muhammad Djamaluddin mendefinisikan keberagamaan sebagai bentuk manifestasi seberapa jauh individu penganut agama meyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan agama yang dianutnya dalam kehidupan seharihari disemua aspek kehidupan.34 Keberagamaan adalah keadaan di mana individu merasakan dan mengakui adanya kekuatan tertinggi yang menaungi kehidupan manusia dan hanya kepadaNya manusia merasa bergantung, berserah diri. Semakin manusia mengakui adanya Tuhan dan kekuasaan-Nya maka akan semakin tinggi tingkat keberagamaannya. Jadi menurut Fuat Nashori dan Rachmy D.M. keberagamaan adalah seberapa jauh pengetahuan, seberapa kokoh keyakinan, seberapa mantap
32
John M. Echol dan Hassan Shadily, Kamus Inggis-Indonesia (Jakarta: Gramedia, 1990), h. 90. 33 Djamaluddin Ancok, Psikologi Islami: Solusi Islam atas Problem-problem Psikologi (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995), h. 76. 34 Muhammad Djamaluddin, Religiusitas dan Stress Kerja Pada Polisi (Yogyakarta: UGM Press, 1995), h. 44.
pelaksanaan ibadah, kaidah, dan seberapa dalam penghayatan atas agama yang dianut.35 Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa keberagamaan adalah sikap seseorang terhadap agama yang dimanifestasikan dalam kehidupan sehari-hari. Keberagamaan atau religiusitas dapat diwujudkan dalam berbagai sisi kehidupan manusia. Aktivitas keagamaan tidak saja terjadi pada saat seseorang melakukan ritual saja, melainkan juga ketika seseorang melakukan aktivitas yang lain dalam kehidupan. Ada beberapa faktor yang dapat menimbulkan keberagamaan dalam diri seseorang, yaitu:36 1). Pengaruh pendidikan atau pengajaran dan berbagai tekanan sosial (faktor sosial). Berbagai pengalaman yang membantu sikap keberagamaan terutama
2).
pengalaman tentang keindahan, keserasian, kebaikan, dan pengalaman emosional keagamaan. 3). Faktor yang seluruhnya timbul dari kebutuhan yang tidak terpenuhi terutama kebutuhan terhadap keamanan, cinta kasih, harga diri dan ancaman kematian. 4). Berbagai proses pemikiran verbal (Faktor intelektual) 5. Dimensi-dimensi Keberagamaan Konsep-konsep tentang keberagamaan baik pada masyarakat kompleks modern maupun pada masyarakat primitif yang homogen tentunya tidak sama.
35 Fuat Nashori dan Rachmy Diana Mucharam, Mengembangkan Kreativitas dalam Persektif Psikologi Islami (Yogyakarta: Menara Kudus, 2002), h. 68. 36 Robert H. Thouless, Pengantar Psikologi Agama (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1995), Cet. 2, h. 34.
Karena adanya keanekaragaman yang luas, setiap penelitian mengenai individu dan agamanya mengalami masalah yang pelik dalam hal definisi bagaimana kita melihat
dan
memberi
batasan
“keberagamaan”
dan
bagaimana
kita
menggolongkan seseorang dalam konteks ini. Menurut R. Stark dan C.Y. Glock dilihat dari sudut dimensi sosiologi agama terdapat lima dimensi utama dalam memahami masyarakat agama, yaitu:37
1). Dimensi Keyakinan (Ideologis) Dimensi ini berisi pengharapan-pengharapan di mana orang yang religius berpegang teguh pada pandangan teologis tertentu dan mengakui kebenaran doktrin-doktrin tersebut. Setiap agama mempertahankan seperangkat kepercayaan dimana para penganutnya diharapkan taat. Walaupun demikian, isi dan ruang lingkup keyakinan itu bervariasi tidak hanya diantara agama-agama, tetapi sering kali juga diantara tradisi-tradisi dalam agama yang sama. Dalam setiap agama mesti terdapat sistem kepercayaan yang harus dipertahankan dimana penganutnya diharapkan untuk mentaatinya. 2). Dimensi Praktek Agama (Ritualistik) Dimensi ini mencakup pemujaan, ketaatan, dan hal-hal yang dilakukan orang-orang untuk menunjukkan komitmen kepada agama yang dianutnya. Praktek-praktek keagamaan ini terdiri dari dua hal penting, yaitu: pertama ritual, mengacu pada seperangkat ritus, tindakan keagamaan formal, dan praktek-praktek suci yang semua agama mengharapkan penganutnya melaksanakannya. Kedua
37
Roland Robertson, Agama: dalam Analisa dan Interpretasi Sosiologis, h. 295-297.
ketaatan, semua agama dikenal mempunyai seperangkat persembahan dan kontemplasi personal yang relatif spontan, informal dan khas pribadi. Ketaatan di lingkungan penganut agama meliputi shalat dan ibadah lainnya. Dengan kata lain dimensi ini menunjuk pada kepatuhan seorang pemeluk agama dalam mengerjakan kegiatan-kegiatan ritual sebagaimana yang diajarkan oleh agamanya. Dimensi ini bersifat publik (memasyarakat) dan ada yang bersifat privat (pribadi). Dalam Islam misalnya ibadah yang bersifat publik anatara lain shalat lima waktu yang dikerjakan berjamaah, shalat idhul fitri dan lain sebagainya, sedangkan ibadah yang bersifat privat antara lain puasa (baik wajib maupun sunnah), shalat tahajjud, dan ibadah lainnya yang dilakukan secara pribadi. 3) Dimensi Pengalaman (Eksperiental) Dimensi ini berisikan dan memperhatikan fakta bahwa semua agama mengandung pengharapan-pengharapan tertentu. Walaupun tidak tepat jika dikatakan bahwa seseorang yang beragama dengan baik pada suatu waktu akan mencapai pengetahuan subjektif dan langsung mengenai kenyataan terakhir, kenyataan terakhir bahwa ia akan mencapai suatu keadaan kontak dengan perantara supranatural. Dimensi ini menunjuk pada tingkat seseorang merasakan dan mengalami perasaan-perasaan dan pengalaman-pengalaman religius. Bagi pemeluk agama Islam, dimensi ini meliputi perasaan dekat dengan Allah, perasaan mahabbah (mencintai dan dicintai) Allah, kesadaran akan kehadiran Yang Maha Kuasa, perasaan syukur karena doanya terkabul dan lain sebagainya. 4) Dimensi Pengetahuan Agama (Intelektual)
Dimensi ini mengacu pada pengharapan bahwa seseorang yang beragama paling tidak memiliki sejumlah minimal pengetahuan mengenai dasar-dasar keyakinan, ritus-ritus, kitab suci dan tradisi agama yang dianutnya. Glock melihat bahwa dimensi ini tidak selalu sejalan dengan prakteknya, tidak semua pengetahuan bersandar pada keyakinan. Seseorang dapat berkeyakinan kuat tanpa benar-benar memahami agamanya, atau kepercayaan bisa kuat atas dasar pengetahuan yang amat sedikit.
5) Dimensi Pengamalan (Konsekuensi) Konsekuensi komitmen agama berlainan dari keempat dimensi di atas. Dimensi ini mengacu pada identifikasi akibat-akibat keyakinan keagamaan, praktek, pengalaman dan pengetahuan seseorang dari hari ke hari. Istilah “kerja” dalam pengertian teologis digunakan di sini. Walaupun agama banyak menggariskan bagaimana pemeluknya seharusnya berfikir dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari, tidak sepenuhnya jelas sebatas mana konsekuensi agama merupakan bagian dari komitmen keagamaan atau semata-mata berasal dari agama.
B. Ritual dan Doa 1. Pengertian Ritual
Menurut bahasa, ritual atau ritus berarti upacara keagamaan.38 Secara istilah, ritual berarti suatu sistem upacara yang bersifat magis atau religius. Sifat magis dalam ritual itu berbentuk kata-kata khusus yang bersifat rahasia yang biasanya terikat dengan suatu tindakan penting. 39 Dalam kamus Teologi, Gerald O’Collins dan Edward G. Farrugia mengartikan ritual sebagai catatan resmi yang berisikan doa-doa dan peraturan mengenai apa yang harus dilakukan dalam perayaan sakramen, upacara penguburan, pengucapan kaul publik, pemberkatan gereja dan upacara-upacara keagamaan lainnya. 40 Ritual merupakan bagian penting dari mekanisme agama sebagai suatu sistem religius, bahkan Betty R. Schraft menyebutkan bahwa praktek peribadatan (ritual) merupakan fakta pertama dalam agama.41 Ritual yang terbangun dari simbol-simbol ini memperlihatkan secara nyata dimensi sosial praktek keberagamaan. Pelaksanaan ritual senantiasa menarik dan mengorganisir massa, menciptakan solidaritas sosial, mengindikasikan distribusi peran, serta distribusi hak dan kewajiban tertentu. Ajaran dan janji agama pada hakekatnya dialamatkan kepada massa yang membutuhkan keselamatan.42 Menurut Kingsley Davis, ritus (ibadat) adalah bagian dari tingkah laku keagamaan yang aktif dan dapat diamati. Ritus ini tentu saja mencakup semua jenis tingkah laku seperti memakai pakaian khusus, mengorbankan nyawa dan 38 39
John M. Echol dan Hassan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, h. 448. M. Dahlan Yacob al-Barry, Kamus Sosiologi-Antropologi (Surabaya: Indah, 2001), h.
284. 40 Gerald O’Collins dan Edward G. Farrugia, Kamus Teologi (Yogyakarta: Kanisius, 2001), Cet. 6, h. 278. 41 Betty R. Schraft, Kajian Sosiologi Agama (Yogyakarta: PT. Tiara wacana, 1995), h. 10. 42 Roland Robertson, Agama: dalam analisa dan Interpretasi Sosiologis, h. 12.
harta, mengucapkan ucapan-ucapan formal tertentu, bersemedi (Mengheningkan cipta), menyanyi, menyanyikan lagu gereja, berdoa (bersembahyang), memuja, mengadakan pesta, berpuasa, menari, berteriak, mencuci dan membaca.43 Dari pengertian dan pernyataan di atas mengisyaratkan bahwa ritual merupakan pola tingkah laku keagamaan seseorang atau kelompok dalam menilai sesuatu yang sakral. Adapun ritual atau upacara keagamaan secara khusus mengandung empat aspek di dalamnya, yaitu:44 1). Tempat upacara keagamaan dilakukan, yakni berhubungan dengan tempattempat keramat di mana upacara keagamaan dilakukan seperti makam, pura, candi, kuil, gereja, langgar, surau, masjid dan sebagainya. 2). Saat-saat upacara keagamaan dilakukan, yakni berhubungan dengan saat-saat beribadah, hari-hari keramat dan suci. 3). Benda-benda dan alat dalam upacara keagamaan, yakni berhubungan dengan benda-benda yang dipakai dalam upacara termasuk patung-patung yang melambangkan dewa-dewa, alat-alat bunyi-bunyian seperti lonceng suci, seruling suci, genderang suci dan lain sebagainya. 4). Orang-orang yang melakukan dan memimpin upacara, yakni berhubungan dengan para pelaku upacara keagamaan seperti imam, pendeta, biksu, syaman, dukun dan sebagainya. 2. Pengertian Doa
43 Elizabeth K Nottingham, Agama dan Masyarakat: Suatu Pengantar Sosiologi Agama (Jakarta: CV. Rajawali, 1985), Cet. 1, h. 15. 44 Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi (Jakarta: Aksara Baru, 1980), Cet. 2, h. 392-393.
Menurut bahasa doa berarti permintaan atau permohonan,45 yaitu permohonan manusia kepada Allah untuk mendapatkan kebaikan dan keselamatan baik di dunia maupun di akhirat. Jadi doa adalah permintaan atau permohonan kepada Allah melalui ucapan lidah atau getaran hati dengan menyebut nama-Nya, atau beberapa nama dari nama-nama-Nya yang baik sebagai suatu ibadah atau usaha memperhambakan diri kepada-Nya. Menurut Abu al-Qasim an Naqsyabandi, pengertian doa di dalam alQur’an itu mengandung beberapa arti, yaitu:46 1). Ibadah Doa dapat berarti ibadah sesuai dengan firman Allah:
%!
"#$
!
…. 3 ⌧./012%- &')⌧+,%Artinya: "Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah, …" (Q.S. Yunus: 106) 2). Istighasah Doa dapat berarti istighasah, yaitu memohon bantuan dan pertolongan. Hal tersebut sesuai dengan firman Allah: …..45 &&67 3 ….. (Q.S. Al-Baqarah: 23) Artinya: "…Dan ajaklah penolong-penolongmu…" 3). Permohonan Doa dapat berarti permohonan sesuai dengan firman Allah: 45
Sudirman Tebba, Meditasi Sufistik (Bandung: Pustaka Hidayah,2004), Cet.1, h. 93. Sudirman Tebba, Nikmatnya Zikir dan Doa: Jalan Menuju Keselamatan Dunia dan Akhirat (Ciputat: Kalam Pustaka, 2004), Cet. 1, h. 21-23. 46
….. @AB ;<%=>? 89: ….. Artinya: "…Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu …" (Q.S. Al-Mukmin: 60) 4). Percakapan Doa dapat berarti percakapan berdasarkan firman Allah: GHIJ &@K$>
DE0F
@4$6C& ….. 4$6L;
Artinya: "Doa mereka di dalamnya ialah Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami…" (Q.S. Yunus: 10) 5). Memanggil Doa dapat berarti memanggil sesuai dengan firman Allah: ….. @45%- %M@%Artinya: "Yaitu pada hari dia memanggil kamu…" (Q.S. Al-Isra': 52) 6). Memuji Doa dapat berarti memuji sesuai dengan firman Allah: 3 ? 7 3 "N)O ….. 3 Q
Artinya: "Katakanlah: Serulah (pujilah) Allah atau Serulah (pujilah) ArRahman..." (Q.S. Al-Isra': 110) Ada beberapa hal yang harus terkandung dalam doa, yaitu:47 1). Sebagai Reflektif
47
Muhammad Ilhamsyah Mappaosong, Doa Kumayl: dengan Terjemahan Jawa dan Indonesia (Yogyakarta: Rausyanfikr, 2001), h. i-ii.
Dalam hal ini, doa berperan sebagai cermin diri kita. Doalah yang menjadi cermin untuk melihat kejelekan-kejelekan kita. Disinilah fungsi penyadaran diri bahwa kita sering berada pada kondisi yang buruk. 2). Fungsi Korektif Dalam hal ini doa berfungsi sebagai permohonan maaf atas segala perlakuan kita. Refleksi yang telah kita lakukan, akan menjatuhkan kewajiban kita untuk sadar bahwa ada sesuatu yang harus kita lakukan, yakni bertobat atas segala kesalahan dan kekhilafan. 3). Fungsi Kontemplatif Dalam hal ini doa berfungsi sebagai bentuk kedekatan hamba dengan penciptanya. Di sini ada pengakuan akan ruh ilahiah yang dititipkan pada manusia. Doa dalam hal ini juga berfungsi sebagai kesadaran filsafati. 4). Fungsi Motivatif Dalam hal ini doa berfungsi sebagai sebuah alat untuk membangkitkan semangat untuk melakukan sesuatu, dengan kata lain doa mampu menjadi pembangkit semangat manusia untuk melakukan suatu hal. 5). Fungsi Aplikasi Sosial Ini sebenarnya merupakan inti dari sebuah doa. Keempat fungsi awal itu akan memproses kita untuk membentuk suatu masyarakat yang damai dan sejahtera. Dalam hal ini doa harus memiliki efek pada kehidupan sosial, yakni dapat menyadarkan kita untuk melakukan amar ma’ruf nahi munkar baik yang abstrak maupun konkrit.
3. Faktor-faktor Penunjang Doa Doa sebagai suatu ibadah wajib kepada Allah tidak berdiri dengan sendiri, tetapi tergantung pada beberapa hal, yaitu:48 1). Ibadah Wajib Diterima atau tidaknya suatu doa sangat bergantung pada pelaksanaan ibadah wajib, yaitu shalat lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, mengeluarkan zakat fitrah serta melaksanakan ibadah haji bila sudah mampu. Doa termasuk ibadah sunah yang dilakukan setelah menjalankan ibadah wajib, karena itu akan janggal bila seseorang melakukan ibadah sunah tetapi mengabaikan ibadah yang wajib. Itu berarti diterima atau tidaknya doa oleh Allah antara lain ditentukan oleh kepatuhan seseorang untuk mengerjakan ibadah wajib. 2). Akhlak yang Mulia Diterima atau tidaknya doa oleh Allah juga ditentukan oleh akhlak orang yang berdoa. Orang yang berdoa akhlaknya harus mulia dan terpuji, karena doa merupakan amal yang baik maka selayaknyalah orang yang berdoa memiliki akhlak yang baik pula serta menjauhi akhlak yang tercela. 3). Ikhtiar Selain itu, doa juga sangat bergantung pada ikhtiar. Misalnya kalau orang ingin mendapatkan rezeki, tidak cukup hanya dengan berdoa tetapi juga memerlukan ikhtiar yaitu dengan bekerja. Ikhtiar yang dilakukan oleh hampir semua orang adalah bekerja untuk memperoleh rezeki agar dapat memenuhi kebutuhannya, seperti makan, minum, pakaian, tempat tinggal dan lain-lain. 48
Sudirman Tebba, Nikmatnya Zikir dan Doa: Jalan Menuju Keselamatan Dunia dan Akhirat, h. 109-148.
Jadi doa saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup, karena rezeki itu datang melalui jalan ikhtiar. Itulah sebabnya ikhtiar perlu untuk menunjang doa dalam hidup ini. 4) Optimistis Doa yang dipanjatkan kepada Allah belum tentu segera terkabul, namun kita tidak boleh berputus asa. Kita harus tetap optimis bahwa doa tersebut akan diterima cepat atau lambat. Optimisme mengandung arti penantian terhadap karunia Allah, sehingga orang yang optimistis akan selalu mengingat dan menggantungkan hatinya kepada Allah. Itulah sebabnya diantara isi doa itu adalah meminta Allah agar menerima doanya dan berlindung kepada Allah dari doa yang ditolak. 4. Syarat-syarat Doa Ada beberapa syarat dalam berdoa, yakni:49 1). Benar-benar ada keinginan dan permintaan pada diri seorang manusia dan seluruh bagian yang ada pada diri orang tersebut benar-benar menampakkan keinginan dan permintaan. Sesuatu yang diinginkan itu merupakan suatu kebutuhan. 2). Yakin dan percaya, yaitu yakin pada rahmat Allah yang tak terbatas, yakin bahwa dari sisi Allah tidak ada penghalang yang dapat menghalanginya untuk memperolaeh anugerah dan yakin bahwa rahmat Allah tidak tertutup bagi seorang hamba pun.
49
Murtadha Muthahhari, Ceramah-ceramah Seputar persoalan penting Agama dan Kehidupan (Jakarta: Lentera, 2000), Cet. 1, h. 340-346.
3). Tidak bertentangan dengan hukum penciptaan atau hukum syari'at. Doa merupakan permohonan pertolongan supaya manusia bisa sampai kepada tujuan-tujuan yang telah ditetapkan oleh alam penciptaan baginya atau pada tujuan-tujuan yang ditetapkan oleh hukum syari'at baginya. Misalnya seseorang berdoa agar diberi umur panjang (kekal atau tidak mati-mati). 4). Seluruh urusan kehidupan orang yang berdoa sejalan dan selaras dengan doa yang disampaikannya. Dengan kata lain doa harus sejalan dengan tujuan penciptaan dan tujuan penetapan syari'at. Orang yang berdoa harus mempunyai hati yang bersih, sumber pencarian yang halal serta tidak berbuat zalim pada orang lain. 5). Bahwa keadaan atau sesuatu yang diminta oleh seseorang didalam doa bukan merupakan akibat dari dosa yang dilakukannya. Selama seseorang tidak bertobat dan menghilangkan sebab-sebab yang mendatangkan keadaan ini, maka keadaan tersebut tidak akan berubah. 6). Benar-benar perwujudan dari kebutuhan. Doa tersebut tidak dijadikan sebagai pengganti usaha. Doa dijadikan sandaran pada saat seorang manusia tidak mempunyai jalan untuk bisa sampai kepada yang dituju, ketika dirinya lemah dan tak mampu.
.
5. Waktu dan Tempat yang Baik Untuk Berdoa Adapun waktu-waktu yang baik untuk memanjatkan doa kepada Allah yaitu:50 1). Antara fajar dan terbitnya matahari
50
Alwi Husein, Doa-doa dalam Sujud (Jakarta: Pustaka Zahra, 2002), Cet.2, h. 148.
2). Setelah tergelincirnya matahari waktu zuhur 3). Setelah terbenamnya matahari (maghrib) 4). Ketika tengah atau sesudah membaca Al-Qur’an 5). Ketika hujan turun 6). Ketika sedang berjihad di jalan Allah SWT 7). Diwaktu Mendengarkan azan 8). Dihari dan malam Jum’at 9). Diwaktu sepertiga malam 10). Ketika badan atau hati sedang khusyu’ dalam mengingat Allah SWT 11). Ketika sedang bersedih dan menangis karena menyesali perbuatan-perbuatan yang tidak diridhai Allah. 12). Setelah menginfakkan harta untuk bersedekah dan amal jariyah 13). Usai atau ditengah melaksanakan kewajiban-kewajiban agama seperti shalat (dalam sujud), zakat, puasa (waktu berbuka), haji (waktu ihram) dan lain-lain. Sebenarnya doa itu bisa dilakukan di mana dan kapan saja, tetapi alangkah baiknya bila doa dipanjatkan di tempat yang baik pula. Ada beberapa tempat yang baik untuk berdoa, yaitu:51 1). Di tanah suci (tanah Haram) yaitu Mekkah dan Madinah serta masjid alAqsha. Seperti kita ketahui bahwa di sekitar tanah haram ada hampir lima belas tempat yang mustajab untuk berdoa (mustajab addu’a)52 antara lain AlMultazam, Hajar Aswad, Hijr Ismail, Bukit Shofa, Jamaraat dan lain-lain.
51
Alwi Husein, Doa-doa dalam Sujud, h. 149. Mustajab Addu’a berarti tempat-tempat yang bila kita berdoa di sana akan cepat dikabulkan doanya. 52
2). Di tempat-tempat peribadatan umat Islam seperti masjid, mushola, surau, majlis ta’lim, majlis munajat dan tempat-tempat zikir. 3). Di makam para Rasul dan nabi Allah, para imam serta manusia-manusia suci dan sholeh. 6. Manfaat Doa Ada beberapa manfaat dari doa, yaitu:53 1). Keselamatan di Akhirat Doa mengandung banyak manfaat diantaranya memohon keselamatan dalam kehidupan di akhirat, syaitu masuk surga dan terhindar dari siksaan neraka. Keselamatan di akhirat harus diminta, karena sekedar taat kepada Allah yakni dengan menjalankan segala perintah dan menjauhi larangan-Nya tidak menjamin seseorang akan masuk surga. Orang yang taat kepada Allah berpeluang besar masuk surga, dan sebaliknya orang yang durhaka mempunyai peluang yang besar untuk masuk neraka. Hanya saja hal tersebut tidak mutlak karena Allah tidak terikat dengan kewajiban apa pun. Karena itulah, selain taat kepada Allah manusia juga perlu berdoa memohon agar ibadahnya diterima dan juga mendapatkan keselamatan di akhirat. 2). Memperlancar Urusan Duniawi Manfaat lain dari doa adalah memperlancar urusan duniawi, seperti memperoleh pekerjaan, mendapatkan rezeki, kedudukan, bisnis, studi, jodoh,
53
Sudirman Tebba, Nikmatnya Zikir dan Doa: Jalan Menuju Keselamatan Dunia dan Akhirat, h. 149-187.
keturunan, dan sebagainya. Kita dianjurkan untuk selalu berdoa untuk kemudahan urusan- urusan duniawi tersebut. Jadi kita tidak dilarang untuk meminta kepada Allah kemudahan urusan duniawi, tetapi malah dianjurkan. Allah mengerti bahwa kita hidup di dunia menginginkan kebaikan dan kesejahteraan. Karena kesejahteraan hidup tidak semata-mata untuk keperluan duniawi saja, tetapi juga untuk memenuhi kewajiban agama seperti shalat, puasa, zakat dan haji. 3). Mencegah Musibah Manfaat doa yang berikutnya adalah mencegah musibah. Musibah sering menimpa manusia, karena terjadi di luar perhitungan dan kekuatan manusia untuk menolaknya. Itulah sebabnya manusia memerlukan bantuan kekuatan dari luar dirinya, yaitu dari Allah, untuk mencegah datangnya musibah. Musibah yang terjadi pada manusia misalnya, jatuh sakit, usaha bangkrut, studi gagal, perceraian, difitnah, dijatuhkan dari kedudukan, dirampok, dianiaya oleh orang lain. Musibah juga bisa berupa kebakaran, banjir, tabrakan, tanah longsor, gunung meletus, dan bencana alam lainnya. Berdoa untuk mencegah datangnya musibah merupakan kepentingan manusia, karenanya sangat dianjurkan sehingga akan memperoleh pahala bagi yang melakukannya. Adapun jika seseorang sudah berdoa untuk mencegah musibah tetapi musibah tetap terjadi, maka hal tersebut harus diterima sebagai takdir Tuhan yang tak bisa ditolak. Karena ada musibah yang terjadi sebagai ujian atas keimanan dan kesabaran manusia.
4). Ketenangan Jiwa Manfaat doa yang selanjutnya adalah menciptakan ketenangan pikiran dan perasaan atau hati. Makin banyak seseorang berdoa, maka makin tenang pula pikiran dan jiwanya. Ketenangan jiwa itu dapat dilihat pada terbentuknya sikap-sikap sufistik pada diri orang yang berdoa yaitu sabar, ikhlas, ridha, qana’ah, shidiq, istiqamah, raja’ dan tawakal. Sikap-sikap sufistik dan ketenangan jiwa merupaka buah dari doa. Karena itu dapat dikatakan bahwa salah satu manfaat doa adalah memperoleh ketenangan jiwa bagi yang melakukannya. 5). Hidup Sehat dan Bahagia Ketenangan jiwa yang dicapai melalui doa merupakan syarat untuk hidup sehat dan bahagia sehingga dapat dikatakan bahwa doa bermanfaat untuk mewujudkan hidup sehat dan bahagia. Dipandang dari sudut kesehatan jiwa, menurut Prof. Dr. Dadang Hawari doa mengandung unsur psikoreligius yang mendalam. Terapi psikoreligius ini tidak kalah pentingnya dengan psikoterapi psikiatrik, karena doa mengandung kekuatan spiritual atau kerohanian yang membangkitkan rasa percaya diri dan harapan untuk sembuh. Kedua hal ini sangat esensial bagi penyembuhan suatu penyakit selain dengan obat-obatan dan tindakan medis lainnya. Dengan demikian, doa bermanfaat bagi kesembuhan orang yang sedang sakit dan memelihara kesehatan bagi yang sehat. Karena hidup sehat merupakan salah satu syarat untuk bahagia.
