Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
KATA PENGANTAR Segala pujian dan hormat dipersembahkan hanya pada Allah Pencipta langit dan bumi yang memperkenankan kami melakukan berbagai kegiatan melalui program Kementrian Perikanan dan Kelautan , Direktur Jenderal Kelautan Pesisir dan Pulau Pulau Kecil yang bekerjasama dengan Coastal Community Development International Fund for Agricultural Development (CCD-IFAD) dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir sehingga mampu keluar dari stigma masyarakat pesisir identik dengan masyarakat miskin . Untuk maksud dan tujuan tersebut di atas maka PIU kota Kupang pada tahun 2014 telah mengimplementasikan program pemberdayaan masyarakat pesisir dalam bentuk 24 kegiatan masing masing 14 kegiatan untuk komponen 1 , 10 kegiatan untuk komponen 2 ditambah dengan 3 kegiatan pada komponen 3.. Seluruh kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik mencapai 100% , hanya tambahan kegiatan komponen 2 untuk Infrastruktur belum mencapai 100 % karena gagal lelang . Berbagai dinamika yang terjadi dalam masyarakat sasaran , sehingga masyarakat tidak sebatas menjadi objek tetapi terlibat sebagai subjek dalam penerapan 24 kegiatan yang dilakukan oleh PIU kota Kupang. Terlaksananya kegiatan sesuai time schedule yang ada dengan pencapaian realisasi kegiatan 100 % merupakan wujud tanggungjawab dan soliditas tim yang bekerja , terdiri dari unsur pimpinan Bapak Walikota Kupang, Kepala Dinas selaku ketua PIU , konsultan individu ( Pemasaran dan Pemberdayaan ) Komite Pemberdayaan , Koordinator Bidang, Fasilitator, TPD, VWG dan Staf Sekretariat PIU kota Kupang Menyadari bahwa masih banyak kendala yang harus menjadi perhatian kita untuk kelanjutan kegiatan ini di tahun mendatang, sehingga berbagai saran dan usul yang konstruktif sangat diperlukan untuk perbaikan laporan yang dibuat , diharapkan laporan ini dapat menjadi sebuah model pembelajaran positif untuk implementasi kemandirian masyarakat pesisir dalam hal pengelolaan sumberdaya pesisir yang berkelanjutan. Semoga laporan ini menjadi berguna bagi kita , Tuhan memberkati jerih lelah orang orang yang peduli sesamanya sebagai wujud solidaritas sosial yang bermakna abadi Kupang , 17 Desember 2014 Sekretaris PIU Kota Kupang
Robby Y. Adam, S.St.Pi NIP. 198006302006041016
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
GLOSSARY / DAFTAR ISTILAH 1. Coastal Community Development International Fund for Agricultural Development ( CCD-IFAD) adalah sebuah proyek pembangunan masyarakat pesisir (PMP) merupakan kerjasama kementrian Kelautan dan Perikanan dengan IFAD 2. Masyarakat pesisir adalah nelayan, pembudidaya ikan, pengolah dan pemasar ikan dan masyarakat lain yang hidupnya di wilayah pesisir dan tergantung pada sumberdaya ikan dan bermukim di wilayah pesisir , melakukan usaha di pesisir ataupun usaha lainnya serta kegiatan yang terkait dengan pelestarian lingkungan 3. Oversight Board (DOB) adalah Komite pemberdayaan tim teknis di kota Kupang yang terdiri dari ( perwakilan Perguruan Tinggi, HNSI, BAPPEDA , Lurah, Camat, BKKPN Kupang, DKP Provinsi NTT) yang bertugas memberikan saran , melakukan pengawasan terbatas , dan memastikan keadilan social dalam alokasi input proyek 4. Project Implementation Unit ( PIU) adalah unit pelaksana proyek CCD IFAD di kota Kupang 5. Tenaga Pendamping Desa (TPD) adalah orang yang mempunyai latar belakang pendidikan dan pengalaman di bidang kelautan dan perikanan , tinggal di tengah masyarakat sasaran, daan mendampingi kelompok masyarakat secara terus menerus selama berlangsungnya proyek PMP 6. Village Working Group (VWG) atau Kelompok Kerja Masyarakat Desa adalah kelompok yang dibentuk melalui pemilihan dari masing masing kelompok sasaran dalam pertemuan desa
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
DAFTAR ISI
I II III 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 3.8 3.9 3.10 3.11 3.12 3.13 3.14 4 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 5 6 7 8 9
HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR GLOSSARY/DAFTAR ISTILAH DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL EXECUTIVE SUMMARY (RINGKASAN ) PENDAHULUAN PENCAPAIAN PROSES DAN STRATEGI IMPLEMENTASI KOMPONEN 1 CCDP-IFAD TAHUN 2014 PEMBENTUKAN KELOMPOK MASYARAKAT PENILAIAN DESA BERBASIS MASYARAKAT SOSIALISASI DI 9 KELURAHAN PROSES DAN PENYALURAN BLM PERLENGKAPAN INVENTORY SUMBERDAYA PONDOK INFORMASI PENYADARAN MASYARAKAT BIMTEK BAGI KELOMPOK TABUNGAN FASILITASI P3MP PEMBENTUKAN DAN PELATIHAN CO MANAGEMENT GROUP WORKSHOP COASTAL MARINE RESOURCE CO MANAGEMENT PENYUSUNAN DAN PELATIHAN SYSTEM MONITORING SUMBERDAYA PESISIR PELATIHAN DAN DUKUNGAN TEKNIS BAGI POKMAS MARKET AWARENESS STATUS DAN KINERJA KELOMPOK MASYARAKAT DI 9 KELURAHAN KELOMPOK KERJA KELURAHAN KELOMPOK USAHA (ENTERPRISES) KELOMPOK PENGELOLA SUMBERDAYA PESISIR KELOMPOK INFRASTRUKTUR KELOMPOK TABUNGAN HASIL PROFIL / ANALISA USAHA KELOMPOK USAHA PENILAIAN KEBERHASILAN KELOMPOK USAHA ROADMAP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT AKTIFITAS PENGEMBANGAN KAPASITAS /PELATIHAN / WORKSHOP KOORDINASI DAN KOMUNIKASI DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM
………… ………… ………… ………… ………… ………… ………… ……….. ………..
Halaman i ii iii iv v vi 2 4 5
……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ………..
5 7 9 9 15 15 16 17 18 18
………..
19
………… 20 ………… 21 ……….. 22 ……….. 23 ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ………. ………..
23 24 27 28 29 29 30 31 33
………..
36
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
9.1 9.2 9.3 9.4 9.5 9.6 9.7 10 11 12 13. 14
15
PMO PIU KABUPATEN / KOTA KOMITE PEMBERDAYAAN (DOB) PROVINSI TIM PENDAMPING DESA (TPD)/PENYULUH KELOMPOK MASYARAKAT PIHAK LAIN YANG TERLIBAT (SWASTA,PERGURUAN TINGGI, KONSULTAN DLL) PENGUATAN PERAN PEREMPUAN (GENDER INOVASI KENDALA DAN TANTANGAN YANG DIHADAPI DAN SOLUSI YANG DILAKUKAN REKOMENDASI TESTIMONI PERWAKILAN POKMAS DAN PIHAK TERKAIT CCDP-IFAD KOMPONEN 3 PENUTUP
LAMPIRAN
……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ………..
36 37 38 39 39 40 40
……….. ……….. ………..
41 42 43
……….. ………..
45 46
……….. ………..
49 50
………..
51
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
DAFTAR TABEL
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Penilaian Desa Berbasis Masyarakat Dana BLM untuk tahun 2014 Nama Kelompok di 9 Kelurahan dan Jenis Usaha Penangkapan Ikan Kelompok Usaha Kelompok Usaha Pengolahan dan Jenis Usahanya Kriteria Penilaian Keberhasilan Kelompok Hasil Penilaian Keberhasilan Kelompok Roadmap Pemberdayaan Daftar Kegiatan Strategi Pemberdayaan Kegiatan Pengembanagan Kapasitas / Pelatihan yang Dilakukan oleh PIU 10 Jumlah Laki – Laki dan perempuan yang Terlibat Sebagai Anggota Pokmas 11 Kendala Tantangan Serta Solusi yang Diberikan 12 Testimoni dari Perwakilan Pokmas dan Pihak Terkait
Halaman 7 11 24 26 30 30 31 32 33 41 43 46
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
DAFTAR GAMBAR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Peta Lokasi Survei Kajian Sumberdaya Pesisir dan Laut Contoh Lahan yang Diberikan Untuk Pondok Informasi Sosialisasi Melalui Pertemuan Desa Contoh Pondok Informasi Kelurahan Lasiana dan Kelurahan Alak Pondok Informasi Kelurahan Nunhila Pondok Informasi Kelurahan Airmata Contoh Liflet Sosialisasi P3MP dan Sosialisasi HIV AIDS Kegiatan Workshop Coastal Marine Resource Co Management Kegiatan Konsultasi Publik untuk Pembuatan DPL dan Gerakan Bersih Pantai Konsultasi Publik Untuk Penentuan DPL Pelatihan dan Dukungan Teknis Bagi Pokmas Kegiatan Produksi Bernilai Tambah dan mampu Bersaing di Pasar Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas pokmas dan VWG Aktifitas Kegiatan Kelompok Pengelola Sumberdaya Pesisir Aktifitas Kelompok Infrastruktur Beberapa Aktivitas Kelompok Infrastruktur Joint Review Mission (PMO dan TIM IFAD) Pertemuan Koordinasi Implementasi kegiatan Sekretariat PIU Pertemuan dengan Komite Pemberdayaan Keterlibatan Provinsi dalam Implementasi Kegiatan Pertemuan Bersama PIU, Penyuluh , dan Fasilitator Implementasi Kegiatan Pokmas Keterlibatan Swasta dan Perguruan Tinggi dalam Implementasi Kegiatan
Halaman 12 20 32 15 16 16 17 18 19 20 21 22 22 24 28 28 29 37 38 38 39 40 40 41
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
1. EXECUTIVE SUMMARY (RINGKASAN) Implementasi kegiatan CCDPIFAD di 9 kelurahan pad PIU Kota Kupang berjumlah 24 jenis kegiatan untuk komponen 1,2 dan 3 , untuk saling berkoordinasi dan secara khusus untuk implementasi komponen 1 adalah sebanyak 14 kegiatan utama, dan yang telah selesai dilakukan adalah 13 kegiatan utama pada awal Desember tahun 2014 dan beberapa kegiatan penunjang sesuai dengan kebutuhan masing masing kelompok masyarakat. Jumlah kelompok usaha adalah 67 kelompok dengan rincian 30 kelompok usaha pengolahan , 16 kelompok usaha penangakapan ikan, 19 kelompok usaha pemasaran ikan segar dan pemanggangan ikan, dan 2 kelompok usha budidaya ikan lele. Masing masing dinamika terjadi pada 7 kelompok usaha , juga kelompok infrastruktur, kelompok pengelola sumberdaya pesisir secara khusus di PIU kota Kupang dikenal dengan POKMASWAS. Implementasi kegiatan menyerap dana sebear 5 Milyar rupiah . Satu kegiatan yang masih harus diselesaikan pada akhir Desember 2014 adalah penilaian kelompok berbasis desa . Terlaksananya implementasi 14 kegiatan utama dan kegiatan pendukung yang menyertainya untuk 7 kelompok usaha yang tersebar di 9 kelurahan karena kerjasama, koordinasi dan komunikasi yang intensif antara PIU, Penyuluh, Fasilitator dan TPD dengan Konsultan dan Komite Pemberdayaan yang memberdayakan masing masing orang sesuai dengan fungsi dan tugasnya . Upaya dan kerjasama yang intensif menyebabkan penyaluran dana BLM untuk masing masing kelompok dapat terlaksana walaupun ada kendala , tetapi dapat diatasi karena koordinasi yang baik. Tingkat keberhasilan 7 kelompok belum merata bahkan ada yang belum berhasil yaitu 46,9 % hal ini disebabkan budaya menabung belum menjadi gaya hidup sehingga membutuhkan pendampingan yang terus menerus. Menyadari bahwa 98 % kelompok usaha yang terbentuk adalah anggota masyarakat yang baru mulai usaha dengan komitmen kuat , sehingga inovasi strategis yang diupayakan oleh PIU adalah pendekatan dan koordinasi berlapis selain Tenaga Pendamping Desa (TPD) juga melibatkan tenaga penyuluh lapangan dan fasilitator yang masuk dalam struktur PIU yang direvisi dengan SK Walikota dengan fungsi masing masing untuk berperan dalam monitoring dan evaluasi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh anggota secara individu maupun secara kelompok. Seluruh implementasi di lapangan cukup baik karena manajerial PIU yang cukup peka terhadap berbagai permasalahan serta berkoordinasi dengan penanggungjawab komponen dan konsultan untuk berdiskusi mencari solusi praktis dalam hal implementasi kegiatan lebih baik . Strategi implementasi kegiatan di lapangan adalah pendekatan partisipatif yang menghargai individu sebagai mitra untuk bekerja bersama sehingga anggota masyarakat lebih leluasa mengungkapkan kendala yang mereka hadapi untuk dicarikan solusi bersama. Ketika LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Page 2
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
kendala atau tantangan yang dihadapi seperti ketidakaktifan anggota misalnya , maka TPD segera menginformasikan kepada Ketua Kelompok juga VWG untuk sama sama melakukan pendekatan awal jika masih belum diselesaikan maka koordinasi dengan konsultan , penyul;uh dan fasilitator kemudian diambil langkah secara bertahap. Jika sama sekali tidak dapat diselesaikan maka anggota tersebut harus mundur dan VWG harus bersurat untuk penggantian anggota. Model koordinasi yang bertahap partisipatif dan berlapis cukup handal untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi di lapangan Upaya dan strategi yang dilakukan berlapis, bertahap dan partisipatif , menjadi ciri khas penyelesaian masalah di lapangan tetapi tidak 100 % berhasil , sehingga sikap tegas untuk melakukan tindakan sangsi dan teguran adalah solusi yang terakhir, karena pada awalnya untuk menjadi kelompok sudah memiliki komitmen kuat, sehingga komitmen itulah yang digaungkan kembali untuk memotivasi kelompok dalam melakukan kegiatan sesuai rencana kelompok Walaupun tingkat keberhasilan kelompok masih hanya 19,6 % yang tergolong kategiori cukup , tetapi ada cukup banyak cerita sukses yang dialami , seperti anggota yang dulunya hanya buruh nelayan sekarang dapat melakukan usaha sendiri karena telah memiliki perahu untuk kegiatan penangkapan ikan, demikian juga kelompok pengolahan yang belum pernah melakukan usaha pemasaran ikan segar dengan pencatatan yang baik sekarang mendapat pengetahuan baru untuk harus mencatat agar mengerti arus kas untuk menghitung keuntungan uasaha, sementara di sisi lain kelompok pengolahan yang belum pernah membuat produk tersebut , dapat membuatnya secara bertahap dan dapat dijual, itu mungkin hal yang sederhana tetapi anggota kelompok merasakan bahwa itu sebuah keberhasilan untuk pribadinya , demikian juga upatya untuk dapat bekrja secara berkelompok merupakan hal baru bagi beberapa kelompok.Kebiasaan menabung menjadi hal yang baru dan manggota kelompok 80 % harus bisa menyesuaikan dengan metode pemberdayaan yang diterpakan program CCD IFAD . Hal hal khusus yang perlu diantisipasi untuk implementasi tahun 2015 adalah ; a. Sistem pencatatan masing masing kelompok sebagai data primer untuk mengetahui produksi adalah hal yang perlu diperhatikan dan tetap harus ditindaklanjuti b. Penerapan sistem sangsi dan penghargaan untuk kelompok yang produktivitasnya baik per bulan selama satu semester c. Sistem koordinasi dan komunikasi bertahap, berlapis dan partisipatif berdasarkan struktur organisasi yang cukup baik mampu membantu masyarakat unruk memacu produktivitas kerjanya
LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Page 3
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
2.
PENDAHULUAN
Kota Kupang adalah salah satu dari 13 Kabupaten/Kota yang mendapat dukungan program CCD-IFAD dalam upaya pemberdayaan masyarakat pesisir. Program ini dilakukan dengan beberapa pendekatan antara lain: a). Pemberdayaan masyarakat; b). Pengembangan strategi berbasis mekanisme pasar; c). Fokus kepada masyarakat miskin yang marginal namum mempunyai potensi yang aktif untuk mengembangkan dirinya; d). Replikasi keberhasilan dan peningkatan volume kegiatan ke Desa/Kelurahan lain. Fakta menunjukan bahwa kondisi sosial budaya dan tingkat kesejahteraan masyarakat yang memang masih perlu mendapat perhatian sebab masih banyak masyarakat berpendapatan rendah. Melalui program CCD-IFAD, 9 Kelurahan telah ditetapkan menjadi sasaran pelaksanaan program ini yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Sembilan Kelurahan terpilih dalam program CCD-IFAD terdapat pada 3 Kecamatan antara lain: 1. Kecamatan Alak meliputi: Kelurahan Alak, Nun Baun Sabu, Nun Baun Delha, Namosain, dan Nunhila. 2. Kecamatan Kota Lama meliputi: Kelurahan Fatubesi, dan Airmata. 3. Kecamatan Kelapa Lima meliputi: Kelurahan Lasiana, dan Oesapa Barat. Implementasi program CCD-IFAD sejak tahun 2013 hingga tahun 2014 telah menjangkau 9 Kelurahan di Kota Kupang dan letaknya dapat dilihat dalam Gambar 1
Gambar 1. Peta Lokasi Survei Kajian Sumberdaya Pesisir dan Laut Kota Kupang 2013 (Sumber: Modifikasi dari Kota Kupang Dalam Angka 2013)
LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Page 4
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Program CCD-IFAD disetiap lokasi Kelurahan telah dilaksanakan melalui pembentukan kelompok masyarakat yang terdiri dari: Kelompok usaha pengolahan hasil perikanan ( 30 kelompok) ; Kelompok usaha penangkapan ikan ( 16 kelompok ) ; Kelompok usaha pemasaran ikan ( 19 kelompok) ; Kelompok budidaya ikan (2 kelompok) ; Kelompok Infrastruktur ( 9 kelompok ) ; Kelompok Kerja Desa(VWG) 9 kelompok ; serta Kelompok Pengelolaan Sumberdaya (9 kelompok ). Pelaksanaan program CCD-IFAD Kota Kupang tahun 2014 terfokus pada kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 1. Pembentukan layanan fasilitator (TPD/Penyuluh). 2. Sosialisasi desa. 3. Review kegiatan desa berbasis masyarakat. 4. Pertemuan desa(perencanaan, pengawasan, dan evaluasi). 5. Pelatihan dan peningkatan kapasitas pokmas. 6. Pertemuan pokmas antar desa untuk sharing pembelajaran. 7. Perlengkapan inventori sumberdaya berbasis masyarakat. 8. Pondok informasi. 9. Penyadaran masyarakat. 10. Bimbingan teknis bagi kelompok tabungan(grameen bank). 11. Fasilitasi P3MP. 12. Pelatihan Co- management group . 13. Dana community enterprise group and infrastructure(BLM). 14. Market awareness. 15. Sinkronisasi perencanaan dan koordinasi. 16. Pertemuan teknis. 17. Kegiatan penunjang CCD-IFAD. Implementasi kegiatan telah dilaksanakan berkat kerjasama, koordinasi dan komunikasi antara Tim PIU, TPD, pemerintah, dan konsultan PIU serta semua kelompok masyarakat penerima manfaat program CCD-IFAD. Implementasi kegiatan tidak dilihat dari jumlah kegiatan yang telah dimplementasikan saja tetapi kualitas kegiatan dengan komitmen yang kuat maka implenmentasi kegiatan yang dicapai merupakan ukuran kinerja atau ukuran keberhasilan pelaksanaan program CCD-IFAD, sehingga dapat menjadi indicator untuk keberlanjutan program di tahun 2015
3. PENCAPAIAN, PROSES DAN STRATEGIIMPLEMENTASI KEGIATAN KOMPONEN 1 – CCDP-IFAD TAHUN 2014 3.1.
PEMBENTUKAN KELOMPOK MASYARAKAT
Pembentukan kelompok masyarakat dimulai dengan pendekatan TPD, penyuluh , fasilitator bekerjasama dengan Lurah dan VWG yang telah dibentuk bersama sama melakukan identifikasi terhadap anggota masyarakat yang mungkin dapat menjadi sasaran penerima bantuan, dengan persyaratan : LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Page 5
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
1. belum pernah mendapat bantuan pemerintah , tetapi memiliki kegiatan usaha di bidang perikanan 2. Belum memiliki usaha tetapi memiliki komitmen kuat untuk melakukan kegiatan usaha perikanan 3. Masyarakat yang mau bekerja secara berkelompok dan memiliki komitmen kuat untuk meningkatkan pendapatan keluarganya Berdasarkan beberapa persyaratan yang ada maka masyarakat yang terpilih dapat dijadikan sebagai anggota kelompok dan mau siap bekerjasama untuk kemajuan kelompok. Jika bersedia menjadi bagian dari kelompok maka didaftarkan untuk dilakukan verifikasi oleh Komite pemberdayaan . hasil Verifikasi kelompok kemudian oleh TPD dikumpulkan bukti KTP untuk selanjutnya dibuatkan SK Kelompok ( contoh SK terlampir). Setelah kelompok dibentuk dan diverifikasi oleh DOB , maka kelompok melakukan pertemuan untuk membuat rencana kerja , berdasarkan hasil sosialisasi desa dan pertemuan desa yang dilakukan oleh PIU di masing masing kelurahan . Kelompoik yang dimaksud meliputi kelompok usaha ( kelompok penangkapan ikan, kelompok pemasaran ikan segar, kelompok pengolahan ikan , kelompok pengelola sumberdaya pesisir yang secara spesifik khusus di PIU kota Kupang menggunakan istilah POKMASWAS , dengan anggota antara 5-10 orang dengan perbandingan perempuan dan laki laki ikut berada dalam satu kelompok. Ada juga kelompok infrastruktur yang membantu merencanakan juga membuat berbagai kebutuhan kelompok usaha maupun kelompok Pengelola Sumberdaya agar rencana kerjanya dapat dilaksanakan secara partisipatif , melibatkan masyarakat. Secara khusus untuk kelompok infrastruktur dibantu oleh masyarakat dari kelompok untuk memperlancar kegiatan misalnya pembangunan Pondok informasi , keterlibatan masyarakat sebagai kontribusi tenaga maupun sumbangan lahan secara hibah untuk lokasi fisik bangunan tertentu, seperti di Kelurahan Alak masyarakat menghibahkan tanah (kepada pihak kelurahan ) untuk pembangunan Pondok Informasi yang selanjutnya akan digunakan secara berkelanjutan untuk kegiatan kemasyarakatan , bukan hanya untuk kegiatan IFAD
Gambar 2. Contoh Lahan yang diberikan untuk pondok informasi
LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Page 6
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
3.2. PENILAIAN DESA BERBASIS MASYARAKAT 9 DESA Secara khusus untuk penilaian desa berbasis masyarakat , maka TPD berkoordinasi dengan Penyuluh dan Konsultan bersama PIU membuat form khusus untuk menilai masing masing kelurahan dengan berbagai aktifitas yang dilakukan. Penilaian desa meliputi : 1. Penilaian terhadap keterlibatan VWG dan pihak kelurahan 2. Penilaian masing masing kelompok secara spesik untuk kelompok usaha ( kelompok penangkapan, kelompok pemasaran, kelompok pengolahan)kelompok infrastruktur dan kelompok pengelola sumberdaya pesisir 3. Hal hal yang dinilai untuk kelompok infrastruktur, dan kelompok Pengelola Sumberdaya Pesisir (POKMASWAS) antara lain a. Penilaian terhadap penggunaan dana sesuai rencana b. Melibatkan masyarakat untuk berkontribusi c. Memanfaatkan peralatan yang tepat d. Aktifitas anggota dalam melakukan tugas dan tanggungjawab e. Partisipasi dan akti tidaknya anggota 4. Hal hal yang dinilai untuk kelompok usaha adalah : a. Penggunaan dana sesuai rencana kelompok b. Peralatan digunakan secara bertanggungjawab c. Setelah menggunakan peralatan dibersihkan dan disimpan secara baik d. Tidak menggunakan untuk keperluan pribadi atau keluarga e. Peralatan yang diberikan dalam kondisi baik atau rusak f. Kontinuitas produksi g. Kesadaran menabung h. Aktifitas anggota Hasil penilaian desa terbukti bahwa masing masing Kelurahan dengan kemajuannya sangat bervariasi , seperti terlihata pada Tabel 1. Kelurahan
Jenis Kelompok (kemajuan Kegiatan dan aktifitas produksi ) Usaha (%)
Infras. (%)
Aktifitas anggota (%)
Pemanfaatan Dana (%)
Pemanfaatan Peralatan (%)
Kondisi Peralatan (Baik/Rusak)
%
PSDP
Keterangan
(%)
LASIANA
90
90
100
90
100
100
BAIK
Cukup berproduksi
NUNBAUN SABU
80
90
100
95
100
100
BAIK
MASALAH BUDIDAYA DAN PEMASRAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN
LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Page 7
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
NUNBAUN DELHA
80
95
100
95
100
100
BAIK
KOORDINASI VWG CUKUP BAIK
NUNHILA
70
95
100
95
100
95
BAIK
ADA PERALATAN YANG BELUM DIGUNAKAN DENGAN BAIK
OESAPA BARAT
95
95
100
95
100
100
BAIK
PERLU PENINGKATA N PRODUKSI
AIRMATA
90
100
100
90
100
100
BAIK
PERLU LOKASI PEMASARAN IKAN SEGAR
ALAK
90
100
100
90
100
100
BAIK
KETERLIBATA N ANGGOTA PERLU DITINGKATK AN
FATUBESI
85
100
100
90
100
100
BAIK
MAKSIMALK AN AKTIFITAS KELOMPOK
NAMOSAIN
70
100
100
70
100
100
BAIK
PERLU PENINGKATA N PEMAHAMA N AKTIFITAS ANGGOTA
Secara khusus untuk aktifitas keanggotaan kelompok akan ditiunjau kembali disesuaikan dengan keadaan real kelompok , tidak memaksakan jumlah kelompok sampai 10 orang tetapi dengan 5 orang anggota khgusus kelompok pengolahan maka tetap melakukan kegiatan produksi Untuk kelompok pemasaran , keaktifan anggota kelompok direvisi dengan menarik peralatan dari anggota yang tidak aktif untuk diberikan kepada anggota baru yang akan bergabung dalam kelompok pemasaran Untuk kelompok Pengelola Sumberdaya Pesisir atau POKMASWAS maka penyusunan draft dokumen DPL disusun secara partisipatif melibatkan seluruh tokoh dalam masyarakat yang bersama sama menentukan titik titik pada pesisir pantai yang menjadi daerah perlindungan , pada konsultasi public ke II sekaligus menetapkan berbagai sangsi atas kesepakatan bersama.
LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Page 8
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Penailaian desa dilakukan secara terus menerus dengan berbagai modifikasi yang disepakati bersama sesuai dengan pengembangan kelompok dan aktifitasnya.
3.3.
SOSIALISASI DI 6 DESA
Sosialisasi program CCD IFAD yang dilakukan di 6 kelurahan baru bertujuan memberikan pemahaman dan membuka wawasan masyarakat , sehingga masyarakat yang memiliki keinginan kuat serta komitmen untuk meningkatkan pendapatannya dapat bergabung dan terlibat secara langsung dalam pembangunan perikanan dan laut. Upaya mensosialisasikan program yang penting bagi masyarakat unhtuk membangun dirinya sendiri dengan meningkatkan kemampuan atau potensi yang ada padda dirinya dan akan dibantu melalui stimulan dari program dan didampingi oleh tenaga pendamping untuk membantu masyarakat yang terlibat dalam kelompok untuk usaha, untuk membangun infrastruktur pendukung dan untuk menjadi pionir dalam hal pengelolaan sumberdaya yang berimplikasi bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat dan juga keberlanjutan dari sumberdaya pesisir dan laut itu sendiri. Sosialisasi di 6 desa mendapat perhatian yang baik dari Lurah dan tokoh masyarakat sehingga di setiap kelurahan dapat dibentuk VWG dan kelompok infrastruktur untuk menunjang kelompok usaha dan kelompok pengelola sumberdaya pesisir , dengan berbagai bantuan moril dan kontribusi positif sehingg memperlancar proses perencanaan di tingkat kelompok realisasi kegiatan dan monitoring serta evaluasi produktivitas masing masing kelompok , sehingga jika ada kendala atau masalah maka koordinasi yang dilakukan bersama tenaga pendamping , VWG lurah sebagai komite pemberdayaan dapat secara partisipatif melakukan tindakan perbaikan demi keberlanjutan usaha dan peningkatan pendapatan masyarakat baik secara individu maupun kelompok .
Gambar 3. Sosialisasi melalui pertemuan desa
3.4. PROSES DAN PENYALURAN BLM Proses penyaluran BLM bagi kelompok yang terbentuk dilakukan melalui tahapan : 1. Kelompook masyarakat terbentuk pada masing masing kelurahan 2. Kelompok membuat perencanaan sesuai dengan usaha dan aktifitas kelompok
LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Page 9
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
3. Perencanaan dalam bentuk proposal diverifikasi oleh VWG dan dilanjutkan ke PIU untuk dilakukan validasi proposal oleh PIU dan Konsultan serta DOB 4. Hasil validasi kemudian disahkan oleh PIU untuk didanai sesuai dengan kebutuhan kelompok dan realistis 5. Kelompok membuka rekening untuk masing masing kelompok 6. Setelah proposal disetujui maka bendahara PIU melakukan proses untuk dana disalurkan langsung untuk masing masing kelompok sesuai nomor rekeningnya 7. Kelompok akan merealisasikan rencananya dengan didampingi TPD untuk mengambil dana di Bank yang dituju ( BRI ) untuk PIU kota Kupang 8. Setiap pencairan harus ditanda tangani oleh kelompok dan setiap pembelanjaan kelompok harus disertai bukti pembelian 9. Secara khusus untuk peralatan yang diperlukan kelompok maka bersama TPD akan melihat kualitas barang yang dibeli agar dapat dipergunakan sesuai peruntukan 10. Seluruh penerimaan dan pengeluaran kas dari hasil pencairan BLM dibuat laporan pertanggungjawaban kelompok mengetahui VWG dan Lurah sebagai Komite Pemberdayaan.
LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Page 10
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Dana BLM untuk tahun 2014 seluruhnya telah disalurkan sesuai Nomor Rekening masing masing Kelompok , seperti tercantum pada Tabel 1. Tabel 1 Realisasi dana BLM untuk tahun 2014 Kab/Kota Kota Kupang
Kecamatan Kelapa Lima
Kelurahan Lasiana
Kelompok Infrastruktur
Jenis kegiatan - Jalan setapak
Rencana 81,285,000
Realisasi 81,285,000
100
No Rekening
L -
P -
10,000,000
10,000,000
100
-
-
-Jalan Cendawan -Lampu solar cell Para para penjemuran 4 unit Bersih Pantai, Papan Himbauan
Kupang
Kelapa Lima
Lasiana
Kelompok Pengelola Sumberdaya (POKMASWAS)
Kota Kupang Kota Kupang Kota Kupang Kota Kupang Kota Kupang
Kelapa Lima
Lasiana
Ikan Paus
Penangkapan Ikan
48,750,000
48,750,000
100
0039-01-008084-53-8
10
-
Kelapa Lima
Lasiana
Listra
22,116,000
100
0039-01-008031-53-5
-
10
Lasiana
Sehati Bersama
Pengolahan Abon Ikan dan Dendeng Ikan Pengolahan Abon Ikan
22,116,000
Kelapa Lima
22,116,000
22,116,000
100
0039-01-008008-53-2
-
10
Kelapa Lima
Lasiana
Mitra Usaha I
22.116.000
22.116.000
100
0039-01-008014-53-3
-
10
Kelapa Lima
Lasiana
Mitra Usaha II
Pengolahan Dendeng Ikan Pengolahan Abon Ikan
22,116,000
22,116,000
100
0039-01-008019-53-3
-
10
Kota Kupang Kota Kupang
Alak
Alak
Karya Laut
206,383,000 37,379,000
206,383,000 37,379,000
100
0039-01-008088-53-2
10
-
Alak
Alak
Tekad Maju
20,157,000
20,157,000
100
0039-01-008041-53-0
0
9
Kota Kupang Kota Kupang Kota Kupang
Alak
Alak
Kepiting Halus
Pemasaran
39,400,000
39,400,000
100
0039-01-008043-53-2
8
2
Alak
Alak
Jayanti
20,157,000
20,157,000
100
0039-01-008039-53-3
-
8
Alak
Alak
Infrastruktur
81,285,000
81,285,000
100
-
-
Kota Kupang
Alak
Alak
Pengelola Sumberdaya (POKMASWAS)
Pengolahan Dendneng Ikan Gudang Ikan, Ruang Proses Para para Penjemuran 6 unit Bersih pantai, papan himbauan, pembelian anakan mangrove
11,600,000
11,600,000
100
-
-
Kota Kupang Kota Kupang Kota Kupang Kota Kupang
Alak
Namosain
Seroja
Pengolahan Bakso
209,978,000 22,650,000
209,978,000 22,650,000
100
0039-01-008024-53-8
-
10
Alak
Namosain
Lestari Fish
Pengolahan Dendeng
19,050,000
19,050,000
100
0039-01-008033-53-7
-
10
Alak
Namosain
Ocean
Pengolahan Se’I ikan
13,346,000
13,346,000
100
0039-01-008091-53-5
-
10
Alak
Namosain
Arwana
Pengolahan Abon Ikan
18,769,000
18,769,000
100
0039-01-008525-53-4
-
9
LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Pengolahan ( Ikan Asin Kering) Pengolahan Dendeng Ikan
Page 11
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Kota Kupang Kota Kupang
Alak
Namosain
Lion Fish
Alak
Namosain
Pengelola Sumberdaya (POKMASWAS)
Kota Kupang
Alak
Namosain
Infrastruktur
Kota Kupang Kota Kupang
Alak
Nunbaun Sabu
Alak
Nunbaun Sabu
Infrastruktur Kelurahan NBS Infrastruktur NBS
Kota Kupang
Alak
Nunbaun Sabu
Kota Kupang Kota Kupang Kota Kupang Kota Kupang Kota Kupang Kota Kupang
Alak
Nunbaun Sabu
Pengelola Sumberdaya (POKMASWAS) Ikan Tenggiri
Alak
Nunbaun Sabu
Nusantara 12
Alak
Nunbaun Sabu
Alak
Pengolahan Dendeng Ikan Bersih Pantai, papan Himbauan,Pembelian anakan, Transplantasi karang, Bak Air, Pipa Air dan instalasi, Dinamo air Shimitsu, Rumah Asap, Atap Sumur, Para para penjemuran
-
10
100
-
-
68,650,000
100
-
-
194,120,000 50,000,000
194,120,000 50,000,000
100
10
-
Tempat Pemasaran, Para Para Penjemuran, Tempat Pemanggangan ikan, Rehabilitasi Kolam Budidaya Bersih Pantai, Papan Himbauan, Pembelian anakan, Penangkapan Ikan
74,135,000
74,135,000
100
Pondok Informasi
19,050,000
19,050,000
100
32,605,000
32,605,000
68,650,000
11,300,000
100
48,750,000
48,750,000
100
Penangakapn Ikan
46,394,000
46,394,000
Kerapu Merah
Pemasaran
29,680,000
Nunbaun Sabu
Ubur –ubur
Pemasaran
Alak
Nunbaun Sabu
Mina Usaha
Alak
Nunbaun Sabu
Suka Maju
Pengolahan ( Abon ikan lele) Budidaya ( ikan lele)
Alak
Nunbaun Dela
Alak
Nunbaun Dela
Kota Kupang
Alak
Nunbaun Dela
Kota Kupang Kota Kupang Kota Kupang Kota Kupang Kota Kupang
Alak
Kota Kupang
Infrastruktur Kelurahan NBD Infrastruktur NBD
Pondok Informasi
0039-01-006138-53-5
-
11,300,000
Kota Kupang Kota Kupang
0039-01-008154-53-7
-
-
7830-01-000797-53-2
10
-
100
0039-01-008005-53-4
10
-
29,680,000
100
0039-01-008021-53-0
8
2
30,150,000
30,150,000
100
0039-01-008505-53-4
7
3
29,776,000
29,776,000
100
0039-01-008025-53-4
0
9
49,550,000
49,550,000
100
0039-01-008036-53-5
8
2
369,735,000 50,000,000
369,735,000 50,000,000
100
0039-01-006136-53-3
5
-
218,000,000
218,000,000
100
-
-
10,750,000
10,750,000
100
-
-
55,000,000
55,000,000
100
7830-01-000795-53-0
10
-
Nunbaun Dela
Pengelola Sumberdaya(POKM ASWAS) Lumba Lumba
Jalan setapak, Tempat pemasaran ikan, Lampu solar cell Bersih Pantai, Papan Himbauan, Pembelian Anakan, Penangkapan Ikan
Alak
Nunbaun Dela
Baracuda
Penangkapan Ikan
55,000,000
55,000,000
100
7830-01-000753-53-8
10
-
Alak
Nunbaun Dela
Tenggiri
Penangkapan Ikan
55,000,000
55,000,000
100
7830-01-000797-53-2
10
-
Alak
Nunbaun Dela
Merlin
Pemasaran ( Jual- Beli)
33,830,000
33,830,000
100
7830-010000798-53-8
7
3
Alak
Nunbaun Dela
Kerapu
Pemasaran ( Jual – Beli)
43,175,000
43,175,000
100
7830-01-000794-53-4
9
1
Alak
Nunbaun Dela
Gracia
Pengolahan ( Nugget)
17,882,000
17,882,000
100
7830-01-000799-53-4
-
10
LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Page 12
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Kota Kupang
Alak
Nunbaun Dela
Real Fish
Pengolahan ( Bakso)
23,941,000
23,941,000
100
7830-01-000800-53-9
3
7
Kota Kupang Kota Kupang
Alak
Nunhila
Pondok Informasi
Alak
Nunhila
Infrastruktur Kelurahan Nunhila Infrastruktur Nunhila
562,578,000 50,000,000
562,578,000 50,000,000
100
0039-01-006148-53-0
10
-
Selter, Rumah asap, Para Para Penjemuran, Rehabilitasi Kolam Budidaya ikan lele
221,000,000
221,000,000
100
Diproses ke nomor rekening , Jumat, 5 September 2014
-
-
Kota Kupang
Alak
Nunhila
Pengelola Sumberdaya (POKMASWAS)
Bersih Pantai, Papan Himbauan, Pembelian Anakan, Transplantasi Karang
32,255,000
32,255,000
100
Diproses ke nomor rekening , Jumat, 5 September 2014
-
-
Kota Kupang Kota Kupang Kota Kupang Kota Kupang Kota Kupang
Alak
Nunhila
Harapan Baru
Budidaya Lele
10,935,000
10,935,000
100
0039-01-008526-53-0
6
2
Alak
Nunhila
Golden
Penangkapan Ikan
55,000,000
55,000,000
100
0039-01-008028-53-2
10
-
Alak
Nunhila
Camar
Penangakapan Ikan
55,000,000
55,000,000
100
0039-01-008027-53-6
9
-
Alak
Nunhila
MD
Pengolahan Se’I Ikan
18,611,000
18,611,000
100
0039-01008011-53-5
-
8
Alak
Nunhila
Rocket
Pengolahan Dendeng Ikan
16,223,000
16,223,000
100
0039-01008156-53-9
-
8
Kota Kupang
Alak
Nunhila
Mata Ruba Dara
Pemasaran
25,808,000
25,808,000
100
0039-01-008029-53-8
8
2
Kota Kupang
Kota Lama
Airmata
Infrastruktur Kelurahan Airmata
Pondok Informasi
484,832,000 50,000,000
484,832,000 50,000,000
100
0039-01-006203-53-4
7
3
Kota Kupang
Kota Lama
Airmata
Infrastruktur Asirmata
Jalan setapak dan dinding penahan
33,100,000
33,100,000
100
Diproses ke nomor rekening , Jumat, 5 September 2014
-
-
Kota Kupang
Kota Lama
Airmata
28,700,000
100
Diproses ke nomor rekening , Jumat, 5 September 2014
-
-
Kota Lama
Airmata
Bersih Daerah Aliran Sungai, Papan Himbauan, Penangkapan Ikan
28,700,000
Kota Kupang Kota Kupang Kota Kupang Kota Kupang Kota Kupang Kota Kupang
Pengelola Sumberdaya (POKMASWAS) Kasih
45,781,000
45,781,000
100
0039-01-008565-53-4
8
-
Kota Lama
Airmata
Lumba Lumba
Penangkapan Ikan
45,549,000
45,549,000
100
0039-01008567-53-6
8
-
Kota Lama
Airmata
Selam
Penangkapan Ikan
45,225,000
45,225,000
100
0039-01-008566-53-0
8
-
Kota Lama
Airmata
Muara
Penangkapan Ikan
47,000,000
47,000,000
100
0039-01-008155-53-3
7
1
Kota Lama
Airmata
Trikora
39,897,000
39,897,000
100
0039-01-008142-53-0
9
-
Kota Lama
Airmata
Tunas Baru
Pemasaran ( Jual – Beli) Pengolahan Abon Ikan
100
0039-01-008144-53-2
-
8
3488-01-030263-53-4
5
-
21,116,000
21,116,000
356,368,000 50,000,000
356,368,000 50,000,000
100
Kota Kupang
Kota Lama
Fatubesi
Infrastruktur Kelurahan fatubesi
Pondok Informasi
Kota Kupang
Kota Lama
Fatubesi
Infrastruktur
Rumah asap, Tempat Pemasaran Ikan
65,435,000
65,435,000
100
-
-
Kota Kupang
Kota Lama
Fatubesi
Pengelola Sumberdaya
28,700,000
28,700,000
100
-
-
Kota Kupang
Kota Lama
Fatubesi
Kalpataru I
Bersih Pantai, Papan Himbauan, Pembelian Anakan Pengolahan Nugget Ikan
22,953,000
22,953,000
100
1
9
LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
3488-01-031180-53-5
Page 13
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Kota Kupang Kota Kupang
Kota Lama
Fatubesi
Tuna
20,686,000
20,686,000
100
3488-01-031179-53-4
-
10
Ikan Mas
Pengolahaan abon Ikan Pengolahaan Se’i Ikan
Kota Lama
Fatubesi
16,993,000
16,993,000
100
3488-01-031183-53-3
3
7
Kota Kupang
Kota Lama
Fatubesi
Kalpataru I
Pemasran ( Jual – Beli )
47,980,000
47,980,000
100
3488-01-031176-53-6
9
1
Kota Kupang
Kelapa Lima
Fatubesi
Kalpataru II
38,130,000
100
3488-01-031371-53-4
8
2
Teratai
Pemasaran ( Jual – Beli ) Penagkapan Ikan
38,130,000
Fatubesi
46,800,000
46,800,000
100
3488-01-031182-53-7
10
-
Kota Kupang Kota Kupang
Kelapa Lima
Oesapa Barat
Pondok Informasi
337,677,000 50,000,000
337,677,000 50,000,000
100
4677-01-025585-53-1
4
1
Kelapa Lima
Oesapa Barat
Infrastruktur Pembangunan Infrastruktur
Para para Penjemuran, Rumah Asap
21,125,000
21,125,000
100
-
-
Kota Kupang
Kelapa Lima
Oesapa Barat
Pengelola Sumberdaya (POKMASWAS)
48,855,000
48,855,000
100
-
-
Kota Kupang Kota Kupang Kota Kupang
Kelapa Lima
Oesapa Barat
UKM Mandiri
14,082,000
14,082,000
100
4677-01-026780-53-2
-
10
Kelapa Lima
Oesapa Barat
Kamboja
Bersih Pantai, Papan Himbauan, Pembelian Anakan, Transplantasi Karang Pengolahan Dendeng Ikan Pengolahan Abon Ikan
17,645,000
17,645,000
100
4677-01-026781-53-8
-
10
Kelapa Lima
Oesapa Barat
Usaha Baru Mandiri
Penangakapn Ikan
50,000,000
50,000,000
100
4677-01-026783-53-0
9
-
Kota Kupang
Kelapa Lima
Oesapa Barat
Kakap Merah
Pemasaran
22,005,000
22,005,000
100
4677-01-026786-53-8
8
0
Oesapa Barat
Paradiso
Pemasaran
32,130,000
32,130,000
100
4677-01-026813-53-9
9
0
Oesapa Barat
Flamboyan
Pengolahan ( ikan se’I )
15,658,000
15,658,000
100
4677-01-026786-53-8
0
10
TOTAL
271,500,000
271,500,000
2,993,171,000
2,993,171,000
Jumlah dana BLM yang tersalur kepada masing masing kelompok dipergunakan sesuai perencanaan kelompok dan dilaporkan penggunaannya kepada PIU dengan didampingi oleh TPD diawasai penggunaannya oleh VWG dan lurah sebagai DOB.
LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Page 14
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
3.5 PERLENGKAPAN INVENTORY SUMBERDAYA Perlengkapan inventory sumberdaya direalisasikan berupa penyediaan peralatan seperti senter , life jacket , alat snorkeling, kamera bawah air, dll dipersiapkan untuk berbagai kegiatan pemantauan dan pengawasan sumberdaya pesisir dan laut dan menjadi inventaris PIU dalam rangka membantu kelompok Pengelola Sumberdaya Pesisir ( secara khusus di PIU Kota Kupang menggunakan istilah POKMAWAS) setelah disetujui berbagai dokumen DPL dari masing masing Keluraha. Perlengkapan inventory sumberdaya pesisir akan dipergunakan untuk perlengkapan pengawasan kegiatan pemanfaatan sumberdaya pesisir dan laut di lokasi sasaran 9 kelurahan , dengan melakukan koordinasi antar kelompok pengelola sumberdaya pesisir dan laut. Perlengkapan inventory sumberdaya pesisir diadakan sebagai saran penunjang bagi kelompok pengelola sumberdaya pesisir, sekaligus untuk 7 kelurahan dari lokasi 9 kelurahan, akan dibuat dokumen DPL yaitu Kelurahan NBS,NBD,Namosain,Nunhila,Fatubesi,Oesapa Barat dan lasiana , sedangkan untuk kelurahan Alak dan Fatubesi akan dibuat tata ruang pelabuhan ( keluar masuk perahu atau kapal ikan dari nelayan dan area transportasi). 3.6 PONDOK INFORMASI Pondok informasi untuk 9 kelurahan sebagai sarana fisik bangunan yang dibangun untuk tempat berbagai kegiatan pertemuan kelompok, dan sekaligus merupakan kantor bagi TPD dalam arti bahwa kegaitan pendampingan oleh Tenaga Pendamping Desa akan secara terus menerus ada dan berkantor di Pondok informnasi untuk memudahkan pengawasan dan koordinasi dengan kelompok masyarakat, VWG maupun pihak kelurahan dalam hal memaantau seluruh aktifitas di lapangan . Pondok informasi dibangun dengan biaya lima puluh juta rupiah menggunakan lahan yang dimiliki oleh penmerintah atau hibah masyarakat yang ditandai dengan berita acara hibah untuk pihak kelurahan menggunakan demi kepentingan masyarakat. Pondok informasi dirancang oleh kelompok infrastruktur dan dibangun secara bersama sama dengan kontribusi tenaga dari masyarakat secar4a bergotong royong , kelompok usaha dan kelompok pengelola sumbedaya membantu dalam hal menyiuapkan tenaga sebagai kontribusi positif dalam membangun pondok informasi di setiap kelurahan.
Gambar 3 Contoh Pondok Informasi di Kelurahan Lasiana dan Kelurahan Alak LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Page 15
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Gambar 4 . Pondok Informasi kelurahan Nunhila
Gambar 5. Pondok Informasi Kelurahan Airmata Pondok informasi bukan hanya untuk acara pertemuan kelompok tetapi dipergunakan untuk kegiatan kemasyarakatan lainnya seperti aktivitas Penimbangan Balita, Sekolah MInggu atau kegiatan masyarakat lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan tali persaudaraan sosial masyarakat.
3.7 PENYADARAN MASYARAKAT Kegiatan penyadaran masyarakat dilakukan untuk memberikan informasi baik secara langsung kepada masyarakat melalui aktifitas dan kegiatan masyarakat di lapangan , maupun secara tidak lengsung melalui media cetak dan elektreonik. Kegiatan penyadaran masyarakat yang telah dilakukan antara lain: 1. 2. 3. 4. 5.
Informasi media cetak untuk Koran lokal Pembuatan Liflet Pembuatan news letter Pembuatan stiker Pembuatan foto berdurasi pendek
Media yang dibuat selanjutnya disebarkan ke masyarakat dengan cara dibagi secara gratis ke beberapa lokasi : 1. Ke masyarakat 9 Kelurahan 2. SKPD di kota Kupang dan LSM yang terkait ( Dinas Koperasi, Kantor Walikota Kupang, Dinas Perindustrian , DKP Provinsi, Balai Konservasi, TNC, Kantor Gubernur Provinsi NTT , POLAIR,) LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Page 16
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
3. Membagi secara terbuka di lokasi publik 4. Konas 6 di Surabaya untuk pengunjung Pameran Penyadaran masyarakat yang dilakukan secara simultan dengan harapan mampou memberikan informasi tentang upaya peningkatan pendapatan masyarakat pesisir dengan kegiatan usaha yang produktif serta upaya pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut yang berkelanjutan bukan hanya untuk kelompok masyarakat sasaran IFAD tetapi untuk seluruh masyarakat , agar wawasan masyarakat menjadi lebih terbuka memahami pembangunan masyarakat pesisir menuju masyarakat mandiri
Gambar 6. Contoh Liflet
3.8 BIMTEK BAGI KELOMPOK TABUNGAN Kegiatan BIMTEK bagi kelompok tabungan secara khusus dilakukan di PIU kota Kupang telah dilaksanakan untuk perwakilan kelompok masyarakat yang hadir sebagai peserta, dengan pembicara dari PMO , dari Koperasi Swasti Sari dan dari Bank NTT sebagai narasumber yang membuka wawasan untuk meningkatakan kebiasan menabung dan menggunakan fasilitas tabungan yang diberikan untuk selanjutnya sanggup mengelola keuangan tabungan untuk meningkatkan usaha. Kelompok Tabungan secara khusus belum terbentuk , karena berbagai kendala , seperti kebiasaan menabung yang merupakan masalah sosial dan pribadi yang mempengaruhi komitmen setiap orang. Kondisi sosial budaya masyarakat secara khusus masyarakat pesisir masih belum memiliki kemauan dan kebiasaan menabung , sehingga sementara ini masih terus dilakukan penyadaran masyarakat tentang menabung , dimulai dari kebiasaan individu menabung dalam kelompok usaha , kemudian menjadikan menabung sebagai kebiasaan yang baik . Kelompok tabungan di Kota Kupang untuk program CCD IFAD direncanakan tahun 2015 baru dibentuk kelompok , sedangkan sampai bulan Desember masih melakukan pendekatan untuk kesediaan perempuan pesisir menjadi anggota kelompok Tabungan secara khusus.
LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Page 17
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
3.9 FASILITASI P3MP Kegiatan fasilitasi P3MP trelah dilaksanakan dengan pembentukan pengurus P3MP yang diambil dari unsur HNSI,LSM dan Perguruan Tinggi. Hasil pertemuan pengurus telah dibuat rencana kerja P3MP , sudah dilakukan sosialisasi oleh PMO , sekaligus memfasilitasi pengurus P3MP memahami tugas dan tanggunjawabnya. Kegiatan yang dilakukan P3MP adalah melakukan sosialisai tentang program kerjanya ke 9 Kelurayaitu sosialisai tentang penyakit HIV dan AIDS sekaligus didalamnya juga memfasilitasi kelompok Pengelola Sumberdaya Pesisir dan Tokoh masyarakat untuk rencana penyusunan dokumen Daerah Perlindungan Laut ( DPL ) . Kegiatan yang dilakukan juga merupakan upaya P3MP untuk hadir memberikan penyadaran secara sosial budaya kepada masyarakat pesisir , agar dapat berdiri sendiri mengatasi berbagai keterbatasan sosialnya , dan mampu bekerja secara berkualitas untuk menunjang peningkatan pendapatan keluarga.