C. Seputar Syi'ah 1. Pengertian Syi'ah Kata Syi'ah secara etimologi berasal dari kata syaya'a yang berarti pengikut, pendukung, pembela, pencinta, yang kesemuanya mengarah kepada makna dukungan terhadap ide, individu dan kelompok tertentu.54 Dalam kitab Al Qamus dan syarahnya, Taj al 'Arus disebutkan bahwa Syi'ah adalah seorang pengikut dan pembela. Asal kata Syi'ah adalah sekelompok manusia yang tersendiri, dan setiap orang yang membantu orang lain dan berkelompok membelanya disebut Syi'ah. 55 Kata tersebut dapat digunakan untuk menunjukkan arti tunggal, dua dan jamak, untuk laki-laki atau perempuan. Syi'ah identik dengan pembela Ali dan ahlul bait, mereka tidak sekedar cinta kepada Ali tetapi juga meyakini kepemimpinan Ali dan sebelas keturunan beliau berdasarkan nash (teks keislaman; Al-Qur'an dan hadits) serta penunjukkan dari Nabi Muhammad saw. Menurut Asy Syahrastani dalam kitab Al Milal wa an Nihal mengatakan bahwa Syi'ah adalah mereka yang mendukung Ali dan meyakini imamah dan kekhilafahan beliau berdasarkan nash dan wasiat, baik nash terang ataupun nash samar, dan mereka meyakini bahwa imamah tidak akan keluar dari anak-cucu (keturunan) Ali, dan jika keluar maka itu dikarenakan adanya kezaliman dari pihak lain atau taqiyah56 dari pemiliknya.57
54
M. Quraish Shihab, Sunnah-Syi'ah Bergandengan Tangan! Mungkinkah? : Kajian atas Konsep Ajaran dan Pemikiran (Jakarta: Lentera Hati, 2007), Cet. 3, h. 60. 55 Ali Zainal Abidin, Identitas Mazhab Syi'ah: Melacak Akar Historis Kelahiran dan Dasar-dasar Ajarannya (Jakarta: Ilya, 2004), Cet. 1, h. 17. 56 Taqiyah adalah merahasiakan keyakinan yang haq demi menyelamatkan jiwa, harta ataupun kehormatan karena adanya ancaman. 57 Ali Zainal Abidin, Identitas Mazhab Syi'ah: Melacak Akar Historis Kelahiran dan Dasar-dasar Ajarannya, h. 18.
Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Syi'ah adalah orang-orang yang mengutamakan Ali dari pada yang lain dalam hal imamah karena adanya nash penunjukkan dari Nabi Muhammad saw atau dikarenakan adanya kriteria yang khas yang tidak dimiliki oleh yang lainnya. 2. Latar Belakang Munculnya Syi'ah Ada beberapa asumsi tentang latar belakang munculnya Syi'ah antara lain: 1). Ada yang mengatakan bahwa asal-usul Syi'ah itu bersumber dari Persia. seperti diketahui bahwa imamah yang merupakan salah satu akidah pokok kaum Syi'ah, yang mereka yakini sebagai anugerah ilahi (serupa kenabian) tidak dapat diperoleh melalui upaya manusia. Imamah itu silih berganti hingga mencapai dua belas orang secara turun-temurun sebagaimana yang diyakini oleh Syi'ah imamiyah mulai dari sayyidina Ali sampai dengan imam kedua belas, yakni Muhammad al-Mahdi. Berdasarkan hal tersebutlah diyakini bahwa Syi'ah bersumber dari Persia, karena keyakinan tentang adanya peranan Tuhan dalam kepemimpinan secara turun-temurunnya
kekuasaan tidak dikenal dalam
masyarakat Arab tetapi sangat diakui oleh masyarakat Persia.58 2). Pendapat lainnya mengatakan bahwa Syi'ah adalah produk Yahudi yang bertujuan menyimpangkan ajaran Islam dan tokoh utamanya adalah Abdullah bin Saba'. Konon Abdullah bin Saba' merupakan orang Yahudi yang berasal dari kota Shan'a, Yaman. Ia muncul pada akhir periode pemerintahan Utsman bin Affan. Ia dilukiskan sebagai orang yang memiliki aktivitas yang luar biasa. Ia menyamar
58
M. Quraish Shihab, Sunnah-Syi'ah Bergandengan Tangan! Mungkinkah?: Kajian atas Konsep Ajaran dan Pemikiran, h. 63-64.
sebagai orang yang hidup sangat sederhana dan meraih kekaguman banyak sahabat Nabi, namun tujuannya adalah memecah belah umat. Dia berhasil menghasut masyarakat sehingga terjadi pemberontakan terhadap khalifah ketiga yang kemudian terbunuh. Ia juga berperan penting dalam terhambatnya proses perdamaian antara sayyidina Ali dengan dua sahabat Nabi lainnya, yakni Thalhah dan az-Zubair di Bashrah. Dia pulalah yang menciptakan ide-ide ketika berada di Kufah, yang intinya mengagung-agungkan sayyidina Ali yang sangat melampaui batas kewajaran, misalnya ia mengatakan bahwa seharusnya Ali-lah yang menjadi Nabi, bukan Muhammad. Menurutnya Jibril berkhianat ketika menyampaikan wahyu, karena hal itulah ia berhasil mengelabui orang-orang awam yang memang secara umum kagum pada sayyidina Ali. 59 3). Ada pula yang mengatakan bahwa Syi'ah muncul pada hari-hari awal setelah wafatnya Rasulullah saw, di mana ada sekelompok sahabat dari kalangan Muhajirin dan Anshar yang menolak berbai'at (menyatakan sumpah setia) kepada Abu Bakar dan mereka mendukung Ali. Di antara mereka adalah Abbas-paman Nabi Muhammad saw, Fadhl bin Abbas, Zubair bin Awwam, Al-Bara' bin 'Azib, Salman al-Farisi, Abu Dzar al-Ghiffari, Ammar bin Yasir dan Ubai bin Ka'ab. Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa pengagum sayyidina Ali cukup banyak dan dari sana bermulalah benih Syi'ah. Kemudian silih bergantilah khalifah sesudah Abu Bakar, meskipun beliau merasa yakin dan mampu untuk menjadi khalifah, tetapi beliau enggan mengambil langkah aktif sehingga untuk kali ketiga kekhalifahan luput dari beliau. Kendati demikian, beliau memberi dukungan kepada para khalifah sepanjang kemampuan beliau. Kemudian pada masa beliau 59
M. Quraish Shihab, Sunnah-Syi'ah Bergandengan Tangan! Mungkinkah?: Kajian atas Konsep Ajaran dan Pemikiran, h. 65.
menjadi khalifah, beliau berusaha membimbing manusia kearah kebaikan namun kebanyakan manusia memilih kehidupan dunia yang bergelimang materi. Pada mulanya Syi'ah merupakan rasa cinta dan kagum para sahabat terhadap ahlul bait (keluarga Nabi), lalu berkembang dan beralih menjadi cinta, kasih serta kasihan ketika sementara orang berkeyakinan bahwa ahlul bait al-Alawy (keluarga Ali) tidak menduduki tempat yang wajar dalam masyarakat. Terlebih lagi setelah terjadi peristiwa Karbala60, pada saat itu terjadi penganiayaan berupa penyiksaan, pengusiran, pemotongan anggota tubuh, dan pembunuhan terhadap keluarga Ali dan simpatisannya. Setelah peristiwa itu maka lahirlah kelompok Syi'ah dalam pengertian istilah.61 Berdasarkan tiga pendapat di atas, menurut penulis yang paling kuat adalah pendapat yang ketiga, yakni latar belakang munculnya Syi'ah setelah wafatnya Nabi Muhammad dan puncaknya setelah terjadinya peristiwa Karbala. 3. Prinsip-prinsip Ajaran Syi'ah Teologi Syi'ah mempunyai prinsip-prinsip ajaran yang dikenal dengan "lima rukun", yaitu:62 1). Tauhid (Keesaan Tuhan) Tauhid pada prinsipnya adalah keesaan Tuhan dalam sifat, perbuatan dan zat-Nya, serta kewajiban mengesakan dalam beribadah kepada-Nya. Dalam pandangan Syi'ah Imamiyah, sifat-sifat Allah seperti ilmu, qudrat, iradat, hayat dan lain-lain, kesemuanya adalah zat-Nya yang sendiri bukan sifat di luar zat-Nya, 60
Peristiwa tersebut terjadi pada 10 Muharram 61 H, dimana Imam Husain beserta keluarga, para sahabat serta pengikut setianya dibantai secara keji oleh pasukan Yazid bin Muawiyah di Karbala. 61 Ali Zainal Abidin, Identitas Mazhab Syi'ah: Melacak Akar Historis Kelahiran dan Dasar-dasar Ajarannya, h. 21-22. 62 Cyril Glasse, Ensiklopedi Islam (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1999), Cet. 2, h. 390.
maka qudrat-Nya misalnya dari segi wujud-Nya adalah hayat-Nya, dan hayat-Nya adalah qudrat-Nya, demikian seterusnya. 2). Nubuwah (Kenabian) Kelompok Syi'ah berkeyakinan bahwa seluruh nabi yang disebut dalam Al-Qur'an adalah utusan-utusan Allah, dan Nabi Muhammad saw adalah nabi terakhir dan penghulu seluruh nabi. Beliau terpelihara dari kesalahan dan dosa. Allah telah memperjalankan beliau di waktu malam dari masjid al-Haram ke masjid al-Aqsha kemudian dinaikkan ke Sidratul Muntaha. Kitab al-Qur'an diturunkan kepada beliau sebagai mukjizat dan tantangan serta pengajaran hukum yang membedakan antara yang halal dan haram. 3). Ma'ad (Kebangkitan atau hari kemudian) Kelompok Syi'ah berkeyakinan sebagaimana diyakini oleh seluruh kaum Muslim bahwa Allah SWT akan mengembalikan hidup atau membangkitkan seluruh makhluk dan menghidupkan mereka setelah kematian pada hari kiamat untuk melakukan perhitungan dan balasan. Yang dibangkitkan itu adalah sosok yang bersangkutan masing-masing dengan jasad dan ruhnya. Mereka juga percaya dengan semua yang tercantum dalam al-Qur'an dan sunnah yang dinilainya qath'i (pasti) seperti surga, neraka, kenikmatan di alam barzah dan siksanya, timbangan amal, dan lain-lain. 4). Imamah (Kepemimpinan) Imamah menurut kelompok Syi'ah adalah suatu jabatan ilahi. Allah yang memilih berdasarkan pengetahuan-Nya yang azali menyangkut hamba-hambaNya, sebagaimana Dia memilih nabi. Allah memerintahkan kepada nabi untuk menunjukkannya kepada umat dan memerintahkan mereka mengikutinya. Mereka
percaya bahwa Allah memerintahkan kepada nabi Muhammad SAW untuk menunjuk Ali dan menjadikannya pemandu bagi manusia sesudah beliau. Kelompok Syi'ah mempercayai bahwa imam itu seperti halnya nabi haruslah terpelihara dari keburukan dan kekejian, baik lahir maupun bathin sejak usia kanak-kanak sampai dengan kematian. Imam tersebut juga harus harus terpelihara dari lupa dan kesalahan karena para imam adalah pemelihara syari'at dan pelaksana ajaran agama. Ringkasnya kedudukan imamah sama dengan kenabian, hanya saja seorang imam tidak mendapatkan wahyu, berbeda dengan nabi yang mendapatkan wahyu. Adapun para imam golongan Syi'ah Imamiyah berjumlah dua belas orang. Sebelas orang diantara mereka telah wafat sedangkan imam kedua belas yakni Muhammad ibn Hasan al-Askari telah lahir pada tahun 260 H, kemudian menghilang dan akan muncul kembali pada suatu ketika. Imam kedua belas inilah yang mereka yakini sebagai Imam Mahdi. Berikut ini kedua belas imam dalam Syi'ah Imamiyah, yaitu: Ali bin Abi Thalib (w. 41/661) Hasan bin Ali (w. 49/669) Husain (w. 61/680) Ali Zainal Abidin (w. 94/712) Muhammad al-Baqir (w. 113/731) Ja'far Shadiq (w. 148/765) Musa al-Kazim (w. 203/818) Ali Ar-Rida (w. 203/818) Muhammad al-Taqi al-Jawwad (w. 230/835)
Ali al-Naqi (w. 254/868) Hasan al-Askari (w. 260/873) Muhammad yang disebut sebagai al-Mahdi al-Muntazhar (imam yang akan muncul pada akhir zaman) 5). Al-'Adl (Keadilan) Syi'ah menegaskan keadilan Allah yang mutlak itu menjadikan setiap manusia harus percaya bahwa Allah wajib melakukan ash-shalah dan al-ashlah (yang baik dan yang terbaik) sehingga Dia pasti akan memberikan ganjaran pada yang taat dan memberikan hukuman pada yang berdosa. 4. Doa dalam Ajaran dan Tradisi Syi'ah Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, " Doa merupakan senjata kaum mukmin, tonggak agama dan cahaya bagi langit dan bumi." Demikian pula doa merupakan ciri khas kaum Syi'ah. Mereka banyak menulis tentang keutamaan dan adab-adab dalam berdoa. Doa-doa yang diajarkan ahlul bait mencapai jumlah puluhan kitab doa, baik yang panjang maupun yang ringkas. Semua doa yang diajarkan oleh ahlul bait itu mengandung tuntunan dari Rasulullah SAW. Pada hakikatnya doa-doa yang diajarkan oleh Rasulullah dan ahlul baitnya yang terdapat dalam tradisi Syi'ah merupakan program hidup yang baik seorang muslim khususnya bagi kaum Syi'ah, yang akan menciptakan kekuatan iman dalam dirinya, kekuatan akidah, dan semangat pengorbanan di jalan kebenaran, serta mengajarkan tentang rahasia ibadah dan kenikmatan bermunajat pada Allah SWT. Doa-doa dalam tradisi Syi'ah pun mengajarkan sesuatu yang wajib dimengerti manusia berkaitan dengan agamanya, yang akan menjadikan seseorang dekat dengan Allah SWT, sekaligus menjauhkannya dari segala bentuk
keburukan, hawa nafsu dan bid'ah yang bathil. Intinya, doa-doa mereka mengandung ringkasan berbagai pengetahuan keagamaan dari sudut pandang akhlak dan pembersihan jiwa serta akidah Islam. Bahkan doa-doa mereka merupakan sumber utama bagi berbagai pendapat filosofis maupun pembahasanpembahasan ilmiah dalam masalah ketuhanan dan akhlak.63 Berikut ini sebagian doa-doa yang terdapat dalam tradisi Syi'ah antara lain: 1). Doa Kumail Doa Kumail berisi tentang doa Nabi Khidir as yang disampaikan oleh Imam Ali kepada sahabat dan penyimpan rahasia beliau yaitu Kumail bin Ziyad an-Nakha'i. Doa ini dianjurkan untuk dibaca setiap malam Jum'at dan hari-hari besar Islam pada malam nisyfu Sya'ban (15 Sya'ban). 2). Doa Shabah Doa ini merupakan salah satu doa yang juga diajarkan Imam Ali pada pengikutnya. Imam Ali biasa membaca doa ini setelah shalat shubuh dan setelah shalat sunah Shubuh. Dalam doa ini, pembaca akan dikenalkan oleh Imam Ali kepada limpahan pengetahuan Ilahi dan hikmah dibalik penciptaan pagi hari. Inilah doa yang mengandung semua hal untuk membuka pagi hari dengan semangat dan jiwa baru. 3). Doa Masylul Doa ini diajarkan oleh Imam Ali kepada seorang yang lumpuh akibat dosa-dosa yang dilakukannya terhadap kedua orangtuanya. Dalam keadaan menyesal dan menangis sedih, ia tertidur dan bermimpi bertemu Imam Ali yang kemudian mengajarkan doa ini kepadanya. Besok paginya, ia segera membaca 63
Muhammad Ridha Al-Muzhaffar, Ideologi Syi'ah Imamiyah (Pekalongan: AlMu'ammal, 2005), Cet. 1, h. 130-131.
doa ini dan kelumpuhannya pun segera sembuh dengan izin Allah. selain itu juga, doa ini mengandumg nama-nama suci Allah yang pada tiap nama itu terkandung manfaat yang tak terkira. 4). Doa Munajat Sya'baniyah Sesuai dengan namanya, doa ini dibaca pada bulan Sya'ban, yakni bulan pengantar Ramadhan yang diberkahi. Dalam doa ini, Imam Ali memaparkan makrifat Ilahi dan menunjukkan cita-cita tinggi seorang hamba untuk berpisah secara total dari selain Allah. Selain sangat kuat dalam sanadnya, munajat ini juga dibaca oleh semua imam ahlul bait dan dijadikan sebagai bacaan rutin di bulan Sya'ban. 5). Doa Nudbah Doa Nudbah merupakan rintihan para wali Allah untuk menanti keadilan yang menyeluruh bagi umat manusia. Dalam doa ini, para imam ahlul bait mengajarkan kita sejarah panjang perjuangan para nabi dan wali Allah dalam mengemban risalah mereka. Doa ini biasa dibaca setiap pagi atau sore hari Jum'at dan hari-hari besar Islam seperti Idul fitri dan Idul Adha. 6). Doa Arafah Doa ini merupakan doa yang diajarkan oleh Imam Husein. Doa ini dianjurkan untuk dibaca pada tanggal 9 Zulhijjah, ketika para jama'ah haji berada di padang Arafah. 7). Doa Jausyan Kabir Doa ini biasa dibaca pada bulan Ramadhan, yakni pada malam Lailatul Qadar.
8). Doa Mafatihul Jinnan Doa mafatihul Jinnan merupakan karya dari Ayatullah abbas al-Kumy. Doa ini mencakup semua doa-doa harian, termasuk tuntunan tentang shalat dan ibadah lainnya. 9). Doa Shahiffah Sajjadiyah Doa Shahiffah Sajjadiyah merupakan kumpulan doa-doa dari Imam Ali Zainal Abidin, yaitu satu-satunya anak Imam Husain yang masih hidup setelah terjadinya peristiwa Karbala. Dalam doa ini beliau menggunakan metode yang mengajarkan bagaimana mengagungkan, menyucikan, memuji, bersyukur, dan bertaubat kepada Allah SWT, juga mengajarkan bagaimana bermunajat dan mengkonsentrasikan diri dalam memohon dan menyerahkan diri hanya kepadaNya. Serta, metode yang memudahkan untuk memahami arti dan tata cara bershalawat kepada nabi, rasul dan orang-orang pilihan-Nya. Di samping itu juga mengajarkan tentang bagaimana berbuat baik kepada kedua orangtua dan lainlain. Selain doa-doa di atas masih banyak lagi doa-doa yang terdapat dalam tradisi Syi'ah yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
BAB III PROFIL ISLAMIC CULTURAL CENTER (ICC)
A. Sejarah Berdirinya Islamic Cultural Center (ICC) Islamic Cultural Center (ICC) merupakan sebuah yayasan yang berbasis Islam yang berdiri pada tahun 1998 dengan nama Al-Huda yang terletak di wilayah Tebet, Jakarta Selatan.Yayasan ini didirikan oleh Ust. Husein Shahab, Ust. Umar Shahab, O. Hashem, Ust. Jalaluddin Rakhmat, dan Haidar Bagir. Pada tahun 2000 terjadi perubahan pada AD/ART yayasan ini, sehingga namanya pun diubah dari yayasan Al-Huda menjadi Islamic Center Jakarta (ICJ). Kemudian pada tahun 2003 yayasan ini pun pindah ke wilayah Buncit-Jakarta Selatan karena mendapatkan tempat yang lebih strategis dan bagus. Oleh karena itu, namanya pun diubah lagi menjadi Islamic Cultural Center (ICC) sampai sekarang, dengan alamat jalan Buncit Raya Kav. 35 Pejaten Barat, Jakarta Selatan.64 Islamic Cultural Center (ICC) didirikan karena selama tiga dekade terakhir ini perkembangan keagamaan di Indonesia menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan, seperti munculnya berbagai wacana baru dalam bidang keagamaan, antusiasme masyarakat dalam melakukan berbagai macam praktek keagamaan, dan terbukanya ruang dialog antar kaum beriman yang semakin marak belakangan ini dapat dijadikan beberapa faktor dominan. Dalam hal ini, agama Islam berperan penting bagi penyegaran dan praktek keagamaan di Indonesia. Sebagai mayoritas di negeri ini, umat Islam telah teruji dalam rentang
64
Wawancara dengan Ust. Ali Husein Alatas, Jakarta, 11 September 2007.
sejarah perkembangan dan pendewasaan bangsa yang panjang. Seiring dengan perkembangannya Islam telah mengalami kemajuan yang cukup pesat, antara lain dengan bermunculannya mazhab-mazhab serta sekte-sekte dalam Islam. Perbedaan antar mazhab tersebut jika tidak didukung dengan sikap saling menghormati maka akan menimbulkan perselisihan bahkan juga perpecahan. Perselisihan sekecil apa pun jika tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan konflik yang berskala luas yang berakibat pada disintegrasi bangsa dan kerukunan hidup antar kaum beriman. Oleh karena itu Islamic Cultural Center (ICC) didirikan sebagai suatu lembaga yang berperan dalam menyokong dan mempersatukan umat islam yang berbeda-beda mazhab tersebut. Selain itu Islamic Cultural Center (ICC) didirikan untuk memberikan wacana serta pengetahuan yang baik tentang Islam pada masyarakat Indonesia dan juga dunia internasional, apalagi setelah adanya propaganda Barat yang mengatakan bahwa Islam identik dengan teroris. Karena hal itulah Islamic Cultural Center (ICC) ingin menunjukkan pada dunia bahwa Islam adalah agama yang penuh kedamaian dan kebaikan, hal tersebut dibuktikan dengan mengadakan kegiatan-kegiatan yang bersifat positif.65 Dalam menjalankan kegiatannya Islamic Cultural Center mendapatkan dana secara rutin dari para dermawan di tanah air maupun luar negeri seperti Malaysia dan Timur Tengah. Dari wilayah Timur Tengah seperti Kuwait, Arab Saudi, Iran dan lain-lain, namun dana terbesar dalam yayasan ini didapatkan dari Iran. 65
Islamic Cultural Center Jakarta, Profil Islamic Cultural Center, Artikel diakses tanggal 16 September 2007, dari http://www.icc-jakarta.com.
Islamic Cultural Center (ICC) juga menjalin kerja sama dengan beberapa lembaga antara lain, Departemen Agama, Majelis Ulama Indonesia (MUI), ormas keagamaan, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), lembaga ahlulbait baik dalam maupun luar negeri, media massa cetak dan elektronik, dan Perguruan Tinggi. Adapun bentuk kerjasama yang dilakukan oleh Islamic Cultural Center (ICC) dengan perguruan tinggi yakni dengan mendirikan perpustakaan Iran Corner. Perpustakaan ini banyak memiliki koleksi buku-buku kajian tentang Islam, terutama tentang mazhab Syi'ah. Banyak permintaan dari universitasuniversitas untuk didirikan perpustakaan Iran Corner. Sampai saat ini sudah ada 3 tempat yang diresmikan, antara lain di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UMJ (Universitas Muhammadiyah Jakarta), dan IAIN Serang. Adapun yang masih dalam proses antara lain di Universitas Hasanuddin Makasar, UMY (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta), IAIN Yogyakarta, IAIN Palembang dan IAIN Ambon.
B. Visi, Misi, Tujuan dan Strategi didirikannya Islamic Cultural Center (ICC) Visi dari Islamic Cultural Center (ICC) adalah "Terwujudnya masyarakat Islami yang yang tercerahkan secara spiritual dan intelektual dengan integritas yang tinggi dalam membuka cakrawala baru." Adapun misi dari Islamic Cultural Center (ICC) sebagai berikut: 1. Menggali dan menumbuhkan nilai-nilai keislaman Muhammadi dalam perilaku kehidupan manusia.
2. Membangun budaya islam yang bermuatan nilai-nilai spiritual 3. Memotivasi semangat intelektualitas yang jernih dan Islami 4. Mendeskripsikan dan merekontruksi pemahaman keislaman yang sesuai dengan Al-Qur'an dan sunnah 5. Menumbuhkan rasa cinta kepada Allah, para Rasul, ahlul bait dan sesama manusia 6. Menyuluh akhlak mulia dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara Tujuan didirikannya Islamic Cultural Center (ICC), yaitu: 1. Membangun dan menciptakan masyarakat Islam yang kondusif dan bersih serta bertaqwa demi menciptakan masyarakat yang beriman dan bermoral. 2. Mewujudkan persatuan kemanusiaan (ukhuwah basyariyah), persatuan keimanan (ukhuwah
imaniyah)
dan persatuan
keislaman (ukhuwah
islamiyah). Untuk mewujudkan tujuan tersebut, berikut inilah strategi yang ditempuh oleh Islamic Cultural Center (ICC), yaitu: Mensosialisasikan pengertian dan pemahaman keislaman Muhammadi pada
1.
masyarakat luas di bawah naungan ajaran keluarga Nabi SAW dan sahabatsahabatnya yang setia. 2. Melakukan berbagai penelitian dan pengkajian mengenai segala hal yang berkaitan dengan kondisi masyarakat Islam. 3. Menyelenggarakan pertemuan-pertemuan dalam berbagai bentuk dan pendekatan untuk mengkaji dan merumuskan strategi pelaksanaan dakwah.
4. Membangan jaringan hubungan personal dan kelembagaan dengan berbagai lembaga Islam, baik dalam negeri maupun luar negeri. 5. Mempublikasikan setiap wacana keislaman yang konstruktif dan revolusiner dalam berbagai bentuknya. 6. Secara cermat memantau berbagai kebijakan publik dalam bidang keagamaan sebesar-besarnya demi kepentingan dakwah. 7. Turut berpartisipasi aktif dalam menciptakan perubahan kehidupan beragama dengan mengembangkan dan menjabarkan syi'ar Islam berdasarkan ajaran alQur'an, sunnah Nabi SAW dan keluarganya. Setiap organisasi mempunyai ketentuan untuk menyusun organisasinya. Struktur organisasi ini diciptakan menurut perkembangan kebutuhan. Oleh karenanya struktur organisasi itu bersifat dinamis dan bisa berubah sepanjang waktu. Adapun struktur organisasi di Islamic Cultural Center (ICC) adalah sebagai berikut:
Direktur Syekh Mohsen Hakimollahi
Sekretaris Ali Husein Alatas
Staf Kesekretariatan
Ahmad Arifin
DIVISI PENDIDIKAN & DAKWAH
Manager Abdullah Beik, MA
Publikasi Ahmad Rifa'i
Perpustakaan Fatimah Khanum
Dokumentasi Kuat Andrianto
DIVISI PENERBITAN & WEBSITE
Manager Muhsin Labib, MA
Sekretaris Ali Hadi
Redaksi Pemimpin Redaksi Buku: Arif Mulyadi Pimpinan Redaksi Majalah & Jurnal: Andito
Dewan Redaksi Hadi Purwanto Irman Abdurrahman Musa Ifaldi Salman Nano Salman Parisi Ja’far Jamalullail Saiful Rahman Syafruddin
Pemasaran dan Pergudangan Penanggung Jawab: Hasan Shahab Andy Heryanto Budiyanto Salman Daruddin Undang Bashir
Website
Penanggung Jawab: Muhsin Labib Administrator : Ja’far Shadiq
D. Sarana dan Prasarana di Islamic Cultural Center (ICC)
Dalam menjalankan kegiatan-kegiatannya Islamic Cultural Center (ICC) ditunjang oleh sarana dan prasarana sebagai berikut:66
1. Gedung ICC Gedung yang digunakan adalah gedung milik ICC yang terdiri atas tiga lantai. Gedung ini digunakan untuk ruang perkantoran dan tempat perkuliahan atau kursus-kursus. 2. Penerbit dan toko buku Al-Huda Penerbit Al-Huda adalah penerbit yang dimiliki oleh ICC. Kegiatankegiatan yang dilakukan oleh penerbit Al-Huda antara lain: membuat jurnal tiga bulanan, bulletin mingguan, menerbitkan buku dwibulanan, tabloid bulanan, newsletter, majalah anak-anak, menerjemahkan buku-buku berbahasa Inggris, Arab dan Persia ke dalam bahasa Indonesia, juga membuat bulletin jum'at setiap minggunya yang disebarkan ke masjid-masjid di sekitar ICC yang dipakai untuk khutbah jum'at. Adapun kegiatan-kegiatan yang ada di toko buku al-Huda anatara lain: menjual buku-buku agama, pendidikan dan sosial, tabloid, jurnal, majalah anakanak yang berasal dari penerbit Al-Huda maupun penerbit-penerbit terkenal lainnya serta menjual souvenir keagamaan.
66
Wawancara Pribadi dengan Ust. Ali Alatas, Jakarta, tanggal 11 September 2007.
3. Masjid Husainiyah Al-Huda Masjid
Husainiyah
Al-Huda
digunakan
sebagai
tempat
untuk
melaksanakan ibadah seperti shalat, pembacaan doa Kumail, pengajian mingguan dan lain-lain. Selain itu di masjid Husainiyah Al-Huda juga sering diadakan seminar-seminar dan perayaan keagamaan seperti hari-hari besar Islam dan peringatan-peringatan dalam tradisi Syi'ah. 4. Perpustakaan Di perpustakaan ini tersedia kurang lebih 6000 judul buku yang terdiri dari buku-buku berbahasa Indonesia, Inggris, Arab dan Persia, baik buku-buku tentang agama maupun buku-buku sosial. Perpustakaan ICC ini juga dilengkapi dengan sistem informasi, dokumen dan database, dan juga menyediakan CD-ROM program bahasa Arab dan Persia serta CD-ROM buku interaktif yang bisa dimanfatkan oleh mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi maupun tesis untuk menambah referensi mereka. 5. Website atau internet Sarana website atau internet ini digunakan untuk memudahkan seseorang yang ingin mengetahui tentang ICC, kegiatan-kegiatannya serta buku-buku yang diterbitkan oleh ICC.
E. Kegiatan-kegiatan di Islamic Cultural Center (ICC) Kegiatan-kegiatan keagamaan di Islamic Cultural Center (ICC), antara lain:67
67
Wawancara Pribadi dengan Ust. Abdullah Beik, Jakarta, tanggal 4 Oktober 2007.
1. Kegiatan Harian dan Mingguan a. Mengadakan kursus-kursus seperti: - Bahasa Arab dengan pengajar Ust. Ahmad Helmi dan Ust. Salman Parisi - Bahasa Persia dengan pengajar Mr. Hossein Mesgari - Logika atau Mantiq dengan pengajar Ust. Muhsin Labib, M.A. b. Mengadakan Kajian-kajian keagamaan seperti: - Tafsir Al-Qur'an dengan pengajar Ust. Umar Shahab, M.A. - Ulumul Qur'an dengan pengajar Ust. Mahdi Alaydrus, M.A. - Akidah Islam dengan pengajar Ust. Abdullah Assegaf, Lc. - Kajian Hadits dengan pengajar Ust. Husein bin Hamid - Kajian Fiqih dengan pengajar Ust. Abdurrahman A. Bima, M.A. - Logika ( Mantiq) dengan pengajar Ust. Muhsin Labib, M.A. - Filsafat (Irfan) dengan pengajar Ust. Prof. Dr. Jalaluddin Rakhmat, M.Sc. - Etika Islam (Akhlak) dengan pengajar Ust. Husein Shahab, M.A. -Tarikh Islam dengan pengajar Ust. Murodi (Peneliti PPIM) dan Ust. O. Hashem c. Mengadakan majlis doa seperti: - Qira'ah Al-Qur'an Al-Karim - Doa Kumail 2. Kegiatan Bulanan dan Tahunan a. Mengadakan pengajian bulanan berbahasa Inggris dengan pengajar Ust. Haidar Bagir, M.A. b. Mengadakan Pelatihan-pelatihan seperti:
- Mengadakan training Fiqih tentang puasa pada bulan Ramadhan - Mengadakan program untuk anak-anak seperti pesantren kilat (Sanlat) yang dilakukan empat bulan sekali baik untuk tingkat SD, SMP maupun SMU yang bisa dimanfaatkan untuk mengisi waktu luang selama liburan sekolah. c. Mengadakan kegiatan seremonial (Perayaan keagamaan) seperti: - Mengadakan perayaan hari besar islam seperti Idhul Fitri dan Idhul Adha - Mengadakan peringatan Nuzulul Qur'an pada bulan Ramadhan - Mengadakan maulid dan haul Nabi Muhammad saw - Mengadakan wiladah dan syahadah imam-imam Syi'ah - Mengadakan wiladah dan syahadah sayyidah Fatimah az-Zahra - Mengadakan peringatan Muharram (as-Syura') selama 10 hari berturut-turut d. Kegiatan Undangan Di Islamic Cultural Center (ICC) juga diadakan kegiatan yang mengundang pihak-pihak ataupun lembaga dari luar seperti seminar-seminar, lokakarya maupun diskusi berkala yang membahas tentang masalah seputar islam, sosial maupun isu-isu aktual dari sudut pandang dunia islam dengan narasumber para intelektual, aktivis, dan ulama terpilih dan kompeten dibidangnya.
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Sejarah Doa Kumail 1. Profil Kumail bin Ziyad an-Nakha'i Kumail bin Ziyad an-Nakha'i adalah sahabat pilihan Imam Ali as. Ketika Imam Ali as menjadi khalifah (35-40 H), beliau melantik Kumail menjadi wali kota Hait. Akhirnya setelah bertahun-tahun berjuang melawan penguasa zalim dan thagut, ia dibunuh atas perintah penguasa zalim bernama Hajaj bin Yusuf alTsaqafi pada tahun 83 H dalam usia 90 tahun. Kumail di makamkan di suatu tempat bernama Tsaubah, yang terletak di antara Najaf al-Asyraf dan Kufah di Irak.68 Kumail bin Ziyad an-Nakha'i adalah salah seorang sahabat Nabi yang terkenal di kalangan ulama baik ahlussunnah maupun Syi'ah. Ia merupakan seseorang yang beriman, memiliki perilaku yang baik, berkeyakinan teguh, istiqamah pada kebenaran, berjiwa besar, ikhlasnya tinggi, serta memiliki silsilah keturunan dari orang-orang yang baik. Dalam masyarakat ia dikenal sebagai seorang yang adil dan memiliki kedudukan yang tinggi. Kumail merupakan orang terdekat dari Imam Ali, beliau juga menjadi sahabat terdekat dari cucu Nabi yakni Imam Hasan. Beliau termasuk salah satu dari sepuluh sahabat Imam yang
68
Zaenab el-Fatah, Doa Kumayl, Artikel diakses tanggal 5 November 2007, dari http://www.member.ozemail.com
terdekat. Beliau di kalangan Syi'ah terkenal karena keikhlasannya dan juga termasuk orang yang mencintai dan mengutamakan Amirul Mukminin.69 Menurut para sejarawan Kumail bin Ziyad adalah orang yang bijak, selain itu ia juga merupakan seorang sahabat besar, pengikut yang setia dan salah seorang kepercayaan Imam Ali. Beliau mempercayakan rahasia-rahasianya kepada Kumail, sehingga pada kemudian hari ia termasuk dalam salah seorang perawi hadits-hadits rahasia dari Imam Ali as. Ia telah mencapai tahap tertentu dalam makrifat, pemuka sekelompok penganut makrifat, serta termasyhur karena kebajikan, pengetahuan, kezuhudan dan ketakwaannya. Mengenai kepribadian orang arif ini, cukuplah bila diingat salah satu hadits Imam Ali as yang terkenal dalam Nahjul Balaghah, diajarkan Imam Ali khusus kepadanya secara pribadi. Ada pula nasihat dan kata-kata Imam Ali yang hanya disampaikan kepada Kumail, yang kemudian terkumpul dalam buku "Wasiat Imam Kepada Kumail" atau lebih dikenal dengan nama "Doa Kumail". Tidak ada orang lain yang mampu dan penuh gairah cinta untuk menyadari nilai-nilai yang diajarkan oleh Imam Ali. Karena itulah Kumail memiliki jiwa yang sangat besar dan makrifat yang sangat kuat. Imam Ali memilihnya untuk diberi pengetahuan yang tinggi karena ia memenuhi syarat untuk memahami kebenaran dan pengetahuan ilahi. 2. Riwayat Doa Kumail Dalam buku Iqbal al-A'mal, Ibn Thawus menuturkan bahwa Kumail bin Ziyad an-Nakha'i menyatakan pernah melihat Amirul Mukminin Ali bin Abi 69
Husain Anshariyan, Rihlah fi al-Afaq wa al-A'maq: Syarh Dua Kumail (Qum: Anshariyan, 2004), h. 27-28.
Thalib mengucapkan doa ini dalam keadaan bersujud pada pertengahan bulan Sya'ban. Dalam buku itu juga ia menyatakan pernah menemukan riwayat lain dari jalur berbeda mengenai kejadian di atas. Di dalam riwayat itu Kumail berkata: "Suatu kali aku duduk bersama Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib di masjid Bashrah dengan sekelompok orang sahabat beliau, lalu seorang diantara mereka berdiri dan bertanya: "Apa maksud ayat: Pada malam itu diuraikan segala urusan yang penuh hikmah?" (QS. Ad-Dukhan: 4). Kemudian Ali as menjawab: "bahwa ayat ini mengenai nisfu Sya'ban (pertengahan Sya'ban), demi zat yang nyawa Ali berada pada genggaman-Nya, baik dan buruk segenap hamba dibagikan pada malam pertengahan bulan Sya'ban hingga akhir tahun. Dan barang siapa yang menghidupkannya dengan amalan-amalan yang baik dan berdoa di waktu itu dengan doa Nabi Khidir, maka Allah akan menjawabnya."70 Ketika Imam Ali pulang ke rumahnya, di malam itu juga Kumail menyusul beliau. Pada saat melihat Kumail, kemudian beliau bertanya: "Apakah yang membawamu kemari, wahai Kumail?", Kumail pun menjawab: "Doa Nabi Khidir." Kemudian Imam Ali pun mempersilahkan Kumail untuk duduk, lalu beliau berkata: "Wahai Kumail, apabila engkau mengafal doa ini dan membacanya setiap malam Jum'at atau sekali dalam sebulan atau sekali dalam setahun atau sekali seumur hidupmu, maka engkau akan diberi kecukupan, kemenangan, terhindar dari kejahatan dan diberi rezeki. Pengampunan Allah juga tidak akan pernah hilang darimu. Wahai Kumail, lamanya persahabatanmu
70
Musa Khazim, Doa-doa Pilihan Sayyidina Ali bin Abi Thalib AS (Jakarta: Misbah, 2005), Cet.2, h. 11.
denganku mewajibkanku untuk mengabulkan apa yang kau minta." Setelah itu Imam Ali menyuruh Kumail untuk mencatat apa yang ia katakan. Dalam Mafatih, muhaddits besar al-Qummi, yang dikutip dalam Mishbahul-Mutahajjid disebutkan bahwa doa ini adalah doa terbaik dan termasyhur sebagai doa Hadhrat Hidhr dan bahwa Imam Ali mengatakan kepada Kumail yakni salah seorang sahabat beliau untuk membacanya di malam nisyfu Sya'ban dan setiap malam Jum'at. Dikatakan pula bahwa doa ini memperluas pintu rezeki dan melawan niat jahat musuh dan menghapuskan atau meluputkan dosa. Para ahli hadits memberikan dua kemungkinan penisbahan dan penyandangan doa ini pada Nabi Khidir: Pertama, penyandangan itu hanya terkait dengan kandungan doa dan bukan dengan kata-kata ataupun susunan kalimatnya. Kedua, penyandangan dan penisbahan doa ini kepada Nabi Khidir berkenaan dengan kandungan maupun susunan kalimatnya. Seperti yang terdapat pada buku Syarh Dua' Kumayl, para ahli hadits sepakat bahwa doa ini didiktekan oleh Imam Ali bin Abi Thalib kepada Kumail bin Ziyad an-Nakha'i sebagai doa Nabi Khidir.71 3. Isi dan Tujuan Doa Kumail Setiap doa yang dipanjatkan sudah pasti mengandung isi atau makna. Adapun isi yang terkandung dalam doa Kumail antara lain:72 1). Penghambaan Dalam doa Kumail terdapat bait-bait yang berisi tentang penghambaan. Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa hanya pada Allah saja tempat 71
Musa Khazim, Doa-doa Pilihan Sayyidina Ali bin Abi Thalib AS, h. 12.
72
Muhammad Mahdi al-Ashifi, Hakikat Munajat (Bogor: Cahaya, 2004), Cet.1, h. 110.
hamba meminta dan memohon, sedangkan hamba adalah makhluk yang hina-dina dan selalu dalam kekurangan. Doa merupakan manifestasi penghambaan pada Allah, maka tidak boleh berdoa kepada selain Dia. 2). Taubat Dalam doa Kumail juga terdapat bait-bait yang menyatakan tentang pertaubatan. Dalam doa ini seorang hamba mengakui dosa-dosa dan kesalahan yang pernah diperbuat sekaligus mengakui kelemahannya di hadapan Allah. Isi dalam doa Kumail ini menggambarkan penyesalan hati dan ratapan jiwa seorang hamba yang ingin kembali pada jalan penciptanya. Pada saat itulah seorang hamba memohon agar diampuni segala dosa-dosa dan keburukan-keburukannya dengan penyesalan yang sungguh-sungguh dan hati yang hancur luluh. 3). Ketundukan atau bentuk nyata dari merendahkan diri (Tadharru') Dalam
doa Kumail terdapat
bait-bait
yang menyatakan tentang
ketundukkan seorang hamba pada penciptanya. Berdoa kepada Allah adalah wujud kerendahan diri, ketundukkan dan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Ini berarti juga bahwa doa merupakan manifestasi iman kepada Allah. Seseorang yang tadharru' maka ia akan merasa tidak berarti apa-apa di hadapan Allah. Hatinya pun akan bergetar bila disebut nama Allah. Dengan rendah diri di hadapan Allah, maka orang yang ber-tadharru' tersebut tidak akan bersikap angkuh terhadap sesama manusia. 4). Memohon Pertolongan (Istighasah) Dalam doa Kumail juga terdapat bait-bait tentang permohonan kepada Allah. Dalam doa ini seorang hamba dapat mengungkapkan keperluan, kebutuhan,
keinginan dan segala sesuatu yang ia cita-citakan kepada Allah. Karena tidak ada tempat untuk melarikan diri dari Allah dan tidak ada tempat berlindung kepada selain-Nya. 5). Kembali pada Allah (Inabah) Pada akhir doa tersebut maka seseorang akan kembali pada Allah, yakni merasa dekat dengan Sang pencipta karena telah mencurahkan segala permohonan dan keinginannya. Adapun tujuan dari pelaksanaan doa Kumail yakni untuk mendekatkan diri pada Allah. Apabila seseorang sudah merasa dekat dengan Tuhannya maka dengan mudah ia dapat mencurahkan segala keinginan dan kebutuhannya pada Sang pencipta. Ketika seorang hamba mencurahkan segala keinginan dan kebutuhannya
pada
Sang
pencipta
maka
akan
terpenuhilah
kebutuhan
spiritualnya. Setelah itu ia akan merasakan suatu ketenangan jiwa dan ketentraman bathin yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Ketenangan jiwa itu dapat dilihat pada terbentuknya sikap sufistik pada diri orang yang sering berdoa, yaitu sabar, ikhlas, ridha, qana'ah, syukur, shidiq, istiqamah, raja' dan tawakkal.
B. Ritual Doa Kumail di Islamic Cultural Center (ICC) 1. Pemahaman Muslim Syi'ah Tentang Ritual Doa Kumail di Islamic Cultural Center (ICC) Penghayatan
keagamaan
seseorang
sangat
erat
kaitannya
dengan
bagaimana ia memaknai setiap ajaran, ritual ataupun perayaan keagamaan yang
dimiliki oleh agama yang dianutnya. Hal terpenting dalam menilai keberagamaan seseorang adalah dengan mengetahui pemahamannya terhadap ajaran agama yang dianutnya. Pemahaman terhadap ajaran agama merupakan hal terpenting dari sebuah keyakinan. Pemahaman terhadap agama sangat penting untuk dibangun sejak dini, karena dengan memahami ajaran agama yang dianut akan berdampak pada ketaatan seseorang dalam menjalankan ajaran agamanya. Dalam pembahasan ini penulis akan menguraikan pemahaman muslim Syi'ah khususnya jama'ah doa Kumail di ICC tentang ritual doa Kumail. Berikut ini pemahaman mereka tentang doa secara umum, seperti yang diungkapkan oleh salah satu informan bernama Sarah al-Haddar: "…Doa merupakan suatu cara atau metode seorang hamba (manusia) untuk berkomunikasi pada Tuhannya dimana dengan doa dilimpahkan ketenangan dan kenyamanan pada hati yang lelah, resah atau bahkan gelisah, sekaligus merupakan hakikat penyucian batin. Doa merupakan sarana bagi hamba untuk bisa dekat pada penciptanya."73 Hal senada juga diungkapkan oleh Ustad Ali Husain Alatas selaku sekretaris di ICC: "…Doa berasal dari kata da'a, yad'u yang berarti permohonan. Yakni permohonan dari hamba kepada Tuhannya. Allah berkali-kali berkata dalam Al-Qur'an; ud uni astajib lakum (berdoalah pada-Ku niscaya akan Ku kabulkan). Manusia dalam hidup ini memerlukan sesuatu yang lain dan tidak dapat hidup sendirian. Kadang-kadang kadar imannya naik dan kadang pula turun. Pada saat kadar imannya turun ia terguncang, ia memerlukan seseorang atau orang lain untuk menolongnya. Dan sebaikbaiknya tempat memohon hanyalah pada Yang Maha Kaya yakni Allah SWT. Jadi, doa adalah permohonan hamba kepada khaliknya."74
73 74
Wawancara Pribadi dengan Sarah al-Haddar, Jakarta, 27 Desember 2007. Wawancara Pribadi dengan Ustad Ali Husain Alatas, Jakarta, 11 September 2007.
Hal yang tak jauh berbeda juga diungkapkan oleh Ali Reza. Doa menurutnya merupakan sarana berkomunikasi dengan Allah. Sebagaimana yang diungkapkan berikut ini: "…Doa merupakan ungkapan permohonan kepada Allah. Kita mengemis kepada Allah dengan keinginan dan kebutuhan yang sangat. Doa adalah wujud penghambaan dan bentuk komunikasi kita kepada Allah. Karena hanya Allah sajalah yang tahu apakah saya sedang berdoa atau membaca doa"75 Pendapat serupa juga diungkapkan oleh informan-informan lainnya. Mereka berpendapat bahwa doa adalah permohonan seorang hamba pada Penciptanya. Doa merupakan sarana komunikasi yang dilakukan sebagai bukti penghambaan makhluk pada Tuhannya. Dalam berdoa seorang hamba dapat mengungkapkan segala keinginan dan kebutuhannya pada Sang pencipta. Seluruh informan mengetahui bahwa doa Kumail merupakan doa yang diajarkan oleh Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib kepada murid sekaligus sahabatnya yang bernama Kumail bin Ziyad an-Nakha'i. Sementara itu mengenai sejarah dari doa ini hanya sebagian informan saja yang mengetahuinya. Seperti yang diungkapkan oleh Ustad Ali Husain Alatas berikut ini: "…Doa Kumail adalah untaian kata-kata atau permohonan yang Imam Ali ajarkan pada muridnya Kumail bin ziyad. Isi doa itu sangat indah sekali dan doa yang diajarkan oleh Imam Ali pada Kumail sangat kuat unsur spiritualnya. Ketika seseorang membacanya maka ia akan mengetahui siapa sebenarnya dirinya dan siapa sebenarnya Allah SWT itu. Dia akan tergugah untuk dekat lagi mengetahui siapa dirinya dan siapa Tuhannya. Dalam doa Kumail ini diberitahu siapa sebenarnya manusia itu? Manusia adalah makhluk yang berasal dari sesuatu yang najis, yang tidak punya apa-apa, kemudian Allah ciptakan dan diberi ruh hingga kemudian bisa hidup dan bernafas. Semua itu Allah yang telah memberikan, mulai dari udara, makanan dan lain-lain. Dari kecil Allah yang telah membimbing dan menjaga kita sampai dewasa dan akhirnya 75
Wawancara Pribadi dengan Ali Reza, Jakarta, 30 Desember 2007.
meninggal dunia. Mengapa doa ini dinamai Doa Kumail, karena kita yakin bahwa apa yang diajarkan Imam Ali pastilah diperoleh dari Rasulullah. Banyak sekali disebutkan dalam hadits yang artinya Saya adalah kotanya ilmu dan Ali adalah pintunya, berdasarkan hal tersebut dapat kita ketahui bahwa ilmu yang dimiliki oleh Rasulullah itu sangat luar biasa dan semua diajarkan pada Imam Ali. Banyak sekali riwayat yang mengatakan barang siapa yang ingin memasuki kota ilmu Rasulullah maka harus melalui pintu Ali. Begitu banyak doa-doa yang diajarkan oleh Imam Ali, sehingga untuk membedakan doa yang satu dengan yang lainnya maka doa yang diajarkan Imam Ali pada Kumail ini dikenal dengan nama Doa Kumail. Sedemikian dekatnya Kumail pada Imam Ali, suatu ketika saat diajarkan doa ini beliau sempat beberapa kali pingsan karena maknanya yang sangat luar biasa dan sangat menyentuh. Di samping itu murid-murid Imam Ali merupakan orang pilihan, ketakwaan serta keimanannya yang sangat luar biasa sehingga bisa menghayati kata perkata serta kalimat perkalimat apa-apa saja yang diajarkan oleh Imam Ali. Kumail bin Ziyad terkenal sebagai sahabat Imam Ali, kehidupan beliau sangat sederhana mengikuti apa yang diajarkan oleh Rasulullah dan Imam Ali. Kebanyakan sahabat-sahabat setia Imam Ali hidup dalam kesederhanaan mengikuti apa yang diajarkan oleh pemimpin mereka. Pada saat Imam Ali menjadi khalifah kehidupan beliau sangatlah sederhana, sampai-sampai beliau enggan mengambil satu kulit gandum dari mulut seekor semut, artinya beliau tidak mau berbuat zalim pada orang lain. Sifat seperti itulah yang banyak dicontoh oleh sahabat-sahabat beliau salah satunya yakni Kumail bin Ziyad."76 Cerita yang sama juga diungkapkan oleh Ali Reza: "…Doa Kumail merupakan doa yang diajarkan oleh Imam Ali pada kumail bin Ziyad. Kumail itu salah seorang sahabat sekaligus murid Imam Ali bin Abi Thalib. Kalau tidak salah beliau berasal dari Yaman kemudian makamnya berada di Najaf, Irak. Kisah doa ini berawal ketika pada suatu malam para sahabat bertanya tentang tafsir ayat QS 44 ayat 4 yang artinya pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah. Imam Ali menjawab tentang malam nisyfu Sya'ban. Imam mengatakan pada malam itu harus membaca doa nabi Khidir. Keesokan harinya Kumail datang kepada Imam dan meminta doa nabi Khidir. Kemudian Imam membacakan doa tersebut dan Kumail menuliskannya. Imam juga berpesan agar doa Kumail ini juga dibaca pada malam Jum'at."77 Sarah al-Haddar juga berpendapat sama:
76 77
Wawancara Pribadi dengan Ustad Ali Husain Alatas. Wawancara Pribadi dengan Ali Reza.