Gambar 7. Sosialisai P3MP dan kegiatan Sosialisai HIV AIDS serta konsultasi public
3.10 PEMBENTUKAN DAN PELATIHAN CO- MANAGEMENT GROUP Kegiatan pembentukan dan pelatihan co management group telah dilaksanakan sebagai bentuk upaya menjaga kesinambungan dan keberlanjurtan sumberdaya pesisir , co management group dibentuk untuk melakukan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut yang berkelanjutan . Kegiatan poelatihan juga bertujuan untuk membuka wawasan kelompok masyarakat agar melakukan setiap kegiatan di pesisir dan laut mampu memberikan kontribusi positif bagi kondisi sumberdaya yang ada sehingga tidak melakukan kegaiatan yang merusak lingkungan tetapi bertindak sebagai pionir dalam hal melakukan usaha di bidang perikanan dan kelautan disertai upaya menjad=ga sumberdaya peasisir yang tersedia sehingga , sumberdaya pesisir dan laut tetap terpelihara sebagai sumber pendapatan masyarakat yang berkelanjutan. Kegiatan yang dilakukan jiuga agar setiap pokmas mengidentifikasi potensi sumberdaya yang ada pada masing masing kelurahan , mampu memanfaatkan potensi yang ada dengan melakukan LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Page 18
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
berbagai perencanaan yang bertujuan untuk meningkatakn pendapatan di satu sisi tetapi mampu menjaga kelestarian sumberdaya pesisir dan laut secara berkelanjutan. Upaya yang dilakukan antara lain adalah adanaya rencana pembuatan daerah perlindungan laut, penanaman papan himbauan untuk masrakat, serta upaya konservasi sumberdaya pesisir seperti penanaman anakan mangrove, kelapa , beringin dan ketapang .
3.11 WORKSHOP COASTAL MARINE RESOURCE CO MANAGEMENT Kegiatan workshop coastal marine resource co management plans telah dilaksanakan juga dengan kegiatan persiapan detailed villages coastal marine co management plans , melibatkan unsur pemerintah dari kelurahan , unsure tokoh agama, tokoh masyarakat , karang taruna dan tokoh pemuda yang peduli kepada pengembangan masyarakat pesisir. Pesrta yang hadir mampu menjadi anggota kelompok yang peduli pada pengembangan sumberdaya peisir yang berkelanjutan. Kegiatan yang dilakukan mampu memberikan gambaran dan memacu motivasi masyarakat sebagai subjek pembangunan pesisir dan laut yang berkelanjutan. Selanjutnya kelompok masyarakat yang terbentuk dari berbagai perwakilan tokoh masyarakat untuk menyususn rencana pengelolaan sumberdaya pesisir yang berkelanjutan di 9 kelurahan pesisir kota Kupang. Kelompok masyarakat yang terbentuk sebagai kelompok pengelaola sumberdaya pesisir dan laut juga mendapt rujukan dari hasil survey potensi sumberdaya yang dilakukan noleh Perguruan Tinggi sehingga, perencanaan pelestariuan dan pemanfaatan pesisir dan laut tidak keluar dari potensi sumberdaya yang dimiliki serta kekhususannya masing masing kerlurahan.
Gambar 8 Kegiatan workshop coastal marine resource co management
LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Page 19
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Gambar 9 Kegiatan Konsultasi public untuk pembuatan DPL dan gerakan bersih pantai
3.12 PENYUSUNAN DAN PELATIHAN SYSTEM MONITORING SUMBERDAYA PESISIR Kegiatan penyusunan dan pelkatihan system monitoring telah dilaksanakan dengan memberikan pelatihan khusus untuk kelompok sumberdaya pesisir secara khusus di PIU Kupang dikenal dengan POKMAWAS , kelompok ini diberikan pelatihan khusus oleh bagian pengawasan sumberdaya pesisir dan laut , dan telah diberikan kesempatan untuk mebuat kartu khusus untuk menjadi anggota dalam hal pengawasan sumberdaya pesisir dan laut. Kelompok dilataih untuk menyusun system monitoring sumberdaya pesisir dengan mencatat berbagai kegiatan yang dianggap dapat berakibat merugikan lingkungan atau merusak lingkungan untuk dicatat dan diberikan laporan kepada pihak pengawasan untuk ditindaklanjuti. Sistem monitoring yang diajarkan dapat dipahami oleh kelompok masyarakat, salah satu tindaklanjutnya adalah dengan membuat Daerah Perlindungan Laut sehingga dapat dilakukan kegiatan monitoring dengan lebih baik. Penyusunan dokumen DPL sementara dilakukan dalam tahun 2014 masih melakukan konsultasi public diharapkan tahun 2015 dapat menghasilkan draft dokumen DPL untuk selanjutnya akan disahkan oleh pihak Kelurahan dan Walikota menjadi dasar untuk monitoring sumberdaya pesisir berkelanjutan. Monitoring juga dilakukan bekerjasama dengan kelompok penangkapan ikan, pengolahan ikan maupun kelompok pemasran sehingga upaya pemanfaatan berkelanjutan menjadi bagian dari kegiatan yang terintegrasi antar kelompok masyarakat yang dibentuk melalui program CCDIFAD , dengan implikasi masyarakat dapat merasakan hasil dari upaya integrasi yang dilakukan kelompok Pengelola Sumbersaya Pesisir
LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Page 20
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Gambar 10. Kegiatan Konsultasi Publik untuk penentuan kawasan DPL
3.13 PELATIHAN DAN DUKUNGAN TEKNIS BAGI POKMAS Kegiatan pelatihan dan dukungan teknis bagi pokmas telah dilakukan untuk pokmas dengan tujuan peningkatan pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai kegaitan yang dilakukan oleh kelompok sesuai dengan jenis kegiatan masing masing kelompok baik kelompok penangkapan ikan, kelompok pemasaran , kelompok pengolahan , kelompok infrastruktur maupun kelompok pengelola sumberdaya pesisir. Secara khusus untuk pelatihan dan dukungan teknis bagi kelompok usaha pengolahan, yang berjumlah 30 kelompok , kelompok penangkapan ikan berjumlah 16 kelompok, kelompok pemasaran berjumlah 19 kelompok dan kelompok budidaya berjumlah 2 di PIU kota kupang maka pelatihan yang dilakukan antara lain : 1. Pelatihan pengolahan hasil perikanan untuk produk se’i tuna, dendeng ikan, bakso ikan, nugget ikan dan ikan asin kering higienis bekerjasama dengan LPPMHP DKP Provinsi NTT 2. Pelatihan Cara Produksi yang baik , dan SSOP dari Balai POM Provinsi NTT 3. Pelatihan pengurusan PIRT dari Dinas Kesehatan Kota Kupang 4. Pelatihan SSOP,GMP dan SKP dari DKP Provinsi NTT 5. Pelatihan pengurusan dokumen untuk pengakuan HALAL dari MUI Provinsi NTT 6. Pelatihan pencatatan hasil produksi untuk Kelompok Penangkapan Ikan, Kelompok Pemasaran Ikan dan kelompok budidaya ikan lele Hasil pelatihan menunjukan ada peningkatan pengetahuan dalam hal melakukan produksi lebih baik dan sesuai standar, tetapi perlu dilakukan evaluasi untuk lebih baik lagi. Sistem pencatatan mulai membaik walau terkadang masih ada kosong pada lembaran monitoring , tetapi setiap kelompok usaha yang terbentuk sudah ada kemajuan dalam hal pencatatan hasil produksi dan kegiatan yang dilakukan .
LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Page 21
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Gambar 11. Pelatihan dan dukungan teknis bagi pokmas
3.14 MARKET AWARENESS Kegiatan market awareness dilakukan dengan mengundang perwakilan POKMAS untuk hadir dalam kegiatan pelatihan dengan tujuan untuk peningkatan pengetahuan dan pemahaman masyarakat yang termasuk dalam anggota kelompok baik anggota kelompok usaha maupun bukan kelompok usaha. Kehadiran anggota kelompok sebagai peserta untuk memahami tugas dan tanggungjawab sebagai kelompok yang menghasilkan produk olahan yang memiliki nilai tambah dan layak dikonsumsi dan aman bagi kesehatan masyarakat ketika dipasarkan . Kegiatan ini juga memberikan wawasan tentang pemasaran dan upaya kelompok untuk mampu menghasilkan produk yang dapat dipasarkan dengan harga yang bersaing, pada awalmnya produk yang dihasilkan hanya untuk pasar local , tetapi terus menerus kelompok dimotivasi untuk menghasilkan produk sengan kemasan yang baik dan berkualitas, memiliki ijin PIRT dan cara produksi yang baik sehingga tidak menyebabkan efek samping ketika produk dikonsumsi masyarakat. Peserta yang adalah anggota kelompok usaha mengenal jenis jkro kecil yang telah ber4kembang , dengan kemampuan produksi yang tidak kenal menyerah sehingga produktivitasnya kontinu , dengan harga yang terjangkau dan kualitas yang bersaing di pasar local, regional , nasional bahkan diharapkan mampu bersaing di pasar ekspor .
Gambar 12 Kegiatan produksi bernilai tambah dan mampu bersaing di pasar LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Page 22
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Khusus untuk kelompok usaha diberikan motivasi untuk terus menghasilkan produk yang makin baik kualitas dan rasa yang beragam dan aman dikonsumsi oleh masyarakat dan memiliki harga yang berdsaing di pasar. Sampai dengan bulan Desember perkembangan kelompok yang cukup baik dan melakukan produksi terus menerus dari 67 kelompok usaha baru mencapai 19,4 % dikatakan cukup dalam hal produktivitasnya sedangkan 46,27 % masih belum berkembang dengan baik dan ini membutuhkan upaya peningkatan kinerja kelompok di tahun 2015.
4. STATUS DAN KINERJA KELOMPOK MASYARAKAT DI 9 DESA 4.1.
KELOMPOK KERJA DESA (VWG)
Kelompok kerja (VWG) yang terbentuk di 9 kelurahan dengan anggota 5 (lima) orang terdiri dari laki – laki dan perempuan tersebar merata . Selama tahun 2013 dan 2014 VWG telah menunjukkan aktivitas yang sangat membantu berbagai pelaksanaan kegiatan di masing masing kelurahan . VWG merupakan kelompok kerja yang berkoordinasi langsung dengan Lurah sebagai Komite Pemberdayaan , untuk mengkomunikasikan berbagai kemajuan kegiatan yang dilakukan oleh kelompok usaha mauypun non usaha yang terbentuk dalam kelurahan sasaran IFAD, selain mengkomunikasikan kemajuan dan permasalahan yang terjadi , VWG juga melakukan pengawasan dari perencanaan pelaksanaan dan monitoring evaluasi seluruh kegiatan yang direncanakan. Pelatihan dan Penguatan Kapasitas POKMAS dan VWG telah dilaksanakan untuk memperkuat fungsi dan kedudukan setiap kelompok dan koordinasi , hasil dari pelatihan yang melibatkan BPKP maka telah disepakati untuk beberapa hal yang akan dilakukan pada tahun 2015 untuk penguatan kelembagaan VWG anatara lain: 1. Penyediaan petunjuk teknis untuk tugas dan tanggungjawab VWG dan Pokmas lebih dipertegas 2. VWG dapat membuat surat masuk keluar dengan Kop surat mandiri dengan penandayanganan Lurah sebagai bagian dari Komite Pemberdayaan 3. Tugas VWG sebagai fungsi pengawasan disiapkan form monitoring dan evaluasi sebagai bagian dari pelaporan kepada PIU 4. VWG mendampingi dan berkoordinasi dengan TPD yang berkantor di Pondok Informasi untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang terjadi dan segera melakukan upaya penanganan maupun upaya pencegahan sebelum terjadi permasalahan 5. Berbagai pertemuan di Kelurahan dilakukan sebagai bagian dari system monitoring kelompok masyarakat
LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Page 23
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
6. Akan disediakan kotak saran di Pondok informasi untuk penyampaian sran dan kritik pengembangan kelompok 7. PIU akan menyediakan call center untuk memudahkan pemantauan antar pokmas , TPD ,VWG maupun Lurah , Konsultas dan PIU Melalui pelatihan dan peningkatan kapasitas POKMAS dan VWG diharpkan so=istem koordinasi dan keberlanjutan kegiatan untuk peningkatan pendapatan kelompok dapat dilakukan secara sinergi di masing masing kelurahan dan antar kelurahan .
Gambar 13 Pelaqtihan dan peningkatan kapasitas pokmas dan VWG
4.2 KELOMPOK USAHA (ENTERPRISES) A. Kelompok Usaha PerikananTangkap Kelompok usaha Penangkapan yang tersebar di 9 Kelurahan dengan usaha penangkapan sesuai dengan potensi sumberdaya yang ada pada masing masing lokasi kelurahan , seperti pada Table 2. Tabel 2 Nama kelompok di 9 kelurahan dan jenis usaha penangkapan ikan No Kelurahan 1 Lasiana 2
Nunbaun Sabu
3
Nunbaun Delha
4
Nunhila
5 6
Oesapa Barat Airmata
LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Nama Kelompok Sumber Hidup Ikan Paus Nusantara 12 Ikan Tenggiri Ikan Lumba Lumba Baracuda Tenggiri Golden Camar Usaha Baru Mandiri Muara Kasih Selam Lumba - Lumba
Jenis Usaha Bagan Tancap, pukat Bagan Tncap dan pukat Pancing Pukat dan Pancing Pancing Pancing Pancing Pancing Pancing Pancing Pancing Pancing Pancing Pancing Page 24
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
7 Alak 8 Fatubesi 9 Namosain JUMLAH
Lumba – Lumba Teratai 16 Kelompok
Pancing , pukat Pancing
Rata rata telah beroperasi dan produktifitasnya masih perlu ditingkatkan , untuk pencatatan produksi , masih terus diberikan motivasi agar pencatatan setiap kali trip tidak ada yang bolong. Motivasi untuk melakukan prododuksi terus dipacu dengan membiasakan mencatat hasil produksi dengan catatan yang sederhana. Secara khusus untuk penagkapan dengan bagan tancap rata rata produksi per bulan mencapai 2,5 – 3 ton per kelompok / bulan , tetapi untuk pancing dan pukat rata rata produksi per bulan masih berada pad 2-2,5 ton per kelompok / bulan B. Kelompok Usaha Perikanan Budidaya Kelompok usaha budidaya ikan lele hanya 2 kelompok dan sementara perkembangannya cukup baik , satu kelompok di Nunbaun Sabu telah panen menghasilkan mencapai 100 kg sekali panen dengan harga Rp.30.000/kg . Perencanaan kelompok sesuai dengan kebutuhan , hanya untuk tahap pertama kelompok mencoba untuk melakukan pembenihan sendiri tetapi hasilnya belum maksimal. Rencana di tahun 2015 akan dilakukan pelatihan khusus untuk kelompok budidaya , karena kelompok masih menggunakan cara yang konvensional , perlu peningkatan pengetahuan tentang buudidaya dmulai dari penyiapan kolam atau yang terbuat dari semen maupun dari terpal, penebaran bibit, pemeliharaan dan pemanenan , untuk dapat meningkatkan produktivitasnya . Dua kelompok usaha budidaya masing masing Kelompok Suka Maju di Nunbaun Sabu telah panen dan kelompok Harapan Baru panen pada akhir bulan Desember
C. Kelompok Usaha Pengolahan Kelompok pengolahan sampai tahun 2014 di 9 kelurahan mencapai 30 kelompok pengolahan .Masing masing kelompok pengolahan melakukan perencanaan produksi masih sangat kecil dan belum seluruhnya berproduksi secara terus menerus karena berbagai kendla internal kelompok. Kelompok pengolahan melakukan usaha menggunakan bahan baku sesuai dengan ikan yang termasuk 3 komoditi unggulan . Produk yang dihasilkan oleh kelompok adalah se’I ikan tuna, dendeng ikan trevali / gargahing / bobara , bakso ikan tuna, nugget ikan tuna, dan ikan nasin kering dari ikan kembung . Secara khusus untuk kelompok pengolahan telah mendapatkan PIRT hasil pelatihan dari BPOM dan Dinas Kesehatan, juga dibekali ole3h DKP Provinsi tentang Sertifikat Kelayakan Pengolahan, penerapan SSOP dan GMP serta dari pihak MUI Provinsi NTT memberikan pemahaman tentang sertifikasi HALAL .
LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Page 25
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Kelompok Pengolahan telah menandatangani MoU untuk memasarkan produk yang dihasilkan. Sampai bulan Desember permasalahan internal kelompok harus dibenahi untuk meningkatkan produktifitas kelompok dan kemampuan menabung . Jumlah kelompok dan jenis usaha yang dilakukan seperti pada Tabel 3 Tabel 3. Kelompok uisaha pengolahan di 9 kelurahan dan jenis usahanya No Kelurahan 1 Lasiana
2 3
Nunbaun Sabu Nunbaun Delha
4
Nunhila
5
Oesapa Barat
6 7
Airmata Alak
8
Fatubesi
9
Namosain
JUMLAH
Nama Kelompok Mawar Sardin Listra Mitra Usaha I Mitra Ussaha II Sehati Bersama Minaq Usaha Gracia Real Fish Rocket MD Kamboja UKM Mandiri Flamboyan Tunas Baru Ikan Terbang Sehati Ita Esa Jayanti Tekad Maju Karya Laut Kalpataru I Pengolahan Ikan MAs Tuna Setia Usaha Arwana Osean Lion Fish Lestari Fish Seroja 30 Kelompok
Jenis Usaha Abon, dendeng dan stik tulang ikan Ikan Kering dan Nugget ikan Abon dan Dendeng ikan Abon dan Dendeng ikan Abon dan Dendeng Ikan Abon dan Dendeng ikan Abon dan Dendeng Ikan Abon Bakso Dendeng Ikan Se’I ikan dan Dendeng ikan Abon, Dendeng ikan Dendeng ikan Se’I ikan Abon Ikan Se’I ikan Abon Dendeng Ikan Dendeng Ikan Dendeng Ikan Ikan Asin Kering Nugget , Abon Se’I Ikan Abon Abon Abon Se’I Ikan Dendeng ikan Dendeng Ikan Bakso Ikan
Untuk 30 kelompok pengolahan 19 kelompok telah memiliki PIRT dan 11 kelompok masuk daftar tunggu PIRT di Dinas Kesehatan Kota Kupang. Rencana tahun 2015 diterapkan kelompok dengan produktifitas tinggi akan diusulkan untuk pengurusan sertifikat kelayakan pengolahan untuk produksi dalam skala lebih baik, kerjasama dengan DKP Provinsi NTT.
LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Page 26
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
D. Kelompok Usaha pemasaran Kelompok pemasarana yang terbentuk di 9 kelurahan berjumlah 19 kelompok , model pemasaran ikan dilakukan dengan beberapa cara seperti: 1. Pemajangan di atas meja di lokasi pemasaran yang dibuat oleh kelompok infrastruktur 2. Ikan dipikul dan dijual keliling menggunakan ember, dan cool box Ikan yang dijual adalah ikan hasil pembelian dari mnelayan penangkapan setempat , dan dibeli dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) , jenis yang dijual adalah sesuai dengan 3 komoditi yang menjadi unggulan kota Kupang serta ikan lain yang sesuai musim seperti; Ikan kakap. Ikan kerapu, ikan pelagis kecil , dan ikan pelagis besar. Beberapa kelompok penmasaran menjual ikan segar , 10 % ada juga yang menjual ikan segar dan disertai tempat pemanggangan ikan , jika ada pembeli yang memesan ikan panggang maka kelompok pemasaran juga melayani penjualan ikan panggang . Persoalan yang cukup menjadi perhatian PIU adalah keaktifan anggota kelompok , sehingga telah disepakati jika anggota tidak aktif agar menyerahkan fasilitas kepada ketua kelompok untuk dialihkan kepada anggota yang baru. Produktifitas kerja kelompok belum baik dan perlu penanganan lebih serius untuk meningkatkan pendapatan dan kebiasaan menabung .
4.2
KELOMPOK PENGELOLA SUMBERDAYA PESISIR
Kelompok sumberdaya pesisir secara khusus di PIU kota Kupang disebut sebagai POKMASWAS masing masing kelurahan memiliki satu kelompok yang terdiri dari 20-25 orang dengan penyebaran jumlah laki laki dan perempuan sukup terwakili . Kelompok Pengelola Sumberdaya Pesisir telah diberi pelatihan khusus untuk menjadi pengawas sumberdaya dengan karu anggota yang sementara diproses, kelompok memiliki rencana kegiatan untuk tahun 2014 adalah gerakan bersih pantai, penanaman papan himbauan untuk kebersihan dan kelestarian sumberdaya pesisir, transplantasi karang untuk 2 kelurahan yang memiliki kekhususan terumbu karang yang masih tersedia untuk tetap dijaga dan dikembangkan dan rencana pembuatan dokumen Daerah Perlindungan Laut . Sampai dengan Desember baru dilakukan konsultasi public ke 2 untuk penetapan daerah perlindungan laut , direncanakan tahun 2015 dokumen DPL telah terbentuk untuk masing masing kelurahan dengan spesifik sumberdaya pesisir yang tersedia. Untuk pemnanaman anakan maka dilakukan sesuai dengan kondisi tanah masing masing lokasi , ada yang cocok untuk penanaman kelapa, beringin , ketapang dan bakau
LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Page 27
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Gambar 14. Aktifitas kegiatan kelompok pengelola sumberdaya pesisir (POKMASWAS) 4.3
KELOMPOK INFRASTRUKTUR
Kelompok infrastrukrur dibentuk oleh kelurahan masing masing dengan melibatkan tokoh masyarakat dan anggota yang memahami pertukangan kayu maunpun batu untuk memudahkan berbagai pekerjaan infrastruktur yang menunjang kelompok usaha masing masing kelurahan . Kelompok infrastruktur keanggotaanya 5-10 orang dengan penyebaran laki laki dan perempuan juga terwakili.Rencana kerja kelompok infrastruktur sesuai kebutuahn seperti Pondok informasi, tempat pemasaran ikan, tambat labuh perahu, shelter, rumah asap , jalan setapak, jalan untuk menuju akses tambat labuh perahu, para para penjemuran dan kegiatan fisik yang bersifat menunjang kelompok usaha. Kelompok infrastruktur memiliki nomor rekening tersendiri untuk pembangunan beberapa fasilitas khusus untuk kelurahan. Pekerjaan kelompok infrastruktur juga harus mempertanggungjawabkan penggunaan keuangan . Koordinasi antara TPD , VWG,Konsultan dan PIUY selalu dilakukan agar pembanguanan berbagai sarana atau fasilitas penunjang sesuai dengan rencana kelompok usaha .
Gambar 15. Aktivitas kelompok infrastruktur
LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Page 28
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Gambar 16 beberapa aktifitas kelompok infrastruktur
4.4 KELOMPOK TABUNGAN Kelompok Tabungan adalah kelompok yang cukup sulit dibentuk karena harus beberapa kali melakukan sosialisasi , hal ini sangat berhubungan erat dengan kondisi sosial budaya masyarakat. Secara khusus di 9 kelurahan peisir kota kupang sasaran program CCD IFAD
5. HASIL PROFIL/ANALISA USAHA KELOMPOK USAHA Hasil Profil / analisa usaha kelompok usaha disesuaikan dengan produk yang dihasilkan dari 3 komoditi unggulan dapat dilihat pada Lampiran 1. Analisa usaha kelompok untuk masing masing produk antara lain : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Usah Abon Ikan Tuna Usaha Bakso Ikan Tuna Usaha Nugget Ikan Tuna Usaha Se’I Ikan Tuna Usaha Dendeng Ikan Kuwe Usaha Ikan Kembung Asin kering Usaha Pemasaran Ikan Segar Usaha Penangkapan ikan dengan alat tangkap Pancing / katinting Usaha Penangkapan ikan dengan alat tangkap Bagan Tancap
Sampai dengan Bulan Desember rata rata produksi kelompok belum mencapai target sesuai analisa usaha , akan diperbaiki kinerja masing masing kelompok agar dapat mencapai taerget yang diperhitungkan untuk mendapatkan keuntungan , hal ini juga disebabkan 97 % kelompok adalah kelompok yang baru mau mulai usaha di bidang perikanan . LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Page 29
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
5. PENILAIAN KEBERHASILAN KELOMPOK USAHA Rekapitulasi hasil peniulaian kelompok sesuai criteria pada Tabel 4. Tabel 4. Kriteria penilaian keberhasilan kelompok Berproduk si secara Kontinyu
AspekPenilaian Peningkatan jumlah tabungan Kelompok √
Peningka tan Akses Pasar
√
Peningkata n Pendapata n √
√ √
√ √
√ √
√ -
-
√
√
-
-
-
√
-
-
-
-
√
Akses terhadap Kredit Program atau Perbankan √
Penilaian SangatBerh asil BerhasilBaik CukupBerha sil BelumBerha sil TidakBerhas il
Hasil penilaian kelompok usaha dan keberhasilannya dapat dilihat pada Tabel 5 Tabel 5 Hasil penilaian keberhasilan kelompok usaha
Tabel 5 menunjukkan kelompok belum berhasil mencapai 46,27% disebabkan 98% kelompok adalah merupaakan kelompok pemula , dalam arti anggota kelompok seluruhnya adalah belum pernah melakukan usaha di bidang pengolahan hasil perikanan. Sedangkan yang mulai berhasil 34,33% adalah sebagian kelompok yang meimilkii anggota yang pernah memiliki usaha di bidang perikanan , sedangkan 19,40 % cukup berhasil adalah karena kemampuan anggota yang memiliki komitmen untuk melakukan berbagai terobosan , walaupun kontinuitasnya perlu didorong dan aktifitas anggota kelompok menjadi perhatian khusus untuk kemajuan kelompok pada umumnya .
LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Page 30
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
6. ROADMAP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Roadmap pemberdayaan masyarakat dan keberlanjutannya disusun atas persetujuan PIU seperti pada Tabel 6 Tabel 6 Roadmap pemberdayaan No
Kegiatan
Unit
1 Pembentukan dan Pembinaan Kelompok 2 BLM 3 Kemitraan 4 Pelatihan 5 Informasi
Kelp
6 Forum/Ekspose
kali
7 Akses Permodalan
org
Rp MoU
kali
2013 1 2 30 3 3 14 2
Capaian Untuk Tahun 2014 2015 2016 1 2 1 2 1 2 67 67 87 87 96 96
1 100
2 100
4 6 24 4
5 6 26 4
6 9 28 5
7 9 28 5
7 12 30 6
12 30 6
15 35 7
15 35 7
2
2
3
3
4
4
5
5
15
20
25
30
35
40
1
1
1
1
4
5
8 Kelembagaan 9 Ketersediaan Dokumen Daerah Perlindungan Laut 10 Mitra P3MP
LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
2017
9
1
2
3
6
Keterangan
Liflet, news letter,stiker, radio iklan, Koran local, audio visual, film durasi pendek (feature) Pameran ,expo Nasional , KONAS, Anggota Kelompok yang mampu mencapai produktifitas sesuai analisa usaha Unit Koperasi Simpan Pinjam 9 Dokumen disahkan untuk daerah Perlindungan Laut Mitra untuk sosialisasi berbagai peningkatan kesehatan dan pendidikan masyarakat Page 31
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Upaya yang dilakukan dengan menggandeng kemitraan dengan pihak swata, maupun pemerintah untuk membantu memberikan pelatihan, penyadaran masyarakat dan peningkatan kapasitas anggota masyarakat dalam hal kesehatan dan pendidikan masyarakat secara individu, keluarga maupun kelompok. Untuk keberlanjutan kegiatan juga diisi dalam Tabel 7 Tabel 7 Daftar kegiatan strategi pemberdayaan berkelanjutan
No
Penanggungjawab /Pelaksana
Tahun
Kegiatan 2013
2014
2015
2016
2017
1 Pembentukan Kelompok (termasuk Gender)
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
Pembentukan dan Pembinaan
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Pengembangan Skema Tabungan ( pengembangan model buku tabungan utk masing masing kelompok design PIU )
√
√
Forum Gender (back-to-back dgn forum lain) √ √
BLM PengadaanSarPrasPendukung
√
√
Penilaian Keberhasilan 2 Pengembangan Usaha Penyusunan Proposal Kelompok
√
√ √
√
√
3 PemeliharaanLingkungan Acara (bersih pantai, tanam mangrove, Kelapa, ketapang, beringin sesuai substrat lokasi untuk 9 Kelurahan )
√
√
√ √
√
√
√
√
√
√
√
√
√
PIU
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
PIU, Konsultan, TPD, Kelp. CBCRM
√
√
√
Pengadaan Sar Pras Pendukung
Supervisi
PIU
PMO,PIU,P3MP,DOB, Konsultan, TPD, POKMAS
Pemeliharaan anakan pohon , bekerjasama dengan Perguruan Tinggi
4 BimbinganTeknis Pendampingan
PIU, Kons, TPD TPD, Kons, VWG, DOB, PIU
√ √
PIU, KOnsultan, TPD ,POKMAS
PIU,P3MP,Konsultan, TPD Pokmas
√
√ √
√
Penyusunan draft DPL dan tindak lanjut utk dijadikan Peraturan Kelurahan (Kesepakatan Masyarakat ) koordinasi dengan P3MP
√
√
PIU, Kons, VWG, TPD
PIU,Konsultan, P3MP,TPD, Kelompok Pengelola Sumberdaya, POKMAS usaha , Mahasiswa PT PMO, PIU,P3MP
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
PIU, TPD, Kons, Dinas
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
PMO ,PIU, TPD,
Page 32
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Kons,Fasilitator, Pelatihan
√
Informasi
√
Introduksi IPTEK 5 Pemasaran Penentuan Komoditas Unggulan&Keamanan Value & Market Chain
√
√
√
√
√
√
√
PMO, PIU
√
√
√
√
√
√
PMO, PIU,Konsultan
√
PMO,PIU,KONSULTAN, TPD,POKMAS
√
PMO,PIU,Konsultan, POKMAS
√
Kemitraan
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
6 Penguatan Kelembagaan Masyarakat Koperasi/P3MP/Badan Usaha Lain Penyusunan rencana kegiatan P3MP serta koordinasi dengan Lembaga lain dalam upaya penguatan kapasitas POKMAS dan Kegiatan Sosial Kemasyarakatan
√
Penyusunan Roadmap
√
7 Akses Permodalan Forum/Pameran bersama Perbankan/ Koperasi/Sumber Keuangan Lain Pengembangan Skema Pembiayaan
PMO, PIU
√
Penyusunan Business Plan SarPrasPendukung
√
√
PMO, PIU, Konsultan
√
√
PIU, Kons, TPD, POKMAS
√
√
√
PMO,PIU ,Konsultan ,TPD, Fasilitator POKMAS
√
√
√
PMO,PIU,P3MP
√
PMO.PIU,P3MP,Konsultan, Fasilitator, POKMAS √
√
√
√
√ √
√
√
√ √
√
√
√
√
√ √
√
PIU, Konsultan
PMO, PIU, DOB √
PMO. PIU,Konsultan
7. AKTIFITAS PENGEMBANGAN KAPASITAS / PELATIHAN / WORKS Aktifitas pengembanagan kapasitas / pelatihan yang dilakukan oleh PIU untuk komponen 1 dapat dilihat pada Tabel 8 Tabel 8 Kegiatan pengembangan kapasitas/ pelatihan yang dilakukan oleh PIU No 1
Kegiatan
Nara Sumber / Instansi Pelatihan dan peningkatan Laboratorium kapasitas POKMAS untuk Pembinaan dan kelompok Pengolahan Pengawasan hasil perikanan I Mutu Hasil Perikanan
LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Hasil dan Manfaat Peserta adalah anggota kelompok pengolahan hasil perikanan Memiliki pengetahuan , dan lketrampilan tambahan dalam hal pengolahan hasil perikanan Mampu melakukan praktek Page 33
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
2
Pelatihan dan Peningkatan kapasitas Pokmas untuk kelompok pengolahan hasil perikanan II
3
Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas Pokmas khusus Kelompok Pengolahan Hasil Perikanan III
4
Pelatihan Awarness
5
Pelatihan dan Dukungan Teknis bagi POKMAS
Market
LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Provinsi Nusa pembuatan atau pengolahan hasil perikanan Tenggara Timur seperti Abo,Dendneng, ikan Asap , Nugget dan stik tulang ikan dari limbah ikan tuna BPOM provinsi Peserta anggota kelompok pengolahan hasil NTT, Dinas perikanan Kesehatan Kota Memiliki pengetahuan dan wawasan Kupang tentang Cara Produksi pangan berkualitas dan aman dikonsumsi Pengetahuan dan wawasan tentang cara produksi yang sehat dan bersih sesuai standar kualitas pangan yang aman , pemahaman tentang tata letak ruang produksi dan hubungannya dengan lingkungan Memahami pentingnya sanitasi dan higieniss selama melakukan proses produksi Menyiapkan dokumen untuk pengurusan ijin PIRT untuk produk dapat dipasarkan secara luas ke lokasi pemasaran yang berkualitas Kelompok menyiapkan dokumen untuk pengurusan PIRT oleh DINKES DKP Provinsi NTT Peserta anggota Kelompok Pengolahan dan LPOM MUI Hasil Perikanan provinsi NTT Peningkatan pengetahuan tentang Sertifikat Kelayakan pengolahan , jika proktifitas kelompok makin meningkat dan tujuan pasar lebih yang lebih luas . Wawasan lebih bertambah dan pemahaman tentang sanitasi dan higienik makin bertambah dengan mengerti SSOP dan GMP dalam berproduksi Wawasan bertambah tentang kesiapan pengurusan dokumen kehalalan produk yang akan dijual kepada konsumen Perguruan Tinggi Pesrta adalah p0erwakilan Kelompok usaha Peningkatan pemahaman dan pengetahuan tentang strategi pasar, bagaimana melakukan produksi yang menghasilkan produk bernilai tambah dapat dijual di pasar local sampai pada pasar ekspor Peningkatan pemahaman tentang produktivitas yang lebih baik tidak asal asalan melakukan kegiatan usaha tetapi memperhatikan efek pada pemasran hasil yang dapat menghasilkan keuntungan untuk peningkatan Pendapatan Prguruan Tinggi, Peserta perwakilan Kelompok usaha , PIU kelompok pengelola sumberdaya pesisir Peningkatan pengetahuan dan pemahaman tentang kelestarian lingkungan , ikut Page 34
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
6
7
8
mengawasi berbagai kegiatan yang berhubungan dengan konservasi dan keberlanjuitan sumberdaya pesisir dan laut Setiap kegiatan usaha maupun kegiatan monitoring sumberdaya harus memiliki pencatatan yang baik sehingga perencanaan kelompok untuk meningkatkan produktifitas dapat dilakukan Workshop Sosialisasi PMO, Perguruan Perwakilan POKMAS P3MP Tinggi Peningkatan pengetahuan tentang kondisi sosial dan budaya masyarakat, bagaimana memanfaatkan peluang dari kebiasaan sosial kemasyarakatan yang bersifiat menguntungkan untuk diterapkan dalam pengembangan kapasitas individu maupun kelompok dalam hal melakukan usaha Peningkatan wawasan tentang berbagai usaha konservasi sumberdaya alam, juga upaya peningkatan kesehatan pribadi dan masyarakat, serta pen ingkatan dalam dunia pendidikan melalui kerjasama dengan berbagai lembaga yang melakukan kerja SOSIAL kemasyarakatan untuk meninbgkatkan kapasiotas masyaraklat pesisir Pelatihan dan Peningkatan PIU dan BPKP Kelompok VWG dan Perwakilan POKMAS Kapasitas POKMAS dan Perwakiulan setiap Kelurahan VWG bertempat 9 Provinsi NTT Peningkatan pemahaman anggota pokmas Pondok Informasi 9 dan VWG tentang tugas dan tanggungjawab Kelurahan masing masing anggota kelompok serta kontribusi anggota kelompok dalam peningkatan produktifitas kelompok dan VWG Menindaklanjuti hasil evaluasi dan monitoring dari masing masing POKMAS dan VWG di 9 Kelurahan agar lebih meningkatkan produktivitas , sebagai individu dan kelompok Memahami tugas BPKP sebagai konsultan dalam penggunaan berbagai anggaran pembangunan ( perubahan paradigm berpikir tentang tugas BPKP) sehingga masyarakat tidak merasa kuatir atau takut menghadapi system pengawasan BPKP dengan paradigm baru Konsultasi Publik P3MP, Yayasan Peserta anggota Kelompok Pengelola Penentuan Daerah Tanpa Batas Sumberdaya Pesisir dan perwakilan Perlindungan Laut kelompok usaha , VWG, tokoh masyarakat , Lurah Masyarakat di 9 Kelurahan mengenal
LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Page 35
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
potensi pesisir yang dimiliki dan secara partisipatif merancang daerah perlindungan laut untuk kelurahan masing masing Masyarakat lebih proaktif dalam menyusun dokumen Daerah Perlindungan laut sengga penentuan sangsi dan penghargaan ditetapkan secara bersama. Peningkatan pengetahuan dan pemahaman tentang bahaya penyakit HIV dan AIDS yang pada umumnya menyerang masyarakat yang kurang faham tentang penyakit mematikan tersebut Masyarakat lebih menyadari tentang hidup yang sehat dan bersih Seluruh kegiatan workshop dan pelatihan yang dilakukan dikoordinasikan antara Konsultan, PIU, Penyuluh, Fasilitator, dan TPD serta P3MP dan Komite Pemberdayaan sehingga berbagai kegiatan dapat dilaksanakan sesuai tujuan yang dicapai .
8. KOORDINASI DAN KOMUNIKASI DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM Koordinasi dan komunikasi yang dibangun untuk implementasi berbagai kegiatan di tahun 2014 sangat ditunjang dengan kearifan masing masing pihak untuk saling melengkapi dan memberikan saran dan usul secara konstruktif sehingga setiap0 kegiatan dapat diimplementasi secara baik , walaupun ada kendala dalam hal waktu pelaksanaan yang sering tertunda, tetapi dengan komunikasi yang baik semua dapat dilaksanakan sesuai rencana implementasinya.
8.1.
PMO
Komunikasi dan koordinasi yang dilakukan dengan PMO sangat intens , baik melalui media online ( WA maupun email ) sangat membantu . Aktifitas yang sangat cepat dan membutuhkan informasi cepat mengakibatkan upaya koordinasi dan komunikasi juga harus seirma antara Konsultan, PIU dan PMO . Setiap informasi kegiatan local maupun Nasional telah berjalan cukup baik dengan gebrakan dari PMO tentang table table yang harus dilengkapi untuk menhitung tingkat keberhasilan masing masing kelompok , serta peranan gender dalam berbagai kegiatan sangat baik. Secara khusus untuk program P3MP dan Grameen Bank , PMO sangat membantu sehingga kedua kegiatan ini dapat berlangsung dengan baik Kunjungan PMO dan Joint Review Mission di tahun 2014 memberikan motivasi dan semangat kepada seluruh anggota kelompok masyarakat sehingga walaupun 98% anggota kelompok adalah LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Page 36
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
pemula dalam hal usaha perikanan , tetapi dengan perhatian dan dukungan kuat dari PMO dengan berbagai cara yang edukatif mampu memacu kapasitas seluruh anggota POKMAS, PIU, TPD ,dan konsultasn untuk lebih meningkatkan kinerja memajukan masyarakat pesisir PMO dengan berbagai table yang disiapkan cukup membantu konsultan dan PIU untuk melakukan evaluasi dan monitoring atas aktifitas POKMAS
Gambar 17 Joint review misson ( PMO dan Tim dari IFAD )
8.2.
PIU KABUPATEN/KOTA
Koordinasi dan komunikasi dengan PIU sangat intens , demikian juga komunikasi dan koordinasi PIU dengan Pemerintah kota Kupang untuk menunjang berbagai kegiatan POKMAS Secara khusus struktur PIU kota Kupang diperbaiki dengan melibatkan fasilitator dan penyuluh dalam struktur yang dilengkapi dengan SK Walikota menambah kekuatan secara legal untuk melakukan berbagai kegiatan CCDIFAD Kontribusi APBD adalah menjadi salah satu indicator komunikasi dan koordinasi yang luarbiasa antara PIU , KOnsultas dengan pemerintah kota Kupang Setiap kegiatan workshop atau pelatihan selalu dilengkapi dengan pertemuan awal bersama PIU , TPD dan Penyuluh serta Fasilitator yang mengkoordiner masing masing komponen saling bersinergi , penentuan panitia dari PIU untuk memperlancar kegiatan adalah upaya komunikasi dan koordinasi yang baik untuk implementasi tiap kegiatan Pertemuan setiap MInggu sangat membantu untuk mengevaluasi dan memantau berbagai kegiatan komponen 1 dan selanjutnya berkoordinasi dengan komponen 2 untuk implementasi kegiatan .
LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Page 37
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Gambar 18 Pertemuan koordinasi implementasi kegiatan di secretariat PIU
8.3.
KOMITE PEMBERDAYAAN (DOB)
Komite Pemberdayaan yang terdiri dari unsure BAPPEDA, DKP Prov. NTT, Balai Konservasi, HNSI, Lurah dan Camat, serta Akademisi selalu melakukan koordinasi dan komunikasi dengan pertemuan per 2 bulanan. Pertemuan berssama merupakan saat melakukan saran dan kritik terhadap kemajuan implementasi kegiatan di lapangan , saling memberi masukkan dalam hal kinerja POKMAS pada masing masing kelurahan . Aktifitas dan peran Lurah menjadi sentral dalam melakukan monitoring maupun evaluasi bersama VWG di lapangan mampu mengantisipasi berbagai kenddala dan permasalahan yang akan terjadi. Salah satu aspek yang menonjol dari peran komite adalah penyediaan fasilitas, dan juga nara sumber untuk kegiatan pelatihan maupun workshop yang dilakukan di 9 kelurahan . Koordinasi dan komunikasi yang baik telah terjalin ini , diharapkan makin ditingkatkan untuk memacu produktivitas kelompok di tahun 2015
Gambar 19 Pertemuan dengan Komite Pemberdayaan LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Page 38
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
8.4.
PROVINSI
Peranan Pemerintah Provinsi dalam hal ini adalah DKP provinsi, BP POM Provinsi NTT dan BPKP Perwakilan Provinsi NTT terlibat langsung dalam hal menjadi narasumber dalam beberapa pelatihan dan workshop yang dilakukan untuk peningkatan kapasitas POKMAS dalam implementasi kegiatan di lapangan . Dinas Kelautran Provinsi NTT dalam hal inti bidang P2HP dan Laboratorium pengawasan dan Pembinaan Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) memberikan kontribusi yang sangat besar dalam hal koordinasi dan komunikasi, penggunaan ruangan dan lokasi demplot milik LPPMHP dipakai untuk pelatihan sekaligus demonstrasi pembuatan berbagai produk yang dijadikan produk usaha kelompok Kelompok masyarakat diberikan pelatihan tentang sertifikasi Kelayakan Pengolahan serta SSOP dan GMP , sementara BPOM Provinsi membantu dalam hal penyadaran masyarakat untuk melakukan produksi yang baik . BPOM MUI provinsi NTT juga berperan untuk memeberikan pemahaman tentang produk HALAL dan cara pengurusan kehalalan produk untuk tujuan pasar yang lebih luas. Koordinasi dan komunikasi ini yang tetap ditingkatkan untuk kemajuan kelompok masyarakat dalam hal peningkatan pendapatan masyarakat pesisir.
Gambar 20 Keterlibatan provinsi dalam implementasi kegiatan 8.5.
TIM PENDAMPING DESA (TPD) / PENYULUH
Tim Pendamping desa (TPD ) merupakan unjung tombak berbagai implementasi kegiatan POKMAS di lapangan , sehingga koordinasi dan komunikasi selalu intensif , segala sesuatu tentang data POKMAS ada pada TPD sehingga untuk menilai keberhasilan masing masing keklompok maka kerjasama dengan TPD dalam hal penyiapan format sederhana dan mudah dipahami untuk diisi oleh POKMAS adalah salah satu wujud koordinasi dan komunikasi Secara khusus tersedi fasilitas WA untuk saling koordinasi antar TPD< PIU, Fasilitator dan Konsultan dalam hal implementasi kegiatan di lapangan . Pertemuan bersam per Minggu secara formal maupun pertemuan setiap hari secara non formal dapat manjadikan hubungan baik tetap terjalin n Ketika permasalahan kelompok belum mampu diatasi oleh TPD maka koordinasi untuk duduk bersama kelompok menyelesaikan masalah mencari solusi bersama adalah wujud koordinasi dan LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Page 39
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
komunikasi yang dibangun selama implementasi kegiatan 2014 . TPD adalah merupakan bank data sehingga koordinasi tetap dijaga untuk kemajuan POKMAS dan rekapitulasi data POKMAS
Gambar 21 Pertemuan bersama PIU, TPD , penyuluh maupun fasilitator
8.6.
KELOMPOK MASYARAKAT
Kelompok masyarakat di 9 kelurahan menunjukkan kekompakan kerja yang baik , tetapi dalam setiap kelompok belum semua anggota terlibat sehingga koordinasi dan komunikasi tentang berbagai permasalahan yang terjadi dalam kelompok selalu dilakukan. Ketika kelompok menghadapi permasalahan maka dikoordinasikan dengan TPD masing masing Kelurahan dan , TPD akan mengajak Konsultan untuk berembug bersama mencari solusi untuk permasalahan yang dihadapi. Kelompok masyarakat mengenal dengan baik, demikian juga pengenalan terhadap kelompok masyarakat baik, sehingga ketika koordinasi dan komunikasi dilakukan tidak ada rasa sungkan .Pada umumnya POKMAS sulit diajak komunikasi tetapi melalui pendekatan yang santun maka komunikasi itu terus terpelihara . Kelompok masyarakat cukup terbuka untuk mengungkapkan pendapatnya sehingga mempurmudah implementasi kegiatan di lapangan .
Gambar 22 Implementasi kegiatan bersama POKMAS
8.7.
PIHAK LAIN YANG TERLIBAT (SWASTA, PERGURUAN TINGGI, KONSULTAN, DLL)
Pihak lain yang terlibat adalah pihak swasta atau took peralatan yang melakukan komunikasi dan koordinasi yang baik dalam hal pembelian peralatan pendukung untuk POKMAS . Pihak LSM LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Page 40
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
dalam hal ini Yayasan Tanpa Batas dan BPOM MUi terlibat dalam implementasi kegiatan workshop sehingga koordinasi dan komunikasi terjalin dengan koordinasi terjalin baik . Kerjasama dengan Perguruan Tinggi dalam hal survey tantang kondisi symberdaya pesisir dan laut, konsultasi public dan melibatkan mahasiswa untuk terlibat dalam kebersihan pantai bersama kelompok Pengelola Sumberdaya Pesisir di kelurahan Oesapa Barat . Secara khusus kerjasama dengan Koperasi Simpan Pinjam Suasti Sari dan Koperasi Mina Karota dan Bank NTT sebagai narasumber maka komuniukasi dan koordinasi juga ditingkatkan . Kerjasama yang baik ini terus dipelihara dan ditingkatkan untuk pengembangan kelompok CCD IFAD lebih baik
Gambar 23 Keterlibatan swasta dan pergurusn tinggi dalam implementasi kegiatan
9. PENGUATAN PERAN PEREMPUAN (GENDER) Penguatan peran perempuan ataupun kesetaraan antara laki laki dan perempuan yang terlibat dalam berbagai aktivitas implementasi kelompok masyarakat di 9 kelurahan secara khusus dimulai dari kesetaraan laki laki dan perempuan dalam hal jumlah pada kelompok masyarakat yang terbentuk dapat dilihat pada Tabel 9 Tabel 9 Jumlah laki laki dan perempuan yang terlibat sebagai anggota POKMAS TOTAL
Jumlah
Perempuan
375
332
707
Kelompok Pengolahan Ikan
19
268
287
Kelompok Pemasaran Ikan Segar
125
52
177
Kelompok Penangkapan Ikan
149
1
150
Kelompok Budidaya Ikan Lele
14
4
18
Kelompok Infrastruktur
68
7
75
Laki laki
Selain POKMAS kesetaraan perempuan dan laki laki juga terlihat pada jumlah Teenaga Pendamping desa PIU kota Kupang berjumlah 6 orang terdiri dari laki laki 3 orang dan perempuan LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Page 41
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
3 orang . Untuk setiap kegiatan sosialisasi, workshop, maupun pelatihan maka baik peserta maupun narasumber terlihat samngat menunjukkan keterwakilan laki laki dan perempuan hamper berimbang . Dalam struktur PIU juga terlihat keseimbangan perempuan dan laki laki , demikian juga konsultan juga berimbang laki dan perempuan. Upaya kesetaraan gender ini dilibatkan adalah untuk memberikan informaasi bahwa untuk melakukan perann dan fungsi dalam implementasi kegiatan untuk masyarakat pesisir tidak ada dominasi laki8 laki dibandingkan perempuan , karena secara sosial dan struktur masyarakat perempuan juga diberikan ruang untuk pengambilan keputusan yang strategis , tidak sebatas keputusan yang bersifat teknis semata. Upaya peningkatan pendapatan masyarakat pesisir khusus di 9 kelurahan kota Kupang sangat memperhatikan keseimbangan peran dan kapasitas perempuan dan laki- laki adalah setara dalam relasi sosial dan pengambilan keputusan
10. INOVASI DAN KISAH SUKSES (SUCCESS STORY) Inovasi dan kisah sukses yang dialami anggota kelompok masyarakat cukup bervariasi antara lain 1. Perwakilan kelompok usaha pengolahan ikan ; khusus untuk kelompok MAWAR sangat meras terbantu karena pada dasarnya kelompok ini sudah memiliki usaha , tetapi masih terbatas volume produksi, sehingga ketika bergabung manjadi sasarn IFAD ada inovasi baru yaitu mereka mampu membuat produk dari limbah ikan tuna yang dipakai untuk pembuatan abon, tulang ikan tuna dijadikan sebagai bahan baku pembuatan stik tulang ikan ( cemilan yang enak dan gurih) dengan harga Rp.10.000 per kg, dan ini menyebabkan pendapatan kelompok makin bergerak naik secara cukup baik 2. Perwakilanh Kelompok Penangkapan Ikan dengan bagan tancap maupun pancing ; hasil produksi walaupun masih belum capai target tetapi dengan fasilitas yang dimiliki mampu menikkan pendapatan anggota sehingga, sudah dapat tetap menyekolahkan anak tanpa sendat, ada yang mulai merehabilitasi rumah dan mulai mencicil sepeda motor untuk dipaka untuk transportasi keluarga 3. Perwakilan kelompok Pemasaran ; ada peningkatan pendapatan , dari yang hanya Rp.750.000 per bulan , tetapi dengan adanya lokasi pemasaran yang cukup representatif di Nunbaun Delha sebagai anggota kelompok Pemasaran sudah dapat menabung dan memiliki pendapatan mencapai Rp. 1,5 juta per bulan. 4. Perwakilan kelompok pengolahan ( Ikan Terbang di Kelurahan Alak) ; ada peningkatan pengetahuan dan ketrampilan tetnatng cara pengolahan ikan yang baik, dapat menghasilkan produk se’I ikan yang dapat dipasarkan sampai ke BOGOR dan hal ini merupakan kemajuan yang pesat karena kelompok ini mulai dari nol dan belum memiliki pengalaman berusaha di bidang perikanan , tetapi mampu menghasilkan produk yang diajarkan oleh narasumber pada pelatihan Pengolahan hasil tentang se’I ikan , dan dapat mencapai pasar luar kota Kupang 5. Perwakilan Kelompok Pengolahan dari Kelurahan Airmata ; mengaku bahwa pada dasarnya mereka pandai dan dapat memasak dengan baik tetapi hal membuat abon ikan adalah pengalaman baru dan sangat berarti bagi mereka , dua kali mereka mencoba LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Page 42
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
sendiri dengan pengetahu7an yang ada , tetapi hasilnya belum memuaaskan konsumen , sehingga membutuhkan pendampingan dalam hal teknik melakukan proses produksi , hasilnya setelah mendapatkan cara atau teknik penggolahan abon yang praktis , kelompok mampu menghasilkan produk abon rata rata masih 5 kg per minggu , tetapi mereka ini merupakan hal yang luarbiasa bagi mereka , karena dari cara membuat yang telah diajarkan mereka dapat menjual hasil produksi mereka kepada tetangga dan kenalan , untuk sementara belum berproduksi mencapai target tetapi harapan kelompok untuk dapat mencapai target dan dapat menbabung 6. Perwakilan Kelompok Penangkapan ikan ; Seorang perempuan yang sehari hari sebagai nelayan , sebelumnya sudah tidak melakukan aktifitas lagi dan berpengaruh pada pendapatannnya karena perahunya rusak, akhirnya dengan bantuan perahu dari program CCD IFAD , ibu Mariam dapat kembali melaut seperti beberapa tahun lalu dan ini membuat pendapatannya mulai membaik. 7. Perwakilan Kelompok Penangkapan ikan dengan Bagan Tancap secara khusus , tidak memiliki perahu untuk mengambil hasil tangkapan di bagan tancaap , harus menyewa atau nunut pada perahu teman sehingga ketika tiba di Bagan untuk mengambil ikan hasilnya sedikit , karena ikan yang tertangkap telah keluar dari jarring yang diletakan pada bagan , tetapi ketika sudah memiliki perahu sendiri , anggota kelompok mampu mendapatkan hasil yang rata rata 50 % lebih meningkat disbanding belum memiliki perahu untuk mengambil hasil tangkapannya di bagan tancap. Hasil produksi mampu digunakan untuk biaya sekolah anak anaknya yang dulunya tersendat sendat .
11. KENDALA DAN TANTANGAN YANG DIHADAPI DAN SOLUSI YANG DILAKUKAN Kendala dan tantangan yang dihadapi pada saat implementasi di lapangan dapat digambarkan dalam Tabel 10 Tabel 10 Kendala dan tantangan serta solusi yang diberikan No KENDALA DAN TANTANGAN SOLUSI 1 Keanggotaan kelompok yang Pendekatan pribadi dilakukan oleh ketua kelompok, tidak aktif 100 % hasil pendekatan jika belum ada terlihat kemajuan maka ketua kelompok melaporkan kepada TPD, selanjutnya TPD melakukan pendekatan pribadi tetapi tetap belum ada kemajuan maka TPD berkoordinasi dengan Kunsultan untuk sepakat melakukan pendekatan pribadi dan berkoordinasi dengan VWG , tetapi jika belum aktif maka dilakukan pertemuan bersama dengan dengan kelompok dan VWG , jika belum juga aktif maka VWG akan melakukan panggilan secara resmi untuk yang bersangkutan segera mengundurkan diri dan diganti dengan anggota klain , LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Page 43
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
2
Kekompakan kelompok
3
Sulit untuk menabung
4
Belum aktif berproduksi
LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
hal ini dilakukan karena berdampak pada produktifitas kelompok , jika anggota adalah anggota kelompok penmasaran dengan fasilitas masing masing individu maka fasilitas yang diterima dikembalikan kepada kelompok untuk selanjutnya bersama VWG dan TPD akan diserahkan kepada anggota kelompok baru sepengetahuan PIU karena akan direvisi nama kelompok hal ini juga berdampak pada data monev Ada anggota kelompok yang cenderung mau menguasai peralatan secara individu, sementara peralatan adalah milik kelompok maka , TPD dan VWG berkoordinasi untuk melakukan pendekatan pribadi , memeberikan pemahaman kembali dan mengingatkan pada komitmen awal berkelompok dan berimplikasi pada pendapatan pribadi maupun kelompok sehingga dibuat rekomitmen dan ditanda tangani bersama mengetahui VWG diserahkan kjepada PIU Anggota kelompok sulit untuk menabung , sehingga TPD dan VWG harus kembali mengingatkan bahwa sudah dilakukan pelatihan, sudah memiliki buku tabungan kelompok yang dirancang oleh Konsultan Pemasaran, dan sudah komitmen bersama dengan anggota kelompok lain , sehingga semangat menabung dipacu untukbangkit kembali walaupun terseok seok tetapi kelompok merasa harus diperbaiki cara piker mereka tentang menabung. Kelompok ada yang sudah berproduksi dan ada yang belum efektif ; kelompok menandatangani rekomitmen untuk melakukan produksi , dan tahun 2015 akan diterapkan sangsi dan penghargaan , bagi kelompok yang berproduksi terus menerus dan menunjukkan peningkatan yang signifikan akan diberikan kesempatan untuk mengurus Sertifikat Kelayakan pengolahan bekerjasama dengan DKP Provinsi serta dipermudah untuk pengurusan dokumen HALAL untuk dapat memasuki pasar yang lebih luas .Sedangkan kelompok yang tidak aktif berproduksi akan ditarik peralatan pendukung dan diberikan kepada kelompok lain yang mau melakukan produksi ( khusus untuk kelompoki pemasaran yang fasilitas diberikan untuk individu) sedangkan yang berproduksi aktif akan ditambahkan peralatan yang lebih memadai.
Page 44
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
12.
REKOMENDASI DAN TINDAK LANJUT UNTUK IMPLEMENTASI TAHUN 2015
Rekomendasi dan Tindaklanjut untuk implementasi tahun2015 dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11 Rekomendasi dan tindaklanjut untuk implementasi tahun 2015 No 1
REKOMENDASI Penerapan sangsi dan penghargaan untuk kelompok masyarakat yang lama perlu dilakukan
2
Untuk kelompok pengolahan hasil perikanan yang mencapai atau melebihi target produksi per bulan diberikan rumah produksi jika belum memiliki rumah produksi Untuk kelompok pemasaran yang mampu menjual ikan dengan target yang ditentukan dan menunjukkan peningkatan pendapatan yang signifikan diberikantambahan peralatan yang lebih memadai Pemanfaatan demplot Pengolahan, budidaya rumput laut dan daur ulang sampah khusus
3
4
LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
TINDAKLANJUT Koordinasi antara TPD , Penyuluh dan Fasilitator makin intensif sehingga data di lapangan benar benar valis shingga ketika evaluasi dan monitoring kegiatan system sangsi dapat diterima oleh kelompok masyarakat Untuk penerapan sangsi dan penghargaan harus disosialisasikan kepada pokmas di masing masing kelurahan dan disesuaikan dengan factor kesulitan masing masing pokmas Kelompok yang menunjukkan kemajuan di tahun 2014 diberikan kesempatan untuk membangun rumah produksi kelompok agar lebih mudah mengurus sertifikat kelayakan pengolahan untuk UMKM Data produksi kelompok pemasaran harus dievaluasi setiap bulan oleh Fasilitator dan TPD berkoordinasi dengan Konsultan untuk mengevaluasi per 6 bulan atau per semester untuk diusulkan tambahan peralatan yang lebih memadai Melakukan temu Nasional untuk mendemonstrasikan masing masing demplot yang telah melakukan kegiatan di tahun 2014 dan 2015 , kegiatan dilakukan pada Nopember 2015 secara nasional sekaligus merupakan TEMU NASIONAL POKMAS CCDIFAD ; diharapkan PMO mnyediakan anggaran untuk temu Nasional dalam rangka mendemonstrasikan cirri khas masing masing demplot dari 13 PIU di Indonesia
Page 45
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
13. TESTIMONI PERWAKILAN POKMAS DAN PIHAK TERKAIT CCDP-IFAD Testimoni perwakilan POKMAS dan Pihak Terkait dapat dilihat pada Tabel 12 Tabel 12 testimoni dari Perwakilan POKMAS dan Pihak Terkait No 1
2
3
4
PERWAKILAN KELOMPOKDAN TESTIMONI PIHAK LAIN Kelompok VWG Oesapa Barat Kehadiran CCD IFAD dengan model pemberdayaan masyarakat membuat masyarakat menyadari bahwa manajemen dalam kelompok dan koordinasi dan komunikasi antar anggota kelompok mampu membuat kemajuan pesat untuk memulai berusaha dan meningkatkan pendapatan Kelompok Pengolahan Oesapa Dengan mengikuti aktifitas dan pelatihan yang dikemas Barat sederhana dan mudah dimengerti membuat kami dari kelompok merasa ada kepedulian untuk memotivasi kami melakukan kegiatan produksi dengan tanpa beban , karena juga dilatih untuk mencatat seluruh kegiatan sehingga memudahkan kami menelusuri produk yang kami lakukan jika ada complain dari pembeli Kelompok Penangkapan Ikan Kami merasa sangat terbantu dengan fasilitas yang Lasiana diberikan , kami juga meras senang karena kehadiran Tenaga Pendamping Desa yang selalu hadir dengan kami sehingga kami bias bertanya banyak hal tentang implementasi program CCD IFAD , sebab selama ini bantuan yang diberikan pemerintah terkesan membiarkan kami atur sendir tanpa pendampingan , tetapi dengan adanaya pendampingan kami bisa terbantu untuk mendata hasil tangkapan kami walaupun masih terkadang bolong bolong pencatatannya tetapi kami sudah mengalami kemajuan pesat , kami seperti pengusaha hebat yang ahrus tetap mencatat produksi kami dan ini merupakan pengalam baru yang mengasyikan untuk kami Kelompok Pemasaran Fatubesi Kami sangat terbantu dan termotivasi untuk melakukan penjualan ikan segar, karena selalu berkoordinasi dengan Pendamping lapangan , sehingga ketika ada permasalahan yang akami belum mengerti kami dapat terbuka dengan pendapmping lapangan dan berdiskusi dengan VWG dalam hal kerjasama kelompok. Kami menyadari bahwa kebiasaan mencatat hasil penjualan adalah hal yang tidak biasa, tetapi melalui pelatihan beberapa kali dan disediak buku catatan mengharuskan kami mencatat produksi yang kami jual. Terima kasih kami orang kecil diajar seperti pengusaha yang besar , semoga kami bisa berkembang perlahan lahan dan
LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Page 46
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
5
Kelompok sumberdaya Pesisir Nunbaun Delha
Pengelola Kelurahan
6
Kelompok Pengelola Sumberdaya Pesisir Kelurahan Oespa Barat
7
Kelompok Pengelola Sumberdaya Pesisir Kelurahan Airmata
8
Kelompok Penangkapan Ikan di Nunhila
9
Kelompook Pengolahan Ikan Asin Kering Kelurahan Alak
LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
mejadi terbiasa dengan berbagai pencatatan Kami sudah lama menginginginkan dan mendambakan agar pesisir kami ditata kembali , kami berharap juga pesisir kami bisa ditanami dengan pohon yang tepat untuk meminimalisasikan abrasi pantai . Bersyukur kehadiran CCDIFAD memberikan kesempatan kepada kami untuk merancang Daerah Perlindungan Laut sebagai wujud peduli kami terhadap sumberdaya pesisir bagi anak cucu kami Sumberdaya pesisir yang kami miliki khususnya mangrove atau bakau , sudah lama kami mengharapkan untuk dijadikan sebagai lokasi tujuan wisata, dengan adanya CCDIFAD dan program DPL , dan Demplot Mangrove di Kelurahan Oesapa Barat , kami berharap sumberdaya yang ada dapat kami lestarikan untukanak cucu kami sebab sepanjang pesisir kota KUpang , areal mangrove Oesapa barat termasuk masih bisa diselamatkan . Kami berharap melalui CCDF IFAD kami bisa kembangkan diri menjadi DESA MANGROVE atau BAKAU untuk tujuan wisata khusus berbasis hutan bakau Kami sangat senang dapat kesempatan untuk melakukan kegiatan pembangunan yang didanai IFAD karena kami tidak memiliki pesisir pantai tetapi kami memiliki Daerah Aliran Sungai yang karena merupakan Muara , banyak sekali sampah berserakan di daerah aliran sungai, sehingga melalui kegiatan pembersihan kali, dan penanaman papan himbauan masyarakat mulai sadar sedikit demi sedikit untuk jadikan muara sungai sebagai tempat pembuangan samapah rumah tangga maupun tinja Kami sangat senang karena mendapat bantuan peralatan perahu ,dulu kami punya perahu tapi8 sudah rusak , dengan adanaya perahu baru yang kami dapat , kami bisa melakukan usaha penangkapan dua orang , kalau dulu hanya jadi buruh nelayan , tapi sekarang bisa langsung menjadi nelayan yang memiliki pendapatan tetap , dulu pendapatan kecil untuk membiayai anak sekolah sangat tersendat harus minta pertolongan dari orang tua, tapi sekaran sudah mampu mandiri tetapi harus terus ditingkatkan , terima kasih IFAD , terima kasih bapak dan Ibu dari kementrian dan dari Dinas Kota kupang yang peduli dengan kami , harapannya , kami terus bisa Berjaya di usaha penangkapan ikan dan bisa menabung untuk pendidikan anak kami Saya sangat bersyukur diberikan kesempatan menerima fasilitas untuk pengeringan ikan , selama ini saya hanya mengeringkan ikan mengalaskan waring di atas batu dan haru memperhatikan jangan smapai binatang meliwati ikan yang saya jemur, dengan adanya fasilitas pengeringan , para para pengeringan dan fasilitas Page 47
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
10
gudang ikan sangat membantu untuk penyimpanan ikan asin kering , selama ini hanya disimpan bercampur dengan berbagai perlengkapan keluarga. Tetapi sekarang sudah dapat dijemur di tempat yang jauh dari binatang dan disimpan dengan aman sehingga mempengaruhi kualitas ikan yang makin baik , kebiasaan menabung sudah mulai ada ,karena dulunya menabung bukan prioritas untuk saya. Terima kasih Bapak dan Ibu pendamping, dan dari Dinas Perikanan yang begitu sabar membina kami dengan manajemen dan administrasi usaha membuat wawasan kami makin luas tentang sebuah usah yang baik untuk peningkatan pendapatan kami …Tuhan memberkati bapak Ibu Kelompok Pengolahan Abon dari Kasmi merasa sangat bersyukur karena diberikan Kelurahan Namosain kesempatan memperoleh fasilitas untuk usaha pembuatan Abon ikan , dulunya kami belum memahami bahkan belum pernah melakukan usaha ini, tetapi kami berusaha menggunakan pengetahuan dan ketrampilan yg kami punya tetapi beberapa kali buat masih belum baik sehingga pendampingan yang terus dari TPD dan Konsultan membuat kami terus berusaha sesuai petunbjuk yang diberikan dan akhirnya kami bisa membuat produk abon, tetapi masih perlahan kami merangkak , juga kebiasaan menabung belum terlalu baik untuk kami tetapi berbagai penguatan diberikan seghingga kami harus terus berusaha lebih baik, terima kasih bapak ibu yang mau berikan kami kesempatan berusaha walau kelihatannya lama perkembangan kami , tetapi benar benar kami merasakan [perubahan itu ada dalam kami bekerja secara kelompok.
LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Page 48
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
KOMPONEN 3 . Secara KHusus untuk komponen 3 proses implementasinya berjalan dengan baik ditunjang dengan koordinasi dan komunikasi yang selalau dan ibntensif dilaksanakan . Komponen 3 terdiri dari 3.1 SINKRONISASI PERENCANAAN dan KOORDINASI Untuk implementasi kegiatan tahun 2014 telah dilakukan Sinkronisasi baik dengan PMO maupun DKP Provinsi juga melibatkan Komite Pemberdayaan. Hasil sinkronisasi menunjukkan bahwa koordinasi dengan seluruh komponen yang terlkibat menghasilkan capaian kerja yang cukup baik , dengan realisasi pendanaan yang sesuai target dan rencana yang disusun. Koordinasi diharapkan tetap dilakukan untuk implementasi tahun 2015 , bahkan diharapkan ada capaian kerjasama yang lebih intensif kepada kelompok masyarakat sehingga 67 kelompok usaha yang sudah terbentuk dapat ditingkatkan jumlah dan kualitas kinerja kelompok
3.2 PERTEMUAN TIM TEKNIS Tim teknis yang tergabung dalam Komite Pemberdayaan melakukan pertemuan setiap 1-2 bulan sekali selama tahun 2014 dengan tujuan untuk mengevaluasi berbagai capaian kegiatan yang diimplementasi oleh kelompok masyarakat di 9 kelurahan Untuk masalah masalah yang bersifat sangat penting dan mendesak harus diputuskan bersama terkadang komite diundang untuk membahasnya , seperti perijinan untuk lahan yang akan dibangun fasilitas fisik seperti rumah pemasaran, ataupun pondok informasi , maka koordinasi dengan Lurah dan Camat yang berhubungan dengan masalah tersebut untuk penyelesaian permasalahan tersebut. Harapan untuk tahun 2015 agar lebih ditingkatkan fungsi pengawasan sehingga setiap kelompok masyarakat dapat mencapai target sesuai indicator capaian kelompok
3.3 KESEKRETARIATAN Untuk capaian implementasi kegiatan tahun 2014 maka bagian kesekretariatan sebagai penunjang kegiatan CCDP IFAD melakukan perannya yang sangat baik dalam hal pengarsipan dan sistem administrasi . Kesiapan SK dan berita acara untuk realisasi proposal dari masing masing POKMAS menjadi perhatian khusus karena sangat erat hubungannya dengan pertanggungjawaban keuangan program LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Page 49
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Koordinasi dan komunikasi kesekretariatan PIU sangat membantu menyelesaikan berbagai masalah maupun kendala yang dihadapi POKMAS dan TPD
14.PENUTUP Demikian laporan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana perlu untuk pengembangan program pemberdayaan masyarakat pesisir di Indonesia khususnya di kota Kupang
LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Page 50
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
COASTAL COMMUNITY DEVELOPMENT PROJECT-IFAD
LAPORAN TAHUNAN 2014
KOMPONEN 2
12 DESEMBER 2014
LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Page 51
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
1. EXECUTIVE SUMMARY (RINGKASAN) Pelaksanaan program CCD-IFAD tahun 2014 hampir mendekati penghujungnya. Sebagaimana ketentuan administrasi bahwa setiap konsultan perlu memberikan laporan ahir tahunnya sebagai bentuk evaluasi dan dokumentasi sejumlah kegiatan yang telah dilakukan selama kurun waktu 12 bulan. Dalam kurun waktu setahun berbagai kegiatan telah dilaksanakan baik melibatkan kelompok masyarakat penerima program CCD-IFAD, masyarakat umum, lembaga pemerintah terkait, dan stakeholder lainnya yang tentu dalam implementasi program ini telah memberikan dampak positif bagi semua komponen yang terlibat. Tidak semua kegiatan yang di implementasi menghasilkan hal positif, ada juga yang mungkin belum dirasakan sepenuhnya sehingga terkesan masih belum menyentuh kebutuhan kelompok masyarakat nelayan yang tergabung dalam program ini, termasuk masyarakat lain yang belum tergabung dalam program ini. Namun hal ini merupakan hal umum sehingga tentu akan menjadi catatan khusus dalam implemnetasi kegiatan tahun berikutnya. Untuk kegiatan tahun 2015 telah rampung semuanya atau telah 99% dilaksanakan, kecuali untuk pembangunan infrastruktur Toko ikan/Rumaha kemasan yang tertunda karena gagal lelang, dan total serapan dana hingga saat ini diperkirakan mencapai 80% lebih. Konsultan pemasaran dan rantai nilai secara khusus memiliki peran yang sangat strategis dalam pencapaian berbagai kegiatan dilapangan melalui bekerja sama dengan PIU, TPD, penyuluh, fasilitator, dan Pokmas dalam membangun koordinasi guna kelancaran kegiatan. Konsultan juga memberikan bantuan teknis kepada PIU seperti menyiapkan materi pelatihan, mengkoordinir dan mengikuti semua kegiatan, menjadi nara sumber dalam berbagai kegiatan pelatihan, mengawal kegiatan infrastruktur dan fisik lainnya, serta menganalisa aspek sosial budaya kelompok masyarakat serta memonitor kinerja kelompok masyarakat yang terintervensi program CCD-IFAD. Konsultan berperan penuh dalam koordinasi dan komunikasi dengan berbagai komponen seperti TPD, komite, District Oversight Board(DOB), dan PIU serta kelompok masyarakat baik kelompok penangkapan, pengolahan, pemasaran, budidaya, dan kelompok infrastruktur maupun kelompok pengelolaan sumberdaya. Pertemuan rutin telah dilakukan antara konsultan pemasaran dengan Pokmas yang terbentuk di tahun 2014 guna mengidentifikasi kebutuhan mereka seperti menyangkut pengetahuan dan ketrampilan usaha, spesifikasi usaha, strategi pemasaran dan hal lain yang sangat relevan guna mendukung keberhasilan program CCD-IFAD. Peranan konsultan melalui pertemuan rutin tersebut telah memberikan dampak positif dan merupakan dasar dalam menyusun program kegiatan yang dibutuhkan untuk dilaksanakan selanjutnya. Pertemuan rutin tersebut dapat membuka wawasan Pokmas untuk lebih memahami program CCD-IFAD sehingga dengan demikian tujuan peningkatan pendapatan keluarga secara bertahap, berkualitas terukur dapat tercapai dengan baik. Konsultan juga secara teknis membantu PIU dalam LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Page 52
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
merancang model kegiatan dilapangan, memandu kegiatan, mengidentifikasi nara sumber yang relevan. Dengan demikian tidak terdapat kendala atau tantangan dalam melaksanakan kegiatan di tahun 2014. Untuk tahun 2015 yang perlu diantisipasi adalah untuk kegiatan fisik yang dilaksanakan melalui proses lelang akan menjadi prioritas untuk diproses lebih awal, agar supaya kegagalan tender tidak terulang lagi. Implementasi kegiatan di tahun 2014 mengisahkan berbagai cerita sukses yang mana hal ini akan menjadi motivasi utama untuk pengembangan kegiatan baik oleh PIU maupun oleh kelompok masyarakat nelayan yang tergabung dalam program CCD-IFAD.
2. PENDAHULUAN Kota Kupang adalah salah satu dari 13 Kabupaten/Kota yang mendapat dukungan program CCD-IFAD dalam upaya pemberdayaan masyarakat pesisir. Program ini dilakukan dengan beberapa pendekatan antara lain: a). Pemberdayaan masyarakat; b). Pengembangan strategi berbasis mekanisme pasar; c). Fokus kepada masyarakat miskin yang marginal namum mempunyai potensi yang aktif untuk mengembangkan dirinya; d). Replikasi keberhasilan dan peningkatan volume kegiatan ke Desa/Kelurahan lain. Fakta menunjukan bahwa kondisi sosial budaya dan tingkat kesejahteraan masyarakat yang memang masih perlu mendapat perhatian sebab masih banyak masyarakat berpendapatan rendah. Melalui program CCD-IFAD, 9 Kelurahan telah ditetapkan menjadi sasaran pelaksanaan program ini yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan menurunkan tingkat kemiskinan. Sembilan Kelurahan terpilih dalam program CCD-IFAD terdapat pada 3 Kecamatan antara lain: 4. Kecamatan Alak meliputi: Kelurahan Alak, Nun Baun Sabu, Nun Baun Delha, Namosain, dan Nunhila. 5. Kecamatan Kota Lama meliputi: Kelurahan Fatubesi, dan Airmata. 6. Kecamatan Kelapa Lima meliputi: Kelurahan Lasiana, dan Oesapa Barat. Implementasi program CCD-IFAD sejak tahun 2013 hingga tahun 2014 telah menjangkau 9 Kelurahan di Kota Kupang dan letaknya dapat dilihat dalam Peta dibawah ini. GAMBAR 1. PETA KOTA KUPANG (LOKASI PROGRAM CCD-IFAD).
LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Page 53
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Program CCD-IFAD disetiap lokasi Kelurahan telah dilaksanakan melalui pembentukan kelompok masyarakat yang terdiri dari: Kelompok usaha pengolahan hasil perikanan; Kelompok usaha penangkapan ikan; Kelompok usaha pemasaran ikan; Kelompok budi daya ikan; Kelompok Infrastruktur; Kelompok Kerja Desa(VWG); serta Kelompok Pengelolaan Sumberdaya. Pelaksanaan program CCD-IFAD Kota Kupang tahun 2014 terfokus pada kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 18. Pembentukan layanan fasilitator (TPD/Penyuluh). 19. Sosialisasi desa. 20. Review kegiatan desa berbasis masyarakat. 21. Pertemuan desa(perencanaan, pengawasan, dan evaluasi). 22. Pelatihan dan peningkatan kapasitas pokmas. 23. Pertemuan pokmas antar desa untuk sharing pembelajaran. 24. Perlengkapan inventori sumberdaya berbasis masyarakat. 25. Pondok informasi. 26. Penyadaran masyarakat. 27. Bimbingan teknis bagi kelompok tabungan(grameen bank). 28. Fasilitasi P3MP. 29. Pelatihan dan dukungan teknis bagi pokmas. 30. Dana community enterprise group and infrastructure(BLM). 31. Market awareness. 32. Bimbingan teknis dan knowledge sharing pemasaran. 33. Dokumentasi dan publikasi tentang success story. 34. Dukungan infrastruktur dan pengembangan usaha bagi Kab/Kota. 35. Pertemuan dalam rangka pengembangan pasar (market and value chain). 36. Validasi peluang pasar. 37. TOT bagi staf pengelola tentang teknis dan isu-isu pemasaran. 38. Pengembangan pasar bagi produsen skala kecil dan perwakilan pokmas. 39. Pelatihan market oriented bagi produsen skala kecil (level desa). 40. Temu usaha pengembangan alternative income generating dan jaringan pemasaran. 41. Demplot teknologi produksi dan pasca panen. 42. Sinkronisasi perencanaan dan koordinasi. 43. Pertemuan teknis. 44. Kegiatan penunjang CCD-IFAD. LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Page 54
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Implementasi kegiatan telah dilaksanakan berkat kerjasama Tim PIU, TPD, pemerintah, dan konsultan PIU serta semua kelompok masyarakat penerima manfaat program CCDIFAD. Dalam pelaksanaan kegiatan bukan sebatas soal kuantitas kegiatan yang ingin dicapai tetapi kualitas kegiatan yang dicapai adalah merupakan ukuran kinerja atau ukuran keberhasilan pelaksanaan program CCD-IFAD, oleh karena itu hal ini merupakan barometer untuk keberlanjutan program tahun 2015.