"…Doa Kumail merupakan doa yang diajarkan Imam Ali kepada salah seorang sahabatnya yang bernama Kumail ibn Ziyad dan dianjurkan untuk membacanya setiap malam Jum'at dan malam nisyfu Sya'ban. Doa Kumail juga merupakan suatu doa yang berupa pengakuan seorang hamba atas dosa-dosanya dan memohon ampunan dari sang pencipta."78
2. Prosesi Ritual Doa Kumail di Islamic Cultural Center (ICC) Sama seperti ritual doa-doa lainnya dalam islam, tidak ada aturan baku bagi seorang muslim Syi'ah untuk menjalankan ritual doa Kumail. Hanya saja ada beberapa adab yang harus diperhatikan dan dijalankan sebelum memulai doa Kumail. Adab yang diberlakukan sebenarnya sama seperti ketika hendak berdoa. Beberapa adab yang perlu diperhatikan ketika hendak menjalankan ritual doa Kumail, diantaranya: 1). Bersuci (Berwudhu), yakni suci dari hadas dan najis 2). Menjalankan doa dengan hati yang ikhlas 3). Menghadap kiblat 4). Memasrahkan diri sepenuhnya pada Allah 5). Berdoa dengan penuh kerendahan hati dan penuh harap pada Allah 6). Membaca doa hendaknya dimulai dengan membaca zikir serta puji-pujian pada Allah dan bershalawat pada Nabi Muhammad dan keluarganya Meskipun doa Kumail banyak dibaca oleh umat islam dari kalangan Syi'ah, namun sebenarnya doa Kumail bukanlah doa yang dikhususkan untuk kaum Syi'ah saja. Doa ini boleh dibaca oleh seluruh umat islam tanpa memandang golongan atau aliran manapun, karena doa Kumail ini adalah doa yang diajarkan
78
Wawancara Pribadi dengan Sarah al-Haddar.
oleh Nabi Muhammad pada Imam Ali kemudian pada muridnya yang bernama Kumail bin Ziyad an-Nakha'i. Seperti yang diungkapkan oleh Ustad Abdullah Beik selaku manager pada divisi pendidikan dan dakwah di ICC: "…Pelaksanaan doa Kumail di ICC yang rutin dilaksanakan setiap malam Jum'at ini terbuka untuk umum, tidak hanya dikhususkan untuk kalangan Syi'ah saja. Banyak juga dari kalangan umum yang ikut serta dalam doa ini seperti dari warga sekitar lingkungan ICC dan juga mahasiwa-mahasiswa yang bukan dari kalangan Syi'ah."79 Dalam melaksanakan doa sebenarnya bisa dilakukan kapan saja, tak perlu di hari-hari tertentu. Karena sudah sepatutnya kita sebagai manusia untuk terus berdoa memohon petunjuk dan ampunan pada Allah SWT. Walaupun demikian ada hari-hari dan waktu-waktu yang dianjurkan bagi umat islam untuk berdoa secara khusyu, di mana pada hari-hari dan waktu-waktu tersebut setiap doa yang dipanjatkan akan dikabulkan atau lebih afdhol. Begitu juga bagi kaum Syi'ah, setiap hari merupakan waktu yang baik untuk berdoa. Namun doa yang dipanjatkan akan terasa lebih bermakna jika dilakukan pada hari dan waktu tertentu yang dianjurkan untuk berdoa seperti pada malam Jum'at dan malam nisyfu Sya'ban. Bagi muslim Syi'ah ritual doa Kumail sangat dianjurkan untuk dibaca pada malam Jum'at dan malam nisyfu Sya'ban. Seperti yang diungkapkan oleh Ustad Abdullah Beik: "… Pada malam Jum'at dan malam nisyfu Sya'ban. Alasannya yaitu dalam seminggu kita tahu bahwa yang paling mulia adalah malam Jum'at, banyak hadits-hadits yang menyebutkan pada malam tersebut jika berdoa maka akan diterima oleh Allah. Doa Kumail itu jika kita perhatikan barangkali kalau tidak semuanya atau separuhnya menyampaikan diri kita itu berada dalam kekurangan, kotor dan penuh dosa. Oleh karena itu hendaklah memohon maaf dengan mengintrospeksi diri dan memohon ampunan pada Allah. Dalam kalender islam itu kerja dimulai dari hari Sabtu, hari Kamis 79
Wawancara Pribadi dengan Ustad Abdullah Beik, Jakarta, 4 Oktober 2007.
merupakan hari terakhir kerja dan hari Jum'atnya libur. Hari Kamis atau malam Jum'at adalah weekend (akhir pekan). Dalam islam ketika weekend kita dianjurkan untuk mengintrospeksi diri atas apa-apa saja yang telah kita lakukan selama seminggu karena esok harinya kita akan membuka lembaran baru. Dalam satu tahun ada itu ada malam nisyfu Sya'ban, bahwa dalam satu tahun kita telah melakukan berbagai hal, maka kita dianjurkan untuk tidak tidur malam dengan cara introspeksi diri dan memohon ampun pada Allah. Salah satu cara yang diajarkan Imam Ali untuk memohon ampunan pada Allah yakni dengan membaca doa Kumail."80 Pendapat senada juga diungkapkan oleh Ustad Ali Husain Alatas: "…Doa Kumail dianjurkan untuk dilaksanakan pada malam Jum'at karena kita yakin bahwa malam Jum'at adalah waktu yang sangat bagus untuk bermunajat atau meminta kepada Allah, maka banyak orang yang menunggu sampai hari Jum'at untuk memanjatkan doa-doanya. Selain itu malam Jum'at merupakan malam yamg mulia, karena besoknya hari Jum'at, yaitu hari raya bagi umat islam. Malam Jum'at merupakan malam yang mulia sekali, pada malam itu doa-doa akan dikabulkan, karena diterimanya doa ada syarat-syaratnya. Salah satu waktu yang tepat yakni malam Jum'at. Doa Kumail juga dianjurkan dibaca pada malam nisyfu Sya'ban."81 Pelaksanaan doa Kumail di Islamic Cultural Center (ICC) dilaksanakan secara berjama'ah atau bersama-sama. Hal ini dilakukan mengingat pelaksanaan doa Kumail hanya dilakukan sekali dalam seminggu yaitu pada malam Jum'at. Selain itu doa yang dilakukan secara bersama-sama akan diijabah oleh Allah Pelaksanaan doa Kumail di ICC diikuti oleh kurang lebih 30 orang jama'ah yang terdiri dari muslim Syi'ah maupun kalangan umum. Sebagian besar informan yang menjadi jama'ah doa Kumail di ICC menyatakan doa ini lebih baik dibaca secara berjama'ah atau bersama-sama. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Ustad Ali Husain Alatas: "…Doa Kumail disunnahkan atau dianjurkan untuk dibaca beramai-ramai pada malam Jum'at. Hal ini diumpamakan seperti waktu 80 81
Wawancara Pribadi dengan Ustad Abdullah Beik. Wawancara Pribadi dengan Ustad Ali Husain Alatas.
kita menyalakan satu buah lilin lalu tertiup angin maka lilin tersebut akan mati dan seluruh ruangan akan menjadi gelap. Tapi sebaliknya jika ada banyak lilin yang kita nyalakan walaupun ditiup oleh angin sekuat apa pun maka akan ada beberapa lilin yang bisa bertahan dan bisa menerangi tempat yang gelap. Begitu pula dengan doa, kita umpamakan doa bagaikan cahaya. Jika dalam berdoa seseorang tidak khusyu disebabkan oleh suatu hal maka doanya tidak dikabulkan atau tidak sampai pada Allah. Tetapi jika ditempat tersebut ada banyak orang yang berdoa dan ada beberapa orang yang khusyu dalam berdoa maka niscaya orang-orang tersebut akan membawa dampak yang baik bagi orang-orang di sekitarnya karena doanya diijabah oleh Allah."82
Tidak jauh berbeda dengan pendapat di atas, informan lainnya pun menyatakan hal yang sama. Salah satunya adalah Siti Saihatun: "…Doa ini lebih baik dibaca bersama-sama dari pada sendirian, karena berdasarkan hadist bahwa doa yang dibaca lebih dari 40 orang maka akan dikabulkan."83 Pendapat yang tidak jauh berbeda juga diungkapkan oleh Syarah Asshofie: "…Doa Kumail ini lebih
baik
dibaca
bersama-sama
karena
akan
lebih
bisa
merasakan
penghayatannya dan doanya lebih mustajab."84 Selain dibaca bersama-sama doa Kumail juga boleh dibaca seorang diri. Doa yang dibaca sendirian akan terasa lebih khusyu karena akan bisa menyelami makna yang terdapat dalam setiap bait doa tersebut dan orang yang berdoa akan merasa lebih dekat dengan Sang pencipta ketika berdoa dalam kondisi yang tenang dan sunyi. Seperti yang diungkapkan oleh informan bernama Wahyu Hidayat: "…Bagi saya doa ini lebih baik jika dibaca sendirian karena saya merasa lebih tenang dan khusyu. Selain itu saya juga bisa meresapi kata perkata yang saya baca sehingga lebih mengena di hati dan bisa 82 83 84
Wawancara Pribadi dengan Ustad Ali Husain Alatas. Wawancara Pribadi dengan Siti Saihatun, Jakarta, 10 Januari 2008. Wawancara Pribadi dengan Syarah Asshofie, Jakarta, 10 Januari 2008.
memahami hakekat dari doa Kumail tersebut. Saya juga lebih dapat berkonsentrasi dalam berdoa jika kondisinya tenang dan sunyi"85 Pelaksanaan ritual doa Kumail biasa dibaca oleh muslim Syi'ah pada malam Jum'at setelah menjalankan shalat Maghrib dan Isya sampai waktu yang tidak ditentukan. Pelaksanaan dalam pembacaan doa Kumail di Islamic Cultural Center (ICC) dimulai dari jam 19.00-21.00. Adapun pembacaan doanya dipimpin oleh seorang atau lebih yang membaca doa secara bergantian dan yang lainnya mengikuti bersama-sama dengan khusyu'. Antara jama'ah laki-laki dan jama'ah perempuan diberikan sekat atau batasan ketika berdoa. Dalam membaca doa ini diharapkan dapat juga merenungkan makna yang terkandung dalam doa ini agar kita dapat merasakan betapa kecilnya diri kita dan betapa banyaknya kesalahan dan kekeliruan yang telah dilakukan, maka menangislah! Ada beberapa tahapan prosesi doa Kumail yang biasa dilakukan di ICC, yaitu: 1).Tahap pertama dimulai dengan membaca zikir, istighfar dan shalawat secara bersama-sama. 2). Tahap kedua yaitu membaca al-Qur'an atau tilawah al-Qur'an 3). Tahap ketiga yaitu membaca Surat Yasin 4). Tahap keempat dilanjutkan dengan membaca Surat al-Jumu'ah 5). Tahap kelima yaitu membaca doa malam Jum'at 6). Tahap keenam yaitu pembacaan doa Kumail
85
Wawancara Pribadi dengan Wahyu Hidayat, Jakarta, 13 Desember 2007.
7). Tahap terakhir yaitu setelah selesai membaca doa Kumail lalu seluruh jama'ah doa Kumail berdiri menghadap kiblat dengan mengangkat kedua belah tangan dan membaca doa Tawassul sebagai penghormatan pada Nabi Muhammad, keluarganya, Imam Mahdi dan ahlul bait. 3. Intensitas Jama'ah dalam Melaksanakan Ritual Doa Kumail di Islamic Cultural Center (ICC) Rutinitas atau intensitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah menjelaskan tentang seberapa sering para jama'ah melaksanakan doa Kumail yang tidak terbatas hanya di ICC saja. Muslim Syi'ah di ICC yang menjadi informan dalam penelitian ini sebagian besar selalu menghadiri pelaksanaan ritual doa Kumail di ICC yang rutin diadakan setiap malam Jum'at. Bagi para informan, pelaksanaan ritual doa Kumail sudah menjadi suatu kebiasaan, berdasarkan hasil wawancara para informan mengaku selalu membaca doa Kumail minimal satu kali dalam seminggu. Seperti yang diungkapkan oleh informan bernama Etty Sukesti: "…Sebisa mungkin saya selalu menyempatkan untuk ikut doa Kumail di ICC yang rutin diadakan setiap malam Jum'at. Saya memilih ikut doa Kumail di ICC karena suasananya lebih khusyu' juga lokasinya tidak jauh dari kantor dan rumah saya. Jika di ICC sedang tidak mengadakan doa ini, saya melakukannya sendirian di rumah atau ikut di yayasan Ahlul Bait di Hanglekir." 86 Pendapat yang tidak jauh beda juga diungkapkan oleh Hasan Shahab. Ia mengaku selalu mengikuti pelaksanaan doa Kumail yang diadakan seminggu sekali di ICC. Sebagaimana yang diungkapkan olehnya: 86
Wawancara Pribadi dengan Etty Sukesti, Jakarta, 13 Desember 2007.
"…Saya selalu menyempatkan untuk ikut doa Kumail setiap malam Jum'at di ICC. Isi doanya yang membuat saya tertarik karena di dalamnya penuh dengan penghambaan dan permohonan ampun pada Allah. Jika tidak sempat ikut doa Kumail di ICC saya juga melakukannya di tempat lain, itu pun jika saya sedang berada di luar kota."87
Pendapat senada juga diungkapkan oleh Sarah al-Haddar. Ia juga selalu mengikuti pelaksanaan doa Kumail yang diadakan di ICC. Sebagaimana yang diungkapkan berikut ini: "…Alhamdulillah setiap malam Jum'at saya selalu ada waktu untuk ikut pembacaan doa Kumail di ICC. Karena kebetulan tidak jauh dari rumah, ada waktu luang setiap malam Jum'at dan yang terpenting untuk mempererat tali silaturrahim dengan akhwat yang lain. Kalaupun sedang tidak sempat ke ICC saya selalu membacanya sendiri di rumah."88
Tidak jauh berbeda dengan pendapat di atas, informan lainnya pun seperti Salman Nasution, Arifin, Syarah Asshofie dan Siti Saihatun menyatakan hal yang sama. Mereka juga selalu mengikuti kegiatan doa Kumail yang di laksanakan setiap malam Jum'at di ICC. Sementara itu, hal yang berbeda diungkapkan oleh sebagian informan lainnya seperti Wahyu Hidayat, Ahmad Hazami, Arifah Halim, Arif Mulyadi, Ali Reza dan Salman. Mereka tidak selalu mengikuti pelaksanaan doa Kumail yang rutin diadakan setiap malam jum'at di ICC. Seperti yang diungkapkan oleh Ali Reza: "…Kadang-kadang saya ikut doa Kumail di ICC, jika ada kesempatan misalnya sedang tidak banyak tugas kuliah. Jika tidak ikut di ICC kadang-kadang juga saya ikut di yayasan Fatimah, itu jika jika sedang ada waktu luang."89 Hal yang sama juga diungkapkan oleh Arifah Halim: 87
Wawancara pribadi dengan Hasan Shahab, Jakarta, 13 Desember 2007. Wawancara Pribadi dengan Sarah al-Haddar. 89 Wawancara Pribadi dengan Ali Reza. 88
"…Kadang-kadang saya ikut doa Kumail di ICC, itu pun tidak rutin setiap malam Jum'at. Kalau ada waktu dan sedang tidak sibuk dengan pekerjaan saya ikut doa disini. Kalau ada waktu juga kadang-kadang saya ikut doa Kumail di tempat lain seperti di tempat-tempat orang Syi'ah yang ada di Jakarta."90
4. Fungsi Sosiologis Doa Kumail dalam Kehidupan Sehari-hari Doa merupakan sarana penghubung seorang hamba dengan penciptanya. Doa menjadi salah satu jalan bagi seorang hamba untuk memohon petunjuk dan ampunan dari setiap tindakan yang akan dan telah dilakukan. Doa seharusnya menghantarkan seorang hamba untuk dekat kepada Allah SWT, sekaligus menjauhkannya dari segala bentuk keburukan, dan hawa nafsu. Berdasarkan kajian teori yang terdapat dalam bab II tentang fungsi doa, berikut ini fungsi sosiologis yang terdapat dalam doa Kumail, yaitu: 1). Fungsi Edukatif Dalam hal ini makna-makna yang terkandung doa Kumail dapat mengarahkan dan membimbing manusia menjadi lebih baik dalam segala hal yang pada akhirnya dapat membuat seseorang berfikir dan berbuat secara positif.. Para informan mengaku merasakan ketenangan setelah melaksanakan doa Kumail, seperti yang diungkapkan oleh informan yang bernama Wahyu Hidayat. Ia merasa lebih bersemangat dan termotivasi untuk lebih baik lagi dalam kehidupan seharihari setelah membaca doa ini. Seperti yang diungkapkannya berikut ini: "…Perasaan saya setelah membaca doa ini yakni lebih tenang, nyaman dan penuh keyakinan. Apalagi jika sedang ada masalah, sehabis membaca doa ini saya merasa lebih lega dan tenang. Hal tersebut tentunya mempunyai dampak yang cukup besar dalam kehidupan saya, seperti
90
Wawancara Pribadi dengan Arifah Halim, Jakarta, 13 Desember 2007.
memberikan motivasi untuk senantiasa berbuat baik serta penuh keyakinan dan percaya diri dalam menghadapi masalah-masalah kehidupan."91 Pendapat yang sama juga diungkapkan oleh Sarah al-Haddar. Ia merasakan ketenangan setelah membaca doa Kumail. Seperti yang diungkapkan berikut ini: "… Setelah membaca doa Kumail saya merasa lebih nyaman, tenang dan damai…..seakan-akan beban telah hilang karena telah "curhat" pada Allah. Setiap kali setelah membaca doa ini, saya merasa seperti terlahirkan kembali menjadi seorang manusia tanpa dosa, dan merasa harus lebih bertanggung jawab dalam mengisi hari-hari berikutnya. Hal tersebut tentunya akan sangat berpengaruh bagi saya dalam bersikap dan berbuat sesuatu."92
Pendapat yang tak jauh berbeda juga diungkapkan oleh Ustad Ali Alatas, menurutnya dalam doa Kumail manusia diajarkan untuk tahu siapa sebenarnya dirinya sehingga manusia tidak akan menjadi sombong dan menjelekkan makhluk ciptaan Allah lainnya. Seperti yang dipaparkannya berikut ini: "… Doa ini sangat besar sekali pengaruhnya jika diamalkan dan jika diresapi dengan betul karena dalam doa ini kita dapat mengetahui siapa sebenarnya diri kita. Dengan demikian kita tidak akan sombong, tidak akan menjelekkan ciptaan Allah, tidak akan memfitnah orang lain, mengkafirkan orang lain karena sebenarnya yang paling mulia di sisi Allah adalah hambaNya yang bertakwa. Selain itu doa juga bisa memberikan pencerahan pada diri seseorang."93 Ketenangan jiwa yang dirasakan oleh para informan tentunya akan mempunyai dampak yang baik dalam kehidupan mereka. Di dalam doa ini mengandung berbagai macam pengetahuan tentang Allah dan juga nasehatnasehat keagamaan yang sangat sesuai untuk dijadikan sebagai pedoman hidup.
91
Wawancara Pribadi dengan Wahyu Hidayat. Wawancara Pribadi dengan Sarah al-Haddar. 93 Wawancara pribadi dengan Ustad Ali Husain Alatas. 92
2). Fungsi Penyelamatan Isi dalam doa Kumail yang mengandung ungkapan permohonan ampun dan pertaubatan merupakan penyelamatan bagi manusia. Dengan memohon ampun dan bertaubat secara sungguh-sungguh diharapkan orang yang berdoa tersebut akan terhindar dari murka Allah baik di dunia maupun di akhirat. Seperti yang diungkapkan oleh informan yang bernama Sarah al-Haddar: "… Doa Kumail ini sangat besar sekali pengaruhnya dalam hidup saya. Setidaknya ketika berdoa saya dapat mencurahkan segala keluhkesah. Tujuan saya ikut doa ini yakni untuk mendapatkan ampunan atas segala kesahan-kesalahan yang telah saya perbuat. Selain itu juga untuk memohon keselamatan baik di dunia maupun di akhirat."94
Hal yang tak jauh berbeda juga diungkapkan oleh informan yang bernama Arif Mulyadi, menurutnya doa bisa memberikan penyelamatan bagi mereka yang menjalankannya dengan baik. Seperti yang diungkapkannya berikut ini: "…Untuk orang seperti saya ikut doa Kumail hanya ingin mengharapkan berkah agar diberikan keselamatan baik di dunia maupun di akhirat."95 3). Fungsi Pengawasan Sosial (Social Control) Isi dalam doa Kumail juga mengandung tuntunan agar manusia dapat berhati-hati dalam bersikap dan bertindak. Seperti yang diungkapkan oleh Ali Reza. Menurutnya doa Kumail mempunyai pengaruh yang cukup besar yakni dengan mengingat beberapa bait doa tersebut ia lebih dapat berhati-hati dalam bertindak. Yang terpenting ia bisa lebih menghormati dan menghargai sesama
94 95
Wawancara Pribadi dengan Sarah al-Haddar Wawancara Pribadi dengan Arif Mulyadi, Jakarta, 9 Januari 2008.
manusia sebagai makhluk ciptaan Allah. Seperti yang diungkapkannya berikut ini: "…Tentu tidak sebesar pengaruh Al-Qur'an. Yang pasti jika mengetahui atau mengingat beberapa bait membuat saya lebih berhati-hati dalam bertindak."96 Pendapat yang senada juga disampaikan oleh Arifin. Menurutnya doa Kumail bisa mengarahkannya untuk dapat mengontrol dan mengendalikan setiap perbuatan yang ia lakukan. Sebagaimana yang diungkapkannya berikut ini: "…Seperti seekor kuda yang sedang menarik delman dengan seorang kusir yang mengendalikan kuda, kapan dia urus ke kanan dan ke kiri. Jadi, doa itu menunjukkan jalan lurus ketika kita akan atau sedang melakukan kesalahan."97 4). Fungsi Memupuk Persaudaraan Doa Kumail yang biasa dilakukan secara berjama'ah di ICC dapat memupuk persaudaraan sesama umat Islam. Dengan seringnya bertemu maka lama-kelamaan akan tumbuh rasa persaudaraan diantara peserta doa Kumail. sebagaimana yang diungkapkan oleh Hasan Shahab, bahwa tujuannya ikut doa Kumail untuk menjalin persaudaraan dengan sesama muslim. Seperti yang diungkapnya berikut ini: "…Tujuan saya mengikuti pelaksanaan doa Kumail di ICC, selain untuk mendekatkan diri pada Allah juga untuk mempererat silaturrahim dengan sesama jama'ah doa Kumail."98 5). Fungsi Transformasi Sosial Doa Kumail juga bisa membawa perubahan pada diri seseorang. Seperti yang dialami oleh Siti Saihatun. Ketenangan jiwa yang ia alami setelah beberapa kali mengikuti pelaksanaan doa Kumail dan mengkaji tentang Syi'ah akhirnya 96
Wawancara Pribadi dengan Ali Reza. Wawancara Pribadi dengan Arifin, Jakarta, 9 Januari 2008. 98 Wawancara Pribadi dengan Hasan Shahab. 97
menjadikannya menganut aliran Syi'ah. Sebagaimana yang diceritakannya berikut ini: "…Saya merasa lebih tenang karena telah mengadu kepada Allah dan menyerahkan diri sepenuhnya pada Allah. Doa ini mempunyai pengaruh yang besar dalam hidup saya, karena doa Kumail adalah alasan saya untuk mengetahui dan tertarik pada Syi'ah, sehingga setelah satu tahun mengkaji akhirnya saya memutuskan menjadi Syi'ah. Setelah sering membaca doa ini saya lebih bisa mengontrol setiap perbuatan yang saya lakukan."99
C. Interaksi Jama'ah Doa Kumail di Islamic Cultural Center (ICC) dengan Masyarakat 1. Interaksi dengan Sesama Jama'ah Doa Kumail di Islamic Cultural Center (ICC) Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, mereka membutuhkan orang lain dalam kehidupan mereka. Dalam interaksi diperlukan adanya kontak dan komunikasi., kontak dan komunikasi diperlukan untuk terjadinya interaksi sosial. Berdasarkan hasil wawancara, para informan mengaku berusaha untuk menjalin hubungan yang baik dengan sesama jama'ah di ICC. Sekalipun mereka tidak saling mengenal satu sama lain, mereka meyakini bahwa muslim yang satu dengan muslim yang lain bagaikan satu tubuh. Oleh sebab itu sebagai sesama muslim harus saling menghormati dan menghargai. Seperti yang diungkapkan oleh Ali Reza. Menurutnya ia berusaha untuk bersikap baik dengan sesama jama'ah walaupun tidak mengenal satu sama lain. Sebagaimana yang diungkapkannya berikut ini: "…Tidak seluruhnya saya kenal, beberapa diantara mereka saya mengenalnya 99
Wawancara Pridadi dengan Siti Saihatun.
cukup baik. Jika saya tidak mengenalnya ya senyum atau bersalaman saja. Tetapi terkadang saya memulai untuk berkenalan dengan mereka."100 Pendapat senada juga diungkapkan oleh Etty Sukesti. Menurutnya, ia mempunyai hubungan yang baik dengan sesama jama'ah di ICC karena sudah lama kenal dan akrab. Seperti yang diungkapkan berikut: "…Ya kenal dengan para jama'ah…. karena sering bertemu. Cukup baik dan akrab….seperti saudara sendiri saja."101 Walaupun tidak ada keanggotaan resmi, para jama'ah doa Kumail di ICC selalu berusaha menjalin komunikasi dengan cara bertukar nomor telepon atau pun handphone. Cara ini mereka lakukan selain untuk mempererat ukhuwah islamiyah juga untuk bertukar informasi penting mengenai berbagai macam kegiatan-kegiatan di ICC. Berdasarkan hasil wawancara dengan para informan dapat diketahui bahwa para jama'ah doa Kumail di ICC berusaha menjalin hubungan yang baik dengan sesama jama'ah baik yang mereka kenal maupun yang belum dikenal. 2. Interaksi Jamaah Doa Kumail dengan Masyarakat Sekitar Jamaah doa Kumail yang menjadi informan dalam penelitian ini berasal dari status sosial yang berbeda-beda. Sebagian ada yang berprofesi sebagai karyawan dan sebagian lainnya merupakan mahasiswa yang berasal dari berbagai perguruan tinggi. Oleh karena itu lingkup pergaulan mereka cukup luas, tidak hanya terbatas pada jamaah doa Kumail di ICC saja tapi juga dengan orang-orang di sekitar mereka biasa beraktivitas. 100 101
Wawancara Pribadi dengan Ali Reza. Wawancara Pribadi dengan Etty Sukesti.
Sebagian besar informan yang diwawancarai mengungkapkan bahwa mereka mempunyai hubungan yang baik dengan masyarakat di sekitar lingkungan mereka. Para jama'ah sadar betul bahwa mereka harus menjaga hubungan yang baik dengan lingkungannya. Hal tersebut dilakukan agar orang lain tidak menganggap mereka sebagai kelompok-kelompok tertutup yang hanya bergaul dengan komunitasnya saja, juga untuk menciptakan kerukunan di lingkungan mereka. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Hasan Shahab. Menurutnya berbuat baik itu boleh dilakukan pada siapa saja tanpa harus membeda-bedakan status sosial dan lain-lain. Karena islam selalu mengajarkan penganutnya agar dapat berbuat baik pada siapa pun. Seperti yang diungkapkannya berikut ini: "…Cukup baik, karena teman, tetangga maupun orang-orang yang ada di sekitar kita adalah saudara kita, dimana kita harus saling menjaga hubungan baik dengan mereka. Misalnya saling menolong jika ada tetangga atau teman yang mengalami kesusahan."102 Pendapat yang tidak jauh berbeda juga diungkapkan oleh Etty Sukesti. Menurutnya kita harus berbuat baik pada siapa saja, karena agama islam selalu mengajarkan penganutnya untuk selalu berbuat kebaikan dan menjaga hubungan baik dengan siapa saja. Sebagaimana yang diungkapkannya berikut ini: “…Hubungan saya dengan orang di sekitar baik-baik saja, kita saling menyapa dan saling membantu jika di sekitar tempat tinggal kita ada yang kesusahan.”103 Pendapat senada juga diungkapkan oleh Ahmad Hazami. Menurutnya kita harus saling menghormati dan menghargai orang lain yang berbeda dengan kita
102 103
Wawancara pribadi dengan Hasan Shahab. Wawancara Pribadi dengan Etty Sukesti.
baik agama maupun status sosialnya. Seperti yang diungkapkan berikut ini: “…Hubungannya baik-baik saja, karena dalam hidup ini kita harus menjaga hubungan baik dengan sesama tetangga atau orang-orang di sekitar kita. Ya kalau ada yang butuh bantuan kita saling membantu.”104 Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa para jama’ah doa Kumail di ICC selalu mencoba untuk menjaga hubungan baik dengan masyarakat di sekitar lingkungan mereka dengan cara saling membantu dan menghormati orangorang di sekitar mereka.
104
Wawancara Pribadi dengan Ahmad Hazami, Jakarta, 5 Desember 2007.