3. PENCAPAIAN, PROSES DAN STRATEGI IMPLEMENTASI KEGIATAN Dalam tahun 2014 sejumlah kegiatan telah dilakukan sesuai dengan rencana yang ada dan dilalui dengan koordinasi yang intensif antar komponen terkait. Pelaksanaan setiap kegiatan selalu diikuti dengan evaluasi agar dapat diketahui kekuatan, kelemahan, peluang, serta tantanganya. Dengan merujuk pada hasil evaluasi maka, akan difollow up berbagai aspek yang berkaitan dengan pencapaian tujuan dari program ini. Konsultan pemasaran telah mendampingi dan melakukan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan komponen 2. Sejumlah kegiatan yang telah dilaksanakan dapat dilihat pada Tabel tentang pencapaian kegiatan komponen 2 dibawah ini. Tentu hasil yang dicapai dapat memberikan gambaran bahwa sampai pada tahap atau level mana kegiatan tersebut telah diimplementasi, sehingga dengan demikian untuk kelanjutan kegiatan yang sama di tahun 2015 dapat dilakukan dengan pokok-pokok kegiatan, pendekatan, dan metode yang berbeda dari kegiatan tahun sebelumnya. Implementasi kegiatan yang berkaitan dengan komponen 2 telah dilaksanakan seluruhnya, namun prinsipnya bahwa bukan jumlah kegiatan yang ditargetkan tetapi kualitas, hasil atau output dari kegiatan tersebut yang menjadi prioritas utama. Pencapaian kegiatan hingga ahir tahun 2014 dapat dilihat dalam Tabel dibawah ini. TABEL 1. PENCAPAIAN KEGIATAN KOMPONEN 2. NO
1
KEGIATAN TAHUN 2014
Bimbingan teknis dan knowledge sharing pemasaran
LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
PROSES YANG DILAKUKAN
Workshop bagi anggota Pokmas tentang pengetahuan pemasaran yang baik
OUTPUT
Pokmas menperoleh pengetahuan bagaimana mengembankan usaha mereka dengan melihat aktualisasi pemasaran di lapangan sebagai wahana sharing pengetahuan dari pelaku usaha yang ada
STATUS (%) 100
Page 55
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
2
Dokumentasi dan publikasi tentang success story
Membuat sejumlah media publikasi berupa film documenter, Iklan untuk mempublikasi cerita sukses yang telah dialami oleh Pokmas
Publikasi cerita sukses ini merupakan alat motivasi bagi Pokmas agar terus semangat dalam berusaha untuk mencapai kesuksesan
100
3
Dukungan infrastruktur dan pengembangan usaha bagi kab/kota
Proses tender pembangunan Toko ikan/Rumah kemasan lewat ULP
Tertunda (gagal lelang)
0
4
Pertemuan dalam rangka pengembangan pasar (market and value chain)
Workshop dan kunjungan lapangan untuk meningkatkan pemahaman, pengetahuan Pokmas
Hasil pertemuan yang melibatkan produsen, pembeli atau perusahaan serta stakeholder lain terkait Market and Value Chain diharapkan akan dapat memberikan manfaat bagi Pokmas dalam mengembangkan usahanya
100
5
Validasi peluang pasar
Survey dilakukan untuk menilai apakah ada peluang pasar yang mendukung bagi pengembagan usaha
Validasi peluang pasar termasuk mengidentifikasi peluang pasar yang prioritas bagi pembeli dan produsen, serta peluang adanya intermediasai dan kerjasama dalam strategi pengembangan usaha. Dalam kegiatan ini telah dibangun kerja sama antara Pokmas dengan beberapa mitra usaha lokal.
100
6
TOT bagi staf pengelola tentang teknis dan isu-isu pemasaran
Melalui workshop staff PIU dan Komite diajarkan bagaimana membaca peluang pasar dan pengembangan kegiatan pemasaran
Memperkaya pengetahuan peserta dengan memperkenalkan teknis dan isu-isu pemasaran terkait dengan komoditas unggulan/prioritas
100
7
Pengembangan pasar bagi produsen skala kecil dan perwakilan pokmas
Workshop dan kunjungan lapangan untuk meningkatkan pemahaman, pengetahuan Pokmas
Workshop dan study tour ke 2 lokasi produksi makanan olahan dimana Pokmas dapat mencontoh hal yang tepat dalam konteks pengembangan pasar
100
8
Pelatihan market oriented bagi produsen skala kecil (level desa)
Workshop untuk memberikan pemahaman kepada Pokmas bagaimana melakukan orientasi
Terjadi peningkatan produksi, kualitas, teknologi pascapanen, bisnis dan pasar bagi
100
LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Page 56
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
pasar bagi mereka yang usaha keci.
Pokmas yang tergolong sebagai produsen skala kecil
9
Temu usaha pengembangan alternative income generating dan jaringan pemasaran
Workshop untuk memberikan pemahaman tentang bagaiamana melakukan generate income dan membuka jaringan pemasaran
Terjadi pengembangan jejaring antara produsen (nelayan, pembudidaya, pengolah, petambak garam) dengan pembeli atau pengolah yang lebih besar. Dengan jejaring ini Pokmas didorong untuk meningkatkan pendapatan
100
10
Demplot Tehnologi Produksi dan Pasca panen
Kegiatan lapangan pelatihan peningkatan ketrampilan bagi Pokmas guna peningkatan pendapatan
Demplot yng dilaksanakan di 2 Kelurahan merupakan wujud konkrit pelatihan lapangan untuk meningkatkan pendapatan Pokmas dengan memakai bahan-bahan yang ada
100
4. STATUS DAN KINERJA KOMODITAS, PRODUK, PEMASARAN, DAN PENGEMBANGAN USAHA 4.1. MENGGAMBARKAN KOMODITAS, VALUE CHAIN DAN PRODUK UNGGULAN DI PIU TERKAIT Produk unggulan ditetapkan melalui proses Focus Group Discussion(FGD), dengan melibatkan keterwakilan Pokmas dan unsur terkait dalam wilayah PIU. 3 produk unggulan yaitu: Ikan baby tuna, Ikan Kuwe, dan Ikan Kembung. Dari ketiga produk unggulan ini dibuat turunan produknya yaitu: sei ikan, dendeng ikan, abon ikan, nagget ikan, bakso ikan, dan ikan kering. Model value chain yang diproyeksikan adalah seperti yang terlihat dalam Gambar 2 dibawah ini.
GAMBAR 2. MATA RANTAI PEMASARAN POKMAS Kelompok Penangkapan
Kelompok Pengolah & Kelompok Pemasaran
Kelompok Papalele
Konsumen di Pasar, Restoran Toko, Swalayan & Warung
4.2.
Konsumen Rumah Tangga (menjual keliling)
STATUS KUANTITAS/JUMLAH PRODUKSI YANG DIHASILKAN UNTUK SETIAP PRODUK
Untuk menjelaskan status dan jumlah produksi makan dapat dilihat dalam data Tabel 2 dibawah ini: LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Page 57
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Kelurahan LASIANA: Nama Kelompok Kel.Tunas (pemasaran)
Kel. Usaha Baru (Pemasaran)
Jumlah Produksi/perolehan Belang kuning: 20 ekor/hari x 30 hari= 600 ekor/700kg/ bulan. Total 600 x 11 bulan= 6600 ekor/ 7700 kg. Sardin dan Paperek: 50kg/hari x 30 hari = 1500 x 3 bulan = 6000kg
Kel.Sumber Hidup (penangkapan)
Sardin dan Paperek: 50kg/hari x 30 hari = 1500 x 6 bulan = 9000kg
Kel. Sardin (Pengolahan)
Sardin dan Paperek: 30kg/bulan = x 9 bulan = 270kg Abon, Dendeng, Stik Ikan 10kg/bulan x 11 bulan = Rp. 1100kg
Kel. Mawar
Kel. Ikan Paus (Penangkapan) Kel. Mitra Usaha I (Pengolahan) Kel. Mitra Usaha II (Pengolahan) Kel. Mitra Usaha II (Pengolahan) Kel. Sehati Bersama (Pengolahan) Kel. Listra (Pengolahan)
Sardin dan Paperek: 50kg/hari x 30 hari = 1500 (produksi baru 1 bulan) Abon Ikan 1,2 kg (produksi baru 1 bulan) Abon Ikan 1,5 kg (produksi baru 1 bulan)
Abon Ikan 2,7 kg (produksi baru 1 bulan)
Jumlah Pemasaran
Harga Produk
Keterangan
600 ekor x Rp.5000/ekor = Rp. 3.000.000. Total 3.000.000 x 11 bulan = 33 juta
1 ekor: Rp. 20ribu – 35 ribu/ekor
Kelompok lama
1500kg x 10.000 = Rp.1.500.000 Total 1.500.000 x 4 bulan = 6 juta 1500kg x 8000 = Rp.1.200.00 Total 1.200.000 x 6 bulan = 7.200.000 270kg x Rp.40.000 = Rp.10.800.000
1 kg = Rp.10.000 – 15.000
Kelompok lama
1 kg = Rp.8.000 – 15.000
Kelompok lama
1 Kg = Rp. 30.00050.000
Kelompok lama
Abon:40,2kg (11 bulan) = Rp.7.236.000 Dendeng: 30 kg (8 bulan) = Rp.4.800.000 Stik Ikan: 12 kg (4 bulan) = Rp.600.000 1500kg x 8000 = Rp.1.200.00
Abon Rp.18.000/100gr Dendeng Rp.80.000/500gr Stik Rp.10.000/200gr 1 kg = Rp.8.000 – 15.000
Kelompok lama
12 bungkus kemasan 100gr = Rp.240.000 15 bungkus kemasan 100gr = Rp.300.000
100gr = Rp.20.000
27 bungkus kemasan 100gr = Rp.540.000
100gr = Rp.20.000
Kelompok baru Kelompok baru Kelompok baru Kelompok baru
Kelompok baru
100gr = Rp.20.000
Abon
Kelurahan AIRMATA: Nama kelompok Tunas Baru
Jumlah produksi/perolehan
Jumlah pemasaran
Abon Ikan 2,7 kg (produksi baru 1 bulan)
27 bungkus kemasan 100gr = Rp.540.000
Harga produk
Keterangan
100gr = Rp.20.000
Lumba-Lumba
-
-
-
Muara
-
-
-
Trikora
-
-
-
Note: Kelompok baru ada yang belum beraktifitas.
Kelompok baru Kelompok baru Kelompok baru
Kelurahan ALAK: Nama Kelompok Kakap
Jumlah Produksi/perolehan Belang kuning:
LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Jumlah Pemasaran
Harga Produk
3000 kg x 1000
1 kg: Rp. 20
Keterangan
Page 58
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
( pemasaran) Kel. Lama Mina sejahtera (pemasaran) Kel. Lama
Lumba-Lumba Kel. Lama
Ikan Terbang Pengolahan
150 kg/ x 20 hari. 3000kg/bulan Total 3000 x 6 bulan = 18 000 kg. Belang kuning: 50 kgi x 20 hari= 1000ekor/2000 kg/bulan. Total 1000 x 11 bulan= 11000 ekor/ 22000kg
Rp.1000 = 3.000.000 Total 3.000.000 x 6 = 18 juta 1000 ekor x Rp.3000/ekor = Rp. 3.000.000 Total 3.000.000 x 11 bulan = 33 juta
Ikan Dasar : Ikan kakap , Kerapu, Anggoli 400 kg/1 bulan Total 400kg/6 bulan = 2.400kg
400kg/2000 ekor = 8.000.000 x 6 = 48 juta
5 kali produksi 30 kg ( 50 bungkus)
Rp.500.000
Kel. Lama
Sei ikan: 2 kg, per 250 gram/25000/bung kus jual ke Bogor Rp.150.000
ribu – 25 ribu
1 ekor: Rp. 25 ribu – 30 ribu/ekor
Kel. Penangkapa n 2 kali sebulan melaut , jadi 1 minggu dapat 200 kg. Sei ikan: 35.000/300gr/ 50,000/500 gr
Ita Esa Pengolahan
2 kali produksi 3 kilo ( 6 bungkus)
Kel. lama Sehati Pengolahan
4 kali produksi 7 kilo ( 28 bungkus)
Pesanan, Rumah tangga
Abon Ikan : 25000/250 gr
Karya laut Pengolahan
6 kali produksi 40 kg ( 140 bungkus)
Rp.1400.000
3 kali produksi 16 kg. 4 kg basah = 1,2 kg
Minus karena baru pertama produksi
Tembang Rp.10.000/200 gram . Kombong Rp. 25.00/ 5 ekor. Ikan Kering/ Asin Dendeng Ikan
6 kg dendeng ikan (10 bungkus)
200 gram/bungkus
Rp. 25.000/bungku s
Belang kuning: 50 kg x 20 hari= 1000ekor/1000 kg/bulan. Total 1000 x 11 bulan= 11000 ekor/ 22000kg.
1000 ekor x Rp.25000/ekor = Rp. 2.500.000 Total 2.500.000 x 11 bulan = 27.500 .000 ribu
1 ekor: Rp. 25 ribu – 30 ribu/ekor
Kel. Baru
Tekad maju Pengolahan Kel. Baru Jayanti Pengolahan Kel. Baru Kepiting Halus (pemasaran)
Ikan kering: 8 bungkus, per 200/ 25000 ribu jual ke Bogor
Pesanan, dan Rumah tangga
Dendeng ikan 35.000/500 gr
Pesanan, Rumah tangga, Soe, Atambua
Kelurahan FATUBESI: LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Page 59
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
NAMA KELOMPOK
JUMLAH PRODUKSI/PEROLEH AN Belang kuning: 15 20 ekor/hari x 20 hari= 400 ekor/600kg/bulan. Total 400 ekor x 10 bulan= 4000 ekor/6000 kg.
JUMLAH PEMASARAN
HARGA PRODUK
400 ekor x Rp.2000/ekor= Rp. 800.000. Total 800.000 x 10 bulan = 8 juta. Pasar Fatubesi & TPI
1 ekor: Rp. 20 ribu – 35 ribu/ekor
Kalpataru I (pemasaran)
Belang kuning: 15 20 ekor/hari x 20 hari= 400 ekor/600kg/bulan. Total 400 ekor x 10 bulan= 4000 ekor/6000 kg.
400 ekor x Rp.2000/ekor= Rp. 800.000. Total 800.000 x 10 bulan = 8 juta
1 ekor: Rp. 35 ribu – 50 ribu/ekor
Kalpataru I (pengolahan)
4 kali Produksi 10 kg (148 bungkus)
Perkantoran, Pesanan, kelurahan
Nugget Ikan : Rp.20,000 /200 gr/50.000/500gr /100,000/100 gr
Tuna (pengolahan)
2 kali produksi 5 kg (20 bungkus)
Pesanan, dan Rumah tangga
Abon ikan: Rp. 15.000/100gr
Ikan mas (Pengolahan)
Pengolahan sei ikan: 3 Kg (15 bungkus/200 gr)
Keliling ke Rumah tangga
Rp. 25.000/200 gram
Terate (Penangkapan)
-
-
-
Kalpataru II (pemasaran)
KETERANGAN
Belum ada data
Kelurahan NAMOSAIN: NAMA KELOMPOK Seroja(pengolahan) Arwana Pt Usaha Intan Laut Bintang Laut Ikan Sardin
JUMLAH PRODUKSI/PER OLEHAN 2 kali produksi 8 kg (20 bungkus)
JUMLAH PEMASARAN Rp. 500.000
HARGA PRODUK
KETERANGAN
Rp. 25.000/200 gram Belum terdata Belum terdata Belum terdata Belum terdata Belum terdata
Kelurahan NBD: NAMA KELOMPOK Gracia (Pengolahan)
JUMLAH PRODUKSI/PEROLE HAN 37 bungkus + 67 bungkus + 20 = 122 bungkus.
LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
JUMLAH PEMASARAN
HARGA PRODUK
KETERANGAN
122 bungkus
Rp. 17.500/bungkus
HAsil uji coba produksi
Page 60
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
250 grm/bungkus Real Fish (pengolahan) Barakuda (penangkapan) Lumba - Lumba (penangkapan) Tenggiri (penangkapan) Kerapu (pemasaran) Merlin (Pemasaran)
Kelompok baru Kelompok baru Kelompok baru Kelompok baru Kelompok baru Kelompok baru
Kelurahan NBS: Nama Kelompok Kel. Mina Usaha (Pengolahan)
Jumlah Produksi/perolehan Abon Ikan 2,1 kg Nugget 2,2 kg
Ikan Tenggiri (Penangkapan)
Kuwe 10 kg /hari x 30 hari = 300 (produksi 1 bulan) Kuwe 10 kg /hari x 60 hari = 600 (produksi 2 bulan) Belang kuning: 20 ekor/hari : Total 700 kg Kembung: Total 90 kg Kembung 1 ember (15 kg)
Nusantara 12 (Penangkapan) Kel Ubur-Ubur (pemasaran)
Kel. Karapu Merah (pemasaran) Suka Maju (Budi daya)
150 kg
Jumlah Pemasaran
Harga Produk
Keterangan
Abo:21 bungkus kemasan 100gr = Rp.420.000 Nugget:11 bungkus kemasan 200gr = Rp.220.000 1 ekor x Rp.15.000 x 300 = Rp. 4.500.000
100gr = Rp.20.000 200gr = Rp.20.000
Kelompok baru
1 ekor = Rp. 10.000 – 20.000 1 ekor = Rp. 10.000 – 20.000 1 ekor = Rp.25.000 30.000
Kelompok baru
1 ember x Rp.200.000 x 30 hari = Rp.6.000.000/bulan
1 ember = Rp.250.000300.000
Kelompok baru
150 kg
Rp. 30.000/kg
1 ekor x Rp.15.000 x 600 = Rp. 9.000.000 1 ekor x Rp.20.000 x 700 = 1.400.000
Kelompok baru Kelompok baru
Kelurahan NUNHILA: NAMA KELOMPOK Golden (penangkapan)
JUMLAH PRODUKSI/PEROLE HAN
Camar (penangkapan) MD (pengolahan) Matarubadara LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
JUMLAH PEMASARAN
HARGA PRODUK
KETERANGAN Kelompok baru dan aktifitas baru mulai Kelompok baru dan aktifitas baru mulai Kelompok baru dan aktifitas baru mulai Kelompok baru
Page 61
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
(pemasaran)
dan aktifitas baru mulai Kelompok baru dan aktifitas baru mulai Kelompok baru dan aktifitas baru mulai
Rocket (pengolahan) Harapan Baru
Kelurahan OESAPA BARAT: NAMA KELOMPOK Kel.Paradiso (pemasaran)
Kel. Kakap Merah (pemasaran)
JUMLAH PRODUKSI/PEROLE HAN Belang kuning: 20kg/hari x 26 hari= 520kg 520kg x 11 bulan= 5.720 kg.
JUMLAH PEMASARAN
HARGA PRODUK
500 ekor x Rp50.00/ekor= Rp. 25.000.000. Total 25.00.000 x 11 bulan = Rp 275.000.000
1 ekor: Rp. 20 ribu – 35 ribu/ekor
Kombong 15kg/hari x 26hari =390kg x 11bln =4.290kg
400 ekor x Rp 40.000/kumpul = Rp. 16.000.000. Total 16.000.000 x 11 bulan = Rp 176.000.000
1 kumpul Rp 20 ribu – 30 ribu.
Gerhahing 10kg/hari x 26 hari= 260kg x 11bln =2860kg
100 ekor x Rp 75.000 = Rp 7.500.000 x 11 bulan = Rp 82.500.000 250 ekor x Rp50.00/ekor= Rp. 12.500.000. Total 12.50.000 x 11 bulan = Rp 137.500.000
1 ekor Rp 50 ribu.
Kombong 10kg/hari x 26hari =260kg x 11bln =2860 kg
150 ekor x Rp 40.000/kumpul = Rp. 6.000.000. Total 6.000.000 x 11 bulan = Rp 66.000.000
1 kumpul Rp 20 ribu – 30 ribu.
Gerhahing 10kg/hari x 26 hari= 260kg x 11bln =2860kg
100 ekor x Rp 75.000 = Rp 7.500.000 x 11 bulan = Rp 82.500.000 Pasar umum dan perkantoran =93 bks. Galeri Teluk kupang= 10 bks Sudi mampir Abon = 63 bks
1 ekor Rp 50 ribu.
Belang kuning: 15kg/hari x 26 hari= 390kg 390kg x 11 bulan= 4.290 kg.
Kel. UKM Mandiri (Pengolahan)
8 kali produksi 52kg (103 bks)
Kel. Kamboja (pengolahan)
5 kali produksi 76 kg (225 bungkus)
LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
KETERANGAN
1 ekor: Rp. 20 ribu – 35 ribu/ekor
Kemasan 1kg hrga Rp 100.000
Abon kemasan 100gram harga
Page 62
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Dendeng= 51 bks
Kel. Flamboyan (pengolahan)
8 kg(24 bungkus) 16 bungkus kirim ke Bogor (Sei)
Kel. Usaha baru mandiri (penangkapan)
20 kali beroperasi Ikan Gandola 30 ekor x 26 hari = 780 ekor. Ikan Kuruk 15 ekor x 26 hari = 390 ekor
Galeri Teluk kupang Abon = 5 bks Dendeng = 5 bks Dutalia dan pasar umum = 52 bks Pasar umum (pasar Oeba & Fatubesi) = 8 bks ikan asap/Sei Sei Ikan: 4 kg per 250 gram/25000 ribu jual ke Bogor Penjualan langsung ke pasar
Rp 20.000 Dendeng kemasan 200gram Harga Rp 40.000 Kemasan 1kg harga Rp 100.000
Ikan Gandola jual per kumpul 40.000 Ikan Kuruk 1 ekor 30-50 ribu
4.3. STATUS KUALITAS SETIAP PRODUK YANG DIHASILKAN i). Produk ikan mentah dijual langsung kepada konsumen setelah sebagian dijual kepada kelompok pemasaran dan pengolahan. Produk dijual dalam kondisi segar dan bebas formalin, dengan ukuran dan harga bervariasi (bisa lihat dalam Tabel diatas). ii). Untuk produk olahan sudah dijual dalam bentuk kemasan dan hanya tinggal 9 kelompok pengolahan yang masih menunggu terbitnya PIRT namun belum ada sertifikat halal, dan ukuran produksi dapat dilihat dalam Tabel diatas. iii). Daya tahan produk cukup bagus, sebagian kelompok masih uji coba tetapi beberapa yang lain sudah berproduksi sesuai kebutuhan. 4.4. SERAPAN PASAR TERHADAP PRODUK/KOMODITAS YANG DIHASILKAN DAN HARGA Oleh karena produksi masih dalam jumlah sedikit dan pembelinya juga belum terlalu banyak sehingga semua hasil produksi biasanya habis terjual 100% atau terserap/dibeli konsumen. Harga rata-rata produk dapat di lihat dalam Tabel diatas. 4.5. PERKEMBANGAN USAHA PRODUK Bagi kelompok baik penangkapan, pemasaran, dan pengolahan dari 3 Kelurahan yang lama sudah berproduksi, dan modal terus meningkat. Namun untuk kelompok yang baru terbentuk ada yang masih uji coba dan ada yang belum berproduksi sebab masih menunggu keluarnya ijin PIRT. Terdapat 9 kelompok masih menunggu keluarnya proses PIRT.
5. STATUS DAN KINERJA INVESTASI INFRASTRUKTUR KABUPATEN/KOTA Sehubungan dengan terjadi kegagalan dalam proses pelelangan pembangunan infrastruktur Toko ikan/Rumah kemasan maka, belum ada status apa-apa berkaitan dengan pembangunan infrastruktur ini. 5.1. PROSES PENYUSUNAN PROPOSAL INFRASTRUKTUR DAN LELANG LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Page 63
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Proses penyusunan proposal dimulai sejak bula April 2014 dan persetujuan PMO baru keluar pada Minggu kedua bulan Juli sehingga proses tender baru bisa berjalan bulan Agustus. Proses lelang dilakukan oleh ULP Pemkot Kupang, namun karena waktu terlalu singkat sehubungan juga dengan musim penghujan sehingga tidak ada rekanan yang berani mengambil resiko untuk melakukan pekerjaan ini. 5.2. STATUS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAN PENGADAAN PERALATAN/FASILITAS Untuk pengadaan fasilitas pendukung Toko ikan/Rumah kemasan belum dilakukan sebab gedungnya belum dibangun. 5.3. LANGKAH DAN RENCANA MENGOPTIMALKAN INFRASTRUKTUR /FASILITAS KOMPONEN 2 Belajar dari pengalaman di tahun 2014 maka, pada tahun 2015 seluruh proses pembangunan infrastruktur yang harus melalui proses pelelangan akan menjadi prioritas pertama. Dengan demikian maka tidak ada kekuatiran untuk gagal lelang lagi.
6. KEMITRAAN DAN PROMOSI 6.1. KEMITRAAN USAHA Dalam mendukung implementasi program CCD-IFAD maka, konsultan pemasaran bersama PIU telah menjembatani membangun kerjasama antara Pokmas dengan sejumlah Mitra usaha lokal. Hubungan kerjasama ada yang telah disepakati secara formal melalui perjanjian kerja sama usaha. Nama Mitra usaha dapat dilihat dama Tabel dibawah ini. TABEL 3. MITRA USAHA KELOMPOK MASYARAKAT PROGRAM CCD-IFAD No
1
1 2 3
4 5
NAMA MITRA
2 Toko Sudi mampir
TANGGAL MOU 3 11/03/2014
FELIN swalayan
11/03/2014
Restoran Nelayan
18/07/2014
Hotel Yotowawa
18/07/2014
Restoran & Galeri oleh-oleh Teluk Kupang
15/08/2014
LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
LINGKUP KEMITRAAN * 4 Mitra dalam pemasaran Komoditi dan produk olahan
Mitra dalam pemasaran Komoditi dan produk olahan Mitra dalam pemasaran Komoditi dan produk olahan Mitra dalam pemasaran Komoditi dan produk olahan Mitra dalam pemasaran Komoditi dan produk
TINDAK LANJUT **
5 Abon: 420 bungkus, per 100gram Dendeng: 10 bungkus, per 500gram Abon: 15 bungkus, per 100gram Stik Ikan: 26 bungkus, per 200gram Ikan segar campuran: 200 kg Belum ada
Abon: 20 bungkus per 100gram Abon: 14 kaleng per 100 gram
KETERANGAN *
6
* *Rencana pasokan ikan segar tetapi belum dapat terpenuhi sesuai jenis ikan *Rencana pasokan ikan segar tetapi belum terpenuhi sesuai jenis ikan yang diminta *
Page 64
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
olahan 6
Kupang Mart
18/07/2014
7
Supermarket Duta Lia
Dalam proses MOU
8
Supermarket Cemara Indah
Dalam proses MOU
9
Univ. Kristen Artha Wacana
2/12/2013
10
Top Mart
Dalam proses MOU
Note: * = sudah ada MOU.