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tentang keberagamaan muslim Syi'ah di Islamic Cutural Center (ICC), khususnya tentang ritual doa Kumail dapat disimpulkan bahwa pada umumnya para jama'ah doa Kumail di Islamic Cultural Center (ICC) telah mengetahui tentang sejarah dari ritual doa Kumail. Mereka meyakini dan memahami bahwa doa Kumail merupakan doa yang diajarkan oleh Imam Ali pada murid sekaligus sahabat setianya yang bernama Kumail bin Ziyad an-Nakha'i. Mereka juga meyakini bahwa setiap sesuatu yang diajarkan oleh Imam Ali itu berasal dari Nabi Muhammad SAW. Mereka memiliki keyakinan bila doa ini dibaca setiap malam Jum'at atau pada malam nisyfu Sya'ban maka akan diberikan kecukupan rezeki, terhindar dari kejahatan dan diampuni dosadosanya. Sebelum melaksanakan doa Kumail ada beberapa adab yang hendaknya dilakukan, antara lain: bersuci (berwudhu), menjalankan doa dengan hati yang ikhlas, menghadap kiblat, memasrahkan diri sepenuhnya pada Allah, berdoa dengan penuh kerendaham hati dan penuh harap pada Allah, memulai pembacaan doa dengan zikir dan puji-pujian pada Allah serta bershalawat pada Nabi Muhammad dan keluarganya. Adapun mengenai prosesi pelaksanaannya, Doa Kumail yang dilaksanakan di Islamic Cultural Center (ICC) biasa dilakukan
secara berjama'ah dan ada satu atau beberapa orang yang memimpin pembacaan doanya secara bergantian dan para jama'ah mengikuti dengan khusyu'. Berikut ini tahapan-tahapan pelaksanaan doa Kumail, yaitu: 1). Membaca zikir, istighfar dan shalawat setelah melaksanakan shalat Isya 2). Membaca al-Qur'an atau tilawah al-Qur'an 3). Membaca Surat Yasin 4). Membaca Surat al-Jumu'ah 5). Membaca Doa malam Jum'at 6). Membaca Doa Kumail 7). Setelah selesai membaca doa Kumail lalu seluruh jamaah doa berdiri menghadap kiblat dengan mengangkat kedua belah tangan dan membaca doa Tawassul sebagai penghormatan pada Nabi Muhammad, keluarganya, Imam Mahdi dan ahlul bait. Pada umumnya para jama'ah doa Kumail di Islamic Cultural Center (ICC) rutin mengikuti kegiatan doa Kumail yang dilaksanakan setiap malam Jum'at di ICC. Sebisa mungkin mereka selalu mengikuti pelaksanaan doa ini. Jika mereka berhalangan hadir di ICC, mereka biasanya tetap melaksanakan doa Kumail di tempat lain atau melaksanakannya sendiri di rumah. Dalam kehidupan sehari-hari, para jama'ah doa Kumail yang ada di ICC selalu berusaha menerapkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam doa Kumail sebagai pedoman hidup mereka setelah Al-Qur'an dan hadits Nabi.
B. SARAN-SARAN 1. Jama'ah doa Kumail di ICC diharapkan dapat menerapkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam doa Kumail dalam kehidupan sehari-hari. 2. Islamic Cultural Center (ICC) diharapkan dapat memperbanyak buku-buku bacaan yang berkaitan dengan doa Kumail agar masyarakat atau pembaca dapat memahami kandungan yang terdapat dalam doa tersebut. 3. masyarakat hendaknya dapat bersikap objektif terhadap aliran Syi'ah dan para pengikutnya agar tidak terjadi perselisihan yang dapat mengakibatkan perpecahan sesama umat islam.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Ali Zainal. Identitas Mazhab Syi'ah: Melacak Akar Historis Kelahiran dan Dasar-dasar Ajarannya. Jakarta: Ilya, 2004, Cet. 1. Al-Mudzaffar, Muhammad Ridha. Ideologi Syi'ah Imamiyah. Pekalongan: AlMu'ammal, 2005, Cet. 1. Ancok, Djamaluddin. Psikologi Islami: Solusi Islam atas Problem-problem Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995. Anshariyan, Husain. Rihlah fi al-Afaq wa al-A'maq: Syarh Dua Kumail. Qum: Anshariyan, 2004. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta, 1996. Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi Ekonomi dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana, 2005, Cet. 1. Djamaluddin, Muhammad. Religiusitas dan Stress Kerja Pada Polisi. Yogyakarta: UGM Press, 1995. Doa Kumail (Referensi kurang jelas) Echol, John M dan Shadily, Hassan. Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta: Gramedia, 1990. F. O’Dea, Thomas. Sosiologi Agama: Suatu Pengenalan Awal. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1995, Cet. 6.
Fadhlullah, Husain. Persembahan Untuk Tuhan: Etika dalam Berpuasa. Bogor: Cahaya, 2003, Cet. 1. Faisal, Sanapiah. Format-format Penelitian Sosial. Jakarta: Rajawali Press, 2003. Glasse, Cyril. Ensiklopedi Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1999, Cet. 2. H. Thouless, Robert. Pengantar Psikologi Agama. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1995, Cet. 2. Hakim, M. Arief. Doa-Doa Terpilih: Munajat Hamba Allah dalam Suka dan Duka. Bandung: Marja’, 2004. Hendropuspito, Sosiologi Agama. Yogyakarta: PT. Kanisius, 1983. Husein, Alwi. Doa-doa dalam Sujud. Jakarta: Pustaka Zahra, 2002, Cet.2. K. Nottingham, Elizabeth. Agama dan Masyarakat: Suatu Pengantar Sosiologi Agama. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1997. Kahmad, Dadang. Sosiologi Agama. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002, Cet. 2. Khazim, Musa. Doa-doa Pilihan Sayyidina Ali bin Abi Thalib AS. Jakarta: Misbah, 2005, Cet.2. Koentjaraningrat. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru, 1980, Cet. 2. Mahdi al-Ashifi, Muhammad. Hakikat Munajat. Bogor: Cahaya, 2004. Cet.1. Mappaosong, Muhammad Ilhamsyah. Doa Kumayl: dengan Terjemahan Jawa dan Indonesia. Yogyakarta: Rausyanfikr, 2001.
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005. Musyfah, Jejen dan Masykur, Anis. Doa Ajaran Ilahi: Kumpulan Doa dalam aLQuran Beserta Tafsirnya. Bandung: Hikmah, 2001. Muthahhari, Muttadha. Ceramah-ceramah Seputar persoalan penting Agama dan Kehidupan. Jakarta: Lentera, 2000, Cet. 1. Nashori, Fuat dan Mucharam, Rachmy Diana. Mengembangkan Kreativitas dalam Persektif Psikologi Islami. Yogyakarta: Menara Kudus, 2002. Nasr, Sayyed Hossein. Ensiklopedi Tematis Spiritualitas Islam. Bandung: Mizan, 2002. Nasrullah, M.S. “Falsafah Doa”, Dalam Afif Muhammad, ed. Islam Mazhab Pemikiran dan Aksi. Bandung: Mizan, 1995, Cet. 2. O’Collins, Gerald dan Farrugia, Edward G. Kamus Teologi. Yogyakarta: Kanisius, 2001, Cet. 6. R. Schraft, Betty. Kajian Sosiologi Agama. Yogyakarta: PT. Tiara wacana, 1995. Raho, Bernard. Sosiologi: Sebuah Pengantar. Maumere: Ledalero, 2004, Cet. 1. Robertson, Roland. Agama: dalam analisa dan Interpretasi Sosiologis. Jakarta: PT. Rajawali Pers, 1988, Cet. 1. Shihab, M. Quraish. Sunnah-Syi'ah Bergandengan Tangan! Mungkinkah?: Kajian atas Konsep Ajaran dan Pemikiran. Jakarta: Lentera Hati, 2007, Cet. 3. Sugiono, Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta, 2002. Sunarto, Kamanto. Pengantar Sosiologi. Jakarta: LPFE UI, 2000. Sya’rawi, Mutawalli. Doa yang Dikabulkan. Jakarta: Pustaka Al- Kautsar, 1994.
Tebba, Sudirman. Meditasi Sufistik. Bandung: Pustaka Hidayah, 2004, Cet.1. Tebba, Sudirman. Nikmatnya Zikir dan Doa: Jalan Menuju Keselamatan Dunia dan Akhirat. Ciputat: Kalam Pustaka, 2004, Cet. 1. Yacob al-Barry, M. Dahlan. Kamus Sosiologi-Antropologi. Surabaya: Indah, 2001. El-Fatah, Zaenab. Doa Kumayl, Artikel diakses tanggal 5 November 2007, dari http://www.member.ozemail.com Islamic Cultural Center Jakarta, Profil Islamic Cultural Center, Artikel diakses tanggal 16 September 2007, dari http://www.icc-jakarta.com. Wawancara Pribadi dengan Ustad Ali Husain Alatas. Jakarta, 11 September 2007. Wawancara Pribadi dengan Ustad Abdullah Beik. Jakarta, 4 Oktober 2007. Wawancara Pribadi dengan Ali Reza. Jakarta, 30 Desember 2007. Wawancara Pribadi dengan Wahyu Hidayat. Jakarta, 13 Desember 2007. Wawancara Pribadi dengan Sarah al-Haddar. Jakarta, 27 Desember 2007. Wawancara Pribadi dengan Hasan Shahab. Jakarta, 13 Desember 2007. Wawancara Pribadi dengan Salman Nasution. Jakarta, 6 Desember 2007. Wawancara Pribadi dengan Arifah Halim. Jakarta, 13 Desember 2007. Wawancara Pribadi dengan Etty Sukesti. Jakarta, 13 Desember 2007. Wawancara Pribadi dengan Arif mulyadi. Jakarta, 9 Januari 2008. Wawancara Pribadi dengan Arifin. Jakarta, 9 Januari 2008. Wawancara Pribadi dengan Ahmad Hazami. Jakarta, 5 Desember 2007. Wawancara Pribadi dengan Syarah Asshofie. Jakarta, 10 Januari 2008. Wawancara Pribadi dengan Siti Saihatun. Jakarta, 10 Januari 2008. Wawancara Pribadi dengan Salman. Jakarta, 11 Januari 2008.
Lampiran 1 Wawancara dengan Pengurus Islamic Cultural Center (ICC)
I. Profil Informan a. Nama
: Ust. Ali Husain Alatas
b. Usia
: 33 Tahun
c. Alamat
: Jl. Keadilan Raya No. 84 A Pancoran Mas-Depok
d. Pendidikan
: S1
e. Jabatan
: Sekretaris ICC
f. Waktu wawancara : 11 September 2007
II. Pertanyaan a). Profil ICC 1). Kapan ICC didirikan? Siapakah pendiri ICC? Jawab: Islamic Cultural Center (ICC) berdiri pada tahun 1998 dengan nama Al-Huda, yang terletak di wilayah Tebet, Jakarta Selatan. Pada tahun 2000 terjadi perubahan pada AD/ART yayasan ini, sehingga namanya pun diubah dari yayasan Al-Huda menjadi Islamic Center Jakarta (ICJ). Kemudian pada tahun 2003 yayasan ini pun pindah ke wilayah Buncit-Jakarta Selatan karena mendapatkan tempat yang lebih strategis dan bagus. Oleh karena itu, namanya pun diubah lagi menjadi Islamic Cultural Center (ICC) sampai sekarang. Yayasan ini didirikan oleh Ust. Husein Shahab, Ust. Umar Shahab, O. Hashem, Ust. Jalaluddin Rakhmat, dan Haidar Bagir 2). Bagaimana latar belakang didirikannya ICC? Jawab: Pada saat ini masyarakat di Indonesia dan dunia internasional membutuhkan wacana atau pengetahuan yang bagus tentang Islam, apalagi setelah adanya propaganda Amerika pada dunia internasional yang mengatakan bahwa Islam itu identik dengan teroris dan sebagainya. Maka karena itulah kami ingin menunjukkan pada dunia
bahwa Islam adalah agama baik, hal itu dibuktikan dengan kegiatankegiatan yang positif yang dilakukan oleh ICC. Seiring dengan perkembangannya Islam yang ada di Indonesia banyak diwarnai dengan banyaknya mazhab dan sekte-sekte, karena hal itu pula ICC ingin memberikan sumbangsih dengan turut mewarnai keragaman tersebut dengan hal yang berbeda dengan tujuan dapat menjadi pemersatu dari umat Islam yang berbeda-beda di Indonesia. Selain itu ICC juga didirikan untuk menjalin hubungan yang erat dan baik dengan yayasan Islam yang berada di Indonesia maupun di luar negeri. 3). Apakah tujuan didirikannya ICC? Jawab: Membangun dan menciptakan masyarakat islam yang kondusif dan bersih serta bertaqwa demi menciptakan masyarakat yang beriman dan bermoral
dan
mewujudkan
persatuan
kemanusiaan
(ukhuwah
basyariyah), persatuan keimanan (ukhuwah imaniyah) dan persatuan keislaman (ukhuwah islamiyah). 4). Apakah visi dan misi didirikannya ICC? Jawab: Visi dari Islamic Cultural Center (ICC) adalah "Terwujudnya masyarakat islami yang yang tercerahkan secara spiritual dan intelektual dengan integritas yang tinggi dalam membuka cakrawala baru." Adapun misi dari Islamic Cultural Center (ICC) sebagai berikut: Menggali dan menumbuhkan nilai-nilai keislaman Muhammadi dalam perilaku kehidupan manusia, Membangun budaya islam yang bermuatan nilai-nilai spiritual, memotivasi semangat intelektualitas yang
jernih
dan
islami,
mendeskripsikan
dan
merekontruksi
pemahaman keislaman yang sesuai dengan Al-Qur'an dan sunnah, menumbuhkan rasa cinta kepada Allah, para Rasul, ahlulbait dan sesama manusia dan menyuluh akhlak mulia dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara 5). Sarana dan Prasarana apa sajakah yang ada di ICC?
Jawab: Sarana dan prasarana di ICC antara lain gedung yang merupakan milik sendiri, penerbit dan toko buku Al- Huda, perpustakaan, masjid Husainiyah Al-Huda dan sarana website atau internet.
6). Kegiatan-kegiatan keagamaan apa saja yang ada di ICC? Misalnya kegiatan yang bersifat mingguan, bulanan dan lain-lain. Jawab: Kegiatan harian antara lain adanya kelas-kelas bahasa Arab, bahasa Parsi, tafsir, qira'atil Qur'an, aqidah, fiqh dan lain-lain. Sedangkan kegiatan mingguannya seperti qira'atil Qur'an atau tadarus dan doa Kumail yang rutin diadakan setiap malam Jum'at. Selain itu juga ada juga even-even bulanan seperti perayaan hari-hari besar Islam, pada bulan Ramadhan biasanya diadakan tadarussan bersama, training fiqh tentang puasa, kultum, kajian tafsir, kemudian di pertengahan bulan Ramadhan ada pelaksanaan nuzulul Qur'an dan lailatul Qadr. Selain itu juga ada pelaksanaan shalat ied, maulid Nabi, kemudian pada bulan Muharram ada peringatan syahadahnya cucu Nabi yang dilaksanakan selama 10 hari berturut-turut. 7). Dari manakah ICC mendapatkan dana untuk menjalankan kegiatankegiatannya? Jawab: Dalam menjalankan kegiatannya Islamic Cultural Center mendapatkan dana secara rutin dari para dermawan di tanah air maupun luar negeri seperti Malaysia dan Timur Tengah. Dari wilayah Timur Tengah seperti Kuwait, Arab Saudi, Iran dan lain-lain, namun dana terbesar dalam yayasan ini didapatkan dari Iran. 8). Apa faktor pendukung dan penghambat kegiatan-kegiatan keagamaan di ICC? Jawab: Alhamdulillah untuk faktor penghambat kegiatan di sini tidak ada, kalau faktor pendukungnya cukup banyak seperti lembaga-lembaga pemerintah maupun non-pemerintah, universitas-universitas semua mendukung kegiatan kita. Ada yang datang kemari dan kadang pula kita yang bersilaturrahim ke tempat mereka. Sudah banyak permintaan
dari universitas-universitas untuk didirikan perpustakaan Iran Corner, ada tiga tempat yang sudah diresmikan antara lain di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UMJ (Universitas Muhammadiyah Jakarta), IAIN Serang. Adapun yang dalam proses antara lain di Universitas Hasanuddin Makasar, UMY, IAIN Yogyakarta, Palembang, Malang dan Ambon. b). Syi'ah dan Doa Kumail 1). Apakah pengertian doa menurut paham Syi'ah? atau bagaimanakah pandangan Syi'ah tentang doa? Jawab: Doa itu bukan hanya dalam pandangan Syi'ah saja, tapi secara umum doa itu berasal dari kata da'a, yad'u yang berarti permohonan, yakni permohonan dari hamba kepada Tuhannya atau penciptanya. Allah berkali-kali berkata dalam Al-Qur'an: 'ud uni astajib lakum (berdoalah kepada-Ku niscaya akan Ku kabulkan). Karena dalam kehidupan ini manusia memerlukan sesuatu yang lain dan tidak dapat hidup sendiri. Kadang-kadang kadar imannya naik dan kadang pula turun. Pada saat kadar imannya turun dan terguncang, manusia memerlukan seseorang atau orang lain untuk menolongnya. Dan sebaik-baiknya tempat memohon hanyalah pada Yang Maha Kaya yakni Allah SWT. Jadi doa itu bisa diartikan merupakan permohonan hamba pada Tuhannya. 2). Apakah yang anda ketahui tentang doa Kumail? Jawab: Doa Kumail adalah untaian kata-kata atau permohonan yang Imam Ali ajarkan pada muridnya yang bernama Kumail bin Ziyad. Isi doa itu sangat indah sekali dan doa yang diajarkan oleh Imam Ali pada kumail sangat kuat unsur spiritualnya. Ketika seseorang membacanya maka ia akan mengetahui siapa sebenarnya dirinya dan siapa sebenarnya Allah SWT itu atau siapa yang menciptakan manusia. Orang yang membaca doa itu akan tergugah lebih dekat lagi untuk mengetahui siapa dirinya dan siapa Tuhannya. Dalam doa Kumail ini diberitahu siapa sebenarnya manusia itu, manusia adalah makhluk yang berasal dari sesuatu yang najis…yang tidak punya apa-apa atau sesuatu pun
kemudian Allah menciptakan dan memberi ruh hingga kemudian bisa hidup dan bernafas. Semua itu Allah yang memberikan mulai dari udara, makanan dan lain-lain. Dari kecil Allah yang telah membimbing dan memelihara kita sampai dewasa dan akhirnya meninggal dunia. 3). Siapakah Kumail itu? Jawab: Kumail bin Ziyad an-Nakha'i merupakan sahabat Imam Ali sekaligus murid beliau. 4). Apakah keistimewaan Kumail sehingga namanya dipakai dalam doa tersebut? Mengapa tidak memakai nama Ali atau Nabi? Jawab: Mengapa doa ini dinamai Doa Kumail, karena kita yakin bahwa apa yang diajarkan Imam Ali pastilah diperoleh dari Rasulullah. Banyak sekali disebutkan dalam hadits yang artinya Saya adalah kotanya ilmu dan Ali adalah pintunya, berdasarkan hal tersebut dapat kita ketahui bahwa ilmu yang dimiliki oleh Rasulullah itu sangat luar biasa dan semua diajarkan pada Imam Ali. Banyak sekali riwayat yang mengatakan barang siapa yang ingin memasuki kota ilmu Rasulullah maka harus melalui pintu Ali. Begitu banyak doa-doa yang diajarkan oleh Imam Ali, sehingga untuk membedakan doa yang satu dengan yang lainnya maka doa yang diajarkan Imam Ali pada Kumail ini dikenal dengan nama Doa Kumail. 5). Kepada siapakah Kumail belajar doa ini? Jawab: Kumail belajar doa ini pada Imam Ali. Sedemikian dekatnya Kumail pada Imam Ali, suatu ketika saat diajarkan doa ini beliau sempat beberapa kali pingsan karena maknanya yang sangat luar biasa dan sangat menyentuh. Di samping itu murid-murid Imam Ali merupakan orang pilihan, ketakwaan serta keimanannya yang sangat luar biasa sehingga bisa menghayati kata perkata serta kalimat perkalimat apaapa saja yang diajarkan oleh Imam Ali. 6). Kapan Kumail mempelajari doa ini, sebelum Nabi wafat atau setelah Nabi wafat? Jawab: Sepertinya setelah Nabi wafat.
7). Doa ini diajarkan kepada Kumail secara berangsur-angsur atau sekaligus? Jawab: Kumail diajari doa ini secara langsung atau sekaligus 8). Bagaimana kehidupan Kumail setelah mengamalkan doa ini sampai akhir hayatnya? Jawab: Kumail bin Ziyad terkenal sebagai sahabat Imam Ali, kehidupan beliau sangat sederhana mengikuti apa yang diajarkan oleh Rasulullah dan Imam Ali. Kebanyakan sahabat-sahabat setia Imam Ali hidup dalam kesederhanaan mengikuti apa yang diajarkan oleh pemimpin mereka. Pada saat Imam Ali menjadi khalifah kehidupan beliau sangatlah sederhana, sampai-sampai beliau enggan mengambil satu kulit gandum dari mulut seekor semut, artinya beliau tidak mau berbuat zalim pada orang lain. Sifat seperti itulah yang banyak dicontoh oleh sahabat-sahabat beliau salah satunya yakni Kumail bin Ziyad 9). Kapan waktu yang dianjurkan untuk membaca doa Kumail? Alasannya mengapa? Jawab: Doa Kumail dianjurkan untuk dilaksanakan pada malam Jum'at karena kita yakin bahwa malam Jum'at adalah waktu yang sangat bagus untuk bermunajat atau meminta kepada Allah, maka banyak orang yang menunggu sampai hari Jum'at untuk memanjatkan doa-doanya. Selain itu malam Jum'at merupakan malam yamg mulia, karena besoknya hari Jum'at, yaitu hari raya bagi umat islam. Malam Jum'at merupakan malam yang mulia sekali, pada malam itu doa-doa akan dikabulkan, karena diterimanya doa ada syarat-syaratnya. Salah satu waktu yang tepat yakni malam Jum'at. Doa Kumail juga dianjurkan dibaca pada malam nisyfu Sya'ban. 10). Apa saja yang dianjurkan sebelum membaca doa Kumail? adab-adabnya! Jawab: Tidak ada adab-adab khusus dalam menjalankan doa Kumail ini, sama saja seperti doa-doa pada umumnya, antara lain: dalam keadaan berwudhu (suci), bersih, ikhlas dalam membaca doa, memasrahkan diri
sepenuhnya pada Allah, dan membaca shalawat untuk Nabi dan keluarganya.
11).Bagaimana prosesi atau tata cara pelaksanaan doa Kumail? Jawab: Tata caranya yaitu biasanya ada satu atau beberapa orang yang memimpin dalam membaca doa dan yang lainnya menyimak atau mendengarkan. Kalau tidak bisa membaca yang berbahasa Arab, ada yang sudah diterjemahkan. 12). Secara garis besar paham Syi'ah itu dibagi menjadi berapa kelompok? Jawab: Sebenarnya paham Syi'ah itu terbagi menjadi banyak kelompok, tetapi secara garis besar ada tiga kelompok yang masih eksis antara lain: Syi'ah Zaidiyah, Syi'ah Ismailiyah dan Syi'ah dua belas imam (itsna 'asyariyah). Adapun kelompok Syi'ah yang paling besar yaitu Syi'ah itsna 'asyariyah. 13).Apakah semua kelompok Syi'ah tersebut mengamalkan doa Kumail? Jika tidak kelompok apa saja yang menjalankannya? Jawab: Saya rasa semua penganut Syi'ah mengamalkan doa ini, karena doa ini diajarkan oleh Imam Ali. Dimana pada masa imam Ali belum ada perselisihan dalam kalangan Syi'ah. 14). Di ICC ini termasuk dalam kelompok Syiah yang mana? Jawab: Syi'ah itsna 'asyariyah 15). Selain doa Kumail apakah ada doa lainnya dalam kalangan Syi'ah? Jika ada mohon dijelaskan! Jawab: Banyak, diantaranya doa Tawassul, doa Arafah yang dibaca setiap tanggal 9 Zulhijjah ketika para jamaah haji berada di padang Arafah, doa munajat Sya'baniyah, munajat bulan Rajab, doa Mafatihul Jinnan yang merupakan karya Ayatullah Abbas al-Kummy yang didalamnya mencakup semua doa harian dan masih banyak lagi doa-doa lainnya. 16. Apakah karakteristik yang membedakan doa Kumail dengan doa lainnya? Kelebihan doa ini dibandingkan dengan doa yang lain?
Jawab: Yang membedakan doa Kumail dengan doa-doa yang lain yaitu dalam doa Kumail terdapat ibrah atau pelajaran spiritual bahwa kita diberitahu siapa sebenarnya kita itu, dari mana kita berasal dan ke mana nantinya kita akan pergi…ke surga atau ke neraka. 17. Dari bait-bait dalam doa Kumail, bait-bait manakah yang membuat anda mudah tersentuh dan menangis? Mohon disebutkan beserta artinya! Jawab: Ya ada, diantaranya seperti
= َِْ ا ُ اِْْ َِ اُْبَ ا ِْ َ ْ ُِ ا-
Ya
Allah, ampunilah dosa-dosaku yang meruntuhkan penjagaan
= ََ ا ُ اِْْ َِ اُْبَ ا ِْ ُِْلُ ا-
Ya Allah, ampunilah dosadosaku penyebab hukum karma
= ََ ا ُ اِْْ َِ اُْبَ ا ِْ ُ!َ ُْ ا-
Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang meruisak nikmat
= َء#َ$% ا ُ اِْْ َِ اُْبَ ا ِْ َ ْ'ِ&ُ ا-
Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang merintangi doa Engkau mengetahui kelemahanku
= #َ ْ%ءِ ا+َْ ﺏ-ِ. ِ/ْ َِ0 ْ-َ$ َِْْ( ََُْ َ)َْ وَ ا-
dalam menanggung beban dunia serta (derita) akibatnya Serta kesusahan-kesusahan yang
= #َ ََِْ أَه$ ِ3ِر#َ5َ6َْ ا-ِ. #َ ْ ِ7 ِْْي9َ ی#َ.َ و-
menimpa penghuninya Padahal semua bencana dan kesusahan
= ٌ<ُ=ْ5َ. ٌ/ْ َِ0 ٌ3ُْْو5َ. َءٌ و+َََ أَن ذَ َ ﺏ$ -
itu singkat masanya
Sebentar lalunya, pendek usianya Maka apakah mungkin aku sanggup
= ُ<ُ %ُ. ٌْ َِ0 ُ<ُ@ #ََِ ٌْ ﺏAَ ی= َِِتEَFَءِ اGَ'ِ ِ #َ6ِ ْBَ اCْ َ5َ7 -
menanggung bencana akhirat dan siksaan-siksaan yang dahsyat di
= #َ ْ ِ7 ِ3ِر#َ5َ6ُْعِ ا0ُِ و/ْ َِ وَ ﺝ-
sana…? Bencana yang panjang masanya
= ُ<ُ %ُ. ُُْلJَ ٌء+َ وَ هَُ ﺏ-
18. Sebenarnya apa yang menjadi inti atau isi dari doa Kumail? Jawab: Penghambaan pada Sang pencipta.
19. Sejauh mana pengaruh doa dalam kehidupan sosial, khususnya doa Kumail? Jawab: Doa ini sangat besar sekali pengaruhnya jika diamalkan dan jika diresapi dengan betul karena dalam doa ini kita dapat mengetahui siapa sebenarnya diri kita. Dengan demikian kita tidak akan sombong, tidak akan menjelekkan ciptaan Allah, tidak akan memfitnah orang lain, mengkafirkan orang lain karena sebenarnya yang paling mulia di sisi Allah adalah hamba-Nya yang bertakwa. Selain itu doa juga bisa memberikan pencerahan pada diri seseorang.
Lampiran 2 Wawancara dengan Pengurus Islamic Cultural Center (ICC)
I. Profil Informan a. Nama
: Ust. Abdullah Beik
b. Usia
: 37 Tahun
c. Alamat
: Jl. Penggilingan Rt 01/Rw 07 Jaktim
d. Pendidikan
: S2 Teologi dan Filsafat
e. Jabatan
: Manager Pendidikan dan Dakwah ICC
f. Waktu wawancara : 4 Oktober 2007
II. Pertanyaan a). Profil ICC 1). Kapan ICC didirikan? Siapakah pendiri ICC? Jawab: ICC didirikan pada tahun 2004, kalau tidak salah pada tanggal 21 September 2004. Yayasan ini didirikan oleh Ust. Husein Shahab, Ust. Umar Shahab, O. Hashem, Ust. Jalaluddin Rakhmat, dan Haidar Bagir 2). Bagaimana latar belakang didirikannya ICC? Jawab: ICC didirikan untuk mempersatukan umat islam yang berbeda-beda mazhab agar tercipta suatu kerukunan dan persaudaraan sesama umat islam. 3). Apakah tujuan didirikannya ICC? Jawab: Tujuan didirikan ICC untuk mengembangkan kebudayaan dan keilmuan dalam islam, yang pada akhirnya bergerak dibidang pendidikandan penerbitan.. 4. Apakah visi dan misi didirikannya ICC? Jawab: Visi dari Islamic Cultural Center (ICC) adalah "Terwujudnya masyarakat islami yang yang tercerahkan secara spiritual dan intelektual dengan integritas yang tinggi dalam membuka cakrawala baru." Adapun misi dari Islamic
Cultural
menumbuhkan
Center
nilai-nilai
(ICC)
sebagai
keislaman
berikut:
Muhammadi
Menggali dalam
dan
perilaku
kehidupan manusia, Membangun budaya islam yang bermuatan nilai-nilai spiritual, memotivasi semangat intelektualitas yang jernih dan islami, mendeskripsikan dan merekontruksi pemahaman keislaman yang sesuai dengan Al-Qur'an dan sunnah, menumbuhkan rasa cinta kepada Allah, para Rasul, ahlulbait dan sesama manusia dan menyuluh akhlak mulia dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara 5). Sarana dan Prasarana penunjang pendidikan apa sajakah yang ada di ICC? Jawab: Sarana penunjang pendidikan di ICC antara lain adanya ruang belajar atau ruang kelas, ruang besar atau aula, selain itu ada juga sarana penunjang berupa perpustakaan serta kita mempunyai hubungan dengan banyak pengajar yakni dengan mendatangkan guru-guru dari luar. 6). Kegiatan-kegiatan keagamaan apa saja yang ada di ICC? Misalnya kegiatan yang bersifat mingguan, bulanan dan lain-lain. Jawab: 1. Kegiatan Harian dan Mingguan a. Mengadakan kursus-kursus seperti: Bahasa Arab, Bahasa Persia, logika atau mantiq b. Mengadakan Kajian-kajian keagamaan seperti: Tafsir al-Qur'an, ulumul Qur'an, akidah islam, kajian hadits, kajian fiqih, logika (mantiq), filsafat (irfan), etika islam dan tarikh islam. c. Mengadakan majlis doa seperti: Qira'ah al-Qur'anul karim, dan pembacaan doa Kumail 2. Kegiatan Bulanan dan Tahunan a. Mengadakan pengajian bulanan berbahasa Inggris dengan pengajar Ust. Haidar Bagir, M.A. b. Mengadakan Pelatihan-pelatihan seperti: - Mengadakan training Fiqih tentang puasa pada bulan Ramadhan
- Mengadakan program untuk anak-anak seperti pesantren kilat (Sanlat) yang dilakukan empat bulan sekali baik untuk tingkat SD, SMP maupun SMU yang bisa dimanfaatkan untuk mengisi waktu luang selama liburan sekolah. c. Mengadakan kegiatan seremonial (Perayaan keagamaan) seperti: - Mengadakan perayaan hari besar islam seperti Idhul Fitri dan Idhul Adha - Mengadakan peringatan Nuzulul Qur'an pada bulan Ramadhan - Mengadakan maulid dan haul Nabi Muhammad saw - Mengadakan wiladah dan syahadah imam-imam Syi'ah - Mengadakan wiladah dan syahadah sayyidah Fatimah az-Zahra - Mengadakan peringatan Muharram (as-Syura') selama 10 hari berturutturut d. Kegiatan Undangan seperti: seminar-seminar, lokakarya maupun diskusi berkala yang membahas tentang masalah seputar islam, sosial maupun isu-isu aktual dari sudut pandang dunia islam dengan narasumber para intelektual, aktivis, dan ulama terpilih dan kompeten dibidangnya. 7). Dari manakah ICC mendapatkan dana untuk menjalankan kegiatankegiatannya? Jawab: Dana untuk kegiatan disini sebagian didapatkan dari peserta yang ikut kursus-kursus yakni dari uang pendaftaran. Selain itu juga ada bantuan dari donatur baik dari dalam maupun luar negeri. Dari dalam negeri antara lain diperoleh dari orang-orang kaya yang ada di Jakarta. Sedangkan dari luar negeri antara lain dari Malaysia, Iran, Kuwait dan lain-lain.
8). Apa faktor pendukung dan penghambat kegiatan-kegiatan keagamaan di ICC? Jawab: Faktor pendukung kegiatan di ICC yaitu adanya tempat yang sudah menjadi milik ICC sendiri, dan lokasi yang strategis karena berada dekat jalan
sehingga
memudahkan
untuk
diakses.
Sedangkan
faktor
penghambatnya yaitu pada masalah waktu. Jika kursus diadakan pada sore hari sangat sulit bagi yang pesertanya bekerja di kantor, kuliah ataupun sekolah maka belajarnya menjadi tidak efektif. Pembelajarannya baru bisa efektif apabila dilakukan setelah maghrib atau isya. Hanya saja jika dilaksanakan pada jam-jam tersebut pesertanya lebih banyak dari kalangan laki-laki saja. b). Syi'ah dan Doa Kumail 1). Apakah yang dimaksud dengan Syi'ah? Apakah hanya terbatas pada pengikut Ali saja? Jawab: Syi'ah adalah orang yang meyakini bahwa yang berhak dijadikan sebagai panutan atau rujukan atau sumber hukum dalam hal agama setelah wafatnya Rasulullah adalah pada keluarga beliau. Syi'ah juga memiliki standar pedoman rujukan yang sama dengan muslim pada umumnya yakni Al-Qur'an dan hadits Nabi. Yang membedakan al-Qur'an dan hadits yang dijadikan rujukan itu melalui jalur atau penafsiran siapa? Kaum Syi'ah meyakini bahwa al-Qur'an dan hadits tersebut melalui jalur ahlul bait atau keluarga Nabi. Sebagaimana direkomendasikan dalam surat al-Ahzab ayat 33. 2). Secara garis besar paham Syi'ah dibagi menjadi berapa kelompok? Jawab: Setahu saya paham Syi'ah yang masih eksis sampai sekarang ada 3 kelompok yaitu: Syi'ah Imam dua belas atau lebih dikenal dengan Syi'ah Ja'fari (yang meyakini adanya dua belas imam setelah Nabi), Syi'ah Ismailiyah dan Syi'ah Zaidiyah. 3). Apakah semua kelompok Syi'ah tersebut mengamalkan doa Kumail? Jika tidak kelompok mana saja yang mengamalkannya? Jawab: Saya kira iya, doa kumail itu adalah doa yang diriwayatkan oleh Imam Ali dan seluruh kaum Syi'ah mengamalkannya.
4). Di ICC ini termasuk dalam Syi'ah yang mana? Jawab: Syi'ah itsna 'asyariyah atau Syi'ah Imam dua belas 5). Apakah pengertian doa menurut paham Syi'ah? Apakah ada perbedaan pandangan dengan paham sunni dalam mengartikan doa? Jawab: Doa merupakan permohonan seseorang pada Tuhan. Dalam berdoa kita memanggil Tuhan atau memanggil Allah SWT. Bahkan bisa jadi tidak ada keinginan terhadap sesuatu tapi hanya dalam rangka mendekatkan diri pada Allah SWT. Yang membedakannya dengan sunni, dimana Syi'ah lebih kaya memiliki khazanah doa, karena mereka tidak hanya mengambil sumber dari Nabi Muhammad saja tapi juga dari dua belas imam keturunannya. 6). Apakah yang anda ketahui tentang doa Kumail? Jawab: Doa Kumail itu merupakan doa yang secara khusus diajarkan oleh Imam Ali pada Kumail bin Ziyad an-Nakha'i. 7). Siapakah Kumail itu? Jawab: Jadi Imam Ali itu banyak memiliki sahabat-sahabat yang setia seperti Abu Dzar, Bilal, Salman al-Farisi dan salah satunya adalah Kumail bin Ziyad an-Nakha'i. Dalam satu riwayat tentang doa Kumail dikatakan bahwa Imam Ali mengajarkan doa ini pada sahabatnya yang bernama Kumail. Ia menyuruh Kumail untuk mengambil secarik kertas dan alat tulis lalu beliau membacakan doa tersebut dan Kumail disuruh untuk mencatatnya. 8). Apakah keistimewaan Kumail sehingga namanya dipakai dalam doa tersebut? Jawab: Karena doa yang diajarkan oleh Rasulullah dan Imam Ali itu sangat banyak maka untuk membedakan doa yang satu dengan lainnya maka dilihat dari waktu dan periwayatannya. Karena doa ini diriwayatkan oleh Imam Ali pada Kumail maka doa ini dinamakan "Doa Kumail". 9). Kepada siapakah Kumail belajar doa ini? Jawab: Kumail belajar doa ini pada Imam Ali. 10).Kapan Kumail mempelajari doa ini, sebelum Nabi wafat atau setelah nabi wafat? Jawab: Kumail belajar doa ini setelah Nabi wafat.
11).Doa ini diajarkan kepada Kumail secara berangsur-angsur atau sekaligus? Jawab: Sekaligus atau langsung. 12).Bagaimana kehidupan Kumail setelah mengamalkan doa ini sampai akhir hayatnya? Jawab: Hal itu saya kurang begitu tahu….karena saya belum sempat membacanya.. 13.).Kapan waktu yang dianjurkan utuk membaca doa Kumail? Alasannya mengapa? Jawab: Pada malam Jum'at dan malam nisyfu Sya'ban. Alasannya yaitu dalam seminggu kita tahu bahwa yang paling mulia adalah malam Jum'at, banyak hadits-hadits yang menyebutkan pada malam tersebut jika berdoa maka akan diterima oleh Allah. Doa Kumail itu jika kita perhatikan barangkali kalau tidak semuanya atau separuhnya menyampaikan diri kita itu berada dalam kekurangan, kotor dan penuh dosa. Oleh karena itu hendaklah memohon maaf dengan mengintrospeksi diri dan memohon ampunan pada Allah. Dalam kalender islam itu kerja dimulai dari hari Sabtu, hari Kamis merupakan hari terakhir kerja dan hari Jum'atnya libur. Hari Kamis atau malam Jum'at adalah weekend (akhir pekan). Dalam islam ketika weekend kita dianjurkan untuk mengintrospeksi diri atas apa-apa saja yang telah kita lakukan selama seminggu karena esok harinya kita akan membuka lembaran baru. Dalam satu tahun ada itu ada nisyfu Sya'ban bahwa dalam satu tahun kita telah melakukan berbagai hal, maka kita dianjurkan untuk tidak tidur malam dengan cara introspeksi diri dan memohon ampun pada Allah. Salah satu cara yang diajarkan Imam Ali untuk memohon ampunan pada Allah yakni dengan membaca doa Kumail. 14).Doa Kumail ini lebih utama dibaca sendiri-sendiri atau bersama-sama? Alasannya mengapa? Jawab: Tergantung ya…karena nilai doa itu baru terlihat ketika kondisi seseorang berada dalam keadaan yang sempurna dalam artian khusyu', merasa dekat dengan Tuhan apalagi dengan menangis dan sebagainya. Itulah kondisi optimal seseorang dalam berdoa. Ada sebagian orang yang merasa lebih
cocok dengan bersama-sama atau berjama'ah, apalagi jika ada yang memimpin, kemudian yang memimpin doa suaranya enak, bisa menerjemahkan dan terjemahannya bisa membuat kita lebih dekat dengan Tuhan dan merasa berdosa. Sementara itu ada juga yang merasa cocok melakukannya sendirian, alasannya dengan berdoa sendirian ia lebih bisa meresapi, dapat berkonsentrasi, atau lebih bisa menyelami lebih dalam makna yang terkandung dalam doa tersebut jika berada dalam situasi yang tenang dan sunyi. Kalau saya pribadi lebih melihat pada kondisinya. Jika ada jama'ah maka saya akan memilih ikut berjama'ah. 15). Bagaimana prosesi atau tata cara pelaksanaan doa Kumail? Jawab: Tidak ada tata cara khusus dalam memulai doa Kumail tapi biasanya didahului dengan membaca shalawat dan menghadirkan diri sepenuhnya pada Allah. Kemudian ada yang memimpin pembacaan doa dan yang lainnya menyimak dengan khusyu'. 16). Selain doa Kumail, doa apa sajakah yang ada dalam kalangan Syi'ah? Tolong dijelaskan? Jawab: Banyak sekali diantaranya ada doa Arafah yang dibaca pada tanggal 9 Zulhijjah yang diajarkan oleh Imam Husein, doa Jusyan Kabir yang dibaca pada malam Lailatul Qadr, doa Mafatihul Jinnan, dan masih banyak lagi doa-doa lainnya. 17). Apakah karakteristik yang membedakan doa Kumail dengan doa lainnya? Jawab: Dalam doa Kumail diberitahu hakekat diri manusia yang sebenarnya. Dari mana dia berasal, apa yang harus ia lakukan dan apa yang tidak boleh ia lakukan. 18). Dari bait-bait dalam doa Kumail, bait-bait manakah yang membuat anda mudah tersentuh dan menangis? Tolong disebutkan beserta artinya? Betapa banyak keburukanku yang Kau tutupi Betapa banyak pujian yang tak layak
= ُ<ََْ ٍَ ﺱMْ ِ'َ0 ْ-ِ. َْ آ-
= ُ<ََْPَ ُ<َ ًGَْهR ُ)ْAَ ٍ/ْ ِ6َءٍ ﺝ#ََْ ﺙ-ِ. َْ وَ آ-
bagiku Kau sebarkan 19). Sebenarnya apa yang menjadi inti atau isi dari doa Kumail?
Jawab:Yang saya pahami inti dari doa Kumail yaitu introspeksi diri dan memohon ampun pada Allah. 20). Sejauh mana pengaruh doa dalam kehidupan anda, khususnya doa Kumail? Jawab: Doa ini punya pengaruh yang cukup besar dalam kehidupan seseorang. Ketika seseorang membaca doa Kumail maka akan tergugah hatinya untuk dapat mengetahui bahwa dirinya berada dalam kekurangan-kekurangan dan kesalahan-kesalahan. Kesalahan-kesalahan itu bukan hanya pada Allah SWT saja tapi juga pada sesama manusia seperti kewajibankewajiban yang terabaikan pada sesama manusia, kewajiban pada masyarakat, tetangga, orang tua dan lain-lain. Sehingga seseorang tergugah hatinya untuk tidak melakukan hal yang demikian. Karena hal itu menjadikan seseorang lebih berhati-hati dalam bersikap dan berbuat. Dengan demikian kita bisa saling menhargai dan menghormati dengan sesama manusia. Selain itu dalam doa Kumail juga ada pesan-pesan yang ingin disampaikan seperti memohon ampunan dari dosa-dosa yang bisa menghalangi doa, memohon ampunan dari dosa-dosa yang menyebabkan bencana dan lain-lain.
Lampiran 3 Transkip Wawancara dengan Jamaah Doa Kumail di ICC I. Profil Informan : Ali Reza
a. Nama
: 19 Tahun
b. Usia
: Cipinang Muara
c. Alamat
: Mahasiswa-Semester III
d. Pendidikan
: Mahasiswa
e. Pekerjaan
: 30 Desember 2007
f. Tgl Wawancara II. Pertanyaan
Sejak kapan atau sudah berapa lama anda telah mengikuti pelaksanaan doa 1). kumail di ICC? Jawab: Saya mulai mempelajari tasyayu' sejak kelas 1 SMU, lalu saya mulai mengenal ICC kurang lebih sejak tahun 2004 atau 2005. 2). Apakah yang membuat anda tertarik untuk ikut doa kumail di ICC? Jawab: Banyak sekali hal yang membuat saya tertarik untuk mengikuti doa Kumail, salah satunya doa ini selalu dilaksanakan pada malam Jum'at. Di mana dalam islam malam Jum'at merupan permulaan dalam 1 pekan dan satu yang tepat untuk berdoa. Doa ini juga diajarkan oleh Nabi saw pada Imam Ali as kemudian pada kumail.doa ini merupan salah satu doa terbaik jika dilihat dari berbagai aspek. Apalagi jika dibaca secara berjama'ah maka insya Allah akan diijabah oleh Allah. 3). Apakah anda mengikuti doa Kumail secara rutin (setiap malam jum’at) di ICC? Jawab: Kadang-kadang, jika ada kesempatan misalnya sedang tidak banyak tugas kuliah. 4). Jika misalnya “berhalangan “ untuk
hadir apakah anda melakukannya sendirian di rumah?
Jawab: Ya….hal itu juga saya laksanakan jika di rumah tidak ada halangan. 5). Selain ikut acara doa Kumail di ICC biasanya anda ikut acara doa Kumail di mana lagi?
Jawab: Jika ada waktu kadang-kadang juga saya ikut doa Kumail di yayasan Fatimah 6). Bahasa apa yang digunakan dalam pelaksanaan doa Kumail di ICC? Jawab: Ya tentunya bahasa Arab lah 7). Selain mengikuti acara doa Kumail di ICC, kegiatan atau acara apa saja yang anda ikuti di ICC? Jawab: Kursus bahasa Arab, Maulid Nabi saw, peringatan wafat atau haul Nabi saw, wiladah dan syahadah imam ma'shumun, wiladah bdan syahadah sayyidah Fatimah, 10 malam as-Syura' dan lain-lain 8). Apa yang anda ketahui tentang doa? Mohon dijelaskan! Jawab: Menurut saya doa merupakan ungkapan permohonan kepada Allah, kita "mengemis" kepada Allah dengan kebutuhan dan keinginan yang sangat….ya bisa dibilang wujud penghambaan pada Allah, komunikasi kita pada Allah. Karena hanya Allah sajalah yang mengetahui apakah saya berdoa atau hanya membaca doa. 9). Siapakah Kumail itu? Jawab: Kumail itu salah seorang sahabat sekaligus murid Imam Ali bin Abi Thalib. Kalau tidak salah….beliau berasal dari Yaman kemudian makamnya berada di Najaf, Irak. 10). Apa yang anda ketahui tentang doa Kumail? Bagaimanakah sejarah dari doa Kumail ini? Mohon dijelaskan! Jawab: Doa Kumail adalah doa yang diajarkan oleh Imam Ali pada Kumail bin Ziyad an-Nakha'i. kalau riwayatnya… yang saya ketahui pada suatu malam para sahabat bertanya pada sayyidina Ali tentang tafsir surat adDukhan ayat 4, lalu Imam Ali menjelaskan tentang malam nisyfu Sya'ban di mana pada malam itu diharuskan membaca doa Nabi khidir. Pada malam itu juga Kumail datang ke rumah Imam Ali untuk minta diajarkan doa tersebut …kemudian imam mengajarkan dan Kumail menuliskannya, karena itulah doa ini disebut dengan doa Kumail. 11). Apa saja yang dianjurkan sebelum membaca doa Kumail(adab-adabnya)?
Jawab: Saya tidak mengetahui apakah ada tehnik khusus atau tidak dalam membaca doa ini, menurut saya sama saja pada umumnya ketika kita berdoa yakni menghadap kiblat, dalam keadaan suci (wudhu), dan dilakukan setelah shalat Isya'. 12). Bagaimanakah tata cara pelaksanaan atau prosesi doa Kumail itu? Jawab: Seperti pelaksanan doa pada umumnya…. Seseorang memimpin membaca doa dan yang lainnya mengikuti bersama-sama. 13). Apakah karakteristik doa Kumail dibandingkan dengan doa lainnya? Jawab: Doa Kumail ini penuh dengan ungkapan-ungkapan yang mendalam dari seorang hamba yang penuh dosa. Pengakuan-pengakuan bahwa diri penuh dengan dosa dan kewajiban memohon ampun…. yang unik dan yang menjadikannya berbeda adalah adanya ungkapan untuk memohon ampun kepada Allah. 14). Apakah yang menjadi tujuan anda mengikuti doa Kumail? Jawab: Sebagaimana tujuan umum doa…. mengakui dosa dengan memohon ampun. terlebih lagi ini merupakan doa yang dianjurkan oleh kekasih Rasulullah saw yakni Ali bin Abi Thalib. 15). Apa yang anda "rasakan" setelah membaca doa Kumail? Jawab: Merasa lega setelah kita mengakui dosa-dosa yang telah dilakukan dan menyampaikan permohonan. 16). Dari bait-bait dalam doa kumail, bait-bait manakah yang membuat anda mudah tersentuh dan menangis? Mohon sebutkan beserta artinya! Jawab: Banyak hampir semua bait yang ada membuat saya menangis, salah satunya…
= ُ<ََْ ٍَ ﺱMْ ِ'َ0 ْ-ِ. َْ آ-
Betapa banyak keburukanku yang Kau tutupi
= ََىTَْ. َِىْ و%َ اَِ ِْ وَ ﺱ#َ ی-
Ya ilahi, Tuhanku, pelindungku
Sekiranya aku sanggup bersabar menanggung siksa-Mu Mana mungkin aku mampu bersabar berpisah dari-Mu Sekiranya aku sanggup bersabar menahan panas api-Mu
= َََِاﺏ$ ًَ$ ُ ﺹَ'َْت= َِ0َِ7 ََ$ ُِ'َْ أَﺹCْ َ5َ7 -
= َرِك#َ َB ََ$ ُ وَهَ'ِْْ ﺹَ'َْت-
Mana mungkin aku sanggup bersabar
= َِ َ.َِ إَِ آََاWِ ا-َ$ ُِ'َْ أَﺹCْ َ5َ7 -
melihat kemuliaan-Mu 17). Sejauh mana pengaruh doa Kumail dalam kehidupan anda sehari-hari? Berikan contohnya! Jawab: Tentu tidak sebesar pengaruh Al-Qur'an. Yang pasti jika mengetahui atau mengingat beberapa bait membuat saya lebih berhati-hati dalam bertindak. 18). Apakah anda saling mengenal dengan jamaah doa Kumail di ICC? Bagaimanakah hubungan anda dengan para jamaah doa Kumail di ICC? Jawab: Tidak seluruhnya saya kenal, beberapa diantara mereka saya mengenalnya cukup baik. Jika saya tidak mengenalnya ya…senyum atau bersalaman saja. Tetapi terkadang saya memulai untuk berkenalan dengan mereka. 19). Bagaimana hubungan anda dengan masyarakat disekitar tempat tinggal anda? Jawab: Cukup baik…. ya tidak ada masalah. 20). Sebenarnya apa yang menjadi inti atau isi dari doa Kumail itu? Jawab: Menurut saya sih inti doa Kumail ini tentang pengakuan dan permohonan ampun.
Lampiran 4 Transkip Wawancara dengan Jama'ah Doa Kumail di ICC I. Profil Informan : Wahyu Hidayat a. Nama : 25 tahun b. Usia : Jl. Kertamukti No. 9, Ciputat c. Alamat : D2 (Diploma Sastra Persia –Iran) d. Pendidikan S1 (Fakultas Adab dan Humaniora) : Staff Perpustakaan Iranian Corner e. Pekerjaan : 13 Desember 2007 f. Tgl Wawancara II. Pertanyaan Sejak kapan atau sudah berapa lama anda telah mengikuti pelaksanaan doa 1). Kumail di ICC? Jawab: Sejak saya sering datang ke ICC dan sejak kenal baik lingkungan ICC. 2). Apakah yang membuat anda tertarik untuk ikut doa Kumail di ICC? Jawab: Awalnya sekedar ingin tahu saja…. kemudian merasa nyaman lalu ikut tapi tidak selalu ikut. 3). Apakah anda mengikuti doa Kumail secara rutin (setiap malam jum’at) di ICC? Jawab: Ya, kadang-kadang 4). Jika misalnya “berhalangan“ untuk hadir apakah anda melakukannya sendirian di rumah? Jawab: Kalau sempat ya saya melakukannya di rumah. 5). Selain ikut acara doa Kumail di ICC biasanya anda ikut acara doa Kumail di mana lagi? Jawab: Di rumah orang-orang Iran yang ada di Jakarta 6). Bahasa apa yang digunakan dalam pelaksanaan doa Kumail di ICC? Jawab: Bahasa Arab 7). Selain mengikuti acara doa Kumail di ICC, kegiatan atau acara apa saja yang anda ikuti di ICC? Jawab: Ikut kajian-kajian dan kursus program di ICC 8). Apa yang anda ketahui tentang doa? Mohon dijelaskan! Jawab: Doa adalah sarana komunikasi dengan Tuhan, tanpa mengenal waktu dan bisa dilakukan di mana saja. 9). Siapakah Kumail itu? Jawab: Beliau adalah salah seorang sahabat Imam Ali 10). Apa yang anda ketahui tentang doa Kumail? Bagaimanakah sejarah dari doa Kumail ini? Mohon dijelaskan! Jawab: Doa Kumail itu merupakan doa yang diajarkan oleh Imam Ali pada Kumail bin Ziyad 11). Apa saja yang dianjurkan sebelum membaca doa Kumail (adab-adabnya)? Jawab: Yang saya ketahui… menghadap kiblat, bersih dan suci dari hadas, pasrah dan penuh kerendahan hati ketika berdoa. 12). Bagaimanakah tata cara pelaksanaan atau prosesi doa Kumail itu?
Jawab: Pada umumnya dilakukan setelah shalat Isya', kemudian berzikir…. Setelah itu membaca Al-Qur'an dilanjutkan dengan membaca surat alJumu'ah…lalu membaca doa malam jum'at kemudian barulah membaca doa Kumail. Setelah selesai membaca doa Kumail lalu berdiri menghadap kiblat dengan membaca shalawat untuk penghormatan pada Nabi Muhammad saw dan keluarga, Imam Mahdi dan lain-lain. 13). Apakah karakteristik doa Kumail dibandingkan dengan doa lainnya? Jawab: Doa ini penuh dengan permohonan ampunan. 14). Apakah yang menjadi tujuan anda mengikuti doa Kumail? Jawab: Ingin berdoa dan memohon ampunan serta mengutarakan cita-cita atau keinginan pada Allah. 15). Apa yang anda "rasakan" setelah membaca doa Kumail? Jawab: Lebih tenang, nyaman dan pastinya penuh dengan keyakinan 16). Dari bait-bait dalam doa Kumail, bait-bait manakah yang membuat anda mudah tersentuh dan menangis? Mohon sebutkan beserta artinya! Jawab: Jangan Kau segerakan siksa = َََِْاE ِْ7 ُ<ُ ِْ6َ$ #َ. َََ$ ِYَُُْْﺏ#َِﺝِِْْ ﺏ#ََ َTَو atas perbuatanku dalam kesendirianku 17). Sejauh mana pengaruh doa Kumail dalam kehidupan anda sehari-hari? Berikan contohnya! Jawab: Memberikan motivasi untuk senantiasa berbuat dan beramal baik, penuh keyakinan dan percaya diri dalam menghadapi masalah-masalah kehidupan. 18). Apakah anda saling mengenal dengan jamaah doa Kumail di ICC? Bagaimanakah hubungan anda dengan para jamaah doa Kumail di ICC? Jawab: Tidak semua kenal, hanya sebagian kecil saja. hubungan dengan mereka tidak ada masalah, baik-baik saja. 19). Bagaimana hubungan anda dengan masyarakat di sekitar tempat tinggal anda? Jawab: Baik-baik saja 20). Sebenarnya apa yang menjadi inti atau isi dari doa Kumail itu? Jawab: Sebuah penghambaan pada Allah atas segala kesalahan diri, pengakuan dosa-dosa yang tersembunyi dalam diri dan sebuah pengharapan ganjaran pahala serta harapan atas keinginan atau cita-cita.