Mitra dalam pemasaran Komoditi dan produk olahan Mitra dalam pemasaran Komoditi dan produk olahan Mitra dalam pemasaran Komoditi dan produk olahan Mitra dalam study assessment lapangan sumber daya perairan Mitra dalam pemasaran Komoditi dan produk olahan
Stik Ikan: 7 bungkus, per 200 gram Dendeng: 15 bungkus, per 200 gram Abon: 10 bungkus per 200 gram Dendeng: 10 bungkus, per 500 gram
Abon: 22 bungkus, per 100 gram Dendeng: 14 bungkus, per 200 gram Belum ada
1 paket inventory sumber daya pesisir
Abon: 8 bungkus, per 100 gram(market trial)
* Produk sudah di jual di lokasi mitra. MOU dalam proses
Segera dipasarkan sebab PIRT baru terbit untuk Pokmas kelurahan yang baru. MOU dalam proses *Hasil sudah ada di PIU Produk sudah di jual di lokasi mitra. MOU dalam proses
6.2. PROMOSI PENGEMBANGAN USAHA DAN JEJARING
Promosi bertujuan untuk memperkenalkan produk yang telah dihasilkan kepada konsumen, agar mereka mengenal dan mempunyai pilihan untuk membeli produk tersebut. Promosi dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik lisan maupun tulisan. Penampilan kemasan produk, media cetak, media elektronik merupakan media promosi yang banyak digunakan. Promosi yang bersifat informatik, interaktif, dan komunikatif dapat meningkatkan pemasaran suatu produk, namun bahasa dan budaya lokal harus tetap menjadi aspek yang harus diperhatikan sebab perlu di ingat bahwa tidak semua produk dibutuhkan konsumen. Hingga saat ini belum dilakukan kegiatan promosi pemasaran secara struktur oleh karena masih banyak Pokmas yang baru melakukan trial market. Untuk Pokmas yang sudah berproduksi sejak beberapa waktu lalu juga tidak ada kegiatan promosi oleh karena produk mereka cepat terjual dengan sistim penjualan door to door dan informasi dari mulut ke mulut dirasakan lebih bermanfaat. Untuk mengembangkan kegiatan pemasaran, kedepan telah dikonsepkan untuk melakukan promosi secara sederhana melalui media elektronik (radio), dan Pokmas siap untuk memamerkan produknya dalam setiap event yang ada.
7. BUSINESS PLAN (RENCANA USAHA) 7.1. PROSES PENYUSUNAN BUSINESS PLAN Proses penyusunan Business Plan dilalui dengan Bimtek yang dilakukan oleh PMO di DenpasarBali. Business plan lalu dikerjakan oleh konsultan pemasaran dengan koordinasi dan diskusi bersama tim PIU guna mendapatkan masukan dan input secukupnya. Tahap berikutnya, draf yang sudah dibuat konsultan pemasaran didiskusikan beberapa kali dengan revisi menjadi draf ahir LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Page 65
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
yang disetujui oleh PIU. Hasil dari diskusi panjang tersebut ahirnya difinalkan dan konsep Business Plan dikirim ke PMO. 7.2. STATUS BUSINESS PLAN Status business plan sudah rampung 100% dan telah diterima PMO. Business plan yang dibuat adalah untuk Toko ikan/Rumah kemasan; Mobil box; dan Motor 3 roda. Konteks atau isi business plan terdiri dari: a. Latar Belakang b. Peluang Bisnis c. Target Pasar d. Keunggulan Produk e. Persaingan Pasar f. Manajemen Bisnis g. Pembiayaan Usaha h. Analisa Rugi Laba i. Arus Kas (Cash Flow) j. Strategi Promosi k. Kemitraan Usaha Business Plan yang dibuat adalah untuk memproyeksi satu aktifitas penjualan dalam satu kurun waktu tertentu, sehingga dapat mengetahui apakah usaha tersebut untung atau rugi, dan atau berkembang atau tidak berkembang dari sisi usaha. Perkembangan suatu usaha dalam konteks Bussiness Plan dapat dilihat melalui Cash flow, artinya dengan melihat aliran kas yang ada kita bisa membuat kesimpulan terhadap usaha yang sedang kita lakukan.
7.3. LANGKAH DAN RENCANA MENGOPTIMALKAN IMPLEMENTASI BUSINESS PLAN TERSEBUT Business Plan rencananya akan dioptimalkan atau diimplementasi setelah pembangunan infrastruktur Toko ikan/Runah kemasan dan pengadaan fasilitas pendukung pemasaran seperti mobil box dan motor tiga roda tersedia. Untuk itu maka langkah yang akan dilakukan di tahun 2015 adalah mempercepat proses pelelangan.
8. STRATEGI INTERVENSI PASAR 8.1. PROSES PENYUSUNAN STRATEGI INTERVENSI PASAR Strategi intervensi pemasaran telah di diskusikan dalam bimtek yang dilaksanakan oleh PMO. Semua konsultan PIU diminta menyusun dokumen strategi diatas menggunakan format atau sistimatika yang telah disampaikan oleh konsultan pemasaran PMO. Setelah selesai penyusunan konsep strategi intervesi ini dikirim ke konsultan pemasaran PMO untuk di review. Dokumen strategi intervensi yang sudah final disahkan oleh kepala dinas sebagai ketua PIU untuk selanjutnya dikirim ke PMO.
LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Page 66
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
8.2. STATUS DOKUMEN STRATEGI INTERVENSI PASAR Dokumen strategi intervensi pemasaran telah 100% selesai dan sudah diterima oleh konsultan PMO sejak tanggal 08 September 2014. Subtansi strategi intervensi pasar terdiri dari: Pendahuluan, Komoditas unggulan dan turunan, Kualitas produksi, Kondisi persaingan dan distribusi, Ketersediaan bahan baku, Market share, Segmentasi pasar, Pilihan target, Penempatan produk, Kualitas produk, Kualitas kemasan, Ketersediaan bahan baku, Persaingan produk, Distribusi produk, Kebutuhan alat angkut dan sistim transportasi, Peningkatan kualitas produksi, Peningkatan kualitas kemasan, Perbaikan saluran distribusi, Perbaikan pengangkutan dan penyimpanan, Promosi produk, Rencana pelatihan, Rencana pembangunan infrastruktur, Action plan, dan Rencana kerjasama. Dengan menyusun strategi ini maka, kita akan mengetahui strategi pemasaran apasaja yang perlu kita kembangkan dalam konteks produk, harga, promosi, dan lokasi usaha (marketing mix). 8.3 LANGKAH DAN RENCANA MENGOPTIMALKAN IMPLEMENTASI STRATEGI TERSEBUT Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk implementasi strategi intervensi pasar supaya optimal antara lain: 1. Konsisten dengan produk unggulan yang digunakan. 2. Konsisten dengan produk turunan yang diproduksi. 3. Secara berkala melakukan intervensi untuk perbaharui atau diversifikasi produk, kemasan, promosi, bahan baku, segment pasar, sistim transport dan penyimpanan produk. 4. Perubahan yang akan dilakukan perlu didukung dengan sistim pelatihan yang tepat dan benar.
9. AKTIFITAS PENGEMBANGAN KAPASITAS / PELATIHAN / WORKSHOP Dalam implementasi kegiatan program CCD-IFAD tahun 2014, telah dilaksanakan beberapa kegiatan pelatihan/workshop antara lain seperti terlihat dalam Tabel dibawah ini. TABEL 4. DAFTAR KEGIATAN WORKSHOP N0
KEGIATAN dan
MATERI PELAKSANAAN,
1
Bimbingan Teknis Sharing Pemasaran
2
Dokumentasi dan Publikasi tentang Success Story
LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Knowledge
Training and Workshop Nara sumber siapa : 1. Ketua PIU 2. Sekretaris PIU 3. Alya E.Sjioen,SE.MM 4. Angela M. Minggu,SE.M.Si 5. Lorens Riwu,S.Sos,MM 6. Dr. James Adam,SE.MBA Peserta siapa dan jumlah: Anggota Pokmas, jumlah 30 orang. Tempat: Hotel On The Rock Kupang Kegiatan dokumentasi dan publikasi Studies and Surveys: semua kelurahan penerima
WAKTU (TGL DAN BULAN) 10 - 12 April 2014
Minggu Pertama
Page 67
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
3 4
Dukungan teknis Pengembangan Infrastruktur Pertemuan dalam Rangka Pengembangan Pasar (Market and Value Chain)
5
Validasi Peluang Pasar
6
TOT bagi Staf Pengelola tentang Teknis dan Isu-isu Pemasaran -
7
Pengembangan Pasar bagi Produsen Skala Kecil dan Perwakilan Pokmas (pertama)
8
Pengembangan Pasar bagi Produsen Skala Kecil dan Perwakilan Pokmas (kedua)
LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
dana IFAD Tertunda karena gagal lelang
Nopember Oktober 2014
Training and Workshop/ Pertemuan Nara sumber siapa : 1. Ketua PIU 2. Sekretaris PIU 3. Dr. James Adam,SE.MBA 4. Alya E. Sjioen,SE.MM 5. Siprianus Tefa,SE Peserta siapa dan jumlah: Anggota Pokmas, jumlah 35 orang. Tempat: Hotel On The Rock Kupang Identifikasi peluang pasar yang prioritas bagi pembeli dan produsen. Training and Workshop Nara sumber siapa : 1. Ketua PIU 2. Sekretaris PIU 3. Alya E. Sjioen,SE.MM 4. Siprianus Tefa,SE Peserta siapa dan jumlah: Anggota Pokams, jumlah 30 orang Tempat: Hotel On The Rock Kupang Training and Workshop Nara sumber siapa : 1. Dr. Sapta Putra Ginting 2. Drs. Riyanto Basuki,M.Si 3. Lorens Riwu,S.Sos,MM 4. Alya E Sjioen,SE.MM 5. Angela M.Minggu,SE.M.Si 6. Adriana Lopo,SE.MM 7. Ketua PIU 8. Sekretaris PIU Peserta siapa dan jumlah: Tim PIU dan anggota komite jumlah 30 orang Tempat: Hotel On The Rock Nara sumber: 1. Ketua PIU 2. Sekretaris PIU 3. Alya E. Sjioen,SE.MM 4. Karel Koro,S.Kom,MM 5. Lorens Riwu,So.Sos.MM 6. Pemilik Restoran Nelayan 7. Pemilik Hotel Yotowawa 7. Dr. James Adam,SE.MBA Peserta siapa dan jumlah: Anggota Pokmas, jumlah 30 orang. Tempat: Hotel Aston Kupang Training and Workshop dan study tour Nara sumber siapa : 1. Ketua PIU 2. Sekretaris PIU 3. Alya E. Sjioen,SE.MM 4. Dra. Wehelmina M.Ndoen,MM 5. Lorens Riwu,So.Sos.MM 6. Karel Koro, S.Kom,MM 7. Pemilik Galeri oleh-oleh Teluk Kupang 8. Dr. James Adam,SE.MBA Peserta siapa dan jumlah: Anggota Pokmas, jumlah 30 orang
28 Mei 2014
13Agustus 2014
29 - 31 Mei 2014
17-19 Juli 2014
14 - 16 Agustus 2014
Page 68
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
9
Pelatihan Market Oriented Produsen Skala Kecil (Level Desa)
bagi
10
Temu Usaha Pengembangan Alternative Income Generating dan Jaringan Pemasaran
11
Demplot Teknologi Produksi dan Pasca Panen
Tempat: Hotel On The Rock Kupang Bimtek Nara sumber siapa : 1. Ketua PIU 2. Sekretaris PIU 3. Dodic Dwisaputro,S.Pi.ME 4. Drs. Markus Bunga,M.Sc 5. Stefani Boro,S.Pi Peserta siapa dan jumlah: Anggota Pokmas, jumlah 30 orang Tempat: Hotel Swiss Bell Kupang Pertemuan dalam rangka temu usaha dan pengembangan jejaring antara produsen Nara sumber siapa : 1. Ketua PIU 2. Sekretaris PIU 3. Alya E. Sjioen,SE.MM 4. Karel Koro,S.Kom,MM 5. Lorens Riwu,So.Sos.MM 6. Pemilik Restoran Nelayan 7. Pemilik Hotel Yotowawa 8. Dr. James Adam,SE.MBA Peserta siapa dan jumlah: Anggota Pokmas, jumlah 40 orang. Tempat: Hotel Aston Kupang Nara sumber: 1. Konsultan pemberdayaan 2. Donny Bessie,S,Pi,M.Si Jenis demplot yang dilakukan: 1. Demplot Pengolahan Hasil Perikanan, di Kelurahan Lasiana. Demplot dibuat untuk demonstrasi cara memilih bahan baku,cara pengolahan yang saniter dan sehat, cara kemas produk yang baik dan berkualitas sesuai cara produkdi makanan yang baik. 2. Demplot Konservasi Sumberdaya Pesisir (mangrove), di Kelurahan Oesapa Barat. Demplot dibuat untuk demonstrasi cara memilih bibit mangrove,tehnik pembibitan pemeliharaan bibit mangrove,penanaman dan pemeliharaan selama pertumbuhan dan penyulaman. 3. Demplot Daur Ulang Sampah, di Kelurahan Fatubesi. Demplot ini dibuat untuk demonstrasi pemilihan, pemilahan dan penyortiran sampah dan pemanfaatan hasil daur ulang sampah untuk pendapatan alternatif. Kegiatan sudah mencapai 55%.
9 - 11 Oktober 2014
23-25 2014
Juni
Mulai minggu kedua bulan OKtober s/d minggu ke empat bulan Desember
Hasil atau output dari semua kegiatan pelatihan/workshop diatas berdampak pada pengembangan kapasitas itu untuk menunjang pengembangan usaha dan pemasaran, serta implementasi kegiatan Pokmas yang terkait dengan komponen 2. Bagi beberapa anggota Pokmas tertentu, pengalaman yang diperoleh dari sejumlah kegiatan yang mereka ikuti telah diimplementasi dalam kegiatan usaha mereka, dan fakta menunjukan bahwa pengalaman melalui ilmu pengetahuan dan skill yang mereka peroleh sangat relevan dan menunjang usaha mereka.
10. KOORDINASI DAN KOMUNIKASI DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Page 69
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
10.1. PMO Sesuai tanggung jawab PMO terhadap keseluruhan operasionalisasi pelaksanaan proyek maka peran strategis PMO sangat menentukan keberhasilan proyek ini mulai dari perencanaan hingga pengawasan dan evaluasi implementasi proyek CCD-IFAD di semua wilayah kerja. 10.2. PIU KABUPATEN/KOTA Oleh karena PIU bertanggung jawab terhadap pelaksanaan proyek di daerah maka, peran PIU sangat strategis dan sebagai lembaga titik kunci yang dapat mengawal seluruh kegiatan proyek CCD-IFAD. 10.3. KOMITE PESISIR (DOB) Sesuai tanggung jawab komite pemberdayaan masyarakat pesisir maka peranan komite ini dalam memberikan saran dan pendapat kepada kepala daerah dan dinas terkait serta kelompok sasaran adalah merupakan acuan dasar atau landasan bagi pemerintah dan kelompok sasaran untuk menentukan arah perjalanan proyek CCD-IFAD kedepan. 10.4. PROVINSI Pihak pemerintah tingkat Propinsi harus berperan dalam memonitor dan mengevaluasi semua kegiatan proyek CCD IFAD untuk menjamin bahwa pelaksanaan proyek ini harus tetap berada sesuai koridor prosedur dan mekanisme yang ada dan menjamin bahwa semua hasil kegiatan memiliki nilai keberlanjutan. 10.5. TIM PENDAMPING DESA (TPD)/PENYULUH Sesuai terminologi maka peran TPD dan penyuluh sebagai wakil manajemen proyek yang berada di tengah-tengah kelompok masyarakat harus dapat mengawal agar implementasi kegiatan proyek CCD IFAD ini benar-benar tepat sasaran dan sesuai kebutuhan kelompok masyarakat yang terlibat dalam proyek ini. 10.6. KELOMPOK MASYARAKAT Masyarakat yang tergabung dalam kelompok yang ada mempunyai peranan yang sangat penting sebab apa yang mereka lakukan harus sesuai dengan kebutuhan bukan sesuai keinginan mereka dan segala yang dilakukan harus menimbulkan manfaat bagi masa depan mereka. 10.7. PIHAK LAIN YANG TERLIBAT/MITRA(Lembaga, Swasta, Perguruan Tinggi, dll) Pihak swasta(mitra dan pelaku usaha), perguruan tinggi berperan dalam membagi ilmu dan ketrampilan kepada kelompok masyarakat melalui kegiatan proyek seperti workshop dan pelatihan. Konsultan berperan untuk mengawal semua proses mulai dari tingkat perencanaan hingga implementasi termasuk melakukan mentoring bagi kelompok masyarakat yang tergabung dalam proyek ini. LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Page 70
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
11. PENGUATAN PERAN PEREMPUAN (GENDER) Kesetaraan gender baik di tingkat kelompok masyarakat (Pokmas) maupun pada struktur manajemen PIU cukup positif signifikan walaupun tidak berimbang dalam jumlah. Dalam Pokmas peranan kaum perempuan dalam setiap kegiatan program CCD-IFAD sangat tinggi sebab mereka selalu antusias dan aktif. Aspek gender hanya tidak tercermin dalam keberadaan kelompok nelayan penangkap ikan sebab memang kelompok ini ciri pekerjaannya sangat berbeda dengan kelompok lain, namun terdapat juga kaum perempuan yang tergabung dalam kelompok penangkapan seperti di kelurahan Airmata. Dalam hubungan dengan perspektif gender maka, kedepan aspek keseteraan gender akan menjadi perhatian khusus.
12. INOVASI DAN KISAH SUKSES (SUCCESS STORY) Suatu kegiatan baik dalam jangka pendek maupun panjang tentu akan berhasil dengan baik jika proses kegiatannya dilakukan sesuai rencana. Demikian pula dengan program CCD-IFAD, bahwa dalam implementasinya bagi kelompok masyarakat nelayan yang tergabung dalam program CCDIFAD telah memberikan sejumlah kabar gembira atau cerita sukses. Cerita sukses (success story) tersebut dapat digambarkan dalam tiga cerita singkat dibawah ini: 1. Kebanyakan anggota kelompok masyarakat (Pokmas) yang terbentuk dalam CCDP-IFAD ini adalah mereka yang latar belakang pendidikannya rendah, tidak memiliki ketrampilan yang cukup walaupun sebagian telah menekuni pekerjaan mereka cukup lama, dan mereka berasal dari kelompok ekonomi lemah. Salah satu pengakuan dari anggota kelompok penangkapan di Kelurahan Nun Baun sabu(NBS) bahwa dia merasa sangat berbahagia dan berbangga karena dalam hidupnya baru kali ini dapat memperoleh pengetahuan yang cukup lengkap tanpa melalui sekolah formal, tetapi hanya melalui keterlibatannya dalam setiap kegiatan workshop CCDPIFAD. Dia tidak tamat SD tetapi dia bisa mendapatkan ilmu pengetahuan yang sederajat dengan ilmu pengetahuan di perguruan tinggi oleh karena ilmu tersebut diajarkan oleh para nara sumber yang hebat-hebat. Dia telah mencerikan kepada keluarganya bahwa menjadi bagian dari keluarga besar CCD-IFAD yang diperoleh bukan saja nilai bantuan fisik tetapi bantuan ilmu pengetahuan yang paling berharga untuk perbaikan usaha dan kehidupan keluarga kedepan. Hasil dari pembelajaran selama tergabung dalam program CCD-IFAD sudah dirasakan lanngsung metode kerja berubah, dan hasil yang diperoleh juga berubah. Perubahan ini merupakan hasil implemnetasi dari ilmu pengetahuan yang diperoleh dari program CCD-IFAD. 2. Ada anggota kelompok pengolahan di Kelurahan NBD tidak tahu sama sekali memproduksi abon ikan tetapi ketika bergabung dalam kelompok binaan CCDP-IFAD maka dia telah bisa memproduksi abon ikan dan telah menjual kepada konsumen walaupun tidak dalam jumlah yang banyak. Setelah memperoleh satu kali praktek uji coba pembuatan abon, maka sekarang dia telah memproduksi bersama anggota kelompok yang lain dan telah menjual dengan berbagai metode dan cara sesuai pengalaman yang diperoleh dari pelatihan yang mereka ikuti. Ini adalah pengalaman pertama mereka dalam kelompok, apalagi sesuai komitmen bahwa sebagian keuntungan telah di tabung dalam rekening kelompok untuk kepentingan usaha kelompok kedepan. Sukses yang dicapai terlihat jelas dari output produksi dan hasil penjualn yang terus meningkat. Pengalaman ini telah membuat dia dan semua anggota kelompok bertekad untuk mengembangkan usahanya bukan saat ini saja tetapi sampai pada paska program CCD-IFAD selesai. 3. Ada beberapa anggota Pokmas di Kelurahan NBD dan Lasiana merasa sangat terbantu oleh karena tergabung dalam keluarga besar CCDP-IFAD di Kota Kupang. Dulu mereka hanya LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Page 71
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
sebagai pemancing biasa yang ikut perahu orang lain, tetapi dengan bantuan CCDP-IFAD mereka sudah dapat memancing sendiri dengan menggunakan perahu bantuan dan hasilnya telah memberikan dampak positif dalam kehidupan mereka. Pendapatan mereka bertambah walaupun tidak banyak, namun pertambahan pendapatan tersebut telah memberikan warna baru dalam kehidupan usaha mereka. Komitmen mereka bahwa dengan bantuan dari CCD-IFAD saat ini mereka akan mampu merubah kehidupan ekonomi mereka dimasa mendatang. Saat ini mereka cukup sukses dalam berusaha sebab hasil tanggapan meningkat cukup signifikan sehingga pendapatan mereka pun berubah walaupun tidak besar tetapi berbeda dari waktu sebelumnya. Kesuksesan lain adalah saat ini mereka merasa lebih bertanggung jawab dan lebih termotivasi dalam berusaha dibandingkan waktu lalu sebab mereka merasa telh mendapat kepercayaan dan dukungan yang sangat luar biasa.
13. KENDALA DAN TANTANGAN YANG DIHADAPI DAN SOLUSI YANG DILAKUKAN 13.1. Kendala dan Tantangan. Tantangan akan terus berdatangan jika kita juga terus melakukan perubahan. Untuk dapat mengeliminir tantangan kedepan maka, strategi sederhana yang dapat dilakukan adalah meningkatkan intensitas koordinasi antar anggota dalam kelompok, antar kelompok dalam satu Kelurahan, serta sharing pengalaman dan keberhasilan bagi anggota/kelompok lain di Kelurahan CCDP-IFAD termasuk masyarakat yang belum bergabung dalam kelompok CCDP-IFAD. Tantangan lain yang tidak kala penting adalah bagaimana memenangkan persaingan dalam kaitan dengan memasarkan produk, dan bagaimana meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil produksi agar dapat menjawab kebutuhan konsumen. Tantangan lainnya adalah dengan kemitraan yang ada, Pokmas harus mampu untuk mengimplementasi kerjasama tersebut melalui kontinuitas product supply kepada setiap mitra. Tantangan permanent yang akan dihadapi adalah apakah ada komitmen pemerintah atau instansi terkait untuk tetap melakukan kesimbungan kegiatan yang ada jika program CCDP-IFAD sudah berahir. Semua tantangan diatas haruslah mendapatkan solusi yang signifikan dan tepat.
13.2. Solusi. Agar setiap tantangan yang telah dikemukakan diatas dapat dieliminir maka, beberapa solusi dapat dilakukan antara lain: 1. Pertemuan koordinasi untuk tiap Pokmas harus dijadwalkan dan dilaksanakan secara rutin. Begitu pula koordinasi antara Pokmas dalam satu Kelurahan dan sharing pengalaman antar Pokmas dalam satu wilayah Kabupaten/Kota agar supaya tidak terjadi kompetisi negatif, tetapi dengan koordinasi tersebut akan terbentuk semangat untuk keberhasilan bersama. 2. Salah satu cara untuk memenangkan persaingan usaha adalah memproduksi dan menawarkan sesuatu yang berbeda dari kompetitor kita. Oleh karena itu kualitas produk dan strategi pemasaran yang benar dan tepat harus dilakukan. Jenis dan tipe produk boleh sama, tetapi kualitas dan cara menjual harus berbeda agar memposioningkan produk pada levelnya yang tepat. LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Page 72
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
3. Membangun kerjasama mungkin cukup mudah, tetapi mewujudkan kerjasama atau mempertahankan kerjasama adalah bukan hal mudah. Pokmas harus bisa mengkonkritkan kerjasama yang telah terbentuk secara rutin baik dalam koordinasi maupun product supply kepada mitra dengan tetap mengedepankan prinsip mutual benefit agar keberlangsungan kerjasama tidak hanya sebatas waktu yang tertera dalam secarik kertas. 4. Sebagai the owner of the program, pemerintah dalam hal ini instansi terkait harus mengusulkan dan menganggarkan keberlanjutan dari setiap program yang mungkin belum menjawab kebutuhan Pokmas selama kurun waktu implementasi program CCDP-IFAD. Dengan solusi ini maka, CCDP-IFAD tidak hanya kelihatan seumur tahun program saja tetapi akan berlanjut terus seumur hidup pemerintah.
14. REKOMENDASI DAN TINDAK LANJUT UNTUK IMPLEMENTASI TAHUN 2015 Beberapa rekomendasi yang di usulkan konsultan dalam kaitan dengan implementasi program CCD-IFAD tahun 2015, antara lain: 1. Meningkatkan koordinasi antar semua komponen pada setiap PIU dan sejumlah Desa/Kelurahan yang terintervensi program CCD IFAD. 2. Koordinasi yang intens dan reguler tetap diperlukan oleh semua pihak mulai dari level PMO hingga tingkat PIU. 3. Meningkatkan jumlah kegiatan pelatihan, magang atau hal-hal praktis lainnya dalam bidang pemasaran untuk kelompok masyarakat yang tergabung dalam program CCD IFAD.