Lampiran 5 Transkip Wawancara dngan Jama'ah Doa Kumail di ICC
: Sarah Al-Haddar : 19 Tahun : Jl. Durian Jagakarsa, Jaksel : Mahasiswi : Mahasiswi : 27 Desember 2007
I. Profil Informan a. Nama b. Usia c. Alamat d. Pendidikan e. Pekerjaan f. Tgl Wawancara
II. Pertanyaan 1). Sejak kapan atau sudah berapa lama anda telah mengikuti pelaksanaan doa Kumail di ICC? Jawab: Sejak 2006 2). Apakah yang membuat anda tertarik untuk ikut doa Kumail di ICC? Jawab: Karena kebetulan tidak jauh dari rumah, ada waktu luang setiap malam Jum'at dan yang terpenting untuk mempererat tali silaturrahim dengan akhwat yang lain. 3). Apakah anda mengikuti doa Kumail secara rutin (setiap malam Jum’at) di ICC? Jawab: Ya, jika kebetulan ada waktu 4). Jika misalnya “berhalangan“ untuk hadir apakah anda melakukannya sendirian di rumah? Jawab: Alhamdulillah, ya 5). Selain ikut acara doa Kumail di ICC biasanya anda ikut acara doa Kumail di mana lagi? Jawab: Tidak ada 6). Bahasa apa yang digunakan dalam pelaksanaan doa Kumail di ICC? Jawab: Bahasa Arab 7). Selain mengikuti acara doa Kumail di ICC, kegiatan atau acara apa saja yang anda ikuti di ICC? Jawab: Kajian Tafsir, akhlak, filsafat dan kursus bahasa Arab 8). Apa yang anda ketahui tentang doa? Mohon dijelaskan! Jawab: Doa adalah suatu cara atau metode seorang hamba (manusia) untuk berkomunikasi kepada Tuhannya di mana dengan doa dilimpahkan ketenangan dan kenyamanan pada hati yang lelah, resah atau bahkan gelisah sekaligus merupakan hakikat penyucian batin. Doa merupkan sarana hamba untuk dekat pada penciptanya. 9). Siapakah Kumail itu? Jawab: Salah seorang sahabat Amirul mukminin Ali bin Abi Thalib 10). Apa yang anda ketahui tentang doa Kumail? Bagaimanakah sejarah dari doa Kumail ini? Mohon dijelaskan! Jawab: Doa Kumail merupakan doa yang diajarkan Imam Ali kepada salah seorang sahabatnya yang bernama Kumail bin Ziyad dan dianjurkan dibaca setiap malam Jum'at dan malam nisyfu Sya'ban. Doa Kumail juga
merupakan suatu doa yang berupa pengakuan suatu hamba atas dosadosanya dan memohon ampunan pada Sang pencipta 11). Apa saja yang dianjurkan sebelum membaca doa Kumail(adab-adabnya)? Jawab: Berwudhu (walaupun tidak diwajibkan) kemudian membaca doa malam Jum'at 12). Bagaimanakah tata cara pelaksanaan atau prosesi doa Kumail itu? Jawab: Saya rasa tidak ada prosesi atau tata cara khusus dalam pelaksanaan doa Kumail, hanya saja dalam pelaksanaan doa ini ada yang memimpin dan yang lainnya mengikuti. 13). Apakah karakteristik doa Kumail dibandingkan dengan doa lainnya? Jawab: Karakteristik dari doa Kumail yaitu setiap kata-katanya merupakan pengakuan seorang hamba tentang kelemahan, kemalangan dan papa di hadapan Tuhannya. Jadi dalam doa itu seolah-olah seorang hamba sedang berkomunikasi dengan Tuhannya. 14). Apakah yang menjadi tujuan anda mengikuti doa Kumail? Jawab: Ingin mendaptkan ampunan dan sekidit pahala dari Allah 15). Apa yang anda "rasakan" setelah membaca doa Kumail? Jawab: Merasa lebih nyaman, tenang dan damai…..seakan-akan beban telah hilang karena telah "curhat" pada Allah 16).Dari bait-bait dalam doa kumail, bait-bait manakah yang membuat anda mudah tersentuh dan menangis? Mohon sebutkan beserta artinya! Jawab: Telahku aniaya diriku = ِْAَْ ُ)ْ6ََZ Kasihanilah beratnya kepedihanku = َِّْةَ (ُى%َِْ ﺵBْ وَارWahai Yang Asma-Nya adalah = ًِ ُ<ُ َ$َ#^ََءٌ و#ُِ ﺵ3ُُْ<ُ دَ ؤَاءٌ وَذِآ6ْْ اِﺱ-َ. َ# یpenawar dan zikir pada-Nya adalah obat dan ketaatan-Nya adalah kekayaan Sayangilah orang yang modalnya =ُ َء#5ُ'ُْ<ُ اBَGِءُ وَﺱ#ََِ<ِ اﺝ#. ُْ رَأْس-َ. َْBْ اِرhanya harapan dan senjatanya hanya tangisan 17). Sejauh mana pengaruh doa Kumail dalam kehidupan anda seharihari?Berikan contohnya! Jawab: Setiap kali setelah membaca doa ini, saya merasa seperti terlahirkan kembali menjadi seorang manusia tanpa dosa, dan merasa harus lebih bertanggung jawab dalam mengisi hari-hari berikutnya 18). Apakah anda saling mengenal dengan jamaah doa Kumail di ICC? Bagaimanakah hubungan anda dengan para jamaah doa Kumail di ICC? Jawab: Tidak semua jama'ah saya kenal, tapi hubungan saya dengan mereka cukup baik 19). Bagaimana hubungan anda dengan masyarakat di sekitar tempat tinggal anda? Jawab: Cukup baik 20). Sebenarnya apa yang menjadi inti atau isi dari doa Kumail itu? Jawab: Pengakuan seorang hamba tentang keagungan, Maha Kasihan segalanya dari Sang pencipta dan kemalangan manusia tanpa pertolongan dan rahmat Allah
Lampiran 6 Transkip Wawancara dengan Jama'ah Doa Kumail
: Hasan Shahab : 40 Tahun : Jl. Buncit Raya Kav. 35, Jaksel : S1 : Karyawan ICC (Bag. Pemasaran dan Pergudangan) : 13 Desember 2007
I. Profil Informan a. Nama b. Usia c. Alamat d. Pendidikan e. Pekerjaan f. Tgl Wawancara
II. Pertanyaan Sejak kapan atau sudah berapa lama anda telah mengikuti pelaksanaan doa 1). Kumail di ICC? Jawab: Sejak saya bekerja di ICC 2). Apakah yang membuat anda tertarik untuk ikut doa Kumail di ICC? Jawab: Isi doanya yang membuat saya tertarik karena di dalamnya penuh dengan penghambaan dan permohonan ampun pada Allah 3). Apakah anda mengikuti doa kumail secara rutin (setiap malam jum’at) di ICC? Jawab: Ya…..sebisa mungkin saya selalu mengikutinya. 4). Jika misalnya “berhalangan “ untuk hadir apakah anda melakukannya sendirian di rumah? Jawab: Ya 5). Selain ikut acara doa kumail di ICC biasanya anda ikut acara doa kumail di mana lagi? Jawab: Ya…..jika kebetulan sedang berada di suatu tempat atau di luar kota. 6). Bahasa apa yang digunakan dalam pelaksanaan doa Kumail di ICC? Jawab: Bahasa Arab 7). Selain mengikuti acara doa kumail di ICC, kegiatan atau acara apa saja yang anda ikuti di ICC? Jawab: Banyak….diantaranya kajian-kajian, kursus, dan peringatan-peringatan. Karena sebagai karyawan merupakan kewajiban bagi saya untuk mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut. 8). Apa yang anda ketahui tentang doa? Mohon dijelaskan! Jawab: Doa merupakan permohonan hamba pada Tuhannya, karena doa satusatunya jalan memohon pada Allah, bukan hanya permohonan ampun tapi juga keinginan-keinginan. 9). Siapakah Kumail itu? Jawab: Beliau adalah sahabat sekaligus murid dari Imam Ali. 10). Apa yang anda ketahui tentang doa Kumail? Bagaimanakah sejarah dari doa Kumail ini? Mohon dijelaskan! Jawab: Doa Kumail ini merupakan doa yang diajarkan oleh Rasulullah pada Imam Ali dan Imam Ali mengajarkannya pada sahabatnya yang bernama Kumail bin Ziyad. Saya tidak tahu banyak tentang sejarahnya, yang saya tahu…ya dia itu sahabat dari Imam Ali 11). Apa saja yang dianjurkan sebelum membaca doa Kumail(adab-adabnya)?
Jawab: Berwudhu kemudian membaca shalawat untuk Nabi dan keluarganya 12). Bagaimanakah tata cara pelaksanaan atau prosesi doa kumail itu? Jawab: Doa Kumail bisa dibaca sendirian dan juga berjama'ah. Jika dilakukan secara berjama'ah maka ada yang memimpinnya dan yang lainnya mengikuti. Pelaksanaan doa ini lebih baik jika dilakukan secara berjama'ah karena selain mengajak orang lain untuk ikut serta juga berdoa bersamasama itu lebih baik dari pada berdoa sendiri. 13). Apakah karakteristik doa Kumail dibandingkan dengan doa lainnya? Jawab: Doa ini penuh dengan ungkapan-ungkapan penghambaan dan ampunan. 14). Apakah yang menjadi tujuan anda mengikuti doa Kumail? Jawab: Untuk mendekatkan diri pada Allah dan mempererat silaturrahim dengan sesama jama'ah doa Kumail 15). Apa yang anda "rasakan" setelah membaca doa Kumail? Jawab: Lebih tenang, karena setiap hamba yang telah berdoa pada Allah maka hatinya akan tenang. 16). Dari bait-bait dalam doa kumail, bait-bait manakah yang membuat anda mudah tersentuh dan menangis? Mohon sebutkan beserta artinya! Jawab: Banyak….kebanyakan bait-bait yang berisi pengakuan kesalahan dan dosa-dosa kita. Biasanya sih ada pada bait-bait awal. 17). Sejauh mana pengaruh doa Kumail dalam kehidupan anda sehari-hari? Berikan contohnya! Jawab: Pengaruhnya cukup besar karena bisa membuat saya lebih berhati-hati dalam bertindak dan bersikap. 18). Apakah anda saling mengenal dengan jamaah doa Kumail di ICC? Bagaimanakah hubungan anda dengan para jamaah doa Kumail di ICC? Jawab: Ya, karena sering bertemu dan sudah lana kenal. Hubungannya baik-baik saja 19). Bagaimana hubungan anda dengan masyarakat disekitar tempat tinggal anda? Jawab: Cukup baik….karena teman, tetangga maupun orang-orang yang ada di sekitar kita adalah saudara kita, dimana kita harus saling menjaga hubungan baik dengan mereka. Misalnya saling menolong jika ada tetangga atau teman yang mengalami kesusahan. 20). Sebenarnya apa yang menjadi inti atau isi dari doa Kumail itu? Jawab: Intinya lebih pada permohonan ampun dan pengakuan atas kesalahankesalahan yang telah dilakukan.
Lampiran 7 Transkip Wawancara dengan Jama'ah Doa Kumail di ICC
: Salman Nasution : 27 Tahun : Mampang Prapatan, Jaksel : S1 : Wartawan : 6 Desember 2007
I. Profil Informan a. Nama b. Usia c. Alamat d. Pendidikan e. Pekerjaan f. Tgl Wawancara
II. Pertanyaan Sejak kapan atau sudah berapa lama anda telah mengikuti pelaksanaan doa 1). Kumail di ICC? Jawab: Sejak sering ikut acara-acara di ICC 2). Apakah yang membuat anda tertarik untuk ikut doa Kumail di ICC? Jawab: Isi doanya yang sangat mendalam dan menyentuh hati 3). Apakah anda mengikuti doa Kumail secara rutin (setiap malam jum’at) di ICC? Jawab: Iya, jika sempat saya selalu ke ICC. 4). Jika misalnya “berhalangan“ untuk hadir apakah anda melakukannya sendirian di rumah? Jawab: Ya 5). Selain ikut acara doa Kumail di ICC biasanya anda ikut acara doa Kumail di mana lagi? Jawab: Di mana saja karena doa Kumail bisa dibaca di mana pun. 6). Bahasa apa yang digunakan dalam pelaksanaan doa Kumail di ICC? Jawab: Bahasa Arab 7). Selain mengikuti acara doa Kumail di ICC, kegiatan atau acara apa saja yang anda ikuti di ICC? Jawab: Perayaan dan kajian-kajian keagamaan 8). Apa yang anda ketahui tentang doa? Mohon dijelaskan! Jawab: Doa merupakan komunikasi hamba dengan Tuhannya 9). Siapakah Kumail itu? Jawab: Sahabat dari Imam Ali 10). Apa yang anda ketahui tentang doa Kumail? Bagaimanakah sejarah dari doa Kumail ini? Mohon dijelaskan! Jawab: Ya ….tapin tidak terlalu luas. Yang saya tahu doa itu diajarkan Imam Ali khusus pada Kumail bin Ziyad 11). Apa saja yang dianjurkan sebelum membaca doa Kumail(adab-adabnya)? Jawab: Berwudhu kemudian membaca shalawat untuk Nabi dan keluarganya 12). Bagaimanakah tata cara pelaksanaan atau prosesi doa Kumail itu? Jawab: Ada yang memimpin pembacaan doanya 13). Apakah karakteristik doa Kumail dibandingkan dengan doa lainnya? Jawab: Berisi permohonan ampun dan kecintaan hamba pada Tuhannya 14). Apakah yang menjadi tujuan anda mengikuti doa Kumail?
Jawab: mendekatkan diri pada Allah 15). Apa yang anda "rasakan" setelah membaca doa Kumail? Jawab: Merasa lebih semangat seperti men-charge spiritual 16). Dari bait-bait dalam doa Kumail, bait-bait manakah yang membuat anda mudah tersentuh dan menangis? Mohon sebutkan beserta artinya! Jawab: Ya, hampir semuanya. Diantaranya seperti: Telahku aniaya = ِْAَْ ُ)ْ6ََZ diriku Ya Allah, besar sudah bencanaku = ْbِ@+ََُ ﺏWَ$ ُ ا-
= ََىTَْ. َِىْ و%َ اَِ ِْ وَ ﺱ#َ ی-
Ya ilahi, Tuhanku, pelindungku Sekiranya aku sanggup bersabar menanggung
= َََِاﺏ$ ًَ$ ُ ﺹَ'َْت-
siksa-Mu Mana mungkin aku mampu bersabar berpisah
= َِ0َِ7 ََ$ ُِ'َْ أَﺹCْ َ5َ7 -
dari-Mu Sekiranya aku sanggup bersabar menahan
= َرِك#َ َB ََ$ ُ وَهَ'ِْْ ﺹَ'َْت-
panas api-Mu Mana mungkin aku sanggup bersabar melihat kemuliaan-Mu
= َِ َ.َِ إَِ آََاWِ ا-َ$ ُِ'َْ أَﺹCْ َ5َ7 -
17). Sejauh mana pengaruh doa Kumail dalam kehidupan anda sehari-hari? Berikan contohnya! Jawab: Sangat besar pengaruhnya, antara lain membuat saya lebih semangat dalam menjalani hidup dan lebih bisa mengontrol diri 18). Apakah anda saling mengenal dengan jamaah doa Kumail di ICC? Bagaimanakah hubungan anda dengan para jamaah doa Kumail di ICC? Jawab: Ya….beberapa, tidak selalu kenal atau saling kenal dengan semua jama'ah 19). Bagaimana hubungan anda dengan masyarakat disekitar tempat tinggal anda? Jawab: Baik, karena dalam islam ada kewajiban untuk menjaga hubungan baik dengan tetangga 20). Sebenarnya apa yang menjadi inti atau isi dari doa Kumail itu? Jawab: Pengakuan atas kelemahan hamba di hadapan Allah
Lampiran 8 Transkip Wawancara dengan Jama'ah Doa Kumail di ICC
: Arifah Halim : 24 tahun : Menteng Raya no. 58 : Pendidikan Anak Usia Dini (UNM) : Trainer : 13 Desember 2007
I. Profil Informan a. Nama b. Usia c. Alamat d. Pendidikan e. Pekerjaan f. Tgl Wawancara
II. Pertanyaan Sejak kapan atau sudah berapa lama anda telah mengikuti pelaksanaan doa 1). Kumail di ICC? Jawab:Saya tidak ingat, tapi sejak saya sering ikut kegiatan atau kursus di ICC 2). Apakah yang membuat anda tertarik untuk ikut doa Kumail di ICC? Jawab: Kegiatan pembacaan doanya sangat khusyu' dan untuk memberikan makanan untuk sisi ruhani kita 3). Apakah anda mengikuti doa Kumail secara rutin (setiap malam Jum’at) di ICC? Jawab: Tidak rutin, tapi kalau ada waktu saya datang ke ICC. 4). Jika misalnya “berhalangan “ untuk hadir apakah anda melakukannya sendirian di rumah? Jawab: Kadang-kadang 5). Selain ikut acara doa Kumail di ICC biasanya anda ikut acara doa Kumail di mana lagi? Jawab: Di tempat orang-orang Syi'ah yang ada di Jakarta 6). Bahasa apa yang digunakan dalam pelaksanaan doa Kumail di ICC? Jawab: Bahasa Arab 7). Selain mengikuti acara doa Kumail di ICC, kegiatan atau acara apa saja yang anda ikuti di ICC? Jawab: Kajian-kajian dan kursus bahasa Arab 8). Apa yang anda ketahui tentang doa? Mohon dijelaskan! Jawab: Doa itu adalah penghubung hamba dengan Tuhannya 9). Siapakah Kumail itu? Jawab: Sahabat Imam Ali 10). Apa yang anda ketahui tentang doa Kumail? Bagaimanakah sejarah dari doa Kumail ini? Mohon dijelaskan! Jawab: Doa Kumail merupakan doa yang diajarkan Imam Ali pada Kumail bin Ziyad. Tapi sejarahnya saya kurang tahu pasti 11). Apa saja yang dianjurkan sebelum membaca doa Kumail (adab-adabnya)? Jawab: Bersuci atau berwudhun terlebih dahulu, membaca basmalah dan bershalawat pada Nabi dan keluarganya 12). Bagaimanakah tata cara pelaksanaan atau prosesi doa Kumail itu?
Jawab: Duduk dengan khusyu' menghadap kiblat dan menyerahkan diri sepenuhnya pada Allah 13). Apakah karakteristik doa Kumail dibandingkan dengan doa lainnya? Jawab: Isinya penuh dengan ungkapan yang mendalam dan lebih mengena dihati 14). Apakah yang menjadi tujuan anda mengikuti doa Kumail? Jawab: Mendalami nilai-nilai spiritualitas dari Imam Ali, mengharapkan ampunan dari Allah dan ingin mendapatkan ketenangan jiwa 15). Apa yang anda "rasakan" setelah membaca doa Kumail? Jawab: Tenang karena mengetahui bahwa hanya pada Allah tempat kita untuk berharap 16). Dari bait-bait dalam doa kumail, bait-bait manakah yang membuat anda mudah tersentuh dan menangis? Mohon sebutkan beserta artinya! Jawab: Banyak juga sih, antara lain: Wahai Yang = ًِ ُ<ُ َ$َ#^ََءٌ و#ُِ ﺵ3ُُْ<ُ دَؤَاءٌ وَذِآ6ْْ اِﺱ-َ. َ# یAsma-Nya adalah penawar dan zikir pada-Nya adalah obat dan ketaatan-nya adalah kekayaan. Ya Rabbi, kasihanilah kelemahan tubuhku = َِْ%ََ ﺏCَْ( َْBْ رَب ار#َ ی17). Sejauh mana pengaruh doa Kumail dalam kehidupan anda sehari-hari? Berikan contohnya! Jawab: Memberi inspirasi dan semangat….yang jelas hidup saya jadi lebih optimis dan lebih baik. 18). Apakah anda saling mengenal dengan jamaah doa Kumail di ICC? Bagaimanakah hubungan anda dengan para jamaah doa Kumail di ICC? Jawab: Ya….namun tidak seluruhnya. Ada yang sudah kenal akrab dan ada juga yang cuma sebatas kenal wajahnya tapi belum tahu namanya. 19). Bagaimana hubungan anda dengan masyarakat disekitar tempat tinggal anda? Jawab: Baik dan rukun-rukun saja 20). Sebenarnya apa yang menjadi inti atau isi dari doa Kumail itu? Jawab: Pengharapan ampunan dari Allah untuk mendapatkan kebahagiaan sejati di sisi-Nya.
Lampiran 9 Transkip Wawancara dengan Jama'ah Doa Kumail di ICC
: Etty Sukesti : 50 Tahun : Cinere-Limo : SMU : Karyawati : 13 Desemberr
I. Profil Informan a. Nama b. Usia c. Alamat d. Pendidikan e. Pekerjaan f. Tgl Wawancara
II. Pertanyaan Sejak kapan atau sudah berapa lama anda telah mengikuti pelaksanaan doa 1). Kumail di ICC? Jawab: Sejak dua tahun yang lalu, ketika saya sering ikut kajian-kajian keagamaan di ICC. 2). Apakah yang membuat anda tertarik untuk ikut doa Kumail di ICC? Jawab: Suasananya yang khusyu' selain itu dekat dengan kantor dan rumah. 3). Apakah anda mengikuti doa Kumail secara rutin (setiap malam jum’at) di ICC? Jawab: Ya, saya selalu ikut 4). Jika misalnya “berhalangan“ untuk hadir apakah anda melakukannya sendirian di rumah? Jawab: Iya 5). Selain ikut acara doa Kumail di ICC biasanya anda ikut acara doa Kumail di mana lagi? Jawab: Di yayasan ahlul bait (di tempat Ust. Farid), tempatnya di Hanglekir. Itu pun jika di ICC sedang tidak ada pelaksanaan doa Kumail. 6). Bahasa apa yang digunakan dalam pelaksanaan doa Kumail di ICC? Jawab: Bahasa Arab 7). Selain mengikuti acara doa Kumail di ICC, kegiatan atau acara apa saja yang anda ikuti di ICC? Jawab: Kursus, kajian-kajian dan perayaan hari besar islam. 8). Apa yang anda ketahui tentang doa? Mohon dijelaskan! Jawab: Doa merupakan salah satu cara hamba untuk dekat dengan Allah. Dalam berdoa kita bisa mencurahkan apa saja yang kita rasakan. 9). Siapakah Kumail itu? Jawab: Sahabat Imam Ali 10). Apa yang anda ketahui tentang doa Kumail? Bagaimanakah sejarah dari doa Kumail ini? Mohon dijelaskan! Jawab: Saya kurang tahu benar tentang sejarahnya, tapi yang saya tahu doa itu khusus diajarkan imam Ali pada Kumail bin Ziyad. 11). Apa saja yang dianjurkan sebelum membaca doa Kumail(adab-adabnya)? Jawab: Bersuci, membaca shalawat….ya sama saja seperti doa pada umumnya. 12). Bagaimanakah tata cara pelaksanaan atau prosesi doa Kumail itu?
Jawab: Doa ini bisa dilakukan sendirian maupun berjama'ah. Kalau di ICC biasanya dilakukan secara berjama'ah dan ada yang memimpin pembacaan doanya. 13). Apakah karakteristik doa Kumail dibandingkan dengan doa lainnya? Jawab: Isinya sangat menyentuh hati karena banyak berisi tentang pertaubatan. 14). Apakah yang menjadi tujuan anda mengikuti doa Kumail? Jawab: Mendekatkan diri pada Allah 15). Apa yang anda "rasakan" setelah membaca doa Kumail? Jawab: Merasa tenang dan lega serta lebih optimis dalam menjalani hidup. 16). Dari bait-bait dalam doa Kumail, bait-bait manakah yang membuat anda mudah tersentuh dan menangis? Mohon sebutkan beserta artinya! Jawab: Banyak…..pokoknya hampir semua 17). Sejauh mana pengaruh doa Kumail dalam kehidupan anda sehari-hari? Berikan contohnya! Jawab: Hidup saya jadi lebih baik 18). Apakah anda saling mengenal dengan jama'ah doa Kumail di ICC? Bagaimanakah hubungan anda dengan para jama'ah doa Kumail di ICC? Jawab: Ya…. karena sering bertemu. Cukup baik dan akrab….seperti saudara sendiri saja. 19). Bagaimana hubungan anda dengan masyarakat disekitar tempat tinggal anda? Jawab: Baik, kita saling menyapa dan saling membantu jika di sekitar tempat tinggal kita ada yang kesusahan. 20). Sebenarnya apa yang menjadi inti atau isi dari doa Kumail itu? Jawab: Pengakuan dosa, pemujian eksistensi Allah, dan permohonanpermohonan.
Lampiran 10 Transkip Wawancara dengan Jama'ah Doa Kumail di ICC
: Arif Mulyadi : 35 Tahun : Ciampea-Bogor : S1 : Karyawan ICC : 9 Januari 2008
I. Profil Informan a. Nama b. Usia c. Alamat d. Pendidikan e. Pekerjaan f. Tgl Wawancara
II. Pertanyaan Sejak kapan atau sudah berapa lama anda telah mengikuti pelaksanaan doa 1). Kumail di ICC? Jawab: Sejak tahun 2003 2). Apakah yang membuat anda tertarik untuk ikut doa Kumail di ICC? Jawab: Dalam seminggu sekali tidak ada salahnya jika kita meluangkan waktu untuk berdoa secara khusus. Apalagi malam Jum'at, malam yang diutamakan dalam riwayat dan hadits. 3). Apakah anda mengikuti doa Kumail secara rutin (setiap malam Jum’at) di ICC? Jawab: Kadang-kadang 4). Jika misalnya “berhalangan“ untuk hadir apakah anda melakukannya sendirian di rumah? Jawab: Ya dan tidak. Ya….jika kondisi fisik memadai atau sehat dan tidak kelelahan. Tidak….jika saya terlalu cape. Untuk sekedar tabarrukan saya baca beberapa bait tidak sampai selesai. 5). Selain ikut acara doa Kumail di ICC biasanya anda ikut acara doa Kumail di mana lagi? Jawab:Tidak ada 6). Bahasa apa yang digunakan dalam pelaksanaan doa Kumail di ICC? Jawab: Bahasa Arab 7). Selain mengikuti acara doa Kumail di ICC, kegiatan atau acara apa saja yang anda ikuti di ICC? Jawab: Peringatan hari-hari besar islam 8). Apa yang anda ketahui tentang doa? Mohon dijelaskan! Jawab: Doa itu merupakan permohonan hamba pada penciptanya 9). Siapakah Kumail itu? Jawab: Sahabat utama Ali bin Abi Thalib 10). Apa yang anda ketahui tentang doa Kumail? Bagaimanakah sejarah dari doa Kumail ini? Mohon dijelaskan! Jawab: Doa yang diajarkan Imam Ali kepada Kumail bin Ziyad yang diperoleh dari Nabi Khidir 11). Apa saja yang dianjurkan sebelum membaca doa Kumail (adab-adabnya)?
Jawab: Tidak ada, paling-paling kita membaca surat Yasin karena dianjurkan untuk membacanya pada malam Jum'at. 12). Bagaimanakah tata cara pelaksanaan atau prosesi doa Kumail itu? Jawab: Ya baca shalawat dulu sebelum berdoa 13). Apakah karakteristik doa Kumail dibandingkan dengan doa lainnya? Jawab: Bahasa yang dipakai Imam Ali dalam doa ini sangat indah, irfani, intim…yang menunjukkan kedekatan beliau dengan Allah 14). Apakah yang menjadi tujuan anda mengikuti doa Kumail? Jawab: Untuk orang seperti saya ya…. mencari berkah karena tidak mampu berdoa dengan benar 15). Apa yang anda "rasakan" setelah membaca doa Kumail? Jawab: Mungkin tergantung mood kita sebelumnya, kalau hati kita siap maka kita akan merasa lega setelah baca doa Kumail 16). Dari bait-bait dalam doa Kumail, bait-bait manakah yang membuat anda mudah tersentuh dan menangis? Mohon sebutkan beserta artinya! Jawab: Bait-bait yang membuat saya mudah menangis yaitu ketika Imam Ali menyebutkan pengakuan atas dosa-dosanya yang dilakukannya. Itu ada pada bait-bait awal….ya saya tidak terlalu hafal isinya. 17). Sejauh mana pengaruh doa Kumail dalam kehidupan anda sehari-hari? Berikan contohnya! Jawab: Membuat hidup jadi lebih terarah 18). Apakah anda saling mengenal dengan jamaah doa Kumail di ICC? Bagaimanakah hubungan anda dengan para jamaah doa Kumail di ICC? Jawab: Tidak selalu mengenal, secara umum sih hubungan kita dengan jama'ah baik-baik saja. 19). Bagaimana hubungan anda dengan masyarakat disekitar tempat tinggal anda? Jawab: Baik. 20). Sebenarnya apa yang menjadi inti atau isi dari doa Kumail itu? Jawab: Makrifat kepada Allah dan pengakuan atas kelemahan diri kita
Lampiran 11 Transkip Wawancara dengan Jama'ah Doa Kumail di ICC
: Arifin : 37 Tahun : Jl. Komaruddin No. 77, Jaktim : S1 : Karyawan ICC : 9 Januari 2008
I. Profil Informan a. Nama b. Usia c. Alamat d. Pendidikan e. Pekerjaan f. Tgl Wawancara
II. Pertanyaan Sejak kapan atau sudah berapa lama anda telah mengikuti pelaksanaan doa 1). Kumail di ICC? Jawab: Sejak saya menjadi karyawan di ICC 2). Apakah yang membuat anda tertarik untuk ikut doa Kumail di ICC? Jawab: Karena isi doa Kumail yang sangat luas 3). Apakah anda mengikuti doa Kumail secara rutin (setiap malam Jum’at) di ICC? Jawab: Iya, sebisa mungkin saya selalu ikut. 4). Jika misalnya “berhalangan “ untuk hadir apakah anda melakukannya sendirian di rumah? Jawab: Ya…. bersama keluarga 5). Selain ikut acara doa Kumail di ICC biasanya anda ikut acara doa Kumail di mana lagi? Jawab: di yayasan lain 6). Bahasa apa yang digunakan dalam pelaksanaan doa Kumail di ICC? Jawab: Bahasa Arab 7). Selain mengikuti acara doa Kumail di ICC, kegiatan atau acara apa saja yang anda ikuti di ICC? Jawab: Baca Al-Qur'an, acara wiladah dan syahadah orang-orang suci. 8). Apa yang anda ketahui tentang doa? Mohon dijelaskan! Jawab: Doa dalam kehidupan sehari-hari bagaikan 2 sayap burung, yang menjadikan kehidupan seseorang lebih seimbang dan terarah. 9). Siapakah Kumail itu? Jawab: Salah satu sahabat Imam Ali bin Abi Thalib yang setia 10). Apa yang anda ketahui tentang doa Kumail? Bagaimanakah sejarah dari doa Kumail ini? Mohon dijelaskan! Jawab: Doa Kumail adalah bacaan untuk permohonan hamba kepada Tuhannya di mana doa ini langsung dari Allah melalui Jibril atas Nabi-Nya, lalu diberikan kepada Imam Ali bin Abi Thalib pada sahabat beliau yang bernama Kumail 11). Apa saja yang dianjurkan sebelum membaca doa Kumail (adab-adabnya)? Jawab: Bersuci sebelum membaca doa, menghadap ke kiblat dan membaca doa shohibul zaman 12). Bagaimanakah tata cara pelaksanaan atau prosesi doa Kumail itu?
Jawab: Doa ini bisa dilakukan sendiri atau berjamaah, tapi lebih utama jika berjama'ah. Dalam melakukan doa tersebut renungkan juga makna yang terkandung sehingga kita akan merasakan betapa kecilnya dan banyaknya kekeliruan dan kesalahan yang telah kita lakukan…..maka menangislah!! 13). Apakah karakteristik doa Kumail dibandingkan dengan doa lainnya? Jawab: Di samping pengharapan pada Yang Maha Agung juga penghambaan kita pada Yang Maha Mulia 14). Apakah yang menjadi tujuan anda mengikuti doa Kumail? Jawab: Membina dan melatih diri untuk pasrah secara penuh kepada Allah 15). Apa yang anda "rasakan" setelah membaca doa Kumail? Jawab: Dalam menghadapi kehidupan dan segala sesuatunya menjadi cerah 16). Dari bait-bait dalam doa kumail, bait-bait manakah yang membuat anda mudah tersentuh dan menangis? Mohon sebutkan beserta artinya! Jawab: Dari awal doa hingga akhir doa Kumail semuanya membuat hati saya bergetar dan tersentuh. 17). Sejauh mana pengaruh doa Kumail dalam kehidupan anda sehari-hari? Berikan contohnya! Jawab: Seperti seekor kuda yang sedang menarik delman dengan seorang kusir yang mengendalikan kuda, kapan dia urus ke kanan dan ke kiri. Jadi, doa itu menunjukkan jalan lurus ketika kita akan atau sedang melakukan kesalahan. 18). Apakah anda saling mengenal dengan jamaah doa Kumail di ICC? Bagaimanakah hubungan anda dengan para jamaah doa Kumail di ICC? Jawab: Ya, baik-baik saja 19). Bagaimana hubungan anda dengan masyarakat disekitar tempat tinggal anda? Jawab: Bagus, dan dalam prinsip ahlulbait bahwa kita harus lebih baik dari orang yang baik. 20). Sebenarnya apa yang menjadi inti atau isi dari doa Kumail itu? Jawab: Mendidik kita untuk bisa pasrah sepenuhnya pada Allah
Lampiran 12 Transkip wawancara dengan Jama'ah Doa Kumail di ICC
: Ahmad Hazami : 20 Tahun : Ciputat : Mahasiswa : Mahasiswa : 5 Desember 2007
I. Profil Informan a. Nama b. Usia c. Alamat d. Pendidikan e. Pekerjaan f. Tgl Wawancara
II. Pertanyaan Sejak kapan atau sudah berapa lama anda telah mengikuti pelaksanaan doa 1). Kumail di ICC? Jawab: Saya tahu tentang doa Kumail ketika sering diajak teman ikut kegiatankegiatan di ICC, kurang lebih satu tahun yang lalu. 2). Apakah yang membuat anda tertarik untuk ikut doa Kumail di ICC? Jawab: Banyak hal yang membuat saya tertarik untuk ikut doa Kumail di sini, antara lain pelaksanaan doanya selalu dilakukan secara berjamaah, pemimpin doanya seru, terus bisa ketemu banyak teman. 3). Apakah anda mengikuti doa Kumail secara rutin (setiap malam Jum’at) di ICC? Jawab: Kadang-kadang jika sempat 4). Jika misalnya “berhalangan “ untuk hadir apakah anda melakukannya sendirian di rumah? Jawab: Ya…sebisa mungkin saya melakukannya di rumah 5). Selain ikut acara doa kumail di ICC biasanya anda ikut acara doa Kumail di mana lagi? Jawab: Di tempat teman-teman 6). Bahasa apa yang digunakan dalam pelaksanaan doa Kumail di ICC? Jawab: Bahasa Arab 7). Selain mengikuti acara doa Kumail di ICC, kegiatan atau acara apa saja yang anda ikuti di ICC? Jawab: Peringatan Asyura', Maulid Nabi saw dan wiladah 8). Apa yang anda ketahui tentang doa? Mohon dijelaskan! Jawab: Doa itu ya…. merupakan permohonan dan hajat hamba kepada Sang Khalik 9). Siapakah Kumail itu? Jawab: Sahabat Ali bin Abi Thalib 10). Apa yang anda ketahui tentang doa Kumail? Bagaimanakah sejarah dari doa Kumail ini? Mohon dijelaskan! Jawab: Kurang lebih sih doa ini merupakan doa yang diajarkan Imam Ali pada sahabatnya Kumail bin Ziyad 11). Apa saja yang dianjurkan sebelum membaca doa Kumail(adab-adabnya)? Jawab: Wudhu kemudian menbaca shalawat 12). Bagaimanakah tata cara pelaksanaan atau prosesi doa Kumail itu?
Jawab: Duduk dengan khusyu', kemudian ada yang memimpin doa dan yang lainnya mengikuti 13). Apakah karakteristik doa Kumail dibandingkan dengan doa lainnya? Jawab: Lebih menyentuh hati dan sering mengena dalam hal-hal keseharian yang sering diperbuat 14). Apakah yang menjadi tujuan anda mengikuti doa Kumail? Jawab: Untuk taqarrub pada Allah dan juga untuk bertawassul pada Nabi, Ali dan keluarganya. 15). Apa yang anda "rasakan" setelah membaca doa Kumail? Jawab: Jiwa lebih tenang dan hati menjadi tentram 16). Dari bait-bait dalam doa kumail, bait-bait manakah yang membuat anda mudah tersentuh dan menangis? Mohon sebutkan beserta artinya! Jawab: Telahku aniaya diriku = ِْAَْ ُ)ْ6ََZ Ya Rabbi, kasihanilah kelemahamn tubuhku = َِْ%ََ ﺏCَْ( َْBْ رَب ار#َ یKelembutan kulitku dan kerapuhan tulangku = ِْ6ْWَ$ َY0ِِىْ وَد%َِْ ﺝY0ِ وَرWahai Yang mula-mula = ِْ َ َِِْْ وَذِآِْىْ وََْﺏE ََء%َْ ﺏ-َ. #َ یmenciptakanku, menyebut dan mendidikku Memperlakukanku dengan baik dan memberiku = ِْ َ وَﺏِىْ وََ!ِْیkehidupan Berikanlah aku karunia-Mu karena engkau = ِِْ ﺏِكَ ﺏCِ#ََِ وَ ﺱ.ََءِ آRَ%ِ ِْﺏT ِْْ'َ هtelah mendahuluiku dengan kebaikan-Mu kepadaku 17). Sejauh mana pengaruh doa Kumail dalam kehidupan anda sehari-hari? Berikan contohnya! Jawab: Pokoknya hidup lebih terarah dan lebih ingat pada Allah. 18). Apakah anda saling mengenal dengan jamaah doa Kumail di ICC? Bagaimanakah hubungan anda dengan para jamaah doa Kumail di ICC? Jawab: Kenal sih…. Tapi gak terlalu banyak itu juga teman-teman pondok aja sih. Kalau yang lainnya ya sebatas kenal saja tapi gak tahu namanya. 19). Bagaimana hubungan anda dengan masyarakat di sekitar tempat tinggal anda? Jawab: Baik-baik saja, karena dalam hidup ini kita harus menjaga hubungan baik dengan sesama tetangga atau orang-orang di sekitar kita. Yaa kalau ada yang butuh bantuan kita saling membantu. 20). Sebenarnya apa yang menjadi inti atau isi dari doa Kumail itu? Jawab: Pengakuan dosa dan pengagungan pada Allah yang bernilai tauhid
Lampiran 13 Transkip Wawancara dengan Jama'ah Doa Kumail di ICC
: Syarah Asshofie : 19 Tahun : Ciputat : Mahasiswi : Mahasiswi : 10 Januari 2008
I. Profil Informan a. Nama b. Usia c. Alamat d. Pendidikan e. Pekerjaan f. Tgl Wawancara
II. Pertanyaan Sejak kapan atau sudah berapa lama anda telah mengikuti pelaksanaan doa 1). Kumail di ICC? Jawab: Sejak tahun 2005 2). Apakah yang membuat anda tertarik untuk ikut doa Kumail di ICC? Jawab: Pembacaan doanya sangat khusyu' dan saya juga bisa ketemu banyak teman 3). Apakah anda mengikuti doa Kumail secara rutin (setiap malam Jum’at) di ICC? Jawab: Iya, jika kebetulan ada waktu luang. 4). Jika misalnya “berhalangan “ untuk hadir apakah anda melakukannya sendirian di rumah? Jawab: Ya 5). Selain ikut acara doa Kumail di ICC biasanya anda ikut acara doa Kumail di mana lagi? Jawab: Tergantung…..saya sedang berada di mana dan majlis mana yang lebih dekat 6). Bahasa apa yang digunakan dalam pelaksanaan doa Kumail di ICC? Jawab: Bahasa Arab 7). Selain mengikuti acara doa Kumail di ICC, kegiatan atau acara apa saja yang anda ikuti di ICC? Jawab: Haul, Maulid, Muharram, syahadah, wiladah, dan hari raya besar islam 8). Apa yang anda ketahui tentang doa? Mohon dijelaskan! Jawab: Doa itu merupakan permohonan hamba pada Tuhannya 9). Siapakah Kumail itu? Jawab: Beliau adalah sahabat setia Imam Ali 10). Apa yang anda ketahui tentang doa Kumail? Bagaimanakah sejarah dari doa Kumail ini? Mohon dijelaskan! Jawab: Doa yang diajarkan Imam Ali pada Kumail….tapi sejarahnya saya kurang tahu pasti, biasanya sih ada di awal buku doa itu. Saya sendiri belum mempelajarinya secara detail. 11). Apa saja yang dianjurkan sebelum membaca doa Kumail (adab-adabnya)? Jawab: Berwudhu dan bershalawat pada nabi dan keluarganya 12). Bagaimanakah tata cara pelaksanaan atau prosesi doa Kumail itu?
Jawab: Doa itu dibaca setelah shalat Isya', kemudian berzikir, membaca surat Yasin, doa malam Jum'at lalu barulah membaca doa Kumail. Pembacaan doanya dipimpin oleh seseorang dan yang lainnya mengikuti. 13). Apakah karakteristik doa Kumail dibandingkan dengan doa lainnya? Jawab: Isinya lebih menyentuh karena banyak bait-bait yang berisi permohonan ampun 14). Apakah yang menjadi tujuan anda mengikuti doa Kumail? Jawab: Untuk mendekatkan diri pada Allah dan untuk mempererat silaturrahim dengan teman-teman 15). Apa yang anda "rasakan" setelah membaca doa Kumail? Jawab: Lebih tenang dan nyaman 16). Dari bait-bait dalam doa Kumail, bait-bait manakah yang membuat anda mudah tersentuh dan menangis? Mohon sebutkan beserta artinya! Jawab: Telahku aniaya diriku = ِْAَْ ُ)ْ6ََZ Ya Rabbi, kasihanilah kelemahamn tubuhku = َِْ%ََ ﺏCَْ( َْBْ رَب ار#َ یKelembutan kulitku dan kerapuhan tulangku = ِْ6ْWَ$ َY0ِِىْ وَد%َِْ ﺝY0ِ وَرWahai Yang Asma-Nya = ًِ ُ<ُ َ$َ#^ََءٌ و#ُِ ﺵ3ُُْ<ُ دَؤَاءٌ وَذِآ6ْْ اِﺱ-َ. َ# یadalah penawar dan zikir pada-Nya adalah obat dan ketaatan-Nya adalah kekayaan Sayangilah orang yang =ُ َء#5ُ'ُْ<ُ اBَGِءُ وَﺱ#ََِ<ِ اﺝ# . ُْ رَأْس-َ. َْBْ اِرmodalnya hanya harapan dan senjatanya hanya tangisan 17). Sejauh mana pengaruh doa Kumail dalam kehidupan anda sehari-hari? Berikan contohnya! Jawab: Sangat besar karena membuat saya lebih berhati-hati dalam bertindak 18). Apakah anda saling mengenal dengan jamaah doa Kumail di ICC? Bagaimanakah hubungan anda dengan para jamaah doa Kumail di ICC? Jawab: Ya….banyak teman dan saudara di tempat ini. Orang-orang yang ada di sini ramah-ramah sehingga saya jadi mudah akrab dengan mereka. 19). Bagaimana hubungan anda dengan masyarakat disekitar tempat tinggal anda? Jawab: Baik-baik saja. 20). Sebenarnya apa yang menjadi inti atau isi dari doa Kumail itu? Jawab: Pengakuan manusia akan kebesaran Tuhan dan ketidakberdayaan manusia di hadapan Tuhan.
Lampiran 14 Transkip Wawancara dengan Jama'ah Doa Kumail di ICC
: Siti Saihatun : 26 Tahun : Komplek BLK H-5 Susukan-ciracas, Cijantung-Jaktim : S1 : Konsultan (Bappenas) : 10 Januari 2008
I. Profil Informan a. Nama b. Usia c. Alamat d. Pendidikan e. Pekerjaan f. Tgl Wawancara
II. Pertanyaan Sejak kapan atau sudah berapa lama anda telah mengikuti pelaksanaan doa 1). Kumail di ICC? Jawab: Sejak saya mulai memperdalam pengetahuan saya tentang Syi'ah, kurang lebih satu tahun yang lalu 2). Apakah yang membuat anda tertarik untuk ikut doa Kumail di ICC? Jawab:Tempatnya nyaman untuk berdoa kemudian paling cepat jika diakses dari kantor. 3). Apakah anda mengikuti doa Kumail secara rutin (setiap malam Jum’at) di ICC? Jawab: Iya, saya sering ikut jika ada waktu luang. 4). Jika misalnya “berhalangan “ untuk hadir apakah anda melakukannya sendirian di rumah? Jawab: Ya, jika tidak sempat ke ICC saya usahakan untuk melakukannya di rumah 5). Selain ikut acara doa Kumail di ICC biasanya anda ikut acara doa Kumail di mana lagi? Jawab: Di yayasan Fatimah 6). Bahasa apa yang digunakan dalam pelaksanaan doa Kumail di ICC? Jawab: Yang saya ketahui sih bahasa Arab 7). Selain mengikuti acara doa Kumail di ICC, kegiatan atau acara apa saja yang anda ikuti di ICC? Jawab: Kegiatan-kegiatan besar atau peringatan serta kegiatan-kegiatan lainnya jika kebetulan ada waktu luang…biasanya sih setiap hari sabtu dan Mimggu, tapi kalau hari Senin sampai jum'at setelah jam 7 malam saya baru bisa ikut. 8). Apa yang anda ketahui tentang doa? Mohon dijelaskan! Jawab: Doa merupakan sarana bagi hamba untuk mendekatkan diri pada Allah 9). Siapakah Kumail itu? Jawab: Sahabat Imam Ali 10).Apa yang anda ketahui tentang doa Kumail? Bagaimanakah sejarah dari doa Kumail ini? Mohon dijelaskan!
Jawab: Doa Kumail yaitu doa yang diajarkan Imam Ali kepada kumail bin Ziyad. Mengenai sejarahnya saya kurang tahu pasti…. Yang saya ketahui doa ini dianjurkan untuk dibaca pada malam Jum'at dan malam nisyfu Sya'ban 11). Apa saja yang dianjurkan sebelum membaca doa Kumail (adab-adabnya)? Jawab: Bersuci dan memasrahkan diri pada Sang pencipta 12). Bagaimanakah tata cara pelaksanaan atau prosesi doa Kumail itu? Jawab: Pelaksanaan doa ini ada yang memimpin kemudian yang lainnya mengikuti 13). Apakah karakteristik doa Kumail dibandingkan dengan doa lainnya? Jawab: Isi doanya lebih menyentuh karena banyak berisi tentang permohonan ampun 14). Apakah yang menjadi tujuan anda mengikuti doa Kumail? Jawab: Ingin lebih dekat dengan Allah 15). Apa yang anda "rasakan" setelah membaca doa Kumail? Jawab: Lebih tenang karena telah mengadu kepada Allah dan menyerahkan diri sepenuhnya pada Allah 16). Dari bait-bait dalam doa kumail, bait-bait manakah yang membuat anda mudah tersentuh dan menangis? Mohon sebutkan beserta artinya! Jawab Ya Allah ampunilah dosa= ََِْ اَ ُ اِْْ َِ اُُْبَ ا ِْ َ ْ ُِ اdosaku yang meruntuhkan penjagaan. Wahai Yang Asma-Nya adalah = ًِ ُ<ُ َ$َ#^ََءٌ و#ُِ ﺵ3ُُْ<ُ دَؤَاءٌ وَذِآ6ْْ اِﺱ-َ. َ# ی-penawar dan zikir pada-Nya adalah obat dan ketaatan-Nya adalah kekayaan Telahku aniaya diriku = ِْAَْ ُ)ْ6ََZ 17). Sejauh mana pengaruh doa Kumail dalam kehidupan anda sehari-hari? Berikan contohnya! Jawab: Ya….karena doa Kumail adalah alasan saya untuk mengetahui dan tertarik pada Syi'ah, sehingga setelah satu tahun mengkaji akhirnya saya memutuskan menjadi Syi'ah 18). Apakah anda saling mengenal dengan jamaah doa Kumail di ICC? Bagaimanakah hubungan anda dengan para jamaah doa Kumail di ICC? Jawab: Kurang begitu mengenal mereka, saya hanya datang disaat doa Kumail jadi kurang sosialisasi dengan mereka karena waktu yang tidak cukup.Walaupun begitu saya selalu menyapa mereka…meskipun tidak tahu namanya siapa 19). Bagaimana hubungan anda dengan masyarakat di sekitar tempat tinggal anda? Jawab: Cukup baik, karena islam mengajarkan kita untuk bersikap baik pada setiap orang. Meskipun hanya Sabtu dan Minggu saya berada di rumah….. tapi saya selalu menyapa mereka jika bertemu 20). Sebenarnya apa yang menjadi inti atau isi dari doa Kumail itu? Jawab: Permohonan ampun dan pengharapan akan keinginan-keinginan.
Lampiran 15 Transkip Wawancara dengan Jama'ah Doa Kumail di ICC
: Salman : 30 Tahun : Depok : S2 : Karyawan ICC (Bagian Editor) : 11 Januari 2008
I. Profil Informan a. Nama b. Usia c. Alamat d. Pendidikan e. Pekerjaan f. Tgl Wawancara
II. Pertanyaan Sejak kapan atau sudah berapa lama anda telah mengikuti pelaksanaan doa 1). Kumail di ICC? Jawab: Sejak 2004 2). Apakah yang membuat anda tertarik untuk ikut doa Kumail di ICC? Jawab: Pembaca doanya dan suasananya yang khusyu' 3). Apakah anda mengikuti doa Kumail secara rutin (setiap malam jum’at) di ICC? Jawab: Kadang-kadang 4). Jika misalnya “berhalangan“ untuk hadir apakah anda melakukannya sendirian di rumah? Jawab: Ya 5). Selain ikut acara doa Kumail di ICC biasanya anda ikut acara doa Kumail di mana lagi? Jawab: Tidak ada 6). Bahasa apa yang digunakan dalam pelaksanaan doa Kumail di ICC? Jawab: Bahasa Arab 7). Selain mengikuti acara doa Kumail di ICC, kegiatan atau acara apa saja yang anda ikuti di ICC? Jawab: Doa Tawassul, kajian-kajian dan kursus bahasa Arab 8). Apa yang anda ketahui tentang doa? Mohon dijelaskan! Jawab: Doa itu merupakan permohonan, ungkapan cinta hamba pada penciptanya, dan kesadaran ketergantungan diri pada Allah 9). Siapakah Kumail itu? Jawab: Sahabat Imam Ali 10). Apa yang anda ketahui tentang doa Kumail? Bagaimanakah sejarah dari doa Kumail ini? Mohon dijelaskan! Jawab: Doa yang diajarkan Imam Ali pada sahabatnaya Kumail bin Ziyad 11). Apa saja yang dianjurkan sebelum membaca doa Kumail(adab-adabnya)? Jawab: Bersuci, tawassul dan mempersiapkan hati 12). Bagaimanakah tata cara pelaksanaan atau prosesi doa kumail itu? Jawab: Setiap peserta memiliki buku doa Kumail, kemudian dipimpin oleh seorang atau lebih pembaca yang bagus bacaannya 13). Apakah karakteristik doa Kumail dibandingkan dengan doa lainnya?
Jawab: Doa ini lebih merupakan munajat,cinta kasih, permohonan ampun, pentauhidan dan bukan sekedar permintaan saja. 14). Apakah yang menjadi tujuan anda mengikuti doa Kumail? Jawab: Untuk ibadah dan melatih diri untuk dekat dengan Allah. 15). Apa yang anda "rasakan" setelah membaca doa Kumail? Jawab: Tenang dan lebih rileks 16). Dari bait-bait dalam doa kumail, bait-bait manakah yang membuat anda mudah tersentuh dan menangis? Mohon sebutkan beserta artinya! Jawab: Banyak bait yang membuat saya tersentuh, diantaranya seperti: Telahku aniaya diriku = ِْAَْ ُ)ْ6ََZ Wahai Yang Asma-Nya adalah =ًِ ُ<ُ َ$َ#^ََءٌ و# ُِ ﺵ3ُُْ<ُ دَ ؤَاءٌ وَذِآ6ْْ اِﺱ-َ. َ# یpenawar dan zikir pada-Nya adalah obat dan ketaatan pada-Nya adalah kekayaan 17). Sejauh mana pengaruh doa Kumail dalam kehidupan anda sehari-hari? Berikan contohnya! Jawab: Sangat besar….ya bisa membuat hidup lebih terarah dan lebih baik. 18). Apakah anda saling mengenal dengan jamaah doa Kumail di ICC? Bagaimanakah hubungan anda dengan para jamaah doa Kumail di ICC? Jawab: Ya…tapi tidak seluruhnya 19). Bagaimana hubungan anda dengan masyarakat disekitar tempat tinggal anda? Jawab: Baik, karena islam mengajarkan kita untuk saling menghormati serta berbuat baik pada siapa pun 20). Sebenarnya apa yang menjadi inti atau isi dari doa Kumail itu? Jawab: Ungkapan cinta