15. TESTIMONI PIHAK TERKAIT CCDP-IFAD Dalam perjalanan implementasi program CCD-IFAD di tahun 2014 banyak sekali hal positif yang telah dirasakan oleh kelompok masyarakat penerima bantuan. Hal ini namapak dari berbagai bentuk apresiasi telah disampaikan baik dalam pertemuan formal maupun informal. Memang tidaklah mengherankan jika ungkapan kesan positif itu terus disampaikan oleh karena keberhasilan sejumlah program CCD-IFAD telah dirasakan langsung oleh mereka yang tergabung dalam program ini. Kesan positif juga datang dari mitra usaha Pokmas dan beberapa pihak lain. Berikut ini beberapa kesaksian atau testimony positif menyangkut program CCD-IFAD sebagai berikut: 1. Arnolus Hana (Kelurahan Alak): Program IFAD telah memberikan pencerahan baru dalam hidup saya sebab saya sudah dapat memulai usaha baru ini dengan penuh percaya diri. 2. Yuni Frida Penu(Kelurahan Alak): Awalnya saya masih ragu-ragu dengan program ini sebab berpikir pasti tidak begitu ada manfaat, tetapi ternyata IFAD bikin hidup lebih baik walaupun dampaknya belum terlalu besar.
LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Page 73
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
3. Justins Marthianus Non (Kelurahan Fatubesi): Selama ini kami menjual ikan dipasar, dengan adanya bantuan IFAD kegiatan pemasaran kami berubah dan pendapatan kami meningkat dari sebelumnya. 4. Donsius Mano (Kelurahan Fatubesi): Bantuan yang diberikan IFAD cukup membantu kegiatan usaha saya dan hasilnya sudah saya rasakan sebab saya sudah bisa menabung dari sebagian pendapatan. 5. Maria Paa (Kelurahan Oesapa Barat): Saya sudah cukup lama mengeluti pekerjaan pengolahan ikan dan waktu lalu sudah sering dapat bantuan-bantuan seperti ini, namun saya rasa IFAD telah member sesuatu yang berbeda dari apa yang pernah saya dapat waktu lalu. 6. Salmun Tasik(Kelurahan Oesapa Barat): Kegiatan pemasaran ikan yang saya lakukan saat ini berbeda dengan sebelumnya, saya punya fasilitas (meja, coldbox,dsb) yang memadai walaupun tidak dalam jumlah banyak atas bantuan IFAD. Pelanggan saya semakin banyak dan ternyata memang pendapatan juga meningkat dan saya merasa senang bisa bergabung dengan IFAD 7. Salmun Pandie (Kelurahan Lasiana): Saya sudah beberapa kali menjadi pemimpin dalam pekerjaan fisik pemerintah di tingkat Kelurahan, saat menjadi ketua kelompok Infrastruktur program IFAD saya merasakan ada perbedaan yang nyata dimana, saya tidak pernah diintimidasi dan diatur oleh siapapun, saya bekerja independen bersama anggota Pokmas dan warga sekitar lainya dalam mengerjakan pekerjaan fisik pembangunan jalan setapak dan jalan desa. 8. Doris (Kelurahan Lasiana): Saya dulu hanya mencari tumpangan di perahu teman-teman untuk memancing ikan, tapi sekarang saya sudah punya perahu yang cukup memadai untuk mendukung pekerjaan saya. 9. Aci Ros (Galeri oleh-oleh Teluk Kupang): Ketika awalnya melakukan kerjasama dengan beberapa Pokmas dari IFAD, saya merasa biasa saja namun setelah berjalan beberapa waktu ahirnya saya merasakan bahwa kehadiran produk-produk dari Pokmas program IFAD telah memberikan nuansa baru bagi usaha saya karena permintaan konsumen untuk produk-produk tersebut terus bertambah, sebab produk habis terjual dalam waktu yang relative singkat. 10. David Kenenbudi (Toko Sudimampir): Saya mungkin adalah salah satu pelaku usaha yang menjual produk atau oleh-oleh khas NTT yang pertama di Kota Kupang sejak beberapa tahun lalu. Bekerjasama dengan Pokmas dari IFAD memang hal baru bagi saya sebab selama ini belum pernah saya membuat kerjasama formal semacam ini. Saya berharap kedepan kerjasama ini tetap terjalin dengan baik dan dapat dikembangkan. 11. Junblina Kore Rohi-Hili (Kelurahan NBD): Ini pengalaman pertama saya membuat produk olahan dari ikan, dan hal ini terjadi ketika saya bergabung dengan program CCD-IFAD. Awalnya saya ragu apakah saya bisa membuat produk yang baik dan diminati pembeli atau tidak, tetapi ternyata produk uji coba saya berhasil dan sekarang saya sudah berproduksi walaupun belum banyak tapi bisa menjual kepada orang lain.
LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Page 74
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
16. PENUTUP Demikian laporan akhir ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana perlu.
DISUSUN OLEH: Dr.JAMES D.ADAM,SE,MBA
KONSULTAN PEMASARAN CCDP-IFAD PIU KOTA KUPANG
LAPORAN TAHUN 2104 KOMPONEN 1
Page 75
LAMPIRAN 1 ABON IKAN TUNA
Jumlah
Satuan
Harga Satuan
Umur Ekonomi
Nilai
Meja Kerja - table
1
buah
2,000,000
48
2,000,000
41,667
Talenan
2
buah
25,000
36
50,000
1,389
Pisau
2
buah
10,000
12
20,000
1,667
Saringan besar
1
buah
25,000
36
25,000
694
Baskom plastik
2
buah
20,000
36
40,000
1,111
Sendok
4
buah
2,000
12
8,000
667
Serok - hand siever
2
buah
25,000
36
50,000
1,389
Panci perebusan - waterbath
2
buah
100,000
48
200,000
4,167
Kompor hock
1
buah
400,000
48
400,000
8,333
Timbangan - scale
1
buah
500,000
48
500,000
10,417
Sealer
1
buah
300,000
12
300,000
25,000
Wajan penggorengan
1
buah
200,000
48
200,000
4,167
Food processor
1
buah
1,500,000
48
1,500,000
31,250
5,293,000
131,917
No. I
Uraian
Penyusutan
Biaya Investasi Peralatan
Jumlah Biaya Investasi II
Biaya Variabel/Bulan
1
Bahan Baku
2
ikan tuna
100
kg
30,000
3,000,000
Air es
40
kg
2,000
80,000
Gula halus
5
kg
16,000
80,000
Bawang putih
1
kg
20,000
20,000
Bawang merah
1
kg
15,000
15,000
Ketumbar
1
kg
50,000
50,000
Laos
1
kg
5,000
5,000
Jahe
1
kg
50,000
50,000
STPP
0.5
kg
25,000
12,500
Asam
0.3
kg
5,000
1,500
Kelapa
10
kg/ltr
4,000
40,000
Minyak Goreng
10
liter
20,000
200,000
330
lembar
500
165,000
Kemasan plastik 3
Transportasi
4
BBM
100,000 2
buah
75,000
Jumlah Biaya Variable III
3,969,000
Biaya Tetap/Bulan Tenaga Kerja
2
orang
1,000,000
2,000,000
Listrik
1
bulan
200,000
200,000
Jumlah Biaya Tetap IV
2,200,000
Hasil Penjualan/Bulan Abon Ukuran 100 gr / bungkus
600
bungkus
Jumlah Hasil Penjualan V
150,000
17,500
10,500,000 10,500,000
Keuntungan Penjualan Biaya Produksi = Biaya Variabel + Biaya Tetap
10,500,000 6,169,000
Penyustan
VI
Jumlah Keuntungan Total Modal = Biaya Investasi + Biaya Produksi
VII
Analisa Ratio Keuntugan Sebagai % Penjualan B/C Ratio = Hasil Penjualan/Total Biaya Produksi Keuntungan/Jumlah Penjualan BEP = (Biaya Produksi + Penyusutan)/(Harga Satuan Jual) Rendemen 60 %
131,917 4,199,083 11,462,000
%
40%
Layak> 1
1.70
Rupiah
12,724
Bungkus
360
BAKSO IKAN TUNA No.
I
Jumlah
Satuan
Harga Satuan
Umur Ekonomi
Nilai
Penyusutan
Meja Kerja - table
1
buah
2,000,000
48
2,000,000
41,667
Talenan
2
buah
25,000
36
50,000
1,389
Pisau
2
buah
10,000
12
20,000
1,667
Saringan besar
1
buah
25,000
36
25,000
694
Baskom plastik
2
buah
20,000
36
40,000
1,111
Sendok
4
buah
2,000
12
8,000
Serok - hand siever
2
buah
25,000
36
50,000
1,389
Panci perebusan - waterbath
1
buah
200,000
48
200,000
4,167
Kompor hock
1
buah
400,000
48
400,000
8,333
Timbangan - scale
1
buah
500,000
48
500,000
10,417
Sealer
1
buah
300,000
12
300,000
25,000
Food processor
1
buah
1,500,000
48
1,500,000
31,250
5,093,000
127,750
Uraian Biaya Investasi Peralatan
Jumlah Biaya Investasi II
Biaya Variabel/Bulan
1
Bahan Baku
2
ikan tuna
100
kg
25,000
2,500,000
Air es
40
kg
2,000
80,000
Gula halus
5
kg
16,000
80,000
Lada Halus
5
kg
50,000
250,000
Bawang Putih
10
kg
50,000
500,000
Bawang Merah
5
kg
35,000
175,000
Jahe
10
kg
50,000
500,000
STPP
1
kg
25,000
25,000
Garam
5
kg
10,000
50,000
Gula halus
5
kg
12,000
60,000
Tepung Tapioka
70
kg
20,000
1,400,000
1000
lembar
500
500,000
300
ltr
Kemasan plastik 3
Transportasi
4
BBM
100,000
Jumlah Biaya Variable III
Biaya Tetap/Bulan Listrik
5,000
1,500,000 7,720,000
1
bulan
667
200,000 Jumlah Biaya Tetap IV
200,000
Hasil Penjualan/Bulan Bakso Ikan 100 gr per bungkus
1000
bungkus
15,000
15,000,000 15,000,00 0
Jumlah Hasil Penjualan V
200,000
Keuntungan Penjualan
15,000,00 0
Biaya Produksi = Biaya Variabel + Biaya Tetap
7,920,000
Penyustan
127,750 Jumlah Keuntungan
VI
Total Modal = Biaya Investasi + Biaya Produksi
VII
Analisa Ratio Keuntugan Sebagai % Penjualan B/C Ratio = Hasil Penjualan/Total Biaya Produksi
Jual)
Keuntungan/Jumlah Penjualan BEP = (Biaya Produksi + Penyusutan)/(Harga Satuan
6,952,250 13,013,00 0
% Layak> 1
1.89
Rupiah
21,067
Bungkus
46%
537
DENDENG IKAN KUWE (BOBARA/GARGAHING)
Jumlah
Satuan
Harga Satuan
Umur Ekonomi
Nilai
Meja Kerja - table
1
buah
2,000,000
48
2,000,000
41,667
Talenan
2
buah
25,000
36
50,000
1,389
Pisau
2
buah
10,000
12
20,000
1,667
Saringan besar
1
buah
25,000
36
25,000
694
Baskom plastik
2
buah
20,000
36
40,000
1,111
Sendok
4
buah
2,000
12
8,000
667
Serok - hand siever
2
buah
25,000
36
50,000
1,389
Timbangan - scale
1
buah
500,000
48
500,000
10,417
Sealer
1
buah
300,000
12
300,000
25,000
Rak Penjemuran
2
buah
2,500,000
60
5,000,000
83,333
Food processor
1
buah
1,500,000
48
1,500,000
31,250
9,493,000
198,583
No. I
Uraian
Penyusutan
Biaya Investasi Peralatan
Jumlah Biaya Investasi II
Biaya Variabel/Bulan
1
Bahan Baku
2
Kuwe
100
kg
20,000
2,000,000
Air es
40
kg
2,000
80,000
Gula halus
1
kg
16,000
16,000
Bawang putih
1
kg
20,000
20,000
Bawang merah
1
kg
15,000
15,000
Ketumbar
1
kg
50,000
50,000
Laos
1
kg
5,000
5,000
Jahe
1
kg
50,000
50,000
STPP
1
kg
25,000
25,000
Asam
1
kg
5,000
5,000
Daun pisang
10
kg
2,500
25,000
400
lembar
500
200,000
Kemasan plastik 3
Transportasi
100,000 Jumlah Biaya Variable
III
2,591,000
Biaya Tetap/Bulan Listrik
1
bulan
200,000
Jumlah Biaya Tetap IV
200,000
Hasil Penjualan/Bulan Dendeng Ikan Kuwe
400
bungkus
Jumlah Hasil Penjualan V
200,000
20,000
8,000,000 8,000,000
Keuntungan Penjualan
8,000,000
Biaya Produksi = Biaya Variabel + Biaya Tetap
2,791,000
Penyustan
198,583
Jumlah Keuntungan
5,010,417
VI
Total Modal = Biaya Investasi + Biaya Produksi
VII
Analisa Ratio
12,284,000
Keuntugan Sebagai % Penjualan B/C Ratio = Hasil Penjualan/Total Biaya Produksi
% Layak> 1
2.87
Keuntungan/Jumlah Penjualan BEP = (Biaya Produksi + Penyusutan)/(Harga Satuan Jual)
Rupiah
15,183
Bungkus
149
Rendemen 40 %
63%
NUGGET IKAN TUNA
No . I
Jumla h
Satuan
Harga Satuan
Umur Ekonomi
Nilai
Meja Kerja - table
1
buah
2,000,00 0
48
2,000,000
Talenan
2
buah
25,000
36
50,000
1,389
Pisau
2
buah
10,000
12
20,000
1,667
Saringan besar
1
buah
25,000
36
25,000
694
Baskom plastik
2
buah
20,000
36
40,000
1,111
Sendok
4
buah
2,000
12
8,000
667
Serok - hand siever
2
buah
25,000
36
50,000
1,389
Panci perebusan - waterbath
2
buah
100,000
48
200,000
4,167
Kompor hock
1
buah
400,000
48
400,000
8,333
Timbangan - scale
1
buah
500,000
48
500,000
10,417
Sealer
1
buah
300,000
12
300,000
25,000
Wajan penggorengan
1
buah
200,000
48
200,000
Food processor
1
buah
1,500,00 0
48
1,500,000
31,250
5,293,000
131,917
Uraian
Penyusuta n
Biaya Investasi Peralatan
Jumlah Biaya Investasi
41,667
4,167
II
Biaya Variabel/Bulan
1
Bahan Baku
2
ikan tuna
100
kg
30,000
3,000,000
Air es
40
kg
2,000
80,000
Gula halus
5
kg
16,000
80,000
Lada Halus
5
kg
50,000
250,000
Bawang Putih
10
kg
50,000
500,000
Bawang Merah
5
kg
35,000
175,000
Jahe
10
kg
50,000
500,000
STPP
1
kg
25,000
25,000
Garam
5
kg
10,000
50,000
Gula halus
5
kg
12,000
60,000
Tepung Tapioka
25
kg
20,000
500,000
Tepung Panir
30
kg
20,000
600,000
Telur
10
kg
25,000
250,000
Minyak goreng
50
ltr
4,000
200,000
1500
lembar
500
750,000
Kemasan plastik 3
Transportasi
4
BBM
100,000 300
ltr
5,000
Jumlah Biaya Variable III
8,620,000
Biaya Tetap/Bulan Listrik
1
bulan
200,000
Jumlah Biaya Tetap IV
200,000 200,000
Hasil Penjualan/Bulan Nugget ikan tuna 100 gr per bungkus Jumlah Hasil Penjualan
V
1,500,000
1100
bungkus
40,000
44,000,000 44,000,00 0
Keuntungan Penjualan
44,000,00
0 Biaya Produksi = Biaya Variabel + Biaya Tetap
8,820,000
Penyustan
131,917 35,048,08 3
Jumlah Keuntungan
VI
Total Modal = Biaya Investasi + Biaya Produksi
VII
Analisa Ratio
14,113,00 0
Keuntugan Sebagai % Penjualan B/C Ratio = Hasil Penjualan/Total Biaya Produksi
% Layak> 1
Keuntungan/Jumlah Penjualan BEP = (Biaya Produksi + Penyusutan)/(Harga Satuan Jual)
Rupiah Bungku s
80% 4.99 106,206 224
Perahu Katinting / Alat Tangkap Pancing
Jumlah
Satuan
Harga Satuan
Umur Ekonomi
Perahu
1
perahu
7,000,000
48
7,000,000
145,833
Mesin - 10,5 PK
1
mesin
4,000,000
48
4,000,000
83,333
Pancing Tangan
1
paket
1,750,000
8
1,750,000
218,750
Cool Box
1
unit
2,750,000
48
2,750,000
57,292
Pemberat
1
unit
250,000
12
250,000
20,833
Tali
1
unit
150,000
12
150,000
12,500
Dayung
1
dayung
150,000
12
150,000
12,500
Life Jacket
1
buah
300,000
48
300,000
6,250
Umpan Buatan
1
unit
100,000
12
100,000
8,333
16,450,000
565,625
No. I
Uraian
Nilai
Penyusutan
Biaya Investasi Peralatan
Jumlah Biaya Investasi
II
Biaya Variabel/Bulan
1
Bahan Baku Minyak (4 liter/hari @ 20 hari/bulan )
80
liter/bulan
7,500
600,000
Minyak Pelumas (2 liter/bulan )
2
liter/bulan
37,500
75,000
Es (5 balok/hari @ 20 hari/bulan )
100
balok/bulan
2,000
200,000
Ransum (1/hari @ 20 hari/bulan )
20
unit/bulan
25,000
500,000
Jumlah Biaya Variable III
1,375,000
Biaya Tetap/Bulan
Jumlah Biaya Tetap IV
-
Hasil Penjualan/bulan Ikan Segar
1,600
kg
Jumlah Hasil Penjualan V
30,000
48,000,000 48,000,000
Keuntungan Penjualan Biaya Produksi = Biaya Variabel + Biaya Tetap
48,000,000 1,375,000
Penyustan
VI
Jumlah Keuntungan Total Modal = Biaya Investasi + Biaya Produksi
VII
Analisa Ratio Keuntungan/Jumlah Penjualan B/C Ratio = Hasil Penjualan/Total Biaya Produksi Keuntungan/Hari Kerja (tidak termasuk Tenaga Kerja) BEP = (Biaya Produksi + Penyusutan)/(Harga Satuan Jual)
565,625 46,059,375 17,825,000 Layak > 10% Layak > 1 Rp kg/bulan
96% 34.91 #DIV/0! 65
IKAN SEGAR
Jumlah
Satuan
Harga Satuan
Umur Ekonomi
Nilai
Cool Box
2
buah
2,000,000
48
4,000,000
83,333
Talenan
2
buah
25,000
36
50,000
1,389
Pisau
2
buah
10,000
12
20,000
1,667
Timbangan - scale
1
buah
500,000
48
500,000
10,417
Meja Kerja - table
1
buah
2,000,000
48
2,000,000
41,667
No. I
Uraian
Penyusutan
Biaya Investasi Peralatan
Jumlah Biaya Investasi II
Biaya Variabel/Bulan
1
Bahan Baku
3
6,570,000
ikan tuna/ kembung per 26 hr/bln
520
kg
12,500
6,500,000
Es /hr/bln
520
kg
1,000
520,000
Transportasi
100,000 Jumlah Biaya Variable
III
7,120,000
Biaya Tetap/Bulan
Jumlah Biaya Tetap IV
-
Hasil Penjualan/Bulan Ikan Segar / 26 hari /bulan
520
kg
Jumlah Hasil Penjualan V
20,000
10,400,000 10,400,000
Keuntungan Penjualan Biaya Produksi = Biaya Variabel + Biaya Tetap
10,400,000 7,120,000
Penyustan
VI
Jumlah Keuntungan Total Modal = Biaya Investasi + Biaya Produksi
VII
Analisa Ratio Keuntugan Sebagai % Penjualan B/C Ratio = Hasil Penjualan/Total Biaya Produksi Keuntungan/Jumlah Penjualan BEP = (Biaya Produksi +
138,472 3,141,528 13,690,000 %
30%
Layak> 1
1.46
Rupiah
9,520
kg/bulan
138,472
Penyusutan)/(Harga Satuan Jual)
363
Alat tangkap bagan tancap
Jumlah
Satuan
Harga Satuan
Umur Ekonomi
Nilai
Perahu
1
perahu
7,000,000
48
7,000,000
145,833
Mesin - 7 PK
1
mesin
3,500,000
48
3,500,000
72,917
Bgan Tancap
1
paket
4,000,000
12
4,000,000
333,333
Cool Box
1
unit
2,750,000
48
2,750,000
57,292
Pemberat
1
unit
250,000
12
250,000
20,833
Tali
1
unit
150,000
12
150,000
12,500
Dayung
1
dayung
150,000
12
150,000
12,500
Life Jacket
1
buah
300,000
48
300,000
6,250
18,100,000
661,458
No. I
Uraian
Penyusutan
Biaya Investasi Peralatan
Jumlah Biaya Investasi II
Biaya Variabel/Bulan
1
Bahan Baku Minyak (2 liter/hari @ 25 hari/bulan )
50
liter/bulan
7,500
375,000
Minyak Pelumas (1 liter/bulan)
1
liter/bulan
37,500
37,500
125
balok/bulan
Es (5 balok/hari @ 25 hari/bulan )
Ransum (1/hari @ 25 hari/bulan )
120
unit/bulan
2,000
250,000
25,000
3,000,000 -
Jumlah Biaya Variable III
3,662,500
Biaya Tetap/Bulan Jumlah Biaya Tetap
IV
Hasil Penjualan/Bulan Ikan Segar
V
-
2,000
kg
25,000
50,000,000
Jumlah Hasil Penjualan
50,000,000
Penjualan Biaya Produksi = Biaya Variabel + Biaya Tetap
50,000,000
Keuntungan
3,662,500
Penyustan
VI
Jumlah Keuntungan Total Modal = Biaya Investasi + Biaya Produksi
VII
Analisa Ratio Keuntungan/Jumlah Penjualan B/C Ratio = Hasil Penjualan/Total Biaya Produksi Keuntungan/Hari Kerja (tidak termasuk Tenaga Kerja) BEP = (Biaya Produksi + Penyusutan)/(Harga Satuan Jual)
661,458 45,676,042 21,762,500 Layak > 10% Layak > 1 Rp kg/bulan
91% 13.65 #DIV/0! 173
SE'I TUNA
No. I
Jumlah
Satuan
Harga Satuan
Umur Ekonomi
Nilai
Penyusutan
Meja Kerja - table
1
buah
2,000,000
48
2,000,000
41,667
Talenan
2
buah
25,000
36
50,000
1,389
Pisau
2
buah
10,000
12
20,000
1,667
Sendok
4
buah
2,000
12
8,000
667
Baskom plastik
2
buah
20,000
36
40,000
1,111
Timbangan - scale
1
buah
500,000
48
500,000
10,417
Sealer
1
buah
300,000
12
300,000
25,000
Oven Pengasapan
1
buah
7,500,000
60
7,500,000
125,000
Food processor
1
buah
1,500,000
48
1,500,000
31,250
11,918,000
238,167
Uraian Biaya Investasi Peralatan
II 1
Jumlah Biaya Investasi Biaya Variabel/Bulan Bahan Baku Ikan tuna /20 hari/bulan
120
kg
20,000
2,400,000
Air es
40
kg
2,000
80,000
Garam
1
kg
16,000
16,000
Merica
10
kg
50,000
500,000
Kemasan plastik
400
lembar
500
200,000
3
BBM
300
ltr
5,000
1,500,000
4
Transportasi
100,000
Jumlah Biaya Variable III
Biaya Tetap/Bulan Listrik
IV
4,796,000
1
bulan
200,000
Jumlah Biaya Tetap
200,000 200,000
Hasil Penjualan/Bulan Se'I tuna 200 gr V
600
bungkus
Jumlah Hasil Penjualan
20,000
12,000,000 12,000,000
Keuntungan Penjualan Biaya Produksi = Biaya Variabel + Biaya Tetap
12,000,000 4,996,000
Penyustan VI VII
238,167
Jumlah Keuntungan Total Modal = Biaya Investasi + Biaya Produksi Analisa Ratio Keuntugan Sebagai % Penjualan B/C Ratio = Hasil Penjualan/Total Biaya Produksi Keuntungan/Jumlah Penjualan BEP = (Biaya Produksi + Penyusutan)/(Harga Satuan Jual) Rendemen 40 %
6,765,833 16,914,000
% Layak> 1
56%
Rupiah
20,503
Bungkus
262
2.40
IKAN ASIN KERING
No. I
Uraian
Harga Satuan
Umur Ekonomi
Jumlah
Satuan
Nilai
Penyusutan
Meja Kerja - table
1
buah
2,000,000
48
2,000,000
41,667
Talenan
2
buah
25,000
36
50,000
1,389
Pisau
2
buah
10,000
12
20,000
1,667
Baskom plastik
2
buah
20,000
36
40,000
1,111
Sendok
4
buah
2,000
12
8,000
667
Timbangan - scale
1
buah
500,000
48
500,000
10,417
Sealer
1
buah
300,000
12
300,000
25,000
Rak Penjemuran
2
buah
2,500,000
60
5,000,000
83,333
7,918,000
165,250
Biaya Investasi Peralatan
Jumlah Biaya Investasi II
Biaya Variabel/Bulan
1
Bahan Baku Ikan kembung
200
kg
12,500
2,500,000
Gaaram
10
kg
5,000
50,000
2
Kemasan plastik
3
Transportasi
400
lembar
500
100,000 Jumlah Biaya Variable
III
2,850,000
Biaya Tetap/Bulan Listrik
1
bulan
200,000
Jumlah Biaya Tetap IV
200,000 200,000
Hasil Penjualan/Bulan Ikan Asin Kering 200 gr / bungkus
1000
bungkus
Jumlah Hasil Penjualan V
200,000
20,000
20,000,000 20,000,000
Keuntungan Penjualan
20,000,000
Biaya Produksi = Biaya Variabel + Biaya Tetap
3,050,000
Penyustan
165,250
Jumlah Keuntungan VI
Total Modal = Biaya Investasi + Biaya Produksi
VII
Analisa Ratio Keuntugan Sebagai % Penjualan B/C Ratio = Hasil Penjualan/Total Biaya Produksi
Jual)
Keuntungan/Jumlah Penjualan BEP = (Biaya Produksi + Penyusutan)/(Harga Satuan
16,784,750 10,968,000
% Layak> 1
84% 6.56
Rupiah
50,863
Bungkus
161